Anda di halaman 1dari 41

KAJIAN LITERATUR

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP


PEMENUHAN PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA

Disusun Oleh

VENYKA KIS OKTAVIA


20166523092

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK PRODI SARJANA TERAPAN
KEPERAWATAN PONTIANAK TAHUN 2019/2020

1
KAJIAN LITERATUR

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP


PEMENUHANPERSONAL HYGIENE PADA LANSIA

Diajukan untuk memenuhi persyaratan memperoleh gelar Sarjana Terapan


Keperawatan

Disusun Oleh
VENYKA KIS OKTAVIA
20166523092

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK


KESEHATAN KEMENKES PONTIANAK PRODI SARJANA TERAPAN
KEPERAWATAN PONTIANAK TAHUN 2019/2020

2
HALAMAN PERSETUJUAN

KAJIAN LITERATUR

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMENUHAN


PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA

Disusun Oleh

VENYKA KIS OKTAVIA


NIM. 20166523092

Telah disetujui di Pontianak Pada tanggal …………………

Pembimbing Utama, Pembimbing Pendamping,

Irma Triyani, SKM, M.Kes. drg. Vitria Wuri Handayani, MMB


NIDN.4003107702 NIP.19840311201922001

Ketua Prodi,

Ns. Puspa Wardhani, M.Kep


NIDN.4006037101

i
HALAMAN PENGESAHAN

KAJIAN LITERATUR

HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA TERHADAP PEMENUHAN


PERSONAL HYGIENE PADA LANSIA

Telah dipersiapkan dan disusun oleh

VENYKA KIS OKTAVIA


NIM. 20166523092

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Pada tanggal ……….

Susunan Tim Penguji

1. Ketua : Irma Triyani, SKM, M.Kes ......................

2. Anggota 1 : Dr. Kelana Kusuma Dharma, S.Kp., M.Kep ......................

3. Anggota 2 : drg. Vitria Wuri Handayani, MMB ......................

Pontianak, ………………….
Ketua Prodi,

Ns. Puspa Wardhani, M.Kep


NIP.197103061992032011

ii
BIODATA PENULIS

Nama : VENYKA KIS OKTAVIA


Tempat/Tgl lahir : Pontianak, 10 Oktober 1997 Jenis Kelamin :
Perempuan
Agama : Islam
Alamat Rumah : Jl. Perdamaian, Komplek Ari Karya Indah IV, NO.7a
Nomor HP : +62 812 5660 8538

RIWAYAT PENDIDIKAN
1. SD : SD Negeri 16 Pontianak Selatan, Tahun 2010
2. SLTP : SMP Negeri 11 Pontianak Selatan, Tahun 2013
3. SLTA : SMA Negeri 7 Pontianak Selatan, Tahun 2016

iii
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas Kuasa-Nya
yang telah memberikan segala nikmat dan kesempatan sehingga penyusunan
Skripsi/Kajian literatur yang berjudul “Hubungan Dukungan Keluarga Terhadap
Pemenuhan Personal Hygiene Pada Lansia” dapat terselesaikan.

Selanjutnya ucapan terima kasih yang tak terhingga saya sampaikan kepada
Ibu Irma Triyani, SKM, M.Kes selaku pembimbing utama dan Ibu drg. Vitria Wuri
Handayani, MMB selaku pembimbing pendamping yang penuh kesabaran dan
perhatiannya dalam memberikan bimbingan hingga skripsi ini dapat terselesaikan
dengan baik.
Dengan terselesaikannya skripsi ini, perkenankan pula saya untuk mengucapkan
terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Didik Hariyadi, S.Gz, M.Si selaku Direktur Poltekkes Kemenkes
Pontianak.
2. Ibu Ns. Nurbani, M.Kep selaku Ketua Jurusan Keperawatan Poltekkes
Kemenkes Pontianak.
3. Ibu Ns. Puspa Wardhani, M.Kep selaku Ketua Prodi Sarjana Terapan
Keperawatan Poltekkes Kemenkes Pontianak.
4. Bapak Dr. Kelana Kusuma Dharma, S.Kp., M.Kep atas kesediaannya
untuk menguji skripsi ini.
5. Orang tua tercinta yang telah memberikan semangat dalam
menyelesaikan pendidikan ini.
6. Teman-temanku, Siti Haryanti, Machmud Fajri, Nanda Mulyaharti,
Hani Syadza Shafira Maharany, Dwi Adryana Rizky, Muhammad Yoga
Fathoni, Muhammad Firdaus, Khairul Hidayat yang selalu membantu
dan mensupport saya saat mengerjakan proposal.
7. Seluruh Dosen, Instruktur dan Staf Prodi Sarjana Terapan Keperawatan
Pontianak serta semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu
persatu yang telah membantu dalam penyusunan skripsi ini.

iv
Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan dan
kelemahannya. Untuk itu kritik dan saran dari pembaca sangat diperlukan demi
kesempurnaan skripsi ini. Semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi
peneliti dan pihak lain yang membutuhkan.

Pontianak, …… Januari 2020

Penulis

v
DAFTAR ISI
HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................... i
HALAMAN PENGESAHAN ..................................................................... ii
BIODATA PENULIS ................................................................................. iii
RIWAYAT PENDIDIKAN ....................................................................... iii
KATA PENGANTAR ................................................................................ iv
DAFTAR ISI ............................................................................................... vi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................. vii
ABSTRAK................................................................................................. viii
BAB I PENDAHULUAN .............................................................................1
A. Latar Belakang .................................................................................1
B. Rumusan Masalah ............................................................................4
C. Tujuan Penelitian .............................................................................4
1. Tujuan Umum..............................................................................4
2. Tujuan Khusus .............................................................................4
D. Manfaat Penelitian ...........................................................................4
1. Bagi Peneliti ................................................................................4
2. Bagi Responden ...........................................................................4
3. Bagi Keluarga Lansia ..................................................................4
BAB II METODE PENELITIAN ..............................................................5
A. Metode Penelitian.............................................................................5
B. Metode Pengumpulan Data ..............................................................5
BAB III HASIL DAN PEMBAHASAN .....................................................6
A. Hasil Penelitian ................................................................................6
1. Compare (Kesamaan) ................................................................11
2. Contrast (Ketidaksamaan) .........................................................11
3. Criticize (Pandangan) ................................................................15
4. Synthesize (Perbandingan) .........................................................15
5. Hubungan Pengetahuan dengan Personal Hygine Lansia .........17
6. Hubungan dukungan keluarga terhadap personal hygine pada
lansia..........................................................................................17
7. Summarize (Ringkasan) .............................................................18
BAB IV PENUTUP ....................................................................................20
A. Kesimpulan ...................................................................................20
B. Saran ...............................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................21

vi
DAFTAR GAMBAR
Table 1.1 Strategi Pencarian Pada Data Based ................................................................. 5

vii
ABSTRAK

LITERATURE REVIEW : HUBUNGAN DUKUNGAN KELUARGA


TERHADAP PEMENUHANPERSONAL HYGIENE PADA LANSIA

Venyka Kis Oktavia1, Irma Triyani, SKM, M.Kes 2, Dr. Kelana Kusuma Dharma,S.Kp.,
M.Kep 3
Prodi Sarjana Terapan Keperawatan, Jurusan Keperawatan,
Politeknik Kesehatan Kemenkes Pontianak
Email: eardo3608@gmail.com

Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk menelaah literature yang bertujuan untuk
mengidentifikasi hubungan dukungan keluarga terhadap pemenuhan personal
hygiene pada lansia. Metode : Penelitian ini dilakukan dengan metode sitematik
review jurnal. Penelusuran literature pada penelitian ini dengan menggunakan
kata kunci tertentu untuk menemukan artikel penelitian dalam rentang tahun
2015-2020. Hasil penelusuran, ditemukan 57 jurnal sesuai kata kunci dan hanya
terdapat 12 jurnal yang sesuai dengan kriteria inklusi dan dijadikan sebagai
sampel. Hasil dan Pembahasan : Berdasarkan literature review yang dilakukan
menunjukan bahwa dengan menggunakan kuesioner dapat melihat tingkat
personal hygiene pada lansia yang diberi dukungan keluarga. Literature review
menunjukan bahwa dukungan keluarga memberikan efek yang signifikan terhadap
tingkat personal hygiene pada lansia. Selain berpengaruh pada lansia, dukungan
keluarga juga berpengaruh kepada orang berkebutuhan khusus seperti ODGJ, dan
pada pasien dengan keterbatasan seperti stroke. Kesimpulan : Terdapat hubungan
yang signifikan antara dukungan keluarga dengan pelaksanaan personal hygiene
pada lansia.

Kata Kunci : Dukungan keluarga, personal hygine, lansia.

viii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perawatan diri atau kebersihan diri (personal hygiene) merupakan
perawatan diri sendiri yang dilakukan untuk mempertahankan kesehatan, baik
secara fisik maupun psikologis. Pemenuhan perawatan diri dipengaruhi berbagai
faktor, diantaranya budaya, nilai, sosial pada individu atau keluarga, pengetahuan
terhadap perawatan diri serta persepsi terhadap perawatan diri. Salah satu
kemampuan dasar manusia dalam memenuhi kebutuhannya guna
mempertahankan kesehatan dan kesejahteraan sesuai dengan kondisi
kesehatannya, seseorang akan terganggu keperawatan dirinya jika tidak dapat
melakukan perawatan diri (Direja, 2011). Penurunan fungsi tubuh pada lansia atau
ketidakmampuan lansia dalam memenuhi personal hygiene dapat mempengaruhi
dan mengakibatkan perubahan kecil yang terjadi dalam kemampuan lansia yaitu:
perubahan fisik, perubahan mental dan psikososial, sehingga mempunyai dampak
atau sebab untuk meningkatkan kepercayaan pada lansia. Adapun yang sering
terjadi bila lansia kurang menjaga kebersihan dirinya diantaranya adalah badan
gatal-gatal dan tubuh lebih mudah terkena penyakit, terutama penyakit kulit.
Dampak yang sering timbul pada masalah personal hygiene adalah
dampak fisik, yaitu gangguan fisik yang sering terjadi adalah gangguan integritas
kulit, gangguan membrane mukosa mulut, infeksi pada mata dan telinga, dan
gangguan fisik pada kuku. Dampak psikososial, yaitu masalah sosial yang
berhubungan dengan personal hygiene adalah gangguan kebutuhan rasa nyaman,
kebutuhan dicintai mencintai, kebutuhan harga diri, aktualisasi diri dan gangguan
interaksi sosial.

Permasalahan yang berkaitan dengan lanjut usia secara individu, pengaruh proses
menua dapat menimbulkan berbagai masalah fisik, biologi, mental maupun sosial
ekonomi. Semakin usia seseorang, mereka akan mengalami kemunduran terutama
dibidang kemampuan fisik, yang dapat mengakibatkan kemunduran peranan
sosialnya.

1
Hal ini mengakibatkan timbulnya gangguan di dalam mencukupi kebutuhan
hidup khususnya kebutuhan kebersihan diri, sehingga dapat meningkatkan
ketergantungan yang memerlukan bantuan orang lain (Nugroho, 2015).

Keluarga memiliki dukungan yang penting dalam upaya perawatan pada lansia,
dukungan yang diharapkan akan dilakukan oleh seseorang yang kemudian akan
memberikan sifat kemandirian dalam pemenuhan kebutuhan. Apabila mengaitkan
dukungan keluarga dalam upaya pemenuhan kebutuhan Maslow bagi individu,
maka mereka merupakan lembaga pertama yang dapat memenuhi kebutuhan
tersebut. Keluarga dipandang sebagai institusi atau lembaga yang dapat memenuhi
kebutuhan tersebut. Keluarga dipandang sebagai intitusi atau lembaga yang dapat
mempengaruhi manusia terutama untuk kebutuhan bagi perawatan dalam
kehidupan sehari-hari (Andarmoyo, 2012).
Personal hygiene yang kurang baik diimbangi dengan biologis lansia yang
mengalami penurunan daya tahan fisik secara terus menerus, dan menjadikan
lansia semakin rentan terhadap penyakit yang dapat menyebabkan kematian.
Perilaku personal hygiene lansia yang harus dipenuhi, yaitu merupakan kebutuhan
dasar yang meliputi perawatan kulit, mandi, perawatan mulut, perawatan mata,
hidung, telinga, perawatan rambut, serta perawatan kaki dan kuku (Saryono &
Widianti, 2011).
Personal hygiene senantiasa harus terpenuhi karena merupakan tindakan
pencegahan primer yang spesifik untuk menampilkan mikroorganisme bakteri
yang pada akhirnya mencegah seseorang terkena penyakit. Kebutuhan personal
hygiene harus menjadi prioritas utama bagi lansia karena dengan personal hygiene
yang baik membuat lansia memiliki resiko yang rendah untuk mengalami
penyakit infeksi, pada mata dan telinga (Kuntoro, 2015).

Lanjut usia (lansia) adalah kelompok penduduk yang berumur 60 tahun atau lebih.
Lanjut usia adalah periode dimana organisme telah mencapai kematangan ukuran,
fungsi dan telah menunjukkan perubahan sejalan dengan waktu. Beberapa
pendapat mengenai usia yaitu usia tahap akhir dari proses penuaan menetapkan 60
tahun keatas. Lansia banyak menghadapi berbagai banyak masalah kesehatan
yang perlu penanganan segera (Akhmadi, 2010). Memasuki usia lanjut biasanya
didahului oleh penyakit kronis, kemungkinan untuk ditinggalkan pasangan,

2
pemberhentian aktivitas atau kerja dan tantangan untuk mengalihkan energi dan
kemampuan ke peran baru dalam keluarga, pekerjaan dan hubungan intim
(Zamjari, 2014).
Berdasarkan data Puskesmas Sungai Ambawang, mempunyai beberapa
posyandu lansia, salah satunya posyandu lansia di Desa Durian mempunyai
jumlah penduduk lansia pada bulan oktober 2019 terdapat 34 jiwa. Adapun
permasalahan yang terjadi pada lansia yaitu pembatasan aktivitas fisik atau
ketidakberdayaan fisik. Semakin lanjut usia seseorang, akan mengalami
kemunduran, terutama di bidang kemampuan fisik yang dapat mengakibatkan
penurunan pada peranan-peranan sosialnya. Hal ini mengakibatkan timbulnya
gangguan dalam hal mencukupi kebutuhan hidupnya, sehingga dapat
menyebabkan ketergantungan yang memerlukan bantuan orang lain. Perubahan
secara psikososial lanjut usia antara lain keadaan pensiun dari pekerjaan,
kehilangan pekerjaan, kehilangan finansial, kehilangan status, keadaan sadar
kematian, perubahan cara hidup. Di samping lanjut usia juga mengalami
penurunan secara ekonomi atau finansial karena pemberhentian dari jabatan
sedangkan biaya hidup semakin bertambah dan bertambahnya biaya berobat.
Untuk meningkatkan dan mempertahankan kesehatan lanjut usia personal
hygiene (kebersihan perorangan) merupakan salah satu faktor dasar karena
individu yang mempunyai keberhasilan diri lebih baik dan mempunyai resiko
yang lebih rendah untuk mendapatkan penyakit. Peningkatan personal hygiene
dan perlindungan terhadap lingkungan yang tidak menguntungkan merupakan
perlindungan khusus yang dapat mempengaruhi tingkat kesehatan perawatan fisik
diri sendiri, mencangkup perawatan kulit, kuku, alat kelamin, rambut, gigi, mulut,
telinga, dan hidung (Kusumaningrum, 2012).

Sehingga hal-hal yang bisa dilakukan keluarga dalam memenuhi kebutuhan


personal hygiene lansia adalah keluarga berperan membantu dan memberi
motivasi kepada para lansia agar lansia yang tidak mampu melakukan personal
hygiene mampu melakukannya. Dengan adanya motivasi dan bantuan dari
keluarganya yaitu mengajak lansia untuk aktif dalam merawat dirinya. Cara lain
yang bisa dilakukan keluarga dalam merawat lansia untuk memenuhi personal
hygiene adalah membantu menyiapkan air untuk mandi, membantu sabun bagi

3
lansia yang tidak mampu melakukannya, membantu dalam mencuci rambut,
membantu dalam mencuci rambut, membantu mengganti pakaian pada lansia
yang sudah tidak bisa melakukan personal hygiene sendiri, keluarga sebagai orang
terdekat dalam merawat atau memberikan perawatan diri pada lansia tersebut agar
lansia terhindar dari suatu penyakit. Oleh karena itu, peneliti ini ingin mengetahui
apakah ada hubungan dukungan keluarga terhadap pemenuhan personal hygiene
pada lansia.

B. Rumusan Masalah
Rumusan dalam penelitian ini adalah “Apakah ada Hubungan
Dukungan Keluarga Terhadap Pemenuhan Personal Hygiene pada lansia?”

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum
Tujuan umum dilakukanya kajian literatur ini adalah untuk
mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap pemenuhan personal
hygiene pada lansia.

2. Tujuan Khusus
1. Mengidentifikasi dukungan keluarga terhadap lansia
2. Mengidentifikasi personal hygiene pada lansia
3. Menganalisis hubungan dukungan keluarga dengan personal hygiene
pada lansia

D. Manfaat Penelitian

1. Bagi Peneliti
Penelitian ini dapat menambah wawasan dan dapat dijadikan acuan
bahan penelitian bagi peneliti selanjutnya.

2. Bagi Responden
Sebagai bahan masukan pada lansia tentang pentingnya personal
hygiene.

3. Bagi Keluarga Lansia


Menambah pengetahuan keluarga tentang personal hygiene pada lansia.

4
BAB II
METODE PENELITIAN

A. Metode Penelitian
Jenis penelitian ini adalah penelitian kepustakaan (library research), yaitu
serangkaian penelitian yang berkenaan menggunakan metode Systematic
Literature Review dengan cara untuk mengidentifikasi, mengevaluasi, dan
menafsirkan semua penelitian yang tersedia dan yang relevan dengan
pertanyaan tertentu pada suatu penelitian, atau bidang topik, atau fenomena
yang menarik (Anggreani & Prasetyaningsih, 2019).

B. Metode Pengumpulan Data


Literature review ini disusun melalui penelusuran artikel penelitian yang
sudah terpublikasi. Penelusuran dilakukan menggunakan Google Scholar dan
Science direct dengan kata kunci tiap variabel yang telah dipilih. Kata kunci
yang digunakan yaitu : “dukungan Keluarga”, “Personal Hygine” dan
“Lansia”. Pencarian berbatas mulai dari tahun 2014 hingga tahun 2020 yang
diakses fulltext dalam format pdf serta memiliki desain cross sectional.
Artikel penelitian yang terpublikasi mampu mengetahui hubungan dukungan
keluarga dengan personal hygiene pada lansia yang akan dimasukan dalam
literature review.
Tabel 3.1 Strategi Pencarian Pada Data Based
Strategi Pencarian Pada Data Based
Langkah pencarian artikel melalui database
1. Hubungan dukungan Keluarga dengan personal hygiene
pada lansia
2. Relation between family support with elder personal
hygiene

5
BAB III
HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil Penelitian
Penelitian ini menggunakan penelitian kepustakaan (literature review)
yang dilakukan untuk mengetahui hubungan dukungan keluarga terhadap
pemenuhan Personal Hygiene pada lansia dengan menggunakan metode
analisis PICO (Population, Intervention, Comparison, dan Outcome).

1. Sri Lestari (2018) yang berjudul Hubungan Peran Keluarga dengan


Personal hygine pada lansia di Posyandu Desa Tegalarum Puskesmas
Bendo kabupaten magetan
P : Dengan sampel sebanyak 40 responden.
I : Kuesioner
C : Cross Sectional
O : Hasil diketahui peran keluarga baik sebanyak 6 responden (10%),
peran keluarga kurang baik sebanyak 23 responden (70%). Dan
diketahui personal hygiene terpenuhi sebanyak 10 responden
(25%), personal hygiene tidak terpenuhi sebanyak 30 responden
(75%). Hasil p-Value 0,001 ≤ 0,05, sehingga Ha diterima arah
hubungan dari r dihitung 15,079. Ada hubungan peran keluarga
dengan personal hygiene pada lansia di posyandu desa tegalarum
puskesmas bendo kabupaten magetan. Kerataan hubungan dari
0,523 adalah sedang.
2. Faradilla Safitri (2016), berjudul Hubungan pengetahuan, Dukungan
Keluarga dan Kondisi Fisik dengan Personal Hygiene pada Lansia Di
UPTD Rumoh Seujahtera Geunaseh Sayang Ulee Kareng Kota Banda
Aceh
O : Dengan sampel sebanyak 70 responden
I : Wawancara
C : cross sectional

6
O : Hasil penelitian menunjukkan ada hubungan antara pengetahuan
dengan personal hygiene pada lansia dengan nilai p value = 0,007.
Ada hubungan antara dukungan keluarga dengan personal hygiene
pada lansia dengan nilai p value = 0,005. Ada hubungan taraf kondisi
fisik dengan personal hygiene pada lansia dengan nilai p value =
0,047. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa ada
hubungan antara pengetahuan, dukungan keluarga, dan kondisi fisik
dengan personal hygiene pada lansia di UPTD Rumoh Seujahtera
Geunaseh Sayang Kecamatan Ulee Kareng Kota Banda Aceh.

3. Siti Nur Faturohmah (2018), Hubungan Peran Family Caregive


Terhadap Pemenuhan Personal Hygiene Lansia

P : Dengan sampel sebanyak 45 responden

I : Kuesioner
C : Cross sectional

O : Hasil menunjukkan terdapat hubungan antara dukungan family


caregiver terhadap pemenuhan personal hygiene lansia (p=0,000).
Berdasarkan hasil penelitian, dapat disimpulkan dukungan family
caregiver dengan kategori baik sebanyak (73,3%) dan pemenuhan
personal hygiene lansia dengan kategori baik sebanyak (77,8%),
maka dari itu peran family caregiver berpengaruh terhadap
pemenuhan personal hygiene lansia lebih baik. Keluarga
diharapkan dapat memperhatikan, merawat, menjaga dan
membantu para lansia dalam melakukan personal hygiene
4. Herwin (2017), berjudul Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan
Perawatan Diri Pada Lansia di Tlogomas Kota Malang
P : Dengan sampel sebanyak 36 responden
I : Kuesioner
C : cross sectional
O : Hasil analisis tabulasi didapatkan bahwa sebanyak (47,22 %)
dukungan keluarga tergolong baik. Perawatan diri pada lansia

7
sebagian besar (72,22 %) baik Dari hasil analisis statistik didapatkan
nilai p value = 0,013 artinya H1 diterima yang berarti bahwa terdapat
hubungan yang signifikan antara dukungan keluarga dengan
perawatan diri pada lansia. Disimpulkan bahwa terdapat hubungan
yang signifikan antara hubungan dukungan keluarga dengan
perawatan diri pada lansia. Hal ini berdasarkan nilai sig < α (0,013).
5. Mujib Hannan (2017), berjudul Hubungan Perawatan Keluarga Dengan Personal
Hygiene Pada Lansia di Desa Asem Nunggal Desa Kalianget Barat Kecamatan
Kalianget
P : Dengan sampel sebanyak 56 responden
I : Kuesioner
C : cross sectional
O : Hasil penelitian tentang perawatan keluarga menunjukkan
sebagian besar (57,1%) melakukan perawatan keluarga yang baik.
Selagi hasil penelitian tentang personal hygiene menunjukkan
mayoritas responden (61,2%) melakukannya personal hygiene
dengan baik. Hasil tes menggunakan korelasi spearman rho
menunjukkan p value = 0,000 yang berarti ada hubungan yang
signifikan antara perawatan keluarga dengan personal hygiene pada
lansia.
6. Yoga Yuditama (2015), berjudul Peran Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan
Personal Hygiene Pada Lansia
P : Dengan sampel sebanyak 92 responden
I : Kuesioner
C : cross sectional
O : Berdasarka hasil penelitian terhadap 92 responden pada Peran
Keluarga Dalam Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygiene Pada
Lansia didapatkan hasil peran baik (44,57%) atau 41 responden dan
peran buruk (55,43%) atau 51 responden. Dari hasil penelitian
didapatkan faktor yang mempengaruhi peran keluarga dalam
pemenuhan kebutuhan personal hygiene pada lansia adalah
pendidikan, pekerjaan, penghasilan per bulan, dan informasi.
7. Komang Ranandika (2020), Pengalaman Lansia dalam Melakukan
Personal Hygiene di lingkungan Banjar Lebih Duur Kaja Gianyar

8
P : Dengan sampel sebanyak 4 responden
I : Wawancara Pengetahuan dan Kuesioner lapangan
C : fenomenologi descriptif
O : Penelitian ini menghasilkan 4 tema yaitu (1) Pemahaman
partisipan tentang melakukan personal hygiene dengan
menjaga tubuh tetap sehat dan bersih, (2) Cara melakukan
personal hygiene dengan menjaga tubuh tetap bersih seperti
mandi, menggosok gigi,dan memakai pakaian bersih, (3)
Hambatannya partisipan dalam melakukan personal hygiene
yaitu faktor fisik dan support keluarga, (4) Mengatasi
hambatan dalam personal hygiene dengan membersihkan diri
sesuai kenyamanan dalam melakukan personal hygiene.
Berdasarkan hasil tersebut disarankan agar ada dukungan fisik
maupun psikis terhadap lansia dalam melakukan personal
hygiene.
8. Sri Sudarsih (2016), Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan
Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygiene di Desa
Prajekan Kidul Bondowoso
P : Dengan sampel sebanyak 53 responden
I : Kuesioner
C : Kolerasional
O : Hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa nilai hitung
sebesar 0,579> rtabel sedangkan 0,266 koefisien korelasi 0,000
< α 0,05, p < α sehingga H0 dan H1 diterima berarti tidak ada
hubungan antara Keluarga Mendukung Kemandirian Lansia
dalam kepatuhan personal hygiene di desa Prajekan Kidul,
Bondowoso. Ini menunjukkan dukungan keluarga dapat
mempengaruhi kemandirian lansia dan pemenuhan kebersihan
pribadi.

9
9. Indah Sampelan (2015), berjudul Hubungan Dukungan Keluarga dengan
Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari hari di Desa Batu
Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten Minahasa Utara
P : Dengan sampel sebanyak 172 responden
I : Kuesioner
C : Cross sectional
O : Hasil penelitian terdapat hubungan yang sangat nyata antara
dukungan keluarga dengan kemandirian lansia dalam pemenuhan
aktivitas sehari hari (p=0.003). Berdasarkan hasil penelitian, maka
dapat disimpulkan bahwa dukungan keluarga berada pada
kategori baik sebanyak 44 (69.8%) responden, dan kemandirian
lansia yang sebagian besar termasuk dalam kategori baik yaitu 41
(65.1 %) responden.
10. Zamhari Novi Handayani (2014), berjudul Hubungan Peran Keluarga
dengan Pemenuhan Kebutuhan Perawatan diri Pada Lanjut Usia di Dusun
Jogonalan Lor Kasihan Bantul
P : Dengan sampel sebanyak 32 responden
I : Kuesioner
C : Cross Sectional
O : Sebagian keluarga dalam kategori cukup sebanyak 15 (46,9%),
dan pemenuhan kebutuhan lansia dalam kategori cukup sebanyak 15
(46,9%). Dengan korelasi kendall tau menunjukan nilai signifikansi
sebesar 0,04 (p<0,05). Hal tersebut menunjukan adanya pengaruh
dukungan keluarga terhadap personal hygiene pada lansia.
11. Siti Rahmatika (2017), berjudul Hubungan dukungan Keluarga dengan
pelaksanaan personal hygiene pada pasien stroke di Ruang Kenanga
Rumah Sakit dr. Soepraoen Malang
P : Dengan sampel sebanyak 30 responden
I : Kuesioner dan lembar observasi
C : Cross Sectional

10
O : Hasil penelitian paling banyak dukungan keluarga masuk
kategori baik sebanyak 18 orang (60%), dan sebagian besar
personal hygiene pada pasien stroke masuk kategori baik
sebanyak 20 orang (67%). Hasil analisis bivariat menunjukan p
value = 0,00 < 0,05. Artinya ada hubungan antara dukungan
keluarga dengan pelaksanaan personal hygiene pada pasien stroke
di Ruang Kenanga RS. dr. Soepraoen Malang yang bersifat positif
dengan Correlation Coefficient 0,609.
12. Melisa Marselina (2016), berjudul Hubungan dukungan Keluarga dengan
Status Personal Hygiene pada Pasien Gangguan Jiwa di Wilayah Kerja
Puskesmas Wonokerto di Kabupaten Pekalongan
P : Dengan sampel sebanyak 82 responden
I : Kuesioner
C : Cross Sectional
O : Hasil uji statistik didapatkan nilai value sebesar 0,001 (0,05),
dapat disimpulkan hasil penelitian ini menunjukkan ada hubungan
yang signifikan antara dukungan keluarga dengan status personal
hygiene pada pasien gangguan jiwa di wilayah kerja Puskesmas
Wonokerto I Kabupaten Pekalongan.

B. Pembahasan

1. Compare (Kesamaan)
Setelah dilakukan pe-review-an dari 12 jurnal yang dijadikan
literatur dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa
kesamaannya yaitu setiap literatur menggunakan metode pengumpulan
data menggunakan instrumen kuesioner sebagai upaya untuk mengetahui
hubungan dukungan keluarga terhadap personal hygiene pada lansia.
2. Contrast (Ketidaksamaan)
Setelah dilakukan pe-review-an dari 12 jurnal yang dijadikan
literatur dalam penelitian ini, dapat ditarik kesimpulan bahwa
ketidaksamaannya yaitu:

11
a. Jumlah Responden
1) Sri Sistari (2018) yang berjudul Hubungan Peran Keluarga
dengan Personal hygine pada lansia di Posyandu Desa
Tegalarum Puskesmas Bendo kabupaten magetan merekrut 40
responden.
2) Faradilla Safitri (2016), berjudul Hubungan pengetahuan,
Dukungan Keluarga dan Kondisi Fisik dengan Personal Hygine
pada Lansia Di UPTD Rumoh Sejahtera Geunaseh Sayang Ulee
Kareng Kota Banda Aceh merekrut 70 responden.
3) Siti Nur Alfaturohmah (2018), Hubungan Peran Family
Caregiver Terhadap Pemenuhan Personal Hygine Lansia
merekrut 45 responden.
4) Herwin (2017), berjudul Hubungan Antara Dukungan Keluarga
Dengan Perawatan Diri Pada Lansia di Tlogomas Kota Malang
merekrut 36 responden.
5) Mujib Hannan (2017), berjudul Hubungan Perawatan Keluarga
Dengan Personal Hygine Pada Lansia di Dusun Asem Nunggal
Desa Kalianget Barat Kecamatan Kalianget merekrut 56
responden.
6) Yoga Yuditama (2015), berjudul Peran Keluarga dalam
Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygine Pada Lansia merekrut
90 responden.
7) I Komang Ranandika (2020), Pengalaman Lansia dalam
Melakukan Personal Hygine dilingkungan Banjar Lebih Duur
Kaje Gianyar merekrut 4 responden.
8) Sri Sudarsih (2016), Hubungan Antara Dukungan Keluarga
dengan Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygine
di Desa Prajekan Kidul Bondowoso merekrut 53 responden.
9) Indah Sampelan (2015), berjudul Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari
hari di Desa Batu Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten Minahasa
Utara merekrut 172 responden.

12
10) Zamhari Novi Handayani (2014), berjudul Hubungan Peran
Keluarga dengan Pemenuhan Kebutuhan Perawatan diri Pada
Lanjut Usia di Dusun Jagonalan Lor Kasihan Bantul merekrut
32 responden.
11) Siti Rahmatika (2017), berjudul Hubungan dukungan Keluarga
dengan pelaksanaan Personal Hygine pada pasien stroke di
Ruang Kenanga Rumah Sakit dr. Soepraon Malang merekrut
sebanyak 30 responden.
12) Melisa Marselina (2016), berjudul Hubungan dukungan
Keluarga dengan Status Personal Hygine pada Pasien Ganggua
Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto di Kabupaten
Pekalongan merekrut sebanyak 82 responden.

b. Tempat Penelitian

1. Sri Sistari (2018) yang berjudul Hubungan Peran Keluarga


dengan Personal hygine pada lansia di Posyandu Desa
Tegalarum Puskesmas Bendo kabupaten magetan. Penelitian
dilakukan di Posyandu Desa Tegalarum Pukesmas Bendo
Kabupaten Magetan.
2. Faradilla Safitri (2016), berjudul Hubungan pengetahuan,
Dukungan Keluarga dan Kondisi Fisik dengan Personal Hygine
pada Lansia Di UPTD Rumoh Sejahtera Geunaseh Sayang Ulee
Kareng Kota Banda Aceh. Penelitian dilakukan di UPTD
Rumoh Sejahtera Guenaseh Sayang Ulee Kareng Kota Banda
Aceh.
3. Siti Nur Alfaturohmah (2018), Hubungan Peran Family
Caregiver Terhadap Pemenuhan Personal Hygine Lansia.
Penelitian dilakukan di Jawa Tengah.

4. Herwin (2017), berjudul Hubungan Antara Dukungan Keluarga


Dengan Perawatan Diri Pada Lansia di Tlogomas Kota Malang.
Penelitian dilakukan di Tlogo mas Kota Malang.

13
5. Mujib Hannan (2017), berjudul Hubungan Perawatan Keluarga
Dengan Personal Hygine Pada Lansia di Dusun Asem Nunggal
Desa Kalianget Barat Kecamatan Kalianget. Penelitian dilakukan
di desa Kalianget Kecamatan Kalianget.
6. Yoga Yuditama (2015), berjudul Peran Keluarga dalam
Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygine Pada Lansia. Penelitian
dilakukan di Kabupaten Ponorogo Jawa Timur.
7. I Komang Ranandika (2020), Pengalaman Lansia dalam
Melakukan Personal Hygine dilingkungan Banjar Lebih Duur
Kaje Gianyar. Penelitian dilakukan di Gianyar Bali.
8. Sri Sudarsih (2016), Hubungan Antara Dukungan Keluarga
dengan Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygine
di Desa Prajekan Kidul Bondowoso. Penelitian dilakukan di
Desa Prajekan Kidul Bondowoso.
9. Indah Sampelan (2015), berjudul Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari
hari di Desa Batu Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten
Minahasa Utara. Penelitian dilakukan di Kabupaten Minahasa
Utara.
10. Zamhari Novi Handayani (2014), berjudul Hubungan Peran
Keluarga dengan Pemenuhan Kebutuhan Perawatan diri Pada
Lanjut Usia di Dusun Jagonalan Lor Kasihan Bantul. Penelitian
dilakukan di dusun Jagonalan Lor Kasihan Bantul Jawa Timur.
11. Siti Rahmatika (2017), berjudul Hubungan dukungan Keluarga
dengan pelaksanaan Personal Hygine pada pasien stroke di
Ruang Kenanga Rumah Sakit dr. Soepraon Malang. Penelitian
dilakukan di Malang Jawa Timur.

12. Melisa Marselina (2016), berjudul Hubungan dukungan


Keluarga dengan Status Personal Hygine pada Pasien Ganggua
Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto di Kabupaten
Pekalongan. Penelitian dilakukan di pekalongan Jaw Tengah.

14
3. Criticize (Pandangan)
Setelah dilakukannya pengkajian literatur, ada perbedaan dari 12
jurnal literatur tersebut yang dapat dibahas, yaitu tidak semua jurnal
penelitian menggunakan metode yang sama pada penelitian yang
dilakukan. Tetapi dari kesepuluh jurnal literatur tersebut, menggunakan
instrumen intervensi yang sama kepada responden dengan melakukan
wawancara menggunakan kuesioner untuk mengetahui hubungan
dukungan keluarga dengan personal hygine pada lansia.
4. Synthesize (Perbandingan)
a) Sri Sistari (2018) yang berjudul Hubungan Peran Keluarga
dengan Personal hygine pada lansia di Posyandu Desa
Tegalarum Puskesmas Bendo kabupaten magetan menggunakan
metode penelitian cross sectional dengan uji statistik chi square.
b) Faradilla Safitri (2016), berjudul Hubungan pengetahuan,
Dukungan Keluarga dan Kondisi Fisik dengan Personal Hygine
pada Lansia Di UPTD Rumoh Sejahtera Geunaseh Sayang Ulee
Kareng Kota Banda Aceh menggunakan metode penelitian cross
sectional dengan uji bivariat dan univariat.
c) Siti Nur Alfaturohmah (2018), Hubungan Peran Family
Caregiver Terhadap Pemenuhan Personal Hygine Lansia
menggunakan metode penelitian cross sectional dengan uji
bivariat dan univariat.
d) Herwin (2017), berjudul Hubungan Antara Dukungan Keluarga
Dengan Perawatan Diri Pada Lansia di Tlogomas Kota
Malang menggunakan metode penelitian cross sectional dan uji
statistik pearson correlation.

e) Mujib Hannan (2017), berjudul Hubungan Perawatan Keluarga


Dengan Personal Hygine Pada Lansia di Dusun Asem Nunggal
Desa Kalianget Barat Kecamatan Kalianget menggunakan
desain penelitian Cross sectional dan uji statistik saperman Rho.
f) Yoga Yuditama (2015), berjudul Peran Keluarga dalam

15
Pemenuhan Kebutuhan Personal Hygine Pada Lansia
menggunakan metode penelitian Cross sectional dan uji
univariat .
g) I Komang Ranandika (2020), Pengalaman Lansia dalam
Melakukan Personal Hygine dilingkungan Banjar Lebih Duur
Kaje Gianyar, metode penelitian ini adalah penelitian kualitatif
dengan pendekatan fenomenologi deskriftif yang dianalisa
dengan metode colaizzi.
h) Sri Sudarsih (2016), Hubungan Antara Dukungan Keluarga
dengan Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygine
di Desa Prajekan Kidul Bondowoso menggunakan metode cross
sectional dengan uji spareman Rho test.
i) Indah Sampelan (2015), berjudul Hubungan Dukungan Keluarga
dengan Kemandirian Lansia dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari
hari di Desa Batu Kecamatan Likupang Selatan Kabupaten
Minahasa Utara menggunakan metode cross sectional dan
analisis uji Chi square.
j) Zamhari Novi Handayani (2014), berjudul Hubungan Peran
Keluarga dengan Pemenuhan Kebutuhan Perawatan diri Pada
Lanjut Usia di Dusun Jagonalan Lor Kasihan Bantul
menggunakan metode cross sectional dan analisis data dengan
menggunakan rumus kendal Tau.
k) Siti Rahmatika (2017), berjudul Hubungan dukungan Keluarga
dengan pelaksanaan Personal Hygine pada pasien stroke di
Ruang Kenanga Rumah Sakit dr. Soepraon Malang
menggunakan metode Cross sectional dan analisis data
menggunakan spaerman Rank.
l) Melisa Marselina (2016), berjudul Hubungan dukungan
Keluarga dengan Status Personal Hygine pada Pasien Ganggua
Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto di Kabupaten
Pekalongan menggunakan metode Cross Sectional dan uji
analisis Chi Square.

16
Setelah dilakukannya pengkajian literatur, ada perbedaan dari 12
jurnal literatur tersebut yang dapat dibahas, yaitu tidak semua jurnal
penelitian menggunakan metode yang sama pada penelitian yang
dilakukan. Tetapi dari kesepuluh jurnal literatur tersebut,
menggunakan instrumen intervensi yang sama kepada responden
dengan melakukan wawancara menggunakan kuesioner untuk
mengetahui hubungan dukungan keluarga dengan personal hygiene
pada lansia.
5. Hubungan Pengetahuan dengan Personal Hygine Lansia
Pengetahuan tentang pentingnya higiene dan implikasinya bagi
kesehatan mempengaruhi praktik higiene. Kendati demikian,
pengetahuan itu sendiri tidak cukup, harus termotivasi untuk memelihara
perawatan diri. perawatan diri. Seringkali, pembelajaran tentang penyakit
atau kondisi mendorong lansia untuk meningkatkan higiene. Misalnya,
ketika lansia diabetes sadar akan efek diabetes pada sirkulasi di kaki,
mereka jauh lebih menyukai belajar teknik perawatan kaki yang tepat.
Pembelajaran praktik tertentu yang diharapkan dan menguntungkan
dalam mengurangi risiko kesehatan dapat memotivasi seseorang untuk
memenuhi perawatan yang perlu. Dari hasil Literatur Review ini dapat
disimpulkan bahwa adanya hubungan yang signifikan antara pengetahuan
dengan personal hygine yang berarti semakin tinggi tingkat pengetahuan
lansia, maka akan semakin baik pemenuhan personal hygine pada lansia
tersebut, begitu pula sebaliknya. Dengan demikian, dibutuhkan tingkat
pengetahuan yang tinggi agar lansia dalam berperilaku menerapkan
personal hygine dapat dilakukan secara baik dan benar.
6. Hubungan dukungan keluarga terhadap personal hygine pada lansia
Hasil literatur review ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan
oleh Sri Sistari (2018) yang berjudul Hubungan Peran Keluarga dengan
Personal hygine pada lansia di Posyandu Desa Tegalarum diperoleh
kesimpulan bahwa sebagain lansia yang tinggal dirumah personal
hygienenya bersih, sedangkan lansia yang tinggal di panti sebagain besar
personal hygienenya masih kotor. Dukungan keluarga didefinisikan

17
sebagai informasi verbal, non verbal, saran, bantuan nyata, tingkah laku
dari orang – orang yang akrab berupa kehadiran, kepedulian, kesediaan,
dan halhal, yang dapat memberikan keuntungan emosional dan
meningkatkan fisik lansia sehingga mendorong lansia untuk mandiri
dalam pemenuhan Personal Hygiene. Pemenuhan kebutuhan perawatan
yang cukup disebabkan karena dukungan keluarga pada masing – masing
lansia tidak terlalu optimal. Dampak dari pemenuhan kebersihan diri
yang kurang antara lain : 1) dampak fisik. 2) Dampak Psikososial. Maka
dari sinilah keterlibatan keluarga akan meningkatkan kesehatan /
kesejahteraan anggota keluarga termasuk lansia. Kemampuan lansia
dalam pemenuhan perawatan diri jika dukungan keluarga yang optimal
diberikan maka lansia terdorong untuk mandiri, sehingga status
kesehatannya meningkat, jika tidak ada dukungan keluarga maka lansia
akan tergantung dalam pemenuhan perawatan diri, maka status
kesehatannya menurun (Sri,2016).
Segala potensi yang dimiliki oleh lansia bisa dijaga, dipelihara,
dirawat dan dipertahankan bahkan diaktualisasikan untuk mencapai
kualitas hidup lansia yang optimal. Personal hygine merupakan salah satu
hal yang harus diperhatikan oleh para anggota keluarga karena apabila
lansia dapat menjaga dan melakukan perawatan personal hygine dengan
baik, maka lansia tersebut sapat terhindar dari beberapa penyakit tertentu.
Lansia yang memiliki kebersihan diri yang baik memungkinkan mereka
bisa menikmati masa tuanya dengan penuh makna, membahagiakan
berguna dan berkualitas. Bila dukungan keluarga menurun dapat
menyebabkan kualitas hidup lansia menurun pula dan akhirnya akan
mengakibatkan angka kesakitan pada lansia meningkat dan angka
kematiannya meningkat juga.
7. Summarize (Ringkasan)
Setelah dilakukannya pengkajian kesepuluh literatur diatas yang
bertemakan hubungan dukungan keluarga dengan status personal hygiene
pada lansia, didapatkan hasil bahwa dukungan keluarga memberikan efek
yang signifikan terhadap tingkat personal hygiene pada lansia. Selain

18
berpengaruh pada lansia, dukungan keluarga juga berpengaruh kepada
orang berkebutuhan khusus seperti ODGJ, dan pada pasien dengan
keterbatasan seperti stroke.
Dapat disimpulkan dari 12 jurnal literatur tersebut bahwa dengan
menggunakan kuesioner dapat melihat tingkat personal hygiene pada
lansia yang diberi dukungan keluarga.

19
BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan
1. Dukungan keluarga dari 12 jurnal sebagian besar dukungan keluarga
masuk kategori baik.
2. Personal Hygiene Pada lansia sebagian besar masuk kategori baik.
3. Terdapat hubungan yang signifikan antara “dukungan keluarga dengan
pelaksanaan personal hygiene pada lansia.

B. Saran
1. Bagi Responden/Keluarga Diharapkan responden dapat
mempertahankan personal hygiene yang baik dan diharapkan pula
untuk keluarga dapat meningkatkan perawatan keluarga kepada lansia,
sehingga meningkat kualitas kesehatan lansia.
2. Bagi perawat Adanya pengembangan kemampuan perawat komunitas
dalam praktik keperawatan dalam melaksanakan personal hygiene pada
lansia, sehingga tingkat penyebaran penyakit terhadap lansia bisa
dicegah.
3. Bagi pendidikan keperawatan Kepada pihak institusi pendidikan
diharapkan dapat meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam
memberikan penyuluhan kesehatan tentang pentingnya perawatan
keluarga dengan personal hygiene pada lansia serta memberikan mata
kuliah tentang personal hygiene pada lansia, sehingga dalam praktik di
lapangan mahasiswa dapat memberikan informasi yang baik untuk
menambah pengetahuan untuk keluarga dan lansia.
4. Bagi Penelitian Selanjutnya Penelitian selanjutnya diharapkan
melakukan penelitian menggunakan variabel-variabel lainnya, seperti
citra tubuh, kondisi fisik, persepsi terhadap perawatan dan dapat
menambah jumlah sampel yang lebih luas agar dapat hasil yang lebih
akurat.

20
DAFTAR PUSTAKA
Akhmadi, (2010). Masalah Lanjut Usia. dalam Sri Sudarsih, 2014 dari
http:/www.damandiri.or.id

Andarmoyo, (2012). Personal Hygieme, Konsep, Proses, Aplikasi dalam Praktik


Keperawatan. Yogyakarta : Graha Ilmu. Dalam Y Yuditama, 2015.

Depkes, 2009. Kategori Umur Menurut Depkes. Jakarta

Dharma Kelana Kusuma. 2015. Metodologi Penelitian Keperawatan. Edisi


Revisi.

Direja, A.H. (2011). Buku Ajar Asuhan Keperawatan Jiwa. Yogyakarta: Nuha
Medika. Edisi ke-5. Jakarta: EGC.

Faradilla Safitri.2016. Hubungan pengetahuan, Dukungan Keluarga dan Kondisi


Fisik dengan Personal Hygine pada Lansia Di UPTD Rumoh Sejahtera
Geunaseh Sayang Ulee Kareng Kota Banda Aceh. ournal of Healthcare
Technology and Medicine Vol. 2 No. 2 Oktober 2016 Universitas Ubudiyah
Indonesia e-ISSN : 2615-109 X

Friedman, M. 2010. Buku Ajar Keperawatan keluarga : Riset, Teori, dan Praktek.

Friedman, Maryland M. 1998. Keperawatan Keluarga. Jakarta: EGC dalam


Sudiharto, 2012.

Harmoko. 2012. Asuhan Keperawatan Keluarga. Penerbit: Pustaka Pelajar.

Herwin. 2017.Hubungan Antara Dukungan Keluarga Dengan Perawatan Diri Pada


Lansia di Tlogomas Kota Malang. Nursing News Volume 2, Nomor 2, 2017.

I Komang Ranandika. 2020.Pengalaman Lansia dalam Melakukan Personal


Hygine dilingkungan Banjar Lebih Duur Kaje Gianyar. Jurnal Akademika
Baiturrahim Jambi, Vol . 9, No. 1, Maret 2020.

Indah Sampelan. 2015. Hubungan Dukungan Keluarga dengan Kemandirian


Lansia dalam Pemenuhan Aktivitas Sehari hari di Desa Batu Kecamatan
Likupang Selatan Kabupaten Minahasa Utara. e-journal Keperawatan (e-Kp)
Volume 3 Nomor 2, Mei 2015 Jakarta.

Kuntoro. 2015. Penyakit Di usia Tua. Jakarta: Yudistira dalam Gambaran Perilaku
Personal Hygiene Pada Lansia di Desa Suwaru Kecamatan Pagelaran
Kabupaten Malang. Nursing News Volume 3, Nomor 3, 2018.

Kusumaningrum. (2012). Perbedaan Tingkat Kemandirian Personal Hygiene pada


Lansia Laki-Laki dan Perempuan di Unit Rehabilitasi Sosial Pucang Gading
Semarang. Jurnal Universitas Muhammadiyah Semarang.

21
Melisa Marselina. 2016. Hubungan dukungan Keluarga dengan Status Personal
Hygine pada Pasien Ganggua Jiwa di Wilayah Kerja Puskesmas Wonokerto di
Kabupaten Pekalongan. STIKes Muhammadiyah Pekalongan

Mujib Hannan. 2017. Hubungan Perawatan Keluarga Dengan Personal Hygine


Pada Lansia di Dusun Asem Nunggal Desa Kalianget Barat Kecamatan
Kalianget. Jurnal Kesehatan “Wiraraja Medika”.

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Metodologi Penelitian Kesehatan. Edisi Revisi


Cetakan kedua Jakarta: Rineka Cipta.

Nugroho Wahyudi, H. 2008. Keperawatan Gerontik & Geriatrik. Edisi 3 Jakarta:


Penerbit Buku Kedokteran EGC. Dalam Sunaryo dkk, 2016.

Nursalam. (2012). Manajemen Keperawatan: Aplikasi dalam Praktik Keperawatan


Profesional. Edisi 3. Salemba Medika : Jakarta.

Potter, P.A & Perry A.G 2012. Fundamental of Nursing. Jakarta : EGC.

Purnawan. (2008). Dukungan Keluarga. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya. Dalam


Sutini. Hubungan Dukungan Keluarga Dengan Kualitas Hidup Pasien Gagal
Ginjal Kronik Yang Menjalani Hemodialisis di RSUD DR. Harjono
Kabupaten Ponorogo. Universitas Muhammadiyah Ponorogo Tahun 2018.

Saryono. (2011). Metodologi penelitian keperawatan. Purwokerto: UPT.


Percetakan dan Penerbitan UNSOED.

Siti Nur Alfaturohmah.2018.Hubungan Peran Family Caregiver Terhadap


Pemenuhan Personal Hygine Lansia. urnal Keperawatan Volume 10 No 2,
Hal 143 - 148, September 2018 ISSN 2085-1049. Sekolah Tinggi Ilmu
Kesehatan Kendal.

Siti Rahmatika. 2017. Hubungan dukungan Keluarga dengan pelaksanaan


Personal Hygine pada pasien stroke di Ruang Kenanga Rumah Sakit dr.
Soepraon Malang. ursing News Volume 2, Nomor 1, 2017.

Sri Sistari. 2018. Hubungan Peran Keluarga dengan Personal hygine pada lansia
di Posyandu Desa Tegalarum Puskesmas Bendo kabupaten magetan. STKES
Bhakti Husada Mulia Madiun.
Sri Sudarsih. 2016. Hubungan Antara Dukungan Keluarga dengan Kemandirian
Lansia dalam Pemenuhan Personal Hygine di Desa Prajekan Kidul
Bondowoso. STIKes Bina Sehat PPNI Mojokerto.

Sri Sutari W.N. 2017. Hubungan Peran Keluarga Dengan Personal Hygiene Pada
Lansia Di Posyandu Desa Tegalarum Puskesmas Bendo Kabupaten Megan.
STIKES Bhakti Husada Mulia Madiun.

22
Sudiharto. (2012). Asuhan Keperawatan Keluarga Dengan Pendekatan
Keperawatan Transkultural. Jakarta : EGC.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung:


Alfabeta.

Sunaryo, Wijayanti, Rahayu. (2016). Asuhan Keperawatan Gerontik. Yogyakarta


: CV ANDI OFFSET.

World Health Organization. (2004). The World Health Organization Quality of Life
(WHOQOL) –BREF. Diakses pada tanggal 12 Februari 2016 dari
http://www.who.int/substance_abuse/research_tools/en/indonesian_whoqo
l.pdf Edition.USA : John Wiley & Sons.

Yoga Yuditama. 2015. Peran Keluarga dalam Pemenuhan Kebutuhan Personal


Hygine Pada Lansia. UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PONOROGO
Yogyakarta.

Zamjari. 2014. Hubungan Peran Keluarga Dengan Pemenuhan Kebutuhan


Perawatan Diri Pada Lanjut Usia Di Dusun Jogonalan Lor Kasihan Bantul.
Skripsi. STIKES Aisyiyah Yogyakarta Tahun 2014.

23
24
25
26
27
28
29
2

2
3

Anda mungkin juga menyukai