Oleh : Kelompok 5 B
PRINGSEWU LAMPUNG
2019
LAPORAN KASUS KEGAWAT DARURATAN DENGAN MASALAH
PENURUNAN CURAH JANTUNG PADA PASIEN YANG MENGALAMI
MIOCARD INFARK (MCI) DENGAN ST ELEVATION MYOCARDIAL
INFARCT (STEMI) DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT (ICU)
RSUD PRINGSEWU LAMPUNG
TAHUN 2019
Oleh : Kelompok 5 B
PRINGSEWU LAMPUNG
2019
ii
PERSETUJUAN UJIAN LAPORAN KASUS PENELITIAN
MENYETUJUI
Pembimbing I
iii
PENGESAHAN PENELITIAN
MENGESAHKAN
Tim Penguji
Penguji Utama : Ns.Tiara, MNS (.............................)
NBM : 1282502
Mengetahui,
Ketua STIKes Muhammadiyah Pringsewu
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan Katunia-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan KIN yang berjudul
“Laporan kasus kegawat daruratan dengan masalah penurunan curah jantung pada
pasien yang mengalami Miocard Infark (MCI) dengan ST Elevation Myocardial
Infarct (STEMI) di ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Pringsewu Lampung
tahun 2019”. Dalam penulisan proposal ini, penulis mengucapkan banyak terima
kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat:
1. Ns. Arena Lestari, M.Kep, Sp. Kep. J, selaku Ketua STIKes
Muhammadiyah Pringsewu.
2. Ns. Rani Ardina, M. Kep, selaku Ketua Prodi S1 Keperawatan dan Profesi
Ners STIKes Muhammadiyah Pringsewu.
3. Ns.Tri Wijayanto, M.Kep.Sp,KMB selaku pembimbing 1 dalam
pembuatan KIN.
4. Ns.Tiara, MNS selaku penguji dalam sidang KIN.
5. Kedua Orangtua yang telah memberikan dukungan dan yang selalu
senantiasa mendoakan.
6. Teman-teman seperjuangan STIKes Muhammadiyah Prodi Ners STIKes
Muhammadiyah Pringsewu Lampung yang senantiasa memberikan
semangat dan masukan dalam menyelesaikan KIN.
Penulis
DAFTAR ISI
v
Halaman
HALAMAN SAMPUL DEPAN....................................................................... i
HALAMAN JUDUL DENGAN SPESIFIKASI............................................. ii
PERSETUJUAN UJIAN KIN.......................................................................... iii
PENGESAHAN PENELITIAN ...................................................................... iv
KATA PENGANTAR........................................................................................ v
DAFTAR ISI...................................................................................................... vi
DAFTAR TABEL.............................................................................................. viii
DAFTAR LAMPIRAN..................................................................................... ix
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................................... 7
C. Tujuan Penelitian..................................................................................... 7
D. Manfaat Penelitian................................................................................... 8
vi
BAB III LAPORAN KASUS
A. Pengkajian .............................................................................................. 50
B. Diagnosis Keperawatan........................................................................... 58
C. Rencana keperawatan.............................................................................. 60
D. Implementasi .......................................................................................... 63
E. Evaluasi .................................................................................................. 66
BAB IV PEMBAHASAN
A. Gambaran Lokasi Pengambilan Data...................................................... 68
B. Analisis Data Pengkajian........................................................................ 70
C. Analisis Diagnosis Keperawatan............................................................. 71
D. Analisis Intervensi Keperawatan............................................................. 72
E. Analisis Implementasi Keperawatan....................................................... 73
F. Analisis Evaluasi Keperawatan............................................................... 74
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
DAFAR TABEL
vii
Table 2.1 Gambaan spesifik pada rekam EKG................................................... 26
Table 2.2 Gambaran nilai ambang diagnostik EKG .......................................... 26
Table 2.3 Rencana keperawatan......................................................................... 43
Table 3.1 Identitas pasien................................................................................... 50
Table 3.2 Alasan dirawat di ICU........................................................................ 51
Table 3.3 Pengkajian primer............................................................................... 52
Table 3.4 Pengkajian sekunder........................................................................... 53
Table 3.5 Moitoring tiap jam.............................................................................. 56
Table 3.6 Pentalaksanaan diagnostik.................................................................. 57
Table 3.7 Pemeriksaan laboratorium.................................................................. 57
Table 3.8 Penatalaksanaan medis....................................................................... 58
Table 3.9 Analisa Data........................................................................................ 58
Table 3.10 Rencana Intervensi............................................................................ 60
Table 3.11 Pelaksanaan....................................................................................... 63
Table 3.12 Evaluasi............................................................................................. 66
Daftar LAMPIRAN
viii
Lampiran 1 Lembar Konsul
ix
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyakit kardiovaskuler merupakan masalah kesehatan yang paling utama,
Organization (WHO) di dunia terdapat 17,5 juta jiwa (31%) dari 58 juta
terjadinya penyakit jantung adalah diet yang tidak sehat, kurangnya aktivitas,
tinggi, gula darah meningkat, kadar lemak dalam darah juga tinggi dan
Diperkirakan pada tahun 2030 jumlah yang mengalami penyakit jantung dan
stroke akan terus meningkat dan menyerang usia sebelum 60 tahun. Hal ini
setiap tahunnya. Data menunjukkan pada negara maju tingkat kematian akibat
penyakit jantung sebesar 4% dan pada negara berkembang dan rendah sebesar
utama yaitu sebesar 12,9 %. Pada Tahun 2007 mengungkapkan 7,2 % atau 7
dari 100 orang menderita penyakit jantung berdasarkan diagnosis. Pada tahun
Provinsi penderita penyakit jantung terendah di NTT, yaitu sebesar 0,7%, dan
banyak diderita oleh perempuan yaitu 1,6% dibandingkan laki-laki 1,3%, dan
Hasil survey yang dilakukan di Rumah Sakit Umum Daerah Pringsewu pada
dunia penyakit jantung yang disebabkan karena sumbatan pada arteri koroner.
yang merupakan salah satu jenis dari ACS atau kompliksi dari Miocard Infark
(MCI) meningkat dari 25% ke 40% dari presentase infark Miocard. Menurut
Kolansky DM (2009) bahwa mortalitas lebih tinggi terjadi pada psien STEMI
dengan 33% pasien meninggal dalam 24 jam, dan mortalitas bisa terjadi
akibat komplikasi dari penyakit tersebut diantaranya aritmia. Selain itu, pada
STEMI terjadi okulasi koroner yang total dan bersifat akut, sehingga
2011).
dengan perubahan komposisi plak atau penipisan fibrous cap yang menutupi
plak tersebut. Faktor risiko STEMI meliputi faktor yang dapat kontrol dan
yang tidak dapat dikontrol. Faktor risiko yang tidak dapat dikontrol yakni
genetik, dan faktor risiko yang dapat kontrol diantaranya merokok, tekanan
darah tinggi atau hipertensi, hiperglikemi, diabetes mellitus dan pola tingkah
sehingga menjadi infark Miocard (PERKI, 2015). Pada EKG dijumpai elevasi
segmen ST baru pada J point pada 2 lead yang berdampingan dengan cut
point ≥ 0,1 mV pada semua lead selain V2-V3, pada lead V2-V3 cut point ≥
0,2mV pada pria, ≥0,1mV pada wanita, dan disertai dengan peningkatan
Selain terjadi kelainan pada hasil EKG dan laboratorium, keluhan yang sering
muncul pada pasien dengan STEMI adalah nyeri dada seperti tertekan atau
rasa terbekar, nyeri biasanya bisa menjalar ke punggung atau ke lengan, nyeri
tersebut akan hilang dengan istirahat atau obat nitratdengan durasi lebih dari
30 menit. Dan klien biasanya juga mengeluh mual, muntah, sulit bernafas,
STEMI dapat menimbulkan nyeri Miocard khas infark yang hebat dan tidak
kulit mungkin pucat, berkeringat atau dingin saat disentuh. Pada gejala awal
tekanan darah dan nadi dapat turun drastis akibat dari penurunan curah
jantung, jika keadaan semakin buruk hal ini dapat mengakibatkan perfusi
ginjal dan pengeluaran urin menurun. Gagal jantung ialah kondisi klinis yang
after load dan gangguan pengisian distolik yang berefek pada penurunan
Masalah yang sering muncul pada penderita Miocard Infark (MCI) salah
metabolisme tubuh. Secara garis besar intervensi yang dilakukan pada pasien
Menurut Suwartika dan Cahyati, tahun 2015 yang melakukan penelitian studi
memberikan tempat tidur yang nyaman selama 3 hari. Dalam hal ini sejalan
jantung dapat teratasi tetapi tujuan dilakukan selama 3 hari karena waktu
dengan cara monitoring tanda-tanda vital dan posisi semi fowler. Tanda-tanda
vital merupakan suatu cara untuk mendeteksi adanya perubahan pada system
mengukur suhu, dan menghitung nadi . posisi semi fowler merupakan posisi
setengah dudukdi mana bagian kepala tempat tidur lebih tinggi atau dinaikkan
B. Rumusan Masalah
penurunan curah jantung pada pasien yang mengalami Miocard Infark (MCI)
2019.
d. Melaksanakan tindakan kegawat daruratan dengan masalah
2019.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi referensi dan masukan
TINJAUAN PUSTAKA
tanda khas terbentuknya jaringan nekrosis otot yang permanen karena otot
2. Etiologi
Miokard infark terjadi jika suplai oksigen tidak sesuai dengan kebutuhan
tersebut diantaranya:
a. Berkurangnya suplai oksigen ke miokard
Menurunnya suplai oksigen disebabkan oleh tiga faktor berikut ini.
merokok.
2) Faktor sirkulasi
Sirkulasi berkaitan dengan kelancaran peredaran darah dari
Sehingga hal ini tidak akan lepas dari faktor pemompaan dan
yang diperlukan. Bila ini terjadi maka hasil kerja otot jantung
diperlukan.
Penurunan kemampuan memompa jantung berhubungan dengan
3. Manifestasi klinis
Keluhan yang khas ialah nyeri dada retrosternal, seperti diremas-remas,
epigastrum. Nyeri berlangsung lebih lama dari angina pektoris dan tak
penyakit jantung koroner namun bila anamnesis dilakukan teliti hal ini
Kelainan pada pemeriksaan fisik tidak ada yang spesifik dan dapat
paru. Takikardia, kulit yang pucat, dingin dan hipotensi ditemukan pada
hebat
otototot rangka.
d. Kulit dingin dan pucat akibat vasokontriksi simpatis.
e. Penurunan haluaran urine karena penurunan aliran darah ke ginjal
4. Patofisiologi
Miokard infark akut sering terjadi pada orang yang memiliki satu atau
(dekompensasi kordis). Ketika darah tidak lagi di pompa, suplai darah dan
kelelahan. Selain itu dapat terjadi akumulasi cairan di paru (edema paru)
seperti angina tetapi lebih hebat. Serangan tersebut terjadi ketika klien
dalam keadaan istirahat, sering terjadi didini hari. Paling nyata dirasakan
a. Iskemia
Kebutuhan akan oksigen yang melebihi suplai oksigen oleh pembuluh
hemodinamika.
iskemia.
5. Patway
Aktivasi platelet
Aspirin, antiplatelet
agregat
Pembentukan trombus Terapi trombolitik,
glikoprotein IIB/IIIA
reseptor antagonis
STIKes Muhammadiyah Pringsewu Lampung
6. Klasifikasi
a. STEMI
b. NSTEMI
Angina fektoris tak stabil (unstable angina = UA) dan miokard akut
biomarker jantung.
7. Pemeriksaan diagnostic
a. Elektrokardiograf
Hasil pemeriksaan EKG pada psien yang mengalami infark miokard
simetrik, Q menjadi lebar (lebih dari 0,04 detik) dan dalam (Q/R
lebih dari ¼). Pada EKG 12 lead, jaringan iskemik tetapi masih
depresi ST.
Pada miokard infark yang mati tidak akan menginduksi listrik untuk
perut yang tak aktif secara elektrikal, tetapi zona nekrotik akan
(PERKI, 2018)
hiperglikemia ringan.
d. Kateterisasi
Angiografi koroner untuk mengetahui derajat obstruksi.
e. Radiologi
Hasil radiologi tidak menunjukkan secara spesifik, dan adanya
8. Komplikasi
a. Gagal jantung kongestif
Gagal jantung kongestif merupakan kongestif sirkulasi akibat
gagal jantung kiri. Gagal jantung kiri dapat menjadi gagal jantung
ventrikel kiri.
c. Disfungsi otot papillaris
Disfungsi iskemik atau rupture nekrosis otot papilaris akan
aliran balik dari ventrikel kiri kedalam atrium kiri dengan dua akibat
bersangkutan.
yang cukup berat yang mengenai lebih dari satu arteri. Rupture
ventrikel maka akan terpecah dua, yaitu melalui aorta dan melalui
defek sputum ventrikel. Karena tekanan jantung kiri lebih besar dari
jantung kanan, maka darah akan mengalami pirau melalui defek dari
kiri ke kanan, dari daerah yang lebih besar tekanan nya menuju
kongesti.
e. Rupture jantung
jantung ini akan mengurangi aliran darah aliran balik vena dan curah
jantung.
f. Tromboemboli
g. Pericarditis
kedua lapisan.
h. Sindrom dressler
nekrosis.
i. Aritmia
a. Penatalaksanaan medis
1) Nitrogliserin
2) Propanolol
jantung.
3) Digitalis
4) Diuretik
ventrikel.
sakit atau nyeri pada penderita MCI, dapat diulang setiap 10-30
menit.
7) Oksigen
8) Aspirin 160-360 mg
b. Tindakan keperawatan
4) Memantau jalur IV
5) Pemeriksaan laboratorium
bantuan perawat.
b) Hari II
Melakukan gerakan aktif anggota gerak, tiap gerakan 5x,
pengendaliannya
c) Hari III
Mengulangi hari ke II, boleh turun dari tempat
2. Penyebab
a. Perubahan irama jantung
b. Perubahan frekuensi jantung
c. Perubahan kontraktilitas
d. Perubahan preload
e. Perubahan afterload
(PPNI, 2016).
berdebardebar (palpitasi)
2) Perubahan preload, klien mengatakan cepat lelah
3) Perubahan afterload, klien mengatakan nafasnya sesak
(Dispnea)
4) Perubahan kontraktilitas
b. Objektif
1) Perubahan irama jantung
a) Bradikardi/ takikardi
b) Gambaran EKG aritmia atau gangguan konduksi
2) Perubahan preload
a) Edema
b) Distensi vena jugularis
3) Perubahan afterload
d) Oliguria
4) Perubahan kontraktilitas
a. Data biografi
1) Identitas pasien
Beberapa komponen yang ada pada identitas meliputi nama,
alamat.
b. Keluhan utama: keluhan pasien dengan MCI bisa berupa nyeri dada
fraktur larinks atau trachea. Dalam hal ini dapat dilakukan “chin
penyakit.
Tanda: mudah marah, gelisah, cemas, perilaku menyerang
4) Eliminasi
Tanda: pengeluaran haluaran urine berkurang
5) Makanan/ cairan
Gejala: mual, kehilangan nafsu makan, nyeri pada ulu hati
Tanda: muntah, perubahan berat badan
6) Hygiene
Gejala/tanda: penurunan kemampuan untuk melakukan
aktivitas
kental.
9) Interaksi social
Gejala: stress terhadap penyakit
Tanda: kesulitan istirahat dengan tenang, respons terlalu
2. Diagnosa keperawatan
Diagnosa keperawatan adalah pernyataan yang jelas mengenai status
kontraktilitas miokard.
c. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan
4. Implementasi
5. Evaluasi
(Tarwoto, 2011).
BAB III
TINJAUAN KASUS
Dalam bab ini akan disajikan hasil pengamatan terhadap pasien kelolaan yang
diambil sebagai data KIN. Kasus kelolaan yang diambil terdiri dari 2 kasus
A. Pengkajian
1. Identitas pasien
Tabel 3. 1
Identitas Pasien
No RM 058410 173713
Alamat rumah
Sumber biaya
Tanggal masuk RS
Diagnosa Medis
3. Pengkajian Primer
Tabel 3.3
Pengkajian Primer
Tanggal/jam 28/6/2019 (07:30) 6/7/2019 (07:30)
Observasi PASIEN 1 PASIEN 2
Breathing
A (Alent) : pasien
mengalami penurunan
A (Alert) : pasien
kesadaran.
mengalami penurunan
kesadaran. V (Verbal) : ada
respon saat memanggil
V (Verbal) : tidak
Exposure ada respon saat memanggil P (Pain) : tidak ada respon
saat diberi rangsangan
P (Pain) : ada respon saat
nyeri
diberi rangsangan nyeri
Foley cateter U (Unresponsive) : pasien
U (Unresponsive) : pasien
ada respon.
ada respon.
Gastrik tube (NGT)
GCS 8 (E:2V:2 M :4) akral
GCS 9 (E:2V 2M5) , akral
hangat, pupil isokor 2 mm,
hangat, pupil isokor 2 mm,
reflek cahaya (+)
reflek cahaya (+)
4. Pengkajian Sekunder
Tabel 3.4
Pengkajian Sekunder
a. Pemeriksaan fisik
1) Pemeriksaan
umum
- Kesadaran
- Tekanan
darah
- Pernafasan Somnolen, GCS 9 Somnolen, GCS 8
- Suhu (E2V2M5) (E2V2M4)
- Nadi
- BB 100/90 mmHg 90/70 mmHg
30 x/m 36 x/m
2) Pemeriksaan
fisik 36,6 c 36,5 c
persystem
60 x/m 90 x/m
70 kg 49 kg
a) Sistem
penglihatan
k) Sistem
integumen
Tabel 3. 5
PASIEN 1
PASIEN 2
Tabel 3. 7
Pemeriksaan Laboratorium
Kreatinin
B. Penatalaksanaan Medis
Tabel 3. 8
Penatalaksanaan Medis
C. Analisa Data
Tabel 3. 9
Analisa Data
PASIEN 1
- Pasien meringis
- Skala nyeri 5
- Kesadaran somnolen GCS 9
(E2V2M5)
- TD 100/90 mmHg
- P: 30 x/m
- N:60 x/m
DS : Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas
antara suplai oksigen
- Pasien mengerang saat dan kebutuhan
diberi rangsangan nyeri
DO :
- Pasien sesak
- Pasien terpasang oksigen
6L/menit
- P: 30x/meni
- SPO2 60%
- CRT 3 detik
- EKG: ST elevasi
- Aktivitas pasien dibantu
perawat dan keluarga
PASIEN 2
- Pasien meringis
- Skala nyeri 6
- Kesadaran somnolen GCS 8
(E2V2M4)
- TD 90/80 mmHg
- P 36 x/m
- N 90 x/ m
DS : Ketidakseimbangan Intoleransi aktivitas
antara suplai oksigen
- Pasien mengerang saat dan kebutuhan
diberi rangsangan nyeri
DO :
- Pasien sesak
- Pasien terpasang oksigen
RM 7 L/menit
- P: 36 x/meni
- SPO2 70%
- CRT 3 detik
- EKG: ST elevasi
- Aktivitas pasien dibantu
perawat dan keluarga
PASIEN 1
E. Implementasi Keperawatan
Tabel 3.11
Implementasi Keperawatan
PASIEN 1 Implementasi
13: 30WIB R: -
R: -
PASIEN 2 Implementasi
13:30 WIB R: -
H: hasil pemeriksaan TD: 55/40, N: 37x/m, S:
360C, P: 35x/m, GCS 3( E1V1M1) Spo2 40%
R: -
R: -
F. Evaluasi Keperawatan
Tabel 3.12
Evaluasi Keperawatan
Evaluasi Hari 1
PASIEN 1
12 :15
O: Pasien mengalami penurunan kesadaran (sopor) GCS:
6( E1 V2 M3), suara nafas mengi, pasien terpasang
oksigen RM 6 LPM dengan frekuensi pernafasan 24×/
menit, pasien dalam posisi semifowler 30 o, TD: 60/40
mmHg, S :36,6oC, N :37×/ menit, SPO2 40%, BC
176/hari.
P: Lanjutkan Intervensi
-
Pantausetatus mental
-
Auskultasi bunyi jantung
-
Pertahankan posisi semifolwler 30o
-
Catat adanya tanda dan gejala penurunan cardiac
output
-
Monitor setatus pernafasan
-
Monitor perubahan TD,N,P,S
-
Monitor Balance Cairan
-
Lakuakn pemeriksaan ulang EKG
-
13:30 Kolaborasi pemberian obat
S:-
P: Hentikan Intervensi
PASIEN 2
(6 juli 2019)
12:30 S:-
P: Lanjutkan Intervensi
-
Pantau status mental
S:-
P: Hentikan Intervensi
PEMBAHASAN
Ruang Intensive Care Unit (ICU) RSUD Pringsewu Lampung Tahun 2019”.
Daerah Pringsewu. Dan sebagai pendukung dari visi yang akan diraih maka
pelayanan Kesehatan yang prima dan Berkualitas dimana filosofi dari Rumah
Sakit Umum Daerah Pringsewu adalah Anda Sehat dan puas kami bahagia .
Sementara itu tujuan yang ingin dicapai oleh Rumah Sakit Umum Daerah
terbentuknya tatanan Rumah Sakit yang bersih. Jenis pelayanan dan fasilitas
B. Pembahasan
Setelah penulis melakukan asuhan keperawatan pada Tn. P dan Tn. H
pasien 2 balance cairan sebanyak 300 cc/hari Menurut Edial sanif, 2009
kelamin, dan kandungan lemak dalam tubuh. secara umum orang yang
dibanding dengan orang yang lebih tua, dan pria secara proporsional
dan orang yang lebih gemuk mempunyai jumlah cairan lebih sedikit
mengandung sedikit air. Kebutuhan cairan orang yang gemuk lebih besar
orang yang lebih gemuk dimana IWL lebih besar maka balance cairan
2. Diagnosa Keperawatan
Setelah dilakukan pengkajian, penulis membuat pernyataan yang jelas
kesehatan pasien.
janting, nyeri akut, dan intoleransi aktivitas. Pada pasien 1 dan 2 tidak
Spo2 60% dan pasien 2 70 % hal ini sesuai dengan Amin Huda Nurarif,
(2015) yang menyatakan bahwa pada pasien miokard infark yang muncul
3. Intervensi Keperawatan
tidak semua yang ada pada teori dicantumkan pada intervensi kasus
karya tulis berbasis studi kasus ini menggunakan intervensi berbasis NIC
Posisi semi fowler 30o pada pasien yang mengalami penurunan curah
Hal ini sesui dengan teori intervensi yang dilakukan pada pasien yang
dapat teratasi.
4. Implementasi Keperawatan
Menurut Harahap, 2004 dikutip dalam Widiyanto dan Yamin, 2014 salah
memburuk,dengan Spo2 akhir pada pasien 1 yaitu 18% dan pasien 2 40%
penyembuhan penyakitnya.
Pada kedua pasien mengalami heni nafas dan henti jantung dan dokter
tanda kematian seperti kekakuan, henti nafas dan henti jantung, nadi
5. Evaluasi
Hasil evaluasi dari diagnosa penurunan curah jantung yang berhubungan
diberikan.
pasien terhadap kriteria hasil dan tujuan yang ditetapkan penulis, maka
pasien dengan penyakit MCI tidak teratasi yaitu dikarnakan kedua pasien
meninggal dunia ditandai dengan adanya henti nafas dan henti jantung,
nadi tidak teraba, reaksi cahaya (-), pupil midriasis, GCS: 3 ( E1 V1 M1),
A. Kesimpulan
Setelah dilakukan Asuhan Keperawatan pada tanggal 28 Juni 2019 dan 6 Juli
2019 pada Tn. P dan Tn. H, dengan MCI (Miocard Infark) di Ruang ICU
tahap demi tahap dari pengkajian sampai evaluasi maka dapat disimpulkan
bahwa
1. Pengkajian
Berdasarkan data yang diperoleh dari hasil pengkajian pasien 1 dan
yang tidak normal bias cepat atau lambat), catat adanya tanda dan gelaja
henti jantung, nadi tidak teraba, reaksi cahaya (-), pupil midriasis, GCS: 3
henti jantung, nadi tidak teraba, reaksi cahaya (-), pupil midriasis, GCS: 3
B. Saran
Berdasarkan kesimpulan diatas, saran atau harapan yang dapat peniliti
DAFTAR PUSTAKA
Aspiani, Reny Yuli. 2015. Buku Ajar Asuhan Keperawatan Klien Gangguan
Kardiovaskular Aplikasi NIC & NOC .Jakarta: EGC
Aziz Alimul, Hidayat 2011. Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data.
Jakarta: Salemba Medika
Rini dan Awan, 2015 . Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah I Dengan
Diagnosis NANDA Internasinal. Jogjakarta: Ar-Ruzz Media