KOTA PEKANBARU
OLEH :
SRI DISTIYANTI
NIM: P032015401073
JURUSAN KEBIDANAN
PEKANBARU
2023
ASUHAN KEBIDANAN KOMPREHENSIF PADA NY. N
KOTA PEKANBARU
Laporan Tugas Akhir ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan
Program Pendidikan Diploma III Kebidanan di Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan Kemenkes Riau
SRI DISTIYANTI
NIM: P032015401073
JURUSAN KEBIDANAN
PEKANBARU
2023
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Nim : P032015401073
Judul : Asuhan Kebidanan Komprehensif Pada Ny. “N” Di PMB Lilis Sugianti
Laporan Tugas Akhir ini telah diperiksa, disetujui dan siap dipertahankan di
depan TIM Penguji Laporan Tugas Akhir Program Studi D-III Kebidanan
Menyetujui,
Pembimbing I Pembimbing II
Septi Indah Permatasari, SST, M.Keb Hj. Juraida Roito Hrp, SKM,
NIP : 198001232002122001 NIP : 197503272005012002
i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
NIM : P032015401073
Agama : Islam
Ayah : Roesjadi
Ibu : Kurniyati
Riwayat Pendidikan
ii
KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES RIAU
PROGRAM STUDI D III KEBIDANAN
SRI DISTIYANTI
ABSTRAK
Daftar Bacaan :
iii
MINISTRY OF HEALTH OF THE REPUBLIC OF INDONESIA HEALTH
POLYTECHNIC OF RIAU STUDY PROGRAM OF DIII MIDWIFERY
SRI DISTIYANTI
ABSTRACT
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan
laporan tugas akhir dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Ny. N di Praktek
Laporan studi kasus ini penulis susun dalam rangka Laporan tugas akhir dan
merupakan salah satu tugas pribadi yang harus dipenuhi oleh setiap mahasiswa
bimbingan dan arahan dari berbagai pihak, oleh sebab itu penulis mengucapkan
2. Ibu Hj. Juraida Roito Harahap, SKM, M.Kes selaku Ketua Jurusan
3. Ibu Septi Indah Permatasari, SST, M.Keb selaku Pembimbing 1 yang telah
4. Ibu Lilis Sugianti, STr.Keb selaku Pimpinan Bidan di PMB Lilis Sugianti
v
5. Ibu Ani Laila, SST, M.Biomed selaku ketua Prodi D-III Kebidanan
6. Teruntuk yang paling istimewa kedua orang tua saya dan keluarga yang
7. Ny. N dan keluarga yang telah bersedia menjadi klien dalam pemberian
asuhan kebidanan.
penulisan laporan studi kasus ini masih belum sempurna, oleh karena itu penulis
Penulis
vi
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING.........................................................................i
DAFTAR RIWAYAT HIDUP..............................................................................ii
ABSTRAK.............................................................................................................iii
ABSTRACT...........................................................................................................iv
KATA PENGANTAR............................................................................................v
DAFTAR ISI........................................................................................................vii
DAFTAR TABEL.................................................................................................ix
DAFTAR LAMPIRAN..........................................................................................x
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang................................................................................................1
1.2 Tujuan............................................................................................................4
1.3 Manfaat..........................................................................................................4
1.4 Ruang Lingkup..............................................................................................5
BAB II TINJAUAN TEORI..................................................................................6
2.1 Konsep Dasar Kehamilan...............................................................................6
2.2 Konsep Dasar Persalinan..............................................................................28
2.3 Konsep Dasar Nifas......................................................................................48
2.4 Konsep Dasar Neonatus...............................................................................64
2.5 Konsep Umum Continuity of Care (COC)...................................................68
2.6 Pendokumentasian Asuhan Kebidanan.......................................................69
BAB 3 LANGKAH-LANGKAH PENGAMBILAN KASUS...........................72
3.1 Tempat dan Waktu........................................................................................72
3.2 Cara Pengambilan Kasus..............................................................................72
3.3 Instrument.....................................................................................................73
BAB 4 KAJIAN KASUS......................................................................................74
4.1 Kajian Kasus.................................................................................................74
4.2 Pembahasan................................................................................................110
BAB 5 PENUTUP...............................................................................................128
5.1 Kesimpulan.................................................................................................128
5.2 Saran...........................................................................................................129
vii
DAFTAR TABEL
viii
DAFTAR LAMPIRAN
ix
1
BAB I
PENDAHULUAN
Program Kesehatan Ibu dan Anak (KIA) adalah upaya di bidang kesehatan
yang menyangkut pelayanan dan pemeliharaan kesehatan ibu hamil, ibu bersalin,
ibu nifas, dan menyusui, bayi, balita dan anak pra sekolah. Program KIA sangat
mempengaruhi derajat kesehatan ibu dan anak. Di dalam komponen keluarga, ibu
dan anak merupakan kelompok rentan. Hal ini terkait dengan fase kehamilan,
persalinan dan nifas pada ibu dan fase tumbuh kembang pada anak. Hal ini yang
menjadi alasan pentingnya upaya kesehatan ibu dan anak menjadi salah satu
untuk menurunkan angka kematian ibu (AKI). Setiap hari, terdapat 830 ibu di
artinya bila AKI tinggi, banyak ibu yang seharusnya tidak meninggal tetapi
ditangani dengan baik dan tepat waktu. Jumlah kematian ibu adalah jumlah
kematian yang terjadi pada saat hamil, bersalin atau pada saat nifas (sampai
kematian ibu pada tahun 2021 dari Provinsi Riau berjumlah 180 orang meninggal
meningkat dibanding tahun tahun sebelumnya. Dimana tahun 2020 mencapai 129
orang, dan tahun 2019 yaitu 125 orang. (Dinkes Riau, 2021).
2
Angka Kematian Ibu sudah mengalami penurunan, namun masih jauh dari
ini kemungkinan disebabkan oleh kualitas pelayanan kesehatan ibu yang belum
memadai, kondisi ibu hamil yang tidak sehat dan faktor determinan lainnya.
Penyebab utama kematian ibu yaitu hipertensi dalam kehamilan dan perdarahan
postpartum. Beberapa keadaan yang dapat menyebabkan kondisi ibu hamil tidak
sehat adalah penanganan komplikasi, anemia, ibu hamil yang menderita diabetes,
hipertensi, malaria, dan empat terlalu (terlalu muda 35 tahun, terlalu dekat
Angka Kematian Bayi (AKB) juga merupakan satu indikator penting dalam
status kesehatan ibu dan anak. Berdasarkan hasil SDKI 2017. AKB di Indonesia
AKB di Indonesia sudah mencapai target dan tetap harus di pertahankan bahkan
AKI dan AKB adalah dengan pelayanan yang berkualitas, baik dalam pelayanan
kehamilan (ANC), pelayanan selama persalinan (INC), nifas (PNC), BBL, sampai
Salah satu upaya bidan selaku pemberi pelayanan kebidanan untuk meningkatkan
derajat kesehatan ibu dan anak dengan meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan
persalinan, nifas, pelayanan bayi baru lahir serta pelayanan keluarga berencana
menjamin kebersihan dan keamanan selama persalinan dan setelah bayi lahir serta
asfiksia bagi bayi baru lahir Kunjungan Nifas (KF) dilakukan sebanyak 4 kali
yaitu, KF1 pada 6 jam sampai dengan 2 hari pasca persalinan, KF2 pada 3 sampai
dengan 7 hari pasca persalinan, KF3 pada 8 sampai dengan 28 hari pasca
persalinan dan KF4 pada 29 sampai dengan 42 hari pasca persalinan. Kemudian
Kunjungan Bayi Baru Lahir (KN) dilakukan sebanyak 3 kali yaitu KN1 pada 6
sampai dengan 48 jam setelah lahir KN2 pada 3 sampai dengan 7 hari setelah
Oleh karena itu penulis melakukan asuhan terhadap Ny. N G5P3A1H3 di PMB
1.2 Tujuan
pada Ny. N di PMB Lilis Sugianti, tahun 2023 , dari masa Kehamilan (ANC),
Persalinan (INC), Nifas (PNC), Bayi Baru Lahir (BBL), serta Keluarga Berencana
1.3 Manfaat
pelayanan.
5
bersalin, nifas termasuk KB dan bayi baru lahir dengan menggunakan pendekatan
Laporan kasus ini membahas asuhan COMC pada Ny. N di PMB Lilis
Sugianti, S.Tr. Keb Pekanbaru, Riau. Studi kasus ini dimulai pada bulan Januari
2023– April 2023. Asuhan ini diberikan pada saat ibu dalam keadaan hamil usia
mendeteksi dini serta mencegah terjadinya komplikasi dan memastikan ibu sehat
selama hamil, bersalin, nifas serta bayi baru lahir dan melakukan tindakan segera
selama hamil, saat bersalin, pada masa nifas dan KB serta asuhan bayi baru lahir.
Laporan Tugas Akhir ini dilakukan dengan cara memberikan asuhan kepada ibu
pantom, leaflet, poster, video dan lembar skrining serta pendampingan kunjungan
BAB II
TINJAUAN TEORI
Kehamilan merupakan sebuah proses bertemunya sel telur yang sudah matang
dengan sperma, hingga pada akhirnya membentuk sel baru yang akan tumbuh.
Proses kehamilan sendiri bisa terjadi karena bertemunya sel sperma pria dengan
Menurut WHO, pregnancy atau kehamilan, adalah proses sembilan bulan atau
lebih di mana seorang perempuan membawa embrio atau janin yang berkembang
keluhan keluhan yang tidak ringan. Perubahan perubahan ini terjadi karena
dan bayi
7
e. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan pemberian ASI
Eksklusif.
f. Peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar dapat tumbuh
dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin yaitu 280 hari atau 40 minggu.
a. Sistem Respirasi
b. Sistem Endokrin
ibu. Selain hormon oksitosin ada hormon prolaktin juga meningkat 10 kali
c. Sistem Muskuloskeletal
d. Sistem Perkemihan
kemih dapat tertekan oleh pembesaran uterus yang terjadi pada trimester
kreatinin, urea dan asam urat dalam darah mungkin menurun namun hal ini
e. Sistem Kardiovaskuler
output) yang meningkat sebanyak kurang lebih 30%. Nadi dan tekanan
trimester kedua dan naik lagi seperti pada pra hamil. Tekanan vena dalam
setelah akhir trimester pertama. Nadi biasanya naik, nilai rata- ratanya 84
f. Uterus
vena kava dan aorta sehingga aliran darah tertekan. Pada akhir kehamilan
sering terjadi kontraksi uterus yang disebut his palsu (braxton hicks).
bawah rahim yang lebih lebar dan tipis, servik menjadi lunak sekali dan
lebih mudah dimasuki dengan satu jari pada akhir kehamilan. Uterus
yang semula hanya berukuran sebesar jempol atau seberat 30 gram akan
dan hipertrofi sehingga dapat menjadi lebih besar, lunak dan dapat
Wahyuningsih, 2016).
10
g. Payudara
semua ibu hamil tidak sama tetapi harus melihat dari BMI atau IMT
terhadap tinggi badan (TB). IMT perlu diketahui untuk menilai status gizi
gizinya baik. Ibu hamil dengan kekurangan gizi memiliki risiko yang
dapat membahayakan ibu dan janin, antara lain anemia pada ibu dan
infeksi, risiko keguguran, bayi lahir mati, serta cacat bawaan pada janin
Hal ini terjadi akibat gangguan sirkulasi vena dan peningkatan tekanan
vena pada ekstremitas bagian bawah, hal ini disebabkan oleh tekanan
garam tinggi sangat tidak dianjurkan. Saat bekerja atau istirahat hindari
duduk atau berdiri dalam jangka waktu lama. Saat istirahat, naikkan
Sering buang air (BAK) sering disebabkan oleh karena uterus membesar,
hidrasi. Apabila BAK pada malam hari tidak mengganggu tidur maka
tidak dianjurkan mengurangi minum dimalam hari, tetapi bila ya, batasi
minum setelah makan malam, di samping itu ibu hamil harus membatasi
minum yang mengandung diuretic seperti teh, kopi, cola dengan caffeine
c) Sesak nafas
Sesak nafas ini biasanya mulai terjadi pada awal trimester II sampai pada
2016).
Sakit punggung dan pinggang pada ibu hamil terjadi pada ibu hamil
mengatasi konstipasi atau sembelit adalah minum air putih yang cukup
minimal 6-8 gelas/ hari, makanlah makanan yang berserat tinggi seperti
f) Sakit Kepala
Sakit kepala terjadi akibat kontraksi otot/spasme otot (leher, bahu dan
bahu, penggunaan kompres panas/es pada leher, istirahat, dan mandi air
g) Nyeri Pinggang
tubuh yang baik, mekanik tubuh yang tepat Saat mengangkat beban,
diperlukan zat gizi dalam jumlah yang lebih besar dari pada sebelum hamil.
IMT (Indeks Masa Tubuh)/BMI (Body Masa Indeks) sebelum hamil. Ibu
didapatkan lebih dari satu atau sama dengan 30 kg/m3 dan dikategorikan
sebagai berat badan lebih bila IMT 25-29 kg/m3 (Jurnal Indon Volum :
2018)
b) Kebutuhan oksigen
c) Personal Hygine
ibu hamil karena bertambahnya aktifitas metabolisme tubuh maka ibu hamil
Buang air kecil atau berkemih merupakan salah satu proses alami tubuh
sekitar 6-8 kali sehari. Namun ibu hamil mungkin akan merasa lebih sering
ingin buang air kecil ± 10 kali dalam sehari (Siti,dkk 2017). Ibu hamil
e) Seksual
seksual yang disarankan pada ibu hamil adalah hubungan dengan mengatur
posisi tubuh untuk menyesuaikan dengan pembesaran perut. Ibu hamil pada
menimbulkan kontraksi.
lebih baik, nafsu makan bertambah, pencernaan lebih baik dan tidur lebih
nyenyak. Dianjurkan berjalan-jalan dipagi hari dalam udara yang bersih dan
segar.
16
g) Istirahat/tidur
Istirahat dan tidur secara teratur dapat meningkatkan kesehatan jasmani dan
h) Perawatan Payudara
fungsi uniknya dalam menghasilkan ASI bagi bayi neonatus segera setelah
ASI yang merupakan makanan pokok bayi yang baru lahir sehingga harus
a) Pendarahan pervaginam
plasenta previa, solusio plasenta atau perdarahan yang belum jelas sebabnya
dan bukan dari kelainan plasenta seperti erosi, polip, dan varises yang
pecah.
17
Keluarnya cairan berupa air dari vagina pada trimester III ibu harus dapat
membedakan antara urine atau air ketuban. Jika keluar cairan yang berbau
amis, tidak terasa, dan berwarna putih keruh berarti yang keluar adalah air
minggu. Gerakan bayi akan lebih mudah dirasakan jika ibu berbaring untuk
beristirahat dan jika ibu makan dan minum dengan baik. Janin dapat
gerakan janin makan perlu waspada adanya gangguan pada janin ibu.
sedikit 8 kali dimulai dari usia kehamilan 12 minggu (WHO,2016). Salah satu
antenatal (antenatal care/ ANC) penting untuk memastikan kesehatan ibu selama
Kenaikan berat badan normal pada ibu hamil dari trimester I sampai trimester
III yang berkisar 9-17 kg dan kenaikan perminggunya adalah 0,5-2 kg.
Pengukuran tinggi badan ibu hamil dilakukan untuk mendeteksi faktor risiko
yang berhubungan dengan keadaan rongga panggul. Apabila tinggi badan < 145
cm, maka faktor resiko panggul sempit, kemungkinan sulit melahirkan secara
5 Gameli 16-20,5
Tekanan darah normal pada ibu hamil yaitu 120/80 mmHg. Pengukuran
Kurang Energi Kronis (KEK) dan berisiko mengalami Berat Badan Lahir
Rendah (BBLR).
kehamilan.
status imunisasi.
pertumbuhan janin. Zat besi ini penting meningkatkan volume darah yang
perkembangan janin.
III mengetahui bagian terbawah kepala janin sudah atau belum masuk pintu
jantung janin normal atau tidak, DJJ normal pada bayi yaitu 120 – 160
x/menit.
persalinan.
(Hb) dilakukan minimal sekali pada trimester pertama dan sekali pada
ke dua dan ketiga atas indikasi tujuannya untuk mengetahui protein urin
21
yang merupakan salah satu indikator terjadinya preeklamsia pada ibu hamil.
trimester, yaitu minimal satu kali pada trimester pertama (usia kehamilan 0-
12 minggu), minimal satu kali pada trimester kedua (usia kehamilan 12-24
minggu), dan minimal dua kali pada trimester ketiga (usia kehamilan 24
komplikasi kehamilan.
k) Asuhan Komplementer
l) Massage
bentuk pegangan atau teknik. Prenatal Massage adalah pijat yang dilakukan
pada ibu hamil untuk memperlancar sirkulasi darah ibu dan mengurangi
m) Prenatal Yoga
gentle yoga ini terdiri dari tiga bagian, antara lain relaksasi, mengatur
n) Senam Hamil
hamil memiliki lima tujuan penting. Antara lain, agar ibu hamil menguasai
Bila kadar Hb < 10 gr/dl ibu hamil dinyatakan anemia, maka harus diberi
kekurangan zat besi dengan kadar Hb kurang dari 11 gr%. Dilakukan minimal 2
kali selama masa kehamilan yaitu pada trimester I umur kehamilan sebelum 12
(Kemenkes,2016).
e. Pemberian terapi kapsul yodium untuk daerah endemis gondok dan terapi
Kartu skor Poedji Rochjati adalah salah satu alat untuk mendeteksi dini
resiko yaitu:
a) Primi Muda, terlalu muda hamil pertama umur 16 tahun atau kurang
b) Primi Tua
- Terlalu cepat punya anak lagi, anak terkecil usia kurang 2 tahun
Ibu pernah hamil atau melahirkan 4 kali atau lebih, karena ibu sering
Letak Lintang
dan kemungkinan besar diikuti oleh persalinan normal dengan ibu dan
Kehamilan resiko tinggi adalah kehamilan dengan salah satu atau lebih
faktor resiko, baik dari pihak ibu maupun janinnnya yang memberikan
Dampak yang dapat ditimbulkan akibat ibu hamil dengan risiko tinggi sendiri
a) Keguguran (abortus)
minggu.
b) Partus macet
dengan berhentinya dilatasi serviks atau penurunan janin secara total atau
keduanya.
Intra Uterine Fetal Death (IUFD) merupakan kematian janin dalam rahim
berat janin 1000 gram dapat juga mengakibatkan kelahiran mati. Ibu
risiko terjadinya Intra Uterine Fetal Death (IUFD). Bila janin dalam
besar.
pada trimester ketiga kehamilan atau bisa juga muncul pada trimester
kasus yang menimpa setidaknya lima hingga delapan persen dari seluruh
kematian serta penyakit pada bayi dan ibu hamil di seluruh dunia. Dan di
sebagai berikut:
Bayi lahir belum cukup bulan dapat disebut bayi preterm maupun bayi
prematur. Bayi Preterm merupakan bayi yang lahir pada usia kehamilan
kurang dari 37 minggu, tanpa memperhatikan berat badan lahir. Hal ini
Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah bayi dengan berat lahir kurang
dari 2500 gram tanpa memandang masa gestasi. Berat lahir adalah berat
bayi yang ditimbang dalam 1 (satu) jam setelah lahir. Penyebab paling
besar lahirnya bayi Bayi berat lahir rendah (BBLR) adalah masalah
28
selama kehamilan pada ibu, dapat berupa penyakit penyerta pada ibu,
rumah sakit, misalnya pada letak lintang dan ibu hamil pertama
keluar dari uterus ibu. Persalinan dianggap normal jika prosesnya terjadi
pada usia kehamilan cukup bulan setelah 37 minggu tanpa disertai adanya
hasil konsepsi (janin dan plasenta) yang telah cukup bulan atau dapat hidup
diluar kandungan melalui jalan lahir atau melalui jalan lain, dengan adanya
bantuan atau tanpa bantuan (kekuatan sendiri). Proses ini dimulai dengan
2013)
a) Power (tenaga)
lengkap.
30
b) Passenger (janin)
janin, yang meliputi berat janin, letak janin, posisi sikap janin
kepala, tulang punggung, dan kaki berada dalam keadaan fleksi, dan
Jalan lahir terdiri dari panggul ibu, yaitu bagian tulang padat,
dimulai.
e) Penolong persalinan
(Nurhapipa, 2015).
a) Lightening
b) Perubahan serviks
c) Kontraksi
hicks yang tidak nyeri, yang telah terjadi sejak sekitar 6 minggu
kehamilan
d) Bloody Show
membuka.
e) Lonjakan Energi
minggu merasa letih secara fisik dan lelah karena hamil, mereka
penuh.
a. Rasa nyeri oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.
dengan sendirinya.
bagian bawah janin yang masih berada diatas tepi atas shypisi dan
34
dapat diukur dengan lima jari tangan (per limaan). Bagian diatas
1. 5/5 jika bagian terbawah janin seluruhnya teraba diatas shympisis pubis.
2. 4/5 jika sebagian (1/5) bagian terbawah janin telah memasuki PAP.
3. 3/5 jka sebagian (2/5) bagian terbawah janin telah memasuki PAP.
4. 2/5 jika hanya sebagian dari bagian terbawah janin yang masih
berada diatas shympisis dan (3/5) bagian telah masuk PAP.
5. 1/5 jika 1 dari 5 jari masih dapat meraba bagian terbawah janin
yang berada diatas shympisis dan 4/5 bagian telah masuk PAP.
6. 0/5 jika bagian terbawah janin sudah tidak dapat teraba dari
pemeriksaan luar dan bagian terbawah janin sudah masuk ke dalam
rongga panggul (Widia, 2015)
a) Kala 1
Dimulai sejak adanya his yang teratur dan meningkat dan yang
kala 1 terdiri dari dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif (Sulfianti,
2020).
a. Fase laten
9 cm.
b) kala II
pada primi dan 1 jam pada multi Tanda dan gejala kala II. Tanda-
c) Kala III
Kala III persalinan dimulai setelah lahirnya bayi dan berakhir dengan
d) Kala IV
Dimulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir dua jam setela itu
persalinan, jika kondisi ibu tidak stabil, perlu dipantau lebih sering .
kekuatan dari kontraksi uterus dan kekuatan mengejan ibu, passenger (buah
Passage atau faktor jalan lahir dibagi yaitu Bagian keras: tulang
yaitu :
b) Power/Kekuatan
kontraksi otot otot perut, kontraksi diafragma, dan aksi dari ligament.
c) Tenaga mengejan
waktu kita buang air besar tapi jauh lebih kuat lagi. Saat kepala
ada his. Tanpa tenaga mengejan ini anak tidak dapat lahir, misalnya
d) Posisi
e) Psychologic Respons
bagi wanita dan keluarganya. Rasa takut, tegang dan cemas mungkin
supaya dicapai hasil yang optimal bagi semua yang terlibat. Wanita
(Yulizawati, 2019).
f) Penolong
mereka akan mendapatkan rasa aman dan hasil yang lebih baik.
c) Ketuban pecah
yang akan digunakan untuk merencanakan arahan bagi Ibu dan bayi
baru lahir
lain.
41
kelahiran bayinya.
kelahiran bayinya.
kelahiran bayi
e) Melakukan pencatatan/pendokumentasian.
Informasi dan pemastian hasil akhir yang aman bagi dirinya dan
persalinan.
e) Kebutuhan Eliminasi
Posisi Alasan/Rasional
Posisi duduk Lebih mudah bagi bidan untuk membimbing kelahiran
atau setengah kepala bayi dan mengamati/ mendukung perineum .
duduk. keuntungan dari posisi ini adalah gaya grafitasi yang
dapat membantu ibu melahirkan bayinya.
Posisi Baik untuk persalinan dengan punggung yang
merangka sakit, membantu bayi melakukan rotasi, peregangan
k minimal pada perineum.
Berjongkok atau Membantu penurunan kepala bayi, memperbesar ukuran
berdiri panggul: menambah 28% ruangan outletnya, memperbesar
dorongan untuk meneran (bisa memberi kontribusi pada
laserasi perineum)
44
hepatitis, HIV/AIDS.
lainnya yang akan dan telah bersentuhan dengan atau darah harus
terkontaminasi.
2.2.11 Rujukan
rujukan secara optimal dan tepat waktu jika penyulit terjadi. Setiap tenaga
(BAKSOKUDA) :
1) Bidan
2) Alat
3) Keluarga
4) Surat
5) Obatf
6) Kendaraan
7) Uang
8) Darah
a) Suntik 3 bulan
Efek samping dari kb suntik 3 bulan ini yaitu, menstruasi tidak teratur, mual,
a) Indikasi
b) Kontra indikasi
b) IUD
dan reversibel yang terbuat dari plastik atau logam kecil yang dimasukan
pasca persalinan yaitu dalam 10 menit setelah plasenta lahir (insersi dini
dan volume ASI, dapat dipasang segera setelah melahirkan atau sesudah
c) Implan
tinggi. Sangat kurang dari 1 kehamilan per 100 wanita yang menggunakan
implan selama tahun pertama (1 per 1.000 wanita). Kurang dari 1 kehamilan
per 100 wanita selama penggunaan implan. Tetap ada risiko rendah
48
dan griseofulvin), bentuk Implan seperti batang plastik yang lentur seukuran
berakhir ketika alat alat kandungan kembali seperti keadaan sebelum hamil.
mengurangi angka kematian ibu karena masa nifas merupakan masa kritis
a) Iskemia miometrium, hal ini disebabkan oleh kontraksi dan retraksi yang
dan lebarnya 5 kali lebar sebelum hamil yang terjadi selama kehamilan.
progesteron.
dan simpisis
e) Pengeluaran Lochea
mukus serviks, leukosit dan organisme. Proses ini dapat berlangsung selama
tiga minggu, dan hasil penelitian telah menunjukkan bahwa terdapat variasi
50
teregang oleh tekanan kepala bayi yang bergerak maju. Pada post natal hari
mengencangkan vagina hingga tingkat tertentu. Hal ini dapat dilakukan pada
besar selama proses melahirkan bayi, dan dalam beberapa hari setelah proses
tersebut, kedua ini tetap berada dalam keadaan kendur. Setelah tiga minggu
vulva dan vagina kembali kepada keadaan tidak hamil dan rugae dalam
g) Sirkulasi Darah
kehamilan. Pada uterus masa nifas, pembuluh darah yang membesar menjadi
kemudian digantikan oleh yang lebih kecil. Tubuh ibu akan menyerap
Pada sebagian besar ibu, hal ini akan mengakibatkan pengeluaran urine
dalam jumlah besar, terutama pada hari pertama karena diuresis meningkat
Ibu juga dapat mengalami edema pada pergelangan kaki dan kaki mereka,
hal ini dimungkinkan terjadi karena adanya variasi proses fisiologis yang
normal karena adanya perubahan sirkulasi. Hal ini biasanya akan hilang
sendiri dalam kisaran masa nifas, seiring dengan peningkatan aktivitas ibu
h) Sistem Kardiovaskuler
cepat, tetapi terbatas. Setelah itu terjadi perpindahan normal cairan tubuh
yang menyebabkan volume darah menurun dengan lambat. Pada minggu ke-
3 dan ke-4 setelah bayi lahir, volume darah biasanya menurun sampai
kehilangan darah sekitar 300-400 cc. Pada persalinan dengan tindakan SC,
(Wahyuni, 2018).
i) Sistem Hematologi
Pada hari pertama postpartum, kadar fibrinogen dan plasma akan sedikit
dimana jumlah sel darah putih dapat mencapai 15.000 selama persalinan
akan tetap tinggi dalam beberapa hari pertama dari masa postpartum. Jumlah
sel darah putih tersebut masih bisa naik lagi sampai 25.000-30.000, terutama
dan eritrosit akan sangat bervariasi pada awal-awal masa postpartum sebagai
akibat dari volume plasenta dan tingkat volume darah yang berubah-ubah.
Semua tingkatan ini akan dipengaruhi oleh status gizi dan hidrasi ibu. Kira –
53
darah sekitar 250-500 ml. penurunan volume dan peningkatan sel darah
hemoglobin pada hari ke-3 sampai 7 postpartum dan akan kembali normal
j) Sistem Pencernaan
demikian, faal usus memerlukan waktu 3-4 hari untuk kembali normal.
antara lain:
a. Nafsu Makan
b. Motilitas
jam setelah bayi lahir, setelah itu akan kembali seperti keadaan
54
c. Pengosongan Usus
Beberapa cara agar ibu dapat buang air besar kembali teratur,
antara lain pengaturan diit yang mengandung serat buah dan sayur,
(Wahyuni, 2018 ).
k) Sistem Muskuloskeletal
darah yang berada di antara anyaman otot-otot uterus akan terjepit. Proses
ligamen, diafragma pelvis, serta fasia yang meregang pada waktu persalinan,
menjadi kendor. Stabilitasi secara sempurna terjadi pada 6-8 minggu setelah
abdomen masih agak lunak dan kendor untuk sementara waktu. Untuk
otot dinding perut dan dasar panggul, dianjurkan untuk melakukan latihan
l) Sistem Endokrin
prolaktin dan menstimulasi air susu. Perubahan fisiologis yang terjadi pada
m) Oksitosin
n) Prolaktin
dalam pembesaran payudara untuk merangsang produksi ASI. Pada ibu yang
56
balik negatif, yaitu pematangan folikel dalam ovarium yang ditekan. Pada
menstruasi
p) Hormon plasenta
persalinan dan menetap sampai 10% dalam 3 jam hingga hari ke 7 post
Pada wanita yang tidak menyusui, kadar estrogen mulai meningkat pada
minggu ke-2 setelah melahirkan dan lebih tinggi dari ibu yang menyusui
q) Payudara
Payudara menjadi besar ukurannya bisa mencapai 800 gr, keras dan menghitam
inisiasi menyusu dini (IMD), walaupun ASI belum keluar lancar, namun sudah
ada pengeluaran kolostrum. Proses IMD ini dapat mencegah perdarahan dan
diproduksi ASI matur yaitu ASI berwarna. Setelah melahirkan, ketika hormon
yang dihasilkan plasenta tidak ada lagi, maka terjadi positive feedback hormone
menjadi membesar terisi darah, sehingga timbul rasa hangat (Wahyuni, 2018).
mepengaruhi produksi ASI. Selama menyusui, ibu dengan status gizi baik
58
tumbuh sempurna sebagai manusia yang sehat dan pintar, sebab ASI
mengandung DHA.Nutrisi atau gizi adalah zat yang diperlukan oleh tubuh
bayi. Kebutuhan nutrisi akan meningkat tiga kali dari kebutuhan biasa
ibu 700 kalori, dan menurun pada 6 bulan ke dua postpartum yaitu menjadi
500 kalori. Ibu nifas dan menyusui memerlukan makan makanan yang
dikonsumsi adalah porsi cukup dan teratur, tidak terlalu asin, pedas atau
pewarna.
b) Mobilisasi dini
berjalan. Ibu sudah diperbolehkan bangun dari tempat tidur dalam 24-48 jam
(Yuliana, 2020).
c) Istirahat
memulihkan kembali keadaan fisik. Kurang istirahat pada ibu post partum
d) Kebersihan diri
buang air kecil atau buang air besar, mengganti pembalut dua kali sehari, dan
Masa segera setelah plasenta lahir sampai dengan 24 jam. Pada masa ini
atonia uteri. Oleh karena itu, bidan perlu melakukan pemantauan secara
60
Pada fase ini bidan memastikan involusi uteri dalam keadaan normal,
tidak ada perdarahan, lokia tidak berbau busuk, tidak demam, ibu cukup
mendapatkan makanan dan cairan, serta ibu dapat menyusui dengan baik.
Pada periode ini bidan tetap melakukan asuhan dan pemeriksaan sehari-
4) Remote puerperium
Merupakan waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat terutama bila
Pada masa ini, ibu nifas menjadi sangat sensitif, sehingga diperlukan
dalam hal memberi pengarahan pada keluarga tentang kondisi ibu serta
pendekatan psikologis yang dilakukan bidan pada ibu nifas agar tidak
tanggung jawab keluarga bertambah dengan hadirnya bayi yang baru lahir,
positif bagi ibu. dalam menjalani adaptasi setelah melahirkan, ibu akan
a) Fase Taking In
lingkungannya.
Fase ini berlangsung antara 3-10 hari setelah melahirkan. Pada fase
hati-hati. Oleh karena itu ibu memerlukan dukungan karena saat ini
percaya diri. Fase-fase adaptasi ibu nifas yaitu taking in, taking hold,
alami terhadap rasa lelah yang dirasakan dan akan kembali secara
batin dengan bayinya sejak awal. Sejak dalam kandungan bayi hanya
mengenal ibu yang memberinya rasa aman dan nyaman sehingga stres
(Kemenkes,2020).
Diberikan pada enam jam sampai dua hari setelah persalinan. Asuhan
pasca persalinan.
Diberikan pada hari ke-3 sampai hari ke-7 setelah persalinan. Pelayanan
KF 2.
anjuran ASI Ekslusif enam bulan, minum tablet tambah darah setiap hari,
dan KB Persalinan.
a. Senam Kegel
normal.
b. Pijat Oksitosin
Bayi baru lahir adalah bayi yang lahir dengan umur kehamilan lebih atau
sama dengan 37 minggu dengan berat lahir 2500 – 4000 gram. Pada waktu
65
kelahiran, sejumlah adaptasi fisik dan psikologis mulai terjadi pada tubuh bayi
baru lahir, bayi memerlukan pemantauan untuk kehidupan di luar uterus. Bayi
baru lahir juga membutuhkan perawatan yang dapat menjalani transisi dengan
berhasil (Armini. Dkk. 2017). Neonatus adalah bayi berumur 0-28 hari yang
luar rahim ibu. Adaptasi ini perlu diberikan perawatan untuk mendapat
vital neonatus. Neonatus adalah individu yang baru saja mengalami proses
(Sembiring. 2019). Perubahan fisiologis yang terjadi pada bayi baru lahir adalah
sebagai berikut:
1) Sistem pernapasan
frekuensi 30 – 60 x/menit.
2) Termoregulasi
di kepala bayi.
3) Sistem pencernaan
menghilang.
2) Identifikasi bayi
Mengambil tanda pengenal bayi seperti cap jari atau telapak kaki
kontak kulit dan kulit untuk bayi. Keuntungan kontak kulit dan
5) Perawatan mata
mengalami IMS.
b) Saat Kunjungan Neonatus (KN), yaitu satu kali pada umur 1-2
hari, satu kali pada umur 3-7 hari, dan satu kali pada umur 8-
atau bau busuk pada tali pusat, menjaga agar tali pusat tetap bersih
saat buang air besar berwarna pucat dan menganjurkan ibu untuk
Polio).
ASI.
tanda bahaya seperti ikterus, diare, penurunan berat badan dan masalah
(Susanti, 2018). CoC ini memiliki alur atau kemajuan layanan kesehatan yang
diterima oleh pasien dari satu penyedia ke penyedia lainnya atau dari satu shift
ke shift lainnya dilakukan secara terintegrasi dalam layanan yang diberikan oleh
penyedia layanan yang terlibat dalam asuhan pasien. CoC juga dapat dilihat dari
waktu.
keyakinan bahwa layanan yang mereka berikan kepada pasien diakui dan
yang dimiliki bidan dalam melakukan catatn perawatan yang berguna untuk
70
kesehatan dengan dasar komunikasi yang akurat dan lengkap secara tertulis
2017)
a) S ( Subjektif)
menyeluruh pada S ini diawali dari keluhan utama atau alasan pasien
b) O (Objektif)
auskultasi dan perkusi. Selain itu, data O juga didapat dari hasil
digali dari pengembangan data S, oleh sebab itu, data S sangat berperan
c) A (Assesment)
d) P (Plan)
Plan adalah membuat rencana asuhan saat ini dan yang akan datang.
bisa mencapai kriteria tujuan yang ingin dicapai dalam batas waktu
BAB 3
Pengambilan kasus ini adalah di PMB Lilis Sugianti Kota Pekanbaru dengan
rumah Ny. N yang berada di Cipta Karya. Waktu pengambilan kasus ini dimulai
pada bulan Januari 2023 dari kontak pertama dengan klien yaitu dari umur
Kasus diambil dimulai usia kehamilan ±36 minggu (trimester III) diikuti
sampai bersalin, bayi baru lahir, nifas dan KB secara menyeluruh dan
Kebidanan
kehamilannya
e. Setelah pasien dan suami menyetujui untuk menjadi pasien laporan Tugas
73
3.3 Instrument
Instrument yang digunakan untuk kasus ini adalah format pengkajian asuhan
Kemenkes Riau ) serta alat – alat pemeriksaan yang digunakan pada pemeriksaan
kehamilan, persalinan, nifas, bayi baru lahir dan KB. Penulis juga menggunakan
Buku KIA, leaflet, sebagai media untuk memberikan asuhan serta pendidikan
BAB 4
KAJIAN KASUS
S, Tr.Keb
Mahasiswa : Sri Distiyanti Waktu : 16:00 WIB
A. Data Subjektif
1. Biodata
Umur : 29 Th Umur : 39 Th
Alamat : Jl. Cipta Karya No.88 Alamat : Jl. Cipta Karya No.88
3. Riwayat Menstruasi
4. Riwayat Perkawinan
Lamanya : 8 Tahun
75
1 2016 A B O R T U S
Ater
2 2017 RS Normal Bidan Normal Pr/2800 Hidup
m
Ater
3 2019 BPM Normal Bidan Normal Pr/3500 Hidup
m
Ater
4 2021 BPM Normal Bidan Normal Lk/3500 Hidup
m
5. H A M I L I N I
Bidan
-Trimester I : Mual
Ibu mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit atau operasi yang lalu.
76
Makan : 3x/hari
Minum : ± 8 gelas/hari
Ibu mengatakan makan sehari-hari menunya bervariasi, saat sarapan pagi biasanya
ibu mengkonsumsi lontong, roti beserta teh hangat, nasi+lauk pauk berbeda tiap
harinya (ayam, ikan, telur) + sayur (bayam, kangkung, wortel. Kentang) + buah
(pepaya,jeruk). Ibu sering meminum air putih dan ibu meminum susu ibu hamil.
BAB : 1 kali
13. Psikososial
Ibu mengatakan ia senang dengan kehamilannya ini dan mengatakan baik suami
dan keluarga selalu memberikan dukungan penuh kepada ibu dalam menjalani
kehamilannya.
B. Data Objektif
1. Pemeriksaan Fisik
f. LILA : 26,4 cm
g. TTV :
TD : 109/68 mmHg
N : 80x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,5 ºC
bantu
cloasma gravidarum
Palpasi
Bagian Samping
r. TFU : 29 cm
2. Pemeriksaan Penunjang
Hb : 12 gr/Dl
3. Deteksi Dini
KSPR :4
C. Assessment
D. Plan
1. Memberitahukan kepada ibu mengenai hasil pemeriksaan bahwa KU ibu dan janin
baik,
TTV normal, DJJ normal, usia kehamilan 36-37 minggu dan taksiran persalinan
pada
2. Menjelaskan kepada ibu mengenai tanda bahaya dalam kehamilan TM III pada buku
- Demam tinggi
- Pendarahan pervagina
3. Menganjurkan ibu untuk memantau gerakan janin dengan mengajarkan ibu cara
80
memantau gerakan janin, yaitudalam 12 jam minimal ada 10 kali gerakan atau dalam
1 jam
ada 4 kali gerakan, Ibu mengerti dan akan memantau gerakan janinnya dan akan ke
faskes
4. Memberitahu kepada ibu untuk segera melakukan pemilihan tempat fasyankes untuk
ibu
bersalin, Ibu mengatakan akan bersalin di PMB Lilis Sugianti dan segera memenuhi
menggunakan
5. Memberi ibu vitamin yaitu Etabion sebanyak 10 tablet diminum 1x1 tablet dan
vitamin dengan rutin, ibu mengatakan akan meminum vitamin dengan rutin.
6. Memberitahu ibu untuk melakukan kunjungan ulang 1 minggu lagi atau jika ibu
CATATAN PERKEMBANGAN
Nama : Ny. N
Umur : 29 Tahun
Tempat/
Pukul
1 2
K2 Subjektif:
PMB LILIS Ibu mengatakan bayinya bergerak aktif, ibu mengatakan sulit
01/02/2023 Objektif:
TD : 112/76 mmHg
82
N : 82 x/menit
BB : 56 Kg
punggung janin
Atas Panggul(5/5).
TFU : 31 cm
Assessment:
Plan:
keadaan umum ibu dan janin baik, usia kehamilan ibu sekarang
83
K3 Subjektif:
PMB Lilis Sugianti Ibu mengatakan ingin memeriksakan kehamilannya, dan ibu
07/02/2023 mengatakan bahwa ia merasa mules dan masih sulit untuk tidur di
Objektif:
TD : 112/76 mmHg
N : 82 x/menit
BB : 56 Kg
bokong janin
TFU : 31 cm
Assessment:
Plan:
minggu, 2 hari.
dijelaskan.
melakukannya dirumah.
mengingatnya.
dirumah.
Kala 1 Subjektif:
PMB LILIS Ibu mengatakan perutnya terasa tegang-tegang hilang timbul dan
SUGIANTI ada rasa sakit yang sering muncul pada bagian bawah perut
TD : 114/76 mmHg
N : 98 x/menit
S : 36,4 C
P : 21x/menit
87
janin
Portio : Lunak
Eff : 80%
Pembukaan : 4 cm
Penurunan : Hodge 1
Assessment:
janin baik
Plan:
janin
dari bidan, ibu mengerti dan akan meneran saat ada instruksi
dari bidan.
kiri.
Kala II Subjektif:
PMB LILIS Ibu mengeluh sakit perutnya semakin kuat dan keluar air-air dari
16/02/2023 Objektif:
Palpasi Abdomen
Pengeluaran darah : 50 mL
Pembukaan : 10 cm
Penurunan : Hodge IV
Assesstemt:
Plan:
cm
tali pusat
SUGIANTI Objektif:
16/02/2023 Bayi lahir spontan, menangis kuat, gerakan aktif, jenis kelamin
Kontraksi : Baik
dipotong
Assesment:
Plan:
Kala IV Plasenta lahir lengkap beserta selaputnya (pukul 11.29 WIB) Tidak
17/02/2023 Assesment:
Plan:
berterimakasih
KF 1 Subjektif:
Rumah Ibu Ibu mengatakan sudah bisa ke kamar mandi sendiri, sudah makan
Jl.Cipts Karya dan minum, sudah mengkonsumsi obat yang diberikan, ASInya
TD : 120/ 80 MmHg
P : 20x/ menit
N : 83x/ menit
S : 36,5 C
Assessment:
Plan:
yang benar yaitu kepala dan badan bayi dalam satu garis lurus,
kebutuhan minumnya.
penuh.
tidur ibu pun istirahat, ibu mengerti dan akan istirahat bila
bayinya tidur.
lahir; bengkak di wajah, tangan dan kaki, atau sakit kepala dan
merah disertai rasa sakit dan ibu terlihat sedih, murung dan
rumah.
KF 2 Subjektif:
Rumah Ibu, Ibu mengatakan sudah mulai banyak melakukan semua aktifitas
Jl.Cipta Karya, seperti biasanya tetapi dibantu oleh ibunya, ASInya sudah banyak
18/02/2023 keluar sejak hari ketiga dan bayinya kuat menyusu, hanya
08.05 WIB memberikan asi saja, memijat payudara saat mandi saja, sudah BAK
dan BAB, rajin ganti pembalut 2-3x dalam sehari dengan jumlah
Objektif:
TD : 120/70 mmHg
N : 79 x/menit
P : 20 x/menit
S : 36,7 ºC
ikterik
EPDS : Skor 3
Assessment:
Plan:
baik.
disusukan.
ibu mandi.
KF 3 Subjektif:
Rumah Ibu, 1. Ibu mengatakan sudah mulai banyak melakukan semua aktifitas
Objektif:
TD : 120/80 mmHg
S : 36,6 C
N : 82 x/menit
P : 18 x/menit
ikterik
Lokhea : Serosa
Assessment:
Plan:
baik.
KF 4 Subjektif:
Rumah Ibu, 1. Ibu mengatakan sudah mulai banyak melakukan semua aktifitas
Objektif:
TD : 120/80 mmHg
S : 36,6 C
N : 82 x/menit
P : 18 x/menit
ikterik
Lokhea : Serosa
Assessment:
Plan:
kampung halaman ibu, dan hal ini sudah disetujui oleh suaminya.
Kota Pekanbaru
A. DATA SUBJEKTIF
1. Identitas Bayi
Jenis kelamin
Perempuan
Umur : 29 Tahun
2. Riwayat Kelahiran
Persalinan : Normal
B. DATA OBJEKTIF
Tanda-tanda vital
- Pernapasan : 52 x/menit
- Suhu : 36,5 ⁰C
Panjang Badan : 52 cm
Lingkar Kepala : 34 cm
Lingkar Dada : 35 cm
pada kepala
Ekstremitas bawah : Kaki sama panjang, jumlah jari 10, pergerakan aktif
Keadaan neuromuskular
terdapat lanugo
C. ASSESSMENT
Diagnosis bayi : Bayi lahir spontan, cukup bulan, keadaan umum bayi
baik
D. PLAN
1. Melakukan penilaian bayi sepintas dan meletakkan bayi diatas handuk dan
mengeringkan seluruh tubuh bayi kecuali telapak tangan dan mengganti handuk.
2. Melakukan pemotongan tali pusat dan melakukan IMD, talipusat sudah dipotong
3. Memberitahu kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan suntik Vit. K untuk
mencegah perdarahan intracranial dan salep mata untuk mencegah infeksi pada
4. Menganjurkan ibu untuk segera menyusui bayinya dan mengajarkan ibu teknik
5. Menginformasikan kepada ibu bahwa bayinya akan diberikan Hb0 dan menjelaskan
manfaatnya untuk meningkatkan kekebalan pada tubuh bayi dan dapat mencegah
bayi dari penyakit seperti hepatitis. Ibu mengerti dan setuju bayinya akan di beri
imunisasi Hb0.
6. Memberitahu ibu dan keluarga bahwa bayiya akan dimandikan besok pagi, ibu
mengerti.
107
CATATAN PERKEMBANGAN
1 2
KN 1 Subjektif:
Sugianti Ibu mengatakan bayinya sudah BAB dan BAK 1 kali sejak lahir
17/02/2023 Ibu mengtakan bayinya sudah mau menyusu dan sudah mandi tadi pagi
08.00 WIB
Objektif:
Keadaan umum : Baik
BB : 3.900 gr
Suhu : 36,5 ºC
Pernapasan : 34 x/menit
Assessment:
Plan:
kepada bayi serta menganjurkan ibu untuk ASI eksklusif yaitu ASI
eksklusif.
bayinya, hal ini bertujuan agar tidak terjadi infeksi pada bayinya
bayinya, yaitu dengan cara menjaga suhu sekitar tubuh bayi dan
KN 2 Subjektif:
18/02/2023 Objektif:
BB : 3800 gram
N : 130 x/menit
109
P : 35 x/menit
S : 36,5ºC
Assessment:
Plan:
4. Memberitahu ibu tentang tanda bahaya bayi baru lahir yaitu bayi
dinding perut serta berbau dan bernanah, demam atau panas tinggi,
diare cair lebih dari 3 kali sehari, kulit dan mata bayi kuning dan
BAB bayi berwarna pucat, jika ditemukan salah satu dari tanda
bisa mengulang 3 tanda bahaya pada bayi dan ibu tampak paham
KN 3 Subjektif:
Rumah ibu, Ibu mengatakan bayinya baru saja menyusu dan masih sangat kuat
Panjang Ibu mengatakan rutim melakukan pijat bayi sebelum mandi dan bayinya
BB : 4300 gram
N : 135 x/menit
P : 30 x/menit
S : 36,5ºC
Assessment:
Plan:
berbagai penyakit.
4.2 Pembahasan
Pada asuhan kehamilan pada kontak pertama ibu dengan penulis dengan
usia kehamilan ibu 36-37 minggu, dan sebelumnya pasien sudah pernah
kefasyankes pertama kali pada usia kehamilan 10 minggu. Dari awal kehamilan
kehamilan ke fasilitas kesehatan, yaitu 3 kali pada trimester I dan 2 kali pada
trimester II dan 3 kali pada trimester ke III. Sehingga kunjungan ANC ibu sudah
terpenuhi dan sudah sesuai dengan ketentuan yaitu kunjungan kehamilan (ANC)
dapat dilakukan sebanyak 8 kali yaitu 2 kali pada trimester 1, 2 kali pada
Tinggi badan dan didapati tinggi badan ibu, 155 cm; Penimbangan berat badan,
dan didapati berat badan ibu, 56 kg sesudah hamil dan 48 kg sebelum hamil
sehingga, kenaikan berat badan ibu sebanyak 8 kg; Pengkuran tekanan darah, dan
didapati Tekanan Darah ibu 109/68 mmHg dan merupakan tekanan darah normal;
Dilakukan Pengukuran tinggi fundus uteri ibu dan didapati TFU ibu 29cm dengan
lengkap, setelah dikaji status imunisasi ibu lengkap, 1 kali semasa bayi, 3 kali
112
sewaktu SD dan 1 kali sewaktu CATEN; Pemberian tablet zat besi minimum 90
Pelayanan standar kehamilan ini telah dilakukan pada Ny. N di PMB Lilis
kasus Ny. N saat kontak pertama penulis terlebih dahulu melakukan pengkajian
skrining deteksi dini menggunakan Kartu Skor Sri Poedji Rochjati (KSPR), dan
didapati ibu dengan skor 4 yang berarti ibu dengan Kehamila Resiko Rendah
(KRR) dan tidak perlu dilakukan rujukan. Kartu skor Poedji Rochjati (KSPR)
adalah salah satu alat untuk mendeteksi dini resiko tinggi pada kehamilan. Pada
bahwa kondisi yang ibu rasakan merupakan hal yang normal, adanya. Hal ini
ketiga. Ini merupakan refleksi dari kesadaran akan kehamilannya yang mendekati
akhir, sehingga ada rasa takut akan proses persalinan yang tidak normal,
kecemasan tentang apakah bayinya dapat lahir dengan selamat, dan khawatir
sakit punggung bawah, dan rasa pegal-pegal pada badan. Kecemasan dan ketidak-
nyamanan fisik merupakan stressor yang dapat merangsang sistem syaraf simpatis
dan modula kelenjar adrenal. Pada keadaan ini akan terjadi peningkatan sekresi
ibu hamil yang mengakibatkan ibu hamil menjadi lebih gelisah dan tidak mampu
fisik lebih lanjut sehingga ibu hamil lebih sulit untuk tidur (Wahyuni, 2018).
Upaya untuk mengatasi kesulitan tidur ini antara lain dengan olahraga yang
diperuntukan bagi ibu hamil yaitu olah raga senam hamil yang aman bagi
kehamilannya. Bila ibu melakukan latihan senam hamil dengan rutin dan benar
akan terasa efek relaksasi pada ibu hamil yang berguna untuk mengatasi
efek relaks yang melibatkan syaraf parasimpatis dalam sistem syaraf pusat.
Dimana salah satu fungsi syaraf parasimpatis ini adalah menurunkan produksi
penurunan kecemasan serta ketegangan pada ibu hamil yang mengakibatkan ibu
Lalu penulis menyarankan kepada ibu untuk tidak melakukan pekerjaan yang
bebannya terlalu berat, menyarankan kepada ibu untuk melakukan teknik relaksasi
perlahan lewat mulut, menghirup aromatherapi, senam hamil, dan meminta suami
untuk melakukan pijitan ringan agar ibu merasa nyaman serta merasa mengantuk.
Sementara itu, Indeks Masa Tubuh (IMT) Ny. N adalah 26,4 kg/m2 dan
(2018), peningkatan berat badan untuk IMT normal adalah 11,5-16 Kg.
Berdasarkan penambahan BB ibu dan IMT ibu yang normal maka didapatkan TBJ
TFU menurut Mc. Donald. Perhitungan TBJ ini menggunakan rumus Johnson
Tausack yaitu TFU (11 apabila kepala belum memasuki PAP, 12 apabila sebagian
kepala sudah masuk PAP, dan 13 apabila sebagian besar kepala sudah masuk
kadar haemoglobin (Hb) pada ibu hamil bertujuan untuk mendeteksi dini adanya
komplikasi pada janin, diantaranya adalah perdarahan dan BBLR. Menurut teori,
batas normal kadar Hb pada trimester akhir kehamilan adalah 11,0 gr/dl
(Saifuddin, 2011). Pada kasus Ny. N hasil pemeriksaan menunjukkan hasil yang
normal, yaitu 12 gr/dl. Kasus anemia yang sering di jumpai adalah anemia akibat
defisiensi zat besi (Irianti,2014). Maka diberikan tablet tambah darah sebagai
Jenis tablet tambah darah yang di berikan pada kasus Ny. N adalah
Etabion dan Calfera. Selama hamil Ny. N sudah mendapatkan tablet Fe lebih dari
115
seperti pakaian ibu dan bayi yang akan diperlukan saat persalinan dengan
menunjukkan buku KIA. Sesuai dengan teori yang diungkapkan oleh Mandriwati
(2011), bahwa pada kehamilan trimester III, asuhan yang diberikan berupa
sampai pembagian peran jika nantinya ibu dirawat di rumah sakit. Selain itu,
dengan adanya informasi yang telah diberikan tersebut, ibu bisa mempersiapkan
walaupun walaupun didapatkan hasil dari pemeriksaan fisik bahwa payudara ibu
bersih tapi penulis tetap mengingatkan ibu untuk tetap membersihkan payudara
ibu agar nanti saat ibu bersalin payudara ibu bersih dan ASI ibu sudah keluar dan
payudara ibu dengan hanya pengoleskan baby oil pada kapas lalu bersihkan
payudara ibu.
kehamilan adalah hal yang penting, karena dengan persiapan sedini mungkin
116
maka ibu akan lebih baik dan siap untuk menyusui bayinya (Indrayani, 2011).
Asuhan ini dilakukan penulis agar asuhan yang diberikan saling berkelanjutan dari
hamil sampai ibu nifas nanti agar ibu bisa memberikan ASI eksklusif sepenuhnya
kepada bayinya.
KIA. Tanda-tanda bahaya pada kehamilan merupakan salah satu cara mendeteksi
dini adanya masalah atau komplikasi kehamilan (Sulsitiyawati, 2013). Untuk itu,
pada kehamilan ini. Selama memberikan asuhan kebidanan kehamilan pada Ny.
N, penulis tidak menjumpai kondisi dan keluhan ibu yang mengarah pada keadaan
patologis. Asuhan- asuhan yang diberikan pada Ny. N selama masa kehamilan
seperti perut mules-mules yang teratur, timbulnya semakin sering dan semakin
lama dan keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir atau keluar cairan ketuban
dari jalan lahir, jika muncul salah satu tanda diatas makan ibu harus segera ke
fasyankes yang sudah ibu pilih untuk bersalin (Buku KIA 2018).
a. Kala I
pinggang yang menjalar ke perut bagian bawah, disertai keluar lendir bercampur
darah sejak pukul 08.30 WIB. Bloodyshow merupakan lendir disertai darah dari
jalan lahir disertai dengan pendataran dan pembukaan, lendir dari canalis
117
cervicalis keluar disertai dengan sedikit darah. Lendir bercampur darah ini
disebabkan karena lepasnya selaput janin pada bagian bawah segmen bawah
Dilakukan pemeriksaan TTV yaitu dalam batas normal dan his ibu
3x10‟/35” merupakan his sedang. Frekuensi dan lama kontraksi uterus umumnya
meningkat (kontraksi dianggap adekuat jika terjadi 3 kali dalam 10 menit dan
pemeriksaan VT (Vagina Touch) pada pukul 09.30 WIB. Pada pemeriksaan ini
didapat hasil pembukaan pada Ny. N sudah 4 cm dengan keadaan portio lunak
dan tipis. Dengan adanya lendir bercampur darah, adanya his ibu yang sedang
dan pembukaan 4 cm, maka ibu sudah memasuki kala I fase aktif.
dalam persalinan yaitu suami serta keluarga ibu untuk memberikan dukungan
kepada ibu dan juga mengurangi kecemanan ibu selama proses persalinan. Fungsi
memiliki rasa percaya diri lebih besar untuk bertanya secara langsung (Rohani,
2017).
perubahan sehinggat ibu bersalin tidak lagi merasa nyeri yang sangat
mengganggu, dimana ibu hanya merasakan nyeri yang mengganggu bukan nyeri
atau terapi bola persalinan yang dilakukan ibu bersalin dengan cara duduk
dengan santai dan bergoyang di atas bola, memeluk bola selama kontraksi
memiliki manfaat membantu ibu dalam mengurangi rasa nyeri saat persalinan.
memberikan asuhan sayang ibu dan memenuhi kebutuhan dasar pada ibu bersalin
seperti menganjurkan ibu untuk eliminasi saat ada rasa ingin buang air kecil,
kepada ibu dengan cara menenangkan ibu, masase pinggang ibu dan tetap berada
disamping ibu selama proses persalinan. Dalam (Lailiyana, dkk, 2012) aspek 5
benang merah dalam asuhan persalinan normal yang salah satunya yaitu
dengan vakum, cunam, sectio cesarea (SC) dan persalinan dapat berlangsung
lebih cepat.
ibu dan janin melalui partograf. Menurut teori, waktu pengisian partograf dimulai
IV (Lailiyana, 2012). Adapun tujuan dari pengisian lembar partograf ini adalah
(Lailiyana, 2012).
b. Kala II
119
ada rasa ingin meneran yang tidak tertahankan lagi. Apabila kepala janin sudah
turun dan masuk rongga panggul, sehingga terjadi tekanan pada otot-otot dasar
panggul secara reflektoris menimbulkan rasa ingin meneran karena tekanan pada
rectum ibu merasa seperti ingin membuang air besar dengan tanda anus membuka
ingin meneran, tekanan pada anus, perineum menonjol, vulva membuka, hal ini
sesuai dengan teori yang ada yakni ibu merasa ingin meneran, meningkatnya
tekanan pada rektum dan vagina, perineum terlihat menonjol, vagina dan sfigter
ani membuka dan peningkatan pengeluaran lender dan darah, gejala yang
ditemukan pada Ny. N sesuai dengan yang dikutip oleh (Rohani, 2017). Pada saat
dilakukan pemeriksaan dalam (VT) didapat portio tidak teraba lagi, pembukaan
lengkap (10 cm), ketuban jernih, presentasi belakang kepala, Penurunan kepala
didasar panggul, UUK di depan, Molase tidak teraba tulang kepala yang saling
banyak.
Asuhan pada kala II Ny. N yaitu memastikan pembukaan lengkap dan kondisi
janin baik, menyiapkan ibu yaitu dengan memimpin ibu untuk meneran ketika ada
his dan istirahat jika his berkurang. Hal ini sesuai menurut teori Prawirohardjo
(2016) yaitu 60 langkah asuhan persalinan normal melihat tanda dan gejala kala
II, memastikan pembukaan lengkap dan janin baik, menyiapkan ibu dan keluarga
kepala bayi tampak 5-6 cm didepan vulva bayi Ny. N lahir spontan jenis kelain
laki-laki dengan berat 3.900 gram dengan panjang 52 cm. Asuhan pada Bayi Ny.
120
N dilakukan IMD dan di lakukannya penilaian segera bayu baru lahir yaitu bayi
cukup bulan, bayi menangis kuat, tonus otot baik, warna kulit kemerahan.
Didukung dengan teori yang ada dari Prawirohardjo (2016) inisiasi menyusu dini
atau permulaan menyusu dini adalah bayi mulai menyusu sendiri segera setelah
lahir yang merupakan salah satu Evidence for the ten steps to successful
breastfeeding. Pada kasus bayi Ny. N di lakukan IMD selama ± 1 jam dan mulut
bayi dapat melekat ke puting ibu 10-15 menit diawal melakukan IMD.
c. Kala III
kontraksi uterus, hal ini sesuai dengan teori setelah bayi lahir, uterus masih
semakin kecil, sedangkan ukuran plasenta tidak berubah, maka plasenta akan
2012).
lahir, tali pusat bertambah panjang, adanya semburan darah di vagina ibu.
terdorong keatas karena plasenta dilepas ke segmen bawah Rahim, tali pusat
bertambah panjang dan terdapat semburan darah pada vagina (Rohani, 2017).
Aktif Kala III (MAK) (Prawirohadjo, 2016). Melakukan manajemen aktif kala III
darah, mengurangi kejadian retensio plasenta. Manajemen aktif kala III terdiri dari
121
tiga langkah utama yaitu pemberian suntikan oksitosin untuk merangsang fundus
uteri untuk berkontraksi dengan kuat dan efektif sehingga dapat membantu
pusat secara terkendali untuk memastikan bahwa plasenta sudah terlepas, dan
pemijatan atau masase fundus uteri untuk merangsang uterus agar berkontraksi
Biasanya plasenta akan lepas dalam 5-15 menit setelah bayi lahir dan keluar
secara spontan atau dengan tekanan pada fundus uteri (Lailiyana, 2012).
d. Kala IV
Setelah plasenta lahir, ibu mengatakan bahwa ia merasa lelah. Keluhan Ny.
N tersebut sesuai dengan teori yang ada menurut Sulistyawati (2013) yakni ibu
yang baru melewati proses persalinan biasanya akan mengatakan merasa lelah
tetapi bahagia atas kelahiran bayinya. Pada kasus. Ny. N, tidak terdapat adanya
laserasi jalan lahir. Persalinan kala IV pada Ny. N dilakukan dengan pemantauan
2 jam post partum. Hal ini dilakukan untuk mencegah dan memantau kondisi ibu
setelah persalinan, dimana dalam keadaan seperti ini akan rawan terjadi
perdarahan postpartum primer yaitu perdarahan yang terjadi pada 24 jam pertama
setelah melahirkan. Adapun pemantauan kala IV ini yaitu pemeriksaan tanda vital,
kontraksi uterus, fundus uteri, kandung kemih, jumlah perdarahan setiap 15 menit
sekali pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua. Untuk suhu
hanya satu kali pada 1 jam pertama dan kedua. Hal ini sesuai dengan teori yang di
perdarahan.
Pada Ny. N IMD berhasil pada menit ke 36. Hal ini sesuai dengan teori yang
menyebutkan bahwa pada menit ke 20 bayi akan merangka kearah payudara dan
menit ke 36 bayi akan mulai menyusu (Fitriani, 2018). Selama pemantauan Ny. N
selama 2 jam tidak ada ditemukan penyulit ataupun masalah dan komplikasi
melahirkan ibu akan merasakan mules yang disebabkan oleh kontraksi dan
Penulis memotivasi ibu untuk selalu berkemih, jika dirasa kandung kemih
terasa penuh, karena kandung kemih yang penuh dapat mengganggu kontraksi
uterus. Dengan cara menjelaskan kepada ibu mengenai fisiologi dari mules yang
dirasakan ibu juga merupakan suatu tindakan untuk mengatasi keluhan yang ibu
ibu tidak mengalami keluhan yang berkaitan dengan keadaan yang patologis. Pada
matur atau ASI yang sebenarnya akan keluar pada hari ke 10 setelah persalinan
didahului oleh ASI transisi pada hari ke 4 yang disebabkan karena masih
adalah dengan sering menyusui bayi, karena pada saat menyusui terdapat
rangsangan pada puting susu ibu, dimana akan menstimulasi adenohipofisis untuk
ASI. Adanya hormon oksitosin ini akan merangsang duktus-duktus pada aveoli
Asuhan lain yang diberikan adalah pijat oksitosin. Efek fisiologis dari pijat
oksitosin ini adalah merangsang kontraksi otot polos uterus baik pada proses saat
Mariana pada 2019 bahwa pemberian pijat oksitosin oleh suami dari hari pertama
produksi ASI yang ditunjukkan dari berat badan bayi, frekuensi menyusui,
frekuensi BAB dan BAK bayi. Pemijatan oksitosin oleh suami ini dapat
diterapkan pada ibu dalam masa nifas. Manfaat dari pijat oksitosin ini dapat
dirasakan ibu dengan baik yaitu ASI ibu semakin banyak dan kebutuhan bayi
dilakukan oleh suami. Setelah di evaluasi penulis berasumsi bahwa pijat oksitosin
ibu berhasil karna didapatkan nya hasil bahwa ASI ibu keluar lancar dari
sebelumnya.
Selain itu asuhan yang dilakukan pada Ny. N adalah pemberian ASI awal.
Pada kunjungan ini diberikan penkes tentang pemberian ASI secara on demand
menganjurkan ibu untuk memberikan ASI eksklusif pada bayinya. ASI ekslusif
124
adalah pemberian ASI kepada bayi tanpa makanan dan minuman pendamping
sejak bayi baru lahir sampai dengan usia 6 bulan Sutanto (2018). Sementara itu,
manfaat dari pemberian ASI eklusif bagi bayi adalah sebagai nutrisi, kekebalan,
kontraksi dan TFU ibu dalam batas normal, pada hari ke 7 postpartum TFU ibu
sudah tidak teraba di atas sympisis. Setelah 7 hari post partum TFU pertengahan
pusat-sympisis, dan setelah 14 minggu TFU tidak teraba diatas sympisis dan pada
dan melatih klien melakukan mobilisasi dini untuk menurunkan TFU. Hasil
observasi peneliti didapatkan sebagian besar ibu nifas mengalami penurunan TFU
setelah melakukan mobilisasi dini. Hal ini karena mobilisasi dapat memperlancar
darah ke dalam uterus sehingga kontraksi uterus akan baik dan fundus uteri akan
menjadi keras.
langsung dilakukan setelah melahirkan asalkan rasa nyeri dapat ditahan dan
dipersingkat. Hal ini akan mencegah kekakuan otot dan sendi sehingga juga
ibu selama dilakukan kunjungan adalah normal. Begitu juga dengan warna lochea
ibu selama kunjungan didapatkan hasil normal, pada KF 3 lokhea ibu adalah alba.
berlangsung selama 1-3 hari pasca persalinan, lochea sanguilenta akan keluar pada
hari ke 4-7 setelah persalinan, serosa pada hari ke 7-14 dan alba setelah 14 hari
pasca persalinan.
diminum tidak lebih dari 24 jam setelah meminum kapsul pertama (Kemenkes,
anemia selama masa nifas, mengingat saat persalinan ibu kehilangan banyak darah
dan cairan. Aturan konsumsi tablet Fe pada masa nifas adalah sama sewaktu masa
Pada kasus Ny. N, juga diberikan suplemen pelancar ASI berupa Lactaboost
Folum atau daun katuk sebanyak 250 mg. Adapun manfaat dari pemberian
126
Penulis juga melakukan pengkajian EPDS sebagai skrining atau deteksi dini
pertanyaan. Jika skor dari EPDS diatas dari 13 atau lebih menunjukkan adanya
gejala depresi post partum (Sutanto, 2018). Pada kasus Ny. N, hasil pengkajian
Dilihat dari hasil EPDS yang rendah atau tidak terjadi gangguan psikologis
pada ibu selama nifas maka keberhasilan asuhan pada masa nifas tersebut juga
dipengaruhi adanya dukungan dari keluarga ibu. Hal ini dapat dilihat pada saat
masa nifas, adanya dukungan penuh suami dan dukungan parsial dari orang tua
dalam membantu ibu merawat bayi dan pekerjaan rumah. Dengan adanya
dukungan dari keluarga ini sangat mempengaruhi kesehatan ibu, sehingga ibu
dapat fokus pada kesehatan dan pemulihan dirinya selama masa nifas.
Pada bayi baru lahir dilakukan pemeriksaan fisik setelah IMD dan pada
By.Ny. N tidak didapatkan hasil yang abnormal, pada penimbangan berat badan,
berat badan By.Ny. N 3900 gram, setelah itu bayi diberikan vitamin K di paha kiri
dan setelah 1 jam pemberian vitamin K, Hb0 diberikan pada paha kanan.
bayi dibedong dan diberi topi untuk menjaga kehangatan tubuh, bayi sudah BAB
dan BAK, bayi sudah dimandikan dan melakukan perawatan tali pusat, hal ini
telah sesuai dengan teori menurut Yongki (2012) untuk mencegah hipotermi, bayi
tidak langsung dimandikan, bayi dimandikan minimal 6 jam setelah bayi lahir.
127
Selama dilakukan kunjungan neonatal, keadaan umum bayi baik dan tanda
tanda vital bayi dalam batas normal. Menurut teori (Prawirohardjo, 2016)
mengatakan bahwa pada minggu pertama kehidupan berat badan bayi akan
badan bayi Ny.N 1 ons. Pada hari ke 21 dilakukan penimbangan berat badan bayi.
Hasil penimbangan BB bayi adalah 4.300 gram. Artinya ada peningkatan berat
badan sebesar 100 gram. Normalnya akan terjadi penambahan BB neonatal dalam
oleh pijat bayi yang dilakukan pada bayi. Pijat bayi memilik manfaat berupa
relaksasi pada otot-otot bayi, dapat membersihkan kulit bayi dan mengangkat
selsel kulit mati, pertumbuhan dan perkembangan bayi yang sehat, dapat sabagai
penenang dan penghilang rasa sakit pada bayi dan dapat membantu meningkatkan
berat badan bayi. Pijat bayi juga akan merangsang peningkatan aktivitas nervus
vagus yang akan menyebabkan penyerapan lebih baik pada sistem pencernaan
sehingga bayi akan lebih cepat lapar dan ASI akan lebih banyak diproduksi.
Selain pijat bayi, faktor yang mempengaruhi meningkatnya berat bayi Ny.
N adalah frekuensi durasi dan cara ibu menyusui. Penelitian yang dilakukan
mengalami 1,607 kali peningkatan berat badan bayi usia 1-6 bulan. Serta ada
hubungan antara teknik menyusui dan berat badan bayi 1-6 bulan. Teknik
meyusui memang penting dalam proses menyusui. Jika teknik menyusui yang
128
WHO pada tahun 2011 yang menyatakan durasi menyusui penting untuk
pertumbuhan bayi agar bayi mendapatkan gizi yang sempurna pada ASI yang
terdapat dalam forcemilk (ASI awal) dan hindmilk (ASI ahir). Asuhan lainnya
yang diberikan bidan yang diberikan penulis adalah pemberian ASI eklusif pada
bayi. Selama melakukan asuhan pada By.Ny. N, bayi diberikan ASI saja dan ASI
Ekslusif masih diberikan hingga saat ini. Penulis berasusmsi adanya keberhasilan
pemberian ASI eklusif ini ada keterkaitan pelayanan antenatal care (ANC) atau
ASI eksklusif pada bayi saat hamil, sehingga Ny. N mengetahui manfaat jika bayi
diberikan ASI eklusif. Saat persalinan, pada By.Ny. N juga dilakukan IMD. Salah
satu manfaat dari IMD adalah meningkatkan keberhasilan ASI ekslusif (Fitriana,
memotivasi ibu untuk terus memberikan ASI saja pada By.Ny. N hingga tercapai
ASI eksklusif.
imunisasi lengkap dari bayi hingga balita, manfaat dan waktu pemberian
imunisasi. Adapun manfaat imunisasi ini adalah agar melindungi dan mencegah
balita dari penyakit-penyakit seperti, TBC, Polio, Difteri, Batuk Rejan (Pertusis),
129
imunisasi awal pada bayi yaitu: Hb0, BCG, Polio, DPT HB HIB, campak rubela
(MR) pada usia 9 bulan dan Pentabio lanjutan pada umur 18 bulan serta campak
lanjutan pada umur 18 bulan (IDAI, 2017). Sementara itu, Pemantauan tumbuh
BAB 5
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
pada Ny. N mulai dari masa hamil, bersalin, nifas, bayi baru lahir dan KB
yang diberikan pada masalah fisiologis seperti nyeri pada pinggang dapat
duduk dibola persalinan (birthing ball) dan massase punggung dan ibu
normal. Asuhan nifas yang diberikan pada masalah fisiologis seperti asi
130
d. Asuhan Neonatus pada bayi Ny. N diberikan asuhan pijat bayi yang
membantu tidur bayi lebih lelap dan bayi mengalami peningkatan berat
badan sebesar 18,75% dari berat lahirnya. Ibu memberikan bayinya ASI
2 tahun.
5.2 Saran
DAFTAR PUSTAKA
Astutik, Yuli Reni. 2019. Asuhan Kebidanan Masa Nifas dan Menyusui.
Jakarta Timur: CV. TRANS INFO MEDIA
Kementerian Kesehatan RI. 2020. Pedoman Bagi Ibu Hamil, Ibu Nifas dan
Bayi Baru Lahir. Jakarta : Kementerian Kesehatan RI
Kutsi, Santika Nurul. 2020. Penatalaksanaan Pada Ibu Nifas Hari ke 2-3
yang Mengalami Bendungan ASI di BPM Zainul Milah Desa Batu
Bintang Kab. Pamekasan. STIkes Ngudia Husada Madura
Runjani dan Syahmar Umar (ed). 2018. Kebidanan : Teori dan Asuhan.
Vol.2. Jakarta : Buku Kedokteran EGC
Yuliana, Wahida dan Bawon Nul Hakim. 2020. Emodemo Dalam Asuhan
Kebidanan Masa Nifas. Sulawesi Selatan: Yayasan Ahmar Cendikia
Indonesia
133
LAMPIRAN
K1 (Kunjungan 1)
26/01/2023
134
K2 (Kunjungan 2)
01/02/2023
06/02/2023
135
K3 (Kunjungan 3)
06/02/2023