Anda di halaman 1dari 105

44

PROPOSAL

SKRIPSI KELAS IBU BALITA


PENGARUH PELAKSANAAN
TERHADAP PENGETAHUAN TUMBUH KEMBANG
BALITA OLEH IBU
(Studi di Polindes
PENGARUH Sendang Laok
PELAKSANAAN Wilayah
KELAS IBUkerja Puskesmas
BALITA Sukolilo)
TERHADAP
PENGETAHUAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI POLINDES
SENDANG LAOK WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOLILO

NUR LIZA MEGA SINTARA


1230121010

NUR LIZA MEGA SINTARA


1230121010

DOSEN PEMBIMBING
HINDA NOVIANTI, S.ST., M.KES

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2022

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2023
44

SKRIPSI

PENGARUH PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA TERHADAP


PENGETAHUAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI POLINDES
SENDANG LAOK WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOLILO

NUR LIZA MEGA SINTARA


1230121010

DOSEN PEMBIMBING
HINDA NOVIANTI, S.ST., M.KES

PROGRAM STUDI S1 KEBIDANAN


FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA SURABAYA
2023
PENGARUH PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA TERHADAP
PENGETAHUAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI POLINDES
SENDANG LAOK WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOLILO

SKRIPSI

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh


Gelar Sarjana Kebidanan (S.Keb)
Program Studi S1 Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya

NUR LIZA MEGA SINTARA


1230121010

Disetujui Oleh Pembimbing

Hinda Novianti, S.ST., M.Kes


NPP. 07.11.787

ii
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

Sebagai civitas akademik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, saya yang


bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nur Liza Mega Sintara


NIM : 1230121010
Program Studi : S1 Kebidanan
Fakultas : Keperawatan dan Kebidanan
Jenis Karya : Skripsi

Menyatakan bahwa saya tidak melakukan plagiat dalam penulisan skripsi yang
berjudul:
PENGARUH PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA TERHADAP
PENGETAHUAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI POLINDES
SENDANG LAOK WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOLILO

Skripsi ini dibuat dengan sejujurnya dengan mengiuti kaidah etika akademik Prodi
S1 Kebidanan, Fakultas Keperawatan dan Kebidanan, Unversitas Nahdlatul
Ulama Surabaya. Apabila suatu saat nanti terbukti saya akan menerima sanksi
yang telag ditetapkan

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya.

Surabaya, 30 Januari 2023


Yang bersangkutan,

(Nur Liza Mega Sintara)

iii
LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI

Judul: Pengaruh Pelaksanaan Kelas Ibu Balita Terhadap Pengetahuan Tumbuh


Kembang Balita di polindes sendang laok wilayah kerja Puskesmas
Sukolilo

Penyusun : Nur Liza Mega Sintara


NIM : 1230121010
Pembimbing I : Hinda Novianti, S.ST., M.Kes
Tanggal Ujian : 2 Februari 2023

Disetujui Oleh:

Pembimbing I

Hinda Novianti, S.ST., M.Kes


NPP. 07.11.787

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Kebidanan

Nanik Handayani, S.Kep.Ns., M.Kes


NPP. 91.11.327

iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI

PENGARUH PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA TERHADAP


PENGETAHUAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI POLINDES
SENDANG LAOK WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOLILO

SKRIPSI INI TELAH DISETUJU

Pada Tanggal, 10 Februari 2023

Oleh:

Pembimbing I

Hinda Novianti, S.ST., M.Kes


NPP. 07.11.787

Mengetahui,
Ka. S1 Kebidanan

Nanik Handayani, S.Kep.Ns., M.Kes


NPP. 91.11.327

v
LEMBAR PENGUJIAN SKRIPSI

Skripsi ini telah diajukan oleh:


Nama : Nur Liza Mega Sintara
NIM : 1230121010
Program Studi : S1 Kebidanan
Judul : Pengaruh Pelaksanaan Kelas Ibu Balita Terhadap Pengetahuan
Tumbuh Kembang Balita

Skripsi ini telah diuji dan dinilai


Oleh tim penguji pada
Program Studi S1 Kebidanan
Pada tanggal 10 Februari 2023

Tim Penguji, TTD

Penguji I : Nanik Handayani, S.Kep.Ns., M.Kes …………………...

Penguji II : Yunik Windarti, SST., Bdn.,M.Kes …………………...

Penguji III : Hinda Novianti, S.ST., M.Kes …………………...

Mengetahui,
Ka. S1 Kebidanan

Nanik Handayani, S.Kep.Ns., M.Kes


NPP. 91.11.327

vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI
TUGAS AKHIR UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Sebagai sivitas akademik Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, saya yang


bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Nur Liza Mega Sintara
NIM : 1230121010
Program studi : S1 Kebidanan
Fakultas : Kesehatan
Jenis Karya : Skripsi

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, menyetujui untuk memberikan kepada


Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya Hak Bebas Royalti Non ekslusif
(Nonexclusive Royalty-Free Right) atas karya ilmiah saya yang berjudul:
PENGARUH PELAKSANAAN KELAS IBU BALITA TERHADAP
PENGETAHUAN TUMBUH KEMBANG BALITA DI POLINDES
SENDANG LAOK WILAYAH KERJA PUSKESMAS SUKOLILO
Beserta perangkat yang ada (jika diperlukan). Dengan Hak Bebas Royalti Non
ekslusif ini Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama
Surabaya berhak menyimpan, mengalih media / formatkan, mengelola dalam
bentuk pangkalan data (database), merawat dan mempublikasikan Tugas Akhir
saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis / pencipta dan
sebagai pemilik Hak Cipta.
Demikian pernyataan ini saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di : Surabaya
Pada tanggal : 02 Februari 2023
Yang menyatakan,

Nur Liza Mega Sintara


1230121010

vii
ABSTRAK

Balita kurang gizi dan keterlambatan tumbuh kembang masih banyak


ditemukan di Indonesia, sehingga perlu memerlukan perhatian yang lebih
mencari penanganannya. Penelitian ini bertujuan untuk pengaruh pelaksanaan
kelas ibu balita terhadap pengetahuan tumbuh kembang balita di Polindes
Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo.
Desain penelitian Quasy Eksperimen pre – test and post – test one group
design. Populasinya adalah ibu balita di Polindes Sendang Laok wilayah kerja
Puskesmas Sukolilo sejumlah 34 ibu, dengan besar sampel 31 ibu. Teknik
pengambilan sampel non probability sampling dengan simple random.
Variabel independen adalah kelas ibu balita dan variabel dependen
pengetahuan tumbuh kembang balita. Instrumen menggunakan kuesioner. Uji
statistik menggunakan uji Wilcoxon.
Hasil penelitian menunjukan pengetahuan sebelum dilakukan kelas ibu
balita sebagian besar (58.1%) adalah kurang. Pengetahuan setelah diberikan
kelas ibu balita hampir setengahnya (45.2%) adalah cukup. Hasil uji
didapatkan p-value 0,000 < 0,05, jadi H0 ditolak ada pengaruh Kelas Ibu
Balita Terhadap Pengetahuan Tumbuh Kembang Balita di Polindes Sendang
Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo.
Kesimpulan dari penelitian ini pengetahuan tentang tumbuh kembang
balita semakin meningkat dengan adanya kelas ibu balita.

viii
ABSTRACT

Malnourished toddlers and growth and development delays are still


commonly found in Indonesia, so they need more attention to seek treatment.
This study aims to determine the effect of implementing toddler mother classes
on toddler growth and development knowledge at the Sendang Laok Polindes
in the working area of the Sukolilo Health Center.
Quasy research design Pre-test and post-test one group design
experiment. The population is mothers under five at the Sendang Laok
Polindes in the working area of the Sukolilo Health Center with a total of 34
mothers, with a sample size of 31 mothers. The sampling technique is non-
probability sampling with simple random. The independent variable is the
class of the mother of the toddler and the dependent variable is the knowledge
of the growth and development of the toddler. The instrument uses a
questionnaire. Statistical test using the Wilcoxon test..
The results of the study showed that the majority of mothers (58.1%) had
insufficient knowledge prior to class. Knowledge after being given classes by
mothers of toddlers, almost half (45.2%) was sufficient. The test results
obtained a p-value of 0.000 <0.05, so H0 was rejected. There was an
influence of Toddler Mother Class on Toddler Growth and Development
Knowledge at the Sendang Laok Polindes in the work area of the Sukolilo
Health Center.
The conclusion of this study is that knowledge about the growth and
development of toddlers is increasing with the toddler mother class

ix
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI

Skripsi ini tidak dipublikasikan namun tersedia di perpustakaan dalam


lingkungan Nahdlatul Ulama Surabaya, diperkenankan sebagai referensi
kepustakaan, tetapi pengutipan harus seijin Nahdlatul Ulama Surabaya dan harus
melibatkan nama penyusun sesuai etika ilmiah Dokumen skripsi ini dalam bentuk
hard copy dan soft copy merupakan hak milik Nahdlatul Ulama Surabaya

x
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah penulis panjatkan kehadirat Allah SWT karena atas


Rahmat dan Karunia-Nya penulis mampu menyelesaikan penulisan skripsi ini
dengan judul : “pengaruh pelaksanaan kelas ibu balita terhadap pengetahuan
tumbuh kembang balita di polindes Sendang Laok Wilayah Kerja Puskesmas
Sukolilo’’. Dalam menyelesaikan penulisan skripsi ini tentunya tidaklah lepas
dari bantuan berbagai pihak, untuk itu penulis ingin mengucapkan terima kasih
kepada:
1. Hinda Novianti, S.ST., M.Kes, selaku dosen pembimbing yang telah
memberikan banyak arahan dan masukan kepada penulis dalam
menyelesaikan skripsi skripsi ini.
2. Nanik Handayani, Amd.Keb., M. Kes, selaku Kaprodi S1 Kebidanan
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, yang telah memberikan kesempatan
menyusun skripsi.
3. Khamidah, S.Kep., Ns., M.Kep, selaku Dekan Fakultas Kesehatan Universitas
Nahdlatul Ulama Surabaya, yang telah memberikan kesempatan menyusun
skripsi.
4. Prof. Dr. Ir. Achmad Jazidie M.Eng, selaku Rektor Universitas Nahdlatul
Ulama Surabaya
5. Responden yang beredia untuk menjadi responden pada penelitian ini.
6. Keluarga atas dukungan dan doa yang selalu diberikan sehingga skripsi ini
dapat selesai pada waktunya
7. Rekan seangkatan tahun 2021 dan pihak – pihak terkait yang banyak
membantu dalam penyusunan skripsi ini.
Semoga Allah SWT memberikan balasan atas support, bimbingan, serta
segala hal yang diberikan selama penyusunan penelitian ini. Penulis menyadari
bahwa skripsi ini jauh dari kesempurnaan, kritik dan saran yang membangun dari
pembaca sangat diharapkan demi perbaikan skripsi ini.
Akhir kata, saya selaku penulis berharap semoga skripsi ini dapat bermanfaat
bagi penulis dan bagi pembaca semua pada umumnya.

Surabaya, 02 Februari 2023


Penulis

Nur Liza Mega Sintara

xi
1230121010

DAFTAR ISI

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS.......................................................iii


LEMBAR PERSETUJUAN SKRIPSI...................................................................iv
LEMBAR PENGESAHAN SKRIPSI.....................................................................v
LEMBAR PENGUJIAN SKRIPSI.........................................................................vi
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI TUGAS AKHIR
UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS..............................................................vii
ABSTRAK............................................................................................................viii
ABSTRACT..............................................................................................................ix
PEDOMAN PENGGUNAAN SKRIPSI.................................................................x
KATA PENGANTAR............................................................................................xi
DAFTAR ISI..........................................................................................................xii
DAFTAR GAMBAR.............................................................................................xv
DAFTAR TABEL.................................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii
BAB 1 PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang..................................................................................................1
B. Rumusan Masalah.............................................................................................4
C. Tujuan Penelitian..............................................................................................4
1. Tujuan Umum...................................................................................................4
2. Tujuan Khusus..................................................................................................4
D. Manfaat penelitian............................................................................................5
1. Manfaat Teoretis...............................................................................................5
2. Manfaat Praktis.................................................................................................5
BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA............................................................................6
A. Kelas Ibu Balita.................................................................................................6
1. Pengertian Kelas Ibu Balita..............................................................................6
B. Pengetahuan....................................................................................................12
1. Pengertian Pengetahuan..................................................................................12
2. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan.......................................................15
3. Kategori Tingkat Pengetahuan........................................................................16
C. Tumbuh Kembang..........................................................................................16
1. Pengertian Pertumbuhan.................................................................................16
2. Pengertian Perkembangan...............................................................................17
3. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak..................................................................17
4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak.........................19
5. Aspek-Aspek Tumbuh Kembang Anak..........................................................20
BAB 3 KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN...................23

xii
A. Kerangka Konsep............................................................................................23
B. Hipotesis.........................................................................................................24
BAB 4 METODE PENELITIAN........................................................................25
A. Jenis dan Rancang Bangun.............................................................................25
1. Jenis Penelitian................................................................................................25
2. Rancang Bangun Penelitian............................................................................25
B. Populasi Penelitian..........................................................................................26
C. Sampel, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel..................................26
1. Sampel.............................................................................................................26
2. Besar Sampel..................................................................................................27
3. Cara Pengambilan Sampel..............................................................................27
D. Lokasi dan Waktu Penelitian..........................................................................28
1. Lokasi Penelitian.............................................................................................28
2. Waktu Penelitian.............................................................................................28
E. Kerangka Kerja Penelitian..............................................................................29
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional.................................................30
1. Identifikasi Variabel........................................................................................30
2. Definisi Operasional.......................................................................................30
G. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data........................................31
1. Instrumen Penelitian.......................................................................................31
H. Pengolahan dan Analisis Data........................................................................33
1. Pengolahan Data.............................................................................................33
I. Analisis Data...................................................................................................35
1. Analisa Univariat............................................................................................35
2. Analisa Bivariat..............................................................................................35
J. Etika Penelitian...............................................................................................36
1. Nilai Sosial......................................................................................................36
2. Nilai ilmiah.....................................................................................................37
3. Pemerataan beban dan manfaat.......................................................................37
4. Potensi manfaat dan resiko.............................................................................38
5. Bujukan atau ekspolitasi (undak)....................................................................38
6. Rahasia atau privasi........................................................................................38
7. Informed consent............................................................................................39
BAB 5 HASIL PENELITIAN.............................................................................40
A. Gambaran Lokasi Penelitian...........................................................................40
B. Data Univariat.................................................................................................41
1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden........................................41
2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden.............................41
3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden...............................42
C. Data Bivariat...................................................................................................42
1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pre Test Pengetahuan...............................42
2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Post Test Pengetahuan..............................43

xiii
3. Pengaruh Kelas Ibu Balita Terhadap Pengetahuan Tumbuh Kembang
Balita...............................................................................................................43
BAB 6 PEMBAHASAN.....................................................................................43
A. Pengetahuan Tumbuh Kembang Ibu Sebelum Mengikuti Kelas Ibu Balita
Di Polindes Sendang Laok Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo....................43
B. Pengetahuan Tumbuh Kembang Ibu Sesudah Mengikuti Kelas Ibu Balita
Di Polindes Sendang Laok Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo....................45
C. Pengaruh Kelas Ibu Balita Terhadap Pengetahuan Tumbuh Kembang
Balita Di Polindes Sendang Laok Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo..........47
BAB 7 SIMPULAN DAN SARAN....................................................................48
A. Simpulan.........................................................................................................48
B. Saran...............................................................................................................48
DAFTAR PUSTAKA............................................................................................49
LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI.....................................................................81

xiv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 3.2 Kerangka Konsep pengaruh pelaksanaan kelas ibu balita terhadap
pengetahuan tumbuh kembang balita oleh ibu di Polindes
Sendang Laok Wilayah kerja Puskesmas Sukolilo...........................23
Gambar 4.1 Kerangka Kerja..................................................................................29

xv
DAFTAR TABEL

Tabel 4.1 Rancangan Penelitian Eksperiment........................................................26


Tabel 4.2 Definisi Operasional..............................................................................31
Tabel 5.1 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di Polindes Sendang
Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo.................................................41
Tabel 5.2 Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan responden di Polindes
Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo...................................41
Tabel 5.3 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan responden di Polindes
Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo...................................42
Tabel 5.4 Distribusi frekuensi berdasarkan pre test pengetahuan di Polindes
Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo...................................42
Tabel 5.5 Distribusi frekuensi berdasarkan post test pengetahuan di Polindes
Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo...................................43
Tabel 5.6 Pengaruh kelas ibu balita terhadap pengetahuan tumbuh kembang balita
di Polindes Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo................43

xvi
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Izdin Penelitian.........................................................................51


Lampiran 2 Surat Balasan Izdin Penelitian............................................................52
Lampiran 3 Surat Laik Etik....................................................................................53
Lampiran 4 Format Pengajuan Judul.....................................................................54
Lampiran 5 Information For Consent....................................................................55
Lampiran 6 Informed Consent...............................................................................59
Lampiran 7 Pengunduran Diri................................................................................61
Lampiran 8 Lembar Persetujan..............................................................................62
Lampiran 9 Lembar Kuesioner..............................................................................63
Lampiran 10 Kunci Jawaban..................................................................................72
Lampiran 11 Rekapitulasi......................................................................................74
Lampiran 12 Statistic.............................................................................................77

xvii
44

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Gizi merupakan substansi organik yang dibutuhkan oleh tubuh dan

menjadi faktor yang mempengaruhi kualitas tumbuh kembang manusia.

Masa kanak-kanak adalah awal yang baik untuk pemenuhan gizi karena

harus dimulai sedini mungkin. Namun yang masih menjadi problematika

dan masih menjadi isu sentral adalah tidak terpenuhinya gizi (Pahlevi,

2012). Masalah gizi kurang pada balita dapat terjadi karena pengetahuan ibu

yang rendah terhadap pemenuhan gizi untuk kecukupan tumbuh kembang

balita, dengan adanya masalah tersebut program kelas balita dibentuk untuk

memberikan pengaruh terhadap ibu terkait pengetahuan tumbuh kembang

pada balita yang baik dan tepat, program tersebut dibentuk untuk mencegah

dan melakukan peningkatan pengetahuan ibu mengenai tumbuh kembang

balita melalui program kelas ibu balita. Kelas ibu balita diselenggarakan

secara partisipatif: artinya para ibu tidak diposisikan hanya menerima

informasi karena posisi pasif cenderung tidak efektif dalam merubah

prilaku. Oleh sebab itu kelas ibu balita dirancang dengan metode belajar

partisipatoris dimana para ibu tidak dipandang sebagai murid, melainkan

sebagai warga belajar (Kemenkes, 2018).

Menurut World Health Organization (WHO) pada tahun 2018 terdapat

49 juta balita yang mengalami gizi kurang dan hampir 17 juta balita

mengalami gizi buruk dengan patokan nilai ideal status gizi 2 SD sampai
dengan -2 SD (WHO, 2018). Berdasarkan pantauan Status Gizi yang

dilakukan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2018,

bayi usia dibawah lima tahun (Balita) yang mengalami masalah gizi

mencapai 17,8%. Jumlah tersebut terdiri dari balita yang mengalami gizi

buruk 3,8% dan gizi kurang 14%. Menurut status gizi berdasarkan Indeks

Tinggi Badan (TB). Data survei Status Gizi Balita Indonesia (SGBI) 2021,

prevalensi stunting masih di angka 24,4 persen atau sebanyak 5 juta lebih

balita mengalami stunting dari sekitar 23 juta jumlah anak di Indonesia

(Kemenkes RI, 2022) gizi kurang atau yang tidak terpenuhi dengan baik

pada balita dapat berpengaruh terhadap tumbung kembang, resikonya akan

mengalami keterlambatan sehingga tumbung kembang balita tidak sesuai

dengan SSDTIK yang merupakan standart balita dalam tumbuh kembang

sesuai dengan usia.

Masalah status gizi kurang pada anak balita mencapai 30,79% (2018).

Masalah kekurangan gizi (underweight) pada anak balita sejumlah 17,68%,

masalah anak balita kurus (wasting) sejumlah 10,19%, masalah kegemukan

(obesitas) terjadi penurunan dari 11,90% menjadi 8,04% dari tahun 2013

sampai tahun 2018 (Riskesdas, 2018). Pada tahun 2018 di jawa Timur

tercatat gizi buruk dan kurang sejumlah 16.80% (Riskesdas, 2018). Pada

tahun 2017-2019 di Bangkalan tercatat status gizi buruk sejumlah 355 balita

(Dinkes Bangkalan, 2020). Di Puskesmas Sukolilo tercatat sejumlah 39.1%

balita mengalami gizi kurang. Di Polindes Sendang Laok Wilayah kerja

Puskesmas Sukolilo pada bulan Agustus 2022 tercatat 13% balita yang

2
mengalami gizi kurang, September 12% 2022 balita yang mengalami gizi

kurang dan Oktober 13% 2022 balita yang mengalami gizi kurang.

Faktor penyebab masalah status gizi pada balita diklasifikasikan sebagai

penyebab langsung dan tidak langsung. Faktor penyebab langsung masalah

status gizi balita karena asupan makanan dan infeksi penyakit. Faktor tidak

langsung karena ketersediaan pangan dalam rumah tangga, pendidikan,

pengetahuan, sikap, pola asuh, keterjangkauan pelayanan kesehatan,

kesehatan lingkungan dan jumlah anak dalam keluarga (Nor Laila, 2020).

Status gizi yang baik bergantung dari asupan nutrisi yang juga dipengaruhi

oleh konsumsi makan (Astuti, 2016)

Masalah gizi bisa timbul akibat berbagai faktor yang saling berkaitan

satu dengan yang lainnya. Salah satu faktornya adalah kesadaran yang

kurang tentang pentingnya gizi. Kurangnya kesadaran gizi pada berbagai

golongan masyarakat merupakan penyebab utama kurang gizi. Hal ini

disebabkan belum dipahaminya arti gizi untuk kehidupan, sehingga dalam

hidupnya mereka belum mengupayakan pangan bergizi. Selain itu masih

banyak dijumpai perilaku yang kurang mendukung serta rendahnya taraf

pendidikan masyarakat (Achmadi, 2012). Peristiwa kesulitan makan pada

anak bisa terjadi dan biasanya berlangsung lama. Dampak yang timbul

adalah gangguan asupan gizi seperti kekurangan kalori, protein, vitamin,

mineral, elektrolit dan anemia (Astuti, 2016). Dampak lainnya akan

beresiko timbulnya kecacatan dengan angka kesakitan serta terjadi

kematian. Angka kematian anak prasekolah yang disebabkan kekurangan

3
gizi sedang dan ringan justru jauh lebih besar disebabkan karena faktor

kekurangan gizi (Widodo, 2010)

Upaya yang bisa dilakukan untuk mendeteksi tumbuh kembang balita

oleh ibu agar asupan nutrisinya terpenuhi dengan cara melaksanakan kelas

ibu balita. Kelas Ibu balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai

anak berusia antara 0 sampai 6 tahun secara bersama-sama berdiskusi, tukar

pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi dan

stimulasi pertumbuhan dan perkembangan dibimbing oleh fasilitator, dalam

hal ini digunakan buku KIA (Kemenkes RI, 2022).

B. Rumusan Masalah

Apakah ada pengaruh pelaksanaan kelas ibu balita terhadap pengetahuan

tumbuh kembang balita di Polindes Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas

Sukolilo?

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Menganalisis pengaruh pelaksanaan kelas ibu balita terhadap

pengetahuan tumbuh kembang balita di Polindes Sendang Laok wilayah

kerja Puskesmas Sukolilo.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi pengetahuan tumbuh kembang ibu sebelum mengikuti

kelas ibu balita di Polindes Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas

Sukolilo

4
b. Mengidentifikasi pengetahuan tumbuh kembang ibu sesudah mengikuti

kelas ibu balita di Polindes Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas

Sukolilo

c. Menganalisis pengaruh kelas ibu balita terhadap pengetahuan tumbuh

kembang balita di Polindes Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas

Sukolilo.

D. Manfaat penelitian

1. Manfaat Teoretis

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat untuk pengembangan ilmu

pengetahuan tentang pengaruh pelaksanaan kelas ibu balita terhadap

pengetahuan deteksi tumbuh kembang balita.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi tempat penelitian

Penelitian ini diharapkan dijadikan bahan edukasi pengembangan

pengetahuan peningkatan pelaksanaan kelas ibu balita terhadap

pengetahuan tumbuh kembang balita

b. Bagi responden

Penelitian ini diharapkan bisa menambah wawasan responden tentang

bagaimana deteksi tumbuh kembang balita

c. Bagi institusi

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai sumber informasi dan

pengembangan penelitian selanjutnya mengenai deteksi tumbuh

kembang balita.

5
44

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kelas Ibu Balita

1. Pengertian Kelas Ibu Balita

Kelas ibu balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai anak

berusia antara 0 sampai 5 tahun secara bersamasama berdiskusi, tukar

pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehatan, gizi

dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangannya dibimbing oleh

fasilitator, dalam hal ini digunakan Buku KIA. Tujuan kelas ibu balita

yaitu meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku ibu dengan

menggunakan Buku KIA dalam mewujudkan tumbuh kembang Balita

yang optimal (Kemenkes RI, 2022)

Kelas Ibu Balita diselenggarakan secara partisipatif: artinya para ibu

tidak diposisikan hanya menerima informasi karena posisi pasif cenderung

tidak efektif dalam merubah prilaku. Oleh sebab itu Kelas Ibu Balita

dirancang dengan metode belajar partisipatoris dimana para ibu tidak

dipandang sebagai murid, melainkan sebagai warga belajar. Dalam

prakteknya para ibu didorong untuk belajar dari pengalaman sesama,

sementara fasilitator berperan sebagai pengarah kepada pengetahuan yang

benar. Fasilitator bukanlah guru atau dosen yang mengajari, namun dalam

lingkup terbatas dapat menjadi sumber belajar. Pelaksanaan kelas ibu

balita terdiri dari:


a. Persiapan

Pelaksanaan Kelas Ibu Balita adalah kegiatan yang harus dipersiapkan

sebaik mungkin. Persiapan ini dilaksanakan dalam ruang lingkup yang

lebih kecil (kecamatan/desa/kelurahan) dengan melibatkan sejumlah

unsur lokal seperti Poskesdes/Polindes/Puskesmas, bidan, kader

Posyandu, dan tokoh masyarakat, PKK, Guru TK. Poin paling penting

dari pertemuan awal adalah mendapatkan dukungan penuh dari

segenap pihak, terutama sekali camat, kepala desa dan lurah berupa

tenaga, fasilitas maupun finansial. Persiapan pelaksanaan Kelas Ibu

Balita meliputi:

1) Identifikasi sasaran

Penyelenggara Kelas Ibu Balita perlu mempunyai data sasaran

jumlah ibu yang mempunyai balita antara 0 sampai 5 tahun dan

kemudian mengelompokannya jadi kelompok usia 0-1 tahun, 1-2

tahun, dan 2-5 tahun. Data dapat diperoleh dari Sistem informasi

Posyandu, Puskesmas atau dikumpulkan atas kerjasama dengan

Dasawisma

2) Mempersiapkan tempat dan sarana belajar

Tempat kegiatan adalah tempat yang disediakan oleh

pemerintahan setempat (camat/desa/lurah). Tempat belajar

sebaiknya tidak terlalu jauh dari rumah warga belajar. Sarana

belajar mencakup kursi, tikar, karpet, alat peraga dan alat-alat

praktek/demo. Jika peralatan membutuhkan listrik perlu

diperhatikan apakah tempat belajar mempunyai aliran listrik

7
Oleh karena ibu-ibu membutuhkan konsentrasi untuk mengikuti

setiap materi, gangguan yang ditimbulkan bayi perlu diatasi

dengan menyediakan ruangan untuk bayi bermain. Sebaiknya ibu-

ibu peserta dianjurkan datang dengan suami atau kerabat yang

dapat mengasuh bayi/anak saat ibu mengikuti kelas. Di ruang

bermain bayi perlu disediakan mainan sesuai usia. Hindarkan

penggunaan mainan yang menimbulkan bunyi supaya tidak

mengganggu kegiatan Kelas Ibu Balita

3) Mempersiapkan materi

Persiapan materi mencakup pembuatan jadwal belajar yang terdiri

dari jam, topik/materi, nama fasilitator dan daftar alat bantu (flip

chart/lembar balik, kertas plano, spidol, kartu metaplan, dsb.)

untuk setiap materi.

4) Mengundang ibu yang mempunyai anak berusia antara 0– 5 tahun

Undangan disampaikan secara lisan maupun tertulis. Pastikan

apakah undangan sudah sampai kepada sasaran

5) Mempersiapkan tim fasilitator dan narasumber

Menyusun pembagian kerja diantara fasilitator dan narasumber.

Pembagian ini akan terlihat dalam jadwal belajar

6) Menyusun rencana anggaran

Anggaran perlu ditata dengan baik, termasuk rancangan

pelaporannya. Perlu juga dipastikan apakah ada bantuan keuangan

dari pihak ketiga.

8
b. Penyelenggaraan Kelas Ibu Balita

1) Tahap Persiapan

Sebelum Kelas Ibu Balita dilaksanakan para penyelenggara perlu

melakukan pertemuan untuk membicarakan berbagai hal yang

berkaitan dengan teknis pengelolaan kelas. Misalnya, siapa yang

akan bertugas sebagai fasilitator, fasilitator pembantu, perekam

proses (pencatat proses pelaksanaan kelas), pengasuh anak

sementara ibu-ibu mengikuti kelas, dan sebagainya.

2) Pelaksanaan Kelas Ibu-balita

Fasilitator dituntut untuk mampu membuat suasana kelas menjadi

menyenangkan bagi seluruh warga belajar. Untuk itu diperlukan

sikap yang ramah, tabah, dan kemampuan untuk membuat

permainan- permainan yang memecah kebekuan (ice breaking)

dan mengasyikan. Topik-topik yang dibahas dalam setiap

pertemuan disesuaikan dengan kebutuhan warga belajar. Oleh

sebab itu fasilitator perlu mengidentifikasi, baik melalui data

maupun diskusi dengan warga belajar, materi apa yang dianggap

tepat. Metode yang ditentukan adalah metode belajar orang

dewasa (andragogy) yang menekankan pada partisipasi warga

belajar dan penggunaan pengalaman sebagai sumber belajar.

Ceramah dibolehkan dalam batas waktu tertentu (tidak lebih 25%

dari total waktu). Untuk sesi yang memerlukan praktek, fasilitator

dapat menyiapkan materi-materi kebutuhan praktek seperti alat-

alat praktek memasak untuk makanan pendamping ASI ,

9
memberikan pertolongan pertama, dan sebagainya. Fasilitator

harus memahami sebaik mungkin prosedur, metode dan teknik

memfasilitasi orang-orang dewasa dalam belajar. Prinsip

memfasilitasi dapat dipahami. Rekam proses atau pencatatan

proses pelaksanaan kelas secara rinci sangat penting dilaksanakan.

Hasil rekam proses dapat digunakan sebagai alat untuk

mengevaluasi serta meningkatkan kualitas kelas pada masa

mendatang.

Waktu penyelenggaraan Kelas Ibu Balita harus diatur sedemikian

rupa dan ditepati. Dari uji coba di lapangan waktu yang ideal

untuk setiap sesi adalah antara 45 sampai 60 menit. Ibu-ibu

kehilangan konsentrasi apabila satu sesi menghabiskan waktu

lebih dari satu jam. Jika sesi memakan waktu panjang fasilitator

diharapkan dapat membuat modifikasi sesuai dengan ketersediaan

waktu warga belajar.

c. Monitoring dan Evaluasi

Monitoring adalah kegiatan pemantauan pelaksanaan Kelas Ibu Balita.

Pelaksanaan Kelas Ibu Balita diiringi oleh kegiatan monitoring dan

evaluasi berkala dan berkesinambungan. Monitoring dilakukan oleh

Tim Kecamatan, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota beserta sektor dan

Dinas Kesehatan Provinsi beserta sektor dengan menggunakan

instrumen. Data-data hasil monitoring secara bersama-sama dengan

data hasil evaluasi digunakan sebagai acuan untuk memperbaiki

kualitas pelaksanaan Kelas Ibu Balita pada tahap berikutnya. Kegiatan

10
monitoring dilakukan secara berkala dan juga berjenjang mulai dari

tingkat kecamatan/nagari, kabupaten/kota dan provinsi. Agar hasil

monitoring dapat terdokumentasi dengan baik diperlukan perangkat

monitoring.

Dokumentasi hasil monitoring yang baik dapat dijadikan sebagai

bahan evaluasi guna perbaikan materi dan metode kelas ibu pada

waktu-waktu mendatang. Evaluasi dilakukan dengan menggunakan

perangkat evaluasi (instrumen) yang lebih spesifik berupa daftar isian

yang disusun dengan indikator-indikator tertentu. Evaluasi oleh

pelaksana (Bidan/Bidan kordinator/Dokter) dilakukan pada setiap

pertemuan Kelas Ibu Balita. Menggunakan registrasi yang sudah ada

seperti Kohort ibu, kohort bayi dan kohort balita dan pelaporan

menjadi kegiatan stimulan tumbuh kembang balita (LB3 KIA).

d. Jadwal Kelas Ibu balita dan Materi

Jadwal kelas ibu balita biasanya dilaksanakan setiap bulan pada

minggu ke 2 dan berlokasi diposyandu balita Sendang Laok. Materi

yang diberikan pada ibu balita tentang pengetahuan tumbuh kembang,

kecukupan pemenuhan gizi pada balita dan imuninasi yang harus

diberikan beserta ASI eksklusif.

Partisipasi ibu dalam kelas ibu balita merupakan salah satu

perilaku. Perilaku dibedakan antara perilaku tertutup (covert) dan

perilaku terbuka (overt). Perilaku adalah totalitas yang terjadi pada

orang yang bersangkutan. Perkataan lain, perilaku adalah keseluruhan

(totalitas). Pemahaman dan aktivitas seseorang yang merupakan hasil

11
bersama antara faktor internal dan eksternal. Perilaku seseorang

adalah sangat kompleks dan mempunyai bentangan ruang sangat luas.

Benyamin bloom pada tahun 1908 dalam buku Notoadmodjo tahun

2010 seorang ahli psikologi pendidikan, membedakan adanya tiga

area wilayah, renan atau domain perilaku,yakni kognitif (cognitive),

afektif (affective) dan psikomotor (psychomotor). Kemudian oleh ahli

pendidikan Indonesia, ketiga domain ini diterjemahkan kedalam cipta

(kognitif), rasa (afektif) dan karsa (psikomotor), atau peri cipta, peri

rasa dan peri tindak (Notoatmodjo, 2018)

B. Pengetahuan

1. Pengertian Pengetahuan

Pengetahuan adalah hasil pengindraan manusia, atau hasil tahu

seseorangterhadap objek melalui indra yang dimilikinya (mata, hidung,

telinga, dan sebagainya). Dengan sendirinya, pada waktu pengindraan

sampai menghasilkan pengetahuan tersebut sangat dipengaruhi oleh

intensitas perhatian dan persepsi terhadap objek. Sebagian besar

pengetahuan seseorang diperoleh melalui indra pendengaran yaitu telinga

dan indra penglihatan yaitu mata (Notoatmodjo, 2018).

Pengetahuan adalah sesuatu yang diketahui berkaitan dengan proses

pembelajaran. Proses belajar ini dipengaruhi berbagai faktor dari dalam,

seperti motivasi dan faktor luar berupa sarana informasi yang tersedia,

serta keadaan sosial budaya.Pengetahuan adalah informasi atau maklumat

yang diketahui atau disadari oleh seseorang (Riyanto, 2013).

12
a. Proses terjadinya pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 2018) pengetahuan mengungkapkan bahwa

sebelumorang mengadopsi perilaku baru didalam diri orang tersebut

terjadi proses sebagai berikut:

1) Kesadaran (Awareness), dimana orang tersebut menyadari dalam

arti mengetahui terlebih dahulu terhadap stimulasi (obyek).

2) Merasa (Interest), tertarik terhadap stimulasi atau obyek tersebut

dan sikap obyek mulai timbul

3) Menimbang-nimbang (Evaluation), terhadap baik dan tidaknya

stimulasi tersebut bagi dirinya, hal ini berarti sikap responden

sudah lebih baik lagi.

4) Mencoba (Trial), dimana subyek mulai mencoba melakukan

sesuatu sesuai dengan apa yang dikehendaki.

5) Adaption, dimana subyek telah berperilaku baru sesuai dengan

pengetahuan, kesadaran dan sikap terhadap stimulasi.

b. Tingkat pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 2018) pengetahuan yang dicakup dalam

domain kognitif mempunyai 6 tingkatan yaitu:

1) Tahu (know)

Tahu artinya hanya sebagian recall (memanggil) memory yang

telah ada sebelumnya setelah mengamati sesuatu. Misalkan: tahu

bahwa buat tomat banyak mengandung vitamin C. Untuk

mengetahui atau untuk mengukur bahwa orang tahu sesuatu dapat

13
menggunakan pertanyaan- pertanyaan, Misalkan: apa tanda-tanda

anak kurang gizi dan sebagainya

2) Memahami (comprehension)

Memahami suatu objek bukan sekedar tahu terhadap objek

tersebut, tidak sekedar dapat menyebutkan, tetapi orang tersebut

harus dapat menginterprestasikan secara benar tentang objek yang

diketahui tersebut. Misalkan, orang memahami cara pemberantasan

penyakit demam berdarah, bukan hanya sekedar menyebutkan 3 M

(mengubur, menutup dan menguras), tetapi harus dapat

menjelaskan mengapa harus menutup, menguras dan sebagainya.

3) Aplikasi (application)

Aplikasi diartikan apabila orang yang telah memahami objek yang

dimaksud dapat menggunakan atau mengaplikasikannya. Misalkan,

seseorang yang telah paham tentang proses perencanaan, ia harus

dapat membuat perencanaan program kesehatan ditempat ia bekerja

atau dimana saja.

4) Analisis (analysis)

Analisis adalah kemampuan seseorang untuk menjabarkan dan

memisahkan, kemudian mencari hubungan antara komponen-

komponen yang terdapat dalam suatu masalah atau objek yang

diketahui

14
5) Sintesis (synthesis)

Sintesisis menunjukan suatu kemampuan seseorang untuk

merangkum atau meletakkan dalam suatu hubungan yang logis dari

komponen-komponen pengetahuan yang dimiliki.

6) Evaluasi (evaluation)

Evaluasi berkaitan dengan kemampuan seseorang untuk melakukan

justifikasi atau penilaian terhadap suatu objek tertentu. Penilaian ini

dengan sendirinya didasarkan pada suatu kriteria yang ditentukan

sendiri atau norma- norma yang berlaku di masyarakat

2. Faktor yang mempengaruhi pengetahuan

Menurut (Notoatmodjo, 2018), ada fator penyebab yang

mempengaruhi pengetahuan yaitu:

a. Tingkat pendidikan

Pendidikan ialah salah satu usaha untuk meningkatkan karakter

seseorang agar orang tersebut dapat memiliki kemampuan yang baik.

Pendidikan ini mempengaruhi sikap dan tata laku seseorang untuk

mendewasakan melalui pengajaran

b. Pemberian penyuluhan

Pemberian penyuluhan merupakan transfer informasi berdasarkan

pengetahuan yang didapatkan dari pembelajaran, atau instruksi.

Penyuluhan diberikan melalui media tertentu untuk meningkatkan

pengetahuan karena dibutuhkan dalam kelangsungan hidup dan

interaksi yang perlu diterapkan.

15
c. Lingkungan

Lingkungan ialah segala suatu yang ada disekitar individu, baik itu

lingkungan fisik, biologis, maupun sosial.

d. Usia

Usia dapat mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia maka akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuannya semakin membaik

3. Kategori Tingkat Pengetahuan

Menurut (Arikunto, 2013), tingkat pengetahuan dikategorikan menjadi

tiga kategori dengan nilai sebagai berikut:

a. Tingkat pengetahuan baik: nilai 76-100%

b. Tingkat pengetahuan cukup: nilai 56-75%

c. Tingkat pengetahuan kurang: nilai <56%

C. Tumbuh Kembang

1. Pengertian Pertumbuhan

Pertumbuhan (growth) adalah proses bertambahnya ukuran atau

dimensi tubuh karena meningkatnya jumlah dan ukuran sel. Pertumbuhan

dapat diidentifikasí dengan melakukan pengukuran antropometri yang

ditandai dengan terjadinya perubahan ukuran fisik serta perubahan struktur

tubuh. Adapun hal yang menunjukkan terjadinya proses pertumbuhan

adalah jumlah dan ukuran yang dapat dilihat seperti bertambahnya berat

badan, panjang atau tinggi badan, lingkar kepala, dan indikator

antropometri lainnya. Seiring bertambahnya usia, terjadi peningkatan

16
ukuran yang umumnya tercermin dalam grafik kurva pertumbuhan normal.

Tetapi setiap indikator pertumbuhan memiliki kurva sendiri yang telah

disepakati untuk digunakan sebagai referensi nasional dan internasional

(Fikawati, 2017).

2. Pengertian Perkembangan

Perkembangan (development) adalah proses maturasi atau

pematangan fungsi tubuh, yang dilihat dengan perkembangan kemampuan

kecerdasan, serta perilaku. Perkembangan ditandai dengan meningkatnya

kecakapan fungsi dan struktur tubuh yang kompleks, sehingga dapat

bersifat kuantitatif ataupun kualitatif. Pada proses perkembangan terjadi

peningkatan fungsi sel tubuh, maturasi organ, keterampilan, kemampuan

afektif, serta kreatifitas. Bogin (1999) menyatakan “Maturasi dalam proses

perkembangan dapat diukur dengan melihat kapasitas fungsional, seperti

pertumbuhan motorik anak, yang hasilnya terlihat dilihat dari tingkat

kematangan berjalan menggunakan kedua kakinya” (Fikawati, 2017).

3. Ciri-Ciri Tumbuh Kembang Anak

Proses tumbuh kembang anak mempunyai beberapa ciri-ciri yang

saling berkaitan. Ciri ciri tersebut adalah sebagai berikut:

a. Perkembangan menimbulkan perubahan

Perkembangan terjadi bersamaan dengan pertumbuhan. Setiap

pertumbuhan disertai dengan perubahan fungsi.

b. Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal

Pertumbuhan dan perkembangan pada tahap awal menentukan

perkembangan selanjutnya. Setiap anak tidak akan bisa melewati satu

17
tahap perkembangan sebelum ia melewati tahapan sebelumnya.

Sebagai contoh, seorang anak tidak akan bisa berdiri jika pertumbuhan

kaki dan bagian tubuh lain yang terkait dengan fungsi berdiri anak

terhambat. Karena itu perkembangan awal ini merupakan masa kritis

karena akan menentukan perkembangan selanjutnya

c. Pertumbuhan dan perkembangan mempunyai kecepatan yang berbeda.

Sebagaimana pertumbuhan, perkembangan mempunyai kecepatan

yang berbeda beda, baik dalam pertumbuhan fisik maupun

perkembangan fungsi organ dan perkembangan pada masing-masing

anak

d. Perkembangan berkorelasi dengan pertumbuhan

Saat pertumbuhan berlangsung cepat, perkembangan pun demikian,

terjadi peningkatan mental, memori, daya nalar, asosiasi dan lain-lain.

Anak sehat, bertambah umur, bertambah berat dan tinggi badannya

serta bertambah kepandaiannya

e. Perkembangan mempunyai pola yang tetap

Perkembangan fungsi organ tubuh terjadi menurut dua hukum yang

tetap, yaitu:

1) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah kepala, kemudian

menuju ke arah kaudal/anggota tubuh

2) Perkembangan terjadi lebih dahulu di daerah proksimal (gerak

kasar) lalu berkembang ke bagian distal seperti jari-jari yang

mempunyai kemampuan gerak halus

18
3) Perkembangan memiliki tahap yang berurutan. Tahap

perkembangan seorang anak mengikuti pola yang teratur dan

berurutan, misalnya anak terlebih dahulu mampu membuat

lingkaran sebelum mampu membuat gambar kotak, anak mampu

berdiri sebelum berjalan dan sebagainya (Kemenkes RI, 2022).

4. Faktor-faktor yang mempengaruhi Tumbuh Kembang Anak

Proses yang mempercepat dan memperlambat tumbuh kebang anak

dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor sebagai berikut:

a. Faktor Eksternal

1) Faktor Prenatal

a) Faktor prenatal ibu seperti status gizi selama kehamilan, obat-

obatan yang dapat mengakibatkan kelainan bawaan contohnya

seperti thalidomide, pernah terpapar radiasi contohnya seperti

sinar-X dapat mengakibatkan terjadinya kelainan pada janin

contohnya mikrosefali, retardasi mental serta kelainan bentuk

tungkai dan kelainan bawaan

b) Ibu yang menderita infeksi pada saat kehamilan trimester

pertama dan trimester kedua oleh TORCH (Toxoplasmosis,

Rubella, Cytomegalovirus, Herpes), dan penyakit menular

seksual dapat menyebabkan kelainan janin seperti katarak, tuli,

bisu, mikrosefali, dan retardasi mental

2) Faktor Pascanatal

a) Nutrisi yang dibutuhkan oleh bayi telah terpenuhi

19
b) Psikologis anak, cara mereka berinteraksi dengan lingkungan

di sekitarnya serta hidup di lingkungan yang mendukung

c) Sosial ekonomi anak seperti terpenuhinya kebutuhan

(Soetjiningsih, 2015)

b. Faktor Internal

Faktor Genetik ialah faktor yang dapat diturunkan langsung oleh

orang tua. Adapun yang termasuk dalam faktor genetik yaitu bawaan,

ras, suku bangsa, jenis kelamin. Faktor ini dapat ditentukan dengan

intensitas dan kecepatan pada proses pembelahan sel telur, tingkat

sensitifitas jaringan pada rangsangan, masa pubertas, dan proses

pertumbuhan tulang yang berhenti. Faktor genetik meliputi faktor

bawaan baik yang normal maupun yang patologis (Soetjiningsih,

2015)

5. Aspek-Aspek Tumbuh Kembang Anak

Terdapat empat aspek tumbuh kembang pada anak. Keempat aspek

tersebut memegang peranan penting dalam proses tumbu kembang anak

dan saling berkaitan satu sama lain. Berikut ini merupakan penjelasan dari

ke empat aspek tersebut:

a. Perkembangan Fisik

Terjadinya perubahan struktur tubuh pada manusia sejak masih dalam

kandungan hingga dewasa disebut sebagai perkembangan fisik.

Perkembangan fisik sangatlah penting untuk pengembangan aspek

lainnya. Perkembangan fisik anak ditandai dengan perkembangan

motorik halus dan motorik kasar, terpenuhinya kebutuhan gizi akan

20
sangat mempengaruhi perkembangan fisik anak dengan terpenuhinya

gizi maka perkembangan fisik tidak akan terganggu dan dapat berjalan

sesuai dengan usianya (Susanto, 2014).

b. Perkembangan Kognitif

Perkembangan kognitif adalah perkembangan kemampuan pada untuk

berpikir secara kompleks yang mencakup perkembangan kemampuan

dalam hal membuat keputusan (decision making), berpikir (thinking),

menyelesaikan masalah (problem solving), bakat (aptitude),

kecerdasan (intelligence). Semakin meningkatnya kemampuan

kognitif anak maka semakin muda anak untuk menguasai ilmu yang

lebih banyak, sehingga anak dapat merampungkan tugas dengan baik

serta mampu berinteraksi bersama masyrakat dan lingkungannya

(Dariyo, 2014).

c. Perkembangan Sosial

Perkembangan sosial adalah suatu kemampuan untuk bersikap atau

berperilaku baik sesuai dengan harapan di lingkungan sosial.

Seseorang dikatakan sesuai dengan harapan sosial jika mencakup

minimal tiga aspek, yaitu belajar berperilaku dengan cara yang

disepakati secara sosial, bermain dalam peran yang disetujui secara

sosial, dan pengembangan sikap sosial (Hartinah, 2020).

d. Perkembangan Emosi

21
Emosi adalah perasaan yang disertai dengan perubahan perilaku fisik

atas respons terhadap seseorang atau sesuatu yang terjadi yang

dirasakan pada waktu tertentu seperti saat marah yang di tampakkan

dengan berteriak keras, atau bahagia yang di tampakkan dengan

tertawa atau tersenyum. Kemampuan secara emosional telah dimiliki

oleh anak-anak sejak lahir, kemudian perkembangan emosi berikutnya

tidak muncul dengan sendirinya, dan telah terbentuk pada saat proses

belajar dan proses pematangan (Goleman, 2019).

Secara internasional terdapat 4 penilaian untuk menilai aspek

perkembangan pada anak usia sekolah yang dikemukakan oleh

Frankenburg (1981) dalam (Adriana, 2015).

1) Gerakan Motorik Kasar (Gross motor)

Aspek yang mencakup kemampuan anak dalam melakukan

pergerakan tubuh dan yang menggunakan otot besar

2) Gerakan Motorik Halus (Fine motor skill)

Aspek yang berkaitan dengan kemampuan anak dalam hal

melakukan sesuatu, pergerakan yang melibatkan anggota tubuh

yang dilakukan oleh otot kecil yang membutuhkan partisipasi yang

baik, contohnya kemampuan mewarnai dan memegang suatu

benda.

3) Kepribadian dan Tingkah Laku Sosial (Personal sosial)

Hal yang berkaitan dengan kemandirian, lingkungan, berinteraksi

serta bersosialisasi terhadap lingkungannya

4) Bahasa (Languange)

22
Aspek kemampuan dalam bentuk memberikan respons terhadap

suara, berbicara dengan spontan dan mengikuti perintah

(Frankenburg, 1981) dalam (Adriana, 2015).

23
44

BAB 3

KERANGKA KONSEP DAN HIPOTESIS PENELITIAN

A. Kerangka Konsep

Faktor yang mempengaruhi


pengetahuan ibu:
1. Pendidikan
2. Pemberian
2. Pemberian penyuluhan
penyuluhan Pengetahuan ibu terhadap Pengetahuan rendah
tumbuh kembang balita Pengetahuan sedang
3. Lingkungan
Pengetahuan tinggi
4. Usia

Sumber: (Nor Laila, 2020)


Keterangan:

: Diteliti

: Tidak diteliti

: Mempengaruhi

Gambar 3.1 Kerangka Konsep pengaruh pelaksanaan kelas ibu balita


terhadap pengetahuan tumbuh kembang balita di Polindes Sendang Laok
Wilayah kerja Puskesmas Sukolilo

Pengetahuan ibu dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti pendidikan,

pemberian penyuluhan, lingkungan, dan usia. Pemberian penyuluhan

merupakan transfer informasi (pengetahuan) ibu terhadap tumbuh kembang

balita yang akan dikategorikan menjadi pengetahuan rendah, sedang dan

tinggi.
B. Hipotesis
Ha: Ada pengaruh pelaksanaan kelas ibu balita terhadap pengetahuan

deteksi tumbuh kembang balita di Polindes Sendang Laok Wilayah

kerja Puskesmas Sukolilo.

24
44

BAB 4

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Rancang Bangun

1. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian

quasi experiment bentuk penelitian yang belum merupakan eksperimen

sungguh-sungguh, karena tidak adanya variabel kontrol, dan sampel tidak

dipilih secara random (Sugiyono, 2017). Desain penelitian ini adalah pre –

test and post – test one group design. Di lakukan pre – test kemudian

intervensi pada kelompok eksperimen dan kemudian di lakukan post – test.

2. Rancang Bangun Penelitian

Desain penelitian ini menggunakan rancangan eksperimental dengan

rancangan eksperimen dapat di berikan perlakuan di awali dengan pre – tes

dan setelah pemberian perlakuan di adakan pengukuran kembali (pasca –

tes) (Nursalam, 2017). Pada desain ini, pengambilan data dilakukan pada

saat sebelum dilakukan intervensi (pretest) berupa kelas ibu balita. Setelah

diawali dengan pretest, kemudian dilakukan intevensi kepada pada ibu

balita. Selang 2 jam peneliti melakukan pengambilan data kembali (posttest)

untuk mengetahui tingkat pengetahuan tumbuh kembang balita sesudah

diberikan kelas ibu balita. Pengambilan data dilakukan dengan

menggunakan instrumen kuesioner pengetahuan.


Tabel 4.1 Rancangan Penelitian Eksperimen

Subjek Pra – Test Perlakuan Post – Test


S O1 I O2
Time 1 Time 2 Time 3

Keterangan:

S : Subjek perlakuan (ibu mengikuti kelas balita).

O1 : Observasi pengetahuan pra – perlakuan

I : Intervensi dengan pemberian edukasi

O2 : Observasi pengetahuan setelah di lakukan perlakuan

B. Populasi Penelitian

Populasi dalam penelitian ini adalah ibu yang memiliki balita dan

mengikuti kelas balita dengan estimasi populasi 34 ibu dengan balita di

Polindes Sendang Laok Wilayah kerja Puskesmas Sukolilo.

C. Sampel, Besar Sampel dan Cara Pengambilan Sampel

1. Sampel

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan kriteria dimana subjek penelitian dapat

mewakili sampel yang memenuhi syarat sebagai.

Kriteria Inklusi dalam penelitian ini sebagai berikut:

1) Ibu yang bersedia menjadi responden

2) Ibu dengan balita yang dapat berkomunikasi dengan baik.

26
2. Besar Sampel

Menurut Nursalam (2017), perhitungan besar sampel menggunakan rumus:

n = Z²ı- α12 p (1-p) N

d² (N-1) + Z² ı- α12 p (1-p)

= (1,96)² (0,5) (1- 0,5) (34)

(0,05)² (34-1) + (1,96)² (0,5) (1-0,5)

= (3,8416) (0,5) (0,5) (34)

(0,0025) (31) + (3,8416) (0,5) (0,5)

= 32,65

0,0825+ 0,9604

= 32,65

1,04

= 31,39 di bulatkan menjadi 31

Jadi jumlah sampel yang diambil sebanyak 31 ibu

Keterangan:

N = Jumlah Sampel minimal yang diperlukan

α = Derajat kepercayaan

p = Profesi responden

q = 1-p (Proporsi responden)

d = Tingkat kesalahan yang dipilih (d=0,05)

3. Cara Pengambilan Sampel

Teknik sampling adalah proses menyeleksi porsi dari populasi untuk

dapat mewakili populasi. Teknik sampling merupakan cara-cara yang

27
ditempuh dalam mengambil sampel, agar memperoleh sampel yang benar-

benar sesuai dengan keseluruhan subjek penelitian (Nursalam, 2017).

Teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini simple random

sampling dengan cara mengacak nama responden. Menurut (Notoatmodjo,

2012) Simple Random Sampling yaitu pengambilan sampel secara acak

sederhana, tehnik ini dibedakan menjadi dau cara yaitu dengan mengundi

(lottery technique) atau dengan menggunakan tabel bilangan atau angka

acak (random number)

D. Lokasi dan Waktu Penelitian

1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Polindes Sendang Laok Wilayah kerja

Puskesmas Sukolilo

2. Waktu Penelitian

Penelitian akan di lakukan pada bulan Desember tahun 2022

28
E. Kerangka Kerja Penelitian

Kerangka kerja adalah bagian kerja terhadap rancangan kegiatan


penelitian yang akan di lakukan meliputi siapa yang akan diteliti (subjek
penelitian), variabel yang akan diteliti dan variabel yang akan
mempengaruhi dalam penelitian (Nursalam, 2017).
Adapun kerangka kerja sebagai berikut:

Populasi
Ibu dengan balita dan mengikuti kelas balita di Polindes Sendang
Laok Wilayah Puskesmas Sukolilo Sejumlah: 34 ibu dengan balita

Sampel
Ibu dengan balita dan mengikuti kelas balita di Polindes Sendang
Laok Wilayah Puskesmas Sukolilo
Sejumlah: 31 ibu dengan balita

Pre test: Kuesioner


(Pengetahuan) deteksi dini
tumbuh kembang balita
Intervensi: kelas ibu balita
Post test : Kuesioner
(Pengetahuan) deteksi dini
tumbuh kembang balita

Uji univariat: Distribusi frekuensi


Pre post:
Data normal uji paired t test
Data tidak normal uji wilcoxon

Kesimpulan

Gambar 4.2 Kerangka Kerja

29
F. Variabel Penelitian dan Definisi Operasional

1. Identifikasi Variabel

Variabel adalah sesuatu yang digunakan sebagai ciri, sifat, atau

ukuran yang dimiliki atau didapatkan oleh satuan penelitian tentang

sesuatu konsep pengertian tertentu (Notoatmodjo, 2012).

a. Variabel Independen

Variabel yang mempengaruhi atau nilainya menentukan variabel lain.

Suatu kegiatan yang dimanipulasi oleh peneliti menciptakan suatu

dampak pada variabel dependen. Dalam ilmu keperawatan, variabel

bebas biasanya merupakan stimulus atau intervensi keperawatan yang

diberikan kepada klien untuk mempengaruhi tingkah laku klien

(Nursalam, 2017).Variabel independen dalam penelitian ini adalah

kelas ibu balita

b. Variabel Dependent

Variabel dependen adalah variabel yang dipengaruhi dan nilainya

ditentukan oleh variabel lain. Variabel respon akan muncul sebagai

akibat dari manipulasi variabel-variabel lain. Variabel dependen

adalah faktor yang diamati dan diukur untuk menentukan ada tidaknya

hubungan atau pengaruh dari variabel bebas (Nursalam, 2017).

Variabel dependent dalam penelitian ini adalah pengetahuan tumbuh

kembang balita oleh ibu.

2. Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi berdasarkan karakteristik yang

dapat diamati dari suatu yang di definisikan tersebut. Karakteristik yang

30
dapat diamati (diukur) itulah yang merupakan kunci definisi operasional.

Dapat diamati artinya memungkinkan peneliti untuk melakukan observasi

atau pengukuran secara cermat terhadap suatu objek atau fenomena yang

kemudian dapat diulangi lagi oleh orang lain (Nursalam, 2017). Definisi

operasional merupakan pedoman bagi peneliti untuk mengukur atau

memanipulasi variabel penelitian sehingga memudahkan pengumpulan

data (Notoatmodjo, 2012).

Tabel 4.2 Definisi Operasional


Variabel Definisi operasional Kriteria Skala
Variabel Kegiatan penyuluhan - -
Independen dilakukan oleh bidan kepada
Kelas ibu ibu yang memiliki balita
balita selama 30 menit
dengan menggunakan media
lembar balik
Dependent Informasi yang diketahui ibu Baik 7-10 Ordinal
Pengetahuan tentang tumbuh kembang Cukup 4-6
tumbuh pada balita Kurang 1-3
kembang
balita

G. Instrumen Penelitian dan Cara Pengumpulan Data

1. Instrumen Penelitian

Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan


proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu
penelitian. Langkah-langkah dalam pengumpulan data bergantung pada
rancangan penelitian dan tehnik instrument yang digunakan (Nursalam,
2017). Menurut (Sujarweni, 2014) instrument pengumpulan data adalah alat
bantu yang dipilih dan digunakan oleh peneliti dalam kegiatannya
mengumpulkan data agar kegiatan tersebut sistematis dan dipermudah
olehnya. Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
berupa lembar kuesioner pengetahuan tumbuh kembang.

31
Pengumpulan data adalah suatu proses pendekatan kepada subjek dan
proses pengumpulan karakteristik subjek yang diperlukan dalam suatu
penelitian (Nursalam, 2017). Cara pengumpulan data dapat dilakukan
sebagai berikut:
a. Peneliti mendapatkan rekomendasi dari Fakultas Keperawatan Dan

Kebidanan Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya dan permohonan ijin

kepada penanggung jawab Polindes Sendang Laok Wilayah kerja

Puskesmas Sukolilo dan memberikan informasi tentang penelitian

yaitu: tujuan, manfaat, resiko, peneliti meminta izin untuk mengadakan

penelitian di tempat.

b. Peneliti mendapatkan ijin dari penanggung jawab Polindes Sendang

Laok Wilayah kerja Puskesmas Sukolilo peneliti mengadakan

pendekatan dengan responden dan untuk mendapatkan persetujuan dan

bersedia menjadi responden.

c. Peneliti mengadakan pertemuan dengan responden untuk pengumpulan

data.

d. Selama pengumpulan data menciptakan lingkungan kondusif agar

materi dapat diterima dengan baik

e. Pengumpulan data tetap dilakukan dengan cara mematuhi protokol

kesehatan seperti: memakai masker dan menjaga jarak.

Tehnik pengumpulan data:

1. Kelompok perlakuan

a. Pre Test:

1) Peneliti memberikan kuesioner pengetahuan tumbuh kembang pada

balita dengan waktu selama 15 menit.

32
b. Intervensi:

1) Peneliti memberikan pendidikan kelas ibu balita kepada ibu

menggunakan leaflet 15 menit,

Dengan Rincian:

a) Peneliti menjelaskan gambaran umum tentang pengetahuan

tumbuh kembang pada balita selama 15 menit dengan

menggunakan media lembar balik

c. Post Test: Peneliti memberikan kuesioner pengetahuan tumbuh

kembang pada balita.

H. Pengolahan dan Analisis Data

1. Pengolahan Data

Upaya memeriksa kembali kebenaran data yang diperoleh atau

dikumpulkan. Editing dapat dilakukan pada tahap pengumpulan data atau

setelah data dikumpulkan (Hidayat, 2013). Pada persiapan analisa data,

dilakukan pengelolaan data melalui tahap editing, coding, skoring dan

tabuling (Notoatmodjo, 2012).

a. Pemeriksaan Data (editing)

Hasil angket/kuisioner dari lapangan harus dilakukan penyuntingan

(editing) terlebih dahulu. Secara umum editing adalah merupakan

kegiatan untuk pengecekan dan perbaikan serta mengoreksi

kelengkapan pengisian kuisioner (Notoatmodjo, 2012).

33
b. Pemberian Skor (scoring)

Skor akan dikategorikan menurut (Arikunto, 2010) bahwa rentang

skor kategori dibagi tiga sama besar. Kemudian hasil pengolahan data

yang perlu disajikan secara kuantitatif dikelompokkan menurut skala

berikut:

Pengetahuan

Jawaban benar dengan skor 1

Jawaban salah dengan skor 0

Interpretasi:

Pengetahuan baik jika menjawab benar pada kuesioner 7-10

Pengetahuan cukup jika menjawab benar pada kuesioner 4-6

Pengetahuan kurang jika menjawab benar pada kuesioner 1-3

c. Pemberian Kode (Coding)

Coding merupakan kegiatan pemberian kode terhadap data yang

terdiri atas beberapa kategori. Coding dalam penelitian ini peneliti

memberikan kode atau tanda pada setiap jawaban untuk

mempermudah dalam pengolahan data dan analisis data serta

berpedoman pada definisi operasional. Pemberian kode ini sangat

penting bila pengolahan dan analisis data menggunakan komputer.

(Hidayat, 2013) Maka pada setiap hasil yang didapat diberi kode

dengan karakter masing-masing

Pengetahuan

Pengetahuan baik : kode 1

Pengetahuan cukup : kode 2

34
Pengetahuan kurang : kode 3

d. Tabulasi (Tabulating)

Tabulating adalah proses penyusunan data ke dalam bentuk tabel.

Pada tahap ini dianggap bahwa data telah selesai diproses sehingga

harus segera disusun kedalam suatu pola formal yang dirancang

(Nursalam, 2017)

I. Analisis Data

1. Analisa Univariat

Analisa Univariat merupakan analisis yang dilakukan terhadap tiap

variabel dari hasil penelitian. Pada umumnya pada analisa ini hanya

menghasilkan distribusi dan presentase dari tiap variabel Penelitian ini

menggunakan tabel distribusi frekuensi dan presentase dari tiap variabel.

Dalam penelitian ini menggambarkan pengetahuan ibu terhadap tumbuh

kembang balita di Polindes Sendang Laok Wilayah kerja Puskesmas

Sukolilo.

2. Analisa Bivariat

Analisa Bivariat dilakukan untuk menguji hubungan antara dua

variable yaitu masing – masing variabel independent dengan variable

dependent dengan menggunakan analisis dengan bantuan software

pengolah data SPSS, Dengan menggunakan taraf kepercayaan 95% (p =

0,05).

a. Uji normalitas menggunakan Shapiro wilk

35
1) Jika >0,05 maka dinyatakan normal

2) Jika < 0,05 maka dinyatakan tidak normal

b. Mengetahui perbedaan data pre-post kelompok

1) Jika data normal : Uji paired t-test

2) Jika data tidak normal : Uji wilcoxon

J. Etika Penelitian

Dalam melakukan penelitian ini, berusaha untuk memperhatikan etika

yang harus dipatuhi dalam pelaksanaannya agar hak responden dapat

terlindungi, mengingat bahwa penelitian akan berhubungan langsung

dengan manusia. Oleh karena itu peneliti sebelum melakukan penelitian

terlebih dahulu mengajukan ethical clearance kepada pihak yang terlibat

langsung maupun tidak langsung dalam penelitian agar tidak terjadi

peanggaran hak-hak otonomi manusia yang kebetulan menjadi subjek

penelitian. Penelitian ini dimulai dengan melakukan berbagai prosedur

yangberhubungan dengan etika peneltian meliputi:

1. Nilai Sosial

Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila berdasarkan pada

metode imliah yang valid. Dengan kata lain, justifikasi etis melakukan

penelitian yang mengikutsertakan manusia adalah adanya nilai sosial,

memiliki kewajiban moral untuk memastikan semua penelitian dilakukan

dengan cara menjunjung tinggi hak asasi manusia, menghormati,

melindungi dan adil terhadap subjek dan masyarakat dimana penelitian

dilakukan. Nilai sosial yang digunakan dalam penelitian ini adalah pada

36
nilai novelty atau kebaruan. Dimana penelitian ini, penelitan ini

mengambil judul pengaruh pelaksanaan kelas ibu balita terhadap deteksi

tumbuh kembang balita oleh ibu di Polindes Sendang Laok Wilayah kerja

Puskesmas Sukolilo. Penelitian ini belum pernah diteliti sebelumnya oleh

orang lain.

2. Nilai Ilmiah

Suatu penelitian dapat diterima secara etis apabila berdasarkan pada

metode imliah yang valid. Dengan kata lain, justifikasi etis melakukan

penelitian yang mengikut sertakan manusia adalah adanya nilai ilmiah.

Parameter ilmiah mengacu pada kemampuan penelitian untuk

menghasilkan informasi yang valid dan handal, sesuai tujuan yang

dinyatakan dalam protokol, dasar untuk penelitian selanjutnya dan data

yang relevan untuk mengambil keputusan klinis, kesehatan dan kebijakan

sosial atau alokasi sumber daya. Intinya adalah bahwa berbagai hal yang

berkaitan dengan “desain ilmiah” yang menghasilkan informasi yang

bermakna, bukan justru sebaliknya. Dalam penelitian ini desain yang

digunakan adalah eksperimen, dimana desain yang digunakan sesuai

dengan kaidah penulisan yang benar. Sedangkan data yang diperoleh

dalam penelitian ini telah mengikuti prosedural yang ada.

3. Pemerataan Beban dan Manfaat

Penelitian dapat diterima secara etik bila resiko telah diminimalisirkan

baik dengan mencegah potensi-potensi merugikan dan meminimalisir

dampak negatif yang mungkin terjadi dan manfaat sumber penelitian harus

lebih besar dibanding resiko. Selain itu juga memastikan bahwa manfaat

37
dan beban disitribusikan merata, tidak ada status/tingkat kelompok

dikenakan resiko/beban lebih berat. Dalam penelitian ini, peneliti berharap

dapat memberikan gambaran tentang pengaruh pelaksanaan kelas ibu

balita terhadap deteksi tumbuh kembang balita oleh ibu yang sering kali

tidak disadari sedangkan beban yang diterima adalah responden harus

meluangkan waktu untuk mengisi kuesioner.

4. Potensi Manfaat dan Resiko

Hampir setiap penelitian yang mengikut sertakan subjek manusia akan

memberikan beberapa “konsekuensi” misal resiko seperti

ketidaknyamanan, pengorbanan waktu atau biaya. Beberapa manfaat yang

sesuai nampaknya diperlukan untuk membenarkan hal itu demi

keseimbangan. Oleh sebab itu, penting membedakan berbagai jenis

manfaat hasil penelitian dan berbagai makna moral dari segi subjek.

Dalam penelitian ini, peneliti berharap dapat memberikan gambaran

pelaksanaan kelas ibu balita terhadap deteksi tumbuh kembang balita.

5. Bujukan Atau Ekspolitasi (Undak)

Dalam penelitian harus dihindari adanya kecurigaan atau klaim

adanya “eksploitatif”, dan pentingnya aspek moral pada klaim tersebut.

Klaim berkaitan dengan aspek manfaat dan bahaya (benefit anda harm),

kerentanan (vulnerability) dan persetujuan (consent). Dalam penelitian ini,

peneliti memberikan kue dan air mineral kepada responden.

6. Rahasia Atau Privasi

Kerahasiaan adalah menghormati usaha penyedia informasi tentang

bagaimana informasi yang akan digunakan atau diungkapkan. Dengan

38
demikian, kewajiban untuk menghormati kerahasiaan adalah berkaitan

dengan bagaimana seseorang menepati janji. Hal ini penting untuk dicatat

bahwa usaha untuk menjaga kerahasiaan tidak selalu secara eksplisit

diberikan. Dalam penelitian ini, peneliti merahasiakan nama atau identitas

responden, seperti hanya memberikan nama inisial saja sedangkan untuk

foto dari responden, peneliti tidak memperjelas gambar wajah dari foto

tersebut.

7. Informed Consent

Infomed Consent merupakan bentuk persetujuan antar peneliti dengan

responden peneliti dengan memberikan lembar persetujuan (Nursalam,

2017). Dalam penelitian ini, peneliti memberikan lembar persetujuan

untuk menjadi responden.

39
44

BAB 5

HASIL PENELITIAN

A. Gambaran Lokasi Penelitian

Polindes Sendang laok merupakan salah satu Polindes di wilayah

kerja Puskesmas Sukolilo yang terdiri dari 1 penanggung jawab Bidan Desa,

beserta fasilitas seperti Ruangan polindes, Ruang tunggu, Ruang periksa,

Ruang VK, Ruang nifas, Kamar mandi, Ruang PI. Beserta program yang

diselenggarakan seperti Posyandu Balita, Posyandu Jabung dan balai,

Posyandu jabung meliputi 2 dusun yaitu Galis dan Jabung dilaksanakan

dipolindes sendang laok, Posyandu balai meliputi 2 dusun Billeh dan

Morsabe dilaksanakan di balai Sendang Laok dan kelas ibu hamil yang

dilaksanakan di Polindes Sendang Laok dilaksanakan tiap bulan di hari rabu

minggu 2, dalam program diwilayah tersebut penduduknya aktif

berpartisipasi.

Kecamatan labang Kabupaten Bangkalan yang berbatasan dengan:

Sebelah utara : Desa Sendang Dajah

Sebelah timur : Desa Morkepek

Sebelah selatan : Desa Labang

Sebelah Barat : Desa Jukong dan Desa Pendabah

Luas wilayah kerja Polindes Sendang laok 340 Ha, Jarak tempuh desa

Sendang laok ke puskesmas 2,5 km, sedangkan akses jalan semua desa bisa

dilewati kendaraan roda 2 maupun roda 4.


B. Data Univariat

1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Usia Responden

Tabel 5.3 Distribusi frekuensi responden berdasarkan usia di Polindes


Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo
Usia Frekuensi Prosentasi (%)
17-25 (Remaja akhir) 8 25.8
26-35 (Dewasa awal) 17 54.8
36-45 (Dewasa akhir) 6 19.4
Total 31 100
Sumber: Data Primer, Januari 2023

Berdasarkan tabel 5.1 menunjukan usia responden berusia 26-35

(Dewasa awal) sejumlah 17 (54.8%) sebagian besar . Dewasa awal

merupakan transisi dari masa remaja yang masih menjalani kehidupan

yang hura-hura menuju masa yang menuntut akan rasa tanggung jawab

2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pendidikan Responden

Tabel 5.4 Distribusi frekuensi berdasarkan pendidikan responden di


Polindes Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo
Pendidikan Frekuensi Prosentasi (%)
SD-SMP (Dasar) 18 58.1
SMA/Sederajat (Menengah) 13 41.9
D3/S1 (Tinggi) 0 0
Total 31 100
Sumber: Data Primer, Januari 2023

Berdasarkan tabel 5.2 menunjukan pendidikan terakhir responden

berpendidikan SD-SMP (Dasar) sejumlah 18 (58.1%) sebagian besar.

Pendidikan ialah salah satu usaha untuk meningkatkan karakter seseorang

agar orang tersebut dapat memiliki kemampuan yang baik. Pendidikan ini

mempengaruhi sikap dan tata laku seseorang untuk mendewasakan melalui

pengajaran.

41
3. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pekerjaan Responden

Tabel 5.5 Distribusi frekuensi berdasarkan pekerjaan responden di


Polindes Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo
Pekerjaan Frekuensi Prosentasi (%)
Bekerja 18 58.1
Tidak bekerja 13 41.9
Total 31 100
Sumber: Data Primer, Januari 2023

Berdasarkan tabel 5.3 menunjukan ibu bekerja sejumlah 18

(58.1%) sebagian besar. Pekerjaan merupakan salah satu faktor yang dapat

mempengaruhi pengetahuan, seseorang yang bekerja akan sering

berinteraksi dengan orang lain sehingga akan memiliki pengetahuan yang

baik pula

C. Data Bivariat

1. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Tumbuh Kembang

Ibu Sebelum Mengikuti Kelas Ibu Balita

Tabel 5.6 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tumbuh kembang


ibu sebelum mengikuti kelas ibu balita di Polindes Sendang
Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo
Sebelum pengetahuan Frekuensi Prosentasi (%)
Kurang 18 58.1
Cukup 13 41.9
Baik 0 0
Total 31 100
Sumber: Data primer, Januari 2023

Berdasarkan tabel 5.4 menunjukan pengetahuan tumbuh kembang

ibu sebelum mengikuti kelas ibu balita sebagian besar menunjukan kurang

sejumlah 18 (58.1%).

42
2. Distribusi Frekuensi Berdasarkan Pengetahuan Tumbuh Kembang

Ibu Sesudah Mengikuti Kelas Ibu Balita

Tabel 5.7 Distribusi frekuensi berdasarkan pengetahuan tumbuh kembang


ibu sesudah mengikuti kelas ibu balita di Polindes Sendang
Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo
Sesudah pengetahuan Frekuensi Prosentasi (%)
Kurang 7 22.6
Cukup 14 45.2
Baik 10 32.3
Total 31 100
Sumber: Data primer, Januari 2023

Berdasarkan tabel 5.5 menunjukan pengetahuan tumbuh kembang

ibu sesudah mengikuti kelas ibu balita hampir setengahnya menunjukan

cukup sejumlah 14 (45.2%).

3. Pengaruh Kelas Ibu Balita Terhadap Pengetahuan Tumbuh Kembang

Balita

Tabel 5.8 Pengaruh kelas ibu balita terhadap pengetahuan tumbuh


kembang balita di Polindes Sendang Laok wilayah kerja
Puskesmas Sukolilo
Pengetahuan
Variabel Sebelum Sesudah ρ Value
(n = 31) (n = 31)
1. Pengetahuan
a. Mean±SD 3.71±1,216 5,52±1,998 0,0001
b. Min-Mak 2-16 2-9
1
Wilcoxon Test
Sumber: Data primer, Januari 2023

Berdasarkan tabel 5.6 menunjukan bahwa di Polindes Sendang

Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo hasil rerata sebelum dan sesudah

mengikuti kelas balita didapatkan nilai sebelum 3.71±1,216 dan nilai

sesudah 5,52±1,998, hasil analisis menggunakan Wilocoxon test diperoleh

nilai ρ = 0,000 yang artinya ada pengaruh kelas ibu balita terhadap

pengetahuan tumbuh kembang balita di Polindes Sendang Laok wilayah

kerja Puskesmas Sukolilo.

43
44

BAB 6

PEMBAHASAN

A. Pengetahuan Tumbuh Kembang Ibu Sebelum Mengikuti Kelas Ibu

Balita Di Polindes Sendang Laok Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan pengetahuan tumbuh

kembang ibu sebelum mengikuti kelas ibu balita sebagian besar

menunjukan kurang sejumlah 18 (58.1%), hasil analisis butiran kuesioner

dengan skor terendah terdapat pada pertanyaan usia berapakah bayi

memasukkan benda kemulut dengan jawaban 4 tahun.

Pengetahuan tentang tumbuh kembang ibu merupakan sesuatu

yang diketahui berkaitan dengan proses pembelajaran. Proses belajar ini

dipengaruhi berbagai faktor dari dalam, seperti motivasi dan faktor luar

berupa sarana informasi yang tersedia, serta keadaan sosial budaya atau

informasi serta maklumat yang diketahui dan disadari oleh seseorang

(Riyanto, 2013). Pengetahuan merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi

setelah orang melakukan pengindraan terhadap suatu objek tertentu.

Pengindraan terjadi melalui pancaindera manusia yakni indera penglihatan,

pendengaran, penciuman, rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan

manusia diperoleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo, 2018).

Pengetahuan seseorang biasanya diperoleh dari pengalaman yang berasal

dari berbagai macam sumber, misalnya media massa, media elektronik,

buku petunjuk, petugas kesehatan, media poster, kerabat dekat dan


sebagainya. Pengetahuan ini dapat membantu keyakinan tertentu sehingga

seseorang berprilaku sesuai keyakinan tersebut (Afrianti, 2014).

Pengetahuan terkait tumbuh kembang balita oleh ibu merupakan

tahapan perkembangan tingkatan tumbuh dan kembangnya anak menjadi

seorang yang terampil dan cakap dalam komunikasi maupun bergerak.

Perkembangan merupakan tanda dari bertambahnya kem ampuan dan

fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur seperti

kemampuan anak untuk tengkurap, duduk, berjalan, bicara, memungut

benda-benda kecil di sekelilingnya serta kemampuan emosi dan sosial

anak, yang mana pada perkembangan awal akan menentukan tahap

perkembangan anak selanjutnya (Nursalam, 2015).

Pengetahuan tumbuh kembang yang dimiliki ibu sebelum

mengikuti kelas balita sebagian besar menunjukan kurang, hal ini karena

ibu belum sepenuhnya memahami tahapan tumbuh kembang balita yang

dimilikinya sehingga hasil pengetahuan yang dibuktikan dengan hasil

kuesioner menunjukan sebagian besar kurang.

Faktor yang dapat mepengaruhi pengetahuan ibu salah satunya

adalah usia. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan data usia responden

sebagian besar berusia 17-25 (Remaja akhir) sejumlah 17 (54.8%).

Usia dapat mempengaruhi daya tangkap dan pola pikir seseorang.

Semakin bertambah usia maka akan semakin berkembang pula daya

tangkap dan pola pikirnya sehingga pengetahuannya semakin membaik

(Notoatmodjo, 2018).

44
Usia memberikan pengaruh terhadap pengetahuan, karena pola

fikir serta pengalaman yang pernah dilalui, ibu dengan usia yang masi

muda akan memiliki pengalaman yang sedikit dan pola fikir yang minim

dibandingkan dengan ibu yang memiliki usia dewasa ke atas, seiring

bertambahnya usia pengetahuan akan semakin membaik.

Faktor lain yang dapat mempengaruhi pengetahuan ibu adalah

pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian didapatkan jenis pendidikan

terakhir responden sebagian besar berpendidikan SD-SMP (Dasar)

sejumlah 18 (58.1%).

Pendidikan merupakan salah satu usaha untuk meningkatkan

karakter seseorang agar orang tersebut dapat memiliki kemampuan yang

baik. Pendidikan ini mempengaruhi sikap dan tata laku seseorang untuk

mendewasakan melalui pengajaran (Notoatmodjo, 2018).

Terdapat hubungan antara pendidikan dengan pengetahuan, ibu

dengan pendidikan rendah beresiko memiliki pengetahuan yang minim

karena dengan melalui pendidikan berjenjang hingga pendidikan tinggi,

ibu akan menerima transfer informasi sehingga akan membuat daya dan

pola fikir yang berbeda dengan ibu yang berpendidikan rendah.

B. Pengetahuan Tumbuh Kembang Ibu Sesudah Mengikuti Kelas Ibu

Balita Di Polindes Sendang Laok Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan pengetahuan tumbuh

kembang ibu sesudah mengikuti kelas ibu balita hampir setengahnya

menunjukan cukup sejumlah 14 (45.2%), dari hasil analisis butiran

45
kuesioner dengan skor tertinggi terdapat pada pertanyaan usia berapa

seharusnya anak dapat naik turun tangga dan anak usia 18 bulan belum

bisa berdiri, hanya bisa duduk saja. Kemanakah saya harus membawa anak

saya untuk konsultasi

Pengetahuan atau kognitif adalah faktor yang sangat penting dalam

membentuk tindakan seseorang (overt behavior). Pengetahuan seseorang

terhadap objek mempunyai intensitas atau tingkatan yang berbeda. Upaya

yang dapat dilakukan agar masyarakat atau individu dapa berperilaku atau

mengadopsi perilaku kesehatan adalah dengan cara persuasi, bujukan,

himbauan, ajakan, memberikan informasi, memberikan kesadaran dan

sebagainya melalui kegiatan antara lain dengan pendidikan kesehatan

(Notoatmodjo, 2018)

Kelas ibu balita adalah kelas dimana para ibu yang mempunyai

anak berusia 0 sampai 5 tahun secara bersama-sama berdiskusi. Tukar

pendapat, tukar pengalaman akan pemenuhan pelayanan kesehata, gizi,

dan stimulasi pertumbuhan dan perkembangan dibimbing oleh fasilitator

dalam hal ini digunakan buku KIA. Tujuan diadakan kelas ibu balita untuk

meningkatkan pengetahuan dan keterampilan, merubah sikap dan perilaku

ibu yang mempunyai anak balita tentang kesehatan balita, gizi, dan

stimulasi pertumbuhan dan perkembangan anak, selain itu kelas ibu balita

ini merupakan program untuk memnafaatkan buku KIA dalam

meningkatkan kesehatan ibu dan anak (Kemenkes, 2018)

Pengetahuan yang dimiliki ibu setelah mengikuti kelas balita

hampir setengahnya menunjukan cukup baik, hal ini menandakan bahwa

46
kelas balita memiliki dampak positif terhadap pengetahuan tentang tumbuh

kembang balita yang dimiliki ibu.

C. Pengaruh Kelas Ibu Balita Terhadap Pengetahuan Tumbuh Kembang

Balita Di Polindes Sendang Laok Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo

Berdasarkan tabel 5.6 dapat dijelaskan bahwa di Polindes Sendang

Laok wilayah kerja Puskesmas Sukolilo responden dengan pre test

pengetahuan cukup dengan post test pengetahuan baik sejumlah 8 (25.8%)

Dari hasil uji statistic wilcoxon diperoleh nilai p = 0,000 berarti

nilai p = < α (0,05). Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa H 0 ditolak

dan Ha diterima yang berarti ada pengaruh Kelas Ibu Balita Terhadap

Pengetahuan Tumbuh Kembang Balita di Polindes Sendang Laok wilayah

kerja Puskesmas Sukolilo.

Sejalan dengan penelitian di Mojokerto tentang Pengaruh kelas Ibu

Balita Usia 0-59 bulan terhadap pengetahuan pemanfaatan buku KIA

menyatakan bahwa. Terdapat pengaruh antara kelas Ibu balita dengan

pengetahuan terhadap pemanfaatan buku KIA. Pengetahuan tentang

kesehatan ibu dan anak dalam buku KIA sangat lengkap, sehingga dengan

adanya buku KIA maka pengetahuan ibu semakin meningkat dan dapat

meningkatkan derajat kesehatan ibu dan anak dapat meningkatkan

(Ningtyas, 2016)

Didukung oleh penelitian Lia Aria Ratnawati tentang evaluasi

program pelaksanaan kelas ibu balta di wilayah kerja dinas kesehatan

Kabupaten Banjarnegara menyatakan bahwa hasil penyelenggaraan kelas

47
balita meliputi beberapa item penilaian pre test dan post test peserta antara

lain 58,41% nilainya meningkat, 32,11 nilainya tetap dan 9,48% nilainya

menurun (Rahmawati, 2018)

Penelitian yang dilakukan (Anita Lontaan, 2017) berdasarkan hasil

analisis dengan uji Paired Sample t test terhadap pengetahuan orang tua

tentang tumbuh kembang anak memiliki nilai p 0,0001 pada kelompok

perlakuan dan nilai p 0,409 pada kelompok kontrol. Hal ini menunjukkan

bahwa ada pengaruh pelatihan kelas ibu balita dimana nilai p < 0,05.

Berdasarkan hasil uji pengaruh dapat di jelaskan jika kelas ibu

balita memiliki pengaruh terhadap pengetahuan yang dimiliki ibu hal ini

dibuktikan berdasarkan hasil uji statistik antara hasil pengetahuan sebelum

dan sesudah mengikuti kelas balita. Kelas balita yang diikuti ibu

memberikan arahan dan informasi mengenai bagaimana ibu melakukan

dekteksi tumbuh kembang terhadap balitanya, hal ini memberikan dampak

positif karena ibu dapat melakukannya sendiri berdasarkan pengetahuan

yang dimiliki setelah mengikuti kelas ibu balita

48
44

BAB 7

SIMPULAN DAN SARAN

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan sebagai berikut:

a. Pengetahuan responden sebelum dilakukan intervensi sebagian besar

menunjukan kurang

b. Pengetahuan responden setelah diberikan intervensi hampir

setengahnya menunjukan cukup

c. Ada pengaruh Kelas Ibu Balita Terhadap Pengetahuan Tumbuh

Kembang Balita di Polindes Sendang Laok wilayah kerja Puskesmas

Sukolilo

B. Saran

a. Tempat penelitian

Disarankan penelitian ini dapat dijadikan bahan edukasi pengembangan

pengetahuan peningkatan pelaksanaan kelas ibu balita terhadap

pengetahuan tumbuh kembang balita

b. Responden

Disarankan penelitian ini dapat dijadikan wawasan responden tentang

bagaimana deteksi tumbuh kembang balita

c. Institusi

Disarankan penelitian ini dapat dijadikan sumber informasi dan

pengembangan penelitian selanjutnya mengenai deteksi tumbuh kembang

balita
DAFTAR PUSTAKA

Achmadi. (2012). Kesehatan Masyarakat: teori dan aplikasi. Jakarta: Rajawali


Pers.
Adriana, D. (2015). Tumbuh Kembang dan Terapi Bermain pada Anak. Jakarta:
Salemba Medika.
Afrianti, M. (2014). Hubungan Tingkat Pengetahuan dan Dukungan Keluarga
dengan kepatuhan menjalani Hipertensi di Puskesmas Kota Bengkulu 1.
No 1 juli 2014.
Anita Lontaan, K. F. (2017). Pengaruh Pelatihan Kelas Ibu Balita Terhadap
Peningkatan Pengetahuan Orangtua Tentang Tumbuh Kembang Anak Di
Puskesmas Teling Atas Kota Manado. Jurnal Kebidanan Poltekkes
Manado.
Arikunto. (2010). Prosedur Penelitian suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: Rineka
Cipta.
Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Edisi Revisi.
Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Astuti, R. F. (2016). Hubungan Tingkat Pengetahuan Gizi Seimbang, Asupan
Energi dan Zat Gizi Makro, Aktivitas Fisik dengan Status Gizi pada
Siswa/i SMK Analis Kesehatan Bina Lestari Plus Bekasi Tahun 2016.
Universitas Muhammadiyah Prof. DR. Hamka.
Dariyo, A. (2014). Psikologi Perkembangan. Bandung: PT. Refika Aditama.
Dinkes Bangkalan. (2020). Data Riset Kesehatan Kabupaten Bangkalan.
Fikawati, S. (2017). Gizi Anak dan Remaja. Jakarta: Rajawali Pers.
Goleman, D. (2019). Kecerdasan Emosional. Jakarta: Erlangga.
Hartinah, S. (2020). Pengembangan Peserta Didik. Bandung: PT. Refika
Aditama.
Hidayat. (2013). Metode Penelitian Kesehatan Paradigma Kuantitatif. Jakarta:
Heath Books.
Kemenkes RI. (2022). Buletin Jendela Data dan Informasi Kesehatan: Situasi.
Kemenkes, K. K. (2018). Profil Kesehatan Indonesia 2017. Jakarta: Kemenkes
RI.
Ningtyas, S. F. (2016). Pengaruh kelas ibu balita usia 0-59 bulan terhadap
pengetahuan pemanfaatan Buku KIA. Jurnal keperawatan dan kebidanan-

49
STIKes Dian Husada.
Nor Laila, N. I. (2020). Hubungan Pengetahuan, Sikap Dan Pola asuh gizi Dengan
Status Gizi Balita Di Wilayah Kerja Puskesmas Martapura.
Notoatmodjo. (2012). Metodologi Penelitian Kesehatan. Jakarta: PT Rineka
Cipta.
Notoatmodjo. (2018). Promosi Kesehatan dan Perilaku Kesehatan. Jakarta:
Rineka Cipta.
Nursalam. (2017). Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan: Pendekatan Praktis.
Jakarta: Salemba Medika.
Nursalam, R. W. (2015). BUDAYA ORGANISASI DAN QUALITY OF
NURSING WORK LIFE TERHADAP KINERJA DAN KEPUASAN
KERJA PERAWAT DI RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA. Jurnal
Ners, Vol. 10 No. 2.
Pahlevi, A. E. (2012). Determinan Status Gizi Pada Siswa Sekolah Dasar. Jurnal
Kesehatan Masyarakat, 7(2), 116–120.
Rahmawati, L. A. (2018). Evaluasi program pelaksanaan kelas Ibu Balita
diwilayah kerja dinas Kesehatan Kabupaten Banjarnegara. Jurnal
kebidanan dan keperawatan Aisyiyah, vol 14, No.1.
Riskesdas. (2018). Data Statistic Kesehatan. Kemenkes RI Departemen
Kesehatan.
Riyanto, A. (2013). Pengetahuan dan Sikap Dalam Penelitian. Kesehatan,.
Jakarta: Salemba Medika.
Soetjiningsih, &. R. (2015). Tumbuh Kembang Anak (2nd ed). Jakarta: EGC.
Sugiyono. (2017). Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung:
Alfabeta, CV.
Sujarweni, W. (2014). Metodologi penelitian: Lengkap, praktis, dan mudah
dipahami. Yogyakarta: PT Pustaka Baru.
Susanto, A. (2014). Perkembangan Anak Usia Dini. Jakarta: Media Group.
WHO. (2018). Angka Kematian Ibu dan Angka. Kematian Bayi. World Bank.
Widodo, R. (2010). Pemberian Makan, Suplemen, Dan Obat Pada Anak. Jakarta:
EGC.

50
51
Lampiran 1 Surat Izin Penelitian

52
Lampiran 2 Surat Balasan Izin Penelitian

53
Lampiran 3 Surat Laik Etik

54
Lampiran 4 Format Pengajuan Judul

55
Lampiran 5 Information For Consent
PENJELASAN PENELITIAN UNTUK DISETUJUI
(Information For Consent)

Assalamualaikum wr. wb
Dengan hormat,
Saya yang bertanggung jawab dibawah ini
Nama : Nur Liza Mega Sintara
NIM : 1230121010
Status : Mahasiwa
Terimakasih kepada para responden yang telah membaca lembar informasi
penelitian dan formulir persetujuan.
Judul Penelitian : Pengaruh Pelaksanaan Kelas Ibu Balita Terhadap Pengetahuan
Tumbuh Kembang Balita
Di Polindes Sendang Laok Wilayah Kerja Puskesmas Sukolilo .
Metode Penelitian : Desain penelitian ini menggunakan rancangan
eksperimental dengan rancangan eksperimen dapat di
berikan perlakuan di awali dengan pre – tes dan setelah
pemberian perlakuan di adakan pengukuran kembali (pasca
– tes), pengambilan data dilakukan pada saat sebelum
dilakukan intervensi (pretest) berupa kelas ibu balita.
Setelah diawali dengan pretest, kemudian dilakukan
intevensi kepada pada ibu balita. Selang 2 jam peneliti
melakukan pengambilan data kembali (posttest) untuk
mengetahui tingkat pengetahuan tumbuh kembang balita
sesudah diberikan kelas ibu balita.
Karakteristik : ibu yang memiliki balita dan mengikuti kelas balita di
Polindes Sendang Laok Wilayah kerja Puskesmas Sukolilo
yang bersedia menjadi responden.
Jumlah Responden : Jumlah responden penelitian ini adalah 34 ibu dengan
balita di Polindes Sendang Laok Wilayah kerja Puskesmas
Sukolilo.

56
Waktu yang diperlukan : Peneltian ini memerlukan waktu 3 hari
berturut-turut.
Tujuan dan Manfaat Penelitian : Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis
pengaruh pelaksanaan kelas ibu balita
terhadap pengetahuan tumbuh kembang
balita di Polindes Sendang Laok wilayah
kerja Puskesmas Sukolilo. Penggunaan hasil
penelitian ini dapat digunakan sebagai data
dasar dalam melaksanakan penelitian lebih
lanjut yang berkaitan dengan topik
permasalahan yang sama.
Demikian saya secara sadar saya akan sukarela serta tidak ada unsur
paksaan dari siapapun, saya bersedia berperan serta dalam penelitian ini.
Hal – hal yang perlu diinformasikan
A. Manfaat Terhadap Subyek Penelitian
Hasil penelitian ini dapat memberi masukan kepada ibu balita terhadap
pengetahuan tumbuh kembang balita.
B. Kesukarelaan Untuk Ikut Penelitian
Keikutsertaan responden bersifat sukarela jadi responden memiliki hak penuh
untuk menolak menjadi responden tanpa paksaan dari pihak manapun
C. Unsur Paksaan
Peserta bebas memilih keikutsertaan dalam penelitian ini tanpa da paksaan.
Bila peserta sudah memutuskan untuk ikut, peserta juga bebass untuk
mengundurkan diri/berubah pikiran setiap saat tanpa dikenai denda atau pun
sanksi apapun. Peserta tidaka bersedia untuk berpartisipasi, tidak akan ada
dampak buruk atau mendapat perlakuan pihak manajemen yang berbeda.
D. Prosedur Penelitian
Pre Test: Peneliti memberikan kuesioner pengetahuan tumbuh kembang pada
balita dengan waktu selama 15 menit.
Intervensi: Setelah itu peneliti memberikan pendidikan kelas ibu balita kepada
ibu menggunakan leaflet 15 menit. Dengan Rincian Peneliti menjelaskan
gambaran umum tentang pengetahuan tumbuh kembang pada balita.

57
Post Test: Peneliti memberikan kuesioner pengetahuan tumbuh kembang pada
balita
E. Kerahasiaan
Semua data yang diperoleh selama dilakukan penelitian ini akan dicatat dan
digunakan untuk tujuan ilmu pengetahuan. Informasi tersebut hanya akan
digunakan dengan tidak mengungkapkan identitas responden. Semua
informasi yang dikumpulkan tetap menjadi rahasia dan tidak akan disebutkan
dalam publikasi hasil penelitian, laporan atau publikasi kepada siapapun di
luar penelitian ini.
F. Kompensasi
Penelitian ini responden akan diberikan oleh peneliti berupa Souvenir dan
snak, makanan.
G. Asuransi
Apabila dalam pengumpulan data terdapat hal yang tidak diinginkan maka
peneliti akan bertanggung jawab kepada responden.
H. Resiko yang Mungkin Timbul.
Resiko pada penelitian ini kemungkinan kecil yaitu hanya berupa
mengganggu serta merepotkan responden, karena harus terlibat dalam
penelitian ini.
I. Kontak Peneliti
Segala pertanyaan dan klarifikasi terkait penelitian dapat melalui:
Nama : Nur Liza Mega Sintara
Tlp / WA : 087878781440
Alamat : Desa Sendang Laok Kecamatan Sukolilo Kabupaten Bangkalan.
Email Peneliti : Chiendtara_501@yahoo.co.id

58
Atau dapat menghubungi melalui Komite Etik Penelitian Kesehatan,
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya untuk mendapatkan klarifikasi tentang
penelitian ini
Alamat : Jl. Jemursari No. 51-57 Surabaya 60237 – Gedung UNUSA
TOWER LT. 2,
Telepon : 031-8479070
Email : kepk@unusa.ac.id.
Demikian atas perhatian dan kesediaannya. Saya sampaikan terima kasih.
Bangkalan,…………………

(.............................................)

59
Lampiran 6 Informed Consent
LEMBAR PERSETUJUAN KEIKUTSERTAAN DALAM PENELITIAN
(Informed Consent)
Kepada Yth Responden
Di Tempat
Assalamu’alaikum wr,wb
Dengan hormat,

Dalam rangka memenuhi persyaratan tugas akhir program studi S1


Kebidanan saya peneliti yang bernama Nur Liza Mega Sintara, NIM 1230121010
selaku mahasiswa Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya, mengajukan
permohonan kepada saudari untuk bersedia menjadi responden dengan
menuliskan identitas:
Nama (Inisial) :
Usia :
Pendidikan :
Saya selaku peneliti atas nama Nur Liza Mega Sintara NIM 1230121010
mengmbil penelitian dengan judul “Pengaruh Pelaksanaan Kelas Ibu Balita Terhadap
Pengetahuan Tumbuh Kembang Balita Di Polindes Sendang Laok Wilayah Kerja
Puskesmas Sukolilo” yang bertujuan untuk mengetahui hubungan pola makan
dengan kejadian anemia pada remaja.
Cara pengambilan data yaitu dengan memberikan kuersioner kepada
responden.
Hal-Hal yang perlu Disetujui:
Apabila peneliti telah menjelaskan informasi yang jelas tentang penelitian ini dan
responden telah memahami bahwa:
A. Kesukarelaan untuk Ikut Penelitian
Keikutsertaan responden dalam penelitian ini bersifat sukarela dan tidak
ada unsur paksaan untuk mengikuti penelitian.

60
B. Hak Mengundurkan Diri
Responden memiliki hak untuk mengundurkan diri tanpa adanya
sanksi/denda serta dapat memutuskan tidak bersedia untuk mengikuti
penelitian ini tanpa adanya sanksi/denda.
C. Perlindungan Terhadap Responden
Responden memahami akibat yang akan ditimbulkan jika ada intervensi
dari peneliti serta tindakan pencengahan yang disiapkan jika terjadi.
D. Kerahasiaan Data
Subjek penelitian memahami peneliti akan menjaga rahasia data hasil
penelitian.
E. Kontak Peneliti
Segala pertanyaan dan klarifikasi terkait penelitian dapat melalui:
Nama : Nur Liza Mega Sintara
No Tlpn : 087878781440
Alamat : Sendang Laok Kecamatan Sukolilo Kabupaten Bangkalan .
Email Peneliti : Chiendtara_501@yahoo.co.id
Atau dapat menghubungi melalui Komite Etik Penelitian Kesehatan,
Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya untuk mendapatkan klarifikasi
tentang penelitian ini.
Alamat: Jl. Jemursari No. 51-57 Surabaya 60237 – Gedung UNUSA
TOWER LT. 2,
Telepon : 031-8479070
Email : kepk@unusa.ac.id.
Demikian atas perhatian dan kesediaannya. Saya sampaikan terima kasih.

Bangkalan.....................

(....................................)

61
Lampiran 7 Pengunduran Diri
PENGUNDURAN DIRI

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama : ................................................................................
Umur / Jenis Kelamin: ................................................................................
Alamat: ................................................................................
Nomor Telepon/HP : ................................................................................

Dengan ini menyatakan MENGUNDURKAN DIRI sebagai subjek penelitian.


Dengan judul penelitian : “Pengaruh Pelaksanaan Kelas Ibu Balita Terhadap
Pengetahuan Tumbuh Kembang Balita Di Polindes Sendang Laok Wilayah
Kerja Puskesmas Sukolilo

Demikian lembar pengunduran diri ini saya buat dengan penuh


kesadaran dan tanpa paksaan.

Bangkalan, ......................................

Yang membuat pernyataan Responden

Saksi 1 Saksi 2

(...............................................) (.......................................................)

(Nur Liza Mega Sintara) (...................................................)

62
Lampiran 8 Lembar Persetujan
PERSETUJUAN MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini :

Nama :

Umur / Jenis Kelamin :

Alamat :

Menyatakan setelah memperoleh informasi lengkap dan diberikan kesempatan


untuk menanyakan segala sesuatu yang ingin saya ketahui, saya bersedia
mengikuti penelitian dengan judul :

Saya juga dapat menolak menjawab pertanyaan yang diberikan ataupun menarik
diri dari persetujuan ini suatu saat, tanpa sanksi apapun. Demikian persetujuan ini
dibuat memahami sepenuhnya

Surabaya, ...........................................

Peneliti Yang Membuat Pernyataan

(.........................................) (.........................................)

Saksi 1 Saksi 2

(.........................................) (.........................................)

63
Lampiran 9 Lembar Kuesioner
KUESIONER PENELITIAN

DATA UMUM

No Responden:

Nama (inisial) :

Umur Ibu :

Pendidikan :

Pekerjaan :

64
DATA KHUSUS

PENGETAHUAN IBU TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA USIA


0 – 1 TAHUN

1. Anak saya usia 1 bulan. Pada usianya saat ini, seharusnya seperti apa tahapan
perkembangannya ?
a. Bayi sudah mulai bisa menggeleng-gelengkan kepala dalam posisi
telungkup, bayi senang melihat wajah orang-orang disekelilingnya dan
sudah mengenali suara Mama Papa
b. Bayi sudah bisa mengangkat badannya ke posisi berdiri
c. Bayi bisa bermain dan menendang bola kecil dan bayi bisa mencoret-
coret pensil pada kertas
d. Bayi bisa memanggil Papa dan Mama
2. Saat usia berapa seharusnya bayi bisa berdiri selama 30 detik ?
a. 9 – 11 bulan. c. 2 tahun
b. 18 bulan d. 3 tahun
3. Saat usia berapa seharusnya bayi bisa mengangkat kepala mandiri hingga
setinggi 45 derajat ?
a. 3 bulan. c. 2 tahun
b. 1 tahun d. 18 bulan
4. Saat usia berapa seharusnya bayi bisa berbalik dari telungkup ke
telentang ?
a. 5 bulan. c. 1 tahun
b. 1 bulan d. 2 tahun
5. Saat Usia berapa seharusnya bayi tumbuh gigi pertama kali ?
a. 3 bulan. c. 2 tahun
b. 9 bulan d. 3 tahun
6. Pada usia berapakah anak dapat lancar berbicara ?
a. 12 bulan si kecil sudah dapat mengucapkan 1 kata dan diusia 2 tahun si
kecil sudah dapat mengucapkan 1 kalimat yang terdiri dari 1 suku kata
b. 3 bulan si kecil sudah dapat mengungkapkan 1 kata
c. 2 tahun si kecil dapat bercerita si kancil
d. 1 tahun si kecil dapat bercerita aktifitas sehari-hari

65
7. Bayi saya usia 3 bulan, kalau tidur tiba tiba sering kaget seperti kejang
apakah wajar ?
a. Wajar karena adanya reflek ( morro ).
b. Bahaya mengarah kekejang
c. Tanda-tanda Sawan
d. Semua jawaban benar
8. Pada usia berapa seharusnya bayi bisa memasukkan benda ke mulut ?
a. 9 bulan. c. 3 tahun
b. 3 bulan d. 4 tahun
9. Berikut ini tumbuh kembang bayi usia 0 – 3 bulan...
a. Bayi bisa mengangkat kepala mandiri hingga setinggi 45 derajat.
b. Bayi bisa duduk secara mandiri
c. Bayi bisa mengangkat badannya ke posisi berdiri
d. Anak bisa menari dan melompat-lompat dengan 1 kaki
10. Stimulasi terbaik bagi bayi usia 0 – 6 bulan diberikan oleh...
a. Teman sebaya c. Saudara jauh
b. Lingkungan d. Orang tua.

66
PENGETAHUAN IBU TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA USIA
1 – 2 TAHUN

2. Pada usia berapa seharusnya anak dapat naik turun tangga ?


a. 6 tahun c. 2 tahun.
b. 9 bulan d. 4 tahun
3. Anak saya usia 18 bulan belum bisa berdiri, hanya bisa duduk saja.
Kemanakah saya harus membawa anak saya untuk konsultasi ?
a. Bidan terdekat. c. Di pijat kedukun saja
b. Pulang ke mertua d. Dilihatkan ke orang pintar
4. Stimulasi terbaik bagi bayi usia 1 – 2 tahun diberikan oleh...
a. Teman sebaya c. Saudara jauh
b. Lingkungan d. Orang tua.
5. Saat usia berapa anak bisa mencoret coret buku dan kertas ?
a. 6 bulan c. 1 tahun
b. 9 bulan d. 2 tahun.
6. Reyhan : Paaapaaaa Maaamaaaa
Saat usia berapa anak dapat memanggil ?
a. 1 tahun. c. 4 tahun
b. 3 tahun d. 3 bulan
7. Pada usia berapakah anak seharusnya berjalan tanpa terhuyung-huyung ?
a. 3 bulan c. 2 tahun.
b. 1 tahun d. 4 tahun
8. Pada usia berapkah seharusnya anak bisa memegang cangkir sendiri dan
belajar makan dan minum sendiri ?
a. 2 tahun. c. 3 bulan
b. 9 bulan d. 4 tahun
9. Dibawah ini yang merupakan tumbuh kembang untuk anak usia 1 tahun
a. Anak bisa berdiri tanpa berpegangan tangan.
b. Bayi bisa mengangkat kepala mandiri hingga setinggi 45 derajat
c. Bayi bereaksi terkejut terhadap suara keras
d. Bayi bisa berbalik dari telungkup ketelentang
10. Pada usia berapakah bayi memasukkan benda kemulut ?

67
a. 3 bulan c. 1 tahun.
b. 9 bulan d. 4 tahun
11. Jika terjadi keterlambatan pada tumbuh kembang anak yang tidak sesuai
dengan usianya, maka ibu wajib konsultasi ke ... ?
a. Tenaga kesehatan terdekat ( bidan ) c. mertua
b. Pak kiyai d. dukun

68
PENGETAHUAN IBU TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA USIA
2 – 3 TAHUN
1. Stimulasi terbaik bagi bayi usia 2 – 3 tahun diberikan oleh...
a. Teman sebaya c. Saudara jauh
b. Lingkungan d. Orang tua.
2. Pada usia berapakah anak bisa jalan naik tangga ?
a. 3 bulan c. 3 tahun.
b. 9 bulan d. 4 tahun
3. Pada Usia berapakah anak bisa mencoret-coret pensil pada kertas ?
a. 3 bulan c. 3 tahun.
b. 9 bulan d. 4 tahun
4. Papa : matanya mana ?
Reyhan : ( nunjuk mata dengan benar )
Pada Usia berapakah anak bisa menunjuk 1 atau lebih bagian tubuh ketika
diminta ?
a. 3 bulan c. 3 tahun.
b. 9 bulan d. 4 tahun
5. Dibawah ini yang merupakan tumbuh kembang anak usia 2 - 3 tahun...
a. Anak bisa jalan naik tangga sendiri.
b. Bayi bisa mengangkat kepala mandiri hingga setinggi 45 derajat
c. Bayi bereaksi terkejut terhadap suara keras
d. Bayi bisa berbalik dari telungkup ketelentang
6. Pada usia berapakah anak bisa melepas pakaiannya sendiri ?
a. 3 bulan c. 3 tahun.
b. 9 bulan d. 1 tahun
7. Anak saya usia 3 tahun, pada usia saat ini seharusnya seperti apa tahapan
perkembangannya ?
a. Anak bisa bermain, menendang bola kecil dan makan nasi sendiri tanpa
banyak tumpah.
b. Anak bisa memanggil ayah dengan kata “papa” memanggil ibu dengan
kata “ mama “
c. Anak bisa belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan
d. Anak bisa memperlihatkan rasa cemburu / bersaing

69
8. Mama : bantu mama rapikan lagi yaa dek mainannya
Ade : Iya mama
Pernyataan diatas merupakan tumbuh kembang anak dapat ?
a. Membantu memungut mainannya sendiri
b. Membiarkan mainnya berantakan
c. Hanya melihat mama membereskan mainan
d. Hanya bisa menunjuk mainan saja
9. Mama : bantu mama rapikan lagi yaa dek mainannya

Ade : Iya mama

Pada usia berapakah anak bisa membantu memungut mainannya sendiri ?

a. 3 bulan c. 3 tahun.
b. 9 bulan d. 1 tahun
10. Jika terjadi keterlambatan pada tumbuh kembang anak yang tidak sesuai
dengan usianya, maka ibu wajib konsultasi ke ...
a. Tenaga kesehatan terdekat ( bidan ) c. Mertua
b. Pak kiyai d. dukun

70
PENGETAHUAN IBU TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA USIA
3 – 4 TAHUN
1. Saat usia berapa seharusnya anak dapat menari ?
a. 8 bulan c. 2 tahun
b. 1 tahun d. 4 tahun.
2. Berikut ini tumbuh kembang anak usia 4 tahun...
a. Bayi bisa mengangkat kepala mandiri hingga setinggi 45 derajat
b. Bayi bisa duduk secara mandiri
c. Bayi bisa mengangkat badannya ke posisi berdiri
d. Anak bisa menari dan melompat-lompat dengan 1 kaki.
3. Robi : Mama itu apa ? Mama ini apa ?
Pada usia berapakah seharusnya anak bisa bertanya sesuatu?
a. 9 bulan c. 2 tahun
b. 1 tahun d. 4 tahun.
4. Ibu : Namanya siapa ?
Putri : Putri
Ibu : Putri anak siapa ?
Putri : Mama Tatik
Saat usia berapakah seharusnya anak bisa menyebutkan nama ?
a. 3 bulan c. 2 tahun
b. 9 bulan d. 3 tahun.
5. Saat usia berapa anak bisa mengenakan celana panjang , kemeja dan
baju ?
a. 3 bulan c. 4 tahun.
b. 9 bulan d. 2 tahun.
6. Dibawah ini yang merupakan tumbuh kembang anak usia 4 tahun adalah...
a. Anak bisa menyebutkan nama, umur dan tempat.
b. Anak bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan 30 detik
c. Anak bisa berdiri sendiri tanpa berpegangan
d. Bayi bisa mengangkat badannya ke posisi berdiri
7. Pada usia berapakah anak melompat-lompat dengan 1 kaki ?
a. 3 bulan c. 1 tahun
b. 9 bulan d. 4 tahun.

71
8. Pada usia berapakah anak bisa menggosok gigi tanpa dibantu ?
a. 3 bulan c. 2 tahun
b. 9 bulan d. 4 tahun.
9. Dibawah ini yang merupakan tumbuh kembang anak usia 4 tahun adalah...
a. Anak bisa mengenakan celana panjang kemeja dan baju.
b. Anak bisa jalan naik tangga sendiri
c. Anak bisa berjalan tanpa terhuyung-huyung
d. Anak bisa berdiri tanpa berpegangan
10. Jika terjadi keterlambatan pada tumbuh kembang anak yang tidak sesuai
dengan usianya, maka ibu wajib konsultasi ke ... ?
a. Tenaga kesehatan terdekat ( bidan ). c. Mertua
b. Pak kiyai d. Dukun

72
Lampiran 10 Kunci Jawaban
PENGETAHUAN IBU TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA USIA
0 – 1 TAHUN

1. A
2. A
3. A
4. A
5. A
6. A
7. A
8. A
9. A
10. D

PENGETAHUAN IBU TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA USIA


1 – 2 TAHUN

1. C
2. A
3. D
4. D
5. A
6. C
7. A
8. A
9. C
10. A

PENGETAHUAN IBU TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA USIA


2 – 3 TAHUN

1. D
2. C
3. C
4. C
5. A
6. C
7. A
8. A
9. C
10. A

73
PENGETAHUAN IBU TERHADAP TUMBUH KEMBANG BALITA USIA
3 – 4 TAHUN

1. D
2. D
3. D
4. D
5. D
6. A
7. D
8. D
9. A
10. A

74
Lampiran 11 Rekapitulasi
DATA UMUM
Nam
No a Usia Ibu Pendidikan Ibu Pekerjaan Ibu
1 Ny N 27 SMA Ibu rumah tangga
2 Ny A 26 SMP Petani
3 Ny P 22 SMP Petani
4 Ny T 23 SD Ibu rumah tangga
5 Ny A 25 SMA Wiraswasta
6 Ny M 36 SMA Ibu rumah tangga
7 Ny S 27 SD Petani
8 Ny M 36 SMA Wiraswasta
9 Ny S 23 SD Petani
10 Ny M 27 SMA Ibu rumah tangga
11 Ny S 29 SD Petani
12 Ny A 24 SMA Wiraswasta
13 Ny A 29 SMA Wiraswasta
14 Ny A 27 SMP Petani
15 Ny A 29 SD Ibu rumah tangga
16 Ny O 30 SMP Ibu rumah tangga
17 Ny A 31 SD Petani
18 Ny D 23 SMA Petani
19 Ny M 37 SD Ibu rumah tangga
20 Ny R 32 SD Ibu rumah tangga
21 Ny D 30 SMP Petani
22 Ny M 29 SD Petani
Ny
38
23 R SD Petani
24 Ny D 30 SMA Ibu rumah tangga
25 Ny D 27 SMA Ibu rumah tangga
26 Ny M 36 SD Ibu rumah tangga
27 Ny E 37 SMA Ibu rumah tangga
28 Ny L 22 SD Petani
29 Ny A 30 SMA Wiraswasta
30 Ny K 29 SMA Wiraswasta
31 Ny R 27 SD Ibu rumah tangga

75
(PRE TEST) Pengetahuan Tumbuh Kembang
No 1 Tot
1 2 3 4 5 6 7 8 9 Interpretasi
Res 0 al
1 0 1 0 0 1 1 0 1 0 0 4 Cukup
2 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 3 Kurang
3 1 0 1 0 0 0 1 0 0 0 3 Kurang
4 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3 Kurang
5 1 0 0 0 1 0 1 1 0 1 5 Cukup
6 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 4 Cukup
7 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 3 Kurang
8 0 1 0 1 1 0 1 1 0 1 6 Cukup
9 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 Kurang
10 1 1 0 0 1 1 0 0 1 0 5 Cukup
11 1 0 1 0 1 0 0 0 0 0 3 Kurang
12 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 5 Cukup
13 0 1 1 1 0 1 0 0 1 1 6 Cukup
14 1 0 1 0 0 1 0 0 0 0 3 Kurang
15 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 3 Kurang
16 1 0 0 0 0 0 0 1 0 0 2 Kurang
17 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3 Kurang
18 0 1 0 1 0 1 0 1 0 0 4 Cukup
19 0 1 0 1 0 0 1 0 0 0 3 Kurang
20 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 Kurang
21 1 0 0 0 1 0 0 1 0 0 3 Kurang
22 0 0 1 0 1 1 0 0 0 0 3 Kurang
23 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 Kurang
24 1 0 1 0 0 1 0 0 1 1 5 Cukup
25 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 4 Cukup
26 0 1 0 1 0 1 0 0 0 0 3 Kurang
27 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 6 Cukup
28 0 0 0 0 1 1 0 1 0 0 3 Kurang
29 1 0 1 0 1 0 1 1 0 1 6 Cukup
30 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 4 Cukup
31 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 3 Kurang
1 1 1 1 1 1 1
  9 9 6    
6 5 0 3 2 3 2

76
(POST TEST) Pengetahuan Tumbuh Kembang
No 1 Tot Interpreta
1 2 3 4 5 6 7 8 9
Res 0 al si
1 1 1 1 0 1 1 0 1 1 1 8 Baik
2 1 1 0 1 0 0 1 1 1 0 6 Cukup
3 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 5 Cukup
4 0 1 0 0 0 1 0 1 0 0 3 Kurang
5 1 0 1 0 1 0 1 1 1 1 7 Baik
6 1 0 0 1 0 0 1 0 0 1 4 Cukup
7 0 1 0 1 0 0 0 0 1 0 3 Kurang
8 0 1 0 1 1 1 1 1 1 1 8 Baik
9 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 Kurang
10 1 1 0 1 1 1 1 1 1 0 8 Baik
11 1 1 1 0 1 0 1 0 1 1 7 Baik
12 0 1 0 0 1 1 0 1 0 1 5 Cukup
13 1 1 1 1 1 1 0 0 1 1 8 Baik
14 1 0 1 0 0 1 1 0 1 1 6 Cukup
15 0 1 0 0 1 0 0 1 0 0 3 Kurang
16 1 0 1 1 0 1 0 1 0 0 5 Cukup
17 1 0 0 0 0 0 1 0 0 1 3 Kurang
18 1 1 0 1 0 1 0 1 1 0 6 Cukup
19 0 1 0 1 0 0 1 1 1 0 5 Cukup
20 1 0 0 0 0 0 0 0 0 1 2 Kurang
21 1 1 0 1 1 0 0 1 0 0 5 Cukup
22 0 1 1 0 1 1 0 0 1 1 6 Cukup
23 1 1 1 0 0 0 0 0 0 0 3 Kurang
24 1 1 1 0 0 1 1 1 1 1 8 Baik
25 0 1 0 0 1 0 0 1 0 1 4 Cukup
26 1 1 1 1 0 1 0 1 1 0 7 Baik
27 1 0 1 1 1 1 1 1 1 1 9 Baik
28 0 0 0 1 1 1 0 1 1 1 6 Cukup
29 1 1 1 0 1 0 1 1 1 1 8 Baik
30 1 0 1 1 0 1 1 0 1 0 6 Cukup
31 0 1 1 1 1 0 0 1 0 0 5 Cukup
2 2 1 1 1 1 1 1 1 1
     
1 0 5 5 6 5 4 9 9 7

77
Lampiran 12 Statistic

Frequencies

Statistics
Pre test Post test
Usia ibu Pendidikan ibu Pekerjaan ibu Pengetahuan Pengetahuan
N Valid 31 31 31 31 31
Missing 0 0 0 0 0

Frequency Table

Usia ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid 17-25 (Remaja akhir) 8 25.8 25.8 25.8
26-35 (Dewasa awal) 17 54.8 54.8 80.6
36-45 (Dewasa akhir) 6 19.4 19.4 100.0
Total 31 100.0 100.0

Pendidikan ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid SD-SMP (Dasar) 18 58.1 58.1 58.1
SMA/Sederajat (menengah) 13 41.9 41.9 100.0
Total 31 100.0 100.0

Pekerjaan ibu
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Bekerja 18 58.1 58.1 58.1
Tidak bekerja 13 41.9 41.9 100.0
Total 31 100.0 100.0

Pre test Pengetahuan


Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 18 58.1 58.1 58.1
Cukup 13 41.9 41.9 100.0
Total 31 100.0 100.0

78
Post test Pengetahuan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Valid Kurang 7 22.6 22.6 22.6
Cukup 14 45.2 45.2 67.7
Baik 10 32.3 32.3 100.0
Total 31 100.0 100.0

Crosstabs

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pre test Pengetahuan * Post
31 100.0% 0 .0% 31 100.0%
test Pengetahuan

Pre test Pengetahuan * Post test Pengetahuan Crosstabulation

Post test Pengetahuan

Kurang Cukup Baik Total


Pre test Pengetahuan Kurang Count 7 9 2 18
% of Total 22.6% 29.0% 6.5% 58.1%
Cukup Count 0 5 8 13
% of Total .0% 16.1% 25.8% 41.9%
Total Count 7 14 10 31
% of Total 22.6% 45.2% 32.3% 100.0%

79
Explore

Case Processing Summary

Cases
Valid Missing Total
N Percent N Percent N Percent
Pre Pengetahuan 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%
Post Pengetahuan 31 100.0% 0 .0% 31 100.0%

Descriptives

Statistic Std. Error


Pre Pengetahuan Mean 3.71 .218
95% Confidence Interval for Lower Bound 3.26
Mean
Upper Bound 4.16
5% Trimmed Mean 3.68
Median 3.00
Variance 1.480
Std. Deviation 1.216
Minimum 2
Maximum 6
Range 4
Interquartile Range 2
Skewness .721 .421
Kurtosis -.523 .821
Post Pengetahuan Mean 5.52 .359
95% Confidence Interval for Lower Bound 4.78
Mean
Upper Bound 6.25
5% Trimmed Mean 5.54
Median 6.00
Variance 3.991
Std. Deviation 1.998
Minimum 2
Maximum 9
Range 7
Interquartile Range 3
Skewness -.133 .421
Kurtosis -1.005 .821

80
Tests of Normality

Kolmogorov-Smirnova Shapiro-Wilk
Statistic df Sig. Statistic df Sig.
Pre Pengetahuan .301 31 .000 .843 31 .000
Post Pengetahuan .122 31 .200* .940 31 .081
a. Lilliefors Significance Correction
*. This is a lower bound of the true significance.

Wilcoxon Signed Ranks Test

Ranks

N Mean Rank Sum of Ranks


Post Pengetahuan - Pre Negative Ranks 0 a
.00 .00
Pengetahuan
Positive Ranks 21 b
11.00 231.00
Ties 10 c

Total 31
a. Post Pengetahuan < Pre Pengetahuan
b. Post Pengetahuan > Pre Pengetahuan
c. Post Pengetahuan = Pre Pengetahuan

Test Statisticsb
Post
Pengetahuan -
Pre
Pengetahuan
Z -4.093a
Asymp. Sig. (2-tailed) .000
a. Based on negative ranks.
b. Wilcoxon Signed Ranks Test

81
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA
SURABAYA FAKULTAS KEPERAWATAN
DAN KEBIDANAN
PRODI S1 KEBIDANAN
KAMPUS A JL.SMEA NO. 57 SURABAYA (031) 8291920,
8284508, FAX (031) 8298582 KAMPUS B RS. ISLAM JEMURSARI
JL. JEMURSARI NO.51-57 SURABAYA
Website : www.unusa.ac.id Email : info@unusa.ac.id

LEMBAR KONSULTASI SKRIPSI

Nama Mahasiswa :Nur Liza Mega Sintara


NIM :1230121010
Program Studi : S1 Kebidanan
Pembimbing : Hinda novianti, S.ST., M.Kes

No. Tanggal Pokok Bahasan TTD TTD


Mahasiswa Pembimbing
1 23 – 09 – 2022 Konsultasi rencana judul

2 26 – 09 – 2022 Revisi judul

3 27 – 09 – 2022 ACC rencana judul

4 03 – 10 – 2022 Lanjut BAB 1

5 05-10-2022 Revisi BAB 1

6 10-10-2022 Revisi BAB 1

7 17 – 10 – 2022 Revisi BAB 1 dan Lanjut BAB 2

8 25 – 10 – 2022 Revisi BAB 1 dan 2 , Lanjut Bab


3 dan 4
9 29 – 10 – 2022 Revisi BAB 3 , 4 dan Kuisoner

10 31 – 10 – 2022 Revisi BAB 3,4 dan Kuisoner

11 01 – 11 – 2022 Revisi BAB 3

12 02 – 11 – 2022 Revisi BAB 3,dan 4

82
13 03 – 11 – 2022 Revisi BAB 2 dan 3

14 10 – 11 – 2022 Revisi BAB 3

15 15-11-2022 Revisi Kuisoner

16 16-11-2022 ACC , Maju Sidang Proposal

17 06-12-2022 Revisi Proposal

18 23-01-2023 Konsultasi BAB 5,6, dan 7

19 24-01-2023 Revisi BAB 5 dan 6

20 30-01-2023 ACC BAB 5,6 dan 7

Mengetahui,
Ka. Prodi S1 Kebidanan

Nanik Handayani, S.Kep.Ns., M.Kes.


NPP : 9111327

83
Dokumentasi

84

Anda mungkin juga menyukai