LAPORAN TUGAS
AKHlR
oleh
Nengah Nilawati
711540112065
2015
LEMBARANPERSETUJUAN
Pembimbing I r:
Pembimbing II
ii
LEMBARPENGESAHAN
Laporan Tugas Akhir ini telah diterima dao disetujui oleh Tim Penguji Ujiao
salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan Diploma ill pada tanggal 15 Juli 2015.
Ketua Pcnguji
Anggota Penguji
/
r.� Pesa:::p, NS, M.Kes 2. Sandra . J. Tombolum S.SiT S.Pd M.Kes
NTP. 19700415 198903 200 I NTP.197 131 199203 2001
iii
CURRICULUM VITAE
A. IDENTITAS
NIM : PO 711540112065
Agama : Hindu
B. RIWAYAT PENDIDIKAN
Tahun 2000-2006 : SD Negeri I Toi Ii
iv
KATA PENGANTAR
Om Swastyastu
Puji Syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpah dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Tugas Akhir
Kecarnatan Singkil Kota Manado" Sebagai salah satu syarat untuk menyelesaikan
Kebidanan.
bimbingan, bantuan, dan dorongan dari berbagai pihak. Oleh karena itu melalui pengantar
ini penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya kepada :
Akhir ini.
3. Atik Purwandari, SKM, M.Kes, selaku Ketua Program Studi Diploma ill Kebidanan
4. Robin Dompas, S.SiT, S.Pd, MPH, selaku Penguji I yang telah memberikan saran
Lahan Praktek, serta para Bidan dan Perawat yang telah memberikan kesempatan
7. NY.F.D selaku pasien komprehensif yang telah bersedia dan banyak membantu
8. Seluruh Dosen dan Staf Tata Usaha Program Studi Kebidanan yang telah
9. Penulis juga mengucapkan ban yak terima kasih, sayang dan hormat sebesar-besarnya
kepada Papa, Mama dan Kakak yang penuh dengan kasih sayang dan kesabaran
I 0. I Kadek Putra Ardika yang selalu memberikan dorongan, motivasi, semangat dan
11. Sahabat - sahabat tersayang Ni Luh Fitriani, Niluh Devi Andewi, Ni Nyoman
Santika Dewi, Fhilia Suci Nugraheni dan Febriana J. Sigar yang sudah membantu
12. Selurub mahasiswa tingkat ill angkatan 2012 yang telah memberikan dukungan dan
doa serta berbagi suka dan duka bersama selama perkuliahan sampai saat ini.
vi
Penulis menyadari bahwa masih ada kekurangan dalam peyusunan
Laporan
Tugas Akhir. Penulis mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun
Laporan Tugas Akhir ini dapat bermanfaat bagi ternan-teman seprofesi dalam
Semoga Tuhan Yang Maha Esa senantiasa memberikan karunia dan rahrnat
serta membalas semua kebaikan dari pihak yang telah membantu dalam penyusunan
Om Santi-Santi-Santi Om
Penulis
VII
DAFfAR ISi
Halaman
HALAMAN JUDUL i ii
LEMBARAN PERSETUJUAN iii
LEMBARAN PENGESAHAN iv
CURRICULUM VITAE v
KATA PENGANT AR vii
DAFT AR ISi ix
DAFTAR LAMPIRAN
ABSTRAK x
BAB I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang I
B. Perumusan Masalah 4
C. Tujuan Penelitian
I. Tujuan Umum 4
2. Tujuan Khusus 5
D. Manfaat Penelitian 6
ix
DAFTAR LAMPlRAN
Halaman
x
Nengah Nilawati, 2015. Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny.F.D
Di Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil Kota Manado. (Pembimbing I Sandra
G. J Tombokan, S.SiT, S.Pd, M.Kes dan Pembimbing II Atik Purwandari, SKM, M. Kes).
ABSTRAK
A. La tar Belakang
Seorang ibu dapat meninggal tiap menit dalam sehari yang disebabkan oleh
sebanyak 37 juta Kelahiran Hidup dikawasan Asia Tenggara setiap tahunnya, sementara
total kernatian ibu dan bayi baru lahir dikawasan ini diperkirakan berturut-turut 170.000
dan 1,3 juta pertahun, kematian ibu sebanyak 99% akibat masalah persalinan dan
Angka Kernatian Ibu tercatat mencapai 359/100.000 KH. Rata-rata AIU meningkat di
banding basil SDKI 2007 yang mencapai 228/100.000 KH, Angka Kematian Bayi tahun
2012 mencapai 32/1.000 KH, terjadi peningkatan AKB pada tahun 2007 yaitu 34/1.000
KH, dengan penyebab kematian ibu 28% karena perdarahan, eklampsi 24%, infeksi 11 %,
abortus 5%, partus larna/macet 5%, emboli obstetri 3%, kornplikasi masa puerperiurn 8%,
lain-lain 11 %. Dengan meningkatnya AKI dan AKB tentu pemerintah harus lebih
meningkatkan lagi daya kerja yang sebelumnya bertekad akan menurunkan AIU hingga
102/100.000 KH dan AKB diperkirakan target 23/1.000 KH pada tahun 2015 sesuai
AKI di Sulawesi Utara tahun 2012 sebesar 125/100.000 KH dan meningkat pada
tahun 2013 menjadi 191/100.000 KH. Penyebab utarna kematian ibu di Propinsi Sulawesi
Utara pada tahun 2013 adalah perdarahan 36%, hipertensi 24%, infeksi 3%, partus lama
1% dan lain-lain 36%. Kondisi AKI dan AKB Kota Manado tahun 2013 yaitu AKI
5/100.000 KH (2013), dibandingkan dengan AIU tahun 2011 sebesar 188/100.000 KH,
Manado, 2014).
1
2
antara lain rendahnya cakupan pertolongan oleh tenaga kesehatan, faktor 4 terlalu
3 terlambat, fasilitas kesehatan yang kurang mernadai (Nurasiah dkk, 2014). Secara
langsung penyebab tingginya AKI adalah perdarahan postpartum, infeksi, dan eklarnpsi.
Dari 5.600.000 wanita harnil di Indonesia, sejumlah 27% akan mengalarni komplikasi
atau rnasalah yang bisa berakibat fatal (Hutari, 2012). Sedangkan AKB disebabkan oleh
Berdasarkan survei awal diperoleh dari profit Unit Pelayanan Tingkat Daerah
(UPTD) Puskesmas Wawonasa tahun 2013 yang diambil pada tanggal 03 Februari 2015,
jurnlah ibu hamil (2013) yaitu 413 ibu, cakupan kunjungan ibu harnil Kl 419 (101,5%),
dengan target Nasional 100%, K4 384 (93,0%) dengan target Nasional 95%. Jumlah
ibu bersalin 394, jurnlah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan 372 (94,4%)
dengan target Nasional 90%. Jumlah bayi baru lahir 372, cakupan kunjungan
neonatal 162, menurut jenis kelamin yaitu KN I dan KN3 (KN Lengkap) laki-laki
162 (43,5%), perempuan 210 (56,5%) dengan target Nasional 90%. Jumlah ibu nifas
yang mendapat pelayanan kesehatan dan mendapatkan vitamin A yairu 372. Jumlah
PUS 3.367, jurnlah peserta KB baru 99 (2,9%) PUS, jurnlah peserta KB aktif yaitu
Pada tahun 2014 di Puskesmas Wawonasa jumlah ibu harnil 413 ibu, cakupan
kunjungan ibu hamil Kl 401 (97,1%), dengan target Nasional 100%, K4 392 (94,92%)
dengan target Nasional 95'Yo. Sasaran ibu bersalin 394, jurnlah persalinan yang ditolong
oleh tenaga kesehatan 352 (89,3%) dengan target Nasional 90%. Jurnlah bayi baru lahir
352, cakupan kunjungan neonatal KNl dan KN3 (KN Lengkap) 352 (89,3%)
dengan
target Nasional 90%. Jumlah ibu nifas 352 ibu, cakupan kunjungan nifas KFI dan
KF3
Upaya untuk mencapai target MDGs pada tahun 2015 dengan meningkatkan
kualitas pelayanan ANC oleh tenaga kesehatan profesional, cakupan persalinan ditolong
ibu diantaranya pelayanan kesehatan dasar (primary health care), safe motherhood
initiative, bidan di desa, gerakan sayang ibu (GSQ, gerakan pembangunan berwawasan
kesehatan menuju Indonesia sehat 20 I 0, making pregnancy safer, PONED dan PONEK
serta desa siaga (Prawirohardjo, 2013). Upaya pemerintah dalam rangka memecahkan
secara menyeluruh dari mulai hamil, bersalin, nifas sampai pada bayi baru lahir agar
mengetahui yang terjadi pada ibu ha mil, bersalin, nifas sampai bayi baru lahir serta dalarn
sesuai kebutuhan ibu, serta mampu melakukan evaJuasi terhadap tindakan yang telah
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
l. Tujuan Umun
2. Tujuan Khusus
Manado.
D. Manfaat Penelitian
l. Manfaat teoritis
komprehensi f.
2. Manfaat praktis
b. Bagi responden
Untuk meningkatkan pengetahuan pada ibu dan keluarga pada masa harnil, bersalin,
A. Konsep Dasar
1. Kehamilan
a. Pengertian
kehamilan
Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahimya janin. Lamanya harnil
normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bu Ian 7 hari) dihitung dari hari pertama haid
terakhir. Keharnilan dibagi dalam 3 triwulan yaitu triwulan pertama dimulai dari
konsepsi sarnpai 3 bulan, triwulan kedua dari bulan keernpat sarnpai 6 bulan, triwulan
janin. b) Denyutjantungjanin.
a) Amenorea
Wanita harus mengetahui tanggal Hari Pertama Haid Terakhir (HPHT) supaya
dapat ditaksir umur kehamilan dan Taksiran Tanggal Persalinan (TTP) yang
dihitung dengan menggunakan rumus dari Naegele yaitu TIP (hari pertarna
HT
pertama. Oleh karena sering terjadi pada pagi hari, maka disebut morning
Ibu hamil sering merninta makanan atau minuman tertentu terutama pada bulan•
bauan. d) Pingsan
Bila berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat bisa
timbul kembali.
f) Payudara
payudara. g) Miksi
Miksi/BAK senng terjadi karena kandung kemih tertekan oleh rahim yang
membesar. Gejala ini hilang pada triwulan kedua kehamilan. Pada akhir
kehamilan, gejala ini kembali karena kandung kernih ditekan oleh kepala janin.
h) Konstipasi
Konstipasi terjadi karena tonus otot-otot usus menurun oleh pengaruh hormone
steroid.
a) Perut membesar
8
b) Uterus membesar, terjadi perubahan dalam bentuk besar dan konsistensi dari
Rahim.
c) Tanda Hegar
Ditemukan pada keharnilan 6-12 minggu, yaitu adanya uterus segmen bawah
d) Tanda Chadwick
e) Tanda Piscaseck
Adanya tempat yang kosong pada rongga uterus karena embrio biasanya terletak
g) Teraba Ballotement.
l) Uterus
kurang. Selama kehamilan, uterus akan berubah menjadi suatu organ yang
mampu menarnpung janin, placenta dan cairan amnion rata-rata pada akhir
kehamilan volume totalnya mencapai 5 liter bahkan dapat mencapai 20 liter atau
2) Serviks
Satu bulan setelah konsepsi serviks akan menjadi lebih lunak dan kebiruan.
3) Ovarium
Proses ovuJasi selama kehamilan akan terhenti dan pematangan folikel baru
juga ditunda. Han ya satu korpus luteum yang dapat ditemukan diovarium,/o/ike/
ini akan berfungsi maksirnal selama 6-7 rninggu diawal kehamilan dan setelah itu
akan berperan sebagai penghasil progesterone da lam jumJah yang relative nominal.
sehingga pada vagina akan terlihat berwarna keunguan yang dikenal dengan tanda
5) KuJit
Pada kulit dinding perut akan terjadi perubahan warna menjadi kemerahan,
kusam, dan kadang-kadang juga akan mengenai daerah payudara dan paha.
Perubahan ini dikenal dengan nama striae gravidarum. Pada banyak perernpuan,
garis dipertengahan perutnya (Linea alba) akan berubah menjadi hitam kecoklatan
yang disebut dengan linea nigra. Kadang-kadang akan muncul dalam ukuran yang
6) Payudara
lunak, Setelah bulan kedua payudara akan bertambah ukurannya dan vena-vena
dibawah kulit akan lebih terlihat. Puring payudara akan lebih besar, kehitaman dan
tegak. Setelah bulan pertarna suaru cairan berwarna kekuningan yang disebut
kolostrum dapat keluar. Kolostrum ini berasal dari kelenjar-kelenjar asinus yang
10
mulai bersekresi. Meskipun dapat dikeluarkan, air susu belum dapat diproduksi
7) Perubahan Metabolik
dari uterus dan isinya. Kemudian payudara, volume darah, dan cairan
12,5 kg. Pada trimester kedua perempuan dengan gizi baik dianjurkan
menambah berat badan per minggu sebesar 0,4 kg, sernentara pada perernpuan
dengan gizi kurang atau berlebih dianjurkan menambah berat badan per minggu
8) Sirkulasi Darah
Volume darah semakin rneningkat dan jumlah serum darah lebih segar
9) Traktus urinarius
uterus yang mulai mernbesar sehingga menimbulkan sering berkemih. Keadaan ini
akan hilang dengan makin tuanya kehamilan bila uterus keluar dari rongga panggul.
I 0) Sistem Muskuloskeletal
Lordosis yang prograsif akan menjadi bentuk yang umum pada kehamilan
pusat daya berat ke belakang kearah dua tungkai. Morbilitas tersebut dapat
11
I) Perdarahan
disebabkan oleh plasenta previa. Perdarahan yang terjadi sangat terkai l dengan
plasenta dan kondisi segmen bawah rahim yang menjadi tempat irnplementasi
(40%) atau vasa previa (5%) dari keseluruhan kasus perdarahan antepartum.
Sakit kepala yang hebat dapat terjadi selama kehamilan dan sering kali
Edema ialah penimbunan cairan secara umum dan berlebihan dalam jaringan
tubuh dan biasanya dapat diketahui dari kenaikan berat badan serta pembengkakan
12
kaki, jari tangan, dan muka, adanya masalah serius apabila ditandai dengan tanda•
c) Bengkak disertai dengan keluhan fisik lainnya, seperti sakit kepala yang hebat,
pandangan rnata kabur, dan lain-lain. Hal ini dapat merupakan pertanda anemia,
keselamatan jiwa adalah yang hebat, menetap, dan tidak hilang setelah beristirahat.
atau ke enarn, beberapa ibu dapat merasakan gerakan bayinya lebih awal. Jika
bayi tidur, gerakannya akan melemah. Gerakan bayi akan lebih mudah terasa
jika ibu berbaring atau beristirahat, dan jika ibu makan dan minum dengan baik
(Kusmiyati, 2013).
I) Kebutuhan Fisik
a) Kebutuhan fisik pada ibu harnil sangat diperlukan, yairu meliputi oksigen,
kehamilan.
13
a) Trimester I
Pada trimester ini adalah periode penyesuaian diri, seringkali ibu mencan
tanda-tanda untuk lebih meyakinkan bahwa dirinya memang harnil, ibu sering
merasa bingung, sekitar 80% ibu melewati kekecewaan, menolak, sedih dan
gelisah.
b) Trimester II
Periode ini sering disebut periode sehat (radian health) ibu sudah bebas dari
gerakan bayi saat di USG semakin meyakinkan bahwa bayinya ada dan dia
sedang ha mil.
c) Trimester ill
Periode ini sering disebut periode menunggu dan waspada sebab saat itu ibu
persalinan.
I) AsuhanAntenatal
kembang bayi.
14
b) Meningkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik, mental, dan sosial ibu dan
bayi.
d) Mempersiapkan persalinan cukup bulan, ibu dan bayi dapat melewati proses
a) Kunjungan antenatal
Tinggi badan ibu dikategorikan adanya resiko apabila hasil pengukuran <
145 cm. Kenaikan berat badan ibu normal rata-rata 6,5 kg sampai 16 kg.
Diukur setiap kali ibu datang dan berkunjung, deteksi tekanan darah yang
Apabila rurun di bawah normal kita pikirkan kearah anemia. Tekanan darah
Menggunakan pita sentimeter, letakkan titik no pada tepi atas sympisis dan
2 16 cm 16
3 20 cm 20
4 24cm 24
5 28cm 28
6 32cm 32
7 36cm 36
8 40cm 40
(Walyani, 2015).
Untuk memenuhi kebutuhan volume darah pada ibu hamil dan nifas, karena
(6) Pemeriksaan Hb
Adalah suatu bentuk wawancara (tatap muka) untuk menolong orang lain
2. Persalinan
a. Pengertian persalinan
Persalinan dan kelahiran normal adalah proses pengeluaran janin yang terjadi
pada kehamilan cukup bulan (37-42 rninggu), lahir spontan dengan presentasi
belakang kepala yang berlangsung dalam 18 jam, tanpa komplikasi baik pada ibu
Persalinan rnerupakan proses membuka dan menipisnya serviks dan janin turun
kedalam jalan lahir kernudian berakhir dengan pengeluaran bayi yang cukup bulan
atau hampir cukup bulan atau dapat hidup di luar kandungan di susul dengan
pengeluaran plasenta dan selaput janin dari tubuh ibu melalui jalan lahir, dengan
b. Fisiologi persalinan
l) Teori
keregangan
melewati batas waktu tertentu terjadi kontraksi sehingga persalinan dapat dimulai.
Keadaan uterus yang terus membesar menjadi tegang mengakibatkan iskemia otot•
otot uterus.
17
Proses penuaan plasenta terjadi mulai umur kehamilan 28 minggu, dirnana terjadi
tertentu.
4) Teori Prostaglandin
a) Lightening
kepala bayi sudah masuk pintu atas panggul yang disebabkan oleh :
2) Tanda-tanda persalinan
c) Pengeluaran cairan.
Terdiri dari : his pembukaan, his pengeluaran dan his pelepasan uri.
c) Tenaga rnengejan :
2) Passage (panggul)
(a) Os
ischium (b) Os
Pubis (c) Os
Sacrum (d) Os
illium
(2) Os cossygis
Bidang panggul adalah bidang datar irnajiner yang melintang terhadap panggul
persal inan.
3) Passanger ( Fetus)
c) Quickening (terasa gerakan janin pada ibu hamil) terjadi usia kehamilan 16-20
rmnggu.
4) Plasenta
5) Psikologi
Pada kala I disebut juga kala pembukaan, kala II disebut juga tahap pengeluaran,
kala ITT disebut juga kala uri, kala IV adalah 2 jam setelah plasenta keluar,
Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus yang teratur dan timbul
his dimana ibu telah mengeluarkan lendir yang bersemu darah (bloody show).
Lendir tersebut yang berasal dari kanalis servikalis rneningkat (frekuensi dan
kekuatannya) hingga serviks membuka lengkap (10 cm). Kala I persalinan terdiri
a) Fase Laten
kurang dari 4 cru. Fase ini berlangsung ± 8 jam. Kontraksi mulai teratur lamanya
b) Fase aktif
Frekuensi dan lama kontraksi uterus akan meningkat secara bertahap dimana
terjadi 3 kali atau Jebih dalam waktu 10 menit dan berlangsung selama 40 detik
terbawah janin.
2) Kala TI
Persalinan kala II dimulai ketika pembukaan serviks sudah Jengkap (10 cm) dan
Proses kala TI berlangsung 2 jam pada primigravida dan I jam pada multipara.
Dalarn kondisi yang normal pada kala II kepala janin sudah masuk dalam dasar
panggul, saat his dirasakan tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara
3) Kala III
Menurut Prawirohardjo 2012, persalinan kala III dirnulai segara setelah bayi lahir
dan berakhir dengan lahimya plasenta serta selaput ketuban yang berlangsung tidak
lebih dari 30 menit. Biasanya plasenta lepas dalam 6 sampai 15 menit setelah bayi
4) Kala IV
ampul oksitosin dan memasukkan 1 buah alat suntik sekali pakai 3 cc ke dalam
5) Memakai sarung tangan DTI pada tangan kanan yang di gunakan unruk periksa
dalam.
6) Mengambil alat suntik sekali pakai dengan tangan kanan, isi dengan oksitosin dan
letakkan kembali kedalam wadah partus set. Bila ketuban belum pecah,
gerakan dari vulva ke perineum (bila daerah perineum dan sekitarnya kotor
karena kotoran ibu yang keluar, bersihkan daerah tersebut dari kotoran).
9) Mencelupkan tangan kanan yang bersarung tangan kedalarn larutan klorin 0,5%,
membuka sarung tangan dalarn keadaan terbalik dan merendamnya dalarn larutan
klorin 0,5%.
23
10) Memeriksa denyut jantung janin setelah kontraksi uterus selesai pastikan
11) Memberi tahu ibu pembukaan sudah lengkap dan keadaan janin baik, meminta ibu
untuk meneran saat ada his, bila ia sudah merasa ingin meneran.
12) Meminta bantuan keluarga untuk menyiapkan posisi ibu untuk meneran, (pada
saat ada his, bantu ibu dalam posisi setelah duduk dan pastikan ia merasa
nyaman).
13) Melakukan pimpinan meneran saat ibu mempunyai dorongan yang kuat untuk
meneran..
14) Saal kepala janin terlihat di vulva dengan diameter 5-6 cm, mernasang handuk
15) Mengambil kain bersih, melipat 1/3 bagian dan rneletakkannya dibawah bokong
ibu.
18) Saal sub-occiput tarnpak dibawah simfisis, tangan kanan rnelindungi perineum
dengan dialas lipatan kain di bawah bokong, sementara tangan kiri menahan
puncak kepala agar tidak terjadi defleksi yang terlalu cepat saat kepala lahir.
(rninta ibu untuk tidak meneran dengan nafas pendek-pendek). Bila didapatkan
mekonium pada air ketuban, segera setelah kepala lahir lakukan penghisapan pada
19) Menggunakan kasa/kain bersih unruk membersihkan muka janin dari lendir dan
darah.
21) Menunggu hingga kepala janin selesai melakukan putaran paksi luar secara
spontan.
22) Setelah janin menghadap paha ibu, tempatkan kedua telapak tangan
biparietal
kepala janin, tarik secara hati-hati ke arah bawah sampai bahu anterior/depan
lahir, kemudian tarik secara hati-hati ke atas sarnpai bahu posterior/belakang lahir.
Bila terdapat lipatan tali pusat yang terlalu erat hingga menghambat putaran paksi
luar a tau lahirnya bahu, minta ibu berhenti meneran, dengan perlindungan tangan
kiri, pasang klem di dua tempat pada tali pusat dan potong tali pusat di antara dua
klem tersebut,
23) Setelah bahu lahir, tangan kanan menyangga kepala, leher dan bahu janin bagian
posterior dengan posisi ibu jari pada leher (bagian bawah kepala) dan ke empat
jari pada bahu dan dada/punggung janin, sementara tangan kiri mernegang lengan
24) Setelah badan dan lengan lahir, tangan kiri menyusuri pinggang ke arah
bokong
dan tungkai bawah janin untuk memegang tungkai bawah (selipkan jari telunjuk
25) Setelah seluruh badan bayi Jahir pegang bayi berturnpu pada lengan
kanan
Jetakkan bayi di atas perut ibu dengan posisi kepala Jebih rendah dari badan (bila
26) Segera mengeringkan bayi, membungkus kepala dan badan bayi kecuali bagian
tali pusat.
27) Menjepit tali pusat menggunakan klern kira-kira 3 cm dari umbilicus bayi.
25
Melakukan urutan tali pusat ke arah ibu dan memasang klem diantara kedua 2 cm
28) Memegang tali pusat diantara 2 klem menggunakan tangan kiri, dengan
perlindungan jari-jari tangan kiri, memotong tali pusat di antara kedua klem. Bila
bayi tidak bernafas spontan lihat penanganan khusus bayi baru lahir.
29) Mengganti pembungkus bayi dengan kain kering dan bersih, membungkus bayi
hingga kepala.
30) Memberikan bayi pada ibu untuk disusui bila ibu menghendaki.
33) Menyutikan Oksitosin 10 unit secara intra muskuler pada bagian luar paha kanan
1/3 atas setelah melakukan aspirasi terlebih dahulu untuk mernastikan bahwa
34) Memindahkan klem pada tali pusat hingga berjarak 5-10 cm dari vulva.
35) Meletakkan tangan kiri di atas simpisis menahan bagian bawah uterus, sementara
tangan kanan memegang tali pusat rnenggunakan klem atau kain kasa dengan
36) Saat kontraksi, memegang tali pusat dengan tangan kanan sementara tangan kiri
menekan uterus dengan hati-hati ke arah dorsokranial. Bila uterus tidak segera
berkontraksi, min ta ibu a tau keluarga untuk melakukan stimulasi putting susu.
37) Jika dengan peregangan tali pusat terkendali tali pusat terlihat bertarnbah panjang
dan terasa adanya pelepasan plasenta , min ta ibu unnik meneran sedikit sementara
tangan kanan menarik tali pusat ke arah bawah kemudian ke atas sesuai dengan
38) Setelah plasenta tarnpak di vulva, teruskan melahirkan plasenta dengan hati-hati.
Bila perlu (terasa ada tahanan), pegang plasenta dengan kedua tangan dan lakukan
27
selaput ketuban.
39) Segera setelab plasenta lahir, melakukan masase pada fundus uteri dengan
menggosok fundus secara sirkuler menggunakan bagian palmar 4 jari tangan kiri
40) Sambil tangan kiri rnelakukan rnasase padafundus uteri, periksa bagian maternal
dan bagianfetal plasenta dengan tangan kanan untuk memastikan bahwa seluruh
kotelidon dan selaput ketuban sudah lahir lengkap, dan memasukkan ke dalam
41) Memeriksa apakah ada robekan pada introitus vagina dan peremum yang
42) Periksa kembali kontraksi uterus dan tanda adanya perdarahan pervaginam,
43) Membersihkan sarung tangan dari lendir dan darah di dalam larutan klorin 0,5%,
kernudian bilas tangan yang masih mengenakan saning tangan dengan air yang
44) Mengikat tali pusat kurang lebih I cm dari umbilicus dengan sarnpul mati.
45) Mengikat balik tali pusat dengan simpul mati untuk kedua kalinya.
46) Melepaskan klem pada tali pusat dan memasukkannya dalam wadah berisi larutan
klorin 0, 5%.
50) Mengajarkan ibu/keluarga untuk memeriksa uterus yang rnemiliki kontraksi baik
53) Merendam semua peralatan bekas pakai dalam Jarutan klorin 0,5%.
sediakan..
55) Membersihkan ibu dari sisa air keruban, lendir dan darah dan menggantikan
56) Memastikan ibu merasa nyarnan dan mernberitahu keluarga untuk mernbantu
58) Membersihkan sarong tangan di dalam larutan klorin 0,5% melepaskan sarong
tangan dalam keadaan terbalik dan merendamnya dalam larutan klorin 0,5%.
Menurut Manni (2012), inisiasi rnenyusu dini (IMO) merupakan program bayi
yang harus aktif menemukan sendiri putting susu ibu. Adapun langkah-Jangkah IMD
adalah :
1) Letakkan bayi yang baru lahir di dada ibunya dan membiarkan bayi ini merayap
unruk menemukan putting susu ibu untuk menyusu. IMO harus dilakukan
Jangsung saat lahir, tanpa boleh ditunda dengan kegiatan menimbang atau
mengukur bayi. Bayi juga tidak boleh dibersihkan, hanya dikeringkan kecuali
tangannya. Proses ini harus berlangsung skin to skin antara bayi dan ibu.
29
2) Tahapannya adalah setelah bayi diletakkan, bayi akan menyesuaikan diri dengan
lingkungan barunya, maka kemungkinan saat pertama kali diletakkan di dada ibu,
bayi belum bereaksi. Kemudian berdasarkan bau yang dicium dari tangannya, ini
membantu bayi menernukan puling susu ibunya. Bayi akan merangkak naik
dengan menekankan kakinya pada perut ibu. Bayi akan menjilati kulit ibunya
yang mengandung bakteri baik sehingga kekebalan tubuh bayi dapat bertarnbah.
Ingar, bahwa dalam IMD, petugas tidak boleh memberikan bantuan apapun pada
bayi tapi biarkan bayi menyusu sendiri. Biasanya, bayi dapat menernukan puling
kurang nyaman.
nafas.
h. Partograf
Partograf adalah alat bantu yang digunakan pada fase aktif persalinan yang
berupa catatan grafik kemajuan persalinan untuk memantau keadaan ibu dan janin,
yang sudah digunakan sejak tahun 1970, partograf dapat dianggap sistem peringatan
awal yang membantu pengarnbilan keputusan lebih awal kapan seorang ibu harus
fase aktif persalinan dan menyediakan lajur dan kolom untuk mencatat hasil•
nomor catatan medik, t.anggal dan wakru mulai dirawat dan waktu pecahnya
selaput ketuban.
b) Kondisi janin diantaranya DJJ, warna dan adanya air ketuban, penyusupan
terbawah janin atau presentasi janin, garis waspada dan garis bertindak.
d) Jam dan waktu diantaranya waktu mulainya fase aktifpersalinan dan wakru
f) Kondisi ibu diantaranya nadi, tekanan darah, dan temperatur serta urin.
30
a) Infonnasi tentang ibu yaitu melengkapi bagian awal atas partograf secra
Nilai air ketuban setiap kali dilakukan pemeriksaan dalam dan nilai
Jarnbang berikur:
dipalpasi.
dipisahkan.
dipisahkan.
31
d) Kemajuan persalinan
persalinan. Angka 0-10 yang tertera di tepi kolom paling kiri dalah
Penurunan kepala 4 jam diberi tanda (o) pada garis waktu yang
(Nurasiah, 2012).
1-16. Setiap kontak menyatakan waktu satu jam sejak dimulainya fase
lajur kotak untuk waktu mulainya fase aktif, tertera kotak-kotak untuk
f) Kontraksi uterus
Dibawah lajur waktu partograf terdapat lima lajur kotak dengan tulisan
"kontraksi per setiap 30 menit" disebelah luar kolom paling kiri. Setiap
kotak menyatakan satu kontraksi. Setiap 30 menit, raba dan catat jurnlah
(3) lsi penuh kotak yang sesuai menyatakan kontraksi yang lamanya
Dibawah lajur kotak observasi kontraksi uterus tertera lajur kotak unruk
dan kenyamanan ibu yaitu tanda-tanda vital dan volume urin, protein
atau aseton.
Catat semua asuhan, pengamatan dan keputusan klinik lainnya di sisi luar
kolom partograf.
yang dilakukan sejak persalinan kala I hingga kala IV termasuk BBL. Catatan
a) Data dasar
Data dasar terdiri atas tanggal, nama bidan, tempat persalinan, alamat
b) Kala I
penatalaksanaan tersebut.
c) Kala II
d) Kala m
Kala III terdiri atas lama kala III, pemberian oksitosin, penegangan tali
Informasi bayi baru lahir terdiri atas berat dan panjang badan, jenis
t) Kala IV
Kala IV berisi tentang tekanan darah, nadi, suhu, tinggi fundus, kontraksi
Bayi baru lahir (BBL) adalah bayi yang baru mengalami proses kelahiran,
berusia 0-28 hari. BBL memerlukan penyesuaian fisiologis berupa maturasi, adaptasi
toleransi bagi BBL untuk dapat hidup dengan baik (Marmi, 2012).
I) Perubahan pernapasan
Selama dalam uterus janin mendapat oksigen dari pertukaran gas melalui
plasenta, setelah lahir melalui paru. Janin cukup bulan mengalami penurunan cairan
paru pada hari-hari sebelum persalinan dan selama persalinan. Hal ini terjadi
sebagai respon terhadap peningkatan hormon stres dan terdapat peningkatan protein
2) Perubahan kardiovaskuler
Aliran darah plasenta terhenti pada saat tali pusat diklem. Tindakan ini
3) Perubahan termoregulasi
Suhu bayi baru lahir dapat turun beberapa derajat setelah kelahiran karena
kehidupan, namun sel-sel ini belum aktif selama beberapa bu Ian. Selama tiga bulan
pertama kehidupan, bayi dilindungi oleh kekebalan pasif yang diterima dari ibu.
36
Oleh sebab itu, neonatus rentan terhadap infeksi dan respon alergi. Imunoglobin A
(lgA) hilang dari saluran pernapasan, kecuali jika bayi tersebut menyusu air susu
ibu (ASI). IgA juga tidak terdapat dalam saluran gastrointestinal. Infeksi
5) Perubahan gastrointestinalis
Enzirn-enzim digestis aktif pada waktu bayi lahir dan dapat meyokong
refleks yang penting untuk rnenghantarkan makanan sudah terbentuk waktu lahir.
Pencemaan protein dan karbohidrat telah tercapai. Mekonium, tinja berwama hitam
kehijauan lengket dan mengandung darah sarnar diekskresikan dalam 24 jam pada
6) Perubahan ginjal
Sebagian besar bayi baru lahir berkemih dalam 24 jam pertama setelah lahir
dari 2-6 kali sehari pada I hari pertama. Setelah itu mereka berkemih 5-20 kali
dalam 24 jam. Laju filtrasi glomerulus secara relative rendah pada waktu lahir
disebabkan oleh tidak adekuatnya area perrnukaan kapiler glomerulus. Urin dapat
7) Perubahan hepar
Selama masa janin sampai lahir hati terus membantu pembentukkan darah. Selama
masa neonatus hati mernproduksi zat yang esensial untuk pernbenrukkan darah.
Penyimpanan zat besi ibu cukup memadai bagi bayi sampai lima bulan kehidupan
ekstrauterin . Pada saat ini bayi baru lahir menjadi rentan terhadap defisiensi zat
besi.
8) Perubahan neurologis
pengaturan suhu yang labih, control otot yang buruk. Perkembangan neonatus
terjadi cepat, sewaktu bayi tumbuh, perilaku yang lebih kompleks (misalnya,
9) Perubahan kulit
Kulit neonatus tarnpak relative trasparan serta lunak dan seperti beludru. Pada
bayi baru lahir, produksi melanin dan pigmentasi rendah sehingga kulit rentan
11) Reflek morro atau gerak memeluk bila dikagetkan sudah baik.
I) Sesak napas.
4) Malas minum,
6) Kurang aktif.
4) Memberi vitamin K.
6) ldentifikasi bayi,
7) Pencegahan infeksi
Pembersihan jalan nafas, perawatan tali pusat, perawatan mata, dan identifikasi
adalah rutin segera dilakukan, kecuali bayi dalam keadaan kritis, dan dokter
4. Nifas
a. Pengertian Ni fas
Masa nifas (puerperium) dimulai setelah plasenta lahir dan berakhir ketika alat•
alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum harnil. Masa nifas berlangsung
39
selama 6 minggu atau 42 hari, namun secara keseluruhan akan pulih dalam waktu 3
bulan. Masa nifas atau postpartum disebut juga puerperium yang berasal dari bahasa
Jatin yaitu dari kata "Puer" yang artinya bayi dan " Parous" berarti melahirkan
(Anggraini, 2010).
1) Uterus
kembali ke kondisi sebelum harnil dengan berat sekitar 60 gram. Proses ini
dimulai segera setelah plasenta lahir akibat kontraksi otot-otot polos uterus.
b) Lochea
Lochea adalah eksresi cairan Rahim selama masa nifas. Lochea rnengandung
darah dan sisa jaringan desidua yang nekrotik dari dalam uterus. Proses
(l) LocheaRubra/Merah
Cairan yang keluar berwarna merah karena berisi darah segar, jaringan
sisa-sisa plasenta, dinding Rahim, lernak bayi, lanugo ( rambut bayi) dan
meconium
Mengandung leukosit, set desidu, se/ epite/, selapur lendir serviks dan
6 minggu postpartum.
2) Serviks
sedangkan serviks yang tidak berkontraksi terbenruk seperti cincin. Warna serviks
Vulva dan vagina mengalarni penekanan serta peregangan yang sangat besar
selarna proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari pertarna setelah proses
tersebut, kedua organ ini tetap berada dalam keadaan kendur. Pada post natal hari
Biasanya ibu mengalami obstipasi setelah melabirkan anak. Hal ini disebabkan
Perubahan hormonal pada masa hamil (kadar steroid yang tinggi) turut
selama masa pasca partum. Fungsi ginjal kembali normal dalam waktu satu bulan
6) Perubahan musculoskeletal
Ambulasi pada umumnya dimulai 4-8 jam post partum. Ambulasi dini sangat
Wanita menjadi pasif dan sangat tergantung serta berfokus pada dirinya, tubuhnya
Wanita yang baru melahirkan ini perlu istirahat atau tidur untuk mencegah gejala
kurang tidur dengan gejala lelah, cepat tersinggung, campur baur dengan proses
pemulihan.
Ibu khawatir akan kemampuannya untuk merawat bayinya dan khawatir tidak
mampu bertanggung jawab untuk merawat bayinya. Wanita post partum ini
berpusat pada kemampuannya dalam mengontrol diri, fungsi rubuh. Berusaha unruk
Pada masa ini umumnya ibu mengambil tanggung jawab unruk merawat bayinya,
dia harus menyesuaikan diri dengan ketergantungan bayi, begitu juga adanya
grefing karena dirasakan sebagai mengurangi interaksi sosial tertentu. Depresi post
l) Perdarahan pervaginarn
2) Infeksi nifas
Infeksi masa nifas atau puerpuralis adalah infeksi pada traktus genitalia yang
terjadi pada setiap saat antara pecah ketuban (ruptur membran) atau persalinan
Sesudah anak lahir ibu akan merasa lelah mungkin juga lemas karena kehabisan
tenaga. Hendaknya lekas berikan rninurnan hangat, susu, kopi, atau teh yang
bergula.
5) Merasa sedih atau tidak mampu mengasuh sendiri bayinya dan dirinya sendiri.
Wanita yang baru melahirkan sering mengeluh sakit kepala hebat atau penglihatan
kabur.
7) Pembengkakan ekstremitas.
5. Keluarga Berencana
a. Pengertian Keluarga
Berencana
Kontrasepsi yaitu pencegahan terbuahnya sel telur oleh sel sperma (konsepsi)
atau pencegahan menempelnya sel telur yang telah dibuahi ke dinding rahim. Terdapat
beberapa metode yang digunakan dalam kontrasepsi. Metode dalam kontrasepsi tidak
ada satupun yang efektif secara menyeluruh. Meskipun begitu, beberapa metode dapat
b. Jenis-jenis KB (Meilani,
2012).
berkala
oleh pasangan suarni istri dengan tidak melakukan sanggama pada masa
subur. Metode ini efektif bila dilakukan secara baik dan benar. Dengan
Suhu basal adalah suhu rubuh sebelum ada aktifitas apapun, biasanya
diambil pada saat bangun tidur dan belum meninggalkan tempat tidur. Suhu
c) Kondom pria
berbentuk tabung tidak tembus cairan, salah satu ujungnya tertutup rapat dan
2) kontrasepsi Oral
a) Pil KB
Alat kontrasepsi ini berbentuk pil yang berisi sintetis hormone estrogen
dan progesteron. Pil ini harus diminum set:iap hari oleh wanita untuk
sperma ke rahim. Efektivitas pil KB mencapai 99%. Selain pil KB, Patch
(seperti koyok) merupakan alat kontrasepsi yang cara kerjanya hampir sama
dengan pil KB. Bedanya patch ini tidak perlu dirninurn tetapi cukup
ditempelkan dipunggung.
3) konrrasepsi suntik
kehamilan dengan cara yang hampir sama dengan metode pil. Kontrasepsi suntik
atau injeksi adalah suntik hormone yang mencegah kehamilan. Setiap satu atau
tiga bulan sekali, wanita yang mernilih alat kontrasepsi ini harus bersedia disuntik
progesteron.
Alat Kontrasepsi Dalam Rahim atau yang sering disebut spiral adalah alat
gerakan dan kelangsungan hidup sperma dalam rahim sehingga sel sperma tidak
mencapai sel telur untuk membuahinya. AKDR juga mengubah lapisan dinding
embrio janin. Efektivitas AKDR adalah 98%, hampir sama dengan pil KB. Jika
45
kulit lengan atas. Susuk KB adalah batang kecil berisi hormone yang terbuat
hormone seperti pada pil KB selama tiga tahun. Bila pasangan suami istri
menginginkan anak, susuk KB dapat dicopot dan wanita yang menggunakan alat
rnaka tidak ada ovum yang dilepaskan sehingga tidak akan terjadifertilisasi.
a. Pengertian
rangkaian/tahapan yang logis untuk pengambilan suaru keputusan yang berfokus pada
merupakan pola pikir bidan. Dalam melaksanakan asuhan kepada klien diharapkan
dengan pendekatan pemecahan masalah yang sistimatis dari rasional, maka seluruh
aktifitas/tindakan yang diberikan oleh bidan kepada klien akan efektif dan terhindar
dari tindakan yang bersifat coba-coba yang akan berdarupak kurang baik untuk klien.
46
Pada langkah pertama ini dikurnpulkan semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk
a) Anamnese
Untuk mengetahui penyakit apa yang pemah diderita oleh klien dan
keluarga.
(6) Biopsikospiritual
beragama.
b) Pemeriksaan Fisik
Pemeriksaan fisik yaitu teristirnewa tanda-tanda vital yang terdiri dari tekanan
darah, nadi, pemapasan, suhu badan dan pemeriksaan kelainan pada tubuh.
47
(a) lnspeksi
ditemukan.
(b) Palpasi
involusi uterus.
(c) Perkusi
Tahap ini merupakan langkah awal yang akan rnenenrukan langkah berikutnya
sehingga kelengkapan data sesuai dengan kasus yang dihadapi akan menentukan
proses interpretasi yang benar atau tidak dalam tahap selanjutnya sehingga
dalam pendekatan ini harus komprehensif meliputi data Subjektif dan data
Objektif.
c) Kebutuhan adalah hal-hal yang dibutuhkan oleh klien dan belurn teridentifikasi
dalam diagnosis dan masalah yang didapat dengan melakukan analisa data.
3) Langkah Ill ldentifikasi diagnosis atau masalah potensial dan antisipasi penanganan
I masalah yang sudah diidentifikasi. Untuk Iangkah ini bidan dituntut untuk mampu
yang akan terjadi tetapi juga merumuskan tindakan antisipasi agar masalah atau
diagnosa potensial tidak terjadi. Diagnosa potensial pada kasus ini adalah potensial
kebidanan sehingga dari data yang dapat menunjukan satu siruasi yang memerlukan
tindak:an segera sementara hal yang Iain harus menunggu intervensi dari hasil
kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya antara lain dokter dan ahli gizi.
lengkap dapat dilengkapi. Pada kasus ini yang direncanakan adalah observasi
tanda-tanda vital, teristimewa tekanan darah, dan tanda-tanda infeksi yang disertai
dengan radang, merah, nyeri pada daerah Iuka, bau seperti bau Iuka busuk.
terjadinya infeksi.
6) Langkah VI Implementasi
Pada langkah ini rencana asuhan yang menyeluruh seperti yang diuraikan
pada langkah kelima dilaksanakan secara efisien dan aman. Perencanaan bisa
dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian oleh klien, atau anggota tim
Apabila bidan tidak dapat melakukan semua rencana pada langkah kelima
pada hari yang ditentukan maka dapat dilakukan pada jam dan hari yang
selanjutnya.
Langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan,
meliputi apakah kebutuhan telah terpenuhi dan mengatasi diagnosis dan masalah
S : Subjektif (Langkah I)
anamnesis.
50
0 : Objektif(Langkah 1)
Menggambarkan hasil analisis dan interpretasi data subjektif dan objektif dalam
suatu identifikasi.
berdasarkan assessment.
a. Pengertian
tahapan untuk mengarnbil kepurusan yang berfokus pada klien (PPKC, 2004).
b. Tujuan
dan berstandar pada ibu antenatal dengan rnemperhatikan riwayat ibu selama hamil
ini, keburuhan dan respon ibu serta mengindentifikasi penyakit-penyakit yang ada dan
pekerjaan, alamat.
Keluhan utarna adalah alasan kenapa klien datang ke ternpat bidan. Hal ini
disebut tanda atau gejala, dituliskan sesuai yang di ungkapkan oleh klien serta
(4) Siklus
Siklus haid terhitung mulai hari pertarna haid hingga hari pertarna haid
(5) Lamanya
(6) Banyaknya
Bidan ingin mengetahui tanggal hari pertama dari menstruasi terakhir klien
bulan dan
7 hari pada Hari Pertarna Haid Terakhir (HPHT) atau dengan mengurangi
(3) Masalah-masalah
ada keluhan.
(4) TempatANC
tersebut.
(7) Kehamilan dengan tekanan darah tinggi Pertanyaan ini perlu ditanyakan
(Walyani, 2015).
klasifikasi dari setiap tanda penyakit tersebut. Hal ini diperlukan untuk
fisik atau mendekati keluarga agar tidak menular pada ibu hamil dan
janinnya.
(a) Menikah
di usia muda sedangkan klien pada saat kunjungan sudah tidak rnuda
diharapkan.
Apabila klien mengatakan sudah lama menikah dan baru saja bisa
diharapkan.
h) Riwayat KB
(I) Metode
(2) Lamanya
(3) Masalah
kontrasepsi tersebut,
Buang Air Besar (BAB) : Frekuensi (apakah BAB teratur, warna (apa
(bagaimana warna urin klien), bau (tanyakan pada klien bagaimana bau
urine).
Tidur malam pola tidur malam perlu ditanyakan karena wanita hamil
tidak boleh kurang tidur apalagi tidur malam, jangan kurang dari 8 jam.
klien tersebut,
Respon ibu hamil terhadap kehamilan, seperti siap untuk kehamilan dan
siap untuk rnenjadi ibu, lama didarnbakan, salah satu tujuan perkawinan.
Respon ibu hamil pada kehamilan yang tidak diinginkan, yaitu belum siap,
kehamilan
Tekanan darah yang normal adalah 110/80 mmHg sampai 140/90 mmHg.
(3) Nadi
Nadi normal adalah 60 sampai 100 menit, Bila abnormal mungkin ada
Suhu badan normal adalah 36,5 ° C sampai 37,5 ° C. Bila suhu lebih tinggi
°
dari 37,5 C kemungkinan ada infeksi.
Diukur dalam cm, tanpa separu. Tinggi badan kurang dari 145 cm ada
Berat badan yang betambah terlalu besar atau kurang, perlu mendapatkan
( l) Pemeriksaan fisik/inspeksi
odema varices).
(I) Genitalia : kebersihan, pengeluaran pervaginam dan tanda-tanda
infeksi vagina
(a) Leopold I
Unruk rnengetahui tinggi fundus uteri dan bagian yang berada pada
bagian fundus dan mengukur tinggi fundus uteri dan sirnfisis untuk
minggu) cara Mc. Donald dengan pita ukuran (kalau > 22 minggu).
(b) Leopold II
(d) Leopold IV
belum.
frekuensi, keteraturan, dan kekuatan DJJ. DJJ normal adalah 120 sampai
160 per rnenit. Bila DJJ < 120 atau > 160 per menit, maka kemungkinan
( l) Pemeriksaan laboratorium
Dalam langkah kedua ini bidan membagi interpretasi data dalam tiga bagian, yaitu
sebagai berikut:
a) Diagnosis kebidanan
(Lalita, 2013).
b) Paritas
yang pertama kali) dan multigravida (hamil yang kedua kali atau lebih).
d) Masalah
Rurnusan masalah yang terjadi sesuai dengan kondisi ibu saat diberi asuhan.
e) Kebutuhan
atau masalah potensial yang mengantisipasi penanganannya. Pada langkah ini kita
diagnosis/rnasalah yang sudah diidentifikasi. Pada langkah ini bidan di tuntut untuk
kondisi klien. Langkah ini juga mengidentifikasi perlunya tindakan segera oleh
bidan atau dokter untuk dikonsultasikan atau ditangani bersama dengan anggota tim
Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan atau sebagian dikerjakan oleh
klien atau anggota tim kesehatan lainnya. Langkah ini dilaksanakan secara efisien
63
dan aman. Manajemen yang efisien akan menyangkut waktu dan biaya serta
Evaluasi ini dilakukan secara siklus dan dengan mengkaji ulang aspek asuhan yang
keberhasilan asuhan yang diberikan. Pada langkah ini meliputi evaluasi keefektifan
asuhan yang sudah diberikan. Rencana tersebut dapat dianggap efektifjika memang
S : Data Subjektif
O Data Obyektif
kesimpulan.
I. Diagnosa
P Planning/Perencanaan
I. Asuhan mandiri
2. Kolaborasi
3. Tes Diagnosa/lab
4. Konseling
64
5. Follow up
Persalinan a. Pengertian
Manajemen kebidanan pada ibu intranatal menurut Varney ( 1997), adalah proses
pemecahan masalah pada masa intra natal yang di gunakan sebagai metode untuk
b. Tujuan
intra natal dengan memperhatikan riwayat ibu selama kehamilan, kebutuhan dan
respon ibu serta rnengantisipasi resiko-resiko yang terjadi selama proses persalinan
(PPKC, 2004).
data yang diperlukan untuk mengevaluasi keadaan klien secara lengkap. Data
diperoleh rnelalui :
a) Anarnnese:
(6) Biopsikospritua.
65
atau lemah.
(2) Kesadaran
(b) Nadi
c) Pemeriksaan khusus
(1) Inspeksi
(a) Rarnbut : Wama, kebersihan dan mudah rontok atau tidak,
jauh/dekat).
66
gangguan pemapasan.
odema varices).
(2) Palpasi
presentasi.
(3) Auskultasi
67
adalah 120 sampai 160 per menit.Bila DJJ < 120 atau > 160 per
(4) Perkusi
d) Pemeriksaan penunjang
(1) Laboratorium.
kepala janin.
Data yang terkumpul ini sebagai data dasar untuk interpetasi kondisi
klien
Conteh:
69
Diagnosa : G2P ,Ao, harnil 39 rninggu, In partu Kala I, Fase aktif
70
lain.
Manajemen ini berlaku baik asuban primer periodic dan pada antenatal, juga
selama wanita tersebut bersarna bidan, misalnya pada masa intranatal. Data baru
mengindikasikan bidan harus segera bertindak untuk keselarnatan ibu dan bayi
(rnisalnya perdarahan ante partum, perdarahan post partum, distosia bahu, atau
pada bayi yang lahir dengan nilai APGAR yang rendah). Beberapa kasus
71
tindakan dokter.
Pada langkah ini direncanakan asuhan meyeluruh yang ditentukan oleh hasil
meliputi yang sudah teridentifikasi atau setiap masalah tetapi juga dari kerangka
pedoman antisipasi terhadap wanita tersebut apa yang terjadi berikutnya, apakah
dia membutuhkan penyuluhan, konseling atau rujukan bila ada masalah yang
asuhan harus disetujui oleh kedua belah pihak sehingga asuhan yang diberikan
dapat efektif
l) Bantulah ibu dalam masa persalinan jika ia tampak gelisah, ketakutan dan
kesakitan.
2) Jika ibu tersebut tampak kesakitan dukungan/ asuhan yang dapat diberikan
b) Posisi sesuai dengan keinginan ibu, tetapi jika ibu ingin ditempat tidur
mmum.
a) Jongkok.
b) Menungging.
c) Tidur
miring.
d) Setengah duduk,
mungkin.
mencegah dehidrasi.
pusat.
30 menit
73
4) Periksa wanita tersebut secara seksama dan jahit semua robekan pada
1) Periksa fundus setiap 15 menit pada jam pertama dan 20-30 menit selama
jam keduajika kontraksi tidak kuat, masase uterus sampai menjadi keras.
menit pada jam pertama dan setiap 30 men it setelah jam kedua.
3) Anjurkan ibu untuk minum demi mencegah dehidrasi, tawarkan ibu untuk
4) Bersihkan perineum ibu dan kenakan pakaian ibu yang bersih dan kering.
6) Biarkan bayi berada pada ibu untuk meningkatkan hubungan ibu dan
asuhan ini sebagian dilakukan oleh bidan, sebagian oleh klien sendiri atau oleh
dengan waktu biaya serta peningkatan mutu asuhan. Kaji ulang apakah semua
Pada langkah ini dievaluasi keefektifan asuhan yang diberikan, apakah telah
masalah, pelaksanaan rencana asuhan tersebut dapat dianggap efektif bila mana
benar-benar efektif.
8. Pendokumentasian SOAP
melalui anamnesa.
I. Diagnose
vamey).
P : Planning/perencanaan
a. Pengertian
Manajemen asuhan kebidanan pada bayi baru lahir menurut Varney (1997),
Asuhan segera pada bayi baru lahir adalah asuhan yang diberikan pada bayi pada
jam pertama setelah kelahiran dilanjutkan sampai 24 jam setelah kelahiran (PPKC,
2004).
b. Tujuan
Mernberikan asuhan yang adekuat dan terstandar pada bayi baru lahir dengan
memperhatikan riwayat bayi selama kehamilan dalam persalinan dan keadaan bayi
I) Langkah I : Pengkajian
unruk mengevaluasi keadaan bayi baru lahir. Pengkajian pada bayi baru lahir
Pengkajian ini bertujuan untuk mengkaji adaptasi bayi baru lahir dan
b) Pemeriksaan fisik
Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalarni masalah apapun, lakukanlah
(a) Pemafasan, pernafasan BBL normal 30-60 kali per menit, tanpa
retraksi dada dan tanpa suara merintih pada fase ekspirasi. Pada bayi
76
kecil, mungkin terdapat retraksi dada ringan dan jika bayi berhenti
normal.
(b) Wama kulit, bayi baru lahir aterm kelihatan lebih pucat dibanding
(c) Denyut jantung, denyut jantung BBL normal antara 100-160 kali per
menit, tetapi dianggap masih normal jika diatas 160 kali per menit
dalam jangka waktu pendek, beberapa kali dalam saru hari pertama
(e) Postur dan gerakan, postur normal BBL dalam keadaan istirahat
adalah mulai dari diam hingga sadar penuh dan dapat ditenangkan jika
(h) Kulit, warna kulit dan adanya vemiks kaseosa pembengkakan atau
(i) Tali pusat, normal berwama putih kebiruan paa hari pertama, mulai
(k)
77
kesimetrisan.
kepala.
perna fasan.
(p) Eliminasi : BBL normal biasanya kencing Jebih dari enam kali
frekuensi
a) Contoh Diagnosa :
gangguan pernapasan.
b) Masalah:
(3) Keburuhan :
(2) Usahakan adanya kontak antara kulit bayi dengan kulit ibunya
sesegera mungkin.
b) Masalah potensial :
Potensial timbul masalah ekonomi bagi orang tua yang tidak mampu karena
bayi premature atau asfiksia berat yang memerlukan perawatan yang lama dan
intensif.
atau ditangani bersarna dengan anggota TCM kesehatan yang lain sesuai dengan
kondisi bayi.
Contoh :Bila bayi baru lahir tidak bernapas dalam waktu 30 detik,
langkah sebelumnya.
Contoh
b) Perawatan mata.
e) Berikan VitK1.
80
aman.
Contoh
a) Mempertahan suhu tubuh bayi tetap hangat, dengan cara rnemastikan bayi
tetap hangat dan terjadi kontak antara kulit bayi dan kulit ibu, mengganti
handuk/kain basah dan bungkus bayi dengan selimut dan rnemastikan bayi
tetap hangat.
untuk mencegah penyakit mata karena clamidia. Obat mata perlu diberikan
tahan air, dengan tepi halus, tidak mudah rnelukai, tidak mudah sobek dan
tidak mudah lepas, pada alat pengenal harus mencantumkan nama (bayi dan
d) Tunjukan bayi pada orang tua dan keluarga yang lain, berikan bayi sesegera
mungkin, Kontak dini antara ibu dan bayi penting untuk rnernpertahankan
suhu bayi baru lahir, ikatan batin bayi terhadap ibu dan pemberian ASI dini.
proses manajemen dengan benar terhadap setiap aspek asuhan yang sudah
8) Pendokumentasian SOAP
a. Pengertian
Masa nifas (puerperium) adalah rnasa yang di mulai setelah plasenta keluar
dan berakhir ketika alat-alat kandungan kembali seperti semula (sebelum hamil).
b. Tujuan
komprehensif dan berstandar pada ibu masa nifas serta meningkatkan kesejahteraan
fisik dan psikologis bagi ibu dan bayi.serta pencegahan, diagnose dini, dan
Pada langkah pertarna ini dikumpulkan semua informasi yang akurat dan
lengkap dari semua sumber yang berkaitan dengan kondisi klien. Untuk
(I) Biodata klien dan keluarga terdiri dari: narna isrri, nama suami, umur,
penyakit akut, kronis seperti: jantung, DM, hipertensi, asma yang dapat
Berapa kali ibu Lelah hamil, apakah pernah abortus, jumlah anak, cara
persalinan yang lalu, penolong persalinan dan keadaan nifas yang lalu.
Yang perlu dikaji adalah berapa kali menikah, status menikah syah atau
tidak, karena bila melahirkan tanpa status yang jelas akan berkaitan
meliputi frekuensi, jumlah konsistensi dan bau serta kebiasaan buang air
Menggambarkan pola istirahat dan tidur pasien, berapa jam pasien tidur,
bagi ibu nifas karena dengan istirahat yang cukup dapat mempercepat
penyembuhan.
82
dengan bantuan.
bayinya.
terutarna pada daerah genitalia, karena pada rnasa nifas masih terdapat
pengeluaran lochea.
badan).
(3) Tinggi badan, Berat badan sekarang, Berat badan waktu ha mil,
Lingkar
lengan atas.
c) Pemeriksaan Khusus
( 1) lnspeksi
83
Untuk mengkaji keadaan fisik ibu dengan cara melihat:
84
(c) Payudara, melihat apakah pengeluaran Air Susu lbu (AST) sudah
(2) Palpasi
d) Pemeriksaan penunjang
gangguan buang air besar, ganguan proses menyusui, hubungan seksual, dan
lnfeksi.
85
Pada langkah ini, bidan mengidentifikasi perlunya bidan atau dokter segera
tim kesehatan yang lain sesuai dengan kondisi klien. Beberapa data
segera untuk keselarnatan jiwa ibu dan anak. Misalnya, kolborasi dengan
Pada langkah ini direncanakan asuhan yang menyeluruh dan ditentukan oleh
diantisipasi. Pada langkah ini, informasi data yang tidak lengkap dapat
dilengkapi.
e) lochea
Pada langkah keenam ini, rencana asuhan menyeluruh yang telah diuraikan pada
seluruhnya oleh bidan atau sebagian lagi oleh klien atau anggota tim kesehatan
pelaksanaan tepat).
Pada langkah ketujuh ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang sudah
diagnosis dan masalah. Rencana dianggap efektif jika memang benar efektif
8) Pendokumentasian SOAP
personal hygiene.
a. Pengertian
catatan asuhan kebidanan yang diberikan pada ibu yang akan melaksanakan
pemakaian KB atau akseptor KB, seperti pil, suntik, implan, IUD, metode operasi
b. Tujuan
Mernberikan asuhan kebidanan yang adekuat, komprehensif dan terstandar pada ibu
kontrasepsi.
1) Pengkajian Data
a) Ananmnesis
(1) Keluhan
b) Pemeriksaan Fisik
auskultasi
lntepretasi data dasar yang akan dilakukan adalah berasal dari beberapa data
ibu/akseptor KB.
secara teratur dan anjurkan untuk periksa secara dini bila ada keluhan.
tindak lanjut,
BAB ill. METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian yang bersifat dekriptif
dengan pendekatan studi kasus manajemen asuhan kebidanan 7 langkah Varney dan
l. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan pada bu Ian Agustus 2014 sampai Juni 2015.
2. Tempat Penelitian
C. Definisi Operasional
menerapkan metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari pengkajian, analisis
l. Subjek
Seorang ibu harnil normal di Puskesmas Wawonasa Kecarnatan Singkil Kota Manado.
E. Pengumpulan Data
I . Data Primer
Data yang diperoleh dari wawancara, observasi, pemeriksaan fisik dan dokumentasi
2. Data Sekunder
Data yang diperoleh dari profil kesehatan Puskesmas Wawonasa Kecamatan Singkil
89