Anda di halaman 1dari 74

SKRIPSI

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN


KECEMASAN PERSALINAN KALA I PADA IBU BERSALIN
DI KLINIK H.SYAHRUDDIN TANJUNG BALAI
TAHUN 2021

DISUSUN OLEH :

JULIANA
20.92.062

PROGRAM STUDI SARJANA KEBIDANAN NON REGULER


FAKULTAS KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN
MEDISTRA LUBUK PAKAM
T.A 2020/2021

LEMBAR PERSETUJUAN
Skripsi Dengan Judul :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN


PERSALINAN KALA I PADA IBU BERSALIN DIKLINIK
H.SYAHRUDDIN TANJUNG BALAI 2021

Oleh :

JULIANA
NIM : 2092062

Telah Diperiksa Dan Disetujui Untuk Di Seminarkan Dihadapan Komisi Penguji

Skripsi Program Studi Kebidanan Non Reguler Fakultas Kebidanan Institut

Kesehatan Medsitra Lubuk Pakam

Lubuk Pakam, Maret 2021

Pembimbing,

( Ns.Arfah May Sarah S.Kep.M.Kep )


Nik : 01.08.01.05.1985

i
LEMBAR PENGESAHAN
Skripsi Penelitian Ilmiah Ini Dengan judul :

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN


PERSALINAN KALA I PADA IBU BERSALIN DIKLINIK
H.SYAHRUDDIN TANJUNG BALAI TAHUN 2021

Oleh

Juliana
NIM : 2092062

Skripsi penelitian ilmiah ini telah diseminarkan dan disetujui oleh Komisi penguji
skripsi, pada Program Studi S1 Kebidanan Fakultas Kebidanan INKES Medistra
Lubuk Pakam.

Lubuk Pakam, Maret 2021

TIM PENGUJI :
1. Kuat Sitepu S.Kep, Ns, M.Kes 1. ____________________
Nik : 01.96.26.02.1972

2. Asvia Rahayu SST, M.Biomed 2.__________________


Nik : 01.

3. Ns. Arfah May Syara S.Kep, M.Kep 3.__________________


Nik : 01.08.01.05.1985

ii
PERNYATAAN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN


PERSALINAN KALA I PADA IBU BERSALIN DIKLINIK
H.SYAHRUDDIN DI TANJUNG BALAI TAHUN 2021

SKRIPSI

Dengan ini saya menyatakan bahwa dalam skripsi ini tidak terdapat karya yang

pernah diajukan untuk memperoleh gelar kesarjanaan di suatu perguruan tinggi,

dan sepanjang pengetahuan saya juga tidak terdapat karya atau pendapat yang

pernah ditulis atau diterbitkan oleh orang lain, kecuali yang secara tertulis diacu

dalam naskah ini dan disebut dalam daftar pustaka.

iii
ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN


PERSALINAN KALA I PADA IBU BERSALIN DIKLINIK
H.SYAHRUDDIN TANJUNG BALAI TAHUN 2021
Juliana

Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam


Jl. Sudirman No.38 Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang-Sumatera Utara

Masalah psikologis yang dirasakan ibu pada masa persalinan adalah kecemasan.
Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang ditandai dengan perasaan
ketakutan yang mendalam. Sebagai bukti kecemasan ibu bersalin dalam studi
yang dilakukan Einsenberg, menyatakan bahwa 94% wanita cemas mengenai
apakah bayi mereka akan normal, 93% cemas mengenai apakah meraka dan
bayinya akan melewati persalinan dengan selamat dan 91% cemas tentang badan
mereka ketimbang kesehatan mereka selama kehamilan. Tujuan Penelitian ini
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan persalinan
kala I pada ibu bersalin diklinik h.syahruddin tanjung balai tahun 2021. Metode
Penelitian ini menggunakan jenis Penelitiani deskriktif dengan desain cross
sectional. Populasi pada penelitian ini adalah semua ibu bersalin yang datang
keklinik h.syahruddin tanjung balai Tahun 2021. Jumlah sampel yang diperoleh
sebanyak 31 orang dengan teknik non probability. Uji statistic yang digunakan
adalah chi square dengan tingkat kpercayaan 95%( α = 0,05) . Hasil ini
menunjukan variabel yang terdapat hubungan dengan kecemasan ibu bersalin
adalah paritas dengan pValue 0,022. Kesimpulannya adalah terdapat hubungan
yang signifikan antara paritas dengan kecemasan ibu bersalin kala I.

Kata Kunci : Persalinan, Kecemasan , Ibu Bersalin

iv
ABSTRACT

THE FACTORS RELATED TO LABOR ANXIETY IN THE ONE STAGE


OF LABOR AT THE H.SYAHRUDDIN CLINIC IN
TANJUNG BALAI 2021

Juliana

Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam


Jl. Sudirman No.38 Lubuk Pakam Kab. Deli Serdang-Sumatera Utara

Psychiatric problems felt mothers in childbirth is the anxiety. Anxiety are


impaired the feelings in mark with a filling of fear and worry that deep. As
evidence anxiety mother maternity in the study in einsenberg, stated that 94%
womwn anxious on wether their baby will normal, 93% women anxious about
wether they and her baby will pass trough labor whit good and 91% women is
afraid of the health during pregnancy. The purpose of this research is to find
factors related to delivery anxiety when one on the maternity at a clinic
h.syahruddin 2021 year. A method of the kind research deskriktif was used in the
study with design cross sectional. The population in the research is all the
mothers delivery the maternity came to the clinic h.syahruddin tanjung balai 2021
year. The total sample in as many as people 31 with technique non probability.
The statistical test in used is chi square with 95% (0,05) level of trust. This result
shows a variables the is a relationship with anxiety mother maternity is of parity
with pvalue 0,022. In conclusion is that there a significant relationship between
the parity with anxiety when one maternity mother.

Keywords : Childbirth,Anxienty, Maternity Mother

v
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT, yang selalu

memberihkan rahmat dan karuniaNya. Sehingga peneliti dapat menyusun dan

menyelesaikan skripsi penelitian ilmiah ini dengan judul FAKTOR – FAKTOR

YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN PERSALINAN KALA I

PADA IBU BERSALIN DIKLINIK H.SYAHRUDDIN TANJUNG BALAI

TAHUN 2021

Adapun tujuan peneliti menyusun skripsi ini untuk melengkapi dan

memenuhi salah satu syarat dalam melanjutkan ketahap penelitian di Program

Studi Kebidanan Program Sarjana Jalur Transfer Institut Kesehatan Medistra

Lubuk Pakam.

Penulis juga mengucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-

tingginya kepada :

1. Drs. Johannes Sembiring, M.Pd, M.Kes. Selaku Ketua Yayasan Medistra

Lubuk Pakam.

2. Bapak Rahmad Gurusinga, S.Kep, NS, M.Kep. Selaku Rektor Institut

Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

3. Ibu Bd Desideria Yosepha Ginting S.Si.T, M.Kes Selaku Ketua Program

Studi Sarjana Kebidanan Institud Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

4. Ibu Bd. Ika Nur Saputri, SST, M.Keb. Selaku Ketua Program Studi Sarjana

Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

5. Ibu Bd. Dwi Handayani, SST, M.Keb. Selaku Sekretaris Program Studi

Sarjana Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam.

vi
6. Bd. Diah Evawanna Anugra,SST, M.Ter.Keb selaku wali tingkat kelas A

program studi sarjana kebidanan institut kesehatan medistra lubuk pakam.

7. Ibu Ns. Arfah May Syara S.Kep, M.Kep , selaku Pembimbing dalam

penulisan skripsi penelitian ini, yang telah banyak memberikan pengarahan,

bimbingan dan bantuan dengan kesabaran untuk semua kesalahan dalam

perbaikan selama menulis skripsi penelitian ini.

8. Teristimewah Kepada Kedua Orang Tua saya yang selalu membantu saya

baik dari segi materi, doa dan support yang hebat.

Peneliti juga menyadari kurang memadainya ilmu pengetahuan, sehingga

masih terdapat banyak kekurangan, maka peneliti memohon maaf yang sebesar-

besarnya. Oleh karena itu, peneliti mengharapkan kritik, saran dan masukan dari

pembaca demi kesempurnaan penelitian ini.

Semoga Allah SWT senantiasa membalas semua kebaikan dan bantuan

yang telah peneliti terima dalam proses pelaksanaan penelitian ini.

Lubuk Pakam, Maret 2021

Peneliti

JULIANA
NIM : 2092062

vii
DAFTAR RIWAYAT HIDUP

1. IDENTITAS PRIBADI

Nama : Juliana
Tempat/Tgl lahir : Medan/25 Juli 1992
Anak Ke : 3 dari 3 bersaudara
Agama : Islam
Jenis Kelamin : Perempuan
Suku /Bangsa : Indonesia
Nama Ayah : Buyung Lamsyah Daulai
Nama Ibu : Nurlela Pohan
Pendidikan Terakhir : DIII Kebidanan Medistra Lubuk Pakam
No.Telpon : 082180580633
Alamat : Dusun 1 Silomlom Kec.Simpang Empat
Kab.Asahan Prov. Sumatera Utara

2. RIWAYAT PENDIDIKAN

SD : SDN 010029 Sukaraja/ Tahun 1999-2004


SMP : SMPN 1 Simpang Empat / Tahun 2004-2007
SMA : MA NurulWathan Simpang Empat/ Tahun 2007-2010
Perguruan Tinggi : DIII Kebidanan Medistra Lubuk Pakam/Tahun 2010-
2013

3. PENGALAMAN PEKERJAAN

 Bekerja di Puskesmas Simpang Empat selama 4 bulan


 Bekerja di Praktek Dokter Lubin 4 bulan
 Bekerja di klinik Ros 2 bulan
 Bekerja di Klinik H.Syahruddin sampai saat ini

viii
DAFTAR ISI

Judul Halaman

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................... i
LEMBAR PENGESAHAN........................................................................ ii
LEMBAR PERNYATAAN....................................................................... iii
ABSTRAK................................................................................................... iv
ABSTRACT................................................................................................. v
KATA PENGANTAR................................................................................ vi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP................................................................... viii
DAFTAR ISI .............................................................................................. x
DAFTAR TABEL....................................................................................... xi
DAFTAR GAMBAR ................................................................................ xii
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xiii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang....................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah................................................................. 3
1.3 Tujuan Penelitian................................................................... 3
1.3.1 Tujuan umum............................................................. 3
1.3.2 Tujuan Khusus........................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian................................................................. 4
1.4.1 Manfaat Teoritis ........................................................ 4
1.4.2 Manfaat Praktis.......................................................... 4
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Persalinan ............................................................................ 6
2.1.1. Pengertian Persalinan.................................................. 6
2.1.2. Tahapan Persalinan..................................................... 6
2.2. Perubahan Psikologis Pada Ibu Bersalin................................ 9
2.2.1. Deskripsi ..................................................................... 9
2.2.2. Perubahan Psikologis Ibu Bersalin Pada Kala I.......... 10
2.2.3. Perubahan Psikologis Ibu Bersalin Pada Kala ........... 10
2.2.4. Perubahan Psikologis Ibu Bersalin Pada Kala III....... 11
2.3. Kecemasan ........................................................................... 12
2.3.1. Pengertian................................................................... 12
2.3.2. Gejala Klinis Cemas .................................................. 13
2.3.3. Aspek – Aspek Kecemasan........................................ 14
2.3.4. Jenis Kecemasan ........................................................ 14
2.3.5. Penyebab Kecemasan................................................. 16
2.3.6. Proses Terjadinya Cemas............................................ 17
2.3.7. Tingkat Kecemasan.................................................... 18
2.3.8. Indikator Penilaian Kecemasan .................................. 18

viiii
2.3.9. Penatalaksaan Kecemasan........................................... 19
2.4. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan ............... 21
2.4.1. Nyeri .......................................................................... 21
2.4.2. Riwayat Penyakit Selama Kehamilan ........................ 22
2.4.3. Pengetahuan ............................................................... 22
2.4.4. Dukungan Lingkungan Sosial (Dukungan Suami) ..... 23
2.4.5. Pendidikan .................................................................. 24
2.4.6. Paritas.......................................................................... 25
2.4.7. Kesiapan ibu ............................................................... 25
2.5. Dampak Kecemasan Dalam Persalinan ............................... 26
2.6. Kerangka Teori .................................................................... 27
2.7. Kerangka Konsep.................................................................. 27
2.8. Hipotesis Penelitian.............................................................. 28
BAB III METODE PENELITIAN
3.1 Jenis Penelitian ...................................................................... 29
3.2 Lokasi Dan Waktu Penelitian................................................. 29
3.3 Populasi Dan Sampel ............................................................ 30
3.4 Teknik Pengambilan sampel.................................................. 31
3.5 Metode pengumpulan data .................................................... 32
3.6 Variabel Dan Deferensi Operasional...................................... 33
3.7 Metode Pengukuran Data 35
3.8 Metode Analisis Data............................................................. 35
BAB IV HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Lokasi…………………………………… 37
4.2 Hasil Univariat……………………………………………… 37
4.3 Hasil Bivariat………………………………………………. 39
BAB V PEMBAHASAN
5.1 Pembahasan Univariat……………………………………… 42
5.2 Pembahasan Bivariat………………………………………. 44
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan ………………………………………………… 47
6.2 Saran ………………………………………………………. 48
DAFTAR PUSTAKA

viiiii
DAFTAR TABEL

Tabel Nama Tabel Halaman

3.1 Kegiatan Perencanaan 30


4.1 Distribusi Frekuensi Responden Faktor-Faktor Yang
Berhubungan Dengan Kecemasan Persalinn Kala I Pada
Ibu Bersalin Diklinik H.Syahruddin Tanjung Bali Tahun
2021 38
4.2 Hubungan Variabel Riwayat Penyakit Selama Kehamilan
Dengan Kecemasan Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin
Diklinik H.Syahruddin Tanjung Balai Tahun 2021 39

4.3 Hubungan variabel Pendidikan Dengan Kecemasan


Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin Diklinik
H.Syahruddin Tanjun Balai Tahun 2021 40
4.4 Hubungan Paritas Dengan Kecemasan Persalinan Kala I
Pada Ibu Bersalin Diklinik H.syahruddin Tanjuun balai
Tahun 2021 41

viiiiii
DAFTAR GAMBAR

Gambar Nama Gambar Halaman

2.1. Kerangka Teori 27


2.2. Kerangka Konsep 27

ixiii
DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Nama Lampiran


1. Kuesioner Penelitian
2. Lembar Permohonan Menjadi Responden Penelitian
3. Lembar Persetujuan Menjadi Responden
4. Master Tabel
5. Hasil Pengolahan Data
6. Permohonan Izin Penelitian
7. Surat Balasan Penelitian

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Persalinan adalah proses pegerakan keluarnya janin, plasenta, dan

membransi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan

kekuatan yang teratur.Mula-mula kekutan yang kecil menjadi kuat kemudian

pembukaan serviks lengkap sehingga siap untuk pengeluaran bayi dari dalam

rahim ibu. (Rohani, 2016).

Masalah psikologis yang di rasakan ibu pada masa persalinan adalah

kecemasan. Kecemasan adalah gangguan alam perasaan yang di tandai dengan

perasan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan berkelanjutan, tidak

mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih utuh, perilaku

dapat terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal. ( hawari, 2020).

xiii
Jane Fisher et al. juga menyatakan hal yang sama bahwa hampir sepertiga

wanita menderita depresi dan kecemasan selama kehamilan dan setelah

melahirkan(World Health Organization, 2010). Sedangkan Maramis memaparkan

hasil dari beberapa penelitian yang dilakukan pada tahun 1990 menyatakan bahwa

diketahui sekitar 118 ibu bersalin 75% nya mengalami kecemasan yang sangat

tinggi pada saat kala I fase aktif (Sariati, 2016).

Angka kecemasan pada ibu hamil dalam menghadapi persalinan masih

cukup tinggi. United Nations International Children’s Emergency Fund

(UNICEF) Menyebutkan bukti ilmiah yang dikeluarkan oleh jurnal Peddiartri

pada tahun 2006 didunia terungkap bahwa data ibu yang mengalami masalah

trimester 3 dalam persalinan sekitar 12.230.142 juta jiwa dan 30% Diantaranya

adalah kecemasan. (Eka Sriwahyuni, 2018)

World Health Organization (2018), rasio kematian ibu di negara

berkembang adalah 239 per 100.000 kelahiran hidup. Di lain sisi, Survei

Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 2012 mencatat setidaknya ada 359 ibu

meninggal per 100.000 kelahiran hidup, sedangkan pada tahun 2016 tercatat AKI

sebanyak 4912, sebnyak 28,7% dari seluruh ibu bersalin di Indonesia di laporkan

mengalami kecemasan. Pada tahun 2015 prevalensi risiko kejadian depresi atau

kecemasan dalam menghadapi persalinan pervaginam sebesar 10 –15% yang

terjadi pada wanita usia 20–44 tahun. Kejadian depresi dan kecemasan

mempersulit proses persalinan sekitar 10 –15 %. ( Ahmad, 2014 )

Sebagai bukti kecemasan ibu bersalin dalam studi yang dilakukan

Einsenberg(1996), menyatakan bahwa 94% wanita cemas mengenai apakah bayi

xiiii
mereka akan normal, 93% wanita cemas mengenai apakah meraka dan bayinya

akan melewati persalinan dengan selamat dan 91% wanita khawatir tentang badan

mereka ketimbang kesehatan mereka selama kehamilan . (Eka Roisa, 2014)

Data WHO (2012) juga menunjukkan bahwa kurang lebih 8-10%

mengalami kecemasan selama masa kehamilan, dan meningkat menjadi 13% saat

menjelang persalinan.( Trisiani, 2016 )

Menurut Prismania (2018), di Indonesia tahun 2016 menunjukkan bahwa 1,4

juta ibu hamil yang mengalami kecemasan pada saat persalinan dan indonesia

menunjukkan 373.000.000 orang ibu hamil, yang mengalami kecemasan dalam

menghadapi persalinan ada sebanyak 107.000.000 (28,7%).

Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Asfiati (2018), didapatkan hasil

uji statistic Chi-Square pada tingkat kepercayaan 95% dengan α = 0,05

menunjukkan bahwa ada hubungan yang signifikan antara umur, paritas dan

dukungan keluarga dengan tingkat kecemasan ibu dalam menghadapi proses

persalinan.

Berdasarkan survey pendahuluan yang dilakukan di Klinik H.Syahruddin

Tanjung Balai tanggal 3 Desember 2020 terdapat 40 Ibu yang bersalin di Klinik

H.Syahruddin Tanjung Balai periode Oktober – November 2020 , dimana 30

(75%) ibu datang pada saat Kala 1 persalinan Dan mayoritas ibu bersalin yang

datang mengalami kecemasan dalam persalinan bahkan ada yang sampai

mengalami komplikasi persalinan yakni preeklampsia dan partus lama.

Dari latar belakang di atas, peneliti akan melakukan penelitian dengan

judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Kala I Pada Ibu

xiiiii
Bersalin Di Klinik H.Syahruddin Tanjung Balai Tahun 2021”.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas dapat di identifikasikan rumusan

masalah dalam peneletian ini adalah apa saja faktor-faktor yang berhubungan

dengan kecemasan kala I pada ibu bersalin di Klinik H.Syahruddin tanjung balai

tahun 2021 ?

1.3 Tujuan Penelitian

1.3.1 Tujuan Umum

Untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan kecemasan persalinan

kala I pada ibu bersalin di Klinik H.Syahruddin Tanjung Balai tahun 2021.

1.3.2 Tujuan Khusus

1. Untuk mengetahui faktor kecemasan ibu bersalin kala I berdasarkan

riwayat penyakit selama kehamilan.

2. Untuk mengetahui faktor kecemasan ibu bersalin kala I berdasarkan

pendidikan.

3. Untuk mengetahui faktor kecemasan ibu bersalin kala I berdasarkan

paritas.

1.4 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian di bagi menjadi dua macam yaitu sebagai berikut :

1.4.1 Manfaat Teoritis

Penelitian ini diharapkan dapat membantu sebagai distribusi dan

sumbangan teoritis yang berupa konsep-konsep dan teori yang berkaitan dengan

faktor yang berhubungan degan kecemasan persalinan pada kala I ibu bersalin.

xiiiiii
1.4.2 Manfaat Praktis

1. Bagi Responden

Sebagai bahan masukan untuk menambah pengetahuan responden dari

faktor yang berhubungan dengan kecemasan persalinan pada ibu bersalin

kala I.

2. Bagi Tempat Penelitian

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang berguna

tentang faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan persalinan

pada ibu bersalin kala I

3. Bagi Institusi Pendidikan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat sebagai bahan informasi yang bisa

dipakai dalam proses penelitian selanjutnya.

4. Bagi Peneliti

Penelitian ini bermanfaat sebagai sarana untuk mengaplikasikan ilmu

pengetahuan dan juga sebagai skripsi untuk syarat menyelesaikan S1

Kebidana

xiviii
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Persalinan

2.1.1 Pengertian Persalinan

Persalinan merupakan proses pergerakan keluarnya janin, plasenta , dan

membran dari dalam rahim melalui jalan lahir. Proses ini berawal dari pembukaan

dan dilatasi serviks sebagai akibat kontraksi uterus dengan frekuensi, durasi, dan

kekuatan yang teratur. Mula-mula kekuatan yang muncul kecil, kemudian terus

meningkat sampai pada puncaknya pembukaan serviks lengkap sehingga siap

untuk pengeluaran janin dari rahim ibu.(Rohani,dkk.2016).

Persalinan adalah suatu hal yang di alami oleh wanita dan dianggap

sebagai sesuatu yang alamiah. Walaupun demikian di msa persalinan ibu

memerlukan bidan. Kehadiran bidan adalah untuk menyelamatkan ibu dan

bayinya melalui bimbingan dan bantuan agar persalinan terjadi secara fisiologis di

dalam kondisi lingkungan yang sehat.(Mubarak, 2011).

xviii
a. Bentuk persalinan berdasarkan defenisi :

b. Persalinan spontan adalah bila seluruh persalinan berlangsung dengan

kekuatan ibu sendiri.

c. Persalinan buatan adalah bila persalinan berlangsung dengan bantuan tenaga

dari luar.

d. Persalinan anjuran adalah bila kekuatan yang di perlukan untuk persalinan

ditimbulkan dari luar dengan jalan pemberian rangsang.( Rohani;dkk.

2011).

Tanda-Tanda Persalinan :

a. Rasa nyeri oleh datangnya his yang datang lebih kuat, sering dan teratur.

b. Keluar lendir bercampur darah yang lebih banyak karena robekan kecil

pada serviks.

c. Kadang-kadang ketuban pecah dengan sendirinya.

d. Pada pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

e. Kontraksi uterus mengakibatkan perubahan pada serviks (frekuensi

minimal 2 kali dalam 10 menit).

2.1.2. Tahapan Persalinan

Persalinan dibagi menjadi 4 tahap. Pada kala I serviks membuka dari 0

sampai 10 cm. Kala I dinamakan juga pembukaan. Kala II di sebut juga dengan

kala pengeluaran, oleh karena kekuatan his dan kekuatan mengedan, janin di

dorong keluar sampai lahir. Dalam kala III atau di sebut juga kala uri, plasenta

terlepas dari dinding uterus dan di lahirkan. Kala IV mulai dari lahirnya plasenta

xviiii
sampai 2 jam kemudian. Dalam kala tersebut diobservasi apakah akan terjadi

pendarahan post partum. ( Rohani;dkk,2016 ).

1. Kala I

Kala I persalinan dimulai sejak terjadinya kontraksi uterus dan pembukaan

serviks, hingga mencapai pembukaan lengkap (10 cm). Persalinan Kala I dibagi

menjadi dua fase, yaitu fase laten dan fase aktif.

a. Fase laten, di mana pembukaan serviks berlangsung lambat dimulai sejak

awal kontraksi yang menyebabkan penipisan dan pembukaan secara bertahap

sampai pembukaan 3 cm, berlangsung dalam 7-8 jam.

b. Fase aktif (pembukaan serviks 4-1 cm), berlangsung selama 6 jam.

c. Periode akselerasi: berlangsung selama 2 jam, pembukaan menjadi 4 cm.

d. Periode dilatasi maksimal: berlangsung selama 2 jam, pembukaan

berlangsung cepat menjadi 9 cm.

e. Periode deselerasi: berlangsung lambat, dalam 2 jam pembukaan jadi 10 cm

atau lengkap.

2. Kala II (Pengeluran Janin)

Kala II persalinan di mulai ketika pembukaan serviks sudah

lengkap (10 cm ) dan berakhir dengan lahirnya bayi. Kala II pada

primigravida berlangsung selama 2 jam dan pada multipara 1 jam.

Tanda dan gejala kala II :

a. His semangkin kuat dengan interval 2 sampai 3 menit.

b. Ibu merasa ingin meneran bersamaan dengan terjadinya kontraksi.

c. Ibu merasakan mangkin meningkatnya tekanan pada rektum dan vagina.

xviiiii
d. Perineum terlihat menonjol.

e. Vulva vagina dan sfingter ani terlihat membuka.

f. Peningkatan pengeluaran lendir dan darah.

Diagnosis kala II ditegakan atas dasar pemeriksan dalam yang menunjukan:

1. Pembukaan serviks telah lengkap.

2. Terlihat bagian kepala bayi padda introitus vagina.

3. Kala III ( Pengeluaran Plasenta )

Kala III persalinan di mulai setelah lahirnya bayi dan berakhir

dengan lahirnya plasenta dan selaput ketuban. Seluruh proses biasanya

berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir.

4. Kala IV ( Pengawasan )

Kala IV di mulai setelah lahirnya plasenta dan berakhir 2 jam

setelah proses tersebut.

Observasi yang di lakukan pada kala IV :

a. Tingkat kesadaran

b. Pemeriksan tanda-tanda vital

c. Kontraksi uterus

d. Terjadinya pendarahan, pendarahan dianggap masih normal jika jumlahnya

tidak melebihi 400 smpa i 500 cc.

2.2. Perubahan Psikologis Pada Ibu Bersalin

2.2.1. Deskripsi

1. Mengacu kepada perasaan kejiwaan pasien dalam menghadapi

persalinannya

xviiiiii
2. Bagi sebagian ibu hamil, perasaan tersebut dapat meliputi rasa khawatir

dan takut; pada sebagian lainnya sering terdapat perasaan tegang dan

takjub

3. Komponen utamanya berupa kesiapan psikis pasien untuk menghadapi

persalinan. (Saputra, 2014).

2.2.2. Perubahan Psikologis Ibu Bersalin Kala I

Persalinan kala I, selain pada saat kontraksi uterus, umumnya

pasien dalam keadaan tenang, santai, dan tidak terlihat pucat. Kondisi

psikologis yang sering terjadi pada wanita dalam persalinan kala 1 adalah

sebagai berikut.

1. Kecemasan dan ketakutan pada dosa-dosa atau kesalahan-kesalahan

sendiri. Ketakutan tersebut berupa rasa takut jika bayi yang dilahirkan

dalam keadaan cacat.

2. Timbulnya rasa tegang, kesakitan, kecemasan, dan konflik-konflik batin.

Hal ini disebabkan oleh semakin membesarnya janin dalam kandungan

yang dapat mengakibatkan calon ibu mudah capek dan tidak bisa tidur

nyenyak

3. Sering timbul rasa jengkel, tidak nyaman, dan selalu kegerahan, serta

tidak sabaran sehingga harmoni antara ibu dan janinyang dikandungnya

jadi terganggu.

xixiii
4. Ketakutan menghadapi kesakitan dan risiko bahaya melahirkan bayinya

yang merupakan hambatan-hambatan dalam proses persalinan.

5. Adanya harapan-harapan m engenai jenis kelamin bayi yang akan

dilahirkan. (Mansyur, 2014).

2.2.3 Perubahan Psikologis Ibu Bersalin Kala II

Pada kala II, his terkoordinasi kuat, cepat, dan lebih lama; kira-kira

2-3 menit sekali. Kepala janin telah turun dan masuk ruang panggul,

sehingga terjadilah tekanan pada otot-otot dasar panggul yang secara

reflektoris menimbulkan rasa ingin meneran. Karena tekanan rectum, ibu

merasa seperti mau buang air besar, dengan tanda anus terbuka. Pada

waktu terjadinya his, kepala janin mulai kelihatan, vulva membuka, dan

perineum meregang. Dengan his meneran yang terpimpin, makaakan lahir

kepala diikuti oleh seluruh badan janin.

2.2.4 Perubahan Psikologis Ibu Bersalin Kala III

Ibu pada kala ini secara fisik mengalami suatu keadaan yang lelah

setelah proses persalinan, terlebih lagi pada primipara dimna kala I

persalinannya cukup memakan waktu yang cukup lama. Ibu membutuhkan

rasa nyaman dan tenang untuk istirahat. Selaian itu nutrisi dan cairan juga

sangat penting untuk mengembalikan energi dan kondisi ibu setelah proses

persalinan.

Secara psikologis ibu pada saat ini ingin merasakan kebahagian

dan perasaan senang karena bayinya telah lahir. Ibu me mbutuhkan

kedekatan dengan bayinya dan perhatian dari orang yamg ada di dekatnya

xxiii
utnuk membantu agar dia dapat memeluk ataupun mendekap bayinya.

(Rohani,2016).

2.3. Kecemasan

2.3.1. Pengertian

Kecemasan adalah gangguan alam perasaan ( affective ) yang di

tandai dengan perasaan ketakutan atau kekhawatiran yang mendalam dan

berkelanjutan,

tidak mengalami gangguan dalam menilai realitas, kepribadian masih tetap utuh,

prilaku dapt terganggu tetapi masih dalam batas-batas normal.

Steven Schwartz, S (dalam Annisa, 2016) mengemukakan kecemasan

berasal dari kata Latin anxius, yang berarti penyempitan atau pencekikan.

Kecemasan mirip dengan rasa takut tapi dengan fokus kurang spesifik, sedangkan

ketakutan biasanya respon terhadap beberapa ancaman langsung, sedangkan

kecemasan ditandai oleh kekhawatiran tentang bahaya tidak terduga yang terletak

di masa depan. Kecemasan merupakan keadaan emosional negative yang ditandai

dengan adanya firasat dan somatik ketegangan, seperti hati berdetak kencang,

berkeringat, kesulitan bernapas.

Kecemasan merupakan campuran beberapa emosi tidak menyenangkan

yang didominasi oleh ketakutan yang tak terkendali terhadap kondisi mengancam

yang kondisinya mengarah kepada hal-hal yang belum tentu akan terjadi. Maher

menjelaskan mengenai komponen kecemasan yaitu emosional, kognitif, dan

kecemasan yaitu psikologis dan fisiologis (Maimunah, 2012).

2.3.2. Gejala Klinis Cemas

xxiiii
Keluhan –keluhan yang sering di kemukakan oleh orang yang mengalami

gangguan kecemasan antara lain sebagai berikut :

a. Cemas, khiawatir, firasat buruk, takut akan pikirannya sendiri, mudah

tersinggung.

b. Merasa tegang, tidak tenang, gelisah,mudah terkejut.

c. Takut sendiri, takut pada keramaian dan banyak orang.

d. Gangguan pola tidur, mimpi-mimpi yang menegangkan.

e. Gangguan konsentrasi dan daya ingat.

f. Keluhan-keluhan somatic, misalanya rasa sakit pada otot dan tulang,

pendengaran berdenging, berdebar-debar, sesak nafas, gangguang

pencernaan, gangguang perkemihan, sakit kepala dls.

Bila diperhatikan gejala-gejala kecemasan ini mirip dengan orang yang

mengalami stress; bedanya bila pada stress didominasi oleh gejala fisik sedangkan

pada kecemasan didominasi oleh gejala psikis.(Hawari, 2020).

2.3.3. Aspek-Aspek Kecemasan

Gail W. Stuart (2006: 149) mengelompokkan kecemasan (anxiety) dalam

respon perilaku, kognitif, danafektif, diantaranya

1. Perilaku, diantaranya: gelisah, ketegangan fisik, tremor, reaksi terkejut,

bicara cepat, kurang koordinasi, cenderung mengalami cedera, menarik

diri dari hubungan interpersonal, inhibisi, melarikan diri dari masalah,

menghindar, hiperventilasi, dan sangat waspada

2. Kognitif, diantaranya: perhatian terganggu, konsentrasi buruk, pelupa,

salah dalam memberikan penilaian, preokupasi, hambatan berpikir, lapang

xxiiiii
persepsi menurun, kreativitas menurun, produktivitas menurun, bingung,

sangat waspada, keasadaran diri, kehilangan objektivitas, takut kehilangan

kendali, takut pada gambaran visual, takut cedera atau kematian, kilas

balik, dan mimpi buruk.

3. Afektif, diantaranya: mudah terganggu, tidak sabar, gelisah, tegang,

gugup, ketakutan, waspada, kengerian, kekhawatiran, kecemasan, mati

rasa, rasa bersalah, dan malu.

2.3.4. Jenis Kecemasan ( Anxiety )

Menurut Spilberger (dalam Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra,

2012: 53) menjelaskan kecemasan dalam dua bentuk, yaitu :

a. Trait anxiety

Trait anxiety, yaitu adanya rasa khawatir dan terancam yang

menghinggapi diri seseorang terhadapkondisi yang sebenarnya tidak

berbahaya.Kecemasan ini disebabkan oleh kepribadian individu yangmemang

memiliki potensi cemas dibandingkan dengan individu yang lainnya.

b. State anxiety

State anxiety, merupakan kondisi emosional dan keadaan sementara pada

diri individu dengan adanyaperasaan tegang dan khawatir yang dirasakan secara

sadar serta bersifat subjektif.

Sedangkan menurut Freud (dalam Feist & Feist,2012: 38) membedakan

kecemasan dalam tiga jenis, yaitu :

1. Kecemasan neorosis

xxiiiiii
Kecemasan neurosis adalah rasa cemas akibat bahaya yang tidak

diketahui. Perasaan itu berada pada ego, tetapi muncul dari dorongan.

Kecemasan neurosis bukanlah ketakutan terhadap insting-insting itu sendiri,

namun ketakutan terhadap hukuman yang mungkin terjadi jika suatu insting

dipuaskan.

2. Kecemasan moral

Kecemasan ini berakar dari konflik antara ego dan super ego.

Kecemasan ini dapat muncul karena kegagalan bersikap konsisten dengan apa

yang mereka yakini benar secara moral. Kecemasan moral merupakan rasa

takut terhadap suara hati. Kecemasan moral juga memiliki dasar dalam

realitas, di masa lampau sang pribadi pernah mendapat hukuman karena

melanggar norma moral dan dapat dihukum kembali.

3. Kecemasan realistic

Kecemasan realistik merupakan perasaan yang tidak menyenangkan

dan tidak spesifik yang mencakup kemungkinan bahaya itu sendiri.

Kecemasan realistik merupakan rasa takut akan adanya bahaya-bahaya nyata

yang berasal dari dunia luar

2.3.5. Penyebab Kecemasan (Anxiet )

Blacburn & Davidson (dalam Triantoro Safaria & Nofrans Eka Saputra,

2012: 51) menjelaskan faktor-faktor yang menimbulakan kecemasan, seperti

pengetahuan yang dimiliki seseorang mengenai situasi yang sedang dirasakannya,

apakah situasi tersebut mengancam atau tidak memberikan ancaman, serta adanya

pengetahuan mengenai kemampuan diri untuk mengendalikan dirinya (seperti

xxiviii
keadaan emosi serta focus kepermasalahannya). Kemudian Adler dan Rodman

(dalam M. Nur Ghufron & Rini Risnawita, S, 2014: 145-146) menyatakan

terdapat dua faktor yang dapat menimbulkan kecemasan, yaitu:

1. Pengalaman negatif pada masa lalu Sebab utama dari timbulnya rasa cemas

kembali pada masa kanak-kanak, yaitu timbulnya rasa tidak menyenangkan

mengenai peristiwa yang dapat terulang lagi pada masa mendatang, apabila

individu menghadapi situasi yang sama dan juga menimbulkan

ketidaknyamanan, seperti pengalaman pernah gagal dalam mengikuti tes.

2. Pikiran yang tidak rasional Pikiran yang tidak rasional terbagi dalam empat

bentuk, yaitu.

a. Kegagalan ketastropik, yaitu adanya asumsi dari individu bahwa sesuatu

yang buruk akan terjadi pada dirinya. Individu mengalami kecemasan

serta perasaan ketidakmampuan dan ketidaksanggupan dalam mengatasi

permaslaahannya

b. Kesempurnaan, individu mengharapkan kepada dirinya untuk berperilaku

sempurna dan tidak memiliki cacat. Individu menjadikan ukuran

kesempurnaan sebagai sebuah target dan sumber yang dapat memberikan

inspirasi.

c. Persetujuan

d. Generalisasi yang tidak tepat, yaitu generalisasi yang berlebihan, ini

terjadi pada orang yang memiliki sedikit pengalaman.

2.3.6. Proses Terjadinya Kecemasan

xxviii
pada individu dapat terjadi melalui suatu proses atau rangkaian yang

dimulai dengan adanya suatu rangsangan eksternal maupun internal, sampai suatu

keadaan yang dianggap sebagai ancaman atau membahayakan. Spielbierg ,1983

(dalam Atikah 2011) menyebutkan ada lima proses terjadinya kecemasan pada

individual, yaitu:

a. Evaluated situation: adanya situasi yang mengancam secara kognitif

sehingga ancaman ini dapat menimbulkan kecemasan.

b. Perception of situation: situasi yang mengancan diberi penilaian oleh

individu, dan biasanya penilaian ini dipengaruhi oleh sikap, kemampuan

dan pengalaman individu.

c. Anxiety state of reaction: individu menganggap bahwa ada situasi

berbahaya, maka reaksi kecemasan sesaat yang melibatkan respon

fisiologis seperti denyut jantung dan tekanan darah.

d. Cognitive reappraisal follows: individu kemudian menilai kembali situasi

yang mengancam tersebut, untuk itu individu menggunakan pertahanan

diri atau dengan cara meningkatkan aktivitas kognisi atau motoriknya.

e. Coping: individu menggunakan jalan keluar dengan menggunakan defense

mechanism (pertahanan diri) seperti proyeksi atau rasionalisasi.

2.3.7. Tingkat Kecemasan

Tingkat kecemasan menurut Peplau dalam Stuart (2016) diidentifikas

imenjadi empat tingkat, sebagai berikut:

1. Kecemasan ringan, terjadi saat ketegangan hidup sehari-hari.

xxviiii
2. Kecemasan sedang, dimana seseorang hanya berfokus pada halyang

penting saja.

3. Kecemasan berat, ditandai dengan penurunan yang signifikan dilapang

persepsi.

4. Panik, dikaitkan dengan rasa takut.

2.3.8. Indikator Penilaian Kecemasan

Untuk mengetahui sejauh mana derajat kecemasan seseorang apakah

ringan,sedang dan berat seseorang dapat menggunakan alat ukur yang dikenal

dengan Hamilton Anxiety Rating Scale ( HARS ). Alat ukur ini terdiri dari 14

kelompok gejala yang masing-masing dirincikan secara spesifik.

Cara penilaian kecemasan yaitu dengan memberikan nilai dengan kategori:

0= tidak ada gejala

1= Satu dari gejala yang ada

2= Setengah gejala yang ada

3= lebih dari setengah gejala yang ada

4= semua gejala ada

Penentuan derajat kecemasan, dilakukan dengan cara menjumlahkan nilai

pernyataan 1 hingga 14 dengan hasil :

a. Skor 14 - 20= kecemasan ringan

b. Skor 21-27= kecemasan sedang

c. Skor 27-41= kecemasan berat

2.3.9. Penatalaksaan Kecemasan

xxviiiii
Menurut Hawari (2020) penatalaksanaan asietas pada tahap pencegahaan

dan terapi memerlukan suatu metode pendekatan yang bersifat holistik, yaitu

mencangkup fisik (somatik), psikologik atau psikiatrik, psikososial dan

psikoreligius. Selengkapnya seperti pada uraian berikut :

1. Upaya meningkatkan upaya kekebalan stress dengan cara :

a. Makan makanan yang bergizi seimbang

b. Tidur yang cukup

c. Cukup olahraga

d. Tidak merokok

e. Tidak minum minuman keras

f. Sosial ekonomi

g. Saling memberi kasih sayang antara pasangan

2. Terapi Psikofarmaka

Pengobatan ini untuk cemas dan stress dengan memakai obat-obatan yang

berkhasiat memulihkan fungsi gangguan neoro-transmitter (sinyal pengantar

syaraf) di sususan syaraf pusat otak. Terapi psikofarma yang sering

digunakan adalah obat anti cemas yaitu diazepam , clobazam, bromazepam,

alprazolam, oxazolam DLL.

3. Terapi Somatic

Gejala atau keluhan fisik (somatik) sering dijumpai sebagai gejala ikutan

atau akibat dari kecemasan yang bekerpanjangan.Untuk menghilangkan

keluhan-keluhan somatik (fisik) itu dapat diberikan obat-obatan yang

ditujukan pada organ tubuh yang bersangkutan.

xxviiiiii
4. Psikoterapi

Psikotrapi diberikan tergantung pada kebutuhuan individu antara lain :

a. Psikoterapi suportif

b. Psikoterapi re-edukatif

c. Psikoterapi re-kontruksi

d. Psikoterapi kognitif

e. Psikoterapi psiko-dinamik

f. Psikoterapi keluarga

5. Terapi psikoreligius

Untuk meningkatkan keimanan seseorang yang erat hubungannya dengan

kekebalan dan daya tahan dalam menghadapi berbagai problem kehidupan

yang merupakan stressor psikososial.

6. Doa dan dzikir menurut agama masing-masing

7. Konseling

2.4. Faktor- Faktor Yang Mempengaruhi Kecemasan Dalam Persalinan

2.4.1. Nyeri

Hampir semua wanita mengalami/merasakan nyeri selama persalinan,

tetapi respons setiap wanita terhadap nyeri persalinan berbeda-beda.Nyeri adalah

pengalaman yang berbeda yang dirasakan seseorang (Reeder dan Martin,

1997).Nyeri pada persalinan kala I adalah perasaan sakit dan tidak nyaman yang

dialami ibu sejak awal mulainya persalinan sampai serviks berdilatasi maksimal

(10 cm).Nyeri ini disebabkan oleh proses dari dilatasi serviks, hipoksia otot

uterus, iskemia korpus uteri, peregangan segmen bawah uterus, dan kompresi

xxixiii
saraf di serviks (ganglionik servikalis). Subjektif nyeri ini dipengaruhi oleh

paritas, ukuran dan posisi janin, tindakan medis, kecemasan, kelelahan, budaya

dan mekanisme koping, serta lingkungan (Reeder dan Martin, 2000). Nyeri

mengakibatkan ketegangan (stress) karena stress dapat melepaskan katekolamin

yang mengakibatkan berkurangnya aliran darah ke uterus sehingga uterus

kekurangan oksiegen.

Nyeri melibatkan dua komponen, yaitu fisiologis dan psikologis. Secara

psikologis pengurangan nyeri akan menurunkan tekanan yang luar biasa bagi ibu

dan bayinya. Ibu mungkin akanmenemukan kesulitan untuk berinteraksi dengan

bayinya setelah lahir karena ia mengalami kelelahan saat melahirkandapat

mempengaruhi responsnya terhadap aktivitas seksual atau untuk melahirkan yang

akan datang (Kinney, dkk, 2000).

2.4.2. Riwayat Penyakit Selama Kehamilan

Penyakit yang menyertai ibu dalam kehamilan adalah salah satu faktor

yang menyababkan kecemasan. Seseorang yang menderita sesuatu penyakit akan

lebih mudah mengalami kecemasan dibandingkan dengan orang yang tidak

sedang menderita sakit (Carpenito, 2001). Seorang ibu yang hamil dengan suatu

penyakit yang menyertai kahamilannya, maka ibu tersebut akan lebih cemas lagi

karena kehamilan dan persalinan meskipun dianggap fisiologis, tetapi tetap

beresiko terjadi hal-hal patologis.

2.4.3. Pengetahuan

Pengetahuan yaitu hasil dari tahu dan terjadi setelah seseorang melakukan

penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Dari pengalaman dan penelitian

xxxiii
ternyata perilaku didasari oleh pengetahuan di mana seorang ibu mengalami

kecemasan dengan tidak diketahuinya tentang persalinan dan bagaimana

prosesnya (Notoatmodjo, 2014).

Menurut notoatmodjo ( 2014 ) secara garis besar terdapat 6 tingkatan

penegetahuan yaitu :

1. Tahu (Know)

Pengetahuan yang dimiliki baru sebatas berupa mengingat kembali apa yang

telah di pelajari sebelumnya, sehingga tingkat pengetahuan pada tahap ini

merupakan timgkatan yang paling rendah.

2. Memahami (Comprehension)

Diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan tentang objek atau sesuatu

dengan benar.

3. Aplikasi (Aplication)

Aplikasi (application) diartikan sebagai kemampuan untuk menggunakan

materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi sebenarnya.

4. Analisis (Analysis)

Kemampuan menjabarkan materi atau suatu objek kedalam komponen-

komponen yang ada kaitannya satu sama lain.

5. Sintesis (syntesis)

Kemampuan seseorang dalam mengaitkan berbagai elemen atau unsur

pengetahuan yang ada menjadi suatu pola baru yang lebih menyeluruh

6. Evaluasi (Evaluation)

xxxiiii
Kemampuan untuk melakukan justifikasi atau penilaian terhadap suatu materi

atau objek.

Kriteria Tingkat Pengetahuan yaitu :

Menurut arikunto (2013) pengetahuan seseorang dapat diketahui menjadi tiga

kategori yaitu

1. Baik: Hasil presentasi 76%-100%

2. Sedang: Hasil presentasi 56%-75%

3. Kurang: Hasil presentasi < 56%

2.4.4. Dukungan Lingkungan Sosial (Dukungan Suami )

Dukungan suami kepada ibu saat bersalin merupakan bagian dari

dukungan social. Dukungan social secara psikologis dipandang sebagai hal yang

kompleks.Wortmen dan Dunkell Scheffer (dalam Abraham, 1997)

mengidentifikasi beberapa jenis dukungan yang meliputi ekspresi peranan positif,

termasuk menunjukkan bahwa seseorang diperlakukan dengan penghargaan yang

tinggi dan ekpresi persetujuan atau pemberitahuan tentang ketepatan, keyakinan

dan perasaan seseorang.

Dukungan keluarga, terutama suami, saat ibu melahirkan sangat

dibutuhkan, seperti kehadiran keluarga/suami untuk mendampingi istri menjelang

saat melahirkan atau suami menyentuh tangan istri dengan penuh perasaan

sehingga istri akan merasa lebih tenang untuk menghadapi proses persalinan.

Selain itu, kata-kata yang mampu memotivasi dan memberikan keyakian pada ibu

bahwa proses persalinan yang dijalani ibu akan berlangsung dengan baik,

sehingga ibu tidak perlu merasa cemas, tegang, atau ketakutan.

xxxiiiii
2.4.5. Pendidikan

Pendidikan adalah segala upaya yang direncanakan untuk mempengaruhi

orang lain,baik individu, kelompok, atau masyarakat, sehingga mereka melakukan

apa yang diaharapkan oleh pelaku pendidikan kesehatan atau pelaku promosi

kesehatan.(Notoadmojo,2012).

Menurut Raytone( dalam Maria,2005) tingkat pendidikan seseorang

berpengaruh dalam memberikan respon terhadap sesuatu yang datang baik dari

dalam maupun luar. Seseorang yang mempunyai pendidikan yang tinggi akan

memberikan respon yang lebih rasional dibandingkan dengan mereka yang

berpendidikan yang lebih rendah atau yang tidak mempunyai pendidikan.

Kecemasan adalah respon yang dapat di pelajari. Dengan demikian pendidikam

yang rendah menjadi faktor penunjamg terjadinya kecemasan.

2.4.6. Paritas

Paritas adalah kemampuan wanita untuk melahirkan secaara normal. Pada

kasus wanita yang melahirkan lebih dari dua kali dan jarak yang terlalu dekat.

Kerusakan jaringan epitel ini berkembang kearah pertumbuhan sel yang

berpotensi ganas.( Nurcahyo, 2012 )

Paritas adalah jumlah janin dengan berat badan lebih dari 500 gram yang

pernah dilahirkan, hidup maupun mati, bila berat badan tidak diketahui maka

dipakai umur kehamilan lebih dari 24 minggu. Ibu yang belum pernah melahirkan

memiliki resiko kesehatan yang lebih besar dibandingkan dengan ibu yang pernah

melahirkan 1 atau 2 kali. Hal ini disebabkan karena persalinan merupakan hal

xxxiiiiii
yang pertama kali dialami oleh ibu. Ibu bersalin dengan persalinan pertama sering

kali mengalami banyak ketakutan dan kecemasan.(leveno,dkk,2012).

2.4.7 Kesiapan Ibu

Kesiapan persalinan menjadi salah satu tolak ukur dalam keberhasilan

proses persalinan. Seorang ibu primigravida yang belum memahami tentang

persalinan sering kali mengalami kesulitan dalam mempersiapkan persalinannya.

Oleh karena itu, saat kehamilan berlangsung ibu sudah harus diberi pengetahuan

tentang persalinan dan kesiapan apa saja yang dibutuhkan. Kurangnya persiapan

persalinan disebabkan karena kurangnya pengetahuan ibu, rendahnya tingkat

pendidikan, sosial budaya, sosial ekonomi (Geniofam, 2012).

Banyak hal yang harus dipersiapkan menjelang kelahiran bayi, mulai dari

persiapan mental, fisik maupun finansial atau keuangan. Kesiapan metal dan fisik

ibu dapat dibentuk selama kehamilan dengan konseling dari bidan dan motivasi

diri untuk segera melihat bayinya tetapi persiapan finansial sering kali menjadi

ganjalan ibu dalam persalinan. (Manuaba, 2013).

2.5. Dampak Kecemasan Dalam Persalinan

Kecemasan yang dialami oleh ibu bersalin semakin lama akan semakin

meningkat seiring dengan semakin seringnya kontraksi muncul sehingga keadaan

ini akan membuat ibu semakin tidak kooperatif. Stress persalinan secara reflex

menyebabkan peningkatan kadar katekolamin ibu jauh diatas kadar yang

ditemukan pada wanita yang tidak hamil atau wanita hamil sebelum persalinan.

Stress psikologis dan hipoksia yang berkaitan dengan nyeri dan rasa cemas

meningkatkan sekresi adrenalin. Peningkatan sekresi adrenalin dapat

xxxiviii
menyebabkan kontraksi uterus berlebihan sehingga terjadi vasokonstriksi

akibatnya aliran darah uterus menurun. Sehingga mengakibatkan terjadinya

hipoksia dan bradikardi janin yang akhirnya akan terjadi kematian janin (Coad,

2006) dan dapat menghambat kontraksi, sehingga memperlambat persalinan

(Chapman,2012).

Kurki et al. (2010) melaporkan bahwa depresi dan kecemasan antenatal

terkait dengan ekskresi vasoaktif hormon atau neuroendokrin lainnya, yang pada

gilirannya meningkatkan risiko hipertensi, hal ini juga memicu perubahan

pembuluh darah dan peningk

atan resistensi arteri uterina yang sama halnya terjadi pada kasus preeklampsia.

2.6. Kerangka Teori Penelitian

Faktor yang berhubungan dengan kecemasan persalinan kala I

Nyeri Riwayat penyakit pengetahuan pendidikan Dukungan paritas Kesiapan


selama kehamilan lingkungan ibu
sosial

Kecemasan

Gambar 2.1 Kerangka teori ( Khomsan (2016), Mahardika( 2016 ))

2.7. Kerangka Konsep Penelitian

xxxviii
Kerangka konsep adalah merupakan formulasi atau simflikasi dari kerangka

teori atau teori-teori yang mendukung penelitian tersebut.

(Notoadmojo,2017).adapun kerangka konsep penelitian ini adalah :

Variabel Independen Variabel Dependen

Riwayat Penyakit
Selama Kehamilan
Tingkat Kecemasan
Pendidikan

Paritas

Pengetahuan

Nyeri

Kesiapan ibu

Dukungan lingkungan
sosial

Keterangan :

Yang di teliti

Yang tidak diteliti

Gambar 2.2 kerangka konsep penelitian

2.8. Hipotesis Penelitian


Menurut arikunto hipotesis dapat diartikan sebagai suatu jawaban yang

bersifat sementara terhadap permasalahan penelitian selesai sampai terbukti

melalui data yang terkumpul.(Siswanto,2015).

Hipotesis dalam penilitian ini adalah :

xxxviiii
1. Ada hubungan antara riwayat penyakit selama kehamilan dengan tingkat

kecemasan ibu bersalin

2. Ada hubungan antara pendidikan dengan tingkat kecemasan ibu bersalin

3. Ada hubungan antara paritas dengan tingkat kecemasasn dengan ibu

bersalin

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Jenis Penelitian

Jenis penelitian ini menggunakan desain cross sectional yaitu untuk

mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan persalinan kala I

pada ibu bersalin di klinik Pratama H.Syahruddin Tanjung Balai Tahun 2021.

3.2 Lokasi dan Waktu Penenlitian

3.2.1 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini dilakukan di Klinik Pratama H.Syahruddin Tanjung

Balai Provinsi Sumatra Utara dengan alasan masih terdapat ibu bersalin yang

xxxviiiii
mengalami kecemasan menghadapi persalinan.

3.2.2 Waktu Penelitian

Waktu yang diperlukan untuk penelitian ini adalah mulai dari bulan

januari 2021sampai dengan april 2021. Untuk lebih jelas dapat di lihat tabel

berikut ini.

Tabel 3.1 Kegiatan Penelitian

Januari Februari Maret April Mei Juni Juli


N Kegiatan Minggu
o 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1. Pengajuan Judul
2. Bimbingan proposal
3. Seminar proposal
4. Perbaikan proposal
5. Intervensi Penelitian
6. Analisa Hasil
Penelitian dan
Penulisan Laporan

xxxviiiiii
7. Sidang Hasil
Penelitian
8. Pengumpulan

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian

3.3.1 Populasi

Populasi dalam penelitian ini adalah semua Ibu bersalin yang datang ke

Klinik H.Syahruddin dari bulan januari – maret Tahun 2021 berjumlah 45 ibu

bersalin.

3.3.2 Sampel

Sampel adalah sebagian dari jumlah dan karakteristik yang di miliki oleh

populasi secara nyata diteliti dan di tarik kesimpulan. Besar sampel minimal

dalam penelitian ini dihitung dengan menggunakan rumus Slovin dalam

Notoadmodjo (2017).

N
n= 2
1+ N (e )

Keterangan :

N = jumlah Populasi

n = Jumlah sampel

e = Derajat ketetapan yang di inginkan sebesar ( 10% )

45
n= 2
=31 , 03=31
1+ 45(0 , 1 )

Sampel pada penelitian ini adalah ibu bersalin yang ada di Klinik H.Syahruddin

Tanjung Balai yaitu 31 orang.

xxxixiii
3.4 Teknik Pengambilan Sampel

Sampel dalam penelitian ini ditentukan dengan teknik non probability

sampling yaitu metode accidental sampling, yang berarti sampel diambil dari

responden yang ada di suatu tempat atau keadaan tertentu.(Sugiyono,2017 ).

Untuk membatasi karakteristik dari sampel, dilakukan kriteria pemilihan yaitu

kriteria inklusi dan eksklusi.

a. Kriteria Inklusi

Kriteria inklusi merupakan persyaratn umum yang harus dipenuhi oleh

subjek agar dapat diikutsertakan kedalam peneltian (Saryono, 2018). Kriteria

inklusi penelitian ini adalah :

1) Ibu bersalin kala I dengan fase laten pembukaan 1-3 cm

2) Ibu bersalin dengan Gravida pertama

3) Ibu bersalin yang datang pada saat peneliti sedang berada dilokasi

penelitian

4) Bersedia menjadi responden penelitian

5) Dapat baca tulis

b. Kriteria eksklusi

Kriteria eksklusi adalah keadaan yang menyebabkan subjek yang

memenuhi kriteria inklusi tidak dapat diikutsertakan dalam penelitian

(Saryono, 2018).

1) Tidak bisa membaca dan meulis

2) Ibu bersalin kala I dengan fase aktif pembukaan 4-10 cm

3) Ibu bersalin dengan gravida ke2

xliii
4) Tidak berada ditempat penelitian pada saat peniti melakukan penelitian

5) Tidak bisa melihat

3.5 Metode Pengumpulan Data

Dalam penelitian ini metode pengumpulan data menggunkan data primer.

Data primer didapat langsung dari subjek penelitian melalui observasi,

wawancara, pemeriksaan, kuesioner, angket. Pengambilan data primer pada

penelitian ini yaitu dengan cara peneliti melakukan wawancara dan membagikan

kuesioner pada ibu bersalin yang datang ke klinik tersebut.

Teknik dalam pengumpulan data ini menggunakan teknik wawancara dan

kuesioner.

3.6 Variabel dan Defenisi Operasional

Variabel Defenisi Indikator Alat ukur Skala Skor

Independen

Riwayat Riwayat Buku KIA Kuesioner Ordina Kategori:


penyakit penyakit l
selama selama 1.Tidak Ada
kehamilan kehamilan riwayat
adalah
riwayat 2.Ada
penyakit Riwayat
yang
menyertai ibu
pada masa
kehamilan

xliiii
Pendidikan Pendidikan kartu Kuesioner Ordinal Kategori:
merupakan keluarga,dll
proses 1.Pendidikan
mengubah dasar (SD)
sikap dan
tatalaku 2.Pendidikan
seseorang menengah
melalui (SMP-SMA)
pengajaran
dan pelatihan 3.Pendidikan
tinggi(>SMA

Paritas Paritas Primigravida, Kuesioner Nominal 1.Primi (1)


adalah Multigravida
jumlah janin 2.Multi (>1 )
dengan berat
badan lebih
dari 500
gram yang
pernah
dilahirkan,
hidup
maupun mati,
bila berat
badan tidak
diketahui
maka dipakai
umur
kehamilan
lebih dari 24
minggu

Denpenden

Tingkat Tingkat Kondisi Kuesioner Ordinal 1.Cemas


kecemasan kecemasan fisiologis dan dan Ringan 14-20
adalah kondisi Observasi
respons psikologis 2.Cemas
emosional responden Sedang 21-27
yang muncul
pada ibu 3.Cemas
bersalin pada Berat 28-41
saat kala 1
yang ditandai

xliiiii
dengan
perasaan
cemas, takut,
ketegangan,
gelisah,
gangguan
kardiovaskul
er, gangguan
pernafasan
dan
gangguan
saluran
pencernaan.

3.7 Metode Pengukuran Data

Data yang terkumpul diolah dengan langkah-langkah sebagai berikut :

1. Proses collecting Mengumpulkan data yang berasal dari

kuesioner,wawancara maupun observasi.

2. Proses Checking Dilakukan dengan memeriksa kelengkapan jawaban

kuesioner atau lembar observasi dengan tujuan agar data diolah secara

benar sehingga pengelolahan data memberikan hasil yang valid dan

reliable dan terhindar dari bias.

3. Proses Coding Pada langkah ini penulis melakukan pemberian kode pada

variabel-riabel yang diteliti, misalnya nama responden di ubah menjadi

1,2,3,...4

4. Proses Entering Proses entery, yakni jawaban-jawaban dari masing-

masing responden yang masih dalam bentuk “kode” (angka atau huruf)

di masukkan ke dalam program computer yang di gunakan untuk “entry

data” peneliti yaitu program SPSS for windows.

xliiiiii
5. Proses Processing Semua data yang telah di input ke dalam aplikasi

computer akan diolah sesuai dengan kebutuhan dari peneliti.

3.8 Metode Analisa Data

Analisis merupakan bagian dalam proses penelitian yang sangat penting.

Kegiatan ini digunakan untuk memanfaatkan data sehingga dapat di peroleh suatu

kebenaran atau ketidak benaran dari suatu hipotesa. Adapun analisis yang

dilakukan adalah analisis Univariat dan analisis Bivariat.

3.8.1 Analisa Univariat

Analisis Univariat digunakan untuk mendeskripsikan data yang di lakukan

pada tiap variabel dari hasil penelitian. Data yang terkumpul disajikan dalam

bentuk table distribusi frekuensi. Data yang telah dianalisis secara univariat

tersebut akan ditampilkan dalam bentuk tabel.

F
P= X 100 %
n

Ket :

P = Nilai persentase chek list

f = Jumlah jawaban yang benar

n = Jumlah keseluruhan responden

3.8.2 Analisa Bivariat

Analisis bivariat digunakan untuk melihat hubungan antara variabel

independen dengan variabel dependen yang diduga memiliki hubungan. Pada

analisis ini menggunakan uji statistic mencari hubungan dengan menggunakan uji

xliviii
Chi Square. Uji Chi Square dilakukan dengan menggunakan program computer

yaitu SPSS 22 pada tingkat kepercayaan 95% dengan derajat kemaknaan 0,05%.

Kriteria pengambilan keputusannya adalah

1) Jika p Value > 0,05 maka Ho diterima yaitu secara statistik kedua variabel

tersebut tidak ada hubungan.

2) Jika p Value ≤ 0,05maka Ho ditolak Ha diterima yaitu secara statistik kedua

variabel tersebut ada hubungan.

xlviii
BAB IV

HASIL PENELITIAN

4.1. Gambaran Umum Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian berada di Klinik Bersalin Klinik Pratama H.Syahruddin

Tanjung Balai dengan Luas Lokasi 1.090 KM². Klinik Pratama H.Syahruddin

adalah salah satu praktek bidan swasta yang memiliki tenaga kesehatan yaitu 1

orang dokter penanggung jawab, 2 orang dokter umum, 1 orang bidan

penanggung jawab, 2 orang perawat, 15 orang bidan, 3 orang bagian administrasi

dan 2 cleaning service. Sarana dan prasarana diklinik tersebut terdiri dari ruang

administrasi, tempat persediaan obat, ruang tunggu, IGD, ruang bersalin, ruang

nifas, 10 ruang rawat inap kelas, 3 ruang bangsal, dapur umum dan toilet umum.

Pelayanan yang diberikan seperti Rawat Inap, Rawat Jalan, Bersalin, Suntik Kb,

Khitanan, DLL.

4.2. Hasil Univariat

Analisis univariat dilakukan untuk mengetahui gambaran distribusi

frekuensi dari variabel - variabel yang diteliti yaitu variabel independen ( Riwayat

Penyakit Selama Kehamilan, Paritas, Pendidikan) dan variabel dependen

( Tingkat kecemasan ). Berikut ini penjelasan yang akan dijelaskan dalam table

4.1

37
38

Tabel 4.1
Distribusi Frekuensi Responden Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kecemasan Persalinan kala I pada Ibu Bersalin Di Klinik
H.Syahruddin Pada Tahun 2021

No Variabel Frekuensi (n) Persentase (%)


1. Riwayat Penyakit selama
Kehamilan
Tidak Ada Riwayat 11 35,48
Ada Riwayat 20 64,52
Jumlah 31 100
2. Pendidikan
SD 18 58,07
SMP-SMA 7 22,58
>SMA 6 19,35
Jumlah 31 100
3. Paritas
primi 19 61,29
multi` 12 38,71
Jumlah 31 100
4. Tingkat Kecemasan
Ringan (14-20) 13 41,94
Sedang (21-27) 7 22,58
Berat (28 – 41) 11 35,48
Jumlah 31 100

Berdasarkan tabel 4.1 ibu bersalin di klinik H.Syahruddin yang menjadi

responden dalam penelitian ini sebanyak 31 responden di dapatkan hasil paling

banyak dengan kategori riwayat penyakit selama kehamilan yang ada riwayat

sebanyak 20 responden (64,52%) sedangkan kategori Riwayat penyakit selama

kehamilan yang tidak ada riwayat sebanyak 11 responden(35,48%). Responden

pada variabel pendidikan yang masuk dalam kategori SD memiliki responden

lebih banyak dengan jumlah 18 responden (58,07%) dibandingkan dengan

pendidikan SMP-SMA 7 responden (22,58%) dan pendidikan >SMA 6 responden

(19,35% ).
39

Angka ibu bersalin yang memiliki paritas primi sebanyak 19 responden

(61,29%) dan ibu bersalin yang memiliki paritas multi sebanyak 12 responden

(38,71%). Data distribusi ibu bersalin dengan tingkat kecemasan ringan sebanyak

13 responden (41,94%), ibu bersalin dengan tingkat kecemasan sedang sebanyak

7 responden (22,58%) dan ibu bersalin dengan tingkat kecemasan berat sebanyak

11 responden (35,48%).

4.3. Hasil Bivariat

4.3.1 Hubungan Riwayat penyakit Selam Kehamilan Dengan Tingkat

Kecemasan Persalinan

Tabel 4.2
Hubungan Variabel Riwayat Penyakit Selama Kehamilan Dengan
Kecemasan Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin di Klinik H.Syahruddin
pada tahun 2021
Tingkat Kecemasan
Jumlah
Riwayat penyakit Ringan Sedang Berat P(Sig)
sealama kehamilan
F % F % F % F %
Tidak Ada Riwayat 1 3,23 2 6,45 8 25,81 11 35,48
0,137
Ada Riwayat 11 35,48 4 12,9 5 16,13 20 64,52
Total 12 38,71 6 19,35 13 41,94 31 100

Berdasarkan tabel 4.2 menunjukan bahwa mayoritas riwayat penyakit

selama kehamilan yang ada riwayat sebanyak 20 orang (64,52%) dan dengan

kcemasan ringan sebanyak 11 orang (35,48 %).

Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square pada α = 0,05

didapatkan nilai P sebesar 0,137 (P > 0,05) sehingga Ho di terima yang berarti

bahwa statistik tidak ada hubungan antara riwayat penyakit selama kehamilan
40

dengan tingkat kecemasan pada ibu bersalin kala I di klinik H.Syahruddin

Tanjung Balai.

4.3.2 Hubungan Pendidikan Dengan Tingkat Kecemasan Persalinan

Tabel 4.3
Hubungan Variabel Pendidikan Dengan Kecemasan Persalinan Kala I
Pada Ibu Bersalin di Klinik H.Syahruddin pada tahun 2021

Tingkat Kecemasan
Pendidika Jumlah
Ringan Sedang Berat P(Sig)
n
F % F % F % F %
SD 8 25,80 2 6,45 8 25,80 18 58,07
SMP-SMA 2 6,45 1 3,23 4 9,68 7 22,58 0,176
>SMA 2 6,45 3 9,68 1 3,23 6 19,35
Total 12 38,70 6 19,36 13 41,94 31 100

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa mayoritas pendidikan SD

sebanyak 18 orang (58,07%) dan dengan kcemasan berat sebanyak 8 orang

(29,03 %).

Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square pada α = 0,05

didapatkan nilai P sebesar 0,176 (P > 0,05) sehingga H0 di terima yang berarti

bahwa statistik tidak terdapat hubungan antara pendidikan dengan tingkat

kecemasan pada ibu bersalin kala I di klinik H.Syahruddin Tanjung Balai.


41

4.3.3 Hubungan Paritas Dengan Tingkat Kecemasan Persalinan

Tabel 4.4
Hubungan Variabel Paritas Dengan Kecemasan Persalinan Kala I Pada Ibu
Bersalin di Klinik H.Syahruddin pada tahun 2021

Tingkat Kecemasan
Jumlah
Paritas Ringan Sedang Berat P(Sig)
F % F % F % F %
Primi 3 9,68 4 12,90 12 38,71 19 61,29
0,022
Multi 9 29,03 2 6,45 1 3,23 12 38,71
Total 12 38,71 6 19,35 13 41,94 31 100

Berdasarkan tabel 4.3 menunjukan bahwa mayoritas paritas primigravida

sebanyak 19 orang (61,29%) dan dengan kcemasan berat sebanyak 12 orang

(38,71 %).

Hasil uji statistik dengan menggunakan Chi Square pada α = 0,05

didapatkan nilai P sebesar 0,022 (< 0,05 ) sehingga Ha di terima yang berarti

bahwa statistik terdapat hubungan antara paritas dengan tingkat kecemasan pada

ibu bersalin kala I di klinik H.Syahruddin Tanjung Balai.


BAB V

PEMBAHASAN

5.1 Analisis Univariat

Berdasarkan tabel 4.1 pada distribusi frekuensi responden menunjukan

bahwa ibu bersalin yang tidak ada riwayat penyakit selama kehamilan mayoritas

responden sebanyak 20 orang (64,52%), sedangkan pendidikan responden

mayoritas SD sebanyak 18 orang (58,07%), sedangkan paritas responden

mayoritas primi sebanyak 19 orang (61,29%) dan minoritas multi sebanyak 12

orang (38,71%)

1. Riwayat penyakit selama kehamilan

Riwayat penyakit selama kehamilan adalah salah satu faktor yang

menyababkan kecemasan. Seseorang yang menderita sesuatu penyakit akan lebih

mudah mengalami kecemasan dibandingkan dengan orang yang tidak sedang

menderita sakit.

Status kesehatan dapat mempengaruhi kecemasan hal ini sesuai dengan

teori yang menyatakan seorang ibu yang mengalami gangguan kesehatan akan

lebih banyak mengalami kecemasan (Arikunto, 2010). Bagi seorang ibu yang

mengalami gangguan kesehatan selama kehamilan salah satunya tekanan darah

tentunya akan mengalami kecemasan, hanya saja kecemasan ibu yang mengalami

gangguan kesehatan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor lain yaitu usia,

graviditas, riwayat persalinan lalu, pendidikan, dll. Menurut asumsi peneliti,

riwayat penyakit selama kehamilan mempengaruhi tingkat kecemasan ibu

bersalin khususnya pada saat kala 1, sebab menurut survei lapangan ibu yang

42
43

memilki riwayat penyakit selama hamil lebih tinggi tingkat kecemasannya di

bandingkan dengan ibu yang tidak memiliki penyakit selama kehamilan.

2. Pendidikan

Tingkat pendidikan responden SD mayoritas 18 orang (58,07%). Ibu

bersalin dengan pendidikan rendah akan lebih cenderung mengalami kecemasan

karena kurangnya informasi yang didapatkan seputar kehamilannya tersebut.

Dengan pendidikan yang rendah pula ibu hamil malu untuk berdiskusi atau

bertanya seputar kehamilannya dengan temannya yang hamil juga ataupun bidan

yang ada disekitar rumahnya. Dan ini mengakibatkan tingkat kecemasan ibu

hamil menjadi meningkat karena khawatir akan kehamilannya dan persalinannya

nanti.

3. Paritas

Hasil perhitungan statistik pada tabel 4.1 didapatkan hasil dari responden

terdapat 19 orang (51,61%) dengan paritas primi dan responden dengan paritas

multi yaitu sebanyak 12 orang (48,39%).

Paritas dapat mempengaruhi kecemasan dimana paritas merupakan faktor

yang bisa dikaitkan dengan aspek psikologis. Ibu yang terlalu sering melahirkan

mempunyai resiko bagi kesehatannya dan bayinya karena pada ibu timbul

kerusakan-kerusakan pembuluh darah dinding uterus yang mempengaruhi

sirkulasi nutrisi kejanin, dimana jumlah nutrisi akan berkurang sehingga dapat

menyebabkan gangguan pertumbuhan dan perkembangan janin yang kelak akan

lahir dengan BBLR. Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh
44

Andrian(2014) yang menyatakan bahwa ada hubungan antara Paritas responden

dengan kejadian BBLR pada ibu bersalin.

5.2. Analisis Bivariat

5.2.1 Tingkat Kecemasan Ibu Bersalin Pada Kala I Berdasarkan Riwayat

Penyakit Selama Kehamilan

Hasil uji statistic didapatkan nilai p=0,137, apabila dibandingkan dengan

α sebesar 0.05 maka p > α sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan

tingkat kecemasan pada responden antara ada atau tidaknya riwayat penyakit

selama kehamilan.

Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Inri Natalia Simatupang(2019)

mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kecemasan ibu bersalin kala I

diklinik eka sriwahyuni medan denai tahun 2019 dengan hasil uji Chi Square

dimana nilai p = 0,294 > α = 0,05 yang berarti bahwa kondisi fisik tidak

berpengaruh terhadap meningkatnya kecemasan.

Hal ini sejalan dengan teori Carpenito (2010) yang menyatakan bahwa

penyakit yang menyertai ibu dalam kehamilan adalah salah satu faktor yang

menyababkan kecemasan. Seseorang yang menderita sesuatu penyakit akan lebih

mudah mengalami kecemasan dibandingkan dengan orang yang tidak sedang

menderita sakit.

Menurut asumsi peneliti, riwayat penyakit mempunyai pengaruh terhadap

tingkat kecemasan ibu bersalin khususnya pada saat kala I . Sebab menurut survei

lapangan ibu yang memilki riwayat penyakit selama hamil memiliki tingkat
45

kecemasan yang tinggi yaitu tingkat kecemasan berat dibandingkan dengan ibu

yang tidak memiliki riwayat selama kehamilan.

5.2.2 Tingkat kecemasan persalinan kala I berdasarkan pendidikan

Dari hasil penelitian yang dilakukan didapatkan hasil menunjukkan

bahwa mayoritas ibu bersalin dengan pendidikan SD sebanyak 18 orang (%) dan

dengan kecemasan berat sebanyak 8 orang (44,4%). Dengan nilai p value = >α

(0,05) maka hipotesa H0 diterima yaitu tidak ada hubungan antara pendidikan

dengan tingkat kecemasan ibu bersalin kala I .

Hal ini juga senada dengan penelitian Zamriati (2013) yang menyatakan

tidak ada hubungan tingkat pendidikan dengan kecemasan ibu hamil menjelang

persalinan di wilayah kerja Puskesmas Tuminting di wilayah Tuminting kota

Manado dengan nilai p=0,742.

Hasil ini juga sama dengan teori Priyono, 2006, yang menyatakan bahwa

tingkat pendidikan yang tinggi akan memperluas pandangan dan ruang lingkup

pergaulan, sehingga tingkat pendidikan tinggi akan mempermudah responden

untuk menerima informasi tentang kesehatan sehingga akan menurunkan tingkat

kecemasan. (Priyono dalam Makmuri, 2006).

Menurut asumsi peneliti, tingkat pendidikan tidak selamanya dapat

mempengaruhi tingkat kecemasan ibu bersalin. Sebab ada beberapa faktor lain

yang lebih dapat mempengaruhi tingkat kecemasan ibu pada saat persalinan

seperti graviditas. Karena sesuai data yang ada di lapangan, ibu yang memiliki

tingkat pendidikan tinggi merupakan ibu primigravida. Hal ini dikarenakan ibu
46

pada kehamilan pertama (primigravida) mayoritas tidak mengetahui berbagai cara

mengatasi kehamilan sampai pada proses persalinan dengan lancar dan mudah.

5.2.3 Tingkat Kecemasan persalinan kala I berdasarkan paritas

Berdasarkan hasil analisis pada tabel 4.3, dari 31 responden ibu bersalin

kala I dengan paritas primi mayoritas yaitu sebanyak 19 orang (61,29%) dengan

tingkat kecemasan berat sebanyak 12 orang (38,71%). Dengan nilai p=0,022<

α=0,05 maka H0 di tolak dan Ha diterima yaitu ada hubungan antara paritas

dengan tingkat kecemasan ibu bersalin kala I.

Menurut WiknjosastroH.(2011) Persalinan kedua dan ketiga merupakan

keadaan yang relative aman untuk melahirkan pada masa reproduktif, karena

pada masa persalinan tersebut keadaan patologis dimana dinding uterus belum

banyak mengalami perubahan sehingga janin dapat berkembang dengan baik. Ibu

yang mengetahui keadaan janinnya baik mempengaruhi tingkat kecemasan

menjadi lebih ringan dalam menghadapi persalinan.

Hal ini sejalan dengan penelitian Wanda,dkk(2015) tentang hubungan

antara graviditas dengan tingkat kecemasan ibu hamil trimester III yang

menunjukkan bahwa terdapat Hubungan antara paritas dengan tingkat

kecemasan ibu hamil trimester III dimana ibu hamil yang berada direntang

usia20-35 tahun memiliki kondisi fisik yang prima ,dengan rahim yang sudah

mampu memberi perlindungan ,serta kesiapan mental yang baik. Dengan

kesiapan mental yang baik dan kondisi janin yang baik dapat mempengaruhi

kondisi psikologis seorang ibu menjadi lebih baik dimana tingkat kecemasan ibu

hamil menjadi berkurang.


BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

6.1. Kesimpulan

1. Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan diperoleh hasil bahwa

tingkat kecemasan ibu bersalin kala 1 di Klinik H.Syahruddin Tahun

2021 disimpulkan ringan (41,94%) atau sejumlah 13 orang dari 31

responden.

2. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kecemasan ibu

bersalin berdasarkan riwayat penyakit selama kehamilan sebagian besar

memiliki riwayat (61,29%) atau sejumlah 20 orang dari 31 responden.

Dengan hasil uji chi square P = 0,137 (p > α) sehingga dapat disimpulkan

tidak ada hubungan yang signifikan antara riwayat penyakit selama

kehamilan dengan kecemasan persalinan ibu bersalin kala I di klinik H.S

yahruddin tanjungbalai tahun 2021.

3. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kecemasan ibu

bersalin berdasarkan pendidikan sebagian besar berpendidikan SD

(58,07%) atau sejumlah 18 dari 31 responden. Dengan hasil uji Chi

Square p= 0,176 (p > α) sehingga dapat disimpulkan tidak ada hubungan

yang signifikan antara pendidikan dengan kecemasan persalinan kala I

pada ibu bersalin di klinik H.Syahruddin tanjungbalai tahun 2021.

4. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa tingkat kecemasan ibu

bersalin berdasarkan paritas sebagian besar adalah primi (61,29%) atau

47
sejumlah 19 orang dari 31 responden. Dengan hasil uji Chi Square p=0,022

(p < α) sehingga dapat disimpulkan ada hubungan yang signifikan antara

pendidikan dengan kecemasan persalinan kala I pada ibu bersalin di klinik

H.Syahruddin tanjungbalai tahun 2021.

6.2. Saran

1. Bagi pelayanan kesehatan Penelitian ini dapat dijadikan bahan informasi

dalam meberikan asuhan kebidanan yang tepat dan sesuai dengan asuhan

sayang ibu untuk meminimalkan tingkat kecemasan ibu bersalin dalam

menghadapi persalinan, sehingga ibu sudah siap secara mental dan tenang

dalam menghadapi persalinan.

2. Bagi peniliti selanjutnya penelitian ini diharapkan dapat dijadikan acuan

dan bahan informasi untuk melakukan riset kebidanan yang lebih spesifik

lagi.

3. Penelitian lanjutan diperlukan dengan menggunakan intervensi lain yang

dapat mempengaruhi tingkat kecemasan ibu bersalin pada kala I

persalinan.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto. (2013). Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta:


Rineka Cipta.
Chapman, Vicky. (2012). Asuhan Kebidanan : Persalinan dan Kelahiran.
Jakarta:EGC

Dinas Kesehatan Kota Medan. (2016). Profil Kesehatan Kota Medan Tahun
2016.Medan: Departemen Kesehatan Kota Medan

Hawari. H.D. ( 2020 ). Manajemen Stres, Cemas dan Depresi. Jakarta: FKUI

Kementerian Kesehatan, R. I. (2018). Profil Kesehatan Indonesia Tahun 2017.


Jakarta: Pusat Data dan Informasi Kemenkes RI

Khoiriah. A. (2020 ). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan


ibu Hamil Menghadapi Kelahiran. Jurnal Kebidana Besurek Vol 5(1)

Mansyur, Nurlina, dan Dahlan A.(2014). Buku ajar: Asuhan kebidanan masa
nifas. Malang : Selaksa Media

Natalia. I,(2019).Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Tingkat Kecemasan Ibu


Bersalin Kala I Diklinik Eka Sriwahyuni Medan Denai.

Notoatmodjo.(2014). Metodologi Penelitian Kesehatan.Jakarta : PT. Rineka Cipta

Notoatmodjo, Soekidjo. 2012. Pendidikan dan perilaku kesehatan. Jakarta:


Rineka Cipta

Rohani, S.ST., Reni Saswita, S.St., & Marisah, S.ST. ( 2016 ). Asuhan Kebidanan
Pada Masa Persalinan. Jakarta : Salemba Medika

Sariati, Y. (2016). Pengaruh Hypnobirthing terhadap Tingkat Kecemasan Ibu


Bersalin dan Lama Persalinan. Jurnal Ilmiah Bidan, Vol 1(3)

Sriwahyuni, E. (2018 ). Pengaruh Yoga Terhadap Kecemasan Ibu Hamil


Menghadapi Persalinan. Jurnal Pionir LPPM Universitas Asahan Vol. 2(5)

Saputra, A. L. (2014). Asuhan Kebidanan Masa Persalinan Fisiologis &


Patologis. Jakarta: Binarupa Aksara

Wanda.A.dkk(2015).Hubungan Karakteristik Ibu Hamil Trimester III Dengan


Tingkat Kecemasan Dalam Menghadapi Persalinan Di Poli KIA
PuskesmasT uminting.

Zamriati,(2013).Faktor-Faktor Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Ibu


Hamil Menjelang Persalinan Di Poli KIA PKM Tuminting .Jurnal
Keperawatan. Manado: Universitas Samratulangi
LEMBAR PERMOHONAN MENJADI RESPONDEN

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN


PERSALINAN KALA I PADA IBU BERSALIN DI KLINIK
H.SYAHRUDDIN TANJUNG BALAI TAHUN 2021
Kepada responden yang terhormat,
Saya yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Juliana
Nim : 20.92.062
Mahasiswa : Program Studi Sarjana Kebidanan Fakultas Kebidanan
Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam
Dalam kesempatan ini peneliti akan melakukan penelitian yang bertujuan
untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan kecemasan kala I pada
ibu bersalin diklinik h.syahruddin tanjung balai tahun 2021. Penelitian ini
memiliki tujuan untuk menyelesaikan program pendidikan Sarjana Kebidanan
pada Program Studi Kebidanan Program Sarjana Fakultas Kebidanan Institut
Kesehatan MEDISTRA Lubuk Pakam .
Saya memohon atas kesediaan ibu untuk berpartisipasi dalam penelitian
ini dengan menggunakan lembar kuisioner yang sesuai dengan kondisi dari ibu
tanpa melibatkan orang lain. Hasil jawaban yang saya dapatkan akan saya jaga
kerahasiaannya dan hanya dipergunakan untuk laporan penelitian. Atas perhatian
dan kerjasamanya saya ucapkan terima kasih.
Lubuk Pakam, Juni 2021

Peneliti

JULIANA
NIM: 2092062

LEMBAR PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN

Saya yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan untuk berpartisipasi


sebagai responden penelitian dengan judul “Faktor-Faktor Yang Berhubungan
Dengan Kecemasan Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin Diklinik
H.Syahruddin Tanjung Balai Tahun 2021.

Nama :
Umur :

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui adakah “Faktor-Faktor


Yang Berhubungan Dengan Kecemasan Persalinan Kala I Pada Ibu Bersalin
Diklinik H.Syahruddin Tanjung Balai Tahun 2021.
Yang Dilaksanakan Oleh :

Nama : Juliana
Nim : 20.92.062
Umur : 29 Tahun
Pendidikan : Ilmu Kebidanan Institut Kesehatan Medistra Lubuk Pakam

Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sukarela tanpa adanya
paksaan dari pihak manapun untuk dipergunakan seperlunya.

Lubuk Pakam, Juni 2021

Responden peneliti

( ) (Juliana )
NIM.20.92.062

KUESIONER FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI TENTANG

KECEMASAN PERSALINAN PADA IBU BERSALIN KALA I

Petunjuk Pengisian Kuesioner sebelum menjawabnya


1.Kuesioner ini terdiri dari 2 bagian yaitu :

 Bagian A berkaitan dengan data demografi responden yang terdiri dari 4

pernyataan dan bentuk pengisiannya ada yang pilihan dan ada yang

mengisi titik-titik.

 Bagian B yang berkaitan dengan karakteristik tingkat kecemasan yang

terdiri dari 14 pernyataan dalam bentuk pilihan.

2.Seluruh pernyataan harus di isi dan di jawab sesuai dengan keadaaAnda.

3.Bacalah terlebih dahulu setiap petunjuk cara menjawab pernyataan yang ada.

A.Data Demografi Responden / Subjek

 Pernyataan pada bagian ini berhubungan dengan karakteristik responden.

Berilah tanda checklist () pada salah satu pilihan yang tersedia yang

berhubungan dengan Anda.

 Isilah semua pernyataan yang ada titik-titiknya berdasarkan kondisi Anda

yang sebenarnya.

1. Usia : ______ tahun

2. Pendidikan :

[ ]SD [ ]SMP [ ]SMA [ ] SMK [ ] Perguruan Tinggi

3. Paritas

a. [ ] Primigravida

b. [ ] Multigravida,sebutkan________

4. Riwayat Penyakit Selama Kehamilan:

[ ] Ada riwayat, sebutkan__________

[ ] Tidak ada riwayat


B. Lembar Kuesioner Kecemasan Terhadap Persalinan Kala I
Kuesioner tentang kecemasan yang di terapkan oleh Hamilton Anxiety Rating
Scale ( HARS ).
Keterangan : indikator penilaian :
0 = Tidak ada gejala 14 – 20 = Cemas Ringan
1 = Gejala Ringan 21 – 27 = Cemas Berat
2 = Gejala Sedang 28 – 41 = Cemas Berat
3 = Gejala Berat
4 = Gejala Sangat Berat

Nilai Angka ( Score )


No Gejala Kecmasan
0 1 2 3 4
1. Perasaan cemas (ansietas) ditandai dengan :
- Pikiran terasa was- was
- Firasat buruk
- Takut akan pikiran sendiri
2. Ketegangan yang dialami dalam menghadapi
persalinan :
- Merasa tegang
- Lesu
- Tidak bisa beristirahat tenang
3. Ketakutan :
- Pada orang asing
- Ditinggal sendiri
- Pada kerumunan orang banyak
4. Gangguan Tidur
- Sukar tidur
- Tidur tidak nyenyak
- Bangun dengan lesu
5. Gangguan Kecerdasan
- Sering lupa
- Sulit berkonsentrasi
- Sering bingung
6. Perasaan Depresi
- Murung
- Hilangnya semangat
- Berkurangnya kesenangan pada hobi
7. Gejala Somatik (ootot-otot)
-Badan terasa sakit
-Kaku
-Otot terasa nyeri
8. Gejala Sensorik
- Muka pucat
- Merasa lemas
- Tangan dan anggota tubuh bergetar (dredek)
9. Gejala Kardiovaskuler (jantung dan pembuluh
darah)
- Berdebar
- debar-Nyeri dada
- Rasa lesu
10. Gejala Respiratori (pernafasan)
- Rasa tertekan atau sesek
- Sering menarik nafas
- Perasaan tercekik
11. Gejala Gastrointestinal (pencernaan)
- Mual muntah
- Perut melilit
- Rasa penuh dan kembung
12. Gejala Urogenital (perkemihan dan kelamin)
- Sering buang air
- Keputihan yang banyak
- Tidak ada kemauan untuk berhubungan
seksual
13. Gejala Autonom
- Bibir terasa kering
- Muncul keringat dingin
- Kepala pusing
14. Sikap (tingkah laku)
- Gelisah dan tidak tenang
- Jari gemetar
- Muka tegang
MASTER TABEL

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN KECEMASAN


PERSALINAN KALA I PADA IBU BERSALIN DIKLINIK
H.SYAHRUDDIN TANJUNGBALAI TAHUN 2021

No Riwayat Penyakit Selama Pendidikan Paritas Tingkat


Kehamilan Kecemasan
1 tidak ada riwayat SD primigravida ringan
2 ada riwayat SD primigravida ringan
3 ada riwayat SD multigravida ringan
4 tidak ada riwayat SD primigravida Sedang
5 ada riwayat SD primigravida Berat
6 ada riwayat SMP multigravida Sedang
7 tidak ada riwayat SD primigravida Sedang
8 ada riwayat SMP multigravida ringan
9 ada riwayat SD multigravida ringan
10 tidak ada riwayat SMA primigravida ringan
11 ada riwayat SD primigravida Berat
12 ada riwayat SMA primigravida Berat
13 tidak ada riwayat SMA primigravida Berat
14 ada riwayat SD primigravida Sedang
15 tidak ada riwayat SD multigravida ringan
16 ada riwayat SD primigravida Sedang
17 tidak ada riwayat SMA primigravida Berat
18 ada riwayat D3 multigravida ringan
19 ada riwayat SD multigravida Sedang
20 tidak ada riwayat SMP primigravida Berat
21 ada riwayat SD multigravida ringan
22 ada riwayat D3 primigravida Berat
23 tidak ada riwayat SD primigravida Berat
24 ada riwayat D3 primigravida ringan
25 ada riwayat SD primigravida Sedang
26 tidak ada riwayat D3 multigravida Berat
27 ada riwayat SD multigravida ringan
28 ada riwayat SD primigravida ringan
29 tidak ada riwayat D3 primigravida Berat
30 ada riwayat SD multigravida ringan
31 ada riwayat D3 multigravida ringan
HASIL PENGOLAHAN DATA

Frequencies

Statistics

riwayat penyakit
selama Tingkat
kehamilan pendidikan paritas Kecemasan

N Valid 31 31 31 31

Missing 0 0 0 0
Percentiles 100 2.0000 3.0000 2.0000 3.0000

Frequency Table

riwayat penyakit selama kehamilan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Tidak Ada Riwayat 11 35.5 35.5 35.5

Ada Riwayat 20 64.5 64.5 100.0

Total 31 100.0 100.0

Paritas

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid Primi 19 61.3 61.3 61.3

multi 12 38.7 38.7 100.0

Total 31 100.0 100.0

Tingkat Kecemasan

Cumulative
Frequency Percent Valid Percent Percent

Valid ringan 14 45.2 45.2 45.2

sedang 7 22.6 22.6 67.7

berat 10 32.3 32.3 100.0

Total 31 100.0 100.0


Crosstabs
Case Processing Summary

Cases

Valid Missing Total

N Percent N Percent N Percent

riwayat penyakit selama


kehamilan * Tingkat 31 100.0% 0 0.0% 31 100.0%
Kecemasan
pendidikan * Tingkat
31 100.0% 0 0.0% 31 100.0%
Kecemasan
paritas * Tingkat Kecemasan 31 100.0% 0 0.0% 31 100.0%

riwayat penyakit selama kehamilan * Tingkat Kecemasan


Crosstab

Tingkat Kecemasan

Ringan sedang berat Total

riwayat penyakit selama Tidak Ada Riwayat Count 3 2 6 11


kehamilan Expected Count 5.0 2.5 3.5 11.0

% within riwayat penyakit


27.3% 18.2% 54.5% 100.0%
selama kehamilan

Ada Riwayat Count 11 5 4 20


Expected Count 9.0 4.5 6.5 20.0

% within riwayat penyakit


55.0% 25.0% 20.0% 100.0%
selama kehamilan
Total Count 14 7 10 31

Expected Count 14.0 7.0 10.0 31.0

% within riwayat penyakit


45.2% 22.6% 32.3% 100.0%
selama kehamilan

Chi-Square Tests
Asymp. Sig. (2-
Value df sided)
a
Pearson Chi-Square 3.980 2 .137
Likelihood Ratio 3.940 2 .139
Linear-by-Linear Association 3.516 1 .061
N of Valid Cases 31

a. 4 cells (66.7%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 2.48.

pendidikan * Tingkat Kecemasan

Crosstab

Tingkat Kecemasan

ringan sedang berat Total

pendidikan SD Count 9 6 3 18

Expected Count 8.1 4.1 5.8 18.0

% within pendidikan 50.0% 33.3% 16.7% 100.0%

SMP-SMA Count 2 1 4 7

Expected Count 3.2 1.6 2.3 7.0

% within pendidikan 28.6% 14.3% 57.1% 100.0%

D3 Count 3 0 3 6

Expected Count 2.7 1.4 1.9 6.0

% within pendidikan 50.0% 0.0% 50.0% 100.0%


Total Count 14 7 10 31

Expected Count 14.0 7.0 10.0 31.0

% within pendidikan 45.2% 22.6% 32.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 6.327a 4 .176


Likelihood Ratio 7.611 4 .107
Linear-by-Linear Association 1.308 1 .253
N of Valid Cases 31

a. 7 cells (77.8%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 1.35.

paritas * Tingkat Kecemasan


Crosstab

Tingkat Kecemasan

Ringan sedang Berat Total

paritas Primi Count 5 5 9 19

Expected Count 8.6 4.3 6.1 19.0

% within paritas 26.3% 26.3% 47.4% 100.0%

multi Count 9 2 1 12

Expected Count 5.4 2.7 3.9 12.0

% within paritas 75.0% 16.7% 8.3% 100.0%


Total Count 14 7 10 31

Expected Count 14.0 7.0 10.0 31.0

% within paritas 45.2% 22.6% 32.3% 100.0%

Chi-Square Tests

Asymp. Sig. (2-


Value df sided)

Pearson Chi-Square 7.637a 2 .022


Likelihood Ratio 8.254 2 .016
Linear-by-Linear Association 7.230 1 .007
N of Valid Cases 31

a. 3 cells (50.0%) have expected count less than 5. The minimum


expected count is 2.71.

Anda mungkin juga menyukai