KAMALIA RAHMAH
KAMALIA RAHMAH
E281 21 072
ii
HALAMAN PENGESAHAN
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga penyusun dapat
Bahan Tanam. Laporan ini disusun sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
penyusun menyampaikan ucapan terima kasih kepada semua pihak yang telah
ini, namun sebagai manusia tidak luput dari kesalahan dan kehilafan. Olehnya itu
dengan penuh rasa rendah hati penyusun menerima kritikan dan saran yang
pembacanya.
Penulis
iv
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN DEPAN i
HALAMAN SAMPUL ii
LEMBAR PENGESAHAN iii
KATA PENGANTAR iv
DAFTAR ISI v
DAFTAR TABEL vii
DAFTAR GAMBAR viii
DAFTAR LAMPIRAN ix
BAB I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ..................................................................... 1
1.2. Tujuan .................................................................................. 3
1.3. Manfaat ................................................................................ 4
v
BAB 5. KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. Kesimpulan. .......................................................................... 21
5.2. Saran… .................................................................................. 22
DAFTAR PUSTAKA
BIODATA PENYUSUN
LAMPIRAN
vi
DAFTAR TABEL
Nomor Halaman
vii
DAFTAR GAMBAR
Nomor Halaman
1. Struktur Benih dan Tipe Perkecambahan ............................................ 12
2. Identifikasi Kecambah Normal dan Abnormal ................................... 14
3. Struktur Biji Jagung dan Kacang Tanah ............................................. 35
4. Proses Imbibisi ..................................................................................... 35
5. Pengamatan Benih................................................................................ 35
6. Kecambah Normal dan Kecambah Abnormal .................................... 35
7. Pegirisan Biji Nangka ......................................................................... 35
8. Penimbangan Berat Basah .................................................................. 36
9. Uji Benih Diatas Kertas ...................................................................... 36
10. Uji Benih kertas Digulung .................................................................. 36
viii
DAFTAR LAMPIRAN
Nomor Halaman
1a. Perhitungan Kadar Air (%) pada Komoditi Durian .......................... 26
1b. Perhitungan Kadar Air (%) pada Komoditi Nangka .......................... 26
1c Perhitungan Kadar Air (%) pada Komoditi Kacang Hijau ................ 26
1d. Perhitungan Kadar Air(%) pada Komoditi Padi ................................ 26
2a. Tabel Pengamatan Kecambah Pengujian Benih Padi Tanpa
Perlakuan NaCl (Kontrol) ................................................................. 27
2b. Perhitungan Daya Berkecambah (%) ................................................. 27
2c. Perhitungan Potensi Tumbuh Maksimum (%) ................................... 27
2d. Perhitungan Kecepatan Berkecambah (Hari) ..................................... 28
3a. Tabel Pengamatan Kecambah Benih Padi Konsentrasi (0,2%) ......... 28
3b. Perhitungan Daya Kecambah (%) ...................................................... 29
3c. Perhitungan Potensi Tumbuh Maksimum (%) .................................. 29
3d. Perhitungan Kecepatan Berkecambah (Hari) ..................................... 29
4a. Tabel Pengamatan Kecambah Benih Padi Konsentrasi (0,4%) ........ 30
4b. Perhitungan Daya Berkecambah (%) ................................................ 30
4c. Perhitungan Potensi Tumbuh Maksimum (%) .................................. 30
4d. Perhitungan Kecepatan Berkecambah (Hari) .................................... 30
5a. Tabel Pengamatan Kecambah Benih Padi Konsentrasi (0,6%) ........ 31
5b. Perhitungan Daya Berkecambah (%) ................................................. 31
5c. Perhitungan Potensi Tumbuh Maksimum (%) ................................... 31
5d. Perhitungan Kecepatan Berkecambah (Hari) ..................................... 32
6a. Tabel Pengamatan Kecambah Benih Padi Konsentrasi (0,8%) ......... 32
6b. Perhitungan Daya Berkecambah (%) ................................................. 32
6c. Perhitungan Potensi Tumbuh Maksimum (%) ................................... 33
6d. Perhitungan Kecepatan Berkecambah (Hari) ..................................... 33
7a. Tabel Pengamatan Kecambah Benih Padi Konsentrasi (1%) ............ 33
7b. Perhitungan Daya Berkecambah (%) ................................................ 34
7c. Perhitungan Potensi Tumbuh Maksimum (%) .................................. 34
7d. Perhitungan Kecepatan Berkecambah (Hari) .................................... 34
ix
BAB I. PENDAHULUAN
Tumbuhan berbiji terbuka tidak memiliki bunga sejati, tetapi bunga yang
digunakan sebagai alat perkembangbiakan disebut strobil atau kerucut. Selain itu
memiliki bunga sejati yaitu bunga yang memiliki bagian-bagian seperti kelopak,
mahkota, benang sari, dan putik. Tumbuhan jenis ini memiliki biji yang terletak di
menjadi dua, yaitu dikotil dan monokotil. Kedua jenis tumbuhan ini banyak
tumbuh di sekitar kita dan kegunaannya sangat bermanfaat bagi manusia dan
Kacang tanah (Arachis hypogaea L.) dalam hal ini biji dikotil tumbuh
dengan baik dan secara morfologi terdapat struktur organ seperti akar, epikotil,
kotiledon dan hipokotil. Benih yang berkecambah dalam pot biasanya tumbuh
dengan standar perakaran yang baik, hipokotil tumbuh dengan baik, tanpa adanya
fragmen internal yang dibentuk oleh jaringan pengangkut, salah satu atau kedua
setidaknya satu daun primer dan puncak yang berkembang penuh (Karlina, 2022).
1
Benih adalah bahan tanaman untuk hasil tinggi. Bahan tanaman
penentu kualitas pohon yang dihasilkan. Bibit tanaman hutan, seperti halnya biji,
dapat diperoleh secara vegetatif dengan cara stek, okulasi, okulasi dan beberapa
benih. Alat-alat tersebut tersedia dalam teknologi benih, yaitu teknologi produksi
benih dan selalu ada hubungan dan interaksi antara keduanya. Ilmu benih
berfokus pada viabilitas benih sedangkan teknologi benih berfokus pada kualitas
benih yang baik dan benar. Ilmu benih dan teknologi benih juga tidak berorientasi
2
1.2 Tujuan Praktikum
Dalam modul satu atau percobaan satu yang berjudul struktur benih dan
tipe perkecambahan terdapat beberapa tujuan yang ingin dicapai saat melakukan
praktikum yaitu: Kita dapat membandingkan berbagai bentuk struktur benih dan
Pada modul ketiga atau percobaan ke tiga mengenai pengujian kadar air
air benih pada berbagai benih baik benih ortodoks maupun benih rekalsistran.
yaitu dapat mengenal berbagai metode pengujian benih dengan metode uji daya
kecambah secara langsung dengan substrat kertas merang dan metode uji daya
Terakhir pada percobaan terkahir yaitu percobaan uji vigor benih dengan
NaCL memiliki tujuan yaitu untuk mempelajari uji vigor kekuatan tumbuh benih
terhadap kekeringan.
3
1.3 Manfaat Praktikum
dimulai dari biji dengan beberapa teknik. Dengan adanya laporan ini semoga bisa
4
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Benih atau biji memiliki struktur dan komposisi kimia yang berbeda.
kemunduran kualitas dan lain-lain. Struktur benih atau biji secara umu dapat
dibedakan menjadi kulit (satu atau beberapa lapisan, tebal atau tipis), cadangan
(dikotil) dan tumbuhan berdaun lebih dari dua. Klasifikasikan jenis pertumbuhan
tanaman dibagi menjadi dua jenis, yaitu pertama pertumbuhan dengan biji yang
dikeluarkan dari dalam tanah (epigeal) dan yang ke dua pertumbuhan dengan biji
seimbang, dan sehat. Sementara kecambah abnormal atau kecambah rusak yaitu
sehingga tidak dapat berkembang menjadi tanaman normal (Ari, dkk 2021).
5
2.3 Kadar Air
Kadar air benih (KA) merupakan salah satu faktor penting yang
bagi produsen kecambah. Dalam kasus kelapa sawit, kadar air benih 21 hingga
23% cocok untuk proses perkecambahan, karena terlalu sedikit air maka tidak
melaksanakan proses sertifikasi. Salah satu pengujian yang dilakukan adalah uji
suhu dan kelembaban yang optimal. Terdapat perbedaan pada setiap jenis media
perkecambahan benih. Media yang baik untuk perkecambahan benih adalah media
kertas (kertas saring, kertas dan kertas tisu), pasir dan media organik yang dapat
menentukan vigor benih pada setiap titik waktu. Benih dapat mempertahankan
kualitasnya dalam beberapa waktu dan akan mengalami deteriorasi pada saat
6
vigor. Kualitas benih yang dicerminkan oleh vigor benih memiliki peran penting
terdiri dari viabilitas potensial dan vigor. Viabilitas potensial ditentukan oleh daya
7
BAB III. METODE PRAKTIKUM
Praktikum dilaksanakan setiap hari selasa sebanyak lima kali. Praktikum pertama
perkecambahan yang terdiri dari cutter, kaca pembesar, cawan petri, 4 gelas aqua
dan kapas. Bahan yang digunakan yaitu biji padi (Oryza sativa L.), jagung (Zea
press kertas serta sprayer. Bahan yang digunakan terdiri dari benih padi (Oryza
sativa L.), jagung (Zea mays L.) dan kacang tanah (Arachis hypogea), kapas dan
label.
8
Alat yang digunakan saat melakukan percobaan pengujian kadar air
benih yaitu pedtridish, pinset, cutter, oven, timbangan analitik, cawan porselin,
moisture tester Dok 400 dan desikator. Bahan yang digunakan adalah benih padi
(Oryza sativa L.), kacang hijau (Vigna radiata), durian (Durio zibethinus) dan
yaitu, pedtridish, pinset, cutter, oven, timbangan analitik, plastik, kertas merang,
bak perkecambahan, alat pengapres dan alat pengecambah. Bahan yang digunakan
benih yang terdiri dari alat pengecambah, gelas ukur, timbangan, beaker glass,
pengaduk gelas serta alat penunjang lainnya. Bahan yang digunakan yaitu kertas
merang, plastik, label, larutan NaCl 0,2%, aquades dan padi (Oryza sativa L).
Menyiapkan kacang tanah (Arachis hypogea), jagung (Zea mays L.), dan
biji padi (Oryza sativa L.), dan meletakan setiap biji yang akan diamati pada
cawan petri, kemudian mengamati masing-masing biji yang utuh dan yang telah di
iris dengan cutter secara melintang maupun membujur dan terakhir menggambar
diatas kertas. Pada tipe perkecambahan membasahi kapas dengan air, menyimpan
kapas didalam aqua gelas, memotong biji jagung, biji kacang tanah menjadi dua
9
bagian, meletakkan biji kedalam gelas aqua berisi kapas yang dibasahi,
mengamati sampel selama lima hari, mencatat hasil tipe perkecambahan benih.
yang dilapisi kertas merang, mengamati benih selama 14 hari. Selama masa
basah), setelah itu memotong benih menjadi beberapa bagian, benih dipanaskan
dalam oven selama 18 jam pada temperatur 105°C, Setelah pemanasan selesai,
kali.
Pada metode uji diatas kertas, meletakkan kertas substrak pada alas
petridis, membasahi kertas dengan air samoai meresap, menanam benih sebanyak
plastik yang berukuran sama, menanam benih diatas lembaran kertas substrak
10
yang telah dibasahi, menutup kertas substrak yang telah ditanami benih dengan
yang telah dilembabkan dengan larutan Nacl 1%, untuk kontrol substrak
11
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
perbedaan pada biji dikotil yang dimana kacang dijadikan sebagai contoh biji
dikotil dan jagung sebagai biji monokotil perbedaan antara biji tersebut terlihat
pada endosperm dimana pada biji dikotil tidak memiliki endosperm sementara
monokotil memiliki indosperm. Pada embrio biji dikotil tidak dilindungi oleh
12
seludang sementara pada biji monokotil dilindungi oleh seludang. Jumlah
kotiledon pada biji dikotil terdapat dua atau lebih sementara monokotil hanya ada
satu.
Biji merupakan bakal biji bunga yang telah dibuahi, yang berisi embrio
dan cadangan makanan. Pada kulit biji (testa) berasal dari sel integumen lapisan
ovarium di dalam nukleus. Pada biji terdapat 3 bagian dasar, antara lain embrio,
terbelah menjadi dua, akan didapatkan struktur biji yang terdiri atas plumula,
13
4.1.2. Kecambah Normal Dan Abnormal
Dapat dilihat pada tabel bahwa ciri-ciri benih normal adalah memiliki akar
primer yang kuat dan panjang, plumula berwarna hijau, perkembangan hipokotil
sempurna, sementara pada benih abnormal tidak memiliki akar primer, plumula
benih normal atau abnormal. Kecambah normal terbagi menjadi 3 kriteria yaitu
Kecambah utuh tanpa cacat, Kecambah rusak sedikit yang tidak mengganggu
Sebaliknya, Kecambah yang tidak normal adalah Kecambah yang rusak secara
morfologi, bentuknya tidak proporsional dan terserang jamur atau bakteri, serta
kecambah tersebut memiliki tingkat kelangsungan hidup yang sangat rendah dan
14
Kecambah normal dicirikan oleh akar primer yang kuat dan panjang, bulu
Pada pengujian kadar air kami menggunakan empat komoditi yang berbeda yaitu
Padi (Oryza sativa L), Kacang Hijau (Vigna radiata), , Nangka (Artocarpus
kadar air yang paling tinggi di dapatkan pada komoditi Nangka (Artocarpus
heterophyllus) yaitu 55%%, kedua pada komoditi Durian (Durio zibethinus) yaitu
54%%, ketiga pada komoditi Kacang Hijau (Vigna radiata) yaitu 15%, dan
keempat pada komoditi Padi (Oryza sativa L) yaitu 9%. Kandungan nilai kadar
air dapat mempengaruhi kualitas pada benih. Kadar air yang tinggi menyebabkan
Kadar air merupakan salah satu atribut kualitas yang penting pada
komoditas bidang hortikultura. Kadar air adalah banyaknya air yang terkandung
dalam suatu bahan. Pada umumnya nilai kadar air dinyatakan dalam sebuah
15
bentuk persentase. Kandungan air buah dapat mempengaruhi kenampakan, tekstur
dan rasa. Selain itu, kadar air dari buah dapat menentukan kesegaran dan daya
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat
dinyatakan berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering (dry
basis). Kadar air berat basah mempunyai batas maksimum sebesar 100 persen,
sedangkan kadarair berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100 persen. Kadar
air merupakan pemegang peranan penting, kecuali temperatur maka aktivitas air
sebagai berikut:
menggunakan dua metode yaitu Uji Diatas Kertas, dan Uji Kertas Di gulung di
dapatkan nilai pada kedua metode yang dimana nilai pada metode kedua lebih
tinggi dibandingkan dengan metode pertama. . Hal ini menandakan uji diatas
kertas memiliki daya perkecambahan yang optimum karena peka terhadap cahaya
16
Metode penanaman benih dalam uji daya berkecambah yang
,diantara media kertas (UAK), diantara media kertas kemudian digulung dan UKD
Daya berkecambah benih yang merupakan salah satu tolak ukur viabilitas
benih sangat tergantung pada kondisi lingkungan. Viabilitas benih tersebut dapat
dalam lingkungan sesuai dan viabilitas benih dalam lingkungan tidak sesuai.
sebagai indikator viabilitas benih adalah substrat pengujian. Salah satu substrat
yang sering digunakan sebagai media perkecambahan adalah kertas merang yang
sebagai berikut:
Tabel 3. Rata-rata Presentase Daya Kecambah (%) Pada uji Kertas Digulung
Perlakuan Ulangan Rata-Rata
I II III IV V
Kontrol 82 92 84 64 90 82,4
0,2% 80 82 72 60 42 67,2
0,4% 58 42 14 44 76 46,8
0,6% 58 56 60 72 86 66,4
0,8% 92 72 80 76 72 78,4
1% 20 64 52 46 56 47,6
diketahui bahwa nilai daya kecambah tertinggi terjadi pada perlakuan kontrol
17
konsentrasi NaCl 1% dengan nilai rata-rata 47,6%. Hal ini disebabkan karena
semakin tinggi konsentrasi NaCl, maka daya kecambah benih akan menurun.
konsentrasi NaCl maka viabilitas benih semakin rendah. Hal ini menunjukkan bahwa
semakin tinggi salinitas yang diberikan maka potensial air sel semakin tinggi
sehingga benih sulit menyerap air yang mengakibatkan benih mengalami dehidrasi.
tumbuh tidak normal. Kelainan abnormal disebabkan oleh fakta bahwa jaringan
tanaman diracuni karena akumulasi ion Na+ dan Cl- yang tinggi, karena sel-sel
terganggu karena sel pada perakaran tidak melakukan pembelahan secara norma
Rendahnya vigor pada benih dapat diakibatkan oleh faktor internal serta
akan menurunkan kemampuan benih untuk tumbuh, hal ini dipengaruhi oleh
kemampuan benih itu sendiri untuk tumbuh dalam keadaan tercekam. Semakin
18
Tabel 4. Rata-rata Presentase Potensi Tumbuh Maksimum (%) Pada uji Kertas
Digulung
Perlakuan Ulangan Rata-Rata
I II III IV V
Kontrol 98 100 98 98 100 98,8
0,2% 96 96 90 98 100 96
0,4% 100 96 92 62 94 88,8
0,6% 82 64 94 100 100 88
0,8% 94 98 94 100 90 95,2
1% 70 80 64 92 76 76,4
potensi tumbuh maksimun diperoleh lebih tinggi pada kontrol dari pada
pemberian NaCl hal ini dikarenakan pada NaCl mengandung garam yang dapat
benih padi, semakin .tinggi pengaruh reaksi garam pada benih padi semakin
lambat. Semakin tinggi konsentrasi NaCl, daya berkecambah brnih akan semakin
menurun. Peningkatan konsentrasi NaCl dapat menghambat imbibisi benih, hal ini
osmotik, sehingga benih tidak dapat menyerap air dari lingkungan tumbuhnya
19
Tabel 5. Rata-rata Kecepatan Berkecambah (Hari) Pada uji Kertas Digulung
Perlakuan Ulangan Rata-Rata
I II III IV V
Kontrol 2.6 3,56 3,7 3,08 3,18 3,27
0,2% 3,27 2,95 5,71 7,87 3,2 4,6
0,4% 3,52 3,95 5,56 3 3,53 3,91
0,6% 5,31 7,12 3,80 5,12 7,82 5,83
0,8% 5,06 6,06 4,68 4,8 4,2 4,96
1% 12,45 7,6 12,12 4,52 9,10 8,85
viabilitas benih diperoleh hasil pada pada kecepatan dan potensi tumbuh
maksimum NaCl lebih tinggi dari pada kontrol, hal ini bisa saja disebabkan karena
benih yang digunakan merupakan benih yang memiliki nilai vigor yang baik
karena dapat tumbuh dan berkembang saat diberikan larutan NaCl yang
keadaan organel sitopasma, sel atau kromosom. Pada kondisi fisiologi yang baik
benih memiliki viabilitas yang tinggi seperti vigor dan daya berkecambah. Daya
kecambah atau vigor benih ialah penentu dari viabilitas benih yang merupakan
serta perkembangan kecambah yang cepat dan seragam pada cakupan kondisi
20
BAB V. PENUTUP
5.1 Kesimpulan
1. Pada embrio biji dikotil tidak dilindungi oleh seludang sementara pada biji
biji dikotil terdapat dua atau lebih sementara monokotil hanya ada satu.
Terdapat dua tipe perkecambahan monokotil dan dikotil, yaitu epigeal dan
hipogeal.
2. Benih normal adalah memiliki akar primer yang kuat dan panjang,
pada benih abnormal tidak memiliki akar primer, plumula dan membusuk
3. Pada hasil percobaan kadar air yang dilakukan dapat di lihat bahwa
Nangka memiliki kadar air paling tinggi yaitu 55 % dan yang paling
rendah merupakan padi 9%. Kadar air banyak yang bisa menentukan bisa
disebabkan dari ukuran benih tersebut, fisik benih tersebut, dan ada faktor
4. Pada hasil pengujian benih pada uji diatas kertas dan uji kertas digulung
5. Pada hasil uji coba vigor daya kecambah dapat dilihat nilai yang memiliki
rata-rata bagus adalah pada control atau tanpa perlakuan hal ini
21
dikarenakan NaCl terlalu banyak maka akan membuat benih tanaman akan
5.2. Saran
22
DAFTAR PUSTAKA
Anafarida, O., Susilawati, I. O., & Rusmana, R. 2021. The effect of temperature
and H2SO4 concentration and soaking time on breaking dormancy of
sengon seed (Falcataria moluccana (Miq.) Barneby & JW Grimes).
Jurnal GALAM, 2(1), 41-53.
Ari W., Marulam M., S, Pramita L., I., Junairiah J., Try K., Aulia Z., Siti N. A.,
Dwiwanti S., Purwaningsih, Sri P., Indarwati, Leli K., Jajuk H. 2021.
Teknologi dan Produksi Benih. Yayasan Kita Menulis. Indonesia. 198
hlm 114.
Arif, M., & Illahi, N. M. A. 2018. Aplikasi metode oven suhu tinggi tetap dan
benih utuh dalam pengujian kadar air benih kelapa sawit (Elaeis
guineensis L. Jacq.). Jurnal Penelitian Kelapa Sawit, 26(3), 153-159.
Avivi, S. (2021). Buku Teks Fisiologi & Metabolisme Benih. UPT Penerbitan &
Dahono, B., Adelina, E., dan Lapanjang, I. 2020. Uji Ketahanan Terhadap
Cekaman Salinitas Pada Berbagai Kultivar Padi Gogo (Oryza sativa
L.) Lokal Sulawesi Tengah. AGROTEKBIS: E-Jurnal Ilmu Pertanian,
8(4) : 950-958.
Dengan Menggunakan Metode Yang Berbeda. Agroplantae: Jurnal
Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan
Perkebunan, 10(1), 30-39
Dengan Menggunakan Metode Yang Berbeda. Agroplantae: Jurnal
Ilmiah Terapan Budidaya dan Pengelolaan Tanaman Pertanian dan
Perkebunan, 10(1), 30-39.
Faridawaty, E., Jasa, M., Soeparno, S., Andanu, O., Putri, N. M. A. A., &
Suryadhi, K. 2022. Studi Pelaksanaan Pasca Panen Benih Dan
Penanganan Limbah Di Kelompok Penangkar Benih Di Kecamatan
Pandih Batu Dan Maliku. Jurnal Cakrawala Ilmiah, 2(2), 539-554.
Hadiwijaya, Y., Kusumiyati, K., & Munawar, A. A. 2020. Penerapan Teknologi
Visible-Near Infrared Spectroscopy untuk Prediksi Cepat dan Simultan
Kadar Air Buah Melon (Cucumis melo L.) Golden. Agroteknika, 3(2),
67-74.
Hasriati, H., Jumiati, J., & Ia, D. P. 2020. Efek Ekstrak Daun Tembelekan
(Lantana Camara L.) Terhadap Perkecambahan Dan Pertumbuhan Padi
Gogo (Oryza Sativa L.) Varietas Wakawondu. In Seminar Nasional
Peningkatan Mutu Pendidikan (Vol. 1, No. 1, Pp. 185-192).
In Prosiding Seminar Nasional Pendidikan Biologi dan Biologi
Jurusan Pendidikan Biologi, Fakultas MIPA, Universitas Negeri
Yogyakarta (pp. 51-58).
Junandi, J., Mukarlina, M., & Linda, R. (2019). Pengaruh cekaman salinitas
garam NaCl terhadap pertumbuhan kacang panjang (Vigna unguiculata
L. Walp) di lahan gambut. Jurnal Protobiont , 8 (3), 101-105.
Karlina, W., & Irmawijaya, D. 2022. Vigor dan Viabilitas Kecambah Kacang
Tanah (Arachis hypogaea L.) Keturunan Pertama (F1) Hasil
23
Persilangan Antara Varietas Nasional dengan Lokal Bima. Biocaster:
Jurnal Kajian Biologi, 2(2), 55-68.
Kono, Y. A. 2021. Identification Fungal Pathogens of Several Seed Varieties
Peanut (Arachis Hypogaea L.) Different Storage Places in Insana Barat
District. Savana Cendana, 6(03), 45-48.
Krisnawati, A., & Adie, M. M. 2018. Pengaruh Umur Masak Polong Terhadap
Viabilitas Dan Vigor Benih Beberapa Aksesi Bengkuang (Pachyrhizus
Erosus). Berita Biologi, 17(3), 241-251.
Kuswantoro, F., & Oktavia, G. A. E. 2019. Studi tipe perkecambahan dan
pertumbuhan anakan Pinanga arinasae Witono dan Euchresta
horsfieldii (Lesch.) Benn. untuk mendukung upaya konservasinya.
Buletin Kebun Raya, 22(2), 105-116.
Maghfiroh, J. (2017). Pengaruh intensitas cahaya terhadap pertumbuhan tanaman.
Munarko, H., Sitanggang, A. B., Kusnandar, F., & Budijanto, S. 2019. Kecambah
Beras Pecah Kulit: Proses Produksi Dan Karakteristiknya. Jurnal
Pangan, 28(3), 239-252.
Nurhafidah, N. (2021). Uji Viabilitas Beberapa Jenis Varietas Jagung (Zea Mays)
Parlindungan, A. 2022. Pengertian Benih Tanaman. Ruang Artikel Pertanian, 1(1).
Percetakan Universitas Jember.
Pratama, C. P. 2019. Pengaruh NaCl Dan Legin Terhadap Pertumbuhan Dan
Produksi Kedelai (Glycine Max L.) (Doctoral dissertation, Universitas
Islam Riau).
Priamudi, R. 2022. Alat Uji Kadar Air Pada Biji Kopi Berbasis Mikrokontroller
Arduino Uno R3. Jurnal Portal Data, 2(2).
Sholeh. A., Denna. E., M. 2021. Buku Teks Fisiologi dan Metabolisme Benih.
UPT Penerbitan & Percetakan Universitas Jember. Indonesia.
Suparto, H., & Nugraha, M. I. (2022). Invigorasi Benih Tiga Varietas Padi (Oryza
Sativa L) Dengan Larutan Tauge. Jurnal Kaharati, 2(2), 83-92.
Susilowati, A. A., Wahyuni, T., Mahmudah, N., Lulfasari, A., Adawiyah, R.,
Kristiana, A. I., & Safrida, L. N. 2022. Aktivitas Pembelajaran Berbasis
Proyek Terintegrasi Dengan Pendekatan Steam: Pemanfaatan Wrapper
Dalam Mendesain Artificial Flower Berdasarkan Konsep Simetri Lipat
Untuk Meningkatkan Metaliterasi Siswa. Ebook Cgant Universitas
Jember.
Widajati, E., Fridayanti, N., Palupi, E. R., Ilyas, S., & Budi, S. W. (2022).
Struktur Dan Metode Perkecambahan Benih Rotan Jernang
(Daemonorops dransfieldii Rustiami). Jurnal Perbenihan Tanaman
Hutan, 10(1), 81-99.
Yanty, D. P., Trizelia, T., Darnetty, D., & Trisno, J. 2021, June. Pengaruh
Beberapa Jenis isolat jamur Endofit Beauveria Bassiana terhadap
Perkecambahan Benih Cabai yang Terserang Colletotrichum SPP. In
Seminar Nasional Teknologi Edukasi Sosial dan Humaniora (Vol. 1, No.
1, pp. 454-460).
24
LAMPIRAN
25
DAFTAR PENGAMATAN
= 52%
Lampiran 1b. Perhitungan Kadar Air (%) Nangka
= 50%
Lampiran 1c. Perhitungan Kadar Air (%) Kacang Hijau
= 12%
Lampiran 1d. Perhitungan Kadar Air (%) Padi
= 9%
26
Lampiran 2a. Tabel Pengamatan Kecambah Padi Tanpa Perlakuan NaCl (Kontrol)
Hari
Perlakuan Kecambah Normal kecambah Abnormal Mati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
Uji Kertas Digulung
P0K1U2 - - 35 7 4 2 - - - - - - - - 35 13 2
P0KIU2 - 8 10 20 10 - - - - - - - - - 40 8 2
P0KIU3 - 2 8 26 10 - - 4 - - - - - - 45 5 0
POKIU4 - - 31 16 - - 1 - - - - - - - 40 8 2
P0K1U5 - 2 45 - - 1 1 - - - - - - - 42 7 1
Uji Kertas Digulung
POK2U1 - 7 39 3 - - - - - - - - - - 41 8 1
P0K2U2 - 7 39 3 - - - - - - - - - - 41 8 1
P0K2U3 - 4 16 18 10 - 2 - - - - - - - 46 4 0
P0K2U4 - - 45 3 - - 1 - - - - - - - 32 17 1
P0K2U5 - 3 43 - - 4 - - - - - - - - 45 5 0
27
Lampiran 2d. Perhitungan Kecepatan Berkecambah (Hari)
N1T1+N2T2+N3T3+N4T4+N5T5+N6T6+N7T7+N8T8+N9T9+N10T10+N11T11+N12.T12
+N13.T13+N14.T14
KB = Jumlah benih berkecambah
Uji Diatas Kertas
0.1+0.2+35.3+3.4+4.5+2.6+0.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U1 = = 3,10 hari
48
0.1+8.2+10.3+20.4+10.5+0.6+0.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U2 = = 3,66 hari
48
0.1+2.2+8.3+26.4+10.5+0.6+0.7+4.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U3 = = 4,28 hari
50
0.1+0.2+31.3+16.4+0.5+0.6+1.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U4 = = 3,41 hari
48
0.1+3.2+45.3+0.4+0.5+1.6+1.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U5 = = 3,08 hari
50
3,10+3,66+4,28+3,41+3,08
Rata-rata = = 3,50 hari
5
0.1+7.2+39.3+3.4+10.5+0.6+0.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U2 = = 2,91 hari
49
0.1+4.2+16.3+18.4+10.5+0.6+2.7+4.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U3 = = 4,48 hari
50
0.1+0.2+45.3+3.4+0.5+0.6+1.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U4 = = 3,14 hari
49
0.1+3.2+43.3+0.4+0.5+4.6+0.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U5 = = 3,18 hari
50
2,91+2,91+4,48+3,14+3,18
Rata-rata = = 3,24 hari
5
28
Lampiran 3b. Perhitungan Daya Kecambah (%)
0.1+3.2+39.3+3.4+1.5+1.6+0.7+0.8+0.9+0.10+1.11+0.12+0.13+0.14
U1 = = 3,27 hari
48
0.1+4.2+43.3+0.4+1.5+0.6+0.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U2 = = 2,95 hari
48
0.1+7.2+0.3+0.4+0.5+29.6+7.7+1.8+0.9+0.10+0.11+1.12+0.13+0.14
U3 = = 5,71 hari
45
0.1+0.2+2.3+2.4+1.5+25.6+7.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+12.14
U4 = = 7,87 hari
49
0.1+4.2+37.3+7.4+1.5+0.6+0.7+1.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U5 = = 3,2 hari
50
3,27+2,95+5,71+7,87+3,2
Rata-rata = 5
= 4,6 hari
29
Lampiran 4a. Tabel Pengamatan Kecambah Padi Konsentrasi (0,4%)
Hari
Perlakuan Kecambah Normal Kecambah Abnormal Mati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
P2K2U1 - - 24 26 - - - - - - 1 - - - 29 21 -
P2K2U2 - - 2 46 - - - - - - - - - - 21 27 2
P2K2U3 - - - - 20 26 - - - - - - - - 7 39 4
P2K2U4 - - 31 - - - - - - - - - - - 22 9 11
P2K2U5 - - 22 25 - - - - - - - - - - 38 9 3
0.1+0.2+24.3+26.4+0.5+0.6+0.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+1.13+0.14
U1 = = 3,52 hari
50
0.1+0.2+2.3+46.4+0.5+25.6+0.7+0.8+0.9+1.10+4.11+2.12+0.13+0.14
U2 = = 3,95 hari
48
30
0.1+0.2+0.3+0.4+20.5+26.6+0.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U3 = = 5,56 hari
46
0.1+0.2+31.3+0.4+0.5+0.6+0.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U4 = = 3 hari
31
0.1+0.2+22.3+25.4+0.5+0.6+0.7+1.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U5 = = 3,53 hari
47
3,52+3,95+5,56+3+3,53
Rata-rata = = 3,91 hari
5
Hari
Perlakuan Kecambah Normal Kecambah Abnormal Mati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
P3K2U1 - - - 13 11 17 - - - - - - 1 - 29 12 9
P3K2U2 - - - - - 25 - - - 1 4 2 - - 28 4 18
P3K2U3 - - 9 38 - - - - - - - - - - 30 17 3
P3K2U4 - - 1 11 22 2 6 3 5 - - - - - 36 14 -
P3K2U5 - - - - 20 2 5 3 12 - - - - 8 43 7 -
31
Lampiran 5d. Perhitungan Kecepatan Berkecambah (Hari)
N1T1+N2T2+N3T3+N4T4+N5T5+N6T6+N7T7+N8T8+N9T9+N10T10+N11T11+N12.T12
+N13.T13+N14.T14
KB = Jumlah benih berkecambah
0.1+0.2+0.3+12.4+11.5+17.6+0.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+1.13+0.14
U1 = = 5,31 hari
41
0.1+0.2+0.3+0.4+0.5+25.6+0.7+0.8+0.9+1.10+4.11+2.12+0.13+0.14
U2 = = 7,12 hari
32
0.1+0.2+9.3+38.4+0.5+0.6+0.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.4
U3 = = 3,80 hari
47
0.1+0.2+1.3+11.4+22.5+2.6+6.7+3.8+5.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U4 = = 5,12 hari
50
0.1+0.2+0.3+0.4+20.5+2.6+5.7+3.8+12.9+0.10+0.11+0.12+0.13+8.14
U5 = = 7,82 hari
50
5,31+7,12+3,80+5,12+7,82
Rata-rata = = 5,83 hari
5
Hari
Perlakuan Kecambah Normal Kecambah Abnormal Mati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
P4K2U1 - - - 28 5 8 2 - - 2 2 - 1 - 46 1 3
P4K2U2 - - - - 29 9 1 3 - - - - 7 - 36 13 1
P4K2U3 - - 29 4 - 5 2 - 2 - 5 - - - 40 7 3
P4K2U4 - - - 19 24 5 2 - - - - - - - 38 12 -
P4K2U5 - - 7 9 25 - - 1 3 - - - - - 36 9 5
32
Lampiran 6c. Perhitungan Potensi Tumbuh Maksimum (%)
0.1+0.2+0.3+28.4+5.5+8.6+2.7+0.8+0.9+2.10+2.11+0.12+1.13+0.14
U1 = = 5,06 hari
47
0.1+0.2+0.3+0.4+29.5+9.6+1.7+3.8+0.9+0.10+0.11+0.12+7.13+0.14
U2 = = 6,06 hari
49
0.1+0.2+29.3+4.4+0.5+5.6+2.7+0.8+2.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.4
U3 = = 4,68 hari
47
0.1+0.2+0.3+19.4+24.5+5.6+2.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U4 = = 4,8 hari
50
0.1+0.2+7.3+9.4+25.5+0.6+0.7+1.8+3.9+0.10+0.11+0.12+0.13+0.14
U5 = =4,2 hari
45
5,06+6,06+4,68+4,8+4,2
Rata-rata = = 4,96 hari
5
Hari
Perlakuan Kecambah Normal Kecambah Abnormal Mati
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
P5K2U1 - - - 19 4 2 1 1 2 2 2 - 3 3 10 25 15
P5K2U2 - - - 12 11 15 - - 2 - - 7 - 35 5 10
P5K2U3 - - - - - - 5 4 3 - 6 - 14 26 6 18
P5K2U4 - - - 29 5 5 4 - - - - - 3 - 23 23 4
P5K2U5 - - - - 6 1 5 1 1 22 - 1 2 - 28 10 12
33
Lampiran 7b. Perhitungan Daya Kecambah (%)
N1T1+N2T2+N3T3+N4T4+N5T5+N6T6+N7T7+N8T8+N9T9+N10T10+N11T11+N12.T12
+N13.T13+N14.T14
KB = Jumlah benih berkecambah
0.1+0.2+0.3+19.4+4.5+2.6+1.7+1.8+2.9+2.10+2.11+0.12+13.13+3.14
U1 = = 12,45 hari
35
0.1+0.2+0.3+12.4+11.5+15.6+0.7+0.8+0.9+2.10+0.11+0.12+7.13+0.14
U2 = = 7,6 hari
40
0.1+0.2+0.3+0.4+0.5+0.6+5.7+4.8+3.9+0.10+6.11+0.12+0.13+14.14
U3 = = 11,12 hari
32
0.1+0.2+0.3+29.4+5.5+5.6+4.7+0.8+0.9+0.10+0.11+0.12+3.13+0.14
U4 = = 4,52 hari
46
0.1+0.2+0.3+0.4+6.5+1.6+5.7+1.8+1.9+22.10+1.11+1.12+2.13+0.14
U5 = = 9,10 hari
38
12,45+7,6+11,12+4,52+9,10
Rata-rata = = 8,95 hari
5
34
DOKUMENTASI PRAKTIKUM
35
Gambar 7. Pengirisan Biji Nangka Gambar 8. Penimbangan Berat Benih
Gambar 9. Uji Benih Diatas Kertas Gambar 10. Uji Benih Kertas Digulung
36
BIODATA PENYUSUN
Palu pada tahun 2009 dan selesai pada tahun 2015. Pada
Pertama Negeri 3 Pancur Batu dan selesai pada 2018. Kemudian melanjutkan
sekolahnya di SMK Yadika Palu pada tahun yang sama dan menyelesaikannya
37