Y POSTPARTUM 41 HARI
CALON AKSEPTOR KB IUD DI PMB D
KOTA SUKABUMI
DEDE ENCU
32722401D1800
DEDE ENCU
32722401D1800
Dan semua sumber baik yang dikutip maupun dirujuk bukan hasil plagiat
Yang Menyatakan
Dede Encu
NIM: 32722401D18009
LEMBAR PERSETUJUAN
NIM : 32722401D18009
Menyutujui:
Pembimbing Utama,
Pembimbing Pendamping
Pembimbing I Pembimbing II
Menyetujui, Mengetahui,
Ketua Ketua
Dede Encu
Menyetujui,
Dede Encu
NIM: 32722401D18009
i
ABSTRAK
Dede Encu
NIM:32722401D18009
Asuhan Kebidaan Pada NY. Y Post Partum 42 Hari Calon Akseptor KB IUD
ix + 100 halaman, V BAB, 1 Tabel, 3 Lampiran
Bismillahirahmanirrahim
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat dan
Kebidanan Pada Ibu Nifas Calon Akseptor KB IUD” dapat selesai tepat pada
waktunya.
Sukabumi. Dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini penulis banyak mendapat
bimbingan dan petunjuk dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penulis
2. Shinta Utami, S.ST., M. Keb selaku Ketua Prodi Diploma III Kebidanan
Stikes Sukabumi.
6. Orang tua ibu nurlela dan ayah jamal, yang selalu memberikan dukungan
7. Keluarga tercinta kake H. dadam, nenek Hj, Bedah, Bibi Ai rahmah, teteh
dapatkan.
Penulis menyadari dalam penyusunan karya tulis ilmiah ini masih jauh
dari sempurna, maka saran dan kritik yang konstruktif sangat penulis harapkan.
konstribusi yang positif bagi penulis pada khususnya dan pembaca umumnya.
Sukabumi, 2020
Penulis
DAFTAR ISI
LEMBAR PERSETUJUAN
FORMULIR USULAN
ABSTRAK …………………………………...…………………………. I
KATA PENGANTAR …………………………………...……………… iii
DAFTAR ISI …………………………………………………………….. iv
DAFTAR TABEL ……………………………………………………….. V
DAFTAR GAMBAR ……………………………………………………. Vi
DAFTAR LAMPIRAN ………………………………………………...... Vii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………….. 1
A. Latar Belakang …...………………………………………………….. 1
B. Tujuan ...……………………………………………………………… 4
C. Manfaat ...……………………………………………………………. 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ……………………..………….……… 6
A. Tinjauan Teori Klinis ….…………………………………………….. 6
1. Nifas ….…. 6
…………………………………………………………...
a. Pengertian Nifas …………………………………………………… 6
b. Fisiologi Masa Nifas ………………………………………………. 6
c. Tahapan Masa Nifas ……………………………………………….. 7
d. Perubahan fisiologi masa nifas …………………………………….. 7
e. Tanda bahaya masa nifas …………………………………………... 15
f. Penatalaksanaan masa nifas 16
…………………………………………
2. IUD (Intra Uterine Device) ………………………………………… 17
a. Pengertian IUD ……………………………………………………. 17
b. Jenis- jenis IUD ……………………………………………………. 18
c. Waktu pemasangan IUD …………………………………………… 20
d. Cara kerja IUD …………………………………………………….. 20
21
iii
iv
v
Daftar Gambar
vi
Daftar Lampiran
Lembar Konsul
Leaflet
Jurnal
vii
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
mengontrol waktu saat kelahiran dalam hubungan suami istri dan menentukan
(AKI) dan angka kematian bayi (AKB). Berdasarkan survey demografi AKI di
Indonesia mengalami penurunan jika dibandingkan dengan tahun 2012 yakni dari
AKB mengalami penurunan yakni dari 32/1000 kelahiran hidup menjadi 24/1000
wilayah. Sedangkan AKB yang dilaporkan sebanyak 3.077 kasus. (Profil Dinas
1
2
yakni pada tahun 2018 sebanyak 7 kasus dan pada tahun 2019 sebanyak 12 kasus.
Sedangkan kasus AKB mengalami penurunan, yakni pada tahun 2017 sebanyak
45 kasus, tahun 2018 sebanyak 34 kasus dan tahun 2019 33 kasus. (Pemerintah
IUD (Intra Uterine Device) merupakan salah satu jenis alat kontrasepsi
yang tidak mengandung hormon dan termasuk alat kontrasepsi jangka panjang
yakni hanya memerlukan satu kali pemasangan untuk jangka waktu yang lama,
secara umum IUD tidak mempengaruhi produksi ASI dan kesuburan cepat
Intra Uterine Device (IUD) dapat di pasang saat 10 menit setelah plasenta
saat post plasenta direkomendasikan karena pada masa ini serviks masih terbuka
dan lunak sehingga memudahkan pemasangan IUD, dan kurang nyeri bila
placenta memiliki angka ekspulsi rata-rata 13-16%, dan dapat hingga 9-12,5%
3
jika dipasang oleh tenaga terlatih. Angka ekspulsi ini lebih rendah bila
(immediate postpartum), yaitu 28-37%, dan pemasangan pada masa ini aman,
memiliki risiko kecil untuk infeksi, sedikit perdarahan, dan angka perforasi yang
ini adalah 2-2,8 per 100 pemakai selama 24 bulan pemasangan IUD Copper T
penggunaan kontrasepsi ini, antara lain: 10 efektifitasnya tinggi sekitar 0,6 sampai
0,8 kehamilan per 100 perempuan, kehamilan; segera efektif saat terpasang di
seksual; tidak memiliki efek samping hormonal; tidak mempengaruhi kualitas dan
volume ASI; dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah abortus
periode haid lebih lama, perdarahan atau spotting antar menstruasi, nyeri saat
haid.(Pratama, 2016)
alat kontrasepsi merupakan hak sepenuhnya bagi pasien. Peran bidan hanya
4
memberikan penjelasan pada pasien tentang alat kontrasepsi yang akan pasien
pilih.
Dari uraian tersebut, penulis tertarik untuk menggali lebih dalam studi
kasus pada ibu nifas, dengan memberikan “Asuhan Kebidanan Pada Ibu Nifas
B. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
akseptor KB IUD
akseptor KB IUD
e) Mampu melakukan hasil evaluasi asuhan pada ibu nifas calon akseptor
KB IUD
IUD
5
C. Manfaat
1. Teoritis
dalam pelaksanaan mulai dari pengolahan sampai hasil penulisan dan sebagai
2. Praktis
Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat sebagai bahan bacaan atau
b. Bagi Penulis
Studi kasus ini semoga dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan dan
Akseptor KB IUD.
professional dalam mengatasi masalah pada ibu nifas dan calon akseptor
KB IUD.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Tinjauan teori
1. Nifas
a. Pengertian Nifas
masa nifas berlangsung kirakira 6 minggu, akan tetapi, seluruh alat genital
baru pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu 3 bulan
(Prawirohardjo, 2010).
keluar dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti keadaan semula
(Sulistyawati, 2015).
persalin belum diketahui secara pasti pendapat umum yang dapat diterima
7
8
bagian yaitu:
(1) Puerperium dini (masa kepulihan atau jam pertama setelah melahirkan)
genitalia)
(3) Remote puerperium (masa yang diperlukan untuk pulih sehat sempurna)
Pada masa ini beresiko perdarahan dan infeksi, pengkajian dan intervensi
a) Uterus
(Batson, 2011)
b) Lokhean
mengandung darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam
lochea memiliki ciri khas: amis atau khas darah dan adanya bau busuk
(1) Lochea Rubra/Merah Lochea ini muncul pada hari 1 sampai hari ke-3
dan berlendir. Berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7 postpartum.
selaput lendir serviks, dan serabut jaringan yang mati. Lochea alba bisa
c) Serviks
10
(1) Vagina Pada minggu ketiga, vagina mengecil dan timbul rugae
bisa menjadi luas apabila kepala janin terlalu cepat, sudut arkus pubis
lebih kecil daripada biasa, kepala janin melewati pintu panggul bawah
dengan baik dan benar bila ada laserasi lahir atau bekas luka
waktu 3-4 hari untuk kembali normal. Beberapa hal yang berkaitan dengan
(2) Motilitas
pencernaan menetap selama waktu yang singkat beberapa jam setelah bayi
disebabkan tonus otot usus menurun selama proses persalinan dan awal
kembali normal.
Hal ini terkait dengan penurunan sensasi atau edema sekitar uretra. Diuresis
disebabkan oleh kadar estrogen dan oksitosin menurun, terjadi dalam waktu
(Ambarwati, 2010)
pulih kembali sehingga tidak jarang uterus jatuh ke belakang dan menjadi
terjadi pada 6-8 minggu setelah persalinan. Sebagai akibat putusnya serat-
serat elastis kulit dan distensi yang berlangsung lama akibat besarnya uterus
pada saat hamil, dinding abdomen masih lunak dan kendur untuk sementara
postpartum
(a) Oksitosin
(b) Prolaktin
kemih, ginjal, usus, dinding vena, dasar panggul, perineum dan vulva,
serta vagina.
setelah persalinan dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke
dan lebih tinggi dari ibu yang menyusui pada postpartum hari ke 17.
Waktu mulainya ovulasi dan menstruasi pada ibu menyusui dan tidak
timbul dan berlangsung selama sekitar empat hari setelah wanita melahirkan
a) Suhu badan
Satu hari (24 jam) post partum suhu badan akan naik sedikit (37,5
°C-38 °C) sebagai akibat kerja keras waktu melahirkan kehilangan cairan,
dan kelelahan sehingga dapat berefek dehidrasi. Biasanya pada hari ketiga
suhu badan akan naik lagi karena adanya pembentukan ASI, buah dada
menjadi bengkak, berwarna merah karena banyaknya ASI. Bila suhu tidak
b) Nadi
16
Denyut nadi normal pada orang dewasa 60-80 kali per menit.
Denyut nadi sehabis melahirkan biasanya akan lebih cepat. Denyut nadi
c) Tekanan darah
postpartum.
d) Pernafasan
denyut nadi. Bila suhu nadi tidak normal, pernafasan juga akan
adalah (Reeder,2014):
penglihatan.
6) Demam, muntah, rasa sakit sewaktu BAK, atau merasa tidak enak
badan.
kaki.
10) Merasa sangat sedih atau tidak mampu mengurus diri sendiri atau bayi.
pada ibu mulai 6 jam sampai 42 hari pasca persalinan oleh tenaga
persalinan:
persalinan.
genitalia baru pulih kembali seperti keadaan sebelum hamil dalam waktu 3
bulan
a. Pengertian IUD
jangka panjang yang dimasukkan ke dalam rahim yang terbuat dari plastik
elastis yang dililit tembaga atau campuran tembaga dengan perak. 8 Lilitan
yang terbuat dari bahan polietilen dengan atau tanpa metal atau steroid. IUD
b. Jenis-jenis IUD
1) Copper-T,
jenis ini berbentuk huruf T yang terbuat dari polietilen yang bagian
vertikalnya diberi lilitan kawat tembaga halus. Lilitan tembaga ini memiliki
efek anti fertilitas yang cukup baik. Jenis ini melepaskan levonorgestrel
dengan konsentrasi yang rendah selama minimal lima tahun. Dari hasil
dengan efektivitas yang tinggi hingga 99,4%. Cukup satu kali pasang
dengan cepat.
20
b) IUD Silverline 380 Ag: Kandungan inti perak dalam IUD Silverline
tahun.
c) IUD Silverline 200 Ag: Kandungan inti perak dalam IUD Silverline ini mampu
kenyamanan saat digunakan dan memiliki benang dengan bahan khusus yang
d) Post Partus IUD TCU 380 A: IUD ini khusus untuk dipasang pasca-persalinan.
Lengan inserter khusus yang dibuat lebih panjang, membuat bidan atau dokter
mudah meletakkan IUD ke dalam rahim tanpa perlu menyentuh IUD sehingga
memudahkan untuk pemeriksaan saat kontrol berkala. Dengan IUD TCu 380
A, masa perlindungan tetap optimal hingga 10 tahun Partus IUD TCU 380 A
e) IUD Sleek CU 375: Ukurannya lebih kecil sepanjang ± 3 cm, cocok bagi rahim
pendek. IUD ini terbuat dari plastik yang terbungkus kawat tembaga. Nyaman
dan mudah saat pemasangan karena ujung lengan berbentuk bola. Efektivitas
f) IUD TCU 380 A Safe Load: adalah alat untuk mempermudah bidan atau dokter
melipat lengan IUD ke dalam inserter. Tambahan alat ini membuat IUD lebih
steril karena meminimalisir kontak dengan tangan. Dengan IUD TCu 380 A,
2) Copper-7
dililit kawat tembaga dengan luas permukaan 200 mm2. Fungsi bentuk
antara lain
1) kehamilan,
2) gangguan perdarahan,
9) malformasi panggul,
13) anemia berat dan gangguan koagulasi darah, dan penyakit jantung
reumatik
1) Indikasi
yang dapat menggunakan yaitu pada usia reproduksi, Ibu menyusui yang
payudara, Pusing - pusing atau nyeri kepala, Gemuk ataupun kurus, dan
2) Kontraindikasi
IUD atau WUS yang tidak dapat menggunakan yaitu dalam masa
haid yang banyak atau perdarahan bercak (Spotting), Anemia, Infeksi vagina,
24
dan adanya perdarahan vagina yang belum jelas penyebabnya, serta usia
pemakai masih sangat muda dan rawan, terjangkit IMS, karena tingkat
spotting akan muncul jika sedang kelelahan dan stress. Wanita yang aktif
menjadi lebih pendek. Siklus menstruasi yang muncul lebih cepat dari
siklus normal rata-rata yaitu 28 hari dengan lama haid tiga sampai tujuh
3) Amenorhea: tidak didapat tanda-tanda haid selama tiga bulan atau lebih.
penyakit radang panggul (PRP) dan penyebab lain dari kram otot perut,
sakit. Pasien yang sedang mengalami kram otot perut yang berat,
menghendaki, jika pasien telah memakai IUD selama lebih dari tiga bulan
vagina.
posisi benang IUD yang menggesek mulut rahim atau dinding vagina
ini jumlahnya hanya sedikit, pada beberapa kasus efek samping ini
h. Pemasangan IUD
1. Persiapan Alat
2. Betadin
3. Handuk Kecil
4.
Kapas lembab/kapas
salvon
5. Speculum/Cocor Bebek
6. Gunting Panjang
tumpul
27
7. Sonde uterus
8 Tenaculum
9. Tampon tang
2. Persiapan Klien
kelamin
3. Persiapan Lingkungan
a) Memasang sampiran.
keringkan)
5) Pegang kedua ujung lengan AKDR CuT 380A dan dorong tabung
tabung inserter
5. Prosedur Pemasangan
atau speculum
tenakulum, tekan dengan kassa steril yang diberi betadin selama 30-60
detik.
0,5%.
menit
Selain itu, pemeriksaan juga dapat dilakukan apabila ingin membuka IUD
preparat spermisida dan kondom pada bulan pertama. Tindakan ini akan
pembuahan dan penanaman sel telur dan ini merupakan kurun waktu IUD
pertamanya dalam waktu kurang lebih enam minggu. Kunjungan ini harus
Pada waktu ini, bulan pertama kemungkinan insiden IUD lebih tinggi
33
untuk terlepas secara spontan telah berakhir. IUD dapat diperiksa untuk
menentukannya masih berada pada posisi yang tepat. Selain itu, klien
1) Riwayat
menggunakan IUD
(2) Lamanya
(3) Jumlah
(4) Nyeri
menggunakan IUD
(4) Rembas pada vagina: lamanya, warna, bau, rasa gatal, rasa
mengalir)
c) Pemeriksaan benang
34
hubungan seksual
maupun pasangannya).
2) Pemeriksaan fisik
abdomen bawah
3) Pemeriksaan pelvic
a) Pemeriksaan speculum
b) Pemeriksaan bimanual
4) labolatorium
pelvic, pap smear, kultur klamedia dan gonorea, tes laboratorium rutin
1. S: Subjektif
helen varney pertama, pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien. Tanda
gejala subjektif yang diperoleh dari hasil bertanya pada klien, suami, atau
orang yang bisu di bagian data belakang “S” diberi tanda “O” atau “X” ini
dibuat.
2. O: Objektif
halen varney pertama, pendokumentasian hasil analisa dan fisik klien, hasil
37
Labolatorium, dan tes diagnostic lain, Tanda gejala yang di peroleh dari
inspeksi, palpasi, auskultasi, dan perkusi. Data ini memberi bukti gejala
klinis klien dan fakta yang berhubungan dengan diagnosa. Data fisisologis
hasil observasi, ini memberi bukti gejala klinis klien dan fakta yang
3. A: Assessment
halen varney ke dua, ke tiga dan keempat. Hasil analisa dan interpensi
Karena keadaan klien terus berubah dan selalu ada informasi baru baik
a) Diagnosa/masalah
klien: hamil, bersalin, nifas, dan bayi baru lahir, berdasarkan Analisa
yang di peroleh
4. P: Penatalaksanaan
yang selanjutnya.
TINJAUAN KASUS
AKSEPTOR KB IUD
No Medrek : 007
A. DATA SUBJEKTIF
IDENTITAS
ISTRI SUAMI
Pendidikan : SMA PT
39
40
menggunakan KB selanjutnya
TT3 usia gestasi 4 bulan, TT4 usia gestasi 5 bulan (kehamilan kedua),
pada tanggal 24 Oktober 2020 jam 10.30 WIB, usia kehamilan aterm,
kelamin bayi Perempuan, BB: 3100gr, PB: 50cm, Apgar skor 8/9,
41
dilakukan IMD.
5. Riwayat KB
keturunan gemelli.
7. Pola nutrisi
8. Pola eliminasi
9. Pola istirahat
dan Istri
B. DATA OBJEKTIF
a. Kesadaran : composmentis
Nadi : 75x/menit
Suhu : 360c
Respirasi : 20x/m
Baunya: khas
C. ANALISA
D. PENATALAKSANAAN
3. Memberitahu ibu untuk tidur dan istirahat yang cukup agar lemas yang
(nasi)
5. Menganjurkan ibu untuk mobilisasi seperti miring kiri, kanan dan jalan-
jalan
6. Menganjurkan ibu untuk menjaga kebersihan diri seperti mandi teratur dan
jalan
lahir, keluar cairan berbau, bengkak di wajah, tangan dan kaki, atau sakit
merah
disertai rasa sakit, merasa sedih, murung dan menangis tanpa sebab
(depresi).
implan, intra uterine devices (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim
10. Menjelaskan kepada ibu bahwa kontrasepsi jangka Panjang ini tidak
CATATAN PERKEMBANGAN
No Medrek : 0072
A. DATA SUBJEKTIF
Selanjutnya
2. Keluhan utama: Ibu mengatakan tidak ada keluhan yang dia rasakan
3. Pola aktivitas
Nutrisi
sayur buah
4. Pola eliminasi
5. Pola istirahat
B. DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran : composmentis
Nadi : 80x/menit
Suhu : 360c
Respirasi : 20x/m
Baunya: khas
C. ANALIS
D. PENATALAKSANAAN
karbohidrat (nasi)
jalan
lahir, keluar cairan berbau, bengkak di wajah, tangan dan kaki, atau sakit
merah
disertai rasa sakit, merasa sedih, murung dan menangis tanpa sebab
(depresi).
dan
11. Menjelaskan kembali kepada ibu tentang alat yang tepat untuk di gunakan
intra uterine devices (IUD) atau alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR),
metode operatif pria (MOP) seperti vasektomi, dan metode operatif wanita
CATATAN PERKEMBANGAN
No Medrek : 0072
A. DATA SUBJEKTIF
IDENTITAS
ISTRI SUAMI
Pendidikan : SMA PT
2. Keluhan utama: Ibu mengatakan tidak ada keluhan yang dia rasakan
3. Pola aktivitas
Nutrisi
4. Pola eliminasi
5. Pola istirahat
B. DATA OBJEKTIF
1. Kesadaran : composmentis
Nadi : 80x/menit
Suhu : 360c
Respirasi : 20x/m
7. Pemeriksaan serviks
Pemeriksaan Dalam
Dilastasi : lunak
Banyak nya: -
Baunya: -
C. ANALIS
D. PENATALAKSANAAN
4. Menjelaskan kepada ibu bahwa ibu akan di pasang IUD CopperT 380 A
karena dilihat dari Riwayat persalinan ibu dan anak yang hidup,
menjelaskan kepada ibu bahwa IUD copperT ini sangat cocok digunakan
5. Menjelaskan kepada ibu bahwa IUD CopperT ini dapat digunakan hingga
10 tahun.
haid selama tiga bulan atau lebih, munculnya rasa sakit menstruasi.
8. Menjelaskan kepada ibu setelah ibu selesai di passang IUD ibu Harus
Pemasangan KB IUD
Riwayat persalinan ibu dan anak yang hidup, IUD copperT ini sangat
55
menjepit serviks.
f) Langkah VI, Pasang AKDR Copper T 380 A. Atur letak leher biru
pada tabung inserter sesuai dengan kedalaman kavum uteri. Hati – hati
tetrkontaminasi.
AKDR untuk mengamati apabila terjadi rasa sakit yang amat sangat
pada perut, mual atau muntah sehingga mungkin AKDR perlu dicabut
tetap terpasang.
BAB IV
PEMBAHASAN
1. Nifas
1) Post-partum 4 hari
pukul 10.00 WIB ibu mengatakan masih bingung dalam pemilihan alat
120/70 mmHg, nadi 75x/menit, suhu 360c, respirasi 20x/m, kondisi payudara
lunak dan berisi, puting susu menonjol, ASI keluar dengan lancar, kandung
kemih kosong, TFU 4 jari di bawah pusat, lochea alba, tidak terlihat tanda-
tanda infeksi.
Partum. Hal ini sesuai dengan teori tentang Masa nifas menurut
Sulistyawati, 2015 masa nifas adalah masa yang dimulai setelah plasenta
57
gunakan oleh ibu yaitu kontrasepsi jangka Panjang karena dilihat dari
Riwayat persalinan dan jumlah anak yang hidup kontrasepai jangka Panjang
ini meliputi jenis kontrasepsi implan, intra uterine devices (IUD) atau alat
putri, 2016)
2) Post-Partum 11 hari
2020 pukul 10.00 WIB ibu mengatakan masih bingung dalam pemilihan
payudara lunak dan berisi, puting susu menonjol, ASI keluar dengan
lancar, kandung kemih kosong, TFU tidak teraba, lochea alba, tidak
postpartum. Hal ini sesuai dengan teori tentang masa nifas menurut
58
tetapi seluruh alat genital baru pulih kembali seperti keadaan sebelum
tepat di gunakan oleh ibu yaitu kontrasepsi jangka Panjang karena dilihat
dari Riwayat persalinan dan jumlah anak yang hidup. Metode kontrasepsi
3) Post-Partum 41 hari
mmHg, nadi 80x/menit, suhu 360c, respirasi 20x/m payudara lunak dan
berisi, puting susu menonjol, ASI keluar dengan lancar, kandung kemih
59
kosong, TFU tidak teraba, lochea tidak ada, tidak terlihat tanda-tanda
postpartum. Hal ini sesuai dengan teori tentang Masa nifas menurut
Mohctar, 2010 Masa nifas (puerperium) adalah masa pulih kembali, mulai
dimasukkan ke dalam rahim yang terbuat dari plastik elastis yang dililit
tinggi, namun dapat merubah pola dan periode haid serta terdapat nyeri
saat haid. IUD copperT sangat cocok digunakan oleh ibu karena
yang tinggi hingga 99,4%, IUD CopperT ini dapat digunakan hingga 10
didapat tanda-tanda haid selama tiga bulan atau lebih, munculnya rasa
PENUTUP
A. Simpulan
b) Hasil pengkajian dan pemeriksaan data objektif selama masa nifas tidak
c) Berdasarkan hasil Analisa selama masa nifas tidak ada kesenjangan antara
B. Saran
Karya Tulis Ilmiah ini dapat digunakan sebagai bahan informasi yang baik
dalam melakukan Asuhan Kebidanan pada ibu nifas dan akseptor KB IUD
2. Bagi Bidan
Badan pusat statistik jawabarat (2017) jumlah Pasangan Usia Subur dan Peserta
KB Aktif Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Jawa barat, dilihat pada
tanggal 20 september 2020.
Dechoni Rahmawati dan Elvika Fit Ari Shanti STUDI DESKRIPTIF TINGKAT
PENGETAHUAN IBU TENTANG KONTRASEPSI IUD DI PUSKESMAS
DANUREJAN 2 KOTA YOGYAKARTA, Vol. XI, No. 02, Desember 2019
Diskes jabar, 2017 profil Kesehatan provinsi jawabarat 2017 dilihat 15 september
2020
http://diskes.jabarprov.go.id/dmdocuments/01b3018430a412a520e2b4a4b9d
9864f.pdf
Nurliana M ansyur, (2014) S.ST Buku Ajar: Asuhan Kebidanan Masa Nifas dilihat
pada 15 september 2020
Purwoastuti dan Walyani. 2015. Asuhan kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.
Yogyakarta: Pustaka Baru
Rani Pratama Putri dan Dwita Oktaria Efektivitas Intra Uterine Devices (IUD)
sebagai Alat Kontrasepsi MAJORITY I Volume 5/Nomor 4/Oktober 2016
I138
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 32722401D18009
LEMBAR KONSULTASI
NIM : 32722401D18009
LEFLET
Lampiran 3
Kata kunci: efek samping iud, intra uterine devices (iud), jenis iud, kontrasepsi
Abstract
Keyword: side effect of IUD, Intra Uterine Devices (IUD), type of IUD, contraception
Korespondensi: Rani Pratama Putri, alamat Jl. Darussalam gg. Murni No. 10b, HP
082175407119, email: ranipputri@gmail.com
1) 2)
Prodi Kebidanan, Universitas Jenderal A. Yani Yogyakarta
E-mail: dechoni.aris@gmail.com
ABSTRAK
Latar Belakang: Angka Kematian Bayi dan Balita di Indonesia dalam 5 tahun
terakhir yaitu 19/1000 kelahiran, sedangkan untuk Angka Kematian Pasca
Neonatal (AKPN) telah terjadi penurunan dari 15/1000 menjadi 13/1000
kelahiran hidup, angka kematian anak juga turun dari 44/1000 menjadi 40/1000
kelahiran hidup. Hal ini mengakibatkan pertumbuhan penduduk indonesia
semakin meningkat. Oleh karena itu usaha untuk menekan laju pertumbuhan
sangatlah penting program-program yang ditawarkan pemerintah harus di
dukung oleh masyarakat seperti halnya KB, penggunaan alat kontrasepsi,
penundaan usia perkawinan dan lain-lain. Sehingga penurunan laju
pertumbuhan penduduk diharapkan menurun. Tujuan: Untuk mengetahui
gambaran pengetahuan wanita usia subur (WUS) tentang kontrasepsi IUD di
wilayah kerja Pusat Kesehatan Masyarakat Danurejan 2, Yogyakarta. Metode
Penelitian: Jenis penelitian ini adalah penelitian deskriptif kuantitatif. Teknik
pengambilan sampel menggunakan purposive sampling dengan 70 responden.
Analisis data menggunakan analisis univariat. Hasil: Hasil penelitian
menunjukkan bahwa berdasarkan tingkat pengetahuan WUS tentang
kontrasepsi IUD dikategorikan tingkat pengetahuan baik sebanyak 49 responden
(70,0%), tingkat pengetahuan cukup sebanyak 14 responden (20,0%), dan
tingkat pengetahuan kurang sebanyak 7 responden (10,0%). Kesimpulan:
Pengetahuan Wanita Usia Subur tentang kontrasepsi IUD di area kerja
Puskesmas Danurejan 2 di Kota Yogyakarta, sebagian besar responden memiliki
pengetahuan baik 49 responden (10,0%).
Background: Infant and Toddler Mortality in Indonesia in the last 5 years, which is
19/1000 births, while for Post-Neonatal Mortality Rates (AKPN) there has been a
decrease from 15/1000 to 13/1000 live births, the child mortality rate has also
population of Indonesia. Therefore, efforts to reduce the rate of growth are very
community such as family planning, the use of contraception, delaying the age of
marriage and others. So that the decline in population growth rate is expected to
age (WUS) about contraceptive IUDs in the work area of the Danurejan Public
sampling with 70 respondents. Data analysis uses univariate analysis. Results: The
results showed that based on the level of knowledge of WUS about contraceptive
the level of knowledge was as much as 14 respondents (20,0 %), and the level of
Fertile Age Women about IUD contraception in the work area of the Danurejan 2
Public Health Center in Yogyakarta City, most of the respondents had good
IRT 45 64,2
HASIL DAN
PEMBAHASAN Swasta 7 10,0
Wiraswasta 10 14,2
Tabel 2 Distribusi Frekuensi PNS 4 10,8
Responden Buruh 4 0,8
Jumlah 7- 100.0
Karakteristik Responden F (%) Sumber: Data Primer, (2017
Umur:
< 20 tahun 0 0
Berdasarkan Tabel 2 diatas dapat
20-35 tahun 70 100.0
> 35 tahun 0 0 diketahui bahwa karakteristik
responden berdasarkan umur semua
Jumlah 70 100.0
berada pada kelompok umur 20-35
Pendidikan Terakhir: tahun sebanyak 70 responden
SD 5 7,2 (100.0%), sebagian besar pendidikan
SMP 10 14,2 terakhir adalah SMA sebanyak 50
SMA 50 71,4 responden (71,4%), dan sebagian
Perguruan Tinggi 5 7,2
besar bekerja sebagai IRT sebanyak
Jumlah 70 100.0 45 responden (64,2%) berdasarkan
Pekerjaan: umur semua berada pada kelompok
umur 20-35 tahun sebanyak 70 Kategori Frekuensi Presentase
responden (100.0%), sebagian besar (n) (%)
pendidikan terakhir adalah SMA
Baik 15 21.4
sebanyak 50 responden
Cukup 40 57,2
Tabel 4. Distribusi frekuensi Kurang 15 21.4
berdasarkan Pengertian dan Jenis Jumlah 70 100.0
Kontrasepsi IUD Sumber: Data Primer, (2017)
Agama : Islam
Email : dedeencu76@gmail.com
RIWAYAT PENDIDIKAN
a. SD : SDN Negri Cibali, Lulus Tahun , 2012