PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
penyakit yang paling banyak dijumpai di klinik penyakit dalam dan kehidupan
Gastritis atau secara umum dikenal dengan istilah sakit maag atau ulu
hati yang disebut peradangan pada dinding lambung terutama pada selaput
lendir lambung, penyakit ini sering dijumpai timbul secara mendadak biasanya
ditandai dengan rasa mual dan muntah, nyeri, perdarahan, rasa lemah,nafsu
makan menurun atau sakit kepala. Pembagian klinis gastritis secara garis besar
dibagi menjadi dua jenis yaitu gastritis akut dan gastritis kronis (Nosi &
Megawati, 2014)
rokok. Terjadinya gastritis dapat disebabkan oleh pola makan yang tidak baik
dan tidak teratur sehingga lambung menjadi sensitif bila asam lambung
1
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
2
makanan yang bergas, makanan yang bersantan, makanan yang pedas, asam,
Pola makan atau frekuensi makan yang baik dimana makan mulai dari jam
7 hingga jam 10 pagi. Diikuti makan yang kedua dengan jarak enam jam
setelahnya mulai jam 1 siang hingga jam 3 sore. Ketika makanan dikonsumsi
Selain pola makan, Stress juga memliki efek negatif memulai mekanisme
aliran darah pada sel epitel lambung dalam melindungi mukosa lambung.saat
akan menuju ginjal dan memicu proses perubahan glikogen menjadi glukosa
pertahanan ini menjadi kronis maka kita akan menjadi lebih rentan terhadap
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
3
Akibat iritasi pada respons mukosa lambung yang terus menerus, jaringa
asam dan basa kuat yang bersifat korosif mengakibatkan peradangan dan
Merokok juga menyebabkan gangguan pada perut yang mulai dengan rasa
perih pada perut yang diakibatkan terlalu banyak menghisap rokok dan dapat
dapat bertahan terhadap keasam cairan lambung, karena beberapa zat tertentu
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
4
tahun dan umumnya terjadi pada penduduk yang berusia 20-30 tahun adalah
usia yang paling sering mengalami gastritis dan menyerang lebih banyak pada
shanghai sekitar 17,2% yang secara subtansial lebih tinggi dari populasi barat
beberapa hasil presentasi dari angka kejadian gastritis di dunia, dimulai dari
negara angka kejadian gastritis paling tinggi yaitu, Amerika dengan presentasi
mencapai 47% kemudian diikuti oleh India dengan presentasi 43% lalu
beberapa negara lainnya seperti Indonesia 40,8%, Kanada 35%, China 31%,
Francis 29,5%, Inggris 22% dan jepang 14,5%. Angka kejadian gastritis pada
terbanyak pada pasien rawat inap di rumah sakit di Indonesia dengan jumlah
dengan jumlah 51.962 atau 3,00%. (Dinkes Provinsi Lampung, 2014). Data
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
5
yang didapat dari Dinas Kesehatan kabupaten Pringsewu pada 2013 Gastritis
Sejalan hasil penelitian saat ini oleh Megawati & Nosi (2014) penelitian
variabel pola makan terhadap kejadian gastritis diperoleh ρ= 0,024 (ρ< 0,05)
yang artinya ada pengaruh antara pola makan terhadap kejadian gastritis.
Sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Indra dewi (2014) dari
kejadian gastritis.
Sejalan dengan penelitian yang di lakukan oleh Srianti & Munawir (2014)
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
6
Sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Bupu Nay dkk (2013)
responden (6%) yang tidak menderita gastritis, dan 17 responden (34%) yang
Setelah dilakukan uji statistik dengan chi-square diperoleh nilai ρ = 0,000 < α
bulan September sampai desember 2018 berjumlah 162 orang yang menderita
Gastritis yang ada dirawat jalan, pada laki-laki berjumlah 27 orang dan pada
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
7
B. Rumusan Masalah
mual dan muntah, nyeri, perdarahan, rasa lemah, nafsu makan menurun atau
sakit kepala dan bisa juga karena inflamasi yang terjadi pada lapisan lambung,
yang sering merasa nyeri pada bagian perut melalui bakteri helicobacter
mengenai terjadinya gastritis bisa karena frekuensi atau pola makan, stres,
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
8
2. Tujuan Khusus
D. Ruang Lingkup
E. Manfaat Penelitian
1. Aplikatif
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
9
c. Bagi perawat
penanganan gastritis.
2. Institusi Pendidikan
Pringsewu Lampung.
3. Peneliti Selanjutnya
menyebabkan gastritis.
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
10
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Gastritis
1. Pengertian Gastritis
lambung yang dapat bersifat akut, kronis, difusi atau local (Nurarif &
Kusuma, 2015).
dengan bakteri atau bahan iritan lain (Wijaya & Putri, 2013).
gastritis yaitu gastritis akut dan tipe tidak umum gastritis kronik
2. Etiologi Gastritis
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
11
b. Gastritis karena stress akut, merupakan jenis yang paling berat, yang
secara tiba-tiba.
d. Gastritis karena virus dan jamur bisa terjadi pada penderita penyakit
3. Patofisiologi
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
12
gastroyeyunostomi(Nurarif&Kusuma, 2015)
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
13
Pathway
Bagan 2. 1 Patofisiologi
Obat-
obatan(NISAD,aspirin, H. phylori kafein
sulfanomida
steroid,digitalis)
Inflamasi
Erosi mukosa lambung Perdarahan
Nyeri Epigastrium
Menurun tonus dan MukosaLambungkehilan
peristaltic lambung ganintegritasjaringan
Me ↓ Sensoriuntukmakan
Mual Doronganekspulsiisilamb
ungkemulut
Kekurangan Volume
Cairan
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
14
4. Manfestasi Klinis
perdarahan aktif.
5. Komplikasi
6. Pemeriksaan penunjang
bahwa pasien pernah kontak dengan bakteri pada suatu waktu dalam
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
15
terjadinya infeksi.
e. Ronsen saluran cerna bagian atas. Tes ini akan terlihat adanya tanda-
ronsen. Cairan ini melapisi saluran cerna dan akan akan terlihat lebih
7. Penatalaksanaan Gastritis
a. Gastritis Akut
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
16
b. Gastritis kronis
disertai sel pariental dan chief sell. Dinding lambung menjadi tipis
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
17
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
18
B. Faktor Predesposisi
1. Umur
usia lebih dari 40 tahun. Dan jenis kelamin wanita lebih sering terkena
karena disebabkan sering diit terlalu dekat, disamping itu wanita lebih
2. Jenis kelamin
gastritis. Hal ini disebabkan karena wanita sering diet terlalu ketat, karena
takut gemuk, makan tidak beraturan, disamping itu wanita lebih emosional
3. Pekerjaan
kebutuhan dirinya, terutama dalam menjaga pola makan tepat waktu dan
super sibuk seperti ini juga menyebabkan stres karena tekanan kerja yang
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
19
maag.
4. Pendidikan
kebutuhan gizi, salah satu contoh prinsip yang dimiliki seseorang dengan
terhadap pengaruh luar. Gastritis akut yang tidak diobati akan berkembang
menjadi kronis. Gastritis yang disertai borok atau luka pada dinding lambung
1. Stres
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
20
berlangsung terus menerus (tugas yang terlalu berat, atau tugas yang tidak
mampu dilakukan karena situasi yang tidak kondusif atau stress yang
disebabkan oleh taruma). Stres juga sebagai reaksi aktif respon tubuh
terhadap lingkungan yang memproteksi diri dan juga sebagai bagian dari
sistem pertahan yang membuat kita tetep hidup dan dimana kondisi yang
1) Penyebab stres
Menurut Nasir & Muhith (2011). Secara garis besar stres dibagi
hukum.
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
21
mental.
Secara garis besar tingkat respon stres dibagi menjadi beberapa yaitu
Wirawan, 2018).
b. Stresyang buruk(Distres)
3) Tahapan stres
Tahapan ini merupakan tingkat stres yang ringan dan biasanya disertai
dengan perasaan.
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
22
1) Semangat besar
menipis.
tengkuk).
kebelakang).
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
23
terbangun.
4) Perasaan negativistik.
sebelumnya.
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
24
1. Debaran jantng amat keras, hal ini diebabkan zat adrenalin yang
pingsan.
4) Dampak stres
belajar dan berfikir. Dampak negatif stres dapat berupa gejala fisik
perut, magg, berubahhan selera makan, susah tidur, dan dan kehngan
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
25
2. Pola makan
Pola makan adalah suatu cara atau usaha dalam pengaturan jumlah
pada kesehatan tubuh, terutama menurunnya sistem imun. Hal ini bisa
terjadi karena pola makan yang tidak benar dapat menyebabkan asupan
mungkin tidak mempunyai pengaruh apa pun sebab banyak diantara kita
yang mempunyai pola makan yang buruk namun masih sehat-sehat saja.
banyak penyakit mulai dari yang paling ringan seperti gastritis hingga
tidak diperhatikan lagi.Padahal, porsi makan yang terlalu banyak itu tidak
baik, begitu jugasebaliknya. Pola makan yang buruk ini juga dapat
menyebabkan tidak teraturnya jam maka, diantara jam makan yang paling
Pola makan terdiri dari frekuensi makan, jenis makan,dan jumlah maakan
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
26
a. Frekuensi makan
dengankosongnya lambung.
Frekuensi makan yang baik dimana makan mulai dari jam 7 hingga
jam 10 pagi. Diikuti makan yang kedua dengan jarak enam jam
(Sulistyoningsih, 2011).
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
27
1) Jenis makanan
panas dan nyeri dihulu hati yang disertai dengan mual dan muntah
(Oktaviani, 2011).
dan jenis makan yang dimakan. Serta porsi makan dimana jumlah
suatu ukuran maupun takaran makanan ayng dikonsumsi pada tiap kali
itu, makanan dengan kebiasaan dan porsi makan yang tidak baik akan
(Harahap, 2012).
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
28
3. Alkohol
dan dapat terjadi perdarahan, masuknya zat-zat seperti asam dan basa kuat
menyebabkan gangguan pada perut yang mulai dengan rasa perih pada
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
29
pada kelenjar ini gastrin akan merangsang sel pariental dan sel peptic
D. Kerangka Teori
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
30
Bagan 2.2
Kerangka Teori
Faktor Predeposisi
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Pekerjaan
4. Pendidikan
1. Stres
2. Pola Makan
3. Alkhol
4. Merokok
E. Kerangka Konsep
Kerangka konsep penelitian adalah suatu uraian antara variabel yang satu
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
31
Bagan 2.3
Kerangka Konsep
1. Stres
2. Pola Makan Gastritis
3. Alkohol
4. Merokok
F. Hipotesis
(Notoatmojo, 2010)
Ha :
Ho :
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
32
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
33
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
efektif dan efisien. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah
situasi atau sekelompok subjek. Hal ini dilakukan untuk melihat hubungan
antara gejala satu dengan lainnya atau variabel satu dengan lainnya
(Notoatmodjo, 2010).
pengumpulan data sekaligus pada suatu saat (point time approach) artinya
B. Variabel Penelitian
Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat atau ukuran
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
34
2010)
penelitian :
1. Variabel Independen
2. Variabel Dependen
dimaksud, atau tentang apa yang diukur oleh variabel yang bersangkutan.
33
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
35
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
36
1. Populasi
juga disebut studi populasi atau studi sensus. Populasi dalam penelitian
2. Sampel
n= N
1+N (d)2
Keterangan :
n = besar sampel
N = besar populasi
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
37
sampel sebanyak 64
a. Kriteria inklusi
Kriteria inklusi adalah kriteria atau ciri- ciri yang perlu dipenuhi
(Notoatmodjo, 2010).
b. Kriteria Eksklusi
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
38
E. Tehnik Sampling
dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan ada atau tersedia
2019.
G. Etika Penelitian
Etika penelitain yaitu hak objek penelitian dan yang lainya harus di
consent).
1. Informed Consent
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
39
(Nursalam, 2013).
menjadi responden.
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
40
penelitian ini prinsip keterbukaan dan adil perlu dijaga oleh peneliti
manusia)
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
41
1. Instrumen
Pringsewu.
Pringsewu.
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
42
informed consent.
1. Validitas adalah suatu indeks yang menunjukkan alat ukur itu benar-
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
43
a. Editing
b. Coding
komputerisasi.
koreksi.
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
44
2. Analisa Data
a. Analisa Univariat
b. Analisis Bivariat
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
45
K. Jalannya penelitian
Lampung.
Pringsewu
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
46
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
47
DAFTAR PUSTAKA
Harahap, W. 2012. Hubungan Pola Makan dengan status Gizi pada siswa SMA 2
Rintisan sekolah bertaraf Internasional (RSBI). Status Gizi Anak
Kemenkes RI. Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2015. Jakarta : Kemenkes RI;
2016
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung
48
Sulistyoningsih. 2011. Gizi untuk Kesehatan Ibu dan Anak. Yogyakarta: Graha
Ilmu.
Wijaya, A.S & Putri, Y.M, 2013, Keperawatan Medikal Bedah 1, Yogyakarta:
Nuha Medika.
Yosep, H. I., dan Sutini, T. 2013. Buku ajar Keperawatan Jiwa dan Advance
Mental Health Nursing. Bandung: Refka Aditama.
STIKesMuhammadiyahPringsewu Lampung