DISUSUN OLEH :
Fitriani
Aulia Muliadi
Ulda Abdi Ilahi
Andi Akbar Kastar
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya, kami
dapat menyelesaikan tugas makalah kami dengan sebaik-baiknya. Meski harus memakan waktu
beberapa hari untuk merangkum materi untuk tugas ini. Salam serta sholawat tak lupa kita panjatkan
kepada junjungan nabi besar kita Nabi Muhammad SAW. Karena berkatnya lah kita dapat keluar dari
kegelapan menuju alam terang menderang.
DAFTAR ISI
Pengertian.................
Klasifikasi..................
Sebelum membahas lebih dalam tentang anatomi maka perlu diketahui asal mula kata dalam bahasa
Yunani berarti "buka dan potong". Anatomi identik dengan ilmu membahas struktur internal, eksternal
tubuh, hubungan fisik serta bagian tubuh. Seperti membahas organ reproduksi serta lokasi di tubuh.
Anatomi diartikan dalam bahasa Latin yaitu "Ana" sebagai segmen, terpisah "Tomi"
sebagaiirisan/potongan. Dengan demikian anatomi juga difahami merupakan ilmu yang membahas
bentuk, struktur seluruh tubuh, bagianbagiannya, kaitan satu organ dan organ lainnya. Kata fisiologi
berasal dari kata Yunani merupakan ilmu yang mempelajari bagaimana suatu organisme melakukan
fungsi utama.Misalnya bidan yang mempelajari fisiologi rahim berkembang selama masa kehamilan,
timbulnya his sa’at persalinan. Fisiologi secara harfiah berasal dari kata Latin, artinya Physis merupakan
sifat atau cara melakukan sesuatu. Logo atau logi adalah Ilmu. Dengan demikian, fisiologi merupakan
studi tentang fungsikerja atau fungsi setiap jaringan tubuh, bagian dari organ dan fungsi tubuh. Anatomi
dan fisiologi adalah dua hal yang berkaitan erat baik secara fisik maupun mental secara teoritis dan
praktis, maka konsepnya, yaitu"semua fungsi dapat terbentuk dari struktur dapat berfungsi secara
maksimal" (Heni Puji W, dkk, 2017)
(1) Secara mikroskopis merupakan studi tentang struktur tidak terlihat dengan mata tanpa menggunakan
alat. Bentuk skintigrafi lot untuk sitologi dan histologi. Sitologimempelajari sel individu sementara
histologi mempelajari jaringan.
(2) Sedangkan secara makroskopis anatomi kasar merupakan studi anatomi yang disintesis dari struktur
utama dapat terlihat dengan mata biasa tanpa menggunakan alat. Termasuk anatomi superfisial atau fitur
permukaan, anatomi regional atau berfokus di area tertentu, seperti sistem anatomi reproduksi, sistem
gastro intestinal, syaraf dan kardiovaskular.
BAB 2
2.1 Istilah dan posisi anatomi Berdasar letak anatomi dengan melihat garis arah di segmen
imajiner
Dalam mempelajari anatomi dan membakukan deskripsi maka dipilih dan ditempatkan pada ranah
anatomi. Badan tegak, kedua mata menatap kedepan, lengan disamping kedua tangan di samping dengan
jari ibu ke samping/keluar. Untuk memahami deskripsi anatomi, garis, bidang imajiner telah di
identifikasi sebagai berikut :
1. Garis bagian tengah (garis mendatar) adalah garis khayalmelintasi garis tengah tubuh secara vertikal
dari atas kepala kebawah, antara kaki terbagi sisi kanan serta kiri.
3. Belahan sagital terbagi tubuh menjadi bagian kanan - kiri, sejajar garis tengah. Pembagian anal tubuh
terbagi menjadi sekmen anterior - posterior.
Tubuh kita mempunyai sendi sinovial dapat melakukan bermacam gerakan. Pada ilmu olahraga, sendi
sinovial memiliki nama sendiri yaitu fleksi, ekstensi, rotasi, dsb. Gerakan yang diklasifikasikan ke dalam
bidang tubuh. Bertujuan untuk menjelaskan posisi / arah pergerakan struktur pada bidang anatomi. Tubuh
dibagi tiga area :
3. Horizontal/cross section : membedakan antara bagian yang lebih tinggi (upper part), bagian yang lebih
rendah (lower part) tubuh.
2. Medial : bagian tengah / lebih dekat ke segmen median, misalnya jari manis berada medial dari ibu jari.
8. Interna : dalam.
9. Eksterna : luar.
10. Proximal : dekat dengan pangkal tubuh/poros tubuh, misalnya siku berada proksimal dengan telapak
tangan.
13. Superfisial : dangkal/lebih dekat ke permukaan, misalnya otot kaki superfisial dari os femur.
16. Posterior : dekat ke belakang, misalnya jantung terletak posterior dari os costae.
17. Lateral : segmen samping lebih jauh ke bidang median, misalnya telinga terletak lateral ke arah mata.
19. Distal : ujung atau menjauhi batang tubuh, misalnya pergelangan tangan terletak distal terhadap siku.
22. Profunda : dalam/jauh dari permukaan, misalnya os ulna/pengumpil berada lebih dalam dari otot
lengan bawah.
Gerakan sendi pada bidang sagital bertujuan mengetahui bidang tubuh memudahkan untuk
mengklasifikasikan sebuah gerakansendi sinovial sebagai berikut :
c. Fleksi punggung : gerak telapak kaki ke depan/ke atas. Dengan kata lain, fleksi tunggal : gerak telapak
kaki ke bawah/ke belakang, yang berarti kebalikan dari dorsofleksi.
g. Endorotasi : gerakkan ke dalam di sekeliling sumbu panjang tulang dan pindahkan skapula ke arah
depan tubuh.
a. Rotasi : gerak sendi rotasi di sekitar poros vertikal. Gerak memutar/rotasi bisa ke dalam/ke luar.
b. Gerakan Pronasional : memutar lengan pada telapak tangan berada di belakang saat tangan pada posisi
lurus. Saat siku menekuk 90˚ telapak tangan diputar ke bawah dengan gerakan ke dalam.
c. Supinasi : Putar tangan anda sampai telapak tangan ke depan saat tangan lurus. Tekuk siku Anda 90 ˚
dan supinasi dengan mengangkat telapak tangan anda ke atas.
d. Pronasi : gerak dimana menelungkupkan (membelakangi saat tangan lurus) merupakan kebalikan dari
gerakan supinasi.
gambar 1.4 gerak sendi segmen transvetse.
a. Sirkumduksi : kombinasi fleksi, abduksi, ektensi, dan adduksi sehingga tercipta gerak melingkar.
b. Oposisi: gerak melingkar ibu jari.Istilah terkait posisi. Posisi anatomi/persyaratan postur :
Ada istilah di nomenklatur anatomi relevan untuk diketahui, karena terkait dengan deskripsi anatomi
lebih detail terkait dalam deskripsi anatomi sistem reproduksi.
a. Fossa : lekuk, misalnya fossa cubiti merupakan lekuk di bagian depan siku.
c. Fovea : cekungan, anggota dari anatomi mata yang terletak di tengah-tengah macula dan retina. Fovea
berfungsi terhadap ketajaman mata.
d. Foveola : cekungan yang terdapat di sentral dari fovea yang kecil terletak 4 milimeter ke arah temporal
dan 0,8 mm inferior di bagian tengah diskus optikus.
e. Sulcus : alur.
f. Incisura : takik
a. Foramen : lubang misalnya foramen ovale terletak diantara atrium dextra dan sinistra jantung.
b. Fissura : celah misalnya fisura ani. Jika ada luka robek pada anus maka akan menyebabkan nyeri dan
perdarahan pada anus.
d. Canalis : saluran misalnya canalis servikalis merupakan saluran antara portio dan servikse.
e. Ductus : pembuluh darah misalnya ductus arteriosus merupakan pembuluh darah yang menghubungkan
2 arteri yaitu arteri pada paru yang membawa darah dari jantung ke paru-paru, dan aorta yang membawa
darah dari jantung ke seluruh tubuh.
Ada beberapa rongga pada struktur anatomi manusia terdapat pada kepala/pada badan.
a. Rongga tengkorak (cavum cranial), meliputi cerebrum, cerebellum, dan brain stem.
e. Rongga telinga tengah/cavum tympani, berisi tulang-tulang pendengaran (maleus, incus, stapes).
1. Secara kimia/molekul disusun oleh atom yang sangat kecil membentuk molekul dengan ukuran sangat
kompleks. Misalnya : molekul penyusun protein.
3. Dalam jaringan merupakan kumpulan dari sel akan membentuk jaringan. Misalnya : jaringan otot.
4. Level organ merupakan kumpulan dari beberapa jaringan menyusun suatu organ. Misalnya : jantung.
5. Sistem organ adalah interaksi dari satu organ dengan organ lain sehingga menyusun sistem organ.
Misalnya : sistem pencernaan.
6. Organisme merupakan kesatuan sistem organ manusia untuk mempertahankan kehidupan dan
homeostasis.
Selanjutnya anatomi fisiologi dalam bentuk sistem organ meliputi 12 sistem sebagai berikut :
7. Sistem limfatik (sistem kelenjar getah bening berkaitan dengan kekebalan tubuh manusia, berkaitan
dengan organ limfa).
10. Sistem urinary (berkaitan dengan organ perkemihan baik pada wanita atau pria).
Sebagai makhluk hidup, manusia tinggal berdampingan bersama makhluk hidup lainnya di bumi. Tidak
hanya dengan hewan dan tumbuhan, tetapi manusia juga hidup berdampingan dengan mikroorganisme
seperti bakteri, protozoa, dan mikroorganisme lainnya. Sebagai makhluk hidup, manusia memilki ciri-ciri
yang spesifik. Adapun ciri-ciri manusia sebagai makhluk hidup adalah melakukan pernafasan (respirasi),
memerlukan makanan dan minuman, tumbuh dan berkembang, berkembang biak, menerima dan
memberikan ransangan (iritabilitas).
Melakukan pernafasan atau respirasi merupakan salah satu ciri utama dari makhluk hidup termasuk
manusia. Oleh karena itu, Selama nyawa masih terkandung.
dalam tubuh maka pernapasan tidak pernah terhenti dengan sendirinya walaupun dalam satu menit.
Pernapasan atau respirasi adalah suatu proses mulai dari pengambilan oksigen, pengeluaran karbohidrat
hingga penggunaan energy di dalam tubuh. Manusia dalam bernapas menghirup oksigen dalam udara
bebas dan mengeluarkan karbondioksida serta uap air ke dalam lingkungan.
Oksigen di dalam tubuh manusia yang diperoleh melalui proses pernafasan atau respirasi digunakan untuk
proses pembakaran (oksidasi). Melalui proses oksidasi akan dihasilkan energi yang akan digunakan untuk
aktivitas hidup manusia. Proses pembakaran ini dikenal juga sebagai pernapasan sel karena proses
tersebut berlangsung di dalam sel. Saat bernapas atau respirasi, manusia tidak hanya menghasilkan energi
tetapi juga mendisribusikan oksigen ke seluruh jaringan dan sel-sel tubuh yang penting bagi kehidupan
manusia.
gambar 1.6 proses respirasi
Majumder (2015) membedakan respirasi menjadi 2 (dua) jenis, yaitu respirasi luar yang merupakan
pertukaran antara O2 dan CO2 antara darah dan udara, serta respirasi dalam yang merupakan pertukaran
O2 dan CO2 dari aliran darah ke sel-sel tubuh. Lebih lanjut, Patwa dan Shah (2015) mengemukakan
bahwa organ pernafasan pada manusia terdiri atas:
2. Tenggorokan (Faring)
6. Paru-paru
Sebagai makhluk hidup, manusia pasti merasakan lapar dan dahaga. Oleh karena itu, memerlukan
makanan dan minuman merupakan salah satu ciri-ciri yang terdapat pada manusia selain melakukan
pernafasan. Bila kebutuhan makanan dan minuman manusia tidak terpenuhi, maka tubuh akan terasa
lemas dan tidak bisa melakukan aktivitas.
Makanan diperlukan oleh manusia untuk sumber tenaga, dan untuk menggantikan sel-sel yang telah
rusak. Sedangkan air diperlukan untuk keseimbangan tubuh, pelarut beberapa zat, vitamin dan mineral.
Makanan tersebut akan diubah menjadi zat-zat yang diperlukan tubuh setelah melalui proses biologi dan
kimiawi, sebagian dari zat tersebut melalui proses pembakaran (oksidasi) diubah menjadi energy.
Semua makhluk hidup mengalami pertumbuhan, dari kecil menjadi besar. Sebagai contoh, bayi akan terus
berkembang menjadi manusia dewasa. Pertumbuhan adalah proses pertambahan volume makhluk hidup
karena jumlah dan ukuran sel bertambah. Tumbuh kembang merupakan proses perubahan ukuran dan
sifat pada manusia. Tumbuh merupakan suatu proses pertambahan isi atau berat jaringan tubuh yang
bersifat tidak dapat balik (irreversible). Hanafi (2018) perkembangan adalah perubahan-perubahan yang
dialami oleh individu atau organisme menuju tingkat kedewasaan atau kematangannya (maturation) yang
berlangsung secara sistematis, progresif dan berkesinambungan.
Gejala tumbuh dapat diukur dari pertambahan panjang, tinggi Tumbuh atau berat tubuh (peningkatan
kuantitatif biomassa tubuh). Pertumbuhan dikontrol (dipengaruhi) oleh faktor dalam (genetis, keadaan
fisiologis, status nutrisi, dll) dan faktor luar (lingkungan) sehingga masa dan kemampuan bertumbuh antar
makhluk berbeda-beda.
d. Berkembang Biak
Ciri selanjutnya pada manusia sebagai makhluk hidup adalah berkembang biak atau bereproduksi. Agar
dapat melestarikan keturunannya, manusia berkembang biak secara kawin (generatif). Perkembangbiakan
secara kawin terjadi karena ada proses penggabungan antara sel sperma dan sel telur dan menghasilkan
Zigot.
Proses tersebut dinamakan proses pembuahan, dalam proses tersebut zigot akan terus membelah menjadi
embrio. Setelah 120 jam embrio menempel pada dinding Rahim ibu lalu berubah menjadi janin dan
mendapatkan makanan dan oksigen yang diperoleh dari ibu hingga seterusnya.
Manusia mempunyai kemampuan untuk menerima dan menanggapirangsangan (iritabilitas). Agar dapat
menanggapi rangsangan manusia dilengkapi dengan alat indera, seperti pada kulit akan terasa panas saat
terkena pancaran matahari dan telinga mampu untuk mendengar. Sebagai contoh ciri menerima dan
menanggapi ransangan (iritabilitas), saat ada sorot lampu sangat terang secara spontan menutup kelopak
mata.
a. Sistem Rangka
Sistem rangka manusia adalah rangkaian tulang dan sendi yang menjadi dasar bentuk tubuh manusia.
Dengan adanya sistem ini, manusia dapat bergerak dan berbagai organ penting di dalam tubuh pun dapat
terlindungi. Pada sistem rangka secara total manusia memiliki 206 tulang yang dihubungkan dengan
tendon, ligamen, dan tulang rawan. Fungsi dari sistem rangka sebagai alat gerak, tempat melekatnya otot,
pelindung organ dalam, menopang dan memberikan bentuk tubuh.
b. Sistem Otot
Anatomi tubuh manusia yang satu ini merupakan pelengkap dari sistem rangka. Karena sistem otot ini
berfungsi untuk menggerakkan rangka serta menjaga postur tubuh.
Sistem otot terdiri dari seluruh otot yang ada di dalam tubuh manusia. Sistem ini juga berfungsi untuk
menghasilkan panas melalui metabolisme sel otot.
Sistem peredaran darah terdiri dari jantung, pembuluh darah, dan sekitar 5 liter darah yang dibawa oleh
pembuluh darah. Sistem peredaran darah didukung oleh jantung, yang hanya seukuran kepalan tangan
tertutup. Bahkan pada saat istirahat, rata-rata jantung dengan mudah memompa lebih dari 5 liter darah ke
seluruh tubuh setiap menitnya.
Mengedarkan darah ke seluruh tubuh. Darah memberikan nutrisi penting dan oksigen dan
menghilangkan limbah dan karbon dioksida untuk dikeluarkan dari tubuh. Hormon diangkut ke
seluruh tubuh melalui cairan plasma darah.
Melindungi tubuh melalui sel darah putih dengan melawan patogen (kuman) yang telah masuk ke
dalam tubuh. Trombosit berfungsi untuk menghentikan perdarahan saat luka dan mencegah
patogen memasuki tubuh. Darah juga membawa antibodi yang memberi kekebalan spesifik pada
patogen yang sebelumnya telah terpapar tubuh atau telah divaksinasi.
Mempertahankan homeostasis (keseimbangan kondisi tubuh) pada beberapa kondisi internal.
Pembuluh darah membantu menjaga suhu tubuh yang stabil dengan mengendalikan aliran darah
ke permukaan kulit.
d. Sistem Pencernaan
Sistem pencernaan adalah sekelompok organ yang bekerja untuk menerima makanan, mengubah dan
memproses makanan menjadi energi, menyerap zat gizi yang terdapat pada makanan ke aliran darah, serta
membuang sisa makanan yang tersisa atau tidak dapat dicerna oleh tubuh.
Makanan melewati saluran pencernaan yang terdiri dari rongga mulut, faring (tenggorokan), laring
(kerongkongan), lambung, usus halus, usus besar, dan berakhir di anus. Selain saluran pencernaan, ada
beberapa organ aksesori penting dalam anatomi tubuh manusia yang membantu mencerna makanan.
Organ aksesori dari sistem pencernaan meliputi gigi, lidah, kelenjar ludah, hati, kantong empedu, dan
pankreas.
e. Sistem Endokrin
Sistem endokrin terdiri dari beberapa kelenjar yang mengeluarkan hormon ke dalam darah. Kelenjar-
kelenjar ini termasuk hipotalamus, kelenjar pituitari, kelenjar pineal, kelenjar tiroid, kelenjar paratiroid,
kelenjar adrenal, pankreas, dan kelenjar kelamin (gonad).
Kelenjar dikendalikan secara langsung oleh rangsangan dari sistem saraf dan juga oleh reseptor kimiawi
dalam darah dan hormon yang diproduksi oleh kelenjar lain.
Dengan mengatur fungsi organ dalam tubuh, kelenjar ini membantu menjaga homeostasis tubuh.
Metabolisme seluler, reproduksi, perkembangan seksual, homeostasis gula dan mineral, denyut jantung,
dan pencernaan merupakan salah satu dari banyak proses yang diatur oleh hormon.
f. Sistem Saraf
Sistem saraf terdiri dari otak, sumsum tulang belakang, organ sensorik, dan semua saraf yang
menghubungkan organ-organ ini dengan bagian tubuh lainnya. Organ-organ ini bertanggung jawab atas
kendali tubuh dan komunikasi di antara bagian-bagiannya.
Otak dan sumsum tulang belakang membentuk pusat kontrol yang dikenal sebagai sistem saraf pusat.
Saraf sensorik dan organ indra dari sistem saraf perifer memantau kondisi di dalam dan di luar tubuh dan
mengirimkan informasi sistem saraf pusat. Saraf eferen di sistem saraf perifer membawa sinyal dari pusat
kendali ke otot, kelenjar, dan organ untuk mengatur fungsinya.
h. Sistem Pernapasan
Sel-sel tubuh manusia membutuhkan aliran oksigen untuk tetap hidup. Sistem pernapasan menyediakan
oksigen ke sel tubuh sambil mengeluarkan karbon dioksida dan produk limbah yang bisa mematikan jika
dibiarkan menumpuk.
Ada tiga bagian utama dari sistem pernapasan: saluran napas, paru-paru, dan otot-otot respirasi. Saluran
napas meliputi hidung, mulut, faring, laring, trakea, bronkus, dan bronkiolus. Saluran ini membawa udara
melewati hidung menuju paru-paru.
Paru-paru berfungsi sebagai organ utama sistem pernapasan dengan pertukaran oksigen ke dalam tubuh
dan karbon dioksida keluar dari tubuh.
Otot respirasi, termasuk diafragma dan otot interkostal, bekerja sama untuk memompa, mendorong udara
masuk dan keluar dari paru-paru saat bernapas.
Sistem kekebalan tubuh adalah pertahanan tubuh terhadap bakteri, virus, dan patogen lainnya yang
mungkin berbahaya, dengan menjaga dan menyerang dari patogen-patogen tersebut.
Ini termasuk kelenjar getah bening, limpa, sumsum tulang, limfosit (termasuk sel B dan sel T), timus, dan
leukosit, yang merupakan sel darah putih.
j. Sistem Limfatik
Dalam anatomi tubuh mansia, sistem limfatik mencakup kelenjar getah bening, saluran getah bening, dan
pembuluh getah bening, dan juga berperan dalam pertahanan tubuh.
Tugas utamanya adalah membuat dan memindahkan getah bening, cairan bening yang mengandung sel
darah putih, yang membantu tubuh melawan infeksi.
Sistem limfatik juga menghilangkan kelebihan cairan getah bening dari jaringan tubuh, dan
mengembalikannya ke darah.
Sistem ekskresi mengeluarkan zat sisa yang tidak dibutuhkan lagi oleh manusia. Pada anatomi tubuh
manusia, organ-organ ekskresi terdiri dari ginjal, hati, kulit, dan paru-paru. Sistem urinaria atau
perkemihan termasuk ke dalam sistem eksresi yang terdiri dari ginjal, ureter, kandung kemih, dan uretra.
Ginjal menyaring darah untuk membuang limbah dan menghasilkan urine. Ureter, kandung kemih, dan
uretra bersama-sama membentuk saluran kemih, yang berfungsi sebagai sistem untuk mengalirkan urine
dari ginjal, menyimpannya, dan kemudian melepaskannya saat buang air kecil.
Selain menyaring dan menghilangkan limbah dari tubuh, sistem urinaria juga mempertahankan
homeostasis air, ion, pH, tekanan darah, kalsium, dan sel darah merah. Organ hati berfungsi
mengeluarkan empedu, kulit berfungsi mengeluarkan keringat, sedangkan paru-paru berfungsi dalam
mengeluarkan uap air dan karbon dioksida.
l. Sistem Reproduksi
Sistem reproduksi memungkinkan manusia untuk bereproduksi. Sistem reproduksi pria mencakup penis
dan testis, yang menghasilkan sperma.
Sistem reproduksi wanita terdiri dari vagina, rahim dan ovarium, yang menghasilkan ovum (sel telur).
Selama pembuahan, sel sperma bertemu dengan sel telur di tuba falopi. Kedua sel tersebut kemudian
melakukan pembuahan yang ditanamkan dan tumbuh di dinding rahim. Bila tidak dibuahi, dinding rahim
yang telah menebal untuk mempersiapkan kehamilan akan luruh menjadi menstruasi.
m. Sistem Integumen
Kulit atau sistem integumen adalah organ terbesar dalam anatomi tubuh manusia. Sistem ini melindungi
dari dunia luar, dan merupakan pertahanan pertama tubuh melawan bakteri, virus dan patogen lainnya.
Kulit juga membantu mengatur suhu tubuh dan menghilangkan limbah zat sisa melalui keringat. Selain
kulit, sistem integumen meliputi rambut dan kuku.
2.9 Tokoh-tokoh Historis dalam bidang Anatomi dan Fisiologi
Ada beberapa tokoh-tokoh ilmuan pencetus anatomi dan fisiologi di dunia sbb:
1. Ibnu al-Nafis (Alauddin Abu al-Hasan Ali bin Abi Hazm al-Qarsyi ad-Dimasyqi).
Sejarah mencatat namanya sebagai ahli fisiologi terhebat dari era kegemilangan peradaban Islam.
Di antara kontribusinya adalah menjelaskan secara ilmiah perihal mekanisme peredaran darah
yang terjadi di dalam paru-paru dan jantung. Di muka bumi, dialah yang pertama kali
melakukannya untuk kepentingan sains kedokteran. Ilmuwan serba bisa (polymath) ini dijuluki
“Bapak Fisiologi Sirkulasi". Karena berkat jasa-jasanya dalam mencetuskan teori sirkulasi paru-
paru dan jantung.
Sayangnya, beberapa sumber Barat menyebarkan klaim bahwa William Harvey (1578-1657)
adalah pencetus teori tersebut. Padahal, al-Nafis hidup 200 tahun menjelang Era Renaisans Eropa
atau tiga setengah abad sebelum ilmuwan Inggris itu lahir.
2. Ibnu Sina (Abū ‘Alī al-Husain bin ‘Abdullāh bin Sīnā : 980 – Juni 1037 M)
Ibnu Sina atau di barat lebih di kenal sebagai Avicenna, merupakan ilmuan/dokter muslim yang
memiliki julukan "Bapak Kedokteran Modern". Dimana karya-karya menjadi standar rujukan di
bidang kedokteran pada berbagai universitas dan terus digunakan selama berabad-abad hingga
sekitar tahun 1650.
3. Al-Razi (Abu Bakr Muhammad bin Zakariyya al-Razi : 841-924 M)
Dikatakan bahwa ia merupakan dokter muslim terbesar dan ilmuwan yang paling produktif.
Bahkan ia disebut-sebut sebanding dengan Hippocrates dan Galen, yang merupakan dokter
Yunani. Al-Razi menulis buku berjudul Kitab al-Thibb al-Manshuri dengan total 10 jilid, yang
sesuai namanya didedikasikan kepada penguasa Mansur bin Ishaq. Di dalamnya ia tentang
anatomi, kedokteran, juga fisiologi. Adapun terperincinya ia membahas mengenai berbagai organ
tubuh diet untuk menjaga kesehatan, penyakit kulit, dan penangkal juga racun serta efeknya pada
tubuh manusia. Di dunia barat ia terkenal dengan nama Rhazes atau Albubator.
4. Ali bin al-Abbas ('Ali ibn al-'Abbas al-Majusi : 930-994 M)
Seorang dokter yang memiliki karya membahas mengenai makanan bergizi dan perawatan
medis. Ia juga menyumbang pemikiran awal tentang sistem pembuluh darah kapiler. Serta
membuktikan bahwa ketika persalinan, seorang bayi tidak keluar dengan sendirinya, melainkan
didorong oleh kontraksi otot dalam rahim.
DAFTAR PUSTAKA