Anda di halaman 1dari 127

BIOMEDIK I ( ANATOMI DAN FISIOLOGI)

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT

SEMESTER 1

Dosen Pengampu : NADIRAH SKM, M. Kes

PRODI KESEHATAN MASYARAKAT SEMESTER 1

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

BARAMULI PINRANG

TAHUN 2023/20

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga makalah
ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima kasih terhadap
bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik
pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini bisa
pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca
demi kesempurnaan makalah ini.

Pinrang, 29 desember 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

BAB 1 KONSEP DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGI SERTA ISTILAH


DASAR ANATOMI

BAB 2 SISTEM TULANG DAN OTOT

BAB 3 SISTEM SARAF

BAB 4 SISTEM PERNAFASAN

BAB 5 SISTEM JANTUNG, PEMBULUH DARAH, DAN FUNGSINYA

BAB 6 SISTEM PENCERNAAN

BAB 7 SISTEM ENDOKRIN

BAB 8 SISTEM INTEGUMEN

BAB 9 SISTEM REPRODUKSI MANUSIA

BAB 10 SISTEM PANCAINDRA

3
BAB 1
KONSEP DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGI SERTA ISTILAH
DASAR ANATOMI
1.1 Devinisi anatomi fisiologi

Sebelum membahas lebih dalam tentang anatomi maka perlu diketahui asal mula
kata dalam bahasa Yunani berarti "buka dan potong". Anatomi identik dengan ilmu
membahas struktur internal, eksternal tubuh, hubungan fisik serta bagian tubuh. Seperti
membahas organ reproduksi serta lokasi di tubuh. Anatomi diartikan dalam bahasa Latin
yaitu "Ana" sebagai segmen, terpisah "Tomi" sebagaiirisan/potongan. Dengan demikian
anatomi juga difahami merupakan ilmu yang membahas bentuk, struktur seluruh tubuh,
bagianbagiannya, kaitan satu organ dan organ lainnya. Kata fisiologi berasal dari kata
Yunani merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana suatu organisme melakukan fungsi
utama.Misalnya bidan yang mempelajari fisiologi rahim berkembang selama masa
kehamilan, timbulnya his sa’at persalinan. Fisiologi secara harfiah berasal dari kata Latin,
artinya Physis merupakan sifat atau cara melakukan sesuatu. Logo atau logi adalah Ilmu.
Dengan demikian, fisiologi merupakan studi tentang fungsikerja atau fungsi setiap
jaringan tubuh, bagian dari organ dan fungsi tubuh. Anatomi dan fisiologi adalah dua hal
yang berkaitan erat baik secara fisik maupun mental secara teoritis dan praktis, maka
konsepnya, yaitu"semua fungsi dapat terbentuk dari struktur dapat berfungsi secara
maksimal" (Heni Puji W, dkk, 2017)

1.2 Pengelompokkan di bidang anatomi fisiologi Anatomi

Dapat di kelompokkan menjadi 2 bagian sebagai berikut :

(1) Secara mikroskopis merupakan studi tentang struktur tidak terlihat dengan mata tanpa
menggunakan alat. Bentuk skintigrafi lot untuk sitologi dan histologi. Sitologimempelajari
sel individu sementara histologi mempelajari jaringan.

(2) Sedangkan secara makroskopis anatomi kasar merupakan studi anatomi yang
disintesis dari struktur utama dapat terlihat dengan mata biasa tanpa menggunakan alat.
Termasuk anatomi superfisial atau fitur permukaan, anatomi regional atau berfokus di
area tertentu, seperti sistem anatomi reproduksi, sistem gastro intestinal, syaraf dan
kardiovaskular.

4
B. KLASIFIKASI DASAR ANATOMI DAN FISIOLOGI

2.1 Istilah dan posisi anatomi Berdasar letak anatomi dengan melihat garis arah di
segmen imajiner

Dalam mempelajari anatomi dan membakukan deskripsi maka dipilih dan


ditempatkan pada ranah anatomi. Badan tegak, kedua mata menatap kedepan, lengan
disamping kedua tangan di samping dengan jari ibu ke samping/keluar. Untuk memahami
deskripsi anatomi, garis, bidang imajiner telah di identifikasi sebagai berikut :

1. Garis bagian tengah (garis mendatar) adalah garis khayalmelintasi garis tengah tubuh
secara vertikal dari atas kepala kebawah, antara kaki terbagi sisi kanan serta kiri.

2. Belahan melintang terbagi tubuh menjadi bagian atas -bawah.

3. Belahan sagital terbagi tubuh menjadi bagian kanan - kiri, sejajar garis tengah.
Pembagian anal tubuh terbagi menjadi sekmen anterior - posterior.

Tubuh kita mempunyai sendi sinovial dapat melakukan bermacam gerakan. Pada
ilmu olahraga, sendi sinovial memiliki nama sendiri yaitu fleksi, ekstensi, rotasi, dsb.
Gerakan yang diklasifikasikan ke dalam bidang tubuh. Bertujuan untuk menjelaskan
posisi / arah pergerakan struktur pada bidang anatomi. Tubuh dibagi tiga area :

1. Sagittal / dalam : area tubuh yaitu kiri - kanan.

2. Frontal / koronal : membagi permukaan menjadi anterior -posterior.

3. Horizontal/cross section : membedakan antara bagian yang lebih tinggi (upper part),
bagian yang lebih rendah (lower part) tubuh.

5
gambar 1.1 pembagian tubuh

Ada beberapa istilah yang biasa digunakan seperti :

1. Anterior : bagian depan, misalnya lambung berada didepan limpa.

2. Medial : bagian tengah / lebih dekat ke segmen median, misalnya jari manis berada
medial dari ibu jari.

3. Superior : ke atas, misalnya mulut terletak superior dari dagu.

4. Inferior : ke bawah misalnya pusar berada inferior terhadap mamae.

5. Dextra : sebelah kanan.

6. Sinistra : sebelah kiri.

7. Ventral : segmen depan ruas os servikal.

8. Interna : dalam.

9. Eksterna : luar.

10. Proximal : dekat dengan pangkal tubuh/poros tubuh, misalnya siku berada proksimal
dengan telapak tangan.

11. Parietal : lapisan luar

12. Viseral : lapisan dalam.

6
13. Superfisial : dangkal/lebih dekat ke permukaan, misalnya otot kaki superfisial dari os
femur.

14. Horisontal : segmen datar.

15. Transversal : segmen melintang.

16. Posterior : dekat ke belakang, misalnya jantung terletak posterior dari os costae.

17. Lateral : segmen samping lebih jauh ke bidang median, misalnya telinga terletak
lateral ke arah mata.

18. Dorsal : segmen belakang ruas tulang belakang.

19. Distal : ujung atau menjauhi batang tubuh, misalnya pergelangan tangan terletak
distal terhadap siku.

20. Perifer : pinggir (tepi).

21. Viseral : lapisan dalam.

22. Profunda : dalam/jauh dari permukaan, misalnya os ulna/pengumpil berada lebih


dalam dari otot lengan bawah.

23. Vertikal : arah tegak lurus.

24. Longitudinal : segmen memanjang.

25. Sentral : di tengah.

26. Asenden : posisi naik.

27. Desenden : posisi turun.

28. Cranial : segmen kepala.

29. Caudal : segmen ekor.

30. Palmar : arah palmaris manus (ekstremitas superior).

31. Plantar : arah plantar pedis (ekstremitas inferior).

32. Ulnar : arah os ulna (tulang hasta).

33. Radial : arah os radius (tulang pengumpil).

7
34. Tibia : arah os tibia (tulang kering).

35. Fibular : arah os fibula (tulang betis).

2.2 Arah gerakan

1. Gerak sendi di bidang sagital.

Gerakan sendi pada bidang sagital bertujuan mengetahui bidang tubuh


memudahkan untuk mengklasifikasikan sebuah gerakansendi sinovial sebagai berikut :

a. Fleksi : berupa gerak menekuk sendi/mengurangi siku antara 2 os /tulang.

b. Ekstensi : meningkatkan siku antara 2 os, merupakan kebalikan dari fleksi.

c. Fleksi punggung : gerak telapak kaki ke depan/ke atas. Dengan kata lain, fleksi tunggal
: gerak telapak kaki ke bawah/ke belakang, yang berarti kebalikan dari dorsofleksi.

gambar 1.2 gerak bidang sagital

2. Gerak sendi di sebuah bidang frontal

a. Adduksi : gerakkan sistem badan mendekati ke arah dalam.

b. Abduksi : gerakkan sistem badan menjauh dari pusat tubuh ke samping.

c. Elevasi : gerakkan skapula naik ke atas.

d. Depresi : gerakkan skapula turun ke arah bawah.

e. Inversi : gerakkan pergelangan kaki ke arah dalam.

f. Eversi : gerakkan pergelangan kaki ke luar.


8
g. Endorotasi : gerakkan ke dalam di sekeliling sumbu panjang tulang dan pindahkan
skapula ke arah depan tubuh.

h. Eksorotasi : menggerakkan skapula ke belakang arah luartubuh.

gambar 1.3 gerak bidang frontal.

3. Gerak sendi di sebuah penampang/segmen transverse.

a. Rotasi : gerak sendi rotasi di sekitar poros vertikal. Gerak memutar/rotasi bisa ke
dalam/ke luar.

b. Gerakan Pronasional : memutar lengan pada telapak tangan berada di belakang saat
tangan pada posisi lurus. Saat siku menekuk 90˚ telapak tangan diputar ke bawah
dengan gerakan ke dalam.

c. Supinasi : Putar tangan anda sampai telapak tangan ke depan saat tangan lurus.
Tekuk siku Anda 90 ˚ dan supinasi dengan mengangkat telapak tangan anda ke atas.

d. Pronasi : gerak dimana menelungkupkan (membelakangi saat tangan lurus)


merupakan kebalikan dari gerakan supinasi.

gambar 1.4 gerak sendi segmen


transvetse.

9
4. Gerak sendi kombinasi / multiplanar.

a. Sirkumduksi : kombinasi fleksi, abduksi, ektensi, dan adduksi sehingga tercipta gerak
melingkar.

b. Oposisi: gerak melingkar ibu jari.Istilah terkait posisi. Posisi anatomi/persyaratan postur
:

• Berdiri tegak kepala, mata serta kaki di depan.

• Kemudian tangan pada samping badan, telapak tangan membuka di depan.

• Menghadap ke depan dengan kedua kaki rapat.

gambar 1.5 gerak sendiri kombinasi

2.3 Nomenklatur yang berkaitan dengan anatomi

Ada istilah di nomenklatur anatomi relevan untuk diketahui, karena terkait dengan
deskripsi anatomi lebih detail terkait dalam deskripsi anatomi sistem reproduksi.

1. Istilah pada bagian tubuh menonjol

a. Processus : istilah untuk taju (tonjolan).

b. Spina : taju yang tajam (seperti duri).

c. Tuber : benjolan berbentuk bulat.

d. Tuberculum : benjolan bulat kecil.

e. Crista : gerigi berada dibagian tepi.

f. Pecten : bagian pinggir menonjol.

g. Condylus : tonjolan bulat diujung tulang.

10
h. Epicondylus : benjolan pada condylus.

i. Cornu : seperti tanduk.

j. Linea : garis biasanya pada kulit perut oleh karena regangan.

2. Istilah anatomi bagian tubuh lengkung

a. Fossa : lekuk, misalnya fossa cubiti merupakan lekuk di bagian depan siku.

b. Fossula : Fossa kecil.

c. Fovea : cekungan, anggota dari anatomi mata yang terletak di tengah-tengah macula
dan retina. Fovea berfungsi terhadap ketajaman mata.

d. Foveola : cekungan yang terdapat di sentral dari fovea yang kecil terletak 4 milimeter
ke arah temporal dan 0,8 mm inferior di bagian tengah diskus optikus.

e. Sulcus : alur.

f. Incisura : takik

3. Istilah anatomi di bagian lubang saluran dan ruangan

a. Foramen : lubang misalnya foramen ovale terletak diantara atrium dextra dan sinistra
jantung.

b. Fissura : celah misalnya fisura ani. Jika ada luka robek pada anus maka akan
menyebabkan nyeri dan perdarahan pada anus.

c. Apertura : pintu merupakan sebuah pintu masuk sebuah organ (aditus).

d. Canalis : saluran misalnya canalis servikalis merupakan saluran antara portio dan
servikse.

e. Ductus : pembuluh darah misalnya ductus arteriosus merupakan pembuluh darah yang
menghubungkan 2 arteri yaitu arteri pada paru yang membawa darah dari jantung ke
paru-paru, dan aorta yang membawa darah dari jantung ke seluruh tubuh.

f. Meatus : liang misalnya liang telinga.

11
g. Cavum : rongga misalnya cavum abdomen.

h. Cellula : ruang kecil.

2.4 Rongga pada sistem tubuh manusia

Ada beberapa rongga pada struktur anatomi manusia terdapat pada kepala/pada badan.

1. Rongga dalam kepala

a. Rongga tengkorak (cavum cranial), meliputi cerebrum, cerebellum, dan brain stem.

b. Rongga mata merupakan cavum orbita/bola mata.

c. Rongga hidung/cavum nasi adalah tempat saluran pernafasan.

d. Rongga mulut/cavum oris berisi lidah dan gigi.

e. Rongga telinga tengah/cavum tympani, berisi tulang-tulang pendengaran (maleus,


incus, stapes).

2.5 Tingkatan organisasi dalam tubuh manusia

Level organisasi di tubuh secara mikroskopik ke makroskopik sebagai berikut :

1. Secara kimia/molekul disusun oleh atom yang sangat kecil membentuk molekul dengan
ukuran sangat kompleks. Misalnya : molekul penyusun protein.

2. Level seluler interaksi dari molekul, membentuk organelle membentuk sel.

3. Dalam jaringan merupakan kumpulan dari sel akan membentuk jaringan. Misalnya :
jaringan otot.

4. Level organ merupakan kumpulan dari beberapa jaringan menyusun suatu organ.
Misalnya : jantung.

5. Sistem organ adalah interaksi dari satu organ dengan organ lain sehingga menyusun
sistem organ. Misalnya : sistem pencernaan.

6. Organisme merupakan kesatuan sistem organ manusia untuk mempertahankan


kehidupan dan homeostasis.
12
2.6 Beberapa sistem organ tubuh manusia

Selanjutnya anatomi fisiologi dalam bentuk sistem organ meliputi 12 sistem sebagai
berikut :

1. Sistem integumen (berkaitan dengan kulit manusia).

2. Sistem skeletal (berkaitan dengan rangka dan sendi).

3. Sistem muscular (berkaitan dengan sistem otot).

4. Sistem persyarafan (sistem syaraf pusat dan syaraf tepi).

5. Sistem endokrin (berkaitan dengan sistem hormon pada manusia).

6. Sistem kardiovaskular (sistem peredaran darah manusia, berkaitan dengan organ


jantung).

7. Sistem limfatik (sistem kelenjar getah bening berkaitan dengan kekebalan tubuh
manusia, berkaitan dengan organ limfa).

8. Sistem respiratory (berkaitan dengan organ pernafasan manusia).

9. Sistem digestive(berkaitan dengn organ pencernaan).

10. Sistem urinary (berkaitan dengan organ perkemihan baik pada wanita atau pria).

11. Sistem reproduksi pria (organ reproduksi pada pria).

12. Sistem reproduksi wanita (organ reproduksi pada wanita)

2.7 Ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup

Sebagai makhluk hidup, manusia tinggal berdampingan bersama makhluk hidup


lainnya di bumi. Tidak hanya dengan hewan dan tumbuhan, tetapi manusia juga hidup
berdampingan dengan mikroorganisme seperti bakteri, protozoa, dan mikroorganisme
lainnya. Sebagai makhluk hidup, manusia memilki ciri-ciri yang spesifik. Adapun ciri-ciri
manusia sebagai makhluk hidup adalah melakukan pernafasan (respirasi), memerlukan
makanan dan minuman, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, menerima dan
memberikan ransangan (iritabilitas).

13
a. Melakukan Pernafasan (Respirasi)

Melakukan pernafasan atau respirasi merupakan salah satu ciri utama dari
makhluk hidup termasuk manusia. Oleh karena itu, Selama nyawa masih terkandung.
dalam tubuh maka pernapasan tidak pernah terhenti dengan sendirinya walaupun dalam
satu menit. Pernapasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan
oksigen, pengeluaran karbohidrat hingga penggunaan energy di dalam tubuh. Manusia
dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara bebas dan mengeluarkan
karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungan.

Oksigen di dalam tubuh manusia yang diperoleh melalui proses pernafasan atau
respirasi digunakan untuk proses pembakaran (oksidasi). Melalui proses oksidasi akan
dihasilkan energi yang akan digunakan untuk aktivitas hidup manusia. Proses
pembakaran ini dikenal juga sebagai pernapasan sel karena proses tersebut berlangsung
di dalam sel. Saat bernapas atau respirasi, manusia tidak hanya menghasilkan energi
tetapi juga mendisribusikan oksigen ke seluruh jaringan dan sel-sel tubuh yang penting
bagi kehidupan manusia.

gambar 1.6 proses respirasi

Majumder (2015) membedakan respirasi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu respirasi luar
yang merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara, serta respirasi
dalam yang merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Lebih
lanjut, Patwa dan Shah (2015) mengemukakan bahwa organ pernafasan pada manusia
terdiri atas:

1. Rongga hidung (Cavum nasalis)

2. Tenggorokan (Faring)

3. Batang Tenggorokan (Trakea)

14
4. Pangkal Tenggorokan (Laring)

5. Cabang batang tenggorokan (Bronkus)

6. Paru-paru

b. Memerlukan Makanan dan Minuman

Sebagai makhluk hidup, manusia pasti merasakan lapar dan dahaga. Oleh karena
itu, memerlukan makanan dan minuman merupakan salah satu ciri-ciri yang terdapat
pada manusia selain melakukan pernafasan. Bila kebutuhan makanan dan minuman
manusia tidak terpenuhi, maka tubuh akan terasa lemas dan tidak bisa melakukan
aktivitas.

Makanan diperlukan oleh manusia untuk sumber tenaga, dan untuk menggantikan
sel-sel yang telah rusak. Sedangkan air diperlukan untuk keseimbangan tubuh, pelarut
beberapa zat, vitamin dan mineral. Makanan tersebut akan diubah menjadi zat-zat yang
diperlukan tubuh setelah melalui proses biologi dan kimiawi, sebagian dari zat tersebut
melalui proses pembakaran (oksidasi) diubah menjadi energy.

c. Tumbuh dan Berkembang

Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, dari kecil menjadi besar. Sebagai
contoh, bayi akan terus berkembang menjadi manusia dewasa. Pertumbuhan adalah
proses pertambahan volume makhluk hidup karena jumlah dan ukuran sel bertambah.
Tumbuh kembang merupakan proses perubahan ukuran dan sifat pada manusia. Tumbuh
merupakan suatu proses pertambahan isi atau berat jaringan tubuh yang bersifat tidak
dapat balik (irreversible). Hanafi (2018) perkembangan adalah perubahan-perubahan
yang dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau
kematangannya (maturation) yang berlangsung secara sistematis, progresif dan
berkesinambungan.

Gejala tumbuh dapat diukur dari pertambahan panjang, tinggi Tumbuh atau berat
tubuh (peningkatan kuantitatif biomassa tubuh). Pertumbuhan dikontrol (dipengaruhi) oleh
faktor dalam (genetis, keadaan fisiologis, status nutrisi, dll) dan faktor luar (lingkungan)
sehingga masa dan kemampuan bertumbuh antar makhluk berbeda-beda.

d. Berkembang Biak

15
Ciri selanjutnya pada manusia sebagai makhluk hidup adalah berkembang biak
atau bereproduksi. Agar dapat melestarikan keturunannya, manusia berkembang biak
secara kawin (generatif). Perkembangbiakan secara kawin terjadi karena ada proses
penggabungan antara sel sperma dan sel telur dan menghasilkan Zigot.Proses tersebut
dinamakan proses pembuahan, dalam proses tersebut zigot akan terus membelah
menjadi embrio. Setelah 120 jam embrio menempel pada dinding Rahim ibu lalu berubah
menjadi janin dan mendapatkan makanan dan oksigen yang diperoleh dari ibu hingga
seterusnya.

gambar 1.7 proses fertilisasi pada manusia

e. Menerima dan Menanggapi Ransangan (Iritabilitas)

Manusia mempunyai kemampuan untuk menerima dan menanggapirangsangan


(iritabilitas). Agar dapat menanggapi rangsangan manusia dilengkapi dengan alat indera,
seperti pada kulit akan terasa panas saat terkena pancaran matahari dan telinga mampu
untuk mendengar. Sebagai contoh ciri menerima dan menanggapi ransangan (iritabilitas),
saat ada sorot lampu sangat terang secara spontan menutup kelopak mata.

2.8 Struktur Tubuh

Struktur tubuh manusia terdiri atas :

a. Sistem Rangka

Sistem rangka manusia adalah rangkaian tulang dan sendi yang menjadi dasar
bentuk tubuh manusia. Dengan adanya sistem ini, manusia dapat bergerak dan berbagai
organ penting di dalam tubuh pun dapat terlindungi. Pada sistem rangka secara total
manusia memiliki 206 tulang yang dihubungkan dengan tendon, ligamen, dan tulang
rawan. Fungsi dari sistem rangka sebagai alat gerak, tempat melekatnya otot, pelindung
organ dalam, menopang dan memberikan bentuk tubuh.
16
Adapun, rincian mengenai jumlah tulang pada tiap-tiap bagian, yaitu:

4. 8 buah tulang di kepala


5. 25 buah tulang di kerangka dada
6. 14 buah tulang di wajah
7. 26 buah tulang di belakang dan pinggul
8. 6 buah tulang di telinga dalam
9. 64 buah tulang di lengan
10. 1 buah tulang di lidah
11. 62 buah tulang di kaki
b. Sistem Otot

Anatomi tubuh manusia yang satu ini merupakan pelengkap dari sistem rangka.
Karena sistem otot ini berfungsi untuk menggerakkan rangka serta menjaga postur
tubuh.Sistem otot terdiri dari seluruh otot yang ada di dalam tubuh manusia. Sistem ini
juga berfungsi untuk menghasilkan panas melalui metabolisme sel otot.

Ada 3 jenis jaringan otot, yaitu:

2. Pertama, Otot rangka yang terhubung dengan tulang


3. Kedua, Otot polos yang yang membuat organ berrongga, saluran pernapasan dan
pembuluh darah
4. Ketiga, Otot jantung
c. Sistem Peredaran Darah
Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sekitar 5 liter
darah yang dibawa oleh pembuluh darah. Sistem peredaran darah didukung oleh jantung,
yang hanya seukuran kepalan tangan tertutup. Bahkan pada saat istirahat, rata-rata
jantung dengan mudah memompa lebih dari 5 liter darah ke seluruh tubuh setiap
menitnya.
Sistem peredaran darah memiliki tiga fungsi utama yaitu:
A. Mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Darah memberikan nutrisi penting dan
oksigen dan menghilangkan limbah dan karbon dioksida untuk dikeluarkan dari
tubuh. Hormon diangkut ke seluruh tubuh melalui cairan plasma darah.
B. Melindungi tubuh melalui sel darah putih dengan melawan patogen (kuman) yang
telah masuk ke dalam tubuh. Trombosit berfungsi untuk menghentikan perdarahan

17
saat luka dan mencegah patogen memasuki tubuh. Darah juga membawa antibodi
yang memberi kekebalan spesifik pada patogen yang sebelumnya telah terpapar
tubuh atau telah divaksinasi.
C. Mempertahankan homeostasis (keseimbangan kondisi tubuh) pada beberapa
kondisi internal. Pembuluh darah membantu menjaga suhu tubuh yang stabil
dengan mengendalikan aliran darah ke permukaan kulit.
d. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah sekelompok organ yang bekerja untuk menerima
makanan, mengubah dan memproses makanan menjadi energi, menyerap zat gizi yang
terdapat pada makanan ke aliran darah, serta membuang sisa makanan yang tersisa atau
tidak dapat dicerna oleh tubuh. Makanan melewati saluran pencernaan yang terdiri dari
rongga mulut, faring (tenggorokan), laring (kerongkongan), lambung, usus halus, usus
besar, dan berakhir di anus. Selain saluran pencernaan, ada beberapa organ aksesori
penting dalam anatomi tubuh manusia yang membantu mencerna makanan. Organ
aksesori dari sistem pencernaan meliputi gigi, lidah, kelenjar ludah, hati, kantong empedu,
dan pankreas.
e. Sistem Endokrin
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang mengeluarkan hormon ke
dalam darah. Kelenjar-kelenjar ini termasuk hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar pineal,
kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid, kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin
(gonad). Kelenjar dikendalikan secara langsung oleh rangsangan dari sistem saraf dan
juga oleh reseptor kimiawi dalam darah dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar
lain.Dengan mengatur fungsi organ dalam tubuh, kelenjar ini membantu menjaga
homeostasis tubuh. Metabolisme seluler, reproduksi, perkembangan seksual,
homeostasis gula dan mineral, denyut jantung, dan pencernaan merupakan salah satu
dari banyak proses yang diatur oleh hormon.
f. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik, dan semua
saraf yang menghubungkan organ-organ ini dengan bagian tubuh lainnya. Organ-organ
ini bertanggung jawab atas kendali tubuh dan komunikasi di antara bagian-
bagiannya.Otak dan sumsum tulang belakang membentuk pusat kontrol yang dikenal
sebagai sistem saraf pusat. Saraf sensorik dan organ indra dari sistem saraf perifer
memantau kondisi di dalam dan di luar tubuh dan mengirimkan informasi sistem saraf
pusat. Saraf eferen di sistem saraf perifer membawa sinyal dari pusat kendali ke otot,
kelenjar, dan organ untuk mengatur fungsinya.
h. Sistem Pernapasan

18
Sel-sel tubuh manusia membutuhkan aliran oksigen untuk tetap hidup. Sistem
pernapasan menyediakan oksigen ke sel tubuh sambil mengeluarkan karbon dioksida
dan produk limbah yang bisa mematikan jika dibiarkan menumpuk.
Ada tiga bagian utama dari sistem pernapasan: saluran napas, paru-paru, dan
otot-otot respirasi. Saluran napas meliputi hidung, mulut, faring, laring, trakea, bronkus,
dan bronkiolus. Saluran ini membawa udara melewati hidung menuju paru-paru.Paru-
paru berfungsi sebagai organ utama sistem pernapasan dengan pertukaran oksigen ke
dalam tubuh dan karbon dioksida keluar dari tubuh.Otot respirasi, termasuk diafragma
dan otot interkostal, bekerja sama untuk memompa, mendorong udara masuk dan keluar
dari paru-paru saat bernapas.
i. Sistem Kekebalan Tubuh
Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan patogen
lainnya yang mungkin berbahaya, dengan menjaga dan menyerang dari patogen-patogen
tersebut.Ini termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, limfosit (termasuk sel
B dan sel T), timus, dan leukosit, yang merupakan sel darah putih.
j. Sistem Limfatik
Dalam anatomi tubuh mansia, sistem limfatik mencakup kelenjar getah bening,
saluran getah bening, dan pembuluh getah bening, dan juga berperan dalam pertahanan
tubuh.Tugas utamanya adalah membuat dan memindahkan getah bening, cairan bening
yang mengandung sel darah putih, yang membantu tubuh melawan infeksi.Sistem limfatik
juga menghilangkan kelebihan cairan getah bening dari jaringan tubuh, dan
mengembalikannya ke darah.
k. Sistem Urinaria dan Ekskresi
Sistem ekskresi mengeluarkan zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh manusia.
Pada anatomi tubuh manusia, organ-organ ekskresi terdiri dari ginjal, hati, kulit, dan paru-
paru. Sistem urinaria atau perkemihan termasuk ke dalam sistem eksresi yang terdiri dari
ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra. Ginjal menyaring darah untuk membuang
limbah dan menghasilkan urine. Ureter, kandung kemih, dan uretra bersama-sama
membentuk saluran kemih, yang berfungsi sebagai sistem untuk mengalirkan urine dari
ginjal, menyimpannya, dan kemudian melepaskannya saat buang air kecil.
Selain menyaring dan menghilangkan limbah dari tubuh, sistem urinaria juga
mempertahankan homeostasis air, ion, pH, tekanan darah, kalsium, dan sel darah merah.
Organ hati berfungsi mengeluarkan empedu, kulit berfungsi mengeluarkan keringat,
sedangkan paru-paru berfungsi dalam mengeluarkan uap air dan karbon dioksida.
l. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi memungkinkan manusia untuk bereproduksi. Sistem reproduksi
pria mencakup penis dan testis, yang menghasilkan sperma.Sistem reproduksi wanita
19
terdiri dari vagina, rahim dan ovarium, yang menghasilkan ovum (sel telur). Selama
pembuahan, sel sperma bertemu dengan sel telur di tuba falopi. Kedua sel tersebut
kemudian melakukan pembuahan yang ditanamkan dan tumbuh di dinding rahim. Bila
tidak dibuahi, dinding rahim yang telah menebal untuk mempersiapkan kehamilan akan
luruh menjadi menstruasi.
m. Sistem Integumen
Kulit atau sistem integumen adalah organ terbesar dalam anatomi tubuh manusia.
Sistem ini melindungi dari dunia luar, dan merupakan pertahanan pertama tubuh
melawan bakteri, virus dan patogen lainnya. Kulit juga membantu mengatur suhu tubuh
dan menghilangkan limbah zat sisa melalui keringat. Selain kulit, sistem integumen
meliputi rambut dan kuku.

2.9 Tokoh-tokoh Historis dalam bidang Anatomi dan Fisiologi


Ada beberapa tokoh-tokoh ilmuan pencetus anatomi dan fisiologi di dunia sbb:

1. Ibnu al-Nafis (Alauddin Abu al-Hasan Ali bin Abi Hazm al-Qarsyi ad-Dimasyqi).
Sejarah mencatat namanya sebagai ahli fisiologi terhebat dari era kegemilangan
peradaban Islam. Di antara kontribusinya adalah menjelaskan secara ilmiah perihal
mekanisme peredaran darah yang terjadi di dalam paru-paru dan jantung. Di muka
bumi, dialah yang pertama kali melakukannya untuk kepentingan sains kedokteran.
Ilmuwan serba bisa (polymath) ini dijuluki “Bapak Fisiologi Sirkulasi". Karena
berkat jasa-jasanya dalam mencetuskan teori sirkulasi paru-paru dan jantung.
Sayangnya, beberapa sumber Barat menyebarkan klaim bahwa William Harvey
(1578-1657) adalah pencetus teori tersebut. Padahal, al-Nafis hidup 200 tahun
menjelang Era Renaisans Eropa atau tiga setengah abad sebelum ilmuwan Inggris
itu lahir.
2. Ibnu Sina (Abū ‘Alī al-Husain bin ‘Abdullāh bin Sīnā : 980 – Juni 1037 M)
Ibnu Sina atau di barat lebih di kenal sebagai Avicenna, merupakan ilmuan/dokter
muslim yang memiliki julukan "Bapak Kedokteran Modern". Dimana karya-karya
menjadi standar rujukan di bidang kedokteran pada berbagai universitas dan terus
digunakan selama berabad-abad hingga sekitar tahun 1650.
3. Al-Razi (Abu Bakr Muhammad bin Zakariyya al-Razi : 841-924 M)
Dikatakan bahwa ia merupakan dokter muslim terbesar dan ilmuwan yang paling
produktif. Bahkan ia disebut-sebut sebanding dengan Hippocrates dan Galen, yang
merupakan dokter Yunani. Al-Razi menulis buku berjudul Kitab al-Thibb al-
Manshuri dengan total 10 jilid, yang sesuai namanya didedikasikan kepada
penguasa Mansur bin Ishaq. Di dalamnya ia tentang anatomi, kedokteran, juga
fisiologi. Adapun terperincinya ia membahas mengenai berbagai organ tubuh diet
untuk menjaga kesehatan, penyakit kulit, dan penangkal juga racun serta efeknya

20
pada tubuh manusia. Di dunia barat ia terkenal dengan nama Rhazes atau
Albubator.
4. Ali bin al-Abbas ('Ali ibn al-'Abbas al-Majusi : 930-994 M)
Seorang dokter yang memiliki karya membahas mengenai makanan bergizi dan
perawatan medis. Ia juga menyumbang pemikiran awal tentang sistem pembuluh
darah kapiler. Serta membuktikan bahwa ketika persalinan, seorang bayi tidak
keluar dengan sendirinya, melainkan didorong oleh kontraksi otot dalam rahim.
PERTANYAAN :

1. Pengelompokan di bidang anatomi fisiologi dibagi menjadi 2, sebutkan dan


jelaskan !
Jawaban :
 Secara mikroskopis merupakan studi tentang struktur tidak terlihat dengan
mata tanpa menggunakan alat.
 Secara makroskopis anatomi kasar nerupakan anatomi yang disintesis dari
struktur utama dapat terlihat dengan mata biasa tanpa menggunakan alat.

2. Sebutkan ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup ?


Jawaban : Adapun ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup sebagai berikut :
 melakukan pernafasan (respirasi),
 memerlukan makanan dan minum,
 tumbuh dan berkembang,
 berkembang biak,
 menerima dan memberikan ransangan (iritabilitas).

3. Sebutkan struktur tubuh manusia !


Jawaban : Struktur tubuh manusia terdiri atas :
 Sistem rangka
 Sistem otot
 Sistem peredaran darah
 Sistem pencernaan
 Sistem endokrin
 Sistem saraf
 Sistem pernafasan
 Sistem kekebalan tubuh
 Sistem limfatik
 Sistem urinariadan ekskresi
 Sistem reproduksi
 Sistem integumen
21
BAB 2
MENGIDENTIFIKASI BAGIAN-BAGIAN TULANG DAN
OTOT
A. PENGERTIAN ANATOMI PSIOGI DAN SISTEM MUSCULLAR
Anatomi psiogi adalah ilmu yang mempelajari struktur tubuh. Ini mencakup
pemahaman tentang bagaimana organ,jaringan,dan sistem organ saling berhubungan.
Anatomu dibagi menjadi dua jenis utama:Anatomi makroskopis yang memeriksa
struktur tubuh dengan mata manusia,danAnatomi mikroskopis yang melibatkan
pengamatan struktur sel dan jaringan di tingkat mikroskopis.
Sistem muscular melibatkan otot,tulang,sendi,dan jaringan penunjang lainnya.
Otot bertanggung jawab untuk gerakan tubuh, tulang memberikan struktur dan
dukungan,dan sendi memungkinkan gerakan bersama. Selain itu, sistem ini juga
berperan dalam produksi sel darah,penyimpanan mineral, dan perlindungan organ-
organ vital.
B. JENIS-JENIS OTOT
Tubuh manusia tersusun oleh beberapa jenis otot yang berbeda. Berdasarkan
bentuk,susunan,dan cara kerjanya,jenis otot manusia di bedakan menjadi tiga macam
yakni otot lurik,otot polos, dan otot jantung.

22
1. Otot lurik(otot rangka)
Otot lurik merupakan otot yang menempel pada rangka atau tulang
kita.Jaringan otot lurik ini menempel pada anggota gerak dan terdapat hampir di
seluru bagian tubuh. Jika kita amati secara detail lewat mikroskop,sel otot lurik
memiliki banyak init sel yang letaknya di tepi.
Sel otot ini memiliki bagian yang gelap dan terang yang memberikan
penampakan seperti lurik.Karena itu otot ini disebut otot lurik.
Berikut ciri-ciri otot lurik adalah:
a. Bentuk dari sel otot lurik adalah panjang dan silindris
b. Sel serabut otot lurik memiliki serat yang terlihat gelap dan terang (serat lintang)
c. Melikat pada rangka tubuh,lengan,kaki,dada dan leher.
d. Bagian ujung serabut otot berbentuk runcing dan dinanamakan tendon
e. Otot bekerja secara sadar
f. Reaksi kerjanya tidak teratur dan cepat
g. Gampang lelah
h. Memiliki banyak inti sel yang letaknya di tepi
2. Otot polos(otot licin)
Otot polos atau otot licin terdapat pada organ tubuh kita. Otot polos
merupakan penyusun organ-organ dalam tubuh manusia seperti usus
23
halus,lambung,pembuluh darah,saluran pernafasan,dinding Rahim dan bagian
lainnya. Karena itu otot halus disebut juga otot dalam.
Berikut ciri-ciri dari otot polos
a. Bentuk sel otot polos adalah gelendong dengan kedua ujungnya yang runcing
b. Berbeda dengan otot lurik,inti dal sel otot polos hanya ada satu dan terletak di
tengah sel
c. Otot bekerja secara tidak sadar
d. Tidak mudah lelah
e. Reaksi kerja ototnya teratur dan lambat

3. Otot Jantung
Otot jantung hanya terdapat pada dinding jantung manusia.Fungsi otot
jantung adalah untuk memompa darah ke seluruh tubuh.Kontraksi dan relaksasi
pada otot jantung ini menjadikan kita bisa merasakan denyut jantung.
Berikut ciri-ciri dari otot jantung
a. Bentuk sel otot jantung adalah bercabang-cabang dan memiliki banyak inti sel
b. Letak inti sel berada di tengah serabut
c. Otot bekerja secara tidak sadar atau dipengaruhi oleh saraf otonom
d. Tidak mudah lama karena memiliki daya kerja selama manusia masih hidup
e. Reaksi kerjanya teratur dan lambat
4. Cara Kerja Otot Manusia
Secara umum,cara kerja otot kita di pengaruhi oleh rangsangan melalui
saraf. Rangsangan-rangsangan tersebut akan menyebabkan otot melakukan
kontraksi dan relaksasi.
Meski begitu, setiap jenis otot memiliki cara kerja dan sifat yang berbeda
berdasarkan letak dan fungsinya masing-masing. Kerja otot dalam tubuh manusia
pun memungkinkan rangsangan-rangsangan yang berbeda juga.

24
C. MEKANISME KERJA OTOT
Mekanisme kerja otot merupakan cara otot dalam mengerakkan alat gerak
pada tubuh,seperti tangan dan kaki, serta organ-organ lainnya di dalam tubuh.
Mekanismenya,otot dalam tubuh akan berkontraksi apabila mendapatkan rangsangan.
Proses kontraksi otot didahului dengan datangnya implus saraf.
Kemudian,ribuan filament aktin disusun sejajar satu sama lain di sepanjang sel otot,
yang diselingi dengan filament yang lebih tebal, yang terbentuk dari protein (miosin).
Kontraksi sel otot pun lalu terjadi ,akibat filament aktin dan miosin yang saling melincur
melewati bagian-bagian lain, yang selanjutnya dapat memperpendek sel otot untuk
berkontraksi.
Dalam sel otot, filamen aktin umumnya terletak sejajar dengan filament miosin
tebal.Miosin akan bertindak sebagai molekul motor dengan bantuan lengan yang
“mengerakkan” kedua jenis filamen itu untuk saling melewati bagian yang lainnya.
Kerja sama dari banyaknya filamen yang meluncur seperti ini lah yang membuat
seluruh sel otot dapat memendak,sehingga otot dapat melakukan kontraksi.
Bagaiamana cara kerja otot?
Seperti yang telah dijelaskan tadi,otot bekerja dengan cara berkontraksi ketika
mendapat sebuah rangsangan. Kontraksi otot biasanya ditandai dengan otot yang
memendek,menegang,dan mengembung pada bagian tengahnya.
Otot akan melakukan kontraksi karena adanya pengaruh dari zat asetilkolin
yang peka terhadap rangsangan. Asetikolim tersebut kemudian akan membebaskan
ion kalsium-ion kalsium menyebabkan protein otot(aktin+miosin) membentuk
aktomision – otot menjadi memendek=otot berkontraksi. Sebaliknya, ketika ion kalsium
masuk ke plasma sel – aktomiosin pecah menjadi aktin+miosin lagi – otot menjadi
lemas = otot relaksasi.
Adanya kontraksi otot lah yang kemudian menyebabkan tulang tertarik,
sehingga terjadi gerakan. Bila otot tidak lagi berkontraksi, maka ion kalsium akan
kembali ke dalam plasma sel, sehingga menyebabkan lepasnya peletakan aktin dan
myosin, dan otot dapat kembali memanjang, mengendur,dan melemas ke ukuran

25
semula atau disebut juga dengan relaksasi. Untuk melakukan relaksasi,otot juga perlu
bantuan gerakan otot-otot lain yang memilikin sifat kerja berlawanan,yaitu otot
antagonis dan otot sinergis.

1. Sifat Kerja Otot


a. Kerja otot berlawanan (antagonis)
Sifat kerja otot yang antagonis ini adalah dua otot yang kerjanya
berlawanan,yaitu ketika satu otot berkontraksi,maka otot yang lainnya melakukan
relaksi. Salah satu contoh otot antagonis adalah otot lengan atas, yang terdiri dari
otot bisep dan otot trisep.
Arah gerak kerja otot antagonis lainnya, yaitu
1) Abdulkator (gerak menjauhkan ) dan adductor (gerak mendekatkan tungkai
dari sumbu tubuh ).
2) Depressor (gerak-gerak kearah bawah) dan elevator (gerak kea rah atas)
3) Supinator (gerak menengadah ) dan pronator (gerak menelungkup)
b. Kerja otot bersamaan
Sifat kerja otot yang sinergis adalah dua otot yang bekerja secara
bersamaan.Salah satu contoh kerja otot sinergis terjadi pada dua otot pronator
yang terletak pada lengan bawah, yaitu otot pronator teres dan otot pronator
kuadratus. Kedua otot itu akan bekerja sama untuk menggerakkan telapak tangan
agar bergerak menelungkup dan menengadah.
Faktor yang mempengaruhi mekanisme kerja otot agar dapat berlangsung,
yaitu karena melibatkan ion kalsium (Ca2+), protein regulator tropomiosin, dan protein
troponin yang mengontrol posisi tropomiosin pada filamen halus. Selain itu, berbagai
faktor lainnya, seperti jumlah protein, jenis protein, dan waktu konsumsi protein,

26
berperan dalam penguatan dan pembentukan otot-otot tubuh. Tak hanya itu, kebiasaan
makan dan tingkat aktivitas, komposisi tubuh, serta usia dan jenis kelamin juga
merupakan faktor-faktor yang dapat mempengaruhi mekanisme kerja otot untuk
penguatan dan pembentukan otot. Menurut Suharno, adapun faktor-faktor penentu
kekuatan otot seseorang terdiri dari:

a. Besar kecilnya potongan melintang (overlapping) filamen aktin dan miosin.


b. Jumlah fibril otot yang ikut bekerja dalam melawan beban yang emban. Semakin
banyak fibril otot yang bekerja, maka kekuatan kontraksi otot juga bertambah
besar.
c. Tergantung dari besar kecilnya rangka tubuh. Semakin besar tulang rangka
seseorang, maka semakin besar kekuatan ototnya.
d. Innervasi otot, baik pusat maupun perifer.
e. Keadaan zat kimia dalam otot (glikogen dan ATP).
f. Keadaan tonus otot saat istirahat. Jika tonus otot keika istirahat semakin rendah,
maka kekuatan otot tersebut pada saat bekerja akan semakin besar.
g. Umur dan jenis kelamin. Kedua hal ini tentunya menentukan baik tidaknya
kekuatan otot.
2. Macam-macam mekanisme kerja otot
a. Mekanisme kerja otot polos
Otot polos atau otot licin merupakan salah satu otot yang menyusun
organ dalam tubuh kita.Umumnya, otot polos berada pada saluran pencernaan
(usus dan lambung), pembuluh darah, saluran pernapasan, saluran kelamin, dan
dinding rahim (uterus).Kemudian, karena otot polos banyak terletak pada organ
dalam, maka otot polos sering disebut juga sebagai otot dalam.Mekanisme kerja
otot polos, yaitu berjalan secara otomatis tanpa adanya perintah dari otak atau
secara tidak sadar. Misalnya, organ pencernaan kita (usus dan lambung) yang
terdiri dari otot polos akan bekerja langsung secara otomatis tanpa diperintah oleh
otak dan tanpa kita sadari.Demikian pula pada otot-otot aliran darah yang melalui

27
pembuluh darah, juga berlangsung secara otomatis.Oleh sebab itu, mekanisme
kerja otot polos disebut sebagai otot tak sadar, karena gerakannya yang tidak kita
sadari.Gerakan otot polos umumnya bergerak lambat, teratur, dan tidak cepat
lelah.

b. Mekanisme kerja otot lurik


Otot lurik merupakan otot-otot yang melekat pada rangka (tulang),
sehingga disebut juga sebagai otot rangka. Jaringan otot lurik umumnya terdapat
pada seluruh tubuh, terutama pada rangka anggota gerakMekanisme kerja otot
lurik dipengaruhi oleh kesadaran kita melalui perintah yang diatur oleh otak.
Misalnya, kita akan menulis menggunakan pena, maka dengan kesadaran kita,
tangan diperintahkan oleh otak untuk memegang pena dan menggerakannya
untuk menulis. Oleh sebab itu, kerja otot lurik termasuk ke dalam otot
sadar.Gerak otot lurik umumnya berlangsung secara cepat, tapi cepat lelah, dan
tidak teratur.Kelelahan ini dapat menyebabkan otot tidak mampu melakukan
fungsi gerak lagi, seperti kram yang merupakan kejang otot.
c. Mekanisme kerja otot jantung
Otot jantung merupakan otot yang khusus membentuk jantung dan
berfungsi menggerakkan jantung untuk melakukan pemompaan darah ke seluruh
tubuh.Kontraksi dan relaksasi yang dilakukan otot jantung menyebabkan serambi
dan bilik jantung menyempit, serta melebar secara berirama, sehingga
menghasilkan denyut jantung.Mekanisme kerja otot jantung pun tidak dipengaruhi
oleh kesadaran kita, yaitu di luar perintah otak.Akan tetapi, kerja otot jantung
masih dipengaruhi oleh saraf otonom (simpatetik dan parasimpatetik). Meski
begitu, kerja otot jantung termasuk dalam kerja otot tak sadar.Sebab, kesadaran
kita tidak dapat memerintahkan otak, supaya otot jantung tidak bergerak dahulu
(istirahat), lalu memerintahkan untuk bergerak kembali.Otot jantung bekerja
secara otomatis dan terus menerus selama manusia hidup.Otot jantung memiliki

28
gerakan yang teratur dan tahan akan kelelahan, seperti otot polos. Jadi, otot
jantung merupakan otot yang istimewa karena mempunyai bentuk seperti otot
lurik, tapi bekerja seoerti otot polos.

d. Mekanisme kerja otot biseps dan triseps


Otot bisep dan otot trisep merupakan dua otot yang bekerja secara
antagonis, dan terdapat pada lengan atas. Otot bisep terletak di lengan atas
bagian depan, dan otot trisep berada pada lengan atas bagian
belakang.Mekanisme kerja kedua otot ini, yaitu dengan bekerja secara
berlawanan. Saat otot bisep berkontraksi, maka otot trisep akan melakukan
relaksasi, sehingga lengan bawah dapat tertarik ke atas. Sebaliknya, bila otot
trisep yang berkontraksi, maka otot bisep yang akan relaksasi, sehingga lengan
bawah kembali lurus.Dalam melakukan gerakan tersebut, otot bisep merupakan
otot fleksor (otot yang dapat melakukan gerak membengkokkan) dan otot trisep
merupakan otot ekstensor (untuk meluruskan).
e. Tahapan mekanisme kerja otot
Tahapan mekanisme kerja otot dapat dijelaskan melalui teori sliding
filament (filamen yang bergeser) yang ditemukan oleh Hansen dan Huxly pada
tahun 1955 dalam otot lurik.Hansen dan Huxly menjelaskan, bahwa saat otot
berkontraksi tidak terjadi adanya pemendekan filamen, tapi hanya pergeseran
filamen-filamen aktin dan miosin.Melalui pengamatan yang dilakukan dengan
menggunakan mikroskop elektron dan difraksi sinar X, keduanya menemukan
dua set filamen, yaitu aktin dan miosin. Aktin dan miosin tersebut bergeser,
sehingga otot dapat memendek dan memanjang ketika otot berkontraksi dan
berelaksasi.Filamen-filamen tersebut pun terdapat di dalam sarkomer yang
berada dalam sel otot.Jumlah filamen dalam satu sarkomer bisa mencapai
ratusan hingga ribuan filamen, tergantung dengan jenis ototnya. Kumpulan
filamen itulah yang membangun 80% massa sarkomer.

29
Berikut tahapan mekanisme gerak otot berdasarkan teori sliding filament
Hansen dan Huxly yang diurutkan dari awal munculnya kontraksi otot, sehingga
menjadi siklus mekanisme kerja otot.
1) Impuls saraf tiba di neuromuscular junction dan menyebabkan terjadinya
pembebasan zat asetilkolin yang peka terhadap rangsangan.
2) Zat asetilkolin kemudian memicu pembebasan ion Ca dari reticulum
sarkoplasma.
3) Ion Ca lalu terikat pada troponin, sehingga terjadi adanya perubahan struktur
troponin yang menyebabkan aktifnya tropomiosin.
4) Kepala miosin akan menarik aktin pada daerah aktif tropomiosin dengan
bantuan ATP (adenosine triphospate).
5) Kepala miosin selanjutnya berubah konfirmasinya, dan berikatan dengan aktin
untuk menggerakkan filamen tipis, sehingga zona H menghilang (terjadi
kontraksi otot), kemudian ADP (adenosine diphospate) dan Pi dilepaskan, dan
membentuk cross-bridge.
6) Karena ATP berikatan dengan kepala miosin, maka ditahap selanjutnya bisa
menyebabkan kepala miosin terpisah dari cross-bridge. Penguraian ATP
menjadi ADP dan Pi lah yang kemudian menyebabkan kepala miosin kembali

30
ke konformasi awal (terjadi relaksasi), dan siap memulai siklus mekanisme
kerja otot kembali.
7) Terakhir, supaya siklus mekanisme kerja otot bisa terus berlanjut, maka ATP
dan kandungan Ca2+ pada sarkoplasma harus tinggi.
D. KLASIFIKASI TULANG
1. Klasifikasi Tulang Berdasarkan Bentuknya
Berdasarkan bentuknya, tulang dibedakan menjadi berbagai jenis / macam
meliputi tulang pipa, tulang pipih, tulang pendek, dan tulang tak beraturan.Seperti
hubungan struktur / fungsi lainnya dalam tubuh, bentuk dan fungsinya saling
berhubungan sehingga setiap bentuk kategorikal tulang memiliki fungsi yang
berbeda.

31
Bentuk-bentuk Tulang

a. Tulang Pipih
Tulang pipih bentuk gepeng dan berupa lempengan lempengan
lebar.Tulang pipih ini tersusun atas dua lapisan tulang kompak yaitu lamina
eksterna dan interna ossis karnii.Di antara dua lapisan ini terdapat lapisan spongi
yang dinamakan diploe.Peran tulang pipih adalah melindungi struktur tubuh yang
berada di bawahnya.

32
Fungsi tulang pipih yaitu sebagai tulang yang memiliki fungsi untuk
melindungi struktur tubuh yang berada dibawah tulang tersebut, dan sebagai
pelindung organ yang membentuk sistem transportasi dalam tubuh. Contoh tulang
pipih adalah tengkorak (tengkorak), tulang belikat (tulang belikat), tulang dada
(tulang dada), dan tulang rusuk.
b. Tulang Panjang
Berbentuk silinder dengan kedua ujungnya yang bulat.Biasa disebut
tulang pipa karena bentuknya seperti pipa.Ujung tulangnya yang berbentuk bulat
dan tersusun atas tulang rawan disebut epifise. Sedangkan pada jenis ini bagian
tengah tulang pipa yang berbentuk silindris dan berongga disebut diafise. Di
antara epifise dan diafise terdapat bagian yang disebut metafise.Metafise
tersusun atas tulang rawan.Bagian metafise ini terdapat cakra epifise, yang
memiliki kemampuan memanjang.
Fungsi tulang pipa yaitu sebagai tulang yang mempunyai fungsi untuk
penyusun humerus dan juga femur, dan sebagai pembentukan sel darah merah
yang memang sangat diperlukan oleh tubuh manusia.Tulang panjang ditemukan
di tungkai atas (humerus, ulna, radius) dan tungkai bawah (femur, tibia, fibula),
serta di tangan (metakarpal, falang) dan kaki (metatarsal, falang).Tulang panjang
berfungsi sebagai batang kaku yang bergerak saat otot berkontraksi.
c. Tulang Tidak Beraturan
Tulang yang tidak beraturan adalah tulang yang tidak memiliki bentuk
yang mudah dikarakterisasi sehingga tidak cocok dengan klasifikasi lain. Tulang-
tulang ini cenderung memiliki bentuk yang lebih kompleks, seperti tulang
belakang yang menopang sumsum tulang belakang dan melindunginya dari
kekuatan tekan.Banyak tulang wajah, terutama tulang rahang yang terdapat gigi,
diklasifikasikan sebagai tulang tidak beraturan.
d. Tulang Pendek
Tulang pendek adalah tulang yang berbentuk seperti kubus, memiliki
panjang, lebar, dan ketebalan yang kira-kira sama. Satu-satunya tulang pendek di

33
kerangka manusia adalah karpal pada pergelangan tangan dan tarsal pada
pergelangan kaki.Tulang pendek memberikan stabilitas dan dukungan serta
beberapa gerakan terbatas.
e. Tulang Sesamoid
Tulang sesamoid adalah sebuah tulang yang terletak
disekitar persendian Atau otot.Istilah ini berasal dari kata dalam bahasa Latin,
"sesamum", yang berarti "wijen", karena tulang-tulang ini berbentuk bulat atau
kebulat-bulatan dan sangat kecil. Tulang sesamoid bervariasi dalam jumlah dan
penempatan, tetapi biasanya ditemukan pada tendon yang terkait dengan kaki,
tangan, dan lutut. Patellae (singular = patella) adalah satu-satunya tulang
sesamoid yang ditemukan secara umum pada setiap orang.
E. PEMBAGIAN SISTEM SKELETAL
Kerangka aksial membentuk sumbu pusat vertikal tubuh yang mencakup
semua tulang kepala, leher, dada, dan punggung .Ini berfungsi untuk melindungi otak,
sumsum tulang belakang, jantung, dan paru-paru.Selain itu, juga berfungsi sebagai
tempat perlekatan untuk otot-otot yang menggerakkan kepala, leher, dan punggung,
dan untuk otot-otot yang bertindak melintasi sendi bahu dan pinggul untuk
menggerakkan anggota badan yang sesuai.Kerangka aksial pada orang dewasa terdiri
dari 80 tulang, terdiri dari tengkorak,vertebra kolumnar/tulang belakang, dan torakalis
(Rongga dada). Tengkorak dibentuk oleh 22 tulang yang terhubung.selain itu tujuh
tulang tambahan yang terhubung dengan kepala, yaitu tulang hyoid (ditemukan di atas
leher ) dan tulang kecil pada telinga (tiga tulang kecil ditemukan di setiap telinga
tengah). Belakang/kolumnar vertebra terdiri dari 24 tulang, masing-masing disebut
vertebra, ditambah vertebra yang menyatu dari sakrum dan tulang ekor. Rongga
dada mencakup 12 pasang tulang rusuk, dan tulang dada.

34
Kerangka Akasial dan Apendiks

Kerangka appendicular mencakup semua tulang tungkai atas dan bawah,


ditambah tulang-tulang bahu/pktoral dan tulang panggul yang menempel di setiap
tungkai kerangka aksial.Ada 126 tulang di kerangka apendikular pada orang
dewasa.Bagian bawah kerangka appendikular khusus untuk stabilitas selama berjalan
atau berlari.Sebaliknya, bagian atas kerangka appendicular memiliki mobilitas dan
rentang gerak yang lebih besar, alat yang memungkinkan untuk mengangkat dan
membawa objek.

35
PERTANYAAN
1. Bagaimana struktur anatomi tulang dan otot dalam tubuh manusia?
2. Apa peran utama tulang dan otot dalam menjaga integritas tubuh?
3. Bagaimana cara mengidentifikasi berbagai bagian tulang dan otot?
4. Apa perbedaan antara tulang dan otot?
5. Apa fungsi utama tulang dan otot dalam tubuh manusia?

JAWABAN
1. –struktur anatomi tulang:
Tulang manusia terdiri dari berbagai jenis, termasuk tulang panjang seperti
humerus dan femur, tulang pipih seperti tulang tengkorak, dan tulang pendek
seperti tulang tangan. Struktur dasar tulang melibatkan epifisis (ujung), diafisis
(batang tengah), dan metafisis (wilayah pertemuan).
-struktur anatomi otot:
Tahun 2022 Tahun 2022 Tahun 2022 Tahun 2022 Otot dibagi menjadi tiga jenis
utama yaitu, otot rangka, otot polos, dan otot jantung. Otot rangka terhubung
ketulang dengan tendon dan memungkinkan gerakan tubuh. otot polos ditemukan
di organ internal dan tidak terkendali secara sadar. Otot jantung merupakan otot
khusus yang membentuk jantung dan berkontraksi secara terus menerus.
2. Peran Utama Tulang:
Tulang memiliki beberapa peran krusial dalam menjaga integritas tubuh manusia:
a. Pemberian Kerangka Tubuh:
Tulang memberikan kerangka dan bentuk tubuh, memberikan dukungan
struktural yang penting untuk postur dan mobilitas.
b. Perlindungan Organ Vital:
Beberapa tulang, seperti tengkorak dan tulang rusuk, berfungsi sebagai
pelindung bagi organ vital seperti otak, jantung, dan paru-paru.

36
c. Tempat Produksi Sel Darah:
Sumsum tulang menghasilkan sel darah merah, sel darah putih, dan trombosit,
mendukung fungsi sistem kekebalan dan pengangkutan oksigen.
d. Penyimpanan Mineral:
Tulang menyimpan mineral penting seperti kalsium dan fosfor, yang dapat
dilepaskan kembali ke aliran darah jika diperlukan untuk keseimbangan mineral
tubuh.
Peran Utama Otot:
Otot juga memegang peran signifikan dalam menjaga integritas tubuh:
a. Gerakan Tubuh:
Otot memungkinkan gerakan tubuh, mulai dari gerakan halus seperti berkedip
hingga gerakan besar seperti berjalan atau mengangkat beban.
b. Pertahanan Postur:
Otot bekerja sama untuk menjaga postur dan keseimbangan tubuh, mendukung
posisi tegak dan mencegah jatuh.
c. Fungsi Organ Internal:
Otot polos menggerakkan organ internal seperti lambung dan usus, mendukung
proses pencernaan dan fungsi organ dalam lainnya.
d. Pengaturan Suhu Tubuh:
Kontraksi otot menghasilkan panas, yang dapat membantu mengatur suhu
tubuh dan mencegah hipotermia.
3. Mengidentifikasi Berbagai Bagian Tulang:
a. Observasi Visual:
Identifikasi tulang dapat dimulai dengan observasi visual. Berbagai bentuk
tulang seperti tulang panjang, pipih, dan pendek memiliki ciri khas yang dapat
dikenali.
b. Rasakan Struktur Tubuh:
Pada diri sendiri atau model anatomi, rasakan tulang melalui kulit. Beberapa
tulang mungkin lebih menonjol dan dapat diidentifikasi dengan sentuhan.

37
c. Studi Diagram Anatomi:
Memeriksa diagram anatomi atau model anatomi dapat membantu dalam
mengidentifikasi lokasi dan nama berbagai tulang dalam tubuh manusia.
d. Teknologi Pencitraan Medis:
Menggunakan teknologi pencitraan medis seperti X-ray, CT scan, atau MRI
memungkinkan visualisasi internal tulang dan membantu dalam mengidentifikasi
struktur anatomi yang lebih kompleks.
Mengidentifikasi Berbagai Bagian Otot:
a. Pemahaman Anatomi Otot:
Memahami pengetahuan dasar tentang anatomi otot, termasuk lokasi otot utama
dan hubungannya dengan tulang, merupakan langkah pertama.
b. Sentuhan dan Palpasi:
Melakukan sentuhan dan palpasi pada berbagai bagian tubuh membantu
mengidentifikasi kontraksi dan relaksasi otot serta perbedaan kepadatan otot.
c. Gerakan Tubuh:
Melakukan gerakan tubuh sederhana, seperti menekuk lengan atau mengangkat
kaki, dapat membantu memahami lokasi otot dan fungsi mereka.
d. Latihan Anatomi Praktis:
Melibatkan diri dalam latihan praktis, seperti menggunakan model anatomi atau
mempraktikkan diseksi virtual, dapat meningkatkan pemahaman mengenai
berbagai bagian otot.
e. Penggunaan Teknologi Edukasi:
Aplikasi atau sumber pendidikan digital yang menyediakan simulasi anatomi dan
informasi interaktif dapat membantu dalam memahami kompleksitas struktur
otot.
4. Tulang adalah struktur keras yang menyokong tubuh dan melindungi organ-organ
internal, sedangkan otot adalah jaringan lunak yang berkontraksi untuk
menghasilkan gerakan.

38
BAB 3
SISTEM SARAF
A. Pengontrolan setiap kegiatan tubuh manusia baik dalam kegiatan istirahat
maupun beraktifitas dilalukan jaringan saraf

Jaringan saraf adalah jaringan yang terdiri dari sel-sel saraf (neuron) yang
berfungsi untuk menghantarkan impuls (rangsangan) dari reseptor (penerima
rangsangan) ke saraf pusat (otak atau sumsum tulang belakang) dan dari saraf
pusat ke efektor (organ yang bereaksi). Jaringan saraf memiliki struktur yang
berbeda dengan jaringan epitel, jaringan otot, dan jaringan ikat. Jaringan saraf
memiliki ciri khusus yaitu memiliki juluran sitoplasma yang panjang yang disebut
dendrit dan akson.

Dendrit berperan sebagai penerima impuls dari reseptor atau neuron lain,
sedangkan akson berperan sebagai pengirim impuls ke neuron lain atau efektor.
Impuls adalah aksi potensial yang dijalarkan oleh sel saraf sebagai respons
terhadap perubahan lingkungan. Impuls dapat berupa informasi sensoris (misalnya
panas, dingin, cahaya, bau, dll) atau informasi motoris (misalnya gerakan otot,
sekresi kelenjar, dll).

Jaringan saraf dapat dibedakan menjadi tiga jenis berdasarkan fungsi


konduksinya, yaitu neuron sensoris, neuron motoris, dan interneuron. Neuron

39
sensoris berperan menjalarkan impuls dari reseptor menuju ke saraf pusat. Neuron
motoris berperan menjalarkan impuls dari saraf pusat menuju ke efektor.
Interneuron berperan menghubungkan neuron satu dengan neuron lainnya.

Sistem saraf dapat dibedakan menjadi dua bagian berdasarkan letak dan
kedudukannya, yaitu sistem saraf pusat (SSP) dan sistem saraf tepi (SST). SSP
terdiri dari otak dan sumsum tulang belakang yang berperan sebagai pusat
pengatur dan pengendali fungsi tubuh dan aktivitas. SST terdiri dari percabangan
saraf perifer yang berperan sebagai penghubung antara SSP dengan reseptor dan
efektor.

Jadi, jaringan saraf mengontrol setiap kegiatan tubuh manusia baik dalam
kegiatan istirahat maupun beraktivitas dengan cara menghantarkan impuls dari
reseptor ke saraf pusat, mengolah impuls di saraf pusat, dan menghantarkan
impuls dari saraf pusat ke efektor. Jaringan saraf juga berperan dalam merespon
perubahan lingkungan yang mempengaruhi tubuh manusia.

Kemampuan beraktivitas (misal: berdiri, bekerja, makan) merupakan


kebutuhan dasar yang mutlak diharapkan oleh setiap manusia. Tubuh akan
menjadi sehat, sistem pernafasan dan sirkulasi tubuh akan berfungsi dengan
baik, dan metabolisme tubuh dapat optimal dengan beraktivitas. Aktivitas fisik
merupakan irama sirkadian manusia. Tiap individu mempunyai irama atau pola
tersendiri dalam kehidupan sehari-hari untuk melakukan kerja, rekreasi, makan,
istirahat, dan lain-lain. Aktifitas pada dasarnya adalah bagaimana menggunakan
tubuh secara efisien, terkoordinasi, dan aman, sehingga menghasilkan gerakan
yang baik dan memelihara keseimbangan selama beraktivitas Kebutuhan aktivitas
adalah kebutuhan dasar untuk melakukan mobilitas (bergerak). Kebutuhan dasar
ini diatur oleh beberapa sistem/organ tubuh diantaranya tulang, otot, tendon,
ligamen, sistem saraf, dan sendi.

40
B. Pengertian Anatomi Fisiologi Sistem Persarafan

Sistem saraf adalah serangkaian organ yang kompleks dan


bersambungan serta terdiri terutama dari jaringan saraf. Dalam mekanisme
sistem saraf, lingkungan internal dan stimulus eksternal dipantau dan diatur.
Kemampuan khusus seperti iritabilitas, atau sensitivitas terhadap stimulus, dan
konduktivitas, atau kemampuan untuk mentransmisi suatu respons terhadap
stimulasi, diatur oleh sistem saraf dalam tiga cara utama : Input sensorik.
Sistem saraf menerima sensasi atau¬ stimulus melalui reseptor, yang terletak di
tubuh baik eksternal (reseptor somatic) maupun internal (reseptor viseral).
Antivitas¬integratif. Reseptor mengubah stimulus menjadi impuls listrik yang
menjalar disepanjang saraf sampai ke otak dan medulla spinalis, yang
kemudian akan menginterpretasi dan mengintegrasi stimulus, sehingga respon
terhadap informasi bisa terjadi.Output motorik. Input dari¬ otak dan medulla
spinalis memperoleh respon yang sesuai dari otot dan kelenjar tubuh , yang
disebut sebagai efektor.

1. Organisasi Struktural Sistem Saraf


a. Sistem saraf pusat (SSP). Terdiri dari otak dan medulla spinalis yang
dilindungi tulang kranium dan kanal vertebral.
b. Sistem saraf perifer meliputi seluruh jaringan saraf lain dalam tubuh. Sistem
ini terdiri dari saraf cranial dan saraf spinal yang menghubungkan otak dan
medulla spinalis dengan reseptor dan efektor. Secara fungsional sistem
saraf perifer terbagi menjadi sistem aferen dan sistem eferen.
1) Saraf aferen (sensorik) mentransmisi informasi dari reseptor sensorik ke
SSP
2) Saraf eferen (motorik) mentransmisi informasi dari SSP ke otot dan
kelenjar. Sistem eferen dari sistem saraf perifer memiliki dua sub divisi :

41
a) Divisi somatic (volunter) berkaitan dengan perubahan lingkungan
eksternal dan pembentukan respons motorik volunteer pada otot
rangka.
b) Divisi otonom (involunter) mengendalikan seluruh respon involunter
pada otot polos, otot jantung dan kelenjar dengan cara mentransmisi
impuls saraf melalui dua jalur
- Saraf simpatis berasal dari area toraks dan lumbal pada medulla
spinalis
- Saraf parasimpatis berasal dari area otak dan sacral pada medulla
spinalis.
- Sebagian besar organ internal di bawah kendali otonom memiliki
inervasi simpatis dan parasimpatis.

2. Struktur Sel Saraf


Sistem saraf pada manusia berupa sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi
berasal dari jaringan-jaringan saraf. Jaringan saraf terdiri atas jutaan sel saraf
dengan struktur yang sama. Sel saraf tersebut bernama neuron. Neuron atau
sel saraf memiliki ciri dan struktur yang berbeda dengan sel-sel pad jaringn
penyusun tubuh yang lainnya. Ciri spesifik yang tidak dimiliki oleh sel tubuh lain
yakni adanya penjuluran sitoplasma yang panjang. Sel saraf juga dilengkapi
dengan komponen penyusun lain seperti bagian dendrit dan akson.
1) Badan Sel
Badan sel adalah salah satu komponen sel saraf yang memiliki ukuran
paling besar. Pada badan sel terdapat bagian nukleus atau inti sel dan
sitoplasma yang berupa cairan kemudian membentuk badan yang
memanjang dan bercabang. Badan sel memiliki fungsi sebagai penerima
impuls atau rangsangan yang berasal dari cabang sitoplasma yakni
cabang berupa dendrit untuk meneruskan rangsang menuju ke akson.
2) Inti Sel (Nukleus)

42
Inti sel adalah bagian inti atau pusat yang terdapat pada sel saraf. Inti
berfungsi sebagai regulator yang mengontrol setiap kegiatan yang terjadi
pada sel saraf. Inti sel dapat ditemukan ditengah badan sel. Nukleus
mengambang pada cairan sitoplasma.
3) Sitoplasma
Sitoplasma adalah bagian cairan yang mengandung protein tinggi
berada di badan sel. Sitoplasma diselubungi oleh sel neurologia
membantu sel dalam prose suplai makanan. Sitoplasma berada dibadan
sel dan terdapat inti yang mengambang pada bagian tersebut.
4) Dendrit
Dendrit adalah sekumpulan serabut sel saraf yang memiliki panjang
pendek dengan banyak cabang yang halus. Dendrit merupakan bagian
perluasan dari badan sel sehingga strukturnya tersambung. Dendrit
memiliki fungsi sebagai penerima imuls atau reseptor yang
menyampaikan impuls dari luar kemudian diarahkan menuju bagian
badan sel.
5) Neurit (Akson)
Neurit atau akson adlah sebuah serabut sel saraf panjang, lebih panjang
dari dendrit. Neurit merupajan bagian perluasan dari badan sel yang
cukup panjang. Akson memiliki fungsi untuk mengirimkan impuls yang
telah melalui pengolahan pada badan sel kemudian menuju ke sel saraf
lainnya dengan melalui sinapsis. Bagian akson dilindungi oleh selubung
meilin. Selubung meilin merupakan selaput berbahan lemak yang
memiliki fungsi untuk melindungi akson dari berbagai kerusakan.
6) Sel Schwann
Sel schwann adalah bagian penyokong pada akson. Sel ini memiliki
fungsi untuk menyediakan suplai makanan bagi sel saraf. Fungsi sel
schwann adalah melacarkan metabolisme saraf pada akson dan
membantu proses regenerasi akson. Jarak antara satu sel schwann satu

43
demgan sel schwann memiliki penghubung yang berguna untuk
mempercepat pengiriman atau transmisi dsri impuls menuju sinapsis.
Penghubung tersebut bernama nodus ranvier.
7) Sinapsis
Sinapsis adalah bagian pada pad ujung akson yang memiliki fungsi
sebagai penerus impuls ke neuron yang lain.sinapsis yang berasal dari
satu neuron akan saling menghubugkan dengan dendrit serta neuron
lainnya. Transmisi impuls akan dilakukan dengan cara mengeluarkan
bahan kima yang disebut neurotransmitter. Bahan kimia tersebur
berfungsi sebagai impuls baru bagi bagian dendrit pada neuron lainnya.
Neurotransmitter dapat dihasilkan oleh kantong yang berada diujung
akson. Kantong tersebut bernama bulbus akson. Neurotransmitter
adalah campuran zat kolinesterase yang sangat berperan dalam
berjalannya impuls saraf melalui sinapsis.
3. Sistem saraf
Berdasarkan letak kerjanya Sistem Saraf terdiri atas 3 bagian yaitu :
a) Sistem Saraf Pusat
1) Otak
 Otak besar (Serebrum)
Berfungsi untuk mengatur aktivitas mental yaitu berkaitan dengan
kepandaian (intelegensi), ingatan (memori), kesadaran, dan
pertimbangan. Otak besar terletak dibagian depan otak.
Terdiri aras :
- Bagian belakang (oksipital) → pusat penglihatan.
- Bagian samping (temporal)→ pusat pendengaran.
- Bagian tengah (parietal) → pusat pengatur kulit dan otot
terhadap panas, dingin, sentuhan, tekanan.
- Antara bagian tengah dan belakang pusat perkembangan
kecerdasan, ingata, kemauan, dan sikap.

44
 Otak kecil (Cerebellum)
- Berfungsi untuk mengendalikan dan mengkoordinasi
gerakan-gerakan oto tubuh serta menyeimbangkan tubuh.
- Letak otak kecil terdapat tepat diatas batang otak.
 Otak tengah (Mesensefalon)
- Terletak didepan otak kecil dan jembatan varol
(menghubungkan otak kecil bagian kiri dan kanan, juga
menghubungkan otak besar dan sum-sum tulang
belakang)
- Didepan otak tengah (diencephalon)
Talmus(pusat pengatur sensoris)
Hipotalamus ( pusat pengatur suhu, mengatur selera
makan, keseimbangan cairan tubuh). Bagian atas ada
lobus optikus (pusat refleks mata)
2) Sum-sum Tulang Belakang
Sum-sum tulang belakang adalah kumpulan serabut saraf yang
terletak disepanjang tulang belakang, tepatnya membentang dari bagian
bawah otak hingga punggung bawah. Sum-sum tulng belakang berada
didekat medulla, yakni bagian paling bawah dari otak. Ukurannya pn
beragam pada setiap orang, mulai dari 43-45 cm. Kumpulan serabut
saraf ini relatif kecil dengan berat hanya 35 gram dan diameter 1 cm.
Sum-sum tulang belakang dikelilingi oleh cairan serebrospinal dan
dilindungi oleh lapisan jaringan pelindung (meninges), yaitu dura mater,
arachnoid mater, dan pia mater.
Sum-sum tulang belakang bekerja sama dengan otak dalam
menjalankan fungsi sistem saraf pusat yang mengatur aktivitas tubuh
sehari hari, seperti bergerak, merasakan sensasi nyeri dan lain-lain
(dingin, panas, getaran, dan sebagainya), serta mengontrol berbagai

45
fungsi tubuh yang meliputi tekanan darah, pernafasan, hingga detak
jantung.

b) Sistem Saraf Perifer/ tepi


Dibagi menjadi du bagian yaitu:
1) 12 pasang saraf serabut otak (saraf cranial)
 3 pasang saraf sensori
 5 pasang saraf motori
 4 pasang saraf gabungan
2) 31 pasang saraf sumsum tulang belakang (saraf spinal)
 8 Pasang → saraf leher (servikal)
 12 pasang → saraf punggung (torakal)
 5 pasang → saraf pinggang (lumbal)
 5 pasang → saraf pinggul (sakral)
 1 pasang → saraf ekor (koksigial)

c) Sistem Saraf Atonom/ saraf tak sadar


1) Susunan saraf simpatis
 Terdiri dari 25 pasang simpul saraf
 Terletak disebelah kiri-kanan tulang belakang.
 Berpangkal pada medulla spinalis didaerah leher dan didaerah
pinggan sehingga disebut juga saraf torakolumbar.
 Pra ganglion pendek.
 Praganglion → urat saraf yang terdapat pada pangkal ganglion.
 Post ganglion → urat saraf yang berada pada ujung ganglion
2) Susunan saraf parasimpatis
 Urat praganglionnnya panjang karena menempel pada organ
yang dibantu.

46
 Berpangkal pada medulla oblongata.
 Kerjanya berlawanan dengan kerja saraf simpatis.
 Terbagi menjadi dua bagian yaitu saraf otonom kranial dan saraf
otonom sakral.

4. Jenis-jenis sel saraf


Terdapat 5 (lima) jenis sel saraf berdasarkan bentuk, yaitu:
a) Unipolar neuron
b) Bipolar neuron
c) Interneuron
d) Pyramidal cell
e) Motor neuron

C. Pengertian Sistem Saraf Pusat

Sistem saraf pusat adalah organ yang meliputi otak dan sumsum tulang
belakang. Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang
sangat penting maka perlu perlindungan. Selain tengkorak dan ruas-ruas tulang
belakang, otak juga dilindungi 3 lapisan selaput meninges. Bila membran ini
terkena infeksi maka akan terjadi radang yang disebut meningitis.

Sistem saraf pusat berfungsi dalam mengatur dan mengoordinasikan


seluruh aktivitas tubuh, seperti gerakan, indera, emosi, pikiran, belajar, ingatan,
dan lain-lain. Sistem saraf pusat menerima semua rangsang saraf dari luar dan
dalam tubuh, memprosesnya, dan mengirimkan reaksi yang sesuai.

Sistem saraf pusat terdiri dari beberapa bagian, yaitu:

- Otak besar (serebrum), yang merupakan bagian terbesar dan terpenting dari
otak. Otak besar memiliki dua belahan (hemisfer) yang terhubung oleh

47
korpus kalosum. Otak besar berfungsi dalam pengaturan semua aktivitas
mental, seperti kepandaian, kesadaran, pertimbangan, bahasa, dan emosi.
Otak besar juga mengatur gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak.
- Otak kecil (serebelum), yang terletak di belakang otak besar dan di bawah
batang otak. Otak kecil berfungsi dalam menjaga keseimbangan, koordinasi,
dan presisi gerakan. Otak kecil juga berperan dalam proses belajar dan
memori motoric.
- Batang otak, yang terdiri dari otak tengah (mesensefalon), jembatan varol
(pons), dan sumsum sambung (medulla oblongata). Batang otak berfungsi
dalam mengatur fungsi-fungsi vital tubuh, seperti pernapasan, detak
jantung, tekanan darah, dan refleks. Batang otak juga merupakan jalur
komunikasi antara otak dan sumsum tulang belakang.
- Sumsum tulang belakang, yang merupakan lanjutan dari batang otak dan
berjalan sepanjang tulang belakang. Sumsum tulang belakang berfungsi
dalam menghantarkan sinyal dari otak ke bagian lain dari tubuh dan
sebaliknya. Sumsum tulang belakang juga berperan dalam gerakan refleks,
yaitu gerakan yang tidak melibatkan kesadaran otak.

Sistem saraf pusat dapat mengalami gangguan atau penyakit akibat cedera,
infeksi, tumor, kelainan bawaan, atau faktor lainnya. Beberapa contoh penyakit
sistem saraf pusat adalah stroke, epilepsi, Alzheimer, Parkinson, sklerosis multipel,
dan meningitis.

D. Pengertian Sistem Saraf Tepi

Sistem saraf tepi adalah bagian dari sistem saraf yang terletak di luar otak d
an sumsum tulang belakang. Sistem saraf tepi berfungsi sebagai jalur komunikasi
antara sistem saraf pusat dengan organ-organ efektor, seperti otot, kelenjar, dan r
eseptor sensorik.
48
Sistem saraf tepi terdiri dari dua cabang, yaitu sistem saraf somatik dan sist
em saraf otonom. Sistem saraf somatik mengendalikan gerakan otot rangka yang
bersifat sadar, sedangkan sistem saraf otonom mengatur aktivitas otot polos, otot j
antung, dan kelenjar yang bersifat tidak sadar. Sistem saraf otonom dibagi lagi me
njadi sistem saraf simpatik dan sistem saraf parasimpatik, yang saling berlawanan
dalam mempengaruhi organ-organ dalam tubuh.

Sistem saraf tepi tersusun dari saraf-saraf yang berasal dari otak dan sums
um tulang belakang. Saraf-saraf ini terdiri dari sel-sel saraf atau neuron yang memi
liki struktur khusus untuk menerima dan mengirimkan impuls saraf. Neuron terdiri d
ari tiga bagian utama, yaitu badan sel, dendrit, dan akson. Badan sel mengandung
inti sel dan sitoplasma. Dendrit adalah cabang-cabang halus yang berfungsi sebag
ai penerima impuls saraf dari neuron lain. Akson adalah serabut panjang yang berf
ungsi sebagai pengirim impuls saraf ke neuron lain atau organ-organ efektor.

Sistem saraf tepi dapat mengalami gangguan atau kerusakan akibat berbag
ai faktor, seperti trauma, infeksi, racun, penyakit autoimun, atau kelainan genetik.
Gangguan sistem saraf tepi dapat menyebabkan gejala-gejala seperti kesemutan,
mati rasa, nyeri, kelemahan, atau kelumpuhan pada bagian tubuh yang terkena. B
eberapa contoh gangguan sistem saraf tepi adalah neuropati perifer, sindrom Guill
ain-Barré, miastenia gravis, dan Bell's palsy.

PERTANYAAN :

1. Bagaimana sistem saraf itu bekerja?

49
2. Dimana letak sistem saraf pusat?
3. Apa saja perbedaan antara sistem saraf somatik dan otonom?

JAWABAN

1. Sistem saraf adalah sistem yang berfungsi untuk menerima, mengolah, dan
mengirimkan informasi dari dan ke seluruh tubuh. Sistem saraf bekerja dengan
menggunakan sel-sel khusus yang disebut neuron, yang dapat menghantarkan
impuls listrik yang mengandung informasi. Sistem saraf terdiri dari dua bagian
utama, yaitu sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.
Cara kerja sistem saraf adalah sebagai berikut:
 Ketika tubuh menerima rangsangan dari lingkungan, misalnya suara,
cahaya, bau, rasa, atau sentuhan, reseptor sensorik di organ-organ indra
akan merespon rangsangan tersebut dan mengubahnya menjadi impuls
listrik.
 Impuls listrik tersebut kemudian akan ditransmisikan oleh saraf sensorik ke
sistem saraf pusat, yaitu otak atau sumsum tulang belakang, untuk diproses
dan diinterpretasikan.
 Setelah menerima dan mengolah informasi dari saraf sensorik, sistem saraf
pusat akan mengirimkan impuls listrik kembali ke saraf motorik, untuk
memberikan perintah atau instruksi kepada otot-otot atau kelenjar, agar
melakukan gerakan atau respons yang sesuai.
 Otot-otot atau kelenjar yang menerima impuls listrik dari saraf motorik akan
berkontraksi atau bersekresi, sehingga terjadi gerakan atau respons yang
diinginkan.

Contoh cara kerja sistem saraf adalah ketika kita menyentuh benda panas. Berikut
adalah langkah-langkahnya:

50
 Ketika tangan kita menyentuh benda panas, reseptor sensorik di kulit akan
merasakan panas tersebut dan mengubahnya menjadi impuls listrik.
 Impuls listrik tersebut akan ditransmisikan oleh saraf sensorik ke sumsum
tulang belakang, yang kemudian akan meneruskannya ke otak.
 Otak akan menerima dan mengolah informasi dari saraf sensorik, dan
menyadari bahwa benda yang disentuh adalah panas dan berbahaya.
 Otak akan mengirimkan impuls listrik kembali ke saraf motorik, untuk
memberikan perintah kepada otot-otot di tangan, agar segera melepaskan
benda panas tersebut.
 Otot-otot di tangan yang menerima impuls listrik dari saraf motorik akan
berkontraksi, sehingga tangan kita akan bergerak menjauh dari benda
panas.

2. Letak sistem saraf pusat adalah di dalam rongga tengkorak dan rongga tulang
belakang. Otak terletak di dalam rongga tengkorak, sedangkan sumsum tulang
belakang terletak di dalam rongga tulang belakang yang membentang dari pangkal
tengkorak sampai ke ujung tulang belakang.

3. Perbedaan antara sistem saraf somatik dan otonom adalah sebagai berikut:
 Sistem saraf somatik mengendalikan gerakan otot rangka yang bersifat
sadar, sedangkan sistem saraf otonom mengatur aktivitas otot polos, otot
jantung, dan kelenjar yang bersifat tidak sadar.
 Sistem saraf somatik terdiri dari saraf-saraf sensorik yang membawa impuls
dari reseptor sensorik ke sistem saraf pusat, dan saraf-saraf motorik yang
membawa impuls dari sistem saraf pusat ke otot rangka. Sistem saraf
otonom terdiri dari saraf-saraf sensorik yang membawa impuls dari organ-
organ dalam tubuh ke sistem saraf pusat, dan saraf-saraf motorik yang
membawa impuls dari sistem saraf pusat ke otot polos, otot jantung, dan
kelenjar.

51
 Sistem saraf somatik memiliki satu neuron motorik yang menghubungkan
sistem saraf pusat dengan otot rangka, sedangkan sistem saraf otonom
memiliki dua neuron motorik yang menghubungkan sistem saraf pusat
dengan organ-organ efektor. Neuron motorik pertama disebut neuron
preganglionik, dan neuron motorik kedua disebut neuron postganglionik.
Neuron-neuron ini berhubungan di simpul-simpul saraf atau ganglia.
 Sistem saraf somatik memiliki efek eksitatori atau stimulasi pada otot
rangka, sedangkan sistem saraf otonom memiliki efek eksitatori atau
inhibitori atau penghambatan pada organ-organ efektor. Efek ini tergantung
pada jenis neurotransmiter yang dilepaskan oleh neuron postganglionik.
 Sistem saraf otonom dibagi lagi menjadi sistem saraf simpatik dan sistem
saraf parasimpatik, yang saling berlawanan dalam mempengaruhi organ-
organ dalam tubuh. Sistem saraf simpatik meningkatkan aktivitas tubuh
dalam kondisi stres, seperti meningkatkan denyut jantung, tekanan darah,
dan laju pernapasan, serta menurunkan pencernaan dan sekresi kelenjar.
Sistem saraf parasimpatik menurunkan aktivitas tubuh dalam kondisi
relaksasi, seperti menurunkan denyut jantung, tekanan darah, dan laju
pernapasan, serta meningkatkan pencernaan dan sekresi kelenjar.

52
BAB 4
SISTEM PERNAFASAN

A. Pengertian Sistem Pernafasan

Menurut dr. Tjokorda Istri Anom Saturti,SpPD pernafasan atau respirasi

adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat

hingga penggunaan energi di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup

oksigen dalam udara bebas dan membuang karbon dioksida ke lingkungan (James

Fernandez, Gregory)

Sistem pernafasan atau yang sering disebut system respirasi merupakan

sistem organ yang digunakan untuk proses pertukaran gas, dimana sistem

pernafasan ini merupakan salah satu sistem yang berperan sangat penting dalam

tubuh untuk menunjang kelangsungan hidup. Sistem pernafasan dibentuk oleh

beberapa struktur, seluruh struktur tersebut terlibat didalam proses respirasi

eksternal yaitu pertukaran oksigen antara atmosfer dan darah serta pertukaran

karbon dioksida antara darah dan atmosfer, selain itu terdapat juga respirasi
53
internal yaitu proses pertukaran gas antara darah sirkulasi dan sel jaringan dimana

system respirasi internal ini terjadi pada seluruh system tubuh (Djojodibroto, 2012)

Struktur utama dalam sistem pernafasan adalah saluran udara pernafasan,

saluran-saluran ini terdiri dari jalan napas, saluran napas, serta paru-paru. Struktur

saluran napas dibagi menjadi beberapa bagian diantaranya system penafasan

bagian atas dan bawah. Pada system pernafasan bagian atas terdiri dari hidung,

faring, laring dan trakhea. Struktur pernafasan tersebut memiliki peran masing

masing dalam system pernafasan. Sedangkan pada system pernafasan bagian

bawah terdiri dari bronkus, bronkiolus dan alveolus.

Respirasi dapat dibedakan atas dua jenis, yaitu :

a. Respirasi Dalam merupakan pertukaran O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel

b. Respirasi Luar merupakan pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara.

Dalam mengambil nafas ke dalam tubuh dan membuang napas ke udara dilakukan

dengan dua cara pernapasan, yaitu:

1. Respirasi / Pernapasan Dada

a. Otot antar tulang rusuk luar berkontraksi mengerut

b. Tulang rusuk terangkat ke atas

c. Rongga dada membesar yang mengakibatkan tekanan udara dalam dada

kecil sehingga udara masuk ke dalam badan

54
B. Anatomi Sistem Pernafasan

Saluran yang dilewati oleh udara masuk ke dalam paru adalah hidung,

faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkeolus. Saluran nafas atas adalah hidung,

faring dan laring.

Berikut ini merupakan komponen sistem pernapasan dan fungsinya:

1. Hidung

Lubang hidung memungkinkan udara untuk masuk dan keluar rongga hidung;

filter rongga hidung, menghangatkan, dan melembabkan udara yang dihirup.

2. Faring

Membawa udara antara rongga hidung dan laring; filter, menghangatkan, dan

melembabkan udara yang dihirup; berfungsi sebagai jalan terusan untuk

makanan dari mulut ke kerongkongan; menyetarakan tekanan udara dengan

telinga tengah melalui tabung pendengaran.

3. Laring

Membawa udara antara faring dan trakea; mengandung pita suara untuk

menghasilkan suara dalam vokalisasi; mencegah obyek masuk Trakea.

4. Trakea

Membawa udara antara laring dan bronkus; filter, menghangatkan, dan

melembabkan udara yang dihirup.

5. Bronkus

55
Membawa udara antara trakea dan bronkiolus; filter, menghangatkan, dan

melembabkan udara yang dihirup Bronkiolus Mengatur laju aliran udara melalui

bronkokonstriksi dan bronkodilatasi

6. Alveoli

Memungkinkan pertukaran gas antara udara di alveoli dan darah dalam kapiler

sekitarnya.

7. Paru paru

Paru paru adalah organ pernafasan yang terletak di rongga dada dan terdiri

dari dua bagian kanan yang lebih besar dan bagian kiri

8. Pleura

Selput pembungkus paru paru. Berfungsi untuk melindungi paru paru.

Organ-organ pernafasan seperti hidung, dan yang lainnya sangat berperan

penting dalam proses pertukaran gas, yang mana proses pertukaran gas ini yang

memerlukan empat proses yang mempunyai ketergantungan satu sama lainnya, 2

dimana proses tersebut terdiri dari proses yang berkaitan dengan volume udara

napas dan distribusi ventilasi, proses yang berkaitan dengan volume darah di

paruparu dan distribusi aliran darah, proses yang berkaitan dengan difusi oksigen

dan karbon dioksida, serta proses yang berkaitan dengan regulasi pernafasan.

Sama seperti system dan struktur tubuh lainnya, system pernafasan juga sering

mengalami masalah dan gangguan dalam menjalankan fungsinya, baik yang

disebabkan oleh infeksi baik yang disebabkan oleh virus maupun bakteri.

56
C. Fisiologi Sistem Pernafasan

1. Sistem Respirasi fisiologi Respirasi Paru

Masuk dan keluarnya udara antara atmosfer dan alveoli paru. Pergerakan

udara ke dalam dan keluar paru disebabkan oleh:

a. Tekanan pleura : tekanan cairan dalam ruang sempit antara pleura paru dan

pleura dinding dada. Tekanan pleura normal sekitar -5 cm H2O, yang

merupakan nilai isap yang dibutuhkan untuk mempertahankan paru agar

tetap terbuka sampai nilai istirahatnya. Kemudian selama inspirasi normal,

pengembangan rangka dada akan menarik paru ke arah luar dengan

kekuatan yang lebih besar dan menyebabkan tekanan menjadi lebih negatif

(sekitar -7,5 cm H2O).

b. Tekanan alveolus : tekanan udara di bagian dalam alveoli paru. Ketika glotis

terbuka dan tidak ada udara yang mengalir ke dalam atau keluar paru, maka

tekanan pada semua jalan nafas sampai alveoli, semuanya sama dengan

tekanan atmosfer (tekanan acuan 0 dalam jalan nafas) yaitu tekanan 0 cm

H2O. Agar udara masuk, tekanan alveoli harus sedikit di bawah tekanan

atmosfer. Tekanan sedikit ini (-1 cm H2O) dapat menarik sekitar 0,5 liter

udara ke dalam paru selama 2 detik. Selama ekspirasi, terjadi tekanan yang

berlawanan.

c. Tekanan transpulmonal : perbedaan antara tekanan alveoli dan tekanan

pada permukaan luar paru, dan ini adalah nilai daya elastis dalam paru yang

57
cenderung mengempiskan paru pada setiap pernafasan, yang disebut

tekanan daya lenting.

D. Proses Pernafasan

1. Pertukaran Gas

Fungsi utama dari sistem pernapasan adalah mengambil oksigen dan

megeluarkan karbon dioksida. Pertukaran gas ini disebut respirasi dan terjadi

antara atmosfer, darah, dan sel dalam fase yang berbeda.

a. Ventilasi pulmonari. Kata pulmo merujuk ke paru-paru dan ventilasi

pulmonari adalah istilah lain untuk pernapasan. Udara dihirup atau ditarik ke

dalam paru-paru dan kemudian dikelurkan dari paru-paru

b. Respirasi eksternal (respirasi pulmonari). Pertukaran gas yang terjadi antara

paru-paru dan darah. Pada respirasi eksternal darah mengambil oksigen

dan melepaskan karbon dioksida

c. Respirasi internal (respirasi jaringan). Pertukaran gas yang terjadi antara

darah dan sel jaringan. Pada respirasi internal darah melepaskan oksigen

dan mengikat karbon dioksida.

2. Mekanisme Pernapasan

Selama inspirasi, otot-otot interkostal eksternal ditemukan antara

kontraksi rusuk, mengerakkan tulang rusuk ke atas dan keluar. Otot diafragma

juga berkontraksi dan membentuk kubah yang datar. Ini meningkatkan ruang di

paru-paru dan menyebabkan udara secara otomatis ditarik ke dalam paru-paru.

Selama ekspirasi, otot-otot interkostal eksternal berelaksasi dan tulang rusuk

58
kembali ke posisi istirahat mereka. Diafragma berelaksasi, kembali ke bentuk

kubah aslinya. Ini menyebabkan ruang di paru-paru menjadi lebih kecil,

memaksa udara keluar dari mereka.

E. Kelaianan Pada Sistem Penafasan

1. Penyebab penyakit pasa sistem pernafasan

a. Kebersihan udara

b. Reaksi alergi

c. Infeksi bakteri, virus dan jemur

d. Faktor keturunan

2. Ciri ciri penyakit pada sistem pernapasan

a. Sesak napas

b. Batuk berdahak ataupun kering

c. Bersin bersin

d. Demam

e. Mengeluarkan suara saat bernafas

f. Nyeri dada

3. Jenis penyakit pernapasan yang paling umum ditemukan dimasyarakat

a. Asma

b. Bronkitis

c. Pneumonia

d. Tuberkulosis paru

e. Flu

59
BAB 6
MENGIDENTIFIKASI TENTANG SISTEM JANTUNG,
PEMBULUH DARAH DAN FUNGSINYA

D. PENGERTIANSISTEMJANTUNGDANPEMBULUHDARAH

a. SistemJantung
Jantung adalah organ otot berukuran kepalan tangan yang
berfungsisebagaipompauntukmemompadarahkeseluruhtubuh.Jantungterdiridarie
mpat ruang utama: dua atrium (atrium kanan dan atrium kiri) dan duaventrikel
(ventrikel kanan dan ventrikel kiri). Fungsi utama jantung adalahmemompa darah
yang mengandung oksigen dan nutrisi ke seluruh
tubuhsertamengumpulkandarahyangmengandungkarbondioksidauntukdiperbarui
.

b. PembuluhDarah:
Pembuluhdarahadalahbagiandarisistemperedaranyangmengedarkandara
hkeseluruhbagiantubuhmanusia.Adatigajenispembuluhdarahutama: arteri,vena,
dankapiler.

i. Arteri:Arteriadalahpembuluhdarahyangmembawadarahkayaoksigendarij
antungkeseluruhtubuh

ii. Vena:Venaadalahpembuluhdarahyangmembawadarahyangmengandun
gkarbondioksida kembalikejantung.

60
iii. Kapiler:Kapileradalahpembuluhdarahyangsangatkecil,yangmenghubun
gkanarteridanvena.

61
E. FUNGSISISTEMJANTUNGDANPEMBULUHDARAH

Fungsi sistem jantung dan pembuluh darah adalah untuk


menjagaperedaran darah yang efisien di seluruh tubuh. Jantung bertanggung
jawabmemompa darah, sedangkan pembuluh darah membawa darah ke
seluruhtubuh dan mengembalikannya ke jantung. Sistem jantung dan
pembuluhdarahjugaberperandalammengaturtekanandarah,mempertahankankes
eimbangan cairan tubuh, dan mengantarkan nutrisi serta oksigen ke sel-sel
tubuh. Sistem jantung dan pembuluh darah memiliki fungsi yang sangatpenting
dalam tubuh manusia. Berikut adalah penjelasan mengenai fungsi-fungsiutama
darisistemjantungdanpembuluhdarah:

5. MemompaDarah:
Fungsi utama sistem jantung adalah memompa darah ke seluruh
tubuh.Jantung bertindak sebagai pompa yang kuat, memompa darah yang
kayaoksigen dari paru-paru ke seluruh tubuh melalui arteri. Selain itu,
jantungjuga memompa darah yang mengandung karbon dioksida dan zat sisa
dariseluruh tubuh kembali ke paru-paru untuk menghilangkan karbon
dioksidadanmengambiloksigen baru.

6. MembawaOksigendanNutrisi:
Pembuluh darah, seperti arteri dan kapiler, berfungsi untuk mengangkutdarah
yang kaya akan oksigen dan nutrisi ke seluruh tubuh. Darah yangmengandung
oksigen dan nutrisi ini diperoleh dari paru-paru dan saluranpencernaan, dan
disalurkan melalui arteri ke berbagai organ dan jaringantubuh.

7. MenghilangkanZatSisa:
Selain membawa oksigen dan nutrisi, pembuluh darah juga
berfungsiuntukmengangkutdarahyangmengandungkarbondioksidadanzatsisadari
seluruhtubuh.Darahinikemudiandibawakembalikejantungmelaluivena,dan
akhirnya disalurkan ke paru-paru untuk menghilangkan karbon
dioksidadanmengambiloksigen baru.

62
12. PertukaranZat:
Kapiler,yangmerupakanpembuluhdarahterkecil,memungkinkanpertukaran zat
antara darah dan jaringan tubuh. Oksigen dan nutrisi daridarah diserap oleh sel-
sel tubuh melalui dinding kapiler, sedangkan karbondioksida dan zat sisa dari
sel-sel tubuh diserap oleh darah melalui
dindingkapileruntukdibawakembalikejantung.

13. PengaturanSuhu:
Pembuluhdarahjugaberperandalampengaturansuhutubuh.Saatsuhutubuh
meningkat, pembuluh darah di kulit akan melebar (vasodilatasi)untuk membantu
menghilangkan panas dari tubuh. Sebaliknya, saat suhutubuh turun, pembuluh
darah di kulit akan menyempit (vasokonstriksi)untukmembantumenjaga
panasdidalamtubuh.

Fungsi-fungsiinibekerjasecarabersama-samauntukmenjagakeseimbangan
dan kesehatan tubuh. Sistem jantung dan pembuluh darahmemastikan suplai
oksigen dan nutrisi yang cukup ke seluruh tubuh,
sertamembantumenghilangkanzat-zatsisayangtidakdiperlukan.

63
F. STRUKTURJANTUNGDANSTRUKTURPEMBULUHDARAH

Strukturjantungmemilikiperanpentingdalammempengaruhivolumenyadalam
memompadarahkeseluruhtubuh.Berikutadalahpenjelasanmengenaihaltersebut:

a. RuangJantung:
Jantung terdiri dari empat ruang utama, yaitu dua atrium (atrium
kanandanatriumkiri)danduaventrikel(ventrikelkanandanventrikelkiri).Atriumberfun
gsisebagairuangpenerimadarah,sedangkanventrikelberfungsisebagai ruang
pemompa darah. Ventrikel kanan memompa darah ke paru-paru melalui arteri
pulmonalis, sedangkan ventrikel kiri memompa darah
keseluruhtubuhmelaluiarteriaorta.

b. DindingJantung:
Jantungmemilikidindingyangterdiridaritigalapisan,yaituendokardium(lapisan
dalam), miokardium (lapisan otot jantung), dan epikardium
(lapisanluar).Lapisanmiokardiumadalahlapisanyangpalingtebaldanbertanggungja
wab untuk kontraksi jantung yang memompa darah. Ketika
miokardiumberkontraksi,ventrikelmengalamipemendekandanmemompadarahden
gankekuatanyangcukupuntukmendorongdarahke seluruhtubuh.

c. KatupJantung:
Jantungdilengkapidenganempatkatupyangmengaturalirandarahdalamjantung.
Katup-katupinimembantumenjagaalirandarahyangterarah dan mencegah aliran
darah yang terbalik. Katup pulmonalis
danaortaterbukasaatventrikelberkontraksi,memungkinkandarahdikeluarkandari
jantung ke arteri. Setelah itu, katup-katup tersebut menutup
untukmencegahdarahmengalirkembalikeventrikel.

64
Dalammemompa darahkeseluruhtubuh,
strukturjantungmempengaruhivolumedarahyangdipompadenganbeberapacara:

i. Ventrikelyanglebihbesardanlebihkuatpadasisikirijantungmemungkinkanp
emompaandarahyanglebihbesar ke seluruhtubuh.

ii. Kontraksiototjantungyangkuat,terutamapadalapisanmiokardium,memungk
inkanjantungmemompadarahdengankekuatanyangcukupuntukmendorongdarahk
eseluruhtubuh.

iii. Katup-
katupjantungyangberfungsidenganbaikmembantumenjagaalirandarahyangterarah
,sehinggamemastikanvolumedarahyangdipompa keseluruhtubuh.

 Fungsidarimasing-masingbagianjantungadalahsebagaiberikut:

- Atrium berfungsi sebagai ruang penerima darah sebelum


dipompakeventrikel.

- Ventrikelberfungsisebagairuangpemompadarahyangkuat.

- Katup-katup jantung berfungsi untuk mencegah aliran darah


yangterbalik atau mundur, sehingga memastikan aliran darah yang lancar
danterarah.

- Dindingjantung,khususnyalapisanmiokardium,bertanggungjawabuntuk
kontraksijantungyangmemompadarahke seluruhtubuh.

strukturpembuluhdarahyangterdiridaritigajenisutama:arteri,vena,dankapiler.
Berikutadalahpenjelasanmengenaistrukturdarimasing-
masingjenispembuluhdarah:
6. Arteri:
Arteri adalah pembuluh darah yang membawa darah dari jantung
keorgandanjaringantubuh.Strukturarteriterdiridaritiga lapisan:

a.TunikaIntima:Lapisandalamarteriyangterdiridariselapisselendotelyangli
cinuntukmemfasilitasialirandarahyanglancar.

b. TunikaMedia:Lapisantengahyangterdiri dariotot polosdanseratelastis


yangmemberikankekuatandanelastisitas padadindingarteri.

c. TunikaAdventitia:Lapisanluaryangterdiridarijaringanikatyangkuatuntu
kmemberikandukunganstrukturalpada arteri.

7. Vena:
Vena adalah pembuluh darah yang membawa darah kembali ke jantungdari
organ dan jaringan tubuh. Struktur vena juga terdiri dari tiga lapisanyangmirip
denganarteri:

a. TunikaIntima:Lapisandalamyangterdiridariselapisselendotelyanglicin.

b. TunikaMedia:Lapisantengahyanglebihtipisdaripadapadaarteridanterd
iridariototpolosdanseratelastis.

c. TunikaAdventitia:Lapisanluaryangterdiridarijaringanikatyang
kuat.
8. Kapiler:
Kapiler adalah pembuluh darah terkecil yang menghubungkan arteri danvena.
Struktur kapiler sangat tipis dan hanya terdiri dari satu lapisan
selendotelyangmemungkinkanpertukaranzatantaradarahdanjaringantubuh.Dindin
gkapileryangtipismemungkinkanoksigen,nutrisi,danzat-
zatlainuntukmelewatikejaringantubuh,sertamengambilkarbondioksidadanzatsisad
arijaringantubuhkedalamdarah.
Struktur pembuluh darah ini penting untuk menjalankan fungsi-fungsimereka
dalamsistemperedarandarah.

PERTANYAAN:
5. Bagaimanacaramencegahkerusakanpadajantung?
6. Apakahseseorang yang
memilikipenyakitjantungbawaandapatdisembuhkansebelumparah?
7. Apapenangananbagiseseorang yangmenderitapembengkakanjantung?

JAWABAN:
1. Untukmencegahkerusakanpadajantung,Andadapatmengikutilangkah-langkahberikut:

a. Gaya Hidup Sehat: Adopsi pola makan seimbang dengan fokus pada buah-
buahan,sayuran,biji-
bijianutuh,danproteinrendahlemak.Hindarimakanantinggilemakjenuh,gulatambahan,
dangaramberlebih.

b. Olahraga Teratur: Lakukan aktivitas fisik secara teratur, setidaknya 150 menit
perminggu.Inidapatmencakupberjalancepat,berlari,bersepeda,ataukegiatanfisiklainya
ngAnda nikmati.

c. BerhentiMerokok:Merokokadalahfaktorrisikoutamauntukpenyakitjantung.Berh
entimerokok dapatmemberikanmanfaatkesehatanyangsignifikan.

d. PantauTekananDarah:Pertahankantekanandarahdalamkisarannormal.JikaAndamem
ilikihipertensi,ikutisarandokter danminumobatsesuaipetunjuk.

e. KendalikanKolesterol:Pantaukadarkolesteroldalamdarahdanaturdietsertagayahidup
untukmenjaga kadarkolesterolsehat.
f. Kendalikan Diabetes: Jika Anda memiliki diabetes, kelola gula darah dengan baik
denganmengikutirekomendasidokter,menerapkanpolamakansehat,danberolahraga.

g. BatasilahKonsumsiAlkohol:JikaAndamengonsumsialkohol,lakukandenganmoderat.Bata
sijumlahminumanberalkoholdanperhatikanrekomendasi kesehatan.

h. Mengelola Stres: Temukan cara untuk mengelola stres, seperti meditasi, yoga,
ataukegiatanyangmenyenangkan.

i. Kontrol Berat Badan: Pertahankan berat badan yang sehat dengan


menjagakeseimbanganantara asupankalori danaktivitas fisik.

Konsultasikan dengan profesional kesehatan untuk rekomendasi yang spesifik sesuai


kondisikesehatanAnda.
2. Penyakit jantung bawaan tidak selalu dapat sembuh sepenuhnya, tetapi pengelolaan
yangtepatdapatmembantumeningkatkankualitashidupdanmengurangirisikokomplikasi.Bebera
pakasus mungkin memerlukan intervensi medis atau pembedahan untuk memperbaiki
kelainanpadajantung.

Penting untuk mendeteksi dan menangani penyakit jantung bawaan sejak dini. Pada
beberapakasus, tindakan medis dapat dilakukan pada masa bayi atau anak-anak untuk
memperbaikikelainansebelumbertambahparah.Namun,setiapkasussangatindividual,danrespo
nsterhadapperawatandapatbervariasi.

Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal memiliki penyakit jantung bawaan,
konsultasikandengan dokter atau spesialis jantung untuk mendapatkan informasi yang lebih
spesifik danrencana perawatan yang sesuai. Perawatan jangka panjang dan pemantauan
secarateraturbiasanyadiperlukanuntuk mengelolapenyakitjantungbawaanseiring
berjalannyawaktu.

3. Penanganan untuk pembengkakan jantung bisa melibatkan pengaturan diet, obat-


obatanseperti diuretik, dan terapi medis sesuai dengan penyebabnya. Dalam beberapa
kasus, mungkindiperlukan intervensi bedah. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter
untuk diagnosis danrencanapengobatanyangtepat.
BAB 6
SISTEM PENCERNAAN
G. Pengertian Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan manusia adalah suatu sistem di dalam tubuh yang
berperan sebagai penerima makanan dari luar, yang kemudia diolah di dalam
organ pencernaan manusia, dimulai dengan pemasukan makanan dari luar,
pencernaan, penyerapan bahan-bahan yang dapat deserap, dan menghilangkan
sisa-sisa pencernaan.
Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem organ
pencernaan untuk mengolah makanan agar dapat diserap nutrisisnya dan diubah
menjadi energi. Sistem organ pencernaan pun tersendiri dari organ-organ yang
memiliki perannya masing-masing dalam mengelolah makanan.
H. Fungsi pencernaan
Fungsi utama sistem pencernaan yakni membantu suplai nutrisi ke dalam
tubuh, yang diperoleh dari asupan makanan atau minuman sehari-hari yang
dikonsumsi. Nutrisi yang diambil dari makanan, nantinya dapat memaksimalkan
kinerja tubuh secara menyeluruh.Mulai dari memperbaiki sel-sel, regenerasi kulit,
hingga sumber energi tubuh. Tak hanya itu, dengan sistem pencernaan ini
manusia bisa membuang zat-zat berbahaya atau limbah yang sudah tidak
diperlukan tubuh dalam bentuk feses.

I. Penyakit pada sistem pencernaan manusia


Gangguan pada sistem pencernaan dapat terjadi jika saah satu atau lebih
proses pencernaan tidak bekerja dengan baik. Sistem pencernaan pada anak
sangat berbeda dengan orang dewasa. Anak masih sangat rentan terhadap
makalah pencernaan. Sebenarnya sistem pencernaan pada anak dan orang
dewasa adalah sama. Namun demikian, anak-anak masih belum optimal dalam
memaksimalkan fungsi dari masing-masing organ pada sistem pencernaannya.
Adapun gangguan atau kelainan yang bisa menyerangg sistem
pencernaan yaitu :
4. Gastritis atau radang lambung disebabkan karena produksi asam lambung yang
tinggi sehingga mengitirasi dinding lambung. Selain itu bisa desebabkan oleh
bakteri. Penderita gastris akan merasa lambungnya terbakar.
5. Batu empedu adalah penyakit yang disebabkan oleh penyumbatan pada saluran
empedu. Hal ini terjadi karena adanya endapan di seluran empedu.
6. Konstipasi (sembelit) konstipasi terjadi karena feses bergerak secara lambat
melalui kolon. Feses yang ada sangat banyak dan kering sehingga sulit buang
air besar. Hal ini disebabkan, karena buang air yang tidak teratur.
7. Diare adalah suatu kondisi sering buang air besar dan feses terlalu lunak.
Makanan terlalu cepat melalui usus dan kolon sehingga air tidak banyak
diabsorpsi. Diare dapat merupakan gejala tipus, kanker, kilera, atau infeksi.
8. Disentri disebankan karena infeksi bakteri atau amuba. Gejala penyakit ini
adalah buang air besar bercampur darah. Radang usus buntu adalah
peradangan pada apendiks. Hal ini terjadi karena adanya penumpukan makanan
dan terjadi infeksi. Kanker usus besar terjadi karena pola makanan yang tidak
sehat. Gejala yang timbul adalah adanya darah pada feses.

J. Pengertian nutrisi
Nutrisi merupakan zat-zat gizi dan zat lainnya yang memiliki hubungan
dengan kesehatan dan penyakit, termasuk segalaproses dalam tubuh manusia
untuk menerima makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan
menggunakannya untuk aktivitas-aktivitas penting didalam tubuhnya. Serta
mengeluarkan sisa-sisanya. Istilah lain dari nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu
tentang makanan (Tarwoto & wartonah, 2015).
Nutrisi adalah bahan organik dan anorganik yang terdapat dalam
makanan yang dibutuhkan oleh tubuh agar dapat berfungsi dengan baik. Nutrisi
dibutuhkan oleh tubuh untuk memperoleh energi bagi aktivitas tubuh,
membentuk sel dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses kimia
didalam tubuh. Ada 6 kategori makanan yaitu, air, karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral (Haswita & sulistiowaty, 2017).
K. Proses Pencernaan Makanan dan Penyerapan Nutrisi
Setelah dikunyah dan ditelan, makanan akan dicerna dan diserap
nutrisinya, sedangkan sisa-sisa makanan akan dibuang melalui tinja oleh tubuh.
Proses pencernaan ini bisa memakan waktu sekitar 24−72 jam.Selain jenis dan
jumlah makanan, lama proses pencernaan makanan tergantung pada jenis
kelamin, tingkat metabolisme, dan kondisi medis tertentu. Contohnya adalah
pencernaan makanan akan lebih lama terjadi pada penderita gangguan
pencernaan atau gangguan penyerapan nutrisi.
Berikut ini adalah tahapan proses pencernaan dan penyerapan makanan
yang terjadi di dalam tubuh:

A. Mulut
Mulut sebagai organ pertama yang berperan menerima makanan dari luar
tubuh. Mulut tersusun atas lapisan luar oleh kulit sedangkan lapisan dalam
ditutupi oleh selaput lendir atau mukosa. Mulut juga terdiri atas lapisan pertama
yang berupa vestibula yang terdapat gusi, gigi, pipi dan bibir sedangkan lapisan
kedua yaitu rongga mulut yang dibatasi oleh tulang maksilaris, mandibularis,
palatum dan mandibularis disebelah dalam terhubung dengan faring.
Rongga dalam mulut dilapisi oleh selaput lendir. Rongga dalam mulut
terdapat gigi, kelenjar ludah dan lidah. Berikut organ-organ dalam mulut.
1. Gigi
Setiap manusia terdapat dua bujur dental yang terletak di rahang bawah
dan rahang atas. Gigi tertanam pada tepain bertulang yang memanjang
baik rahang atas dn rahang bawah. Gigi juga disokong oleh jaringan ikat
dalam akar proximal gigi (Fried and Hademenos, 1999). Gigi terdiri atas
dua macam yaitu
h. Gigi susu pada usia 6 hingga 7 bulan kemudian setelah berusia 2,5
tahun berjumlah 20 buah yang terdiri atas:
1). gigi seri (Incisivus) berjumlah 8
2). gigi taring (Caninus) berjumlah 4
3). gigi geraham (Molare) berjumlah 8.
i. Gigi orang dewasa disebut gigi permanen tumbuh mulai usia 6 hingga
18 tahun berjumlah 32 buah. Terdiri atas 8 buah gigi seri (Incisivus), 4
buah gigi taring (Caninus), 8 buah gigi geraham depan (Premolar),
dan 12 buah gigi geraham belakang (Molar).

Setiap jenis gigi memiliki fungsi diantaranya sebagai media pemotong


makanan pada gigi seri, merobek makanan yang keras oleh gigi taring,
mengunyah makanan pada gigi geraham. Sedangkan struktur gigi
tersusun atas bagian mahkota gigi, email dan akar gigi disertai saraf.

2. Lidah
Lidah tersusun atas otot serat lintang dan dilapisi oleh selaput lendir.
Lidah dapat digerakan kesegala arah oleh otot lidah. Terdapat tiga bagian
lidah yang tersusun atas (1) pangkal lidah (radiks lingua) terdapat
epiglotis yang berfungsi menutup katup nafas pada saat menelan, (2)
punggung lidah (dorsum lingua) terdapat papilla-papilla pengecap dan
frenumul pengecap (selaput lendir) yang berada ditengah lidah, (3) ujung
lidah (apeks lingua). Lidah berperan untuk membantu mencampurkan
makanan dalam mulut, mendorong makanan masuk menuju
kerongkongan, untuk berbicara, sebagai indra pengecap rasa, dan
membantu membersihkan gigi dan rongga mulut. Fisiologi dan
mekanisme sistem pencernaan didalam rongga mulut dimulai dari proses
memotong makanan yang masuk ke dalam mulut oleh gigi depan
(incisivus) lalu dikunyah oleh gigi geraham depan dan belakang (premolar
dan molar) sehingga mengubah makanan menjadi bagian yang lebih kecil
dan mudah dicerna. Kemudian peran ludah/saliva yang telah dikeluarkan
oleh kelenjar ludah selanjutnya akan membungkus bagian makanan yang
telah halus dengan enzim-enzim pencernaan mulut. Antibodi dan enzim
seperti lisozim yang terkandund didalam ludah membantu memecah
protein dan langsung membasmi bakteri. Lalu, secara otomatis makanan
akan terdorong masuk kedalam kerongkongan.
3. Kelenjar saliva
Terdapat tiga jenis kelenjar ludah yang meliputi
(1) parotid yang terletak tepat dibawah telinga
(2) submaksilaris yang terletak bawah rahang atas, dan (3) sublingual terletak
dibawah lidah (Fried an Hademenos, 1999). Kelenjar ludah (Saliva)
banyak mengandung enzim dan ion. Ludah /saliva berperan (1)
mendorong makananan menjadi mudah masuk kedalam lambung karena
mengandung enzim ptialin, (2) zat asam lambung akan membantu
menghambat degradasi pati, (3) memiliki efek antibakteri dan mematikan
bakteri yang masuk dalam mulut.
B. Tenggorokan (Faring)
Tenggorokan (faring), berasal dari bahasa Yunani “Pharynk”. Struktur faring
yang melengkung dapat dijumpai tonsil (amandel) berupa kelenjar limfe yang
kaya dengan kelenjar limfosit. Bagian ini terdapat persimpangan antara jalan
nafas dengan jalan operasi makanan. Terletak di belakang rongga mulut dengan
rongga hidung, dan didepan ruas tulang belakang.
Letak faring berada diantara rongga hidung dengan bagian perantara disebut
koana. Sedangkan tekak yang berhubungan dengan rongga mulut dengan
perantara lubang disebut ismus fausium. Tekak terdiri atas (1) superior
(nasofaring), yaitu bagian yang sangat tinggi dengan hidung, (2) media, bagian
yang sejajar dengan hidung, (3) inferior, yaitu bagian yang sama tinggi dengan
laring.
C. Kerongkongan
Kerongkongan disebut juga esofagus berasal dari bahasa Yunani “Oeso”
artinya membawa dan “Phagus” artinya memakan. Esofagus tersambung
dengan pada ruang ke-6 tulang belakang bertemu dengan faring. Bagian
esofagus berupa tabung (tube) yang memiliki otot sehingga memiliki gerak
peristaltik. Esofagus terdiri atas tiga bagian diantaranya (1) bagian superior,
bagian yang terdiri atas otot rangka, (2) bagian tengah, terdiri atas otot rangka
dan otot polos, (3) bagian inferior, terdiri otot polos. Hal tersebut membantu
makanan agar terdorong masuk ke dalam lambung.
D. Lambung
Lambung adalah rongga seperti kantung yang berbentuk J dan terletak
antara esofagus dan usus halus (Sherwood, L. 2007). Organ tersebut dibagi
menjadi tiga bagian berdasarkan perbedaan anatomik, histologi dan fungsional.
Bagian tersebut yaitu
(1). Cardiac/kardiak, disekitar sfinger esophageal bawah, (2) Fundus, adalah
bagian lambung yang terletak diatas lubang esofagus. Bagian tengah
lambung disebut korpus. Anatomi lapisan otot polos fundus dan korpus relatif
tipis, tetapi bagian bawah lambung yaitu antrum, memiliki otot yang lebih
tebal, (3) Phylorus, disebut juga sfingter pilorus, bekerja sebagai penghubung
antara bagian akhir lambung dengan usus halus.

Beberapa bagian dalam lambung terdapat:

1) fundus ventrikuli, yang merupakan bagian yang menonjol keatas dan


terletak sebelah kiri osteum kardium serta dijumpai gas.
2) Korpus vetrikuli, berbentuk lekukan pada bagian bagian bawah kurbatura
minor.
3) Antrum pylorus merupakan bagian dari lambung berbentuk pipa yang
mempunyai otot yang tebal membentuk sfingter pylorus
4) Kurvatura minor, terletak disebelah kanan lambung terbentang dari
osteum kardiak sampai pylorus.
5) Kurvatura mayor terbentang dari sisi kiri Osteum kardiak melalui fundus
ventrikuli menuju sampai pilorus inferior. Ligamentum gastrolinealis
terbentang dari bagian atas kurvatura sampai ke limpa.
6) Osteum kardiak merupakan tempat esofagus bagian abdomen masuk
menuju lambung dan dapat dijumpai orifisium pilorik.
Mekanisme kerja pencernaan secara mekanik dalam lambung yaitu
diawali masuknya makanan dari kerongkongan menuju ke lambung
melalui otot berbentuk cincing (sfinter) yang dapat membuka dan
menutup. Fungsi lain dari sfinter adalah menghalangi kembalinya zat yang
masuk ke dalam lambung untuk kembali ke kerongkongan. Melalui
aktifitas lambung dengan berkontraksi secara ritmik bertujuan untuk
mencampur makanan dengan enzim-enzim.Hasil yang diperoleh selama
pencernaan makanan yang berlangsung didalam lambung meliputi (1)
lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung, (2)
asam klorida (HCl), berperan meningkatkan kadar keasaman yang
diperlukan pepsin untuk merombak protein. Asam lambung juga berperan
menghambat infeksi dan membunuh bakteri di dalam lambung, (3)
Prekursor pepsin (enzim yang memecah protein).
Mekanisme pencernaan secara kimiawi di dalam lambung dibantu oleh
sejumlah enzim diantaranya yaitu:
(1) Enzim Amylase dengan melanjutkan pencernaan amilum dari bagian
fundus.
(2) Enzim Lipase, enzime yang membantu proses pemecahan lipid usus
terutama pada usia bayi hingga anak-anak.
(3) Enzim Renin, enzim yang membantu proses pencernaan susu pada
usia bayi Koagulasi atau penggumpalan susu dapat terjadi karena
adanya enzim renin dan kalsium sehingga proses pencernaan zat
tersebut lebih lama dicerna didalam lambung.
E. Usus halus
Usus halus disebut juga usus kecil merupakan bagian yang terletak diantara
lambung dan usus besar. Bentuk usus halus menyerupai tabung yang polos.
Panjang usus halus 2-8 meter. Struktur usus halus lapisan-lapisan yaitu: (1)
lapisan mukosa (bagian dalam), (2) lapisan otot melingkar (M sirkuler), (3)
lapisan otot memanjang (M longotudinal) dan (4) lapisan serosa (sebelah luar).
Sedangkan bagian usus halus terdiri atas tiga bagian diantaranya.
1. usus dua belas jari (Deudenum), berasal dari bahasa latin duodenum
digitorum yang berarti duabelas jari, merupakan bagian dari usus halus
dan menghubungkan antara lambung dan usus kosong (jejenum). Bagian
usus duabelas jari memiliki ukuran lebih pendek dari bagian usus lainnya
yang terdapat dalam usus halus. Memiliki panjang ±25 cm, berbentuk
seperti sepatu kuda dan melengkung ke kiri dan berada tepat disamping
pankreas. Sebelah kanan deudenum terdapat selaput lendir yaitu papilla
vateri yang bermuara pada saluran empedu (duktus koledikus) dan
saluran pankreas (duktus pankreatikus). pH usus duabelas jari kurng lebih
sekitar derajat sembilan. Terdapat dua muara saluran pada usus duabelas
jari yaitu pankreas dan kantung empedu mekanisme kerja pencernaan
dalam usus duabelas jari (duodenum), yaitu makanan yang masuk dari
lambung menuju usus halus akan diterima oleh usus duabelas jari melalui
sfingter pylorus sesuai daya tampung. Namun jika kapasitas berlebih
maka duodenum akan mengirimkan sinyal pada organ lambung agar
menghentikan aliran makanan menuju ke usus halus.
2. usus kosong (jejenum), Istilah jejenum berasal dari bahasa Latin, jejunus
yang berarti “kosong” sedangkan berdasarkan bahasa inggris “jejune”
yang artinya “lapar” .Usus kosong atau jejenum merupakan saluran
penghubung antara usus duabelas jari menuju usus penyerapan (ileum)
tempat sebelum zat diserap oleh tubuh. Panjang usus kosong ±1-2 meter.
Usus kosong dan usus penyerapan terletak tergantung pada bagian yang
disebut mesenterium.
3. usus penyerapan (ileum). Usus penyerapan atau ileum merupakan bagian
penutup dari usus halus. Memiliki ukuran panjang 2-4 meter dan berada
setelah duodenum dan jejenum dan dilanjutkan oleh usus buntu. pH ileum
antara 7-8 sehingga bersifat netral. Fungsi dari usus penyerapan adalah
menyerap vitamin B12 dan garam-garam empedu.
F. Usus Besar
Usus besar (kolon) merupakan bagian yang terletak antara usus buntu dan
rektum. Fungsi utama organ tersebut untuk menyerap air dan feses. Usus besar
tersusun dari beberapa bagian diantaranya.
1) usus buntu (sekum) berasal dari bahasa latin: caecus, “buta” berdasarkan
istilah anatomi artinya kantung yang terhubung dengan usus penyerapan
(ileum) serta bagian kolon dari usus besar (kolon).
2) Umbai cacing (Appendix), dalam bahasa inggris appendix artinya ujung
buntu tabung yang menyambung dengan caecum. Rata-rata memiliki
ukuran panjang bervariasi sekitar 10 cm ada pula 2-20 cm. Appendix
selalu berada ditempat yang sama sedangkan ujung umbai cacing dapat
berbeda letaknya seperti di retrocaecal, pinggang (pelvis) namun tetap
berada di peritoneum.
Usus besar tidak mengeluarkan enzim pencernaan apapun karena
pencernaan telah selesai sebelum kimus menjadi kolon. Sekresi kolon
terdiri atas larutan mukus basa (NaHCO3) yang memiliki fungsi
melindungi mukosa usus besar dari cedera mekanis dan kimiawi. Mukus
menghasilkam pelumas untuk mempermudah feses bergerak, sedangkan
NaHCO3 menetralkan asam-asam iritan yang diproduksi oleh fermentasi
bakteri lokal. Gerak kolon yang melamban dapat membantu bakteri untuk
tumbuh dan menumpuk di usus besar. Jumlah bakteri didalam kolon 10
kali lebih banyak dari jumlah sel yang ada di tubuh manusia dengan berat
massa bakteri sebesar 1000 g. Bakteri penghuni memiliki peran (1)
meningkatkan imunitas usus, (2) mendorong motilitas kolon, (3)
membantu integritas mukosa kolon, dan (4) memberi konstribusi nutrisi.
Selain itu, kolon dalam keadaan normal menyerap garam dan H2O .
G. Rektum
Rektum, berdasarkan bahasa latin “regere” artinya meluruskan atau
mengatur yaitu ruangan yang berada diantara usus besar dan anus. Fungsi dari
rektum adalah sebagai tempat menyimpan sementara sisa pencernaan yang
berupa feses. Biasana rektum kosong tidak menyimpan tinja/feses karena
disimpan dalam kolon desendens. Apabila kondisi feses penuh dalam kolon
desendens maka akan masuk ke dalam rektum dan membuat keinginan untuk
buang air besar. Mengembangnya saluran rektum menyebabkan penumpukan
feses didalam rektum sehingga dapat memicu sistem saraf untuk mendorong
keinginan agar melakukan defekasi. Apabila proses defekasi tertunda dalam
periode yang lama maka menyebabkan feses kembali ke dalam usus besar dan
penyerapan air akan kembali terjadi. Hal tersebut dapat menyebabkan konstipasi
karena feses mengeras.
H. Anus
Organ terakhir dalam sistem pencernaan adalah anus. Anus terletak didasar
pelvis dengan dinding diperkuat oleh tiga sfingter yaitu (1) sfingter internus
(bagian atas), bekerja tidak menuruti kehendak, (2) sfingter levator ani, bekerja
juga tanpa kehendak, dan (3) sfingter ani eksternus (bagian bawah) yang bekerja
sesuai kehendak.
Sedangkan anatomi dinding saluran cerna memiliki struktur umum yang
sama disepanjang saluran mulai dari esofagus hingga anus. Terdapat empat
lapisan penyusun paling dalam hingga luar meliputi mukosa, submukosa,
muskularis eksternal, dan serosa. Berikut penjelasan ke empat lapisan tersebut.
1) mukosa, melapisi permukaan luminal saluran cerna. Terdiri atas
a. membran mukosa, suatu lapisan epitelsebelah dalam yang berfungi
sebagai permukaan protektif dan termodifikasi menjadi sekresi dan
absorbsi.
b. lamina propria, lapisan tengah tipis jaringan ikat tempat epitel
berbeda. Lapisan ini mengandung GALT (Associated lymphoid tissue)
yang berperan sebagai pertahananan terhadap bakteri usus.
c. Muskularis mukosa, lapisan mukosa terluar yang terletak disamping
sub mukosa.
2) Submukosa, lapisan tebal jaringan ikat yang menentukan daya regang
dan elastisitas saluran cerna. Bagian ini tersusun atas pembuluh
darah besar dan pembuluh limfe, dimana keduanya membentuk
cabang-cabang ke arah dalam ke lapisan mukosa dan ke arah luar ke
lapisan otot tebal disekitarnya.
3) Muskularis external, merupakan selubung otot polos utama saluran
cerna dan mengelilingi submukosa. Terdiri atas lapisan sirkular dalam
da lapisan longitudinal luar.
4) Serosa, mengeluarkan cairan encer licin (cairan serosa) yang
berfungsi sebagai pelumas dan mencegah gesekan antara organ-
organ pencernaan dan visera disekitarnya.
L. Fisiologi pencernaan
Organ-organ dalam sistem pencernaan bersambungan satu sama lain tetapi
dianggap sebagai entitas terpisah karena modifikasi regional yang memungkinka
organ-organ tersebut melakukan aktivitas fungsi pencernaan secara spesifik.
Fungsi utama sistem pencernaan yaitu memindahkan nutrien, air, elektrolit dari
makanan yang telah dikonsumsi dan masuk kedalam tubuh (Sherwood, L. 2007).
Masuknya zat makanan kedalam tubuh berperan sebagai sumber energi dan
bahan bakar esensial. Bahan bakar esensial tersebut dapat digunakan oleh sel
untuk menghasilkan ATP sebagai sumber energi untuk melakukan aktivitas
seperti transport aktif, kontraksi, sitesis dan sekresi, serta menambah jaringan
dalam tubuh.
Sistem pencernaan melakukan empat proses pencernaan yang terdiri dari
motilitas, sekresi, pencernaan/digesti, dan penyerapan. Berikut penjelasan terkait
proses pencernaan tersebut.
(1) Motilitas, kontraksi otot yang menyebabkan zat makanan tercampur dan
terdorong maju seluruh isi saluran cerna. Contohnya otot polos pada pembuluh
darah, otot polos pada dinding saluran cerna mempertahankan kontraksi tingkat
rendah yang menetap.
(2) Sekresi, terjadi pengeluaran sejumlah getah pencernaan ke dalam lumen
saluran cerna oleh kelenjar saluran eksokrin. Sekresi pencernaan meliputi air,
elektrolit, dan kosntituen organik spesifik seperti enzim, garam empedu, atau
mukus.
(3) Pencernaan (digestion), merupakan proses penguraian biokimiawi dari
struktur kompleks makanan menjadi satuan yang lebih kecil sehingga dapat
diserap oleh enzim-enzim yang diproduksi di dalam sistem pencernaan.
(4) Penyerapan, melalui proses pencernaan makanan yang sebagian besar
terjadi didalam usus halus maka sejumlah unitunit kecil makanan akan diserap
dari hasil proses pencernaan bersama air, vitamin dan eletrolite disalurkan dari
lumen saluran cerna menuju ke dalam darah atau limfe.

PERTANYAAN :

1. Seberapa pentingkah sistem pencernaan itu ?


Sangat penting karena Sistem pencernaan adalah proses yang dilakukan oleh sistem
organ pencernaan untuk mengolah makanan agar dapat diserap nutrisisnya dan diubah
menjadi energi. Sistem organ pencernaan pun tersendiri dari organ-organ yang memiliki
perannya masing-masing dalam mengolah makanan
2. Coba jelaskan pengertian nutrisi ?
Nutrisi merupakan zat-zat gizi dan zat lainnya yang memiliki hubungan dengan
kesehatan dan penyakit, termasuk segala proses dalam tubuh manusia untuk menerima
makanan atau bahan-bahan dari lingkungan hidupnya dan menggunakannya untuk
aktivitas-aktivitas penting didalam tubuhnya. Serta mengeluarkan sisa-sisanya. Istilah
lain dari nutrisi dapat dikatakan sebagai ilmu tentang makanan. Nutrisi adalah bahan
organik dan anorganik yang terdapat dalam makanan yang dibutuhkan oleh tubuh agar
dapat berfungsi dengan baik. Nutrisi dibutuhkan oleh tubuh untuk memperoleh energi
bagi aktivitas tubuh, membentuk sel dan jaringan tubuh, serta mengatur berbagai proses
kimia didalam tubuh. Ada 6 kategori makanan yaitu, air, karbohidrat, protein, lemak,
vitamin dan mineral.
3. Jelaskan tahapan proses pencernaan manusia !
a. Mulut
Di dalam mulut manusia tersusun atas gigi, lidah, air liur, dan kelenjar ludah, yang
berfungsi menjalankan proses mekanik dan kimiawi dari makanan supaya bisa masuk
ke pencernaan.
b. Kerongkongan (esofagus)
Kerongkongan adalah saluran penghubung antara mulut dan lambung. Di
kerongkongan ini, semua minuman atau makanan yang sudah dikunyah akan melaju
menuju lambung.
c. Lambung (ventrikulusL)
Ambung adalah kantung yang terletak di rongga perut sebelah kiri. Lambung
berfungsi memecah makanan agar berubah menjadi seperti bubur. Di dalam lambung,
makanan akan bercampur dengan zat asam dan enzim.
d. Usus halus
Usus halus atau usus kecil adalah bagian terpanjang di saluran pencernaan manusia.
Peran usus halus yaitu memecah sekaligus menyerap nutrisi dari makanan yang
dikonsumsi.Usus halus terdiri atas tiga bagian, yaitu usus dua belas jari (duodenum),
usus kosong (jejunum), dan usus penyerap (ileum).
e. Usus besar (kolon)
Usus besar mempunyai panjang sekitar 5-6 meter yang terdiri atas tiga bagian yaitu
sekum, kolon, dan rektum.Sisa makanan yang tidak diserap di usus halus secara
perlahan bergerak menuju usus besar dan menjadi feses. Usus ini adalah bagian
terakhir atau ujung dari sistem pencernaan.
f. Rektum
Rektum atau disebut juga poros usus merupakan bagian akhir dari usus besar. Rektum
menjadi penghubung antara usus besar dengan anus.Organ ini berguna untuk
menampung feses dari usus besar, sampai tiba saatnya dikeluarkan tubuh lewat anus.
g. Anus
Anus adalah lubang tempat saluran pencernaan berakhir, yang menjadi jalan
keluarnya feses dari dalam tubuh. Apabila feses telah siap dibuang, maka otot sfingter
akan mengatur pembukaan dan penutupan anus.
BAB 7
SISTEM ENDOKRIN
A.Sistem Endokrin
Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yangmengirim hasil sekresinya langsung ke dalam
darah yang beredar dalam jaringan, kelenjar ini tidak memiliki saluran tapi mensekresi
(mengeluarkan) hormon langsung ke dalam darah sehingga dapat mencapai setiap sel
darah di dalam tubuh. Hormon bekerja pada sasaran jaringan atau organ tertentu dan
mengatur aktivitas mereka.Hormon mengatur proses seperti pemecahan subtansi kimia
dalam metabolisme,keseimbangan cairan dan produksi urin,pertumbuhan dan
perkembangan tubuh,serta reproduksi seksual. Hasil kerja hormon dari suatu kelenjar
dapat di pengaruhi oleh beberapa faktor termasuk kadar zat dalam darah dan masukan
dari sistem saraf,karena hormon mengalir dalam darah, setiap hormon dapat mencapai
setiap bagian tubuh. Namun demikian bentuk molekul khusus dari setiap hormon harus
bisa masuk kedalam reseptor (penerima) pada jaringan atau organ sasaran nya saja
(Syafuddin.2009).

B.Fungsi Sistem Endokrin


Seiring dengan saraf, sistem endokrin berfungsi untuk mempertahankan hemostasis
selama istirahat dan olahraga. Saraf dan sistem endokrin juga bekerja sama unttuk
memulai dan mengendalikan gerakan, dan semua gerakan yang melibatkan proses
fisiologis. Dimanasistem saraf bertindak cepat (hamper seketika) menyampaikan pesan
impulls saraf , sistem endokrin memiliki respon lebih lambat tapi lebih tahan lama dari
impuls sistem saraf. (Pearsce, Evelyn C. 2011).

Sistem endokrin mengatur pertumbuhan, perkembangan dan reproduksi dan


menambah kapasitas tubuh untuk menangani stress fisik dan psikologis.

Secara keseluruhan, masing-masing kelenjar yang terdapat dalam tubuh memiliki


fungsi yang berbeda-beda tergantung dari mana kelenjar tersebut dihasilkan. Akan
tetapi,secara umum fungsi kelenjar endokrin adalah:

•Penghasil Hormon–Kelenjar endokrin bertugas untuk menghasilkan berbagai


macam jenis hormon yang nantinya akan disalurkan ke darah apabila diperlukan
oleh jaringan tubuh tertentu.

•Mengontrol Aktivitas–Kelenjar endoktrin bertugas untuk mengontrol aktivitas dari


kelenjar tubuh agar dapat berfungsi dengan normal dan maksimal.

•Merangsang Aktivitas–Kelenjar endoktrin juga bertugas untuk merangsang


aktivitas kelenjar tubuh untuk kemudian disampaikan ke sistem saraf dan
menciptakan suatu efek dari rangsangan tersebut.

•Pertumbuhan Jaringan–Kelenjar endoktrin juga mempengaruhi pertumbuhan


jaringan pada manusia agar jaringan tersebut berfungsi maksimal.

•Mengatur Metabolisme–Kelenjar endoktrin juga berfungsi untuk mengatur


metabolisme dalam tubuh, sistem oksidasi tubuh serta bertugas untuk
meningkatkan absorpsi glukosa dalam tubuh dan pada usus halus.

•Metabolisme Zat–Kelenjar endoktrin bertugas untuk mempengaruhi fungsi


metabolisme lemak,vitamin,metabolisme protein,mineral, air dan hidrat aranga
dalam tubuh untuk agar optimal.

Sedangkan fungsi dari hormone adalah :

•Mengendalikan proses-proses dalam tubuh manusia seperti proses metabolism,


proses oksidatif, perkembangan seksual.

•Menjaga keseimbangan fungsi tubuh (hemeotasis).

Pada umumnya, sistem hormonal ( sistem endikrin ) terutama berhubungan denagn


pengaturan sebagai fungsi metabolisme tubuh, mengatur kecepatan reaksi kimia di
dalam sel atau trnspor zat-zat melalui membran selatau aspek-aspek metabolisme sel
lainnya seperti pertumbuhan dan sekresi. (Philip E.P, 2001)

C.Jenis –jenis kelenjar dalam sistem endokrin


Kelenjar dari sistem endokrin adalah sama pada pria dan wanita kecuali untuk testis,
yang hanya ditemukan pada laki-laki, dan ovarium, yang hanya ditemukan pada wanita.

1.Hipotalamus

Hipotalamus sebenarnya adalah bagian dari otak (lihat Gambar di bawah), tetapi juga
mengeluarkan hormon. Beberapa hormon yang “memberitahukan” kelenjar hipofisis
baik untuk mengeluarkan atau menghentikan mensekresi hormon tersebut.Dengan cara
ini, hipotalamus menyediakan link antara sistem saraf dan endokrin. Hipotalamusjuga
menghasilkan hormon yang secara langsung mengatur proses tubuh. Hormon-hormon
ini melakukan perjalanan ke kelenjar pituitari, yang menyimpan mereka sampai mereka
dibutuhkan. Hormon termasuk hormon antidiuretik dan oksitosin. Hormon antidiuretik
merangsang ginjal untuk menghemat air dengan memproduksi urine lebih pekat.
Oksitosin merangsang kontraksi persalinan, diantara fungsi lainnya. Hipotalamus dan
kelenjar hipofisis adalah terletak berdekatan di bagian bawah otak. (Syamsuri
Istamar.2004).

2.Kelenjar pituitari

Kelenjar pituitari seukuran kacang melekat pada hipotalamus oleh tangkai tipis (lihat
Gambar di atas). Ini terdiri dari dua lobus seperti bola. Lobus posterior (belakang)
menyimpan hormon dari hipotalamus. Lobus anterior (depan) mengeluarkan hormon
hipofisis. Beberapa hormon hipofisis dan efek mereka tercantum dalam Tabel di bawah
ini. Kebanyakan hormon hipofisis mengendalikan kelenjar endokrin lainnya. Itu
sebabnya hipofisis sering disebut “master gland” dari sistem endokrin.
(Syafuddin.2009).
3.Kelenjar Hipofisis
Kelenjar hipofisis terletak di dasar otak besar. Kelenjar hipofisis disebut juga master
gland karena sekresinya berperan mengatur sekreasi kelenjar endokrin lainya. (Evelyn
C, 2002).

1. Lobus anterior hipofisis

Lobus anterior hipofisis menghasilkan bermacam-macam hormon sebagai berikut

•Somatotrophic Hormone (STH)

Somatotrophic hormone (hormon somatotrofik) disebut juga hormon


pertumbuhan (growth hormone/GH) karena berfungsi untuk pertumbuhan.

•Luteotropin Hormone (LTH)


Hormon ini disebut jugaprolaktin. Fungsinya merangsang kelenjar air susu untuk
menyekresikan air susu.

•Thyroid Stimulating Hormone (TSH)


Hormon ini berfungsi merangsang sekresi kelenjar tiroid.

•Adrenorcoticotrophic Hormone (ACTH)


Fungsi hormon ini untuk mengendalikan kelenjar korteks adrenal.

•Gonadotropic Hormone (GH)

Gonadotropic hormone merupakan kelenjar kelamin yang terdiri atas follicle


stimulating hormone (FSH) dan luteinizing hormone (LH). Pada pria,FSH
berfungsi mempengaruhi spermatogenesis,sedangkan pada wanita berfungsi
merangsang pemasakan folikel dalam ovarium.

2.Lobus Intermedia Hipofisis

Bagian ini menghasilkan melanocyte stimulating hormone (MSH) yang berfungsi


mengatur perubahan warna kulit.
3.Lobus Posterior Hipofisis

Bagian ini menghasilkan dua bagian hormon, yaitu Vasopresin yang mempengaruhi
tekanan darah serta Oksitosin yang berfungsi membantu proses kelahiran pada wanita.

4.Kelenjar Tiroid (Kelenjar Gondok)

Kelenjar tiroid terletak di kiri dan di kanan trakea di daerah faring, dekat jakun. Kelenjar
ini menghasilkan hormon tiroksin, triidotironin, dan kalsironin. Hormon_hormon ini
berfungsi mempengaruhi metabolisme sel, mempengaruhi pertumbuhan, dan
mempengaruhi perubahan tiroksin.

Kelebihan (hipersekresi) tiroksin pada orang dewasa akan mengakibatkan penyakit


morbus basedow. Tanda_tanda penyakit ini, antara lain metabolisme meningkat, denyut
jantung cepat, gugup, emosional, pelupuk mata melebar, dan bola mata menonjol.
Hipersekresi tiroid pada anak_anak menyebabkan gigantisme (pertumbuhan raksasa).
Sementara itu, kekurangan (hiposekresi) tiroksin pada orang dewasa menyebabkan
miksedema. Gejala ini ditandai dengan kegemukan yang luar biasa (obesitas)
dankecerdasan menurun. Hiposekresi tiroksin pada anakanak menyebabkan kretinisme
, yaitu pertumbuhan kerdil dan kemunduran mental. Hormon tiroksin mengandung
banyak yodium. Kekurangan yodium dalam jangka panjang dapat menyebabkan
pembengkakan kelenjartiroid. Hal itu terjadi kerena kelenjar tiroid harus bekerja keras
memproduksi tiroksindenganbahanbaku(yodium)yangkurang.Pembengkakan kelenjar
tiroid menimbulkan penyakit gondok.

Hormon kalsitonin berfungsi menjaga keseimbangan ion kalsium (Ca2+)dalam darah.


Jika ion Ca2+dalam darah meningkat, hormon kalsitonin juga meningkat dan akan
mendapatkan ion Ca2+tersebut dalam tulang (Philip E.P, 2001).
5.Kelenjar Paratiroid (kelenjar Anak Gondok)

Kelenjar paratiroid terletak disebelah dorsal kelenjar tiroid. Fungsinya menghasilkan


hormon parathormon yang bertugas mengatur pertukaran zat kapur Ca dan posfor
dalam darah.

Apabila kadar Ca dalam darah rendah,parathormon akan mempengaruhi zat


kapurdalam tulang agar larut dan masuk dalam darah menjadi ionCa2+.

Hipersekresi parathormon menyebabkan Ca dalam darah naik sehingga mengakibatkan


pengendapan zat kapur pada ginjal (batu ginjal). Namun, apabila terjadi hiposekresi
parathormon akan menyebabkan tetanus. (Philip E.P, 2001).

6.Kelenjar Epifisis

Sampai sekarang peranan kelenjar epifisis pada manusisa belum diketahui. Namun,
kelenjar epifisis pada katak berfungsi untuk mengatur pigmen melanin. Peranannya
adalah saat katak dalam kondisi yang tidak menguntungkan, pigmen melanin akan
mengumpul dan berakibat kulit katak menjadi pucat.

7.Kelenjar Timus
Fungsi kelenjar timus, untuk menimbun hormon somatotropin (hormon pertumbuhan)
dalam masa pertumbuhan. Kelenjar timus berhenti bekerja setelah masa
remaja(Rubin , M. R. & J. Sliney Jr. 2014).

8.Kelenjar Suprarenalis

(Kelenjar Anak Ginjal/Kelenjar Adrenal)

Kelenjar terdiri atas dua bagian, yaitu korteks dan medulla. 1.Korteks (Bagian Kulit)
Bagian ini menghasilkan:

a.Mineralokortikoid yang berfungsi menyerap ion Na dari darah dan mengatur


reabsorpsi air pada ginjal.
b.Glukokoritikoid, yang berperan menaikkan kadar glikogen.
c.Androgen, yang bersama-sama dengan kelenjar gonad menentukan sifat
kelamin sekunder pada pria.
2. Medula (Bagian Dalam)

Bagian ini menghasilkan hormon adrenalin (epinefrin) yang berfungsi


a.memacu aktivitasjantung dan menyempitkan pembuluh darah kulit serta
kelenjar mukosa.
b.mengendurkan otot polos batang tenggorok sehingga melapangkan
pernapasan.
c.menaikkan kadar gula darah dan memengaruhi pemecahan glikogen dalam
hati (glikogenolisis).
9.Kelenjar Langerhans

Kelenjar Langerhans terdapat di dalam pankreas. Tugasnya menghasilkan hormon


insulin. Fungsi hormon ini besifat antagonis dengan fungsi hormon adrenalin, yaitu
mengubah gula menjadi glikogen dalam hati dan otot. Hiposekresi insulin menyebabkan
penyakit diabetes mellitus (kencing manis) (Evi L. D, 2014).

10.Kelenjar Kelamin (Gonad)

Kelenjar kelamin di bagi dua, yaitu pada pria dan wanita.

1.Kelenjar Kelamin Pria

Kelenjar kelamin pria adalah testis. Fungsinya menghasilkan sperma, hormon


androgen, dan hormon testosteron. Hormon androgen berfungsi mendukung
pembentukan sperma, mendorong perkembangan dan pemeliharaan karakteristik seks
sekunder jantan. Adapun fungsi hormon testosteron hampir sama dengan androgen.
Selain itu, testosteron juga bertanggung jawab terhadap percepatan pertumbuhan
remaja. Testosteron berfungsi dalam spermatogenesis dan berefek negative terhadap
sekresi LH (Luteinizing Hormon).
2. Kelenjar Kelamin Wanita

Kelenjar kelamin wanita berupa ovarium yang menghasilkan hormon estrogen, hormon
progesterone, dan sel telur (ovum). Fungsi estrogen untuk merangsang pertumbuhan
dinding uterus, mendorong perkembangan dan pemeliharaan karakteristikseks
sekunder betina. Fungsi progesterone untuk mengatur pertumbuhan plasenta,
menghambat sekresi FSH, dan melancarkan air susu bagi ibu yang menyusui
(Syafuddin, 2006)

D.Macam-macam penyakit endokrin


Ada berbagai jenis penyakit pada sistem endokrin. Diabetes adalah penyakit
pada sistem endokrin yang paling umum didiagnosis. Gangguan endokrin lainnya
termasuk:

1.Insufisiensi adrenal
Penyakit ini disebabkan karena kelenjar adrenal merilis terlalu sedikit hormon kortisol
dan kadang-kadang, aldosteron. Gejala termasuk kelelahan, sakit perut, dehidrasi, dan
perubahan kulit. Penyakit Addison adalah jenis insufisiensi adrenal.

2. Penyakit Cushing

Kelebihan hormon kelenjar hipofisis menyebabkan kelenjar adrenal terlalu aktif. Kondisi
serupa disebut sindrom Cushing dapat terjadi pada manusia, terutama anak-anak, yang
mengkonsumsi obat kortikosteroid.

3. Gigantisme (akromegali) dan masalah hormon pertumbuhan lainnya


Jika kelenjar pituitari memproduksi hormon pertumbuhan terlalu banyak, tulang anak
dan bagian tubuh dapat tumbuh dengan cepat. Jika kadar hormon pertumbuhan terlalu
rendah, seorang anak dapat mengalami pertumbuhan yang lambat.

4. Hipertiroidisme
Kelenjar tiroid menghasilkan terlalu banyak hormon tiroid, yang menyebabkan
penurunan berat badan, denyut jantung yang cepat, berkeringat, dan gelisah. Penyebab
paling umum untuk tiroid yang terlalu aktif adalah gangguan autoimun yang disebut
penyakit Grave.

5. Hipotiroidisme
Kelenjar tiroid tidak menghasilkan hormon tiroid yang cukup, menyebabkan kelelahan,
sembelit, kulit kering, dan depresi. Kelenjar kurang aktif dapat menyebabkan
perkembangan melambat pada anak-anak. Beberapa jenis hipotiroidisme hadir pada
saat lahir.
6. Hipopituitarisme
Rilis kelenjar hipofisis sedikit atau tidak ada hormon. Ini mungkin disebabkan oleh
sejumlah penyakit yang berbeda. Wanita dengan kondisi ini mungkin berhenti
mendapatkan siklus menstruasi mereka.

7. Multiple Neoplasia Endokrin I dan II (MEN I dan II MEN)


Penyakit ini disebabkan kondisi genetik yang diturunkan melalui keluarga. Mereka
menyebabkan tumor dari paratiroid, adrenal, dan kelenjar tiroid, menyebabkan
kelebihan hormon.

8. Sindrom ovarium polikistik (PCOS)


Kelebihan androgen mengganggu perkembangan telur dan pembebasan mereka dari
indung telur perempuan. PCOS adalah penyebab utama infertilitas.

9. Pubertas prekoks (dini)

Abnormal pubertas dini yang terjadi ketika kelenjar memberitahu tubuh untuk
melepaskan hormon seks terlalu cepat dalam hidup ( Evelyn C. 2011)

PERTANYAAN :

1.Jelaskan pengertian sistem endokrin ?

Kelenjar Endokrin adalah kelenjar yangmengirim hasil sekresinya langsung ke dalam darah yang
beredar dalam jaringan, kelenjar ini tidak memiliki saluran tapi mensekresi (mengeluarkan)
hormon langsung ke dalam darah sehingga dapat mencapai setiap sel darah di dalam tubuh.

2.Jelaskan fungsi sistem endokrin?

sistem endokrin berfungsi untuk mempertahankan hemostasis selama istirahat dan olahraga.
Saraf dan sistem endokrin juga bekerja sama unttuk memulai dan mengendalikan gerakan, dan
semua gerakan yang melibatkan proses fisiologis.

Menghasilkan hormone,mengontorl aktivitas,merangsang aktivitas,pertumbuhan jaringan,dan


mengatur metabolism

3.Sebutkan beberapa jenis penyakit pada system endokrin?

1. insufisiensi adrenal

2. penyakit cushing

3.gigantesme

4.hipertiroidisme
5.hopotiroidisme

BAB 8
SISTEM INTEGUMEN
A. Pengertian Sistem Integumen

Seluruh tubuh manusia bagian terluar terbungkus oleh suatu sistem yang disebut
sebagai sistem integumen. Sistem integumen adalah sistem organ yang paling luar.
Sistem ini terdiri atas kulit dan aksesorisnya, termasuk kuku, rambut, kelenjar (keringat
dan sebaseous), dan reseptor saraf khusus (untuk stimuli perubahan internal atau
lingkungan eksternal). Integumen merupakan kata yang berasal dari bahasa Latin
“integumentum“, yang berarti “penutup”. Sesuai dengan fungsinya, organ-organ pada
sistem integumen berfungsi menutup organ atau jaringan dalam manusia dari kontak
luar.

Sistem Integumen pada manusia terdiri dari kulit, kuku, rambut, kelenjar keringat,
kelenjar minyak dan kelenjar susu. Sistem integumen mampu memperbaiki sendiri (self-
repairing) & mekanisme pertahanan tubuh pertama (pembatas antara lingkungan luar
tubuh dengan dalam tubuh).

Kulit merupakan organ tubuh yang paling luas yang berkontribusi terhadap total berat
tubuh sebanyak 7 %. Keberadaan kulit memegang peranan penting dalam mencegah
terjadinya kehilangan cairan yang berlebihan, dan mencegah masuknya agen-agen
yang ada di lingkungan seperti bakteri, kimia dan radiasi ultraviolet. Kulit juga akan
menahan bila terjadi kekuatan- kekuatan mekanik seperti gesekan (friction), getaran
(vibration) dan mendeteksi perubahan- perubahan fisik di lingkungan luar, sehingga
memungkinkan seseorang untuk menghindari stimuli-stimuli yang tidak nyaman. Kulit
membangun sebuah barier yang memisahkan organ- organ internal dengan lingkungan
luar, dan turut berpartisipasi dalam berbagai fungsi tubuh vital.
B.Struktur Fungsi Kulit

a.Struktur Kulit

Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan melindungi
tubuh dari bahaya yang datang dari luar. Kulit merupakan bagian tubuh yang perlu
mendapat perhatian khusus untuk memperindah kecantikan, selain itu kulit dapat
membantu menemukan penyakit yang diderita pasien.
Kulit disebut juga integumen atau kutis yang tumbuh dari dua macam jaringan
yaitu jaringan epitel yang menumbuhkan lapisan epidermis dan kelenjar
pengikat(penunjang) yang menumbuhkan lapisan dermis(kulit dalam). Kulit mempunyai
susunan serabut saraf yang teranyam secara halus berguna untuk merasakan
sentuhan atau sebagai alat raba dan merupakan indikator untuk memperoleh kesan
umum dengan melihat perubahan pada kulit.
Lapisan kulit terdiri atas:
1. epidermis
2. dermis
3. hypodermis

1.epidermis(kulit ari)

Lapisan paling luar terdiri atas lapisan epitel gepeng. Unsur utamanya adalah
sel-sel tanduk (keratinosit) dan sel melanosit. Lapisan epidermis tumbuh terus karena
lapisan sel induk yang berada di lapisan bawah bermitosis terus menerus, sedangkan
lapisan paling luar epidermis akan terkelupas atau gugur. Epidermis dibina oleh sel-sel
epidermis terutama serat-serat kolagen dan sedikit serat elastis.
Kulit ari(epidermis) terdiri atas beberapa lapis sel. Sel-sel ini berbeda dalam
beberapa tingkat pembelahan sel secara mitosis. Lapisan permukaan dianggap sebagai
akhir keaktifan sel, lapisan tersebut terdiri atas 5 lapis.
1. stratum korneum (stratum corneum) : lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel
tenduk(keratinasi), gepeng, kering, dan tidak berinti. Sitoplasmanya diisi dengan serat
keratin, makin keluar letak sel makin gepeng seperti sisik lalu terkelupas dari tubuh. sel
yang terkelupas akan digantikan oleh sel yang lain.
2. stratum lusidum (stratum lucidum) : lapisan ini terdiri atas beberapa lapis sel yang
sangat gepeng dan bening. Membran yang membatasi sel-sel tersebut sulit terlihat
sehingga lapisannya secara keseluruhan seperti kesatuan yang bening.
3. stratum granulosum (stratum granulosum) : lapisan ini terdiri atas 2-3 lapis sel
poligonal yang agak gepeng dengan inti di tengah dan sitoplasmanya berisi
butiran (granula) keratohialin atau gabungan keratin dengan hialin. Lapisan ini
menghalangi masuknya benda asing, kuman, dan bahan kimia masuk kedalam tubuh.
4. stratum spinosum (strarum spinosum) : lapisan ini terdiri atas banyak lapisan sel
berbentuk kubus dan poligonal, inti terdapat di tengah dan sitoplasmanya berisi berkas-
berkas serat yang terpaut pada desmosom (jembatan sel). Seluruh sel terikat rapat
lewat serat-serat tersebut sehingga secara keseluruhan lapisan sel-selnya berduri.
Lapisan ini untuk menahan gesekan dan tekanan dari luar, tebal dan terdapat di daerah
tubuh yang banyak bersentuhan atau menahan beban dan tekanan seperti tumit dan
pangkal telapak kaki.
5. stratum malpigi (stratum malpighi) : unsur-unsur lapis taju yang mempunyai
susunan kimia yang khas. Inti bagian basal lapis taju mengandung kolestrol dan asam-
asam amino. Stratum malpighi merupakan lapisan terdalam dari epdermis yang
berbatasan dengan dermis di bawahnya dan terdiri atas selapis sel berbentuk kubus
(batang).

2.kulit jangat (dermis)


Batas dermis yang sukar ditentukan karena menyatu dengan lapisan
subkutis(hipodermis), ketebelannya antara 0,5-3 mm, beberapa kali lebih tebal dari
epidermis, dan dibentuk dari komponen jaringan pengikat. Derivat dermis terdiri atas
bulu, kelenjar minyak, kalenjar lendir, dan kelenjar keringat yang membenam jauh
kedalam dermis. Kulit jangat bersifat ulet dan elastis yang berguna untuk melindungi
bagian yang lebih dalam. Pada perbatasan antar kulit ari dan kulit jangat terdapat
tonjolan-tonjolan kulit kedalam kulit ari (epidermis) yang disebut papil kulit jangat. Kulit
jangat terdiri atas serat-serat kolagen, dan serabut-serabut elastis, dan serabut-serabut
retikulin. Serat-serat ini bersama pembuluh darah dan pembuluh getah bening
membentuk anyaman-anyaman yang memberikan perdarahan untuk kulit.
Lapisan dermis terdiri atas bagian-bagian berikut.
1. Lapisan papilla; mengandung lekuk-lekuk papilla sehingga stratum malpigi juga
ikut melekuk. Lapisan ini mengandung lapisan pengikat longgar yang membentuk
lapisan bunga karang disebut lapisan stratumspongeosum.
Lapisan papila terdiri atas serat kolagen halus, elastin dan retikulin yang tesusun
membentuk jaringan halus yang terdapat di bawah epidermis. Lapisan ini memegang
peranan penting dalam peremajaan dan penggandaan unsur-unsur kulit. Serat retulin
dermis membentuk alas dari serbut yang menyisip ke dalam membran basal dibaawah
epidermis.
Pada umumnya, papil-papil kulit jangat sangat rendah, tetapi pada telapak kaki dan
telapak tangan papil tinggi, tebal, dan banyak sehingga tampak berhimpitan membentuk
rigi-rigi yang menonjol di permukaan kulit ari, dan membentuk pola sidik jari tangan dan
jari kaki. Setiap papil dibentuk oleh nyaman serabut halus yang mengandung serabut
elastin. Pada bagian ini telihat lengkung-lengkung kapiler dan ujung-ujung saraf perasa.
2. Lapisan retikulosa: lapisan retikulosa mengandung jaringan pengikat rapat dan
serat kolagen. Sebagian besar lapisan ini tersusun bergelombang, mengandung sedikit
serat retkulin, dan banyak serat elastin. Sesuai dengan arah jalan serat-serat tersebut
terbentuklah garis ketegangan kulit.
Bahan dasardermis merupakan bahan matrik amorf yang memebenam pada serat
kolagen dan elastin. Turunan kulit glikosaminoglikans utama kulit adalah asam
hialuronat dan dermatan sulfat dengan perbandingan yang beragam di berbagai
tempat, bahan dasar ini bersifat sangat hidrofilik. Lapisan ini terdiri atas anyaman
jaringan ikat yang lebih tebal dan di dalamnya ditemukan sel-sel fibrosa, sel histiosit,
pembuluh darah, pembuluh getah bening, saraf, kandung rambut kelenjar sebasea,
kelenjar keringat, sel lemak, dan kelenjar otot penegak rambu.

Kelenjar di sistem integumen dapat berkembang menjadi kondisi


kronis. Dermatitis seboroik adalah suatu kondisi dimana kelenjar sebaceous di sekitar
folikel rambut di kulit kepala menghasilkan sebum berlebih. Hal ini menyebabkan
penumpukan minyak di kulit kepala, menyebabkan sisik berminyak atau
ketombe. Kelenjar keringat juga bisa menjadi terlalu aktif dan menyebabkan produksi
keringat berlebih. Kondisi ini disebut hiperhidrosis dan dapat mengganggu. Bicarakan
dengan dokter Anda tentang pengobatan untuk keringat berlebih atau dermatitis
seborrhea.

Kelenjar Kulit
Karena kelenjar ini dibentuk oleh sel-sel pada stratum basale, kelenjar ini mendorong
ke daerah kulit yang lebih dalam dan akhirnya berada hampir seluruhnya di dermis.
Kelenjar eksokrin. Kelenjar kulit adalah kelenjar eksokrin yang mengeluarkan
sekresinya ke permukaan kulit melalui saluran dan terbagi dalam dua kelompok:
kelenjar sebaceous dan kelenjar keringat.
Kelenjar sebasea (minyak). Kelenjar sebaceous, atau minyak, ditemukan di seluruh
kulit, kecuali di telapak tangan dan telapak kaki; salurannya biasanya bermuara di
folikel rambut; produk kelenjar sebaceous, sebum , merupakan campuran zat
berminyak dan sel terfragmentasi, serta merupakan pelumas yang menjaga kulit tetap
lembut dan lembab serta mencegah rambut menjadi rapuh.
Kelenjar keringat. Kelenjar keringat, disebut juga kelenjar sudoriferous , tersebar luas di
kulit, dan ada dua jenis: ekrin dan apokrin.
Kelenjar ekrin. Kelenjar ekrin jauh lebih banyak dan ditemukan di seluruh tubuh; mereka
menghasilkan keringat, sekresi bening yang terutama berupa air ditambah beberapa
garam, vitamin C, sedikit sisa metabolisme, dan asam laktat; kelenjar ekrin juga
merupakan bagian dari peralatan pengatur panas tubuh.
Kelenjar apokrin. Kelenjar apokrin sebagian besar terbatas pada area aksila dan genital
tubuh; kelenjar ini biasanya lebih besar dari kelenjar ekrin dan salurannya bermuara di
folikel rambut; sekresinya mengandung asam lemak dan protein, serta semua zat yang
ada dalam sekresi ekrin; mereka mulai berfungsi selama masa pubertas di bawah
pengaruh androgen , dan mereka juga memainkan peran minimal dalam termoregulasi.

3.hipodermis
Hipodermis adalah lapisan bawah kulit (fasia superfisialis) yang terdiri atas
jaringan pengikat longgar, kompenennya serat longgar, elastis dan sel lemak. Sel-sel
lemak membentuk jaringan lemak pada lapisan adiposa yang terdapat susunan lapisan
subkutan untuk menentukan mobilitas kulit diatasnya. Bila terdapat lobulus lemak yang
merata, hipodermis membentuk bantal lemak disebut pannikulus adiposus. Pada
daerah perut, lapisan ini dapat mencapai ketebalan 3 cm, sedangkan pada kelopak
mata, penis, dan skrotum, lapisan subkutan tidak mengandung lemak. Bagian
superfisial hipodermis mengandung kelenjar keringat dan folikel rambut. Dalam lapisan
hipodermis terdapat anyaman pembuluh arteri, pembuluh vena, dan anyaman saraf
yang berjalan sejajar dengan permukaan kulit di bawah dermis. Lapisan ini mempunyai
ketebalan bervariasi dan mengikat kulit secara longgar terhadap jaringan di bawahnya
b.Fungsi Kulit

Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang.
sebagai alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap
berbagai rangsangan,sebagai alat ekskresi, serta pengatur suhu tubuh.
Sehubungan dengan fungsinya sebagai alat peraba, kulit dilengkapi dengan reseptor-
reseptor khusus. Reseptor untuk rasa sakit ujungnya menjorok masuk ke daerah
epidermis. Reseptor untuk tekanan, ujungnya berada di dermis yang jauh dari
epidermis. Reseptor untuk rangsang sentuhan dan panas, ujung reseptornya terletak di
dekat epidermis.
C.Faktor Yang Mempengaruhi Warna Kulit

Selain melanin, Warna kulit manusia dapat bervariasi karena kombinasi


beberapa faktor, termasuk:

1. Faktor Genetik: Genetika memainkan peran penting dalam menentukan warna kulit
seseorang. Individu memiliki perbedaan genetik yang mengontrol jumlah dan jenis
melanin yang diproduksi oleh kulit mereka. Ini menjelaskan mengapa kelompok etnis
tertentu memiliki ciri khas warna kulit yang serupa.

2. Paparan Sinar Matahari: Paparan sinar matahari dapat mempengaruhi warna kulit.
Sinar matahari merangsang produksi melanin sebagai respons terhadap radiasi
ultraviolet (UV). Paparan sinar matahari yang berlebihan dapat meningkatkan produksi
melanin, yang dapat membuat kulit menjadi lebih gelap. Ini adalah mekanisme
pertahanan tubuh untuk melindungi kulit dari kerusakan akibat sinar UV.

3. Lokasi Geografis: Orang-orang yang tinggal di wilayah dengan paparan sinar


matahari yang intens cenderung memiliki kulit yang lebih gelap. Ini adalah respons
adaptif tubuh terhadap lingkungan di mana individu tersebut tinggal.

4. Perkawinan Campuran: Perkawinan antar kelompok etnis yang berbeda dapat


menyebabkan variasi warna kulit pada keturunan. Melalui perkawinan campuran, gen-
gen yang mengendalikan produksi melanin dapat menggabungkan dan menghasilkan
variasi warna kulit yang beragam pada generasi berikutnya.

D.Struktur Kuku Dan Rambut

1.KUKU

Kuku atau Unguis Menurut kamus kedokteran Dorland adalah “Lempengan kulit
bertanduk pada permukaan dorsal ujung distal falang terminal jari tangan atau jari kaki,
yang tersusun dari kerak-kerak epitel yang memipih dan berkembang dari stratum
lucidum kulit”. Pengertian kuku pada umumnya adalah bagian tubuh manusia yang
bersifat keras, tumbuh di ujung jari dan berfungsi sebagai pelindung.

Lempen kuku merupakan bagian keras kuku yang kasat mata, lunula merupakan
bagian kuku berwarna putih berbentuk seperti bulan separuh di dasar kuku dan di
bagian lempeng kuku, lipatan kuku yaitu kulit yang membungkus lempeng kuku pada
ketiga sisinya, bantalan kuku yaiu kulit dibawah lempeng kuku (sel-sel di dasar bantalan
kuku adalah penghasil lempeng kuku tangan atau kuku kaki), dan kutikula merupakan
jaringan yang menindih lempeng kuku di dasar kuku, kutikula melindungi sel keratin
baru yang secara perlahan muncul dari bantal kuku.
Pada manusia kuku mempunyai 2 fungsi utama, fungsi pertama adalah sebagai
pelindung dari ujung jari karena di penuhi dengan saraf-saraf. Fungsi kedua, yaitu
memberi sensitifitas dan mempertajam daya sentuh. Pada ujung jari terdapat banyak
reseptor yang berfungsi untuk menghantarkan rangsang sentuh saat menyentuh suatu
objek sehingga dapat dirasakan saat bersentuhan dengan objek yang di sentuh.
Berdasarkan fungsi tersebut, kuku memiliki fungsi yang sangat besar. Maka dari itu,
kesehatan dapat di mulai dari kuku.

2.RAMBUT

Rambut terdiri atas akar rambut dan batang rambut. Ada dua jenis tipe rambut
yaitu rambut halus, tidak berpigmen yang terdapat pada bayi disebut lanugo, dan
rambut kasar, berpigmen, mempunyai medulla, dan terdapat pada orang dewasa.
Komposisi rambut terdiri atas karbon 50,60 %, hydrogen 6,36 %, nitrogen 17,14 %,
sulfur 5,0%, dan oksigen 20,80%. Rambut yang normal dan sehat mengkilat, elastis,
tidak mudah patah, dan dapat menyerap air. Untuk lebih jelasnya lihat gambar berikut.
PERTANYAAN :
1.jelaskan pengertian struktur kulit?
Kulit adalah lapisan atau jaringan yang menutupi seluruh tubuh dan melindungi tubuh
dari bahaya yang datang dari luar.

2.jelaskan fungsi kulit?


Kulit berfungsi sebagai alat pelindung bagian dalam, misalnya otot dan tulang. sebagai
alat peraba dengan dilengkapi bermacam reseptor yang peka terhadap berbagai
rangsangan, sebagai alat ekskresi, serta pengatur suhu tubuh.

3.jelaskan faktor-faktor yang mempengaruhi warna kulit?


1. faktor genetik: individu memiliki perbedaan genetic yang mengontrol jumlah melanin
yang diproduksi oleh kulit mereka.
2. paparan sinar matahari:paparan sinar matahari ang berlebihan dapat meningkatkan
produksi melanin,yang dapat membuat kulit menjadi lebih gelap
3. lokasi geografis: Orang-orang yang tinggal di wilayah dengan paparan sinar matahari
yang intens cenderung memiliki kulit yang lebih gelap.
4. perkawinan campuran: Melalui perkawinan campuran, gen-gen yang mengendalikan
produksi melanin dapat menggabungkan dan menghasilkan variasi warna kulit yang
beragam pada generasi berikutnya
BAB 9
SISTEM REPRODUKSI MANUSIA
Sistem reproduksi adalah suatu rangkaian dan interaksi organ dan zatdalam
organisme yang dipergunakan untuk berkembang biak. Sistemreproduksi pada
suatu organisme berbeda antara jantan dan betina. Sistemreproduksi pada perempuan
berpusat di ovarium.

Reproduksi pada manusia terjadi secara seksual, artinya terbentuknya individubaru


diawali dengan bersatunya sel kelamin laki-laki (sperma) dan sel kelaminwanita (sel
telur). Sistem reproduksi manusia dibedakan menjadi alatreproduksi laki-laki
dan perempuan.

A. Bagian sistem reproduksi manusia


Sistem reproduksi manusia terdiri dari sistem reproduksi wanita dan sistem
reproduksi pria.

a. Sistem Reproduksi Wanita


Sistem reproduksi wanita terdiri dari organ interna dan organ eksterna.

a. Organ Interna

Terdiri dari uterus, ovarium dan tuba falopii.


a) Uterus

Uterus adalah organ yang tebal, berotot, berbentuk buah pir dan terletak di dalam
pelvis antara rektum di belakang dan kandung kencing di depan. Uterus berfungsi
untuk kehamilan, persalinan dan siklus menstruasi.Dinding rahim terdiri dari
peritoneum, miometrium dan endometrium.Rahim terdiri dari serviks uteri dan
korpus uteri.

b) Ovarium

Ovarium adalah kelenjar berbentuk biji buah kenari, terletak di kanan dan di kiri
uterus dan di bawah tuba uterine dan terikat di sebelah belakang oleh
legamentum latum uteri.Ovarium berfungsi untuk produksi ova, produksi estrogen
dan produk progesteron.Ovarium terdiri dari kortaks ovarii dan modula ovarii.

c) Tuba Falopii

Tuba uterina adalah organ tubulo muskuer, kira-kira panjang 12 cm dan diameter
3 mm sampai 8 mm. Tuba uterina berfungsi untuk menghantarkan ovum dari
ovarium ke uterus dan sebagai tempat untuk pembuahan. Tuba uterina terdiri dari
pars interstitialis, pars istmika tubae, pars ampularis tubae dan pars infudibulo
tubae.

b. Organ Eksterna

Terdiri dari mons veneris, labia mayora, labia minora, klitoris dan
vestibula.
a) Mons Veneris

Mons veneris adalah bantalan lemak yang terletak di simfisis pubis.

b) Labia Mayora

Labia mayora adalah dua lipatan tebal yang membentuk sisi vulva
yang terdiri dari kulit, lemak, jaringan otot polos, pembuluh darah dan
serabut saraf.

c) Labia Minora

Labia minora adalah dua lapisan kecil dari kulit antara bagian atas
labia mayora.

d) Klitoris

Klitoris adalah sebuah jaringan erektil kecil yang serupa dengan penis
laki.

e) Vestibula

Vestibula di setiap sisi dibatasi oleh lipatan labia dan bersambung


dengan vagina.Kelenjar vestibularis mayor terletak di belakang labia
mayora di setiap sisi.Kelenjar ini mengeluarkan lender dan salurannya
keluar antara himen dan labia monira.

b. Sistem reproduksi pria


organ interna dan organ eksterna.
a. Organ Interna

Terdiri dari ductus seminalis, ductus ejaculatoris, prostata dan cowper.

a) Ductus Seminalis

Ductus seminalis adalah kantong kecil yang berbentuk tidak teratur, panjang 5 cm dan
terletak antara dasar vesica urinaria dan rectum.Dectus seminalis berfungsi untuk
mensekresi cairan yang kental berwarna kekuningan yang ditambahkan pada sperma
untuk membentuk cairan seminal.

b) Ductus Ejaculatoris

Ductus ejaculatorismenghubungkan vasa deferentia dengan uretra, dibentuk dari


persatuan vas deferens dengan ductus seminalis dan panjang kira-kira 2, 5 cm.

c) Prostata

Prostata adalah struktur yang berbentuk kerucut panjang 4 cm, lebar 3 cm dan tebal 2
cm dengan berat kira-kira 8 gram. Prostata terdiri dari jaringan kelenjar dan serabut otot
involunter dan berada di dalam kapsul fibrosa.

d) Cowper (Glandula Bulbourethralis)

Cowper adalah kelenjar kecil kira-kira sebesar kacang kapri, berwarna kuning dan
terletak di bagian bawah prostata.Saluran kelenjar ini panjang kira-kira 3 cm dan
bermuara ke dalam uretra sebelum mencapai bagian penis.

b. Organ Eksterna

Terdiri dari penis, scrotum, testis, epididimis dan vas deferens.


a) Penis

Penis terdiri dari akar, batang dan glans penis.Penis terdiri dari tiga rongga yaitu dua
rongga jaringan spons korpus kavernosa dan satu rongga jaringan spons korpus
spongiosum.Jaringan spons korpus kavernosa terletak di bagian atas dan jaringan
spons korpus spongioum terletak di bagian bawah.

b) Scrotum

Scrotum adalah struktur yang tertutup oleh kulit dan termpat bergantungnya
penis.Scrotum terdiri dari jaringan fibrosa yang masing-masing berisi satu testis, satu
epididimis dan bagian permulaan vas deferens.

c) Testis

Testis adalah struktur yang berbentuk oval, berwarna putih, kira-kira panjang 4 cm,
lebar 2,5 cm dan tebal 3 cm dan berat antara 10 gram sampai 14 gram. Testis berfungsi
untuk memproduksi spermatozoa dan memproduksi testosterone.

d) Epididimis

Epididimis menghubungkan testis dengan vas deferens, pipa halus yang berkelok-kelok
dan panjang 6 cm.

e) Vas Deferens

Vans deferens adalah saluran yang dapat dikat dan dipotong pada saat vasektomi.
Vans deferens mengangkut spermatozoa dari epididimis ke uretra pars protastica,
berbentuk tabung dan panjang 45 cm.

c. Hormon reproduksi
Hormon reproduksi terdiri dari hormon reproduksi wanita dan hormon reproduksi pria.

1. Hormon Reproduksi Wanita


Hormon reproduksi wanita antara lain FSH, LH, estrogen, progesterone,
oksitosis dan prolaktin.

a. Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone)

Hormone FHS berfungsi untuk merangsang pertumbuhan folikel ovarium


dan sekresi estrogen.

b. Hormon LH (Luteinzing Hormone)

Hormon LH berfungsi untuk merangsang ovulasi, mengubah folikel


menjadi korpus iuteum dan sekresi estrogen dan progesteron oleh korpus
iuteum.

c. Hormon Estrogen

Hormon estrogen berfungsi untuk merangsang pembentukkan kelamin


sekunder dan mempersiapkan uterus untuk kehamilan.

d. Hormon Progesteron

Hormon progesterone berfungsi untuk membantu menjaga kelamin


sekunder dan meyempurnakan uterus untuk proses kehamilan.

2. Hormon Reproduksi Pria

Hormon reproduksi pria antara lain FSH, LH dan testosteron.

a. Hormon FSH (Follicle Stimulating Hormone)

Hormon FSH berfungsi untuk merangsang spermatogenesis.

b. Hormon LH (Luteinzing Hormone)


Hormon LH berfungsi untuk merangsang sekresi testosteron oleh sel
leydig.

c. Hormon Testosteron

Hormon testosteron berfungsi untuk merangsang pembentukkan kelamin


sekunder.

d. Kelainan klinis sistem reproduksi


Kelainan sistem reproduksi terdiri dari kelainan reproduksi pada wanita
dan kelainan reproduksi pada pria.

1. Kelainan Reproduksi Wanita

Kelainan reproduksi wanita antara lain kanker serviks, kanker ovarium, hamil
anggur, keputihan dan gangguan menstruasi.

a. Kanker Serviks

Kanker Serviks adalah kanker yang terjadi pada leher rahim yang
disebabkan oleh virus HPV (Humam Papilloma Virus).Cara mengatasi
dengan pengangkatan uterus, oviduk, ovarium sepertiga bagian atas
vagina dan kelenjar limfa panggul.

b. Kanker Ovarium

Kanker ovarium adalah kanker yang terjadi pada ovarium.Cara mengatasi


dengan melakukan kemoterapi dan pembedahan.

c. Hamil Anggur

Hamil anggur adalah kehamilan yang tidak berisi janin tapi berisi
gelembung-gelembung mola dan bekuan darah.

d. Keputihan
Keputihan terdiri dari dua yaitu keputihan normal dan keputihan abnormal. Keputihan
normal adalah keputihan yang cairan encer, warna cairan bening, cairan tidak lengket,
tidak bau dan tidak gatal, sedangkan keputihan aabnormal adalah keputihan yang
cairan kental, warna cairan putih susu, cairan kadang lengket, bau dan gatal.

e. Gangguan Menstruasi

Gangguan menstruasi adalah gangguan yang berupa amenore primer dan amenore
sekunder. Amenore primer adalah keadaan dimana menstruasi tidak terjadi hingga usia
17 tahun, sedangkan amenore sekuder adalah keadaan dimana tidak mengalami
menstruasi selama 3 bulan sampai 6 bulan.

2. Kelainan Reproduksi Pria

Kelainan reproduksi pria antara lain kanker prostat, sifilis, epididimitis, hipogonadisme,
impotensi dan mikropenis.

a. Kanker Prostat

Kanker prostat adalah kanker yang terjadi pada bagian kelenjar prostat.

b. Sifilis

Sifilis adalah kelainan kelamin yang disebabkan oleh bakteri Treponema


palladium.

c. Epididimitis

Epididimitis adalah peradangan pada saluran epididimis yang disebabkan


oleh infeksi.

d. Impotensi

Impotensi adalah kelainan yang membuat penis tidak melakukan ereksi


yang disebabkan oleh faktor hormonal dan faktor psikologis.

PERTANYAAN :
1. JELASKAN PERAN UTAMA HORMON DALAM REGULASI SIKLUS
MENTRUASI?
2. BAGAIMANA SISTEM REPRODUKSI MANUSIA BERADAPTASI
SELAMA KEHAMILAN?
3. SEBUTKAN TAHAPAN PERKEMBANGAN EMBRIO MANUSIA?

BAB 10
SISTEM PANCAINDRA
A. Pengertian Panca Indra
Panca indra adalah organ organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis
rangsangan tertentu.serabut saraf yang menanganinyamerupakan alat perantara yang
membawa kesan rasa dari organ menuju keotak ketempat perasaan ini ditafsirkan.
Beberapa kesan timbul dari luar seperti sentuhan,pengecapan,penglihatan, penciuman
dan suara.

B. Indera Penglihatan
1. Indera Penglihatan (Mata)
Indera penglihatan atau mata manusia ada dua berfungsi untuk melihat.Mata
adalah organ penglihatan yang menerima rangsangan berupa cahaya. Bola mata
terletak di dalam rongga mata dan beralaskan lapisan lemak.Bola mata dapat
bergerak dan di arahkan kesuatu arah dengan bantuan tiga penggerak mata yaitu:
a. Muskulus rektus okulimedial (otot di sekitar mata) , berfungsi menggerakan bola
mata.
b. Muskulus obliques okuli inferior, berfungsi menggerakan bola mata ke bawah
danke dalam.
c. Muskulus obliques okuli superior , berfungsi memutar mata ke atas danke
bawah.
Lalu ada otot mata yang berfungsi menutup mata yaitu muskulus orbikularis
okuli dan muskulus rektus okuli, inferior sedangkan yang berfungsi untuk
mengangkatkelopak mata adalah muskulus levator palpebralis superior. Ketika mata
terbuka, bulu mata akan melindungi maya manusia dari debu.kelenjar air mata di
sebelah dalam dari kelopak mata atas . kelenjar ini terus menghasilkan air mata
yang berfungsimembasuhi dan membersihkan permukaan mata.
Air mata juga mengandung zat yang dapat bakteri – bakteri yang
masuk,kedip mata yang tidak sadar dilakukan oleh manusia merupakan usaha untuk
mengeluarkan air mata. Apabila ada benda yang masuk ke dalam mata, kelopak
mata akan berkedip-kedip dengan cepat sehingga air mata yang dihasilkan akan
lebih banyak. Dengan demikian benda asing dapat dikeluarkan dan mata bersih
kembali.
2. Bagian-bagian Mata
Bagian-bagian yang melindungi mata, yaitu:
a. Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari debu
atau sentuhan benda.
b. Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu
menyilaukan.
c. Alis berfungsi untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan.
d. Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar mata, untuk menjaga kelembapan mata,
dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.
Bola mata tersusun oleh selaput mata yang terdiri atas tiga lapisan, yaitu:
a. Selaput putih
Selaput putih (skelara) adalah bagian luar dari bulu mata yang tersususn
dari zat tanduk dan merupakan lapisan yang kuat, berwarna putih. Fungsinya
adalah melindungi struktur mata yang sangata halus dan membantu
memeprtahankan biji mata. Sklera akanmemebrntuk kornea, yaitu lapisan bening
yang bersifat tembus pandang dan transparan yang berfungi menerima cahaya
yang masuk ke mata. Kornea dilindungi oleh selaput tipis yang disebut
konjungtiva. Kornea selalu dibasahi oleh air mata.
b. Selaput hitam
Selaput hitam (koroid) merupakan lapisan tengah dari bola mata yang
banyak mengandung pembuluh darah. Fungsi dari selaput ini adalah memberi
nutrisi dan oksigen ke mata serta menyerap cahaya dan mengurangi cahaya
yang memantul di sekitar mata.
c. Selapu jala
Selaput jala disebut juga retina. Retina adalah lapisan paling dalam pada mata
yangpeka terhadap cahaya. Retina ini memiliki sel-sel saraf. Pada retina terdapat
bintik kuning dan bintik buta. Bintik kuning adalah bagian retina yang paling peka
terhadap cahaya karena merupakan tempat perkumpulan sel-sel saraf yang
terbentuk cerucut dan batan. Dapa melihat apabila bayangan jatuh pada titik ini.
Adapun bagian-bagian mata yang berhubungan dengan fungsi penglihatan,
yaitu:
a. Kornea (selaput bening)
Kornea berfungsi menerima rangsangan cahaya dan meneruskannya ke
bagian yang lebih dalam. Karena fungsinya itu, maka korena memiliki beberapa
sifat yaitu tidak berwana (bening) dan tidak.
b. Iris (selaput pelangi) dan pupil (anak mata)
Iris merupakan suatu jaringan yang kaya dengan pembuluh darah. Warna
iris memberikan warna pada mata. Iris berfungsi mengatur banyak sedikitnya
cahaya yang masuk ke mata sehingga sesuai dengan kebutuhan.
c. Pupil (anak mata)
Pupil (anak mata) berfungsi sebagai jalan keluar masuk cahaya ke dalam
mata. Pupil adalah celah (lubang) bundar yang ada di tengah-tengah iris. Dalam
cahaya terang, otot iris mengerut dan menyebabkan pupil mengecil. Mengecilnya
pupil akan menghentikan cahaya semakin banyak masuk ke mata.
d. Lensa mata
Fungsi lensa mata adalah memfokuskan dan meneruskan cahaya yang
masuk ke mata agar tepat jatuh ke retina. Lensa mata mempunyai kemampuan
untuk mencembung dan memipih untuk memfokuskan jatuhnya cahaya yang
disebut daya akomodasi. Akomodasi bertujuan agar bayangan yang terjadi jatuh
tepat pada kuning.
e. Retuna (selapu jala)
Retina barfungsi membentuk bayangan benda dan kemudian dikirim oleh saraf
mata ke otak. Pada retina terdapat reptor (fotoreptor) yang behubungan dengan
bagian sel-sel saraf yang serabut membentuk urat saraf optic yang memanjang
sampai ke otak. Bagian lapisan retina yang dileati berkas urat sraf yang menunju
otak tisak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap sinar. Apabila sinar
mencapa bagian ini kita dapat mengenali cahaya. Oleh karena itu, daerah ini
disebut bintik buta.
f. Saraf mata
3. Gangguan Pada Mata
Keadaan mata berbeda-beda, ada mata normal dan mata tidak normal. Mata
yang tidak normal berarti mempunyai kelainan seperti tidak bisa melihat suatu
benda yang seharusnya dapat dilihat dengan mata normal, itu pertanda mata orang
tersebut mengalami gangguan berupa kelainan mata.
Orang yang bisa melihat dengan normal tanpa bantuan kacamata disebut
emetropi. Ada beberapa gangguan pada mata, yaitu:
a. Rabun dekat
Rabun dekat disebut hipemetropi. Rabun dekat adalah ketidak mampuan
mata untuk melihat bendayang dekat. Hal ini disebabkan oleh ukuran bola mata
yang pendek sehingga bayangan jatuh dibelakang retina. Kebiasaan membaca
buku terlalu dekat dan sambil tiduran akan mempercepat timbulnya cacat mata.
Rambun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata beelensa
cembung. Lensa cembung merupakan lensa positif.
b. Rabun jauh
Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang
berjarak jauh. Rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah bola mata
terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan benda jatuh didepan
retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan menggunakan kacamata berlensa
cekung. Lensa cekung merupakan lensa negatif.
c. Rabun jauh dan dekat
Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau rabun tua. Penderita
presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh dan terlalu dekat. Supaya
penderita presbiopi dapat melihat dengan jelas, maka dibutuhkan kacamata
rangkap, yaitu kacamata cembung dan cekung.
d. Rabun senja
Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmapuan mata untuk melihat
benda yang berada ditempat remang-remang dan dimalam hari. Gangguan ini
disebabkan kekurangan vitamin A, sehingga sel batang tidak berfingsi karena
protein rodopson tidak terbentuk. Orang yang menderita rabun senja harus
banyak mengkondumsi makanan yang banyak mengandung vitamin A.
e. Buta warna
Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan warna. Penyakit
ini bersifat menurun. Buta warna ada 2 macam, yaitu:
1) Buta warna total, adalah mata bisa melihat warna hitam dn putih saja.
2) Buta warna separuh adalah tidak bisa melihat warna tertentu, yaitu merah,
biru dan hijau.
f. Katarak
Katarak atau bular mata merupakan gangguan penglihatan. Penyebabnya
adalah lensa mata keruh sehingga menghalangi masuknya cahaya pada retina.
Penderita ini umumnya berumur diatas 55 tahun. Kelainan mata ini diatasi
dengan operasi mata.
g. Juling
Juling adalah kelainan mata yang disebebkan oleh ketidakserasian otot-
otot mata. Jika penderita masih anak-anak maka dapat diperbaiki dengan jalan
operasi.
h. Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang disebebkan oleh
ukuran lensa mata atau kornea mata tidak rata. Penderita gangguan tidak
mampu melihat garis vertical dan horizontal. Gangguan mata ini dapat diatasi
dengan manggunakan kacamata yang berlensa silindris.

C. Indera Pendengar
1. Indera pendengar (telinga)
Indra pendengaran termasuk indra yang terletak di dalam telinga. Telinga
merupakan alat untuk menerima getaran yang berasal dari benda yang bergetar,
dan memberikan kesan suara pada kita. Getarannya dapat berasal dari udara dan
dapat pula berasal dai benda padat atau benda cair, antara benda bergetar dengan
telinga harus ada medium yaitu udara.
2. Bagian-bagian telinga
a. Telinga bagian luar (Auris Eksterna)
Bagian ini terdiri dari daun telinga yang disebut juga dengan “Auricula”
yang berfungsi menentukan arah bunyi yang didengar, dan memperkuat suara-
suara yang diterima. Fungsi ini dilakukan karena daun telinga punya bentuk
seperti corong dan terdapat tonjolan-tonjolan yang terdiri dari tulang rawan
dilapisi kulit.
Telinga luar ini juga terdiri dari liang telinga luar (meatus acusticus
eksternus) yang berfungsi menghantarkan getaran suara dan mempertahankan
kelembaban suhu dari udara yang masuk. Dalam liang telinga terdapat bulu-bulu
dan sejumlah kelenjar yang mengeluarkan kotoran telinga (cerumen), berfungsi
untuk melindungi telinga supaya tidak kemasukan barang atau serangga.
Apabila produksi cerumen (kotoran telinga) berlebihan, maka cerumen
akan mengeras dan menyumbat saluran pendengaran yang bersangkutan dan
penderita akan mengeluh tuli hambatan. Keadaan ini disebut “Cerumen
Obsturans”.
b. Telinga bagian tengah (Auris Media)
Telinga tengah berupa rongga kecil yang berisi udara, terletak di dalam
tulang temporal dan dindingnya dilapisi sel epitel. Antara Auris Eksterna dan
Auris Media dibatasi oleh gendang pendengaran dinamakan membran tympani.
Membran tympani ini membatasi suatu ruangan bagian tengah yang disebut
cavum tympani, dan di dalamnya terdapat tulang pendengaran (ossicula
auditiva) yang terdiri dari : Maleus (tulang martil), Incus ( tulang landasan), dan
stapes (tulang sanggurdi). Ketiga tulang pendengaran ini saling berhubungan,
sehingga getaran- getaran bunyi dapat dihantarkan dari gendang pendengaran
ke telinga bagian dalam. Fungsinya adalah :
1) Sebagai penyalur getaran suara.
2) Memperkuat suara.
3) Melindungi alat pada telinga bagian dalam.
Proteksi adalah tulang pendengaran, hanya berkontraksi untuk nada-nada
suara yang tidak merusak otot-otot dalam telinga dalam. Melalui suara dengan
nada rendah telinga akan dinetralisir oleh gerakan-gerakan stape. Gerakan-
gerakan tadi merupakan suatu reflek, dinamakan tympani reflex yang bertujuan
untuk melindungi organ- organ telinga dalam
c. Telinga Bagian Dalam
Telinga bagian dalam (Labyrin) itu merupakan bagian terpenting dari
telinga, labyrin adalah suatu rongga berisi cairan perilimpe dan letaknya di tulang
pelipis yang berfungsi melindungi bagian dalam. Dilihat dari segi anatomi, telinga
bagian dalam terdapat serambi (vertibule), saluran-saluran gelung (canalis semi
curcularis), rumah siput (cochlea).
Serambi ini berhubungan dengan saluran-saluran gelung dan dengan
cochlea, saluran-saluran gelung ini merupakan alat keseimbangan, sedangkan
cochlea merupakan bagian dari indra pendengaran.
Dalam dalam telinga bagian dalam yang terpenting adalah organ corti.
Organ corti ini merupakan suatu reseptor pendengaran yang terletak di dalam
cochlea bagian scala media tepatnya di atas membran basilaris. Organ orti
berupa suatu deretan sel-sel rambut yang jumlahnya berkisar antara 24.000 –
31.000 ke atas atau lebih. Deretan rambut-rambut tersebut dinamakan tali
pendengaran.
Ukuran dari sel rambut organ corti dan ujung apex tidak sama bagian
basis/pangkal cochlea tali pendengaran ini pendek dan tebal.
Tali pendengaran ini penting untuk menseleksi berbgai nada suara.
Perbedaan ukuran dan bentuk ini berperan untuk menentukan berbagai nada
suara.
1) Bila suara datang dengan nada tinggi maka yang bergetar adalah sel rambut
bagian basis.
2) Bila suara datang dengan nada rendah maka yang bergetar adalah sel
rambut bagian apex.
3) Bila nada suara datang dengan nada sedang, maka yang bergetar adalah sel
rambut bagian tengah, ini merupakan teori resonansi dari Helmholtz.
3. Gangguan-gangguan pada indera pendegaran
a. Secara klinis
1) Tuli Konduktif/tuli Perifer
Penderita tuli terhadap suara dengan frekuensi rendah oleh karena itu
konduksi disebut juga tuli bas. Pada orang normal kehilangan pendengaran
sebesar 15 desibel masih dianggap normal.
Apabila kerusakan terletak pada membran tympani maka seseorang akan
kehilangan pendengaran (hearing lost) sebesar 20 desibel. Bila kerusakan
pada tulang-tulang pendengaran maka hearing lost sebesar 65 DB. Bila
kehilangan di atas 65 DB merupakan tuli konduksi yang berat. Pada
penderita tuli konduksi hantaran suara melalui udara terganggu, sedangkan
suara melalui tulang normal.
2) Tuli Persepsi/tuli Central
Tuli sentral yaitu bila kerusakan dimulai dari organ corti. Umumnya penderita
akan kehilangan pendengaran terhadap suara dengan frekuensi tinggi,
karena itu disebut juga tuli Discont. Tuli sentral disebabkan karena lebih
banyak trauma suarat/acustic. Sebelum seseorang mengalami ketulisan
central akan didapatkan dulu gejala-gejala pendengaran yaitu :
a) Tunitus adalah orang yang mendengra bunyi berdengung terus walau
tidak ada suara. Hal ini disebakan karena sel-sel rambut pada organ corti
rusak, sehingga ia terus menerus bergetar tanpa ada rangsang suara.
b) Nervus Vestibularis, terangsang sehingga penderita akan mengeluh
pusing atau vertigo, mual, muntah dan niztagmus (mata bergerak-gerak).
Selanjutnya penderita akan menerita gangguan dengan frekuensi tinggi.
Gangguan gejala-gejala ini disebut dengan sindroma meniere. Ini
disebabkan adanya peningkatan tekanan Hydrostatic dari cairan
endolympe yang terdapat di dalam ductus cochlearis sehingga dinding
ductus cochlearis akan menonjol keluar. Karena itu sindroma meniere
disebut juga Endolymphe Hydrops.
b. Secara Fisiologis
1) Tuli konduksi/hantara
Segala bentuk ketulian yang disebabkan oleh ganguan hantaran udara
melalui telinga luar sampai organ corti. Disebabkan karena : Sumbatan
telinga luar, Kerusakan membrane tympani, Kerusakan tulang pendengaran,
Sumbatan pada tuba eustachii, sehingga terjadi perbedaan tekanan antara
cavum tympani dengan udara luar.
2) Tuli persepsi/tuli penerimaan
Segala bentuk ketulian yang disebabkan oleh karena kerusakan reseptor
penerimaan organ corti sampai nervus ke VIII (Nervus Cochlearis).
3) Tuli Central
Segala bentuk ketulian yang disebabkan oleh kerusakan batang
otak/medula oblongata sampai pada cortex cerebri lobus temperalis (pusat
pendengaran).
D. Indera Peraba
Indra peraba adalah satu dari lima panca indra manusia yang membuat kita bisa
merasakan sesuatu yang kasar, halus, panas dan juga dingin dari permukaan benda
melalui bagian tubuh manusia yaitu kulit. Sebuah temuan ilmiah membuktikan bahwa
urat saraf yang tersebar dalam lapisan kulit merupakan yang paling sensitif terhadap
pengaruh panas dan dingin. Kulit manusia sendiri bisa merasakan segala jenis ragam
tekanan, tekstur, rasa sakit dan juga gerakan.
Pada kulit terdapat beberapa reseptor untuk mendeteksi sesuatu, anatara lain:
a. Korpusuka meissner: terletak dekat permukaan kulit, berfungsi untuk menerima
rangsanagan sentuhan / ranaan.
b. Korpususka pacini: terletak di bawah lapisan dermis, berfungsi menerima
rangsangan tekanan.
c. Korpusuka ruffini: terletak di lapisan dermis, berfungsi untuk menerima
rangsangan dingin d) Korpusuka ujung saraf terbuka: terletak di lapisan
epidermis, peka terhadap rasa nyeri/sakit.
1. Struktur Anatomi Indera Peraba
Kulit terdiri dari tiga lapisan yaitu epidermis, dermis, serta hipodermis.
Penjelasannya seperti berikut:
a. Epidermis
Epidermis merupakan beberapa macam lapisan kulit manusia terluar yang
dinamakan kulit ari yakni lapisan kulit yang tahan terhadap air dengan ketebalan
berbeda beda disesuaikan dengan fungsinya. Untuk bagian kulit yang tebal ada
di bagian telapak tangan dan juga telapak kaki. Sementara untuk kulit yang tipis
ada di bagian tubuh lain selain kulit telapak tangan dan juga kaki. Ada beberapa
fungsi dari lapisan epidermis, yakni:
1) Sebagai penghalang untuk melindungi tubuh terhadap patogen atau mikroba
yang berbahaya untuk tubuh.
2) Untuk memberikan ketahanan mekanis tubuh.
3) Untuk memberikan warna kulit.
4) Untuk melindungi tubuh dari risiko paparan berlebih sinar ultraviolet atau UV
Lapisan epidermis sendiri terdiri dari 4 lapisan, yakni lapisan tanduk,
lapisan malphigi, lapisan spinosum dan juga lapisan basal. L
1) Lapisan tanduk (stratum korneum) yaitu lapisan kulit terluar yang mengalami
deskuamasi yakni pengelupasan lapisan paling luar yang terjadi terus
menerus. Lapisan ini tidak dilapisi pembuluh darah sehingga pengelupasan
tidak menimbulkan rasa sakit dan tidak mengeluarkan darah yang berguna
untuk mencegah masuknya bakteri dan mengurangi penguapan cairan.
2) Lapisan malphigi (stratum granulosum)yaitu lapisan kulit yang tersusun dari
sel hidup dan memperoleh nutrisi dari pembuluh kapiler di lapisan dermis.
Lapisan malphigi ini berguna untuk memberikan warna pada kulit manusia.
3) Lapisan Spinosum (stratum germinativum) yaitu lapisan kulit yang tersusun
dari sel dengan bentuk tak beraturan yang bisa membelah diri berguna untuk
menjaga kekuatan serta kelenturan kulit.
4) Lapisan basal (stratum germinativum) yaitu lapisan kulit yang terus
membelah diri untuk memperbarui epidermis yang sudah rusak. Ini adalah
lapisan terbawah epidermis yang akan membentuk kulit baru.
b. Dermis
Dermis merupakan lapisan kulit yang ada pada bagian bawah lapisan
epidermis. Lapisan ini lebih tebal dibandingkan lapisan epidermis yakni sekitar
2,5 mm yang terdiri dari 3 bagian, yakni:
1) Fibrolas yaitu Sel di dermis dengan fungsi untuk mensintesis matriks
ekstraseluler dan juga kolagen.
2) Makrofag yaitu Sel yang berfungsi di jaringan yang berasal dari sel darah
putih atau leukosit.
3) Adiposit yaitu Sel di dermis yang berfungsi sebagai tempat untuk menyimpan
lemak. Sel tersebut merupakan penyusun dari jaringan adipose dan juga
jaringan penghantar areolar.
c. Hipodermis
Hipodermis merupakan bagian kulit yang ada di bawah lapisan dermis yakni
lapisan yang paling banyak mengandung lemak yang berguna sebagai cadangan
makanan, membantu memberikan perlindungan tubuh dari benturan dan fungsi
lain yakni untuk menahan di bagian tubuh. Hipodermis ini merupakan lapisan
paling dalam dari kulit yang memiliki pembuluh darah, limfa dan juga sistem saraf
yang letaknya sejajar dengan permukaan kulit. Beberapa fungsi dari hipodermis
tersebut diantaranya adalah:
1) Membantu menyangga tubuh bagian dalam terhadap benturan.
2) Memberikan bentuk tubuh.
3) Menyediakan makanan karena merupakan tempat lemak berkumpul
4) Membantu untuk mempertahankan suhu tubuh.
2. Fungsi Indera Peraba
Sebagai lapisan terluar dari tubuh, tentunya ada cukup banyak fungsi dari
indra peraba yang akan kami jelaskan beberapa diantaranya berikut ini:
 Pelindung Tubuh
Dengan adanya indra peraba yakni kulit sebagai bagian paling luar dari
tubuh, maka tubuh akan terlindung dari segala ancaman seperti sinar matahari,
mikroorganisme berbahaya, mengurangi kerusakan karena benturan dan juga
melindungi tubuh dari kontak langsung bahan bahan kimia.
 Indra Peraba
Kulit memiliki begitu banyak ujung persarafan sehingga pada saat
menerima rangsangan akan langsung dirasakan tubuh. Contohnya adalah
panas, dingin, sentuhan, nyeri dan masih banyak lagi.
 Alat Pembuangan
Indra peraba yakni kulit adalah tempat keluarnya keringat yakni sisa dari
metabolisme yang terdiri dari banyak unsur yang sudah tidak diperlukan tubuh.
Kulit manusia akan mengeluarkan keringat setiap hari lewat pori pori yakni
rongga kecil yang ada di permukaan kulit.
 Mengatur Suhu Tubuh
Indra peraba yakni kulit juga akan menjaga supaya suhu tubuh tidak
terpengaruh dengan suhu disekitarnya. Ini mengartikan jika kulit akan
mengusahakan supaya suhu tubuh tidak berubah meski sedang terjadi
perubahan suhu di lingkukngan sekitar. Proses tersebut terjadi dengan cara
menyeimbangkan pengeluaran serta pemasukan panas tubuh dari kulit. Dalam
kondisi normal, suhu tubuh manusia adalah antara 36.6 hingga 37.2 derajat
celcius, sedangkan suhu kulit sedikit lebih rendah dari suhu tubuh.
 Untuk Tempat Menyimpan Lemak
Pada bagian bawah lapisan dermis kulit berguna untuk menyimpan lemak
berbentuk tetesan lemak yang akan dipakai jika sedang dibutuhkan seperti
ketika membutuhkan energi lebih banyak karena memang berfungsi sebagai
cadangan energi.
 Tempat Membuat Vitamin D
Kulit juga memiliki pro vitamin D yang diperoleh dari makanan dengan
bantuan sinar ultraviolet sinar matahari. Pro vitamin D ini nantinya akan diubah
menjadi vitamin D yang kemudian digunakan untuk kebutuhan tubuh.
3. Mekanisme Kerja Indera Peraba
Kulit mendapatkan rangsangan dari luar berupa tekanan, sentuhan, dan
suhu. Rangsangan itu kemudian ditangkap oleh ujung saraf reseptor yang
kemudian informsi itu dihantarkan ke otak. Kita kemudian meperseprikan
rangsangan itu seperti rasa panas saat tangan kita mneyntuh air mendidih, atau
rasa dingin saat tubuh kita menyentuh salju.
4. Gangguan-gangguan pada Indera Peraba
Kulit merupakan bagian tubuh terluar sehingga selalu berhubungan dengan
lingkungan sekitar. Oleh karena itu, kulit mudah terluka serta terserang jamur dan
bibit penyakit lainnya. Beberapa penyakit kulit yang sering kita temui yaitu:
a. Infeksi Jamur
Kelainan kulit karena infeksi jamur antara lain disebabkan oleh
segolongan jamur dermatofita (dermatofitosis), ragi candida (kandidosis kulit)
dan jamur malassezia furtur. Kelainan kulit karena infeksi jamur dapat berupa
panu, kurab dan Tineapedis (athlete’s foot)
b. Alergi
Alergi atau hipersensitivitasadalah perubahan kemampuan tubuh yang
didapat dan khas untuk bereaksi terhadap zat (alergen, antigen) yang menempel
atau masuk ke dalam tubuh. Pada hakekatnya, alergi termasuk kompleks
kekebalan (imunitas) dan bersifat reaksi kekebalan (imunologik) khas antara
alergen dengan zat lain (antibodi) yang dibentuk oleh tubuh. Daya reaksi
imunologik tubuh, khususnya kulit terhadap zat-zat asing yang berkhasiat
sebagai antigen bersifat amat khas dan berlangsung amat lama. Zat-zat yang
dapat menyebabkan alergi antara lain berupa :Zat-zat yang dapat menyebabkan
alergi antara lain berupa
1) Makanan, minuman dan obat-obatan.
2) Bahan-bahan yang ditempelkan ke kulit seperti kosmetika (alas bedak,
bedak, lipstik, parfum, hair spray, cat rambut) dan obat-obatan (salep, balsam
atau krim).
3) Bahan yang dihirup seperti udara, debu.
c. Gangguan Pigmentasi
Warna kulit manusia ditentukan oleh berbagai faktor, yang terpenting
adalah jumlah pigmen melanin kulit, peredaran darah, tebal tipisnya lapisan
tanduk dan adanya zat-zat warna lain yang bukan melanin yaitu darah dan
kalogen. Dalam keadaan normal, melanin dihasilkan secara teratur oleh sel
melanosit. Melanin, selain memberi warna pada kulit, juga berfungsi melindungi
kulit dari terpaan sinar matahari yang dapat merusak struktur kulit, dan kulit
menjadi gelap. Melanin sangat berguna melindungi kulit terhadap penyinaran
sinar ultraviolet. Pembentukan pigmen melanin dirangsang oleh sinar ultraviolet.
d. Tumbuhan Kulit
Tumbuhan atau tumor pada kulit ari berupa penonjolan yang terjadi
karena bertambah banyaknya sel secara berlebihan. Tumor dapat bersifat jinak
atau ganas. Tumbuhan atau tumor kulit mungkin berasal dari sel-sel epidermis,
dari sel-sel lapisan kulit lebih dalam, dari andeksa kulit atau merupakan hasil
penumpukan zat-zat tertentu.
e. Jerawat (akne)
Masalah yang sering terjadi pada kulit berminyak adalah jerawat. Pada
dasarnya jerawat disebabkan oleh tumbuhnya kotoran dan sel kulit mati yang
mengakibatkan folikel dan pertumbuhan sebum terhambat. Produksi minyak
pada kulit biasanya disalurkan melalui folikel rambut. Kotoran atau sel kulit mati
yang tidak dibersihkan akan menyumbat saluran ini hingga minyak yang ke luar
akan bertumpuk dan menjadi komedo. Jika terkena bakteri akne, komedo akan
menjadi jerawat.Jerawat(akne)adalah suatu penyakit radang yang mengenai
susunan pilosebaseusyaitu kelenjar palit dengan folikel rambutnya.
E. Indera Pengecapan
Pada manusia hanya terdapat pada lidah. Zat perangsangnya adalah zat kimia
yang larut dalam air/reseptornya adalah ludah dan langit-langit mulut.
Pada permukaan lidah, reseptornya berupa tonjolan-tonjolan kecil yang
dinamakan papila feliformis, papila fungitormis dan papila circumfalata. Reseptornya
berbentuk piala pengecap yang disebut gemma sustantorea.
Pengecapan ini juga disarafi oleh Nervus VII (Fasialis), dan Nervus IX
(Glosofaringeus). Disamping itu pada lidah ada Nervus V (Trigeminius), yaitu untuk
mensarafi raba, sakit dan suhu.
1. Sensai Kecap Utama
Rasa pahit, manis, asam dan asin disaping itu kita dapat juga rasa kombinasi,
yaitu rasa manis dan rasa asin memberi rasa gurih. Kadang-kadang kita merasakan
rasa hangat terhadap suatu makanan yang suhunya normal.
Rasa kecap utama tadi tidak tersebar merata di seluruh lidah, tetapi punya
distribusi sendiri-sendiri. Pada ujung lidah terutama rasa manis dan asin, pada tepi
lidah rasa asam. Pada pangkal lidah untuk rasa pahit (papila sircum valata).
a. Circulation Time
Di dalam klinik, kemampuan pengecapan dapat digunakan untuk
mendeteksi kelainan jantung/sirkulasi darah yaitu dengan menghitung waktu.
Bila ke dalam vena lengan disuntikkan gulkose, dalam beberapa detik kemudian
gula tadi melalui aliran darah akan sampai ke lidah.
b. To Tongue Time (waktu sirkulasi lengan.)
Pada kebocoran katup jantung circulation waktu ini memendek.
Seseorang yang terserang demam sering mengaluh pahit di lidah, hal ini
disebabkan karena demambanyak erytrozit yang pecah dimana terbentuk
bilirubin yang mengakibatkan aliran darah akhirnya sampai ke lidah.
c. After Image (rasa iringan)
Setelah seseorang memakan sesuatu yang pahit, meskipun sudah
berkumur rasa pahit ini masih tetap ada, keadaan ini dinamakan afer image
(rasa iringan positif). Hal ini mungkin disebabkan di dalam rongga piala
pengecap masih ada sisa dari zat yang pahit tadi.
d. Kontras
Setelah kita memakan zat yang pahit atau asin kemudian kita makan yang
manis, maka akan terasa sangat manis. Setelah kita merasakan zat yang asam
kemudian kita minum air biasa maka air itu akan terasa manis. Konstras
demikian disebut : Kontras succesive/berturutan. Bila sisi kiri dari lidah diberi
rasa asin maka kepekaannya terhadap rasa manis pada sisi kanan dari lidah
akan meningkat. Kontras demikian dinamakan : Kontras simultan. Fungsi dari
sensasi pengecap adalah membantu pencernaan bila seseorang kehilangan
indra pengecap (A geusia).
F. Indera Penciuman
Reseptor penciuman terletak pada selaput lendir hidung bagian atas (Concha
superior). Daerah ini mempunyai luas kurang lebih 2 cm yang berwarna kekuning –
kuningan yang disebut area olfaktoria. Daerah ini selalu berlendir karena ada secresi
daripada kelenjar Bowmann. Sekresi inilah yang akan melarutkan gas yang sampai
pada ara olfaktoria sehingga dapat merangsang saraf penciuman. Makin rendah titik
didih suatu gas atau cairan makin kuat rangsangannya.
1. Fisiologi Sensasi Penciuman
Alat penciuman erat hubungannya dengan alat pengecap bahkan disebut
sebagai pengecap jarak jauh. Alat penciuman mempunyai kepekaan yang luar
biasa karena kadar zat-zat yang dimiliki rendah sudah mampu merangsang
reseptor penciuman.
Reseptor penciuman terletak di bagian atas dari rongga hidung, pada gerak
pernafasan biasa aliran gerak udara pernafasan hanya melalui bagian bawah
rongga hidung, oleh karena itu kita bernafas biasa suatu zat tidak tercium oleh kita.
Supaya udara pernafasan dapat mencapai rongga hidung bagian atas (area
olfaktoria) maka kita harus menarik nafas dalam- dalam. Dengan demikian terjadi
arus memutar dari udara pernafasan sehingga gas yang mengandung zat yang
berbau tadi akan sampai pada ara olfaktoria akan bau akan tercium.
Penciuman disarafi oleh Nervus I (Nervus Olfaktorius) juga disaraf oleh
Nervus VI (Nervus Trigeminus) yang berfungsi sebagai reflek perlindungan tubuh
terhadap saluran pernafasan (reflek bersin, batuk dan sebagainya).
2. Adaptasi
Reseptor penciuman dapat beradaptasi dengan cepat, bila kita tinggalpd
tempat yang berbau setelah beberapa waktu bau tersebut tidak akan tercium lagi.
Ini disebabkan karena reseptor penghidu beradaptasi dengan bau. Reseptor
penghidu berfungsi untuk membantu pencernaan. Karena itu seseorang yang
menderita flu maka penciumannya terganggu dan nafsu makan akan berkurang.
Gangguannya :
a. An-Osmia : seseorang yang kehilangan penciuman sama sekali.
b. Hyp – Osmia : berkurangnya daya penciuman.
c. Hyper Osmia : daya penciuman yang berlebih daripada orang normal. Ini dapat
terjadi pada keadaan histeria serta tumor otak yang menyebabkan tekanan intro
cranial meninggi.
d. Para Osmia : seseorang mencium bau yang berbeda dengan yang sebenarnya.

PERTANYAAN :

1.)jelaskan pengertian panca indera?

Panca indra adalah organ –organ akhir yang dikhususkan untuk menerima jenis
rangsangan tertentu .serabut saraf yang menanganinya merupakan alat perantara
yang membawa kesan rasa dari organ menuju ke otak ketempat perasaan ini
ditafsirkan.

2.)Sebutkan lima indera manusia beserta fungsinya masing –masing?

 penglihatan (mata): mendeteksi cahaya dan warna untuk membentuk gambar.


 Pendengaran (Telinga) : mendeteksi gelombang suara dan mentramisikan
informasi auditori.
 Penciuman (Hidung). : mendeteksi molekul bau untuk mengidentifikasikan
aromanya.
 Perasa (kulit) : mendeteksi sentuhan, tekanan suhu, dan rasa lainnya pada
permukaan tubuh.
 pengecap (Lidah) : membedakan rasa makanan melalui reseptor pada lidah.

3.)Sebutkan bagian –bagian yang melindungi mata beserta fungsinya ?

Berikut bagian –bagian yang melindungi mata,yaitu :


a. Kelopak mata , berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi mata dari
debu atau sentuhan benda.
b. Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu
menyilaukan.
c. Alis berfungsi untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air hujan .
d. Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar mata, untuk menjaga kelembapan mata ,
dan membersihkan mata dari debu dan bakteri.

Anda mungkin juga menyukai