Anda di halaman 1dari 35

Makalah Istilah-Istilah dalam Anatomi dan

Pembagian Regio Tubuh ; Anatomi


Fisiologi Sistem Kardiovaskuler

Dosen Pengampu :
Dr. Arief Wahyudi Jadmiko, Ns., M.Kep

Disusun Oleh : Kelompok 4 C


1. Hanna Isabela Hakim (2210711041)
2. Salsabila Safinatunnajah (2210711045)
3. Diva Aulia Azzahra (2210711049)
4. Nada Hasya Ramadhani (2210711044)

Program Studi Keperawatan

Fakultas Ilmu Kesehatan

Universitas Pembangunan Nasional “Veteran Jakarta “

2022/2023
Kata Pengantar

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya
sehingga skenario makalah yang berjudul “Istilah-Istilah dalam Anatomi dan Pembagian Regio
Tubuh ; Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler” ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa
kami juga mengucapkan banyak terima kasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi
dengan memberikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Terima kasih juga kepada
Bapak Dr. Arief Wahyudi Jadmiko, Ns., M.Kep, selaku dosen pembimbing kami dalam
menyusun makalah ini.

Dan harapan kami semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman
bagi para pembaca. Semoga dengan selesainya makalah ini, dapat bermanfaat serta membantu
memberikan penjelaskan mengenai “Istilah-Istilah dalam Anatomi dan Pembagian Regio Tubuh
serta Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler” secara umum kepada para pembaca. Untuk
kedepannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar menjadi lebih baik
lagi.

Tidak semua hal di dalam makalah ini dipaparkan secara jelas dan terperinci, karena
keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman penulis. Penulis menyadari bahwa ia hanyalah
hamba biasa yang pastinya memiliki keterbatasan dan kesalahan, begitu juga dalam penyusunan
makalah literatur ini. Oleh karena itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang
membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Jakarta, Oktober 2022


BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Anatomi berasal dari bahasa Yunani, terdiri dari kata : Ana = memisah-memisah,
dan Tomos atau Tomien = memotong-memotong, yang dikemukakan pertama kali oleh
Aristoteles (384-322 BC) dengan istilah “Anatome”, dan dalam bahasa Latin mempunyai
makna “Dissecare”. Anatomi adalah studi ilmiah tentang struktur organisme, termasuk
sistem organ, organ, dan jaringannya. Anatomi mencakup tampilan dan posisi berbagai
bagian tubuh, bahan penyusunnya, lokasinya, dan hubungannya dengan bagian-bagian
lain. Anatomi manusia diajarkan untuk pertama kali di Yunani oleh seorang dokter
ilmuwan Yunani Kuno bernama Hippocrates (460- 377 SM), yang kemudian dianggap
sebagai Bapak Kedokteran dan sekaligus sebagai penemu Ilmu Anatomi. Struktur
anatomi tubuh manusia terbagi menjadi regional dan sistematik. Anatomi regional
merupakan ilmu yang mempelajari tentang hubungan semua struktur tubuh di bagian
tertentu. Sebaliknya, anatomi sistematik merupakan ilmu yang mempelajari tentang
struktur yang membentuk sistem tubuh yang terpisah dimana sekelompok struktur bekerja
sama untuk melakukan fungsi tubuh tertentu. (Mustika P., 2022 )
Salah satu dari sistem anatomi tubuh yang mempunyai peranan sangat vital bagi
kehidupan manusia adalah sistem kardiovaskuler. Sistem kardiovaskuler terdiri atas
jantung, pembuluh darah (arteri, vena, kapiler) dan sistem limfatik. Fungsi utama sistem
kardiovaskular adalah mengalirkan darah yang kaya oksigen ke seluruh tubuh dan
memompakan darah dari seluruh tubuh (jaringan) ke sirkulasi paru untuk di oksigenasi.
Jantung merupakan organ utama sistem kardiovaskular, berotot dan berongga, terletak di
rongga toraks bagian mediastinum (Reni Yuli Aspiani, 2015 : hal.1).

1.2 Tujuan

1. Memenuhi tugas pada mata kuliah Ilmu Biomedik Dasar


2. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Istilah istilah dalam anatomi dan
pembagian regio tubuh
3. Mahasiswa mampu mengetahui dan memahami Anatomi Fisiologi Sistem
Kardiovaskuler

1.3 Manfaat
1) Bagi penulis
Makalah ini dapat bermanfaat bagi mahasiswa dalam mengembangkan ilmu
pengetahuan yang dimiliki khususnya mengenai istilah-istilah dalam anatomi dan
pembagian regio tubuh serta anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler

2) Bagi Pembaca
Makalah ini dapat dijadikan sarana untuk menambah pengetahuan dan sebagai
pedoman untuk memahami istilah-istilah dalam anatomi dan pembagian regio tubuh
serta anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler

3) Bagi Institusi Pendidikan


Makalah ini dapat dijadikan referensi dalam pembuatan makalah selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Istilah-istilah dalam Anatomi dan Pembagian Regio Tubuh


Istilah-Istilah dalam Anatomi
2.1.1 Anggota Anatomi
Anggota anatomi adalah anggota yang melalui tubuh dalam posisi anatomi.
a. Anggota median = Anggota yang membagi akurat tubuh menjadi anggota
kanan dan kiri.
b. Anggota sagital = Anggota yang membagi tubuh menjadi 2 anggota dari titik
tertentu (tidak membagi akurat 2 bagian). Anggota ini sejajar dengan anggota
median.
c. Anggota horizontal = Anggota yang terletak melintang melalui tubuh (bidang
X-Y). Anggota ini membagi tubuh menjadi anggota atas (superior) dan bawah
(inferior).
d. Anggota koronal = Anggota vertikal yang melalui tubuh, letaknya tegak lurus
terhadap anggota median dan sagital. Membagi tubuh menjadi anggota depan
(frontal) dan belakang (dorsal).

2.1.2 Istilah untuk Perbandingan


a. Superior atau Kranial (Atas)
b. Inferior atau Kaudal (Bawah)
c. Anterior (Depan)
d. Posterior (Belakang)
e. Superfisial (Semakin dekat ke permukaan)
f. Profunda (Semakin jauh dari permukaan)
g. Medial (Dalam)
h. Lateral (Luar)
i. Proksimal (Atas)
j. Distal (Bawah)
2.1.3 Istilah Gerakan Anatomi
a. Fleksi dan Ekstensi
Fleksi adalah gerakan mengurangi sudut antara dua tulang (menekuk),
sedangkan ekstensi adalah gerak menambah sudut antara dua tulang
(meluruskan). Jika ayunan gerakan saat meluruskan terus dilanjutkan, maka
dinamakan hiperekstensi.
b. Abduksi dan Adduksi
Abduksi adalah gerakan menjauh dari titik tengah tubuh, sementara adduksi
adalah gerak otot yang mengarah ke titik tengah tubuh.
c. Elevasi dan Depresi
Depresi di sini berarti gerak otot yang menurunkan anggota tubuh. Sebaliknya,
elevasi adalah gerak yang menaikkan anggota tubuh.
d. Inversi dan Eversi
Gerakan inversi adalah gerak memiringkan telapak kaki ke arah dalam tubuh,
sedangkan gerak eversi adalah gerakan memiringkan telapak kaki ke arah luar
tubuh.
e. Supinasi dan Pronasi
Supinasi adalah gerakan otot untuk memutar lengan atau kaki, sehingga telapak
tangan mengarah ke atas. Sementara itu, pronasi adalah gerakan otot lengan
bawah, sehingga telapak tangan mengarah ke bawah atau belakang.
f. Endorotasi dan Eksorotasi
Endorotasi adalah gerakan ke dalam pada sekeliling sumbu panjang tulang
yang bersendi (rotasi). Sedangkan eksorotasi adalah gerakan rotasi ke luar.
2.2 Pembagian Regio Tubuh
Regio utama tubuh merupakan wilayah-wilayah utama atau segmen-segmen
utama dari tubuh manusia, sebagai suatu pengorganisasian dan juga keberadaan
berbagai organ serta struktur tubuh manusia. Regio utama tubuh sendiri terdiri atas:

Pembagian regio tubuh dibagi menjadi 4 yaitu:


2.2.1 Regio capitis (Kepala)

(atlasofanatomy.com)
Keterangan:
1. Frontalis (Dahi, Ubun-ubun)
2. Orbitalis (Mata)
3. Nasalis (Hidung)
4. Infraorbitalis
5. Oralis (Mulut)
6. Mentalis (Dagu)
7. Buccalis (Pipi)
8. Zygomaticus
9. Temporalis (pelipis)
10. Parientalis
11. Occipitalis
2.2.2 Regio colli (leher)

Sumber: atlasofanatomy.com

Keterangan:
1. Sternocleidomastoid
2. Trigonum Submentale
3. Trigonum Musculare
4. Trigonum Submandibulare
5. Trigonum Caroticum
6. Cervicalis Lateralis

2.2.3 Regio Thorax (Dada )


2.2.4 Regio Abdomen
Abdomen adalah bagian tubuh yang berbentuk rongga yang terletak
diantara toraks dan pelvis. Toraks adalah bagian tubuh yang tersusun dari
tulang dada, ruas tulang belakang, dan tulang rusuk, yang membentang dari
leher hingga diafragma. Pelvis adalah cincin tulang yang terletak di ujung
bawah tubuh, tepatnya di antara tulang belakang dan kaki. Rongga ini berisi
viscera dan dibungkus dinding abdomen yang terbentuk dari dari otot
abdomen, columna vertebralis, dan tulang ilium.
Untuk membantu menetapkan suatu lokasi di abdomen, yang paling
sering dipakai adalah pembagian abdomen oleh dua buah bidang bayangan
horizontal dan dua bidang bayangan vertikal. Bidang bayangan tersebut
membagi dinding anterior abdomen menjadi sembilan daerah (regiones). Dua
bidang diantaranya berjalan horizontal melalui setinggi tulang rawan iga
kesembilan, yang bawah setinggi bagian atas crista iliaca dan dua bidang
lainnya vertikal di kiri dan kanan tubuh yaitu dari tulang rawan iga kedelapan
hingga ke pertengahan ligamentum inguinale.
1) Hypochondriaca dextra meliputi organ : lobus kanan hati, kantung
empedu, sebagian duodenum fleksura hepatik kolon, sebagian ginjal
kanan dan kelenjar suprarenal kanan.
2) Epigastrica meliputi organ: pylorus gaster, duodenum, pankreas dan
sebagian dari hepar.
3) Hypochondriaca sinistra meliputi organ: gaster, limpa, bagian kaudal
pankreas, flexura lienalis kolon, bagian proksimal ginjal kiri dan kelenjar
suprarenal kiri.
4) Lumbalis dextra meliputi organ: kolon asenden, bagian distal ginjal
kanan, sebagian duodenum dan jejunum.
5) Umbilical meliputi organ: Omentum, mesenterium, bagian bawah
duodenum, jejunum dan ileum.
6) Lumbalis sinistra meliputi organ: kolon asenden, bagian distal ginjal
kiri, sebagian jejenum dan ileum.
7) Inguinalis dextra meliputi organ: sekum, apendiks, bagian distal ileum
dan ureter kanan.
8) Pubica/Hipogastric meliputi organ: ileum, vesica urinaria dan uterus
(pada kehamilan).
9) Inguinalis sinistra meliputi organ: kolon sigmoid, ureter kiri dan
ovarium kiri.

2.2.5 Regio Extremitas Superior (Anggota gerak atas/tangan)


2.2.6 Regio Extremitas Inferior (Anggota gerak bawah/kaki)
2.3 Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler
Sistem kardiovaskuler adalah kumpulan organ yang bekerja sama untuk
melakukan fungsi transportasi dalam tubuh manusia. Sistem ini bertanggung jawab
untuk mentransportasikan darah, yang mengandung nutrisi, bahan sisa metabolisme,
hormone, zat kekebalan tubuh, dan zat lain ke seluruh tubuh. Sehingga, tiap bagian
tubuh akan mendapatkan nutrisi dan dapat membuang sisa metabolismenya ke dalam
darah. Dengan tersampainya hormone ke seluruh bagian tubuh, kecepatan
metabolisme juga akan dapat diatur. Sistem ini juga menjamin pasokan zat kekebalan
tubuh yang berlimpah pada bagian tubuh yang terluka, baik karena kecelakaan atau
operasi, dengan bertujuan mencegah infeksi di daerah tersebut. Dengan demikian,
dapat dilihat bahwa sistem kardiovaskuler memiliki fungsi utama untuk
mentransportasikan darah dan zat-zat yang dikandungnya ke seluruh bagian tubuh. (I
Putu Adiartha Griadhi., 2016)

2.3.1 Jantung
2.3.1.1 Struktur
Jantung merupakan sebuah organ yang pada manusia
memiliki empat ruang dan dapat diibaratkan sebagai pompa yang
mengalirkan atau mengedarkan darah ke seluruh bagian tubuh dan
mengekalkan aliran atau peredaran itu sepanjang waktu.
Jantung terletak di belakang sternum di dalam cavitas
thoracica di antara paru-paru, yaitu di tempat yang disebut
mediastinum. Tepi bawahnya terletak di permukaan atas diafragma.
Pada orang dewasa, jantung berukuran sebesar genggaman tangan.
Sekitar dengan panjang 14 cm dan lebar 9 cm. Ujung bawah
meruncing dan sedikit miring ke arah kiri, sedangkan basisnya
bulat pendek dan mengarah ke atas kanan. Jantung dapat memuat
antara 85 hingga 170 gram darah.
Sumber : http://mariberbagirirasi.blogspot.com/2015/05/jantung.html

Jantung dibagi menjadi dua belahan oleh dinding sekat


(septum) sehingga bagian sebelah kiri tidak berhubungan langsung
dengan sebelah kanan. Setiap belahan juga dibagi menjadi dua
ruangan oleh katup. Ruang bagian atas disebut atrium cordis dan
ruang bagian bawah disebut ventriculus cordis. Atrium menerima
darah dari vena, sedangkan ventriculus mengalirkan darah keluar
dari jantung melalui arteri. Atrium cordis berdinding tipis,
sedangkan ventriculus cordis berdinding tebal. Ventriculus cordis
sinister lebih tebal daripada ventriculus cordis dexter karena tugas
ventriculus sinister lebih berat, yaitu mengalirkan darah ke seluruh
bagian tubuh. Ventriculus dexter hanya mengalirkan darah ke paru-
paru.
2.3.1.2 Lapisan - lapisan Jantung
a. Membran jantung (pericardium)
Membran ini melapisi jantung dan terdiri atas dua jenis
lapisan:
1) Pericardium fibrosum di bagian paling luar
2) Pericardium serosum, terdiri atas dua lapisan, yaitu
lamina parietalis dan lamina visceralis; lapisan ini
menghasilkan suatu cairan jernih yang mencegah
gesekan pada saat jantung berdenyut.
b. Otot jantung ( myocardium)
Otot jantung tersusun atas otot-otot yang khusus dan tebal di
ventriculus dexter, dan tipis di atrium; myocardium
membentuk tonjolan kecil kedalam ventriculus sinister dan
ventriculus dexter; tonjolan ini disebut m. papillaris; tali
serabut yang dikenal dengan chordae tendineae melekat pada
permukaan bawah valva mitralis dan valva tricuspidalis ke
ujung m. papillaris ini
c. Membran jantung (endocardium)
Membran jantung tersusun atas jaringan epitel pipih
(skuamosa); lapisan yang tipis dan licin ini merupakan lanjutan
dari lapisan dalam pembuluh darah.
2.3.1.3 Aliran Darah dalam Jantung
Vena cava superior dan vena cava inferior mengalirkan
darah yang miskin oksigen ke atrium cordis dextrum. Pada saat
atrium berkontraksi (menguncup), darah terdorong masuk melalui
valva tricuspidalis ke dalam ventriculus dexter. Kontraksi
ventriculus dexter mendorong darah melalui valvula semilunaris ke
dalam arteri pulmonalis. Arteri dibagi menjadi dua cabang dan
setiap cabang masuk ke dalam setiap paru-paru. Pertukaran gas
dengan cara difusi terjadi antara alveolus dan pembuluh kapiler,
karbon dioksida dikeluarkan dari darah dan oksigen dari alveolus
berikatan dengan hemoglobin di dalam eritrosit. Darah yang kaya
oksigen kembali ke atrium cordis sinistrum melalui empat vena
pulmonalis, yaitu dua dari setiap paru-paru. Dari atrium sinistrum,
darah masuk ke dalam ventriculus sinister melalui valva mitralis
dan pada saat ventriculus sinister berkontraksi darah dipompa
keluar dari jantung ke dalam aorta melalui valvula semilunaris ke
seluruh bagian tubuh.
2.3.1.4 Suplai Darah dan Saraf Jantung
a. Darah
Myocardium menerima suplai darah beroksigen dari arteri
coronaria sinistra dan dextra. Arteri ini merupakan cabang
pertama dari aorta.

b. Saraf
Umumnya, jantung orang dewasa berdenyut kurang lebih tujuh
60-100 kali setiap menit. Namun, denyut tersebut dapat
dipercepat atau diperlambat
Saraf otonom yang mensuplai jantung adalah :
1) Saraf simpatetik, yang mempercepat denyut jantung, datang
dari rangkaian simpatetik jantung yang terdapat di sisi
vertebrae cervicales dan thoracalis.
2) Saraf parasimpatetik, yang memperlambat denyut jantung,
adalah saraf kesepuluh (nervus vagus) yang datang dari
medulla oblangata di otak.
2.3.1.5 Faktor yang Mempengaruhi Kontraksi Jantung
Tanpa pengaruh saraf dari luar, jantung dapat berkontraksi
kurang lebih tujuh puluh kali per menit bagi orang dewasa.
Kontraksi ini disebabkan oleh jantung itu sendiri. Untuk mengawal
dan menentukan aksi, terdapat beberapa nodus saraf di dalam
jantung.
Impuls saraf yang menentukan jumlah denyutan atau detak jantung
bermula dari nodus sinoatrialis yang terdapat di dalam jantung
bagian atas atrium dextrum dekat dengan lubang masuk vena cava
superior. Nodus ini merupakan nodus pengawal denyutan dan
tersusun atas sekumpulan sel saraf khusus. Di nodus tersebut
terdapat ganglion saraf dari nervus vagus dan saraf simpatetik.
Saraf simpatik mempercepat denyut jantung, sedangkan n. vagus
memperlambat denyut jantung.
Impuls saraf dan nodus sinoatrialis mengalir seperti ombak di
dalam atrium dextrum dan diterima oleh nodus antara atrium dan
ventriculus yang terdapat di tepi kiri bawah atrium dextrum.
Setelah itu, kedua atrium cordis menguncup serentak. Lalu, impuls
itu mengalir ke arah fasciculus atrioventricularis (berkas His) yang
terdapat di dalam otot dinding septum interventriculare.
Dari sini, dua cabang serabut saraf berasal dan setiap
cabang masuk ke dalam otot jantung di ventriculus sinister dan
ventriculus dexter. Serabut kecil (serabut Purkinje/fibra Purkinje)
mempersarafi saluran otot ventrikulus. Setelah menerima aliran
impuls dari berkas His, kedua ventriculus cordis berkontraksi
secara serentak.
Aliran impuls di dalam jantung dapat diketahui dengan
pemeriksaan rekaman kegiatan listrik jantung (elektrokardiogram).
2.3.2 Saluran Limfa
Pembuluh limfe atau getah bening berperan dalam penyerapan
cairan dan makromolekul dari jaringan dan mengambil lipid pada usus.
Bahkan, pembuluh limfe juga mengangkut antigen dan leukosit diantara
jaringan perifer atau jaringan paling luar, kelenjar getah bening, dan
darah. Karena hal itu, pembuluh ini penting dalam induksi dan regulasi
respon sistem imun (Vranova & Cornelia, 2014). Pembuluh limfe
merupakan bagian dari sistem limfatik, yang merupakan sistem
pertahanan sekunder. Sistem pertahanan primer dilaksanakan oleh kulit
dan membran mukosa (Banks, 1993). Selain pembuluh darah,
pembuluh limfe juga berkontribusi dalam respon inflamasi tubuh.
Pembuluh limfe meregulasikan respon inflamasi dengan cara membawa
cairan leukosit dan antigen dari jaringan yang terinfeksi ke noda limfa
dan ke organ limpa sekunder, dengan demikian hal ini berkontribusi
dalam menurunkan infeksi dan memulai inisiasi respon imun spesifik
(Zgraggen et. al, 2013)

Pembuluh lymph
1. Pembuluh lymphatic berasal dari sekumpulan pembuluh-pembuluh
kapiler limfe yang buntu.kapiler lymph yang memiliki banyak
lubang yang berdiameter besar dan permeabel terhadap protein.
2. Di dalam pembuluh lymph tersebut terdapat cairan limfe, kelenjar
lymph.
3. Pembuluh lymph tersebar diseluruh tubuh, kecuali pada sumsum
tulang belakang, otak, medulla spinalis, pulpa, limpa, dan kuku.

Fungsi lain dari pembuluh limfe antara lain:


1. Mengumpulkan dan mengembalikan cairan interstisial, termasuk
protein plasma ke darah, sehingga membantu mempertahankan
keseimbangan cairan (fluid balance)
2. Mempertahankan tubuh terhadap penyakit dengan memproduksi
limfosit (Anonim, 2009)
3. Menyerap lemak dari intestinum dan membawa ke darah
4. Mengeluarkan zat-zat toksik dan debris seluler dari jaringan
setelah infeksi atau kerusakan jaringan
5. Pembuluh limfe mengendalikan kualitas aliran cairan dengan cara
menyaring melalui nodus-nodus limfe sebelum
mengembalikannya ke sirkulasi.
2.3.3 Pembuluh Darah
Dalam menjalankan fungsinya, otot jantung membutuhkan
aliran darah yang menyuplai kebutuhan oksigen dan nutrisi serta
zat zat lain yang dibutuhkan untuk kehidupan otot jantung.
Pembuluh darah merupakan bagian dari sistem kardiovaskuler yang
bertugas mengangkut darah ke seluruh bagian tubuh. Terdapat lima
jenis utama pembuluh darah dalam sistem vaskular, tiga utamanya
adalah: (1) arteri, yang membawa darah keluar jantung; (2) kapiler,
yang memungkinkan pertukaran air, nutrisi, dan bahan kimia yang
sebenarnya antara darah dan jaringan; (3) Vena, yang membawa
darah dari kapiler kapiler darah kembali ke jantung. Semua arteri,
kecuali artery pulmonary dan umbilical arteries, membawa darah
beroksigen, sementara sebagian besar vena membawa darah
terdeoksigenasi dari jaringan kembali ke jantung; dengan
pengecualian veins pulmonary dan umbilical veins, keduanya
membawa darah beroksigen. Kapiler membentuk sistem
mikrosirkulasi dan pada titik inilah nutrisi, gas, air, dan elektrolit
dipertukarkan antara darah dan cairan jaringan.

Struktur dan komposisi umum dari pembuluh darah hampir


sama pada seluruh sistem kardiovaskular. Komposisi dari dinding
pembuluh darah adalah extracellular matrix (ECM) yang
mempunyai kandungan elastin, kolagen, dan glycosaminoglycans.
Lapisan dinding pembuluh darah kecuali kapiler mempunyai tiga
lapisan, yaitu:
1. Tunika intima (tunica interna) lapisan pembuluh bagian dalam
yang terdiri atas jaringan penyambung jarang halus yang
mengandung sel otot polos yang berperan untuk kontraksi
pembuluh darah.;
2. Tunika media, lapisan pembuluh darah bagian tengah yang
terdiri dari sel sel otot polos yang tersusun melingkar
(sirkuler). Pada arteri, tunika media dipisahkan dari tunika
intima oleh suatu membran elastika interna.
3. Tunika adventitia (tunica externa), lapisan pembuluh darah
bagian luar relatif tipis dan terdiri atas jaringan ikat dengan
serabut serabut elastin dan kolagen yang tidak teratur. Lapisan
ini menempelkan pembuluh darah ke jaringan di sekitarnya.
2.3.3.1 Arteri dan arteriole
Berdasarkan ukurannya, arteri dapat diklasifikasi
menjadi arteri besar (arteri elastis), arteri ukuran sedang
(arteri muskular) dan arteriola (Eroschenko, 2010).
Arteriol mempunyai dinding yang lebih tipis
daripada arteri, ber diameter kurang dari 0,5 mm dan
relatif mempunyai lumen yang sempit. Arteriol berfungsi
untuk mengatur aliran darah ke kapiler dengan cara
konstriksi dan dilatasi.
2.3.3.2 Vena dan venula
Darah vena adalah pembuluh darah yang membawa
darah rendah oksigen (teroksigenasi atau miskin oksigen)
kecuali untuk vena paru, yang membawa darah beroksigen
dari paru-paru kembali ke jantung. Karena darah vena
sistemik kurang oksigen maka warna darah vena sistemik
jauh lebih gelap dan lebih merah kebiruan.
2.3.3.3 Kapiler
Kapiler adalah pembuluh darah kecil, ber diameter
sekitar 5-20 mikrometer. Terdapat jaringan kapiler di
sebagian besar organ dan jaringan tubuh. Dinding kapiler
hanya terdiri dari satu lapisan sel yaitu lapisan endotelium.
Lapisan ini sangat tipis sehingga molekul-molekul seperti
oksigen, air, dan lipid dapat melewati lapisan ini dengan
berdifusi dan masuk kedalam jaringan. Aliran darah dalam
kapiler dikendalikan oleh struktur yang disebut dengan
sfingter prekapiler. Struktur ini terletak di antara arteriol
dan kapiler mengandung serat otot yang memungkinkan
mereka untuk berkontraksi.

2.3.4 Peredaran Darah


Sistem sirkulasi/peredaran darah adalah suatu sistem organ
yang berfungsi memindahkan zat ke dan dari sel. Sistem ini juga
mempertahankan stabilitas suhu, cairan dan pH tubuh
(homeostasis). Ada tiga jenis sistem peredaran darah antara lain
tanpa sistem peredaran darah (biasanya dengan cara berdifusi),
sistem peredaran darah terbuka, dan sistem peredaran darah
tertutup.
Sistem peredaran darah adalah suatu sistem organ yang
berhubungan dalam pergerakan darah di dalam pembuluh darah
dan juga perpindahan darah dari satu tempat ke tempat lain. Sistem
peredaran darah mempunyai beberapa fungsi yaitu sebagai berikut :
1. Mengangkut zat makanan (nutrien) dari usus ke seluruh
jaringan tubuh.
2. Mengangkut zat ampas dari jaringan tubuh ke alat
pembuangan.
3. Mengangkut O2 dari paru-paru atau insang ke seluruh jaringan
tubuh.
4. Mengangkut CO2 dari seluruh jaringan tubuh ke paru-paru
atau insang.
5. Mengangkut hormon dari kelenjar endokrin ke tempat sasaran.
6. Mendistribusikan panas dari sumbernya ke seluruh bagian
tubuh.

Alat-Alat Peredaran Darah


1. Jantung

Jantung adalah organ peredaran darah yang berfungsi untuk


memompa darah ke seluruh tubuh. Bagian-bagian jantung
meliputi:
a) Aorta = Merupakan arteri terbesar di dalam tubuh. Berfungsi
untuk membawa darah yang mengandung oksigen dari
ventrikel kiri ke seluruh bagian tubuh.
b) Katup Aorta = Merupakan katup yang memisahkan antara
aorta dengan ventrikel kiri. Berfungsi untuk mencegah darah
agar tidak mengalir ke arah yang salah.
c) Vena Kava Superior = Merupakan vena besar yang terletak di
bagian atas jantung. Berfungsi untuk membawa kembali
darah yang mengandung karbondioksida dari seluruh tubuh
ke jantung.
d) Arteri Pulmonalis = Merupakan arteri yang mengangkut
darah dari jantung ke paru-paru. Berfungsi untuk mengganti
karbondioksida dan uap air yang ada di dalam darah dengan
oksigen.
e) Atrium = Merupakan bentuk jamak dari atria yang sama
artinya dengan serambi. Terdapat dua atrium (serambi) yaitu
kiri dan kanan. Fungsi atrium kiri adalah menerima darah dari
paru-paru yang kaya akan oksigen dan membawanya ke
ventrikel kiri. Sedangkan fungsi atrium kanan adalah
menerima darah dari seluruh tubuh yang kaya akan karbon
dioksida kemudian membawanya ke ventrikel kanan.
f) Vena Pulmonalis = Berukuran lebih kecil dibanding vena
kava. Berfungsi untuk membawa darah yang akan oksigen
dari paru-paru menuju ke jantung yang kemudian akan
dialirkan ke seluruh tubuh.
g) Katup Trikuspidalis = Terdiri dari 3 daun katup. Berfungsi
untuk memisahkan atrium kanan dengan ventrikel kanan.
h) Katup Mitral = Katup yang memisahkan atrium kiri dengan
ventrikel kiri.
i) Ventrikel = Merupakan 2 ruang kosong yang berada di
bagian bawah jantung, atau biasa disebut dengan bilik.
Fungsi ventrikel kiri adalah menerima darah dari atrium kiri
dan mengalirkannya ke seluruh tubuh. Sedangkan fungsi
ventrikel kanan adalah menerima darah dari atrium kanan dan
membawanya ke paru-paru.
j) Vena Cava Inferior = Merupakan vena terbesar dalam tubuh
manusia. Berfungsi untuk membawa darah dari bagian bawah
tubuh ke atrium kanan jantung.

2. Pembuluh Darah
Ada 3 macam pembuluh darah yaitu arteri, vena, dan kapiler
(yang merupakan pembuluh darah halus).
1) Pembuluh Nadi (Arteri)
Arteri adalah pembuluh yang mengangkut darah dari
jantung ke seluruh tubuh. Arteri dibedakan sebagai
berikut:
a) Pembuluh nadi besar (aorta) adalah pembuluh darah
yang keluar dari bilik kiri dan mengangkut darah yang
mengandung O2.
b) Pembuluh nadi paru-paru (arteri pulmonalis) adalah
pembuluh darah yang keluar dari bilik kanan menuju
paru-paru dan mengangkut darah yang mengandung
CO2.
2) Pembuluh Balik (Vena)
Vena adalah pembuluh yang mengangkut darah dari
seluruh tubuh menuju jantung.Vena dibedakan menjadi
sebagai berikut.
a) Vena cava superior, membawa darah yang
mengandung CO2 dari tubuh bagian atas ke serambi
kanan jantung.
b) Vena cava inferior, membawa darah yang
mengandung CO2 dari tubuh bagian bawah ke
serambi kanan jantung.
c) Vena pulmonalis, membawa darah yang mengandung
O2 dari
3) Pembuluh Kapiler
Pembuluh kapiler adalah pembuluh halus yang terdapat di
berbagai organ tubuh. Dindingnya tipis dan pada
pembuluh inilah terjadi pertukaran O2 dan CO2.

3. Darah
Darah adalah komponen terpenting dalam sistem peredaran
darah manusia. Darah berperan sebagai pembawa nutrisi,
oksigen, hormon, dan antibodi ke seluruh tubuh. Tak hanya
itu, darah juga mengangkut zat beracun dan sisa metabolisme,
seperti karbon dioksida, untuk dikeluarkan dari tubuh.

Darah manusia terdiri atas beberapa bagian, yaitu :


a) Plasma darah merupakan cairan berwarna kekuningan
yang mengandung berbagai zat penting, seperti antibodi,
hormon dan protein.
b) Sel darah merah (eritrosit) bertindak sebagai pembawa
oksigen dan karbon dioksida.
c) Sel darah putih (leukosit) merupakan komponen utama
dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah ini berfungsi
untuk mendeteksi keberadaan benda asing yang
berbahaya, seperti zat beracun dan kuman, lalu
melawannya agar tubuh terlindungi dari berbagai
penyakit.
d) Keping darah (trombosit) dibutuhkan oleh tubuh untuk
menunjang proses pembekuan darah saat terjadi luka
atau cedera.

2.3.5 Mekanisme Sistem Peredaran Darah Manusia


Sistem peredaran darah manusia terbagi menjadi tiga jenis, yaitu :
1. Sirkulasi sistemik
Sirkulasi sistemik merupakan sirkulasi darah yang
mengaliri seluruh tubuh. Sirkulasi ini berlangsung ketika darah
bersih yang mengandung oksigen mengisi serambi kiri jantung
melalui vena pulmonalis, setelah melepaskan karbon dioksida
di paru-paru.

Darah yang sudah berada di serambi kiri kemudian


diteruskan ke bilik kiri jantung untuk disalurkan ke seluruh
tubuh melalui pembuluh darah utama (aorta). Setelah itu, darah
yang dipompa melewati aorta akan terus mengalir hingga ke
bagian paling ujung di seluruh area tubuh. Darah lalu akan
kembali menuju serambi kanan jantung untuk mengalami
proses pembersihan darah.

2. Sirkulasi pulmonal
Sirkulasi pulmonal atau sirkulasi paru merupakan sirkulasi
darah dari jantung menuju paru-paru dan sebaliknya. Sirkulasi
ini berlangsung saat darah yang mengandung karbon dioksida
dari sisa metabolisme tubuh kembali ke jantung melalui
pembuluh vena besar (vena cava).

Selanjutnya, darah tersebut akan masuk ke serambi kanan


dan diteruskan ke bilik kanan jantung. Setelah itu, darah akan
dialirkan ke paru-paru melalui arteri pulmonalis untuk ditukar
dengan darah kaya oksigen. Darah yang kaya oksigen tersebut
akan kembali ke serambi kiri jantung untuk diedarkan ke
seluruh tubuh.

3. Sirkulasi koroner

Sama seperti organ tubuh lain, jantung juga membutuhkan


asupan oksigen dan nutrisi agar dapat menjalankan fungsinya
dengan baik. Darah yang membawa nutrisi dan oksigen ke
otot-otot jantung akan dialirkan melalui pembuluh arteri
koroner. Ketika pembuluh darah jantung tersumbat
(aterosklerosis), aliran darah di jantung akan mengalami
gangguan. Hal ini bisa membuat otot-otot jantung kekurangan
oksigen dan nutrisi, sehingga fungsinya terganggu dan lama-
kelamaan bisa menyebabkan terjadinya serangan jantung.

2.3.6 Gangguan Pada Sistem Peredaram Darah


Aliran darah yang terganggu dapat menyebabkan kerusakan
pada organ tubuh, sehingga menimbulkan berbagai penyakit serius.
Gangguan pada sistem peredaran darah manusia ini dapat
disebabkan oleh berbagai hal, mulai dari kelainan bawaan atau
gangguan genetik, gaya hidup, hingga penyakit tertentu, seperti
diabetes.

Berikut ini adalah beberapa macam gangguan atau penyakit


yang dapat terjadi pada sistem peredaran darah :

a) Hipertensi atau tekanan darah tinggi


b) Sumbatan pembuluh darah arteri (aterosklerosis)
c) Penyakit jantung koroner
d) Gagal jantung
e) Aneurisma aorta
f) Gangguan irama jantung atau aritmia
g) Henti jantung
h) Kelainan otot jantung atau lemah jantung (kardiomiopati)
i) Stroke
j) Penyakit arteri perifer
k) Emboli dan trombosis vena dalam
l) Penyakit jantung bawaan
Gangguan pada sistem peredaran darah merupakan kondisi
berbahaya yang tidak bisa dianggap remeh. Jika tidak segera
diobati, kondisi tersebut bisa menimbulkan komplikasi serius,
seperti kerusakan organ dan bahkan kematian.

BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Pengertian anatomi (susunan tubuh) adalah ilmu yang mempelajari susunan
tubuh dan bentuk tubuh makhluk hidup. Pembagian regio pada tubuh manusia terbagi
menjadi 4, yaitu : regio kepala, regio dada, regio abdomen, dan regio pelvis. Sistem
kardiovaskular merupakan suatu sistem organ untuk memindahkan zat (nutrien seperti
asam amino dan elektrolit, hormon, sel darah dll) dari dan menuju sel-sel tubuh
manusia. Sistem ini juga menolong stabilisasi suhu dan pH tubuh (bagian dari
homeostasis / keseimbangan). Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung, pembuluh
darah, dan saluran limfa.

3.2 Saran
Dari makalah yang telah ditulis mengenai Istilah-Istilah dalam Anatomi dan
Pembagian Regio Tubuh; Anatomi Fisiologi Sistem Kardiovaskuler, disarankan untuk
dapat mengetahui dan memahami materi tersebut. Juga diharapkan dari makalah yang
telah dibuat, pembaca dapat mengidentifikasi apa itu istilah-istilah dalam anatomi,
pembagian regio tubuh manusia, serta anatomi fisiologi sistem kardiovaskuler.
Daftar Pustaka

Evi Luvina Dwisang.2014.Anatomi & Fisiologi untuk Perawat dan Paramedis. Pondok Cabe.
BINARUPA AKSARA Publisher

Gunanthi, N. M. W. M., and Ni Ketut Sri Diniari. "Prevalensi dan gambaran gangguan tidur
berdasarkan karakteristik mahasiswa Semester I Program Studi Pendidikan Dokter Fakultas
Kedokteran Universitas Udayana Tahun 2015." E-Journal Medika, 5 (4) (2018).

Divid et al, D. S. (2015). HOLE’S ESSENTIALS OF HUMAN ANATOMY & PHYSIOLOGY,


TWELFTH EDITION. New York: McGraw-Hill Education .

Fikiriana, R. (2018). SISTEM KARDIOVASKULER . Yogyakarta : CV BUDI UTAMA .

Peate, I. (2015). ANATOMY AND PHYSIOLOGY FOR NURSES AT A GLANCE . WILEY


Blackwell.

Pratiwi, F. (2021). SISTEM PREDARAN DARAH (JANTUNG). Jurnal biomedik

Anda mungkin juga menyukai