Anda di halaman 1dari 99

PENERAPAN PIJAT BAYI UNTUK MENINGKATKAN

LAMANYA DAN FREKUENSI TIDUR BAYI. R


DI PMB NURMALA DEWI, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2023

Oleh
MIFTAHUL JANNAH
1915401143

LAPORAN TUGAS AKHIR


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-III KEBIDANAN
TANJUNG KARANG
TAHUN 2023

i
PENERAPAN PIJAT BAYI UNTUK MENINGKATKAN
LAMANYA DAN FREKUENSI TIDUR BAYI.R
DI PMB NURMALA DEWI, S.ST
BANDAR LAMPUNG
TAHUN 2023

Laporan tugas akhir ini diajukan sebagai salah satu syarat tugas
akhir dalam menyelesaikan pendidikan Program Studi DIII
Kebidanan Tanjungkarang Poltekkes Kemenkes
Tanjungkarang

Oleh
MIFTAHUL JANNAH
1915401143

LAPORAN TUGAS AKHIR


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNG KARANG
JURUSAN KEBIDANAN PRODI D-III KEBIDANAN
TANJUNG KARANG
TAHUN 2023

ii
PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN JURUSAN
KEBIDANAN TANJUNGKARANG

Laporan Tugas Akhir, 2023

Mitahul jannah : 1915401143

Penerapan Pijat Bayi Untuk Meningkatkan Lamanya Dan Frekuensi Tidur Bayi.R
Di Pmb Nurmala Dewi, S.ST Bandar Lampung Tahun 2023

Xiv+ 68 halaman + 6 tabel + 13 gambar + 4 lampiran

RINGKASAN

Kebutuhan tidur tidak hanya dilihat dari aspek kualitas saja namun juga
kuantitasnya. Dengan kuantitas tidur yang baik, pertumbuhan dan perkembangan
bayi dapat dicapai secara optimal. Salah satu cara yang dapat digunakan untuk
memenuhi kebutuhan tersebut adalah dengan pijat bayi. Berdasarkan data
kunjungan pada bayi di pmb Nurmala Dewi, S.ST terdapat bayi yang mengalami
kurangnya waktu tidur.
Tujuan dalam pengambilan studi kaus yaitu dapat memeberikan
penatalaksanaan pijat bayi kepada By.A dengan masalah kurangnya waktu tidur di
PMB Nurmala Dewi. S.ST adalah suatu bentuk gerakan berupa sentuhan pada
bayi, untuk merangsang pertumbuhan dan perkembangan serta kemampuan
pergerakan bayi secara optimal. Dengan terapi pijat bayi dapat mengatasi masalah
tidur bayi sehingga tidur bayi akan lebih baik.
Metode yang di gunakan dalam penyusunan laporan ini dengan
menemukan lokasi dan waktu penatalaksanaan. Setelah itu, menemukan subjek
laporan yaitu terhadap By.R dengan melakukan pengumpulan data melalui
pengkajian kepada pasien yang sesuai dengan manajemen 7 langkah varney,
Kemudian obserasi dengan melakukan pemeriksaan fisik sesuai dengan studi
dokumentasi SOAP. Asuhan di berikan pada kunjungan pertama dan kedua
melalui teknik pijat bayi.
Bedasarkan hasil asuhan pada By.R dengan diagnose kurangnya waktu
tidur, terbukti setelah dilakukan asuhan dengan pijat bayi selama 6 hari kunjungan
lamanya dan frekuensi tidur bayi By.R menjai lebih baik, dengan demikian
dapat disimpulkan bahwa bayi yang menggalami kurang waktu tidur dapat
teratasi dengan pijat bayi, Diharapkan kedepannya penatalakanaan pijat bayi
dapat diterapkan sehingga dapat mengatasi gangguan tidur yang terjadi pada bayi

Kata Kunci: Pijat bayi, lamanya dan frekuensi tidur bayi


Daftar Bacaan : (2008-2017)

iii
DIPLOMA III MIDWIFERY STUDY PROGRAM
DEPARTMENT OF MIDWIFERY TANJUNGKARANG

Final Project Report, 2023

Mitahul Jannah : 1915401143

Application of Baby Massage To Increase The Length And Frequency Of Baby's


Sleep. R At Pmb Nurmala Dewi, S.St Bandar Lampung in 2023
Xiv+ 68 pages + 6 tables + 13 pictures + 4 attachments

SUMMARY

The need for sleep is not only seen from the quality aspect but also the
quantity. With good sleep quantity, baby's growth and development can be
achieved optimally. One way that can be used to meet these needs is with baby
massage. Based on data on visits to babies at pmb Nurmala Dewi, S.ST there are
babies who experience sleep deprivation.
The purpose of taking a t-shirt study is to be able to provide
management of baby massage to By.R with the problem of lack of sleep at PMB
Nurmala Dewi. S.ST is a form of movement in the form of touch on the baby, to
stimulate growth and development as well as the baby's ability to move optimally.
With baby massage therapy can overcome the baby's sleep problems so that the
baby's sleep will be better.
The method used in the preparation of this report by finding the location
and time of management. After that, find the subject of the report, namely By.R
by collecting data through assessment of patients according to Varney's 7 step
management, then observing by carrying out a physical examination according to
the SOAP documentation study. Care was given on the first and second visits
through baby massage techniques.
Based on the results of care for By.R with a diagnosis of lack of sleep, it
was proven that after caring for babies with massage for 6 days the duration of the
visit and the frequency of sleep for By.R babies became better, so it can be
concluded that babies who experience sleep deprivation can be overcome by baby
massage, it is hoped that in the future the management of baby massage can be
applied so that it can overcome sleep disturbances that occur in infants

Keywords: Infant massage, duration and frequency of infant sleep


Reading List : (2008-2017)

iv
BIODATA PENULIS

Nama : Mitahul Jannah


Nim : 1915401143
Tempat/Tanggal Lahir : Pagar iman 16 mei 2002
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Status Mahasiswa : Reguler
No.Hp : 085841642781
Alamat : Pagar iman kec. Negeri besar kab. Waykanan

Riwayat Pendidikan
SD : MI Mitahul Huda
SMP : SMP N 03 Negri Besar
SMA : SMA Islam Kebumen

v
LEMBAR PERSETUJUAN

Laporan Tugas Akhir

PENERAPAN PIJAT BAYI UNTUK MENINGKATKAN LAMANYA DAN


FREKUENSI TIDUR BAYI R

Penulis

Miftahul Jannah/NIM: 191540143

Telah diperiksa dan disetujui tim pembimbing laporan tugas akhir


Program Diploma III Politeknik Kesehatan Kemenkes
Tanjungkarang Jurusan Kebidanan.

Bandar Lampung, mei 2023

Tim Pembimbing LTA

Pembimbing utama

Roslina , S., Psi. M.Kes


NIP: 1971051819989122001

Pembimbing Pendamping

Ranny Septiani, SST., M.Kes


NIP: 1982052920031220

vi
LEMBAR PENGESAHAN

Laporan Tugas Akhir

PENERAPAN PIJAT BAYI UNTUK MENINGKATKAN


LAMANYA DAN FREKUENSI TIDUR BAYI. R

Penulis

Mitahul Jannah/ NIM: 1915401143

Diterima dan disahkan oleh tim penguji Ujian Akhir Program Diploma III
Politeknik Kesehatan Kemenkes Tanjungkarang Jurusan Kebidanan, sebagai
persyaratan menyelesaikan pendidikan Diploma III

Tim Penguji

Roslina, S.Psi., M.Kes


NIP: 1971051819989122001

Ketua Penguji

Nora Ia Tri Novaela SST M.Kes


NIP: 197811082002122002

Anggota Penguji

Ranny Septiani, SST., M.Kes


NIP: 198205292003122001

Mengetahui
Ketua Prodi D III Kebidanan Tanjungkarang
Poltekkes Kemenkes TanjungKarang

Dr. Ika Fitria Elmeida, S.SiT., M.Keb


NIP. 197804062006042002

vii
LEMBAR PERNYATAAN

Yang bertanda tangan dibawah ini, saya :

Nama : Miftahul jannah

NIM : 1915401143

Program Studi/Jurusan : Diploma III Kebidanan Tanjung Karang

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan kegiatan plagiat dalam penulisan


laporan tugas akhir yang berjudul :
Penerapan pijat bayi untuk meningkatkan lamanya dan frekuensi tidur bayi
di pmb nurmala dewi, S.ST bandar lampung Tahun 2023

Apabila suatu saat nanti, tebukti saya melakukan tindakan plagiat, maka saya akan
menerima sanki yang telah ditetapkan.
Demikian surat pernyataan saya buat dengan sebenar-benarnya.

Bandar Lampung, mei 2023

Miftahul jannah

viii
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan
berbagai kemudahan, petunjuk serta karunia yang tak terhingga sehingga penulis
dapat menyelesaikan Laporan proposal Tugas Akhir yang berjudul
“PENERAPAN PIJAT BAYI UNTUK MENINGKATKAN LAMANYA DAN
FREKUENSI TIDUR BAYI R DI PMB NURMALA DEWI, S.ST BANDAR
LAMPUNG TAHUN 2023
Laporan Proposal Tugas Akhir ini penulis susun untuk memenuhi salah
satu persyaratan memperoleh sebutan Ahli Madya Kebidanan di Jurusan
Kebidanan Politeknik Kesehatan Tanjung Karang. Pada penyusunan Laporan
Tugas Akhir ini penulis telah mendapatkan banyak bimbingan dan bantuan dari
berbagai pihak. Untuk itu, pada kesempatan ini penulis ingin mengucapkan
terimakasih kepada :
1. Dewi Purwaningsih, S.SiT., M.Kes, selaku Direktur Politeknik Kesehatan
TanjungKarang
2. Ibu Hj.,DR.Sudarmi, S.Pd.,M.Kes, selaku Ketua Jurusan Kebidanan
Politeknik Kesehatan TanjungKarang.
3. Dr. Ika Fitria Elmeida, S.SiT.,M.Keb., selaku Ketua Program Studi DIII
Kebidanan Politeknik Kesehatan TanjungKarang.
4. Ibu Roslina, S.Psi., M.Kes.,selaku pembimbing I , yang telah memberikan
bimbingan,arahan serta motivasi kepada penulis sehingga Laporan Tugas
Akhir ini dapat terwujud.
5. Ibu Ranny Septiani, SST selaku pembimbing II, yang telah memberikan
bimbingan, arahan serta motivasi kepada penulis sehingga Laporan Tugas
Akhir ini dapat terwujud.
6. Ibu Nora Isa Tri Novadela SST M.Kes selaku ketua penguji, yang telah
memberikan masukan,arahan serta motivasi kepada penulis dalam
penulisan Laporan Tugas Akhir ini.
7. Kepala PMB Ibu Nurmala Dewi, S.ST. yang telah memberi izin dan
membantu penelitian ini.

Bandar Lampung, April 2023

Penulis

ix
MOTTO

Selesaikan Apa Yang Sudah Di Mulai

x
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL LUAR


HALAMAN SAMPUL DALAM...................................................................ii
ABSTRAK.......................................................................................................iii
BIODATA PENULIS.....................................................................................v
HALAMAN PERSETUJUAN.......................................................................vi
HALAMAN PENGESAHAN........................................................................vii
HALAMAN PERNYATAAN
KATA PENGANTAR....................................................................................ix
MOTTO...........................................................................................................x
DAFTAR ISI...................................................................................................xi
DAFTAR TABEL...........................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR......................................................................................xiii
DAFTAR LAMPIRAN...................................................................................xiv

BAB 1 PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..............................................................................1
B. Rumusan Masalah..........................................................................3
C. Tujuan Asuhan ..............................................................................3
1. Tujuan Umum ..........................................................................3
2. Tujuan Khusus .........................................................................3
D. Manfaat Asuhan ............................................................................4
1. Manfaat Teoritis .......................................................................4
2. Manfaat Aplikatif......................................................................4
E. Ruang Lingkup ..............................................................................4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA


A. Konsep Dasar Kasus......................................................................5
B. Kewenangan Bidan Terhadap kasus tersebut................................31
C. Hasil Penelitian Terkait.................................................................33
D. Kerangka Teori..............................................................................34

BAB III METODA KASUS


A. Lokasi dan Waktu Asuhan.............................................................35
B. Subjek Laporan Kasus...................................................................35
C. Instrumen Pengumpulan data.........................................................35
D. Teknik /Cara Pengumpulan Data...................................................35
E. Bahan dan Alat...............................................................................36
F. Jadwal Kegiatan (Matriks Kegiatan).............................................37

BAB IV HASIL TINJAUAN KASUS.........................................................39


BAB V PEMBAHASAN..............................................................................53
BAB VI SIMPULAN DAN SARAN............................................................56

xi
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................58

xii
DAFTAR TABEL

Nomor Tabel Halaman


1.1 Lama Tidur Bayi..........................................................................14
1.2 Jadwal Kegiatan...........................................................................37

xiii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar1.1 Teknik pijat bagian kepala......................................................................
Gambar 1.2 Teknik pijat bagian dahi.........................................................................
Gambar 1.3 Teknik pijat bagian alis..........................................................................
Gambar 1.4 Teknik pijat bagian t hidung...................................................................
Gambar 1.5 Teknik pijat bagian atas mulut...............................................................
Gambar 1.6 Teknik pijat bagian dagu........................................................................
Gambar 1.8 Teknik pijat bagian rahang.....................................................................
Gambar 1.9 Teknik pijat bagian telinga.....................................................................
Gambar1.10 Teknik pijat bagian Dada......................................................................
Gambar 1.11 Teknik pijat bagian perut......................................................................
Gambar 1.12 Teknik pijat bagian tangan...................................................................
Gambar 1.13 Teknik pijat bagian kaki.......................................................................

xiv
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Lampiran

Lembar Observasi

Lembar pengkajian
Lampiran 1 Izin lokasi Pengambilan Subjek
Lampiran 2 Surat Izin Penelitian
Lampiran 3 Lembar Permintaan Menjadi Subjek
Lampiran 4 Lembar Persetujuan ( Informen Consen )

xv
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Tidur merupakan prioritas utama bagi bayi, karena pada saat bayi tidur
akan terjadi repair neuro-brain dan kurang lebih 75% hormon pertumbuhan
diproduksi. Oleh karena itu kuantitas dan kualitas tidur bayi perlu dijaga. Kualitas
tidur dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu istirahat sesuai kebutuhannya,
lingkungan, latihan fisik, nutrisi dan penyakit. Mengingat pentingnya waktu tidur
bagi bayi, maka kebutuhan tidurnya harus benar-benar terpenuhi agar tidak
berpengaruh buruk terhadap perkembangannya
Berdasarkan data WHO tahun 2018 yang dicantumkan dalam jurnal pediatrics,
tercatat sekitar 40% bayi mengalami masalah tidur, penelitian yang di lakukan
oleh hiscock 2012 di melbourn australia di dapatkan hasil bahwa 32% ibu
melaporkan terdapat kejadian beruang masalah tidur pada bayi mereka dan
kejadian tersebut bisa menetap atau teruylang kembali ( hiscock et all 2012 dalam
citra et all 2020)
Di Indonesia terdapat sekitar 44,2% bayi yang mengalami gangguan tidur
seperti sering terbangun dimalam hari. Namun lebih dari 75% orang tua
menganggap gangguan tidur pada bayi bukan suatu masalah atau hanya masalah
kecil, hal tersebut diungkapkan oleh hasil penelitian (sekatini2004)yang
dilaksanakan dilima kota besar di indonesia ( Jakarta, bandung,
medan,Palembang,batam) Menurut hasil penelitian Sekartini tahun 2004, yang
dilakukan di 5 kota terbesar tersebut dengan jumlah responden 385 orang dan di
peroleh data 51,3% bayi menggalami gangguan tidur , 42% jam tidur malamnya
kurang dari 9 jam, terbangun malam hari lebih dari tiga kali dan lama terbangun
pada malam hari lebih dari satu jam ( sekartini 2011 dalam citra et all 2020)
Bayi yang tidur mengalami perbaikan sel otak dan produksi hormon
pertumbuhan, oleh karena itu, kualitas tidur bayi perlu dijaga. Kualitas tidur buah
hati dapat dilihat dari cara tidurnya, kenyamanan tidur dan pola tidur bayi
yang tidur cukup tanpa sering terbangun ebih bugar dan tidak gampang rewel
keesokan harinya. Tidur mempunyai efek yang besar terhadap kesehatan mental,

1
2

emosi dan fisik serta sistem imunitas tubuh mengingat akan pentingnya waktu
tidur bagi perkembangan bayi maka kebutuhan tidurnya harus benar-benar
terpenuhi agar tidak berpengaruh buruk terhadap perkembangannya.
Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membantu meningkatkan
kualitas dan kuantitas tidur bayi adalah dengan pijat (Prasetyono, 2009 : 29).
Pijat bayi merupaka nsarana stimulus kasih sayang yang diberikan melalui pijatan
yang merupakan seni perawatan kesehatan yang dapat dilakukan dengan sentuhan
kasih Sayang orang tuanya dan dapat dilakukan dirumah sendiri bersama keluarga
( Permata,dkk.2017: 37-45). Pijat dapat merangsang keluarnya hormon endoprint
yang bisa menurunkan rasa nyerisehingga bayi menjadi tenang dan mengurangi
frekuensi menangis dengan demikian pijatan juga meningkatkan kuantitas tidur
bayi. (Prasetyono, 2009 : 29).
Mindell menguraikan dampak yang di timbulkan dari anak yang
kekuranan waktu idur akan menunjukan gangguan prilaku dan emosi. Gangguan
tersebut seperti mengantuk mudah lelah mengurangi aktivitas fisk anak menjadi
cepat marah impulsif sering mengganggu menurunkan daya ingat anak dan
membuat anak menjadi rewel menyebabkan tantrum (khadijah dan vitriannsih
2019;3 )
Dalam data kesehatan tahun 2014 mengungkapkan ahwa ada lebih dari
200 juta anak di negara berkembang gagal mencapai kemampuan perkembangan
yang optimal karna berbagai faktor yang mempengaruhi perkembangan kognitif
motrik emosional dan sosial anak (Bayu dan Asi 2019)
Menurut penelitian dilakukan oleh Berdasarkan penelitian Warsini 2016
tentang pengaruh pijat bayi terhadap lama tidur bayi di desa duwet kecamatan
wonosari kabupaten klaten menunjukan bahwa bayi yang di pijat selama sehari
sekali selama 1 minggu rata2 lama tidur bayi yang di berikan pemijatan adalah 11
jam dan paling lama 18 jam dengan rata rata tidur perhari
Berdasarkan studi pendahuluan yang dilakukan penulis di PMB nurmala
dewi S.ST pada tanggal 8 april 2023 terdapat bayi yang mengalami kurang tidur
dengan tidur siang 3 jam dan tidur malam 8 jam sedangkan secara normal
lamanya waktu tidur bayi itu 13-15 jam perhari. maka dari itu penulis ingin
melakukan penilaian tentang seberapa besar efektifitas pijat bayi untuk
3

meningkatkan lamanya dan frekuensi tidur bayi,supaya waktu istirahat terpenuhi


dan perkembangan motorik halus dapat berkembang sempurna.

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang diatas maka dapat dirumuskan bagaimana
penerapan pijat bayi dalam upaya meningkatkan lamanya dan frekuensi tidur pada
bayi .

C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan umum
Memberikan dan melaksanakan asuhan kebidanan terhadap bayi
dengan melakukan penerapan pijat bayi untuk meningkatkan lamanya dan
frekuensi tidur bayi dengan menggunakan pendekatan kebidanan yang
didukung keluarga.

2. Tujuan khusus
a. Mampu melakukan pengkajian terhadap bayi untuk meningkatkan
lamanya dan frekuensi tidur bayi
b. Mampu menginterpretasi data pada bayi untuk meningkatkan lamanya
dan frekuensi tidur bayi
c. Mrumuskan masalah pada bayi yang menggalami gangguan tidur untuk
meningkatkan lamanya dan frekuensi tidur bayi
d. Mampu merumuskan diagnose masalah pada bayi untuk meningkatkan
lamanya dan frekuensi tidur bayi
e. Mampu Mengidentifikasi masalah potensial pada bayi untuk
meningkatkan lamanya dan frekuensi tidur bayi
f. Mampu menyusun rencana tindakan dengan tepat dan rasional pada
bayi untuk meningkatkan lamanya dan frekuensi tidur bayi
g. Mampu melaksanakan rencana tindakan pada bayi untuk meningkatkan
lamanya dan frekuensi tidur bayi
h. Mampu melakukan pendokumentasian pada bayi untuk meningkatkan
lamanya dan frekuensi tidur bayi
4

D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat teoritis
Penulis berharap hasil penelitian dapat memberikan pengetahuan
tentang pijat bayi untuk meningkatkan kualitas tidur pada bayi serta dapat
digunakan penulis untuk perbandingan antara teori dan praktik langsung
dilapangan, serta dapat menambah wawasan bagi penulis dan keluarga
mengenai pijat bayi.
2. Manfaat aplikatif

a. Bagi D3 Kebidanan Tanjungkarang

Diharapkan sebagai metode penilitian untuk mahasiwa untuk


menajalankan tugasnya dan menyusun laporan, mendidik,
membimbing mahasiswa agar lebih trampil, paham dan professional
dalam memberikan asuhan kebidanan serta dapat di dokumetasikan.
b. Bagi PMB Nurmala Dewi
Sebagai bahan saran dan masukan untuk dapat meningkatkan mutu
pelayanan kebidanan yang ada dilahan melalui penerapan pijat bayi.
c. Bagi penulis lainnya

Diharapkan untuk referensi dan bahan perbandingan dalam menyusun


Laporan Tugas Akhir, dan dapat dijadikan contoh serta pembelajaran
agar lebih baik lagi kedepannya

E. Ruang Lingkup
Jenis asuhan yang dilakukan pada studi kasus ini yaitu Asuhan Kebidanan
bayi 7 langkah varney dan pendokumentasian dengan metode SOAP. Sasaran
studi kasus ini merupakan bayi dengan masalah kurangnya waktu tidur, dan akan
di lakukan terapi pijat bayi 3 kali/minggu selama 2 minggu untuk mengetahui
peningkatan kualitas tidur bayi. Pada kasus ini asuhan dilakukan pada by.R usia
10 bulan 11 hari yang dilakukan di PMB nurmala dewi sejak tanggal 25 mei
2023 sampai 31 juni 2023.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Konsep dasar kasus


1. Bayi
Masa bayi dimulai dari usia 0-12 bulan yang ditandai dengan pertumbuhan
dan perubahan fisik yang cepat disertai dengan pertumbuhan dalam kebutuhan zat
gizi. Selama periode ini, bayi sepenuhnya tergantung pada perawatan dan
pemberian makan oleh ibunya. 16
Tahapan pertumbuhan pada masa bayi dibagi menjadi masa neonates dengan
usia 0-28 hari dan masa pasca neonates dengan usia 29 hari – 12 bulan. Masa bayi
merupakan bulan pertama kehidupan kritis karena bayi akan mengalami adaptasi
terhadap lingkungan, perubahan sirkulasi darah, serta mulai berfungsinya organ –
organ tubuh, dan pada pasca neonatus bayi akan mengalami pertumbuhan yang
sangat cepat. 17
a. Pertumbuhan Bayi

Pertumbuhan berkaitan dengan perubahan dalam besar, jumlah,


ukuran, dan fungsi tingkat sel, organ maupun individu, yang diukur
dengan ukuran berat (gram, pound, kilogram), ukuran panjang (cm,
meter), umur tulang dan keseimbangan metabolik (retensi kalsium dan
nitrogen tubuh). Pertumbuhan fisik merupakan hal yang kuantitatif, yang
dapat diukur. Indikator ukuran pertumbuhan meliputi perubahan tinggi dan
berat badan, gigi, struktur skelet, dan karakteristik seksual. Pertumbuhan
pada masa anak – anak mengalami perbedaan yang bervariasi sesuai
dengan bertambahnya usia anak. Secara umum, pertumbuhan fisik dimulai
dari arah kepala ke kaki (cephalokaudal). Kematanga pertumbuhan tubuh
pada bagian kepala berlangsung lebih dahulu, kemudian secara berangsur
– angsuran diikuti oleh tubuh bagian bawah. Selanjutnya, pertumbuhan
bagian bawah akan bertambah secara teratur.

5
6

b. Ciri – Ciri Pertumbuhan

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri – ciri


Yang saling berkaitan yaitu :

1) Perkembangan menimbulkan perubahan Perkembangan


tumbuh terjadi bersama dengan pertumbuhan.Setiap pertumbuhan
disertai dengan perubahan fungsi.

2) Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan


perkembangan selanjutnya. Setiap anak tidak akan biasa melewati
satu tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan
sebelumnya.

3) Jam idur bayi optimal, jam tidur bayi sejak baru lahir sampai usia
3 bulan umumnya sekitar 14-17 jam sehari
4) Peningkatan tinggi badan bayi menurut mayo clinik sejak bau
lahir sampai usia 6 bulan tinggi badan bayi bisa berkisar 1,5 cm-2
cm
5) Bayi tampak responsif saat mendengar suara seperti tersenyum
atau tertawa bahkan menoleh kesumber suara
6) Bayi mampu fokus melihat wajah orang di sekitarnya contohnya
saat menyusu bayi akan menatap ibunya
7) Ocehan bay terddengar makin mahir dari hari ke hari
8) Bayi punya koordinasi tanga yang baik
9) Bayi mampu mengendalika kepala dan mengubah posisi tubuh
10) Bayi belajar duduk hingga berjalan sendiri

Perkembangan Bayi
1. Definisi perkembangan
Perkembangan adalah bertambahnya kemampuan dan fungsi tubuh
dari yang sederhana ke yang lebih kompleks dalam pola yang teratur
dan dapat di ramalkan, sebagai hasil dari proses pematangan. Di
7

dalam perkembangan terdapat proses pematangan sel – sel tubuh,


jaringan tubuh, organ – organ, dan sistem organ yang berkembang
sehingga masing – masing dapat melakukan fungsinya. Perkembangan
berkaitan dengan pematangan fungsi organ / individu, seperti
perkembangan emosi, intelektual, kemampuan motorik halus, motorik
kasar, bahasa, dan personal sosial sebagai hasil interaksi dengan
lingkungannya. 19
Perkembangan pada anak mencakup perkembangan motorik kasar,
perkembangan motorik halus, perkembangan personal sosial dan
perkembangan bahasa. 19
Perkembangan bayi meliputi empat aspek, yaitu 20 :
a. Perkembangan motorik kasar

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan pergerakan dan


sikap tubuh anak yang melibatkan penggunaan otot – otot besar.
Perkembangan motorik kasar yang dapat dicapai pada usia ini
diawali dengan tanda gerakan seimbang pada tubuh dan mulai
mengangkat kepala.
Pada usia 0 – 4 bulan, perkembangan motorik kasar dimulai
dengan kemampuan mengangkat kepala saat tengkurap, mencoba
duduk sebentar dengan ditopang, maupun duduk dengan kepala
tegak, jatuh terduduk di pangkuan ketika disokong pada posisi
berdiri, mengangkat kepala sambil berbaring telentang, berguling
dari telentang ke miring, dll. Pada usia 4 – 8 bulan, perkembangan
motorik kasar dapat dilihat perubahan dalam aktivitas sperti posisi
terlungkup pada alas dan sudah mulai mengangkat kepala dengan
melakukan gerakan menekan kedua tangannya. Sudah mampu
memalingkan kepala ke kanan dan ke kiri, membalikkan badan,
serta duduk dengan bantuan dalam waktu singkat. Pada usia 8 – 11
bulan, perkembangan motorik kasar dapat diawali dengan duduk
tanpa pengaman, berdiri dengan pengaman, bangkit lalu berdiri,
berdiri 2 detik, dan berdiri sendiri.
8

b. Perkembangan motorik halus

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak untuk


mengamati sesuatu, melakukan gerakan yang melibatkan bagian –
bagian tubuh tertentu saja dan dilakukan otot – otot kecil, tetapi
memerlukan koordinasi yang cermat. Perkembangan motorik halus
pada masa ini dimulai dengan adanya kemampuan untuk mengikuti
garis tengah bila kita memberikan respon terhadap gerakan jari atau
tangan.
Pada usia 0 – 4 bulan, bayi dapat memegang suatu obyek,
mengikuti obyek dari sisi ke sisi, mencoba memegang dan
memasukan benda ke dalam mulut,memegang benda tapi terlepas,
memperhatikan tangan dan kaki, dan memegang benda dengan
kedua tangan. Pada usia 4 – 8 bulan, bayi sudah mulai mengamati
benda, menggunakan ibu jari dan jari telunjuk untuk memegang,
mengeksplorasi benda yang sedang dipegang, dan memindahkan
obyek dari suatu tangan ke tangan yang lain. Pada usia 8 – 11
bulan, bayi mencari dan meraih benda kecil, bila diberi kubus
mampu memindahkan, mengambil, memegang dengan telunjuk
dan ibu jari, serta membenturkannya
c. Personal sosial (kepribadian / tingkah laku social

Aspek yang berhubungan dengan kemampuan mandiri,


bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya.
Perkembangan personal sosial pada masa bayi dapat ditunjukkan
dengan adanya tanda – tanda tersenyum dan mulai menatap muka
untuk mengenali seseorang.
Usia 0 – 4 bulan, diawali dengan mengamati tengannya,
tersenyum spontan dan membalas senyum bila diajak tersenyum,
mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan
kontak fisik, serta terdiam bila ada wajah tak kenal. Usia 4 – 8
bulanan, anak mulai merasa takut dan tergantung dengan
keberadaan orang asing, mulai bermain dengan permainan, mudah
9

frustasi, serta memukul lengan dan kaki bila kesal. Usia 8 – 11


bulan, dimulai dengan kemampuan bertepuk tangan, menyatakan
keinginan, bermain dengan orang lain.
d. Bahasa

Kemampuan untuk memberikan respon terhadap suara,


mengikuti perintah dan berbicara spontan. Perkembangan bahasa
pada masa ini dapat ditunjukan dengan adanya kemampuan
bersuara (menangis) dan bereaksi terhadap suara atau bel.
Usia 0 – 4 bulan, dimulai dengan mengoceh spontan, bereaksi
terhadap sumber suara, dan menirukan suara. Usia 4 – 8 bulan,
dimulai dengan mengeluarkan suara gembira bernada tinggi, dan
mulai bersuara tanpa arti seperti mamamapapapa – dadada. Usia 8
– 11 bulan dimulai dengan mengulang / menirukan bunyi yang
didengar, menyebut 2 – 3 suku kata yang sama tanpa arti, dan
bereaksi terhadap suara yang perlahan atau bisikan.

2. Tidur Bayi
1. Pengertian

Tidur adalah proses fisiologis yang bersiklus bergantian dengan


periodeyang lebih lama dari keterjagaan Potter, P. A. (2005). Pada dasarnya, tidur
dibagi menjadi dua tahapan yaitu non REM (non Rapid Eye Movement) ataubiasa
disebut tidur tenang dan REM (Rapid Eye Movement ) atau biasa disebut tidur
aktif.Pola tidur bayi pada usia enam bulan mulai tampak mirip dengan
orangdewasa. Setelah mengatur periode yang umumnya memakan waktu
10sampai 20 menit, tidur bayi berubah tahapnya yaitu dari tahap 1 non-
REMmenuju tahap 3 atau 4. Bayi mungkin kembali ke tahap 1 dan berputar
kembali. Setelah satu atau dua putaran tidur NREM, REM mulai timbul setelah 60
sampai 90 menit. Siklus tidur yang lebih sering muncul pada bayi adalah tahap
REM dan menghasilkan tidur yang lebih pendek, sekitar 30% dari waktu tidur
dihabiskan dalam siklus REM. Tidur REM berpengaruh pada kecerdasan anak,
ketika tidur aktif (REM) aliran darah ke otak meningkat, pertumbuhan sel-sel otak
lebih cepat, merangsang fungsi-fungsi otak, restorasi emosi dan kognitif serta
10

konsolidasi pengalaman yang dialaminya hari itu. Semakin bertambahnya usia,


tidur aktif juga akan semakin berkurang.Jumlah lama tidur tiap kelompok usia
juga berbeda-beda tergantung faktor fisik, psikis dan lingkungan. Pada usia 6-9
bulan memerlukan waktu tidur sekitar 14 jam perhari dan mereka sudah bisa tidur
selama tujuh jam sekali waktu. Bayi mungkin melakukan satu atau dua kali tidur
siang per hari, yaitu sekali di pagi hari dan sekali di sore hari. Pada usia 9-12
bulan, bayi tidur dalam tempo sekitar 12 jam di malam hari dan tidur siang dua
kali sehari dalam tempo satu jam atau dua jam sekali waktu. Bayi mulai
memasuki tahap perkembangan utamapada usia enam bulan,termasuk duduk,
berguling, dan mungkin merangkak, berdiri, bahkan belajar melangkah. Pada usia
ini bayi menyadari kemampuannya sehingga bayi mungkin terlalu gembira untuk
jatuh tertidur atau biasa suka terbangun di tengah malam hanya karena ingin
berlatih. Bayi yang tidak bisa menenangkan dirinya untuk kembali tidur
cenderung akan rewel sehingga diperlukan penanganan yang sesuai untuk
membantunya tidur. Aktivitas tidur merupakan salah satu stimulus bagi proses
tumbuh kembang otak, karena 75 persen hormon pertumbuhan dikeluarkan saat
anak tidur. Hormon pertumbuhan ini yang bertugas merangsang pertumbuhan
tulang dan jaringan. Selain itu, hormon pertumbuhan juga memungkinkan tubuh
memperbaiki dan memperbarui seluruh sel yang ada di tubuh, dari sel kulit, sel
darah sampai sel saraf otak. Proses pembaruan sel ini akan berlangsung lebih
cepat bila si bayi sering terlelap sesuai dengan kebutuhan tidur bayi. Selain itu,
tidur juga membantu perkembangan psikis emosi, kognitif, konsolidasi
pengalaman dan kecerdasan. Oleh karena itu kebutuhan tidur pada bayi sesuai
usianya perlu mendapat perhatian dari keluarga agar nantinya bayi dapat
mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal.

a. Tahapan tidur bayi

Tidur NREM merupakan tidur yang nyaman dan dalam. Pada


tidur NREM gelombak otak lebih lambat dibandingkan pada orang yang
sadar atau tidak tidur. Tanda-tanda tidur NREM ini antara lain: mimpi
berkurang, keadaan istirahat, tekanan darah turun, kecepatan pernapasan
turun, metabolisme turun, dan gerakan bola mata lambat. Pada tidur
11

NREM ini mempunyai mempunyai empat tahap masing-masing tahap


ditandai dengan pola perubahan aktivitas gelombang otak. Setiap fase
menunjukkan adanya perubahan fisiologis (berkaitan dengan tubuh),
neurologis (berkaitan dengan otak), dan psikologis (berkaitan dengan
jiwa) yanng kemudian membentuk suatu siklus tidur yang lengkap.
Berikut tahapan siklus nREM dan REM menurut Potter & Perry, (2005):
Tahapan Tidur
Tahapan Siklus Tidur Karakteristik
Tahap 1 : Nrem 1) Tahap transisi diantara mengantuk dan
tertidur.
2) Ditandai dengan pengurangan aktivitas
fisiologis yang dimulai dengan
menutupnya mata, pergerakan lambat,
otot berelaksasi, serta penurunan secara
bertahap tanda-tanda vital dan
metabolisme, menurunnya denyut nadi
3) Mudah terbangun

Tahap 2: Nrem 1) Tahapan tidur ringan


2) Denyut jantung mulai melambat,
turunnya suhu tubuh, dan berhentinya
pergerakan mata.
3) Masih relatif mudah terbangun dengan
stimulasi

Tahap 3: Nrem 1) Tahap awal dari tidur yang dalam


2) Laju pernapasan dan denyut jantung
makin melambat karena sistem saraf
simpatik makin mendominasi.
3) Otot skeletal makin berelaksasi,
terbatasnya pergerakan, dan mendengkur
mungkin saja terjadi
4) Sulit dibangunkan dan tidak dapat
diganggu oleh stimulasi sensori
12

Tahap 4: nREM 1) Tahap tidur terdalam.


2) Tidak ada pergerakan mata dan aktivitas
otot.
3) Tanda-tanda vital menurun sacara
bermakna dibanding selama terjaga, laju
pernapasan dan denyut jantung menurun
hingga 20-30%.

4) Seseorang yang terbangun pada tahap ini


tidak secara langsung menyesuaikan diri,
sering merasa pusing dan disorientasi
dalam beberapa menit setelah bangun dari
Tidur

Tahap REM 1) Ditandai dengan pergerakan mata


secara cepat ke berbagai arah,
pernapasan cepat, tidak teratur, dan
dangkal, otot tungkai mulai lumpuh
sementara, meningkatnya denyut
jantung dan tekanan darah.
2) Pada pria terjadi ereksi penis,
sedangkan pada wanita terjadi
sekresi vagina.
3) Mimpi yang terjadi pada tahap ini
penuh warna dan tampak hidup,
terkadang merasa sulit untuk
bergerak.
Sumber: Potter & Perry, 2005

b. Faktor-faktor yang mempengaruhi tidur bayi


Pemenuhan kebutuhan tidur bagi setiap orang berbeda–beda , ada yang
dapat terpenuhi dengan baik bahkan sebaliknya. Seseorang bisa tidur atau
pun tidak dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu di antaranya sebagai
berikut (Asmadi, 2009).

1) Status kesehatan
Seseorang yang kondisi tubuhnya sehat memungkinkan ia dapat tidur
dengan nyenyak, sedangkan untuk seseorang yang kondisinya kurang
13

sehat (sakit) dan rasa nyeri, maka kebutuhan tidurnya akan tidak
nyenyak (Asmadi, 2009).
2) Lingkungan
Lingkungan dapat meningkatkan atau menghalangi seseorang untuk
tidur. Pada lingkungan bersih, bersuhu dingin, suasana yang tidak
gaduh (tenang), dan penerangan yang tidak terlalu terang akan
membuat seseorang tersebut tertidur dengan nyenyak, begitupun
sebaliknya jika lingkungan kotor, bersuhu panas, susana yang ramai
dan penerangan yang sangat terang, dapat mempengaruhi kualitas
tidurnya (Asmadi, 2009).
3) Stres psikologis
Cemas dan depresi akan menyebabkan gangguan pada frekwensi tidur.
Hal ini disebabkan karena kondisi cemas akan meningkatkan
norepineprin darah melalui sistem saraf simpatis. Zat ini akan
mengurangi tahap IV NREM dan REM (Asmadi, 2009).
4) Diet
Makanan yang banyak menandung L–Triptofan seperti keju, susu,
daging, dan ikan tuna dapat menyebabkan seseorang mudah tidur.
Sebaliknya minuman yang menandung kafein maupun alkohol akan
mengganggu tidur (Asmadi, 2009).
5) Gaya hidup
Kelelahan yang dirasakan seseorang dapat pula memengaruhi kualitas
tidur seseorang. Kelelahan tingkat menengah orang dapat tidur dengan
nyenyak. Sedangkan pada kelelahan yang berlebih akan menyebabkan
periode tidur REM lebih pendek (Asmadi, 2009).
6) Obat–obatan
Obat–obatan yang dikonsumsi seseorang ada yang berefek
menyebabkan tidur, adapula yang sebaliknya mengganggu tidur
(Asmadi, 2009).
14

c. Lama tidur bayi


Lama tidur setiap golongan usia secara umum berbeda-beda. Golongan
usia dibagi menjadi tujuh kategori berdasarkan rata-rata lama tidur
yang dibutuhkan.

No Kelompok Usia Lama Tidur


0-2 bulan 18 jam
3-12 bulan 15 jam
1-3 tahun 14 jam
3-5 tahun 13 jam
5-12 tahun 11 jam
12-18 tahun 10 jam
>18 tahun 7,5 jam

Tabel 1.1 lama tidur bayi

d. Manfaat tidur bagi bayi


Bayi yang otot-ototnya distimulus dengan urut atau pemijatan akan
nyaman dan mengantuk. Kebanyakan bayi akan tidur dengan waktu
yang lama begitu pemijatan usai dilakukan. Selain lama, bayi nampak
tidur terlelap dan tidak rewel seperti sebelumnya, hal ini menunjukkan
bahwa bayi merasa tenang setelah dipijat.

Ketika bayi tidur, maka saat bangun akan menjadi bugar sehingga
menjadi faktor yang mendukung konsentrasi dan kerja otak bayi
(Anggraini, 2009). Tidur memegang peranan penting dalam
meningkatkan daya tahan tubuh bayi terhadap infeksi. Jika tidurnya
sampai terganggu, kadar sel darah putih dalam tubuh akan menurun
dan efektivitas sistem daya tahan tubuh bayi juga menurun. Sehingga
bayi mudah sakit dan pertumbuhannya akan terganggu. Bayi yang
tidurnya kurang memiliki pertumbuhan fisik yang terhambat,
dibandingkan bayi yang tidurnya cukup. Hal ini karena pada saat tidur
pertumbuhan fisik bayi akan terpacu, dan berkaitan erat dengan
pertambahan berat badan, tinggi badan, dan kesehatan fisiknya secara
umum (Stirling, 2005). kualitas tidur yang buruk juga dapat
15

mengakibatkan gangguan keseimbangan fisiologi dan psikologi.


Dampak fisiologi meliputi penurunan aktivitas sehari-hari, rasa capai,
lemah, koordinasi neuromuskular buruk, proses penyembuhan lambat
dan daya tahan tubuh menurun. Sedangkan dampak psikologinya
meliputi emosi lebih labil, cemas, tidak konsentrasi, kemampuan
kognitif dan menggabungkan pengalamannya lebih rendah (Anggraini,
2009).
3 Pijat Bayi
1. Definisi
Pijat bayi suatu terapi atau seni perawatan kesehatan yang menggunakan
sentuhan-sentuhan halus sudah lama dikenal oleh manusia dan meruapakan salah
satu pengobatan dan dipraktekkan sejak awal manusia menggenal apa itu pijat,
Manusia pada saat pertama kali dilahirkan didunia atau lebih tepatnya masa bayi
mengalami pengalaman pijat (Roesli, 2013).
Pijat bayi bisa disebut dengan touch therapy yang dapat diartikan adalah
salah satu teknik yang menggunkan kombinasi manfaat fisik sentuhan manusia
dengan menggunakan manfaat emosional seperti ikatan batin, pijat bayi juga
merupakan salah satu cara alternative upaya-upaya untuk meningkatkan dan
meraih derajat kesehatan yang paling sederhana yang bisa dilakukan di rumah,
selain itu juga pijat bayi dapat menimbulkan kontak batin antara anak dan orang
tuannya (Pratyahara,2012) Pijat Bayi juga terapi sentuhan tertua dan terpopuler
yang di kenal manusia, yang merupakan seni perawatan kesehatan dan
pengobatan yang dipraktikkan sejak berabad- abad silam (Suririnah,2009).
Menurut Dr. Frederick Leboyar, sentuhan, elusan serta pijatan adalah
makanan bagi bayi. Makanan ini sama pentingnya dengan mineral, vitamin dan
protein. Jadi sentuhan itu sangat penting apalagi dalam masa golen age. Bayi
sangat membutuhkan kehangatan dari ibunya, hanya dengan sentuhan ibu bayi
memiliki daya tahan tubuh yang lebih kuat (Julianti, 2017). Sentuhan dan
pandangan mata pada saat melakukan pijat bayi belangsung dapat mengalirkan
kasih sayang diantara keduanya yang merupakan dasar untuk meningkatkan rasa
aman, mengurangi kecemasan, menciptakan hubungan emosional yang baik
diantara keduanya ( Prasetyono,20017)
16

Sentuhan yang mengandung unsure penekanan diketahui memiliki


berbagai efek positif seperti memeuhi kebutuhan oksigen serta memberikan
perasaan nyaman dan dicintai. Pijat bayi mampu meningktan interaksi dan
pertalian batin antara bayi dan ibu, memperbaiki kuaitas tidur, mengurangi
tangisan bayi dan memiliki dampak menguntungkan terhadap hormone stres
(Ferius dkk, 2008)
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah mengukuhkan pentingnya
peranan dari ikatan batin ibu-bayi bagi pertumbuhan dan perkembangan
bayi.Pemijatan terbukti dapat membantu terjalinnya ikatan batin ibu dan anak
serta meningkatkan pertumbuhan anak.Di Indonesia pelaksanaan pijat bayi
dimasyarakat desa masih di pegang peranannya oleh dukun bayi. Selama ini
pemijatan tidak hanya dilakukan bila bayi sehat, tetapi juga pada bayi sakit atau
rewel dan sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir. Seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, para pakar telah membuktikan
bahwa terapi sentuh dan pijat menghasilkan perubahan fisiologis yang
menguntungan berupa peningkatan daya tahan tubuh dan kecerdasan emosi yang
lebih baik (Roesli, 2013).
Manfaat lains pijat bayi antara lain meningkatkan berat badan,
meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat
bayi tidur lelap, memberikan ikatan kasih sayang orang tua dan anaknya. Selain
ada manfaat pijat bayi juga memiliki dampat dan kompikasi jika dilakukan
dengan tidak benar akibat kesalahan memijat akan mengakibatkan trauma atau
lebam pada kulit dan otot-otot yang mengakibatkan rasa sakit sehingga bayi
menjadi rewel, cedera otot dan bahkan cedera tulang, pembengkakan sehingga
bayi menjadi rewel. Tetapi selama melakukan pijat bayi dengan benar dan lembut
maka hasil pemijatan akan aman dan sangat bermanfat ( Cahyaningrum &
Sulistyorini, 2014) Pemijatan bayi dapat dilakukan diseluruh tubuh bayi yang
dimulai wajah, dada, perut, tangan, kaki dan punggung bayi. Pijat bayi merupakan
salah salah satu bentuk rangsang raba, Karena dalam rangsang raba terdapat
sensasis entuhan yang merupakan salah satu cara menghilangkan ketegangan dan
perasaan gelisah terutama pada bayi, pijatan lembut yang diberikan pada bayi
akan membuat bayi menjadi tenang dan tidurnyan nyenyak (Minartidkk, 2013)
17

2. Fisiolgi Pijat Bayi


Fisiologi pijat bayi atau mekanisme pemijatan dasar memang belum banyak
di ketahui. Namun, saat ini para pakar sudah mempunyai beberapa teori yang
menerangkan mekanisme dasar pijat bayi, menurut Roesli (2013) antara lain :

a. Betha endhorpin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan

Pijatan akan meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan anak. Tahun


1989, Schanberg dari Duke University Medical School melakukan penelitian
pada bayi – bayi tikus dan ditemukan bahwa jika hubungan taktil (jilatan –
jilatan) ibu tikus kepada bayinya terganggu akan menyebabkan hal – hal
berikut ini :
1. Penurunan enzim ODC (ornithine decarboxylase) suatu enzim yang
menjadi petunjuk peka bagi pertumbuhan sel dan jaringan.
2. Penurunan pengeluaran hormon pertumbuhan.
3. Penurunan kepekaan ODC jaringan terhadap pemberian hormon
pertumbuhan.Pengurangan sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran
suatu neurochemical betha- endorphine, yang akan mengurangi
pembentukan hormon pertubumbuhan karena menurunnya jumlah dan
aktivitas ODC jaringan.
4. Pijat bayi,VASODILTASI Pembuluh darah,aliran darah lancar asupan
nutrisi tersebar baik keseluruh tubuh dan zat penyebab tubuh pegal (asam
laktat) bisa diangkut dan daur ulang.
5. Pijat bayi Merangsang sel–sel untuk mengeluarkan endorphine (morfin
endogen: zat yang membuat badan terasa lebih segar dan nyaman).
6. Pijat bayi Merangsang Humunculus Cerebri, sehingga meningkatkan
proses perkembangan otak Aktivitas Nervus Vagus mempengaruhi
mekanisme penyerapan makanan Penelitian Field dan Schanberg (2013)
menunjukkan bahwa pada bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus
nervus vagus(syaraf otak ke 10) yang akan menyebabkan peningkatan
kadarenzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian, penyerapan
makanan yang menjadi lebih baik. Itu sebabnya mengapa berat badan bayi
yang dipijat meningkat lebih banyak dari pada yang tidak dipijat.
18

b. Aktivitas Nervus Vagus meningkatkan volume ASI


Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan aktivitas
nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga akan lebih sering
menyusu pada ibunya. Akibatnya ASI akan semakin banyak diproduksi
jika semakin banyak diproduksi.

Seperti diketahui, ASI akan semakin banyak diproduksi jika semakin


banyak diminta. Selain itu, ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih
tenang dan hal ini berdampak positif pada peningkatan volume ASI.
c. Produksi serotonin meningkatkan daya tahan tubuh
Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmiter serotonin,
yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi mengikat
glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stres). Proses ini akan
menyebabkan terjadinya penurunan kadar hormon adrenalin (hormon
stres). Penurunan kadar hormon stres ini akan meningkatkan daya tahan
tubuh, terutama IgM dan IgG.

Pijatan dapat mengubah gelombang otak Pijat bayi akan membuat bayi
tidur lebih lelap dan meningkatkan kesiagaan (alertness) atau konsentrasi.
Hal ini disebabkan pijatan dapat mengubah gelombang otak. Pengubahan
ini terjadi dengan cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan
gelombang beta serta tetha, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan
EEG (electro encephalogram).

3. Manfaat pijat bayi

Melalui pemijatan aliran darah otot akan meningkat menyebabkan


vaso dilatasi otot-otot yang aktif sehingga oksigen dan bahan gizi lain
dalam jaringan jumlahnya meningkat dan curah jantung akan meningkat.
Kecepatan aliran darah melalui kulit merupakan kecepatan yang berubah-
ubah tergantung dari kecepatan kegiatan metabolisme tubuh dan suhu
lingkungan. Pemijatan mampu meningkatkan sistem kekebalan,
meningkatkan aliran cairan getah bening keseluruh tubuh untuk
membersihkan zat yang berbahaya dalam tubuh, mengubah gelombang
otak secara positif, memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan,
19

merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan, meningkatkan kenaikan


berat badan, mengurangi depresi dan ketegangan, membuat tidur lelap,
mengurangi rasa sakit, mengurangi kembung dan kolik (sakit perut),
meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayinya,
meningkatkan volume air susu ibu, mengembangkan komunikasi,
memahami isyarat bayi, meningkatkan percaya diri (suririnah,2009).
Kontak fisik secara positif antar orang tua dan anaknya dapat membuat
anak merasa berharga dan dicintai. Penelitian menunjukkan bahwa bayi
yang dipijat dengan penuh kasih sayang jarang sekali menangis dan sakit
daripada bayi yang tidak dipijat. Pijat mampumeningkatkan relaksasi dan
menenangkan bayi yang menangis .

Berikut menurut (Julianti,2017) tentang manfaat pijat bayi:


1. Manfaat untuk bayi
a. Meningkatkan daya tahan tubuh
b. Meningkatkan berat badan
c. Membuat bayi semakin tenang
d. Membuat bayi tidur lelap
e. Meningkatkan Pertumbuhan
f. Memperbaiki konsentrasi bayi
g. Membantu meringankan ketidak nyamanan (Kolik,
konstipasi, tumbuh gigi)
h. Memacu perkembangan otak dan system saraf
i. Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan
j. Memperkuat ikatan bounding bayi dengan ibu/ orang tuanya.
k. Meningkatkan aliran oksigen dan nutrisi menuju sel
l. Quality time, bayi merasa aman
m. Komunikasi verbal dan non verbal
n. Mengurangi hormone stress
o. Kulit bayi lebih halus
p. Mengajar bayi sejak dini tentang bagian tubuh
20

2. Manfaat untuk orang tua


a. Meningkatkan rasa kepercayaan diri ibu
b. Mewujudkan ikatan batin dan kedekatan yang lebih baik
(bounding)
c. Memudahkan orang tua mengenali bayinya
d. Membantu bahasa verbal dan non verbal
e. Menciptakan suasan yang menyenangkan
f. Mengurangi stress, depresi pasca melahirkan dan ketegangan

4. Waktu Pijat Bayi


Banyak dari orang tua yang merasa ragu untuk memijatkan bayinya.
Keraguan ini cukup beralasan karena di samping masih terlalu kecil,juga tulang
bayi belum cukup kuat untuk dilakukan pemijatan. Keraguan ini hendaknya bisa
di tepis karena pijat bayi sangatlah berbeda dengan pijat orang dewasa. Menurut
para ahli di bidang tumbuh kembang anak, pijat bayi dapat dilakukan
melaluiusapan halus tanpa tekanan, dan dapat dimulai setelah bayi lahir
sekalipun.Jadi, memijat bayi dapat di mulai kapan saja sesuai keinginanan
(Prasetyono, 2017).Sejumlah ahli mengatakan pijat bayi sebaiknya dilakukan
setelah bayi melewati usia 3 bulan ketika fisik bayi tidak lagi terlalu lemah untuk
dipijat. Namun, adapula ahli lain menyarankan pemijatan dilakukan mulai usia
bayi beberapa minggu dengan alasan pijat dapat membantu bayi melewati masa
transisi dari dalam rahim ke dunia luar (Galenia, 2014).
Bayi akan mendapat keuntungan lebih besar bila pemijatan dilakukan
setiap hari sejak lahir sampai usia enam atau tujuh bulan. Sebaiknya pemijatan
dilakukan pagi hari sebelum mandi,atau bisa juga malam hari sebelum bayi tidur,
karena aktivitas bayi sepanjang hari yang cukup melelahkan tentunya bayi juga
perlu relaksasi agar otot-ototnya menjadi kendur kembali, sehingga bayi dapat
tidur lebih nyenyak dan tenang. Tindakan pijatdi kurangi seiring dengan
bertambahnya usia bayi. Sejak usia enam bulan pijat dua hari sekali sudah
memadai (Prasetyono, 2017).
Pemijatan dapat dilakukan oleh siapa saja tanpa keahlian khusus.Namun,
harus di ingat bahwa yang di pijat adalah seorang bayi yang tulangnya belum
cukup kuat untuk dilakukan penekanan seperti dalam pijat orang dewasa.Sebelum
21

memijat, pastikan tangan anda bersih dan hangat.Periksa kuku dan perhiasan
untuk menghindari goresan pada kulit bayi (Prasetyono, 2017).Waktu yang
digunakan dalam pemijatan tidak ada ketentuan baku. Namun, berdasarkan
pengalaman, paling lama pemijatan secara lengkap dapat di lakukan sekitar 15
menit. Setelah selesai, segaralah bayi dimandikan agar tubuhnya merasa segar dan
bersih dari lumuran baby oil (Prasetyono, 2017).

5. Persiapan sebelum pemijatan pada bayi

1. Sebelum pemijatan dimulai, lakukan persiapan pemijatan bayi :


a. Membersihkan dan menghangatkan ruangan.
b. Potong kuku yang panjang dan lepas perhiasan.
c. Buat ruangan agar tidak pengap dan dalam keadaan hangat.
d. Siapkan bayi, lebih baiknya bayi tidak dalam keadaan lapar ketika
bayi sudah selesai makan.
e. Ambil posisi duduk yang aman dan nyaman.
f. Baringkan bayi diatas permukaan kain yang rata, lemut, dan bersih.
g. Siapkan handuk, popok, baju ganti, dan minyak bayi.
h. Mintalah izin pada bayi dengan mengajaknya bicara sebelum
melakukan pemijatan (Williams, 2003)Upaya pencegahan umum
yang dapat dilakukan pada saat akan melakukan pemijatan:
1) Cuci tangan dengan sabun di bawah air yang mengalir
sedikitnya selama 20 detik, gunakan hans sanitizer berbasis
alcohol yang setidaknya mengandung 70% alcohol.
2) pada ibu bayi sebelum dan sesudah menyentuh bayi diwajibkan
mencuci tangan.
3) hindari menyentuh mata, hidung dan mulut menggunakan
tangan. sebisa mungkin hindari kontak langsung dengan orang
yang sedang sakit, gunakan masker medis.
4) Tutup mulut dan hidung saat batuk dan bersin dengan tissue,
buang tissue pada tempat sampah yang disediakan. Lakukan
sesuai dengan etika batuk.
5) Bersihkan dan lakukan dinfeksi secara rutin pada permukaan
dan benda yang seringdisentuh.
22

6) Menggunkan masker medis adalah salah satu cara pencegahan


penularan penyakit saluran nafas, termasuk salah satunya
COVID-19 namun menggunakan masker saja kurang cukup
untuk melindungi dari infeksi COVID-19 dan harus disertai
dengan menggunakan pencegahan lainnya seperti hans
sanitaizer.
7) Menghindari kontak-kontak dengan hewan seperti: kalelawar,
tikus, musang atau hewan lain yang akan membawa COVID-19
dan tidak pergi kepasar hewan.
8) Hindari pergi ke daerah yang terjangkit COVID-19 bila sangat
mendesak untuk pergi makan konsultasi terlebih dahulu dengan
dokter atau tenaga kesehatan.
9) Bila terdapat gejala COVID-19 diharapkan untuk menghubungi
pelayanan darurat yang tersedia (Hotline COVID-19: 119 ext
9) untuk dilakukan penjemputan di tempat sesuai SOP, atau
langsung kepelayanan kesehatan yang melayani penyakit ini.
b. Hal-hal yang dianjurkan sebelum pemijatan
1) Pertahankan kontak mata.
2) Bernyanyi atau putarkan lagu.
3) Awali dengan tekanan ringan.
4) Tanggapi syarat yang ada pada bayi.
5) Awali pemijatan dari wajah.
c. Selama melakukan pemijatan, dianjurkan untuk selalu melakukan
hal-hal berikut ini.
1) Memandang mata bayi, disertai pancaran kasih sayang selama
pemijatan berlangsung.
2) Bernyanyilah atau putarkanlah lagu-lagu yang tenang atau
lembut, guna membantu menciptakan suasana tenang selama
pemijatan berlangsung.
3) Awalilah pemijatan dengan melakukan sentuhan ringan,
kemudian secara bertahap tambahkanlah tekanan pada
sentuhan yang dilakukan, khususnya apabila Anda sudah
23

merasa yakin bahwa bayi mulai terbiasa dengan pemijatan


yang sedang dilakukan.
4) Sebelum melakukan pemijatan, lumurkanlah baby oil atau
lotion yang lembut sesering mungkin.
5) Sebaiknya, pemijatan dimulai dari kaki karena umumnya bayi
lebih menerima apabila dipijat sebelum bagian lain dari
badannya 16 disentuh. Urutan pemijatan bayi dianjurkan
dimulai dari bagian kaki, perut, dada, tangan, muka dan
diakhiri pada bagian punggung. 6) Tanggaplah pada isyarat
yang diberikan oleh bayi anda. Jika bayi menangis, cobalah
untuk menenangkannya sebelum melanjutkan pemijatan. Jika
bayi menangis lebih keras, hentikanlah pemijatan karena
mungkin bayi mengharapkan untuk digendong, disusui atau
sudah mengantuk dan sangat ingin tidur.
6) Mandikan bayi segera setelah pemijatan berakhir agar bayi
merasa segar dan bersih setelah terlumuri minyak bayi (baby
oil). Namun, kalau pemijatan dilakukan pada malam hari, bayi
cukup diseka dengan air hangat agar bersih dari minyak.
7) Lakukan konsultasi pada dokter atau perawat untuk
mendapatkan keterangan lebih lanjut tentang pemijatan bayi.
8) Hindarkan mata bayi dari baby oil/ lotion. (Roesli, 2009)
d. Hal-hal yang tidak dianjurkan sebelum memijat
1) Memijat bayi sebelum makan

2) Membangunkan bayi untuk dipijat


3) Memijat bayi saat bayi sedang sakit
4) Memaksakan posisi pijat pada bayi
e. Cara penijatan sesuaiusia bayi
1) 0 - 1 bulan, disarankan gerakan yang lebih mendekat usapan-
usapan halus. Sebelum tali pusat lepas sebaiknya tidak dilakukan
pemijatan di daerah perut.
2) - 3 bulan, disarankan gerakan halus disertai dengan tekanan
ringan dalam waktu yang singkat.
24

3) bulan - 3 tahun, disarankan seluruh gerakan dilakukan dengan


tekanan dan waktu yang semakin meningkat. (Roesli, 2013)

6. Langkah-langkah pijat bayi


1. Kepala
Pijat mengggunakan bagian kepala bayi kearah belakang mumulai
dari dahi sampai kepuncak kepala. Selanjutnya tetap menggunakan ibu jari
buatlah pijatan lembut bergantian dari atas samapai kebelakang.

Gambar1.1 tekni bagian pijat kepala

2. Dahi
Pijat dahi dilakukan dengan melaksanakan kedua tangannpada
pertengahan dahi, usahakan dengan lembut mulai dari tengah kea rah
samping kiri dan kanan mengurut kebagian kiri.

Gambar 1.2 tekni bagian pijat dahi


25

3. Alis
Letakkan kedua ibu jari sekitar alis mata dengan
menggunakan ibu jari bagian dalam sesuai arah ototnya, selanjutnya tetep
menggunakan ibu jari buatlah pijatan lembut bagian kanan dan kiri.

Gambar 1.3 tekni bagian pijat alis

4. Hidung

Letakkan kedua ibu jari pada pangkal hidung. Pijat secara lembut
melalui tepi hidung kearah pipi kanan dan kiri.

Gambar 1.4 tekni bagian pijat hidung


26

5. Bagian diatas mulut


Letakkan ibu jari diatas mulut, tepat dibawah sekat hidung pipi
secara lembut kearah atas.

Gambar 1.5 tekni bagian pijat atas mulut

6. Bagian dibawah mulut (dagu)


Letakkan kedua ibu jari pada pertengahan dagu,
pijat dengan lembut kearah samping kiri dan kanan.

Gambar 1.6 tekni bagian pijatdagu


27

7. Rahang
Letakkan bagian telunjuk dibagian rahang bayi, pijat dengan
lembut dengan gerakan memutar lingkaran-lingkaran kecil.

Gambar 1.8 tekni bagian pjat rahang

1. Telinga
Letakkan ibu jari diatas daun telingan, dan jari telunjuk dibagian
bawah daun telinga lakukan gerakan seolah-olah membersihkan daun
telinga (seperti saat berwudhu).

Gambar 1.9 tekni bagian pijat telinga


28

Letakkan kedua telapak tangan pada baguan dada bayi katupkan kedua
telapak tangan lalu letakkan pada dadanya bayi dalam keadaan terlentang
serta perlahan, gerakkan kearah luar tubuh bayi sehingga telapak tangan
yang terkatup secara perlahan membuka menghadap kebawah dan telapak
tangan akhirnya menempa berjalan diatas dada.

Gambar1. 10 tekni bagian pijat Dada

2. Perut
Dengan teknik I love U, lakukan pemijatan dibagian kiri
membentuk huruf I dari atas kebawah, kemudian membentuk huruf L
dari bagian kanan atas kebagian kiri, lanjutkan kebawah lalu
membentuk huruf U dari perut kanan bawah keatas kemudian perut
kiri atas kebawah.

Gambar 1.11 tekni bagian pjat perut


29

3. Tangan

Ambil salah satu lengan dan lakukan gerakan terhadap lengan gerakan seperti
memerah susu, mulai dari ketiaknya terus hingga kepergelangan tangan.
Kemudian pegang telapak tangannya dan lakukan gerakan putar-putar secara
perlahan secara beberapa kali kearah kanan dan kiri lalu gerakan ini lakukan
juga pada bagian lengan yang satunya.

4. Kaki

Pijat dengan keduatangan secara perlahan mulai dari daerah paha, terus kebawah
buatlah pijatan secara bergantian antara taangan kanan meniru dengan gerakan
memerah susu, pindah ke kaki sebelahnya dengan melakukan hal yang sama.

Gambar 1.13 tekni bagian pijat kaki


30

5. Punggung
Tengkurapkan bayi letakkan kedua tangan dibawah leher bayi
pijat dengan lembut dari arah punggung kearah bokong bayi dengan
kedua tangan bergantian kemudian lakukan secara terbalik dari arah
bokong kearah punggung bayi.

7. Gerakan Dasar Yang Bisa Lakukan Untuk Bayi Saat Melakukan


Pijat
1. Sentuhan
Sentuhan yang Bunda lakukan saat pijat bayi sebaiknya tak perlu
dengan tekanan yang terlalu keras agar tidak menyakiti si kecil. Namun,
tekanan yang terlalu lembut juga bisa menggelitiknya dan membuatnya
kurang nyaman. Jadi, berikan tekanan yang tepat. Cara terbaik untuk
melihat apakah tepat atau tidaknya tekanan yang bunda berikan saat
memijat bayi adalah dengan melihat reaksi yang diberikan si kecil. Kalau
dia tampak menikmati sentuhan bunda, berarti bunda sudah melakukan hal
yang tepat.
2. Usapan
Gerakan usapan ini efektif untuk menenangkan si kecil. Menurut
ahli fisioterapi, sebaiknya arah gerakan usapan dilakukan mengarah ke
jantung, terutama saat bunda melakukan pijat di area lengan, bahu, betis,
tangan, kaki, dan paha bayi, sehingga usapan bunda akan merangsang
aliran darah dan getah bening dan memperbaiki metabolisme tubuhnya.
31

3. Remasan
Teknik ini membantu memperkuat otot bayi dan memperlancar
peredaran darahnya. Otot bayi jadi terlatih untuk berkontraksi dan
berelaksasi.
4. Kocokan
Seperti otot orang dewasa yang jarang berolahraga, otot bayi juga
sangat mudah menjadi tegang. Teknik kocokan akan membantu
mengendorkan otot bayi dan membuatnya menjadi lebih rileks.
5. Urut Lingkar
Gerakan urut lingkar akan menstimulasi permukaan jaringan dan
jaringan yang lebih dalam. Teknik ini membantu meningkatkan aliran
darah dan melebarkan pembuluh darah.
Gerakan serta teknik memijat yang tepat akan membantu bunda
memberikan manfaat Pijat Sehat pada bayi secara optimal.
8. Kontra indikasi pijat bayi
Menurut Julianti (2017) ada beberapa kondisi yang tidak boleh
untuk dilakukannya pemijatan pada bayi, yaitu;
1. Saat bayi dalam keadan demam.
2. Bayi mengalami kelainan jantung bawaan.
3. Bayi memiliki luka yang terbuka.

B. Kewenangan bidan terhadap kasus tersebut


Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2019 Tentang Kebidanan, bahwa pelayanan kesehatan kepada masyarakat
khususnya perempuan, bayi, dan anak yang dilaksanakan oleh bidan masih
dihadapkan pada kendala profesionalitas, kompetensi, dan kewenangan.
Berdasarkan peraturan mentri kesehatan (permenkes) nomor 28 tahun
2017 tentang izin dan penyelengaraan praktik bidan.

1. Pasal 18 Dalam penyelenggaraan Praktik Kebidanan, Bidan memiliki


kewenangan untuk memberikan:
a. Pelayanan kesehatan ibu;
b. Pelayanan kesehatan anak; dan
32

c. Pelayanan kesehatan reprodukPelayanan Kesehtan anak sebaga si


perempuan dan keluarga berencana.
2. Pasal 20 ayat (1)
i. imana dimaksud dalam pasal 18 huruf b diberikan pada bayi baru lahir,
anak balita dan prasekolah.
3. Pasal 20 ayat (2)
Dalam memberikan pelayanan kesehatan anak sebagaimana dimaksud
pada ayat (1), B idan berwenang melakukan
1. Pelayanan neonatal esensial;
2. Pelayanan kegawat daruratan, dilanjutkan dengan peruujukan;
3. Pemantauan tumbuh kembang bayi,anak balita, dan prasekolah; dan
4. Konseling dan penyuluhan
4. Pasal 20 ayat (5)
Pemantauan tumbuh kembang bayi, anak balita, anak prasekolah
sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf c meliputi kegiatan
penimbangan berat badan,pengukur lingkar kepala, pengukur tinggi badan,
stimulasi deteksi dini, dan intervensi dini penyimpangan tumbuh kembang
balita dengan menggunakan Kuisioner Pra Skrining Perkembangan
(KPSP).
5.Pasal 20 ayat (5)
Konseling dan penyuluhan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) huruf d
melipuyi pemberian komunikasi, informasi, edukasi (KIE) kepada ibu dan
keluarga tentang perawatan bayi baru lahir, AASI Eksklusif, tanda bahaya
pada bayi baru lahir , pelayanan kesehatan imunisasai, gizi seimbang,
PHBS, dan tumbuh kembang.
6. Pasal 22
Konseling dan penyuluhan sebagaimana dimaksud dalam pasal 18, Bidan
memiliki kewenangan memberikan pelayanan berdasarkan:
1) Penugasan dari pemerintah sesuai kebutuhan dan atau
2) Pelimpahan wewenang melakukan tindakan pelayanan kesehatan
secara mendtar dari dokter.
33

7. Pasal 23 ayat (1)


Kewenangan memeberikan pelayanan berdasarkan penugasan dari
pemerintah sesuai kebutuhan sebagaimana dimaksud dlam pasal 22 huruf
a terdiri atas:
a. Kewenangan berdasarkan program pemerintah; dan
b. Kewenangan karena tidak adanya tenaga kesehtan lain di suatu
wilayah tempat bidanbertugas.

C. Hasil penelitian terkait


Dalam penulisan dan penyusunan Proposal Tugas Akhir ini, penulis
terinspirasi dan mereferensikan dari penelitian-penelitian sebelumnya yang
berkaitan dengan latar belakang masalah pada Proposal Tugas Akhir ini. Berikut
penelitian terdahulu yang berhubungan dengan Proposal Tugas akhir ini, yaitu :
1. Berdasarkan penelitian yang di lakukan oleh Miyatun 2021 tentang hubungan
pijat bayi dengan kuantitas tidur bayi di pmb Laely Jaziroh STr.Keb di depok
jawa barat bahwa ada hubungan antara pijat bayi dan kuantitas tidur bayi
dimana bayi yang tidak dipijat waktu tidur kurang <13 jam sedangkan bayi
yang di pijat memiliki waktu tidur >13 jam.
2. Berdasarkan penelitian Warsini 2016 tentang pengaruh pijat bayi terhadap
lama tidur bayi di desa duwet kecamatan wonosari kabupaten klaten
menunjukan bahwa bayi yang di pijat selama sehari sekali selama 1 minggu
rata2 lama tidur bayi yang di berikan pemijatan adalah 11 jam dan paling lama
18 jam dengan rata rata tidur perhari.
3. Penelitian dilakukan oleh Diyan Mutyah tentang pengaruh pemberian pijat
bayi terhadap kualitas dan kuantitas tidur pada bayi usia 6-12 bulan di
masyarakat pesisir Surabaya di dapatkan hasil dari 15 responden bahwa
sebelum pemijatan bayi memiliki kuantitas tidur buruk 7 bayi,dan setelah pijat
memiliki kuantitas tidur baik sebanyak 10 bayi dengan rata rata peningkatan
waktu 2 jam perhari.
4. Penelitian yang di lakukan oleh Maria A.D barbara tentang perbedaan
kuantitas tidur sebelum dan sesudah pijat bayi menunjukan bahwa bayi yang
di pijat selama 2x/minggu selama 4 minggu kuantitas tidur bayi sebelum pijat
13,59 jam/hari dan sesudah pemijatan 14,88 jam/hari.
34

D. Kerangka Teori

Lama Tidur Bayi

Di pengaruhi oleh; Dampak bayi kurang tidur;


1. Lingkungan 1. Menurunkan daya tahan
2. Aktivitas fisik tubuh
3. Nutrisi 2. Mengganggu proses
4. Penyakit pertumbuhan
5. Strees psikologi 3. Menurunkan konsentrasi
6. Diet 4. Rewel
7. Gaya hidup 5. Sering menangis
8. Obat obatan

` Penatalaksanaan

Non farmakologis
1. Farmakologis a. Pijat bayi
a. Obat tidur b. Aroma terapi
b. Obat penenang c. Terapi relaksasi

Sumber; Asmadi 2009, Siti Fatimah, L 2014 Harmanto Dan Subroto 2014, Ubaya 2010
35

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Lokasi dan waktu pelaksanaan


Lokasi : Kasus ini diambil di PMB NurmalaDewi S., ST
Tahun 2023 di bandar lampung
Waktu Pelaksanaan : Waktu pelaksanaan dimulai pada tanggal
25 mei 2023 sampai dengan 31 mei 2023

B. Subjek peneliti
Asuhan ini diberikan pada bayi yang mmenggalami gangguan tidur di lahan
praktik PMB Nurmala Dewi S., ST Tahun 2023 di Bandar Lampung

C. Intrumen pengumpulan data


Instrumen yang digunakan adalah pedoman observasi, wawancara dan studi
dokumentasi menggunakan format asuhan kebidanan pada bayi dan balita dan
data perkembangan dengan metode SOAP.

D. Teknik pengumpulan data


Data yang diambil secara langsung dari subjektif atau objektif oleh perorangan
atau organisasi.
Data premier dapat diperoleh dari:
1. Anamnesa
Yang bertujuan untuk mendapatkan data dan informasi tentang keluhan
yang sedang dialami atau dirasakan oleh pasien.
2. Pemeriksaan fisik
Tujuan pemeriksaan fisik adalah untuk mengetahui keadaan fisik pada
pasien secara sistematis dengan cara:
a. Inspeksi
Pada proses secara sistematis dengan menggunakan indra penglihatan dan
pandangan untuk memeperoleh data ( pada bayi nanti yang akan dilakukan
dipemijatan ditempat praktik yang telah ditentukan).
36

b. Palpasi
Pemeriksaan dengan menggunakan sentuhan atau rabaan pada
bagian tubuh pasien, hal ini dilakukan untuk mendeterminasikan ciri-
ciri jaringan atau organ. Saat melakukan palpasi sebaiknya sentuh
bagian tubuh yang akan di palpasi atau yang mengalami gangguan
saja.
c. Auskultasi
Pemeriksaan yang dilakukan dengan menggunakan indra pendengaran
seperti saat melakukan pemeriksaan sistem kardiovaskuler, respirasi,
dan gastrointestinal dengan menggunakan stetoskop.

d. Perkusi
Yaitu proses pemeriksaan yang bertujuan untuk mengetahui bentuk,
lokasi dan struktur dibawah kulit.
1. Data sekunder
Data sekunder adalah data yang kita dapatkan tidak secara
langsung dari objek kasus. Maksudnya adalah data sekunder dapat
juga diperoleh dari dokumentasi yaitu pada pengambilan kasus
dengan tujuan penulis menggunakan catatan untuk menyimpan dan
mengambil informasi yang ada dilahan praktik.

E. Bahan dan alat


Dalam melaksanakan studi kasus, penulis mengunakan alat dan
bahan sebagai berikut:
a. Alat pengambilan data
1. Bedong
2. Baju
3. Popok
4. Sarung tangan
5. Kaus kaki

b. Bahan pemeriksaan fisik

c. Baby oil/minyak telon


37

F. Jadwal kegiatan
Tempat Kegiatan
Penatalaksan
aan
25 mei 2023 Rumah Kunjungan ke-1
1. Melakuakan pendekatan
dengan pasien dan pembinaan
hubungan baik kepada pasien
dan keluarganya.
2. Melakukan pengakjian data
pasien.
3. Memberitahu dan
menyiapkan informed
consent serta memeberitahu
maksud dan tujuan.
4. Melakukan anamnesa.
5. Melakukan pemeriksaan pada
bayi
6. Memberitahu hasil pemeriksaan.
7. Mengajarkan ibu pijat bayi.
26 mei 2023 Rumah Kunjungan ke-2
1. Melakukan anamnesa.
2. Melakukan pemeriksaan pada
bayi.
3. Memberitahu hasil pemeriksaan.
4. Mengajarkan ulang kepada ibu
tentang pijat bayi.
5. Membantuibumelakukanpe
mijatan pada bayi.
6. Memeberitahu ibu
cara menjaga
kehangantan tubuh
bayi.
27 mei 2023 Rumah Kunjungan ke-3
1. Melakukan anamnesa.
2. Melakukan pemeriksaan pada
bayi.
3. Memebritahu hasil pemeriksaan.
4. Mengajarkan ulang kepada ibu
tentang pijat bayi.
5. Memantau ibu melakukan
pemijatan pada bayi.
6. Memberitahu ibu cara
menjaga kehangatan tubuh
bayi.
28 mei 2023 Rumah Kunjungan ke-4
1. Melakukan anamnesa.
2. Melakukan pemeriksaan pada
38

bayi.
3. Memberitahu hasil pemeriksaan.
4. Mengajarkan ulang kepada ibu
tentang pijat bayi.
5. Memantau ibu melakukan
pemijatan pada bayinya.
6. Memberitahu ibu cara
menjaga kehangatan tubuh
bayi.
29 mei 2023 rumah Kunjungan ke-5
1. Melakukan anamnesa.
2. Melakukan pemeriksaan pada
bayi.
3. Memberitahu hasil pemeriksaan.
4. Mengajarkan ulang kepada ibu
tentang pijat bayi.
5. Memantau ibu melakukan
pemijatan pada bayinya.
6. Memberitahu ibu cara
menjaga kehangatan tubuh
bayi.
30 mei 2023 Rumah Kunjungan ke-6
1. Melakukan anamnesa.
2. Melakukan pemeriksaan pada
bayi.
3. Memberitahu hasil pemeriksaan.
4. Mengajarkan ulang kepada ibu
tentang pijat bayi.
5. Memantau ibu melakukan
pemijatan pada bayinya.
6. Memberitahu ibu cara
menjaga kehangatan tubuh
bayi.
31 mei 2023 Rumah Kunjungan ke-6
1. Melakukan anamnesa.
2. Melakukan pemeriksaan pada
bayi.
3. Memberitahu hasil pemeriksaan.
4. Mengajarkan ulang kepada ibu
tentang pijat bayi.
5. Memantau ibu melakukan
pemijatan pada bayinya.
6. Memberitahu ibu cara menjaga
kehangatan tubuh bayi.
BAB IV
HASIL TINJAUAN KASUS

PENERAPAN PIJAT BAYI UNTUK MENINGKATKAN LAMANYA


DAN FREKUENSI TIDUR BAYI DI PMB NURMALA DEWI , SST.
BANDAR LAMPUNG

A. KUNJUNGAN PERTAMA
Anamnesa oleh : Mitahul jannah
Hari/Tanggl : Minggu 25 mei 2023
Waktu : 08.00 WIB

SUBJEKTIF (S)
a. Identitas Bayi
Nama : By. Ny. D
Umur : 10 bulan 11 hari
Tanggal lahir : 14 juli 2022

Jenis kelamin : laki-laki


Berat Badan : 8,4 kg
Anak ke 2
Identiatas Orang tua
Ibu Ayah
Nama : Ny. D : Tn. N
Umur : 30 tahun : 42 tahun
Agama : Islam : Islam
Suku/Bangsa : Lampung/Indonesia : Lampung/Indonesia

Pendidikan : SMP : SMA


Pekerjaan : Irt : Wiraswasta
Alamat : Jl. H. komarudin
40

b. Anamnesa
Alasan Kunjungan : Ibu menggatakan ingin memerikasakan anaknya
Keluhan utama : Ibu mengatakan bayinya sudah 3 hari menggalami
keluhan mudah rewel pada malah hari dan kurang tidur

c. Riwayat penyakit
Panas : Tidak
Flu : Tidak
Muntah : Tidak
Diare : Tidak
Tumbuh gigi : Tidak

d. Pengetahuan tanda bahaya pada bayi


pengetahuan pengetahuan Klien mengalami
Tahu Tidak tahu ya tidak
Berkedip terus menerus  
Tidak mau menyusu  
Sesak nafas  
Demam  
Hipotermihipotermi  
Kulit bayi menguning  
e.Pola makan
• Pagi : Menyusu

• Siang : Menyusui, mpASI

• Sore : mpASI, menyusus

• Malam : Menyusu, susu formula


f. Pola eliminasi
a) BAB : 2x sehari Konsistensi : Lembek

Warna : Kuning kecoklatan


b). BAK : 4-6x sehari Konsistensi : Cair
Warna : Kuning jernih
41

g. Pola eliminasi
Frekuensi mandi : 2x sehari
Frekuensi ganti pakaian : Sesuai kebutuhan
Frekuensi ganti popok : Sesuai kebutuhan

h. Pola itirahat
Frekuensi tidur malam : 2 kali
Frekuensi tidur siang : 1 kali
Durasi tidur malam : 8 jam
Durasi tidur siang : 3 jam
i. Pola aktivitas : Siang : Menyusu, Bermain, Tidur.

Malam : Menyusu, Tidur.


j. Keadaan lingkungan : Bising saat kakak bermain.

OBJEKTIF (O)
Pemeriksaan umum
Keadaan umum : Baik
Kesadaran : Composmentis
Status emosional : Stabil
TTV : Nadi : 100x/m
Pernafasan : 32x/m
Suhu : 36,5 c
Berat badan : 9 kg
Pemeriksaan fisik
Kepala : Simetris, kulit kepala bersih, rambut berwarna hitam dan tidak
ada pembesaran
Mata : Simetris
Sklera : Tidak ikterik
Konjungtiva : Merah muda
Hidung : Besih
Pernafasan cuping hidung : Tidak ada
Pengeluaran : Tidak ada
Polip : Tidak ada
42

Mulut : Bibir lembab, tidak ada klainan

Telinga : Sejajar dengan garis mata


/Leher :

Pembengkakan vena jugularis: Tidak ada Pembengkakan

kelenjar tyoid: Tidak ada

Pembesaran kelenjar limfe : Tidak ada


Dada : Putting susu simetris
Suara nafas : Tidak ada
Wheezing dan roching
Tarikan dinding dada : Tidak ada
Bunyi Jantung : Lup-dup
Abdomen : Bentuk : Simetris
Pemebesaran abdomen : Tidak ada
Punggung : Benjolan : Tidak
ada

ANALISA DATA (A)


Diagnosa : Bayi.R umur 10 bulan 11 hari dengan keluhan rewel dan sulit tidur

Masalah : Kurang waktu tidur

PENATALAKSANAN (P)
a. Memberitahukan kepada ibu hasil pemeriksan yang telah dilakukan pada
bayinya yaitu, keadaan umum baik, kesadaran komposmentis, nadi 100/m,
pernafsan 32/m.

b. Memastikan bayinya mendapatkan ASI cukup, dengan cara melihat bayinya


tenang menyusui dan tidak rewel, tidur bayi nyenyak, mengedukasi ibu
tentang susu formula sebaiknya berikan ASI saja.

c. Memberitahu ibu untuk memakaikan pakaian yang nyaman dengan bahan


lembut dan mudah menyerap keringat.

d. Mengedukasi kepadaa ibu tentang manfaat pijat bayi untuk mengatasi keluhan
yang dialami bayi.
43

e. Mengajakan ibu teknik pijat bayi yang baik dan benar bisa dilakukan pada
pagi/sore hari setelah bayi dimandikan pemijatan dilakukan 15 menit serta
menjelaskan manfaatnya yaitu membuat bayi menjadi rileks dan tidur lebih
lelap.

f. Meberitahu ibu prosedur yang harus dilakukan yaitu :


1. Pastikan bayi berada dalam ruangan yang nyaman. b.Posisikan bayi
senyaman mungkin
2. Berikan alas yang rata dan lembut. d.Siapkan handuk, baju ganti dan baby
oil.
3. Pastikan ibu mencuci tangan sebelum melakukan pemijatan.
4. Mulai memijat bayi secara lembut dan perlahan. g.Menganjurkan ibu
meredupkan penerangan kamar bayi.
B. KUNJUNGAN KEDUA
Anamnesa oleh : Mitahul Jannah
Hari/ Tanggal : 26 mei 2023
Pukul : 08.00 WIB
SUBEKTIF (S)
1. Ibu mengatakan bayinya tertidur sedikit nyenyak dan lama, sebelum
tidur bayi sudah diberi makan dan popok sudah diganti.
a. Pola makan
Pagi : Menyusu

Siang : Menyusui, mpASI

Sore : mpASI, Menyusu


Malam : Menyusui,susu formula
b. Pola eliminasi
a) BAB : 2x sehari

Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning kecoklatan
BAK : 4-6x sehari

Konsistensi : Cair
Warna : Kuning jernih
44

b) Personal Hygiene
c) Frekuensi mandi : 2x sehari
d) Fekuensi ganti pakian : Sesusai kebutuhan
e) Frekuensi ganti popok: Sesuai kebutuhan

c. Pola aktivitas: Siang : Menyusu, bermain,tidur.


Malam : Menyusu,Tidur
d. Pola istirahat
Frekuensi tidur malam : 2 kali
Frekuensi tidur siang : 1 kali
Durasi tidur malam : 8 jam
Durasi tidur siang : 4 jam
e. Keadaan lingkungan : Masih bising saat kakak bermain

OBJKTIF (O)
Keadaan umum baik, nadi 105/m, pernafan 146/m, suhu 36,5 c. Durasi
tidur sedikit lebih, bayi masih rewel, suasana di rumah masih bising,
penerangan pada kamar bayi sudah diredupkan.

ANALISA DATA (A)


Diagnosa : Bayi.R umur 10 bulan 11 hari
Masalah : bayi masih kurang tidur

PENATALAKSANAAN (P)
1. Memberitahu kepada ibu bahwa hasil pemeriksaan yang telah dilakukan
pada bayinya normal. N: 105x/m P: 35x/m S: 36,5 c
2. Menganjurkan ibu untuk selalu menyusui bayinya sessuai dengan
kemauan dan kebutuhan bayi.
3. Mengajarkan dan mengingatkan kembali kepada ibu untuk melakukan
pemijatan pada bayinya sercara rutin.

4. Memberitahu ibu untuk membuat suasana rumah lebih tenang lagi.


5. Melakukan evaluasi pijat.
45

C. KUJUNGAN KE TIGA
Anamnesa oleh : Mitahul jannah

Hari/Tnggal : 27 mei 2022

Pukul : 08.00

SUBJEKTIF (S)
1. Ibu mengatakan ibu sudah lebih mampu melakukan langkah-langkah
pijat dan ingin melakukannya lagi.
2. Bayi sudah tidur lebih lelap dan nyenyak setelah dipijat, rewel berkurang
sebelum tidur bayi sudah diberi makan, popok sudah diganti, suasana
rumah lebih tenang dan penerangan sudah diredupkan
a. Pola makan
1. pagi : Menyusu
2. Siang : Menyusui, mpASI
3. Sore : mpASI, Menyus

4. Malam : Menyusui, susu


formula
e. Pola eliminasi
a) BAB : 2x sehari Konsistensi
: Lembek
Warna : Kuning kecoklatan
BAK : 4-6x sehari Konsistensi
: Cair
Warna : Kuning jernih

b) personal Hygiene
c) Frekuensi mandi : 2x sehari
d) Fekuensi ganti pakian : Sesusai kebutuhan
e) Frekuensi ganti popok: Sesuai kebutuhan

f. Pola aktivitas: Siang : Menyusu, Bermain,Tidur.

Malam : Menyusu,Tidur
46

g. Pola istirahat
Frekuensi tidur malam : 1 kali
Frekuensi tidur siang : 1 kali
Durasi tidur malam : 9 jam
Durasi tidur siang : 4 jam
h. Keadaan lingkungan : Sudah lebih tenang

OBJEKTIF (O)
Keadaan umum bayi baik, nadi 20x/m, pernafasan 46x/m, suhu 36,6 c,
rewel sudah berkurang, tidur sudah nyenyak, suasana rumah tenang,
penerangan kamar tidur bayi redup.

ANALISA DATA (A)


Diagnosa : Bayi.R umur 10 bulan 11 hari
Masalah : kurang waktu tidur

PENTALAKSANAAN (P)
1. Memberitahu ibu bayinya dalam keadaan normal
2. N: 120x/m P: 46x/m S: 36,6 c
2. Menganjurkan ibu untuk selalu menyusui bayinya sessuai dengan kemauan
dan kebutuhan bayi.
3. Mengingatkan dan memantau ibu untuk selalu melakukan pemijatan
pada bayinya secara rutin.
4. Melakukan evaluasi pijat bayi.
5. Memberitahu ibu jika ada keluhan untuk datang ketenaga kesahatan
terdekat.

D. KUNJUNGAN KE EMPAT
Anamnesa : Mitahul jannah
Hari/Tnggal : 28 mei 2023
Pukul : 09..00 WIB
47

SUBJEKTIF (S)
1. Ibu sudah mampu melakukan melakukan pijat sendiri ibu, ibu
mengatakan ingin tetap melanjutkan pemijatan ini.
2. Bayi tidur lebih lelap dan nyenyak setelah di pijat, rewel berkurang
dan menangis berkurang, sebelum tidur bayi sudah diberi makan,
popok sudah diganti, suasan rumah sudah lebih tenang dan lampu
kamar sudah di redupkan.
a. Pola makan
1. pagi : Menyusu
2. Siang : Menyusui, mpASI
3. Sore : mpASI, Menyusu 4.

4. Malam : Menyusui, susu formula

h. Pola eliminasi
a) BAB : 2x sehari Konsistensi
: Lembek
Warna : Kuning kecoklatan
BAK : 4-6x sehari

Konsistensi : Cair
Warna : Kuning jernih
b) Personal Hygiene
c) Frekuensi mandi : 2x sehari
d) Fekuensi ganti pakian : Sesusai kebutuhan

e) Frekuensi ganti popok: Sesuai kebutuhan

f) Pola aktivitas: Siang : Menyusu, Bermain,Tidur.

Malam : Menyusu,Tidur
g) Pola istirahat
Frekuensi tidur malam : 1 kali
Frekuensi tidur siang : 1 kali
Durasi tidur malam : 9 jam
Durasi tidur siang : 4 jam
48

h) Keadaan lingkungan : Sudah lebih tenang

OBJEKTIF (O)

Keadaan umum bayi baik, nadi 120x/m, pernafasan 46x/m, suhu 36,6 c,
rewel bayi berkurang, tidur sudah nyenyak, suasana dalam rumah tenang,
peneragan dalam kamar bayi redup.

ANALISA DATA (A)

Diagnosa : Bayi.R umur 10 bulan 11 hari

Masalah : kurang waktu tiur

PENTALAKSANAAN (P)

1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya dalam keadaan normal N:


120X/MP: 46x/m S: 36,6 c
2. Menganjurkan ibu untuk selalu menyusui bayinya sesuai dengan kemauan
dan kebutuhan bayi.
3. Mengingatkan dan memantau ibu untuk selalu melakukan pemijatan pada
bayinya secara rutin setiap hari dengan lembar observasi..
4. Melakukan evaluasi pijat bayi.

5. Memberitahu ibu jika ada keluhan datang kepelayanan kesehatan terdekat

E. KUNJUNGAN KE LIMA
Anamnesa : Mitahul jannah
Hari/Tnggal : 29 mei 2023
Pukul : 09..00 WIB

SUBJEKTIF (S)
1. Ibu sudah mampu melakukan melakukan pijat sendiri ibu, ibu mengatakan
ingin tetap melanjutkan pemijatan ini.
2. Bayi tidur lebih lelap dan nyenyak setelah di pijat, rewel berkurang dan
menangis berkurang, sebelum tidur bayi sudah diberi makan, popok sudah
49

diganti, lampu kamar sudah di redupkan.

a. Pola makan
5. pagi : Menyusu
6. Siang : Menyusui, mpASI
7. Sore : mpASI,
Menyusu 4.Malam :
Menyusui, susu formula

i. Pola eliminasi
a) BAB : 2x sehari

Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning kecoklatan
BAK : 4-6x sehari

Konsistensi : Cair
Warna : Kuning jernih

b) Personal Hygiene
c) Frekuensi mandi : 2x sehari
d) Fekuensi ganti pakian : Sesusai kebutuhan

e) Frekuensi ganti popok: Sesuai kebutuhan

f) Pola aktivitas: Siang : Menyusu, Bermain,Tidur.

Malam : Menyusu,Tidur

g) Pola istirahat
Frekuensi tidur malam : 1 kali
Frekuensi tidur siang : 1 kali
Durasi tidur malam : 9 jam
Durasi tidur siang : 4 jam

h) Keadaan lingkungan : Sudah lebih tenang

OBJEKTIF (O)
Keadaan umum bayi baik, nadi 120x/m, pernafasan 46x/m,
50

suhu 36,6 c, rewel bayi berkurang, tidur sudah nyenyak, suasana


dalam rumah tenang, peneragan dalam kamar bayi redup.
ANALISA DATA (A)
Diagnosa : Bayi.R umur 10 bulan 11 hari
Masalah : kurang waktu tiur

PENTALAKSANAAN (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya dalam
keadaan normal
2. Menganjurkan ibu untuk selalu menyusui bayinya sesuai dengan
kemauan dan kebutuhan bayi.
3. Mengingatkan dan memantau ibu untuk selalu melakukan
pemijatan pada bayinya secara rutin setiap hari dengan
lembar observasi.
4. Melakukan evaluasi pijat bayi.
5. Memberitahu ibu jika ada keluhan datang kepelayanan kesehatan
terdekat.

F. KUNJUNGAN KE ENAM
Anamnesa : Mitahul jannah
Hari/Tnggal : 30 mei 2023
Pukul : 09..00 WIB

SUBJEKTIF (S)
1. Ibu sudah mampu melakukan melakukan pijat sendiri ibu, ibu
mengatakan ingin tetap melanjutkan pemijatan ini.

2. Bayi tidur lebih lelap dan nyenyak setelah di pijat, rewel berkurang dan
menangis berkurang, sebelum tidur bayi sudah diberi makan, popok
sudah diganti, suasan rumah sudah lebih tenang dan lampu kamar sudah
di redupkan.
a. Pola makan
pagi : Menyusu
Siang: Menyusui, mpASI
51

Sore : mpASI, Menyusu 4.

Malam : Menyusui, susu formula

b.Pola eliminasi
• BAB : 2x sehari
• Konsistensi : Lembek
Warna : Kuning kecoklatan
BAK : 4-6x sehari
Konsistensi : Cair
Warna : Kuning jernih
• Personal Hygiene
• Frekuensi mandi : 2x sehari
• Fekuensi ganti pakian : Sesusai kebutuhan
• Frekuensi ganti popok: Sesuai kebutuhan
• Pola aktivitas: Siang : Menyusu, Bermain,Tidur.
Malam : Menyusu,Tidur
• Pola istirahat
Frekuensi tidur malam : 1 kali
Frekuensi tidur siang : 1 kali
Durasi tidur malam : 10 jam
Durasi tidur siang : 4 jam
• Keadaan lingkungan : Sudah lebih tenang

OBJEKTIF (O)
Keadaan umum bayi baik, nadi 120x/m, pernafasan 46x/m, suhu 36,6 c,
rewel bayi berkurang, tidur sudah nyenyak, suasana dalam rumah tenang,
peneragan dalam kamar bayi redup.

ANALISA DATA (A)


Diagnosa : Bayi.R umur 10 bulan 11 hari
Masalah : kurang waktu tiur

PENTALAKSANAAN (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya dalam keadaan
52

normal N: 120X/MP: 46x/m S: 36,6 c

2. Menganjurkan ibu untuk selalu menyusui bayinya sesuai dengan


kemauan dan kebutuhan bayi.

3. Mengingatkan dan memantau ibu untuk selalu melakukan


pemijatan pada bayinya secara rutin setiap hari dengan lembar
observasi.

4. Melakukan evaluasi pijat bayi.

5. Memberitahu ibu jika ada keluhan datang kepelayanan kesehatan


terdekat.

G. KUNJUNGAN KE TUJUH

Anamnesa : Mitahul jannah

Hari/Tnggal : 31 mei 2023


Pukul : 09..00 WIB

SUBJEKTIF (S)
Ibu sudah mampu melakukan melakukan pijat sendiri ibu, ibu mengatakan ingin
tetap melanjutkan pemijatan ini.

Bayi tidur lebih lelap dan nyenyak setelah di pijat, rewel berkurang dan menangis
berkurang, sebelum tidur bayi sudah diberi makan, popok sudah diganti, suasan
rumah sudah lebih tenang dan lampu kamar sudah di redupkan.
a. Pola makan
pagi : Menyusu
Siang: Menyusui, mpASI
Sore : mpASI, Menyusu 4.

Malam : Menyusui, susu formula

b.Pola eliminasi
• BAB : 2x sehari
• Konsistensi : Lembek
53

Warna : Kuning kecoklatan


BAK : 4-6x sehari
Konsistensi : Cair
Warna : Kuning jernih
• Personal Hygiene
• Frekuensi mandi : 2x sehari
• Fekuensi ganti pakian : Sesusai kebutuhan
• Frekuensi ganti popok: Sesuai kebutuhan
• Pola aktivitas: Siang : Menyusu, Bermain,Tidur.
Malam : Menyusu,Tidur
• Pola istirahat
Frekuensi tidur malam : 1 kali
Frekuensi tidur siang : 1 kali
Durasi tidur malam : 10 jam
Durasi tidur siang : 4 jam
• Keadaan lingkungan : Sudah lebih tenang

OBJEKTIF (O)
Keadaan umum bayi baik, nadi 120x/m, pernafasan 46x/m, suhu 36,6 c,
rewel bayi berkurang, tidur sudah nyenyak, suasana dalam rumah tenang,
peneragan dalam kamar bayi redup.

ANALISA DATA (A)


Diagnosa : Bayi.R umur 10 bulan 11 hari
Masalah : kurang waktu tiur

PENTALAKSANAAN (P)
1. Memberitahu ibu hasil pemeriksaan bayinya dalam
keadaan normal N: 120X/MP: 46x/m S: 36,6 c

2. Menganjurkan ibu untuk selalu menyusui bayinya


sesuai dengan kemauan dan kebutuhan bayi.
54

3. Mengingatkan dan memantau ibu untuk selalu


melakukan pemijatan pada bayinya secara rutin setiap
hari dengan lembar observasi.

4. Melakukan evaluasi pijat bayi.

5. Memberitahu ibu jika ada keluhan datang


kepelayanan kesehatan terdekat.
BAB V

PEMBAHASAN

Pada pembahasan studi kasus ini, penulis akan menyajikan


pembahasan hasil kasus sesuai dengan manajemen varney mulai dari
pengkajian sampai dengan pendokumentasian terhadap By. R di PMB
Nurmala Dewi. Penulis melakukan asuhan kebianan pada bayi.
Pembahasan ini juga dimaksudkan agar dapat diambil satu kesimpulan
dan pemecahan masalah dan kesenjangan yang terjadi sehingga dapat
digunakan sebagai tindak lanjut dalam penerapan asuhan kebidanan.
Pada kasus asuhan kebidanan pada By.R dilasanakan
berdasarkan pengumpullan data subjektif dari hasil wawancara
pennulis terhadap ibu By.R usia 10 bulan 11 hari saat kunjungan
pertama yaitu pada tanggal 25 mei 2023 di PMB Nurmala Dewi,SST,
Dari pengkajian yang dilakukan pada By.R di peroleh data
subyektif yatu bayinya mudah rewel, tidur tidak lelap, jam tidur tidak
cukup, teratur BAK baik 6-7x/hari BAB baik 1-2x/hari pola aktifitas
bermain dan tidur dan bayi menyusu ASI sudah mpASI serta diberi
susu formula, Ibu khawatir akan keadaan anaknya yang sudah
mengalami hal ini 3 hari.
Kemudian dilakukan pemeriksan fisik pada bagian mulut dan perut bayi
untuk memastikan bayi sedang tidak tumbuh gigi atau bayi kembung. Sehingga
penulis mendiagnosa By.R usia 10 bulan 1 1 h a r i menggalami kurang waktu
tidur serta bayi Nampak tak bugar.
Penulis menjelakan pada ibu bahwa keluhan yang dirasakan By.R
merupakan kurang tidur yang di alami bayi usia 10 bulan 11 hari, dampak
gangguan tidur pada bayi yaitu kadar sel darah putih dalam tubuh akan
menurun dan efektivitas sistem daya tahan tubuh bayi juga menurun. Sehingga
bayi mudah sakit dan pertumbuhannya akan terganggu. Bayi yang tidurnya
kurang memiliki pertumbuhan fisik yang terhambat, dibandingkan bayi yang
tidurnya cukup. Hal initerjadi karena pada saat tidur pertumbuhan fisik bayi akan
terpacu, dan berkaitan erat dengan pertambahan berat badan, tinggi badan, dan
56

kesehatan fisiknya secara umum (Stirling, 2005)


Penulis menerapkan pijat bayi dengan tujuan untuk mengatasi tidur yang
dikeluhkan. Pijat bayi suatu terapi atau seni perawatan kesehatan yang
menggunakan sentuhan-sentuhan halus yang buat rileks (Roesli, 2013). Pijat bayi
adalah salah satu teknik yang menggunkan kombinasi manfaat fisik sentuhan
manusia dengan menggunakan manfaat emosional seperti ikatan batin, pijat bayi
juga merupakan salah satu cara alternative upaya-upaya untuk meningkatkan dan
meraih derajat kesehatan yang paling sederhana yang bisa dilakukan di rumah,
selain itu juga pijat bayi dapat menimbulkan kontak batin antara anak dan orang
tuannya (Pratyahara,2012) Sentuhan dan pandangan mata pada saat melakukan
pijat bayi belangsung dapat mengalirkan kasih sayang diantara keduanya yang
merupakan dasar untuk meningkatkan rasa aman, mengurangi kecemasan orang
tua ( Prasetyono, 2009).
Selain pijat bayi untuk mengatasi gangguan tidur pada bayi juga mampu
membuat lingkungan nyaman pada saat bayi tertidur seperti suara bising,
penerangan yang cukup, tempat tidur yang empuk, pakaian yang lembut dan
cepat menyerap keringat, sebelum bayi ditidurkan bayi sudah diberi makan
hingga kenyang dan popok sudah diganti.
Pemantauan lamanya tidur ini dilaksanakan selama 7 hari kunjungan dan
dilakukan evaluasi setiap kujunganya untuk mengetahui apakah keluhan dari
masalah berkurang dari sebelumnya dan untuk mengetahui apakah ibu
menerapkan dan sudah menghafal langkah-langkah pijat bayi.
Berdasarkan hasil pemantauan terhadap By.R didapatkan bahwa ada
perubahan terkait masalah dan keluhan yang di alami bayi menjadi lebih
baik. Pada kunjugan pertama yaittu 25 mei 2023 penulis memijat bayi sehingga
tidur siang bayi 4 jam, tidur malam 8 jam dan mengjarkan pijat bayi , kemudian
dilakukan kunjungan ke 2 pada tanggal 26 mei 2023 waktu tidur bayi 9 jam
malam dan 4 jam siang, kunjungan ke 3 27 mei 2023 dengan hasil 9 jam
malam dan 4 jam siang, kunjungan ke 4 tanggal 28 mei 2023 dengan tidur
malam 9 jam tidur siang 4 jam, kunjungan ke 5 tanggal 29 mei 2023 dengan tidur
malam 10 jam dan tidur siang 4 jam di dapatkan hasil tidur siang,kunjungan ke 6
pada tanggal 30 mei 2023 dengan tidur malam 10 jam dan tidur siang 4 dan
57

kunjungan ke 7 tanggal 31 mei 2023 di dptkan hasil bahwa By.R usia 10 bulan
sudah jarang terbangun, rewel dan menangis, dan waktu tidurnya cukup Penulis
menganjurkan ibu untuk tetap melakukan pijat bayi dirumah agar bayinya rileks
dan tenang.
Menurut penulis penatalaksanaan pijat bayi pada bayi yang mengalami
gangguan tidur sangat membantu untuk mengatasi keluhan dan masalah yang
dirasakan bayi. Karena pijat bayi mampu membuat rileks dan melastiskan otot-
otot pada bayi serta sentuhan dan kontak batin antara ibu dan anak lebih terasa
Berdasarkan hasil pengkajian data subjektif dan objektif pada By.R penulis
menyampaikan dengan diagnosa gangguan tidur, Penulis menyatakan bahwa teori
dan penelitian yang diberikan untuk mendukung asuhan ini dikatakan berhasil hal
ini terbukti setelah dilakukan asuhan dengan pijat bayi selama 6 kali kunjungan
By.R dengan frekuensi terbangun berkurang rewel dan menangis berkuang.
Keberhasilan penatalaksanan pijat bayi akan bermanfaat bagi ibu dan bayi
kedepannya agar ibu dapat kembali melakukan pemijatan untuk bayinya.
Kesimpulan berdasarkan pentalaksanaan pijat bayi tehadap gangguan tidur, pijat
bayi dapat mengatasi gangguan tidur.
58
BAB VI
PENUTUP

A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil teori, pemberian asuhan kebidanan scara berkelanjutan
sesuai tandar kebidanan pada bayi neonatus terhadap By. R di PMB nurmala
dewi bandar lampung maka penulis mengambil kesimpulan yaitu.
1. Penulis telah melakukan pengkajian yang terdiri dari identitas klien,
anamnesa dan pemeriksaan fisik pada By.R usia 10 bulan 11 hari yang
mengalamikurang tidur.
2. Penulis telah melakukan interpretasi data pada By.R usia 10 bulan 11 hari
yaitu masalah kurang tidur.
3. Penulis telah merencanakan pemberian asuhan yaitu mengajarkan ibu
By.R untuk melakukan pijat bayi untuk mengatasi masalah kurang waktu
tidur
4. Penulis telah melaksanakan rencana asuhan terhadap By.R dengan
memberikan pijat bayi.
5. Penulis telah mengevaluasi keefektifan penerapan pijat bayi terhadap By.R
dan keluarga merespon dengan baik.
6. Penulis telah melakukan penndokumentasikan asuhan yang telah
diberikan terhadap By.R yang mengalami gangguan tidur dengan
pemberian pijat bayi dalam bentuk SOAP.
B. Saran
1. Bagi prodi D3 Kebidanan tanjungkarang
Di harapkan sebagai bahan referensi terhadap tindakan pencegahan
gangguan tidur bayi dengan penerapan pijat bayi yang efektif dan untuk
menambah wawasan dalam pengembangan ilmu dalam pijat bayi untuk
meningkatkan lamanya dan frekuensi tidur bayi.
2. Bagi PMB Mardiana
Di harapkan sebagai bahan informasi tempat penerapan secara
nyata, evaluasi dan perbaikan secara langsung pada masyarakat mengenai
penerapan pijat bayi untuk lamanya dan frekuensi tidur bayi.
60

3. Bagi penulis lain


Diharapkan dapat meenjadi sumber informasi untuk
mengambangkan penelitian lebih lanjut dan menerapkan ilmu yang telah
didapat tentang penerapan pijat bayi untuk meningkatkan lamanya dan
frekuensi tidur bayi.
61

DAFTAR PUSAKA

Abdurrahman, S. M. (2015). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi


di: Dessa Tabumela Kecamatan Tilaango Kabupaten Gorontalo.
Anggota IKAPI
Anggraini, 2009. Teknik memijat bayi. Universitas Udayana http:
//ojs.unud.ac.id/index.php. Diakses 22/02/2017

Asmadi. (2009). Konsep Dasar Keperaawatan. Jakarta: EGC Bayi Usia 3-5
Bulan Di DesaPlalangan Dan Desa Ajung

Cahyaningrum, Sulistyorini. E. 2014. Hubungan Pijat Bayi Terhadap Kualitas


Tidur Bayi Umur 0-3 Bulan Di RB Suko Asih Sukoharjo. Jurnal
Kebidanan Indonesia

Choirunisa. (2009). Panduan Terpenting Merawat Anak Bayi dan


balita.Yogyakarta: Moncer Publising Cipta, 2007.

Depkes RI, 2009. Buku Kesehatan Ibu dan Anak. Departemen Kesehatan dan
JICA (Japan International Cooperatioan Agency). CetakanTahun 2009

Diah Amalia Ayu. 2013. Jurnal : “ Kesepian dan IsolasiSosial yang


DialamiLanjutUsia Tinjauan dari Perspektif Sosiologi. Pusat Penelitian
dan Pengembangan Kesejahteraan Sosial Kementrian Sosial RI

Ferius. S., Efar. P. Mansur. S. Gunardi. H., 2008, Pengaruh Pijat Bayi
Menggunakan Minyak Mineral atau Minyak Kelapa Terhadap Kenaikan
Berat Badan pada Neonatus Aterm. Sari Pediatri . Vol. 10. No. 4

Gelenia, 2014. Home Baby Spa. Jakarta: Prevarication

Guyton Arthur C & John E Hall. (2010). Fisiologi Kedokteran Edisi 11. Jakarta :
Penerbit Buku Kedokteran EGC.

Hayden, M. 2008. Baby Massage Stimulates


Bonding.
http: //search.proquest.com/docview/469093984?accountid=34598.
Diakses November 2014 Jakarta: PT. Trubus Agriwidya, Jakarta:
Trubus Agrowida Javalitera

Julianti, 2017. Rahasia Baby Spa. Jakarta: Writepreneur Club

Jurnal Kesehatan Al-Irsyad, 37 - 45. Retrieved from Maharan Mahasiswa


Program Studi I lmu Keperawatan Universitas Diponegoro.
Minarti, N., &Utami. 2013. Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur Bayi
Usia 3-6 Bulan di Wilayah KerjaPUskesmas II Denpasar Timur Tahun
2012. Naskah Publikasi Universitas Udayana.

Notoatmodjo, S. 2007. Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku. Jakarta: Rineka

Nurrella Handayani, A. A. (2015). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Kualitas Tidur

Nursalam. (2013). Konsep Penerapan Metode Penelitian Ilmu Keperawatan.

Permata, A. (2017). Pengaruh Pijat Bayi Terhadap Peningkatan Lama Tidur


Malam Pada Bayi 3 - 6 Bulan.Jurnal Kesehatan Al-Irsyad,10(2), 37–
45.Retrieved

Potter, P. A. (2005). Buku Ajar Fundamental Keperawatan, Edisi 4

Prasetyono .2017. Teknik-Teknik Tepat Memijat Bayi Sendiri. Yogyakarta: DIVA

Pratyahara. 2012. Keajaiban Terap iSentuhan untuk Bayi Anda. Yogyakarta:


Press

Roesli, Utami. 2013. Pedoman Pijat Bayi. Jakarta: Trubus Agrowida Salemba
Medika.

Suririnah. 2009. Buku Pintar Merawat Bayi 0-12 Bulan. Jakarta : Gramedia
Pustaka

Sekartini. 2014. Pijat Bayi. Diakses pada tanggal 25 Januari 2018 Stirling. 2005.
Tips Cerdas Merawat Bayi. Yogyakarta : Luna Publisher.

Ulumuddin, B.A. 2011. Hubungan Tingkat Stres dengan Kejadian Insomnia

Wahyun 2008 tidur dan pijat bayi. Yogyakarta, alauna publisher

Williams Frances, 2003. Babycare-Pedoman Merawat Bayi. Erlangga:


Jakarta.Club
LAMPIRAN
64

STANDAR OPRASIONAL PROSEDUR


PIJAT BAYI

Topik : lama waktu tidur


Sasaran : bayi usia 10 bulan 11 hari
Tempat : PMB Nurmela Sari S.ST
Hari/Tanggal :25 mei2023

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukanpijat bayi, diharapkan dapat
meningkatkan lama tidur bayi Usia 10 bulan
11 hari

B. Metode
1. Pijat bayi

C. Bahan dan Alat


Alas yang empuk dan lembut misalnya kasur atau busa yang
dilapisi dengan kain lembut,handuk atau lap, baju ganti untuk
mengganti baju lama usai pemijatan, minyak untuk memijat
(baby oil, lotion dan minyak zaitun) untuk memijat.

D.PENATALAKSANAAN

No Penelitian Responden Waktu


Memastikan Pijat meliputi: 15-30
bertambahnya 1. Kaki menit
waktu tidur bayi 2. Perut
setelah dilakukan 3.Dada
pijat bayi 4.Tangan
5.Muka
6.Punggung
7.Gerakan-Gerakan Peregangan

Tabel 1.4 penatalaksaan

Tata cara pijat bayi

Menurut Roesli (2012) catatan setiap gerakan pada tahap pemijatan ini
dapat diulang sebanyak enam kali.

1. Kepala
Pijat mengggunakan bagian kepala bayi kearah belakang mumulai
dari dahi sampai kepuncak kepala. Selanjutnya tetap menggunakan ibu jari
65

buatlah pijatan lembut bergantian dari atas samapai kebelakang.

Gambar1.1 tekni bagian pijat kepala

2. Dahi
Pijat dahi dilakukan dengan melaksanakan kedua tangan
pada pertengahan dahi, usahakan dengan lembut mulai dari tengah
kea rah samping kiri dan kanan mengurut kebagian kiri.

Gambar 1.2 tekni bagian pijat dahi

3. Alis
Letakkan kedua ibu jari sekitar alis mata dengan
menggunakan ibu jari bagian dalam sesuai arah ototnya, selanjutnya tetep
menggunakan ibu jari buatlah pijatan lembut bagian kanan dan kiri.
66

4. Hidung

Letakkan kedua ibu jari pada pangkal hidung. Pijat secara lembut
melalui tepi hidung kearah pipi kanan dan kiri.

Gambar 1.4 tekni bagian pijat hidung

5. Bagian diatas mulut


Letakkan ibu jari diatas mulut, tepat dibawah sekat hidung pipi
secara lembut kearah atas.
67

Gambar 1.5 tekni bagian pijat atas mulut

6. Bagian dibawah mulut (dagu)


Letakkan kedua ibu jari pada pertengahan dagu, pijat dengan
lembut kearah samping kiri dan kanan.

Gambar 1.6 tekni bagian pijatdagu

7. Rahang
Letakkan bagian telunjuk dibagian rahang bayi, pijat dengan
lembut dengan gerakan memutar lingkaran-lingkaran kecil.

Gambar 1.8 tekni bagian pjat rahang


8. Telinga
Letakkan ibu jari diatas daun telingan, dan jari telunjuk dibagian
bawah daun telinga lakukan gerakan seolah-olah membersihkan daun
telinga (seperti saat berwudhu).

Gambar 1.9 tekni bagian pijat telinga

9. Dada
Letakkan kedua telapak tangan pada baguan dada bayi katupkan kedua
telapak tangan lalu letakkan pada dadanya bayi dalam keadaan terlentang
serta perlahan, gerakkan kearah luar tubuh bayi sehingga telapak tangan
yang terkatup secara perlahan membuka menghadap kebawah dan telapak
tangan akhirnya menempa berjalan diatas dada.

Gambar1. 10 tekni bagian pijat Dada


10. Perut
Dengan teknik I love U, lakukan pemijatan dibagian kiri
membentuk huruf I dari atas kebawah, kemudian membentuk huruf L
dari bagian kanan atas kebagian kiri, lanjutkan kebawah lalu
membentuk huruf U dari perut kanan bawah keatas kemudian perut
kiri atas kebawah.

Gambar 1.11 tekni bagian pjat perut

11. Tangan

Ambil salah satu lengan dan lakukan gerakan terhadap lengan gerakan seperti
memerah susu, mulai dari ketiaknya terus hingga kepergelangan tangan.
Kemudian pegang telapak tangannya dan lakukan gerakan putar-putar secara
perlahan secara beberapa kali kearah kanan dan kiri lalu gerakan ini lakukan
juga pada bagian lengan yang satunya.

12. Kaki
Pijat dengan keduatangan secara perlahan mulai dari daerah paha, terus kebawah
buatlah pijatan secara bergantian antara taangan kanan meniru dengan gerakan
memerah susu, pindah ke kaki sebelahnya dengan melakukan hal yang sama.

Gambar 1.13 tekni bagian pijat kaki

13. Punggung
Tengkurapkan bayi letakkan kedua tangan dibawah leher
bayi pijat dengan lembut dari arah punggung kearah bokong bayi
dengan kedua tangan bergantian kemudian lakukan secara
terbalik dari arah bokong kearah punggung bayi.
DAFTAR TILIK PIJAT BAYI

No BUTIRAN YANG DINILAI


PERSIAPAN ALAT
1. Alat : bedong. Baju, popo, sarung tangan, kaus kaki, baju,
Bahan: baby oil, matras dan minyak telon
PENATALAKSANAAN
1. Melepaskan jam tangan dan persiasan pada tangan
2. Mencuci tangan 6 langkah dengan sabun dan air mengalir,
lalu mengeringkan dengan handuk bersih.
3. Menyapa bayi.
4. Memastikan ruangan dalam keadaan hangat dan tida kada
hembusan angin.
5. KEPALA BAYI (8X2)
Mengusap bagian kepala bayi kearah belakang, mulai dari
dahi sampai kepuncak kepala.
6. DAHI(8X2)
Letakkan kedua tangan pada pertengahan dahi, usapkan
dengan lembut mulai dari tengah kearah samping kiri
dan kanan.
7. ALIS[8X2)
Letakkan kedua ibu jari diantara kedua alis, pijat
secara Lembut mengikuti bentuk alis mulai dari tengah
kearah
Samping kiri dan kanan.
8. HIDUNG (8X2)
Kedua ibu jari pada pangkal hidung, pijat secara
Lembut melalu itepi hidung kearah pipi kiri dan
kanan.
9. BAGIAN DIATAS MULUT (8X2)
Letakkan kedua ibu jari diatas mulut, tepat dibawah sekat
hidung pijat secara lembut kearah atas (daerah pipi).
10. BAGIAN DIBAWAH MULUT ( DAGU ) ( 8X2)
Letakkan kedua ibu jari pada pertengahan dagu
Pijat dengan lembut kearah samping kiri dan kanan.
11 RAHANG (8X2)
Letakkan jari telunjuk dibagian rahang bayi,
Pijat dengan lembut dengan gerakan
membuat lingkaran-lingkaran kecil.
12 TELINGA (8X2)
Letakkan ibu jari dibagian atas daun telinga, dan
Jari telunjuk dibagian bawah daun telinga, buat
Gerakan seolah olah membersihkan daun telinga
(seperti saat berwudlu).
13 DADA (8X2)
Letakkan kedua telapak tangan pada bagian dada
bayi, Buat gerakan yang menggambarkan bentuk
jantung.
14 PERUT (8X2)
Letakkan telapak tangan kanan ibu diperut bawah
Kanan bayi, pijat membentuk huruf U terbalik,
searah Dengan jarum jam.
15 TANGAN (8X2)
Pegang pangkal lengan bayi pengan kedua tangan
,pijat kearah bawah, dengan menggunakan kedua tangan
Secara bergantian Pijat telapak tangan & punggung tangan.
Dari pergelangan kearah jari.
16 KAKI (8X2)
Pegang pangkal paha bayi dengan kedua tangan, pijat kearah
bawah,dengan menggunakan kedua tangan
Secara bergantian Pijat telapak kaki & punggung kaki, dari
arah pergelangan kearah jari.
17 PUNGGUNG (8X2)
Tengkurapkan bayi, letakkan kedua telapak
tangan Dibawah leher bayi, pijat dengan lembut
dari arah
Punggung kearah bokong bayi dengan kedua tangan
Secara bergantian, kemudian lakukan secarater balik
Dari arah bokong kearah punggung bayi.
18 Memakaikan pakaian bayi dan menyerahkan bayi
Kepada ibunya.
19 Membereskan tempat dan alat yang telah digunakan.
20 Mencuci tangan 7 langkah dengan sabun dan air mengalir
lalu mengeringkan dengan handuk bersih.
KOMUNIKASI
23 Komunikasi dengan ibu dan bayi, menjaga privasi, keamana
Kenyamanan bayi selama pelaksana.

JUMLAH
NILAI
SKRINING PENGKAJIAN BAYI KURANG TIDUR

No Pertanyaan jawban

1. Sejak kapan bayi menggalami ini? 5 hari yang lalu

2. Berapa kali dalam semalam terbangun? 2 kali

3. Apa yang dilakukan jika Menangis, menyusu


bayi terbangun?
4. Apakah sebelum tidur bayi belum diberi Bayi sudah di beri makan
makan?
5. Apakah sebelum tidur popok bayi sudah Popok bayi sudah di ganti
diganti?
6. Apakah tidur siang jga sering Terbangun 1x
terbangun?
7. Sudah dilakukan pengobatan apa? Belum di lakukan pengobatan

Tabel 1.5 Lembar pengkajian


LEMBAR OBSERVASI

NAMA KLIEN : by ny R
USIA : 10 bulan 11 hari

Har Tanggal Pemeriksaan lama tidur bayi Lama tidur bayi


i ke sebelum pijat setelah pijat (jam)
(jam)
1. 25 mei 2023 11 jam 12 jam

2. 26 mei 2023 12 jam 13 jam

3. 27 meil 2023 13 jam 13 jam

4. 28 mei 2023 13 jam 13 jam

5. 29 mei 2023 13 jam 13 jam

6. 30 mei 2023 14 jam 14 jam

7 31 mei 2023 14 jam 14 jam

Tabel 1.6 lembar observasi


Lampiran 1
Jl.Soekarno-Hatta No. 1, Hajimena, Bandar Lampung

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG
IZIN LOKASI PENGAMBILAN KASUS
PRODI D III KEBIDANAN TANJUNGKARANG

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Nurmala Dewi, SST.
Alamat : Bandar lampung

Dengan ini menyatakan bahwa:


Nama : Mitahul jannah
NIM 1915401143
Tingkat/ Semester : III ( Tiga ) / VI ( Enam )

Telah mengambil kasus kebidanan di PMB sebagai salah


satu syarat menyelesaikan pendidikan ahli madya kebidanan pada
program studi D III Kebidanan Tanjungkarang Politeknik Kesehatan
Tanjung karang.
April 2023
Yang bertanda tangan

Bidan
Lampiran 2
Jl. Soekarno-Hatta No.1 Hajimena, Bandar Lampung

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN TANJUNGKARANG PRODI DIII
KEBIDANAN TANJUNGKARANG

SURAT IZIN PENELITIAN

Dengan Hormat,
Saya yang bertanda tangan dibawah ini :
Nama : Mitahul jannah
NIM 1915401143
Tingkat/ Semester : III ( Tiga ) / VI ( Enam )
Bermaksud mengajukan permohonan izin penelitian dalam
rangka penyusunan dan penulisan Laporan Tugas Akhir (LTA)
dengan judul : “PenerapanPijatBayiUntukMeningkatkanlamanya
dan rekuensi tidur bayi”.
Bandar lampung, april
2023
Hormat saya,

Mitahul Jannah

Pembimbing I Pembimbing II

Roslina Spi., M.Kes Ranny Septiani. SST.,M.Kes

NIP.1971051819989122001 NIP. 198205292003122001


Lampiran 3

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN
TANJUNGKARANG PRODI D III
KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl.Soekarno-Hatta No. 1, Hajimena, Bandar Lampung

LEMBAR PERMINTAAN MENJADI SUBYEK


Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama Ny. D

Umur : 30 tahun
Alamat: jl. H. komarudin

Menyatakan bahwa saya bersedia untuk menjadi pasien dalam


Laporan Tugas Akhir (LTA). Asuhan akan diberikan oleh
mahasiswa yang bersangkutan yaitu:
Nama : miftahul jannah
NIM 1915401143
Tingkat/ Semester : III ( Tiga )/VI ( Enam )

Mei 2023

Mahasiswa Klien

Miftahul jannah Diana

Menyetujui Pembimbing Lahan


Lampiran 4 Bidan
Lampiran 5

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK


INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN
TANJUNGKARANG PRODI D III
KEBIDANAN TANJUNGKARANG
Jl.Soekarno-Hatta No. 1, Hajimena, Bandar Lampung

LEMBAR PERSETUJUAN (INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan dibawah ini:


Nama : Nur
Umur : 42 tahun
Alamat : jl. H. komarudin
Selaku Suami/Keluarga/Klien telah mendapat penjelasan,
memahami dan ikut menyetujui terhadap tindakan yang akan
diberikan, meliputi: Asuhan kebidanan pada bayi balita Terhadap
(IBU/KELUARGA/YANG BERSANGKUTAN):

Nama : Ny. D

Umur : 30 tahun
Alamat: : jl. H. komarudin

April 2023

Mahasiswa Klien Klien

Miftahul jannah Ibu Ayah

Menyetujui Pembimbing Lahan

Bidan
Lampiran 6

Hari ke 1

Hari ke 2 Hari ke 3

Hari ke 4
Lampiran 7

Hari ke 5 Hari ke 6

Hari ke 7

Anda mungkin juga menyukai