PROPOSAL
OLEH :
ERIKA WULANDARI
17.11.058
FAKULTAS KEPERAWATAN
TAHUN 2021
LEMBAR PERSETUJUAN
ERIKA WULANDARI
17.11.058
Oleh:
Dra.Ns.MegawatiSinambela,S.Kep,M.Kes
Npm :17.11.085
Dengan ini dinyatakan telah mendapat izin dari pembimbing untuk pelaksanaan
sidang proposal.
Dra.Ns.MegawatiSinambela,S.Kep,M.Kes
Penguji I
Dra.Ns.Megawati Sinambela,S.Kep,M.Kes
Mengesahkan
Puji syukur peneliti panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
Penelitian ini dibuat untuk melengkapi tugas dan memenuhi salah satu syarat
Delitua.
pihak-pihak yang terkait dalam penyelesaian proposal peneliti ini yang telah
banyak memberikan arahan, bimbingan dan bantuan baik secara moril maupun
kepada bapak/ibu:
SEMBIRING Delitua.
HUSADA Delitua.
7. Seluruh staf dosen pengajar di institut DELI HUSADA Delitua yang telah
dan doa yang tiada hentinya kepada saya penulis selama melaksanakan
pendidikan hingga selesai, tiada kata yang dapat terucap semoga ayahanda
kepada peneliti.
angkatan ke XVI yang tak dapat diucapkan satu per satu yang telah banyak
terdapat kekurangan, oleh karena itu peneliti sangat mengharapkan kritik dan
saran yang sangat membangun demi kesempurnaan dimasa yang akan datang
proposal ini dapat bermanfaat nantinya bagi profesi keperawatan khususnya dan
I. Identitas
Nama : Erika Wlandari
Tempat Tanggal Lahir : sibiru-biru, 07-07-1999
Agama : Islam
Anak Ke : 2 dari bersaudara
Status : Mahasiswa
Nama Istri/Suami :-
Nama Anak :
Nama Orang Tua
Ayah : Sarianto
Ibu : Ermawati Br Ketaren
Alamat Lengkap : Desa Kwala Simeme kecamatan
Namorambe
PENDAHULUAN
payudara ibu. Kesulitan awal penting diketahui agar segera tearatasi sebagai
upaya menjalin hubungan yang baik antara ibu dan bayi. Ibu yang menyusui
terkadang menghentikan proses menyusui terlalu dini dengan alasan karena ibu
primipara yang dimana pada awal ibu menyusui bukanlah hal yang mudah untuk
dilakukan para ibu, akan merasakan stres akhirnya keinginan untuk menyerah
dapat terjadi sehingga ibu mulai berpikir untuk mengganti ASI dengan susu
Menyusui sejak dini mempunyai dampak positif baikbagi ibu maupun bayi.
kesehatan, dan kelangsungan hidup karena ASI kaya dengan zat gizi dan antibodi.
ASI mengandung sel darah putih, protein,dan zat kekebalan yang cocok untuk
bayi. Perilaku menyusui pada ibu dapat mengurangi morbiditas dan mortalitas
Indonesia, 2013).
kurangnya pengetahuan ibu tentang ASI, ibu bekerja, kurangnya dukungan dari
keluarga dan lingkungan. Penyebab lainnya adalah peran tenaga kesehatan yang
inisiasi menyusu dini (IMD) dan pemberian ASI Eksklusif (Dinkes, 2019).
ASI merupakan makanan terbaik untuk bayi. Program pemberian ASI
merupakan program prioritas, karena memberi dampak yang luas status gizi dan
pemberian ASI ekslusif hingga 80%. Namun pemberian ASI ekslusif diIndonesia
2019).
Dampak dari tidak memberikan ASI yaitu menyumbang angka kematian bayi
karena buruknya status gizi yang berpengaruh pada kesehatan bayi dan
kelangsungan hidup bayi. Apabila bayi tidak diberi ASI eksklusif maka hal ini
didukung oleh hasil penelitian Siregar tahun 2004 yang menunjukkan bahwa
pemberian ASI eksklusif dipengaruhi oleh berbagai faktor antara lain karena ASI
tidak segera keluar setelah melahirkan/produksi ASI kurang, kesulitan bayi dalam
menghisap, keadaan puting susu ibu yang tidak menunjang, ibu bekerja dan
membuat 38% Ibu Post Partum berhenti menyusui bayinya. Kecemasan yang
dialami Ibu Post Partum saat menyusui bayinya membuat ibu menghindar dan
tidak mau memberikan ASI pada bayinya, akan berdampak terhadap kurangnya
isapan pada bayi dan akan berpengaruh terhadap kurangnya produksi ASI
sehingga membuat ASI tidak lancar. Ibu yangberhenti menyusui dan tidak
memberikan ASI tetapi mala memberikan susu formula kepada bayinya, akan
kematian anak balita di dunia setiap tahunnya bisa dicegah melalui pemberian ASI
eksklusif selama enam bulan sejak kelahiran, tanpa harus memberikan makanan
eksklusif pada bayi sampai usia mencapai 4 atau 6 bulan. Pemberian ASI
eksklusif sampai bayi berusia 6 bulan dinilai memberikan hasil yang lebih baik.
pemberian ASI eksklusif pada bayi sampai usia 6 bulan (Septyasrini, 2016).
Pravalensi data bayi yang telah mendapatkan ASI Ekslusif di Sumatera Utara
pada tahun 2018 yaitu 34.86%. Terjadi penurunan sebesar 2,07% dari tahun 2017
ke tahun 2018 sehingga tidak adanya peningkatan cakupan bayi yang telah
mendapat ASI Ekslusif dan belum tercapainya target Renstra Nasional (Dinkes,
2018).
cakupan pemberian ASI eksklusif didunia hanya 38% selama priode 2007-2014.
WHO juga merekomendasikan agar ibu menyusui bayinya saat 1 jam pertama
setelah melahirkan dan melanjutkan nya hingga bayi usia 6 bulan pertama secara
eksklusif. Setelah 6 bulan bayi diberi ASI eksklusif selanjutnya bayi boleh diberi
MPASI untuk mengenal makanan pelengkap dengan nutrisi yang memadai yang
cakupan ASI di Indonesia hanya 42%. Proses mulai menyusui tebanyak terjadi
1-6 jam setelah kelaharin (34,5%). Sedangkan proses mulai menyusui terendah
terjadi pada 7-23 jam setelah kelahiran yaitu sebesar (3,7%). Cakupan pemberian
ASI eksklusif pada bayi umur 0-6 bulan menurut provinsi tahun 2015 dimana
persentase Nusa Tenggra Barat Yaitu, 74,1%, nusa tenggara sealatan 77.0%.
Bengkulu 75,0%, Sumatra barat 74,1% serta untuk Sulawesi utara 26,3%.
Pemberian ASI eksklusif yang masih rendah dapat menimbulkan gizi pada balita.
Upaya untuk meningkatkan darri kualitas ASI (Ditjen kemenkes RI, 2016).
psikologis ibu saat menyusui juga. Bayi menyusui idealnya adalah 8-12 kali
jarak menyusui dengan menyusui berikutnya yaitu antara satu setengah sampai 2
jam sekali. Tetapi ada yang sering lama, mungkin sampai setengah jam. Kondisi
Beberapa permasalahan yang sering dialami ibu pada saat pemberian ASI
yaitu dimana keadaan yang tidak jarang ditemui adalah terdapatnya putting
payudara ibu yang tidak menonjol atau terbenam (retracted nipple), sehingga
mungkin bayi dapat menghisap putting payudara secara baik dan efektif. Pada
kasus seperti ini dapat ditangani seperti pada saat masih dalam kehamilan dapat
dilakukannya perawatan payudara seperti pada saat masih dalam kehamilan dapat
putting agar bayi dapat menghisap payudara dengan baik, serta putting payudara
ddk,2014).
ekstrak daun katuk karena mengandung alkaloid dan sterol yang dapat
Berdasarkan hasil survey awal yang dilakukan peneliti dengan melihat data
atau catatan buku persalinan di Desa Kwala Simeme selama 1 tahun terakhir
didapatkan bahwa jumlah ibu nifas yang sedang menyusui sebanyak 30 orang.
Berdasarkan uraian diatas maka dilakukan penelitian yang memenuhi sasaran ibu
yang menyusi 0-6 bulan sebanyak 15 ibu menyusui mengalami masalah Produksi
ASI. Karena kurangnya pengetahuan ibu menyusui akan bagaimana caranya untuk
Produksi ASI Pada Ibu Menyusui di Desa Kwala Simeme Kecamatan Namorambe
Daun Katuk Terhadap Peningkatan Produksi ASI Pada Ibu Menyusui. Sehingga
TINJAUAN PUSTAKA
ASI eksklusif adalah ASI yang diberikan pada bayi selama 6 bulan pertama
kehidupannya tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air
teh, air putih dan tanpa tambahan makanan padat seperti pisang, pepaya, bubur
susu, biskuit dan nasi tim. Setelah 6 bulan baru mulai diberikan makanan
pendamping ASI (MPASI). ASI dapat diberikan sampai anak berusia 2 tahun atau
Namun pada kenyataannya, ibu yang memiliki bayi baru lahir tidak semua
menyusui bayinya dengan baik disebabkan oleh karena faktor internal dan
ASI dapat menimbulkan masalah pada ibu yaitu terjadinya penumpukan ASI
berdampak pada psikologis ibu seperti rasa sakit, cemas karena tidak dapat
menyusui. Kondisi ini akan menyebabkan masalah psikologis pada ibu yaitu ibu
akan merasa tidak mampu menyusui bayi dan merasa cemas yang berdampak
pada semakin menurunnya produksi ASI (Deswani, Gustina, & Rochimah, 2014).
2.1.2 Komposisi Gizi Dalam ASI Biasa (matur)
ASI mengandung zat gizi yang secara khusus diperlukan untuk menunjang
proses tumbuh kembang otak dan memperkuat daya tahan alami tubuhnya.
1. Protein
dasar dari protein adalah asam amino, berfungsi sebagai pembentuk struktur otak.
Casein adalah protein yang sukar dicerna dan whey protein adalah protein yang
membantu menyebabkan isi pencernaan bayi menjadi lembut. Protein dalam susu
adalah whey dan casein/ kasien. Asi memiliki perbandingan antara whey dan
casein yang sesuai untuk bayi, rasio whei dengan casein merupakan salah satu
keunggulan ASI dibandingan dengan susu sapi. ASI mengandung whey lebih
banyak yaitu 65:35. Komposisi ini menyebabkan protein ASI lebih mudah
diserap, sedangkan pada susu sapi mempunyai perbandingan whey: casein adalah
2. Lemak
Lemak merupakan zat gizi terbesar kedua di ASI Dan menjadi sumber
energi utama bayi serta berperan dalam pengaturan suhu tubuh bayi. Berfungsi
muda. Lemak di ASI Mengandung komponen asam lemak esensial yaitu: asam
linoleat dan asam alda linoleat yang akan diolah oleh tubuh bayi menjadi AA dan
3. Vitamin
ASI mengandung berbagai vitamin yang diperlukan bayi. ASI mengandung
vitamin yang lengkap yang dapat mencukupi kebutuhan bayi sampai 6 bulan
kecuali vitamin k, karena bayi baru lahir usus nya belum mampubmembentuk
penghelihatan bayi.
darah terdapat dalam ASI Dengan jumlah yang cukup dan dapat
diserap.
berumur 6 bulan.
b) Zat besi dan kalsium dalam ASI merupakan mineral yang sangat
diet ibu. Zat besi adalah zat yang membantu pembentukan darah
besar tidak dapat diserap hal ini akan memperberat kerja usus dan
penyakit atau gaangguan kesehatan. Zat ini membantu penyerapan kalsium dan
6. Laktoferin
Laktoferin adalah protein yang berikatan dengan zat besi. Laktoferin yaitu
sejenis komponen zat kekebalan yang mengikat zat besi disaluran pencrnaan.
dan E.coli.
SAPI
Energi (kcal) 58 70 65
Protein : 2,3 0,9 3,4
(Mg)
Tembaga (mg) 40 40 14
Magnesium (mg) 4 4 12
Sodium (mg) 48 15 58
Sulfur (mg) 22 14 30
Terdapat banyak manfaat insiasi menyusui dini, baik untuk ibu dan
e. Mencegah kehamilan.
jantung.
memulai menyusu.
f. Mengatur tingkat kadar gula dalam darah, dan biokimia lain dalam
tubuh bayi.
ketuban.
kesulitan menyusu.
kekebalan bayi.
terjadi 20-30 menit setelah lahir. Jika bayi tidak disusui, reflek
b. Perkembangan
Anak menunjukan uji kepintaran yang lebih baik
dikemudian hari.
Pemberian ASI sangat penting karena ASI adalah makanan utama bayi.
Dengan ASI bayi akan tumbuh sempurna sebagai manusia yang sehat, bersifat
lemah lembut, dan mempunyai IQ yang tinggi. Hal ini disebabkan karena ASI
mengandung asam dekosa heksanoid (DHA). Bayi yang diberi ASI secara
bermkana akan mempunyai IQ yang lebih tinggi dibandingkan dan bayi yang
tergantung pada beberapa faktor, seperti ketepatan posisi bayi pada puting ibu
ketika menyusu, frekuensi menyusui dan menyusui yang tidak dijadwal atau
menyusui sesuai dengan keinginan bayi. Selain itu, ada beberapa faktor yang
a. Makanan ibu
Makanan yang dimakan seorang ibu yang sedang menyusui tidak secara
langsung mempengaruhi mutu ataupun jumlah air susu yang dihasilkan. Unsur
gizi dalam dalam 1 liter ASI setara dengan unsur gizi yang terdapat dalam 2 piring
nasi ditambah 1 butir telur.Jadi, diperlukan energi yang sama dengan jumlah
energi yang diberikan 1 piring nasi untuk membuat 1 liter. Apabila ibu yang
b. Frekuensi menyusui.
Frekuensi menyusui dapat mempengaruhi produksi ASI. Semakin sering
menyusui, akan semakin meningkatkan produksi ASI. Oleh karena itu, berikan
produksi ASI akan optimal ketika ibu menyusui bayinya 5 kali atau lebih per hari
dapat meningkatkan produksi ASI pada 2 minggu pertama. Hal ini menunjukan
kapasitas ibu untuk memproduksi ASI. Artinya, ASI akan diproduksi sesuai
d. Umur kehamilan
Bayi yang lahir prematur atau bayi yang lahir belum cukup bulan kadang
belum dapat menyusu secara efektif. Hal ini disebabkan bayi yang lahir prematur
sangat lemah lemah dan tidak mampu mengisap secara efektif sehingga produksi
ASI lebih rendah dari pada bayi yang lahir tidak prematur. Lemahnya kemampuan
mengisap pada bayi prematur dapat disebabkan oleh berat badan yang rendah dan
seorang seorang ibu memerlukan ketenangan pikiran, dan sebaliknya jauh dari
dari perasaan tertekan karena akan berpengaruh terhadap produksi ASI dan
kenyamanan bayi saat menyusu. Terkadang, ibu merasa tidak percaya diri karena
ASI-nya kurang. Ditambah lagi pendapat dan saran yang salah dari orang lain
menyebabkan ibu cepat berubah pikiran dan menjadi stres. Akibatnya, bisa
yang mengandung hormon estrogen karena hal ini dapat mengurangi jumlah
karena itu, alat kontrasepsi yang paling tepat digunakan adalah IUD sehingga
g. Perawatan payudara
payudara dapat dihindarkan sehingga pada waktunya ASI akan keluar dengan
lancar.
Menurut Ari sulistiyawawti (2016) tanda bayi cukup asi yaitu ditandai
1) Jumlah buang air kecilnya dalam satu hari paling sedikit 6 kali.
7) Ibu dapat merasakan rasa geli karena aliran ASI setiap kali bayi mulai
menyusui.
8) Ibu dapat mendengar suara menelan yang pelan ketika bayi menelan
ASI.
a) Faktor menyusui
c) Faktor Bayi
Ada beberapa kendala yang bersumber pada bayi contohnya bayi sakit,
premature dan bayi dengan kelainan bawaan sehingga ibu tidak bisa
memberikan asi nya hal itu lah yang dapat menyebabkan produksi asi
terdapat di Asia tenggara. Tumbuhan ini dalam beberapa bahasa dikenali sebagai
mani cai (bahasa Cina), cekur manis (bahasa Melayu), dan rau ngot (bahasa
simani. Selain menyebut katuk, masyarakat Jawa juga menyebutnya katukan atau
babing. Sementara itu masyarakat Madura menyebutnya kerakur dan orang Bali
Batangnya tumbuh tegak dan berkayu. Jika ujung batang dipangkas, akan tumbuh
kelor, berwarna hijau. Katuk termasuk tanaman yang rajin berbunga. Bunganya
bintik merah. Bunga tersebut akan menghasilkan buah berwarna putih yang di
Daun katuk merupakan salah satu jenis sayuran yang mudah diperoleh di
setiap pasar, baik pasar tradisional maupun swalayan. Ditinjau dari kandungan
gizinya, daun katuk merupakan jenis sayuran hijau yang banyak manfaat bagi
kesehatan dan pertumbuhan badan. Di dalam daun katuk terdapat cukup banyak
kandungan kalori, protein, kalsium, zat besi, fosfor dan vitamin yang
ASI, kemudian dalam perkembangan selanjutnya, dibuat infus akar daun katuk
digunakan sebagai diuretik dan sari daun katuk digunakan sebagai pewarna
dan 3x sehari memiliki pengaruh yang bermakna terhadap kadar hormon prolaktin
dalam darah. Pada ibu menyusui yang mengkonsumsi ekstrak daun katuk,
sebanyak 70% dari ibu menyusui terjadi peningkatan produksi ASI hingga
ekstrak daun katuk,hanya 6,7% yang mengalaimi kenaikan produksi ASI hingga
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malpighiales
Famili : Phyllanthaceae
Genus : Sauropus
Komponen Nilai
Energi 59 kal
Fosfor 83 mg
Besi 2, mg
Lemak 2 gram
Karbohidrat 11 gram
Vitamin C 164 mg
Serat 1,5,gram
Air 81 gram
Vitamin A 1,0370
Vitamin B1 0,1 mg
(ASI) Ekstrak daun katuk banyak digunakan sebagai bahan fortifikasi pada
produk makanan yang diperuntukkan bagi ibu menyusui. Konsumsi sayur katuk
oleh ibu menyusui dapat memperlama waktu menyusui bayi secara nyata dan
untuk bayi pria hanya meningkatkan frekuensi dan lama menyusui. Kandungan
yang terdapat dalam daun katuk untuk ibu menyusui adalah asam amino, saponin,
dan tanin dan senyawa lainnya yang dapat memicu produksi ASI (Santoso, 2014).
2. Mengatasi sembelit
Sembelit biasa terjadi karena banyak hal, diantaranya karena terlalu lama
duduk, kurang minum air, menahan-nahan buang airbesar, kerja hati dan kantong
empedu yang tidak lancar. Untuk mengusir sembelit, siapkan 200 g daun katuk
segar yang sudah dicuci bersih. Rebus dengan segelas air selama 10 menit, lalu
saring. Minum air hasil saringan tersebut secara teratur 2 kali sehari, masing-
3. Menyembuhkan luka
Untuk mengobati luka, siapkan segenggam daun katuk, lalu cuci, dan
lumatkan. Tempelkan lumatan daun katuk pada bagian badan yang luka (Santoso,
2008).
Daun katuk sebenarnya telah dikenal sejak lama oleh nenek moyang kita dari
abad ke-16 dan dimanfaatkan hingga saat ini. Tanaman katuk terdiri dari dua jenis
yaitu :
a) Katuk merah
merupakan katuk yang masihbanyak dijumpai di hutan belantara sebagi
tanaman hias. Katuk merah ini sangat cocok karena warnanya sangat
b) Katuk hijau
dimanfaatkan untuk melancarkan air susu ibu (ASI), serta sebagai obat
menghasilkan jumlah ASI yang lebih banyak untuk buah hatinya. Hal ini
disebabkan karena daun tersebut memiliki banyak kandungan gizi seperti protein,
akar, buah dan bunganya. Daun katuk bermanfaat untuk produksi ASI bagi ibu
menyusui. Banyak ibu baru yang sering merasa kesulitan saat awal–awal harus
memberikan ASI untuk bayi mereka. Bahkan tak sedikit para ibu yang ASInya
tidak bisa langsung keluar setelah melahirkan. Akhirnya entah karena frustasi atau
kurang sabar dan juga kasihan dengan bayi yang kelaparan, susu formula pun
menjadi pilihan. Padahal sebenarnya kita hanya perlu sedikit bersabar dan
menyusui. Tanaman hijau dengan daun berukurankecil ini sangat populer untuk
sendiri. Daun katuk memiliki kandungan yang sangat baik seperti protein, lemak,
Daun katuk bisa dikonsumsi sebagai lalapan, sayur bening, dan minuman.
Untuk membuat lalapan, rebus daun katuk dalam air mendidih yang ditambah
sedikit garam selama 3-4 menit. Sementara itu, untuk membuat minuman segar,
ambil 300 g daun katuk segar yang sudah dibersihkan, kemudian rebus dengan 1,5
gelas air selama 15 menit. Air rebusan daun katuk tersebut dapat langsung
Agar kandungan nutrisi pada tanaman ini tidak hilang dan dapat
memberikan manfaat yg maksimal bagi tubuh, maka cara pengelolahan nya pun
harus benar-benar diperhatikan. Hal ini karena pengelolahan yang salah justru
dapat merusak kandungan gizi didalamnya. Jika terlalu lama matang dalam
mendidh.
Bahan:
Air 600 ml
5. Sayur daun katuk siap dihidangkan pada pagi hari di jam (08.00), siang
Faktor Yang
mempengaruhi produksi
ASI:
1. Makanan ibu
2. Frekuensi Penyebab
menyusui Peningkatan produksi
3. Menyusui sesuai Produksi ASI ASI
keinginan bayi
4. Umur kehamilan
5. Ketentraman
jiwa dan pikiran Penatalaksanaan
6. Penggunaan alat
kotrasepsi
7. Perawatan
Payudara
1. Mempelancar ASI
2. Mengatasi sembelit
3. Menyembukan luka
2.5 Kerangka Konsep
visualisasi hubungan atau kaitan antara konsep satu terhadap konsep lainnya atau
variabel yang satu dengan variabel yang lain dengan masalah yang ingin diteliti.
pada ibu menyusui di Desa Kwala Simeme kecamatan Namorambe tahun 2021.
yaitu:
produksi ASI pada ibu menyusui di desa kwala simeme kecamatan namorambe
BAB III
METEDOLOGI PENELITIAN
penelitian yang dimaksud untuk mengetahui ada tidaknya akibat dari suatu yang
one-group pre-test posttest design suatu ungkapan dengan cara melibatkan suatu
O1 X O2
3.3.1 Populasi
ditarik kesimpulannya (sugiyono, 2015). Populasi dalam penelitian ini adalah ibu
3.3.2 Sampel
digunakan adalah seluruh ibu yang memiliki bayi usia 0-6 bulan di Desa Kwala
Simeme.
Dengan Kriteria :
Kriteria Inklusi
2) Sedang menyusui.
sama dengan jumlah populasi (Sugiono,2017). Pada penelitian ini sampel yang
3.4.1 Variabel
1) Variabel Independen
menentukan variabel lain dan diamati, diukur untuk diketahui hubungannya atau
Variabel independen dalam penelitian ini adalah terapi rebusan daun katuk.
2) Variabel Dependen
Variabel dependen adalah yang diamati dan diukur untuk menentukan ada
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah peningkatan ASI pada ibu
menyusui.
3.4.2 Definisi Operasioanal
. Ukur
Oprasional
di masak, daun
katuk juga
mempunyai
kegunaan untuk
memperlancar ASI
bening atau
direbus. Ibu yg
sedang yang
sedang dalam
proses menyusui
bagus untuk
mengkonsumsi ini
dengan cara
meminum air
rebusan atau
secara teratur.
laktogen.
wawancara dan lembar observasi. Lembar observasi terdiri dari kode responden,
daun katuk (sauropus androgynus) terhadap produksi ASI pada ibu menyusui.
1. Data Primer
Data primer adalah data yang didapati oleh peneliti berdasarkan sumber
langsung atau data yang didapati oleh peneliti dari responden.Data primer
dilakukan dengan mengisi lembar observasi yang diberikan kepada ibu menyusui
2. Data Sekunder
Data sekunder adalah data yang didapati oleh peneliti berdasarkan sumber lain
sehingga menghasilkan informasi yang dipelukan. Data yang masih mentah diolah
1. Editing
tersebut.
2. Coding
3. Processing
dalam bentuk “kode” (angka atau huruf) dimasukan ke dalam program atau
“software” computer.
4. Cleaning
Cleaning adalah apabila semua data dari setiap sumber data atau
1. Tahap Persiapan
Namorambe.
2. Tahap Penelitian
dan meminta data kepada Kepala Desa dan ketua PKK di Desa
Kwala Simeme.
kegiatan.
3.9. Kode Etik Penelitian
1. Sukarela
menjamin consent.
3. Kerahasian (confidentiality)
persetujuan.
responden pada lembar pengumpulan data atau hasil penelitian yang akan
disetujui.
lebih, tapi tidak saling terkait dan dianalisis secara sendiri-sendiri ( Noor
Kholifah, 2018).
Analisa bivariat adalah analisis yang dilakukan pada dua variabel, yang
bermanfaat untuk mengetahui hubungan pada dua variabel tersebut. Analisis ini
terdiri dari satu variabel bebas dan satu terikat ( Noor Kholifah, 2018).
yaitu Daun Katuk pada variabel dependen yaitu peningkatan produksi ASI pada
Anik Maryunani, 2018. Inisiasi menyusu Dini ASI Eksklusif dan Manajemen
Laktasi. Jakarta. Buku Kesehatan.
Ari Sulistyawati.2016, ASI eksklusif.Jakarta
Balitbangkes, 2019. Laporan Nasional RISKESDAS 2018. ISBN 978-602-373-
116-3KemenkesRI.
http://labmandat.litbang.depkes.go.id/images/download/laporan/RKD/201
8/Laporan_Nasional_RKD2018_FINAL.pdf
DinkesProv. (2018). Profil Kesehatan Sumatera Utara Tahun 2018. Kementrian
Kesehatan Republik Indonesia, 1–100.
Doko, T. M.,aristiati, K., & hadissaputro, S. (2019) pengaruh pijat oksitosin oleh
suami terhadap peningkatan produksi Asi pada ibu nifas jurnal
keperawatan silampari 2(2),(66-86).
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. (2016). Infodatin Pusat Data dan
Informasi Kemenkes RI. Jakarta (ID): Kemenkes RI.
Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. (2017). Profil Kesehatan Indonesia :
Jakarta (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia.
Lestari, L. (2018). JURNAL KEBIDANAN Vol. 8 No. 2 October 2018 p-
ISSN.2089-7669 e-ISSN. 2621-2870 Peningkatan Pengeluaran Asi
Dengan Kombinasi Pijat Oksitosin Dan Teknik Marmet Pada Ibu Post
Partum (Literatur).Kebidanan, 8(2). Retrieved from
http://ejournal.poltekkes-
smg.ac.id/ojs/index.php/jurkeb/article/view/3741/923
Maryunani, 2016.world health organization (WHO) ASI eksklusif.
Muryani, Anik. 2012. Insiasi Menyusu Dini, ASI Eksklusif dan Manajemen
Laktasi. Bogor, Juni 2012.
Notoatmodjo, Seokidjo.2012.Metodologi Penelitian Keehatan .Jakarta:
Rineka Cipta.
Nurcahyani, A. S.(2017) Hubungan Inisiasi Menyusu Dini Dengan Keberhasilan
Asi Eksklusif Di Wilayah Kerja Pskesmas Godean II.Skripsi.Program
Studi Bidan Pendidik Jenjang Diploma IV Fakultas Ilmu Kesehatan
Universitas ‘Aisyiyah Yogyakarta.
Nursanti, I., 2012. Meningkatkan Frekuensi Menyusui mempercepat onset
laktasi RSUD Kota Yogyakarta.
(INFORM CONSENT)
( )
STANDAR OPERATIONAL PROSEDUR
penelitian.
direbus.
Kepada
Dengan Hormat,
Npm : 17.11.058
Apabila ibu bersedia menjadi responden, saya mohon untuk mengisi dan
menandatangani lembar persetujuan menjadi responden.
Atas perhatian dan kerja sama saudari sebagai responden, saya ucapkan
terimakasih.
Hormat saya,
Peneliti
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
LEMBAR OBSERVASI RESPONDEN
PENGARUH PEMBERIAN REBUSAN DAUN KATUK (SAUROPUS
ANDROGYNUS)TERHADAP PENINGKATAN PRODUKSI ASI PADA IBU
MENYUSUI DI DESA KWALA SIMEME KECAMATAN
NAMORAMBE TAHUN 2021
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.