Anda di halaman 1dari 6

ASUHAN KEBIDANAN

PADA PERCERAIAN DAN PEREMPUAN DISABILITAS

Dosen Pembimbing : Asworoningrum, S.ST.,M.Keb

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas


Mata Kuliah Pemberdayaan Perempuan Dalam Asuhan Kebidanan

Disusun oleh :
Kelompok 1
Nama anggota:
1. Ema Hernita (P17312215167)
2. Naily Arida (P17312215169)
3. Rakhma Mulianisa (P17312215157)

KEMENTRIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA


POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES MALANG
PROGRAM STUDI PROFESI KEBIDANAN
TAHUN AKADEMIK 2021/2022
ASUHAN KEBIDANAN PADA PERCERAIAN

Hari/Tanggal : Sabtu, 7 Agustus 2021


Tempat pengkajian : PMB Bunda
Waktu : 15.00 WITA

Data Subjektif
Identitas Ibu
Nama Ny. F
Umur 27 Tahun
Agama Islam
Suku/bangsa Banjar/Indonesia
Pendidikan SMA
Pekerjaan Swasta
Alamat Kelayan Dalam, Banjarmasin

Prolog
Pada tanggal 07-08-2021 pukul 15.00 WIB seorang ibu hamil datang ke PMB “Bunda”. Ini
merupakan kunjungan awal ibu untuk antenatal care. Ibu mengatakan ini kehamilan kedua yang
memasuki 12 minggu, anak pertama laki-laki berumur 3 tahun. Ibu mengatakan saat hamil yang
kedua banyak masalah seperti suami yang selalu melakukan kekerasan secara verbal dan non-
verbal maka dari itu ibu memutuskan bercerai dengan suaminya, saat bercerita ibu terihat
murung, tertekan dan sesekali menetaskan air mata. Ibu juga mengeluh sering pusing, mual dan
cepat lelah

SUBJEKTIF
Ibu mengatakan bercerai dengan suaminya, ibu terihat murung, tertekan dan sesekali menetaskan
air mata. Ibu juga mengeluh sering pusing, mual dan cepat lelah

OBJEKTIF
Keadaan umum tampak lemah, kesadaran : compos mentis, TD : 100/80 mmHg, N : 92 x/menit,
R : 24 x/menit, S : 37,2 oC, Wajah pucat, telihat ada bekas lebam di bagian pipi kiri. Konjungtiva
tidak anemis, sklera tidak ikterik. Payudara simetris, putting susu menonjol. Ballotment (+),
umur kehamilan 12 minggu. Reflek patella (+/+). Hasil Laboraturim Hb 10gr%dL

ANALISA
Ibu G2P1A0 hamil 12 minggu dengan permasalahn perceraian

PENATALAKSANAAN
1. Memberitahukan ibu bahwa pemeriksaan vital ibu baik Keadaan umum tampak lemah,
kesadaran : compos mentis, TD : 100/80 mmHg, N : 92 x/menit, R : 24 x/menit, S : 37,2 oC.
ibu mengerti
2. Mendengarkan serta menyimak secara seksama terhadap cerita atau keluhan yang ibu
haturkan. Bidan sudak menyimak.
3. Memberikan penjelasan terhadap kondisi yang dialami ibu sekarang bahwa ibu berada di
fase kehilangan yang biasa disebut fase denial yang dimana ibu merasa tidak percaya akan
kabar menyedihkan yang dialaminya, sehingga reaksi normal ibu timbul ialah menangis dan
melamun. Hal ini normal terjadi mengingat ibu baru saja becerai butuh waktu untuk
penyesuaian terlebih lagi ibu memiliki trauma pada kekerasan yang dilakukan mantan
suaminya, dan kemudian harus menyesuaikan kehidupan yang baru yang memiliki tanggung
jawab yang lebih besar terhadap diri sendiri dan anaknya, namun hal seperti ini tidak bisa
terus berlanjut dikarenakan ibu sedang mengandung ditakutkan mengalami stress berlebih
yang berpengaruh terhadap tumbuh kembang janin.
4. Memberikan pilihan kepada ibu untuk melaporkan tindakan kekerasan yang dialami selama
berumah tangga ke pihak kepolisian agar bisa ditindak secara hukum. Ibu menyetujui
5. Memberitahukan ibu bahwa ibu bisa melakukan pemeriksaan ke psikologi jika ibu merasa
memerlukannya.
6. Melakukan koloborasi dengan polisi setempat untuk tindakan selanjutnya.
7. Memberikan motivasi kepada ibu berupa :
a. Memberikan dukungan kepada ibu bahwa ibu harus semangat dalam melanjutkan
kehidupannya mengingat ibu sedang hamil dan nantinya akan memiliki seorang anak.
b. Menyarankan kepada ibu agar selalu mendekatkan diri kepada Tuhan agar rohani ibu
terjaga.
c. Memberikan saran kepada ibu agar ibu lebih banyak berkumpul dengan keluarga, dan
tidak segan untuk bertukar pikiran agar ibu tidak strees memendam masalah sendiri.
8. Menyarankan ibu untuk istirahat yang cukup.
9. Memberitahukan ibu untuk berkunjung kembali apabila ibu merasa ada hal yang perlu
dibicarakan.
10. Melakukan dokumentasi asuhan kebidanan. Dokumentasi telah dilakukan

ASUHAN KEBIDAN PADA PEREMPUAN DISABILITAS

IDENTITAS
Keterangan Nyonya
Nama Ny.A
Umur 20 tahun
Agama Islam
Suku/Bangsa Jawa/Indonesia
Pendidikan SLB
Jenis Disabilitas Tuna grahita ringan
Alamat Yogyakarta

Prolog
Pada tanggal 07-08-2021 pukul 17.00 WIB seorang Ny.A datang Bersama ibunya PMB
“Bunda”. Ny. A seorang tuna grahita ringan yang mengalami kekerasan seksual dengan kasus
pemerkosaan dan mengalami pelecehan seksual verbal melalui media social dengan pesan
bernada mesum sehingga dia mengalami dampak psikologis seperti ketakutan, trauma setiap
bertemu dengan laki-laki baru, takut pergi sendirian. Ny.A merasa tidak berharga lagi, sedih
yang berkepanjangan, cemas dan merasa minder. Ny.A juga mengalami dampak daerah
selangkakannya terasa sakit.

Subjektif
Ny.A mengatakan ketakutan, trauma setiap bertemu dengan laki-laki baru, takut pergi sendirian.
Ny.A merasa tidak berharga lagi, sedih yang berkepanjangan, cemas dan merasa minder. Ny.A
juga mengalami dampak daerah selangkakannya terasa sakit.

Objektif
KU tampak lemah, kesadaran : compos mentis, TD : 100/80 mmHg, N : 92 x/menit, R : 24
x/menit, S : 37,2 oC, Wajah pucat, telihat ada bekas lebam di bagian pipi kiri. Konjungtiva tidak
anemis, sklera tidak ikterik. tidak ada luka lebam pada badan. Pada area genitalia terdapat
perlukaan pada jaringan lunak atau adanya bercak cairan mani.

Analisa
Ny.A dengan disabilitas grahita ringan korban kekerasan seksual

Penatalaksanaan
1. Memberitahukan ibu bahwa pemeriksaan vital ibu baik Keadaan umum tampak lemah,
kesadaran : compos mentis, TD : 100/80 mmHg, N : 92 x/menit, R : 24 x/menit, S : 37,2 oC.
ibu mengerti
2. Melakukan informed choice dan informe consent untuk melakukan pemeriksaan di area
Genitalia. Ny.A menyetujui
3. Memberikan penjelasan kepadan ibu korban terhadap kondisi yang dialami Ny.A sekarang,
bahwa dia mengalami trauma pasca mengalami kekerasan seksual dengan kasus
pemerkosaan, hal tersebut yang membuat Ny.A merasa ketakutan secara berlebih bahkan
ingin mencoba bunuh diri.
4. Memberitahukan kepada orang tua bahwa mereka bisa melaporkan tindakan yang dialami
anaknya ini ke pihak kepolisian agar bisa ditindak secara hukum. Orang tua menyetujui
5. Memberitahukan kepada ny.A dan orang tua bahwa ny.A bisa melakukan pemeriksaan ke
psikologi jika ny.A merasa memerlukan dalam mengatasi psikisnya yang terganggu. Ny.A
dan orang tua menyetujui
6. Melakukan koloborasi dengan polisi setempat untuk tindakan selanjutnya.
7. Melakukan koloborasi dengan ahli psikologi untuk mengatasi masalah yang mempengaruhi
kondisi mental dan kesehatanya.
8. Memberikan motivasi kepada ibu berupa :
a. Memberikan dukungan kepada anak bahwa anaknya harus semangat dalam melanjutkan
kehidupannya mengingat umur yang masih muda dan adanya kesempatan untuk
melanjutkan cita-citanya
b. Memberikan saran kepada ibu untuk lebih selektif memilih teman untuk anaknya
khususnya teman laki-laki.
c. Menyarankan ibu untuk mengalihkan traumanya seperti jangan biarkan anak sendirian,
mengajak sang anak serta keluarga berlibur agar suasana hati sang anak Bahagia
d. Menyarankan kepada ibu untuk memberikan makanan bergizi dan memperhatikan jam
istirahat untuk anaknya.
9. Melakukan pendokumentasian. Dokumentasi telah dilakukan

Anda mungkin juga menyukai