Oleh:
SUTRAYANI
NIM: 16.162032
1
PROPOSAL PENELITIAN
Oleh:
SUTRAYANI
NIM: 16.162032
MAKASSAR
2020
i
HALAMAN PERSETUJUAN SEMINAR HASIL PENELITIAN
Nama : Sutrayani
NIM : 16.162032
Makassar,…………….2020
Pembimbing I Pembimbing II
Mengetahui,
KETUA
Disusun Oleh:
Sutrayani
NIM: 16.162032
Pembimbing I Pembimbing II
KETUA
Disusun Oleh:
Sutrayani
NIM: 16162032
Telah Diperiksa dan Disetujui Pada Ujian Seminar Proposal Penelitian
Dan dinyatakan telah memenuhi syarat pada tanggal 31 Agustus 2020
Menyetujui
Tim Penguji :
Nama : Sutrayani
NIM : 16.162032
Makassar,
……………….…..2020
Yang Menyatakan
Sutrayani
NIM:16.162032
BIODATA DIRI
A. Data Pribadi
Nama : Sutrayani
Tanggal Kelahiran : Ujung Pandang, 26 Juli 1994
Alamat :Jl.Sultan Alauddin, Komp.Bumi
Permata Hijau Makassar
Kode Pos : 90221
Nomor Telepon : 082393500309
Email : sutrayanisese@gmail.com
Jenis Kelamin : Perempuan
Warga Negara : Indonesia
Agama : Islam
B. Data Orang Tua
Nama Ayah : Abd.Rifai Sese
Pekerjaan : Wiraswasta
Nama Ibu : St.Wartina
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga (IRT)
C. Riwayat Pendidikan
Jenjang Pendidikan
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh.
Sutrayani
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................ i
HALAMAN PERSETUJUAN................................................................. ii
HALAMAN PENGESAHAN.................................................................. iii
HALAMAN PERNYATAAN................................................................... iv
BIODATA.............................................................................................. v
KATA PENGANTAR............................................................................. vi
DAFTAR ISI.......................................................................................... vii
DAFTAR TABEL................................................................................... viii
DAFTAR GAMBAR............................................................................... ix
DAFTAR LAMPIRAN............................................................................ i
BAB I. PENDAHULUAN....................................................................... 1
A. Latar Belakang..................................................................... 1
B. Rumusan Masalah................................................................ 7
C. Tujuan Penelitian.................................................................. 8
D. Manfaat Penelitian................................................................ 9
E. Penelitian Sejenis................................................................. 10
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA.............................................................. 8
A. Tinjauan Umum Tentang Stunting....................................... 8
B. Tinjauan Umum Tentang Variabel Yang Diteliti................... 14
C. Hubungan Antara Variabel.................................................. 22
D. Definisi Operasionel dan Kriteria Objektif............................ 25
E. Hipotesis Penelitian............................................................. 25
BAB III. METODE PENELITIAN........................................................... 27
A. Jenis dan Metode Penelitian................................................ 27
B. Tempat dan Waktu Penelitian.............................................. 27
C. Populasi, Sampel dan Sampling........................................... 27
D. Pengumpulan Data............................................................... 28
E. Instrumen atau alat Pengumpulan Data............................... 28
F. Pengolahan Data.................................................................. 29
G. Etika Penelitian..................................................................... 30
DAFTAR PUSTAKA............................................................................. 31
LAMPIRAN........................................................................................... 32
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
dimana terdapat masalah gizi yang banyak terjadi pada anak balita.
Stunted adalah suatu kondisi dimana tubuh yang pendek dan sangat
atau Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) dibawah standar deviasi (<-
umur (TB/U) kurang dari dua standar deviasi (-2SD) atau di bawah
rata standar yang ada Stunting pada anak merupakan hasil jangka
malnutrisi asupan zat gizi kronis dan atau penyakit infeksi kronis
1
2
dilaporkan memiliki jumlah anak Stunting yang lebih besar dari pada
mencapai 13%, 18% dan 14%. Pada tahun 2012, angka kematian
36,8%, tahun 2010 sesbesar 35,6%, tahun 2013 sebesar 37,2% dan
anak menjadi lebih rentan terhadap penyakit dan di masa depan dapat
dkk 2015).
kurang dan buruk (17,9%) balita kurus (13,3%) serta balita gemuk
pada balita antara lain berat badan lahir balita, riwayat infeksi balita,
riwayat penyakit kehamilan, tinggi badan orang tua dan faktor sosial
ganda yaitu masalah gizi kurang dan gizi lebih. Saat ini Indonesia
gizi lain yang itu gizi yang berdampak pada obesitas. Stunting adalah
2-SD di bawah media panjang atau tinggi badan Stunting terjadi akibat
kekuragan gizi dalam waktu lama yang di awali sejak masa janin
belum mencapai target MDGs yaitu 32%. Salah satu dari Kabupaten
Kabupaten ini mengalami darurat Stunting gizi. Hal ini tertuang dalam
dari 37% ke 27%, apa yang ada di Kota Makassar saat ini cukup kecil.
2019. Jadi kita cukup rendah dibanding angka nasional 37% yang
Kemiskinan, 2017).
yang meliputi postur tubuh Ibu (pendek), jarak kehamilan yang terlalu
dekat, usia Ibu saat hamil yang terlalu muda atau terlalu tua, selain
factor Ibu Stunting dipengaruhi oleh faktor bayi dan balita, serta faktor
Gowa.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
Kabupaten Gowa.
Kabupaten Gowa.
9
D. Manfaat Penelitian
E. Penelitian Sejenis
Tabel 1.1
Penelitian Sejenis
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
umur. Kondisi ini diukur dengan panjang dan tinggi badan yang lebih
tidak sesuai dengan kebutuhan gizi. Dan mulai terjadi ketika janin
masih dalam kandungan dan baru nampak saat anak berusia dua
badan beberapa kilogram saja bisa menjadi Index Massa Tubuh (IMT)
kurangnya asupan gizi dalam waktu yang cukup lama, bukan seperti
zat-zat gizi yang kurang atau penyakit infeksi yang berulang atau
tinggi badan orang tua. Panjang badan lahir pendek bisa di sebabkan
oleh faktor genetik yaitu tinggi badan orang tua yang pendek karena
erat dengan tinggi badan orang tua. Ibu dengan tinggi badan pendek
disebabkan oleh faktor gizi buruk yang di alami oleh Ibu hamil maupun
Natal Care (Pelayanan Kesehatan untuk Ibu selama masa nifas) dan
ke-37 atau lebih awal dari hari perkiraan lahir, jarak kehamilan yang
aktivitas anak yang tidak adekuat, perawatan yang kurang sanitasi dan
alokasi makanan dan rumah tangga yang tidak sesuai dan edukasi
yang tidak adekuat. Yang dibagi menjadi tiga, yaitu kualitas makanan
pemberian ASI (Air Susu Ibu) yang salah, karena inisiasi yang
terlalu cepat. Faktor keempat adalah infeksi klinis dan sub klinis
infeksi usus halus pada anak yang disebabkan oleh buruknya sanitasi
(Gibson, 2005).
Ibu yang kurang gizi sejak awal kehamilan hingga lahir akan berisiko
2. Dampak Stunting
sekolah yang lebih rendah, putus sekolah akan memiliki tinggi badan
dilakukan oleh Perignon, dkk (2014) terhadap anak usia 6-12 tahun di
Oleh Karena itu, perbaikan gizi diprioritaskan pada usia seribu hari
pertama kehidupan yaitu 270 hari selama kehamilannya dan 730 hari
selama kehamilan.
dasar lengkap.
pertumbuhan.
20
melahirkan balita yaitu: dengan sasaran Ibu hamil, Ibu menyusui dan
anak usia 0-6 bulan, Ibu menyusui dan anak usia 7-23 bulan (TNP2K,
2017).
hamil dan balita pada 1000 Hari Pertama Kehidupan (HPK). Kegiatan
Berencana (KB)
pada remaja
2017).
ibu hamil
kurang gizi pada usia 6-59 bulan berbasis pangan lokol (misalnya
Berbasis Masyarakat)
minyak goreng)
Berencana (KB)
pada remaja
Harapan (PKH)
penurunan dari 37,2% pada tahun 2013 menjadi 30.8% pada tahun
2018.
Umur (BB/U), Tinggi Badan menurut Umur (TB/U), dan Berat Badan
26
a. Antropometri
dalam hal dimesti tulang otot, dan jaringan adipose atau lemak,
b. Ukuran Antropometri
1. Umur
2. Berat badan
3. Tinggi badan
2005).
28
a. Pengertian Balita
Anak Bawah Lima Tahun (balita) adalah anak yang telah menginjak
usia diatas satu tahun atau lebih, atau bisa juga digunakan perhitungan
bulan yaitu usia 12-59 bulan. Para ahli menggolongkan usia balita
Balita adalah istilah umum bagi anak usia 1-3 tahun (batita) dan
anak persekolahan (3-5 tahun). Saat usia batita, anak masih tergantung
berlangsung cepat dan tidak akan pernah terulang, karena itu sering
b. Karakterisitik Balita
usia 1-3 tahun (batita) dan anak usia prasekolah. Anak usia 1-3 tahun
yang disediakan Ibunya. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari
29
relative besar. Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi
sehingga anak perlu di beri tahu tentang apa yang terjadi padanya.
Misalnya, pada saat akan diukur suhu tubuhnya, anak akan merasa
takut melihat alat yang ditempelkan pada tubuhnya. Oleh karena itu,
Pada usia ini anak juga mulai bergaul dengan lingkungannya atau
dalam perilaku. Pada masa ini anak akan mencapai fase gemar
singkat dan gunakan istilah yang dikenalnya. Posisi tubuh yang baik
2002:83).
sel, organ maupun individu yang diukur dengan ukuran berat, ukuran
dan perbaikan jaringan dan kematian sel. Anak memilki ciri khas yang
bulan ke 4 kehidupan janin, yaitu 1,5 mm per hari, setelah itu ada
dapat tumbuh dengan sangat cepat di bandingkan anak yang lebih tua
satu tahun setelah lahir, panjang badan bayi meningkat 50% dan pada
peningkatan tinggi merata sekitar 5-6 cm per tahun. Pada umur 9 tahun
6 cm setiap tahunnya.
anak yang ditentukan oleh derajat kebutuhan fisik energy dan zat-zat
gizi lain yang diperolah dari pangan dan makanan dan dampak
Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) yang merupakan istilah lain untuk
standar yang ada dan Severly Stunting pada anak merupakan hasil
lingkungan.
a) Penyebab langsung
derita anak. Timbul gizi kurang tidak hanya karena makanan yang
menderita kurang gizi. Demikian juga pada anak yang makan tidak
a. Pola Makan
dimakan tiap hari oleh satu orang yang merupakan ciri khas dari
makan anak sering membuat orang tua pusing. Ada orang tua
sulit mengontrol, ada juga anak yang sulit makan. Ada juga anak
makanan pokok seperti nasi, roti, mie kentang, ubi dan jagung.
terakhir susu.
penting karena pada usia dini, makanan selain ASI belum mampu
dapat meningkatkan jalinan atau ikatan batin antara Ibu dan Anak.
kolestrum tetapi lemak dan kalori lebih tinggi dengan warna susu
ginjal yang belum berfungsi baik pada bayi yang belum lahir, serta
dipengaruhi oleh pola asuh makan Ibu yang baik dalam pemberian
Rolfes, 2008).
۞ َو ٱْلَٰو ِلَٰد ُت ُيْر ِض ْع َن َأْو َٰل َد ُهَّن َح ْو َلْي ِن َك اِم َلْي ِن ۖ ِلَم ْن َأَر اَد َأن ُيِتَّم
ٱلَّر َض اَع َة ۚ َو َع َلى ٱْلَم ْو ُلوِد َلُهۥ ِر ْز ُقُهَّن َو ِكْس َو ُتُهَّن ِبٱْلَم ْع ُروِف ۚ اَل ُتَك َّلُف َن ْف ٌس ِإاَّل
ۗ ُو ْس َع َه اۚ اَل ُتَض ٓاَّر َٰو ِلَد ٌۢة ِبَو َلِدَه ا َو اَل َم ْو ُلوٌد َّلُهۥ ِبَو َلِدِهۦۚ َو َع َلى ٱْلَو اِر ِث ِم ْث ُل َٰذ ِلَك
َف ِإْن َأَر اَد ا ِفَص ااًل َع ن َت َر اٍض ِّم ْن ُهَم ا َو َتَش اُو ٍر َفاَل ُج َن اَح َع َلْي ِه َم اۗ َو ِإْن َأَر دُّت ْم َأن
َٰل
َت ْس َت ْر ِض ُع ٓو ۟ا َأْو َد ُك ْم َفاَل ُج َن اَح َع َلْي ُك ْم ِإَذ ا َس َّلْم ُتم َّمٓا َء اَت ْي ُتم ِبٱْلَم ْع ُروِف ۗ َو ٱَّتُقو۟ا ٱَهَّلل
38
َبِص يٌر َت ْع َم ُلوَن ِبَم ا ٱَهَّلل َأَّن َو ٱْع َلُم ٓو ۟ا
Terjemahan:
menyusukan anak-anaknya.
39
c. Sosial Ekonomi
ukur atas tingkat sosial ekonomi yang rendah dan sebagai salah
makanan terbatas.
lainnya.
bertambah, lainnya.
C. Kerangka Teori
Kemiskinan, Pendapatan, Pendidikan
pemberian
makan.
penyakit infeksi
43
Kejadian stunting
Sumber: ( TNP2K,2017).
Pola makan
Eksklusif
Sosial Ekonomi
44
Keterangan :
: Variabel Independen
: Variabel Dependen
Rendah:
Jika
penghasilan
45
keluarga ≤
R
p.3.103.800,
-
Variabel Dependen
F. Hipotesis Penelitian
1. Hipotesis Alternatif(Ha/Hi)
pada balita
pada balita
2. Hipotesis Nol(Ho)
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Jenis metode penelitian ini yang digunakan adalah Metode
Analitik Deskriptif dengan pendekatan Cross Sectional yaitu
menghubungkan antara Variabel Independen (Dengan Pola Makan,
pemberian ASI Eksklusif dan Status Ekonomi).
Dengan Variabel Independen (Faktor-faktor yang berhubungan
dengan berhubungan kejadian Stunting pada Balita) di gunakan uji
hipotesa dengan pendekatan Cross Sectional yaitu rancangan
penelitian dengan melakukan pengukuran atau pengamatan dengan
waktu yang bersamaan. (Hidayah 2011).
D. Pengumpulan Data
Pada peneltian ini pengumpulan data disesuaikan dengan jenis
berikut:
1. Data Primer
2. Data Sekunder
Data Sekunder di peroleh di Kelurahan Kalegowa Kecamatan
Somba Opu Kabupaten Gowa 2020.
F. Pengolahan Data
Ada beberapa kegiatan yang di lakukan peneliti dalam pengolahan
data yaitu:
1. Editing (Pengeditan)
Editing adalah upaya untuk memeriksa kembali kebenaran
data yang di peroleh atau di kumpulkan Editing dapat di lakukan
pada tahap pengumpulan data atau setelah data terkumpul.
2. Coding (Pengkodean)
Coding merupakan kegiatan pemberian kode Numerik (angka)
terhadap data yang terdiri atas beberapa kategori. Pemberian
kode ini sangat penting bila pengolahan dan analisis data
menggunakan computer.
3. Tabulating (Tabulasi)
Setelah pengkodean, kemudian data di kelompokkan kedalam
suatu tabeluntuk memudahkan menganalisa data.
H. Etika Penelitian
Kode etik yaitu, pedoman etika yang berlaku untuk setiap
kegiatan penelitian yang melibatkan antara peneliti, pihak yang di teliti
(subjek penelitian) dan masrayakat yang akan memperoleh dampak
hasil penelitian tersebut.
50
DAFTAR PUSTAKA
Sani, M., Solehati, T., & Hendrawati, S. (2019). Hubungan usia Ibu hamil
dengan Stunted pada balita 24-59 bulan. Holistik Jurnal
Kesehatan , 284-291.
Setiawan, E., Machmud, R., & Masrul. (2018). Jurnal Faktor-faktor yang
berhubungan dengan Kejadian Stunting pada anak usia 24-59
bulan di wilayah kerja Puskesmas Andalas Kecamatan Padang
Timur Kota Padang Tahun 2018.
Lampiran 1
53
Kepada YTH
Ibu Calon Responden Penelitian
Di-
Tempat
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswi
Program Studi S1 Keperawatan Stikes Gunung Sari Makassar
Nama : Sutrayani
NIM : 16.162032
Alamat: Jl. Sultan Alauddin Komp.(Bumi Permata Hijau) Makassar
Akan mengadakan pnelitian dengan judul : “Faktor-faktor yang
berhubungan dengan kejadian Stunting pada balita usia 24-59
bulan”. Penelitian tidak menimbulkan akibat yang merugikan bagi Ibu
sebagai responden peneltian, kerahasiaan semua informasi yang
diberikan akan dijaga dan hanya digunakan untuk kepentingan penelitian.
Tidak ada paksaan bagi Ibu untuk menjadi subyek peneletian ini.
Jika terjadi hal-hal yang merugikan selama peneltian, maka Ibu di
perbolehkan mengundurkan diri untuk tidak berpartisipasi dalam penelitian
ini.
Peneliti,
(Sutrayani)
16.162032
54
Lampiran 2
Nama : Sutrayani
Nim : 16.162032
Makassar, ……….2020
Responden
(……………………….)
55
Lampiran 3
A. IDENTITAS
1. No.Responden:……………….
SD
SLTP
SLTA
S1
S2
PEGAWAI NEGERI
PEGAWAI SWASTA
WIRASWASTA
BURUH
PETANI
Jenis Kelamin:
LAKI-LAKI
PEREMPUAN
Petunjuk Pengisian :
A. POLA MAKAN
Ya Tidak
1. Apakah Ibu menerapkan
pola makan dalam sehari
terdiri dari 3 kali makan
utama (pagi, siang dan
malam) serta 2 kali
makanan selingan?
2. Apakah Ibu memberi
makanan untuk anak
dilakukan secara teratur
sesuai dengan jadwal
makan?
3. Apakah Ibu di bantu oleh
anggota keluarga yang lain
dalam memberikan
makanan kepada anak?
4. Apakah Ibu memberikan
memberikan makanan
yang nilai gizinya baik
meskipun Ibu tidak
menyukainya?
5. Apakah Ibu memberikan
susu atau makanan
selingan kepada anak
dekat dengan waktu
58
makan utama?
6. Apakah Ibu mengawasi
dan mendampingi anak
ketika makan?
7. Apakah Ibu melarang anak
mengambil makanan
sendiri karena sering
tumpah dan berceceran?
8. Apakah Ibu memaksa anak
untuk menghabiskan porsi
makanan yang Ibu
siapkan?
9. Apakah pada waktu
pemberian makanan Ibu
mengajaknya makan
sambil bermain dan jalan-
jalan keluar rumah?
10. Apakah Ibu menyusun
menu untuk anak
mengikuti pola menu
keluarga?
C. SOSIAL EKONOMI
NO. Pertanyaan
Ya Tidak
Ya Tidak
1. Apakah pertumbuhan dan
perkembangan anak Ibu
sangat penting?
2. Apakah kesehatan anak Ibu
sangat penting untuk
pertumbuhannya?
62