Dosen Pengampu :
Dr. Arief Wahyudi Jadmiko, Ns., M.Kep
2022/2023
Kata Pengantar
Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga skenario makalah yang berjudul “Istilah-Istilah dalam Anatomi dan Pembagian Regio
Tubuh ; Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Terima kasih juga kepada
Bapak Dr. Arief Wahyudi Jadmiko, Ns., M.Kep, selaku dosen pembimbing kami dalam
menyusun makalah ini.
Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat serta membantu
memberikan penjelaskan mengenai “Istilah-Istilah dalam Anatomi dan Pembagian Regio Tubuh
serta Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler” secara umum kepada para pembaca. Untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.
Tidak semua hal di dalam makalah ini dipaparkan secara jelas dan terperinci, karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis. Penulis menyadari bahwa ia hanyalah
hamba biasa yang pastinya memiliki keterbatasan dan kesalahan, begitu juga dalam penyusunan
makalah literatur ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
1.2 Tujuan
1.3 Manfaat
1) Bagi penulis
Makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan yang dimiliki khususnya mengenai istilah-istilah dalam anatomi dan
pembagian regio tubuh serta anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler
2) Bagi Pembaca
Makalah ini dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan dan sebagai
pedoman untuk memahami istilah-istilah dalam anatomi dan pembagian regio tubuh
serta anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler
(atlasofanatomy.com)
Keterangan:
1. Frontalis (Dahi, Ubun-ubun)
2. Orbitalis (Mata)
3. Nasalis (Hidung)
4. Infraorbitalis
5. Oralis (Mulut)
6. Mentalis (Dagu)
7. Buccalis (Pipi)
8. Zygomaticus
9. Temporalis (pelipis)
10. Parientalis
11. Occipitalis
2.2.2 Regio colli (leher)
Sumber: atlasofanatomy.com
Keterangan:
1. Sternocleidomastoid
2. Trigonum Submentale
3. Trigonum Musculare
4. Trigonum Submandibulare
5. Trigonum Caroticum
6. Cervicalis Lateralis
2.3.1 Jantung
2.3.1.1 Struktur
Jantung merupakan sebuah organ yang pada manusia
memiliki empat ruang dan dapat diibaratkan sebagai pompa yang
mengalirkan atau mengedarkan darah ke seluruh bagian tubuh dan
mengekalkan aliran atau peredaran itu sepanjang waktu.
Jantung terletak di belakang sternum di dalam cavitas
thoracica di antara paru-paru, yaitu di tempat yang disebut
mediastinum. Tepi bawahnya terletak di permukaan atas diafragma.
Pada orang dewasa, jantung berukuran sebesar genggaman tangan.
Sekitar dengan panjang 14 cm dan lebar 9 cm. Ujung bawah
meruncing dan sedikit miring ke arah kiri, sedangkan basisnya
bulat pendek dan mengarah ke atas kanan. Jantung dapat memuat
antara 85 hingga 170 gram darah.
Sumber : http://mariberbagirirasi.blogspot.com/2015/05/jantung.html
b. Saraf
Umumnya, jantung orang dewasa berdenyut kurang lebih tujuh
60-100 kali setiap menit. Namun, denyut tersebut dapat
dipercepat atau diperlambat
Saraf otonom yang mensuplai jantung adalah :
1) Saraf simpatetik, yang mempercepat denyut jantung, datang
dari rangkaian simpatetik jantung yang terdapat di sisi
vertebrae cervicales dan thoracalis.
2) Saraf parasimpatetik, yang memperlambat denyut jantung,
adalah saraf kesepuluh (nervus vagus) yang datang dari
medulla oblangata di otak.
2.3.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Kontraksi Jantung
Tanpa pengaruh saraf dari luar, jantung dapat berkontraksi
kurang lebih tujuh puluh kali per menit bagi orang dewasa.
Kontraksi ini disebabkan oleh jantung itu sendiri. Untuk mengawal
dan menentukan aksi, terdapat beberapa nodus saraf di dalam
jantung.
Impuls saraf yang menentukan jumlah denyutan atau detak jantung
bermula dari nodus sinoatrialis yang terdapat di dalam jantung
bagian atas atrium dextrum dekat dengan lubang masuk vena cava
superior. Nodus ini merupakan nodus pengawal denyutan dan
tersusun atas sekumpulan sel saraf khusus. Di nodus tersebut
terdapat ganglion saraf dari nervus vagus dan saraf simpatetik.
Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, sedangkan n. vagus
memperlambat denyut jantung.
Impuls saraf dan nodus sinoatrialis mengalir seperti ombak di
dalam atrium dextrum dan diterima oleh nodus antara atrium dan
ventriculus yang terdapat di tepi kiri bawah atrium dextrum.
Setelah itu, kedua atrium cordis menguncup serentak. Lalu, impuls
itu mengalir ke arah fasciculus atrioventricularis (berkas His) yang
terdapat di dalam otot dinding septum interventriculare.
Dari sini, dua cabang serabut saraf berasal dan setiap
cabang masuk ke dalam otot jantung di ventriculus sinister dan
ventriculus dexter. Serabut kecil (serabut Purkinje/fibra Purkinje)
mempersarafi saluran otot ventrikulus. Setelah menerima aliran
impuls dari berkas His, kedua ventriculus cordis berkontraksi
secara serentak.
Aliran impuls di dalam jantung dapat diketahui dengan
pemeriksaan rekaman kegiatan listrik jantung (elektrokardiogram).
2.3.2 Saluran Limfa
Pembuluh limfe atau getah bening berperan dalam penyerapan
cairan dan makromolekul dari jaringan dan mengambil lipid pada usus.
Bahkan, pembuluh limfe juga mengangkut antigen dan leukosit diantara
jaringan perifer atau jaringan paling luar, kelenjar getah bening, dan
darah. Karena hal itu, pembuluh ini penting dalam induksi dan regulasi
respon sistem imun (Vranova & Cornelia, 2014). Pembuluh limfe
merupakan bagian dari sistem limfatik, yang merupakan sistem
pertahanan sekunder. Sistem pertahanan primer dilaksanakan oleh kulit
dan membran mukosa (Banks, 1993). Selain pembuluh darah,
pembuluh limfe juga berkontribusi dalam respon inflamasi tubuh.
Pembuluh limfe meregulasikan respon inflamasi dengan cara membawa
cairan leukosit dan antigen dari jaringan yang terinfeksi ke noda limfa
dan ke organ limpa sekunder, dengan demikian hal ini berkontribusi
dalam menurunkan infeksi dan memulai inisiasi respon imun spesifik
(Zgraggen et. al, 2013)
Pembuluh lymph
1. Pembuluh lymphatic berasal dari sekumpulan pembuluh-pembuluh
kapiler limfe yang buntu.kapiler lymph yang memiliki banyak
lubang yang berdiameter besar dan permeabel terhadap protein.
2. Di dalam pembuluh lymph tersebut terdapat cairan limfe, kelenjar
lymph.
3. Pembuluh lymph tersebar diseluruh tubuh, kecuali pada sumsum
tulang belakang, otak, medulla spinalis, pulpa, limpa, dan kuku.
2. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu arteri, vena, dan kapiler
(yang merupakan pembuluh darah halus).
1) Pembuluh Nadi (Arteri)
Arteri adalah pembuluh yang mengangkut darah dari
jantung ke seluruh tubuh. Arteri dibedakan sebagai
berikut:
a) Pembuluh nadi besar (aorta) adalah pembuluh darah
yang keluar dari bilik kiri dan mengangkut darah yang
mengandung O2.
b) Pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) adalah
pembuluh darah yang keluar dari bilik kanan menuju
paru-paru dan mengangkut darah yang mengandung
CO2.
2) Pembuluh Balik (Vena)
Vena adalah pembuluh yang mengangkut darah dari
seluruh tubuh menuju jantung.Vena dibedakan menjadi
sebagai berikut.
a) Vena cava superior, membawa darah yang
mengandung CO2 dari tubuh bagian atas ke serambi
kanan jantung.
b) Vena cava inferior, membawa darah yang
mengandung CO2 dari tubuh bagian bawah ke
serambi kanan jantung.
c) Vena pulmonalis, membawa darah yang mengandung
O2 dari
3) Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh halus yang terdapat di
berbagai organ tubuh. Dindingnya tipis dan pada
pembuluh inilah terjadi pertukaran O2 dan CO2.
3. Darah
Darah adalah komponen terpenting dalam sistem peredaran
darah manusia. Darah berperan sebagai pembawa nutrisi,
oksigen, hormon, dan antibodi ke seluruh tubuh. Tak hanya
itu, darah juga mengangkut zat beracun dan sisa metabolisme,
seperti karbon dioksida, untuk dikeluarkan dari tubuh.
2. Sirkulasi pulmonal
Sirkulasi pulmonal atau sirkulasi paru merupakan sirkulasi
darah dari jantung menuju paru-paru dan sebaliknya. Sirkulasi
ini berlangsung saat darah yang mengandung karbon dioksida
dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui
pembuluh vena besar (vena cava).
3. Sirkulasi koroner
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian anatomi (susunan tubuh) adalah ilmu yang mempelajari susunan
tubuh dan bentuk tubuh makhluk hidup. Pembagian regio pada tubuh manusia terbagi
menjadi 4, yaitu : regio kepala, regio dada, regio abdomen, dan regio pelvis. Sistem
kardiovaskular merupakan suatu sistem organ untuk memindahkan zat (nutrien seperti
asam amino dan elektrolit, hormon, sel darah dll) dari dan menuju sel-sel tubuh
manusia. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari
homeostasis / keseimbangan). Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung, pembuluh
darah, dan saluran limfa.
3.2 Saran
Dari makalah yang telah ditulis mengenai Istilah-Istilah dalam Anatomi dan
Pembagian Regio Tubuh; Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, disarankan untuk
dapat mengetahui dan memahami materi tersebut. Juga diharapkan dari makalah yang
telah dibuat, pembaca dapat mengidentifikasi apa itu istilah-istilah dalam anatomi,
pembagian regio tubuh manusia, serta anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler.
Daftar Pustaka
Evi Luvina Dwisang.2014.Anatomi & Fisiologi untuk Perawat dan Paramedis. Pondok Cabe.
BINARUPA AKSARA Publisher
Gunanthi, N. M. W. M., and Ni Ketut Sri Diniari. "Prevalensi dan gambaran gangguan tidur
berdasarkan karakteristik mahasiswa Semester I Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2015." E-Journal Medika, 5 (4) (2018).