SKRIPSI
Oleh :
INULIANA
NIM. PO7120319096
i
BIODATA PENULIS
I. Identitas
Nama : Inuliana
Nim : PO7120319096
Tempat tanggal lahir : Tangofa, 23 Januari 1998
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Email : inuliayana23@gmail.com
No Hp : 082291565455
Alamat : Desa Tangofa, Kec. Bungku Pesisir Kab. Morowali
II. Riwayat Pendidikan
1. Tahun 2010 : Lulus Dari SDN Tangofa Bungku Pesisir
2. Tahun 2013 : Lulus Dari SMP Negeri 2 Biau
3. Tahun 2016 : Lulus Dari SMA Negeri 1 Dampal Utara
4. Tahun 2019 : Lulus Dari Prodi D III Keperawatan Tolitoli Poltekes
Kemenkes Palu
5. Terdaftar Sebagai Mahasiswa Poltekkes Kemenkes Palu Prodi D-VI
Keperawatan
ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS
Nama : Inuliana
Nim : PO7120319096
Menyatakan drngan sebenarnya bahwa skripsi yang saya tulis ini benar-benar
karya saya sendiri bukan merupakan pengambilan alihan tulisan atau pikiran ornag
lain yang saya akui sebagai hasil tulisan saya sendiri. Apabila dikemudian hari
terbukti atau dapat dibuktikan skripsi saya hasil jiplakan saya bersedia menerima
Palu,............September, 2020
Tanda tangan
Inuliana
iii
LEMBARAN PERSETUJUAN PEMBIMBING
Skripsi penelitian ini disetujui untuk diuji oleh Tim Penguji Politeknik Kesehatan
Palu Jurusan Keperawatan Program Studi DIV Keperawatan.
Nama : INULIANA
NIM : PO7120319096
Palu,
Pembimbing I,
Palu,
Pembimbing II,
Mengetahui,
Ketua Prodi D IV Keperawatan Palu
IV
LEMBARAN PERSETUJUAN PEGUJI
Skripsi ini telah disetujui utuk diuji oleh tim penguji poltekes kemenkes palu jurusan
keperawatan program studi DIV keperawatan palu.
Nama : INULIANA
NIM : PO7120319096
Palu,
Penguji I
Palu ,
Penguji II
Palu,
Penguji III
V
KATA PENGANTAR
Puji syukur dipanjatkan Kepada Allah SWT. Tuhan Yang Maha Kuasa,
yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayah-Nya sehingga peneliti dapat
menyelesaikan skripsi dengan judul “Faktor- faktor yang mempengaruhi konsep diri
pada narapidana remaja”.
Bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, maka pada kesempatan ini
peneliti menyampaikan terimakasih kepada orang tua peneliti Ayahanda Udin Haba
Ibunda Junaeda, atas segala bantuan moril ataupun materil, kasih sayang, dukungan,
pengorbanan dan semangat serta doa yang tulus dan ikhlas demi keberhasilan penulis.
Skripsi ini tidak lepas dari bimbingan dan bantuan semua pihak. Olehnya itu
ucapan serta penghargaan yang tinggi kepada yang terhormat:
VI
8. Supriadi Abdul Malik, SKM, M.Kes Selaku Penguji III dalam penulisan Skripsi
ini telah banyak memberikan saran dan masukan unntuk penulisan Skripsi.
9. Seluruh Dosen beserta staf Politeknik Kesehatan Kemenkes Palu Jurusan
Keperawatan
10. Kepada teman-Teman D-IV Keperawatan Alih Jenjang Angkatan 2019
Politeknik Kesehatan Kemenkes palu.
Peneliti berharap semoga Skripsi ini bermanfaat bagi para pembaca sekalian
dan dengan segala keterbatasan, peneliti menyadari bahwa dalam Skripsi ini masih
banyak terdapat kekurangan ataupun kekeliruan karena kesempurnaan hanyalah milik
Allah SWT. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik dan saran agar penulisan
selanjutnya akan lebih baik lagi.
Akhirnya penulis memohon maaf atas segala kekurangan ataupun keliruan-
kekeliruan dalam Penulisan Skripsi ini, walaupun penulis telah berupaya sebatas
kemampuan yang ada pada diri penulis. Semoga Skripsi ini dapat memberikan suatu
manfaat kepada semua pihak yang sempat membaca. Dan semoga Allah SWT
memudahkan segala urusan Kita. Amin
Peneliti
VII
POLYTECHNICS OF HEALTH, PALU MINISTRY OF HEALTH
DEPARTMENT OF NURSING NURSING DIV STUDY PROGRAM
Inuliana. 2020. Overview of Knowledge of Mother's Attitudes in Preventing ARI in
Toddlers Literature Review. Thesis Nursing DIV Study Program Palu. Advisors (1)
Junaidi (2) Nurlailah
ABSTRACT
The method used in this research is literature review. Search for research articles in
the database using certain keywords in the period 2010-2012. The results of the
search for research articles were screened based on title (n = 7), abstract (n = 5) and
full text (n = 2) which were adjusted to the theme of the literature review.
The results of the synthesis obtained from 2 articles analyzed that the knowledge of
maternal attitudes is very influential on the prevention of acute respiratory infections,
and there is a relationship between knowledge of maternal attitudes towards
prevention of acute respiratory tract infections.
The conclusion is based on the results of the research arrhythmia analysis conducted
by the majority of the researches, states that there is a relationship between
knowledge of maternal attitudes and prevention of Acute Respiratory Infections (ARI)
in infants. With good knowledge possessed by mothers of toddlers, on the other hand,
it can improve attitudes so that this is how the prevention of mothers looks good
because their knowledge and attitudes are in line with the goal of how to keep caring
about the health of their toddlers so that they do well in efforts to prevent Acute
Respiratory Infections in toddlers.
VIII
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES PALU
JURUSAN KEPERAWATAN PROGRAM STUDI DIV KEPERAWATAN
Inuliana. 2020. Gambaran Pengetahuan Sikap Ibu Dalam Pencegahan ISPA pada
Balita Literatur Review. Skripsi Program Studi DIV Keperawatan Palu.
Pembimbing (1) Junaidi (2 ) Nurlailah
ABSTRAK
IX
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.............................................................................................................i
BIODATA……………………………………………………………………………….ii
PERNYATAAN KEASLIAN PENULIS………………………………………………iii
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING..................................................................... iv
LEMBAR PERSETUJUAN PENGUJI............................................................................... v
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..vi
ABSTRAK………………………………………………………………………………viii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... x
DAFTAR TABEL……………………………………………………………………….xii
DAFTAR GAMBAR……………………………………………………………………xiii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................... 1
A. Latar Belakang............................................................................................. 1
B. Rumus Masalah............................................................................................6
C. Tujuan Penelitian......................................................................................... 6
D. Manfaat Penelitian....................................................................................... 7
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................8
A. Konsep Tentang Pengetahuan....................................................................8
B. Konsep Tentang Sikap............................................................................. 17
C. Konsep Tentang Ispa................................................................................25
D. Kerangka Balita........................................................................................35
E. Kerangka Konsep.....................................................................................44
BAB III METODE PENELITIAN.........................................................................45
A. Jenis Penelitian.........................................................................................45
B. Waktu Penelitian .................................................................................... 45
C. Populasi dan Sampel.................................................................................45
D. Teknik Pengumpulan Data dan Sumber Data......................................... 50
E. Pengolahan Data....................................................................................... 50
F. Analisa Data..............................................................................................51
X
G. Penyajian Data...........................................................................................52
H. Metode Pengumpulan Data ...................................................................... 52
I. Etika Penelitian........................................................................................... 52
BAB IV HASIL DAN PEMBHASAN.................................................................. 54
A. Hasil Jurnal Yang Dianalisis.................................................................... 54
B. Pembahasan.............................................................................................. 59
BAB V PENUTUP.................................................................................................62
A. Kesimpulan...............................................................................................62
B. Saran ........................................................................................................ 62
DAFTAR PUSTAKA........................................................................................... 64
XI
DAFTAR TABEL
Halaman
XII
DAFTAR GAMBAR
Halaman
XIII
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
ISPA adalah penyakit yang menyerang salah satu bagian dan atau lebih
dari saluran napas mulai dari hidung (saluran atas) hingga alveoli (saluran
bawah) termasuk jaringan adneksanya, seperti sinus, rongga telinga tengah dan
napas bagian atas adalah batu pilek biasa, sakit telinga, radang tenggorokan,
influena, bronchitis dan juga sinusitis. Sedangkan infeksi yang menyerang bagian
bawah saluran napas seperti paru itu salah satunya adalah pneumonia (Riskayati,
2016)
negara berkembang dengan angka kematian balita di atas 40 per 1000 kelahiran
hidup adalah 15%-20% pertahun pada golongan usia balita. Menurut WHO, 13
juta anak balita di dunia meninggal setiap tahun dan sebagian besar kematian
penyebab utama kematian dengan membunuh 4 juta anak balita setiap tahun
menjadi masalah kesehatan dunia, hampir 4 juta orang meninggal akibat ISPA
1
2
ISPA di negara berkembang ialah 2 -10 kali lebih banyak dari pada negara
ISPA termasuk dari 10 penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan di rumah
291.356 kasus ISPA yaitu laki- laki dengan 147.410 kasus dan perempuan
143.946 kasus dan untuk pasien rawat inap yaitu laki-laki dengan kasus 9.737
kelompok umur 1-4 tahun tertinggi yaitu sebesar 25,8 (Niki, 2019).
balita. Pada tahun 2015 jumlah balita dengan kasus ISPA mengalami
penurunan sebanyak 675 kasus. Sedangkan jumlah kasus balita 2016 (bulan
Hal ini berarti kejadian ISPA fluktuasi dan besar kemungkinan terjadi
3
peningkatan insiden ISPA pada balita dari tahun 2015 ke tahun 2016.
tahun 2016 pada bulan September, dimana jumlah penderita ISPA pada bulan
Kesehatan Provinsi Sulawesi Tengah, 2014a). Pada tahun 2014 dari bulan
Januari sampai dengan Agustus penduduk balita sebanyak 276.530 balita dan
Sulawesi Tengah, 2014b). Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan Kota Palu
tahun 2014 jumlah balita di kota Palu sebanyak 34.534 balita. Jumlah
balita penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) adalah 1530 balita
(Riskayati, 2016).
pada tahun 2014 dari bulan Januari sampai bulan September jumlah balita
sebanyak 22.006 dan penderita ISPA sebanyak 9.932 balita (Riskayati, 2016)
tahun 2014 dari bulan Januari sampai dengan Oktober adalah 874 balita.
Oktober 2014 adalah sebanyak 428 orang. Jumlah ini menempatkan ISPA
4
akan lebih langgeng daripada perilaku yang tidak didasari oleh pengetahuan
(Riskayati, 2016).
stimulus atau objek. Oleh karena itu, sikap menunjukkan kesetujuan atau
(Riskayati, 2016)
lima tahun. Istilah ini cukup populer dalam program kesehatan. Balita
masa pertumbuhan tubuh dan otak yang sangat pesat dalam pencapaian
karena pada masa ini pertumbuhan dasar yang akan mempengaruhi dan
penyebab diantaranya adalah faktor indvidu itu sendiri (umur, berat badan
lahir (BBL), status imunisasi, gizi, dan pemberian ASI Eksklusif), faktor
udara yang terjadi di alam rumah), dan faktor perilaku seseorang (Niki, 2019)
beberapa kriteria, antara lain dengan peningkatan status gizi yang baik pada
ibu dan bayi, membiasakan hidup sehat dan terbebas dari polusi lingkungan
yang tidak sehat (Depkes RI, 2015). Peneliti berasumsi bahwa setelah
pengetahuan dan sikap tentang pencegahan ISPA juga baik sehingga akan
Handayani, 2018)
“Gambaran Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dalam Pencegahan Ispa Pada Balita”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
Balita.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penelitian
kesehatan.
b. Bagi Peneliti
DIV Keperawatan.
penelitian selanjutnya.
8
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1. Definisi pengetahuan
telinga.
8
9
2. Tingkat pengetahuan
a. Tahu (know)
mengukur bahwa orang tahu tentang apa yang telah dipelajari antara
di sekolah.
b. Memahami (comprehension)
yang telah paham terhadap suatu materi atau objek harus dapat
c. Aplikasi (application)
d. Analisis (analysis)
e. Sintesis (synthesis)
f. Evaluasi (evaluation)
guru dapat menilai atau menentukan siswanya yang rajin atau tidak,
3. Sumber pengetahuan
dengan materan.
pengetahuannya.
tenaga medis.
lebih mendalam.
didapatkan. Dalam hal ini, pengetahuan ibu dari anak yang pernah
diare sebelumnya.
dapat merugikan diri sendiri maupun orang lain. Contoh perilaku bullying
16
adalah hal sepele atau bahkan normal dalam tahap kehidupan manusia
1. Definisi Sikap
(2007 p.65),
yang secara konsisten menyukai atau tidak menyukai suatu objek atau
relatif konsisten terhadap suatu objek atau gagasan yang terdiri dari
bersifat positif atau negatif yang biasanya diwujudkan dalam bentuk rasa
suka atau tidak suka, setuju atau tidak setuju terhadap suatu objek
tertentu.
18
2. Komponen Sikap
Menurut Damiati, dkk (2017 p.39), sikap terdiri atas tiga komponen
utama, yaitu :
sikap seseorang.
3. Fungsi Sikap
mempertahankan ego.
dan kebingungan.
4. Ciri-ciri Sikap
lain :
sikap dapat berubah pada orang bila terdapat keadaan dan syarat
jelas
serupa.
5. Karakteristik Sikap
karakteristik, yaitu :
perilaku.
lainnya.
bisa berubah.
6. Pengembangan Sikap
sikap :
objek.
nonkomersial.
1. Definisi Ispa
bagian bawah. Inveksi ini disebabkan oleh virus, jamur, dan bakteri. ISPA
Penyakit ISPA ini paling banyak di temukan pada anak di bawah lima
tahun karena pada kelompok usia ini adalah kelompok yang memiliki
(Sukarto, R.C.W.,2016).
dan menyerang salah satu bagian atau lebih dari saluran napas. Mulai dari
2. Klasifikasi Data
radang tenggorokan.
26
berat).
mulut.
3. Etiologi
bakteri, virus dan riketsia. ISPA bagian atas umumnya disebabkan oleh
virus, sedangkan ISPA bagian bawah dapat disebabkan oleh bakteri, virus
2017).
antaranya:
1) Daya tahan tubuh dari bayi, balita, dan anak yang lemah.
dilingkungan sekitar.
makanan.
4. Manifestasi Klinis
Tanda dan gejala ISPA biasanya muncul dengan cepat yaitu dalam
beberapa jam sampai beberapa hari. Penyakit ISPA pada balita dapat
berikut (Masriadi,2017) :
1) Batuk
4) Panas atau demam, suhu badan lebih dari 37°C atau jika dahi
anak diraba.
dijumpai gejala dari ISPA ringan disertai satu atau lebih gejala-
berumur kurang dari satu tahun atau lebih dari 40 kali per
campak.
gejala-gejala ISPA ringan atau ISPA sedang disertai satu atau lebih
waktu bernafas.
tampak gelisah.
6) Nadi cepat lebih dari 160 kali per menit atau tidak teraba.
5. Patofisiologi
Infeksi oleh bakteri, virus dan jamur dapat merubah pola kolonisasi bakteri.
karena itu, maka penyakit ISPA ini termasuk golongan Air Borne Disease.
Sebagian besar penularan melalui udara dapat pula menular melalui kontak
(Rosana,E.N.2016) :
1) Transmisi Droplet
melayang di udara.
2) Kontak Langsung
bersentuhan.
6. Komplikasi
dapat timbul dari penyakit ini yaitu asma. Komplikasi lain yang dapat
timbul yaitu:
1) Otitis media
2) Croup
3) Gagal nafas
7. Pemeriksaan Penunjang
8. Penatalaksanaan
sifatnya aman dan kalau bisa yang alami. Sedangkan untuk bayi,
biasa, bukan air es. Sedangkan untuk bayi berusia di bawah dua
dokter.
Berikanlah air yang lebih banyak daripada biasanya, baik air putih
9. Pencegahan Ispa
serangan penyakit.
4) Menjauhkan bayi, balita dan anak dari asap rokok, tembauka dan
menderita ISPA.
35
1. Pengertian Balita
penduduk yang berada dalam rentang usia tertentu. Usia balita dapat
tahun), golongan batita (2-3 tahun) dan golongan prasekolah (>3-5 tahun).
Adapun menurut WHO, kelompok usia balita adalah 0-6 bulan (Andriani
Masa anak dibawah lima tahun (anak balita, umur 12-59 bulan),
serta fungsi sekresi. Periode penting dalam tumbuh kembang anak adalah
pada masa balita. Pertumbuhan dasar yang berlangsung pada masa balita
2. Pertumbuhan
diseluruh bagian tubuh yang secara kuantitatif dapat diukur (Whalley dan
(kurva atau grafik berat badan, tinggi badan, lingkar kepala,lingkar dada,
Wirjatmadi, 2012).
a. Panjang Badan
pesat pada masa bayi kemudian melambat dan pesat lagi pada
RI,2012)
No Cara pengukuran
f. Petugas 2 : tangan kiri menekan lutut bayi agar lurus, tangan kanan
b. Perkembangan indra
sederhana.
c. Pertumbuhan gigi
umur janin lima bulan mencakup seluruh gigi susu. Erupsi gigi
dengan umur dua tahu, umur bayi dapat diukur secara kasar dengan
d. Pertumbuhan otot
e. Tulang belulang
bulan.
f. Denyut jantung
pertumbuhan yang sama, biasanya hal ini terjadi pada usia bayi.
balita yang mendapatkan asupan gizi secara baik saat usia bayi dan
g. Berat Badan
indicator yang terbia pada saat ini untuk mengetahui keadaan gizi
2) 110-120% : Overweight
3) 90-110% : Normal
h. Lingkar kepala
normal, maka kepala akan kecil, sehingga pada lingkar kepala (LK)
batas normal.
kencang.
bayi/anak.
i. Lingkaran Lengan
Wirjatmadi,2012).
44
E. Kerangka Konsep
1. Kerangka Teori
2. Kerangka Pikir
Pengetahuan Sikap
1. Kognitif
1. Pendidikan
2. Afektif
2. Pekerjaan
3. Konatif
3. Umur
4. Minat
5. Pengalaman
Kejadian Ispa
1. Pengertian Ispa
2. Tanda dan Gejala
3. Pencegahan Ispa
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
teoritis terhadap masalah penelitian yang dipilih, maka peneliti perlu banyak
membaca buku literature, baik berupa buku teks (teori) maupun hasil penelitian
orang lain, jurnal, dan sebagainya. Dari studi literature atau sering juga orang
B. Waktu Penelitian
1. Populasi
45
46
2. Sampel
oleh populasi yang secara nyata diteliti dan ditarik kesimpulan. Penelitian
duplikasi, ditemukan terdapat 7 artikel yang sama dan tidak sesuai dengan
Kriteria Inklusi :
Rancangan
Nama Tujuan
No Judul studi Sampel Alat ukur Hasil
Peneliti penelitian
1. Muhamm Hubungan Penelitian ini Deskriptif 50 Kuisioner Hasil penelitian didapatkan ada
ad Qasim, Pengetahu untuk dengan Responden hubungan pengetahuan dan sikap ibu
Indra an Dan mengetahui metode terhadap pencegahan infeksi saluran
Dewi Sikap Ibu hubungan pendekatan pernapasan akut (ISPA) pada balita di
Dengan pengetahuan dan cross puskesmas Antang Makassar.
Pencegaha sikap ibu dengan sectional. Pengetahuan dengan nilai person chi
n Infeksi pencegahan square 0,005 < α (0,05) dan sikap nilai
Saluran ISPA pada balita person chi square 0,002 < α (0,05)
Pernapasa di wilayah kerja Sehingga disimpulkan bahwa terdapat
n Akut Puskesmas hubungan antara pengetahuan dan
(Ispa) Antang sikap ibu dengan pencegahan ISPA
Pada Makassar. pada balita di wilayah kerja
Balita Di Puskesmas Antang Makassar.
Wilayah
Kerja
Puskesmas
Antang
Makassar
49
Rancangan
Nama Tujuan Sampel
No Judul studi Alat ukur Hasil
Peneliti penelitian
2. Silvia, Hubungan Untuk Deskriptif 30 Kuisioner Hasil penelitian ini didapatkan
Alini pengetahu mengetahui dengan Responden bahwa usia antara 41-50 tahun
Tjut dan an dan hubungan metode memiliki kemampuan kurang yaitu
Prodalim sikap ibu pengetahuan dan Korelasional sebanyak 14 orang (77,8%) dan
a dengan sikap ibu sikap responden yang tidak setuju
pencengah tentang memiliki kemampuan kurang baik
an pencegahan dalam mencegah penyakit ISPA
penyakit penyakit ISPA pada anak yaitu sebanyak 12 orang
ispa pada pada anak di (70,6%). Kesimpulan bahwa
anak di wilayah kerja pengetahuan responden kurang dan
wilayah Puskesmas sikap tidak setuju tentang
kerja Kutambaru pencegahan penyakit ispa dan
puskesmas Kecamatan diharapkan dukungan oleh semua
kutambaru Lawe Bulan pihak baik dari petugas kesehatan
kecamatan Kabupaten Aceh maupun masyarakat khususnya ibu
lawe bulan Tenggara Tahun yang memiliki anak mau
Kabupaten 2019. memeriksakan kesehatan secara
Aceh rutin.
tenggara
50
Teknik pengumpulan data yang dilakukan pada penelitian ini adalah studi
kepustakaan atau studi literatur. Teknik ini dilakukan dengan cara mempelajari
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder yaitu
sumber data penelitian yang diperoleh peneliti secara tidak langsung melalui
perantara (diperoleh dan dicatat oleh pihak lain) dengan berupa bukti, catatan,
atau laporan historis yang tersusun dalam arsip (data dokumenter) yang
E. Pengolahan Data
a. Editting
Editting yaitu pemeriksaan kembali data yang diperoleh terutama dari segi
b. Organizing
sudah diperlukan.
51
F. Analisa Data
Analisis data adalah proses mencari dan menyusun secara sistematis data
dengan cara mengorganisasikan data dan memilih mana yang penting serta mana
Analisis data yang digunakan analisis kualitatif, dalam penelitian ini adalah
dengan cara pengumpulan data, reduksi data, penyajian data dan penarikan
1. Reduksi data
2. Penyajian data
Penyajian data yang sering digunakan adalah dalam bentuk teks dan narasi.
3. Penarikan kesimpulan
dilakukan melihat hasil reduksi data tetap mengaju pada rumusan masalah
secara tujuan yang hendak dicapai. Data yang telah disusun dibandingkan
antara satu dengan yang lain untuk ditarik kesimpulan sebagai jawaban dari
G. Penyajian Data
Bentuk penyajian data dalam bentuk teks dan narasi tentang segala sesuatu
penelusuran dan pencarian hasil publikasi ilmiah dengan rentang tahun 2014-
Ilmiah dan Google Book dan buku. Hasil penelusuran kemudian dianalisis dan
disimpulkan.
I. Etika Penelitian
Fathullatifah, 2018):
1. Misconduct
2. Research fraud
Research fraud yaitu tidak boleh memalsukan dalam pengambilan data dari
hasil penelitian.
3. Plagiarsm
ekslusi dan terdapat 2 artikel untuk kelayakan pengambilan artikel yang akan
dianalisis.
pengetahuan dan sikap ibu dalam pencegahan infeksi saluran pernapasan akut,
karena kondisi ini yang akan mempengaruhi sikap ibu dalam pencegahan ispa
pada balita.
Pada penelitian Muhammad Qasim, et. al (2016), dan Silvia et,al (2019)
memiliki masalah yang sama yang diangkat sebagai poin penting dalam
hubungan antara pengetahuan dan sikap ibu dalam pencegahan ISPA pada
jenis penelitian observasional analitik, dan analisis yang digunakan uji statistik
dengan desain penelitian cros sectional dan hasil yang didapatkan menunjukkan
54
55
infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada balita. Pengetahuan dengan nilai
person chi square 0,005 < α (0,05) dan sikap nilai person chi square 0,002 < α
dan sikap ibu dengan pencegahan ISPA pada balita. Semakin baik pengetahuan
dan sikap ibu semakin baik pula upaya pencegahan ibu balita dalam mencegah
antara pengetahuan dan sikap ibu dalam pencegahan ISPA pada balita. Dengan
desain penelitian cros sectional dan hasil yang didapatkan menunjukkan bahwa
ada hubungan pengetahuan dan sikap ibu terhadap pencegahan infeksi saluran
pernapasan akut (ISPA) pada balita. Hasil penelitian ini didapatkan bahwa usia
(77,8%) dan sikap responden yang tidak setuju memiliki kemampuan kurang
baik dalam mencegah penyakit ISPA pada anak yaitu sebanyak 12 orang
setuju tentang pencegahan penyakit ispa dan diharapkan dukungan oleh semua
pihak baik dari petugas kesehatan maupun masyarakat khususnya ibu yang
Variable : Hubungan kemampuan kurang baik Perbedaan : jenis penelitian dan analisis
pengetahuan dan sikap ibu dalam mencegah penyakit Penelitian
dengan pencegahan ISPA pada anak yaitu
penyakit Ispa pada anak sebanyak 12 orang
(70,6%). Kesimpulan
bahwa pengetahuan
responden kurang dan
sikap tidak setuju tentang
pencegahan penyakit ispa
dan diharapkan dukungan
oleh semua pihak baik dari
petugas kesehatan maupun
masyarakat khususnya ibu
yang memiliki anak mau
memeriksakan kesehatan
secara rutin.
58
B. Pembahasan
dan sikap ibu dengan pencegahan infeksi saluran pernapasan akut (ISPA) pada
balita. Seluruh hasil penelitian dalam literatur review ini menunjukkan bahwa hasil
Ispa pada balita. Dua studi yang membahas tentang hubungan pengetahuan dan
sikap ibu dengan pencegahan infeksi saluran pernapasan akut ispa pada balita.
pencegahan ISPA pada balita Muhammad Qasim, et. al (2016), Silvia et,al
(2019).
Dapat diasumsikan adanya pengetahuan dimiliki oleh ibu balita dalam hal
ini pengetahuan baik dapat mendorong ibu untuk menciptakan kontrol perilaku
yang baik pula, sehingga dengan mengetahui tentang ISPA dapat memberikan
motivasi kepada ibu untuk senantiasa melakukan upaya pencegahan ISPA pada
balita mereka. Dengan pengetahuan yang baik dimiliki oleh ibu balita disisi
lainnya dapat meningkatkan sikap sehingga hal inilah upaya pencegahan ibu
terlihat baik dikarenakan pengetahuan dan sikap mereka sejalan dengan tujuan
merupakan suatu hasil dari tahu pengetahuan manusia diperoleh melalui indera
pengetahuan maka perilaku tersebut akan bersifat baik, sebaliknya apabila tidak
didasari oleh pengetahuan dan sikap kurang maka tidak akan berlangsung baik.
seseorang dalam hal ini upaya pencegahan ibu terhadap ISPA pada anak
pengetahuan ibu tentang ISPA baik oleh 46,67% responden, sisanya 26,67%
responden cukup dan kurang. Hasil r hitung > r tabel (0,365 > 0,364) dengan α
0,05. Maka ada hubungan yang signifikan antara tingkat pengetahuan ibu
tentang ISPA dengan pencegahan penularan ISPA pada bayi usia 0-12 bulan,
karena dengan pengetahuan dan sikap yang baik akan berdampak pada perilaku
ISPA pada balita Muhammad Qasim, et. al (2016), Silvia et,al (2019).
pada anak balita sehingga menciptakan sikap yang baik kepada ibu olehnya
itu untuk menciptakan upaya pencegahan ISPA yang baik harus dibarengi
dengan sikap ibu yang baik pula. sikap yang yang menjelaskan bahwa ketika
pengetahuan baik dalan hal ini pengetahuan ibu anak baik akan memberikan
respon terhadap sikap dengan baik pula sehingga tercipta sikap ibu baik dalam
Hal ini didukung oleh teori Menurut Berkowitz dalam Azwar, sikap
merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap
suatu stimulus atau objek. Sikap adalah suatu bentuk evaluasi atau reaksi
atau memihak (favorable) dan perasan tidak mendukung atau tidak memihak
pengetahuan baik dalan hal ini pengetahuan ibu anak baik akan memberikan
respon terhadap sikap dengan baik pula sehingga tercipta sikap ibu baik dalam
PENUTUP
A. Kesimpulan
degan penegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada balita. Dengan
pengetahuan yang baik dimiliki oleh ibu balita disisi lainnya dapat meningkatkan
sikap sehingga hal inilah upaya pencegahan ibu terlihat baik dikarenakan
pengetahuan dan sikap mereka sejalan dengan tujuan bagaimana tetap peduli
B. Saran
Pengetahuan dan sikap ibu dalam pencegahan Ispa pada balita dan juga
Literature Review.
62
62
63
lainnya yang berbeda agar dapat menghasilkan penelitian yang lebih baik
62
DAFTAR PUSTAKA
Ainiyah, N., & Handayani, D. (2018). Hubungan Tingkat Pengetahuan Ibu Tentang
Ispa Dengan Sikap Ibu Tentang Pencegahan Penularan Ispa Pada Bayi Usia 0-
12Bulan Di Puskesmas Pandaan. Journal of Health Sciences, 10(1), 60–65.
https://doi.org/10.33086/jhs.v10i1.146
Amtina Fathullatifah. (2018). Studi Literatur dan Etika Penelitian.
azwar. (2013). Hubungan Pengetahuan Dan Sikap Ibu Dengan Pencengahan
Penyakit Ispa Pada Anak Di Wilayah Kerja Puskesmas Kutambaru Kecamatan
Lawe Bulan Kabupaten Aceh Tenggara.
Kebidanan, A., Bonjol, I., & Panjang, P. (2015). Hubungan Pengetahuan Ibu Yang
Mempunyai Balita Dengan Kejadian Infeksi Saluran Pernafasan Akut ( ISPA )
Di UPTD Puskesmas Kebun Sikolos Kota Padang Panjang Tahun 2015 The
Relationship Of Mother ’ s Knowledge Having Children Under Five Age With
The Event O. 8(2), 141–145.
M. Nazir. (2014). Metode Penelitian. Ghalia Indonesia.
Masturoh, imas dan nauri angita t. (2018). metodologi penelitian kesehatan (1st ed.).
kementrian RI.
MUAWANAH. (2012). Hubungan Tingkat Pengetahuan. Makalah, 7(June), 1–25.
Muhammad Qasim, I. D. (2018). Hubungan Pengetahuan dan Sikap Ibu dengan
Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Wilayah
Kerja Puskesmas Antang Makassar. Jurnal Ilmiah Kesehatan Diagnosis, 12(6),
681–685.
Niki, I. (2019). Hubungan Pengetahuan Ibu dan Dukungan Keluarga Terhadap Upaya
Pencegahan Infeksi Saluran Pernapasan Akut. Jurnal PROMKES, 7(2), 182.
https://doi.org/10.20473/jpk.v7.i2.2019.182-192
Riskayati. (2016). Hubungan Pengetahuan Dengan Sikap Ibu Terhadap Balita
Berpenyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (Ispa) Di Puskesmas Tinggede
64
65