KULIAH 4

TIPE-TIPE
KULTUR
JARINGAN
TUMBUHAN
DITINJAU DARI BAHAN EKSPLAN YANG DIGUNAKAN,
KULTUR JARINGAN TANAMAN TERBAGI ATAS:
Kultur meristem (meristem cultures)
Kultur ujung tunas (shoot-tip cultures)
Kultur embrio (Embryo cultures)
Kultur dan fusi protoplas (protoplast cultures)
Kultur anther/mikrospora (Anthere/microspora cultures)
Kultur kalus dan kultur sel(callus cultures and cell cultures)
Kultur biji (seed cultures)
KULTUR MERISTEM (MERISTEM CULTURES)
Bagian meristem yang digunakan sebagai bahan
eksplan adalah meristem ujung tunas (apikal maupun
aksilar).
Kultur meristem menghasilkan progeni (anakan) yang
bebas virus meskipun bahan eksplan berasal dari
tanaman yang terserang virus.
BEBERAPA ALASAN YANG DIDUGA MENYEBABKAN
DIHASILKANNYA TANAMAN BEBAS VIRUS DARI
KULTUR MERISTEM , ADALAH:

Sistem pembuluh belum berkembang pada jaringan meristem.

Aktivitas metabolit yang sangat tinggi pada sel-sel meristem yang
aktif membelah sehingga tidak memungkinkan virus bereplikasi.
Tingginya kandungan auksin endogen yang menghambat replikasi
virus.
KULTUR UJUNG TUNAS (SHOOT-TIP CULTURES)

Kultur ujung tunas menggunakan eksplan bakal tunas apikal atau

tunas aksilar menyertakan beberapa primordia daun dan
jaringan pembuluh.
Perbanyakan tanaman dengan kultur ujung tunas sukses dilakukan
untuk tanaman pisang.
KULTUR EMBRIO (EMBRYO CULTURES)

Kultur embrio adalah mengkultur embrio zigotik secara in vitro.

Embrio zigotik adalah hasil fertilisasi antara sel telur dengan inti
sel sperma yang terjadi pada proses fertilisasi ganda pada
tumbuhan angiospermae.
EMBRIO ZIGOTIK DIGUNAKAN SEBAGAI
BAHAN EKSPLAN DALM KONDISI TERTENTU
ATAU ALASAN TERTENTU

Embrio tidak bisa ditumbuhkan dalam kondisi biasa

secara eks vitro karena tidak memiliki cadangan
makanan.
Embrio hasil fertilisasi tidak berkembang dan mati.
KULTUR DAN FUSI PROTOPLAS (PROTOPLAST
CULTURES AND FUSSION)

Protoplast mengacu pada sel tanaman tanpa dinding sel

atau isi sel yang terbungkus hanya oleh membran
plasma. Protoplast dari sebuah sel dapat dipisahkan
dari dinding selnya secara enzimatik atau mekanik.
Protoplast yang sudah terpisah dari dinding selnya
dapat diregenerasikan menjadi tanaman utuh.
…

Kultur protoplast menjadi dasar dilakukannya fusi protoplast atau

hibridisasi in vitro dari dua tetua tanaman dengan sifat-sifat yang
unggul.
Fusi protoplast dilakukan dikarenakan adanya inkompatibilitas
(ketidakcocokan) yang terjadi pada persilangan buatan yang dilakukan
secara konvensional sehingga gagal terbentuk embrio.
…

Fusi protoplast memungkinkan dilakukannya persilangan

antara dua tanaman yang secara taksonomi memiliki
kekerabatan yang jauh, dimana secara konvensional sulit
dilakukan persilangan.
KULTUR MIKROSPORA (MICROSPORE
CULTURES)

Pada kultur mikrospora, mikrospora dibelokkan menjadi embrio dan

bukan menjadi polen.
Embriogenesis mikrospora atau disebut juga androgenesis akan
menghasilkan planlet (tanaman) yang bersifat haploid atau
double haploid (DH).
Dihasilkannya tanaman Double haploid ini akan mempersingkat
waktu yang dibutuhkan oleh pemulia tanaman secara
konvensional untuk menghasilkan tanaman homozigot.
KULTUR KALUS DAN KULTUR SUSPENSI
(CALLUS CULTURES AND SUSPENSION
CULTURES)

Kultur Suspensi, kalus yang terbentuk akan diambil dan akan

dikulturkan pada media cair membentuk kultur cair atau kultur
suspensi.
Kalus yang mudah pecah dan lepas membentuk kultur sel.
Kultur sel dilakukan dengan agitasi atau shaker untuk suplai
oksigen
….
Anakan yang dihasilkan dengan kultur sel bersifat tidak stabil
sehingga jarang digunakan.
Kultur sel umumnya dibuat untuk produksi senyawa kimia
tertentu, untuk riset-riset yang terkait dengan investigasi
jalur biosintesis senyawa tertentu ataupun riset yang terkait
dengan fisiologi sel.
KULTUR BIJI (SEED CULTURES)

Kultur biji dilakukan untuk biji tanaman yang tidak dapat

dikecambahkan secara eks vitro disebabkan karena biji
berukuran kecil atau sama sekali tidak mengandung endosperm
(cadangan makanan) yang diperlukan embrio biji untuk proses
respirasi untuk menghasilkan energi untuk perkecambahan.
Contoh : Biji Anggrek.