Anda di halaman 1dari 11

HUBUNGAN KONSUMSI ALKOHOL DENGAN KEJADIAN GOUTY ARTRITIS

PADA PRIA DI PUSKESMAS MOTOLING KECAMATAN MOTOLING


Nancy S. Bawiling*, Mira Kumayas*

*Prodi Ilmu Kesehatan Masyarakat Universitas Negeri Manado

ABSTRAK
Penyakit asam urat merupakan suatu penyakit yang menyerang persendian dan dikenal dengan
nama lain gouty artritis. Kabupaten Minahasa selatan memiliki penyakit sendi tertinggi di
Sulawesi utara yaitu 34,1%. Salah satu penyebab meningkatnya kejadian gouty artritis ialah
konsumsi alkohol. Tujuan penelitian ini adalah untuk melihat apakah terdapat hubungan antara
konsumsi alkohol dengan kejadian gouty artritis pada pria di Puskesmas Motoling Kecamatan
Motoling. Jenis penelitian ini adalah analitik observational dengan pendekatan statistik
menggunakan metode cross-sectional (potong lintang). Populasi dalam penelitian ini adalah 60
responden dan pengumpulan sampel menggunakan metode total sampli ng didapat dari jumlah
semua penderita yang memeriksakan diri di Puskesmas Motoling dengan keluhan nyeri sendi.
Data dikumpulkan menggunakan kuesioner serta data sekunder (data yang tercatat di bagian
rekam medis) Puskesmas Motoling Kecamatan Motoling. Data dianalisis pada SPSS
menggunakan uji Chi-square dengan nilai CI=95% dan taraf signifikan α=0,05. Hasil penelitian
menunjukan distribusi responden yang mengkonsumsi alkohol ialah sebanyak 44 responden
(73,7%) dan distribusi responden yang mengalami kejadian gouty artritis ialah sebanyak 39
responden (65%). Dari hasil uji korelasi Chi-square menunjukan nilai p= 0,009 < 0,05. Dari
hasil tersebut, dapat disimpulkan bahwa terdapat hubungan antara konsumsi alkohol dengan
kejadian gouty artritis pada pria di Puskesmas Motoling, Kecamatan Motoling, Kabupaten
Minahasa Selatan.

Kata Kunci: Konsumsi Alkohol, Gouty Artritis

ABSTRACT
Gout is a disease that attacks the joints and it’s known by other names as gouty arthritis. South
Minahasa has the highest incidence rule of joint disease in North Sulawesi province, namely
34,1%. One cause of the incidence of Gouty Arthritis is alcohol consumption. The purpose of this
study was to determine whether there is a relationship between alcohol consumption with the
incidence of Gouty Arthritis of Men in Ptblic Health Center (PHC) of Motoling, sub-district
Motoling. This research uses observational analytic methode with a statistical approach using
Cross-sectional methode. The population in this study were 60 respondents collecting by total
sampling methode obtained from the sum of all patients who present at PHC of Motoling with
complaints of joint pain. Data were collected using questionnaires and secondary data (medical
record of Arthritis pateints) that recorded in PHC Motoling. Data were analysis using Chi-square
test with CI = 95% and a significance level (α) = 0.05. The results showed the distribution of
respondents who consume alcohol are 44 respondents (73.7%) and respondent who experienced of
gouty arthritis are 39 respondents (65%). From the results of the chi-square test, show the value of
p (0.009) are lower than0,05 (p < 0.05). From these results, it can be concluded that there is a
relationship between alcohol consumption with the incidence of Gouty Arthritis of Mens in the
PHC Motoling, sub-district Motoling, South Minahasa.

Keywords: Alcohol Consumption, Gouty Arthritis

PENDAHULUAN kronis (Bustan, 2007). Asam urat adalah


Penyakit tidak menular (PTM) bahan normal dalam tubuh dan
merupakan salah satu masalah kesehatan merupakan hasil akhir dari metabolisme
yang sekarang ini menjadi perhatian purin (Putra 2006 dalam Trisnadewi
secara nasional dan global, dan 2014).
merupakan jenis penyakit yang bersifat

61
Asam urat adalah asam yang asam urat mulai menyerang usia muda
berbentuk kristal-kristal yang (Karimba dkk, 2013). Angka kejadian
merupakan hasil akhir dari metabolisme gout artritis di Minahasa pada tahun
purin (bentuk turunan nucleoprotein) 2003 cukup tinggi yaitu sebesar 29,2%
baik dari bahan makanan maupun purin (Ahimsa 2003 dalam Karimba dkk,
berasal dari pemecahan asam nukelat 2013).
tubuh, yaitu salah satu komponen asam Di dunia, suku bangsa yang paling
nukleat yang terdapat pada inti sel-sel tinggi prevalensinya pada orang Maori
tubuh yang jumlahnya tidak boleh di Australia, prevalensi orang Maori
berlebihan (Suiraoka, 2009). Kristal- terserang penyakit asam urat tinggi
kristal urat ini dianggap benda asing sekali. Di Indonesia, asam urat banyak
dalam tubuh yang memicu sel-sel dijumpai pada etnis Minahasa, Toraja
kekebalan untuk memusnahkannya. dan Batak. Prevalensi tertinggi terdapat
Munculnya sel-sel kekebalan akan pada penduduk pantai dan yang paling
menimbulkan reaksi radang atau tinggi yaitu di daerah Manado-Minahasa
inflamasi yang menyebabkan bengkak (Dewanti, 2010).
kemerahan dan nyeri (Soerosao & Data penelitian asam urat di Sinjai
Algristian, 2011). Kadar asam urat (Sulawesi Selatan) didapatkan angka
normal pada pria berkisar 3,5-7 mg/dl 10% pada pria dan 4% pada wanita. Di
dan pada perempuan 2,6-6 mg/dl. Kadar Bandungan (Jawa Tengah) diperoleh
asam urat di atas normal disebut data kejadian asam urat sekitar 24,3%
hiperurisemia (Sandjaya, 2004). pada pria dan 11,7% pada wanita. Di
Penyakit asam urat merupakan Minahasa diperoleh data kejadian asam
salah satu penyakit tidak menular yang urat sekitar 34,30% pada pria dan
memiliki nama lain artritis pirai atau 23,31% pada usia dewasa muda.
artritis gout. Asam urat ini sudah dikenal Menurut penelitian didapatkan
sejak 2.000 tahun yang lalu dan menjadi prevalensi tertinggi terdapat di Manado-
salah satu penyakit yang tertua yang Minahasa. Hal ini disebabkan karena
dikenal manusia (Dewanti, 2010). Selain kebiasaan mengkonsumsi daging dan
menyebabkan gout, peningkatan kadar alkohol yang merupakan bahan makan
asam urat dalam darah juga merupakan yang tinggi kadar purinnya (Rotty, 1999
salah satu prediktor kuat terhadap dalam Bangunang, 2015).
kematian karena kerusakan Prevalensi penyakit sendi
kardiovaskuler (Andry dkk, 2009). Di berdasar diagnosis tenaga kesehatan di
Indonesia, penyakit gout atau penyakit Indonesia 11,9% dan berdasar diagnosis

62
atau gejala 24,7%, sedangkan prevalensi adanya gejala klinik sebanyak 61 kasus
penyakit sendi berdasar diagnosis tenaga (Puskesmas Motoling, 2016).
kesehatan di Sulawesi Utara 10,3% dan Berdasarkan latar belakang
berdasar diagnosis atau gejala 19,1% tersebut dan belum adanya penelitian
(Kementerian Kesehatan RI, 2013). mengenai risiko mengkonsumsi
Pada tahun 2008 di Sulawesi utara minuman beralkohol terhadap kejadian
penyakit sendi tertinggi berada di asam urat di Minahasa Selatan khusunya
Kabupaten Minahasa Selatan sebesar di kecamatan Motoling maka peneliti
34,1% (Dinkes, 2008 dalam Mawara, tertarik untuk melakukan penelitian
2013). Berdasarkan penelitian yang tentang “Hubungan Konsumsi Alkohol
dilakukan oleh Bangunang (2015), Dengan Kejadian Gout Artritis Pada Pria
menyatakan bahwa terdapat hubungan di Puskesmas Motoling Kecamatan
antara konsumsi alkohol dengan kadar Motoling”.
asam urat darah dengan nilai p=0.000.
Puskesmas Motoling merupakan METODE
salah satu puskesmas yang berada di Jenis penelitian ini yaitu observasional
wilayah pegunungan kabupaten analitik dengan desain cross-sectional
Minahasa Selatan, tepatnya berada di atau studi potong lintang. Penelitian ini
kecamatan Motoling yang sebagian dilakukan di Puskesmas Motoling
masyarakatnya berpenghasilan sebagai Kecamatan Motoling pada bulan
petani dan daerah ini dikenal sebagai September 2016. Populasi dalam
tempat menghasilkan jenis minuman penelitian ini adalah seluruh pria yang
beralkohol (cap tikus) yang banyak. datang memeriksakan diri dengan
Selain keberadaaan minuman beralkohol keluhan nyeri sendi dan diperiksa oleh
yang mudah didapatkan, suhu udara dokter di Puskesmas Motoling sebanyak
yang dingin di daerah ini menjadi suatu 60 orang. Sampel dalam penelitian ini
alasan masyarakat dalam mengkonsumsi ialah seluruh populasi yaitu sebanyak 60
minuman beralkohol (untuk memberikan orang. Alat ukur yang digunakan adalah
rasa hangat pada tubuh). Berdasarkan kuesioner dan hasil rekam medik
data yang diperoleh dari puskesmas pemeriksaan dokter. Variabel bebas
Motoling Kecamatan Motoling, pada dalam penelitian ini adalah konsumsi
bulan Januari sampai bulan juli 2016, alkohol (pola responden dalam
jumlah penderita gout artritis yang mengkonsumsi alkohol. Dengan
didiagnosa oleh dokter dan dengan kategori yaitu ya bila dikonsumsi > 3
kali seminggu dengan > 2 gelas

63
belimbing sekali minum dan tidak bila (Ibu kota kabupaten Minsel) 32 KM.
dikonsumsi ≤ 3 kali seminggu dengan ≤ Kecamatan Motoling mempunyai
2 gelas belimbing sekali minum. Dengan topografi wilayah berupa bukit-bukit
skala nominal) dan variabel terikat dan pegunungan, sampai pada
adalah kejadian gouty artritis (responden ketinggian 1500m dari permukaan laut,
yang datang memeriksakan diri dengan luas wilayah Kecamatan Motoling
2
keluhan nyeri persendian di Puskesmas adalah 4.551 km .
Motoling dan didiagnosa oleh dokter, Puskesmas Motoling memiliki 7
dengan kriteria ya bila terdiagosa gouty desa sebagai wilayah kerja atau binaan
artritis dan tidak bila tidak terdiagnosa yaitu desa Motoling, desa Motoling 1,
gouty artritis. Dengan skala nominal). desa Motoling 2, desa Motoling
Setelah penelitian dilaksanakan, maka Mawale, desa Picuan Baru, desa
tahap selanjutnya adalah melakukan Lalumpe dan Desa Raanan lama. Salah
pengolahan dan analisa. Tahapan satu program kesehatan di Puskesmas
pengolahan data yaitu pemeriksaan Motoling ialah penyuluhan tentang
kembali, pengkodean, pemasukan data Gouty Artritis (penyakit peradangan
dan pembersihan data. Analisis data pada sendi akibat penumpukan kadar
yang digunakan adalah analisis univariat asam urat pada persendian). Di wilayah
yang bertujuan untuk menjelaskan atau kerja Puskesmas Motoling banyak
mendeskripsikan karakteristik setiap menemukan pasien pria maupun wanita
variabel penelitian, pada umumnya dengan gouty artritis.
analisis ini akan menghasilkan distribusi Sektor pendidikan di Kecamatan
frekuensi dan presentase dari tiap Motoling merupakan salah satu program
variabel dan analisis bivariat dilakukan prioritas pembangunan daerah seperti
untuk mengetahui hubungan antara halnya daerah-daerah lain di seluruh
Konsumsi Alkohol dengan kejadian Indonesia. Berbagai program dan
gouty artritis. menggunakan Uji Chi- kegiatan dilaksanakan oleh pemerintah
Square dengan α=0,05 dan CI=95%.. pusat maupun Kabupaten Minahasa
Selatan untuk menjangkau seluruh
HASIL DAN PEMBAHASAN pelosok desa agar memperolah
Puskemas Motoling merupakan salah pendidikan.saat ini, sarana pendidikan di
satu puskesmas yang berada di Kecamatan Motoling cukup memadai.
kabupaten Minahasa Selatan yang Hampir disetiap desa di Kecamatan
terletak di desa Motoling kecamatan Motoling terdapat pendidikan formal
Motoling dengan jarak dari Amurang Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah

64
Menengah Pertama (SMP). Sedangkan diaspal. Sarana transportasi darat yang
Sekolah Menengah Atas dan Sekolah digunakan, umunya kendaraan roda dua,
Menengah Kejuruan hanya terdapat di roda empat dan sejenisnya di desa.
kecamatan.
Budaya masyarakat berasal dari Karakteristik Responden
Budaya Minahasa yang terkenal dengan Dari hasil analisis deskriptif diketahui
istilah “Mapalus” yang berasaskan karakteristik responden sebagai berikut :
kekeluargaan dan gotong royong.
Mayoritas penduduk di Kecamatan Tabel. 1 Karakteristik Responden
Motoling berasal dari sub etnis Karakteristik Responden N %
Umur
Tontemboan dengan menggunakan 20-34 tahun 11 18.3%
35-49 tahun 36 60%
bahasa Tontemboan, masyarakat 50-64 tahun 11 18.4%
≥ 65 tahun 2 3.3%
Motoling pada umumnya mempunyai total 60 100%
jiwa semangat mapalus (suka membantu Pend. Terakhir
SD 20 33.3%
atau menolong sesama). SMP 21 35%
SMA 15 25%
Secara umum, lingkungan di S1 4 6.7%
total 60 100%
Kecamatan Motoling cukup bersih dan Pekerjaan
Tani 42 70%
sejuk, dan terdapat beebagai potensi Tukang 5 8.3%
PNS 3 5%
alam (beragam tanam kayu) yang Pengusaha 4 6.7%
menunjang sumberdaya dalam Karyawan 6 10%
total 60 100%
mengembangkan industri perabot rumah Status Pernikahan
Sudah 49 81.7%
tangga. Selain itu, sumber air yang alami Belum 11 18.3%
total 60 100%
dari mata air sangat membantu Berdasarkan hasil penelitian dapat
masyarakat, baik untuk kebutuhan dilihat bahwa ditribusi responden
rumah tangga maupun penunjang lahan berdasarkan kelompok umur yang paling
pertanian dan sawah-sawah. banyak adalah 35-49 tahun sebanyak 36
Semua desa yang ada di responden (60%) dan yang paling sedikit
Kecamatan Motoling sudah dapat dilalui adalah > 65 tahun sebanyak 2 responden
dengna kendaraan (mobil, motor) (3,3%). Berdasarkan tingkat pendidikan
sehingga segala aktifitas dan kebutuhan n yang paling banyak adalah SMP
masyarakat dapat dipenuhi. Semua ruas sebanyak 21 responden (35%),
jalan yang menghubungkan antar desa di sedangkan yang paling rendah adalah S1
Kecamatan Motoling haampir semua sebanyak 4 responden (6,7%).
telah diaspal, hanya beberapa di ruas Berdasarkan tingkat pekerjaan
jalan atau lorong desa yang belum yang paling banyak adalah tani sebanyak

65
42 responden (70%) dan yang paling sedangkan responden yang tidak
sedikit adalah PNS sebanyak 3 mengkonsumsi alkohol sebanyak 16
responden (5%). Berdasarkan hasil orang (27,3%).
penelitian bahwa distribusi status
pernikahan responden yang paling Gouty Artritis
banyak adalah sudah menikah sebanyak Data penelitian tentang kejadian gouty
49 responden (81,7%), sedangkan yang artritis dari kuesioner bahwa skor
belum menikah adalah sebanyak 11 tertinggi = 4, skor terendah = 0, mean =
responden (18,3%). 2,93, median = 4, modus = 4, varians =
3,080 dan range = 4. Distribusi
Analisis Univariat responden yang mengalami kejadian
Konsumsi Alkohol gouty arthritis dapat dilihat pada tabel
Setelah dilakukan analisis deskriptif berilkut :
diketahui bahwa data penelitian tentang Tabel 3. Gouty Artritis
konsumsi alkohol dari kuesioner bahwa Gouty Artritis N %
Ya 39 65%
skor tertinggi = 6, skor terendah = 0, Tidak 21 35%
total 60 100%
mean = 4,40, median = 6, modus = 6, Berdasarkan hasil penelitian
varians = 6,651 dan range = 6. dapat dilihat responden dengan gouty
Distribusi responden yang artritis sebanyak 39 orang (65%),
mengkonsumsi alkohol dapat dilihat sedangkan yang tidak sebanyak 21 orang
pada tabel berikut : (35%).
Tabel 2. Konsumsi Alkohol
Konsumsi Alkohol N %
Ya 44 73.7% Analisis Bivariat
Tidak 16 26.7%
Pengujian hubungan antara konsumsi
total 60 100%
Berdasarkan hasil penelitian dapat minuman beralkohol dengan kejadian
dilihat responden yang mengkonsumsi gouty artritis menggunakan komputer
alkohol sebanyak 44 orang (73,7%), dengan hasil sebagai berikut:

Tabel 4. Hubungan Konsumsi Alkohol Dengan Kejadian Gouty Artritis


Gouty Artritis P-
Total X2
Konsumsi Alkohol Ya Tidak value
N % N % N %
Ya 33 85% 11 52% 44 73%
7.253 0.009
Tidak 6 15% 10 48% 16 27%
Total 39 100% 21 100% 60 100%

66
Berdasarkan tabel 4. dapat Berdasarkan hasil penelitian uji
diketahui bahwa sebagian responden hubungan, dapat diketahui bahwa
mengkonsumsi alkohol dengan sebagian besar responden yang
mengalami kejadian asam urat sebanyak mengkonsumsi alkohol dengan kejadian
33 (39%) dan tidak mengalami sebanyak gouty artritis sebanyak 33 responden
11 (52%) sedangkan untuk responden (85%) dan tidak sebanyak 11 responden
yang tidak mengkonsumsi alkohol (52%) sedangkan untuk responden yang
dengan mengalami kejadian asam urat tidak mengkonsumsi alkohol dengan
sebanyak 6 (15%) dan tidak mengalami kejadian gouty artritis sebanyak 6
sebanyak 10 (48%). Hasil perhitung uji responden (15%) dan tidak sebanyak 10
2
chi square diperolah nilai X hitung responden (48%). Berdasarkan uji chi-
sebesar 7,253 dengan nilai signifikan p square dengan menggunakan program
= 0,009 < 0,05 maka dapat disimpulkan komputer dapat dinyatakan terdapat
bahwa terdapat hubungan yang hubungan yang signifikan antara
signifikan antara konsumsi alkohol konsumsi alkohol dengan kejadian gouty
dengan kejadian gouty artritis. artritis pada pria di puskesmas Motoling
Hasil analisis berdasarkan dengan nilai X2 hitung sebesar 7,253
karakteristik umur, diketahui bahwa dengan nilai signifikan p= 0,009 < 0,05.
mayoritas responden berusia 35-49 Hasil penelitian ini sesuai dengan
tahun sebanyak 36 responden. Menurut penelitian yang dilakukan oleh
Andry, dkk (2009) bahwa salah satu Bangunang (2015) di Puskesmas Paniki
penyebab dari asam urat adalah usia. dengan nilai p=0,000 dan penelitian
Prevalensi kejadian asam urat (gout) yang dilakukan Astuti (2014) di
lebih banyak terjadi antara umur 30-50 Surabaya dengan nilai p=0,032. Hasil
tahun. Berdasarkan penelitian yang yang sama juga dengan penelitian yang
dilakukan Lioso (2015) di Puskesmas dilakukan oleh Montol (2014)
Paniki bahwa terdapat hubungan antara diKelurahan Koya Kecamatan Tondano
umur dengan kadar asam urat (p=0,001). Selatan Kabupaten Minahasa dengan
Penelitian ini berbeda dengan penelitian nilai p=0,00. Adapun penelitian yang di
yang dilakukan oleh Mawara (2013) di lakukan oleh Talarima, dkk (2010)
Kabupaten Manahasa Selatan bahwa tentang faktor-faktor Gouty Arthtritis di
tidak terdapat hubungan antara umur Kota Masohi Kabupaten Maluku Tengah
dengan kadar asam urat (p=0,56) serta Tahun 2010 yang menyatakan bahwa
penelitian Astuti di Surabaya dengan terdapat hubungan antara konsumsi
nilai p=0,141. alkohol dengan gouty artritis dengan

67
nilai p= 0.000 OR. 2.28. Hasil yang produksi nukleotida dan asam urat
berbeda ditemukan oleh Andry dkk melalui perubahan ATP dimana terjadi
(2009) dalam penelitian di Karang Turi peningkatan degradasi adenosine
dengan nilai p=0,094. triphospat menjadi adenosine
Mengkonsumsi alkohol dapat monofosfat yang merupakan prekusor
meningkatkan risiko terkena penyakit asam urat. Konversi alkohol menjadi
asam urat karena alkohol dapat asam laktat akan menurunkan ekskresi
menyebabkan pembuangan asam urat asam urat melalui mekanisme inhibisi
lewat urin berkurang, sehingga asam kompetitif ekskresi asam urat oleh
urat tetap bertahan dalam peredaran tubulus proksimal karena penghambatan
darah dan menumpuk di persendian. transportasi urat oleh laktat
Alkohol merangsang produksi asam urat (Manampiring dan Bodhy, 2011).
di dalam hati sehingga pada proses Dengan kata lain, alkohol dapat
pembuangan, hasil metabolisme alkohol meningkatkan produksi asam urat tetapi
menghambat pembuangan asam urat di menghambat proses pengeluaran asam
ginjal (Kasper dkk 2004 dalam Bashari urat. Jika asam urat dalam tubuh terus
2008). bertambah, maka akan terjadi
Perkembangan gout kearah penumpukan asam urat di persendian
progresif sering dipicu oleh faktor yang akan memicu terjadinya serangan
tunggal konsumsi alkohol. Tidak butuh gouty artritis.
waktu lama untuk memicu gout kambuh Selain mengkonsumsi alkohol,
karena pengaruh alkohol. Jika kebiasaan kejadian gouty artritis juga disebabkan
mengkonsumsi alkohol tidak dihentikan, oleh makanan yang mengandung banyak
penderita gout yang sudah membentuk zat purin. Contohnya mengkonsumsi
tofus akan merasakan nyeri yang luar ikan laut yang tinggi dapat
biasa. Bahkan tidak bisa lagi mengakibatkan asam urat. Asupan yang
menggerakkan anggota badannya masuk ke tubuh mempengaruhi kadar
(Lingga, 2012). asam urat dalam darah. Makanan yang
Alkohol merupakan salah satu mengandung zat purin yang tinggi akan
sumber purin, etanol dalam alkohol diubah menjadi asam urat. Itulah
meningkatkan produksi asam urat mengapa penyakit ini bisa ditemukan
dengan menyebabkan peningkatan dibeberapa tempat karena melihat bahwa
omset nukleotida adenin. Penelitian di penyakit asam urat bukan hanya
Jepang menunjukkan bahwa sesudah ditemukan di daerah minahasa yang
injeksi etanol terjadi peningkatan dikenal dengan pola konsumsi alkohol

68
yang tinggi tetapi juga dibeberapa artritis di tanah Minahasa khususnya di
tempat. wilayah kerja Puskesmas Motoling.
Perilaku masyarakat yang tinggal
di tanah minahasa dalam mengkonsumsi KESIMPULAN
minuman beralkohol memang sangatlah 1. Tingginya konsumsi alkohol yaitu
tinggi karena melihat bahwa keberadaan sebanyak 44 responden (73,7%).
minuman beralkohol yang mudah 2. Mayoritas mengalami kejadian gouty
didapatkan dan didukung dengan faktor artritis yaitu sebanyak 39 responden
suhu udara yang cukup dingin sering (65%).
menjadi alasan masyarakat dalam 3. Ada hubungan yang signifikan antara
mengkonsumsi alkohol. Bukan hanya konsumsi alkohol dengan kejadian
faktor itu saja, tetapi juga karena faktor penyakit asam urat pada laki-laki
pergaulan yang ingin lebih dekat dengan usia dewasa muda di Puskesmas
teman-teman hingga membuat minuman Motoling Kecamatan Motoling
2
beralkohol ini diminati mulai dari anak dengan nilai X hitung sebesar 7,253
sekolah hingga orang tua bukan hanya dengan nilai signifikansi p=0,009 <
untuk memanaskan badan, menambah 0,05.
nafsu makan tetapi sampai mabuk.
Peran pemerintah sangatlah SARAN
dibutuhkan dalam menanggulangi 1. Bagi masyarakat :
masalah minuman beralkohol, bukan Masyarakat kiranya mengurangi
untuk menghilangkan mata pencarian konsusmsi minuman beralkohol apa
petani alkohol tetapi sekiranya terlebih masyarakat yang memiliki
pemerintah dapat membangun sebuah riwayat keluarga penyakit asam urat
industri yang dapat mengolah hasil dan masyarakat yang pernah
tersebut menjadi lebih bermanfaat menderita penyakit asam urat.
sehingga selain membantu petani 2. Bagi institusi pendidikan :
alkohol juga membantu keamanan Dengan adanya hasil penelitian ini
masyarakat dan diikuti kerjasama dapat berguna sebagai bahan baca
dengan dinas kesehatan dalam dan acuan belajar serta bisa
mensosialisasikan manfaat dan bahaya diaplikasikan dalam proses belajar
minuman beralkohol, dapat menjaga mengajar.
keamanan serta dapat mengurangi 3. Bagi profesi :
gangguan kesehatan akibat minuman Tenaga kesehatan setempat dapat
beralkohol terlebih kejadian gouty melakukan program pendidikan

69
kesehatan dalam upaya mencegah Bawah Kecamatan Mapanget Kota
penyakit asam urat dan bahayanya Manado. FKM UNRAT. Manado
alkohol terhadap kesehatan [Online] http://fkm.unsrat.ac.id/
khususnya asam urat. diakses 22 Juli 2016
4. Peneliti lain : Bashari, 2008. Gejala dan Komplikasi
Peneliti lain hendaknya dapat Asam Urat. [Online]
mengembangkan penelitian ini di https://hasanbashari.wordpress.com
masa mendatang. di akses 16 September 2016
Bustan, 2007. Epidemiologi Tidak
DAFTAR PUSTAKA Menular. Rineka Cipta. Jakarta
Ana, 2015. 10 Penyebab Asam Urat Dewanti, 2010. Buku Pintar Kesehatan:
Tinggi dan Cara Mengatasinya. Kolentrol, Diabetes Militus dan
[Online] http://halosehat.com Asam Urat. Kawan Kita. Jawa
diakses 19 Februari 2016 Tengah
Andry dkk, 2009. Analisis Faktor- Karimba dkk, 2013. Gambaran Kadar
Faktor Yang Mempengaruhi Kadar Asam Urat pada Mahasiswa
Asam Urat Darah Pada Pekerja Angkatan 2011 Fakultas
Kantor di Desa Karang Turi, Kedokteran Universitas Sam
Kecamatan Bumiayu, Kabupaten Ratulangi dengan Indeks Massa
Brebes. Purwokerto: Jurnal Tubuh ≥23kg/m2. Jurnal E-
Keperawatan Soedirman (The Biomenik. 2013;1(1):122-128
Soedirman Journal of Nursing). Lingga, 2012. Bebas Penyakit Asam
2009;4(1):26-31 Urat Tanpa Obat. PT AgroMedia
Astuti, 2014. Faktor-Faktor Yang Pustaka. Jakarta Selatan
Mempengaruhi Kadar Asam Urat Lioso, 2015. Hubungan Antara Umur,
Pada Laki-Laki Dewasa Di RT 04 Jenis Kelamin Dan Indeks Masa
RW 03 Simomulyo Baru Surabaya. Tubuh Dengan Kadar Asam Urat
[Online] Darah Pada Masyarakat Yang
http://ejournal.stikeswilliambooth.a Datang Berkunjung Di Puskesmas
c.id/ diakses 22 Juli 2016 Paniki Bawah Kota Manado. FKM
Bangunang, 2015. Hubungan Antara UNSRAT. Manado [Online]
Riwayat Keluarga dan Konsumsi http://fkm.unsrat.ac.id/ diakses 22
Alkohol dengan Kadar Asam Urat Juli 2016
Darah pada Pasien Yang Datang Manampiring dan Bodhy, 2011.
Berkumjung di Puuskesmas Paniki Prevalensi Hiperusemia pada

70
Remaja Obese di Kota Tomohon.
UNSRAT. Manado [Online]
http://repo.unsrat.ac.id/ diakses 2
Oktober 2016
Mawara, 2013. Perbandingan Kadar
Asam Urat Darah Pada
Masyarakat Semi Kota Dan
Masyarakat Desa Di Kabupaten
Minahasa Selatan. FKM UNSRAT.
Manado [Online]
http://fkm.unsrat.ac.id/ di akses 1
Februari 2016
Montol dkk, 2014. Konsumsi Minuman
Beralkohol Dan Kadar Asam Utap
Pada Pria Dewasa Di Kelurahan
Koya Kecamatan Tondano Selatan
Kabupaten Minahasa. GIZIDO-
Jurnal Ilmiah Gizi. 2014;6(1)
Puskesmas Motoling, 2016. Laporan
kesakitan Puskesmas Motoling.
Puskesmas Motoling
Talarima, 2012. Faktor Risiko “Gouty
Arthritis” di Kota Masohi
Kabupaten Maluku Tengah 2010.
Maluku Tengah: Makara,
Kesehatan. 2012;16 (2):89-94.
Trisnadewi, 2014. Kadar Asam Urat
Serum Rendah Meningkatkan
Risiko Penyakit Parkinson. [Tesis]
Ilmu Biomedik Pascasarjana
Universitas Udayana. Denpasar

71

Anda mungkin juga menyukai