OLEH
DISUSUN OLEH:
PENGUJI I PENGUJI II
MENGETAHUI
KETUA PROGRAM STUDI KEPERAWATAN WAINGAPU
MOTTO
Puji syukur Penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat dan bimbingan-Nya Penulis dapat menyelesaikan Proposal Penelitian ini
sesuai harapan dengan judul “Studi Deskritif Gambaran Pengetahuan Keluarga
Tentang Pengobatan Malaria Di Dusun VI Desa Mbatakapidu Wilayah Kerja
Puskesmas Waingapu’’.
Penulis menyadari bahwa Proposal ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat diharapkan demi
kesempurnaan Proposal penilitian ini.
Penullis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
LampiranIII:Kuesioner
Lampiran IV:Surat Pengambilan Data Awal
DAFTAR SINGKATN
DAFTAR TABEL
PENDAHULUAN
karena angka kesakitan dan kematian yang masih cukup tinggi. Menurut WHO
anopheles. Infeksi malaria hanya bisa ditularkan lewat gigitan nyamuk saja.
Nyamuk anopheles biasanya hidup di daerah berair dan rawa - rawa. Ada empat
Penyakit Malaria biasnya menyerang pada semua kelompok usia, biasanya yang
lebih sering terkena penyakit Malaria yaitu bayi, balita, dan ibu hamil.
Penyebaran penyakit Malaria juga di pengaruhi oleh pengetahuan masyarakat
masih belum mengerti bahwa penularan Malaria dapat terjadi dari orang tua ke
anaknya, mereka hanya beranggapan bahwa malaria dapat menular asalkan satu
pentingnya minum obat juga perlu di tingkatkan. Serta tindakan masyarakat yang
sering berada di luar rumah pada malam hari, mandi di awal malam, tidur tidak
Pendidikan dan perilaku, (pengetahuan, sikap, dan tindakan) tentang hidup sehat
adalah hal yang penting terutama diterapkan dalam hidup agar dapat
luas, angka kesakitan tinggi serta bersifat ganas, hingga sering menyebabkan
malaria berat dan menimbulkan lebih dari 2 juta kematian tiap tahun diseluruh
Indonesia, menurun dari 238 juta kasus di 108 negara endemis Malaria pada
tahun 2020.
Indonesia mencapai 94.610 kasus pada tahun 2021. Kasus Malaria pada tahun
kasus jika di lihat dari Tahun 2018 kasus Malaria yang terjadi di Indonesia
tahun 2019 mencapai 250.628 kasus. Kemudian, kasusnya menurun pada tahun
Papua menjadi Provinsi dengan kasus Malaria tertinggi di Tanah Air, yakni
mencapai 86.022 kasus hingga saat ini, proporsi kasus Malaria yang terjadi di
provinsi tersebut mencapai 90,9 % dari total. Kemudian di susul oleh Nusa
Tenggara Timur dengan kasus Malaria mencapai 2.393 kasus (2,5 %). Setelah
NTT ada Papua Barat dengan kasus malaria sebanyak 1.841 kasus (1.94%)
Rakyat yang hidup di Daerah terpencil. Hal ini tercermin dengan dikeluarkannya
NNT Pada tahun 2016 sebesar 6%, Tahun 2017 sebesar 3,77% Dan tahun 2018
Children’s Fund di pulau Sumba, angka API Sumba Barat 13,96, Sumba Barat
Daya 8,52, Sumba Timur 3,96, Sumba Tenggah 0,41 Angka API Pada tahun
2021.
tahun 2020 berjumlah 2 orang di bandingkan pada tahun 2021 yang mengalami
kenaikan berjumlah 33 orang, dan pada tahun 2022 mengalami kenaikan yaitu
berjumlah 122 orang. Upaya yang dilakukan adalah dengan pembagian kelambu,
Sumba Timur
b. Tujuan khusus
TINJAUAN PUSTAKA
a. Pengertian
hidup dan berkembang biak di dalam sel darah merah manusia dan tubuh nyamuk
keluar sporozoit dari kelenjar ludah nyamuk masuk kedalam darah dan jaringan
dalam sel hati eksoeritrositeer).Setelah sel hati pecah akan keluar merozoit/atau
sehingga eritrosit pecah dan keluar merosoit. Merozoit sebagian besar masuk
kembali ke eritrosit dan sebagian kecil membentuk gametosit jantan dan betina
yang siap untuk diisap oleh nyamuk betina dan melanjutkan siklus hidup ditubuh
Malaria adalah parasit malaria suatu protozoadari genus Plasmodium. Sampai
saat ini Indonesia di kenal 4 jenis spesies plasmodium penyebab malaria pada
manusia ,yaitu :
jumpai
c. Masa Inkubasi
demam.
(Depkes RI,2015).
d. Cara penularan
besar spesies menggigit pada senja hari dan menjelang malam dan menjelang
gamet jantan dan betina bersatu membentuk ookinet di perut nyamuk yang
kemudian menembus perut nyamuk dan membentuk kista pada lapisan luar
tergantung pada jenis parasit dan suhu lingkungan tempat dimana vektor
nyamuk yang terinfeksi dan beberapa mencapai kelenjar ludah nyamuk dan
disana menjadi matang dan apabila nyamuk menggigit orang maka sporosoit
e. Diagnose malaria
Manifestasi klinis malaria dapat bervariasi dari ringan sampai membahayakan
jiwa. Gejala utama demam sering didiagnosis dengan infeksi lain: seperti
leptospirosis, demam dengue atau typhoid. Apabila ada demam dengan ikterik
MTBS namun pada daerah endemis rendah dan sedang ditambahkan riwayat
Test=RDT)
f. Gejala Malaria
nafsu makan berkurang, rasa lemah, diare, nyeri otot dan persendian,
dan pegal-pegal, konjungtiva dan telapak tangan pucat, pembesaran
g. Pemeiksaan penunjang
1. Pemeriksaan mikroskopis
-Radio immunoassay
-Enzyum immuossay
-Immuno chromatography
b. Deteksi antibodi
a. Jangan bepergian antara senja dan malam hari karena pada saat itu
umumnya nyamuk menggigit. kenakan celana panjang dan baju lengan
panjang dengan warna terang karena warna yang gelap menarik
perhatian nyamuk.
b. Gunakan lotion penangkal nyamuk pada kulit yang tidak tertutup
pakian.
c. Gunakan obat nyamuk bakar (khususnya saat duduk diluar) yang
mengeluarkan asap untuk mengusir nyamuk atau membunuhnya ketika
mereka terbang melewati asap tersebut.
d. Semprotkan ruangan dengan enteksida sebelum tidur setiap malam,
efektif untuk beberapa jam, metode ini harus digunakan dengan
kombinasi tindakan pencegahan lainnya, misalnya pintu dan jendela
yang dipasang kaca.
e. Gunakan kelambu pada saat tidur.
f. Menggunakan kegiatan 3M dalam pemberantasan sarang nyamuk
yaitu : mengguras bak, menutup dan mengubur barang-barang bekas
(Kemenkes RI, 2012)
a. Pengetahuan
h.
PENCEGAHAN DAN BAIK
PENGETAHUAN
i. PENGOBATAN
MASYARAKAT CUKUP
j. MALARIA
KURANG
-PENDIDIKAN
k.-PEKERJAAN PENURUNAN/PENINGKATAN
l. -USIA
KASUS MALARIA
Keterangan :
: Diteliti
: Tidak diteliti
3.3.Definis Operasional
2. Pencegaha dan Tanggapan/respon Keluarga dapat merespon kuesioner Ordinal Dikatakan baik jika responden menjawab
pngobatan malaria keluarga tentang tentang pencegahan dan pertanyaan dengan benar (60-80%).
pencegahan dan pengobatan malaria. Dikatakan tidak baik jika responden
pengobatan malaria Yaitu dengan 3 cara
menjawab benar( 40 60%)
pencegahan malaria
Di katakan kurang baik apabila responden
(menutup,menguras,meng
menjawab pertanyaan (<40%)
ubur).
BAB III
METODE PENELITIAN
yaitu untuk meneliti suatu masalah melalui suatu kelompok yang bertujuan
1. Populasi
2. Sampel
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi yang
malaria.
a) Kriteria Inklusi
penelitian ini:
4. Variabel Penelitian
5. 1. Variabel Independent atau variabel bebas
6. Variabel Independent adalah variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat (dependen)
(Sugiono,2013).Variabel pengetahuan dan perilaku pencegahan tentang
penyakit malaria.
7. 2.Variabel Dependen (Variabel terikat)
8. Variabel dependen adalah variabel yang nilainya ditentukan oleh variabel
yang nilainya ditentukan oleh variabel lain, respon yang muncul sebagai
akibat dari manipulasi dari variabel variabel lain (Nursalam, 2008) variabel
dependen dalam penelitian ini adalah penyakit malaria.
b. Lokasi dan Waktu Penelitian
Adapun Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa lembar
kuisioner yang di buat peneliti untuk masyarakat di Desa Mbatakapidu Dusun
IV, Wilayah Perja Puskesmas Waingapu dengan 20 butir pernyataan.
8.6 Teknik Pengumpulan Data, Pengolahan Data dan Analisa Data.
1. Data primer : Data yang langsung diperoleh dari sumber data pertama
2. Data sekunder : Data yang di peroleh dari sumber kedua yaitu data
awal
dari Dinas Kesehatan waingapu,Puskesmas Waingapu,Wikipedia,refer
ensi yang di dapat dari buku atau jurnal yang berkaitan dengan
penyakit malaria.
2. Coding
3. Tabulation
Yaitu memasukan data dalam tabel-tabel, sehingga dapat dihitung jumlah
kasus dalam berbagai kategori.
4. Scoring
Scoring yaitu pemberian nilai dari masing-masing jawaban responden.
Untuk penilaian pengetahuan dan perilaku menurut Likert: Sangat
setuju :4,Setuju :3,Tidak setuju :2,Sangat tidak setuju :1.
10. Analisa Data
3. Konfidentiality (kerahasiaan)
Saya yang bertanda tangan dibawah ini adalah Mahasiswa Politeknik Kesehatan
Kemenkes Kupang Program Studi Keperawatan Waingapu yang akan melaksanakan
penelitian dengan judul “Studi Deskriptif Gambaran Pengetahuan Keluarga Tentang
Pengobatan Malaria Di Desa Mbatakapidu Wilayah Kerja Puskesmas Waingapu
Kabupaten Sumba Timur”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran
pengetahuan dan sikap keluarga terhadap pencegahan Malaria. Apabila bapak/ibu
menyetujui, maka dengan ini saya minta kesediaannya untuk menandatangani lembar
persetujuan ini dan saya mohon bapak/ibu dapat menjawab pertanyaan yang saya
berikan. Pada saat ini Bapak / Ibu boleh menolak berpartisipasi dalam penelitian ini.
Atas perhatian Bapak / Ibu sebagai responden saya ucapkan terima kasih.
Waingapu, Maret
2022
Pemohon
TIMUR
Setelah saya membaca permohonan diatas, maka saya menyatakan bersedia manjadi
responden dalam penelitian ini. Sebagai bukti kesediaan menjadi responden dibawah
(.......................................)
LEMBAR KUESIONER
Survei ini dilakukan untuk penyususunan Karya tulis Ilmiah, oleh karena itu
Bapak/ibu dan saudara/i, diharapkan mengisi jawaban pada setiap pertanyaan yang
diajukan dengan jujur dan terbuka. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.
I Identitas Responden
1. Nomor Responden :
2. Usia :
3. Alamat :
4. Jenis Kelamin :
5. Pendidikan :
6. Pekerjaan :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat tidak setuju
N PERNYATAAN SS S TS STS
o
(4) (3) (2) (1)