PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Salah satu komponen penting dalam ketatalaksanaan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) adalah
administrasi umum. Ruang lingkup administrasi umum meliputi tata naskah, penamaan lembaga,
singkatan dan akronim, kearsipan, dan tata ruang perkantoran.
Tata naskah sebagai salah satu unsur administrasi umum mencakup pengaturan tentang jenis,
penyusunan, penggunaan logo, cap/ stempel, serta penggunaan bahasa Indonesia yang baik dan
benar dalam naskah.
Keterpaduan tata naskah di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda sangat
diperlukan untuk menunjang kelancaran komunikasi tulis dalam penyelenggaraan tugas umum
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda dalam bidang kesehatan secara efektif dan efisien.
Untuk itu diperlukan Pedoman Tata Naskah di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan
Bunda sebagai pedoman atau acuan dalam melaksanakan tata naskah di lingkungan Rumah Sakit Ibu
dan Anak (RSIA) Harapan Bunda.
2. Tujuan
Pedoman Tata Naskah di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda bertujuan
untuk menciptakan kelancaran komunikasi tulis intern maupun ekstern yang efektif dan efisien
dalam rangka mendukung tertib administrasi pelaksanaan tugas pokok dan fungsi di lingkungan
Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda.
C. Sasaran
1. Tercapainya kesamaan pengertian, bahasa, dari penafsiran dalam penyelenggaraan tata naskah di
lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda;
2. Terwujudnya keterpaduan pengelolaan tata naskah dengan unsur lainnya dalam lingkup
administrasi umum;
3. Tercapainya kemudahan dalam pengendalian komunikasi tulis;
4. Tercapainya penyelenggaraan tata naskah yang efektif dan efisien.
D. Asas
1. Asas Efektif dan Efisien
Penyelenggaraan tata naskah perlu dilakukan secara efektif dan efisien dalam penulisan,
penggunaan ruang atau lembar naskah, penentuan spesifikasi informasi serta dalam penggunaan
bahasa lndonesia yang baik, benar, dan lugas.
2. Asas Pembakuan
Naskah diproses dan disusun menurut tata cara dan bentuk yang telah dibakukan, termasuk jenis,
penyusunan naskah dan tata cara penyelenggaraannya.
3. Asas Pertanggungjawaban
Penyelenggaraan tata naskah dapat dipertanggungjawabkan dari segi isi, format, prosedur,
kearsipan, kewenangan, dan keabsahan.
4. Asas Keterkaitan
Kegiatan penyelenggaraan tata naskah terkait dengan unsur administrasi umum lainnya.
E. Ruang Lingkup
Ruang lingkup Pedoman Tata Naskah di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda
meliputi pengaturan tentang jenis dan format naskah, penyusunan naskah, prinsip dan prosedur
penyusunan naskah termasuk penggunaan logo, cap/ stempel dan amplop serta kewenangan
penandatanganan naskah dinas.
F. Pengertian
1. Administrasi Umum adalah rangkaian kegiatan administrasi yang meliputi tata naskah (tata
persuratan, distribusi, formulir, dan media), penamaan organisasi, singkatan, kearsipan, dan tata
ruang perkantoran.
2. Format adalah bentuk dan ukuran naskah yang menggambarkan susunan redaksional, termasuk
tata letak dan penggunaan lambang, logo dan cap/ stempel.
3. Kode Klasifikasi Naskah adalah tanda pengenal isi naskah berdasarkan sistem Tata Kearsipan
Dinamis Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda.
4. Komunikasi Intern adalah tata hubungan dalam penyampaian informasi yang dilakukan antar unit
kerja dalam organisasi, secara vertikal dan horisontal.
5. Komunikasi Ekstern adalah tata hubungan antar unit dalam penyampaian informasi yang dilakukan
oleh instansi dengan pihak lain di luar lingkungan instansi yang bersangkutan.
6. Kewenangan Penandatanganan Naskah adalah hak dan kekuasaan yang ada pada seorang pejabat
untuk menandatangani naskah sesuai dengan tugas dan tanggungjawab pada jabatannya.
8. Lampiran adalah bahan keterangan yang disertakan pada surat asli sebagai bukti, penguat
tambahan terhadap apa yang dinyatakan di dalam surat.
9. Tata Naskah adalah pengelolaan informasi tertulis (naskah) yang mencakup pengaturan jenis,
format, penyiapan, pengamanan, pengabsahan, distribusi dan penyimpanan serta media yang
digunakan dalam komunikasi.
10.Tembusan surat adalah hasil penggandaan dari suatu naskah yang jumlahnya sesuai dengan jumlah
pejabat atau satuan organisasi yang dipandang perlu untuk mengetahui isi surat dan disebut dalam
naskah asli itu sebagai penerima tembusan.
11.Verbal konsep surat adalah rancangan surat yang ditulis dalam bentuk verbal oleh staf atau
pejabat yang terkait dengan substansi isi surat yang kemudian diperiksa dan disetujui oleh pejabat
yang akan menetapkan dan berwenang menandatangani surat tersebut.
A. PRINSIP
Penyusunan naskah memperhatikan prinsip:
1. Kejelasan berarti harus memperhatikan aspek fisik dan materi;
2. Ketelitian berarti harus sesuai dengan bentuk, susunan, pengetikan, isi, struktur dan kaidah
bahasa;
3. Tepat dan akurat berarti yang dikemukakan dalam naskah dinas adalah fakta yang benar;
4. Singkat dan padat, berarti harus menggunakan bahasa Indonesiayang formal, efektif, singkat,
dan lengkap;
5. Legis dan meyakinkan berarti naskah yang disusun harus runtut dalam penuangan gagasan ke
dalam naskah dinas dandilakukan menurut urutan yang logis dan meyakinkan sehingga mudah
dipahami oleh penerima naskah;
6. Pembakuan naskah sesuai dengan peraturan berarti naskah yang disusun harus mengikuti
aturan yang berlaku.
B. PROSEDUR PENGETIKAN
Beberapa hal yang perlu di perhatikan dalam pengetikan naskah:
a. Bentuk Naskah
Bentuk naskah di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda, yaitu
menggunakan bentuk bentuk lurus atau bentuk balok (block style).
Keterangan :
1. Ukuran logo
Gambar logo Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda yang diletakkan
disebelah kiri dengan margin 3 cm dari batas kiri kertas.
Ukuran Lebar = 3
Tinggi = 2,8
2. Tulisan “RUMAH
SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA)” dan
“HARAPAN BUNDA” diketik di tengah menggunakan huruf Calibri dengan
ukuran 16.
3. Tulisan “Izin No: 440 / 162 / D.02 / P / VI / 2014” diketik di tengah
menggunakan huruf Calibri dengan ukuran 12.
4. Tulisan “Alamat: Jl. KH. Dewantara No.1269 Pringsewu Kabupaten Pringsewu” dan
“E-mail : rsiahb_2014@yahoo.com Telp / Fax. (0729) 23186” diketik di tengah
menggunakan huruf Calibri dengan ukuran 11.
5. Garis batas “ “ menggunakan ukuran 2,25 pt diletakkan
disepanjang ukuran dalam batas margin kertas.
6. Ukuran Header From Top 1,27 cm.
c. Penggunaan
Cap/stempel di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda digunakan
untuk menyertai tanda tangan Direktur, pegawai yang berkepentingan dalam menjalankan
pekerjaan.
Ukuran 4 cm
Ukuran 4,5 cm
4. Nomor Halaman
Penomoran halaman dicantumkan di kanan bawah batas kertas yaitu menggunakan ukuran
Footer From Bottom 0,5 cm kecuali halaman pertama naskah yang menggunakan kop naskah
tidak perlu mencantumkan nomor halaman atau menggunakan format i.
a. Format i,ii,iii,iv… → di tengah
b. Format 1,2,3…. → di kanan bawah kertas
5. Amplop Surat
Standar ukuran amplop surat di lingkungan Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda
adalah sebagai berikut:
1) Ukuran amplop 23 x 11 cm
4) Warna amplop putih
5) Logo pada sampul surat dicetak di sebelah kiri atas.
Ukuran
11 cm
Kepada Yth.
………………………………………
………………………………………
Ukuran 23
A. NASKAH ARAHAN
Naskah arahan adalah naskah yang memuat kebijakan pokok atau kebijakan pelaksanaan yang
harus dipedomani dan dilaksanakan dalam penyelenggaraan tugas dan kegiatan yang berupa
produk hukum yang bersifat pengaturan, penetapan, dan penugasan.
1. Naskah Pengaturan
Sesuai dengan tingkatannya, naskah yang bersifat pengaturan terdiri atas :
a. Peraturan;
b. Pedoman;
c. Petunjuk pelaksanaan;
d. Instruksi;
e. Prosedur tetap;
f. Surat Edaran.
a. Peraturan
1) Pengertian
Peraturan adalah naskah yang bersifat mengatur, memuat kebijakan pokok, bersifat umum
dan dapat merupakan dasar bagi penyusunan naskah lainnya.
3) Susunan
a) Judul
(1) Judul Peraturan memuat keterangan mengenai jenis, nomor, tahun penetapan, dan
nama peraturan.
(2) Nama Peraturan dibuat secara singkat dan mencerminkan isi Peraturan.
(3) Judul ditulis seluruhnya dengan huruf kapital yang diletakan di tengah margin, tanpa
diakhiri tanda baca.
b) Pembukaan
Pembukaan Peraturan terdiri dari hal-hal berikut :
(1) Nama jabatan pejabat yang menetapkan Peraturan ditulis seluruhnya dengan huruf
kapital yang diletakkan di tengah margin dan diakhiri dengan tanda baca koma.
(2) Konsiderans diawali dengan kata Menimbang.
(a) Konsiderans memuat uraian singkat mengenai pokok-pokok pikiran yang menjadi
latar belakang dan alasan pembuatan Peraturan.
(b) Pokok-pokok pikiran dan konsiderans memuat unsur filosofis, yuridis, dan
sosiologis yang menjadi latar belakang pembuatannya.
(c) Pokok-pokok pikiran yang hanya menyatakan bahwa Peraturan dianggap perlu
untuk dibuat adalah kurang tepat karena tidak mencerminkan tentang latar
belakang dan alasan dibuatnya Peraturan.
(d) Jika konsiderans memuat lebih dari satu pokok pikiran, tiap-tiap pokok pikiran
dirumuskan dalam rangkaian kalimat yang merupakan kesatuan pengertian.
(e) Tiap-tiap pokok pikiran diawali dengan huruf abjad dan dirumuskan dalam satu
kalimat yang diawali dengan kata bahwa dan diakhiri dengan tanda baca titik
koma.
(3) Dasar Hukum diawali dengan kata Mengingat.
(a) Dasar hukum memuat dasar kewenangan pembuatan Peraturan.
(b) Peraturan perundang-undangan yang digunakan sebagai dasar hukum hanya
peraturan perundang-undangan yang tingkatannya sama atau lebih tinggi.
(c) Jika jumlah peraturan perundang-undangan yang dijadikan dasar hukum lebih dari
satu, urutan pencantuman perlu memperhatikan tata urutan peraturan
perundang-undangan dan jika tingkatannya sama disusun secara kronologis
berdasarkan saat pengundangan atau penetapannya.
c) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Peraturan terdiri dari:
(1) Semua substansi peraturan perundang-undangan yang dirumuskan dalam pasal-pasal;
(2) Substansi pada umumnya dikelompokan ke dalam:
(a) Ketentuan Umum;
(b) Materi Pokok yang diatur;
(c) Ketentuan Sanksi (jika diperlukan);
(d) Ketentuan Peralihan (jika diperlukan);
(e) Ketentuan Penutup.
d) Penutup
Bagian kaki Peraturan terdiri dari:
(1) Tempat (kota sesuai dengan alamat ) dan tanggal penetapan Peraturan;
(2) Nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf kapital, dan diakhiri
dengan tanda baca koma;
(3) Tanda tangan pejabat yang menetapkan Peraturan;
(4) Nama lengkap pejabat yang menandatangani Peraturan, ditulis dengan huruf kapital.
4) Pengabsahan
a) Pengabsahan merupakan suatu pernyataan bahwa sebelum digandakan dan
didistribusikan dengan sah, suatu Peraturan telah dicatat dan diteliti sehingga dapat
diumumkan oleh direktur yang bertanggung jawab dibidang hukum atau administrasi
umum.
b) Pengabsahan dicantumkan di bawah ruang tanda tangan sebelah kiri bawah, yang terdiri
dari kata Salinan sesuai dengan aslinya serta dibubuhi tanda tangan pejabat yang
berwenang dan cap yang bersangkutan.
5) Distribusi
Peraturan yang telah ditetapkan didistribusikan kepada yang berkepentingan.
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) HARAPAN BUNDA
TENTANG
………………………………………………………………………………………………..
Mengingat : 1. ………...……………………………………………………………………………………………..
2. ………...………………………………………………………………………………………………
3. dst.
MEMUTUSKAN :
Pasal 1
………...……………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………….
Pasal 2
………...……………………………………………………………………………………………………………………………………
………………………………………………………….
Ditetapkan di : …………………………..
Pada Tanggal : …………………………..
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
3) Susunan
a) Lembar Pemisah
Lembar pemisah terdiri dari:
(1) Kop Naskah dan nama jabatan diletakkan ditengah secara simetris;
(2)Tulisan Lampiran peraturan, nomor, tentang, dan nama pedoman ditulis dengan
huruf kapital secara simetris, dan dicantumkan diantara Peraturan dan Lampiran
Peraturan yang berupa Pedoman.
b) Kepala
Bagian kepala Pedoman terdiri dari:
(1) Tulisan pedoman, yang diean di tengah atas ditulis dengan huruf kapital;
(2) Rumusan judul Pedoman yang ditulis secara simetris dengan huruf kapital.
c) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Pedoman terdiri dari:
(1) Pendahuluan, yang berisi latar belakang dasar pemikiran, maksud, tujuan ruang
lingkup, tata urut, dan pengertian;
(2) Materi Pedoman;
(3) Penutup, yang terdiri dari hal yang harus diperhatikan, penjabaran lebih lanjut, dan
alamat pembuat Pedoman yang ditujukan kepada para pembelapengguna atau
mereka yang akan menyampaikan saran penyempurnaan.
d) Penutup
Bagian kaki pedoman terdiri dari:
(1) Nama jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dalam huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca koma;
(2) Tanda tangan;
(3) Nama lengkap, ditulis dengan huruf kapital.
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) HARAPAN BUNDA
TENTANG
PEDOMAN …………………………………………………….
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN
ANAK (RSIA) HARAPAN BUNDA
NOMOR ………. TAHUN ……….
TENTANG
PEDOMAN …………………………………………………………….
PEDOMAN
…………………………………………………………
SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. ……………………………………
D. ……………………………………
BAB II ……………………………………
A. …………………………………………………………………………………………………………………………………………
B. …………………………………………………………………………………………………………………………………………
dst.
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
3) Susunan
a) Lembar Pemisah
Lembar pemisah terdiri dari:
(1) Kop Naskah dan nama jabatan diletakkan ditengah secara simetris;
(2) Tulisan lampiran peraturan, nomor, tentang, dan nama petunjuk pelaksanaan ditulis
dengan huruf kapital secara simetris, dan dicantumkan diantara Peraturan dan
Lampiran Peraturan yang berupa Petunjuk Pelaksanaan.
b) Kepala
Bagian kepala Petunjuk Pelaksanaan terdiri dari:
(1) Tulisan petunjuk pelaksanaan, ditulis dengan huruf kapital dicantumkan di tengah
atas;
(2) Rumusan judul petunjuk pelaksanaan yang ditulis secara simetris dengan huruf
kapital.
c) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Petunjuk Pelaksanaan terdiri dari:
(1) Pendahuluan, yang memuat penjelasan umum, maksud, dan tujuan Petunjuk
Pelaksanaan, ruang lingkup, pengertian, dan hal lain yang dipandang perlu;
(2) Batang tubuh materi Petunjuk Pelaksanaan, yang dengan jelas menunjukkan urutan
tindakan, pengorganisasian, koordinasi, pengendalian, dan hal lainyang dipandang
perlu untuk dilaksanakan.
d) Penutup
Bagian kaki Petunjuk Pelaksanaan terdiri dari:
(1) Nama jabatan yang menetapkan Petunjuk Pelaksanaan, ditulis dalam huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda baca koma;
(2) Tanda tangan yang menetapkan;
(3) Nama lengkap yang menandatangani, ditulis dengan huruf kapital, tanpa
mencantumkan gelar.
4) Distribusi
Distribusi dilakukan dengan menggunakan daftar distribusi yang berlaku.
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) HARAPAN BUNDA
TENTANG
LAMPIRAN
PERATURAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK
(RSIA) HARAPAN BUNDA
NOMOR ………. TAHUN ……….
TENTANG
PRTUNJUK PELAKSANAAN ………………………………………..
PETUNJUK PELAKSANAAN
…………………………………………………………
SISTEMATIKA
BAB I PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
B. MAKSUD DAN TUJUAN
C. ……………………………………
D. ……………………………………
BAB II ……………………………………
A. …………………………………………………………………………………………………………………………………………
B. …………………………………………………………………………………………………………………………………………
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Instruksi terdiri dari:
(1) Kop naskah yang berisi logo dan tulisan nama jabatan dengan huruf kapital secara
simetris;
(2) Kata instruksi dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf
kapital secara simetris;
(3) Nomor instruksi, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
(4) Kata tentang, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
(5) Judul instruksi, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
(6) Nama jabatan pejabat yang menetapkan instruksi, ditulis dengan huruf kapital, dan
diakhiri dengan tanda baca koma secara simetris.
b) Konsiderans
Bagian konsiderans Instruksi terdiri atas:
(1) kata Menimbang, yang memuat latar belakang penetapan Instruksi;
(2) kata Mengingat, yang memuat dasar hukum sebagai dasar penetapan Instruksi.
c) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Instruksi memuat substansi instruksi.
d) Penutup
Bagian kaki Instruksi terdiri dari:
(1) tempat (kota sesuai dengan alamat instansi) dan tanggal penetapan Instruksi;
(2) nama jabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf kapital dan diakhiri
dengan tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menetapkan Instruksi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf kapital.
INSTRUKSI DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) HARAPAN BUNDA
TENTANG
………………………………………………………………………………………………..
Mengingat : 1. ………...……………………………………………………………………………………………..
2. ………...………………………………………………………………………………………………
3. dst.
MENGINSTRUKSIKAN
Untuk :
KESATU : ………...……………………………………………………………………………………………………
KEDUA : ………...……………………………………………………………………………………………………
KETIGA : ………...……………………………………………………………………………………………………
dst.
Ditetapkan di : ………………………….
Pada Tanggal : …………………………..
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
4) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Prosedur Tetap (Standar Operasional Prosedur) terdiri dari:
- Kepala sebelah kiri memuat :
(1) Kop naskah standar operasional prosedur terdiri atas gambar logo Rumah
Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda.
(2) Tulisan Standar Operasional Prosedur dicantumkan di bawah logo Rumah Sakit
Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda.
Penomoran dokumen :
01/RSIA-HB/SOP/LAB
b) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Prosedur Tetap (Standar Operasional Prosedur) terdiri dari:
(1) pengertian;
(2) tujuan;
(3) kebijakan;
(4) prosedur;
(5) instalasi terkait.
JUDUL
Ditetapkan oleh
STANDAR Tanggal Terbit Nama Jabatan,
OPERASIONAL 01/01/2014
PROSEDUR Tanda tangan dan cap
NAMA JELAS
PENGERTIAN ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
TUJUAN ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
KEBIJAKAN ……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
PROSEDUR
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………
1.
1.
INSTALASI TERKAIT 2. 1. …………………………..
3. 2. …………………………..
4.
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Surat Edaran terdiri dari:
(1) Kop naskah surat edaran terdiri atas gambar logo Rumah Sakit Ibu dan Anak
(RSIA) Harapan Bunda.
(2) Tulisan surat edaran dicantumkan di bawah logo Rumah Sakit Ibu dan Anak
(RSIA) Harapan Bunda, ditulis dengan huruf kapital.
(3) Nomor surat edaran ditulis dibawah surat edaran dengan huruf kapital.
d) Kata tentang dicantumkan dibawah surat edaran ditulis dengan huruf kapital.
e) Rumusan judul (kepala) SURAT EDARAN ditulis dengan huruf kapital simetris di
bawah tentang.
b) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Surat Edaran terdiri dari:
(1) memuat alasan tentang perlunya dibuat Surat Edaran;
(2) memuat peraturan yang menjadi dasar pembuatan Surat Edaran;
(3) memuat pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak.
c) Penutup
Bagian kaki Surat Edaran terdiri dari:
(1) tempat dan tanggal penetapan;
(2) nama jabatan penanda tangan diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat penanda tangan;
(4) nama lengkap pejabat penanda tangan, ditulis dengan huruf kapital;
(5) cap / stempel.
(6) Daftar nama yang menerima tembusan Surat Edaran.
4) Distribusi
Surat Edaran didistribusikan kepada pegawai dan pihak terkait lainnya.
SURAT EDARAN
NOMOR : …../RSIA-HB/SE/...../.....
TENTANG
………………………………………………………………………………………….
………..………………………………………………………………………………………………………………………………
………..………………………………………………………………………………………………………………………………
………..………………………………………………………………………………………………………………………………
………..………………………………………………………………………………………………………………………………
………..………………………………………………………………………………………………………………………………
………..………………………………………………………………………………………………………………………………
………..………………………………………………………………………………………………………………………………
………..………………………………………………………………………………………………………………………………
dst.
Ditetapkan di : ………………………….
Pada Tanggal : …………………………..
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
Tembusan :
1. ……………………………
2. ……………………………
3. dst
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Keputusan terdiri dari:
(a) kop naskah yang memuat logo dan alamat Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan
Bunda;
(b) kata keputusan dan nama jabatan pejabat yang menetapkan, yang ditulis dengan huruf
kapital;
(c) nomor Keputusan, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
(d) kata penghubung Tentang, ditulis dengan huruf kapital;
(e) judul Keputusan, ditulis dengan huruf kapital;
(f) nama jabatan pejabat yang menetapkan Keputusan, ditulis dengan huruf kapital dan
diakhiri dengan tanda baca koma.
2) Konsiderans
Bagian konsiderans Keputusan terdiri dari:
(a) kata Menimbang, yaitu konsiderans yang memuat alasan/ tujuan/ kepentingan/
pertimbangan tentang perlu ditetapkannya Keputusan;
(b) kata Mengingat, yaitu konsiderans yang memuat peraturan perundang-undangan
sebagai dasar pengeluaran Keputusan.
3) Diktum
Bagian diktum Keputusan terdiri dari hal berikut:
(a) Diktum dimulai dengan kata memutuskan ditulis dengan huruf kapital dan diikuti dengan
kata menetapkan di tepi kiri dengan huruf awal kapital.
(b) Substansi kebijakan yang ditetapkan dicantumkan setelah kata menetapkan ditulis
dengan huruf kapital.
(c) Untuk keperluan tertentu, Keputusan dapat dilengkapi dengan salinan dan petikan
sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
4) Batang Tubuh
Sistematika dan cara penulisan bagian batang tubuh Keputusan sama dengan ketentuan
dalam penyusunan Peraturan, tetapi substansi Keputusan diuraikan bukan dalam
pasal-pasal, melainkan diawali dengan bilangan bertingkat/ diktum Kesatu, Kedua, Ketiga,
dan seterusnya ditulis dengan huruf kapital.
5) Penutup
Bagian kaki Keputusan terdiri dari:
(a) Tempat dan tanggal penetapan Keputusan;
(b) Jabatan yang menetapkan, ditulis dengan huruf awal kapital, dan diakhiri dengan tanda
baca koma;
(c) Tanda tangan yang menetapkan Keputusan;
(d) Nama lengkap yang menandatangani Keputusan, ditulis dengan huruf kapital.
d. Pengabsahan
1) Pengabsahan merupakan suatu pernyataan bahwa sebelum digandakan dan didistribusikan
dengan sah, suatu Keputusan telah dicatat dan diteliti sehingga dapat diumumkan oleh
pejabat yang bertanggungjawab dibidang hukum atau administrasi umum atau pejabat
yang ditunjuk sesuai dengan substansi Keputusan.
2) Pengabsahan dicantumkan di bawah ruang tanda tangan sebelah kiri bawah, yang terdiri
atas kata Salinan sesuai dengan aslinya, nama jabatan, tanda tangan, nama pejabat
penanda tangan, dan dibubuhi nama jabatan dan nama lengkap ditulis dengan huruf awal
kapital.
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) HARAPAN BUNDA
NOMOR : …../RSIA-HB/SK/DIR/...../.....
TENTANG
………………………………………………………………………………………………..
Mengingat : 1. ………...………………………………………………………………………………………………
2. ………...………………………………………………………………………………………………
3. dst.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) HARAPAN
BUNDA TENTANG ………………………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………………………………………..
KESATU : ………...……………………………………………………………………………………………………
KEDUA : ………...……………………………………………………………………………………………………
KETIGA : ………...……………………………………………………………………………………………………
dst. : ………...……………………………………………………………………………………………………
Ditetapkan di : ………………………….
Pada Tanggal : …………………………..
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
KEPUTUSAN DIREKTUR
RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) HARAPAN BUNDA
NOMOR : …../RSIA-HB/SK/DIR/...../.....
TENTANG
………………………………………………………………………………………………..
Mengingat : 1. ………...………………………………………………………………………………………………
2. ………...………………………………………………………………………………………………
3. dst.
MEMUTUSKAN :
Menetapkan : KEPUTUSAN DIREKTUR RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) HARAPAN
BUNDA TENTANG …………………………………………………………………………………
……………………………………………………………………………………………………………..
KESATU :
KEDUA : ………...……………………………………………………………………………………………………
KETIGA : ………...……………………………………………………………………………………………………
dst. : ………...……………………………………………………………………………………………………
Ditetapkan di : ………………………….
Pada Tanggal : …………………………..
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
Salinan sesuai dengan aslinya
Nama Jabatan,
Tanda tangan
Nama Lengkap
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Surat Perintah terdiri dari:
(1) Kop naskah dinas, yang berisi logo dan alamat Rumah Sakit Ibu da Anak (RSIA)
Harapan Bunda secaara simetris;
(2) Kata surat perintah, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
(3) Nomor, yang berada di bawah tulisan Surat Perintah.
b) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Surat Perintah terdiri dari hal berikut:
(1) Konsiderans meliputi pertimbangan dan/ atau dasar; pertimbangan memuat alasan
ditetapkannya Surat Perintah; dasar memuat ketentuan yang dijadikan landasan
ditetapkannya Surat Perintah tersebut.
(2) Diktum dimulai dengan kata memberi perintah, ditulis dengan huruf kapital
dicantumkan secara simetris, diikuti kata kepada di tepi kiri serta nama dan jabatan
pegawai yang mendapat tugas. Di bawah kata kepada ditulis kata untuk disertai
tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
c) Penutup
Bagian kaki Surat Perintah terdiri dari:
(1) tempat dan tanggal Surat Perintah;
(2) nama jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital pada
setiap awal unsurya, dan diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabatyang menugasi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani Surat Perintah, ditulis dengan huruf awal
kapital pada setiap awal unsurya;
(5) cap/ stempel.
4) Distribusi danTembusan
a) Surat tugas diberikan kepada yang mendapat tugas.
b) Tembusan surat tugas disampaikan kepada pejabat/ instansi terkait
SURAT PERINTAH
NOMOR : …../RSIA-HB/SPT/...../.....
Dasar : 1. ………...……………………………………………………………………………………………..
2. ………...………………………………………………………………………………………………
Memberi Perintah
Untuk : 1. ………...……………………………………………………………………………………………
: 2. ………...……………………………………………………………………………………………
: 3. ………...……………………………………………………………………………………………
: 4. dst.
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Surat Tugas terdiri dari:
(1) Kop naskah dinas, yang berisi logo dan alamat Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Harapan Bunda ditulis secara simetris;
(2) Kata surat tugas, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
(3) Nomor, yang berada di bawah tulisan surat tugas.
b) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Surat Tugas terdiri dari hal berikut:
(1) alinea pembuka meliputi pertimbangan dan/ atau dasar: pertimbangan memuat
alasan ditetapkannya Surat Tugas;
(2) lsi yang meliputi kata memberikan tugas kepada di tepi kiri serta nama dan jabatan
pegawai yang mendapat tugas. Di bawah kata kepada ditulis kata untuk, disertai
tugas-tugas yang harus dilaksanakan.
c) Penutup
Bagian kaki Surat Tugas terdiri dari :
(1) tempat dan tanggal Surat Tugas;
(2) nama jabatan pejabat yang menandatangani, ditulis dengan huruf awal kapital pada
setiap awal unsurnya, dan diakhiri dengan tanda baca koma;
(3) tanda tangan pejabat yang menugasi;
(4) nama lengkap pejabat yang menandatangani Surat Tugas, ditulis dengan huruf awal
kapital pada setiap awal unsurnya;
(5) cap/ stempel.
SURAT TUGAS
NOMOR : …../RSIA-HB/STU/...../.....
………………………………………………………………………………………………………………………………………..….
…………………………………………………………………………………………………………………………………………...
………………………………………………………………, dengan ini kami menugaskan kepada :
Nama : ………...……………………………………………………………………………………………………….
Umur : ………...……………………………………………………………………………………………………….
Jabatan : ………...……………………………………………………………………………………………………….
Untuk : 1. ………...…………………………………………………….………………………………………………………
2. ………...…………………………………………………….………………………………………………………
3. ………...…………………………………………………….………………………………………………………
4. dst.
Agar yang bersangkutan dapat melaksanakan tugas dengan baik dan penuh tanggungjawab.
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
3) Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Memorandum terdiri dari:
(1) Kop naskah dinas, yang berisi nama instansi/ satuan organisasi yang ditulis secara
simetris di tengah atas atau di sebelah kiri atas, yang diketik saat mengetik
memorandum;
(2) Kata memorandum, ditulis dengan huruf kapital secara simetris;
(3) Kata nomor, ditulis dengan huruf kapital, secara simetris;
(4) Kata Yang terhormat, ditulis dengan huruf awal kapital, diikuti dengan tanda baca
koma;
(5) Kata Dari,ditulis dengan hurufawal kapital;
(6) Kata Hal, ditulis dengan hurufawal kapital;
(7) KataTanggal, ditulis dengan hurufawal kapital.
b) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Memorandum terdiri dari alinea pembuka, isi, dan penutup yang
singkat, padat, dan jelas.
c) Kaki
Bagian kaki Memorandum terdiri dari tanda tangan, nama pejabat, dan tembusan
(jikaperlu).
MEMORANDUM
NOMOR : …../RSIA-HB/MEM/...../.....
……………………….……...…………………………………………………….………………………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….………………………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….………………………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….………………………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….………………………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….………………………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….………………………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….………………………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….………………………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….………………………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….………………………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….………………………………………………………
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
Tembusan :
1. ………………………………………..
2. ………………………………………..
3. dst.
PERMOHONAN CUTI/IZIN
Kepada Yth.
…………….
Menyetujui, Pringsewu,…………………
Atasan langsung Hormat saya,
NAMA JELAS
MENGHADAP
Kepada : ……………………………………………..
Alamat : ……………………………………………..
UNTUK
……………………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………………...
……………………………………………………………………………………………………………...
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
Tembusan :
1. ………………………………………..
2. ………………………………………..
3. dst.
b. Wewenang Penandatanganan
Surat Biasa ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang, dan
tanggungjawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Surat Biasa terdiri dari:
a) Kop naskah yang berisi logo dan alamat instansi secara simetris;
b) Tempat dan tanggal pembuatan surat, yang diketik sebelah kanan di bawah kop naskah;
c) Nomor, lampiran dan perihal, yang diketik dengan huruf awal kapital di sebelah kiri di
bawah kop naskah;
d) Kata Kepada Yth., yang ditulis sejajar dengan nomor, diikuti dengan nama jabatan yang
dikirimi surat;
e) Alamat surat, yang ditulis di bawah Kepada Yth.
2) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Surat Biasa terdiri dari alinea pembuka, isi, dan penutup.
3) Kaki
Bagian kaki Surat Biasa terdiri dari:
a) nama jabatan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri tanda baca koma;
b) tanda tangan pejabat;
c) nama lengkap, pejabat/ penanda tangan, diitulis dengan huruf awal kapital;
d) stempel/cap, yang digunakan sesuai dengan ketentuan;
e) tembusan, yang memuat nama jabatan pejabat penerima (jika ada).
d. Distribusi
Surat Biasa disampaikan kepada penerima yang berhak.
………………………….………………(Alenia Pembuka)……..………………………………………..………
……………………………………………………………………….………………………………………………………
……………………….…..………………………………………….………………………………………………………
……………………….……..……………………………………….………………………………………………………
……………………….……...………………(Alenia isi)……..…………………………………….……………..…
……………………….……..……………………………………….………………………………………………………
……………………….……..……………………………………….………………………………………………………
……………………….……..……………………………………….………………………………………………………
………………….....………………………(Alenia Penutup)…..……………………………..…………………
……………………….……...…………………………………………………….………………………..………………
……………………….……...…………………………………………………….…………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….…………………………………………
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
Tembusan :
1. ………………………………………..
2. ………………………………………..
3. dst.
b. Kewenangan
Surat Undangan ditandatangani oleh pejabat sesuai dengan tugas, fungsi, wewenang, dan
tanggungjawabnya.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Surat Undangan terdiri dari:
a) Kop naskah yang berisi atau logo dan alamat instasi ditulis secara smetris;
b) Tempat dan tanggal pembuatan surat, yang diketik sebelah kanan di bawah kop naskah;
c) Nomor, lampiran dan perihal, yang diketik dengan huruf awal kapital di sebelah kiri di
bawah kop naskah;
d) Kata Kepada Yth., yang ditulis sejajar dengan nomor, diikuti dengan nama jabatan yang
dikirimi surat;
d) Kata Kepada Yth, ditulis lurus nomor yang diikuti dengan nama jabatan, dan alamat yang
dikirimi surat (jika diperlukan).
2) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Surat Undangan terdiri dari:
a) alinea pembuka;
b) isi undangan, yang meliputi hari, tanggal, waktu, tempat, dan acara;
c) alinea penutup.
3) Penutup
Bagian kaki Surat Undangan terdiri dari nama jabatan ditulis dengan huruf awal kapital, tanda
tangan, dan nama pejabat ditulis dengan huruf awal kapital.
………….....……………………………(Alenia Penutup)…..…………………………………….……………
………….……...…………………………………………………….………………………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….…………………………………………
……………………….……...…………………………………………………….…………………………………………
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
Tembusan :
1. ………………………………………..
2. ………………………………………..
3. dst.
1. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
2. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
3. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
4. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
5. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
6. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
7. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
8. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
9. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
10. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
11. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
12. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
13. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
14. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
15. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
16. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
17. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
18. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
19. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
20. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
21. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
22. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
23. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
24. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
25. …………………………………………………………………………………………………………………………………….
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
LEMBAR DISPOSISI
Penomoran Rekomendasi :
01/RSIA-HB/REK/XII/2016
c) Tulisan “Tentang “;
d) Nama / Judul Rekomendasi.
2) Isi Rekomendasi dirumuskan dalam bentuk uraian.
3) Bagian Akhir Rekomendasi terdiri atas :
a) Nama tempat, Tanggal, Bulan dan Tahun;
b) Nama Jabatan pembuat Rekomendasi;
c) Tanda tangan pejabat;
d) Nama Jelas;
e) Stempel jabatan/instansi.
REKOMENDASI
NOMOR : ...../RSIA-HB/REK/…../…..
TENTANG
……………………………………………………………………………..
...…………………………………………………………………………………………………………………………………
...…………………………………………………………………………………………………………………………………
a. ...…………………………………………………………………………………………………………………………
b. ...…………………………………………………………………………………………………………………………
...…………………………………………………………………………………………………………………………………
...…………………………………………………………………………………………………………………………………
..………………………………………………………………………………………………………………………………….
Nama Jabatan,
NAMA JELAS
b. Lingkup Perjanjian
Kerja sarma antar instansi atau dengan pegawai dibuat dalam bentuk Kesepahaman Bersama
atau Perjanjian Kerja Sama.
d. Susunan
a) Kepala
Bagian kepala terdiri dari:
(1) Logo yang diletakkan di sebelah kanan dan kiri atas dan dengan alamat Rumah Sakit Ibu
dan Anak (RSIA) Harapan Bunda.
(2) Nama instansi/pegawai yang membuat perjanjian yang disebut dengan Pihak-pihak;
(3) Judul perjanjian;
(4) Nomor.
b) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Perjanjian kerja sama memuat materi peIjanjian, yang dituangkan dalam
bentuk pasal-pasal.
C) Penutup
Bagian kaki PeIjanjian yang sama terdiri dari nama penanda tangan para pihak yang
mengadakan peIjanjian dan para saksi ijika dipandang perlu), dibubuhi materai sesuai dengan
peraturan perundangundangan.
Pada hari ini ……………………, tanggal ……………, bulan ……………………….……, tahun ………………........
bertempat di …………………………………………………………………., yang bertanda tangan di bawah ini :
Bersepakat untuk melakukan kerja sama dalam bidang ………………………………….…., yang diatur
dalam ketentuan sebagai berikut :
Pasal 1
TUJUAN KERJA SAMA
……..…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……..…………………………………………………………………………………………………………………………………………
Pasal 2
RUANG LINGKUP KERJA SAMA
……..…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……..…………………………………………………………………………………………………………………………………………
Pasal 3
PELAKSANAAN KEGIATAN
……..…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……..…………………………………………………………………………………………………………………………………………
Pasal 4
PEMBIAYAAN
……..…………………………………………………………………………………………………………………………………………
……..…………………………………………………………………………………………………………………………………………
PIHAK I PIHAK I
SAKSI-SAKSI :
1. ………………………….…. (Tanda tangan)
2. ………………………….…. (Tanda tangan)
b. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Surat Kuasa terdiri dari:
a) Kop naskah dinas yang berisi logo dan nama instansi, yang diletakkan secara simetris dan
ditulis dengan huruf kapital;
b) Judul surat kuasa;
c) Nomor surat kuasa.
2) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Surat Kuasa memuat materi yang dikuasakan.
3) Penutup
Bagian kaki Surat Kuasa memuat keterangan tempat, tanggal, bulan, dan tahun pembuatan
serta nama dan tanda tangan para pihak yang berkepentingan, dan dibubuhi materai sesuai
dengan peraturan perundang-undangan.
SURAT KUASA
NOMOR : …../RSIA-HB/SKU/…../…..
Untuk
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
b. Susunan
1) Kepala
Bagian Kepala Berita Acara terdiri dari:
a) kop naskah yang berisi logo dan nama instansi diletakkan secara simetris dan ditulis
dengan huruf kapital;
b) judul Berita Acara;
c) nomor Berita Acara.
2) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Berita Acara terdiri dari:
a) Tulisan hari, tanggal, dan tahun, serta nama dan jabatan para pihak yang membuat Berita
Acara;
b) Substansi Berita Acara.
3) Kaki
Bagian kaki Berita Acara memuat tempat pelaksanaan penandatanganan nama jabatanj
pejabat dan tanda tangan para pihak dan para saksi.
BERITA ACARA
NOMOR : …../RSIA-HB/BA/…../…..
Pada hari ini ……………………, tanggal ……………, bulan ……………………….……, tahun ………………........
kami masing-masing :
1. ………………………………………………………………………………………………………………………………..……..
………………………………………………………………………………………………………………………………..……..
…………………………………………………………………………..……..
2. Dst.
Dibuat di ……………………………………………..
Pihak Kedua Pihak Pertama
Mengetahui / mengesahkan
Nama Jabatan,
Tanda tangan
NAMA LENGKAP
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Surat Keterangan terdiri dari:
a) Kop Surat Keterangan, yang berisi logo dan nama instansi diletakkan secara simetris dan
ditulis dengan huruf kapital;
b) Judul Surat Keterangan;
c) Nomor Surat Keterangan.
2) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Surat Keterangan memuat pejabat yang menerangkan dan pegawai yang
diterangkan serta maksud dan tujuan diterbitkannya Surat Keterangan.
3) Penutup
Bagian kaki Surat Keterangan memuat keterangan tempat, tanggal, bulan, tahun, nama
jabatan, tanda tangan, dan nama pejabat yang membuat Surat Keterangan tersebut.
Posisi bagian kaki terletak pada bagian kanan bawah.
SURAT KETERANGAN
NOMOR : …../RSIA-HB/KET/…../…..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
Tanda tangan
NAMA LENGKAP
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Surat Pengantar terdiri dari:
a) kop naskah dinas;
b) nomor;
c) tanggal;
d) nama jabatan/ alamat yang dituju;
e) tulisan surat pengantar yang diletakkan secara simetris.
2) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Surat Pengantar dalam kolom terdiri dari:
a) nomor urut;
b) jenis yang dikirim;
c) banyaknya naskah dan barang;
d) keterangan.
3) Penutup
Bagian kaki Surat Pengantar terdiri dari:
a) pengirim yang berada di sebelah kanan, yang meliputi:
(1) namajabatanpembuatpengantar;
(2) tanda tangan; .
(3) nama dan NIP;
(4) stempeljabatanjinstansi.
b) penerima yang berada di sebelah kiri, yang meliputi:
(1) namajabatan penerima;
(2) tanda tangan;
(3) nama dan NIP;
(4) cap jabatan/ instansi;
(5) nomor telepon/ instansi;
(6) tanggal penerimaan.
Kepada Yth.
…………………………………………………….
………………………………………………….…
……………………………………………….……
SURAT PENGANTAR
NOMOR : …../RSIA-HB/PTR/…../…..
Pengirim
Nama Jabatan,
Tanda tangan
NAMA LENGKAP
Tembusan :
1. ……………………………………….
2. ……………………………………….
3. dst.
c. Susunan
1) Kepala
Bagian kepala Pengumuman terdiri dari:
a) kop naskah yang memuat logo dan nama instansi, ditulis dengan huruf kapital secara
simetris;
b) tulisan pengumuman dicantumkan di bawah logo instansi, ditulis dengan huruf kapital
secara simetris dan nomor pengumuman dicantumkan di bawahnya;
c) kata tentang, yang dicantumkan di bawah pengumuman ditulis dengan huruf kapital
secara simetris;
d) rumusan judul pengumuman, ditulis dengan huruf kapital secara simetris di bawah
tentang.
2) BatangTubuh
Batang tubuh Pengumuman hendaknya memuat:
a) alasan tentang perlunya dibuat Pengumuman;
b) peraturan yang menjadi dasar pembuatan pengumuman;
c) pemberitahuan tentang hal tertentu yang dianggap mendesak.
3) Penutup
Bagian kaki Pengumuman terdiri dari:
a) tempat dan tanggal penetapan;
b) namajabatan pejabat yang menetapkan, ditulis dengan huruf awal kapital, diakhiri dengan
tanda baca koma;
c) tanda tangan pejabat yang menetapkan;
d) nama lengkap yang menandatangani, ditulis denganhurufawal kapital;
e) cap/ stempel.
PENGUMUMAN
NOMOR : …../RSIA-HB/PUM/…../…..
TENTANG
……………………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
……………………………………………………………………………….……………………………………………………………..
Dikeluarkan di : ………………………………………….
Pada tanggal : ………………………………………….
Nama Jabatan,
NAMA LENGKAP
3. Susunan
a) Kepala
Bagian kepala Laporan memuat judul laporan ditulis dengan huruf kapital dan diletakkan
secara simetris.
b) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Laporan terdiri dari:
1) Pendahuluan, yang memuat penjelasan umum, maksud, dan tujuan serta ruang lingkup
dan sistematika Laporan;
2) Materi Laporan, yang terdiri dari kegiatan yang dilaksanakan, faktor yang mempengaruhi,
hasil pelaksanaan kegiatan, hambatan yang dihadapi, dan hal lain yang perlu dilaporkan;
3) Simpulan dan saran, sebagai bahan pertimbangan;
4) Penutup, yang merupakan akhir Laporan, memuat harapan/ permintaan arahan/ ucapan
terima kasih.
c) Penutup
Bagian kaki Laporan terdiri dari:
1) Tempat dan tanggal pembuatan Laporan;
2) Nama jabatan pejabat pembuat Laporan, ditulis dengan huruf awal kapital;
3) Tanda tangan;
4) Nama lengkap, ditulis dengan huruf awal kapital.
LAPORAN
TENTANG
……………………………………………………………………..
a. Pendahuluan
1. Umum
2. Maksud dan Tujuan
3. Ruang Lingkup
4. Dasar
e. Penutup
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
…………………………………………………………………………………………………………………………………………..
Dikeluarkan di : ………………………………………….
Pada tanggal : ………………………………………….
NAMA LENGKAP
LAPORAN
……………………………………………………………………………………….
……………………………………………………………………………………….
Ukura
Tinggi =6
Ukuran 6 cm
lebar = 6
Ukuran 6 cm
TAHUN 2016
2. Susunan
a) Kepala
Bagian kepalaTelaahan Staf terdiri dari:
1) Judul Telaahan Staf diletakkan secara simetris di tengah atas;
2) Uraian singkat tentang permasalahan.
b) BatangTubuh
Bagian batang tubuh Telaahan Staf terdiri dari:
1) Persoalan, yang memuat pernyataan singkat dan jelas tentang persoalan yang akan
dipecahkan.
2) Praanggapan, yang memuat dugaan yang beralasan, berdasarkan data yang ada, saling
berhubungan sesuai dengan situasi yang dihadapi, dan merupakan kemungkinan terjadi di
masa yang akan datang.
3) Fakta yang mempengaruhi, yang memuat fakta yang merupakan landasan analisis dan
pemecahan masalah.
4) Analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan dan akibatnya, hambatan
serta keuntungan dan kerugiannya, pemecahan atau cara bertindak yang mungkin atau
dapat dilakukan.
5) Simpulan, yang memuat intisari hasil diskusi, yang merupakan pilihan cara bertindak atau
jalan keluar.
6) Tindakan yang disarankan, yang memuat secara ringkas dan jelas saran atau usul tindakan
untuk mengatasi persoalan yang dihadapi.
c) Penutup
Bagian kaki Telaahan Stafterdiri dari:
1) nama jabatan pembuat Telaahan Staf, ditulis dengan huruf awal kapital;
2) tanda tangan;
3) namalengkap;
4) daftar lampiran.
TELAAHAN STAF
TENTANG
……………………………………………………………………..
I. Persoalan
Bagian persoalan memuat pemyataan singkat dan jelas tentang persoalan yang akan
dipecahkan.
II. Praanggapan
Praanggapan memuat dugaan yang beralasan berdasarkan data dan saling berhubungan
sesuai dengan situasi yang dihadapi dan merupakan kemungkinan kejadian dimasa
mendatang.
IV. Anallsis
Bagian ini memuat analisis pengaruh praanggapan dan fakta terhadap persoalan dan
akibatnya, hambatan serta keuntungan dan kerugiannya, pemecahan atau cara bertindak
yang mungkin atau dapat dilakukan.
V. Simpulan
Bagian simpulan memuat Intisari hasil diskusi dan pilihan cara bertindak atau jalan keluar
sebagai pemecahan persoalan yang dihadapi.
VI. Saran
Bagian saran memuat seeara ringkas dan jelas saran atau usul tindakan untuk mengatasi
persoalan yang dihadapi.
NAMA LENGKAP
TANDA
NO NAMA JABATAN/RUANG
TANGAN
2) Isi Sertifikat Pelatihan berisi uraian kegiatan yang telah diikuti, nama peserta
pelatihan, termasuk waktu kegiatan dan tempat.
SERTIFIKAT PELATIHAN
Diberikan Kepada :
……………………………………………………
Sebagai :
…………………………………………………….
“………………………………………………………………………………………….”
…………………………………………………………………………………………………………………………..
………………………………………………………………………..
NOTULEN ……………………………………..…
HARI, TANGGAL, BULAN, TAHUN
HASIL TINDAK
NO PEMBAHASAN
PEMBAHASAN LANJUT
Nama Jabatan,
NAMA JELAS
J. Naskah Elektronis
a. Pengertian
Naskah elektronis adalah naskah dinas berupa komunikasi dan informasi yang dilakukan
secara elektronis atau yang terekam dalam multimedia elektronis.
b. Lingkup Kegiatan
Naskah elektronis mencakup surat-menyurat elektronis, arsip, dan dokumentasi elektronis,
transaksi elektronis, serta naskah elektronis lainnya.
A. Pengertian
Tata Surat adalah pengaturan ketatalaksanaan penyelenggaraan surat menyurat yang dilaksanakan
dalam rangka pelaksanaan tugas umum. Surat-menyurat merupakan kegiatan yang sangat penting
untuk mendukung terselenggaranya tugas pokok organisasi. Jika pelaksanaannya tidak diatur dengan
cermat dan teliti, akan diperlukan banyak waktu dan biaya. Tata Surat yang baik akan meningkatkan
efektivitas dan efisiensi.
2. AIur Surat-Menyurat
AIur surat-menyurat harus melalui hierarki dari tingkat pimpinan tertinggi instansi hingga ke
pejabat struktural terendah yang berwenang sehingga dapat dilakukan pengendalian penyelesaian.
Surat-menyurat yang bersifat operasional teknis diatur lebih lanjut oleh pejabat yang berwenang.
Alur Surat-menyurat yang bermuatan kebijakan/ keputusan/ arahan pimpinan harus menggunakan
jalur sesuai dengan garis kepemimpinan.
2. Penandatanganan
Bentuk pelimpahan wewenang penandatanganan Naskah adalah sebagai berikut:
a) Atas nama (a.n.)
Atas nama digunakan jika yang berwenang menandatangani surat/ dokumen melimpahkan
wewenang kepada pejabat di bawahnya.
Persyaratan yang harus dipenuhi adalah sebagai berikut :
1) Pelimpahan wewenang tersebut dalam bentuk tertulis dalam surat kuasa, keputusan,
mandat, instruksi, disposisi;
2) Materi wewenang yang dilimpahkan benar-benar menjadi tugas dan tanggungjawab pejabat
yang melimpahkan;
3) Rentang pelimpahan paling banyak hanya dua tahap dihitung dari pelimpahan jenjang
pertama;
4) Tanggung jawab sebagai akibat penandatanganan surat berada pada pejabat yang
diatasnamakan.
Contoh:
a.n. Menteri Kesehatan
Sekretaris Jenderal
Nama Pejabat
NIP
Contoh:
a.n. Menteri Kesehatan
Direktur Jenderal Bina Gizi dan Kesehatan Ibu dan anak
u.b.
Direktur Bina Kesehatan Ibu
Nama Pejabat
NIP
F. PelaksanaTugas (Plt.)
Ketentuan penandatanganan pelaksana tugas yang disingkat (PIt.) adalah sebagai berikut :
1. Pelaksana tugas (Pit.) digunakan apabila pejabat yang berwenang menandatangani naskah dinas
belum ditetapkan karena menunggu ketentuan bidang kepegawaian lebih lanjut.
2. Pelimpahan wewenang bersifat sementara, sampai dengan pejabat yang definitif ditetapkan.
Contoh:
PIt. Kepala Biro Umum,
Nama lengkap
NIP
Contoh:
Plh. Kepala Biro Umum,
Nama lengkap
NIP
Pedoman Tata Naskah Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda ini agar dapat di sebagai acuan
dalam melakukan kegiatan administrasi perkantoran pada setiap unit utama di lingkungan Rumah Sakit
Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda.