SKRIPSI
OLEH :
SITI AISAH
19060092P
OLEH :
SITI AISAH
19060092P
SKRIPSI
Skripsi ini telah diuji dan dipertahankan dihadapan Komisi Pembimbing, Komisi
Penguji dan Ketua Sidang pada Ujian Akhir (Skripsi) Program Studi Kebidanan
Sarjana Fakultas Kesehatan Universitas Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan
dan dinyatakan LULUS pada tanggal 03 Agustus 2021.
Menyetujui
Komisi Pembimbing
Mengetahui,
i
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN
Menyatakan bahwa :
Siti Aisah
NIM. 19060092P
ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Email : aisah6090981@gmail.com
Riwayat Pendidikan :
iii
PROGRAM STUDI KEBIDANAN PROGRAM SARJANA FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS AUFA ROYHAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN
ABSTRAK
iv
MIDWIFE PROGRAM OF HEALTH FACULTY
AT AUFA ROYHAN UNIVERSITY IN PADANGSIDIMPUAN
ABSTRACT
Key Words : Age, Education, Job Status, Parity, Home Distance Income,
Knowledge, Behavior, Husband-Support, Interest of
Pregnancy Checking
Daftar Pustaka : 54 (2011-2020)
v
KATA PENGANTAR
penelitian dalam rangka penulisan skripsi yang menjadi salah satu syarat
1. Dr. Anto, SKM, M.Kes, M.M selaku Rektor Universitas Aufa Royhan
Padangsidimpuan.
vi
5. Sri Sartika Sari Dewi, SST, M.Keb selaku ketua penguji yang telah
skripsi ini.
6. Nur Aliyah Rangkuti, SST, M.K.M selaku anggota penguji yang telah
skripsi ini.
8. Teristimewa buat kedua orang tua Ayahanda M. Jubri, S.Pd dan Ibunda
Padangsidimpuan.
Penulis
vii
DAFTAR ISI
Halaman
LEMBAR PERSETUJUAN ............................................................................... i
PERNYATAAN KEASLIAN PENELITIAN ................................................... ii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................... iii
ABSTRAK ........................................................................................................... iv
KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi
DAFTAR ISI……. ............................................................................................... viii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... x
DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ....................................................................................... xii
DAFTAR SINGKATAN ..................................................................................... xiii
DAFTAR PUSTAKA
ix
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 2.1 Kunjungan Pemeriksaan Kehamilan………………………………. 12
Tabel 3.1 Waktu Penelitian…………………………………………………. 23
Table 3.2 Defenisi Operasional……………………………………………… 27
Tabel 4.1 Distribusi Karakteristik Responden di Wilayah Kerja Puskesmas
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021……..…… 33
Tabel 4.2 Distribusi Pengetahuan di Wilayah Kerja Puskesmas Muarasoma
Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021………………… 34
Table 4.3 Distribusi Sikap di Wilayah Kerja Puskesmas Muarasoma
Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021……………………….. 35
Tabel 4.4 Distribusi Dukungan Suami di Wilayah Kerja Puskesmas
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021…………… 35
Tabel 4.5 Distribusi Minat Ibu Hamil Memeriksakan Kehamilan Pada Bidan
Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Muarasoma Kabupaten
Mandailing Natal Tahun 2021…………………………………….. 36
Tabel 4.6 Pengaruh Umur Dengan Minat Ibu Hail Memeriksakan
Kehamilan Pada Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021…………… 36
Tabel 4.7 Pengaruh Pendidikan Dengan Minat Ibu Hail Memeriksakan
Kehamilan Pada Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021…………… 37
Tabel 4.8 Pengaruh Status PekerjaanDengan Minat Ibu Hail Memeriksakan
Kehamilan Pada Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021…………… 38
Tabel 4.9 Pengaruh Paritas Dengan Minat Ibu Hail Memeriksakan
Kehamilan Pada Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021…………… 38
Tabel 4.9 Pengaruh Jarak Rumah Dengan Minat Ibu Hail Memeriksakan
Kehamilan Pada Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021…………… 39
Tabel 4.11 Pengaruh Pendapatan Dengan Minat Ibu Hail Memeriksakan
Kehamilan Pada Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021…………… 40
Tabel 4.12 Pengaruh Pengetahuan Dengan Minat Ibu Hail Memeriksakan
Kehamilan Pada Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021…………… 41
Tabel 4.13 Pengaruh Sikap Dengan Minat Ibu Hail Memeriksakan
Kehamilan Pada Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021…………… 42
Tabel 4.14 Pengaruh Dukungan Suami Dengan Minat Ibu Hail Memeriksakan
Kehamilan Pada Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021…………… 42
x
DAFTAR GAMBAR
Halaman
Gambar 2.1 Kerangka Konsep Penelitian ............................................................ 22
xi
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
1. Permohonan Kesediaan Menjadi Responden ................................................. 75
2. Formulir Persetujuan Menjadi Responden ..................................................... 76
3. Kuesioner ..................................................................................................... 77
6. Surat Izin Penelitian ....................................................................................... 78
7. Surat Balasan Penelitian................................................................................. 79
8. Master Tabel................................................................................................... 80
9. Hasil SPSS ..................................................................................................... 83
10. Dokumentasi ................................................................................................. 85
11. Lembar Konsultasi ........................................................................................ 86
xii
DAFTAR SINGKATAN
Singkatan Nama
ANC Antenatal Care
BMI Body Mass Index
Fe Zat Besi
Hb Hemoghlobin
IMS Infeksi Menular Seksual
K1 Kunjungan Pertama
K4 Kunjungan Keempat
TT Tetanus Toxoid
WHO World Health Organization
14T Timbangan Berat Badan Dan Penimbang Berat Badan,
Pengukuran Tekanan Darah, Pengukuran Tinggi Fundus
Uteri, Pemberian Tetanus Toxoid Lengkap, Pemberian
Tablet Zat Besi Minimal 90 Tablet Selama Kehamilan,
Pemberian Hb, Pemeriksaan VDRL, Pemeriksaan
Protein Urin, Pemeriksaan Reduksi Urin, Perawatan
Payudara, Pemberian Senam Hamil, Pemberian Obat
Malaria, Pemberian Kapsul Minyak Yodium, Dan Temu
Wicara.
xiii
BAB 1
PENDAHULUAN
kehamilan, tingkat kesehatan kandungan, kondisi janin, dan bahkan penyakit atau
dini (Tahir dkk, 2018). Pemeriksaan kehamilan yang tidak lengkap menyebabkan
komplikasi kehamilan pada ibu tidak terdeteksi dan bisa menyebabkan resiko
selama kehamilan dengan standar dan waktu yang telah ditetapkan. Menurut data
hanya 64% dari wanita dunia yang melahirkan hidup yang menerima pelayanan
ANC empat kali atau lebih. Sedangkan Asia Tenggara sebesar 57% yang
K4 85,06% tahun 2017. Pada tahun 2018 meningkat kembali menjadi K1 93,57%
dan K4 86,57% dengan jumlah 5.320.550 ibu hamil. Dari 35 provinsi di Indonesia
terakhir yaitu Provinsi Maluku Utara dengan jumlah cakupan 21,0% dari target
85,9%. Hal tersebut menunjukkan bahwa cakupan K4 masih rendah dibawah 95%
meningkat dari tahun ke tahun. Untuk tiga tahun terakhir masing-masing pada
tahun 2015 cakupan K1 86% dan cakupan K4 79%, tahun 2016 cakupan K1 87%
dan cakupan K4 78% dan untuk tahun 2017 cakupan K1 91% dan cakupan K4
rendah yaitu dibawah 85%. Sedangkan untuk cakupan K4 masih banyak dibawah
80%. Upaya pemeriksaan kehamilan dari setiap individu ibu yang hamil dapat
tercapai manakala individu termotivasi untuk mencari kebutuhan pada tahap yang
Penelitian Priyanti dkk (2020) bahwa 26% ibu dengan kehamilan risiko
yang teratur. Wanita hamil yang tidak pernah melakukan kunjungan antenatal
9,18 kali berisiko melahirkan bayi dengan berat badan rendah, 12,05 kali berisiko
terjadi kematian janin dan 10,03 kali berisiko dengan kematian neonatal.
2
3
orang yang dapat menanggapi perasaan rentan wanita hamil, baik aspek biologis
kehamilan selain tergantung pada petugas kesehatan juga perlu patisipasi ibu
hamil itu sendiri. Oleh karena itu perlu adanya penyuluhan yang bertujuan untuk
persepsi ibu terhadap pemeriksaan ANC dan juga rendahnya status ekonomi
ingin mengetahui keadaan ibu dan bayi saja akan tetapi belum terlalu mengerti
kehamilannya.
kehamilan.
kehamilan.
memeriksakan kehamilan.
5
kehamilan.
kehamilan.
kehamilan.
kehamilan.
kehamilan.
memeriksakan kehamilan.
a. Bagi Peneliti
memeriksakan kehamilan.
b. Bagi Responden
upaya promotif dan preventif untuk pengelolaan pengaruh minat ibu hamil
memeriksakan kehamilan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
2.1.1 Pengertian
diartikan sebagai suatu dorongan yang muncul dalam diri seseorang baik sadar
maupun tidak sadar yang membuat orang berperilaku untuk mencapai tujuan
individu untuk melakukan kegiatan tertentu guna mencapai suatu tujuan. Adanya
keinginan dan kebutuhan pada diri individu, memotivasi individu tersebut untuk
memenuhinya. Upaya pemeriksaan kehamilan dari setiap individu ibu yang hamil
dapat tercapai manakala individu termotivasi untuk mencari kebutuhan pada tahap
kata lain semakin tinggi kebutuhan ibu hamil maka ibu akan memiliki motivasi
7
8
Kehamilan
1. Umur
Umur adalah umur individu terhitung mulai saat dilahirkan sampai saat
berulang tahun. Umur sangat menentukan suatu kesehatan, ibu dikatakan beresiko
tinggi apabila hamil di bawah 20 tahun dan diatas 35 tahun. Umur yang aman
antara umur dengan kunjungan Antenatal Care secara lengkap, yaitu pada ibu
yang berumur 20-35 tahun mempunyai peluang 1,56 kali untuk memanfaatkan
pelayanan Antenatal Care, sebanyak lebih atau sama dengan 4 kali dibanding
dengan ibu yang berumur kurang dari 20 tahun dan lebih dari 35 tahun.
2. Pendidikan
sikap dan bentuk tingkah laku lainnya dalam masyarakat dan kebudayaan.
dimana ibu yang berpendidikan tinggi mempunyai kemungkinan 4,256 kali akan
9
berpendidikan rendah.
3. Status pekerjaan
rumah kecuali pekerjaan rutin rumah tangga. Status pekerjaan akan memudahkan
menghabiskan waktu untuk bekerja dibandingkan dengan ibu yang tidak bekerja
Penelitian Salmah (2017) ibu hamil yang bekerja dengan aktivitas tinggi
ANC dibandingkan dengan ibu rumah tangga yang memiliki waktu yang lebih
luang untuk dapat mengatur dan menjadwalkan kunjungan ANC secara optimal.
4. Paritas
Paritas adalah keadaan seorang ibu yang melahirkan janin lebih dari satu
orang. Paritas sangat memengaruhi kunjungan antenatal. Ibu yang pertama kali
hamil merupakan hal yang sangat baru sehingga termotivasi dalam memeriksakan
lebih dari satu orang mempunyai anggapan bahwa sudah berpengalaman sehingga
yang signifikan antara paritas ibu hamil dengan kunjungan pemeriksaan Antenatal
Care (ANC) dengan kemungkinan ibu hamil yang memiliki paritas ≤ 4 orang, ibu
10
hamil akan sebesar 5,009 kali akan memanfaatkan pelayanan Antenatal Care
5. Pendapatan
baik dari pihak lain maupun dari hasil sendiri. Penghasilan keluarga merupakan
kehamilan dan berperan bagi seseorang dalam bertindak termasuk tindakan yang
2014).
Jarak tempuh tempat tinggal dengan tempat pelayanan kesehatan juga ada
2016).
11
7. Pengetahuan
mengadopsi suatu perilaku apabila dia sudah memiliki pengetahuan tentang arti
8. Sikap
ada hubungan antara sikap dengan pemanfaatan pelayanan ANC dengan semakin
baik sikap responden maka akan terjadi peningkatan sebesar 0,414 kali untuk
9. Dukungan suami
tindakan atau perilaku seseorang. Dukungan mengacu pada dorongan dan usaha
ibu hamil yang mendapatkan dukungan suami 5,945 kali akan memanfaatkan
suami.
ibu sebelum persalinan, dan prenatal care. Antenatal care merupakan pelayanan
yang diberikan pada ibu hamil untuk memonitor, mendukung kesehatan ibu dan
mendeteksi ibu apakah ibu hamil normal atau bermasalah (Mandriwati, 2018).
normal yang dialami ibu serta tumbuh kembang janin, juga mendeteksi dan serta
dengan normal dan menghasilkan kelahiran bayi sehat cukup bulan melalui jalan
2012).
dan bayi.
13
pembedahan.
4. Mempersiapkan ibu agar nifas berjalan normal dan pemberian ASI eksklusif
pada bayi.
5. Mempersiapkan peran ibu dan keluarga dalam menerima kelahiran bayi agar
Pengukuran tinggi badan cukup sekali dilakukan pada saat ANC ini
dilakukan untuk mengetahui ukuran panggul ibu hamil. Hal ini sangat penting
kunjungan ANC. Ini dilakukan untuk mengetahui faktor resiko dari kelebihan
14
berat badan pada saat kehamilan dapat meningkatkan resiko komplikasi selama
hamil dan saat persalinan seperti tekanan darah tinggi saat hamil (hipertensi
gestasional), (diabetes gestasional) bayi besar, dan kelahiran cesar adapun ibu
hamil dengan berat badan kurang selama kehamilan dapat meningkatkan resiko
bayi lahir prematur (kelahiran kurang dari 37 minggu) dan Bayi Berat Lahir
Rendah (BBLR), oleh karena itu usahakan berat badan berada pada kisaran
dengan normal 120/80 mmHg. Hal ini dilakukan untuk mendeteksi apakah
tekanan darah normal atau tidak, tekanan darah yang tinggi yang mencapai
180/100 mmHg dapat membuat ibu mengalami keracunan kehamilan, baik ringan
maupun berat bahkan sampai kejang kejang. Sementara tekanan darah yang
melakukan palpasi dengan meraba bagian perut. Apabila periksa ke dokter, dapat
dilihat melalui USG. Manfaat mengukur tinggi fundus uteri yaitu mendeteksi
apakah besar kehamilan sesuai dengan umur kehamilan atau tidak. Misalnya
kembar, tentu besarnya Rahim tidak sesuai dengan usianya karena lebih besar
(Mandriwati, 2018).
telah diperoleh dan sejauh mana ibu sudah mendapatkan imunisasi TT, secara
15
Zat besi adalah unsur pembentukan sel darah merah dibutuhkan oleh ibu
kehamilan.Pemberian tablet besi atau Tablet Tambah Darah (TTD) diberikan pada
ibu hamil sebanyak satu tablet (60mg) setiap hari berturu-turut selama 90 hari
mengandung 200 mg ferro sulfat setara dengan 60 ml besi elemental dan 0,25 mg
asam folat baik diminum dengan air jeruk yang mengandung vitamin C untuk
(Mandriwati, 2018).
pada ibu hamil dengan riwayat tekanan darah tinggi dengan kaki bengkak. Namun
saya tidak ada riwayat darah tinggi juga melakukan pemeriksaan ini.
2018).
16
Melitus atau adanya riwayat penyakit gula pada keluarga. Apabila reduksi urine
hasilnya (+), biasanya akan dilanjutkan dengan pemeriksaan gula darah untuk
bentuk puting (misalnya tenggelam, atau flat nipple), merangsang kelenjar susu
agar produksi ASI lancar, dan mempersiapkan laktasi. Menurut saya hal ini sangat
penting, Moms. Sejak 16 minggu hamil, ASI saya sudah keluar. Jadi saat bayi
lahir, ASI siap diminum bayi walaupun hanya sedikit. Dengan mempersiapkan
b. Prilaku hidup bersih dan sehat, dengan menjaga kebersihan badan selama
sehari menggukakan sabun dan menjaga personal hygiene agar tetap bersih
dan terhindar dari suasana lembab serta melakukan olah raga ringan.
dalam kehamilan. Tanda-tanda bahaya ini, jika tidak dilaporkan atau terdeteksi,
bahaya ini dan menganjurkan untuk datang ke klinik dengan segera jika ia
segera. Jika ibu menemui gejala-gejala berikut ini, itu artinya alarm tanda bahaya
untuk segera mencari pertolongan tenaga kesehatan dan meminta saran tindakan
apa yang seharusnya dilakukan. Hal ini menjadi sangat penting demi keselamatan
ibu dan janin yang ada dalam kandungan. Tanda-tanda dan gejala yang
3. Bocornya cairan atau perubahan dalam cairan yang keluar dari vagina.
4. Adanya tekanan pada panggul, sakit di punggung bagian bawah atau kram
7. Muntah berat atau berulangkali, atau muntah disertai sakit atau demam.
9. Rasa gatal yang menetap di seluruh tubuh, khususnya jika dibarengi kulit
atau ada titik mata yang terasa silau jika memandang sesuatu.
11. Sakit kepala berat yang bertahan lebih dari 2-3 jam.
12. Pembengkakan atau terasa berat akibat cair (edema) pada tangan, muka dan
sekitar mata, atau penambahan berat badan yang tiba-tiba, sekitar 1 kilo atau
13. Kram parah yang menetap pada kaki atau betis, yang tidak mereda ketika ibu
14. Penurunan gerakan janin. Sebagai panduan umum, jika terjadi kurang dari 10
gerakan dalam 2 jam pada kehamilan minggu ke-26 atau lebih, artinya
16. Pingsan atau pusing-pusing dengan atau tanpa palpitasi (pupil mata
menyempit).
19
Penting bagi petugas kesehatan untuk memeriksa tanda-tanda bahaya ini pada
berikut :
1. Perdarahan
2. Preeklamsi
a. TraUma Abdomen
b. Preeklamsia
kehamilan :
2. Dysuria
20
1. Tahap pengkajian
a. Biodata istri dan suami, meliputi nama, umur, status, suku, agama,
b. Riwayat keluarga, meliputi penyakit yang terjadi di keluarga dan ada tidaknya
keluarga.
suami istirahat.
e. Latar belakang sosial budaya, meliputi kebiasaan, tradisi, dan budaya dalam
keluarga.
pernah diderita dan tindakan operasi yang pernah dilakukan sejak bayi sampai
berikut ini :
suhu tubuh, denyut nadi, pernafasan, tekanan darah, berat badan, dan
tinggi badan.
kurang gizi. Selain itu, apakah fisik dan emosinya sehat atau tidak.
mulut, telinga, dan gigi. Jika ada gigi rusak harus segera diobati agar
benjolan.
Pada tahap ini, bidan akan menganalisis data, menentukan masalah dan
Pada tahap ini, bidan akan merumuskan apakah kandungan (janin) dan
ibunya dalam keadaan baik dan hasilnya sesuai dengan analisa yang telah
dilakukan.
Pada tahap ini dilakukan untuk mengatasi masalah yang ada serta
memenuhi kebutuhan ibu hamil, seperti pemberian vitamin dan imunisasi tetanus
toksoid (TT) pada kehamilan 3-6 bulan sebanyak dua kali berturut-turut dengan
Pada tahap ini, pemeriksa akan mengevaluasi keadaan ibu saat kontrol
Adapun kerangka konsep di bawah ini yang akan diteliti faktor yang
Umur
Pendidikan
Status Pekerjaan
Paritas
Minat Ibu Hamil
Jarak Rumah Memeriksakan
Kehamilan
Pendapatan
Pengetahuan
Sikap
Dukungan Suami
kehamilan.
kehamilan.
kehamilan.
kehamilan.
24
kehamilan.
kehamilan.
kehamilan.
kehamilan.
3. Tidak ada pengaruh status pekerjaan terhadap minat ibu hamil memeriksakan
kehamilan.
kehamilan.
5. Tidak ada pengaruh jarak rumah terhadap minat ibu hamil memeriksakan
kehamilan.
kehamilan.
kehamilan.
kehamilan.
9. Tidak ada pengaruh dukungan suami terhadap minat ibu hamil memeriksakan
kehamilan.
25
BAB 3
METODE PENELITIAN
pendekatan cross sectional study dengan tujuan untuk mengetahui diteliti faktor
yang memengaruhi minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada Bidan Desa Di
Muarasoma karena masih rendahnya minat kunjungan ANC pada ibu hamil,
2021.
3.2.3 Populasi
3.2.4 Sampel
pengambilan sampel dengan melakukan survei kepada seluruh populasi yang ada
1. Informed consent
responden pada lembar alat ukur dan hanya menuliskan kode pada lembar
3. Confidentiality (kerahasiaan)
(Nursalam, 2017).
27
kategori yaitu :
a. Primigravida
b. Multigravida
b. Tinggi Rp ≥ 1.500.000
28
guttman, yaitu jawaban responden “ya” dan “tidak”. Jika jawaban benar diberi
yaitu jawaban responden “ya” dan “tidak”. Jika jawaban benar diberi nilai 1,
guttman, yaitu jawaban responden “ya” dan “tidak”. Jika jawaban benar
Kuesioner ini diambil dari penelitian yang telah dilakukan oleh Metawati
(2019), dengan hasil uji validitas dan reliabilitas dengan nilai Cronbach’s Alpha
pengetahuan 0,974, sikap 0,931, dukungan suami 0,664 dan minat ibu hamil
5. Peneliti dibantu oleh tiap bidan desa untuk membagi kuesionernya kepada
responden.
.
Sikap Segala sikap yang Kuesioner Ordinal 1. Negatif <50%
diberikan ibu terhadap 2. Positif ≥50%
pemeriksaan kehamilan.
Dukungan Dukungan yang Kuesioner Ordinal 1. Tidak
suami diberikan oleh suami mendukung
atau anggota keluarga <50%
dalam pemeriksaan 2. Mendukung
kehamilan. ≥50%
Dependent
Minat ibu Sesuatu tindakan ibu Kuesioner Ordinal 1. Tidak minat
hamil dalam memeriksakan 2. Minat
memeriksak kehamilannya sebanyak
n kehamilan 4 x kunjungan ANC.
dilakukan pengecekan ulang dengan tujuan agar data yang masuk dapat diolah
2. Coding
3. Skoring
Jawaban yang benar diberi nilai 1 dan jawaban yang salah diberi nilai 0,
4. Tabulating
(Notoatmodjo, 2014).
1. Analisa Univariat
sikap dan dukungan suami), variabel dependent (minat ibu hamil memeriksakan
kehamilan).
2. Analisa Bivariat
count tidak boleh lebih dari 5. Jika lebih dari 5 maka uji yang digunakan adalah
fisher’s exact test. Untuk menguji hubungan antara variable yang satu dengan
(Notoatmodjo, 2012).
BAB 4
HASIL PENELITIAN
berikut :
33
34
Agama
Islam 78 100
Suku
Batak 29 37,2
Mandailing 44 56,4
Minang 5 6,4
Jumlah 78 100
Sumber : Data primer, 2021
Hasil tabel 4.1 di atas dapat diketahui bahwa umur ibu hamil mayoritas
beresiko (>20 dan >35 tahun) sebanyak 49 orang (62,8%) dan minoritas tidak
jarak rumah mayoritas berjarak jauh sebanyak 49 orang (62,8%) dan minoritas
4.2.2 Pengetahuan
Hasil tabel 4.2 di atas dapat diketahui bahwa pengetahuan ibu hamil
4.2.3 Sikap
Hasil tabel 4.3 di atas dapat diketahui bahwa sikap ibu hamil mayoritas
Tabel 4.4 Distibusi Dukungan Suami Ibu Hamil di Wilayah Kerja Puskesmas
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021
Dukungan Suami F %
Tidak Mendukung 55 70,5
Mendukung 23 29,5
Jumlah 78 100
Sumber : Data primer, 2021
Hasil tabel 4.4 di atas dapat diketahui bahwa dukungan suami ibu hamil
Tabel 4.5 Distibusi Minat Ibu Hamil Memeriksakan Kehamilan Pada Bidan
Desa di Wilayah Kerja Puskesmas Muarasoma Kabupaten
Mandailing Natal Tahun 2021
Minat Ibu Hamil F %
Memeriksakan Kehamilan
Tidak Minat 48 61,5
Minat 30 38,5
Jumlah 78 100
Sumber : Data primer, 2021
Hasil tabel 4.5 di atas dapat diketahui bahwa minat ibu hamil
kehamilannya pada bidan desa sebanyak 48 orang (61,5%) dan minoritas minat
Hasil tabel 4.6 dapat dilihat bahwa dari 78 ibu hamil menunjukkan umur
beresiko tidak minat memeriksakan kehamilan pada bidan desa sebanyak 40 orang
(81,6%), dan umur tidak beresiko tidak minat memeriksakan kehamilan pada
memeriksakan kehamilan pada bidan desa sebanyak 9 orang (18,4%), dan umur
37
tidak beresiko minat memeriksakan kehamilan pada bidan desa sebanyak 21 orang
(72,4%).
umur dengan minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di
Hasil tabel 4.7 dapat dilihat bahwa dari 78 ibu hamil menunjukkan
rendah minat memeriksakan kehamilan pada bidan desa sebanyak 1 orang (2,3%),
dan pendidikan tinggi minat memeriksakan kehamilan pada bidan desa sebanyak
29 orang (82,9%).
pendidikan dengan minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di
Hasil tabel 4.8 dapat dilihat bahwa dari 78 ibu hamil menunjukkan status
bekerja rendah tidak minat memeriksakan kehamilan pada bidan desa sebanyak 35
orang (74,5%), dan status tidak bekerja tidak minat memeriksakan kehamilan
pada bidan desa sebanyak 13 orang (41,9%). Kemudian status bekerja minat
memeriksakan kehamilan pada bidan desa sebanyak 12 orang (25,5%), dan status
tidak bekerja minat memeriksakan kehamilan pada bidan desa sebanyak 18 orang
(58,1%).
status pekerjaan dengan minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan
Hasil tabel 4.9 dapat dilihat bahwa dari 78 ibu hamil menunjukkan paritas
(67,6%), dan paritas multipara minat memeriksakan kehamilan pada bidan desa
memeriksakan kehamilan pada bidan desa sebanyak 11 orang (32,4%), dan paritas
orang (84,1%).
paritas dengan minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di
Tabel 4.10 Pengaruh Jarak Rumah Dengan Minat Ibu Hamil Memeriksakan
Kehamilan Pada Bidan Desa di Wilayah Kerja Puskesmas
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021
Minat Ibu Hamil
Memeriksakan Kehamilan Jumlah P-value
Jarak Rumah Pada Bidan Desa
Tidak Minat Minat
n % n % n %
Jauh 42 85,7 7 14,3 49 100 0,000
Dekat 6 20,7 23 79,3 29 100
Jumlah 48 61,5 30 38,5 78 100
Sumber : Data primer, 2021
Hasil tabel 4.10 dapat dilihat bahwa dari 78 ibu hamil menunjukkan jarak
rumah jauh tidak minat memeriksakan kehamilan pada bidan desa sebanyak 42
orang (85,7%), dan jarak rumah dekat tidak minat memeriksakan kehamilan pada
bidan desa sebanyak 6 orang (20,7%). Kemudian jarak rumah jau minat
memeriksakan kehamilan pada bidan desa sebanyak 7 orang (14,3%), dan jarak
rumah dekat minat memeriksakan kehamilan pada bidan desa sebanyak 23 orang
(79,3%).
40
jarak rumah dengan minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di
Hasil tabel 4.11 dapat dilihat bahwa dari 78 ibu hamil menunjukkan
(27,1%), dan pendapatan tinggi minat memeriksakan kehamilan pada bidan desa
pendapatan dengan minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di
Hasil tabel 4.12 dapat dilihat bahwa dari 78 ibu hamil menunjukkan
(27,7%), dan pengetahuan baik minat memeriksakan kehamilan pada bidan desa
pengetahuan dengan minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di
Hasil tabel 4.13 dapat dilihat bahwa dari 78 ibu hamil menunjukkan sikap
negatif tidak minat memeriksakan kehamilan pada bidan desa sebanyak 36 orang
(72,0%), dan sikap positif tidak minat memeriksakan kehamilan pada bidan desa
kehamilan pada bidan desa sebanyak 14 orang (28,0%), dan sikap positif minat
sikap dengan minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di
Hasil tabel 4.14 dapat dilihat bahwa dari dari 78 ibu hamil menunjukkan
bidan desa sebanyak 39 orang (70,9%), dan dukungan suami mendukung tidak
pada bidan desa sebanyak 16 orang (29,1%), dan dukungan suami mendukung
dukungan suami dengan minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan
dengan minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di Wilayah
nilai p=0,000. Pada penelitian ini ditemukan hasil mayoritas umur beresiko
sebanyak 49 orang (62,8%) dan minoritas umur tidak beresiko sebanyak 29 orang
(37,2%).
Usia merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi perilaku seseorang dalam
mayoritas <20 dan >35 tahun berjumlah 56 orang (73,6%) yang berupa usia rawan
untuk hamil dan melahirkan, dimana pada usia <20 tahun belum siap baik dari
segi fisik dan mental untuk hamil, melahirkan. Sedangkan usia >35 tahun adalah
usia yang beresiko untuk hamil karena dari segi fisi kekuatan seseorang semakin
menurun. Seseorang yang cukup umur atau dewasa tingkat kematangan dan
44
45
kekuatan seseorang akan lebih matang dalam berfikir dan bekerja, dari segi
kepercayaan masyarakat.
Penelitian Putri (2015) ada hubugan usia ibu hamil dengan kepatuhan
ANC di Puskesmas Suruh dengan p-value 0,000. Hal ini berdasarkan pernyataan
masyarakat tentang usia sehat untuk hamil sehingga masih banyak terjadi
para remaja muda yang sudah menikah merupakan keharusan sosial (karena
tidak memandang status perkawinan mereka. Padahal Usia ibu reproduksi yang
memeriksakan antenatal care ibu hamil nilai p=0,000. Umur memengaruhi pola
pikir seseorang. Ibu dengan usia produktif (20-35 tahun) dapat berfikir lebih
rasional dibandingkan dengan ibu umur yang lebih muda atau terlalu tua (<20 dan
>35 tahun). Sehingga ibu dengan usia produktif memiliki motivasi lebih dalam
memeriksakan kehamilannya.
Asumsi peneliti dari segi kepercayaan, masyarakat yang lebih dewasa akan
lebih dipercaya daripada orang yang belum cukup tinggi tingkat kedewasaannya
(umur). Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan kematangan jiwanya. Semakin
dewasa seseorang, maka cara berfikir semakin matang dan teratur melakukan
antenatal care. Remaja dengan kehamilan > 20 tahun kurang memiliki kesiapan
dukungan dari orang yang di sekitarnya, hal ini dapat membuat remaja menjadi
tahun dan >35 tahun terdapat 9 orang (18,4%) minat ibu hamil dalam
pengetahuan ibu yang baik yang didasari dengan pendidikan yang tinggi yaitu
SMA dan Perguruan tinggi, kemudian jarak rumah ibu hamil dengan bidan desa
Kemudian terdapat ibu hamil berumur 20-35 tahun sebanyak 8 orang (27,6%)
yang tidak minat memeriksakan kehamilannya pada bidan, hal ini disebabkan
karena sebagian responden mengatakan jarak antara rumah ibu hamil dengan
bidan dese setempat jauh butuh memakai kenderaan, sehingga menyebabkan ibu
semakin muda umur ibu semakin tidak minat dalam melakukan ANC karena
kurangnya pengetahuan.
pendidikan dengan minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di
dengan nilai p=0,000. Pada penelitian ini ditemukan hasil pendidikan responden
terhadap perilaku individu dalam mengambil setiap keputusan dan sikapnya yang
selalu berpedoman pada apa yang mereka dapatkan melalui proses belajar dan
semakin tinggi tingkat pendidikan maka cara pandang orang tersebut terhadap
segala sesuatu kehidupan masyarakat akan lebih luas. Semakin dewasa seseorang
rasional.
Hasil penelitian Hikmah (2020) dari hasil uji statistik chi–square diperoleh
nilai kemaknaan p = 0,000 (< 0,05), maka dapat di simpulkan bahwa ada
kehamilan dibanding ibu dengan tingkat pendidikan yang lebih rendah, sehingga
dapat disimpulkan semakin rendah tingkat pendidikan ibu maka semakin rendah
= 0,038 lebih kecil dari alpha (0,05) sehingga Ho di tolak dan Ha diterima. Maka
perilaku ibu hamil dalam melakukan kunjungan pemeriksaan kehamilan hal ini
pendidikan ibu diwilayah kerja puskesmas masih sangat rendah dalam arti
intelektual seseorang.
disebabkan karena ibu yang berpendidikan rendah masih baru pertama kali hamil
atau memiliki anak satu (primipara) sehingga ibu lebih rajin dan bersikap positif
terhadap kesehatan ibu dan bayinya. Kemudian terdapat 6 ibu hamil (17,1%)
sudah memiliki anak 2 atau lebih dari 3, sehingga minat ibu dalam memeriksakan
Ibu hamil dengan pendidikan rendah (SD dan SMP) lebih tidak minat
berpendidikan tinggi (SMA dan Perguruan Tinggi. Ibu hamil dengan pendidikan
rutin selama masa kehamilan. Dengan tingginya pendidikan ibu hamil semakin
49
terjadi pada masa kehamilan maka ibu cepat mewaspadai terhadap kehamilannya.
kesehatan. Walaupun demikian, tidak berarti bahwa ibu hamil dengan pendidikan
dapat melakukan penyuluhan terlebih dahulu kepada ibu hamil atau kerja tim
dengan petugas Puskesmas yang diteliti agar melakukan penyuluhan terhadap ibu
minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di Wilayah Kerja
Dalam kondisi saat ini banyak sekali ibu hamil yang masih tetap aktif
untuk bekerja, pekerjaan adalah suatu rangkaian tugas yang harus dikerjakan dan
juga diselesaikan oleh seseorang sesuai dengan profesinya, dengan tujuan untuk
mencari nafkah serta untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri dan keluarga.7
Bekerja juga merupakan suatu aktivitas yang harus dicapai sesuai dengan harapan
yang diinginkan oleh dirinya sendiri serta dalam bekerja juga akan melibatkan
beberapa aspek yaitu, kesadaran, perencanaan, hasil, dan kepuasan dari aktivitas
bekerja tersebut. Pada pekerjaan seseorang, kita dapat melihat suatu gambaran
50
nilai p=0,008. Terdapat peluang besar pada ibu yang bekerja untuk berkomunikasi
dan mendapatkan informasi mengenai keadaan dirinya sangat tinggi, hal tersebut
Tangerang dengan nilai p= 0,023. Ibu yang tidak bekerja itu akan lebih memiliki
Hasil dari penelitian ini juga diperkuat oleh penelitian Lina dan Shrimarti
(2017) yang juga menyatakan bahwa untuk ibu yang tidak bekerja itu akan
dibandingan ibu yang bekerja. Ibu hamil yang bekerja akan memiliki waktu yang
Asumsi peneliti ibu hamil yang bekerja dengan aktivitas tinggi dan padat
sendiri, sehingga sulit untuk patuh dna minat dalam melakukan kunjungan ANC
dibandingkan dengan ibu yang lebih luang untuk dapat mengatur dan
Dimana terdapat ibu bekerja sebanyak 35 orang (74,5%) tidak minat dalam
memeriksakan kehamilannya pada bidan. Hal ini disebabkan karena banyak sekali
51
ibu hamil yang masih tetap aktif untuk bekerja, dengan tujuan untuk mencari
nafkah serta untuk memenuhi kebutuhan hidup diri sendiri dan keluarga. Ibu yang
bekerja sebenarnya masih bisa memiliki waktu yang cukup untuk melakukan
kunjungan antenatal care, namun pada seorang ibu yang bekerja juga dapat
ibu akan memiliki kesibukan lain yang harus dilakukan setelah selesai waktu
bekerja, seperti sibuk untuk mengurus pekerjaan rumah tangga, mengurus anak
dirumah, mengurus keperluan rumah dan juga dapat dipengaruhi oleh kurangnya
biaya yang ada, sehingga ibu akan cenderung memiliki rasa keinginan yang
dapat muncul karena rasa perhatian ibu yang tidak terlalu besar terhadap kondisi
kandungannya.
kehamilan, ibu akan menjadi lebih fokus terhadap tugas yang dimana harus
diselesaikan secara tepat waktu. Pada ibu yang aktif bekerja seharusnya dapat
untuk memprioritaskan hal yang harus dilakukan terlebih dahulu, kepentingan lain
yang dapat ditunda atau dialihkan pekerjaannya kepada orang lain. Sehingga
masalah yang timbul akibat kerja ini dapat diatasi dan kunjungan antenatal care
pun menjadi tidak terganggu serta kontrol kehamilan pun dapat diikuti dengan
baik. Tetapi pada saat ini tidak semua ibu hamil itu berkerja, masih ada juga ibu
yang tidak bekerja karena hanya menjadi ibu rumah tangga. Walaupun seseorang
atau ibu hamil tersebut tidak bekerja tetapi tetap saja hal tersebut dapat
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021 dengan nilai p=0,000. Pada
penelitian ini ditemukan hasil mayoritas multipara sebanyak 44 orang (56,4%) dan
Paritas adalah suatu kondisi dimana berapa jumlah anak yang dilahirkan
oleh seorang wanita. Wanita dikatakan paritas tinggi (multigravida) yaitu wanita
yang memiliki >2 anak dan paritas rendah yakni ≤2 anak (primigravida) (Walyani,
2015).
ANC pada ibu hamil di PMB Sleman Yogyakarta didapatkan nilai signifikansi
0,023. Selain itu, diperoleh juga nilai keeratan hubungan sebesar 0,399 yang
pemeriksaan ANC ibu hamil Di Puskesmas Baqa Kota Samarinda dengan nilai
p=0,020. Paritas tinggi mempunyai resiko angka kematian maternal lebih tinggi.
Walaupun sebenarnya risiko pada paritas tinggi dapat diantisipasi dengan keluarga
berencana, karena sebagian besar kehamilan pada paritas tinggi adalah tidak
bahwa justru ibu dengan paritas tinggi yang banyak melakukan pemeriksaan
53
antenatal care tidak teratur. Hal ini dikarenakan adanya faktor jarak tempat tinggal
teratur.
primipara. Pada ibu primigravida kehamilan merupakan hal yang pertama bagi
baru. Ibu yang baru pertama kalinya mengalami kehamilan merupakan hal yang
kesehatan. Sebaliknya ibu yang pernah melahirkan lebih dari satu anak,
multigravida yang tidak minat melakukan kunjungan ANC secara tidak lengkap.
Hal ini sesuai dengan teori dari Reeder. Pada ibu multi para mereka cenderung
minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di Wilayah Kerja
54
p=0,000. Pada penelitian ini ditemukan hasil mayoritas berjarak rumah jauh
orang (37,2%).
menunjukkan bahwa ibu yang memiliki jarak rumah ke palayanan kesehatan dekat
lebih minat memeriksakan kehamilannya sebesar 25,7% daripada ibu hamil tidak
jauh sebesar 21,6%. Terdapat hubungan antara jarak rumah ke fasilitas kesehatan
dengan pemeriksaan kehamilan K4. Kondisi membuktikan bahwa jarak dan waktu
artinya baik ibu yang memiliki persepsi waktu tempuh lama maupun dekat atau
relatif cepat menjangkau tempat pelayanan memiliki peluang yang sama untuk
penelitian ini sejalan dengan penelitian Rahma (2013), didapatkan nilai p value
55
waktu dan biaya. Tempat pelayanan yang lokasinya tidak strategis atau sulit
dicapai oleh para ibu menyebabkan berkurangnya minat ibu hamil terhadap
terhadap informasi.
Penelitian Tahir (2018) hasil penelitian ini dengan menggunakan uji chi
pelayanan kesehatan dalam hal ini adalah Rumah Sakit diukur berdasarkan
lamanya waktu tempuh, biaya yang dikeluarkan dan kendaraan yang digunakan
kesehatan yang >2 Km sebanyak 49 orang (62,8%), hal ini disebabkan oleh
beberapa faktor yaitu jarak antara tempat tinggal responden dan tempat pelayan
kesehatan jauh dan tidak dapat dijangkau jika jalan kaki harus menggunakan
transportasi roda dua atau roda empat. Semakin jauh jarak fasilitas kesehatan dari
tempat tinggal minat ibu hamil semakin berkurang menuju ke fasilitas kesehatan,
dan akan menurunkan motivasi ibu hamil untuk melakukan kunjungan ANC.
Jauhnya jarak akan membuat ibu berfikir dua kali untuk melakukan kunjungan
karena akan memakan banyak tenaga dan waktu setiap melakukan kunjungan. Ibu
yang tidak menggunakan transportasi dan harus berjalan kaki menuju ke tempat
kegiatan posyandu di desa tersebut, agar tercapai laporan K1 dan K4 ibu hamil.
minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di Wilayah Kerja
orang (38,5%).
dari pendapatan perbulan dan disesuaikan dengan harga barang pokok di daerah
sudah disiapkan dalam bentuk tabungan sejak jauh hari sebelum ibu hamil, dalam
hal ini keluarga sudah memiliki rencana pembiayaan untuk ibu mulai dari
merupakan hal yang penting dimiliki oleh ibu hamil dan keluarga miskin untuk
mengurangi kendala dalam pembiayaan dan tidak ada masalah dalam biaya
didapatkan hasil signifikansi 0,03 (<5%) artinya terdapat pengaruh status ekonomi
terhadap motivasi ibu hamil melakukan ANC dengan nilai koefisien regresi
57
sebesar 2,480 artinya semakin tinggi status ekonomi maka semakin baik motivasi
ibu hamil melakukan antenatal care p value = 0,04. Dari hasil analisis chi square
13,000 (13 kali) memiliki motivasi yang baik dibanding dengan ibu yang status
ekonominya rendah.
kehamilannya.
(61,5%), hal ini disebabkan status ekonomi atau kemampuan suatu ekonomi
antenatal care.
besar dalam menempuh pendidikan dimana orang dengan tingkat ekonomi tinggi
akan lebih mudah menerima informasi. Sehingga, makin dan akan memperhatikan
kesehatan diri dan keluarga, sehingga semakin tinggi status ekonomi suatu
minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di Wilayah Kerja
(39,7%).
nilai p = 0,011 (< 0,05), maka dapat di simpulkan bahwa ada pengaruh
terhadap komplikasi yang akan terjadi pada masa kehamilan maka ibu cepat
hasil p value = 0,005< α 0,04, yang berarti terdapat hubungan yang bermakna
Penelitian Tahir (2018) menunjukkan dari hasil uji Chi Square didapatkan
nilai p = 0.000. Oleh karena p < (α) 0.05 maka disimpulkan Ho ditolak, yang
sehingga apabila terdapat ibu hamil yang memiliki karakteristik dan latar
belakang yang sama, maka ibu dengan pengetahuan yang lebih tinggi akan
Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian Dewie (2017), hasil uji
statistic didapatkan nilai p value = 0,009 (< α = 0,05) yang berarti bahwa ada
hubungan yang signifikan antara pengetahuan dengan kunjungan K4. Ini berarti
bahwa dengan pengetahuan yang baik, maka ibu hamil akan rutin untuk
semakin tinggi pengetahuan seseorang tentang tanda bahaya kehamilan maka akan
60
kehamilan dapat dihindari. Dengan pengetahuan yang dimilikinya, maka ibu akan
maka semakin lengkap kunjungan yang diperoleh dan juga didukung oleh
sesuai dengan trimester kehamilannya yaitu 1 kali pada trimester I, 1 kali pada
trimester II dan minimal 2 kali pada trimester III. Hal tersebut dilakukan karena
Muarasoma Kabupaten Mandailing Natal Tahun 2021 dengan nilai p=0,011. Pada
pribadi dapat mempengaruhi pembentukan sikap dari ibu tersebut. Adanya sikap
yang baik pada ibu hamil terhadap kehamilannya akan dapat meningkatkan
tersebut positif maka akan cenderung muncul sebuah perilaku yang positif,
sebaliknya jika sikap seseorang tersebut negatif maka akan cenderung muncul
sebuah perilaku yang negatif. Dengan sikap positif responden dapat menilai
Penelitian Tahir (2018) ada hubungan sikap dengan motivasi ibu hamil
Tahun 2018 dengan nilai p= 0,000. Hasil penelitian ini sejalan dengan Pasandang
hubungan antara sikap ibu hamil dalam keaktifan ibu hamil melakukan
pemeriksaan kehamilan.
nilai respon adalah 0,009% p<0.05 artinya ada pengaruh antara sikap ibu hamil
mengenai kesehatan adalah pendapat atau penilaian orang terhadap hal-hal yang
Antenatal Care ibu hamil dengan p= 0,002. Sikap ibu hamil terhadap layanan
ANC. Sikap yang positif atau respon yang baik mencerminkan kepeduliannya
(72,0%) dan dan minat kurang baik untuk memeriksakan kehamilannya. Sikap
beranggapan setiap perempuan itu akan hamil dan melahirkan tanpa periksa
ketenaga kesehatanpun janinnya sehat selama ibu tidak berbuat yang melanggar
dengan pergi dirumah bidan karena beberapa alasannya yaitu fasilitas yang ada di
Puskesmas lebih lengkap. Sikap positif ibu hamil adalah sikap yang sangat
minat ibu hamil memeriksakan kehamilan pada bidan desa di Wilayah Kerja
63
(29,5%).
Dukungan adalah dukungan yang diberikan oleh suami pada istrinya yang
sedang hamil dalam hal ini dukungan tersebut bisa dalam bentuk verbal atau non
verbal, saran, bantuan yang nyata berupa tingkah laku atau kehadiran yang dapat
dalam hal ini adalah dukungan untuk melakukan kunjungan ANC. Suami
merupakan bagian dari keluarga, maka dukungan suami sangat diperlukan dalam
dalam kehamilan dapat sebagai pemberi asuhan, orang yang dapat menanggapi
perasaan rentan wanita hamil, baik aspek biologis maupun dalam hubunganya
dengan ibunya sendiri. Oleh karena dukungan dan peran keluarga selama
dan persalinan.
suami dengan kunjungan antenatal care p= 0,029. Dukungan atau motivasi adalah
sesuatu hal yang menyebabkan dan yang mendukung tindakan atau perilaku
kebutuhan atau suatu tujuan. Dukungan menjadi suatu alasan seseorang untuk
Hasil penelitian ini juga sama dengan penelitian Artika (2016) tentang
Samarinda Tahun 2016. Pada hasil penelitiannya juga ditemukan bahwa dukungan
pemeriksaan ANC. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Sari (2013),
didapatkan nilai signifikasi sebesar 0,005 yang berarti dukungan suami dalam
pemeriksaan kehamilan sehingga ibu tidak minat untuk melaksanakan ANC. Hal
ini disebabkan karena suami sibuk bekerja sehingga tidak bisa mengantarkan ibu
untuk cek kandungan. Kemudian ada sebagian suami takut akan ibunya diberikan
suntikan imunisasi jika kunjungan ANC yang akan menyebabkan ibu sakit atau
demam.
sehingga memberikan ibu minat dalam pemeriksaan ANC. Suami yang menerima
kehamilan akan memberikan pengaruh positif pada keadaan psikologis bayi yang
dikandung. Dukungan suami dapat meningkatkan minat dan motivasi ibu untuk
6.1 Kesimpulan
Mandailing Natal Tahun 2021 dengan hasil analisa Chi-square Test diperoleh
p=0.000 (p<0,05).
Mandailing Natal Tahun 2021 dengan hasil analisa Chi-square Test diperoleh
p=0.000 (p<0,05).
Mandailing Natal Tahun 2021 dengan hasil analisa Chi-square Test diperoleh
p=0.011 (p<0,05).
6.2 Saran
a. Bagi Peneliti
Dapat menjadikan data pada penelitian ini sebagai data dasar bagi
faktor pemungkin, dan faktor penguat yang lain terhadap minat ibu
b. Bagi Responden
kehamilan selanjutnya.
memeriksakan kehamilannya.
DAFTAR PUSTAKA
Kepada Yth,
Calon Responden Penelitian di Wilayah Kerja Puskesmas Muarasoma Kabupaten
Mandailing Natal
Dengan hormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini adalah Mahasiswa Universitas
Aufa Royhan di Kota Padangsidimpuan Program Studi Kebidanan Program
Sarjana.
Nama : Siti Aisah
NIM : 19060092P
Hormat saya
Peneliti,
Siti Aisah
FORMULIR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN
(Informed Consent)
Saya mengerti dan memahami bahwa penelitian ini tidak akan beraibat
negative terhadap saya, oleh karena itu saya bersedia untuk menjadi responden
pada penelitian ini.
Padangsidimpuan, 2021
Responden,
…………………………...
KUESIONER PENELITIAN
FAKTOR YANG MEMENGARUHI MINAT IBU HAMIL MEMERIKSAKAN
KEHAMILAN PADA BIDAN DESA DI WILAYAH KERJA PUSKESMAS
MUARASOMA KABUPATEN MANDAILING NATAL TAHUN 2021
⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺⸺
I. Petunjuk Pengisian
1. Bacalah petunjuk pengisian dan pertanyaan sebelum menjawab
2. Menjawab pertanyaan dan memberikan tanda checklist (√) di kolom yang
telah tersedia.
3. Semua pertanyaan diisi dengan satu jawaban.
A. Identitas
Nama :
20-35 tahun
>35 tahun
Pendidikan : SD SMA
Tidak Bekerja
Rp > 1.500.000
Dekat <2 Km
Agama :
Suku :
KUESIONER
(………………………….)
HASIL SPSS
Analisa Univariat
Frequency Table
Umur
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendidikan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
status pekerjaan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Paritas
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Pendapatan
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Agama
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Suku
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
sikap
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
dukungan keluarga
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent
Crosstab
Total Count 48 30 78
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 78
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.15.
Crosstab
Tinggi Count 6 29 35
Total Count 48 30 78
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 78
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.46.
Crosstab
Total Count 48 30 78
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 78
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.92.
Crosstab
Multipara Count 37 7 44
Total Count 48 30 78
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 78
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 13.08.
Crosstab
Dekat Count 6 23 29
Total Count 48 30 78
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 78
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.15.
Crosstab
Tinggi Count 13 17 30
Total Count 48 30 78
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 78
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.54.
Crosstab
Baik Count 14 17 31
Total Count 48 30 78
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 78
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.92.
Crosstab
Positif Count 12 17 29
Total Count 48 30 78
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 78
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 11.15.
Crosstab
Mendukung Count 9 14 23
Total Count 48 30 78
Chi-Square Tests
N of Valid Cases 78
a. 0 cells (.0%) have expected count less than 5. The minimum expected count is 8.85.
Pembagian Kuesioner
Pada Ny.Ki