Anda di halaman 1dari 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Penyakit kardiovaskuler merupakan masalah kesehatan yang paling utama,

baik di negara maju maupun negara berkembang. Menurut World Health

Organization (WHO) di dunia terdapat 17,5 juta jiwa (31%) dari 58 juta

angka kematian disebabkan oleh penyakit jantung. Faktor penyebab

terjadinya penyakit jantung adalah diet yang tidak sehat, kurangnya aktivitas,

merokok, dan minum-minuman beralkohol dalam jangka waktu yang

panjang. Dari beberapa faktor tersebut dapat menyebabkan tekanan darah

tinggi, gula darah meningkat, kadar lemak dalam darah juga tinggi dan

obesitas (WHO, 2016 ; Schiling, 2014).

Diperkirakan pada tahun 2030 jumlah yang mengalami penyakit jantung dan

stroke akan terus meningkat dan menyerang usia sebelum 60 tahun. Hal ini

dikarenakan penyakit ini menjadi penyebab nomor satu kematian di dunia

setiap tahunnya. Data menunjukkan pada negara maju tingkat kematian akibat

penyakit jantung sebesar 4% dan pada negara berkembang dan rendah sebesar

42% (Kemenkes RI, 2014).

STIKes Muhammadiya Pringsewu Lampung


Pada tahun 2013, di Indonesia, penyakit jantung dinilai penyebab kematian

utama yaitu sebesar 12,9 %. Pada Tahun 2007 mengungkapkan 7,2 % atau 7

dari 100 orang menderita penyakit jantung berdasarkan diagnosis. Pada tahun

2018 prevalensi penyakit jantung yang didiagnosis mencapai 1,5 %

berdasarkan diagnosis dan pemeriksaan gejala menderita penyakit jantung. Di

Provinsi penderita penyakit jantung terendah di NTT, yaitu sebesar 0,7%,

dan tertinggi di Kalimantan utara sebesar 2.2 %, sedangkan di Provinsi

Lampung, menduduki peringkat ke 26 dari 34 Provinsi. Penderita penyakit

jantung banyak diderita oleh perempuan yaitu 1,6% dibandingkan laki-laki

1,3%, dan paling banyak diderita di daerah perkotaan sebanyak 1,6%

dibandingkan daerah pedesaan 1.3% (Riskesdas, 2013;2018).

Hasil survey yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu pada

tanggal 7 Juli 2019 didapatkan hasil, terhitung dari bulan Januari-Desember

2018 penderita penyakit jantung di ruang ICU sebanyak 48 orang, dengan

penderita perempuan lebih banyak yaitu 25 orang dan laki-laki 23 orang

(RSUD Pringsewu, 2018).

Penyakit jantung yang paling banyak ditemukan salah satunya adalah

Miocard infark (MCI) yang merupakan penyebab utama kematian di seluruh

dunia penyakit jantung yang disebabkan karena sumbatan pada arteri koroner.

Sumbatan terjadi karena adanya aterosklerosis pada dinding arteri koroner

sehingga menyumbat aliran darah ke jeringan otot jantung. Atau dikenal

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


dengan Acute Coronary Syndrome (ACS). ACS merupakan sekumpulan

gejala yang menggambarkan berkurangnya aliran darah ke jantung (iskemi

Miocard) baik akibat stenosis atau okulasi darah koroner, yang meliputi ST-

segment elevation mycardial infarction (STEMI), Non ST-segment elevation

myocardial infarction (NSTEMI) serta unstable angina pectoris (UAP)

(Perki, 2015;Aspiani, 2015).

Menurut Depkes 2013 bahwa prevalensi ST elevasi miocard infark (STEMI)

yang merupakan salah satu jenis dari ACS atau kompliksi dari Miocard Infark

(MCI) meningkat dari 25% ke 40% dari presentase infark Miocard. Menurut

Kolansky DM (2009) bahwa mortalitas lebih tinggi terjadi pada psien STEMI

dengan 33% pasien meninggal dalam 24 jam, dan mortalitas bisa terjadi

akibat komplikasi dari penyakit tersebut diantaranya aritmia. Selain itu, pada

STEMI terjadi okulasi koroner yang total dan bersifat akut, sehingga

diperlukan tindakan reperfusi segera, komplit dan menetap (Levine, et al,

2011).

STEMI disebabkan karena adanya trombosis akibat dari ruptur plak

arterosklerosis yang tak stabil (Pusponegoro, 2015). Hal tersebut berkaitan

dengan perubahan komposisi plak atau penipisan fibrous cap yang menutupi

plak tersebut. Faktor risiko STEMI meliputi faktor yang dapat kontrol dan

yang tidak dapat dikontrol. Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol yakni

genetik, dan faktor risiko yang dapat kontrol diantaranya merokok, tekanan

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


darah tinggi atau hipertensi, hiperglikemi, diabetes mellitus dan pola tingkah

laku (Muttaqin, 2009).

Gambaran klinis dari pasien STEMI yakni angina tipikal dan perubahan

EKG, sebagian besar pasien akan mengalami peningkatan marka jantung,

sehingga menjadi infark Miocard (PERKI, 2015). Pada EKG dijumpai elevasi

segmen ST baru pada J point pada 2 lead yang berdampingan dengan cut

point ≥ 0,1 mV pada semua lead selain V2-V3, pada lead V2-V3 cut point ≥

0,2mV pada pria, ≥0,1mV pada wanita, dan disertai dengan peningkatan

serial enzim jantung (PERKI, 2015). Serta pada pemeriksaan laboratorium

terdapat peningkatan nilai Creatinin MB dan Cardiac spesifik troponin T atau

I (Sudoyono AW, et.al, 2010).

Selain terjadi kelainan pada hasil EKG dan laboratorium, keluhan yang sering

muncul pada pasien dengan STEMI adalah nyeri dada seperti tertekan atau

rasa terbekar, nyeri biasanya bisa menjalar ke punggung atau ke lengan, nyeri

tersebut akan hilang dengan istirahat atau obat nitratdengan durasi lebih dari

30 menit. Dan klien biasanya juga mengeluh mual, muntah, sulit bernafas,

keringat dingin, lemas serta cemas (Alwi, 2014).

STEMI dapat menimbulkan nyeri Miocard khas infark yang hebat dan tidak

dapat hilang dengan istirahat, berpindah posisi, ataupun pemberian nitrat,

kulit mungkin pucat, berkeringat atau dingin saat disentuh. Pada gejala awal

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


tekanan darah dan nadi dapat turun drastis akibat dari penurunan curah

jantung, jika keadaan semakin buruk hal ini dapat mengakibatkan perfusi

ginjal dan pengeluaran urin menurun. Gagal jantung ialah kondisi klinis yang

berefek pada kehidupan yang dijalani pasien setiap hari. Kompleksitas

etiologi dan faktor risiko gagal jantung menyebabkan perubahan secara

patofisiologi yaitu terjadinya kerusakan kontraktilitas ventrikel, peningkatan

after load dan gangguan pengisian distolik yang berefek pada penurunan

cardiac output (Lilly,2015).

Masalah yang sering muncul pada penderita Miocard Infark (MCI) salah

satunya adalah penurunan curah jantung. Penurunan curah jantung adalah

ketidakadekuatan pompa darah oleh jantung untuk memenuhi kebutuhan

metabolisme tubuh. Secara garis besar intervensi yang dilakukan pada pasien

dengan masalah penurunan curah jantung, menurut mansjoer (2011) adalah

meningkatkan oksigenasi dengan pemberian oksigen dan penurunan

konsumsi O2 melalui istirahat atau pembatasan aktivitas, memperbaiki

kontraktilitas otot jantung dengan pemberian obat digitalis, meunurunkan

beban jantung dengan diit jantung, pemberian diuretik dan pemberian

vasodilator (Gustiyanti et al, 2016; Rinaldi et al, 2010; Aspiani, 2015)

Menurut Suwartika dan Cahyati, tahun 2015 yang melakukan penelitian studi

kasus dengan jumlah responden 2 klien, yang mengalami Miocard infark

dengan penurunan curah jantung, intervensi yang dilakukan monitoring

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


tanda-tanda vital, membatasi aktivitas yang menyebabkan pasien cepat lelah,

memberikan tempat tidur yang nyaman selama 3 hari. Dalam hal ini sejalan

dengan penelitian yang dilakukan sari, mardiyaningsih, dan musta’in, tahun

2013 yang melakukan tindakan keperawatan 14x24 jam penurunan curah

jantung dapat teratasi tetapi tujuan dilakukan selama 3 hari karena waktu

dilakukan askep minimal 3 hari intervensi dengan hasil tanda-tanda vital

dalam batas normal, tidak terjadi takikardi, RR pasien 26x/menit , pasien

tampak lebih nyaman dan rileks.

Dalam menangani penurunan curah jantung pada penderita Miocard infark

dengan cara monitoring tanda-tanda vital dan posisi semi fowler. Tanda-tanda

vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan pada system

tubuh dengan cara mengukur tekanan darah, menghitung pernafasan,

mengukur suhu, dan menghitung nadi . posisi semi fowler merupakan posisi

setengah dudukdi mana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan

posisi ini dilakukan untuk mempertahankan kenyamanan dan memfasilitasi

fungsi pernafasan pasien (Azis Alimul Hidayat, 2009).

Berdasarkan latar belakang di atas mahasiswa tertarik memberikan asuhan

keperawata yang berjudul “Laporan Kasus Kegawat Daruratan Dengan

Masalah Penurunan curah Jantung Pada Pasien Yang Mengalami Miocard

Infark (MCI) Dengan ST Elevation Myocardial Infarct (STEMI) Di Ruang

Intensive Care Unit (ICU) RSUD Pringsewu Lampung Tahun 2019”.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah asuhan keperawatan. kegawat daruratan dengan masalah

penurunan curah jantung pada pasien yang mengalami Miocard Infark (MCI)

Dengan ST Elevation Myocardial Infarct (STEMI) Di Ruang Intensive Care

Unit (ICU) RSUD Pringsewu Lampung Tahun 2019.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Tujuan umum dari penelitian ini adalah melaksanakan asuahan

keperawatan kegawat daruratan dengan masalah penurunan curah

jantung pada pasien yang mengalami Miocard Infark (MCI) Dengan ST

Elevation Myocardial Infarct (STEMI) Di Ruang Intensive Care Unit

(ICU) RSUD Pringsewu Lampung Tahun 2019.

2. Tujuan khusus

a. Melakukan pengkajian kegawat daruratan dengan masalah penurunan

curah jantung pada pasien yang mengalami Miocard Infark (MCI)

Dengan ST Elevation Myocardial Infarct (STEMI) Di Ruang

Intensive Care Unit (ICU) RSUD Pringsewu Lampung Tahun 2019.

b. Menetapkan diagnosa kegawat daruratan dengan masalah penurunan

curah jantung pada pasien yang mengalami Miocard Infark (MCI)

Dengan ST Elevation Myocardial Infarct (STEMI) Di Ruang

Intensive Care Unit (ICU) RSUD Pringsewu Lampung Tahun 2019.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


c. Menyusun perencanaan kegawat daruratan dengan masalah

penurunan curah jantung pada pasien yang mengalami Miocard

Infark (MCI) Dengan ST Elevation Myocardial Infarct (STEMI) Di

Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Pringsewu Lampung Tahun

2019.

d. Melaksanakan tindakan kegawat daruratan dengan masalah

penurunan curah jantung pada pasien yang mengalami Miocard

Infark (MCI) Dengan ST Elevation Myocardial Infarct (STEMI) Di

Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Pringsewu Lampung Tahun

2019.

e. Melakukan evaluasi kegawat daruratan dengan masalah penurunan

curah jantung pada pasien yang mengalami Miocard Infark (MCI)

Dengan ST Elevation Myocardial Infarct (STEMI) Di Ruang

Intensive Care Unit (ICU) RSUD Pringsewu Lampung Tahun 2019.

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan masukan

bagi ilmu kesehatan khususnya ilmu keperawatan untuk mengetahui

bagaimana asuhan keperawatan kegawat daruratan dengan masalah

penurunan curah jantung pada pasien yang mengalami Miocard Infark

(MCI) Dengan ST Elevation Myocardial Infarct (STEMI) Di Ruang

Intensive Care Unit (ICU) RSUD Pringsewu Lampung Tahun 2019.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


2. Manfaat Praktis

a. Manfaat Bagi Perawat

Sebagai tambahan sumber informasi untuk memperoleh pengetahuan

dalam bidang praktik keperawatan keperawatan kegawat daruratan

dengan masalah penurunan curah jantung pada pasien yang

mengalami Miocard Infark (MCI) Dengan ST Elevation Myocardial

Infarct (STEMI) dengan masalah penurunan curah jantung.

b. Manfaat Bagi Rumah Sakit

Sebagai bahan masukan evaluasi yang diperlukan dalam pelaksanaan

pelayanan keperawatan khususnya pada pasien yang mengalami

Miocard Infark (MCI) Dengan ST Elevation Myocardial Infarct

(STEMI) dengan masalah penurunan curah jantung.

c. Manfaat Bagi Intitusi Pendidikan

Dapat digunakan sebagai informasi bagi institusi pendidikan dalam

peningkatan mutu pendidikan dimasa yang akan datang. Khususnya

mengenai asuhan keperawatan dengan masalah penurunan curah

jantung pada pasien yang mengalami Miocard Infark (MCI) Dengan

ST Elevation Myocardial Infarct (STEMI) dengan masalah

penurunan curah jantung.

d. Manfaat Bagi Klien

Hasil penelitian diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan

informasi pada pasien. Khususnya menegenai asuhan keperawatan

dengan masalah penurunan curah jantung pada pasien yang

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung


mengalami Miocard Infark (MCI) Dengan ST Elevation Myocardial

Infarct (STEMI) dengan masalah penurunan curah jantung.

STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung

Anda mungkin juga menyukai