S
DENGAN ANGGOTA KELUARGA MENGALAMI
HIPERTENSI DI DESA PANGAN JAYA KECAMATAN
LAINEA KABUPATEN KONAWE SELATAN
Oleh :
SUKIS WATI
NIM. 14401 2017 000771
Oleh :
SUKIS WATI
NIM. 14401 2017 000771
SUKIS WATI
NIM. 14401 2017 000771
Menyetujui
Pembimbing :
Mengetahui :
NIP. 197003301995031001
HALAMAN PENGESAHAN
SUKIS WATI
NIM. 14401 2017 000771
Karya Tulis ini telah dipertahankan pada Seminar Hasil Karya Tulis
Ilmiah di depan TIM Penguji Pada Hari tanggal : Jumat, 3 Agustus
2018 dan telah dinyatakan memenuhi syarat
Menyetujui :
Mengetahui :
Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir Yang saya tulis ini benar-
benar hasil karya saya sendiri, bukan merupakan pengambilalihan tulisan atau
pikiran oraang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.
Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil
jiplakan, saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.
SUKIS WATI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I. IDENTITAS
1. Nama Lengkap : Sukis Wati
4. Agama : Islam
5. Suku/Kebangsaan : Jawa/Indonesia
Konsel
II. PENDIDIKAN
1. Sekolah dasar Negeri : SDN Pangan Jaya Tahun 1993
SWT, berkat rahmat dan hidayah-Nya Karya Tulis Ilmiah berjudul “ASUHAN
Karya Tulis Ilmiah ini dibuat sebagai salah satu persyaratan guna
Kemenkes Kendari. Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, penulis menyadari
sepenuhnya bahwa tanpa bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak, skripsi ini
Pada kesempatan ini penulis ingin menyampaikan rasa terimakasih yang tak
terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan Karya Tulis
Ilmiah ini, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis yakin
tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi penulis untuk
menyelesaikan penulisan karya ilmiah ini. Disamping itu, izinkan penulis untuk
kepada :
1. Ibu Askrening, S.KM, M.Kes selaku Direktur Poltekes Kemenkes Kendari
2. Bapak Indriono Hadi, S.Kep, Ns, M.Kes selaku dekan ketua jurusan
bantuan dan bimbingan serta arahan dan limpahan ilmu yang tidak ternilai.
4. Ibu Reni Devianti, M.Kep, Sp.Kep MB, Ibu Dian Yuniar, SR, SKM, M.Kep
dan Muhaimin Saranani, S.Kep, Ns, M.Sc selaku penguji yang tulus memberi
Kendari atas bimbingan dan arahannya serta limpahan ilmunya yang tiada
ternilai.
dengan rendah hati dan rasa hormat kepada kedua orang tua penulis yang
lupakan atas jasa – jasa mereka. Doarestu, nasihat dan petunjuk dari mereka
kiranya merupakan dorongan moril yang paling efektif bagi kelanjutan studi
7. Sahabat dan teman seperjuanganku serta kerjasama yang baik selama ini.
Penulis menyadari bahwa penulisan Karya Ilmiah ini masih jauh dari
sempurna. Olehnya itu, saran dan kritik yang sifatnya membangun sangat penulis
SUKIS WATI
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. LatarBelakang .......................................................................... 1
B. TinjauanUmumKeluarga…….. ............................................... 37
A. Pengkajian ................................................................................ 56
B...Diagnosa 110
C...Intervensi 111
E...Evaluasi 121
BAB V PENUTUP
B...Saran 128
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
melebihi tekanan darah sistole menetap di atas 140 mmHg dan diastole yang
normal bila kurang dari 135/85 mmHg, dan diantara nilai tersebut dikatakan
normal tinggi. Namun untuk orang Indonesia, tekanan darah yang ideal
seluruh dunia. Jumlah penderita hipertensi yang terus bertambah dari tahun
hipertensi akan terus meningkat tajam dan diprediksi pada tahun 2025
2017).
Untuk kawasan Asia, penyakit hipertensi telah membunuh 1,5 juta
orang setiap tahunnya. Hal ini menandakan satu dari tiga orang menderita
pada semua kelompok umur dengan strok sebagai penyebab kematian nomor
PTM yang masuk dalam 10 besar tidak bertambah, tetapi yang menjadi
catatan adalah kenaikan peringkatnya dalam daftar tersebut. Jika pada tahun
2015 hipertensi berada pada urutan ke -4 , maka pada tahun 2016 bergeser
naik ke urutan ke -1. Hal ini secara ekplisit menunjukan meningkatnya jumlah
sering merasa pusing atau nyeri kepala, rasa pegal dan tidak nyaman pada
tengkuk, tiba-tiba ada perasaan berputar dan ingin jatuh, dada sering
intrakranial yaitu jenis nyeri kepala migren dimana nyeri kepala tipe ini
sensorik halusinasi. Salah satu teori penyebab nyeri kepala migraine ini
akibat dari emosi atau ketegangan yang berlangsung lama yang akan
terjadi akan menimbulkan iskemik pada sebagian otak sehingga terjadi nyeri
responden di temukan faktor resiko hipertensi yang telah terbukti antara lain
tahun berturut-turut.
(serangan jantung), gagal jantung, stroke (serangan otak), gagal ginjal dan
penyakit vaskuler perifer. Selain itu, tekanan darah tinggi juga berpengaruh
value = 0,20.
rileks, melakukan olah raga teratur dan berhenti merokok. Adapun terapi
tunggal , masa kerja yang panjang sekali sehari dan dosis dititrasi. Obat
perjalanan terapi. Pemilihan obat atau kombinasi yang cocok bergantung pada
Selain itu, penting sekali support atau dukungan keluarga psikososial dari
berbagai pihak khususnya keluarga orang yang paling dekat dengan usia
dan kebutuhan belajar bagi penderita dengan cara menolak atau memberikan
negatif apabila terjadi penolakan terhadap pasien dan tanpa adanya dukungan
dapat dilihat dari tugas kesehatan keluarga yaitu (1) Keluarga mampu
kemudian pada tahun 2015 penderita hipertensi 14,46% ( 7.236). pada tahun
penderita, pada tahun 2016 berjumlah 186 penderita dan pada tahun 2017
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Konawe Selatan.`
C. Manfaat Penelitian
a. Studi kepustakaan
b. Studi kasus
2) Wawancara
3) Pemeriksaan fisik
4) Studi dokumentasi
pemeriksaan fisik.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Defenisi Hipertensi
2014).
tekanan darah persisten dimana tekanan sistoliknya diatas 140 mmHg dan
dengan 160 mmHg dan atau tekanan diastolic sama atau lebih besar 90
mmHg.
2. Etiologi Hipertensi
faktor resiko :
penyakit :
3. Patofisiologi Hipertensi
korda spinalis dan keluar dari kolumna medulla spinalis ganglia simpatis
jaringan ikat dan penurunan dalam relaksasi otot polos pembuluh darah,
b. Leher kaku
a. Hb: untuk mengetahui dari sel-sel terhadap volume cairan dan dapat
hipertensi.
jantung
( Sheps, 2014)
6. Klasifikasi Hipertensi
a. Tekanan darah normal yaitu bila sistolik kurang atau sama dengan
c. Tekanan darah tinggi (hipertensi) yaitu bila sistolik lebih besar atau
sama dengan 160 mmHg dan diastolik lebih besar atau sama dengan
95mmHg.
segera yang ditandai oleh tekanan darah yang sangat tinggi dengan
a. Hipertensi Emergensi
menit/jam.
b. Hipertensi urgensi
tanpa adanya gejala yang berat atau kerusakan organ target progresif
7. Komplikasi Hipertensi
a. Otak
2) Perdarahan
b. Ginjal
3) Gagal ginjal
c. Jantung
1) Membesar
3) Cepat lelah
4) Gagal jantung
(Wexler, 2007).
8. Penatalaksanaan Hipertensi
Upaya penetalaksanaan hipertensi pada dasarnya dapat dilakukan melalui
tekanan darah.
5) Berhenti merokok
b. Terapi Farmakologis
kerja yang panjang sekali sehari dan dosis dititrasi. Obat berikutnya
sebagai berikut :
hipertensi.
1) Diuretik
2) Penghambat Simpatis
3) Betabloker
4) Vasodilatator
terjadi pada pemberian obat ini adalah pusing dan sakit kepala.
6) Antagonis kalsium
25 – 100 mmHg
mg/hari
dengan pendekatan:
Elastisitas , arteriosklerosis
hipertensi
Perubahan struktur
vasokonstriksi
Gangguan sirkulasi
Respon RAA
injuri
Gangguan
perfusi Penurunan Fatique
jaringan Rangsang curah jantung
aldosteron
Intoleransi
aktifitas
(Smeltzer, 2014) Retensi Na
edema
9. Fokus Pengkajian Hipertensi
a. Data Umum :
Penghasilan
L Status Imunisasi
Hubungan
Nama / Umur dengan KK Pendidikan BCG Polio DPT Campak
c. Genogram :
d. Tipe Keluarga :
e. Suku Bangsa :
f. Agama :
1) Karakteristik Rumah
a) Luas :
b) Jenis :
e) Kebersihan ruangan :
f) Lantai :
i) Pembuangan limbah :
j) Halaman dimanfaatkan :
k) Keadaan pekarangan :
l) Pembuangan sampah :
2) Denah Rumah
o. Struktur Keluarga
r. Fungsi Keluarga
1) Fungsi Afektif
2) Fungsi Sosialisasi
1) Penyediaan makanan
kesehatan di masyarakat
t. Fungsi Reproduksi
u. Fungsi Ekonomi
1 Penampilan
2 Kesadaran
3 Tanda-tanda Vital
a. Tensi
b. Suhu
c. Nadi
d. Respirasi
4 Kepala
a. Rambut
b. Kulit
c. kepala
d.Massa/nyeri
5 Mata
a. Bentuk
b.Konjungtiva
c. Sclera
d. Lensa
e. Reflek pupil
f.Fungsi penglihatan
6 Hidung
a. Bentuk
b. Septum nasal
c.Secret/linder
d. Nyeri/masa
f.Fungsi penciuman
7 Mulut
a. Keadaan
b. Mukosa
c. Jumlah gigi
d. Caries
e. Ovula
d.Fungsi pengecapan
8 Telinga
a. Bentuk
b. Arikula
c. Serumen
d. Fungsi pendengaran
9 Leher
a. Vena jugolaris
b. Reflek menelan
10 Dada/paru
a. Bentuk
b. Pergerakan
c. Perkusi
d. Auskultasi paru
e. Auskultasi jantung
11 Abdomen
a. Bentuk
b. Massa
c. Nyeri tekan
d. Bising usus
12 Ekstremitas
a. Bentuk
b. Deformitas
c Pergerakan
d. Tonus
e. Oedema
f. Varises
g. Kekuatan otot
13 Antropometri
a. TB
b. BB
x. Harapan Keluarga
Kode Diagnosis
didefinisikan.
dapat diangkat tiga respon yaitu respon verbal, kognitif, afektif atau
menjadi dua yaitu tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang
(Doengoes (2014)
1. Definisi keluarga
fisik, mental, emosional dan sosial dari tiap anggota keluarga (Duval,
perkumpulan dua atau lebih individu yang diikat oleh hubungan darah,
2. Struktur Keluarga
bagian yaitu :
masyarakat.
dalam keluarga.
keluarga.
3. Macam-macam Tipe/Struktur/Bentuk
a. Keluarga Radisional
Keluarga yang terdiri dari suami dan istri ( tanpa anak ) yang
3) Keluarga usila
Kelurga yang terdiri dari suami istri yang sudah tua dengan
Keluarga yang terdiri dari satu orang tua ( ayah atau ibu )
pernikahan.
53
7) Commuter family
kota tersebut sebagai tempat tinggal dan orang tua yang bekerja
8) Multigenerational family
9) Kin-network family
dan telepon.
b. Non-tradisional
3) Commune family
melalui pernikahan.
6) Cohabiting couple
7) Group-marriage family
55
membesarkan anaknya.
9) Foster family
11) Gang
dalam kehidupannya.
56
4. Peran Keluarga
a. Peranan ayah
b. Peranan ibu
c. Peranan anak
5. Fungsi Keluarga
a. Fungsi biologis
1) Meneruskan keturunan
b. Fungsi psikologis
c. Fungsi sosialisasi
perkembangan anak.
d. Fungsi ekonomi
kebutuhan keluarga
kebutuhan keluarga
mendatang
58
e. Fungsi pendidikan
perkembangannya.
terkait erat dengan sifat masalah yaitu potensial atau aktual. Tahap
2013)
perkawinan
Tugas Perkembangannya :
sosial
pasangan.
anak.
Dimulai dg anak pertama berusia 2,5 – 5 th. Klg lebih majemuk &
repot )
Masalah Kesehatan :
sangat sibuk
dirinya
teman sebayanya )
62
berlangsung 6-7 th
Masalah-masalah kesehatan :
tidak dikehandaki.
penting.
youngest )
2) Tahap ini bisa singkat bisa lama tergantung jumlah anak ( biasa
Tugas Perkembangan :
hubungan perkawinan
istri.
Masalah Kesehatan :
kematian pasangan.
2) Biasanya dimulai saat orang tua 45-55 tahun dan berakhir saat
Tugas Perkembangan :
penuh arti dengan para orang tua lansia (teman sebaya) dan
anak-anak.
Masalah Kesehatan :
waktu luang dan tidur, nutrisi, olah raga teratur, Berat badan
/keduanya meninggal.
kemampuan fisik )
Tugas Perkembangan :
perubahanya.
BAB III
LAPORAN KASUS
A. Pengkajian
1. Data Umum
a) Nama KK : Tn S
b) Umur : 85 tahun
c) Agama : Islam
e) Pekerjaan : Petani
f) Pendidikan : SD Tamat
h) Komposisi Keluarga
P KK
Istri SD (Tdk
P KK _ _ _ _
Ny. S 78 Tamat)
Mantu
An. J P 9 Cucu SD + + + +
70
i) Genogram
85 78
? ?
55 50
? 50 48
22 18 9
Keterangan :
1. : Laki – laki
2. : Perempuan
3. X : Meninggal
4. : Klien
5. : Garis Turunan
6. : Garis Perkawinan
7. : Tinggal Serumah
71
j) Tipe Keluarga
Keluarga yang terdiri dari 3 generasi yang hidup bersama dalam satu
rumah seperti nuclear family yaitu ayah, ibu, anak, anak mantu dan
cucu.
k) Suku Bangsa
l) Agama
angin , 1 motor. Pada ruang tamu terdapat 1 set kursi, pada ruang
ekor sapi.
72
kemampuan fisik )
Tugas Perkembangan :
terpenuhi.
73
(TBC, Kusta).
2. Lingkungan
a. Karakteristik Rumah
1) Luas : 8 X 20 M2
2) Jenis : Permanen
Total = 8.64 m2
74
6) Lantai : keramik
DENAH RUMAH B T
Kamar tidur 3 wc
Dapur
Keterangan :
: Pintu
: Jendela
U : Utara
T : Timur
B : Barat
S: Selatan
Keluarga Tn. S selama ini sebagai penduduk asli Desa Pangan Jaya
seluruh keluarganya.
petugas kesehatan.
3. Struktur Keluarga
S dan Ny S.
c. Struktur Peran
bertani.
Keluarga percaya bahwa hidup ini sudah ada yang mengatur yaitu
Allah SWT. Demikian pula dengan sehat dan sakit. keluarga juga
percaya bahwa tiap sakit ada obatnya, bila ada keluarga yang sakit,
4. Fungsi Keluarga
a. Fungsi Afektif
cepat sembuh.
78
b. Fungsi Sosialisasi
dan berinteraksi satu sama lain, dan menurut Ny.S keluarga yang
pauk, dan sayur dengan frekuensi 3 kali sehari. Dan bila ada
kesehatan ke rumah
lainnya, pola tidur juga masih belum sesuai dan waktunya kurang
kesehatan.
79
minggu sekali dan lantai kamar mandinya tidak licin, bersih dan
terawat.
d. Fungsi Reproduksi
e. Fungsi Ekonomi
6. Pemeriksaan Fisik
Aspek Yang
No Tn . S Ny. S
Diperiksa
3 Tanda-tanda Vital
a. Tekanan darah 120/90 mmHg 170/120 mmHg
4 Kepala
a. Rambut Tampak beruban Tampak hitam
5 Mata
papan papan
pada pada
6 Hidung
a. Bentuk Simetris Simetris
hidung
7 Mulut
membedakan membedakan
8 Telinga
mata mata
9 Leher
a. Vena jugularis Tidak ada peningkatan Tidak ada peningkatan
bening
10 Dada/paru
a. Bentuk Simetris Simetris
e. Auskultasi jantung
11 Abdomen
a. Bentuk Datar Datar, terdapat bekas
luka
perut
bagian kanan bawah
sepanjang + 5cm
diabdomen diabdomen
g. Kekuatan otot +3 +5 +4 +5
h .ekstremitas +3 +5 +4 +5
13 Antropometri
a. TB 175 Cm 150 Cm
b. BB 80 Kg 47 Kg
85
(cucu)
N Aspek Yang
Ny. S Tn . S An. J
o Diperiksa
3 Tanda-tanda
Vital
4 Kepala
a. Rambut Tampak hitam Tampak hitam Tampak hitam
5 Mata
a. Bentuk Simetris, Simetris, Simetris,
6 Hidung
a. Bentuk Simetris Simetris Simetris
c.Secret/
d. Nyeri/masa
hidung
f.Fungsi
7 Mulut
8 Telinga
a. Bentuk Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
9 Leher
a.Vena Tidak ada Tidak ada Tidak ada
menelan
bening
10 Dada/paru
a. Bentuk Simetris Simetris Simetris
b.Pergerakan Sama kiri dan Sama kiri dan Sama kiri dan
paru
88
11 Abdomen
a. Bentuk Datar Datar Datar
12 Ekstremitas Simetris kiri dan Simetris kiri dan Simetris kiri dan
kanan kanan kanan
g.Kekuatan +5 +5 +5 +5 +5 +5
otot
h ekstremitas +5 +5 +5 +5 +5 +5
atas bawah
13 Antropometri
a. TB 165 Cm 176 Cm 147 Cm
b. BB 55 Kg 69 Kg 40 Kg
89
7. Harapan Keluarga
B. Analisa Data
Data Objektif :
pada Ny.S
1. T : 170/120 mmHg
2. N : 80x/menit
3. S : 36,0C
4. R : 20x/menit
3 (nyeri sedang)
hipertensi
Data Objektif
pada Ny.S
1. T : 170/120 mmHg
2. N : 80x/menit
3. 3 0c
4. R : 20x/menit
3 (nyeri sedang)
tentang komplikasi
Data objektif
Tanda-tanda vital
1. T : 170/120 mmHg
2. N : 80x/menit
3. R : 20x/menit
4. S : 360C
3 (nyeri sedang)
akibat dari
penyakit hipertensi
92
Data objektif
Tanda-tanda vital
1. T : 170/120 mmHg
2. N : 80x/menit
3. R : 20x/menit
4. S : 36,50C
3 (nyeri sedang)
hipertensi.
93
I Nyeri akut
Ditangani
Jumlah 4 2/3
Ditangani
Jumlah 4 1/3
96
No
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
menghindari bahaya
lebih lanjut.
memecahkan
masalah dapat
dijangkau oleh
keluarga, tetapi
memerlukan
cukup lama.
97
anggota keluarga
mendukung dan
peduli terhadap
anggota keluarga
yang sakit.
segera mengatasi
masalah tersebut.
Jumlah 3 2/3
4. Diagnosa Keperawatan IV
No
Kriteria Perhitungan Skor Pembenaran
menghindari bahaya
lebih lanjut.
memecahkan
masalah dapat
dijangkau oleh
keluarga, tetapi
memerlukan
cukup lama.
3 Potensial masalah 2/3 x 1 2/3 Cukup, masalah
Untuk dicegah Sudah berlangsung
anggota keluarga
mendukung dan
peduli terhadap
anggota keluarga
yang sakit.
segera mengatasi
masalah tersebut.
Jumlah 3 1/3
selalu merasakan nyeri tentang kesehatan dan diharapkan memiliki : peninngkatan kenyamanan
tengkuk, skala 3
(nyeri sedang)
2 Data Subyektif : Difisiensi pengetahuan Setelah dilakukan tindakan 1. Teaching : disease prosess
Ny.S mengatakan tidak Domain 5 : keperawatan 1 X 24 jam Tindakan :
tentang penyakit yang Kelas 4 : kongnisi 1. Knowledge : disease proses tentang proses penyakit
penyebab tanda dan tentang penyakit, kondisi, 4. Jelaskan tanda dan gelaja
tengkuk, skala 3
(nyeri sedang)
3 Data subyektif Ketidakefektifan Setelah dilakukan tindakan 1. Family suppot
1. Ny.S mengatakan management kesehatan keperawaatan selama 1 X 24 jam Tindakan :
2. Ny.S mengatakan Kelas 2: manajemen 1. Kualitas hidup meningkat. 3. Dukung keluarga dalam
tidak tahu tentang kesehatan 2. Mampu mengatasi masalah meningkatkan nilai, minat, dan
(nyeri sedang)
penyakit hipertensi
4 Data subyektif Kesiapan meningkatkan Setelah dilakukan tindakan 1. Self care assistance
Ny.S mengatakan tidak perawatan diri keperawatan 1 X 24 jam Tindakan :
tahu secara rinci jenis Domain 4 : aktivitas istirahat diharapkan klien dapat : 1. Pertimbangkan budaya pasien
makanan dan diet Kelas 5 : Perawatan diri 1. Self care status ketika mempromosikan
(nyeri sedang)
tentang makanan
pada penderita
hipertensi.
F. Implementasi Keperawatan Keluarga
3 (nyeri sedang)
A:
Masalah belum
teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
1, 3 dan 5
2 Jumat 29 Difisiensi Setelah dilakukan tindakan 1. Mengkaji pengetahuan klien S :
Juni pengetahuan keperawatan 1 X 24 jam tentang proses penyakit Keluarga mengatakan
proses hipertensi. O:
mengerti dengan
di berikan.
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan intervensi
4 Jumat 29 Kesiapan Setelah dilakukan tindakan 1. Mempertimbangkan budaya S :
Juni meningkatkan keperawatan 1 X 24 jam pasien untuk mempromosikan 1. Klien dan keluarga
2018 perawatan diri diharapkan klien dapat : aktivitas perawatan diri. mengatakan cukup
mengatakan akan
berusaha
meningkatkan
kualitas hidup.
O:
tampak mengerti
dengan penjelasan
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan
Intervensi
1. Implementasi Keperawatan Hari II
(1605) belimbing ) O:
analgesik lemah
2. Melaporkan nyeri 3. T : 150/100 mmHg,
terkontrol N : 83x/menit
2 (nyeri sedang
A:
Masalah belum
teratasi
P:
Lanjutkan Intervensi
1, 3 dan 5
1. Implementasi Keperawatan Hari III
Outcomes : kontrol nyeri teknik non farmakologi ( Jus nyeri pada pada
analgesik 2. KU baik
3. T : 130/90mmHg,
2. Melaporkan nyeri N : 68x/menit, R :
terkontrol 24x/menit dan
3. Mengenaliapa yang 3
A:
Masalah teratasi
P:
Pertahankan
Intervensi
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada tahap ini penulis membandingkan antara teori dan hasil yang di
A. Pengkajian
responden Ny. S adalah nyeri kepala terutama pada tengkuk skala nyeri 3
sering bertanya tentang makanan yang harus dihindari, dan diet makanan
makanan yang asin dan memikirkan sesuatu hal. Dari pemeriksaan tekanan
dari 135/85 mmHg. Namun untuk orang Indonesia, tekanan darah yang ideal
tekanan pada dinding pembuluh darah di daerah leher yang mana pembuluh
otot leher sehingga penderita merasa nyeri atau ketidaknyamanan pada leher
(Bararah, 2011).
salah satu tanda dan gejala pada hipertensi yaitu nyeri kepala terutama di
didapatkan dari Responden yaitu nyeri kepala bagian tengkuk karena setelah
Selain itu pola makan klien masih cenderung tinggi natrium, dibuktikan
dengan menu keseharian yang masih sering mengkonsumsi ikan asin dan
makannya, mengingat ikan asin dan sambal terasi adalah menu kesukaannya.
lebih dari 20% berat ikan akan memicu terjadinya hipertensi. Sebanyak 63,01%
responden yang mengkonsumsi ikan asin dalam jumlah yang lebih mengalami
kognitif, kurang minat untuk belajar dan tidak familiar terhadap sumber
informasi.
bertanya tentang makanan yang harus dihindari, dan diet makanan pada
penderita hipertensi.
seseorang.
Pengetahuan merupakan modal sangat penting untuk terbentuknya
tindakan seseorang. Hal ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap yang positif akan lebih langgeng (long
lasting) dari pada perilaku yang tidak didasari pengetahuan, kesadaran dan
sikap.
B. Diagnosa
pasien dengan hipertensi. Sedangkan pada Ny. S dari data pendukung objektif
a. Nyeri akut.
b. Difisiensi pengetahuan.
1. Nyeri akut
teknik non farmakologi, berikan informasi nyeri, penyebab nyeri, dan antisipasi
.
2. Difisiensi pengetahuan
klien, edukasi pasien mengenai tanda dan gejala yang harus dilaporkan
diberi penyuluhan, beri pujian bila keluarga mampu menjawab dengan baik
dan benar.
dan tujuan keluarga, bantu anggota keluarga dalam mengklarifikasi apa yang
mereka harapkan dan butuhkan satu dengan lainnya, serta berikan informasi
kesehatan keluarga.
yang tepat, berikan kepercayaan diri dalam merawat anggota keluarga yang
belum terpenuhi, berikan informasi yang terkait dengan perawatan diri, dan
anjurkan keluarga untuk saling memotivasi antar satu dengan yang lainnya.
masyarakat.
1. Nyeri akut
2. Difisiensi pengetahuan.
hipertensi secara umum, tetapi belum mengerti tentang tanda dan gejala
bingung.
kognitif, kurang minat untuk belajar dan tidak familiar terhadap sumber
informasi (Nanda, 2005). Dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa
informasi.
dilakukan kepadanya.
penanganan hipertensi yang tidak efektif atau tidak terkontrol di rumah. Hal
(Siburian, 2004).
yang terkait dengan perawatan diri dan menganjurkan keluarga untuk saling
pasien.
dan psikologis pada orang yang dihadapkan pada situasi stress (Taylor,
2006).
self care.
agency ketika terjadi defisit perawatan diri nursing agency membantu untuk
1. Nyeri akut
melaporkan nyeri terkontrol dan kemengenali apa yang terkait gejala nyeri
(Suprajitno, 2014).
2. Difisiensi pengetahuan.
diberikaan penyuluhan.
sedang dihadapi, sudah mengetahui cara untuk merawat diri dan keluarga
dan berusaha agar kualitas hidup meningkat. Jadi masalah sudah teratasi.
diberikaan penyuluhan.
BAB V
A. Kesimpulan
1. Pengkajian
didapatkan data :
umum, Ny.S mengatakan tidak tahu secara rinci tentang penyakit yang
dan ia tidak tahu pasti tentang penyebab tanda dan gejala hipertensi,
teratur ke dokter.
lingkaran hitam pada kelopak mata dan nyeri (+) pada tengkuk skala 3
(nyeri sedang).
2. Diagnosa Keperawatan
adalah:
b. Difisiensi pengetahuan.
3. Perencanaan
a. Nyeri akut
tujuan dan kriteria hasil yang telah disesuaikan untuk dapat melakukan
yang terkait dengan perawatan diri, dan anjurkan keluarga untuk saling
4. Penatalaksanaan
Dari diagnosa yang muncul yaitu Nyeri akut telah teratasi, defisit
teratasi.
B. Saran
1. Bagi pasien
2. Bagi keluarga
3. Bagi masyarakat
pelayanan kesehatan yang lebih baik lagi sesuai dengan SOP dan
Doengoes. M. E, Et. All. Nursing Care Plans Guidelines for Planning and
Documenting Patient Care, Edisi 3. Alih Bahasa: I Made Kariasa, Et. All.
2014. Jakarta: EGC
Hall, A.,2014. Penyakit jantung hipertensi dan nutrisi, bumi aksara, Jakarta.
Kemenkes RI. 2017. Infodatin : Pusat data dan informasi kementrian kesehatan
RI hipertensi. Jakarta Selatan. Diakses pada tanggal 28 Juni di
http:www.depkes.go.id/download.php?file=download/pusdatin/infodatin-
hipertensi.pdf
Shep, Sheldon. 2014. Maya Clinic Hipertensi, Mengatasi tekanan darah tinggi.
Jakarta : PT Intisari Mediana.
Smeltzer, Suzanne, and Bare. (2001), Buku Saku Ajar Keperawatan Medikal
Bedah, Edisi 8. Jakarta: EGC
World Health Organizition (WHO). World Health Day 2015 : calls intensified
efforts to prevents and control hypertension. 2015
SATUAN ACARA PENYULUHAN HIPERTENSI
Topik : HIPERTENSI
Waktu : 30 menit
benar
1. Pengertian hipertensi
2. Penyebab hipertensi
5. Pencegahan hipertensi
D. METODE
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
E. MEDIA
1. Flip Chart
2. Leaflet hipertensi
F. KEGIATAN PENYULUHAN
Menjelaskan tindakan dirumah bila terdapat anggota
hipertensi
Memberikan kesempatan bertanya
disampaikan penyuluh
G. KRITERIA EVALUASI
1. Evaluasi Struktur
a. Kesiapan materi
2. Evaluasi Proses
benar
3. Evaluasi Hasil