DISUSUN OLEH
SKRIPSI
DISUSUN OLEH
FAJAR MAULANA
C1019018
Persetujuan Skripsi
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa skripsi yang berjudul
:
ii
PENGARUH EDUKASI MEDIA AUDIOVISUAL TERHADAP
PENGETAHUAN IBU DALAM PERTOLONGAN PERTAMA TERSEDAK
PADA BALITA DI POSYANDU DESA GOMBONG
Pembimbing I Pembimbing II
iii
Telah dipertahankan di depan dewan penguji pada Selasa, 25 Juli 2023 dan
dinyatakan telah memenuhi syarat untuk diterima
Penguji I
Penguji II
Penguji III
Email : fajarkrik123@gmail.com
ABSTRAK
Tersedak merupakan salah satu penyebab utama penyakit dan kematian pada
anak-anak terutama usia tiga tahun ke bawah. Pengetahuan tentang penanganan
tersedak akan mempengaruhi perilaku ibu dalam menangani anak yang tersedak
dan menghindari risiko kematian pada anak. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui pengaruh edukasi media audiovisual terhadap pengetahuan ibu dalam
iv
pertolongan pertama tersedak pada balita di Posyandu Desa Gombong. Jenis
penelitian ini adalah quasi eksperimen yang menggunakan one group
pretestposttest design, sedangkan analisa penelitian yang digunakan adalah uji
Wilcoxon. Hasil Wilcoxon Signed Rank Test nilai sig. (2-tailed) adalah 0.000 <
0.05 sehingga ho ditolak dan ha diterima. Ibu-ibu diharapkan dapat menggunakan
pengetahuan pertolongan pertama tersedak ketika menemui kejadian tersedak
pada balita untuk menghindari risiko kematian pada balita.
Kata Kunci : Edukasi Media Audiovisual, Tingkat Pengetahuan, Pertolongan
Pertama Tersedak pada Balita
ABSTRACT
Choking is one of the main causes of illness and death in children, especially
those aged three years and under. Knowledge about choking management will
affect the mother's behavior in dealing with choking children and avoid the risk of
death in children. This study aims to determine the effect of audiovisual media
education on mothers' knowledge in first aid for choking in toddlers at the
Gombong Village Posyandu. This type of research is a quasi-experiment using
one group pretest-posttest design, while the research analysis used is the
Wilcoxon test. Wilcoxon Signed Rank Test results sig value. (2-tailed) is 0.000
<0.05 so that ho is rejected and ha is accepted. Mothers are expected to be able
to use first aid knowledge of choking when encountering choking events in
toddlers to avoid the risk of death in toddlers.
Keywords: Audiovisual Media Education, Knowledge Level, First Aid for Choking
in Toddlers
KATA PENGANTAR
Puji syukur alhamdulillah peneliti panjatkan kepada Allah SWT atas berkat dan
rahmat-Nya peneliti telah menyelesaikan penyusunan skripsi dengan judul
“Pengaruh Edukasi Media Audiovisual Terhadap Pengetahuan Ibu Dalam
v
Pertolongan Petama Tersedak Pada Balita Di Posyandu Desa Gombong”. Skripsi
ini tidak lepas dari dukungan, bimbingan dan kerja sama dari berbagai pihak.
Oleh karena itu, pada kesempatan yang baik ini peneliti mengucapkan terima
kasih kepada kedua pembimbing peneliti yaitu ibu Khodijah, S.Kep.,Ns.,M.Kep
selaku pembimbing I dan bapak Deni Irawan, S.Kep.,Ns.,M.Kep selaku
pembimbing II, yang telah meluangkan waktu, tenaga dan pikirannya untuk
membimbing dalam penulisan skripsi ini dengan sabar dan ikhlas serta
mengarahkan peneliti dalam menyusun dan menyelesaikan sehingga penelitian ini
dapat disusun dengan baik. Rasa terima kasih juga peneliti sampaikan kepada
kedua orang tua peneliti yaitu bapak Rusmono dan Ibu Nurmah serta kakak-kakak
saya yang telah memberikan doa, semangat dan dukungan maupun materi yang
tiada hentinya. Peneliti menyadari bahwa selama proses penulisan skripsi bukan
hanya karena upaya sendiri melainkan berkat bantuan dan dukungan dari berbagai
pihak. Oleh karena itu pada kesempatan ini peneliti menyampaikan ucapan terima
kasih kepada :
vi
Peneliti menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak kekurangan
baik dalam teknik penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang
dimiliki oleh peneliti. Untuk kritik dan saran dari semua pihak sangat peneliti
harapkan demi penyempurnaan tugas ini. Peneliti berharap semoga skripsi ini
dapat bermanfaat khususnya di bidang kesehatan dan juga dapat bermanfaat bagi
pembaca. Semoga Allah SWT membalas amal dan jasa pada mereka yang telah
memberikan bantuan.
Fajar Maulana
DAFTAR ISI
COVER i
vii
1.2 Tujuan Penelitian 6
1.3 Manfaat Penelitian 6
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA 8
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Back Blow 21
ix
x
DAFTAR TABEL
Tabel 3.1 Besar Sampel Per
Posyandu 29
Tabel 3.2 Definisi
Operasional 30
Tabel 4.1 Mean, Median, dan Modus Data Pretest 34
Tabel 4.2 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu sebelum diberikan
Edukasi Media Audiovisual Pertolongan Pertama Tersedak Pada Balita 34
Anak-anak di bawah usia lima tahun biasanya disebut sebagai balita. Pada usia
ini, mereka akan sangat aktif berjalan, berlarian dan melakukan sesuatu yang tidak
mereka pahami dampak dan akibatnya (Puspitaswari & Rasita, 2020). Menurut
Patricia dan Guarneri (2022), pada bulan-bulan pertama kehidupan, bayi
mengembangkan persepsi visual. Gagasan tentang pengalaman sehari-hari,
mengenal lingkungan di sekitarnya, dan berhubungan dengan orang lain.
Awalnya, seorang bayi akan memiliki perilaku bawaan yang disebut sebagai
gerakan refleks. Bayi akan menghisap benda yang menyentuh bibirnya, dan
menggenggam benda yang menyentuh tangannya (Indah & Clara, 2018).
1
2
Dari data yang didapat dari RSUD dr. Harjono Ponorogo Jawa Timur pada tahun
2009 terdapat sebanyak 157 kasus tersedak dan pada tahun 2010 terdapat 112
kasus tersedak akibat benda asing (Novitasari, 2016). Berdasarkan data yang
diperoleh dari RSUD Soedjati Soemodiardjo, Grobogan Jawa Tengah pada bulan
Januari 2016 hingga bulan April 2018, ditemukan sebanyak empat kasus balita
yang mengalami tersedak dan dirawat di rumah sakit (Rahmawati & Suryani,
2019).
Metode pertolongan pertama yang mungkin untuk mengatasi tersedak pada balita
yaitu dengan teknik back blow, heimlich manuver atau abdominal trust, dan chest
trust (Yayasan Ambulan Gawat Darurat, 2015). Semua teknik dapat digunakan
pada anak usia 1 sampai 5 tahun dan orang dewasa sesuai dengan keahlian
penolong. Hanya saja, pada anak berusia satu bulan hingga satu tahun, teknik
yang disarankan meliputi teknik chest trust (penekanan dada), dan teknik back
blow (tepuk punggung). Teknik heimlich manuver (hentakan perut) justru
berbahaya untuk bayi, karena organ dalam bayi masih rentan terhadap penekanan
atau gesekan dari luar tubuh (Yayasan Ambulans Gawat Darurat 118, 2015).
Penelitian lain yang dilakukan oleh Suartini dan Kusniawati (2020) yang berjudul
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Pertolongan Pertama Tersedak dengan Google
Form dan Phantom pada Orang Tua di TK Taman Sukaria terhadap Kemampuan
Keluarga menunjukkan hasil adanya pengaruh sebelum dan sesudah diberikan
edukasi. Dalam penelitian ini, peneliti mengatakan tidak ada perbedaan yang
signifikan antara pengetahuan orang tua sebelum dan sesudah dilakukan
pendidikan kesehatan pertolongan pertama tersedak. Penggunaan google form
4
Posyandu Desa Gombong diambil sebagai tempat penelitian karena ibu dengan
balita di posyandu tersebut menganggap pengetahuan mengenai penanganan
tersedak adalah hal yang penting. Dari 10 orang ibu, 6 orang ibu mengatakan
pengetahuan mengenai penanganan tersedak adalah hal yang sangat penting dan 4
orang ibu mengatakan lumayan penting. Pengetahuan tentang penanganan
tersedak akan mempengaruhi perilaku ibu dalam menangani anak yang tersedak
dan menghindari risiko kematian pada anak (Siregar & Pasaribu, 2022). Perilaku
keluarga ketika anaknya mengalami tersedak pada umumnya adalah menjadi
panik dan tentu takut anaknya akan meninggal (Ningsih & Yusarti, 2019). Oleh
karena itu, penanganan dengan keterampilan dan pengetahuan yang baik
merupakan hal yang paling penting sehingga ibu lebih terampil, mampu dan
dapat mengurangi keparahan tersedak pada anak (Puspitaswari & Rasita, 2020).
6
Menurut Permatasari et al., (2022), edukasi dibagi menjadi lima jenis yaitu 1)
edukasi formal, 2) edukasi informal, 3) edukasi non formal, 4) edukasi in door,
dan 5) edukasi out door. Pada edukasi formal, program yang digunakan dimulai
dari penggunaan kurikulum, jangka waktu pelaksanaannya, adanya indikator
sebagai tolak ukut keberhasilan atau lulus, dan bersifat formal atau resmi.
Edukasi informal merupakan jenis edukasi yang bersifat tidak resmi dan tidak
direncanakan dengan jelas, seperti edukasi yang diberikan orang tua kepada
anaknya, ataupun belajar yang dilakukan secara aktif dan mandiri melalui buku
maupun media lainnya. Sedangkan edukasi non formal adalah edukasi yang
berada di luar lembaga pendidikan resmi, seperti pelatihan, kursus, dan bertujuan
sebagai pendukung serta pelengkap dari pembelajaran yang didapatkan pada
edukasi formal.
8
8
lapangan atau tempat tertentu. Menariknya dari edukasi out door, pembelajaran
bisa dilakukan dengan mengajak berwisata ke luar sembari menambah
pengetahuan tiap individunya.
tanda tamat belajar. Di sekolah, edukasi kesehatan juga harus diberikan melalui
mata pelajaran Olah Raga dan Kesehatan. Pemberian edukasi kesehatan akan
mempengaruhi sikap pelihara diri seseorang yang diharapkan akan terus tertanam
sampai akhir hayat. Edukasi dalam lingkungan masyarakat biasanya diberikan
untuk menambah atau memenuhi pendidikan di sekolah.
Aspek instrumen terdiri dari alat pembelajaran perangkat keras (hardware) dan
alat pembelajaran perangkat lunak (software). Misalnya, pendidikan formal
menggunakan kurikulum, pemberi materi, atau kegiatan belajar mengajar.
Sedangkan aspek seseorang dalam pokok belajar adalah batasan fisiologis, seperti
panca indera (pendengaran dan penglihatan) serta imitasi psikologis, seperti daya
ingat, daya tangkap, tekad, dan lain sebagainya.
Pada saat melakukan edukasi kesehatan diperlukan media yang tepat agar pesan
dapat tersampikan dengan baik. Kata media berasal dari bahasa Latin medius
yang artinya „tengah‟, „perantara‟ atau „pengantar‟. Pengertian media dalam
proses belajar mengajar sering diartikan sebagai alat-alat grafis, photografis, atau
elektronis untuk menangkap, memproses, dan menyusun kembali informasi visual
atau verbal (Arsyad, 2011).
sarana penyampaian materi, seperti buku atau materi visual statis terutama melalui
proses pencetakan fotografi dan mekanis. Media yang dihasilkan oleh teknologi
cetak diantaranya teks, grafik atau foto (Aryad, 2011).
Pada penelitiaan Anggraini et al., (2020) tentang Pengaruh Media Audio Visual
Terhadap Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Pada Ibu Hamil Tentang Pencegahan
Stunting di Desa Cinta Rakyat, penggunaan media audiovisual dapat secara
signifikan meningkatkan pengetahuan ibu tentang pencegahan stunting. Pada
tahap pretest didapatkan sebanyak 9 orang (21,4%) mendapatkan nilai kurang, 20
orang (47,6%) mendapatkan nilai cukup dan 13 orang (31,0%) mendapatkan nilai
baik. Setelah di berikan intervensi menggunakan media audivisual, sebanyak 0
12
orang (0%) mendapat nilai kurang, 2 orang (4,80%) mendapat nilai cukup dan
sebanyak 40 orang (95,20%) mendapat nilai baik.
Dalam penelitian lain yang dilakukan oleh Andriani (2020) yang berjudul
Pengaruh Pendidikan Kesehatan Dengan Media Audio Visual Terhadap
Pengetahuan dan Sikap Anak Usia Sekolah Tentang Penyakit Demam Berdarah,
didapatkan hasil terdapat pengaruh pendidikan kesehatan dengan media
audiovisual terhadap pengetahuan anak yang dibuktikan dengan hasil uji t-test
independent dengan nilai p = 0,025 (< 0,05). Namun penggunaan media
audiovisual tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sikap anak usia
sekolah tentang penyakit demam berdarah. Hal ini ditunjukkan pada distribusi
frekuensi skor sikap responden didapatkan nilai rata-rata pada tahap pretest
sebesar 8.22 dan pada tahap posttest sebesar 8.30. Hal ini menunjukkan bahwa
peningkatan pada sikap anak usia sekolah tentang demam berdarah tidaklah
signifikan.
Kekurangan yang dimiliki media audiovisual adalah 1) waktu pembuatan media
audiovisual yang cukup lama, karena menggabungkan dua komponen yaitu audio
dan visual, 2) memerlukan keterampilan dan ketelitian dalam pembuatannya, dan
3) pembuatan media audiovisual membutuhkan biaya yang cukup mahal
(Sumiharsono & Hasanah, 2017).
tahun (masa dewasa akhir), 46-55 tahun (masa lansia awal), 56-65 tahun (masa
lansia akhir), dan 65- atas (masa manula).
Faktor internal yang kedua adalah pendidikan, seseorang dengan pendidikan yang
tinggi akan lebih mudah menerima informasi dari luar yang disampaikan orang
lain (Notoatmodjo, 2014). Menurut Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset,
dan Teknologi (2023), pendidikan dibedakan menjadi lima kategori yaitu
pendidikan anak usia dini (PAUD), pendidikan dasar (Dikdas), pendidikan
menengah (Dikmen), pendidikan tinggi (Dikti), dan pendidikan masyarakat
(Dikmas). Pekerjaan dan ras adalah faktor internal yang ketiga yang dapat
mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang (Notoatmodjo, 2014). Menurut
Setyaningsih & Prakoso (2016), seseorang dapat menerima pengetahuan secara
langsung maupun tidak langsung di tempat kerja.
Minat merupakan salah satu faktor internal yang dapat berpengaruh pada tingkat
pengetahuan seseorang. Minat adalah suatu kecenderungan atau keinginan yang
kuat terhadap sesuatu. Minat akan menginspirasi seseorang untuk menekuni
sesuatu yang pada akhirnya akan memperdalam pengetahuannya (Mubarak et al.,
2007).
Faktor eksternal yang selanjutnya adalah informasi atau media massa. Menurut
Dewi (2019), informasi atau media massa juga salah satu faktor eksternal yang
berpengaruh pada pengetahuan seseorang. Informasi yang diperoleh dari
pendidikan formal maupun non formal akan memberikan dampak dalam jangka
pendek (immediate impact) yang dapat menciptakan perubahan atau peningkatan
15
Menurut Susilowati (2015), ada beberapa prinsip dasar pertolongan pertama yang
harus diperhatikan sebelum memberikan pertolongan pertama yaitu, yang pertama
memastikan bahwa penolong tidak menjadi korban berikutnya. Penolong
seringkali lemah atau kurang berpikir kritis saat terjadi kecelakaan. Lakukan
pengecekan kondisi lokasi kecelakaan sebelum memberikan pertolongan pertama,
apakah sudah aman atau masih berbahaya bagi penolong. Gunakanlah metode
yang cepat, mudah dan efektif ketika memberikan pertolongan pertama
(Susilowati, 2015).
Prinsip dasar kedua pertolongan pertama adalah tidak terburu-buru atau panik
saaat melakukan pertolongan pertama. Gunakanlah sumber daya di sekitar lokasi
16
kecelakaan, baik itu alat, manusia, atau sarana pendukung lainnya. Prinsip dasar
ketiga dalam pertolongan pertama adalah memperhatikan pernapasan korban, jika
terjadi perdarahan harus segera dihentikan untuk menyelamatkan nyawa korban.
Prinsip dasar keempat dalam pertolongan pertama adalah dengan membawa
korban ke tempat yang aman untuk menghindari kecelakaan yang lainnya
(Susilowati, 2015).
Prinsip dasar kelima adalah lakukan dengan cepat, tepat dan hati-hati (Anggraini
et al., 2018). Prinsip dasar keenam adalah penolong harus terbiasa dengan
pencatatan sederhana. Catatan sederhana mengenai upaya pertolongan yang
sudah dilakukan. Catatan ini sangat membantu pihak lain jika korban akan
dirujuk atau mendapat pertolongan lebih lanjut di pusat pelayanan kesehatan
(Susilowati, 2015).
bantuan dan kesaksian orang lain. Semua tindakan pertolongan yang dilakukan
harus disaksikan dan dibantu oleh orang lain untuk meminimalkan risiko
kesalahpahaman dan juga dapat digunakan sebagai bukti mengambil tindakan
hukum keesokan harinya (Swasanti & Putra, 2014).
Menurut Ain (2019), tersedak (choking) adalah suatu kondisi dimana benda asing
seperti makanan dan minuman masuk ke saluran pernapasan bagian atas sehingga
menyebabkan gagal napas. Jika pertolongan pertama tidak segera diberikan,
korban akan meninggal. Penanganan yang dilakukan biasanya berhasil dan
tingkat kelangsungan hidup dapat mencapai 95% (Ain, 2019).
Penyebab umum tersedak pada anak-anak adalah makanan dan mainan. Bayi
yang mulai penasaran akan lebih cenderung menelan apapun yang mereka temui,
termasuk balon, koin, kelereng, mainan yang mudah pecah, tutup pena, bola kecil,
dan sebagainya (Lasmana, 2021). Menurut Lasmana (2021), pencegahan tersedak
dapat dilakukan dengan memotong kecil makanan, kunyah dengan pelan dan
merata sebelum menelan, tidak berbicara atau tertawa saat makanan ada di dalam
mulut, dan tidak berlari atau bermain saat ada makanan di dalam mulut, jangan
biarkan anak menghisap permen bertekstur keras, jangan biarkan lansia makan
sendirian, jangan memberi makanan saat sedang berkendara. Jauhkan mainan
yang rapuh atau terlepas bagiannya dari jangkauan anak-anak. Jauhkan balon,
benda kecil atau mainan kecil dari anak yang sedang berada pada fase suka
mengunyah (Lasmana, 2021).
18
Penanganan tersedak pada balita dan orang dewasa menurut Yayasan Ambulans
Gawat Darurat (YAGD) (2015), ada beberapa teknik, antara lain : 1) tepuk
punggung (back blow), 2) hentakan perut (abdominal trusht atau heimlich
manuver), dan 3) hentakan dada (chest thrust). Tepukan di punggung (back blow)
dilakukan dengan cara menepuk ke belakang punggung sebanyak lima kali.
Langkah pertama adalah duduk di kursi yang kokoh, kemudian letakkan anak di
atas kaki dengan posisi tengkurap. Gunakan telapak tangan bagian bawah untuk
menepuk punggung atas, antara tulang belikat sebanyak lima kali.
Hentakan pada perut (Heimlich Manuver) tidak dianjurkan untuk anak di bawah
usia satu tahun karena ada kemungkinan terjadinya kerusakan pada organ dalam.
Oleh karena itu untuk mengatasi tersedak pada anak di bawah satu tahun terutama
dengan teknik tepuk punggung atau hentakan dada (YAGD, 2015).
19
Pada hentakan dada (chest thrust), yang harus dilakukan adalah dengan duduk di
kursi yang kokoh kemudian letakkan anak dalam posisi telentang di atas kaki.
Letakkan satu tangan di bawah punggung anak dan posisikan tiga jari di tengah
tulang dada anak. Hentakkan sebanyak lima kali dengan arah ke dalam dan ke
atas.
Faktor-faktor yang
mempengaruhi
pengetahuan
1. Usia
2. Pendidikan
3. Pekerjaan
4. Minat
5. Lingkungan
6. Status ekonomi
7. Informasi
8. Pengalaman
Gambar 2.4 Kerangka Teori
Sumber : Permatasari et al., (2022), Amar et al., (2020), Arsyad (2011),
Notoatmodjo (2014), YAGD (2015).
21
Edukasi Pertolongan
Tingkat Pengetahuan
Pertama Tersedak Pada Ibu
Balita
2.5 Hipotesis
Hipotesis merupakan jawaban sementara terhadap rumusan masalah penelitian,
dimana rumusan masalah penelitian telah dinyatakan dalam bentuk kalimat
pertanyaan, dikatakan sementara karena jawaban yang diberikan didasarkan pada
teori yang relevan, belum didasarkan pada fakta-fakta empiris yang diperoleh
melalui pengumpulan data (Sugiyono, 2012). Berdasarkan teori yang telah
disebutkan maka hipotesis yang diajukan peneliti yaitu :
2.5.1 Hipotesis Nol (Ho) tidak ada pengaruh edukasi media audiovisual
pertolongan pertama tersedak pada balita terhadap pengetahuan ibu di Posyandu
Desa Gombong.
2.5.2 Hipotesis Alternatif (Ha) ada pengaruh edukasi media audiovisual
pertolongan pertama tersedak pada balita terhadap pengetahuan ibu di Posyandu
Desa Gombong.
BAB 3 METODE PENELITIAN
24
23
Uji validitas adalah sebuah uji yang mengukur aspek-aspek kuesioner teori,
kemudian membuat kisi-kisi variabel tingkat pengetahuan sebagai tolak ukur dari
item (Notoatmodjo, 2014). Berdasarkan uji validitas Lestari (2022) dengan
sampel sebanyak 25 orang dengan bantuan Statistical Package for Sosial Science
(SPSS) menggunakan pearson product moment dengan r tabel 0,505 kemudian
membandingkan antara r hitung dan r tabel. Hasil uji validitas menunjukkan
bahwa 15 item kuesioner tersebut valid dengan hasil r hitung (minimal 0,523 dan
maksimal 0,842) > 0,505.
Tahap yang selanjutnya adalah tahap pretest. Pada tahap ini, peneliti
mengumpulkan ibu di suatu tempat kemudian menjelaskan proses pengumpulan
data dan membagikan lembar informed consent untuk ditanda tangani sebagai
bentuk persetujuan mengikuti kegiatan penelitian. Setelah itu peneliti melakukan
pretest menggunakan kuesioner untuk mengukur pengetahuan responden tentang
pertolongan pertama tersedak pada balita. Peneliti menetapkan waktu selama 20
menit untuk mengisi lembar kuesioner. Ketika pengisian kuesioner berlangsung,
peneliti menemani responden untuk membantu responden yang kesulitan dalam
mengisi kuesioner. Penelitan dilakukan pada hari Selasa, 13 Juni 2023 dengan
responden sebanyak 85 orang. Tahap pretest dimulai pada pukul 08.00 hingga
08.30, pada tahap ini responden diminta untuk menjawab pertanyaan sebanyak 15
item mengenai pertolongan pertama tersedak pada balita. Setelah tahap pretest
selesai, peneliti memberikan edukasi menggunakan media audiovisual tentang
pertolongan pertama tersedak pada balita.
25
Setelah tahap pretest selesai, tahap yang selanjutnya adalah tahap intervensi.
Peneliti memberikan edukasi menggunakan media video animasi dengan durasi
tiga menit dan diputar sebanyak lima kali tanpa jeda pemutaran dengan total
durasi selama 15 menit. Video yang digunakan untuk edukasi diputar
menggunakan proyektor dan menggunakan pengeras suara agar suara dari video
bisa terdengar oleh responden. Tahap intervensi dimulai pada pukul 08.30 hingga
pukul 08.45. Pada tahap ini, video yang diputar menjelaskan tentang pengertian
tersedak, tanda dan gejala tersedak, penyebab tersedak, klasifikasi tersedak, dan
teknik pertolongan pertama tersedak. Setelah responden selesai menonton viedo
edukasi, selanjutnya peneliti melakukan sebuah evaluasi berupa posttest.
Tahap yang terakhir adalah tahap posttest. Peneliti memberikan posttest berupa
kuesioner yang sama dengan pretest kepada seluruh responden. Waktu yang
diberikan kepada responden untuk mengisi kuesioener yaitu 20 menit. Tahap
posttest dimulai pada pukul 08.45 hingga 09.10. Selanjutnya, peneliti akan
mengecek kelengkapan pengisian kuesioner dan setelah semua data terkumpul
peneliti akan melakukan analisa data.
Keterangan :
n : besar sampel N
: besar populasi e :
tingkat kesalahan
Dari hasil perhitungan dengan rumus Slovin di atas maka jumlah sampel
minimum yang dapat digunakan adalah 84,7 yang dibulatkan menjadi 85
responden.
Tabel 3.1 Besar Sampel Per Posyandu
Posyandu Populasi Sampel
Seruni 1 30 orang 5 orang
Seruni 2 130 orang 20 orang
Seruni 3 140 orang 21 orang
Seruni 4 125 orang 19 orang
Seruni 5 130 orang 20 orang
3.4.1 Kriteria Inklusi
3.4.1.1 Ibu dengan anak balita yang bersedia menjadi responden di Posyandu
Desa Gombong
3.4.1.2 Ibu yang mampu berkomunikasi dalam bahasa Indonesia
3.4.1.3 Ibu yang dalam kondisi sehat
3.4.1.4 Ibu yang mampu membaca
1 Edukasi Proses - - -
Media penyampaian
Audiovisual informasi
menggunakan
video yang
terdapat
gambar dan
suara untuk
menjelaskan
pertolongan
pertama tersedak
pada balita
2 Pengetahuan Informasi Kuesioner Kriteria Ordinal
Pertolongan pengetahuan ibu Pengetahuan tingkat
Pertama tentang Pertolongan pengetahuan :
pengertian, gejala, Pertama 1. Baik (jika
Tersedak
penyebab, Tersedak nilai 11-15
Pada Balita poin)
pencegahan, dan Pada Balita
metode 2. Cukup (jika
pertolongan nilai 8-10
Pada tahap coding, peneliti memberikan kode pada setiap responden untuk
mempermudah proses analisa data. Coding yang dilakukan yaitu dengan memberi
28
kode 1 untuk jawaban yang benar dan kode 0 untuk jawaban yang salah,
sedangkan untuk variabel terikat yaitu tentang pengetahuan tersedak peneliti akan
memberi kode 1 untuk pengetahuan kurang, kode 2 untuk pengetahuan cukup dan
kode 3 untuk pengetahuan baik. Untuk tingkat pengetahuan, peneliti
menggunakan kode 76%-100% untuk pengetahuan baik, kode 56%-75% untuk
pengetahuan cukup, dan kode <56% untuk pengetahuan kurang. Selanjutnya
untuk membedakan data sebelum dan sesudah dilakukan edukasi, peneliti
memberi kode pretest untuk sebelum edukasi dan kode posttest untuk setelah
edukasi.
Pada tahap processing, data yang dimasukkan berasal dari kuesioner yaitu nilai
pengetahuan tentang pertolongan pertama tersedak dari pretest dan posttest ke
dalam aplikasi komputer. Setelah semua data sudah dimasukkan kemudian diolah
dengan aplikasi komputer menggunakan uji Wilcoxon. Peneliti menggunakan uji
Wilcoxon untuk memperhitungkan dua kelompok data yang berbeda secara
statistik, dan untuk mengetahui perbedaan antara dua kelompok data tersebut.
Kemudian Pada tahap cleaning, data yang telah dimasukkan dicek kembali
kebenarannya sesuai data yang ada untuk mengetahui apakah ada kesalahan saat
memasukkan kode dan apabila ada data yang tidak diperlukan dalam peneliian
maka akan dihapus.
Analisa bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara dua variabel. Tingkat
kepercayaan yang digunakan adalah 95% (a < 0,05), jika p-value < a maka Ha
diterima yang artinya ada pengaruh, sebaliknya jika p-value > a maka Ha ditolak
yang berarti tidak ada pengaruh. Dalam penelitian ini, skala yang digunakan
29
adalah ordinal, yang termasuk dalam data kategorik dan merupakan syarat uji non
parametrik. Jadi analisa bivariat menggunakan uji Wilcoxon.
Prinsip yang ketiga adalah keadilan dan inklusivitas (respect fot justice and
inclusiveness). Dalam penelitian ini dilakukan dengan keterbukaan, adil, jujur
dan hati-hati. Peneliti mengkondisikan lingkungan sebaik mungkin dengan
menjelaskan prosedur penelitian terlebih dahulu pada responden untuk memenuhi
prinsip keterbukaan. Peneliti menjamin bahwa semua responden penelitian
memperoleh perlakuan yang sama yaitu kenyamanan dalam proses pengambilan
data sesuai prosedur dan mendapatkan keuntungan setelah perlakuan, tanpa
membedakan agama, etnis dan sebagainya.
30
Prinsip yang keempat adalah memperkirakan manfaat dan kerugian yang
ditumbulkan (balancing harms and benefits). Dalam penelitian ini, efek negatif
yang ditimbulkan adalah perasaan bosan responden ketika pemutaran video
sebanyak lima kali. Penelitian ini tidak memungut biaya dari responden dalam
bentuk apapun. Selain itu, dalam melaksanakan penelitian, responden akan
mendapatkan manfaat berupa pengetahuan tentang pertolongan pertama tersedak
pada balita.
Berdasarkan tabel 4.1 dapat diketahui bahwa skala pengetahuan ibu dalam
pertolongan pertama tersedak pada balita sebelum diberikan edukasi media
audiovisual, diperoleh nilai minimum sebesar 1 atau dalam kategori kurang yang
artinya responden hanya dapat menjawab pertanyaan kuesioner kurang dari 56%
dan skala nilai maksimum sebesar 14 atau dalam kategori baik yang artinya ibu
dapat menjawab pertanyaan kuesioner antara 76%-100%. Dari data tersebut
diperoleh mean sebesar 8.36 yang artinya rata-rata responden mampu menjawab
pertanyaan kuesioner antara 56%-75%. Median sebesar 8.00, sedangkan modus
atau data yang sering muncul yaitu skala 10 (dalam kategori cukup). Berdasarkan
data hasil pretest pengetahuan ibu dalam pertolongan pertama tersedak pada balita
sebelum diberikan edukasi media audiovisual dapat diketahui bahwa data terpusat
pada skala 10 atau dalam kategori cukup.
34
Berdasarkan tabel 4.2 di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan ibu
sebelum diberikan edukasi media audiovual pertolongan pertama tersedak pada
balita mayoritas memiliki pengetahuan cukup dengan jumlah 35 orang (41,1%).
32
Responden dengan pengetahuan kurang berjumlah 30 orang (35,2%) dan
responden dengan pengetahuan baik berjumlah 20 orang (25,5%).
Dari tabel 4.3 dapat diketahui bahwa skala pengetahuan ibu dalam pertolongan
pertama tersedak pada balita sebelum diberikan edukasi media audiovisual,
diperoleh nilai minimun sebesar 13 atau dalam kategori baik yang artinya
responden dapat menjawab pertanyaan kuesioner antara 76-100% dan skala nilai
maksimum sebesar 15 atau dalam kategori baik. Dari data tersebut diperoleh
mean sebesar 14.35 yang artinya rata-rata responden mampu menjawab kuesioner
antara 76%-100%. Media sebesar 14.00, sedangkan modus atau data yang sering
muncul yaitu skala 14 (dalam kategori baik). Berdasarkan data hasil posttest
pengetahuan ibu dalam pertolongan pertama tersedak pada balita setelah diberikan
edukasi media audiovisual dapat diketahui bahwa data terpusat pada skala 14 atau
dalam kategori baik.
Tabel 4.4 Distribusi Frekuensi Tingkat Pengetahuan Ibu setelah diberikan
Edukasi Media Audiovisal Pertolongan Pertama Tersedak Pada Balita
Tingkat Pengetahuan Frekuensi (n) Prosentase (%)
Baik 85 100,0%
Cukup 0 0,0%
Kurang 0 0,0%
Total 85 100,0%
Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa tingkat pengetahuan ibu setelah
diberikan edukasi media audiovisual pertolongan pertama tersedak pada balita
semua ibu memiliki pengetahuan baik.
4.2 Pembahasan
4.2.1 Pengetahuan Ibu Sebelum Diberikan Edukasi Media Audiovisual
Pertolongan Pertama Tersedak Pada Balita
Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa tingkat pengetahuan
pertolongan pertama tersedak pada balita sebelum diberikan edukasi melalui
media audiovisual pada ibu di Posyandu Desa Gombong mayoritas dalam
kategori cukup sebanyak 35 responden (41,1%). Hal ini terlihat dari hasil analisis
univariat pre-test diperoleh hasil bahwa dari 85 responden yang menjadi sampel
penelitian diperoleh tingkat pengetahuan pertolongan pertama tersedak pada balita
sebelum diberikan edukasi media audiovisual paling banyak dalam kategori cukup
sebanyak 35 responden, kategori kurang sebanyak 30 responden, dan kategori
baik sebanyak 20 responden.
Dari hasil jawaban kuesioner, diketahui bahwa item kuesioner yang mendapat
nilai paling sedikit adalah item pertanyaan mengenai tanda dan gejala tersedak
dan pertanyaan mengenai teknik pertolongan pertama tersedak. Setelah
diidentifikasi, mayoritas responden yang mendapat nilai pengetahuan kurang
belum pernah terpapar informasi mengenai gejala tersedak dan teknik pertolongan
pertama tersedak pada balita sehingga ketika diberikan pertanyaan mereka
menjawab dengan salah. Beberapa ibu yang mendapat nilai cukup mengatakan
pernah melihat atau mendengar tentang pertolongan pertama tersedak dari media
34
sosial, tetapi mereka hanya sekedar tahu dan belum mendapat edukasi lebih lanjut
mengenai pertolongan pertama tersedak pada balita sehingga ketika menjawab
kuesioner mereka masih bingung dengan jawaban yang harus diberikan.
Pengetahuan pertolongan pertama tersedak pada balita yang benar pada ibu di
Posyandu Desa Gombong sebelum diberikan edukasi media audiovisual secara
umum masih kurang. Pengetahuan seseorang dapat dibagi menjadi tiga yaitu
baik, cukup dan kurang. Seseorang dikatakan memiliki pengetahuan yang baik
apabila seseorang yang menjadi obyek penelitian dapat menjawab 76-100% dari
seluruh pertanyaan. Dikatakan cukup apabila seseorang dapat menjawab dengan
benar 56-75% dari seluruh pertanyaan dan dikatakan memiliki pengetahuan
kurang apabila menjawab dengan benar <56% dari seluruh pertanyaan (Wawan &
Dewi, 2010). Dewi (2019) berpendapat mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi pengetahuan, salah satunya adalah informasi dan media massa.
Informasi yang diperoleh dari pendidikan formal maupun non formal akan
memberikan dampak dalam jangka pendek yang menciptakan perubahan atau
peningkatan terhadap pengetahuan seseorang.
Romadoni et al., (2023) dalam penelitiannya yang berjudul video edukasi tentang
pertolongan pertama pada fraktur ekstremitas terhadap pengetahuan siswa palang
merah remaja, didapatkan bahwa nilai p-value 0,001 sehingga Ho dalam
penelitian ini ditolak yang berarti ada pengaruh video edukasi terhadap
pengetahuan siswa PMR tentang pertolongan pertama fraktur ekstremitas.
Romadoni et al., mengatakan bahwa pengetahuan seseorang dapat dipengaruhi
melalui pendidikan, pengalaman, hubungan sosial ataupun informasi melalui
paparan media seperti media video. Romadoni et al., berpendapat bahwa
peningkatan pengetahuan siswa didorong oleh penyampaian informasi melalui
video edukasi, karena media audiovisual (video) dapat memberikan informasi
lebih maksimal karena memberikan gambaran nyata sehingga mudah untuk
diingat dan dapat berpengaruh besar terhadap peningkatan pengetahuan
responden.
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan analisa data dari hasil penelitian, maka dapat disimpulkan sebagai
berikut:
5.1.1 Tingkat pengetahuan responden sebelum diberikan edukasi media
audiovisual mayoritas memiliki tingkat pengetahuan cukup dengan rata-rata skor
sebanyak 8,36.
5.1.2 Tingkat pengetahuan responden setelah diberikan edukasi media audiovisual
secara total memiliki tingkat pengetahuan baik dengan rata-rata skor sebanyak
14,35.
5.1.3 Terdapat pengaruh edukasi media audiovisual pertolongan pertama tersedak
pada balita terhadap pengetahuan ibu ditandai dengan terjadinya peningkatan
pengetahuan sebelum dan setelah diberikan edukasi media audiovisual dengan
hasil p-value 0.000.
5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan yang terangkum pada kesimpulan,
maka dapat disimpulkan beberapa saran sebagai berikut:
5.2.1 Saran Aplikatif
Diharapkan setelah penelitian ini, ibu dapat mengaplikasikan pengetahuan
pertolongan pertama tersedak pada balita yang telah didapat selama edukasi
apabila ibu menemui kejadian tersedak pada balita.
45
46
Jika dikemudian hari ada tuntutan dari pihak lain atas karya saya, dan telah
melalui pembuktian yang dapat dipertanggung jawabkan, ternyata memang
ditemukan bukti bahwa saya telah melanggar pernyataan ini, maka saya siap
dikenakan sanksi berdasarkan aturan yang berlaku di Universitas Bhamada Slawi.
Fajar Maulana
LAMPIRAN 2
PRODI ILMU KEPERAWATAN LEMBAR
FAKULTAS ILMU KESEHATAN SURAT IZIN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI PENELITIAN
LAMPIRAN 3
PRODI ILMU KEPERAWATAN ANALISA DATA
FAKULTAS ILMU KESEHATAN PENELITIAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI DAN SPSS
KUESIONER PRETEST
No.
Resp P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 TOTAL
1 1 0 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 0 10
2 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 0 0 1 0 1 7
3 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 11
4 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 11
5 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12
6 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
7 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 12
8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
9 0 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 0 1 10
10 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 11
11 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 10
12 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 8
13 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 13
14 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10
15 1 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 1 0 1 0 9
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
17 1 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 0 1 10
18 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 0 1 11
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
20 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 11
21 1 1 1 1 0 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 10
22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 0 0 1 1 0 10
23 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 13
24 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 1 1 10
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
26 1 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 12
27 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 0 0 0 1 10
28 1 0 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 0 11
29 0 0 0 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 8
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 12
31 0 1 1 0 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 1 10
32 1 1 1 0 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 10
33 0 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 11
34 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 0 1 1 1 11
35 1 0 0 0 0 0 0 1 1 0 0 1 1 1 1 6
36 1 0 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8
37 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8
38 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8
39 0 1 1 0 1 0 0 0 0 1 1 1 1 1 0 8
40 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 0 5
41 0 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 7
42 1 1 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 7
43 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8
44 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 10
45 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8
46 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 0 1 5
47 1 1 1 1 0 0 1 0 0 1 1 1 1 0 0 9
48 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10
49 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8
50 1 1 0 0 1 1 1 1 0 0 0 0 0 0 1 6
51 1 1 1 1 0 1 0 1 0 0 0 1 1 1 1 9
52 1 1 1 1 0 0 0 1 1 1 1 1 1 1 1 11
53 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 7
54 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 1 1 1 0 8
55 1 1 1 1 0 0 1 0 1 1 1 0 1 1 0 10
56 1 1 0 1 1 0 1 1 1 0 1 1 1 0 0 10
57 0 0 1 1 1 1 0 1 1 1 1 0 1 1 1 10
58 1 1 1 0 1 1 0 0 0 1 1 0 0 1 1 8
59 1 1 0 1 1 0 0 1 1 1 1 1 1 0 0 10
60 1 0 0 1 0 0 1 0 1 1 0 0 1 1 0 7
61 1 0 1 0 1 0 0 1 1 0 0 1 1 1 0 8
62 1 1 1 0 1 0 0 0 0 0 1 0 0 0 0 1
63 1 0 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 1 0 5
64 1 0 0 0 1 0 0 1 0 1 0 1 0 0 0 5
65 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 1 1 0 4
66 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 3
67 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
68 0 0 0 0 0 0 1 0 0 0 1 1 0 0 1 3
69 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 3
70 0 0 0 0 1 1 1 0 0 0 0 0 1 0 0 4
71 1 0 0 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 3
72 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 5
73 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 0 0 1 1 4
74 1 0 0 0 1 0 1 0 0 1 0 1 0 0 1 5
75 0 0 0 1 0 0 1 1 1 0 0 1 1 0 0 6
76 0 0 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 6
77 1 1 1 1 1 0 0 1 0 0 0 1 0 0 0 7
78 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5
79 0 0 1 1 1 0 0 0 1 0 0 0 1 1 1 7
80 0 1 0 0 1 1 1 1 1 0 0 0 1 1 0 8
81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 13
82 1 1 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 0 0 0 5
83 1 0 0 0 1 0 1 0 0 0 0 1 1 0 0 5
84 1 0 0 0 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 0 2
85 0 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 1 1 0 1 9
KUESIONER POSTTEST
No.
Resp P1 P2 P3 P4 P5 P6 P7 P8 P9 P10 P11 P12 P13 P14 P15 TOTAL
1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
2 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
3 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14
4 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
5 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
6 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
7 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
8 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
9 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14
10 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
11 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
12 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14
13 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
14 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
15 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
16 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
17 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
18 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
19 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
20 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14
21 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
22 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14
23 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
24 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14
25 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
26 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
27 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 1 13
28 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14
29 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
30 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
31 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 14
32 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14
33 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14
34 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14
35 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14
36 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
37 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
38 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
39 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
40 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 14
41 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
42 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14
43 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
44 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
45 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14
46 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 13
47 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
48 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
49 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 14
50 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14
51 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
52 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
53 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 14
54 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
55 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
56 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
57 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
58 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 14
59 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
60 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
61 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
62 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14
63 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 14
64 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
65 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
66 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 13
67 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 13
68 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 13
69 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
70 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 1 13
71 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
72 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14
73 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 14
74 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
75 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
76 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0 1 0 1 1 1 13
77 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 1 14
78 1 1 1 1 1 1 1 0 1 1 1 1 1 1 1 14
79 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
80 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
81 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
82 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
83 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
84 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
85 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 1 15
Frequencies Statistics
PreTest PostTest
N Valid 85 85
Missing 0 0
Frequency Table
Usia
Frequenc Percent Valid Percent Cumulative
y Percent
Remaja
41 48.2 48.2 48.2
Akhir
Dewasa
35 41.2 41.2 89.4
Valid Awal
Dewasa
9 10.6 10.6 100.0
Akhir
Total 85 100.0 100.0
Pendidikan
Frequenc Percent Valid Percent Cumulative
y Percent
PT 3 3.5 3.5 3.5
SD 29 34.1 34.1 37.6
Valid SMA 21 24.7 24.7 62.4
SMP 32 37.6 37.6 100.0
Total 85 100.0 100.0
Pekerjaan
Frequenc Percent Valid Percent Cumulative
y Percent
Ibu Ruma 64 75.3 75.3 75.3
Lainnya 2 2.4 2.4 77.6
Valid Petani 9 10.6 10.6 88.2
Wiraswas 10 11.8 11.8 100.0
Total 85 100.0 100.0
Frequency Table
Pretest
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Baik 20 23.5 23.5 23.5
Cukup 35 41.1 41.1 41.1
Valid
Kurang 30 35.2 35.2 35.2
Total 85 100.0 100.0 100.0
Posttest
Frequenc Percent Valid Cumulative
y Percent Percent
Valid Baik 85 100.0 100.0 100.0
Test Statisticsa
PostTest -
PreTest
Z -8.018b
Asymp. Sig.
(2tailed)
.000
Kepada
Yth. Calon Responden Penelitian di Posyandu Desa Gombong
Dengan hormat,
Saya mengharap jawaban yang saudara berikan sesuai dengan pendapat saudara
sendiri tanpa dipengaruhi oleh orang lain. Saya menjamin kerahasiaan pendapat
dan identitas saudara. Informasi yang saudara berikan hanya akan dipergunakan
untuk mengembangkan ilmu keperawatan dan tidak akan dipergunakan untuk
maksud lain. Atas perhatian dan kesediaannya saya ucapakan terima kasih.
Slawi, Mei 2023 Peneliti
Fajar Maulana
NIM C1019018
Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bersedia untuk berpartisipasi
dalam pengambilan data atau sebagai responden penelitian yang dilakukan oleh
mahasiswa Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Bhamada Slawi yang
bernama Fajar Maulana dengan judul penelitian “Pengaruh Edukasi Media
Audiovidual Terhadap Pengetahuan Ibu Dalam Pertolongan Pertama Tersedak
Pada Balita di Posyandu Desa Gombong”. Saya mengetahui bahwa informasi
yang saya berikan ini besar manfaatnya bagi peningkatan ilmu keperawatan dan
akan dijamin kerahasiannya. Demikian surat persetujuan bersedia berpartisipasi
menjadi responden dalam penelitian ini saya buat untuk digunakan sebagaimana
mestinya.
............................
No. Responden
2. Usia :
3. Jenis Kelamin : Perempuan
4. Pendidikan Terakhir
SD/sederajat
SMP/sederajat
SMA/sederajat
Perguruan Tinggi 5.
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga
Wiraswasta
Pensiunan ASN
Petani
Lainnya
B. Data Khusus
1. Jika anak ibu mengalami kondisi tersumbat pada saluran pernapasan oleh
benda asing atau makanan dapat disebut dengan ... a. Tertelan
b. Tersedak
c. Tersumbat
2. Jika anak mengalami tersedak dapat mengakibatkan ...
a. Kekurangan oksigen
b. Kekurangan minum
c. Kekurangan makan
3. Apakah ibu tahu tersedak adalah gangguan dari ...
a. Gangguan pencernaan
b. Gangguan saluran pernapasan
c. Gangguan penglihatan
4. Menurut ibu di bawah ini yang bukan merupakan penyebab tersedak
adalah?
a. Pada anak yang diberi susu formula dari botol
b. Benda asing yang sering menyumbat seperti makanan padat,
buahbuahan
c. Saat bermain
5. Menurut ibu tanda dan gejala dari tersedak yaitu ...
a. Batuk-batuk, sulit berbicara, mata melotot
b. Berbicara
c. Tertawa
6. Anak yang mengalami tersedak biasanya akan sulit berbicara dan mata
melotot. Hal ini disebut dengan ... a. Tanda dan gejala tersedak
b. Pengertian tersedak
c. Penanganan tersedak
7. Jika anak ibu mengalami tersedak gejala apa yang akan sering muncul ...
a. Tertawa
b. Berbicara
c. Batuk-batuk
8. Apabila anak mengalami batuk-batuk, sesak napas, tidak ada suara
merupakan ...
a. Penyebab tersedak
b. Tanda dan gejala tersedak
c. Penanganan tersedak
9. Manakah yang bukan merupakan jenis dari tersedak?
a. Penyumbatan saluran pernapasan secara total
b. Penyumbatan saluran pernapasan secara parsial
c. Penyumbatan menengah
10. Manakah yang bukan merupakan faktor-faktor penyebab tersedak?
a. Pada saat makan sambil tertawa
b. Makan sambil berbicara
c. Minuman
11. Jika anak tersedak maka, tindakan apa yang akan dilakukan ibu?
a. Tepukan di punggung
b. Diberi minum
c. Dibiarkan saja
12. Penyebab tersedak dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor berikut, kecuali ...
a. Makan sambil tertawa
b. Makan dengan pelan dan hati-hati
c. Memberikan makan atau minum pada anak yang sesak napas
13. Apakah ibu mengetahui tujuan dari menepuk punggung saat anak
tersedak?
a. Agar benda asing menetap
b. Untuk mengupayakan sumbatan benda asing terlepas setelah satu
hentakan
c. Untuk tidak merasa sakit
14. Tepukan punggung adalah tindakan yang dapat ibu lakukan saat anak
mengalami ... a. Tersedak
b. Tertelan
c. Cegukan
15. Hentakan pada perut tidak direkomendasikan untuk anak usia di bawah 1
tahun karena dapat menyebabkan ... a. Cedera pada organ dalamnya
b. Cedera ringan
c. Cedera kaki
PRODI ILMU KEPERAWATAN KUESIONER
FAKULTAS ILMU KESEHATAN PENELITIAN
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI POSTTEST
Petunjuk pengisian kuesioner
1. Bacalah dengan teliti setiap pertanyaan. Kemudian jawablah pertanyaan
dengan benar.
2. Beri tanda (X) pada jawaban yang benar.
A. Identitas Responden
1. Nama :
2. Usia : \
3. Jenis Kelamin :
Perempuan
4. Pendidikan Terakhir
SD/sederajat
SMP/sederajat
SMA/sederajat
Perguruan Tinggi 5.
Pekerjaan
Ibu Rumah Tangga
Wiraswasta
Pensiunan ASN
Petani
Lainnya
B. Data Khusus
1. Jika anak ibu mengalami kondisi tersumbat pada saluran pernapasan oleh
benda asing atau makanan dapat disebut dengan ...
a. Tertelan
b. Tersedak
c. Tersumbat
2. Jika anak mengalami tersedak dapat mengakibatkan ...
a. Kekurangan oksigen
b. Kekurangan minum
c. Kekurangan makan
LAMPIRAN 5
PRODI ILMU KEPERAWATAN LEMBAR
FAKULTAS ILMU KESEHATAN INFORMASI
UNIVERSITAS BHAMADA SLAWI PENELITIAN
Saya Fajar Maulana, mahasiswa S1 Ilmu Keperawatan angkatan 2019 yang akan
melakukan penelitian yang berjudul “Pengaruh Edukasi Media Audiovisual
Terhadap Pengetahuan Ibu Dalam Pertolongan Pertama Tersedak Pada Balita di
Posyandu Desa Gombong” Saya meminta dengan hormat kepada Ibu sebagai
responden dalam penelitian ini dan terimakasih untuk partisipasinya dalam
penelitian yang akan saya lakukan. Saya akan menjelaskan beberapa tahap dari
penelitian ini :
1. Tujuan Penelitian dan Manfaat
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh edukasi media
audiovisual terhadap pengetahuan dan keterampilan ibu dalam pertolongan
pertama tersedak pada balita di posyandu desa Gombong. Adapun manfaat
penelitian ini memberikan pengetahuan kepada ibu bagaimana cara yang tepat
dalam melakukan pertolongan pertama tersedak pada balita.
2. Etika Penelitian
a. Penelitian ini tidak membebankan biaya apapun kepada responden.
b. Seluruh informasi tentang responden dalam penelitian ini adalah rahasia
dan anonim, baik berupa identitas, gambar berupa foto dan lainnya.
c. Penelitian ini tidak menimbulkan kerusakan fisik karena menggunakan
lembar observasi.
Jika ada pertanyaan dan saran tentang penelitian ini, saudara dapat menghubungi
daya dengan nomor handphone 0823-2360-7641 atau e-mail:
fajarkrik123@gmail.com. Jika responden setuju untuk ikut berpartisipasi dalam
penelitian ini, mohon mengisi surat persetujuan yang telah disediakan. Atas
perhatian dan kerja samanya saya ucapkan terima kasih.
Peneliti
Fajar Maulana
LAMPIRAN 6
PRODI ILMU KEPERAWATAN LEMBAR
FAKULTAS ILMU KESEHATAN KONSULTASI