Anda di halaman 1dari 30

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK

Universitas Jember

LAPORAN PERTANGGUNGJAWABAN
PEMANFAATAN JUS NANAS UNTUK PENDERITA ASAM URAT DI RW
17 LINGKUNGAN SUMBERREJO, KELURAHAN WIROLEGI,
KECAMATAN SUMBERSARI, JEMBER

oleh:
Nanda Khoiril Mala Sulastri
NIM 142310101048

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


UNIVERSITAS JEMBER
2016
BAB 1. PENDAHULUAN

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

1.1 Analisa Situasi


2

Pembangunan kesehatan bertujuan menciptakan masyarakat Indonesia yang


sejahtera yang ditandai dengan perilaku hidup sehat, memiliki kemampuan
untuk menjangkau pelayanan kesehatan yang bermutu secara adil dan merata
serta derajat kesehatan yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Pembangunan
kesehatan dilaksanakan melalui peningkatan : 1) upaya kesehatan, 2)
pembiayaan kesehatan, 3) sumber daya manusia kesehatan, 4) sediaan farmasi,
alat kesehatan dan makanan, 5) manajemen dan informasi kesehatan, dan 6)

pemberdayaan masyarakat (Depkes RI, 2010).


Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yang berhubungan dengan
defek genetik pada metabolisme purin (hiperurisemia). Arthritis Gout
merupakan hasil dari akhir metabolisme purin. Purin berasal dari makanan dan
dari sel tubuh sendiri, umumnya darah manusia dapat menampung Arthritis
Gout sampai tingkat tertentu. Kadar Arthritis Gout dalam darah manusia
normalnya 7 mg/dl pada pria dan pada wanita rata-rata di bawah 6 mg/dl.
Tetapi apabila kadarnya melebihi standar tersebut darah tidak mampu
menampung Arthritis Gout dan harus dibuang di berbagai organ terutama
paling banyak di sendi, ginjal ,ujung kaki dan tangan. Seseorang dengan
riwayat pernah cek Arthritis Gout di atas 7 mg/dl kemungkinan untuk menjadi
penyakit gout semakin besar, biasanya 25% orang dengan Arthritis Gout
tinggi akan menjadi penyakit gout. Hal ini disebut awal stadium, asimtomatik
tanpa gejala. Pada setiap orang berbeda-beda ada yang bertahun-tahun atau
sama sekali tidak ada gejalanya, tetapi ada yang muncul di usia 20 tahun,

sampai 30 tahun, atau 40 tahun (Depkes,2009).


Gout merupakan penyakit yang ditandai dengan nyeri yang terjadi berulangulang yang disebabkan adanya endapan kristal monosodium urat yang
tertumpuk didalam sendi sebagai akibat dari tingginya kadar asam urat di
dalam darah (Anjarwati 2010). Asosiasi internasional untuk penilaian nyeri
(International of the Study of pain). mengidentifikasikan nyeri sebagai suatu
sensori subjektif dan pengalaman emosional yang tidak menyenangkan
berkaitan dengan kerusakan jaringan yang aktual atau potensial atau yang

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

dirasakan dalam kejadian-kejadian dimana terjadi kerusakan (Perry & Potter


5

2006).
Pervalensi gout di Amerika pada tahun 1986 yang dilaporkan yaitu 13,6/1000
pria

dan

6,4/1000

perempuan.

Prevalensi

gout

bertambah

dengan

meningkatnnya taraf hidup (Sudoyo, 2009 dalam Mellynda, 2014). Di Cina,


penduduk yang mengalami keadaan hiperurisemia berjumlah hingga 25%. Hal
ini mungkin disebabkan karena perubahan gaya hidup dan pola makan,
konsumsi alkohol yang berlebihan dan medikasi-medikasi lain (Wortman,
6

2002 dalam Zahara, 2013).


Berdasarkan hasil riset dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia pada
tahun 2013, prevalensi penyakit sendi yaitu sebanyak 11,9% dan
kecenderungan prevalensi penyakitnya yaitu sendi/rematik/encok (24,7%)
masih lebih rendah daripada hasil riset tahun 2007 yang mencapai 30,3%.

(Kemenkes RI, 2013).


Penyakit Arthritis Gout ini terjadi terutama pada laki-laki, mulai dari usia
pubertas hingga mencapai usia puncak 40-50 tahun. Sedangkan pada
perempuan persentase Arthritis Gout mulai dari setelah memasuki usia
menoupause. Dan seiring dengan perkembangan zaman, dalam beberapa
dasawarsa terakhir ini kejadian asam urat di negara-negara maju maupun di
negara yang sedang berkembang semakin meningkat terutama pada pria usia

40-50 tahun (Fitriani, 2009).


Arthritis Gout ini sangat mengkhawatirkan dengan tidak dilakukannya
pencegahan sebagaimana mestinya tentunya akan semakin memperbesar
resiko untuk terjadinya kekambuhan dan keparahan dari penyakit yang
diderita, menimbulkan komplikasi seperti terjadi nefrolitiasis urat, dan gagal

ginjal akut.
Perawat merupakan salah satu pemberi pelayanan kesehatan, harus mampu
untuk melakukan upaya promosi dan pemeliharaan kesehatan serta mencegah
terjadinya penyakit ataupun mencegah akibat lanjut dari suatu penyakit. Peran
perawat sebagai pendidik baik secara langsung dengan memberikan
penyuluhan atau pendidikan kesehatan pada penderita maupun secara tidak
langsung dapat menolong penderita (Supartini, 2003).

1.2 Rumusan Masalah

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Bagaimana penatalaksanaan pendidikan kesehatan tentang terapi jus nanas


untuk asam urat pada masyarakat di RW 17 Lingkungan Sumber Rejo kelurahan
Wirolegi Kecamatan Sumbersari Jember?

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

BAB 2. TUJUAN DAN MANFAAT


2.1 Tujuan
2.1.1 Tujuan Umum
Kegiatan pendidikan kesehatan ini bertujuan untuk memberi pengetahuan
kepada Masyarakat di RW 17 Lingkungan Sumber Rejo Kelurahan Wirolegi
Kecamatan Sumbersari Jember khususnya tentang terapi jus nanas untuk asam
urat.
2.1.2

Tujuan Khusus

Masyarakat mampu memahami dan mempraktikkan terapi jus nanas untuk


asam urat di kehidupan sehari-hari.
.
2.2 Manfaat
1. Menambah pengetahuan masyarakat tentang penatalaksanaan Asam Urat;
2. Menambah pengetahuan klien tentang terapi jus nanas untuk asam urat.

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

BAB 3. KERANGKA PENYELESAIAN MASALAH


3.1 Dasar Pemikiran
Asam urat adalah penyakit arthritis yang menyerang daerah persendian yang
disebabkan karena kelainan metabolisme puri, pada tahap kronis akan terjadi
pembentukan trofi (garam natrium urat) yang mengakibatkan kecacatan permanen
pada daerah persendian. Kadar asam urat pada laki-laki di dalam darah secara
alami lebih tinggi di bandingkan kadar asam urat pada wanita, hal ini di karenakan
wanita mempunyai hormon estrogen yang turut serta membantu dalam
pembuangan asam urat lewat urine. Kadar asam urat pada laki-laki cenderung
meningkat seiring dengan bertambahnya atau meningkatnya usia. Sedangkan pada
wanita, kadar asam mulai menunjukkan angka peningkatan yaitu sejak masa
menopouse. Kadar normal asam urat pada wanita yaitu 2,4-6,0 mg/Cl sedangkan
pada laki-laki yaitu 3,0-7,0 mg/Cl. Jika melebihi dari nilai tersebut makan
seseorang itu dapat di kategorikan mengalami hiperurisemia. Hiperurisemia
sendiri yaitu terjadinya peningkatan kadar asam urat darah melebihi batas normal.
Angka kejadian penyakit asam urat meningkat pada keadaan asam urat tinggi
lebih dari 9,0 mg/Cl.
Penyakit gout merupakan salah satu penyakit degeneratif. Salah satu tanda
dari penyakit gout adalah adanya kenaikan kadar asam urat dalam darah
(hiperurisemia). Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian hiperurisemia
adalah jenis kelamin, IMT, asupan karbohidrat dan asupan purin. Asupan purin
merupakan faktor risiko paling kuat yang berhubungan dengan kejadian
hiperurisemia (Setyoningsih, 2009).
Hiperurisemia yang merupakan kondisi predisposisi untuk gout, sangat
berhubungan erat dengan sindrom metabolik seperti : hipertensi, intoleransi
glukosa, dislipidemia, obesitas truncal,

dan

peningkatan resiko penyakit

kardiovaskular. Didapatkan bukti bahwa hiperurisemia sendiri mungkin


merupakan faktor risiko independen untuk penyakit kardiovaskular. Insiden dan
prevalensi gout di seluruh dunia tampaknya meningkat karena berbagai alasan,
termasuk yang iatrogenik.

Gout memengaruhi minimal 1% dari populasi di

negara-negara Barat dan merupakan penyakit yang paling umum bersama


inflamasi pada pria lebih tua dari 40 tahun (Andrew, 2005). Satu survei

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

epidemiologik yang dilakukan di Bandungan, Jawa Tengah atas kerjasama WHO


COPCORD terhadap 4.683 sampel berusia antara 15 45 tahun didapatkan bahwa
prevalensi hiperurisemia sebesar 24,3 % pada laki-laki dan 11,7% pada wanita
(Purwaningsih, 2010).
WHO mendata penderita gangguan sendi di Indonesia mencapai 81% dari
populasi, hanya 24% yang pergi ke dokter, sedangkan 71% nya cenderung
langsung mengkonsumsi obat-obatan pereda nyeri yang dijual bebas. Angka ini
menempatkan Indonesia sebagai negara yang paling tinggi menderita gangguan
sendi jika dibandingkan dengan negara di Asia lainnya seperti Hongkong,
Malaysia, Singapura dan Taiwan. Penyakit sendi secara nasional prevalensinya
berdasarkan wawancara sebesar 30,3% dan prevalensi berdasarkan diagnosis
tenaga

kesehatan adalah 14% (Riskesdas 2007-2008).

Faktor-faktor yang

mempengaruhi penyakit sendi adalah umur, jenis kelamin, genetik, obesitas dan
penyakit metabolik, cedera sendi, pekerjaan dan olah raga (Rabea, 2009).
Berdasarkan survei WHO, Indonesia merupakan negara terbesar ke-4 di dunia
yang penduduknya merupakan penderita asam urat dan berdasarkan sumber dari
Buletin Natural, jumlah orang yang menderita asam urat sekitar 35% terjadi pada
laki-laki yang berusia di bawah 34 tahun.
Berdasarkan hasil riset dari Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) Indonesia
pada tahun 2013, prevalensi penyakit sendi yaitu sebanyak 11,9% dan
kecenderungan prevalensi penyakitnya yaitu sendi/rematik/encok (24,7%) masih
lebih rendah daripada hasil riset tahun 2007 yang mencapai 30,3%. (Kemenkes
RI, 2013).
Gejala dari gout berupa serangan nyeri sendi yang bersifat akut, biasanya
menyerang satu sendi disertai demam, kemudian keluhan membaik dan disusul
masa tanpa keluhan yang mungkin berlanjut dengan nyeri sendi kronis. Hampir
85-90% penderita yang mengalami serangan pertama biasanya mengenai satu
persendian dan umumnya pada sendi antara ruas tulang telapak kaki dengan jari
kaki. (Yatim, 2006). Dari uraian di atas, jelaslah bahwa gout arthritis disebabkan
oleh multifaktor beberapa diantaranya adalah kurangnya pengetahuan masyarakat
mengenai gout arthritis dan tindakan preventif terhadap faktor resiko.

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Berdasarkan hasil pengkajian survei terhadap 20 sampel yang telah


dilakukan oleh mahasiswa S1 Program Studi Ilmu Keperawatan di lingkungan
Sumberejo Kelurahan Wirolegi RW 17 di dapatkan data bahwa cukup banyak
penderita asam urat di lingkungan tersebut terutama pada ibu-ibu di wilayah sana.
Dari hasil pemeriksaan terdapat 45% warga yang menderita asam urat, 35% warga
berisiko asam urat dan 20% warga yang kadar asam uratnya masih normal atau
tidak menderita asam urat. Sehingga dari hasil data tersebut perlu di lakukan
upaya peningkatan kesehatan yang baik dari sisi pengetahuan maupun perilaku
terhadap asam urat dengan cara bekerja sama dengan berbagai pihak. Penanganan
terhadap masalah tersebut secara bertahap nantinya akan dilakukan bersama-sama
dengan warga atau masyarakat seperti diadakannya pendidikan kesehatan kepada
masyarakat, pemberian motivasi kepada masyarakat, pemberian motivasi kepada
Kader lingkungan sumberejo, pelatihan senam asam urat untuk meringankan nyeri
pada penderita asam urat dan masih banyak lagi kegiatan-kegiatan lain yang
dilakukan guna meningkatkan kesehatan masyarakat dari segi pengetahuan dan
segi perilaku masyarakat itu sendiri.

3.2 Kerangka Penyelesaian Masalah


Sehubungan dengan kasus asam urat yang ada di Lingkungan Sumber Rejo
RW XVII Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari Jember, maka mahasiswa
PBL akan melakukan asuhan keperawatan dengan memberikan pendidikan
kesehatan tentang asam urat, dan mengajarkan masyarakat tentang manfaat
konsumsi jus nanas untuk asam urat.

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

BAB 4. RENCANA PELAKSANAAN TINDAKAN


4.1 Realisasi Penyelesaian Masalah
Pendidikan kesehatan merupakan upaya untuk memberikan pengalaman
belajar atau menciptakan suatu kondisi bagi Masyarakat untuk menerapkan caracara hidup sehat. Dalam realisasi penyelesaian masalah mengenai Asam Urat yang
dapat dilakukan adalah melakukan pendidikan kesehatan tentang Asam Urat pada
Masyarakat.
4.2 Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran pada kegiatan kesehatan ini adalah mahasiswa PBL mata
kuliah Keperawatan Komunitas yaitu yang telah dapat memberikan pendidikan
kesehatan mengenai Asam Urat.
4.3 Metode yang Digunakan
. Jenis model pembelajaran : ceramah
2. Landasan teori : Diskusi
3. Langkah pokok
a. Menciptakan suasana pertemuan yang baik
b. Menagajukan masalah
c. Mengidentifikasi pilihan tindakan
d. Memberi komentar
e. Menetapkan tindakan lanjut

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

BAB 5. HASIL KEGIATAN


5.1 ANALISIS EVALUASI DAN HASIL-HASILNYA
5.1.1. Evaluasi Struktur
1. Tempat pelaksanaan: Pelaksanaan kegiatan dilakukan di Posko
kelompok 2B di Lingkungan Sumberrejo RW 17 Kelurahan Wirolegi
Kecamatan Sumbersarii Kabupaten Jember.
2. Sasaran adalah Warga RW 17 (RT 01, 02, dan 03)
5.1.2 Evaluasi Proses
Selama kegiatan berlangsung warga antusias dan kooperatif dalam
melaksanakan

implementasi

yang

diberikan

serta

memperhatikan

dan

mendengarkan ketika implementasi berlangsung.


5.1.3 Evaluasi Hasil
Hasil dari kegiatan ini yaitu klien dapat menerima implementasi yang
dilakukan oleh mahasiswa.
5.2 FAKTOR PENDORONG
1. Masyarakat antusias dalam mendengarkan penjelasan implementasi dan
aktif bertanya.
2. Materi yang menarik yaitu tentang pemanfaatan jus nanas untuk
mengurangi asam urat.
5.3 FAKTOR PENGHAMBAT
1. Masyarakat ada yang mengobrol pada saat implementasi
2. Tidak semua warga yang diundang datang dalam acara implementasi
3. Ketidakmampuan mahasiswa dalam berbahasa madura, sedangkan
mayoritas masyarakat di Lingkungan Sumberrejo berbahasa Madura.

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

BAB 6. KESIMPULAN DAN SARAN


6.1 KESIMPULAN
Pada saat di lakukannya pengkajian pada warga masyarakat di RW 17 Lingkungan
Sumberrejo Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari Kabupaten Jember di
dapatkan hasil bahwa warga di lingkungan tersebut banyak yang menderita asam
urat. Ada beberapa keluarga beserta anggotanya yang masih belum mengetahui
asam urat, dampaknya, penyebabnya dan proses terjadinya penyakit tersebut.
Pada saat implementasi, masyarakat di ajarkan untuk mengenali penyakit asam
urat, dampaknya, penyebab dan proses terjadinya asam urat tersebut, tidak hanya
itu masyarakat di ajarkan cara untuk mencegah asam urat dan mengurangi kadar
asam urat dengan cara mengkonsumsi jus nanas. Dari hasil kegiatan penyuluhan
dapat meningkatkan pengetahuan dari masyarakat tentang penyakit asam urat.
Walaupun banyak keterbatasan yang di alami saat melakukan implementasi
namun kegiatan implementasi tersebut dapat berjalan dengan lancar.
6.2 SARAN
6.2.1 Bagi Sasaran
Masyarakat seharusnya kooperatif dalam menerima penyuluhan, sehingga
penyampain yang dilakukan mampu dipahami dan diterapkan dalam kehidupan
sehari-hari.
6.2.2 Bagi Masyarakat
Masyarakat harus dapat menjaga pola hidup sehat beserta keluarganya dan
mau memanfaatkan fasilitas kesehatan yang terdekat dari tempat tinggalnya.
6.2.3 Bagi Tenaga Kesehatan
Tenaga kesehatan seharusnya dapat menerapkan program pencegahan
terjadinya asam urat dengan melakukan penyuluhan.
6.2.4 Bagi Mahasiswa
Seharusnya mahasiswa dapat berbahasa madura sehingga tidak mengalami
kesulitan pada saat di lapangan.
DAFTAR PUSTAKA

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Maas, Meridean et al. 2011. Asuhan Keperawatan Geriatrik. Jakarta:EGC.


Nugroho, Wahyudi SKM, 2000, Keperawatan Gerontik (edisi 2), penerit buku
Kedokteran EGC : Jakarta
Stanley, Mickey dan Beare, Patricia. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik edisi
2. Jakarta: EGC.
Endank

Carmmy.2014.Asam

urat

menurut

WHO.

https://id.scribd.com/doc/110176251/Asam-Urat-Menurut-WHO di akses pada


tanggal 1 November 2016 Pukul 00.20 WIB
Kementrian

Kesehatan

Sendi.Jakarta

Daftar Lampiran

Republik

Indonesia.2013.Prevalensi

Penyakit

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Lampiran 1 : Berita acara


Lampiran 2 : Daftar hadir
Lampiran 3 : SAP
Lampiran 4 : SOP
Lampiran 5 : Materi
Lampiran 6 : Media Leaflet
Dokumentasi kegiatan

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Lampiran 1 : Berita Acara


KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANT.A 2016/2017

BERITA ACARA
Pada hari ini, Kamis tanggal 3 November tahun 2016 jam 18.30 s/d selesai
bertempat di lingkungan RW 17, Dusun Sumberrejo, Kelurahan Wirolegi,
Kecamatan Sumbersari, Kabupaten Jember, Provinsi Jawa Timur telah
dilaksanakan pendidikan kesehatan mengenai pemanfaatan daun seledri untuk
mengurangi kadar asam urat dalam darah, yang dilakukan oleh Mahasiswa
Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Jember. Kegiatan ini diikuti oleh 30
orang (daftar hadir terlampir).

Jember, 3 November 2016


Mengetahui,
Dosen Pembina
,
Keperawatan Komunitas
PSIK Universitas Jember
Dosen Pembimbing

Ns. Kushariyadi, S.Kep., M.Kep


NRP. 760015697

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Lampiran 2 : Daftar Hadir


KEMENTERIAN RISET TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS JEMBER
PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATANT.A 2016/2017

DAFTAR HADIR

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Lampiran 3: SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN
Topik/Materi

: Asam Urat dan manfaat jus nanas untuk mengurangi nyeri


pada asam urat

Sasaran

: Masyarakat Lingkungan Sumber Rejo Kelurahan Wirolegi


Kecamatan Sumbersari Jember

Waktu

: 18.00 s/d selesai

Hari/Tanggal

: Jumat, 4 November 2016

Tempat

Di Posko Lingkungan RW XVII Lingkungan Sumber Rejo


Kelurahan Wirolegi Kecamatan Sumbersari Kabupaten
Jember

1. Standar Kompetensi
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan, sasaran akan dapat mengerti dan
memahami tentang Asam Urat dan manfaat jus nanas untuk asam urat.
2. Kompetensi Dasar
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 60 menit sasaran akan
mampu :
a. Menjelaskan tentang pengertian Asam Urat;
b. Menjelaskan tentang penyebab Asam Urat;
c. Menjelaskan definisi jus nanas dan zat kandungan yang ada di dalam jus
nanas,
d. Menjelaskan tentang Manfaat Jus nanas;
e. Menjelaskan tentang cara pembuatan Jus nanas dengan benar.
3. Pokok Bahasan :
Menjelaskan cara mengolah buah (nanas) dengan baik dan manfaat jus nanas
untuk asam urat
4. Subpokok Bahasan
a. Definisi Asam Urat;

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

b. Penyebab asam urat;


c. Definisi jus nanas dan kandungan di dalamnya;
d. Manfaat Jus Nanas;
e. Cara pembuatan jus nanas yang baik.
5. Waktu
1x 30 Menit
6. Bahan / Alat yang digunakan
Leaflet,blender,nanas,air,kabel olor, gelas, gula.
7. Model Pembelajaran
a. Jenis Model Pembelajaran

: Ceramah

b. Landasan Teori

: Konstruktivisme

c. Landasan Pokok

1. Menciptakan suasana ruangan yang baik


2. Mengajukan masalah
3. Membuat keputusan nilai personal
4. Mengidentifikasi pilihan tindakan
5. Memberi komentar
6. Menetapkan tindak lanjut
8. Persiapan
Mahasiswa menyiapkan materi pendidikan kesehatan, menyiapkan klien,
menyiapkan ruangan, serta menyiapkan alat atau bahan yang diperlukan
untuk pendidikan kesehatan.
9. Kegiatan Pendidikan Kesehatan
NO
1.

Kegiatan
Penyuluhan
Pembukaan 5 menit1.
Mengucapkan salam
Tahap

Waktu

Sasaran
1.
Menjawab salam

2.

Memperkenalkan diri

2.

Memperhatikan

3.

Menjelaskan tujuan

3.

Memperhatikan

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

2.

Inti

20 menit 1. Menjelaskan materi tentang :

Menyimak dan
memperhatikan

a. Definisi Asam Urat;


b. Penyebab asam urat;
c. Definisi jus nanas

dan

kandungan di dalamnya
d. Manfaat jus nanas
e. Cara pembuatan jus nanas
yang baik.
2. Memberikan
pada

kesempatan

Masyarakat

untuk

bertanya
2.

3. Menjawab pertanyaan

Bertanya

Memberikan kesempatan
kepada perwakilan masyarakat
untuk menjelaskan kembali
dan mempraktikan materi yang
sudah disampaikan
3.
3.

Penutup

Memberikan kesempatan

untuk bertanya.
5 menit 1. 1. Menyimpulkan

materi Menjawab dan

yang telah diberikan

mendengarkan

2. Mengevaluasi

hasil

pendidikan kesehatan
3. Memberikan Leaflet tentang
Asam Urat dan manfaat jus
nanas untuk asam urat
Salam Penutup

Menjawab salam

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

10. Evaluasi
Jawablah pertanyaan ini dengan tepat
a. Apakah Asam urat itu?
b. Apa saja penyebab dari asam urat?
c. Apa itu jus nanas dan apa saja kandungan di dalamnya?
d. Apa manfaat dari jus nanas untuk asam urat?
e. Bagaimana cara mengolah buah (nanas) dengan baik?

Jember, 4 November 2016


Penyuluh,

Nanda Khoiril Mala Sulastri


NIM 142310101048

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Lampiran 4: SOP

STANDART OPERASIONAL PROSEDUR


PEMBUATAN REBUSAN DAUN SELEDRI
PSIK
UniversitasJember
1.

PENGERTIAN

Nanas mempunyai nama latin Ananas comosus


dan termasuk dalam famili Bromeliaceae. Nanas
merupakan sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari
Brasil, Bolivia dan Paraguay. Jus nanas sendiri
merupakan minuman yang terbuat dari buah nanas
yang telah di hancurkan menggunakan alat atau
blender dan mengandung banyak vitamin serta zat gizi

2.

TUJUAN

lainnya.
1. Meningkatkan pengetahuan warga tentang manfaat
jus nanas untuk asam urat

3.

INDIKASI

2. Mengurangi kadar asam urat


Klien dengan Asam urat dan Klien dengan risiko asam
urat

4.

KONTRAINDIKA

Ibu hamil

SI
5.

6.

PERSIAPAN

1. Menyediakan alat

KLIEN

2. Memperkenalkan diri dan menjelaskan tujuan

PERSIAPAN

1. leaflet

ALAT DAN

2. blender

BAHAN

3. nanas
4. gula/madu
5. gelas
6. air

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

7.

CARA BEKERJA
Semua pasien, pengunjung dan petugas kesehatan harus di anjurkan untuk
selalu memahami cara membuat jus nanas dengan benar, yaitu dengan cara:
1.

Cara membuat jus nanas sangat mudah. Langkah pertama yang harus
Anda lakukan adalah menghilangkan mahkotanya, kemudian kupas
kulitnya dan potong-potong. Jangan lupa untuk menghilangkan
bagian tengah buahnya karena teksturnya sangat berserat dan tidak
nikmat untuk dikonsumsi.

2.

Masukkan potongan nanas tadi ke dalam tabung blender. Tambahkan


air dan gula. Anda juga dapat menggunakan madu sebagai pengganti
gula untuk mempermanis jus nanas Anda. Nyalakan blender dengan
kecepatan tinggi selama sekitar 5 sampai 10 menit sampai bahan
tersebut seluruhnya telah bercampur dengan baik.

3.

Jika Anda merasa jus yang terlalu kental, kemudian tambahkan


secangkir air dan blender lagi. Tuang jus dalam gelas dan minum

8.

EVALUASI
1. Tanyakan pada klien bagaimana perasaannya setelah minum rebusan
daun seledri
2. Beri klien kesempatan untuk bertanya jika masih ada yang kurang

9.

paham.
Hal-hal yang harus diperhatikan :
1. mengupas buah nanas dengan benar
2. Pastikan klien mempraktikkan cara membuat jus nanas dengan baik..
3. Kondisi ruangan yang nyaman, suhu tidak terlau panas, tidak terlalu
dingin, pencahayaan yang cukup.

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Lampiran 5: Materi
MATERI PENYULUHAN
1. Definisi Asam Urat
Asam urat (gout) merupakan penyakit arthritis yang menyerang daerah
persendian dan disebabkan oleh kelainan metabolisme purin, pada tahap kronis
akan terjadi pembentukan tofi (garam natrium urat) yang mengakibatkan
kecacatan permanen pada daerah persendian. Asam urat adalah hasil produksi oleh
tubuh, sehingga keberadaanya bisa normal dalam darah dan urin. Akan tetapi sisa
dari metabolisme protein makanan yang mengandung purin juga bisa
menghasilkan asam urat. Oleh karena itu kadar asam urat dalam darah dapat
meningkat apabila seseorang terlalu berlebih mengkonsumsi makanan yang
mengandung purin tinggi seperti estrak daging, kerang, jeroan seperti hati ginal,
limpa, paru, otak (Misnadiarly, 2007).
Kadar asam urat dapat diketahui melalui hasil pemeriksaan darah dan urin.
Nilai rujukan kadar darah asam urat normal pada laki-laki yaitu 3.6 - 8.2 mg/dl
sedangkan pada perempuan yaitu 2.3 - 6.1 mg/dl (E. Spicher, Jack Smith W.
1994).
2. Faktor Penyebab Asam Urat
Dengan memahami proses terjadinya hiperurisemia dapat disimpulkan bahwa
faktor-faktor yang berpengaruh sebagai penyebab gout adalah (Sustrani, L dkk,
2007):
a. Faktor keturunan dengan adanya riwayat gout dalam silsilah keluarga.
b. Meningkatnya kadar asam urat karena diet tinggi protein dan makanan kaya
senyawa purin lainnya. Purin merupakan senyawa yang akan dirombak
menjadi asam urat dalam tubuh. Sejak dahulu masyarakat percaya bahwa
konsumsi makanan tertentu dapat menimbulkan penyakit asam urat, misalnya
jeroan, emping, dan bayam. Dengan demikian, banyak orang yang pernah
menderita radang sendi, tanpa mengetahui penyebab radang sendinya, selalu
berupa menghindari stersebut, mereka menimbun obat atau ramuan
tradisional untuk menurunkan kadar asam uratnya.

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Ada beberapa jenis makanan yang diketahui kaya purin, antara lain daging,
baik daging sapi, babi, kambing, atau makanan dari laut (seafood), kacangkacangan, bayam, jamur, dan kembang kol. Tenaga layanan kesehatan
umumnya selalu menyarankan untuk menghindari atau mengurangi konsumsi
makanan tersebut. Akan tetapi, sampai beberapa tahun yang lalu belum ada
bukti nyata yang mendukung hal ini.
c. Akibat konsumsi alkohol berlebihan, karena alkohol merupakan salah satu
sumber purin melalui ginjal, sehingga disarankan tidak sering mengkonsumsi
alkohol
d. Hambatan dari pembuangan asam urat karena penyakit tertentu, terutama
gangguan ginjal. Pasien disarankan meminum cairan dalam jumlah banyak.
Minum air sebanyak 2 liter atau lebih setiap harinya membantu pembuangan
urat, dan meminimalkan pengendapan urat dalam saluran kemih.
e. Penggunaan obat tertentu yang meningkatkan kadar asam urat, terutama
diuretik (furosemida dan hidroklorotiazida).
f. Penggunaan antibiotik berlebihan yang menyebabkan berkembangnya jamur,
bakteri, dan virus yang lebih ganas.
g. Penyakit tertentu pada darah (anemia kronis) yang menyebabkan terjadinya
gangguan metabolisme tubuh, misalnya berupa gejala polisitomia dan
leukimia.
h. Faktor lain seperti stres, diet ketat, cedera sendi, darah tinggi, dan olahraga
berlebihan.
3. Definisi Nanas dan Zat yang Terkandung di dalamnya
Nanas mempunyai nama latin Ananas comosus dan termasuk dalam famili
Bromeliaceae. Nanas merupakan sejenis tumbuhan tropis yang berasal dari Brasil,
Bolivia dan Paraguay. Jus nanas sendiri merupakan minuman yang terbuat dari
buah nanas yang telah di hancurkan menggunakan alat atau blender dan
mengandung banyak vitamin serta zat gizi lainnya.
Kandungan gizi yang sangat menonjol dari buah nanas adalah vitamin C
dan mangan. The Worlds Healthiest Foods mengungkapkan bahwa kadnungan
vitamin C pada 165 gr nanas dapat mencapai 105,1% kebutuhan per hari.
Sedangkan kandungan mangannya mencukupi 76,5% kebutuhan per hari. Selain

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

itu ekstrak dari buah dan batang nanas banyak mengandung enzim proteolitik
bromelain yang dapat digunakan untuk memecah protein. Nanas juga kaya akan
tembaga, serta mengandung cukup banyak vitamin B1, vitamin B6, serat pangan,
folat, dan asam patogenik. Vitamin A juga di temukan dalam nanas meski tidak
banyak.

4. Manfaat Jus Nanas


Beberapa manfaat buah nanas yaitu :
1. Menurunkan Tekanan Darah
Karena buah nanas mengandung kalium sehingga buah nanas berguna
untuk mengendalikan tekanan darah tinggi. Serat pada buah nanas juga
mampu mencegah penyerapan lemak di saluran cerna sehingga tidak
penimbunan di pembuluh darah yang bisa mengakibatkan naiknya
tekanan darah.
2. Menurunkan Berat Badan

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Kandungan enzim proteiolitik pada buah nanas dapat menghambat


penyerapan lemak di saluran pencernaan sehingga terbuang dari feses.
Selain itu vitamin C juga bisa mengaktifkan proses pembakaran lemak
sehingga tidak menumpuk di dalam tubuh.
3. Mengurangi kadar Asam Urat
Kandungan enzim bromelain dan kandungan kaliumnya membuat nanas
bersifat diuretik yang

efektif dalam membantu mengatasi masalah

asam urat. Namun ingat, jangan mengkonsumsi nanas yang terlalu


matang karena kandungan alkohol pada nanas yang terlalu matang bisa
menyebabkan kenaikan kadar asam urat.
4. Mengatasi gangguan pencernaan
Kandungan serat dan vitamin C mampu mengatasi sembelit dan
menghambat penyerapan lemak untuk kemudian di buang keluar tubuh.
5. Menguatkan Tulang
Nanas juga salah satu buah yang populer untuk membantu menguatkan
tulang. Kandungan mangan di dalamnya dibutuhkan untuk membentuk
struktur tulang agar lebih padat. Anda bisa memperoleh 73% kebutuhan
mangan dengan mengonsumsi nanas dalam sehari.
6. Menjaga Kesehatan Gigi
Khasiat buah nanas dapat menjaga kesehatan gigi, ini karena buah
nanas mengandung vitamin C yang dapat membantu pencegahan plak
pada gigi juga penyakit gusi.
Masih banyak lagi manfaat dari buah nanas yang lainnya karena buah
nanas memiliki banyak kandungan gizi yang baik dalam tubuh.
5. Cara Pembuatan Jus Nanas Dengan Benar
Cara Membuat :
1. Cara membuat jus nanas sangat mudah. Langkah pertama yang harus Anda
lakukan adalah menghilangkan mahkotanya, kemudian kupas kulitnya dan
potong-potong. Jangan lupa untuk menghilangkan bagian tengah buahnya
karena teksturnya sangat berserat dan tidak nikmat untuk dikonsumsi.

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

2. Masukkan potongan nanas tadi ke dalam tabung blender. Tambahkan air


dan gula. Anda juga dapat menggunakan madu sebagai pengganti gula
untuk mempermanis jus nanas Anda. Nyalakan blender dengan kecepatan
tinggi selama sekitar 5 sampai 10 menit sampai bahan tersebut seluruhnya
telah bercampur dengan baik.
3. Jika Anda merasa jus yang terlalu kental, kemudian tambahkan secangkir
air dan blender lagi. Tuang jus dalam gelas dan minum.

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

DAFTAR PUSTAKA

Patapong TOWIWAT and Zhan-Guo LI. 2014. The Association of vitamin C,


Alcohol, Coffee, tes, Milk and yoghurt with uric acid and got. International
Journal of Rheumatic Diseases 2015; 18: 495501
Depkes RI. (1995). Materia Medika Indonesia Jilid VI. Jakarta: Departemen
Kesehatan RI
Maas, Meridean et al. 2011. Asuhan Keperawatan Geriatrik. Jakarta:EGC.
Nugroho, Wahyudi SKM, 2000, Keperawatan Gerontik (edisi 2), penerit buku
Kedokteran EGC : Jakarta
Stanley, Mickey dan Beare, Patricia. 2006. Buku Ajar Keperawatan Gerontik edisi
2. Jakarta: EGC.
Endank

Carmmy.2014.Asam

urat

menurut

WHO.

https://id.scribd.com/doc/110176251/Asam-Urat-Menurut-WHO di akses pada


tanggal 1 November 2016 Pukul 00.20 WIB
Kementrian
Sendi.Jakarta

Kesehatan

Republik

Indonesia.2013.Prevalensi

Penyakit

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Sustrani, L dkk. 2007. Asam Urat. Jakarta: Gramedia Media UtamaLampiran 6:


Leaflet

Dokumentasi kegiatan

Laporan Pertanggungjawaban PBL Keperawatan Komunitas-PSIK


Universitas Jember

Anda mungkin juga menyukai