Anda di halaman 1dari 16

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manusia adalah ciptaan Allah SWT yang paling sempurna di antara
makhluk ciptaan-Nya yang lain. Banyak karunia Allah SWT yang telah
diberikan kepada manusia. Manusia diciptakan begitu sempurna oleh-Nya
dari ujung rambut sampai ujung kuku. Lantas, untuk apakah semua ini
diciptakan Allah SWT? Jawabnya, agar manusia mengambil pelajaran dari
padanya.
Penciptaan manusia sungguh menakjubkan. Manusia adalah
ciptaan Allah yang paling sempurna di antara makhluk ciptaan-Nya yang
lain. Salah satu yang mendasar dan membedakan manusia dari makhluk
yang lain adalah akal. Dengan akal, manusia dapat mempelajari segala hal,
belajar dan berpikir untuk memperoleh pengetahuan.
Ilmu anatomi atau ilmu yang mempelajari tentang pembagian
tubuh manusia merupakan salah satu dari sekian banyak ilmu yang penting
untuk kita pelajari, selain untuk ilmu dunia, ilmu anatomi juga bermanfaat
agar kita lebih banyak bersyukur atas apa yang sudah Allah SWT titipkan
kepada kita sebagai makhluk-Nya. Makalah ini ditujukan kepada para
pembaca yang membutuhkan sedikit informasi mengenai tubuh manusia

1.2 Rumusan Masalah


1. Bagaimana pembagian anatomi tubuh manusia?
2. Apa saja istilah yang lazim dipakai dalam anatomi?
3. Apa saja struktur sel dan jaringan dalam tubuh manusia?

1
1.3 Tujuan Makalah
1. Mampu mengetahui dan memahami pembagian anatomi tubuh manusia
2. Mampu mengetahui dan memahami istilah yang lazim dipakai dalam
anatomi
3. Mampu mengetahui dan memahami struktur sel dan jaringan dalam
tubuh manusia

1.4 Manfaat Makalah


Adapun manfaat penulisan makalah ini adalah agar pembaca dapat
memahami tentang pembagian anatomi tubuh manusia secara lengkap,
dapat menerapkan penggunaan istilah yang lazim dipakai dalam anatomi,
dapat mengetahui bagaimana struktur sel dan jaringan dalam tubuh
manusia serta implementasinya yang berupa menjaga tubuh kita.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pembagian Anatomi Tubuh Manusia


Anatomi adalah pelajaran tentang struktur tubuh – merupakan salah
satu ilmu kedokteran tertua; pertama kali dipelajari secara formal di Mesir
(sekitar 500M). Deskripsi awal tentang anatomi ditulis di atas papirus (sejenis
buluh kertas) antara 2000 s/d 2500 (Persaud 1984)
Tiga pendekatan utama dalam mempelajari anatomi adalah regional,
sistemik, dan klinis (terapan), yang merefleksikan organisasi tubuh dan
prioritas serta tujuan pembelajarannya. Anatomi regional terbagi menjadi dua
yaitu topografis dan permukaan.
a. Posisi anatomis
Posisi anatomis menunjukkan posisi tubuh seolah-olah orang berdiri
tegak, tanpa memandang posisi atau postur sebenarnya, dengan :
1. kepala, pandangan (mata). Dan ibu jari yang mengarh ke anterior
(depan).
2. permukaan lengan yang terletak satu sisi dengan telapak tangan
menghadap ke anterior
3. ekstremitas bawah merapat dengan kaki sejajar dan ibu jari
menghadap ke anterior.

Posisi anatomis tersebut diadopsi secara global untuk deskripsi


anatomikomedis. Dengan menggunakan posisi dan terminologi
(peristilahan) yang tepat ini, anda dapat menghubungkan setiap bagian
tubuh secara tepat dengan bagian lain.

3
b. Bidang Anatomis

Penjabaran anatomis didasarkan kepada 4 bidang imajinasi (median,


sagital, frontal dan transversa) yang memotong tubuh pada posisi
anatomis

1. bidang median, bidang vertikal yang berjalan longitudinal melalui


tubuh, membagi tubuh menjadi separuh kanan dan separuh kiri. Bidang
median memotong garis tengah permukaan anterior dan posterior tubuh.
Garis tengah (midline) sering salah digunakan sebagai suatu sinonim
untuk bidang median.

2. bidang sagital, bidang vertikal yang berjalan melalui tubuh sejajar


dengan bidang median. Bidang-bidang tersebut membantu memberikan
suatu titik referensi dengan menyebutkan suatu struktur yang dipotong
oleh bidang yang anda inginkan, seperti bidang sagital melalui titik
tengah clavicula (tulang selangka).

3. bidang frontal (koronal) adalah bidang vertikal yang berjlan melalui


tubuh tegak lurus terhadap bidang median, yang membagi tubuh menjadi
bagian anterior (depan) dan posterior (belakang). Sekali lagi, suatu titik
refrensi diperlukan untuk menunjukkan posisi bidang (misalnya, bidang
frontal melalui caput mandibulae (rahang)).

4. bidang transversa adalah bidang yang berjalan melalui tubuh tegak


lurus terhadap bidang median dan bidang frontal, yang membagi tubuh
bagian superior (atas) dan inferior (bawah). Bidang tersebut membantu
memberikan titik referensi untuk mengidentifikasi level bidang, seperti
“bidang transversa melalui umbilicus (puser)” atau melalui vertebrata
tertentu. Ahli radiologi menyebut bidang transversa sebagai transaksial,
yang sering disingkat menjadi bidang aksial.

4
Seringkali potongan tubuh pada bidang frontal dan transversa bersifat
simetris, berjalan melalui kedua struktur yang berpasangan di kanan dan kiri,
yang memungkinkan terjadi beberapa perbandingan. Jumlah bidang sagital,
frontal, dan transversa tidak terbatas. Penggunaan utama bidang anatomis
adalah untuk menjabarkan potongan-potongan. Ahli anatomi menciptakan
potongan tubuh dan bagian-bagiannya secara anatomis dan para klinisi
menciptakannya dengan teknologi pencitraan planar seperti CT, untuk
menjabarkan dan memperlihatkan struktur-struktur internal. Potongan
memberikan pandangan tubuh seolah-olah dipotong sepanjang bidang tertentu.

1. Potongan longitudinal berjalan sejajar dengan sumbu panjang tubuh atau


setiap bagian-bagiannya dan istilah ini digunakan tanpa memandang posisi
tubuh.
2. Potongan transversa, atau potongan menyilang, adalah irisan tubuh atau
bagian-bagiannya yang dipotong tegak lurus terhadap sumbu longitudinal
tubuh atau setiap bagiannya; karena sumbu panjang kaki berjalan
horizontal, potongan transversa kki terletak pada bidang frontal.
3. Potongan oblik (tidak stabil) adalah irisan tubuh atau setiap bagiannya
yang tidak memotong sepanjang salah satu bidang anatomis yang telah
disebut sebelumnya. Dalam praktik, banyak citra radiografik dan potongan
anatomis tidak terletak tepat di bidang-bidang sagital, frontal atau
transversa; seringkali agak oblik.
2.2 Istilah Yang Lazim Dipakai Dalam Anatomi
Istilah dalam hubungan dan perbandingan dengan berbagai
objektif, disusun sebagai pasangan berlawanan, menjelaskan hubungan
bagian-bagian tubuh pada posisi anatomis dan membandingkan posisi dua
struktur relatif satu sama lain.
Superfisial, intermedia, dan profunda menjelaskan posisi struktur
relatif terhadap permukan tubuh atau hubungan satu struktur terhadap yang
lain yang berada di bawah atau di atas struktur.

5
Medial digunakan untuk menunjukkan bahwa (pada posisi
anatomis) suatu struktur, seperti jari V tangan (jari kelingking), lebih dekat
dengan bidang median tubuh daripada jari-jari lain. Sebaliknya, lateral
menerapkan bahwa suatu struktur, seperti ibu jari tangan, menjauh dari
bidang median. Lateral dan median tidak sinonim dengan istilah eksternal dan
internal. Eksternal dan internal masing-masing berarti lebih jauh dari dan
lebih dekat dengan pusat suatu organ atau rongga, tanpa memandang arah
Posterior (dorsal) menunjukkan permukaan belakang tubuh atau
lebih dekat dengan punggung. Anterior (ventral) menunjukkan bagian depan
permukaan tubuh. Rostral lebih sering digunakan daripada anterior ketika
menjabarkan bagian-bagian otak; rostral berarti ke arah rostrum (L. Dari
paruh); namun, pada manusia menunjukkan lebih dekat dengan bagian
anterior kepala (misalnya, lobus frontalis otak terletak rostral terhadap
serebelum).
Inferior menunjukkan suatu struktur yang terletak lebih dekat
dengan telapak kaki. Kaudal (L. Cauda, ekor) adalah istilah arah yang
berguna yang berarti ke arah regio ekor, direpresentasikan pada manusia
dengan koksigus, tulang kecil di ujung inferior (kaudal) kolumna vertebalis.
Istilah kaudal digunakan dalam embriologi karena embrio manusia memiliki
eminensia kaudal seperti ekor sampai pertengahan minggu ke-8 (Moore dan
Persaud, 2003). Superior menunjukkan suatu struktur yang lebih dekat
dengan verteks, titik paling tinggi di kranium. Kranial berkaitan dengan
kranium (L. Mediev. tengkorak) dan merupakan suatu istilah arah yang
berarti ke arah kepala.
Istilah-istilah kombinasi menjelaskan susunan posisional:
inferomedial berarti lebih dekat dengan kaki dan bidang median-misalnya,
bagian anterior iga berjalan inferomedial; superolateral berarti lebih dekat
dengan kepala dan lebih jauh dari bidang median.

6
Proksimal dan distal, masing-masing secara berturut-turut
digunakan untuk membandingkan posisi yang lebih dekat atau lebih jauh dari
pelekatan ekstremitas atau aspek pusat suatu struktur linear. Dorsum biasanya
menunjukkan permukaan superior atau posterior (punggung) setiap bagian
yang menonjol ke anterior dari tubuh, seperti dorsum lidah, hidung, penis,
atau kaki. Dorsum juga digunakan untuk menjelaskan punggung tangan.
Lebih mudah untuk memahami mengapa permukaan-permukaan tersebut
dianggap posterior jika memikirkan hewan berkaki empat yang berjalan
dengan telapak kaki dan telapak tangannya, seperti seekor beruang. Telapak
kaki menunjukkan aspek inferior atau bagian bawah kaki, sebagian besar
bersentuhan dengan tanah bila berdiri dengan kaki telanjang. Telapak tangan
menunjukkan bagian tangan yang rata, khususnya ibu jari dan jari lain, dan
berlawanan dengan dorsum tangan.
a. Istilah lateritas (sisi)
Struktur-struktur berpasangan yang memiliki anggota kanan dan
kiri (misal, ginjal) disebut bilateral, sedangkan yang terdapat hanya pada
satu sisi (misalnya, limpa) disebut unilateral. Ipssilateral menunjukkan
sesuatu yang terdapat pada sisi tubuh yang sama seperti struktur lain;
misalnya, ibu jari tangan kanan, dan ibu jari tangan kanan terletak
ipsilateral. Kontralateral menunjukkan yang terdapat pada sisi tubuh
berlawanan yang relatif terhadap struktur lain (misalnya tangan kanan
kontralateral terhadap tangan kiri)
b. Istilah gerakan
1. Fleksio : membengkokkan/melipat sendi
2. Ekstensio : meluruskan kembali sendi
3. Abduksio : gerakan menjauhi badan/tubuh
4. Adduksio : gerakan mendekati badan/tubuh
5. Rotasio : gerakan memutar sendi
6. Sirkumduksio : gerakan sirkular atau pergerakan gabungan fleksi,
ekstensio, abduksio dan adduksio.

7
2.3 Struktur Sel
Sel merupakan penyusun dasar dan unit terkecil dari mahluk hidup.
Tubuh manusia tersusun dari sel-sel ang diperkirakan berjumlah 100 trilun.
Sel-sel kemudian berkelompok-kelompok sesuai dengan fungsi, jenis, dan
ukuranna yang sama membentuk jaringan tubuh. Terdapat kira-kira 200
macam tipe sel yang berbeda seperti pada sel darah, sel saraf, sel tubulus
ginjal dan lain-lainnya.
Struktur sel dapat dikelompok menjadi tiga bagian penting yaitu
membran sel, nukleus, dan sitoplasma beserta organel-organelnya ang
masing-masing mempunyai fungsi berbeda.
1. Membran sel
Struktur membran sel, membran sel dikenal juga dengan nama membran
plasma, merupakan lapisan ganda ( bilayer ) yang membungkus atau
mengelilingi sel sehingga dapat membedakan bentuk dan memisahkan
antara lingkungan dalam dan luar sel. Membran ini bersifat semipermiable
sehingga memungkinkan lewatnya bahan-bahan tertentu secara selektif.
Membran sel tersusun dari protein 55%, pospolipid 25%, 13% kolesterol,
4% lipid lainnya dan 3% karbohidrat. Namun demikian pada tempat
tertentu berbeda seperti pada myelin sheath mengandung kira-kira 80%
lipid, pada membran mitokondia kira-kira 80% protein.
Fungsi membran sel :
a. Komunikasi
Membran sel berperan dalam komunikasi antara sel dengan sel lainnya.
Adanya neurotransmitter, enzim-enzim, nutrient-nutrien dan antibodi
dalam cairan ekstraselluler memungkinkan adanya hubungan antar sel.
b. Elektrochemical Gradient
Membran sel bersifat peka, terhadap rangsang dan mengakibatkan
pembangkitan potensial aksi serta banyak reseptor ang dapat mengenali
messenger kimia. Elektochemical gradient atau gradient elektrik dan
kimia terjadi akibat perbedaan muatan atau komposisi kimia cairan
intrasel dan cairan ekstrasel. Pada cairan intrasel muatan kation

8
utamanya adalah kalium (K+) dan dua anion utamanya adalah PO4³ˉ
dan asam amino yang bermuatan negatif dalam protein. Sedangkan
cairan ekstrasel kation utamanya adalah Na+ dan anion utamanya Cl̄ˉ.
Permukaan bagian dalam membran sel lebih negatif dari permukaan
luar membran sehingga menimbulkan voltage yang disebut potensial
membran.
c. Permeabilitas selektif
Membran sel yang berungsi sebagai ilter yang selektif dan alat transport
yang aktif untuk nutrien-nutrien dan pengeluaran sisa metabolisme.
Tidak semua molekul dapat masuk dan keluar melalui membran
tersebut, hal ini tergantung pada :
a) Solubility lipid
Solubility lipid yang non polar dan hidrofobik lebih mudah melewati
membran sel.
b) Ukuran Molekul
Semakin besar molekul semakin sulit melewati membran sel, seperti
protein.
c) Adanya chanel dan transporter
Membran sel permeabel untuk substansi-substansi yang polar dan
bermuatan listrik termasuk ion-ion yang tidak melewati pospolipid
bilayer dengan bantuan protein.

Mekanisme Kerja Membran yaitu pergerakan dari substansi


melewati membrane sel melalui dua cara yaitu melalui proses pasif dan
proses aktif.
a. Proses pasif
Proses pasi terjadi apabila substansi menembus membran sel tanpa
membutuhkan energi dari sel. Termasuk dalam proses ini adalah
difusi dan osmosis.

9
a) Difusi adalah pergerakan acak molekul dan ion dari lokasi
dengan konsentrasi tinggi ke lokasi dengan konsentrasi lebih
rendah. Kecepatan difusi dipengaruhi oleh perbedaan
konsentrasi solute ( zat terlarut ), permeabilitas membran
terhadap solute seperti selekti terhadap CO², O², asam lemak,
hormon steroid kurang selektif terhadap protein, adanya
perbedaan muatan listrik antar membran, berat molekul
substansi yang berdifusi, jarak dan luas permukaan membran
dan kurang selektif terhadap protein. Proses difusi misalnya
terjadi pada pertukaran gas dalam paru-paru.
b) Osmosis adalah difusi cairan ke membran semifermiabel dari
konsentrasi solute rendah ( konsentrasi air tinggi ) ke bagian
dengan konsentrasi solute tinggi ( konsentrasi air rendah ),
misalnya pergerakan air menuju dinding plasma untuk
mempertahankan keseimbangan sel. Beberapa istilah yang
berhubungan dengan osmosis diantaranya :
c) Osmolaritas adalah jumlah total partikel per liter larutan,
makin banyak jumlah partikel makin tinggi osmolaritasnya.
d) Tosinitas adalah bagian biologikal yang melepaskan efek
aktual ke larutan sel hidup khususnya sel darah merah.
e) Tekanan Osmotik adalah tekanan hidrostatik yang
membutuhkan untuk melawan pengaruh osmotik larutan dan
mencegah pergerakan air.

b. Proses aktif
Proses aktif terjadi jika suatu substansi yang melewati membran
membutuhkan energi dan sel. Termasuk dalam proses aktif ini
adalah transport akti primer, transport aktif sekunder, dan transport
vesikuler.

10
1) Transport aktif primer adalah pergerakan ion atau molekul
melalui membran permeabel dari konsentrasi rendah ke
konsentrasi lebih tinggi dengan menggunakan pompa protein
dan energi dari pemecahan ATP.
2) Transport aktif sekunder adalah pergerakan simultan dari dua
substansi melalui membran dengan menggunakan energi yang di
suplay dari perbedaan konsentrasi natrium.
3) Transport vesikuler, transport ini tergabung dalam transport zat
dalam ikatan membran vesikel dan dapat dilalui molekul
berukuran besar dan permeabilitas membran menjadi lebih
rendah.
2. Nukleus
Struktur nukleus, nukleus atau intisel merupakan pusat
pengendali dalam reaksi-reaksi kimia dan reproduksi sel. Merupakan
bagian dari organel terbesar dan dikelilingi oleh 2 membran yang
berupa fosfolipid bilayer, membran bagian dalam berbatasan dengan
nukleoplasma dan membran bagian luar berbatasan dengan sitoplasma,
memiliki pori-pori ( nuklear pores ) yang terbentuk karena penyatuan
membran bagian luar dan dalam. Nukleus tersusun atas kromatin,
nukleulus dan nukleoplasma.
a. Kromatin
Kromatin tersusun dari gelungan benang-benang DNA
(deoxiribonucleat acid ) dimana molekul-molekul DNA
mengandung gen-gen.
b. Nukleulus
Nukleulus atau anak intisel berbentuk bulat merupakan struktur
filamen yang berwarna sangat padat, mengandung sebagian besar
RNA ( ribonucleat acid ) dan protein.

11
c. Nukleoplasma
Merupakan cairan koloid yang mengisi ruang antara kromatin dan
nukleulus dalam nukleus. Terdiri atas garam-garam, nutrisi,
protein.
Fungsi Nukleus :
1) Menyimpan dan menyampaikan informasi genetik yang
digunakan untuk sintetis protein.
2) Mengatur sifat keturunan, karena nukleus kaya akan DNA.
3) Mengontrol fungsi sel melalui peran DNA dengan menentukan
bahan, struktur, enzim dan bahan kimia apa yang akan disentesa.

3. Sitoplasma dan Organel-Organel


Sitoplasma merupakan cairan yang mengisi ruangan antara nukleus
dan membran sel. Berisi 80 sampai dengan 90 % air. Dalam sitoplasma
terdapat organel-organel seperti nukleus, retikulum endoplasma, ribosum,
lisosom, apparatus golgi, mitokondria dan cairan jernih tempat dimana
organel-organel berada yang disebut sitosol. Sitosol mengandung partikel-
partikel seperti larutan protein, ion-ion, glukosa, posfolipid, kolesterol dan
ester-ester asam lemak. Gabungan antara sitoplasma dengan nukleoplasma
disebut protoplasma.
Fungsi Sitoplasma diantaranya : Sitoplasma berfungsi sebagai
tempat kegiatan metabolisme sel oleh organel-organel sitoplasma. Peran
utamanya sebagai produksi panas, keseimbangan sel dan sintesis protein.
Adanya ion-ion seperti kalium, magnesium, fosfat, sulfat, bikarbonat sangat
menentukan kegiatan reaksi katalis enzimatik untuk metabolisme sel.
a. Retikulum Endoplasma
Merupakan jaringan yang berbentuk tabung-tabung ( tubular ) dan
struktur vesicular yang berada di dalam sitoplasma. RE Granular
berfungsi untuk mensistesis protein sedangkan RE Agranular berperan
dalam metabolisme lipid, sentesis kolesterol, sintesis steroid

12
( merupakan bahan pembentukan hormone androgen ), absorpesi,
sistesis dan transport lemak dan detoksifikasi obat.
b. Ribosom
Merupakan struktur protein berbutir yang sangat kecil dan padat,
mengandung banyak RNA dan protein ribosom ada yang melekat pada
retikulum endoplasma, berperan dalam sintesis protein dan ribosom
bebas yang berada pada sitoplasma dan juga berperan dalam sistesis
protein.
c. Aparatus golgi
Aparatus golgi bebentuk lempeng cembung yang berdinding membran
yang mirip dengan retikulum endoplasma. Apparatus golgi berperan
dalam sintesis karbohidrat, sekresisel dan penyimpanan hasil sekresi
seperti pada kelenjar saliva dan lambung.
d. Lisosom
Merupakan vesikel kecil yang berisi enzim-enzim pencernaan dan
bersifat asam dalam sitoplasma. Enzim-enzzim ini dapat mencerna
semua molekul-molekul biologi dan berkerja dalam kondisi asam yang
di hidrolisis acid, dengan Ph kurang lebih 5.
e. Mitokondria
Mitokondria berbentuk seperti telur yang lonjong. Merupakan bagian
yang terkecil dari organel yang berada dalam sitoplasma,tersusun atas 2
lapisan/ membran yaitu bagian luar dan bagian dalam. Membran bagian
dalam terdiri dari matrix dan rak-rak.mitrokondria berperan dalam
penceraan makanan menjadi glukosa, asam amino dan asam lemak.

Fungsi sel
Secara umum fungsi sel adalah :
1. Membawa nutrien dan oksigen untuk di manfaatkan oleh sel di
sekitarnya.
2. Tempat terjadinya reaksi kimia dari nutrien dan oksigen untuk
menghasilkan energy bagi sel.

13
3. Pengeluaran karbondioksida dan air sebagai hasil dari reaksi kimia.
4. Sintesis protein dan komponen-komponen yang dibutuhkaan untuk
struktur sel, pertumbuhan dan fungsi sel lainnya.
5. Bereproduksi untuk pertumbuhan dan menggantikan sel-sel yang
rusak.

Fungsi sel secara khusus adalah :

1. Sel-sel kelnjar sistem pencernaan mensekresi enzim-enzim


pencernaan untuk proses pencernaan.
2. Sel-sel ginjal berperan dalam mengeluarkan substansi-substansi hasil
metabolisme yang tidak berguna dalam urin.
3. Sel-sel otot berungsi untuk kontraksi dan pergerakan.
4. Sel-sel sara berperan dalam menghantarkan stimulus atau impuls
listrik ke otak dan keseluruh tubuh.

2.4 Struktur Jaringan


Sel-sel yang mempunyai jenis, ukuran dan fungsi yang sama
berkelompok membentuk jaringan. Ada empat jaringan utama yaitu jaringan
otot, jaringan saraf, jaringan epitel dan jaringan konektif atau ikat.
1. Jaringan otot
Jaringan otot merupakan kumpulan sel-sel ang secara khusus berfungsi
untuk kontraksi dan kekuatan menahan. Ada tiga tipe jaringan otot yaitu
otot rangka yang berperan dalam pergerakan rangka, otot jantung yang
berperan dalam kontraksi jantung memompa darah ke seluruh tubuh dan
otot polos yang berperan dalam mengontrol pergerakan pada organ-organ
bagian dalam seperti pada saluran cerna, mata, pembuluh darah, uterus.
2. Jaringan saraf
Jaringan saraf terdiri dari sel-sel yang secara khusus berungsi menerima
dan menghantarkan impuls listrik dari bagian tubuh sat ke bagian tubuh
yang lain. Fungsi lain adalah sebagai pengaturan keseimbangan fungsi

14
tubuh seperti kontraksi otot kelenjar dan pengaturan tekanan darah.
Jaringan saraf banyak ditemukan pada otak, medulla spinalis dan nervus.
3. Jaringan epitel
Jaringan epitel berada diseluruh tubuh seperti pada lapisan kulit, melapisi
organ-organ berongga, organ-organ visceral dan kelenjar. Jaringan epitel
terdiri dari lapisan yang selapis yang disebut simpel dan dua atau lebih
lapisan yang disebut stratified atau bertingkat. Baik epitel simpel dan
bertingkat mempunyai bentuk sel skuamosa ( bentuk datar, tipis dan
gepeng ), kubus ( ukuran tinggi dan lebar sama) dan kolumnar ( ukuran sel
tingginya lebih panjang dan lebar ). Jaringan epitel berfungsi sebagai
perlindungan fisik terhadap trauma, radiasi, dehidrasi, zat kimia, misalnya
pada epitel di kulit, absorbs dan sekresi pencernaan seperti pada epitel ang
melapisi saluran pencernaan, epitel yang berada di ginjal berungsi sebagai
filtrasi, dan lain-lain.
4. Jaringan ikat atau penyokong
Merupakan jaringan penyangga tubuh dan organ serta menyatukan
jaringan-jaringan. Yang termasuk dalam jaringan ini adalah jaringan
embrionik, jaringan ikat biasa, jaringan kartilago, jaringan tulang dan
jaringan vaskular.

15
BAB III

PENUTUP

3.1.Kesimpulan
Anatomi adalah pelajaran tentang struktur tubuh – merupakan
salah satu ilmu kedokteran tertua; pertama kali dipelajari secara formal di
Mesir (sekitar 500M). Dalam mempelajari anatomi, terdapat tiga
pendekatan utama dalam mempelajari anatomi adalah regional, sistemik,
dan klinis (terapan), yang merefleksikan organisasi tubuh dan prioritas
serta tujuan pembelajarannya. Untuk menyamakan pemahaman
mahasiswa/i yang mempelajari anatomi, maka disepakatilah istilah-istilah
yang lazim digunakan dalam ilmu anatomi.
Ilmu anatomi mempelajari semua struktur-struktur yang terdapat
pada tubuh manusia baik yang makroskopis maupun mikroskopis (mis.,
struktur sel dan jaringan pada tubuh manusia)
3.2.Saran
Sebagai seorang tenaga kesehatan kita harus mengetahui struktur-
struktur yang terdapat dalam tubuh manusia agar kita dapat mendiagnosa
gejala penyakit ataupun keluhan yang disampaikan oleh calon pasien kita
kelak.
Tenaga kesehatan yang profesional dan mumpuni juga diharapkan
mengerti bagaimana susunan atau struktur-struktur tubuh manusia agar
lebih bisa bersyukur atas segala sesuatu yang kita miliki dan menjaganya
sebagai bentuk ketaqwaan seorang hamba kepada penciptaNya

16

Anda mungkin juga menyukai