S UMUR 42 TAHUN
TAHUN 2020
Di Politeknik Kudus
Oleh :
POLITEKNIK KUDUS
2020
1
@ 2020
2
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Kabupaten Pati
Riwayat Pendidikan :
VI
3
HALAMAN PERSETUJUAN
Laporan tugas ini berjudul “Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny. S Umur
NIM : 19028
Hari : Rabu
Pembimbing I Pembimbing II
4
HALAMAN PENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir dengan judul “Manajemen Asuhan Kebidanan Pada Ny.
Pada :
Hari :
Tanggal :
Kudus 2020
Penguji I Penguji II
Evita Aurilia Nardina, S.Si.T., M.Kes Ikha Puji Lestari, S.ST., M.Kes
NIDN : 0619058701
Mengetahui
5
MOTTO
6
PERSEMBAHAN
1. Tuhan yang Maha Esa, yang telah melimpahkan berkat karunianya untuk saya,
7
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas kasih dan karuniaNya,
sehingga penyusunan Laporan Tugas Akhir ini dapat selesai sebagai salah satu
maka penyusunan Laporan Tugas Akhir ini masih jauh dari sempurna.Maka dari
itu saran dan kritik yang bersifat membangun dari semua pihak sangat penulis
harapkan. Dalam penyusunan Laporan Tugas Akhir ini penulis banyak mendapat
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak,sehingga Laporan Tugas Akhir ini
8
6. Bidan-Bidan yang berada di Klinik Pratama Sehat Lestari yang telah
7. Kedua orang tua dan adikku tercinta yang telah memberikan do’a serta
Dan semua bantuan serta bimbingan yang telah diberikan dapat lebih
menambah kesempurnaan dari Laporan Tugas Akhir ini.semoga pihak yang telah
membantu baik dari pembimbing maupun dari pembaca mendapat pahala dari
9
Politeknik Kudus
Laporan Tugas Akhir
Leila Monika Dewi
Mei 2020
ABSTRAKSI
Kata kunci :
10
DAFTAR ISI
11
A. Simpulan.............................................................................................................75
B. Saran...................................................................................................................75
12
DAFTAR LAMPIRAN
13
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
tinggi. Hingga akhir 2018, LPP Indonesia berada di posisi 1,39%, yang
berarti setiap tahun ada 4,2 juta sampai hampir 4,8 juta bayi baru lahir di
Indonesia . (Manafe 2019). Angka ini turun dari 2010 sebesar 1,49%,
namun angka fertilitas total di Indonesia turun dari 2,6 anak per wanita di
yaitu pencegahan terbuahinya sel telur oleh sel sperma (konsepsi) atau
berdampak positif bagi ibu , bayi, yah serta keluarga yang bersangkutan
14
Menurut BKKBN 2017 peserta KB aktif di antara PUS tahun 2017
sebanyak 98.136, MOW 98.136, kondom 46.705, pil 171. 391, implant
melakukannya 1-3 bulan sekali dan tidak perlu melalui proses trauma
seperti pada saat pemasangan implant dan IUD, kontrasepsi suntik dinilai
15
efektif, pemakaiannya yang praktis , harganya relative murah dan aman
(Uliyah 2010). Salah satu jenis KB suntik yaitu KB suntik 1 bulan (suntik
suntikan jika klien tidan dapat menerima efek sampingnya, jangan berikan
berhasil, tunggu 3-6 bulan kemudian, bila tidak terjadi perdarahan rujuk ke
klinik
16
Bidan mempunyai tugas penting sesuai dengan peran, fungsi dan
Praktik Bidan pada BAB III pasal 18 (c) tentang standar profesi bidan
B. RUMUSAN MASALAH
2020”
17
C. TUJUAN PENULISAN
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Tahun 2020 .
2020.
18
f. Dilakukannya asuhan pada Akseptor lama KB Suntik kombinasi
Tahun 2020.
2020.
D. MANFAAT PENULISAN
1. Bagi Penelitia.
2. Bagi Profesi
19
3. Bagi Institusi dan Instansi
4. Bagi Masyarakat
bulan
E. RUANG LINGKUP
F. SISTEMATIKA PENULISAN
BAB I PENDAHULUAN
20
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
21
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. LANDASAN TEORI
a. Pengertian KB
Walyani, 2015)
bagi ibu , bayi, yah serta keluarga yang bersangkutan tidak akan
b. Tujuan KB
22
jarak kehamilan
c. Manfaat KB
a. Definisi Kontrasepsi
kontrasepsi yaitu :
23
1) Kontasepsi oral kombinasi
5) Implant progestin
6) Kontrasepsi patch
8) Spermisida
9) IUD (Spiral)
14) Sterilisasi
a. Vasektomi
b. Ligasi tuba
c. Jenis-jenis kontrasepsi
yaitu :
24
1) Metode Amenorea Laktasi (MAL)
3) Senggama Terputus
dapat dicegah.
4) Metode Barier
25
b) Diafragma merupakan plastik berbetuk kubah dengan sabuk
supositoria
a) Pil Kombinasi
trifasik
b) Suntikan kombinasi
26
menyebabkan penetrasi sperma akan terganggu dan
6) Kontrasepsi Progestin
dan atropi
masa
luas
7) Kontrasepsi implant
27
Implan ialah suatu alat kontrasepsi bawah kulit yang dibungkus
hormon
9) Kontrasepsi mantap
1) Tubektomi
menghentikan
yaitu
28
dengan
ovum.
2) Vasektomy
kapasitas
deferensia
kehamilan.
kombinasi yaitu :
1) Menekan ovulasi
ditembus spermatozoa
29
3) Membuat endometrium menjadi kurang baik untuk implantasi
Mulyani, 2013).
4) Jangka panjang
yaitu :
30
3) Mencegah anemia
perimenopouse
2013 yaitu :
atau berturut-turut
31
kemungkinan timbulnya tumor hati.
1) Usia reproduktif
5) Anemia
7) Haid teratur
32
4) Perdarahan pervaginam yang belum jelas penyebabnya
3) Bila ibu tidak haid, suntiakn pertama dapat diberikan setiap saat
, asal saja dapat dipastikan ibu tersebut tidak hamil. Ibu tidak
33
hari 1 dan 7
kombinasi diberikan
terlebih dahulu.
Bila diberikan pada hari 1-7 siklus haid, metode kontasepsi lain
34
dengan kemungkinan terjadi gangguan perdarahan. Dapat juga
1) Hipertensi
2) Kencing manis
3) Migraine
4. AMENOREA
35
a. Pengertian Amenore
b. Etiologi
secara umum. Selain itu bisa juga disebabkan oleh stres psikologis,
c. Klasifikasi amenore
36
a) Hymen imperforata yaitu selaput dara tidak berlubang
d. Gejala
37
payudara, pertumbuhan rambut ketiak serta perubahan bentuk
buncit dan lengan serta tungkai yang kurus. Gejala lain yang
air susu pada wanita yang tidak hamil dan tidak sedang
payuara.
e. Penanganan
amenore yaitu:
38
4) Jangan berikan terapi hormonal untuk menimbulkan
(Nursalam, 2009).
a) Data Subjektif
39
Data subjektif adalah data didapat dari klien sebagai
moril
atau
ras.
makan
ekonomi keluarga.
40
mempermudah pemantauan
(Suratun, 2009).
mulai
41
hipotalamus hipofisis ovarium HHO) yang
Wulandari, 2010).
d. Riwayat KB
Wulandari, 2008).
42
turut atau lebih (Suratun, 2009).
e. Riwayat Kesehatan
2010).
b) Eliminasi
43
Menggambarkan pola fungsi sekresi yaitu
c) Istirahat
d) Personal hygiene
Wulandari, 2010).
e) Pola Aktivitas
aktivitas
44
b) Data Objektif
2008).
1) Pemeriksaan Umum
sekitarnya).
45
tentangkeadaan sekelilingnya), apatis (kesadaran
2007).
mmHg
(d) Suhu
(e) Nadi
46
(f) Respirasi
2) Pemeriksaan Sistematis
(a) Kepala
(b) Muka
adakah oedema.
47
(c) Mata
tidak.
(e) Telinga
atautidak
(f) Mulut
nyeri
48
Hal ini untuk mengetahui apakah ada tumor
(i) Abdomen
(j) Genetalia
i. Inspekulo
49
(k) Ekstremitas atas dan bawah Ada cacat atau
tidak,
2007).
50
a) Diagnosa kebidanan Diagnosa kebidanan adalah
dengan amenore.
Data Dasar
Data Subyektif
sejak ...
2007).
b) Masalah
51
2014). Masalah yang sering muncul pada akseptor KB
cemas.
c) Kebutuhan
potensial
52
4) Langkah IV : Menetapkan Kebutuhan Terhadap Tindakan
Segera.
53
Affandi (2011), rencana tindakan yang dapat dilakukan
penanganan :
fisiologi
6) Langkah VI : Implementasi
54
Fisiologi
suntik 1 bulan
Bidan
55
2) Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
Tentang Kebidanan
56
pelaksana memiliki 3 kategori yaitu mandiri, kolaborasi dan
ketergantungan (Rujukan).
d. Kewenangan Bidan
57
Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
undangan.
berencana.
58
2) Pasal 21 poin b yang berbunyi bidan berwenang untuk
suntikan.
59
BAB III
TINJAUAN KASUS
I. PENGKAJIAN (1)
Jam : 17.00
Sumber data :
Sekunder : Kartu KB
A. Data Subjektif
1. Identitas / Biodata
47
48
2. Keluhan Utama
3. Riwayat Menstruasi
a. Menarce : 14 tahun
b. Siklus : 28 hari
c. Lama : 5 hari
4. Riwayat Perkawinan
200 1 9 Tidak Bidan Normal 3500 Tidak Menyusu Sejak Tidak Hidup usia
0 ada gr ada sampai umur lahir ada 20 Tahun
penyulit peny 2 bulan,
ulit diberi PMT
usia 4 bulan
200 2 9 Tidak Bidan Normal 3200 Tidak Menyusu Sejak Tidak Hidup usia
7 ada gr ada sampai umur lahir ada 13 Tahun
3 bulan,
diberi PMT
usia 4 bulan
201 3 9 Tidak RS Normal 2600 Tidak ASI sampai 6 Sejak Tidak Hidup 2
8 ada dengan gr ada bulan, usia 7 ada Tahun
dokter bulan
49
50
6. Riwayat kesehatan
7. Riwayat KB
Tidak ada
Minum 6-7 gelas sehari jenis : air 6-7 gelas sehari jenis : air
putih putih
Eliminasi
1 kali sehari lembek, 1 kali sehari lembek,
BAB berwarna kecoklatan dan berwarna kecoklatan dan Tidak ada
berbau khas berbau khas
BAK 3-4 kali sehari berwarna 3-4 kali dalam sehari Tidak ada
kuning jernih dan bau khas warna kuning jernih dan
bau khas
Pola Ibu melakukan aktivitas Ibu melakukan aktivitas Tidak Ada
Aktivitas sehari-hari sebagai IRT sehari-hari sebagai IRT
Pola Siang 1 jam Siang 1 jam
Istirahat Malam 6-7 jam Malam 6-7 jam Tidak ada
dan Tidur
Personal Mandi : 2 kali sehari Mandi : 2 kali sehari
Hygine Keramas : 3 kali seminggu Keramas: 3 kali seminggu
Gosok gigi : 2 kali sehari Gosok gigi : 2 kali sehari Tidak ada
Ganti pakaian dalam : 2 Ganti pakaian dalam : 2
kali sehari kali sehari
52
Pola Ibu melakukan 2-3 kali Ibu melakukan 2-3 kali Tidak ada
Seksual dalam seminggu seminggu
a. Riwayat Psikologis
b. Riwayat Sosial
c. Riwayat Spiritual
d. Riwayat Budaya
tempat tinggalnya
e. Pengambilan Keputusan
B. Data Objektif
53
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda Vital :
1) TD : 110/80 mmHg
2) Suhu : 36,70C
3) Nadi : 89 x/menit
2. Pemeriksaan Antropometri
a. BB : 67 kg
b. TB : 157
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
bengkak
yang berlubang
dada
1) Jantung
2) Paru
Menonjol
keputihan
4. Pemeriksaan Penunjang :
PP test : Negatif
Amenorea
Data dasar :
DS :
DO :
2. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda Vital :
1) TD : 110/80 mmHg
2) Suhu : 36,70C
3) Nadi : 89 x/menit
3. Pemeriksaan Antropometri
56
a. BB : 67 kg
b. TB : 157
4. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
bengkak
yang berlubang
dada
1) Jantung
2) Paru
Menonjol
keputihan
5. Pemeriksaan Penunjang :
PP test : Negatif
Pada kasus akseptor KB kombinasi dengan amenorea tidak ada indikasi yang
V. Intervensi
(Amenorea)
VI. Implementasi
1. Jam 17. 21
Memberi informfasi tentang kondisi ibu saat ini mengalami amenorea atau
2. Jam 17.24
terjadi perubahan pola haid seperti salah satu yang dialami pasien yaitu
amenore, kemudian keluar bercak darah dari kemaluan, mual, sakit kepala,
3. Jam 17.26
59
4. Jam 17.32
Menganjurkan ibu untuk istirahat yang cukup seperti tidur malam 7-8 jam
dan tidur siang 1-2 jam, dan mengurangi aktifitas yang terlalu berat
5. Jam 17.34
VII. Evaluasi
2. Ibu sudah paham dan mengetahui efek samping dari Kb suntik kombinasi,
I. Pengkajian (II)
Jam : 19.00
A. Data Subjektif
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
c. Tanda-tanda Vital :
1) TD : 110/70 mmHg
2) Suhu : 36,30C
3) Nadi : 84 x/menit
4) RR :20 x/menit
2. Pemeriksaan Antropometri
a. BB : 68 kg
b. TB : 157
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
61
bengkak
yang berlubang
dada
1) Jantung
2) Paru
Menonjol
keputihan
Amenorea
Data dasar :
DS :
DO :
1. Pemeriksaan Umum
b. Kesadaran : composmentis
63
c. Tanda-tanda Vital :
1) TD : 110/70 mmHg
2) Suhu : 36,30C
3) Nadi : 84 x/menit
4) RR :20 x/menit
2. Pemeriksaan Antropometri
a. BB : 68 kg
b. TB : 157
3. Pemeriksaan Fisik
a. Kepala
bengkak
yang berlubang
dada
1) Jantung
2) Paru
Menonjol
tampak kering
65
Pada kasus akseptor KB kombinasi dengan amenorea tidak ada indikasi yang
V. Intervensi
3. Beritahu ibu kondinya saat ini merupakan efek samping dari KB suntik
kombinasi
4. Anjurkan ibu untuk makan makanan yang bergizi dan istirahat cukup
menstruasi
VI. Implementasi
1. Jam 19.15
2. Jam 19.16
Memberikan support mental kepada ibu supaya ibu tidak cemas dengan
cara memberitahu ibu jika hal yang dialami ini merupakan hal yang
66
normal akibat efek samping dari KB yang digunakan, dan tidak ada
mengkhawatirkannya.
3. Jam 19.18
suntik kombinasi yaitu terjadi perubahan pola haid seperti salah satu yang
kemaluan, mual, sakit kepala, nyeri payudara ringan, dan dapat terjadi
4. Jam 19.20
mengkonsumi sayur, buah, ikan, daging, dan vitamin dan istirahat yang
5. Jam 19.24
VII. Evaluasi
pemeriksaan
3. Ibu mengerti jika kondisi yang dialami saat ini merupakan amenorea /efek
yang cukup
haid.
68
BAB IV
PEMBAHASAN
pembahasan ini penulis akan menjelaskan kesenjanagan yang ada dengan praktek di
lahan dengan teori yang ada. Dalam menjelaskan kesenjanagan tersebut penulis
pemecahan masalah dari kesenjangan yang ada, sehingga dapat digunakan sebagai
tindak lanjut dalam penerapan manajemen asuhan yang tepat dan efektif, khususnya
B. Pengkajian
diberikan injeksi IM sebulan sekali, salah satu efek samping yang ditimbulkan
dari Kb suntik kombinasi adalah amenorea atau akseptor tidak mengalami haid
selama 3 bulan atau berturut-turut (Rinawati dan mulyani 2013). Pada data
tidak mengalami menstruasi 3 bulan berturut turut atau lebih (Suratun 2009),
dan dari data objektif dapat dilihat dari pemeriksaan genetalia didapatkan vagina
kering
negative
mengatakan tidak mengalami haid selama 4 bulan , dan pada data objektif
Pada kasus Ny.S akseptor Kb lama suntik kombinasi dengan amenorea yang
data objektif didapatkan hasil pemeriksaan genetalia tampak vagina kering, dan
Jadi dalam pengkajian antara kasus dan teori tidak terdapat kesenjangan,
karena antara data subjektif dan data objektif hasilnya sama, namun antara kasus
dan penelitian yang dilakukan Yulianti 2017 terdapat perbedaan yaitu pada data
mengetahui apakah vagina kering atau tidak, sedangkan pada penelitian Yulianti
2017 tidak dilkaukan pemeriksaan genetalia, padahal menurut teori dari Nursalam
71
C. Interprestasi Data
Menurut penelitian Insani dkk 2016 yaitu data dasar yang telah dikumpulkan
Menurut Ambarwati dan Wulandari 2010 dalam langkah ini data yang telah
yang didapatkan yaitu Ny.A umur 27 P1A0 tahun akseptor KB suntik kombinasi
dengan amenore
Pada kasus dari data yang didapat dari pengkajian maka dapat ditegakkan
diagnose kebidanan yaitu Ny.S umur 42 tahun P3A0 akseptor lama Kb suntik
Jadi dapat disimpulkan tidak ada kesenjanagan antara teori, penelitian dan
lapangan karena untuk menentukan diagnosa anatara kasus, teori dan penlitian
D. Diagnosa Potensial
diagnosa atau masalah potensial ini benar-benar terjadi (Varney, 2007). Pada
kasus KB suntik 1 bulan dengan amenore tidak ada diagnosa potensial (Affandi,
2011).
Pada kasus Ny.S umur 42 tahun P3A0 akseptor lama Kb suntik kombinasi
Jadi dapat disimpulkan anatara lapangaan, teori, dan penelitian tidak terdapat
kesenjanagan karena tidak ada data yang menunjang untuk diberikan diagnose
potensial.
E. Antsipasi segera
klienya. Dalam rumusan ini termasuk tindakan segera yang mampu dilakukan
Menurut Affandi (2012) pada kasus KB Suntik 1 bulan dengan amenore beri
KIE bahwa darah haid tidak terkumpul dalam rahim. Menurut penelitian Yulianti
Pada kasus Ny.S umur 42 tahun P3A0 akseptor lama Kb suntik kombinasi
menurut teori yaitu beri KIE bahwa darah haid tidak terkumpul dalam rahim,
sedangkan pada kasus dan penelitian Yulianti 2017 tidak dilakukan antisipasi
segera.
F. Intervensi
diantisipasi, pada langkah ini informasi atau data dasar yang tidak lengkap
dan teori yang up to date serta sesuai dengan asumsi tentang apa yang akan
atau tidak akan dilakukan klien (Varney, 2007). Menurut Affandi (2011),
rencana tindakan yang dapat dilakukan pada akseptor KB Suntik dengan amenore,
3. Berikan dukungan moril (baik dari pihak tenaga kesehatan maupun pihak
keluarga)
5. Beri tahu akseptor untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau bila ada keluhan.
beri informasi tentang kondisi ibu, beri informasi tentang efek samping dari
74
KB suntik Kombinasi, beri KIE tentang penyebab tidak haid selama 4 bulan
brturut turut, beri terapi 1 siklus pil kombinasi etinilestradiol 50 mg per hari
untuk 3 hari sebayak 10 tablet, anjurkan ibu untuk control 2 hari lagi
kombinasi
dengan amnenorea adalah beri informasi tentang kondisi ibu saat ini, beri
penyebab tidak haid selama 4 bulan berturut-turut, anjurkan ibu untuk istirahat
yang cukup, pastikan tidak terjadi kehamilan dengan pemeriksaan plano tes,
amenorea dan efek samping yang ditimbulkan dari KB suntik kombinasi yang
G. Implementasi
Pada langkah ini rencana asuhan menyeluruh seperti yang diuraikan pada
amenore, yaitu:
Fisiologi
pihak keluarga)
5. Memberi tahu akseptor untuk kontrol ulang 1 minggu lagi atau bila ada
keluhan.
tidak haid selama 4 bulan brturut turut, memberikan terapi 1 siklus pil
Pada kasus Ny.S umur 42 tahun P 3A0 akseptor lama Kb suntik kombinasi
tentang kondisi ibu saat ini, memberi informasi tentang efek samping suntik
KB kombinasi 1 bulan.
tindakan antara teori, kasus dan penelitian secara keseluruhan hampir sama,
dimana klien diberikan informasi mengenai kondisi yang dialaminya saat ini
tablet, sedangkan pada teori dan kasus tidak ada terapi obat
H. Evaluasi
Untuk mengetahui sejauh mana keberhasilan asuhan yang kita berikan kepada
Pada penelitian yang dilakukan Yulianti 2017 evaluasi yang didapatkan yaitu
ibu sudah mengerti keadaannya, ibu dapat menjelaskan kembali efek samping
KB suntik kombinasi, ibu mengerti KIE yang dijelaskan bidan, ibu telah
diberikan obat terapi 1 siklus pil kombinasi sebanyak 10 tablet untuk 3 hari, ibu
Pada kasus Ny.S dengan amenorea , penulis mengetahui masalah yang ada
sehingga dapat dinilai perkembanagannya. Hasil yang diperoleh dari evaluasi ini
77
adalah sudah diberikan KIE tentang KB suntik kombinasi, klien sudah mengerti
bahwa amenore merupakan efek samping dari KB 1 bulan dan sudah diberikan
Pada langkah ini tidak terdapat kesenjanagan antara teori, penelitian dan
lapangan, karena secara keseluruhan evaluasi yang didapatkan yaitu pasien tau
bahwa kondisinya yang tidak mengalami mens selama 4 bulan ini merupakan efek
PENUTUP
A. Simpulan
bulan (Varney, 2007). Dari data subyektif dapat diketahui keluhan ibu tidak
tampak kering dan hasil plano test negative. Pada akseptor KB suntik
segera.
Kompetensi Bidan Pra Konsepsi, Kb, Dan Ginekologi Kompetensi ke-2 yang
75
76
B. Saran
3. Bagi Penulis
4. Bagi Klien
teratasi masalahnya.
76
DAFTAR PUSTAKA
Anatasia, Ria, 2018, Survey BKKBN Angka Kelahiran Total di Indonesia Alami
Penurunan. Diakses di
https://www.tribunnews.com/nasional/2018/10/09/survey-bkkbn-angka-
kelahiran-total-di-indonesia-alami-penurunan, Pada 20 September 2019
Badan Pusat Statistik. 2017. Peserta KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota dan Metode
Kontrasepsi di Jawa Tengah, 2017. Diakses di
https://jateng.bps.go.id/dynamictable/2019/02/21/460/peserta-kb-aktif-
menurut-kabupaten-kota-dan-metode-kontrasepsi-di-jawa-tengah-2017.html.
Pada 28 Oktober 2019
Manafe, Dina, 2019. BKKBN: 4,8 Juta Bayi Lahir Tiap Tahun. Diakses Di
https://www.beritasatu.com/kesehatan/536962/bkkbn-48-juta-bayi-lahir-tiap-
tahun. Pada 20 September 2019
Kemenkes RI. 2018, Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017, Sekretariat Jendral
Kemenkes RI, Jakarta.
Mulyani, Nina Siti & Rinawati Mega. 2013. Keluarga Berencana dan Alat
Kontrasepsi. Yogyakarta : Nuha Medika
Nugroho, dkk, 2010. Maslah kesehatan reproduksi wanita, Yogjakarta : Nuha medika
76
Permenkes RI. No. 28 Tahun 2017, Tentang Izin Dan Penyelengaraan Praktek Bidan
Saifuddin, Abdul Bari, dkk. 2006. Buku panduan Praktik pelayanan kontrasepsi,
Yayasan Bina Pustaka : Jakarta
Syafrudin dkk, 2011. Penyuluhan Kesehatan pada Remaja, Keluarga, Lansia dan
Masyarakat. Jakarta: Trans Info Media
Tarwoto dan Wartonah, 2011. Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan.
Jakarta: Salemba Medika
Varney, Hellen (et.all). 2006, Buku Ajar Asuhan Kebidanan Edisi 4 Volume 1, EGC,
Jakarta
Varney, H. 2007. Buku Ajar Asuhan Kebidanan. Edisi 4. Vol.1. Jakarta : EGC
Yulianti, Elma. 2017. Asuhan Kebidanan Keluarga Berencana Pada Ny. A Akseptor
KB Suntik Kombinasi Dengan Amenorea. Samata
76
LAMPIRAN
76
Lampiran I
JADWAL PENELITIAN
1 2 3 4 1 2 3 3 4 2 3
1 Pengajuan Judul v
2 Pembuatan proposal v v v
3 Ujian Proposal V v
4 Pengambilan data v
5 Penyusunan LTA v v
6 Ujian LTA V
76
76
LampiranIII