Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
di STIKES Bhakti Mandala Husada Slawi
Karya tulis ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan untuk
menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Keperawatan
di STIKES Bhakti Mandala Husada Slawi
Pembuat Penyataan
A0016027
Mengetahui :
Pembimbing I Pembimbing II
iii
HALAMAN PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Miranda Yulianti Siahaan NIM A0016027 dengan judul
diujikan.
Pembimbing I Pembimbing II
HALAMAN PENGESAHAN
iv
Karya Tulis Ilmiah oleh Miranda Yulianti Siahaan NIM A0016027 dengan judul
Dewan Penguji
Penguji I,
Penguji II,
Penguji III,
6
Puji syukur penulis panjatkan kehadiran Tuhan Yang Maha Esa, karena
atas limpahan kasih dan berkat - Nya penulis dapat menyelesaikan Karya Tulis
RSUD Dr. SOESELO KABUPATEN TEGAL”. Karya Tulis Ilmiah ini telah
disetujui oleh Tim Penguji Sidang STIKes Bhamada Slawi sebagai salah satu
syarat dalam menempuh ujian akhir program D III Keperawatan di STIKes Bhakti
Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis telah banyak mendapat
2. Ita Nur Itsna, MAN selaku Ketua Prodi D III Keperawatan STIKes Bhakti
3. Uswatun Insani, S.Kep., Ns. M. Kep selaku penguji yang telah memberikan
banyak pengarahan dan saran dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.
7
4. Seluruh Bapak dan Ibu Dosen di STIKes Bhamada Slawi yang telah
5. Bapak M. Siahaan dan Ibu R. Tambunan selaku orang tua saya tercinta yang
vi motivasi serta bantuan baik secara
telah memberikan kasih sayang dan
Ilmiah ini.
6. Untuk kakak dan adik tersayang, Anju, Oktaviani, Ramos, dan Fanca yang
8. Sahabat-sahabatku sejak SMP Mirna Fitri, Cindiana, Melati Indah yang selalu
10. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini, sebagai keterbatasan yang dimiliki penulis.
Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati, penulis senantiasa mengharapkan
kritik dan saran yang bersifat membangun demi perbaikan tugas-tugas yang akan
Penulis
vii
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN..................................................................... iv
HALAMAN PENGESAHAN...................................................................... v
KATA PENGANTAR................................................................................. vi
DAFTAR TABEL........................................................................................ xi
ABSTRAK................................................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar belakang...................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 4
1. Definisi.......................................................................... 7
2. Etiologi ......................................................................... 7
3. Patofisiologi.................................................................. 9
1. Pengkajian .................................................................... 11
5. Evaluasi........................................................................ . 22
3. Pengaturan Cairan......................................................... 24
E. Definisi Operasional............................................................. 30
1. Pengkajian....................................................................... 36
2. Diagnosa Keperawatan.................................................... 48
3. Intervensi Keperawatan................................................... 49
1. Pengkajian........................................................................ 54
2. Diagnosa Keperawatan.................................................... 55
3. Intervensi Keperawatan................................................... 56
4. Implementasi.................................................................... 57
5. Evaluasi............................................................................ 61
C. Keterbatasan.......................................................................... 62
A. Kesimpulan........................................................................... 64
B. Saran..................................................................................... 65
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
11
ABSTRAK
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
kesejahteraan fisik, mental dan sosial yang utuh serta tidak adanya penyakit
atau kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem reproduksi
mempunyai kehidupan sex yang memuaskan dan aman. Oleh karena itu
kesehatan reproduksi (Nugroho & Setiawan, 2010). Namun pada saat ini
1
2
kelainan anatomis rahim (seperti adanya polip rahim dan mioma uteri), adanya
2009). Sebanyak 2/3 dari wanita yang dirawat dirumah sakit berumur diatas
menstruasi) dan 40% pada wanita paruh baya atau pre-menopause (menjelang
Berdasarkan data yang diperoleh dari Rekam Medis RSUD Dr. Soeselo
selama bulan Januari sampai April terdapat 14 kasus dan rata-rata dilakukan
rahim) terjadi tanpa ovulasi (anovulation) dan 10% terjadi dalam siklus
pengobatan yang cepat dan tepat agar tidak lebih membahayakan bagi pasien.
dalam dosis tinggi atau progesteron jika terjadi pada masa pra pubertas.
Menstruasi yang lama dan berlebihan dapat menyebabkan kadar zat besi
menjadi rendah dan kurangnya zat besi ini membuat pasokan sel darah merah
menurun. Bila jumlah darah yang hilang lebih banyak daripada kemampuan
tubuh untuk menggantinya dengan yang baru maka dapat terkena anemia.
Upaya yang dapat dilakukan adalah dengan menganjurkan asupan cairan yang
adekuat serta memantau intake dan output cairan pasien selama 24 jam. Hal
yang mungkin muncul. Pengkajian serta penanganan yang cepat dan akurat
perawatan pasien di rumah sakit atau membahayakan diri pasien sendiri. Oleh
B. Rumusan Masalah
kebutuhan cairan di Ruang Nusa Indah RSUD Dr. Soeselo Kabupaten Tegal.
5
1. Tujuan Umum
Tegal.
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Tegal.
6
Hasil studi kasus ini dapat digunakan sebagai masukan dan evaluasi dalam
pasien menometroragia.
Hasil studi kasus ini dapat memberikan masukan yang positif sebagai
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi
terpisah dan dapat dibedakan dari haid. Jenis perdarahan yang pertama
2. Etiologi
pembekuan darah, infeksi pada uterus) maupun berasal dari uterus itu
7
8
a. Penyebab Organik
kelainan pada :
serviks, erosi pada portio, ulkus portio uteri, dan kanker serviks.
tumor tuba.
bleeding)
factor.
bleeding)
sempurna.
3. Patofisiologi
3) Perdarahan bercak (spotting) pra haid dan pasca haid. Pra haid
endometrium.
lain-lain.
lambat laun maturasi akan tercapai dan siklus haid akan menjadi
Cairan
1. Pengkajian
a. Data Subyektif
5) Riwayat kesehatan
sebelumnya.
6) Riwayat reproduksi
7) Riwayat KB
8) Riwayat psikososial
dilakukan.
b. Pola Fungsional
2) Pola nutrisi
masuk kedalam tubuh (intake) dan jumlah cairan yang keluar dari
14
yang keluar dari tubuh terdiri atas urine, insensible water loss
intake-output.
dalam 24 jam antara 1800 – 2500 ml, air dari makanan 750 ml,
3) Pola eliminasi
serta mobilisasi.
Tanyakan waktu dan lamanya tidur pasien pada siang dan malam
keluarga lainnya.
dianut pasien.
c. Data Obyektif
1) Pemeriksaan fisik
terhadap cahaya.
polip.
atau tidak.
17
tidak.
genetalia.
18
d. Pemeriksaan penunjang
3) USG (ultrasonografi)
4) Biopsi Endometrium
2. Diagnosa Keperawatan
aktif.
3. Rencana Keperawatan
Intervensi :
nadi adekuat).
sehari.
6) Cek kembali nama pasien, tipe darah, tipe Rh, jumlah unit dan
Kriteria hasil : pasien dapat terlihat bugar dan tanda-tanda vital dalam
keadaan normal.
Intervensi :
yang adekuat.
bahkan hilang.
Intervensi :
faktor pencetus.
efektif.
akibat prosedur.
distraksi).
nyeri.
11) Beri tahu dokter jika tindakan tidak berhasil atau jika keluhan
sebelumnya.
kemampuan mengevaluasi.
5. Evaluasi
sistematis dan sudah terencana antara hasil akhir yang teramati dan tujuan
atau kriteria hasil yang dibuat pada tahap perencanaan. Dalam melakukan
23
normal dan relatif konstan. Jika seseorang kehilangan cairan dalam jumlah
yang cukup besar, maka akan terjadi kelainan yang cukup serius pada
didalam tubuh. Cairan sendiri merupakan zat pelarut utama bagi tubuh,
salah satunya melarutkan zat kimia didalam tubuh. Hal ini menunjukan
yang dirawat di rumah sakit. Cairan intravena dengan jumlah yang besar
Komposisi cairan dan elektrolit di dalam tubuh diatur sedemikan rupa agar
24
2010).
3. Pengaturan Cairan
interseluler dan ekstraseluler tetapi hampir sama satu sama lain kecuali
a. Rasa dahaga
dapat menghemat air. Hormon ini disekresi oleh kelenjar adrenal yang
mengendalikan hiperkalimia.
c. Prostaglandin
gastrointestinal.
d. Glukokortikoid
maka dari umur 0-1 tahun memerlukan air sekitar 120 ml/kg BB, 1-3
tahun memerlukan air sekitar 100 ml/kgBB, 3-6 tahun memerlukan air
kg), dan jika diatas 20kg kebutuhan cairannya sekitar 150 ml ditambah 20
ml/kgBB (jika diatas 20 kg), dan jika dewasa memerlukan cairan 40-50
ml/kgBB.
cairan pada orang dewasa. Pengeluaran cairan ini dibagi menjadi empat
proses yaitu urin, IWL, keringat, dan feses. Dalam kondisi normal, output
urin sekitar 1400-1500 ml per 24 jam atau sekitar 30-50 ml per jam. Pada
tubuh. IWL terjadi melalui paru-paru dan kulit, melalui mekanisme difusi.
Pada orang dewasa normal, kehilangan cairan tubuh melalui IWL berkisar
panas, respon ini berasal dari anterior hipothalamus, lalu impulsnya akan
saraf simpatis pada kulit. Pada pengeluaran air melalu feses, berkisar
dilakukan penilaian klinis non invasif dan invansif. Untuk penilaian non
28
berkala).
ml/kgBB/jam.
vena di lengan atas, vena subklavia, atau vena jugularis. Kanulasi ini
terapi cairan, terutama pada pasien kritis yang memerlukan terapi cairan.
Pilihan cairan yang biasa digunakan adalah cairan jenis kristaloid seperti
Dalam penulisan karya tulis ilmiah ini, penulis menggunakan metode studi
salah satu jenis pelatihan yang meneliti permasalahan melalui suatu kasus
yang terdiri dari unit tunggal. Unit tunggal yang menjadi studi kasus dianalisis
secara mendalam yang mencakup berbagai askep yang cukup luas. Studi kasus
untuk membuat gambaran atau deskripsi tentang suatu keadaan secara objektif
Penulis akan melakukan kelolaan kasus di Rumah Sakit Umum Daerah Dr.
29
30
Subyek studi kasus merupakan suatu subjek yang dituju untuk diteliti oleh
atau subyek yang menjadi pusat penelitian (Arikunto, 2010). Subjek studi
Kriteria inklusi dan eksklusi yang penulis tetapkan dalam pengambilan subjek
1. Kriteria Inklusi
2. Kriteria Eksklusi
Menometroragia bisa terjadi pada siklus haid atau diluar masa siklus haid.
dengan hampir 90% dari total berat badan. Kekurangan volume cairan terjadi
ketika tubuh kehilangan cairan dan elektrolit ekstraseluler dalam jumlah yang
volume cairan disebabkan oleh beberapa hal antara lain kehilangan cairan
cairan ke lokasi ketiga (lokasi tempat cairan berpindah dan tidak mudah untuk
istirahat).
1. Data Primer
organisasi. Meliputi :
a. Observasi
kebutuhan cairan.
b. Wawancara
c. Pemeriksaan Fisik
inspeksi, palpasi, perkusi dan auskultasi. Dalam kasus ini, penulis akan
2. Data Sekunder
adalah :
a. Studi Dokumentasi
2010). Meliputi :
2) Rekam Medis
33
b. Studi Kepustakaan
jurnal.
1. Analisis Data
subjektif yaitu pasien merasa pusing dan badannya lemah serta didapat
data objektif klien terlihat lemas dan pucat, yang demikian dapat
volume cairan yaitu dengan pemberian cairan dan memonitor input output
2. Penyajian Data
Dalam penulisan studi kasus ini penyajian data disajikan secara narasi dan
dapat disertai dengan cuplikan verbal dari subjek studi kasus sesuai
Etika studi kasus merupakan pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara pihak peneliti, pihak yang diteliti
Klien memiliki otonomi dan hak untuk membuat keputusan secara sadar
dan dipahami dengan baik. Subyek penelitian berhak memilih untuk ikut
serta dalam penelitian atau tidak, tidak boleh memaksa atau membujuk
Klien memiliki hak untuk dihargai tentang apa yang mereka lakukan dan
inisial saja.
dengan adil tanpa adanya diskriminasi. Dan klien juga berhak mendapat
Dilakukan untuk meyakinkan klien bahwa studi kasus ini bebas dari
dirasakan oleh klien maupun oleh penulis, tidak menimbulkan resiko serta
penulis menjamin bahwa studi kasus ini tidak menimbulkan bahaya pada
BAB IV
1. Pengkajian
a. Identitas
2019 pukul 07.00 WIB di Ruang Nusa Indah RSUD Dr. Soeselo
dan bekerja sebagai pegawai pabrik teh. Ny. S masuk rumah sakit pada
b. Riwayat Kesehatan
37
1) Keluhan utama
terkena haid. Pada saat haid, pasien mengatakan keluar darah yang
17.00 WIB pasien dirawat di Ruang Nusa Indah. Saat dikaji pasien
b) Riwayat menstruasi
teratur.
c) Riwayat KB
apapun.
c. Pola Fungsional
2) Pola nutrisi
a) Sebelum sakit
b) Selama sakit
3) Pola eliminasi
a) BAB
dirawat di RS.
b) BAK
a) Sebelum sakit
jam 5 sore.
b) Selama sakit
a) Sebelum sakit
41
sebelum tidur.
b) Selama sakit
melahirkan.
berusia 52 tahun.
kesehatan.
istri lagi karena kondisi pasien. Pasien sudah menikah 2 kali dan
dan anak-anaknya.
d. Pemeriksaan Fisik
1) Keadaan umum
a) Kesadaran : composmentis.
RR = 21 x/menit
43
HR = 88 x/menit
Suhu = 37°C
b) Mata
c) Hidung
d) Telinga
e) Mulut
pembesaran tonsil.
(1) Jantung
44
dan benjolan. Saat dipalpasi, tidak ada nyeri tekan dan ictus
bunyi jantung lup dup (S1 & S2), tidak ada bunyi tambahan
(2) Paru-paru
sama, tidak ada luka dan benjolan, serta tidak ada luka
dan vocal fremitus sama serta tidak ada nyeri tekan. Bunyi
i) Abdomen
Saat diinspeksi tidak ada luka bekas operasi dan tidak ada
nyeri tekan pada kuadran bawah perut sebelah kiri dan teraba
j) Genetalia
k) Anus
l) Integumen
Warna kulit sawo matang, tidak ada luka, turgor kulit baik.
m) Ekstremitas
20 tpm, kekuatan otot tangan baik (5¿5), akral hangat, tidak ada
ada edema.
e. Pemeriksaan Penunjang
1) Pemeriksaan laboratorium
DIFF COUNT
SATUA
PEMERIKSAAN HASIL NILAI RUJUKAN
N
HEMATOLOGI
Paket Darah Rutin
f. Terapi
DO :
- Pasien tampak lemas dan
pucat, Konjungtiva
anemis.
- Turgor kulit terlihat baik.
- Mukosa bibir kering.
49
- TD = 110/70 mmhg
Suhu = 37°C
HR = 88× /menit
RR = 21× /menit
HB = 7,5 g/dl
BB = 73 kg
2. Diagnosa Keperawatan
3. Intervensi Keperawatan
data pada tanggal 12 Februari 2019 jam 08.00 WIB yang muncul yaitu
intake dan output dalam 24 jam, turgor kulit baik, kelembaban membran
mukosa.
dua sub. Sub pertama intervensi manajemen cairan meliputi monitor intake
dan output cairan pasien selama 24 jam; monitor status hidrasi (misalnya
kembali nama pasien, tipe darah, tipe Rh, jumlah unit dan golongan darah
cairan/obat.
kecocokan produk darah dengan nama pasien, tipe darah, tipe Rh,
jumlah unit dan golongan darah dengan data objektifnya produk darah
cocok dengan identitas dan golongan darah pasien. Pada pukul 14.05
darah PRC masuk kolf pertama 20 tpm. Pada pukul 14.10 WIB penulis
tidak merasa gatal/panas pada tubuhnya, data objektif tidak ada tanda-
tanda alergi pada pasien. Pada pukul 15.00 WIB penulis menghitung
± 180 cc, makan dan minum ± 1.500 cc, data objektifnya intake : infus
1.000 cc, PRC kolf pertama 250 cc, makan & minum 1.500 cc, obat
injeksi 19 cc, air metabolisme 365 cc, output : urine (24 jam) 1.500 cc,
pendarahan 180 cc, IWL 1.095 cc, hasil balance cairan 3.134 cc –
intake dan output cairan pasien selama 24 jam; monitor status hidrasi
tipe Rh, jumlah unit dan golongan darah dengan benar sebelum
x/menit, akral hangat, turgor kulit baik. Pada pukul 07.15 WIB penulis
mengatakan hari ini minum air putih ± 6 gelas, data objektifnya pasien
kecocokan produk darah dengan nama pasien, tipe darah, tipe Rh,
jumlah unit dan golongan darah dengan data objektifnya produk darah
cocok dengan identitas dan golongan darah pasien. Pada pukul 08.05
darah PRC masuk kolf kedua 20 tpm. Pada pukul 08.10 WIB penulis
pada tubuhnya, data objektif tidak ada tanda-tanda alergi pada pasien.
Pada pukul 14.00 WIB penulis menghitung intake dan output cairan
dari hari kemaren, sudah ganti pembalut 5 kali (dalam sehari) dengan
volume ± 150 cc, makan dan minum ± 1.800 cc, data objektifnya
intake : infus 1.000 cc, PRC kolf kedua 250 cc, makan & minum 1.800
54
cc, obat injeksi 14 cc, air metabolisme 365 cc, output : urine (24 jam)
1.900 cc, pendarahan 150 cc, IWL 1.095 cc, hasil balance cairan 3.429
= 10,0 g/dl; balance cairan +284 cc. Hasil dari assesmentnya masalah
Februari 2019 jam 00.00 WIB pasien puasa dan akan dilakukan curret
diagnostik.
B. Pembahasan
serta evaluasi.
1. Pengkajian
asuhan dan pola fungsional yang sesuai dengan teori yang ada.
anemis, serta pada bagian kuadran bawah perut sebelah kiri teraba keras.
Hal ini sesuai dengan penjelasan oleh Manuaba (2009) yaitu pada pasien
dari 7 hari pada masa menstruasi ataupun di luar siklus menstruasi, jumlah
karakteristik yang ada, pada saat pengkajian pada Ny. S ditemukan pasien
Sehingga pada tahap ini ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus
tubuh dan peningkatan frekuensi nadi sedangkan dikasus turgor kulit baik,
2. Diagnosa Keperawatan
mendukung untuk menegakkan diagnosa sesuai yang ada pada teori yaitu
International, 2018-2020).
balance cairan lebih dari nol yaitu +349 cc. Pada kasus ini tidak ditemukan
3. Intervensi Keperawatan
intake dan output cairan dalam 24 jam, turgor kulit baik, kelembaban
sesuai dengan teori yang terdiri dalam dua sub. Sub pertama intervensi
manajemen cairan meliputi monitor intake dan output cairan pasien selama
(informed consent) pasien; cek kembali nama pasien, tipe darah, tipe Rh,
jumlah unit dan golongan darah dengan benar sebelum diberikan; monitor
58
4. Implementasi Keperawatan
volume darah dan tekanan darah ikut turun serta membuat pasokan
oksigen ke darah turun, tanpa oksigen yang cukup otot dan fungsi saraf
mulut kering adalah kondisi di mana membran mulut terasa sangat kering,
liur pada mulut (Mafazah, 2013). Pada saat dikaji didapatkan hasil sesuai
dengan teori karena pasien tampak lemah, turgor kulit baik, membran
kebutuhan tubuh. Oleh karena itu, air harus diperoleh dari luar tubuh
yang hilang. Pada saat dikaji tindakan tersebut sesuai dengan teori, karena
Tanda-tanda vital terdiri dari tekanan darah, suhu, nadi, dan pernapasan.
meningkatnya suhu tubuh dan frekuensi nadi (Smeltzer & Bare, 2012).
Pada pasien dengan kasus ini tidak sesuai dengan teori, karena saat diukur
sifat prosedur yang akan dilakukan, pilihan dan resiko yang berkaitan
dengan tiap pilihan. Surat ijin yang ditandatangani melindungi pasien dari
darah dengan nama pasien, tipe darah, tipe Rh, jumlah unit dan golongan
produk darah. Tindakan ini sesuai dengan teori karena produk darah yang
PRC dua kolf @250 cc golongan darah O melalui IV. Transfusi darah
sel darah atau produk darah yang hilang akibat perdarahan. Tujuan utama
kemerahan, rasa gatal/panas, nyeri pada daerah infus set, dan lain-lain
awal setiap unit transfusi darah (Setyati, 2010). Pada hasil pengkajian
tindakan yang dilakukan tidak sesuai dengan teori, karena saat ditransfusi
dalam jumlah yang cukup besar, maka akan terjadi kelainan yang cukup
peran penting didalam tubuh. Balance cairan terdiri dari intake dan output.
Intake terdiri dari infus, minum & makan, cairan injeksi, dan air
sesuai dengan teori karena penulis menghitung balance cairan pada Ny. S.
Hasil balance cairan Ny. S pada tanggal 12 Februari 2019 adalah +349 cc,
5. Evaluasi Keperawatan
Evaluasi pada hari pertama tanggal 12 Februari 2019 jam 18.30 WIB
masih pusing dan badannya lemas. Data objektifnya mukosa bibir pasien
x/menit, suhu = 37 ºC, Hb = 7,5 g/dl; balance cairan +359 cc. Hasil dari
pertahankan intervensi.
63
Evaluasi hari kedua tanggal 13 Februari 2019 jam 19.00 WIB respon
+284 cc. Hasil dari assesmentnya masalah teratasi. Planning akhir adalah
pada hari Kamis, 14 Februari 2019 jam 00.00 WIB pasien puasa dan akan
C. Keterbatasan
1. Aspek teoritis
Penulis kesulitan dalam mencari literature buku atau jurnal tahun terbaru
2. Aspek metodelogis
Penulis kesulitan dalam mencari kasus yang sesuai dengan kriteria inklusi
BAB IV
A. Kesimpulan
gangguan kebutuhan cairan pada Ny. S selama dua hari yaitu pada tanggal 12
65
– 13 Februari 2019 di Ruang Nusa Indah RSUD Dr. Soeselo Slawi dapat
2019 jam 07.00 WIB. Pasien mengatakan alasan masuk rumah sakit
darah pervagina dan merasa badannya sangat lemas dan pusing. Didapati
manajemen cairan meliputi monitor intake dan output cairan pasien selama
(informed consent) pasien; cek kembali nama pasien, tipe darah, tipe Rh,
jumlah unit dan golongan darah dengan benar sebelum diberikan; monitor
kesehatan yang lain yaitu perawat, bidan, dokter, kepala ruang, petugas
laboratorium, farmasi dan gizi serta adanya kerjasama yang baik antara
turgor kulit baik, membran mukosa lembab, tanda – tanda vital dalam
batasan normal, tidak terjadi kekurangan volume cairan dan pasien akan
B. Saran
Diharapkan pasien untuk rajin kontrol sesuai advis dokter untuk memantau
dengan tepat sesuai respon pasien dan diharapkan Karya Tulis Ilmiah ini
selanjutnya.
DAFTAR PUSTAKA
Hidayat. (2008). Metode Penelitian dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba
Medika.
Patricia A., Potter & Perry, dan Anne G. (2010). Fundamental of Nursing :
Fundamental Keperawatan Buku 3 Edisi 7. Jakarta : EGC.
Smeltzer & Bare. (2012). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Brunner dan
Suddarth (Ed. 8, Vol. 1 & 2). Jakarta : EGC.
Tarwoto & Wartonah. (2010). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan
Edisi 4. Jakarta : Salemba Medika.
1. Saya adalah penulis berasal dari program Diploma III Keperawatan dengan ini
meminta anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam studi kasus yang
berjudul “Asuhan Keperawatan Menometroragia Dengan Gangguan
70
Penulis
INFORMED CONSENT
(Persetujuan menjadi Responden)
71
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa saya telah
mendapat penjelasan secara rinci telah mengerti mengenai penulisan yang akan
dilakukan oleh Miranda Yulianti Siahaan dengan judul “ASUHAN
KEPERAWATAN MENOMETRORAGIA DENGAN GANGGUAN
KEBUTUHAN CAIRAN DI RUANG NUSA INDAH RSUD Dr. SOESELO
KABUPATEN TEGAL”.
Saya memutuskan setuju untuk ikut berpartisipasi pada studi kasus ini secara
sukarela tanpa paksaan.
.................................. .......................................
Penulis
BB = 73 kg
72
IWL : 15 x 73 kg = 1.095 cc
- Ranitidin = 2 x 50 mg
Intake Output
Waktu Makan
Produk Air
Infus & Obat Urine Pendarahan IWL
Darah metabolisme
Minum
07.00 30 cc
08.00 300 cc 7 cc
09.00
10.00
11.00 300 cc 30 cc
12.00
13.00 500 cc 5 cc 30 cc
14.00 250 cc 300 cc
15.00
16.00 30 cc
17.00 300 cc
18.00
19.00 30 cc
20.00
21.00
22.00 500 cc 300 cc 30 cc
23.00
24.00 7 cc
01.00
02.00
03.00
04.00
05.00
1.095
06.00 365 cc 1.500 cc
cc
TOTAL 3.134 cc 2.775 cc
BALANCE CAIRAN : + 359 cc
BB = 73 kg
73
IWL : 15 x 73 kg = 1.095 cc
- Ranitidin = 2 x 50 mg
Intake Output
Makan
Waktu Produk Air
Infus & Obat Urine Pendarahan IWL
Darah metabolisme
Minum
07.00 500 cc 7 cc 30 cc
08.00 250 cc
09.00 300 cc
10.00
11.00 30 cc
12.00 300 cc
13.00
14.00 300 cc
15.00 30 cc
16.00 300 cc
17.00 500 cc
18.00
19.00 300 cc 30 cc
20.00
21.00 30 cc
22.00 300 cc
23.00
24.00 7 cc
01.00
02.00
03.00
04.00
05.00
1.900 1.095
06.00 365 cc
cc cc
TOTAL 3.429 cc 3.142 cc
BALANCE CAIRAN : + 287 cc