A
DENGAN PENERAPAN AROMATERAPI SAAT PERSALINAN
DI PMB BIDAN E KECAMATAN COMPRENG
KABUPATEN SUBANG
TUGAS AKHIR
Untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan
pendidikan D-III Kebidanan di Jurusan Kebidanan Bandung
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Disusun oleh :
ULFIYAH KHOERUNNISA
NIM P17324119065
TUGAS AKHIR
Untuk memenuhi salah satu syarat tugas akhir dalam menyelesaikan
pendidikan D-III Kebidanan di Jurusan Kebidanan Bandung
Politeknik Kesehatan Kemenkes Bandung
Disusun oleh :
ULFIYAH KHOERUNNISA
NIM P17324119065
i
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
Yulinda,SST.,MPH
Disusun Oleh :
Ulfiyah Khoerunnisa
NIM P17324119065
Pembimbing
NIP. 198301142006042002
ii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
Disusun Oleh :
Ulfiyah Khoerunnisa
NIM P17324119065
Bd. Santi Sofiyanti, S. Keb,. M. Kes,. AIFO Sri Wisnu Wardhani, S.ST.,M.keb
NIP . 198301042003122002 NIP. 198002092002122001
Pembimbing
NIP. 198301142006042002
Mengetahui,
Ketua Jurusan Kebidanan Bandung
Poltekkes Kemenkes Bandung
iii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES BANDUNG
LEMBAR PERNYATAAN
NIM : P17324119065
Angkatan : 2019
Jenjang : DIII
Mei 2022
Penulis
iv
RIWAYAT HIDUP
Agama : Islam
E-mail : Khoirunnisaulfiyah@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
v
KATA PENGANTAR
Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berbagai kemudahan, serta karunia yang tak terhingga, sehingga penulis dapat
menyelesaikan laporan tugas akhir yang berjudul “Asuhan kebidanan
komprehensif pada Ny. A dengan penerapan aromaterapi saat persalinan di PMB
Bidan E kecamatan Compreng kabupaten Subang” Tugas akhir ini disusun untuk
memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar ahli madya kebidanan di
Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung.
Dalam menyusun laporan ini penulis mendapatkan banyak bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan ini penulis ingin
mengucapkan terima kasih banyak kepada :
a. Bapak Alm. Dr. Ir. H. Osman Syarief, MKM selaku Direktur Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung.
b. Ibu Yulinda, MPH selaku Ketua Jurusan Kebidanan Bandung Politeknik
Kesehatan Kementrian Kesehatan Bandung.
c. Ibu Dian Nur Hadianti, M.Kes selaku Ketua Program Studi D-III Jurusan
Kebidanan Bandung Politeknik Kesehatan Kementrian Kesehatan
Bandung.
d. Ibu Kurniaty Ulfah, SST., M.kes selaku dosen pembimbing yang telah
memberi bimbingan dan arahan serta motivasi tugas akhir ini dapat
terwujud.
e. Ibu Estining wiyati SST,. M. Keb selaku pembimbing lahan yang telah
memberi izin dan membantu penyelesaian tugas akhir ini
f. Ny. A dan keluarga telah membantu dalam proses pengumpulan informasi
dan ketersediaan menjadi subjek dalam Laporan Tugas Akhir ini.
g. Pimpinan Puskesmas Compreng beserta pegawai yang telah memberi ijin
dan membantu penyelesaian tugas akhir ini.
h. Orang tua dan keluarga yang telah memberikan dukungan baik moral
maupun materiil, serta kasih sayang yang tiada terkira.
i. Seluruh teman-teman mahasiswa Jurusan Kebidanan Politeknik Kesehatan
Kementrian Kesehatan Bandung yang telah memberikan dukungan baik
vi
berupa motivasi maupun kompetisi yang sehat dalam penyusunan Tugas
Akhir ini.
j. Kepada semua pihak yang tidak dapat penulis ungkapkan satu persatu,
yang ikut andil dalam terwujudnya tugas akhir ini.
Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan laporan tugas akhir ini masih
banyak kekurangan dan jauh dari kata sempurna, oleh karena itu penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari semua pihak demi
kesempurnaan Tugas Akhir ini. Demikian laporan tugas akhir ini penulis susun,
semoga dapat bermanfaat bagi semua pihak.
Demikian laporan tugas akhir ini penulis susun, semoga dapat bermanfaat
bagi semua pihak.
Ulfiyah Khoerunnisa
NIM P1732411906
vii
DAFTAR ISI
viii
F. Konsep Dasar Bayi Baru Lahir 56
G. Standar Pelayanan Kebidanan 64
H. Kewenangan Bidan 64
I. Kerangka Konsep 67
J. Kerangka Berpikir/Pemecahan Masalah 68
BAB III 69
METODOLOGI 69
A. Jenis Laporan 69
B. Lokasi dan Waktu 69
C. Subyek Laporan Kasus 69
D. Instrumen Laporan Kasus 69
E. Teknik Pengumpulan Data 70
F. Alat dan Bahan 70
G. Etika Penelitian 71
H. Triangulasi Data 72
BAB IV 73
TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN 73
A. Error: Reference source not found73
B. Error: Reference source not found73
C. 134132
BAB V 144
SIMPULAN DAN SARAN 144
A. 146144
B. 147145
DAFTAR PUSTAKA 146
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.2 Anjuran pertambahan berat badan ibu hamil menurut IMT 12
x
DAFTAR LAMPIRAN
xi
xii
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENTRIAN KESEHATAN BANDUNG
PROGRAM STUDI KEBIDANAN BANDUNG
TUGAS AKHIR, 2022
ULFIYAH KHOERUNNISA
P17324118065
ABSTRAK
ABSTRAC
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
fisiologis yang akan berlanjut dengan proses persalinan dan masa nifas.
Pada saat proses persalinan, ibu akan banyak mengalami perubahan baik
kondisi fisik maupun fisikis Perubahan fisik yang terjadi pada ibu hamil
(Saiffudin, 2014). Salah satu ketidak nyamanan pada ibu hamil adalah ibu
persalinan.
Menurut Stuart dan Sundeen (2016) Kecemasan dipicu oleh hal yang
menyebabkan kondisi darurat ibu dan bayi. Pada ibu, perdarahan, syok,
dan pada bayi bisa menyeybabkan kematian bayi, gawat janin, asfiksia,
dan Caput. Pada saat persalinan, jika seseorang merasa cemas maka otak
3
semakin luar biasa sakit yang dirasakan (Aprilia, 2010). Association for
Menurut Bobak (2012) rasa cemas dan nyeri saat persalinan dapat
terapi diantaranya aroma terapi Lavender, melati, Rose, Lemon, dan lain-
ga bermanfaat bagi seorang bidan dimana bidan menjadi salah satu profesi
kesakitan dan kematian ibu dan bayi baru lahir, menjamin tercapainya
4
meningkatkan mutu kesehatan ibu dan bayi baru lahir yang bermutu, aman
kehidupan. Meski prosesnya alami, bukan berarti tanpa risiko. Oleh karena
itu asuhan Continuity Care perlu mampu mendeteksi dini masalah kesehatan
B. Rumusan Masalah
kabupaten subang?
1. Tujuan Umum
Tujuan dari laporan tugas akhir ini adalah untuk menerapkan asuhan
pendokumentasian SOAP.
5
2. Tujuan Khusus
memberikan asuhan.
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Untuk Tempat Praktik
b. Untuk Klien
6
Agar klien mendapat asuhan kebidanan komprehensif khususnya
Tahun 2022" ini belum pernah dilakukan sebelumnya. Laporan tugas akhir
ini dilakukan pada periode bulan Maret s.d. April 2021. Tugas akhir yang
telah dilakukan langsung oleh penulis di tempat, waktu dan pasien yang
tertera pada studi kasus ini dan tidak ada rekayasa apapun dalam pembuatan
laporan ini. Adapun sumber yang digunakan dalam Tugas Akhir ini telah
7
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
8
Untuk akomodasi pertumbuhan janin, ukuran rahim pada
menjadi 1000 gram pada akhir kehamilan (40 minggu) . Pada usia
b. Ovarium
9
Biasanya hanya satu korpus luteum yang ditemukan pada
(Cunningham, 2012)
d. Payudara
kulit. Puting menjadi jauh lebih besar, berwama lebih gelap, dan
10
hipertrofik. Jika peningkatan ukuran payudara berlebihan, dapat
2012)
e. Perubahan Kardiovaskuler
2012)
(Johariyah, 2012)
11
Pirosis (heartburn) sering dijumpai pada kehamilan dan
(Cunningham, 2012)
bervariasi antara satu ibu dengan yang lainnya. Faktor utama yang
BB
IMT=
TB ²
12
25-29.9 kg/m² Over weight 7 - 11.5 kg
> 30 kg/m² Obese 5-9 kg
Sumber : (WHO, 2016)
i. Sistem Pernafasan
meningkat, ibu hamil akan bernafas lebih dalam. Hal ini akan
13
disebabkan karena kekurangan O2. Untuk menghindari kejadian
b. Nutrisi
hamil, banyak diperlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih besar
c. Personal hygiene
d. Seksual
2) Perdarahan pervaginam
14
3) Coitus harus dilakukan dengan hati-hati terutama pada minggu
terakhir kehamilan
e. Pakaian
f. Eliminasi
15
obstipasi (sembelit) karena hormone progesteron
meningkat.
g. Senam hamil
senam hamil dan yoga. Latihan fisik yang dilakukan secara berkala
(Hidayati, 2019)
h. Kebutuhan Istirahat
tidur perlu diperhatikan dengan baik, karena istirahat dan tidur yang
malam hari selama kurang lebih 8 jam dan istirahat dalam keadaan
16
(skrining adanya faktor risiko a
tau komplikasi) termasuk USG
Trimester 2 Kontak 3 : Hingga 24 minggu
Kontak 4 : Hingga 34 minggu
Kontak 5 : Pemeriksaan dokter
Trimester 3 (skrining adanya faktor risiko a
tau komplikasi) termasuk USG
Kontak 6 : Hingga 40 minggu
(Sumber :Kemenkes, 2020)
17
bertambah 1012 kg. Pada trimester 3, pertambahan berat badan
umum terjadi pada ibu hamil. LILA < 23,5 cm harus dirawat agar
ibu hamil dapat menimbulkan risiko dan komplikasi bagi ibu seperti
anemia, perdarahan dan kenaikan berat badan ibu, serta infeksi. Ibu
c. Tekanan darah
mengalami preeklampsia.
18
dengan usia kehamilan dalam minggu. TFU yang tidak sesuai
keadaan sehat yang diukur dari denyut jantung dan gerakan janin.
dan asam folat 0,25 mg. Hal tersebut bertujuan mencegah dan
19
imunisasi TT untuk mencegah terjadi Tetanus pada ibu dan
2012)
Puspitaningrum, 2017)
i. Tatalaksana kasus
selama kehamilan.
20
B. Konsep Dasar Persalinan
1. Pengertian Persalinan
(Prawirohardjo, 2002).
ligament
(os cocygis) .
b. Power
1) Usaha mengedan
- Frekuensi
21
- Lamanya
- Kekuatan
d. Penolong
e. Psikologis
1). Timbul rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering,
dan teratur.
2). Keluar lendir bercampur darah (bloody show) yang lebih banyak
22
dari sekresi servikal dari proliferasi kelenjar mukosa servikal pada
mukus.
membran yang normal terjadi pada kala I persalinan. Hal ini terjadi
pada 12% wanita, dan lebih dari 80% wanita akan memulai
a. Nulipara.
b. Multipara.
penipisan.
23
5). Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi
4. Meknisme Persalinan
kepala janin di dan panggul yang diikuti dengan lahirnya seluruh anggota
badan bayi.
1. Penurunan kepala
2. Penguncian (engagement).
3. Fleksi.
24
dengan diameter anteroposterior dari pasien. Kepala akan berputar
dari arah diameter kanan, miring ke arah diameter dari panggul tetapi
kepala janin dengan panjang dari bahu akan berubah dan akan
Pada umumnya rotasi penuh dari kepala ini akan terjadi ketika
Proses ini terkarena gaya tahanan dari dasar panggul, dimana gaya
5. Tahap Persalinan
Menurut Sarwono (2005), persalinan dibagi menjadi 4 tahap yaitu :
25
dengan pembukaan lengkap (10 cm) pada primipara kala I berlangsung
1) Fase laten
2) Fase aktif
progresif terjadi selama akhir fase aktif dan selama kala dua
persalinan.
26
Pada kala II his terkoordinir, kuat, cepat dan lama, kira-kira 2-
seperti ingin buang air besar dengan tanda anus terbuka. Pada waktu
jam, pada multi ½ - 1 jam (Mochtar, 2002). Pada permulaan kala II,
belum pecah, ketuban harus dipecahkan. His datang lebih sering dan
lebih kuat, lalu timbulla his mengedan. Penolong harus telah siap
keras dengan funduș uterus setinggi pusat, dan berisi plasenta yang
27
dorongan dari atas simfisis atau fundus uteri. Seluruh proses
2002).
ketiga, dan periksa si ibu dengan seksama dan jahit semua robekan
d. Kala IV
Periksa fundus uteri setiap 15 menit pad jam pertama dan setiap 20-30
menit selama jam kedua. Jika kontraksi tidak kuat massase uterus
dan perdarahan setiap 15 menit pada jam pertama dan setiap 30 menit
28
karena menyusui dapat membantu uterus berkontraksi. (Moh. Wildan
dengan baik dan lancar tanpa ada komplikasi, ibu dan bayi selamat
1) Pengkajian
2) Pemeriksaan Fisik
3) Pemeriksaan abdomen
29
uterus, memantau denyut jantung janin (DJJ), menentukan
4) Pemeriksaan dalam
ketuban.
janin.
30
e) Kesehatan dan kenyamanan ibu meliputi; nadi, suhu tubuh,
rujukan
meliputi :
1) Pengkajian
mengantisipasi penangananya
31
kolaborasi dengan tenanaga kesehatan lain berdasarkan kondisi
klien.
menilai bayi baru lahir (BBL) apakah stabil, jika tidak rawat segera.
perineum
32
C. Konsep dasar nyeri
1. Definisi
Rasa nyeri yang dialami selama persalinan bersifat unik pada setiap
ibu dapat dipengaruhi oleh beberapa factor antara lain budaya, takut,
33
Rasa nyeri pada persalinan adalah manaifestasi dari adanya
terjadi persalinan.
2. Penyebab Nyeri
saraf simpatis
34
e. Adanya dilatasi dari serviks dan segmen bawah rahim.
3. Intensitas Nyeri
nyeri juga dapat ditentukan dengan berbagai macam cara. Salah satu
35
a. Pola Nyeri (Pattern of Pain)
apakah nyeri ini berulang; dan jika ya, lamanya interval tanpa
nyeri; dan kapan nyeri terakhir terjadi. Pola nyeri diukur dengan
atau transient. Ibu juga ditanyakan waktu dan kapan nyeri mulai
tubuh.
skala nyeri.
36
Lebih jelasnya, untuk mengukur skala nyeri dapat digunakan alat
yang
tidak tertahankan atau nyeri sangat berat". Selain itu, dapat pula
untuk mengetahui tingkat nyeri. Skala ini terdiri dari enam wajah
kartun
37
1 nyeri hampir tak terasa (sangat ringan) = Sangat ringan, seperti
pada kulit.
38
9 (menyiksa tak tertahankan) = Nyeri begitu kuat sehingga Anda
persiapan persalinan.
39
c. Pengalaman persalinan Individu yang mempunyai pengalaman
2008).
dari anggota keluarga lain dan orang terdekat. Walaupun nyeri masih
nyeri.
F. Aromaterapi
1. Pengertian Aromaterapi
40
Tujuan proses penyembuhan melalui proses aromaterapi yakni untuk
esensial untuk hasil yang diharapkan dan dapat diukur (Buckle, 2000
2. Manfaat aromaterapi
lain:
jiwa
41
d. Menjaga kestabilan ataupun keseimbanagan sistem yang terdapat
fungsi tubuh
dua sistem fisiologis yaitu sistem sirkulasi tubuh dan sistem penciuman.
Bau merupakan suatu molekul yang mudah menguap ke udara dan akan
akan diantar oleh sistem sirkulasi dan agen kimia kepeda organ yang
tubuh.
untuk menimbulkan efek rileks sebagai akibat inhibisi eksitasi sel (Rujito
dkk 2016)
42
Perasaan rileks yang dihasilkan oleh citrus aurantium
bias terjadi karena aroma tersebut menyentuh langsung pusat emosi dan
43
4. Jenis-jenis Aromaterapi
lewat oral ini pada prinsipnya hampir sama seperti ketika kita
Terapi dengan inhalasi atau hirupan ini memiliki efek yang kuat
lainnya.
44
2. Terapi Secara Eksternal
salah satu cara terapi yang sudah berumur tua. Meskipun metode ini
aromaterapi adalah tipe pijat swedia, tipe pijat shiatzu, tipe tusuk jarum,
45
- Mandi uap Metode ini sangat bermanfaat bagi tubuh, antara lain,
antarsistem tubuh.
kedalam air yang telah diisi dengan minyak esensial atau ramuan
rempah rendam
1. Pengertian
a. Uterus
(layu/mati).
b. Lokhea
1) Lokhea rubra
46
Lokhea ini keluar pada hari pertama sampai hari ke-4 masa
dan berlendir, serta berlangsung dari hari ke-4 sampai hari ke-7
post partum.
partum.
c. Serviks
47
dapat dimasuki 2-3 jari. Pada minggu ke-6 post partum, serviks
menonjol.
Supaya buang air besar kembali normal, dapat diatasi dengan diet
tinggi serat, peningkatan asupan cairan, dan ambulasi awal. Bila ini
tidak berhasil, dalam 2-3 hari dapat diberikan obat laksansia. Selain
makan.
48
f. Perubahan Sistem Perkemihan
persalinan berlangsung.
persalinan.
49
waktu. Untuk memulihkan kembali jaringan-jaringan penunjang
1) Hormon plasenta
2) Hormon pituitary
dan progesteron.
50
plasenta dan pembuluh darah uteri Penarikan kembali estrogee
ini terjad dalam 2-4 jam pertama setelah kelahiran bayi. Selama
(haematokrit).
seperti sediakala. Umumnya, ini terjadi pada 3-5 hari post partum.
51
fibrinogen dan plasma akan sedikit menurun, tetapi darah akan
a. Perdarahan postpartum
52
j. Rasa sakit, merah, lunak dan pembengkakan di wajah maupun
ekstremitas
a. Atonia Uteri
c. Retensio Plasenta
d. Tertinggalnya Plasenta
e. Inversio Uteri
a. Kunjungan Nifas
53
7. Setelah bidan melakukan pertolongan persalinan, maka
Pada kunjungan pertama ini, yang perlu bidan kaji, antara lain:
abnormal.
istirahat.
54
Dalam kunjungan ini, bidan perlu mengevaluasi ibu dan bayi.
bayi barunya.
lain-lain).
bawah.
55
11.Siapa yang ada untuk membantu ibu baru dengan manajemen
atau mengganggu).
12. Tingkar aktivitas saat ini, dalam hal perawatan bayi baru lahir
abdomen).
baru di rumah.
merawat bayi.
menyusui?
5. Keadaan genital.
56
6. Bagaimana bayi bereaksi terhadap lingkungan sekitarnya,
terhadap pasangannya.
5. Keadaan payudara.
6. Fungsi perkemihan.
57
Bayi baru lahir (Neonatus) adalah bayi yang baru lahir mengalami
BBL utuk dapat hidup dengan baik. (Rahardjo & Marmi, 2012)
panjang .
sudah sempurna.
58
l). Refleks grasping sudah baik: apabila diletakkan suatu benda
gerakan refleks.
n). Eliminasi baik: urine dan mekonium akan keluar dalam 24 jam
bayi diletakkan di bagian bawah tali pusat. Jika tali pusat kotor,
cuci luka tali pusat dengan air bersih dan sabun, segera
keringkan dengan kain kasa kering dan balut dengan perban tipis
mengoleskan obat, abu masak, dll. luka pada tali pusat, karena
59
b. IMD
hangat.
1 mg.
60
buku Sinta dkk. (2019), manfaat IMD bagi bayi baru lahir
adalah membantu menstabilkan pernapasan, mengontrol suhu
tubuh lebih baik dari inkubator, menjaga kuman yang
menyerang, aman untuk bayi dan mencegah infeksi yang didapat
di rumah sakit. . Tingkat bilirubin bayi juga lebih cepat menjadi
normal karena mekonium dikeluarkan lebih cepat, yang dapat
mengurangi kejadian ikterus neonatorum. Kontak kulit-ke-kulit
juga membuat bayi lebih tenang, sehingga tidur lebih nyenyak.
1. Standar I : pengkajian.
b. Kriteria pengkajian.
61
1) Data tepat, akurat dan lengkap.
sosial budaya).
pemeriksaan penunjang).
b. Kriteria Perencanaan.
62
1) Rencana tindakan disusun berdasarkan prioritas masalah dan
secara komprehensif.
klien/keluarga.
b. Kriteria implementasi.
psiko-sosial-spiritualkultural.
based.
63
4) Melibatkan klien/pasien dalam setiap tindakan.
berkesinambungan.
dan sesuai
5. Standar V: Evaluasi.
b. Kriteria Evaluasi.
kondisi klien.
dan/atau keluarga.
klien/pasien
64
a. Bidan melakukan pencatatan secara lengkap, akurat, singkat dan
pasien/buku KIA).
kebidanan.
rujukan
F. Kewenangan Bidan
65
peraturan yang relevan dan berlaku dan pada intinya mengacu pada
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1821. Di bawah ini adalah hak bidan
tablet tonik darah. untuk ibu hamil, penyuluhan kelompok ibu hamil,
kelahiran.
66
pelayanan kepada ibu nifas dan menyusui. Pelayanan yang diberikan
kasus yang tidak dapat ditangani dalam kondisi stabil dan tepat waktu
awal asfiksia bayi baru lahir melalui pembersihan jalan nafas, ventilasi
67
penanganan awal infeksi tali pusat dengan mengoleskan alkohol atau
povidon iodine serta menjaga luka tali pusat tetap bersih dan kering
Perkembangan. .KPSP).
kepada ibu dan keluarga tentang perawatan bayi baru lahir, menyusui,
G. Kerangka Konsep
68
Berkurangnya
intensitas nyeri
pada saat bersalin
Subjektif
Pengumpulan/pengkajian
data dasar
Objektif
Identifikasi masalah/intep
retasi data
Analisis
Diagnosa Potensial
Asuhan kebidanan ko
mprehesif
Menetapkan kebutuhan se
gera
Membuat rencana asuhan
komprehesif
Penatalaksanaan
69
Implementasi rencana asu
han komprehesif
Evaluasi asuhan kompreh
esif
BAB III
METODOLOGI
A. Jenis Laporan
70
C. Subyek Laporan Kasus
Karakter subjek dalam studi kasus ini adalah sebagai berikut : Ny.
Instrumen yang digunakan dalam laporan kasus ini terdiri dari sebagai
berikut :
3. Partograf
4. Lembar Observasi
1. Data Primer
perencanaan KB.
2. Data Sekunder
71
F. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang digunakan dalam laporan kasus ini adalah:
4. Set persalinan
G. Etika Penelitian
manusia sebagai subjek penelitian wajib didasarkan pada tiga prinsip etik
disepakati dan diakui sebagai prinsip etik umum penelitian kesehatan yang
72
Tiga prinsip etik tersebut adalah sebagai berikut:
73
H. Triangulasi Data
dengan subjek dan diperkuat dengan observasi yaitu pemeriksaan fisik dan
kebenaran data diperkuat dengan melihat catatan medis yang ada yaitu
buku KIA.
74
BAB IV
A. Gambaran Lokasi
selesai sehingga tidak ada Poned hanya ada KIA saja. Ruang KIA terdiri
B. Tinjauan Kasus
Tempat : Posyandu
1. Data Subjektif
1) Identitas Pasien
75
Agama : Islam Agama : Islam
swasta
3) Riwayat Menstruasi
a) Siklus : 28 hari
a) GPA : G 3 P 2 A0
d) TP : 05 Mei 2022
f) Imunisasi TT : TT2
76
TM 2 : Tidak ada
TM 3 : Tidak ada
Pemeriksaan Lab
Hb : 12 gr/dL
Pemeriksaan USG
Presentasi : kepala
Plasenta : normal
Ketuban : Cukup
TBJ : 2.364 gr
77
6) Pola Sehari-hari
a) Nutrisi
b) Hidrasi
c) Eliminasi
d) Istirahat
pukul 12 malam.
e) Aktivitas
f) Hygiene
2 kali sehari.
7) Riwayat KB
78
Ibu mengatakan menggunakan KB Suntik 3 Bulan.
e) Pendonor : Keluarga
mendukung kehamilan
79
untuk menghadapi
persalinan.
2. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
b) Nadi : 80 x/menit
c) Respirasi : 20 x/menit
d) Suhu : 36,0 ̊C
3) Antropometri
48
BB Sebelum hamil : 48 kg IMT : = 20,8 (Normal)
1,522
BB Sesudah hamil : 62 kg
4) Pemeriksaan Fisik
a) Wajah
b) Mata
80
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
c) Leher
vena jugularis
d) Payudara
e) Abdomen
Palpasi : TFU : 31 cm
melenting
Leopold IV : Konvergen
Perlimaan : 4/5
81
DJJ : 140x/menit, regular
f) Ekstremitas Atas
g) Ekstremitas Bawah
3. Analisis
4. Penatalaksanaan
82
2) Menjelaskan pada ibu untuk berfikiran positif agar lebih rileks
yang benar.
E : Ibu mengerti
mempersiapkannya
Trimester III
E : Ibu bersedia
83
1. Dokumentasi Asuhan Kehamilan Kedua
a. Data Subjektif
1) Alasan Kunjungan
2) Keluhan utama
4) Aktifitas sehari-hari
pantangan makan.
84
c) Istirahat : Tidur malam ± 6 jam, tidur siang ± 2
jam/hari.
5) Data psikososial
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
b) Nadi : 23 x/menit
c) Respirasi : 83x/menit
d) Suhu : 36,0 ̊C
3) Antropometri
85
BB Saat ini : 62 kg
4) Pemeriksaan Fisik
a) Wajah
b) Mata
Sklera : Putih
c) Leher
vena jugularis
d) Payudara
e) Abdomen
gravidarum
Palpasi : TFU : 33 cm
tidak melenting
86
Leopold II : teraba tahanan keras
ibu
Leopold IV : Divergen
Perlimaan : 3/5
f) Ekstremitas Atas
g) Ekstremitas Bawah
c. Analisis
kepala
87
d. Penatalaksanaan
III
tanda persalinan
a. Data Subjektif
88
Ibu mengatakan merasakan mules-mules sejak pukul 06.00
a) GPA : G 3 P 2 A0
d) TP : 05 Mei 2022
3) Aktivitas terakhir
a) Nutrisi
b) Hidrasi
c) Eliminasi
d) Istirahat
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
89
2) Tanda- tanda Vital
b) Nadi : 83 x/menit
c) Respirasi : 20 x/menit
d) Suhu : 36,0 ̊C
3) Pemeriksaan Fisik
a) Wajah
b) Mata
Sklera : Putih
c) Leher
bening.
d) Payudara
e) Abdomen
Palpasi : TFU : 32 cm
tidak melenting
90
Leopold II : teraba tahanan keras
Leopold IV : Divergen
Perlimaan : 3/5
g) Genitalia
V/V : t.a.k
Pembukaan : 1- 2cm
Ketuban : (+)
Presentasi : Kepala
Penurunan : Hodge II
Molase :0
91
c. Analisis
d. Penatalaksanaan
persalinannya
Ev : Ibu mengerti
92
Kala I Fase Aktif
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
b) Nadi : 83 x/menit
c) Respirasi : 20 x/menit
d) Suhu : 36,8 ̊C
93
3) Pemeriksaan Fisik
a) Abdomen
b) Genitalia
Pembukaan : 4 cm
Ketuban : (+)
Presentasi : Kepala
Molase :0
c. Analisis
d. Penatalaksanaan
94
Ev : Ibu bersedia melakukannya dan terlihat lebih rileks
berkurang
tersedia
KALA II
a. Data Subjektif
95
Ibu mengatakan tidak tahan ingin mengedan dan mulesnya
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
2) Pemeriksaan Fisik
a) Abdomen
b) Genitalia
3) Pembukaan : 10 cm
5) Penurunan : Station +1
c. Analisis
d. Penatalaksanaan
96
1) Memberitahu hasil pemeriksaan pada ibu
5) Memimpin persalinan
6) Mengeringkan bayi
Kala III
97
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
2) Pemeriksaan Fisik
a) Abdomen
c. Analisis
d. Penatalaksanaan
98
3) Menyuntikan oksitosin 10 IU secara intramuskular di 1/3 paha
6) Melahirkan plasenta
Kala IV
a. Data Subjektif
b. Data Objektif
1) Pemeriksaan Umum
99
Keadaan Umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
b) Nadi : 85 x/menit
c) Respirasi : 20 x/menit
d) Suhu : 36,5 ̊C
3) Pemeriksaan Fisik
a) Abdomen
2) Kontraksi : Keras
b) Genitalia
c. Analisis
d. Penatalaksanaan
100
2) Melakukan informed consent kepada ibu untuk dilakukan
penjahitan
a. Kunjungan I (6 Jam)
SUBJEKTIF
101
2) Psikososial
3) Riwayat Persalinan
4) Aktivitas
a) Nutrisi
sedang
b) Hidrasi
c) Eliminasi
d) Istirahat
e) Mobilisasi
102
Ibu sudah mampu duduk, tidur miring ke kanan dan ke kiri,
luka jahitannya.
f) Hygiene
g) Laktasi
sedikit
OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
b) Nadi : 85 x/menit
c) Respirasi : 20 x/menit
d) Suhu : 36,2 ̊C
3) Pemeriksaan Fisik
a) Wajah
b) Mata
103
Sklera : Putih
c) Leher
bening.
d) Payudara
e) Abdomen
g) Genitalia
1) Perdarahan : ±80 cc
2) Lochea : Rubra
ANALISIS
P3 A 0 Postpartum 6 jam
104
PENATALAKSANAAN
Ev : Ibu bersedia
E : Ibu mengerti
105
E : Ibu mengerti dan dapat mempraktekan ulang
Ev : Ibu mengerti
b. Kunjungan II (3 Hari)
SUBJEKTIF
2) Psikososial
bayinya.
3) Aktivitas
a) Nutrisi
106
Ibu mengatakan makan 3 sampai 4 kali sehari dengan nasi,
sayur, dan lauk pauk seperti ayam, ikan, tahu, tempe dan
b) Hidrasi
c) Eliminasi
d) Istirahat
e) Aktivitas
f) Hygiene
4x dalam sehari.
g) Laktasi
sehari.
107
OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
Kesadaran : Composmentis
b) Nadi : 85 x/menit
c) Respirasi : 20 x/menit
d) Suhu : 36,5 ̊C
3) Pemeriksaan Fisik
a) Wajah
b) Mata
Sklera : Putih
c) Leher
bening.
d) Payudara
e) Abdomen
108
Kontraksi uterus : Baik
f) Ekstremitas
(+/+)
g) Genitalia
ANALISIS
P3 A 0 Postpartum 3 hari
PENATALAKSANAAN
109
Ev : Kekhawatiran ibu terlihat berkurang
Ev : Ibu mengerti
SUBJEKTIF
2) Psikososial
110
Ibu mengatakan masih belajar mencoba merawat bayinya
3) Aktivitas
a) Nutrisi
b) Hidrasi
c) Eliminasi
d) Istirahat
e) Aktivitas
rumah.
f) Laktasi
hari dan pada malam hari saat bayi terbangun saja. Saat
OBJEKTIF
111
Tidak dilakukan dikarenakan pemberian asuhan dilakukan secara
daring.
ANALISIS
P3 A 0 Postpartum 14 hari
PENATALAKSANAAN
dengan baik
E : Ibu mengerti
112
6) Mengingatkan ibu mengenai kebutuhan istirahat, dan jika lelah
rumah
Ev : Ibu mengerti
Waktu : 07.00WIB
SUBJEKTIF
2) Psikososial
3) Aktivitas
a. Nutrisi
113
Ibu mengatakan makan 3 – 4 kali sehari, dengan porsi
b. Hidrasi
c. Eliminasi
d. Istirahat
e.Aktivitas
rumah.
f.Laktasi
hari dan pada malam hari saat bayi terbangun saja. Produksi
OBJEKTIF
daring.
114
ANALISIS
P3 A 0 Postpartum 29 hari
PENATALAKSANAAN
dengan baik.
membedongnya
Posyandu.
Ev : Ibu bersedia
Ev : Ibu mengerti
115
Hari/Tanggal : 22 April 2022
SUBJEKTIF
2. Identitas Bayi
c) Usia : 1 jam
e) Anak ke : 3 (Tiga)
3. Faktor neonatal
116
b. Keberhasilan IMD
c. Eliminasi
a) BAK : 1x
5. Faktor genetic
Tidak ada penyakit keturunan, cacat fisik baik dari keluarga ibu
maupun suami
6. Faktor psikososial
OBJEKTIF
1) Pemeriksaan Umum
117
2) Tanda- tanda Vital
b) Pernafasan : 45 x/menit
c) Suhu : 36,6 ̊C
3) Antropometri
a) Lingkar kepala : 33 cm
b) Lingkar dada : 35 cm
c) BB : 2900 kg
d) PB : 48 cm
4) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
b) Kulit
c) Wajah
d) Mata
Sklera : Putih
e) Telinga
f) Hidung
118
Tidak ada benjolan, tidak ada sekret
g) Mulut
h) Leher
i) Dada
j) Tali Pusat
k) Punggung
l) Ekstremitas
m) Genitalia
n) Anus
5) Refleks
119
e) Refleks Walking : (+)
ANALISIS
PENATALAKSANAAN
sekali
Ev: i
bu mengrti
120
a. Kunjungan I (6 Jam)
Pengkaji : Bidan E
SUBJEKTIF
2. Identitas Bayi
h) Usia : 6 jam
j) Anak ke : 3 (Tiga)
4. Eliminasi
5. Faktor lingkungan
121
Ibu mengatakan rumahnya tidak terkena polusi asap dari jalan
raya dan pabrik. Ada akses air bersih, terdapat ventilasi udara,
6. Faktor sosial
anaknya
OBJEKTIF
6) Pemeriksaan Umum
Pernafasan : 40 x/menit
Suhu : 36,7 ̊C
8) Antropometri
Lingkar kepala : 33 cm
Lingkar dada : 35 cm
BB : 2900 gram
PB : 48 cm
122
9) Pemeriksaan Fisik
a) Kepala
b) Kulit
c) Wajah
d) Mata
Sklera : Putih
e) Telinga
f) Hidung
g) Mulut
h) Leher
i) Dada
j) Tali Pusat
123
k) Punggung
l) Ekstremitas
m) Genitalia
n) Anus
10) Refleks
ANALISIS
PENATALAKSANAAN
124
Ev : Ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan
membedongnya
b. Kunjungan II (7 Hari)
SUBJEKTIF
125
1) Alasan Kunjungan / Keluhan
2) Pola Aktivitas
a) Nutrisi
b) Eliminasi
sehari 2 – 3 x sehari.
c) Istirahat
d) Personal Hygiene
OBJEKTIF
1) Kesadaran : Composmentis
b) Pernafasan : 42 x/menit
c) Suhu : 36,7 ̊C
126
3) Pemeriksaan Fisik
a) Wajah
b) Mata
c) Dada
d) Abdomen
Tali pusat sudah puput, keadaan bersih dan kering, tidak ada
e) Genitalia
f) Anus
Keadaan bersih
11) Refleks
127
f) Refleks Tonic Neck : (+)
ANALISIS
PENATALAKSANAAN
untuk menyusu
Ev : Ibu mengerti
128
Waktu : 09.00 WIB
SUBJEKTIF
2) Pola Aktivitas
a) Nutrisi
b) Eliminasi
c) Istirahat
OBJEKTIF
1) Kesadaran : Composmentis
b) Pernafasan : 42 x/menit
129
c) Suhu : 36,8 ̊C
3) Antropometri
b) Panjang badan : 50 cm
4) Pemeriksaan Fisik
a) Wajah
b) Mata
Sklera : Putih
c) Dada
d) Abdomen
e) Genitalia
f) Anus
Keadaan bersih
ANALISIS
PENATALAKSANAAN
130
1) Memberitahu hasil pemeriksaan bayinya pada ibu dan keluarga
dengan baik.
Ev : Ibu mengerti
Waktu : 10.00
SUBJEKTIF
2) Pola Aktivitas
d) Nutrisi
131
Ibu mengatakan bayinya hanya mengkonsumsi ASI,
e) Eliminasi
f) Istirahat
OBJEKTIF
1) Kesadaran : Composmentis
b) Pernafasan : 42 x/menit
c) Suhu : 36,8 ̊C
3) Antropometri
Panjang badan : 50 cm
4) Pemeriksaan Fisik
a) Wajah
b) Mata
132
Konjungtiva : Merah muda
Sklera : Putih
c) Dada
d) Abdomen
e) Genitalia
f) Anus
Keadaan bersih
OBJEKTIF
daring.
ANALISIS
PENATALAKSANAAN
133
2) Memberikan apresiasi pada ibu karena dapat merawat bayinya
dengan baik.
membedongnya
Posyandu.
Ev : Ibu bersedia
Ev : Ibu mengerti
C. Pembahasan
1. Asuhan Antenatal
(Timbang berat badan dan ukur tinggi badan, pemeriksaan tekanan darah,
ukur LILA, ukur tinggi fundus uteri, periksa denyut jantung janin,
134
menentukan presentasi, imunisasi TT, pemberian tablet Fe, tes
merupakan batas standar kadar Hb untuk Ibu hamil, diketahui klien rutin
meminum tablet Fe satu butir setiap malam. Seperti yang di jelaskan oleh
kehamilan maka setiap ibu hamil harus mendapat tambahan suplemen zat
Pada pemeriksaan protein urin dan glukosa urin didapatkan hasil negatif.
Sari, Anggita dkk (2015) ibu hamil dengan usia 36 minggu tinggu fundus
Ibu sudah sesuai dengan teori . Pada kunjungan kedua usia kehamilan
135
hal tersebut sudah sesuai dengan teori. Keluhan yang disampaikan klien
baru, atau melahirkan bayi. Selain itu ketidaktahuan ibu akan kondisi
didapatkan klien terbiasa tidur larut malam dengan lama 6 jam, dan klien
rumah. Menurut teori Ibu hamil boleh melakukan kegiatan atau aktivitas
pertumbuhan janin. Tidur pada malam hari selama kurang lebih 8 jam
dan istirahat dalam keadaan rileks pada siang hari selama 1 jam.
136
(Sarwono, 2000) Pada kunjungan ANC kedua, berdasarkan hasil
2. Asuhan Intranatal
a. Kala I
baik akan menimbulkan berbagai efek bagi ibu maupun janin. Untuk
137
meningkatkan oksigen dalam darah (Smeltzer, Suzanne C. dan Bare,
2002)
Kushariyadi (2011)
berlangsung selama 5 jam dan fase aktif selama 3 1/2 jam, hal ini
Pada multigravida lama persalinan kala I fase aktif terjadi selama 8,5
jam dengan pembukaan satu cm per 72,8 menit (1,2 jam), lebih cepat
(1,4 jam).
138
rata mengalami nyeri berat dan ketika diberikan teknik relaksasi
proses persalinan.
b. Kala II
139
membuka, perineum menonjol, dan sudah keluar air-air yang tidak
c. Kala III
Pada asuhan kala III tidak terdapat kesenjangan antara teori dan
140
massage uterus pada ibu bersalin kala 3 sudah tidak
d. Kala IV
Pada hasil pemeriksaan kala IV, terdapat robekan jalan lahir pada
sayang ibu.
141
3. Asuhan Postnatal
ibu yang merasa takut untuk mobilisasi karena ngilu di area luka jahitan
jahitan perineum. Selain itu mobilisasi dini membuat sistem organ usus
nya sedikit karena frekuensi menyusui bayi yang jarang karena bayi
jam sekali dan menganjurkan bayi untuk di bangunkan jika tertidur jika
dapat membantu pemulihan luka maka dari (Dian Zuiatna, 2020) maka
142
dari itu terdapat pengaruh mengkonsumsi diit tinggi protein terhadap
baik.
bayi baru lahir. Pada awal kelahiran hingga satu jam pertama bayi Ny. A
baru lahir pada dada atau perut ibu agar bayi secara alami dapat mencari
sendiri sumber air susu ibu atau ASI dan mulai menyusu. Bayi akan
pada tahun 2017. Pada 1 jam persalinan bayi sudah bisa mencari putting
langkah pencegahan infeksi mata pada satu jam pertama kelahiran. Lalu
143
bayi baru lahir akibat defisiensi vitamin K yang dapat dialami oleh
bayi. Imunisasi ini sangat penting untuk mencegah bayi tertular penyakit
sejak dini, biasanya pada usia bayi 0 sampai 7 hari dengan cara
Penulis mengajarkan pada klien cara merawat tali pusat bayi yaitu
dengan prinsip bersih, kering dan terbuka. Ini sesuai dengan himbauan
cara perawatan tali pusat menurut JNPK-KR Depkes dan Kemenkes RI,
yaitu :
basah/lembab
4. Jika puntung tali pusat kotor, bersihkan (hati-hati) dengan air DTT
144
sehingga frekuensi menyusu berkurang yang berakibat pada produksi
ibu agar tetap membangunkan bayinya setiap 2 hingga 3 jam sekali untuk
menyusui.
dan bayi sudah tidak sulit dbangunkan. Hasil penimbangan berat badan
menyusui bayi sudah bagus, dan bayi sudah tidak sulit dibangunkan. .
Hasil penimbangan berat badan 3100 gram dan panjang badan 50 cm.
145
BAB V
A. Kesimpulan
persalinan, nifas dan bayi baru lahir pada Ny. A, penulis dapat
mengambil kesimpulan :
menjadi 4
146
4. Asuhan bayi baru lahir Ny. A tidak di temukan masalah. Pertumbuhan
5. Pada asuhan nifas ditemukan masalah yaitu ibu khawatir pada luka
B. Saran
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh, saran yang dapat diajukan
antara lain:
bersalin
persalinan .
147
pada ibu persalinan dan pengaruhnya terhadap tingkat kecemasan ibu
bersalin
DAFTAR PUSTAKA
Bobak, I.M., & Lowdermilk, D.L. (2005). Buku Ajar Keperawatan Maternitas
Edisi 4. Jakarta : EGC
Buku Panduan Pengajaran Konsep Asuhan Kebidanan bagi Dosen Diploma III
Kebidanan. Jakarta: Pusdiknakes-WHO-JHPIEGO
Depkes, R. (2013). Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta Dewi, V. (2011).
Dian zuitna.dkk 2020, pengeruh konsumsi diit protein tinggi terhadap
penyembuhan luka Institut, Kesehatan Helvetia Medan, Indonesia
Evin Noviana,. (2018). Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.
Bogor: In Media Roesli, U. (2009). Mengenal Asi Eksklusif. Jakarta : Pt.
Pustaka Pembangunan Swadaya Nusantara
Hanifa. 2002. Ilmu Kebidanan. Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono
Prawirodiharjo
148
Henderson C. dan Jones K. 2006. Buku Ajar Konsep Kebidanan. Jakarta:
JHPIEGO.
JNPK-KR. (2017). Asuhan Persalinan Normal & Inisiasi Menyusui Dini. Jakarta:
Depkes RI.
Marmi, & K, R. (2012). Asuhan Neonatus, Bayi, Balita, dan Anak Prasekolah.
Yogyakarta: Pustaka Belajar.
149
REUKABUPATEN ACEH BARATTAHUN 2012. Jurnal Kesehatan
Masyarakat.
Nur, H. A., & Putri, I. S. (2019). Gambaran Penerapan Teknik Relaksasi Nafas
Dalam Pada Pasien Dengan Nyeri Persalinan Kala I. Jurnal Profesi
Keperawatan Vol. 6 No. 1.
Rustam Mochtar.1998. Sinopsis obstetri fisiologi patologi (2 ed., Vol. 1). Jakarta:
EGC.
Saifuddin AB.2002. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
Saifudin, Abdul Bari. 2002. Panduan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal dan
Neonatal. Jakarta: YBPSPJNPKKR-POGI-JHPIEGO
Saleha, S. Asuhan Kebidanan Neonates, Bayi Dan Balita. Makassar: Alauddin
University Press. 2012
Stuart, G. W., Sundeen, JS., 1998, Keperawatan jiwa (Terjemahan), alih bahasa:
Achir Yani edisi III. Jakarta : EGC
150
Smeltzer, Suzanne C. dan Bare. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah
Brunner dan Suddarth (Ed.8, Vol. 1,2. EGC, Jakarta.
Varney H., Kriebs JM., dan Gegor CL. 2002. Buku Ajar Asuhan
151
Lampiran 1 Lembar Persetujuan Klien
152
153
Lampiran 2 Lembar Informed Consent
154
155
Lampiran 4 Partograf
156
157
Lampiran 5 Dokumentasi
158