Anda di halaman 1dari 12

STUDENT PROJECT

ORIENTASI ANATOMI DAN ANATOMICAL PLANE


Nama : Anak Agung Istri Ardhia Pramesti Kiyanti
NIM : 1970121107
Kelompok : 7

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN DOKTER


FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS WARMADEWA
SEPTEMBER
2019
DAFTAR ISTILAH

Anatomi : Ilmu yang mempelajari struktur tubuh manusia dan


hubungan antar struktur tersebut.
Fisiologi : Ilmu yang mempelajari fungsi tubuh, serta bagaimana
mekanisme kerja tubuh.
Biokimia : Ilmu yang mempelajari terjadinya reaksi kimia pada sel
atau organisme hidup.
Histologi : Ilmu yang mempelajari mengenai struktur jaringan dengan
menggunakan mikroskop pada preparat.
Farmakologi : Ilmu yang mempelajari obat dan cara kerjanya pada sistem
biologis.
Patologi Anatomi : Ilmu yang mempelajari tentang penyakit pada struktur
komponen tubuh terkait perubahan pada sel, jaringan,
organ, maupun sistem tubuh secara keseluruhan.

i
BAB I
PENDAHULUAN

.1 Latar Belakang
Secara umum, struktur penyusun tubuh makhluk hidup terdiri atas sel, jaringan,
organ, dan sistem organ. Hingga pada akhirnya, terciptalah suatu susunan
kompleks yang kerap disebut organisme. Makhluk hidup atau organisme yang
dimaksud meliputi hewan, tumbuhan, dan juga manusia. Untuk tubuh manusia
sendiri, terdapat ilmu urai yang khusus mempelajari susunan tubuh dan hubungan
antar bagian yang satu dengan yang lain secara mengkhusus dan mendalam. Ilmu
tersebut merupakan ilmu Anatomi (Pearce, 2009).
Menurut Datu (2009), Ilmu Anatomi yang merupakan salah satu bagian
krusial dari Ilmu Kedokteran Dasar sangatlah dibutuhkan peranannya dalam
mempelajari dan mengembangkan ilmu kedokteran klinik. Tanpa adanya ilmu-
ilmu dalam ilmu kedokteran dasar, baik yang bersifat morfologik maupun yang
bersifat fungsional, ilmu-ilmu klinik lainnya tidak dapat didirikan. Masing-masing
ilmu dasar, baik Anatomi, Fisiologi, Biokimia, dan Histologi yang sebenarnya
juga merupakan bagian dari Ilmu Anatomi, memberikan pembekalan dasar dalam
memberikan informasi (ilmu) pengetahuan faktual dalam menunjang
pembelajaran klinik. Oleh karena itulah, Ilmu Anatomi disebut memiliki sifat
informatif.
Adapun ilmu-ilmu yang bersifat morfologik, seperti Anatomi, Histologi,
Patologi Anatomi, dan lain-lain memberikan manfaat berupa bekal terkait
kemampuan observasi dan deskripsi. Sedangkan untuk ilmu-ilmu yang bersifat
fungsional, seperti Fisiologi, Biokimia, Farmakologi, dan lain-lain, merupakan
hasil bentukan ide-ide, teori-teori, dan kesimpulan-kesimpulan berbagai sumber
dan penelitian. Hal tersebut juga mencerminkan inti dari profesi dokter, dimana
kemampuan berargumentasi dan mempertimbangkan kenyataan merupakan hal
krusial dan wajib hukumnya untuk mulai dipupuk sejak dini.
Berkaca dari banyaknya manfaat yang kiranya mampu menunjang
pembelajaran dalam pendidikan kedokteran maupun profesi dokter, ilmu Anatomi
wajib dimengerti dan dipahami sebelum melangkah ke materi-materi selanjutnya.
Oleh karena itu, makalah ini akan membahas mengenai Orientasi Anatomi dan
Anatomical Plane dalam karya ilmiah ini.

.2 Tujuan Penulisan
Tujuan umum dari penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui orientasi
anatomi dan anatomical plane.
Sedangkan tujuan khususnya, meliputi :
a. Untuk mengetahui pengertian anatomi.
b. Untuk mengetahui tiga (3) macam pendekatan anatomi.
c. Untuk mengetahui tentang terminologi anatomi.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

I.1 Pengertian Anatomi


Anatomi berasal dari dua (2) kata dalam Bahasa Yunani, yakni ana dan tomos.
Kata “ana” memiliki arti habis atau ke atas, sedangkan “tomos” berarti memotong
atau mengiris. Jadi, anatomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur
tubuh manusia dengan cara menguraikan tubuh manusia menjadi bagian-bagian
yang lebih kecil hingga terkecil, dengan cara memotong atau mengiris tubuh
manusia untuk dipelajari dengan mikroskop (Tim Anatomi UNY, 2011).

I.2 Pendekatan Anatomi


Menurut Moore et al (2011), terdapat tiga (3) cara pendekatan dalam mempelajari
ilmu Anatomi, yaitu :

I.2.1 Anatomi Regional


Anatomi regional menjelaskan tubuh manusia yang terorganisasi menjadi
segmen-segmen atau bagian utama yang didasarkan pada bentuk dan massa.
Dimana bagian utama tubuh, terdiri atas kepala, leher, dan batang tubuh (dibagi
lagi menjadi toraks, abdomen, punggung, dan pelvis/perineum), serta sepasang
ekstremitas atas dan bawah.
Kepala Toraks Abdomen Ekstremitas Atas
Leher Punggung Pelvis/Perineum Ekstremitas Bawah

Gambar II.1 Bagian utama tubuh.


Sumber : Moore et al (2011)
I.2.2 Anatomi Sistemik
Secara umum, anatomi sistemik adalah mengenai tubuh yang terorganisasi
menjadi sistem-sistem organ. Adapun sistem-sistem dasar yang terdapat dalam
anatomi sistemik, meliputi : (1) Sistem integumen; (2) Sistem skeletal; (3) Sistem
artikular; (4) Sistem muscular; (5) Sistem saraf; (6) Sistem sirkulasi; (7) Sistem
pencernaan; (8) Sistem pernapasan; (9) Sistem urinari; (10) Sistem reproduksi
atau genital; dan (11) Sistem endokrin.

I.2.3 Anatomi Klinis (Terapan)


Anatomi klinis merupakan penggabungan dari pendekatan regional dan
sistemik dalam mempelajari anatomi. Seperti namanya, anatomi klinis cenderung
menekankan pada aplikasi klinis, yakni menekankan aplikasi pengetahuan
anatomis (aspek stuktur dan fungsi tubuh) dalam praktik kedokteran.

I.3 Terminologi Anatomi


Adapun menurut Moore et al (2011), terminologi anatomi berperan besar dalam
memperkenalkan dan menyusun terminologi kedokteran. Terminologi anatomi
berisikan daftar istilah anatomis berstandar internasional, sehingga dapat
memungkinkan terjalinnya komunikasi yang tepat antara sesama tenaga kesehatan
di seluruh dunia, serta di antara para mahasiswa ilmu kesehatan dasar dan terapan.

I.3.1 Posisi Anatomis

Posisi anatomis menggambarkan posisi tubuh


seolah-olah orang berdiri tegak, tanpa memandang
posisi atau postur sebenarnya, dengan :
 Kepala, pandangan mata, dan ibu jari yang
mengarah ke anterior (ke depan).
 Permukaan lengan yang terletak satu sisi
dengan telapak tangan menghadap ke anterior.
 Ekstremitas bawah merapat dengan kaki
sejajar dan ibu jari menghadap ke anterior.

Gambar II.2 Posisi anatomis.


Sumber : Sudibjo (TT)
I.3.2 Bidang Anatomis

Gambar II.3 Bidang anatomis.


Sumber : Moore et al (2011)

Pemaparan anatomis didasarkan pada empat (4) bidang imajinasi yang


memotong tubuh pada posisi anatomis, di antaranya :
 Bidang median, bidang vertikal yang membagi tubuh menjadi separuh
bagian kanan dan kiri. Bidang median memotong garis tengah permukaan
anterior dan posterior tubuh.
 Bidang sagital, bidang vertikal yang berjalan melalui tubuh dengan posisi
sejajar terhadap bidang median. Bidang-bidang tersebut membantu
memberikan suatu titik referensi dengan menyebutkan suatu struktur yang
dipotong oleh bidang yang diinginkan.
 Bidang frontal (koronal), bidang vertikal yang berjalan melalui tubuh
dengan posisi tegak lurus terhadap bidang median. Bidang frontal
membagi tubuh menjadi bagian anterior (depan) dan posterior (belakang).
 Bidang transversal, bidang horizontal yang berjalan melalui tubuh dengan
posisi tegak lurus terhadap bidang median dan frontal. Bidang transversal
membagi tubuh menjadi bagian superior (atas) dan inferior (bawah).
I.3.3 Terminologi Arah pada Tubuh
Menurut Ronald (2009), terminologi arah dalam tubuh cenderung bersifat
relatif.
a. Relatif terhadap sisi depan (perut) atau belakang
(punggung) :
 Anterior, menuju arah bagian depan tubuh.
 Posterior, menuju arah bagian belakang
tubuh.
 Dorsal, pada sisi punggung tubuh.
 Ventral, pada sisi perut tubuh.
b. Relatif terhadap kepala atau ekor tubuh :
 Superior, ke arah kepala atau atas.
 Inferior, ke arah kaki atau bawah.
 Caudal, pada ujung ekor.
 Cranial, pada ujung kepala.
c. Relatif terhadap bidang tengah (median) atau
pusat tubuh :
 Medial, menuju atau mendekati bidang
median.
 Lateral, menjauhi bidang median.
 Deep, pada bagian dalam atau sisi dalam
tubuh.
 Superficial, pada bagian permukaan atau
sisi luar tubuh.
d. Relatif terhadap perlekatan dengan struktur lain :
 Proksimal, menuju bagian tubuh yang
menempel dengan ekstremitas atas atau
bawah.
 Distal, menjauhi bagian tubuh yang
menempel dengan ekstremitas atas atau
bawah. Gambar II.4 Terminologi
arah pada tubuh.
Sumber : Benjamin (2018)

I.3.4 Istilah Gerakan
Terdapat beberapa istilah gerakan yang digunakan dalam terminologi
anatomi menurut Moore et al (2011).
 Fleksi, gerakan membelokkan atau mengurangi sudut antara tulang-tulang
atau bagian-bagian tubuh. Misal: siku.
 Ekstensi, gerakan meluruskan atau menambahkan sudut antara tulang-
tulang atau bagian-bagian tubuh. Misal: pergelangan tangan.
 Abduksi, gerakan menjauhi bidang median pada bidang frontal. Misal:
menjauhkan ekstremitas bawah dari sisi tubuh.
 Adduksi, gerakan menuju bidang median pada bidang frontal. Misal:
menggerakkan ekstremitas bawah ke sisi tubuh.
 Sirkumduksi, gerakan melingkar yang dihasilkan bagian ujung distal.
Misal: sendi panggul.
 Rotasi, gerakan membalikkan atau memutar suatu bagian tubuh di sekitar
sumbunya. Misal: memutar kepala ke samping.
 Pronasi, gerakan rotasi pada lengan bawah dengan posisi punggung tangan
mengarah ke anterior. Misal: menempatkan telapak tangan rata di atas
meja.
 Supinasi, gerakan rotasi pada lengan bawah dengan posisi telapak tangan
menghadap ke anterior. Misal: sikap tangan pada posisi anatomis.
 Elevasi, gerakan menaikkan atau menggerakkan suatu bagian tubuh ke
arah superior. Misal: mengangkat bahu.
 Depresi, gerakan merendahkan atau menggerakkan suatu bagian tubuh ke
inferior. Misal: depresi bahu ketika beristirahat.
 Protrusi, gerakan yang mengarah ke anterior. Misal: memprotrusikan
mandibula (dagu).
 Retrusi, gerakan yang mengarah ke posterior. Misal: meretrusikan
mandibula.
 Eversi, gerakan telapak kaki menjauhi bidang median. Misal:
membalikkan telapak kaki ke lateral.
 Inversi, gerakan telapak kaki ke arah bidang median. Misal:
menghadapkan telapak kaki ke medial.
Gambar II.5 Arah pergerakan anatomi.
Sumber : Moore et al (2011)
BAB III
SIMPULAN

Ilmu Anatomi merupakan ilmu urai yang khusus mempelajari susunan


tubuh dan hubungan antar bagian yang satu dengan yang lain secara mengkhusus.
Anatomi sendiri berasal dari Bahasa Yunani, yakni “ana” yang memiliki arti habis
atau ke atas, sedangkan “tomos” yang berarti memotong atau mengiris. Sehingga,
anatomi merupakan ilmu yang mempelajari tentang struktur tubuh manusia
dengan cara menguraikan tubuh manusia menjadi bagian-bagian yang lebih kecil
hingga terkecil, dengan cara memotong atau mengiris tubuh manusia untuk
dipelajari dengan mikroskop.
Tiga (3) cara pendekatan dalam mempelajari Ilmu Anatomi, meliputi :
anatomi regional, anatomi sistemik, dan anatomi klinis (terapan). Anatomi
regional menjelaskan mengenai bagian utama tubuh (segmen dalam tubuh),
anatomi sistemik menguraikan pembagian tubuh berdasarkan sistem-sistem organ,
sedangkan anatomi klinis lebih menekankan pada aplikasi klinis dalam praktik
kedokteran.
Perihal pembelajaran mengenai terminologi anatomi, terbagi menjadi
empat (4) subbab, yakni : posisi anatomis, bidang anatomis, terminologi arah pada
tubuh, serta istilah gerakan.
DAFTAR PUSTAKA

Benjamin. 2018. Introduction to Regional Anatomy. Tersedia pada


https://en.wikiversity.org/wiki/Introduction_to_Regional_Anatomy/Lesson
_3. Diakses pada tanggal 17 September 2019.
Datu, Abdul Razak. 2009. Peranan Ilmu Anatomi dalam Pengembangan Ilmu
Kedokteran. Jurnal Madani FKM UMI 2 (3) : 136.
Moore, Keith L; Anne M.R. Agur; dan Arthur F. Dalley II. 2011. Essential
Clinical Anatomy. Baltimore : Lippincott Williams & Wilkins.
Pearce, Evelyn C. 2009. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT
Gramedia Pustaka Umum.
Ronald, Hamidie. 2009. Dasar-dasar Anatomi. Bahan Ajar. Jakarta : Penataran
Pelatih Tingkat Muda PBSI.
Sudibjo, Prijo. TT. Kuliah Anatomi Manusia. Bahan Ajar. Yogyakarta : Program
S1 Fakultas Ilmu Keolahragaan.
Tim Anatomi UNY. 2011. Anatomi Manusia. Diktat. Yogyakarta : Program S1
Fakultas Ilmu Keolahragaan.

Anda mungkin juga menyukai