“HARAPAN BUNDA”
Izin No: 440 / 162 / D.02 / P / VI / 2014
Alamat: Jl. KH. Dewantara No.1269 Pringsewu Kabupaten Pringsewu
E-mail : rsiahb_2014@yahoo.com Telp / Fax. (0729) 23186
KEPUTUSAN DIREKTUR
NOMOR : /SK/DIR/RSIAHB/X/2019
TENTANG PANDUAN TRANSFER PASIEN DI RUMAH SAKIT IBU DAN ANAK (RSIA) HARAPAN BUNDA
Menimbang
a. bahwa dalam rangka penyelenggaraan pelayanan di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Harapan Bunda perlu didukung dengan pelayanan medis yang berfokus pada pasien.
b. Bahwa dalam melakukan transfer pasien masuk atau keluar dari unit pelayanan intensif
harus sesuai dengan kebutuhan pasien.
c. Bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimana dimaksud dalam huruf a, dan b diatas
perlu menetapkan Keputusan Direktur Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan
Bunda tentang Panduan Transfer Pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan
Bunda
Mengingat
1. Undang-undang Nomor 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokterran;
2. Undang-undang Nomor 36 tahun 2009 tentang Kesehatan;
3. Undang-undang RI Nomor 44 tahun 2009 Tentang Rumah Sakit;
4. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 772 /Menkes/SK/VI/2002 tentang Pedoman
Peraturan Internal Rumah Sakit;
5. Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 129/Menkes/SK/III/ 2008 tentang Standar
Pelayanan Minimal Rumah Sakit;
6. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 417/ Menkes/Per/II/2011
Tentang Komisi Akreditasi RS
MEMUTUSKAN
Menetapkan :
Kesatu : Pemberlakuan Panduan Transfer Pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Harapan Bunda.
Kedua : Panduan Transfer Pasien di Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda
sebagaimana ketetapan kesatu sebagaimana terlampir pada lampiran keputusan
ini.
Ketiga : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dengan ketentuan apabila
dikemudian hari terdapat kekeliruan akan diubah dan diperbaiki sebagaimana
mestinya;
Ditetapkan di : Pringsewu
BAB I
DEFINISI
Transfer pasien adalah pemindahan pasien dari suatu rumah sakit ke rumah sakit lain
akibat alasan medis (terbatasan alat ataupun tenaga medis pada rumah sakit tersebut) dan non -
medis (berupa ruangan yang penuh). Hal ini terjadi apabila Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA)
Harapan Bundamerujuk pasiennya ke rumah sakit yang tenaga medisnya mencukupi dan
mempunyai alat-alat untuk menangani pasien.Transfer pasien ini akan mampu membutuhi
keinginan pasien yang ingin segera ditangani kesehatannya. Namun, sebelum melakukan transfer
pihak Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) Harapan Bunda akan melakukan pemeriksaan penyakit
terlebih dahulu dan persetujuan pihak keluarga mau ditransfer ke rumah sakit mana. Transfer
pasien untuk alasan non-medis hanya dilakukan pada kondisi-kondisi khusus dan idealnya
dilakukan di siang hari
Prinsip dalam melakukan transfer pasien adalah memastikan keselamatan dan keamanan
pasien saat menjalani transfer. Dalam mentransfer pasien dengan sakit berat / kritis, dibutuhkan
koordinasi dengan berbagai pihak yang terkait dalam pelayanan kesehatan, jasa ambulans yang
kesemuanya ini bertujuan untuk mewujudkan standar pelayanan medis yang optimal kepada
pasien
Semua dokterr dan personil lainnya yang terlibat dalam transfer pasien harus kompeten,
memenuhi kualifikasi, dan berpengalaman. Sangatlah disarankan bahwa tim transfer telah
mengikuti pelatihan transfer.
BAB II
RUANG LINGKUP
1. Panduan ini diterapkan kepada semua pasien yang memenuhi kriteria untuk masuk ke dalam /
keluar dari unit pelayan intensif.
2. Pelaksana panduan ini adalah tim transfer pasien (dokterr, bidan, perawat, dan tenaga kesehatan
lainnya).
3. Rekam Medis pasien yang akan masuk atau keluar dari unit pelayanan intensif diperiksa apakah
memenuhi kiteria untuk proses tersebut.
Pasien gawat darurat adalah pasien dengan ancaman kematian dan perlu pertolongan
segera (critically ill patient), misalnya pasien inpartu dengan perdarahan hebat,
setelah mendapat pertolongan pertama pasien ditransfer ke ruang operasi.
b. Gawat
Pasien gawat adalah pasien yang tidak ada ancaman kematian tetapi perlu
pertolongan segera (emergency patient), misalnya perdarahan post partum tanpa syok,
setelah mendapatkan pertolongan pertama pasien ditransfer ke VK.
c. Elektif
Pasien yang bisa melakukan transfer elektif adalah pasien yang tidak mengalami
kegawatdaruratan, misalnya pasien yang datang dengan rencana operasi.
h. Tim transfer harus familiar dengan peralatan yang ada dan secara independen menilai
kondisi pasien.
i. Seluruh peralatan dan obat-obatan harus dicek ulang oleh petugas transfer.
j. Gunakanlah daftar persiapan transfer pasien untuk memastikan bahwa semua persiapan
yang diperlukan telah lengkap dan tidak ada yang terlewat.
Ditetapkan di : Pringsewu