PENGOBATAN KE DUKUN
Disusun Oleh:
VALENTINA FEBYTEA
NIM: SNR18213017
Disusun Oleh:
VALENTINA FEBYTEA
NIM: SNR18213017
ii
LEMBAR PENGESAHAN
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KELUARGA DALAM
PEMILIHAN PENGOBATAN KE DUKUN
Disusun Oleh :
VALENTINA FEBYTEA
Nim : SNR18213017
Telah disetujui dan disyahkan oleh Dewan Penguji Sebagai Tugas Akhir Pada
Program Sarjana STIK Muhammadiyah Pontianak Tahun 2020
Pontianak, Juni 2020
Dewan Penguji
Nama Penguji Tanda Tangan
I. Cau Kim Jiu,SKM.,M.Kep.,Ph.D
NIDN: 1121057802 …………………………..
II. Ns.Kharisma Pratama, MNS
NIDN: 1126098601 …………………………..
III. Ns. Surtikanti, M.Kep
NIDN: 110848101 …………………………..
Mengetahui
Ketua STIK Ketua Program Studi
iii
SURAT PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa ”Laporan Artikel Ilmiah” adalah benar-
benar hasil pekerjaan saya. Kutipan dan saduran berdasarkan pada referensi yang
saya gunakan dalam penyusunan. Apabila dikemudian hari hasil karya ilmiah
yang saya buat ini terbukti meniru atau menjiplak karya orang lain, saya bersedia
mendapat sanksi akademis maupun sanksi pidana dari lembaga yang berwenang.
Hormat Saya
Materai 6000
VALENTINA FEBYTEA
SNR18213017
iv
ABSTRAK
Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keluarga Dalam Mencari Pengobatan
Ke Dukun
v
ABSTRACT
Factors That Influence Families in Seeking Treatment to the Shaman
Background: The background to the beliefs and culture of the community helps to
increase the people's trust in a shaman. Shamans are believed and trusted to have
the ability and expertise to help and heal people. The public comes to and trusts
the dukun as a person who has "supernatural powers", so the community believes
that a shaman and all his knowledge have competence in his field.
Purpose: The purpose of this journal study is to examine the factors that influence
the family in seeking treatment to the shaman.
Method: The writing of this article uses several stages in the methodology such as
Selecting a review topic, Searching a literature, Analyzing the literature, and
Writing a review.
Result: There are 5 factors that influence someone who goes to a dukun, namely
cultural factors, economic factors, educational factors, knowledge factors, and
access factors.
Conclucion: The most dominant factor influencing someone to go to a traditional
healer is a cultural factor.
Keyword: Pengobatan Dukun, Dukun
Note:
1Student of STIK Muhammadiyah Pontianak
2Lecturer of STIK Muhammadiyah Pontianak
3Lecturer of STIK Muhammadiyah Pontianak
vi
KATA PENGANTAR
Puji Syukur Kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan karunia-Nya kepada peneliti sehingga penulis bisa menyelesaikan
Laporan Artikel Ilmiah yang berjudul “Faktor-faktor Yang Mempengaruhi
Keluarga Dalam Mencari Pengobatan Ke Dukun”. Artikel Ilmiah ini dibuat untuk
memenuhi salah satu syarat untuk mencapai gelar sarjana strata satu (SI) tahap
akademik keperawatan STIK Muhammadiyah Pontianak.
Selama proses penyusunan Artikel Ilmiah ini, penulis tidak terlepas dari
peran dan dukungan berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis
ingin mengucapkan terimakasih kepada:
vii
Penulis menyadari dalam penyusunan artikel ilmiah ini masih banyak
kekurangan. Oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang
bersifat membangun guna perbaikan dan kesempurnaan artikel ilmiah ini.
Besar harapan penulis agar artikel ilmiah ini dapat berguna sebagai sumber
informasi bagi para pembaca terutama mahasiswa/i STIK Muhammadiyah
Pontianak sebagai sumber pengetahuan.
VALENTINA FEBYTEA
SNR18213017
viii
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN....................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iii
SURAT PERNYATAAN.......................................................................................iv
ABSTRAK...............................................................................................................v
ABSTRACT............................................................................................................vi
KATA PENGANTAR...........................................................................................vii
DAFTAR ISI...........................................................................................................ix
DAFTAR TABEL...................................................................................................xi
BAB I.......................................................................................................................1
PENDAHULUAN...................................................................................................1
A. Latar Belakang..........................................................................................1
B. Rumusan Masalah.....................................................................................5
C. Tujuan Penulisan.......................................................................................5
D. Manfaat Penulisan.....................................................................................6
BAB II......................................................................................................................7
RESUME JURNAL UTAMA................................................................................7
A. Identitas Jurnal..........................................................................................7
B. Metodologi..............................................................................................11
BAB III..................................................................................................................17
PEMBAHASAN....................................................................................................17
A. Pembahasan Jurnal..................................................................................17
B. Keterbatasan Jurnal.................................................................................26
BAB IV..................................................................................................................28
IMPLIKASI DAN APLIKASI...............................................................................28
A. Implikasi..................................................................................................28
B. Aplikasi...................................................................................................30
BAB V....................................................................................................................31
KESIMPULAN DAN SARAN..............................................................................31
ix
A. Kesimpulan..............................................................................................31
B. Saran........................................................................................................31
C. Rekomendasi...........................................................................................32
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
x
DAFTAR TABEL
xi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Latar belakang etnik keluarga merupakan salah satu faktor yang
mempengaruhi konsep dan keyakinan sehat sakit anggota keluarga. Faktor
kebudayaan mengatur persepsi, penilaian gejala, definisi sehat sakit, prognosis,
terapi serta promosi kesehatan individu. Faktor kebudayaan menentukan
pentingnya berbagai domain pengaruh, domain ini membentuk penjelasan sehat
dan sakit masyarakat, bahwa apa yang mereka pikir harus mereka lakukan
mengenai kesehatan (Kleinmann, 1998 dalam Friedman, dkk 2010).
Konsep budaya barat meyakini bahwa sehat sakit merupakan fenomena
yang alamiah yang ini berlawanan dengan fenomena budaya timur, yang dimana
budaya timur lebih percaya bahwa konsep sehat sakit itu dipengaruhi oleh
penyebab sosial atau supranatural (Courtney, 1995 dalam Friedman, dkk 2010).
Salah satu yang dipercayai oleh masyarakat budaya timur adalah tentang praktik
perdukunan.
Dukun merupakan istilah yang dapat mengembalikan alam pikiran manusia
pada masa lampau ketika manusia hidup di alam kepercayaan animisme
[ CITATION Bir06 \l 1057 ]. Dukun juga dikenal sebagai seorang paranormal.
Paranormal adalah orang yang mengaku mengetahui ilmu ghaib dan memberi
tahu kepada manusia tentang kejadian yang terjadi di alam semesta [ CITATION
Sya08 \l 1057 ].
Latar belakang kepercayaan dan budaya masyarakat membantu
meningkatkan kepercayaan masyarakat pada seorang dukun. Dukun diyakini dan
dipercayai memiliki kemampuan dan keahlian dalam menolong dan
menyembuhkan orang. Masyarakat mendatangi dan mempercayai dukun sebagai
orang yang memiliki “kesaktian” maka masyarakat telah meyakini bahwa
seorang dukun dan segala ilmu yang dimilikinya telah memiliki kompetensi di
bidangnya [ CITATION Nur12 \l 1057 ].
1
2
penulis ingin mengetahui apakah faktor budaya, ekonomi, pendidikan, akses dan
pengetahuan mempengaruhi pemikiran masyarakat atau tidak dalam memilih
pengobatan ke dukun tanpa membuat masyarakat merubah pemikiran masyarakat
dalam pemilihan pengobatan mereka dalam berobat ke dukun.
Menurut penulis tidak ada salahnya dalam memilih berobat ke dukun,
karena tidak ada salanya jika tujuan nya untuk sembuh karena berdasarkan
penelitian Hakim,dkk (2013), menjelaskan bahwa ada yang berobat kedukun
karena sudah lama berobat medis merasa tidak sembuh. Hal ini dipengaruhi oleh
budaya masyarakat setempat. Jadi disini penulis hanya mencari apakah diantara 5
faktor ini mempengaruhi atau tidak dalam mencari pengobatan ke dukun dan
tidak ada dampak negatif jika berobat ke dukun, karena sama-sama
menyembuhkan pasien dari penyakitnya.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah dijelaskan oleh penulis maka
rumusan masalah penelitian ini adalah “Faktor-faktor apa saja yang
mempengaruhi keluarga dalam memilih pengobatan ke dukun?”
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Penelitian ini bertujuan untuk mereview faktor-faktor yang
mempengaruhi keluarga dalam mencari pengobatan ke dukun.
2. Tujuan Khusus
a) Untuk mengetahui pengaruh antara faktor ekonomi dengan pemilihan
pengobatan ke dukun
b) Untuk mengetahui pengaruh antara faktor pendidikan dengan pemilihan
pengobatan ke dukun
c) Untuk mengetahui pengaruh antara faktor akses dengan pemilihan
pengobatan ke dukun
6
A. Identitas Jurnal
Jurnal Kajian Eksistensi Irfan Ardani Penelitian ini Metode yang Sampel Dari hasil penelitian
Sastra Dan Dukun Dalam 2013 bertujuan digunakan dalam didapatkan bahwa dari 5
Budaya Era Dokter untuk adalah studi penelitian ini provinsi dengan tingkat
(Vol 1 no 2) Spesialis mengetahui pustaka dari hasil dengan pemanfaatan tenaga dukun
keberadaan penelitian yang menggunakan persalinan tertinggi
fisik dan pernah dilakukan 5 provinsi diindonesia. Tingkat
keberadaan sebelumnya dan diindonesia kepercayaan masyarakat
fungsi dari menganalisisnya dengan tipe terhadap dukun dalam
pengobatan dengan teori daerah menolong persalinan masih
tradisional eksistensi. perkotaan dan tinggi terutama didaerah
(dukun) perdesaan pedesaan.
dimasa
modern
sekarang
Jurnal Studi Relasi Juhana Tujuan Penelitian ini Sampel Masyarakat pedesaan yang
Agama- Agama, Nasrudin penelitian ini menggunakan dalam berada di kecamatan
agama Magi, Sains 2019 adalah metode penelitian ini kadungora masih
(Vol 2 no 1) Dengan dengan penelitian berjumlah 20 memanfaatkan system
7
8
data
menggunakan
interview,
observasi dan
review
dokumen .
Jurnal Gambaran Dian Mirza Penelitian ini Penelitian ini Sampel Hasil penelitian diperoleh
Kesehatan Perilaku Togobu bertujuan menggunakan dalam bahwa dalam lingkup faktor
Masyarakat Masyarakat 2018 untuk penelitian penelitian ini predisposisi yaitu
(Vol 4 no 1) Adat memperoleh kualitatif dengan berjumlah 11 pengetahuan informan
Karampuang informasi pendekatan orang yang tentang pengobatan sanro
Dalam tentang fenomenologi. terdiri dari 7 masih dalam tingkat tahu dan
Mencari gambaran orang sedikitnya hanya sampai
Pengobatan perilaku informan memahami dumana informan
Dukun masyarakat biasa, 1 orang hanya mampu menjelaskan
(Ma’sanro) adat informan secara mendalam tentang
karampuang tambahan dan pengobatan tersebut.
mengenai 3 orang
pengobatan informan
dukun kunci
(ma’sanro)
Jurnal Health Belief Syaikhul Penelitian ini Penelitian ini Sampel Hasil penelitian ini
Psikologi Model Pada Fanani dan bertujuan menggunakan dalam menunjukan bahwa persepsi
Klinis dan Pasien Triana untuk pendekatan penelitian ini pasien pengobatan alternatif
Kesehatan Pengobatan Kesuma Dewi mengetahui kualitatif dengan melibatkan 2 supranatural dengan bantuan
Mental Alternatif 2014 bagaimana metode studi orang. Subjek dukun berawal dari bentuk
(Vol 3 no 1) Supranatural kepercayaan kasus. Teknik pertama kepercayaan mereka terhadap
Dengan kesehatan analisa data yang merupakan penyakit aneh yang mereka
Bantuan pada pasien digunakan dalam petugas alami.
Dukun pengobatan penelitian ini cleaning
alternative adalah dengan servis di salah
supranatural analisa tematik. satu
dengan perguruan
bantuan tinggi di kota
dukun dilihat malang
dari teori berumur 30
health belief tahun dan
model subjek kedua
merupakan
seorang supir
berumur 28
tahun.
Health The Use Of Nurhayati dan Penelitian ini Metode Penelitian ini Sebanyak 294.959 subjek
Science Traditional Lucie bertujuan penelitian ini menggunakan pada penelitian ini. Proporsi
Journal of Health Care Widowati untuk menggunakan data rumah subjek yang memanfaatkan
Indonesia Among 2017 mengidentifik pendekatan cross tangga dari pelayanan kesehatan
(Vol 8 no 1) Indonesian asi faktor sectional data tradisional adalah 30,4%
DOI: Family dominan Riskesdas (89.752/294.959). Faktor
10.22435/hsji yang tahun 2013. risiko dominan yang
.v8i1.5600. berhubungan Jumlah data berhubungan dengan
10
E. Metodologi
a. Ketepatan (Adequacy)
Ketepatan Sumber literatur menjadi pijakan pembahasan yang dipilih
harus memiliki kriteria ketepatan, artinya sumber tersebut dipilih sesuai
dengan derajat kesesuaian antara masalah dengan sumber pendukungnya,
atau variabel peneliti yang sedang dikaji sesuai dengan referensi yang
menjadi rujukan. Misalnya, jika dalam suatu penelitian mempertanyakan
tentang pengobatan ke dukun, maka sumber literatur pendukungnya harus
terkait dengan pengobatan ke dukun.
b. Kejelasan (Clarity)
Kejelasan sangat terkait dengan isi literatur apakah penelaah dapat
memahami benar hal-hal yang menjadi perhatiannya. Dalam hal ini
penelaah harus memahami masalah ataupun variabel dalam penelitian.
Kejelasan sebagai sifat variabel yang berhubungan sifat substansi yang
perlu dikupas secara mendalam.
c. Empiris (Empiricalness)
Empiris atau alamiah berkenaan dengan kriteria empiris ini sangat
terkait dengan temuan aktual (temuan lapangan) yang didapatkan bukan
pendapat semata. Dukungan empiris yang berasal dari lapangan secara
reliabel dapat meningkatkan keakuratan kajian. Kajian yang akurat lebih
dapat dipercaya daripada sekadar pendapat awam.
d. Kemutakhiran (Recency)
Persyaratan kemutakhiran sangat penting diperhatikan baik dalam
penelitian maupun penulisan sebuah karya ilmiah. Kemutakhiran ini
terkait dengan pengutipan dari sumber-sumber yang terbaru, up-to-date.
Sumber-sumber terbaru biasanya berdasarkan pada hasil-hasil penelitian
terkini pula. Itulah sebabnya syarat kemutakhiran ini sangat diperlukan.
e. Relevansi (Relevance)
Relevansi itu terkait dengan kutipan-kutipan yang berhubungan
dengan variabel-variabel dan hipotesis-hipotesis yang sedang menjadi
15
A. Pembahasan Jurnal
Hasil dari penemuan beberapa artikel yang dipublikasikan oleh beberapa jurnal
ditemukan ada 8 artikel yang berhubungan erat dengan topik yang penulis telaah
yaitu tentang faktor-faktor yang mempengaruhi keluarga dalam pemilihan
pengobatan ke dukun. Selanjutnya penulis menganalisis artikel yang didapat
dengan topik yang ditelaah dengan cara membandingkan setiap jurnal yang
ditemukan baik secara metodologi maupun hasil yang didapat.
1. Peran Dukun Kampung Dalam Kehidupan Masyarakat Melayu Belitung
Menurut hasil penelitian Wildan & Irwandi (2018) yang melakukan
penelitian tentang peran dukun kampung dalam kehidupan masyarakat
melayu Belitung didapatkan bahwa peran dukun tidak hanya dibutuhkan
untuk menyembuhkan penyakit, tetapi juga untuk menyeimbangkan
kehidupan lainnya misalnya berperan sebagai penjaga wilayah sesuai dengan
adat lokal yang berlaku.
Penelitian ini sejalan dengan hasil penelitian Huda (2015), yang
mengatakan bahwa pemikiran dan ilmu pengetahuan selalu berkembang
sesuai dengan perkembangan zamannya, namun peran dukun masih tetap
mempunyai eksistensi dalam kehidupan masyarakat jawa, hal tersebut
dibuktikan dengan adanya kepercayaan sebagian masyarakat yang kuat
terhadap keberadaan dukun atau paranormal sebagai seorang yang memiliki
pengetahuan linuwih atau berlebih, sebagai mahluk Tuhan yang dianggap
mampu membantu menyelesaikan problema kehidupan.
Menurut penulis peran dukun pada budaya dayak contohnya, suku
dayak percaya bahwa dukun mampu mengobati penyakit mereka dari
penyakit yang karena hal gaib atau penyakit medis lainnya. Masyarakat
17
18
dayak masih menjunjung tinggi adat istiadat yang terlihat pada terpeliharanya
hukum dan lembaga peradilan adat, dan dukun bagi mereka bukan hanya
untuk mengobati penyakit tetapi juga untuk menghargai atau meminta
pertolongan dalam adat istiadat untuk mendapat kemudahan dan kelimpahan
hasil panen tanaman. Dukun juga mereka anggap perantara Tuhan karena
mereka yakin mereka hidup dalam adat istiadat yang harus tetap dilestarikan
dan dipertahankan [CITATION Sup \l 1033 ].
Tujuan dari judul untuk mengetahui peran dukun bagi masyarakat
setempat seperti apa dan jurnal yang didapat sejalan karena dalam artikel
ilmiah ini menyebutkan bahwa salah satu faktor yang mempengaruhi adalah
faktor budaya itu sendiri, karena budaya yang kuat menjadikan peran dukun
paling banyak di perlukan masyarakat dalam pengobatan.
2. Eksistensi Dukun Dalam Era Dokter Spesialis
Hasil penelitian Ardani (2013), menjelaskan bahwa keberadaan dukun
pengobat dan praktik pengobatan tradisional ternyata masih eksis di tengah
pengobatan modern. Eksistensi metode pengobatan tradisional dan eksistensi
dukun sangat ditentukan oleh masyarakat sebagai penggunanya, ia ada ketika
masyarakat masih mempercayai dan menggunakannya. Dukun yang dominan
bersifat irasional masih eksis ditengah masyarakat modern dengan pola piker
rasional.
Penelitian ini berkaitan dengan hasil penelitian Bakti, dkk (2018),
mengatakan bahwa fakta dilapangan menunjukan bahwa eksistensi dukun di
tanah gayo dikaitan dengan segala aktivitas masyarakat dengan
menggunakan dukun menjadi seseorang yang bisa membantu masyarakat
dalam mengatasi masalah atau suatu kunci untuk mengubah kehidupan
mereka contohnya dalam bidang politik, bidang ekonomi, bidang sosial
budaya, bidang keamanan, bidang olahraga, dan bidang kesehatan.
Hal ini berkaitan dengan penelitian Pramono & Sadewo (2012)
mengatakan zaman dahulu eksistensi dukun sangat kuat karena dulu semua
19
jaraknya relatif jauh dari tempat tinggal sehingga memerlukan biaya yang
cukup besar untuk biaya transfortasi (Media, 2011).
Tujuan dari jurnal ini sama dengan judul yang penulis telaah, karena
sama-sama mencari tau faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi
masyarakat dalam memilih pengobatan ke dukun dan pada penelitian ini
didapatkan bahwa ada 4 faktor yang mempengaruhi yaitu faktor budaya,
ekonomi, pendidikan dan akses.
5. Komunikasi Magis Dukun (Studi Fenomenologi Tentang Kompetensi
Komunikasi Dukun)
Berdasarkan hasil penelitian Nurdin (2012), mengatakan bahwa
kompetensi yang dimiliki dukun adalah kompetensi komunikasi untuk
meyakinkan setiap orang yang dating kepadanya untuk meyakini dan
mempercayai apa-apa yang disampaikan dan melakukan apa yang
diperintahkannya. Penelitian ini penting dalam perspektif kajian komunikasi.
Kajian dalam penelitian ini terkait erat dengan kemampuan dan
keahlian dukun dalam meyakinkan klien. Kemampuan dukun dalam
memberikan sugesti pada setiap klien yang datang, kemudian klien
mempercayai dan melakukan sepenuhnya apa yang disampaikan oleh dukun
merupakan kajian yang unik dan menarik dalam disiplin ilmu
komunikasi[ CITATION Nur12 \l 1033 ].
Menurut penulis komunikasi yang dukun sampaikan adalah agar dapat
meyakinkan seseorang untuk yakin atau percaya pada apa yang dukun
sampaikan, karena kemampuan orang untuk mencapai tujuan dalam
kehidupan sosial tergantung pada kompetensi komunikasi yang dimiliki.
Biasanya dukun melakukan membaca matra atau dengan menggunakan
alat-alat untuk menghubungkan dirinya dengan alam gaib, mencari tau
kenapa orang yang berobat itu bisa mendapat penyakit tersebut, dan dukun
selalu meyakinkan seseorang yang berobat kepadanya agar percaya bahwa
penyakit yang dirasakan nya dapat sembuh. Tetapi dalam pengobatan dukun
23
berobat ke dukun. Suatu perilaku dipengaruhi oleh suatu hal yang menjadi
isyarat bagi seseorang untuk melakukan suatu tindakan atau perilaku. Yang
mempengaruhi kepercayaan masyarakat adalah suatu tradisi yang mereka
percaya bisa menyembuhkan penyakit mereka dan pengalaman yang mereka
rasakan seperti sudah merasa enakan atau sudah merasa ada perubahan saat
berobat ke dukun [ CITATION Tog18 \l 1033 ].
Pengaruh budaya yang dijelaskan dalam jurnal ini sama dengan tujuan
yang dilakukan penulis dalam menyusun artikel ilmiah karena dalam jurnal
ini dikatakan bahwa ada kepercayaan yang mempengaruhi masyarakat yaitu
lebih banyak mengatakan budaya yang secara turun temurun dilaksanakan
dan tidak bisa diubah.
8. The Use Of Traditional Health Care Among Indonesian Family
Menurut penelitian Nurhayati & Widowati (2017), mengatakan bahwa
obat tradisional dan obat komplementer banyak digunakan di seluruh dunia
dan dihargai karena sejumlah alasan. Bagi jutaan orang, obat-obatan herbal,
perawatan tradisional, dan praktisi tradisional adalah sumber utama
perawatan kesehatan, dan kadang-kadang satu-satunya sumber perawatan. Ini
adalah perawatan yang dekat dengan rumah, mudah diakses, dan terjangkau.
Ini juga dapat diterima secara budaya dan dipercaya oleh banyak orang.
Keterjangkauan sebagian besar obat-obatan tradisional menjadikannya
semakin menarik pada saat biaya perawatan kesehatan melonjak dan
penghematan hampir universal. Obat tradisional juga menonjol sebagai cara
untuk mengatasi penyakit kronis kronis yang tidak menular.
Menurut penulis perbedaan obat tradisional dan pengobatan
komplementer adalah obat tradisional dapat dibuat sendiri menggunakan
ramuan atau bahan alami dari alam sekitar contohnya jamu atau ramuan
lainnya yang terbuat dari bahan alami. Sedangkan pengobatan komplementer
adalah pengobatan yang dilakukan dengan cara terapi menggunakan alat
27
terapi jarum atau aromaterapi dan bisa juga dengan pijatan dibeberapa titik
tertentu.
Obat tradisional adalah bahan atau ramuan yang berupa bahan
tumbuhan, hewan, mineral, sediaan sarian (galenik) atau campuran bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan
berdasarkan pengalaman [ CITATION Sat \l 1033 ], sedangkan pengobatan
komplementer adalah pengembangan terapi tradisional dan ada yang
diintegrasikan dengan terapi modern yang mempengaruhi keharmonisan
individu dari aspek biologis, psikologis, dan spiritual [ CITATION Wid08 \l
1033 ].
Jurnal ini hanya membahas tentang obat tradisional seperti obat herbal
yang didapat dan diracik sendiri dari tanaman alam, dan tidak sama dengan
tujuan artikel ini yang membahas tentang apa saja faktor yang mempengaruhi
masyarakat dan tidak ada larangan mengkonsumsi obat tradisional karena
banyak penelitian mengatakan bahwa obat tradisional lebih baik untuk
mengobati penyakit dan tidak ada efek sampingnya.
F. Keterbatasan Jurnal
1. Peran Dukun Kampung Dalam Kehidupan Masyarakat Melayu Belitung
Menurut penulis keterbatasan jurnal ini adalah tidak membahas kenapa
masyarakat lebih memilih berobat ke dukun, karena jika dibahas pembaca
akan tau apa saja alasan masyarakat yang paling berpengaruh dan walaupun
dalam judul jurnal adalah tentang peran dukun tetapi sebaiknya untuk
membahas alasan masyarakat juga kenapa memilih berobat ke dukun.
2. Eksistensi Dukun Dalam Era Dokter Spesialis
Keterbatasan jurnal ini menurut penulis adalah jurnal ini tidak
menjelaskan atau membandingkan eksistensi dukun zaman dahulu karena
jika dibahas hal tersebut pembaca akan mengetahui perbandingan nya, tidak
hanya tau pada zaman sekarang saja.
28
A. Implikasi
Implikasi dari hasil telaah artikel penelitian ini adalah ditemukan bahwa dari 8
jurnal yang didapatkan bahwa ada beberapa faktor yang mempengaruhi keluarga
dalam memilih pengobatan ke dukun. Berdasarkan hasil telaah artikel penelitian
ini, berikut beberapa implikasi dan dampak langsung yang dapat dikemukakan:
1. Implikasi Teoritis
a. Pengobatan pada dukun dipercaya masyarakat dapat menyembuhkan
penyakit, dalam kajian psikologi kesehatan persepsi individu dalam
melakukan atau memilih perilaku sehat dikaji dalam teori Health Belief
Model yaitu model kepercayaan kesehatan individu dalam menentukan
sikap melakukan atau tidak melakukan perilaku kesehatan. Teori HBM
dalam perkembangan nya terdapat enam konstuk yaitu, Perceived
susceptibility adalah konstruk tentang resiko atau kerentanan
(susceptibility) personal, dimana pada konstruk ini individu dianggap
mempunyai sebuah persepsi terhadap dirinya sendiri terkait apakah
memiliki resiko yang tinggi atau tidak terhadap sebuah penyakit.
Perceived Severity membicarakan keyakinan individu tentang keseriusan
atau keparahan suatu penyakit, hal ini biasanya terkait dengan informasi
yang individu ketahui tentang penyakit yang dia alami. Selanjutnya
konstruk perceived benefits yaitu terkait dengan pandangan seseorang
terhadap nilai atau kegunaan dari perilaku sehat baru yang akan mereka
lakukan, individu akan dihadapkan pada situasi apakah dia harus
mengadopsi perilaku tersebut atau tidak. Yang keempat perceived
barriers atau hambatan yang dirasakan untuk berubah.
30
31
A. Kesimpulan
Dukun merupakan istilah yang dapat mengembalikan alam pikiran manusia
pada masa lampau ketika manusia hidup di alam kepercayaan animisme (Birx,
2006). Dukun juga dikenal sebagai seorang paranormal. Paranormal adalah
orang yang mengaku mengetahui ilmu ghaib dan memberi tahu kepada manusia
tentang kejadian yang terjadi di alam semesta (Syamsudin, 2008).
Berdasarkan hasil telaah jurnal yang dilakukan oleh penulis didapatkan
lima faktor yang mempengaruhi keluarga dalam mencari pengobatan ke dukun
yaitu faktor ekonomi, budaya, pendidikan, pengetahuan dan akses. Faktor yang
lebih dominan mempengaruhi adalah faktor budaya karena pengaruh budaya
yang sudah ada pada masyarakat merupakan salah satu alasan utama masyarakat
di pedesaan memilih alternatif lain mengapa orang lebih cenderung pergi kepada
”dukun” dari pada ke dokter dalam masalah kesehatan. Mitos merupakan budaya
ya\nkg meskipun telah ada pada masyarakat masa lampau tetapi tidak dapat
ditinggalkan sepenuhnya oleh budaya masyarakat sekarang ini.
Dari hasil penelitian ini didapatkan bahwa budaya dayak di pedalaman
Kalimantan Barat, mereka secara turun menurun mengikuti budaya mereka
untuk berobat ke dukun. Masyarakatnya percaya bahwa dukun lebih pengalaman
dan dapat menyembuhkan penyakit, misalnya patah tulang atau penyakit yang
berat contohnya tumor, masyarakat percaya dukun bisa menyembuhkan penyakit
itu dan menurut mereka penyakit itu memang benar-benar hilang sesuai dengan
kepercayaan mereka itu sendiri.
Menurut penulis kita tidak bisa mengubah persepsi masyarakat tentang
pengobatan dukun, karena itu suatu kepercayaan turun temurun yang tidak dapat
diubah oleh oranglain, walaupun dukun tidak mempunyai bukti atau sertifikat
34
35
A. Identitas Diri
Nama : Valentina Febytea
NIM : SNR18213017
Tempat/Tanggal Lahir : Tumahe/14 Februari 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku/Kebangsaan : Dayak/Indonesia
Alamat : Dusun Tumahe, Desa Paloan, Kecamatan Sengah
Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan barat
B. Identitas Orang Tua
Nama Ayah : Emilianus Taim
Nama Ibu : Patrisia Juna
Pekerjaan Ayah : PNS
Pekerjaan Ibu : PNS
Alamat : Dusun Tumahe, Desa Paloan, Kecamatan Sengah
Temila, Kabupaten Landak, Kalimantan barat
C. Riwayat Pendidikan
1. Tamat SD Swasta Subsidi Pahauman Tahun 2009
2. Tamat SMP Negeri 6 Sengah Temila Tahun 2012
3. Tamat SMA Santo Benediktus Pahauman Tahun 2015
4. Tamat DIII Akademi Keperawatan Dharma Insan Pontianak Tahun
2018
5. Sekolah Tinggi Ilmu Keperawatan Muhammadiyah Pontianak Tahun
2018 sampai sekarang
LEMBAR BIMBINGAN
Pak Cau
4 Mei 2020 Perbaiki metodologi,
apa alasan ilmiah nya,
Bab II bagaimana proses
mencari literature,
database apa yang
dipakai Pak Cau
5 Mei 2020
Pak Cau
10 Mei 2020 Perbaiki kalimatnya,
berikan jumlah data,
Bab II perbaiki kata kunci,
masukan nama artikel
yang didapat, jelaskan
proses menulis Pak Cau
13 mei 2020 Lanjut bab III
Bab II
Pak Cau
2 Juni 2020 Pembahasan mohon
dipertajam
Bab III
Pak Cau
2 Juni 2020 Jika ada teori atau
penelitian yang dapat
menunjang atau
Bab III mendukung pendapat
penulis mohon
dicantumkan agar
lebih ilmiah Pak Cau
3 Juni 2020 Buat keterbatasan
jurnal dipoint B
Bab III
Pak Cau
3 Juni 2020 Lanjut bab IV
Bab III
Pak Cau
3 Juni 2020 Implikasi dijelaskan
secara jelas
Bab IV
Pak Cau
3 Juni 2020 Aplikasi bagi tenaga
kesehatan diganti
Bab IV
Pak Cau
4 Juni 2020 Lanjut abstrak
Bab IV
Pak Cau
4 Juni 2020 Perbaiki tujuan, hasil
dari 8 jurnal apa
Abstrak faktornya, perbaiki
kesimpulan
Pak Cau
5 Juni 2020 Tulis faktor apa saja
yang mempengaruhi
Abstrak orang ke dukun,
perbaiki kesimpulan
dan hasil Pak Cau
5 Juni 2020 Saran untuk
masyarakat di
Bab V spesifikan, perbaiki
rekomendasi
Pak Cau
5 Juni 2020 Kalimat diganti,
Lanjut dengan
Bab V pembimbing 2
Pak Cau
6 Juni 2020
Artikel ilmiah
Pak Kharisma