SKRIPSI
Oleh :
DIKY DAFISTA
142012014005
Oleh :
DIKY DAFISTA
142012014005
ii
Abstrak
Terapi massage pada punggung dan leher merupakan salah satu terapi
komplementer yang dapat diberikan pada pasien hipertensi primer. Tujuan
penelitian untuk mengetahui pengaruh terapi massage punggung dan leher
terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi primer
Hasil penelitian didapatkan bahwa ada pengaruh massage punggung dan leher
terhadap tekanan darah pada pasien hiperensi primer sesi 1 sampai dengan sesi 6
dengan p-value 0.000 (p < 0.05), dan didapatkan bahwa ada perbedaan tekanan
darah sistole pada kelompok intervensi dan kelompok kontrol dengan p-value
0.000 (p < 0.05) dan tekanan darah diastole p-value 0.002 (p < 0.05).
Kata kunci : Hipertensi primer, tekanan darah, terapi massage punggung dan
leher.
Referensi : 27 referensi
iii
Abstract
Massage therapy on the back and neck it is complementary therapy that can be
administered to patients with primery hypertension. The purpose of study was to
determine the effect of therapeutic back and neck massage on blood pressure in
patients with primary hypertension.
The results of this study showed that there was an effect of back and neck
massage towards blood pressure in primary hypertensive patients, 1st session
until 6th session with p-value 0.000 (p <0.05) and it was found that there was a
difference between sistole blood pressure in the intervention group and control
group with p-value 0.000 (p <0.05) and diastolic blood pressure p-value 0.002 (p
<0.05).
iv
MOTTO
v
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
6
Telah diperiksa dan disetujui untuk diujikan dihadapan TIM Penguji Skripsi
MENYETUJUI
Pembimbing I
Pembimbing II
PENGESAHAN PENELITIAN
Skripsi oleh Diky Dafista ini telah diperiksa dan dipertahankan dihadapan Tim
Penguji Skripsi dan dinyatakan Lulus pada tanggal 9 Juni 2018.
MENGESAHKAN
Tim Penguji :
(…………………..)
NBM : 1981 1129 2005 01 2007
Penguji II : Ns. Tri Wijayanto, M.Kep,Sp.KMB
(……………..……)
NBM : 965426
Ketua Program Studi
Mengetahui,
Ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu
Ns. Arena Lestari, M.Kep., Sp.Kep.J
NBM. 965246
Dengan ini menyatakan bahwa semua yang saya tulis dalam Skripsi ini sesuai
dengan sumber-sumber aslinya dan penulisanya sesuai dengan kaidah-kaidah
penulisan ilmiah. Skripsi ini merupakan hasil karya saya. Jika dikemudian hari
terbukti bahwa skripsi ini plagiat, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai
dengan peraturan yang berlaku.
Diky Dafista
viii
Diky dafista
NIM 142012014005
ix
Diky Dafista lahir pada tanggal 9 januari 1997 di Desa Talang Way Sulan
Kecamatan Way Sulan, Kabupaten Lampung Selatan. Anak keempat dari tujuh
bersaudara dari pasangan Bapak Hendri Susanto dan Ibu Lamirah Verdiana.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Pengaruh Pijat
(Massage) Punggung dan Leher Terhadap Tekanan Darah Pada Pasien Hipertensi
Primer di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Pringsewu Lampung Tahun 2018”.
Dalam penulisan skripsi ini, penulis mengucapkan banyak terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
Penulis
xi
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
12
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN.......................................................................................i
HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI.......................................................ii
HALAMAN ABSTRAK.....................................................................................................iii
HALAMAN MOTTO..........................................................................................................v
PERSETUJUAN UJIAN SKRIPSI...............................................................................vi
PENGESAHAN PENELITIAN......................................................................................vii
SURAT PERNYATAAN ORISINLITAS ......................................................
viii
SURAT PERNYATAAN PUBLIKASI..........................................................................ix
RIWAYAT HIDUP PENULIS..........................................................................................x
KATA PENGANTAR...........................................................................................................xi
DAFTAR ISI...........................................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................
xiv
DAFTAR TABEL..................................................................................................................xv
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................
xvi
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah..............................................................................1
B. Rumusan Masalah.........................................................................................7
C. Tujuan Penelitian...........................................................................................7
D. Ruang Lingkup...............................................................................................8
E. Manfaat Penelitian.........................................................................................9
xii
xiii
xiv
DAFTAR GAMBAR
xv
DAFAR TABEL
xvi
DAFTAR LAMPIRAN
xvii
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Hipertensi atau yang dikenal sebagai penyakit darah tinggi merupakan salah
satu masalah yang cukup dominan di dunia baik di negara maju maupun
darah sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg pada dua
kali pengukuran dengan selang waktu lima menit dalam keadaan cukup
istirahat atau tenang (Kemenkes RI, 2014). Penyakit hipertensi sering disebut
sebagai “The Silent Killer” atau “pembunuh tanpa gejala”, karena sering
Adapun komplikasi yang sering terjadi pada penderita hipertensi seperti gagal
menunjukan penderita hipertensi pada usia >18 tahun sekitar 24,1% pada pria
dan 20.1% pada wanita, jumlah orang dewasa dengan hipertensi meningkat
dari 594 juta pada tahun 1975 menjadi 1,13 miliar pada tahun 2015 dengan
2015).
Indonesia berdasarkan hasil pengukuran pada umur ≥18 tahun sebesar 25,8%,
jadi cakupan nakes hanya 36,8%, sebagian besar (63,2%) kasus hipertensi di
normal tetapi sedang minum obat hipertensi sebesar 0,7%, jadi prevalensi
bulan januari- juni 2017 diperoleh data, bahwa jumlah penderita hipertensi
belum diketahui penyebabnya (idiopatik), terjadi pada 90% dari seluruh kasus
kasus hipertensi berat, gejala yang dialami klien antara lain : sakit kepala
pertahankan asupan diet dengan cara mengkonsumsi buah dan sayur dan diet
Salah satu hal yang dapat dilakukan untuk penatalaksanaan hipertensi adalah
atau memanipulasi otot-otot dan jaringan lunak lain dari tubuh, massage
patologis dan melatih jaringan lunak secara pasif. Gerakan pijatan pada kulit,
saraf aferen menuju susunan saraf pusat, dan selanjutnya sususnan saraf pusat
jantung (heart rate) dan denyut nadi (pulse rate) dan mengakibatkan aktivasi
2010; Prilutsky, B. 2003; Sherwood, 2012, dalam Wijayanto, & Sari, 2015).
bahwa terjadi penurunan sistolik dan diastolik sebanyak 6.44 dan 4.77
massage dapat menurunkan tekanan sistole dan diastole sebesar 3.36 /1.27
mmHg.
perbedaan rata-rata tekanan darah sistole dan diastole sebelum dan sesudah
terapi massage yang dilakukan dua kali seminggu. Penelitian yang dilakukan
Kulon Progo.
Terapi massage memiliki efek pada tekanan darah, terutama pada penderita
tengkuk, dan punggung, oleh karena itu massage pada punggung dan leher
B. Rumusan Masalah
dalam penelitian ini adalah “Adakah pengaruh terapi massage punggung dan
leher terhadap tekanan darah pada pasien hipertensi primer di wilayah kerja
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Ruang Lingkup
1. Lingkup Masalah
2. Lingkup Waktu
Penelitian ini dilakukan pada bulan April 2018 s/d Mei 2018
3. Lingkup tempat
Pringsewu.
4. Lingkup Metode
5. Lingkup Sasaran
E. Manfaat Penelitian
1. Aplikatif
2. Institusi
3. Peneliti
Sebagai bahan atau bahan dasar untuk peneitian lebih lanjut mengenai
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Hipertensi
1. Pengertian Hipertensi
sistolik ≥140 mmHg dan tekanan darah diastolik ≥90 mmHg pada usia
≥18 tahun yang dilakukan dua atau lebih pengukuran tekanan darah di
2. Etiologi Hipertensi
10
b. Hipertensi sekunder
antara lain:
3) Gangguan Endokrin
4) Coarctation aorta
6) Kehamilan
7) Merokok
2011).
hipertensi.
4. Patofisiologi
penyebab.
hipertensi terjadi akibat adanya perubahan pada satu atau lebih faktor
yang mempengaruhi resistensi perifer atau curah jantung. Selain itu, juga
harus ada masalah dengan sistem kontrol tubuh yang memantau atau
yang digunakan oleh ginjal untuk menyerap kembali ion natrium telah
besar jenis hipertensi dianggap poligenik (yaitu mutasi pada lebih dari
satu gen).
ginjal yang terkait dengan variasi genetik pada jalur dimana ginjal
darah yang dipompa keluar oleh jantung (volume stroke), dan energi yang
hipertensi sistolik terisolasi, lebih sering terjadi pada orang dewasa yang
↑Volume kontriksi
Cairan Vena
Penyempitan Hipertrofi
Fungsional Struktural
↑Prelod ↑Kontraktilitas
Autoregulasi
5. Manifestasi Klinis
Gejala klinis yang sering muncul pada penderita hipertensi berupa nyeri
penyempitan pembuluh darah dan pada kasus berat dapat terjadi edema
pupil (edema pada diskus optikus), ayunan langkah yang tidak mantap
aliran darah ginjal dan filtrasi glomeroluso (Crowin, 2000, dalam (Wijaya
6. Pemeriksaan Penunjang
selama 24 jam.
MRI).
EKG, USG jantung (untuk mencari masa ventrikel kiri), dan fungsi
7. Komplikasi
al., 2011).
8. Penatalaksanaan Hipertensi
a. Penatalaksanaan Nonfarmakologi
pijat (massage), kompres panas dan dingin, dan gizi (Setyoadi &
Kushariyadi, 2011).
Perkiraan penurunan
Modifikasi Rekomendasi tekanan darah
sistolik
1
sendok teh
4
stroke.
Tabel 2.2. (JNC 7)
b. Penatalaksanaan Farmakologi
Dosis Frekuensi
Kelas Obat (Nama Dagang) Penggunaan penggunaan
(Mg/hari) /hari
tekanan darah cenderung naik turun dalam waktu yang lama, sehingga
B. Tekanan Darah
Tekanan ini terjadi ketika darah mengalir melalui arteri. Umumnya istilah
adalah 120 mmHg, tekanan ini berkisar antara 110 sampai 140
b. Tekanan Diastolik
jantung. Pasca fase ejeksi cepat, terjadi aliran balik darah ke arah
terjadi dalam kisaran yang luas. Tekanan diastolik tidak cepat dan mudah
a. Variasi Fisiologis
1) Usia
usia. Tekanan sistolik pada bayi baru lahir sampai dengan usia
2) Jenis Kelamin
wanita akan sama dengan tekanan darah pada pria dengan usia
yang sama.
3) Bangun Tubuh
Tekanan darah lebih tinggi pada orang yang gemuk dari pada
4) Variasi Diurnal
5) Sesudah Makan
6) Selama Tidur
mmHg pada saat tidur yang dalam. Namun demikian, tekanan ini
mimpi.
7) Kondisi Emosional
8) Sesudah Berolahraga
pada tahanan tepi yang tidak berubah oleh olahraga yang sedang.
b. Variasi Patologis
hipotensi.
untuk mempertahankan tekanan darah yang normal dan faktor ini disebut
1) Curah jantung
akan menurun.
2) Frekuensi jantung
1) Tahanan tepi
2) Volume darah
3) Venous return
darah arterial.
meningkat.
7) Viskositas darah
C. Konsep Massage
1. Pengertian Massage
otot-otot dan jaringan lunak lain dari tubuh, massage dapat meningkatkan
pasien dalam kondisi ini akan merasa tidak nyaman ketika menggerakan
a. Mengurut (Stroking)
ujung tiga jari yang merapat (jari telunjuk, jari tengah, jari manis).
b. Pijatan (Petrisage)
berhadapan dengan ibu jari yang selalu lurus dan supel. gerakan
memisahkan otot dari tulang selaputnya atau dari otot, yang lain dan
dilakuakan beberapa kali dengan supel dan rileks. Efek trapeutik dari
dan otot.
c. Gerusan (friction)
dengan ujung tiga jari (jari telunjuk, jari tengah, jari manis) yang
merapat, ibu jari, ujung siku, pangkal telapak tangan dan bergerak
detik.
kearah ibu jari, pada kanan, kiri columna vertebralis dimulai dari
detik.
Pada posisi pasien duduk di ujung bad massage, kedua tungkai lurus
Friction atau gerusan dengan ibu jari tangan kanan (posisi sama
Pada posisi pasien duduk di ujung bad massage, kedua tungkai lurus
berganti pada otot bahu di atas spina scapula mulai dari acromion
kanan kemudian berganti dengan ibu jari tangan kiri mulai dari
dengan ibu jari kanan dan kiri secara ganti berganti pada
ulangan.
dan melatih jaringan lunak secara pasif. Gerakan pijatan pada kulit,
denyut jantung (heart rate) dan denyut nadi (pulse rate) dan
D. Kerangka Teori
Kejadian Hipertensi
Faktor yang dapat di
kontrol
1. Konsumsi garam Farmakolgis
2. Konsumsi lemak
Penatalaksanaan
3. Merokok
4. Obesitas
Nonfarmakologis
5. Aktivitas fisik
1. Menurunkan BB
2. Melakukan pola diet
Kompres
3. Diet rendah natrium Gizi
4. Olahraga
5. Stop merokok dan Bekerja Melalui Sistem Massage
mengkonsumsi alkohol
Peredaran Darah (punggung dan
leher)
Sumber :(Setyoadi & Kushariyadi, 2011; Udjianti, 2011; Wijaya & Putri, 2013;
Wiyoto, 2011)
E. Kerangka Konsep
hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap yang lainya, atau antara
variabel yang satu dengan yang lain dari masalah yang ingin diteliti
yang diteliti yaitu terapi massage punggung dan leher, sedangkan variabel
Pr Intervens Pos
e i t
Tekanan darah sebelum Terapi obat (captopril) Tekanan darah setelah
Pr Intervens Pos
e i t
Tekanan darah sebelum Terapi obat (captopril) Tekanan darah setelah terapi
terapi massage punggung dan terapi massage massage punggung dan leher
dan leher pada kelompok punggung dan leher
intervensi
F. Hipotesis
adalah :
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Desain Penelitian
mengetahui gejala atau pengaruh yang timbul sebagai akibat dari adanya
Gambar 3.1
Desain Penelitian Quasi Exsperiment
(pre test and post test nonequivalent control group)
Keterangan :
40
intervensi.
intervensi.
B. Variabel Penelitian
antara satu orang dengan yang lainya, dan diteliti dalam suatu penelitian,
yang dikembangkan dari konsep atau teori dan hasil penelitian terdahulu
2 (dua) variabel yaitu tekanan darah sebagai variabel dependent dan terapi
C. Definisi Operasional
ukur yang digunakan, skala pengukuran dan data hasil pengukuran (Dharma,
2011).
Hasil Skala
No Variabel Definisi Operasional Alat Ukur Cara Ukur Ukur
Ukur
1. Populasi
2. Sampel
oleh populasi. Bila poulasi besar, dan peneliti tidak mungkin mempelajari
populasi tersebut. Untuk itu sampel yang diambil dari populasi harus
kriteria yaitu :
a. Kriteria Inklusi
(Notoatmodjo, 2012).
b. Kriteria Eksklusi
2 1
( 1− 2+ 1− )2
= 2 2
= ( 1− 2)
2
( 1− 2)2
Keterangan :
( 1 − ) sebesar 0,84 serta setandar deviasi ( 2) sebesar 12,5165. Maka besar sempel
minimal yang diperoleh pada penelitian ini adalah sebagai berikut :
2 2
( 1− 2+ 1− )
n=
( 1− 2)2
n
= 12,5165(2,8) 2
(3.26)2
n= 12,5165 (7,84)
n= 98,12936
10,6276
10,6276
n = 9.233
n = 9 responden
merupakan cara pemilihan sempel yang tidak dilakukan secara acak yang
1. Tempat Penelitian
Pringsewu Lampung.
2. Waktu Penelitian
F. Etika Penelitian
Etika penelitian merupakan suatu pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti
1. Prinsip Manfaat
kerahasiannya.
to ull disclosure)
sudah dibuat.
c) Informed consent
waktu penelitian.
G. Instrumen Penelitian
1. Lembar Observasi
2. Alat Ukur
Alat ukur yang digunakan adalah tensimeter air raksa dan stetoskop
a. Pelumas (minyak/lotion)
b. Handuk
c. Bed
d. Bantal
4. Validitas
Validitas merupakan suatu indeks yang menunjukan alat ukur itu benar-
menggunakan beberapa alat yang digunakan yaitu tensimeter air raksa dan
menggunakan data primer atau data yang diambil dari sumber langsung
5. Reliabilitas
sejauh mana hasil pengukuran itu tetap konsisten atau tetap asas bila
dilakukan pengukuran dua kali atau lebih terhadap gejala yang sama
H. Pengumpulan Data
hipertensi dengan jenis dan dosis yang sama yaitu captopril 1×25 mg yang
dan ±10 menit sesudah dilakukan terapi massage punggung dan leher
I. Pengolahan Data
dilakukan melalui empat tahapan yaitu dengan editing, coding, data entry,
cleaning.
1. Editing
padalembar observasi.
2. Coding
analisa data pada tekanan darah. Angka 0 untuk kelompok kontrol yang
tidak diberi terapi Massage dan 1 untuk kelompok intervensi yang diberi
terapi Massage.
data keprogram komputer. Dalam penelitian ini data yang di-enty yaitu
dan leher.
4. Cleaning
enty apakah ada kesalahan atau tidak. Kesalahan tersebut mungki terjadi
2016).
J. Analisa Data
1. Analisis Univariate
usia, jenis kelamin, dan pekerjaan, tekanan darah sebelum dan sesudah
2. Analisis Bivariate
Uji T–dependent (uji beda dua mean berpasangan) untuk melihat tekanan
darah sistolik dan diastolik sebelum (pre-test) dan setelah (post-test) pada
independent (uji beda dua mean tidak berpasangan) untuk melihat selisih
tekanaan darah sebelum dan setelah pada kedua kelompok. Hasil analisis
dikatakan bermakna bila nilai P- value ≤ 0,05 atau nilai P-value yang
didapat 0,000.
K. Jalannya Penelitian
proposal penelitian.
hipertensi dengan jenis dan dosis yang sama yaitu captopril 1×25 mg yang
melakukan terapi massage punggung dan leher dua kali dalam seminggu
disimpulkan.
BAB IV
Pada bab ini akan dijelaskan mengenai hasil penelitian dan pembahasan tentang
pengaruh pijat (massage) punggung dan leher terhadap tekanan darah pada
penelitian, hasil analisis univariat serta bivariat. Pada pembahasan ini hasil
penelitian akan dibandingkan dengan teori dan hasil penelitian sebelumnya serta
2. Tenaga Kerja
58
a. Visi
berkeadilan.
b. Misi
berakhlak mulia.
Puskesmas.
B. Hasil Penelitian
1. Analisis Univariat
usia, jenis kelamin, dan pekerjaan, tekanan darah sebelum dan sesudah
Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Karakteristik Responden Pada
Kelompok Intervensi dan Kontrol Berdasarkan Umur,
Jenis kelamin, dan Pekerjaan di Wilayah Kerja
Puskesmas Rejosari Pringsewu tahun 2018
Jenis kelamin
Laki-laki 2 20.0 1 10.0
Perempuan 8 80.0 9 90.0
Pekerjaan
IRT 3 30.0 9 90.0
Wiraswasta 4 40.0 1 10.0
Petani 2 20.0 - -
PNS 1 10.0 - -
berada pada usia 46-60 tahun sebanyak 5 orang (50.0%) pada kelompok
Kontrol
Tabel 4.2
Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Sistole Sebelum
Dilakukan Terapi Massage Punggung Dan Leher Pada
Kelompok Intervensi dan Kontrol di Wilayah Kerja
Puskesmas Rejosari Pringsewu tahun 2018
Tabel 4.3
Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Diastole Sebelum Dilakukan
Terapi Massage Punggung Dan Leher Pada Kelompok Intervensi dan
Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Pringsewu tahun 2018
Tabel 4.4
Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Sistole Sesudah
Dilakukan Terapi Massage Punggung Dan Leher Pada
Kelompok Intervensi dan Kontrol di Wilayah Kerja
Puskesmas Rejosari Pringsewu tahun 2018
Tabel 4.5
Distribusi Frekuensi Tekanan Darah Diastole Sesudah Dilakukan
Terapi Massage Punggung Dan Leher Pada Kelompok Intervensi dan
Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Pringsewu tahun 2018
Grafik 1
Tekanan Darah Sistole dan Diastole (Pre-Post) Kelompok
Intervensi
180
160
Tekanan Darah
Hasil analisis tekanan darah sistole dan diastole sebelum dan sesudah
sesi 1 (TDS 167 mmHg) sampai dengan post sesi 6 (119.5 mmHg)
tekanan darah diastole pre sesi 1 (TDD 106 mmHg) sampai dengan
Grafik 2
Tekanan Darah Sistole dan Diastole (Pre-post)
Kelompok Kontrol
180
160 Tekanan Darah
140
Tekanan Darah
Hasil analisis tekanan darah sistole dan diastole sebelum dan sesudah
tekanan darah sistole pre sesi 1 (TDS 156 mmHg) sampai dengan post
sesi 1 (TDD 101 mmHg) sampai dengan post sesi 6 (89.5 mmHg)
leher.
2. Analsisi Bivariat
sebelum
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
67
tersebut
syarat mutlak dari uji t . jika didapat distribusi data normal maka syarat
normal dan Wilcoxon Sign Test apabila distribusi data Dependent tidak
Dibawah ini merupakan hasil uji normalitas data tekanan darah pada
Tabel 4.6
Uji Normalitas Tekanan Darah Sistole Pada Kelompok
Intervensi yang Diberi Massage dan Kontrol yang
Tidak Diberi Massage di Wilayah Kerja Puskesmas
Rejosari Pringsewu tahun 2018
Sebelum 0.40
Intervensi
Sesudah 0.43
Sebelum 0.84
Kontrol
Sesudah 1.01
Tabel 4.7
Uji Normalitas Tekanan Darah Diastole Pada Kelompok
Intervensi yang Diberi Massage dan Kontrol yang Tidak
Diberi Massage di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari
Pringsewu tahun 2018
Sebelum 0.70
Intervensi
Sesudah 1.08
Sebelum 0.24
Kontrol
Sesudah 0.59
Berdasarkan tabel 4.6 dan tabel 4.7 dapat dilihat bahwa uji normalitas
dari hasil uji skwiness dibagi stadar eror pada tekanan darah dapat
didapatkan hasil data distribusi data normal (≤ 2), maka uji bivariat dapat
Tabel 4.8
Perubahan Tekanan Darah Sistole dan Diastole Sebelum
dan Sesudah Dilakukan Terapi Massage Punggung Dan
Leher Pada Kelompok Intervensi di Wilayah Kerja
Puskesmas Rejosari Pringsewu tahun 2018
TD Sistole
TD Diastole
Hasil analisis pada tabel 4.8 didapatkan bahwa ada penurunan yang
Tabel 4.9
Perubahan Tekanan Darah Sistole dan Diastole Sebelum dan Sesudah
Tanpa Dilakukan Terapi Massage Punggung Dan Leher Pada
Kelompok Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Pringsewu
tahun 2018
TD Sistole
TD Diastole
Hasil analisis pada tabel 4.9 didapatkan bahwa ada penurunan yang
Tabel 4.10
Perbedaan Tekanan Darah Sistole Sebelum dan Sesudah Dilakukan
Terapi Massage Punggung Dan Leher Pada Kelompok Intervensi dan
Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Pringsewu tahun 2018
Tabel 4.11
Perbedaan Tekanan Darah Distole Sebelum dan Sesudah Dilakukan
Terapi Massage Punggung Dan Leher Pada Kelompok Intervensi dan
Kontrol di Wilayah Kerja Puskesmas Rejosari Pringsewu tahun 2018
Hasil analisis pada tabel 4.12 dan tabel 4.13 didapatkan bahwa ada
sistole dan (P-value 0.002 menunjukan P < 0.05) pada tekanan darah
diastole.
C. Pembahasan
Pada tahap ini penulis membahas mengenai hasil penelitian yang telah
massage pada kelompok intervensi dan pada kelompok kontrol yang tidak
1. Analisis Univariat
a. Umur
tahun.
menjadi kaku dan tekanan darah akan meningkat seperti terlihat pada
b. Jenis Kelamin
banyak dari pada jenis kelamin laki-laki. Hasil penelitian ini sejalan
c. Pekerjaan
oleh keadaan sekitar bahwa pada dini hari terdapat tekanan darah
2013).
Saat beraktifitas jantung memompa lebih kuat hal ini dapat pula
d. Analisis Bivariat
Intervensi.
dan rerata diastole 9.16 mmHg. Hal ini sejalan dengan penelitian
yang dilakukan oleh Mohebbi et.al (2014) bahwa ada pengaru yang
pasif. Gerakan pijatan pada kulit, jaringan ikat, jaringan otot dan
denyut jantung (heart rate) dan denyut nadi (pulse rate) dan
primer.
diberi terapi massage dengan yang tidak diberi terapi massage yaitu
primer yang diberi terapi massage dengan yang tidak diberi terapi
massage..
BAB V
A. Kesimpulan
disimpulkan:
darah sistole dan diastole setelah dilakukan massage 119.5 /85 mmHg.
2. Pada kelompok kontrol rata-rata tekanan darah sistole dan diastole tanpa
mmHg.
3. Ada pengaruh rata-rata tekanan darah sistole dan diastole pada pasien
4. Ada pengaruh rata-rata tekanan darah sistole dan diastole pada pasien
<0,05).
80
darah diastole.
B. Saran
dengan variabel lain seperti kecemasan, hate rate, dan pengaruh lain
4. Bagi Masyarakat
DAFTAR PUSTAKA
Afrila, N., Dewi, A. P., & Erwin. (2015). Efetivitas Kombinasi Terapi Slow Stroke
Back Massage dan Akupresure Terhadap Tekanan Darah. Keperawatan,
2.
Haryono, Rudi, Iman Permana & Nur Chayati. (2017). Pengaruh Kombinasi
Pijat Punggung dan Dzikir Terhadap Tekanan Darah. Jurnal
Keperawatan Notokusumo volume V . Yogyakarta: Universitas
Muhammaiyah.
IAI. (2016). ISO Informasi Spesialit Obat Indonesia (Vol. 50). Jakarta Barat: PT.
ISFI.
Smeltzer, S. C., Bare, B. G., Hinkle, J. L., & Cheever, K. H. (2010). Burnner &
Suddarth's Textbook of Medical Surgical Nursing (Vol. 2). Cina:
Aptara, Inc.
LAMPIRAN