Anda di halaman 1dari 81

PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE DENGAN

ANEMIA RINGAN PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS ANTANG PERUMNAS

YUNI KURNIA HAMBAS


183145106034

PROGRAM STUDI DIPLOMA DIII KEBIDANAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR

TAHUN 2021
PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE DENGAN

ANEMIA RINGAN PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS ANTANG PERUMNAS

“Laporan Tugas Akhir Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat dalam


Menyelesaikan Program Pendidikan Diploma III Kebidanan Fakultas
Keperawatan an Kebidanan Universitas Megarezky”

YUNI KURNIA HAMBAS


183145106034

PROGRAM STUDI DIPLOMA DIII KEBIDANAN

FAKULTAS KEPERAWATAN DAN KEBIDANAN

UNIVERSITAS MEGA REZKY MAKASSAR

TAHUN 2021

i
HALAMAN PERSETUJUAN

PROPOSAL LAPORAN TUGAS AKHIR DENGAN JUDUL

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE DENGAN

ANEMIA RINGAN PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS ANTANG PERUMNAS

YUNI KURNIA HAMBAS


183145106034

Telah di periksa dan disetuji oleh tim pembimbing untuk


di ajukan dihadapan tim penguji pada ujian proposal
Universitas Megarezky

Mengetahui

Pembimbing I Pembimbing II

Marliah, S.ST.,M.Keb Ns. Ilcham Kasim Syarif, MSN


NIDN :09 241287 03 NIDN : 09 210687 02

Ketua Prodi DIII Kebidanan

Fadjriah Ohorella, S.ST.,M.Kes.,M.Keb


NIDN :09 170988 02

ii
SURAT PERSETUJUAN WAKTU UJIAN

Dengan ini menyatakan


Nama : Yuni Kurnia Hambas
Nim : 183145106034
Jurusan : Program DIII Kebidanan
Setuju untuk melakukan ujian Proposal dengan judul:
“Asuhan Kebidanan Antenatal Care dengan Anemia Ringan pada Ibu

Hamil di Puskesmas Antang Perumnas”

Hari :
Jam :
Tempat :
Demikian surat persetujuan ini di buat untuk di pergunakan seperlunya.

Penguji I : Sumarni, S.ST.,M.Keb ( )

Penguji II : Ns. Ilcham Syarif Kasim, MSN ( )

Penguji III : Marliah, S.ST.,M.Keb ( )

Mengetahui

Ketua Prodi D III Kebidanan

Fadjriah Ohorella, S.ST.,M.Kes.,M.Keb


NIDN :09 170988 02

iii
HALAMAN PENGESAHAN WAKTU UJIAN

ASUHAN KEBIDANAN ANTENATAL CARE DENGAN

ANEMIA RINGAN PADA IBU HAMIL DI

PUSKESMAS ANTANG PERUMNAS

YUNI KURNIA HAMBAS


183145106034

Proposal ini telah di periksa oleh Tim Prodi Diploma Tiga Kebidanan

Fakultas Keperawatan dan Kebidanan Universitas Megarezky

Penguji I

Sumarni, S.ST.,M.Keb
NIDN: 09 170387 03

Penguji II Penguji III

Ns. Ilcham Syarif Kasim, MSN Marliah, S.ST.,M.Keb


NIDN: 09 210687 02 NIDN: 09 241287 03

Diketahui
Ketua Prodi D III Kebidanan

Fadjriah Ohorella, S.ST.,M.Kes.,M.Keb


NIDN :09 170988 02

iv
BIODATA PENULIS

A. IDENTITAS PENULIS

Nama : Yuni Kurnia Hambas

Nim : 183145106034

Tempat/ Tanggal Lahir : Timika-Papua, 20 Juni 2000

Jenis Kelamin : Perempuan

Agama : Kristen

Alamat : Jl. Dirgantara 9, nmr 40

B. NAMA ORANG TUA

1. Ayah : Yohanis Hambas

2. Ibu : Anna Tampang

C. RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD Inpres Kwamki II Mimika

2. SMP Negeri 5 Mimika

3. SMK Kesehatan Peduli Papua Mimika

4. Mengikuti Program DIII Kebidanan UNIVERSITAS Mega Rezky

Makassar Tahun 2018 sampai dengan 2021

v
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SAW

yang telah memberikan karunia-Nya sehingga proposal ini dapat

terselesaikan walaupun dalam bentuk yang masih jauh dari

kesempurnaan.

Proposal ini berjudul “Asuhan Kebidanan Antenatal care

dengan Anemia Ringan Di Puskesmas Antang Perumnas” Pengkajian

Proposal ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam

menyelesaikan pendidikan pada program studi D-III Kebidanan di

Universitas Mega Rezky Makassar.

Penulis juga menyadari bahwa Proposal ini tidak akan terwujud

tanpa bantuan orang teristimewa Ayahanda Yohanis Hambas dan

Ibunda Anna Tampang. dan uluran tangan dari berbagai pihak yang

senantiasa memberikan dorongan, bimbingan, dan petunjuk kepada

penulis dalam menyusun Proposal ini. Untuk itu, dengan kerendahan hati

penulis menyampaikan pernyataan terima kasih kepada:

1. Bapak Dr.H.Alimuddin,SH.,MH.,M.Kn, selaku Ketua Badan Pembina

Yayasan Pendidikan Islam Mega Rezky Makassar

2. Ibu Hj.Suryani,SH.,MH, selaku Ketua Yayasan Pendidikan Islam Mega

Rezky Makassar

vi
3. Bapak Prof.dr.Ali Aspar Mappahya, Sp.PD.,Sp.JP (k), selaku Rektor

Universitas Mega Rezky Makassar.

4. Ibu Dr. Syamsuriyati,S.ST.,SKM,M.Kes Selaku Dekan Fakultas

Keperawatan dan kebidanan dan juga

5. Ibu Fadjriah Ohorella,S.ST,.M.Kes,.M.Keb selaku Ketua Prodi D-III

Kebidanan Universitas Megarezky.

6. Ibu Marliah, S.ST., M.Keb selaku Pembimbing I yang dengan tulus

ikhlas membimbing dan mengarahkan penulis dalam menyelesaikan

Proposal ini.

7. Bapak Ns. Ilcham Syarif Kasim, MSN selaku pembimbing II yang

banyak membantu dan memberikan masukan sehingga Proposal ini

dapat terselesaikan.

8. Ibu Sumarni,S.ST.,M.Keb selaku penguji saya yang bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan pengetahuan yang lebih

mendalam.

9. Bapak dan Ibu Dosen serta Staf Universitas Megarezky yang telah

memberikan bantuan, bimbingan, pengetahuan dan keterampilan

yang bermanfaat bagi penulis selama mengikuti pembelajaran di

Universitas Megarezky.

10. Seluruh staf Puskesmas Antang Perumnas yang telah memberikan

bantuan dan izin dalam pengambilan data serta dalam melaksanakan

asuhan kebidanan di Puskesmas Antang Perumnas.

vii
11. Kepada saudara-saudaraku tercinta kakak Fera Hambas, Abner

Hambas dan Ariyanto Hambas serta keluarga besar yang tidak bisa

penulis sebut satu persatu yang telah mencurahkan kasih sayang dan

dukungannya.

12. Kepada seluruh rekan-rekan Mahasiswi di kelas III-A 2018 yang

namanya tidak bisa penulis sebut satu persatu, khususnya sahabat-

sahabat pengkaji.

13. (Angkatan 2018 ), terima kasih atas segala dorongan, kekompakan,

dan pengertiannya selama menjalani masa-masa perkuliahan baik di

dalam suka maupun duka. Kebersamaan selama ini akan menjadi

kenangan terindah dan paling manis untuk selamanya, dan takan

terlupakan. Semoga kesuksesan selalu menyertai hidup kita semua

dan setiap perbuatan kita selalu bernilai ibadah di sisi Allah SWT

Amiin.

Akhirnya, dengan kerendahan hati penulis mengajukan

Proposal dengan harapan dapat memberikan manfaat bagi semua

pihak.

Makassar, 15 Maret 2021

Pengkaji

viii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ……………….……………………………………………. i

HALAMAN PERSETUJUAN........................................................................ii

HALAMAN PERSETUJUAN WAKTU UJIAN............................................iii

HALAMAN PENGESAHAN........................................................................iv

BIODATA PENULIS....................................................................................v

KATA PENGANTAR...................................................................................vi

DAFTAR ISI.................................................................................................ix

DAFTAR GAMBAR...................................................................................xiii

DAFTAR BAGAN......................................................................................xiv

DAFTAR TABEL........................................................................................xv

DAFTAR LAMPIRAN................................................................................xvi

DAFTAR SINGKATAN.............................................................................xvii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...................................................................................1

B. Ruang Lingkup Pembahasan.............................................................4

C. Tujuan Penulisan...............................................................................4

1. Tujuan umum..................................................................................4

2. Tujuan khusus.................................................................................4

ix
D. Manfaat Penulisan..........................................................................6

1. Manfaat Ilmiah................................................................................6

2. Manfaat Bagi Klien dan Keluarga...................................................6

3. Manfaat Bagi Puskemas.................................................................6

4. Manfaat Institusi..............................................................................6

5. Manfaat Bagi Instansi.....................................................................6

6. Manfaat Bagi Pengkaji....................................................................6

E. Metode penulisan...............................................................................7

1. Studi Kepustakaan..........................................................................7

2. Studi Kasus.....................................................................................7

3. Studi Dokumentasian......................................................................8

4. Diskusi.............................................................................................8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum ANC.......................................................................10

1. Pengertian ANC............................................................................10

2. Tujuan Kegiatan ANC...................................................................11

B. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan...............................................12

1. Defenisi Kehamilan.......................................................................12

2. Proses Kehamilan.........................................................................12

3. Tanda dan Gejala Kehamilan.......................................................20

x
4. Perubahan Anatomi dan Fisiologis Pada Saat Kehamilan...........25

5. Perubahan Psikologis Kehamilan.................................................32

C. Tinjauan Tentang Anemia.............................................................34

1. Defenisi Anemia............................................................................34

2. Etiologi Anemia.............................................................................34

3. Patofisiologi Anemia.....................................................................35

4. Klasifikasi Anemia.........................................................................36

5. Tanda dan Gejala Anemia............................................................37

6. Diagnosa Anemia dalam Kehamilan............................................38

7. Dampak anemia terhadap kehamilan dan janin……………………38

8. Pencegahan Anemia…………………………………………………..39

9. Penanganan Anemia…………………………………………………..39

D. Manajemen Asuhan Kebidanan...................................................40

1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan.................................40

2. Tahapan-tahapan Manajemen Asuhan Kebidanan......................40

3. Pendokumentasian Hasil Asuhan Kebidanan..............................43

BAB III METODOLOGI PENGKAJIAN

A. Metode.............................................................................................46

B. Tempat dan Waktu Pengkajian........................................................47

xi
C. Objek Pengkajian.............................................................................47

D. Teknik Pengumpulan Data...........................................................47

E. Etika Pengkajian..............................................................................49

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

xii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Letak dan Gambaran Potongan Melintang Ovarium … 14

Gambar 2.2 Proses Pembentukan Sel Sperma ………………………16

Gambar 2.3 Tahap Sperma Memasuki Ovum ……………………….. 19

Gambar 2.4 Proses Pembuahan ………………………………………. 20

xiii
DAFTAR BAGAN

Bagan 2.1 Alur Fikir Bidan ……………………………………………… 46

xiv
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Perbedaan uterus normal dan uterus hamil ……………………

28

Table 2.2 Tinggi fundus uteri berdasarkan usia kehamilan ……………... 28

xv
DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Format Pengkajian

Lampiran 2 Surat Usulan Judul Proposal

Lampiran 3 Surat Pengantar Pengambilan Data Awal Untuk FKK

Lampiran 4 Permohon Surat Pengambilan Data Awal

Lampiran 5 Surat Balasan Pengambilan Data Awal

Lampiran 6 Surat Pengambilan Data Awal Dinas Kesehatan Kota

Makassar

Lampiran 7 Surat Pengambilan Data Awal Puskesmas Antang

Perumnas

xvi
DAFTAR SINGKATAN

ANC (Antenatal Care)

DJJ (Denyut Jantung Janin)

FSH (Follicel Stimulatting Hormone)

HB (Haemoglobin)

HPHT (Hari Pertama Haid Terakhir)

HCG (Human Chorionic Gonadotropin)

TD (Tekanan Darah)

TTP (Taksiran Tanggal Persalinan)

NIH (National Instiute of Healt)

WHO (World Healt Organozation)

xvii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Menurut WHO prevalensi anemia kehamilan secara global

mencapai angka 38,8% atau sekitar 32 juta wanita hamil

mengalami anemia, sementara itu prevalensi anemia selama

kehamilan di Asia tenggara mencapai 48,2%, prevalensi anemia di

Indonesia pada tahun 2013 sampai tahun 2018 mengalami

peningkatan. Prevalensi anemia kehamilan di Indonesia pada tahun

2013 yaitu sebesar 37,1% dan meningkat menjadi 48,9% pada

tahun 2018 (Kementerian Kesehatan RI, 2018).

Anemia merupakan masalah yang dialami oleh 41,8% ibu hamil

di dunia. Sekitar setengah dari kejadian anemia tersebut

disebabkan karena defisiensi besi. Adapun prevalensi anemia pada

ibu hamil di dunia yaitu diperkirakan Afrika sebesar 57,1% , Asia

48,2% , Eropa 25,1% dan Amerika 24,1% (WHO 2015).

Secara keseluruhan, anemia terjadi pada 45% wanita di Negara

berkembang dan 13% di Negara maju (Developed countries). Di

Amerika, 11% wanita hamil usia subur mengalami anemia

sementara presentase wanita hamil dari keluarga miskin terus

1
2

meningkat dengan bertambahnya usia kehamilan (8% anemia di

trimester I, 12% anemia di trimester II dan 29% anemia pada

trimester ke III) (Depertemen Gizi dan Kesehatan Masyarakat,

2016).

Prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia menurut Riset

Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2013 sekitar 37,1%.yaitu ibu

hamil dengan kadar Hb kurang dari 11,0 gram/dl, dengan proporsi

yang hampir sama antara di kawasan perkotaan (36,4%) dan

perdesaan (37,8%) Infodatin Gizi (2015).

Berdasarkan hasil riset kesehatan dasar (Riskesdas) tahun

2018, prevalensi anemia pada ibu hamil di Indonesia sebesar 41,9

%. Pemberian tablet Fe di Indonesia pada tahun 2013 sebesar

37,1% presentasi ini mengalami peningkatan dibandingkan pada

tahun 2013. Meskipun pemerintah sudah melakukan program

penanggulangan anemia pada ibu hamil yaitu dengan memberikan

90 tablet Fe kepada ibu hamil selama periode kehamilan dengan

tujuan menurunkan angka anemia ibu hamil, tetapi kejadian anemia

masih tinggi ( kementrian kesehatan republik Indonesia, 2018 ).

Data Dinas kesehatan provinsi Sulawesi selatan menunjukkan

bahwa terdapat ibu hamil dengan kadar hemoglobin 8-11 mg/dl

sebesar 98,49% dan ibu hamil dengan kadar hemoglobin < 8 mg/dl
3

sebesar 1,15% (Data Binkesmas, Dinas Kesehatan Provinsi

Sulawesi Selatan, 2015).

Data Dinas Kesehatan Kota Makassar menunjukkan,

prevalensi anemia pada ibu hamil di kota Makassar tahun 2017

sebesar 7,29%. Dari 46 puskesmas di Makassar prevalensi anemia

ibu hamil tertinggi terdapat di puskesmas sudiang raya 29,1%,

kemudian puskesmas tamalate 27,4%, dan puskesmas

patingaloang 20,3% (Pofil Dinas Kesehatan Kota Makassar 2017).

Berdasarkan pengambilan data awal yang di lakukan pada

tanggal 15 Maret 2021 di puskesmas Antang Perumnas data yang

di peroleh dari bulan Januari-Desember 2017 terdapat 10 orang

(1,1%) anemia ringan dari 110 ibu hamil yang datang

memeriksakan kehamilannya, Sedangkan pada tahun 2018 mulai

dari bulan Januari-Desember terdapat 5 orang (2,0%) anemia

ringan dari 100 ibu hamil yang datang memeriksakan

kehamilannya, Pada tahun 2019 dari bulan Januari-Desember

sekitar 53 orang (11%) anemia ringan dari 448 ibu hamil yang

datang memeriksakan kehamilannya, dan pada tahun 2020 dari

bulan Januari-Desember terdapat sekitar 20 orang (4,4%) penderita

anemia ringan dari 446 ibu yang datang memeriksakan

kehamilannya. Melihat angka kejadian ibu hamil yang mengalami

anemia ringan dan dampak yang di timbulkan apabila tidak di


4

tangani dengan baik sehingga penulis tertarik untuk melaksanakan

studi kasus mengenai Anemia Ringan di Puskesmas Antang

Perumnas sebagai proposal yang berjudul “Asuhan Kebidanan

Antenatal Care dengan Anemia Ringan di Puskesmas Antang

perumnas”.

B. Ruang Lingkup Pembahasan

Adapun ruang lingkup pembahasan dalam penulisan karya

tulis ilmiah meliputi Penerapan Manajemen Asuhan Kebidanan

Antenatal Care dengan Anemia Ringan di Puskesmas Antang

Perumnas pada tahun 2021.

C. Tujuan Penulisan

1. Tujuan umum

Untuk melaksanakan Manajemen Asuhan Kebidanan Antenatal

Care dengan Anemia ringan di Puskesmas Antang Perumnas

dengan menggunakan pendekatan manajemen Asuhan

Kebidanan sesuai dengan wewenang bidan.

2. Tujuan khusus

a. Untuk melaksanakan pengkajian dan analisa data pada

Asuhan Kebidanan Antental Care dengan anemia ringan di

Puskesmas Antang Perumnas.


5

b. Untuk merumuskan diagnosa/masalah aktual pada Asuhan

Kebidanan Antenatal Care dengan anemia ringan di

Puskesmas Antang Perumnas.

c. Untuk merumuskan diagnosa/masalah pada Asuhan

Kebidanan Antenatal Care dengan anemia ringan di

Puskesmas Antang Perumnas.

d. Untuk mengidentifikasi perlunya tindakan segera dan

kolaborasi pada Asuhan Kebidanan Antenatal Care dengan

anemia ringan di Puskesmas Antang Perumnas.

e. Untuk menetapkan rencana tindakan pada Asuhan

kebidanan Antenatal Care dengan anemia ringan di

Puskesmas Antang Perumnas.

f. Untuk melaksanakan tindakan pada Asuhan Kebidanan

Antenatal Care yang telah disusun dengan anemia ringan di

Puskesmas Antang Perumnas.

g. Untuk mengevaluasi hasil tindakan yang telah di laksanakan

pada Asuhan Kebidanan Antenatal Care dengan anemia

ringan di Puskesmas Antang Perumnas.

h. Untuk mendokumentasikan semua temuan dan tindakan

yang telah diberikan pada Asuhan Kebidanan Antenatal

Care dengan anemia ringan di Puskesmas Antang

Perumnas.
6

D. Manfaat Penulisan

1. Manfaat Ilmiah

Untuk memantapkan kemampuan bidan dalam peran

manajemen kebidanan khususnya penerapan manajemen

kebidanan.

2. Manfaat Bagi Klien dan Keluarga

Mendapat asuhan kebidanan antenatal care yang sesuai

dengan standar pelayanan.

3. Manfaat Bagi Puskemas

Sebagai bahan masukan atau informasi bagi tenaga bidan di

Puskesmas Antang Perumnas.

4. Manfaat Institusi

Sebagai bahan acuan atau bahan bacaan bagi mahasiswa

program DIII Kebidanan untuk penulisan karya tulis ilmiah

selanjutnya.

5. Manfaat Bagi Instansi

Sebagai bahan masukan bagi petugas kesehatan utamanya

bidan dalam upaya menurunkan angka kematian ibu dan bayi

yang berkaitan dengan kasus Anemia Ringan.


7

6. Manfaat Bagi Pengkaji

a. Membawa wawasan ilmu pengetahuan dan pengalaman

dalam memberi asuhan kebidanan antenatal care serta

mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama di bangku

kuliah.

b. Sebagai salah satu persyaratan dalam menyelesaikan

program diploma III kebidanan di Universitas Megarezky.

E. Metode penulisan

Dalam menyusun karya tulis ini, metode yang digunakan adalah

1. Studi Kepustakaan

Mempelajari buku-buku / literature, mengambil data dari

internet, membaca buku yang berkaitan dengan anemia.

2. Studi Kasus

Dengan menggunakan metode pendekatan masalah dalam

asuhan kebidanan antenatal care yang meliputi pengkajian dan

analisa data, menetapkan diagnose / masalah actual dan

potensial, mengidentifikasi tindakan dengan mengevaluasikan.

Untuk menghimpun data/informasi dalam pengkajian

menggunakan teknik;

a. Anamnesa/wawancara
8

Penulis melakukan Tanya jawab dengan klien dan keluarga

guna mendapatkan data yang diperlukan untuk memberikan

asuhan kebidanan antenatal care pada klien tersebut.

b. Pemeriksaan fisik

Melakukan pemeriksaan fisik secara sistematis pada klien

dengan cara inspeksi, palpasi, auskultasi, perkusi dan

pemeriksaan penunjang (laboratorium), serta pemeriksaan

diagnostic lainnya dengan menggunakan format pengkajian.

c. Pengkajian psikososial, ekonomi, dan spiritual. Pengkajian

psikososial, ekonomi dan spiritual meliputi status emosional,

respon terhadap kondisi yang dialami serta pola interaksi

klien terhadap keluarga, petugas kesehatan dan

lingkungannya, keadaan ekonomi dan hubungan klien

dengan tuhan.

3. Studi Dokumentasian

Studi ini dilakukan dengan mempelajari status klien yang

bersumber dari catatan dokter/bidan maupun dari hasil

laboratorium dan diagnostic lainnya yang berkaitan dengan

anemia ringan.
9

4. Diskusi

Diskusi dengan tenaga kesehatan yaitu bidan atau dokter

yang menangani langsung klien tersebut dan dosen

pembimbing karya tulis ilmiah.


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Umum ANC

1. Pengertian ANC

a. Asuhan antenatal care merupakan suatu upaya prefentif

program pelayanan kesehatan obstetric optimalisasi luaran

maternal dan neonatal melalui suatu serangkaian kegiatan

pemantauan rutin selama kehamilan (Prawirohardjas,2016).

b. Antenatal Care (ANC) adalah suatu pelayanan yang

diberikan oleh perawat kepada ibu hamil, yaitu seperti

pemantauan kesehatan secara fisik, psikologis, termasuk

pertumbuhan dan perkembangan janin serta

mempersiapkan proses persalinan dan kelahiran supaya ibu

siap menghadapi peran baru sebagai orang tua (Wagiyo &

Putrono, 2016).

c. Pelayanan antenatal merupakan suatu pelayanan kesehatan

oleh tenaga kesehatan untuk ibu selama masa

kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan antenatal

yang ditetapkan dalam Standar Pelayanan Kebidanan

(SPK). Sedangkan tenaga kesehatan yang berkompeten

memberikan pelayanan antenatal kepada ibu hamil antara

10
11

lain dokter spesialis kebidanan, dokter, bidan dan perawat

(Dinas Kesehatan Provinsi Bali, 2018).

2. Tujuan Kegiatan ANC

Pelayanan perawatan kehamilan (antenatal care) merupakan

suatu pelayanan kesehatan yang diberikan kepada ibu selama

masa kehamilannya sesuai dengan standar pelayanan

antenatal care yang sudah ditetapkan. Sedangkan tujuan

pelaksanaan pelayanan antenatal antara lain :

a. Untuk memantau kehamilan dan untuk memastikan

kesehatan ibu dan tumbuh kembang bayi.

b. Menigkatkan dan mempertahankan kesehatan fisik dan

mental social ibu. Mengenal secara dini adanya

ketidaknormalan, komplikasi yang mungkin terjadi selama

hamil termasuk riwayat penyakit secara umum, kebidanan

dan pembedahan.

c. Mempersiapkan kehamilan cukup bulan, melahirkan dengan

selamat ibu dan bayinya dengan trauma seminimal mungkin.

d. Mempersiapkan ibu agar masa nifas berjalan normal dan

pemberian ASI eksklusif (Ketut Suarayasa, 2020).


12

B. Tinjauan Umum Tentang Kehamilan

1. Defenisi Kehamilan

a. Kehamilan merupakan masa yang dimulai dari konsepsi

sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280

hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari). Kehamilan ini dibagi

atas 3 semester yaitu; kehamilan trimester pertama 0-14

minggu, kehamilan trimester kedua mulai 14-28 minggu, dan

kehamilan trimester ketiga mulai 28-42 minggu (Yuli, 2017).

b. Menurut Obstetri Ginekologi Internasional, kehamilan

didefenisikan sebagai fertilisasi atau penyatuan dari

spermatozoa dan ovum dan dilanjutkan dengan nidasi atau

implantasi. Bila dihitung dari saat fertilisasi hingga lahirnya

bayi, kehamilan normal akan berlangsung dalam waktu 40

minggu atau 10 bulan atau 9 bulan menurut kalender

internasional (Prawirohardjo, 2016).

2. Proses Kehamilan

Bertemunya sel sperma laki-laki dan sel ovum matang dari

wanita yang kemudian terjadi pembuahan, proses inilah yang

mengawali suatu kehamilan. Untuk terjadi suatu kehamilan

harus ada sperma, ovum, pembuahan ovum (konsepsi),

implantasi (nidasi) yaitu perlekatan embrio pada dinding rahim,

hingga plasentasi/ pembentukan plasenta. Dalam proses


13

pembuahan, dua unsur penting yang harus ada yaitu sel telur

dan sel sperma. Sel telur diproduksi oleh indung telur atau

ovarium wanita, saat terjadi ovulasi seorang wanita setiap

bulannya akan melepaskan satu sel telur yang sudah matang,

yang kemudian ditangkap oleh rumbai – rumbai (microfilamen

fimbria) dibawa masuk kerahim melalui saluran telur (tuba

fallopi), sel ini dapat bertahan hidup dalam kurun waktu 12-48

jam setelah ovulasi. Berbeda dengan wanita yang melepaskan

satu sel telur setiap bulan, hormon pria testis dapat terus

bekerja untuk menghasilkan sperma. Saat melakukan

senggama (coitus), berjuta-juta sel sperma (spermatozoon)

masuk kedalam rongga rahim melalui saluran telur untuk

mencari sel telur yang akan di buahi dan pada akhirnya hanya

satu sel sperma terbaik yang bisa membuahi sel telur.

a. Sel telur (Ovum)

Sel telur berada di dalam indung telur atau ovarium. Sel telur

atau ovum merupakan suatu bagian terpenting di dalam

indung telur atau ovarium wanita. Setiap bulannya, 1-2 ovum

dilepaskan oleh indung telur melalui peristiwa yang disebut

ovulasi. Ovum dapat dibuahi apabila sudah melewati proses

oogenesis yaitu proses pembentukan dan perkembangan sel

telur didalam ovarium dengan jangka waktu hidup 24-48 jam


14

setelah ovulasi, sedangkan pada pria melalui proses

spermatogenesis yaitu keseluruhan proses dalam

memproduksi sperma matang. Sel telur mempunyai lapisan

pelindung berupa sel-sel granulose dan zona pellusida yang

harus di tembus oleh sperma untuk dapat terjadi suatu

kehamilan (Megasari, dkk, 2017). Ovarium terbagi menjadi

dua, yaitu sebelah kiri dan kanan, didalamnya terdapat

follicel primary (folikel ovarium yang belum matang) sekitar

100.000 (Sunarti, 2016). Ovarium berfungsi mengeluarkan

sel telur/ ovum setiap bulan, dan meghasilkan hormon

estrogen dan progesterone.

Gambar 2.1 Letak dan Gambaran Potongan Melintang Ovarium

Sumber : kharisma-woman & education. de (diakses 10 Agustus 2017).

Ovarium terletak di dalam daerah rongga perut (cavitas

peritonealis) pada cekungan kecil di dinding posterior

ligamentum latum/ ligamen yang melekat pada kedua sisi

uterus, dengan ukuran 3cm x 2cm x 1cm dan beratnya 5-8


15

gram (Megasari, dkk, 2015). Didalam ovarium terjadi siklus

perkembangan folikel, mulai dari folikel yang belum

matang /folikel primordial menjadi folikel yang sudah masak/

matang (follicel de graff). Pada siklus haid, folikel yang

sudah matang akan pecah menjadi suatu korpus yang

disebut corpus rubrum yang mengeluarkan hormon

esterogen, saat hormon LH (luteinizing hormone) meningkat

sebagai sebagai reaksi tubuh akibat naiknya kadar

esterogen yang disebut dengan corpus luteum / massa

jaringan kuning di ovarium yang akan menghambat kerja

hormon FSH (follicel stimulating hormone) dengan

menghasilkan hormon progesteron dan berdegenerasi, jika

tidak terjadi pembuahan korpus ini akan berubah menjadi

corpus albican/ badan putih dan siklus baru pun dimulai.

b. Sel sperma (Spermatozoa)

Sperma mempunyai bentuk/ susunan yang sempurna yaitu

kepala berbenruk lonjong agak gopeng berisi inti (nucleus),

diliputi oleh akrosom dan membran plasma. Leher sperma

menghubungkan kepala dan bagian tengah sperma. Ekor

sperma mempunyai panjang kurang lebih 10 kali bagian

kepala dan dapat bergetar sehingga sperma dapat bergerak

dengan cepat.
16

Gambar 2.2 Proses Pembentukan Sel Sperma


Sumber : (BKKBN, 2017 ).

Sama halnya ovum yang melalui proses pematangan,

sperma juga melalui proses pematangan (spermatogenesis)

yang berlangsung di tubulus seminiferus testis. Meskipun

begitu terdapat perbedaanya yang jelas yaitu setelah melalui

proses penggandaan/ replikasi DNA dan pembelahan sel

dengan jumlah kromosom yang sama (mitosis) serta proses

pembelahan sel dengan pengurangan materi ginetik pada

sel anak yang dihasilkan (meiosis) yaitu untuk satu

oogonium diploid menghasilkan satu ovum haploid matur/

matang, sedangkan untuk satu spermatogonium diploid

menghasilkan empat spermatozoa haploid matur. Pada

sperma jumlahnya akan berkurang tetapi tidak habis seperti

ovum dan tetap diproduksi meskipun pada lanjut asia.

Sperma juga memiliki enzim hyaluronidase yang akan


17

melunakkan sel – sel graulosa (sel pelindung ovum) saat

berada dituba. Dalam 100 juta sperma pada setiap mililiter

air mani yang dihasilkan, rata-rata 3 cc tiap ejakulasi,

dengan kemampuan fertilisasi selama 2 – 4 hari, rata-rata 3

hari (Holmes, 2016).

c. Pembuahan ovum (Konsepsi)

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia konsepsi

merupakan percampuran inti sel jantan dan inti sel betina,

definisi lain konsepsi/ fertilisasi yaitu pertemuan sel ovum

dan sel sperma (spermatozoon) dan membentuk zigot

(Sunarti, 2016). Konsepsi terjadi sebagai dampak beberapa

peristiwa kompleks yang mencakup proses pematangan

akhir spermatozoa dan oosit, transpor gamet didalam

saluran genetalia wanita, selanjutnya peleburan gamet pria

dan wanita, pembentukkan jumlah kromosom diploid

(Holmes, 2017). Sebelum terjadinya konsepsi dua proses

penting juga terjadi, yang pertama ovulasi (runtuhnya/

lepasnya ovum dari ovarium/ indung telur sebagai hasil

pengeluaran dari folikel dalam ovarium yang telah matang

(matur). Ovum yang sudah dilepaskan selanjutnya masuk

kedalam uterus (tuba fallopi) dibantu oleh rumbai – rumbai

(microfilamen fimbria) yang menyapunya hingga ke tuba.


18

Ovum siap dibuahi setelah 12 jam dan hidup selama 48 jam

(Sunarti, 2016), apabila dalam kurun waktu tersebut gagal

bertemu sperma, maka ovum akan mati dan hancur. Kedua

inseminasi yaitu pemasukan sperma (ekspulsi semen) dari

uretra pria kedalam genetalia/ vagina wanita. Berjuta-juta

sperma masuk kedalam saluran reproduksi wanita setiap

melakukan ejakulasi semen atau pemancaran cairan mani.

Dengan menggerakkan ekor dan bantuan kontraksi

muskular yang ada, sperma terus bergerak menuju tuba

melalui uterus. Dari berjuta-juta sperma yang masuk hanya

beberapa ratus ribu yang dapat meneruskan ke uterus

menuju tuba fallopi, dan hanya beberapa ratus yang hanya

sampai pada ampula tuba (Sunarti, 2018). Bila ovulasi terjadi

pada hari tersebut, ovum dapat segera di buahi oleh sperma

yang memiliki cukup banyak enzim hialuronidase (enzim

yang menembus selaput yang melindungi ovum). Hanya ada

satu dari ratusan sperma yang dapat membuahi ovum dan

membentuk zigot.

d. Fertilisasi

Menurut Kamus Saku Kedokteran Dorlan definisi fertilisasi

(fertilization) yaitu penyatuan gamet jantan dan betina untuk


19

membentuk zigot yang diploid dan menimbulkan

terbentuknya individu baru. Fertilisasi adalah proses ketika

gamet pria dan wanita bersatu, yang berlangsung selama

kurang lebih 24 jam, idealnya proses ini terjadi di ampula

tuba yaitu tabung kecil yang memanjang dari uterus ke

ovarium pada sisi yang sama sebagai jalan untuk oosit

menuju rongga uterus juga sebagai tempat biasanya terjadi

fertilisasi

Gambar 2.3 Tahap Sperma Memasuki Ovum

(Sumber: Masyog, 2019).

e. Implantasi (Nidasi)

Pada hari keenam, lapisan trofoblas blastosis bersentuhan

dengan endometrium uterus, biasanya terjadi di dinding

posterior atas dan mulai berimplantasi. Pada lapisan luar sel

(trofoblas), dapat mengeluarkan enzim proteolitik (enzim

yang kaya protein) yang melarutkan sebagian endometrium.


20

Jaringan endometrium banyak mengandung sel-sel desidua

yaitu sel-sel besar yang banyak mengandung glikogen dan

mudah dihancurkan oleh trofoblas, lalu sel-sel trofoblas

(sinsitiotrofoblas) menyekresi enzim yang mengikis

endometrium untuk membantu penyediaan nutrisi bagi

embrio yang tengah berkembang serta membantu

perlekatan embrio pada endometrium. Blastula berisi massa

sel dalam (inner cell mass) akan mudah masuk ke dalam

desidua, menyebabkan luka yang kemudian sembuh dan

menutup lagi. Saat nidasi terjadi sedikit perdarahan akibat

luka desidua (tanda hartman) (Megasari, dkk. 2015: 28).

Gambar : 2.4 Proses Pembuahan (Fertilisasi) Dan Penanaman


(Implantasi).
Sumber: (Elmita, 2016)

3. Tanda dan Gejala Kehamilan

Ada 2 tanda yang menunjukkan seorang wanita mengalami

suatu kehamilan, tanda pasti dan tanda tidak pasti. Tanda tidak

pasti dibagi menjadi dua, pertama tanda subjektif (presumtif)

yaitu dugaan atau perkiraan seorang wanita mengalami suatu


21

kehamilan, kedua tanda objektif (probability) atau kemungkinan

hamil.

a. Tanda Pasti

1) Terdengar Denyut Jantung Janin (DJJ)

Denyut jantung janin dapat didengarkan dengan stetoskop

Laennec/ stetoskop Pinard pada minggu ke 17-18. Serta

dapat didengarkan dengan stetoskop ultrasonik (Doppler)

sekitar minggu ke 12. Auskultasi pada janin dilakukan

dengan mengidentifikasi bunyi-bunyi lain yang meyertai

seperti bising tali pusat, bising uterus, dan nadi ibu

(Kumalasari, 2015).

2) Melihat, meraba dan mendengar pergerakan anak saat

melakukan pemeriksaan.

3) Melihat rangka janin pada sinar rontgen atau dengan USG

(Sunarti, 2013).

b. Tanda – Tanda Tidak Pasti

1) Tanda Subjektif (Presumtif/ Dugaan Hamil)

a) Aminorhea (Terlambat datang bulan) Yaitu kondisi

dimana wanita yang sudah mampu hamil, mengalami

terlambat haid/ datang bulan. Konsepsi dan nidasi

menyebabkan tidak terjadi pembentukan folikel degraaf

dan ovulasi. Pada wanita yang terlambat haid dan diduga


22

hamil, perlu ditanyakan hari pertama haid terakhirnya

(HPHT). supaya dapat ditaksir umur kehamilan dan

taksiran tanggal persalinan (TTP) yang dihitung dengan

menggunakan rumus Naegele yaitu TTP : (hari pertama

HT + 7), (bulan - 3) dan (tahun + 1) (Kumalasari, 2015).

b) Mual (nausea) dan Muntah (vomiting) Pengaruh

estrogen dan progesteron menyebabkan pengeluaran

asam lambung yang berlebihan dan menimbulkan mual

muntah yang terjadi terutama pada pagi hari yang

disebut dengan morning sickness. Akibat mual dan

muntah ini nafsu makan menjadi berkurang. Dalam batas

yang fisiologis hal ini dapat diatasi Dalam batas tertentu

hal ini masih fisiologis Untuk mengatasinya ibu dapat

diberi makanan ringan yang mudah dicerna dan tidak

berbau menyengat (Kumalasari, 2015).

c) Mengidam Wanita hamil sering makan makanan

terntentu, keinginan yang demikian disebut dengan

mengidam, seringkali keinginan makan dan minum ini

sangat kuat pada bulan – bulan pertama kehamilan.

Namun hal ini akan berkurang dengan sendirinya seiring

bertambahnya usia kehamilan.


23

d) Syncope (pingsan) Terjadinya gangguan sirkulasi ke

daerah kepala (sentral) menyebabkan iskemia susunan

saraf pusat dan menimbulkan syncope atau pingsan bila

berada pada tempat-tempat ramai yang sesak dan padat.

Keadaan ini akan hilang sesudah kehamilan 16 minggu

(Kumalasari, 2015).

e) Perubahan Payudara Akibat stimulasi prolaktin dan HPL,

payudara mensekresi kolostrum, biasanya setelah

kehamilan lebih dari 16 minggu (Sartika, 2016: 8).

Pengaruh estrogen– progesteron dan somatotropin

menimbulkan deposit lemak, air dan garam pada

payudara. Payudara membesar dan tegang, ujung saraf

tertekan menyebabkan rasa sakit terutama pada hamil

pertama (Kumalasari, 2015). Selain itu, perubahan lain

seperti pigmentasi, puting susu, sekresi kolostrum dan

pembesaran vena yang semakin bertambah seiring

perkembangan kehamilan.

f) Sering miksi Sering buang air kecil disebabkan karena

kandung kemih tertekan oleh uterus yang mulai

membesar. Gejala ini akan hilang pada triwulan kedua

kehamilan. Pada akhir kehamilan, gejala ini kembali


24

karena kandung kemih ditekan oleh kepala janin

(Prawirohardjo, 2018).

g) Konstipasi atau obstipasi Pengaruh progesteron dapat

menghambat peristaltik usus (tonus otot menurun)

sehingga kesulitan untuk BAB (Sunarsih, 2011).

h) Pigmentasi kulit Pigmentasi terjadi pada usia kehamilan

lebih dari 12 minggu. Terjadi akibat pengaruh hormon

kortikosteroid plasenta yang merangsang melanofor dan

kulit. Pigmentasi ini meliputi tempat-tempat berikut ini :

1) Daerah pipi : Cloasma gravidarum (penghitaman

pada daerah dahi, hidung, pipi, dan leher).

2) Daerah leher : Terlihat tampak lebih hitam

3) Dinding perut : Strie livide/ gravidarum yaitu tanda

yang dibentuk akibat serabut-serabut elastis lapisan

kulit terdalam terpisah dan putus/ merenggang,

bewarna kebiruan, kadang dapat menyebabkan rasa

gatal (pruritus), linea alba atau garis keputihan

diperut menjadi lebih hitam (linea nigra atau garis

gelap vertikal mengikuti garis perut (dari

pusatsimpisis) (Sunarti, 2013).

4) Sekitar payudara : hiperpigmentasi areola mamae

sehingga terbentuk areola sekunder. Pigmentasi


25

areola ini berbeda pada tiap wanita, ada yang merah

muda pada wanita kulit putih, coklat tua pada wanita

kulit coklat, dan hitam pada wanita kulit hitam. Selain

itu, kelenjar montgomeri menonjol dan pembuluh

darah menifes sekitar payudara.

4. Perubahan Anatomi dan Fisiologis Pada Saat Kehamilan

Banyak perubahan-perubahan yang terjadi setelah fertilisasi

dan berlanjut sepanjang kehamilan. Berikut beberapa

perubahan anatomi dan fisiologis yang terjadi pada wanita

hamil, diantaranya:

a. Perubahan sistem reproduksi

1) Vagina dan vulva

Vagina sampai minggu ke-8 terjadi peningkatan

vaskularisasi atau penumpukan pembuluh darah dan

pengaruh hormon esterogen yang menyebabkan warna

kebiruan pada vagina yang disebut dengan tanda

Chadwick. Perubahan pada dinding vagina meliputi

peningkatan ketebalan mukosa vagina, pelunakan

jaringan penyambung, dan hipertrofi (pertumbuhan

abnormal jaringan) pada otot polos yang merenggang,

akibat perenggangan ini vagina menjadi lebih lunak.

Respon lain pengaruh hormonal adalah seksresi sel-sel


26

vagina meningkat, sekresi tersebut berwarna putih dan

bersifat sangat asam karena adanya peningkatan PH

asam sekitar (5,2 – 6). Keasaman ini berguna untuk

mengontrol pertumbuhan bakteri patogen/ bakteri

penyebab penyakit (Kumalasari, Intan. 2015)

2) Uterus/rahim

Perubahan yang amat jelas terjadi pada uterus/ rahim

sebagai ruang untuk menyimpan calon bayi yang sedang

tumbuh.

Perubahan ini disebabkan antara lain:

a) Peningkatan vaskularisasi dan dilatasi pembuluh

darah.

b) Hipertrofi dan hiperplasia (pertumbuhan dan

perkembangan jaringan abnormal) yang meyebabkan

otot-otot rahim menjadi lebih besar, lunak dan dapat

mengikuti pembesaran rahim karena pertumbuhan

janin.

c) Perkembangan desidua atau sel-sel selaput lendir

rahim selama hamil. Ukuran uterus sebelum hamil

sekitar 8 x 5 x cm dengan berat 50 gram (Sunarti,

2013: 43). Uterus bertambah berat sekitar 70-1.100

gram selama kehamilan dengan ukuran uterus saat


27

umur kehamilan aterm adalah 30 x 25 x 20 cm

dengan kapasitas > 4.000 cc. Pada perubahan posisi

uterus di bulan pertama berbentuk seperti alpukat,

empat bulan berbentuk bulat, akhir kehamilan

berbentuk bujur telur. Pada rahim yang normal/ tidak

hamil sebesar telur ayam, umur dua bulan kehamilan

sebesar telur bebek, dan umur tiga bulan kehamilan

sebesar telur angsa (Kumalasari, Intan. 2015).

Dinding – dinding rahim yang dapat melunak dan

elastis menyebabkan fundus uteri dapat didefleksikan

yang disebut dengan Mc.Donald, serta bertambahnya

lunak korpus uteri dan serviks di minggu kedelapan

usia kehamilan yang dikenal dengan tanda Hegar.

Perhitungan lain berdasarkan perubahan tinggi

fundus menurut Kusumawati (2015) dalam Sartika,

Nita. (2016) dengan jalan mengukur tinggi fundus

uteri dari simfisis maka diperoleh, usia kehamilan 22-

28 minggu : 24-26 cm, 28 minggu : 26,7 cm, 30

minggu : 29-30 cm, 32 minggu : 29,5-30 cm, 34

minggu : 30 cm, 36 minggu : 32 cm, 38 minggu : 33

cm, 40 minggu : 37,7 cm.


28

Tabel 2.1 Perbedaan uterus normal dan uterus hamil

Uterus Normal Uterus hamil

Berat : 30 gr Berat : pada 40 minggu


menjadi 1000 gr

Ukuran : 7-7,5 cm x Ukuran : 20 cm x 5,2 cm x 2,5


5,2 diatas cm x 2,5 cm
cm

Bentuk : alfokat Bentuk : 4 bln => bulat akhir


hamil => lonjong telur

Besar : telur ayam Besar : 8 minggu => telur


bebek
12 minggu : telur angsa (FUT
teraba diatas simfisis) tanda
hegar : ismus panjang dan
lebih lunak
16 minggu : sebesar kepala
bayi atau tinju orang dewasa

(sumber : Dartiwen dan Yati, 2019).

Tabel 2.2 Tinggi fundus uteri berdasarkan usia kehamilan

Tinggi Fundus Umur Kehamilan

Uteri
1/3
di atas simfisis 12 minggu
½
antara simfisis- 16 minggu

pusat
2/3
di atas simfisis 20 minggu
29

Setinggi pusat 24 minggu


1/3
di atas pusat 28 minggu
½
antara pusat- 32 minggu

prosesus xifoideus

Setinggi prosesus 36 minggu

xifoideus

2 jari (4 cm) dibawah 40 minggu

prosesus xifoideus

(Sumber : Dartiwen dan Yati, 2019)

3) Serviks

Akibat pengaruh hormon esterogen menyebabkan massa

dan kandungan air meningkat sehingga serviks

mengalami penigkatan vaskularisasi dan oedem karena

meningkatnya suplai darah dan terjadi penumpukan pada

pembuluh darah menyebabkan serviks menjadi lunak

tanda (Goodel) dan berwarna kebiruan (Chadwic)

perubahan ini dapat terjadi pada tiga bulan pertama usia

kehamilan.

4) Ovarium

Manuaba mengemukakan dengan adanya kehamilan,

indung telur yang mengandung korpus luteum

gravidarum akan meneruskan fungsinya sampai

terbentuknya plasenta yang sempurna pada usia 16


30

minggu (Sinta, Janing. 2012) Pada kehamilan ovulasi

berhenti, corpus luteum terus tumbuh hingga terbentuk

plasenta yang mengambil alih pengeluaran hormon

estrogen dan progesteron.

b. Perubahan sistem sirkulasi darah (kardiovaskuler)

Volume darah semakin meningkat karena jumlah serum

lebih besar daripada pertumbuhan sel darah sehingga terjadi

hemodelusi atau pengenceran darah. Volume darah ibu

meningkat sekitar 30%-50% pada kehamilan tunggal, dan

50% pada kehamilan kembar, peningkatan ini dikarenakan

adanya retensi garam dan air yang disebabkan sekresi

aldosteron dari hormon adrenal oleh estrogen. Cardiac

output atau curah jantung meningkat sekitar 30%, pompa

jantung meningkat 30% setelah kehamilan tiga bulan dan

kemudian melambat hingga umur 32 minggu. Setelah itu

volume darah menjadi relatif stabil (Kumalasari, Intan. 2015:

5). Jumlah sel darah merah semakin meningkat, hal ini untuk

mengimbangi pertumbuhan janin dalam rahim, tetapi

pertambahan sel darah tidak seimbang dengan peningkatan

volume darah sehingga terjadi hemodelusi yang disertai

anemia fisiologis (Saminem. 2008). Dengan terjadinya


31

hemodelusi, kepekatan darah berkurang sehingga tekanan

darah tidak udah tinggi meskipun volume darah bertambah.

c. Perubahan sistem pernapasan

Seiring bertambahnya usia kehamilan dan pembesaran

rahim, wanita hamil sering mengeluh sesak dan pendek

napas, hal ini disebabkan karena usus tertekan ke arah

diafragma akibat dorongan rahim yang membesar. Selain itu

kerja jantung dan paru juga bertambah berat karena selama

hamil, jantung memompa darah untuk dua orang yaitu ibu

dan janin, dan paru-paru menghisap zat asam (pertukaran

oksigen dan karbondioksida) untuk kebutuhan ibu dan janin.

d. Perubahan sistem perkemihan (urinaria)

Selama kehamilan ginjal bekerja lebih berat karena

menyaring darah yang volumenya meningkat sampai 30%-

p50% atau lebih, serta pembesaran uterus yang menekan

kandung kemih menyebabkan sering berkemih (Sunarti.

2017). Selain itu terjadinya hemodelusi menyebabkan

metabolisme air makin lancar sehingga pembentukan air

seni pun bertambah. Faktor penekanan dan meningkatnya

pembentukan air seni inilah yang menyebabkan

meningkatnya frbeberapa hormon yang dihasilkan yaitu

hormoekuensi berkemih. Gejala ini akan menghilang pada


32

trimester 3 kehamilan dan diakhir kehamilan gangguan ini

akan muncul kembali karena turunya kepala janin ke rongga

panggul yang menekan kandung kemih.

5. Perubahan Psikologis Kehamilan

a. Trimester I

Kehamilan mengakibatkan banyak perubahan dan adaptasi

pada ibu hamil dan pasangan. Trimester pertama sering

dianggap sebagai periode penyesuaian, penyesuaian

seorang ibu hamil terhadap kenyataan bahwa dia sedang

hamil. Fase ini sebagian ibu hamil merasa sedih dan

ambivalen. Ibu hamil mengalami kekecewaan, penolakan,

kecemasan, dan depresi teruma hal itu serign kali terjadi

pada ibu hamil dengan kehamilan yang tidak direncanakan.

Namun, berbeda dengan ibu hamil yang hamil dengan

direncanakan dia akan merasa senang dengan

kehamilannya. Masalah hasrat seksual ditrimester pertama

setiap wanita memiliki hasrat yang berbeda-beda, karena

banyak ibu hamil merasa kebutuhan kasih sayang besar dan

cinta tanpa seks.

b. Trimester II

Menurut Ramadani & Sudarmiati (2017), Trimester kedua

sering dikenal dengan periode kesehatan yang baik, yakni


33

ketika ibu hamil merasa nyaman dan bebas dari segala

ketidaknyamanan. Di trimester kedua ini ibu hamil akan

mengalami dua fase, yaitu fase praquickening dan pasca-

quickening. Di masa fase praquickening ibu hamil akan

mengalami lagi dan mengevaluasi kembali semua aspek

hubungan yang dia alami dengan ibunya sendiri. Di trimester

kedua sebagian ibu hamil akan mengalami kemajuan dalam

hubungan seksual. Hal itu disebabkan di trimester kedua

relatif terbebas dari segala ketidaknyamanan fisik,

kecemasan, kekhawatiran yang sebelumnya menimbulkan

ambivalensi pada ibu hamil kini mulai mereda dan menuntut

kasih sayang dari pasangan maupun daeudari keluarganya

(Rustikayanti, 2016).

c. Trimester III

Kehamilan pada trimester ketiga sering disebut sebagai fase

penantian dengan penuh kewaspadaan. Pada periode ini ibu

hamil mulai menyadari kehadiran bayi sebagai mahluk yang

terpisah sehingga dia menjadi tidak sabar dengan kehadiran

seorang bayi. Ibu hamil kembali merasakan

ketidaknyamanan fisik karena merasa canggung, merasa

dirinya tidak menarik lagi. Sehingga dukungan dari

pasangan sangat dibutuhkan. Peningkatan hasrat seksual


34

yang pada trimester kedua menjadi menurun karena

abdomen yang semakin membesar menjadi halangan dalam

berhubungan (Rustikayanti, 2016).

C. Tinjauan Tentang Anemia

1. Defenisi Anemia

a. Anemia merupakan suatu kondisi ibu dengan kadar

haemoglobin (Hb) <11 gr% pada trimester I dan III

sedangkan pada trimester II kadar haemoglobin <10,5 gr%.

Anemia kehamilan disebut “potentional danger to mother

and child” (Reni Yuli Astutik & Dwi Ertiana 2018).

b. Anemia merupakan suatu kondisi ibu dengan kadar

haemoglobin (Hb) dalam darahnya kurang dari 12gr%,

sedangkan anemia dalam kehamilan adalah kondisi ibu

dengan kadar haemoglobin dibawah 11gr% pada trimester I

dan III atau kadar < 10,5gr% pada trimester II (Manoe, &

Royadi. Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin

Makassar, 2018).

2. Etiologi Anemia

Anemia dalam kehamilan sebagian besar disebabkan oleh

kekurangan zat besi yang dikarenakan kurangnya masukan

unsur besi dalam makanan, gangguan reabsorbsi, gangguan

penggunaan, atau karena terlampau banyaknya zat besi keluar


35

dari badan, misalnya pada perdarahan (Reni Yuli Astutik & Dwi

Ertiana, 2018).

anemia merupakan suatu kumpulan gejala yang disebabkan

oleh bermacam-macam penyebab. Selain disebabkan oleh

defisiensi besi, kemungkinan dasar penyebab anemia

diantaranya adalah penghancuran sel darah merah yang

berlebihan dalam tubuh sebelum waktunya (hemolisis),

kehilangan darah atau perdarahan kronik, produksi sel darah

merah yang tidak optimal, gizi yang buruk misalnya pada

gangguan penyerapan protein dan zat besi oleh usus,

gangguan pembentukan eritrosit oleh sumsum tulang belakang

(Reni Yuli Astutik & Dwi Ertiana, 2018).

3. Patofisiologi Anemia

Peningkatan aliran darah dan volume darah terjadi selama

kehamilan, mulai 10-12 minggu umur kehamilan dan secara

progresif sampai dengan umur kehamilan 30-34 minggu. Pada

saat kehamilan, kebutuhan oksigen meningkat sehingga

produksi eritropoitin di ginjal juga meningkat. Akibatnya, sel

darah merah (eritrosit) meningkat sebanyak 20-30%. Namun

peningkatan ini tidak sebanding dengan penambahan voloume

plasma yang progresif, yaitu sebesar 40-45%, sehingga terjadi

proses hemodilusi (pengenceran darah) yang menyebabkan


36

penurunan konsentrasi Hb. Oleh sebab itu, resiko anemia

meningkat bersama dengan kehamilan, sehingga ibu hamil

membutuhkan zat besi 2x lipat guna memenuhi kebutuhan ibu

dan pertumbuhan janin (Roosleyin, 2016).

4. Klasifikasi Anemia

Pemeriksaan Hemoglobin secara rutin selama kehamilan

merupakan kegiatan yang umumnya dilakukan untuk

mendeteksi anemia.

a. Klasifikasi menurut Depkes RI (2015)

1) Tidak anemia : ≥ 11 gr%

2) Anemia : ≤ 11 gr%

b. Klasifikasi menurut WHO

1) Normal : ≥ 11gr%

2) Anemia ringan : 9-10 gr%

3) Anemia sedang : 7-8 gr%

4) Anemia berat : ≤ 7 gr%

c. Klasifikasi menurut Manuaba

1) Tidak anemia : Hb 11 gr%

2) Anemia ringan : Hb 9-10 gr%

3) Anemia sedang : Hb 7-8 gr%

4) Anemia berat : Hb ≤ 7 gr%


37

5. Tanda dan Gejala Anemia

Gejala dan tanda anemia adalah antara lain pusing, rasa lemah,

kulit pucat dan mudah pingsan (Purwoastuti, 2015).

a. Gejala

Gejala anemia dalam kehamilan yang lain menurut

American Pregnancy (2016) di antaranya adalah:

1) Kelahan

2) Kelemahan

3) Telinga berdengung

4) Sukar konsentrasi

5) Pernafasan pendek

6) Kulit pucat

7) Nyeri dada

8) Kepala terasa ringan

9) Tangan dan kaki terasa dingin

b. Tanda

Pucat pada kulit dan membran mukosa dapat dilihat dan

mungkin tampak pada telapak tangan dan konjungtiva pucat

meskipun tanda ini bersifat subjektif dan tidak dapat

diandalkan (Tarwoto, 2016).


38

6. Diagnosa Anemia dalam Kehamilan

Untuk menegakan diagnosis pada kehamilan dapat dilakukan

dengan anamneses. Pada anamnesa akan didapatkan keluhan

cepat lelah, sering pusing, mata berkunang-kunang, dan

keluhan mual muntah lebih hebat pada hamil muda.

Pemeriksaan dan pengawasan Hb dapat dilakukan dengan

menggunakan alat. Hasil pemeriksaan Hb dengan hasil dapat

digolongkan sebagai berikut:

a. Hb 11 gr% tidak anemia

b. Hb 9-10 gr% anemia ringan

c. Hb 7-8 gr% anemia sedang

d. Hb<7 gr % anemia berat

Pemeriksaan darah dilakukan minimal dua kali selama hamil,

yaitu pada trimester I dan trimester III. Dengan pertimbangan

bahwa sebagian besar ibu hamil mengalami anemia, maka

dilakukan pemberian preparat Fe sebanyak 90 tablet pada ibu

hamil dipuskesmas (Chindi Ardila, 2020).

7. Dampak anemia terhadap kehamilan dan janin

a. Anemia terhadap kehamilan: dapat terjadi abortus,

persalinan prematuritas, menghambat pertumbuhan janin

dan menyebabkan perdarahan serta syok (Astriana, Willy,

2017).
39

b. Pengaruh anemia terhadap janin: sekalipun tampaknya janin

mampu menyerap berbagai kebutuhan dari ibunya. Tetapi

anemia akan mengurangi kemampuan metabolisme tumbuh

sehingga menggangu pertumbuhan dan perkembangan

janin dalam Rahim akibat anemia dapat terjadi dalam

bentuk: abortus, kematian intra uteri, persalinan premature

tinggi, berat badan lahir rendah, kelahiran dengan anemia

dapat terjadi cacat bawaan bayi mudah tetap infeksi sampai

kematian prenatal,dan interngelinsia rendah (Astriana, Willy,

2017).

8. Pencegahan Anemia Pada Ibu Hamil

Menurut World Healt Organization (WHO) menganjurkan

dosis 60 mg/hari ditambah 200 mg asam folat, seluruhnya

berjumlah 250 tablet. Menurut KIA menetapkan pemberian

tablet SF minimal 90 tablet selama kehamilan diberikan sejak

trimester I kehamilan kemudian pada masa nifas 30 tablet

dengan dosis 50 mg/hari ditambah asam folat 0,25 mg/hari.

Gizi ibu hamil sebaiknya dari sumber zat besi yang cukup,

yaitu protein, sayur-sayuran yang banyak mengandung vitamin

dan mineral, misalnya kuning telur, kacang tanah, kedelai,

kacang merah, ikan segar, hati dan daging.


40

Untuk menghindari terjadinya anemia sebaiknya ibu hamil

melakukan pemeriksaan sebelum sehingga dapat diketahui

data-data dasar kesehatan calon ibu tersebut. Dalam

pemeriksaan disertai pemeriksaan laboratorium (Manuaba,

2013).

9. Penanganan Anemia

a. Anemia Ringan

Dengan kadar haemoglobin 9-10gr% masih dianggap ringan

sehingga hanya perlu diberikan kombinasi 60mg/hari zat

besi dengan 500 gr asam folat sekali sehari.

b. Anemia Sedang

Pengobatan dapat dimulai dengan preparat besi per ons 600

mg/hari-1000 mg/hari seperti sulfat faresus.

c. Anemia Berat

Pemberian preparat besi 60 mg dan asam folat 400 gr, 6

bulan selama hamil. Dilanjutkan sampai 3 bulan setelah ibu

hamil melahirkan. (Chindi Ardila, 2020).


41

D. Manajemen Asuhan Kebidanan

1. Pengertian Manajemen Asuhan Kebidanan

Manajemen kebidanan (Midwifery Management) adalah

pendekatan yang digunakan oleh bidan dalam menerapkan

metode pemecahan masalah secara sistematis, mulai dari

pengkajian, analisis data, diagnosa kebidanan, perencanaan,

penatalaksanaan dan evaluasi (Mudillah dkk, 2012)

2. Tahapan-tahapan Manajemen Asuhan Kebidanan

Proses dalam manajemen terdiri dari 7 langkah yaitu:

a. Langkah I : Pengumpulan Data Dasar

Adalah pengumpulan data dasar yang menyeluruh untuk

mengevaluasi ibu dan bayi baru lahir data dasar ini meliputi

pengkajian riwayat, pemeriksaan fisik sesuai indikasi,

meninjau kembali proses perkembangan keperawatan saat

ini atau catatan rumah sakit terdahulu dan meninjau kembali

data hasil laboratorium. Data dasar yang diperlukan adalah

semua data yang berasal dari sumber informasi yang

berkaitan dengan kondisi ibu dan bayi baru lahir.

b. Langkah II : Interpretasi Diagnosa atau Masalah Aktual

Adalah mengumpulkan data untuk kemudian di proses

menjadi masalah atau di identifikasi khusus. Kata masalah

dan diagnosa sama-sama digunakan karena beberapa


42

masalah tidak dapat di identifikasi sebagai sebuah diagnosa,

tetapi perlu dipertimbangkan dalam mengembangkan

rencana perawatan kesehatan yang menyeluruh.

c. Langkah III : Mengidentifikasi Diagnosa atau Masalah

Potensial

Adalah mengidentifikasi masalah dan diagnosa potensial

berdasarkan masalah dan diagnosa saat ini berkenaan

dengan tindakan antisipasi, pencegahan jika kemungkinan,

menunggu dengan waspada penuh, dan persiapan terhadap

keadaan yang mungkin muncul. Lamgkah ini sangat penting

dalam memberikan perawatan kesehatan yang aman.

d. Langkah IV : Mengidentifikasi dan Menetapkan

Kebutuhan yang Memerlukan Penanganan Segera

Adalah mencerminkan sifat kesinambungan proses

penatalaksanaan, yang tidak hanya dilakukan selama

perawatan primer atau kunjungan prental periodik, tetapi

juga saat bidan melakukan perawatan berkelanjutan.

Beberapa data mengidentifikasi situasi kegawatdaruratan

yang mengharuskan bidan mengambil tindakan secara

cepat.
43

e. Langkah V : Merencanakan Asuhan yang Komprehensif/

Menyeluruh

Adalah mengembangkan semua rencana keperawatan yang

menyeluruh ditentukan dengan mengacu pada hasil langkah

sebelumnya. Langkah ini merupakan perkembangan

masalah atau diagnosa yang diidentifikasi baik pada saat ini

maupun yang dapat di antisipasi serta perawatan kesehatan

yang dibutuhkan. Langkah ini dibutuhkan untuk melengkapi

data dasar. Sebuah rencana perawatan yang menyeluruh

yang tidak hanya melibatkan kondisi ibu atau bayi baru lahir

yang terlihat dengan masalah lain, tetapi juga

menggambarkan pentunjuk antisipasi bagi ibu dan orang tua

yang akan menjadi selanjutnya.

f. Langkah VI : Melaksanakan Perencanaan dan

Penatalaksanaan

Adalah melakukan rencana perawatan secara menyeluruh

langkah ini dapat dilakukan secara keseluruhan oleh bidan

atau dilakukan sebagian oleh ibu atau orang tua, bidan atau

anggota tim kesehatan lain. Apabila dapat melakukannya

sendiri, bidan bertanggungjawab untuk memastikan bahwa

imeplementasi benar-benar dilakukan.

g. Langkah VII : Evaluasi


44

Adalah evaluasi merupakan tindakan untuk memeriksa

apakah rencana perawatan yang dilakukan benar-benar

mencapai tujuan yaitu memenuhi kebutuhan ibu, seperti

diidentifikasi pada langkah kedua tentang masalah,

diagnose, maupun kebutuhan perawatan kesehatan.

Rencana tersebut menjadi efektif bila bidan

mengimplementasikan semua tindakan dalam rencana dan

menjadi tidak efektif bila tidak dimplementasikan.

(Helen Varney, 2007).

3. Pendokumentasian Hasil Asuhan Kebidanan

a. Data Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan

data klien melalui anamnesis sebagai langkah 1 varney.

b. Data Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik

laboratorium klien dan tes diagnostic lain yang dirumuskan

dalam data. Fokus untuk mendukung asuhan sebagai

langkah 1 varney.

c. Assessment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisa dan

interpretasi data subjektif dan objektif dalam suatu

identifikasi,
45

1) Diagnosa/masalah

2) Antisipasi diagnosa/masalah potensial

3) Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter,

konsultasi/kolaborasi dan rujukan sebagai langkah 2,3

dan 4 varney.

d. Planning/Perencanaan

Menggambarkan pendokumentasian dan perencanaan,

tindakan implementasi dan evaluasi berdasarkan sebagai

langkah 5,6 dan 7 varney.

(Sumber : Simatupang E.J, 2015).


46

Bagan 2.1 Alur Fikir Bidan


Alur Fikir Bidan Pencatat dan Asuhan Kebidanan

Proses manajemen pendokumentasian


kebidanan asuhan kebidanan

7 LANGKAH VARNEY 5 LANGKAH SOAP NOTES


(KOMPETENSI
BIDAN)
1. Pengumpulan data dasar Data Subjek (hasil
anamnesis
objektif
(pemeriksaan)
2. Interpretasi data : Assesment/diagnosis Assesment
diagnosis, masalah, (analisis dan
kebutuhan interpretasi data)
3. Identifikasi masalah atau a. Diagnosis dan
masalah potensial masalah
4. Identifikasi kebutuhan diagnosis
yang memerlukan b. Diagnosis dan
penanganan segera masalah
secara mandiri, konsultasi, potensial
atau kolaborasi c. Kebutuhan
segera
5. Rencana asuhan Planning Penatalaksanaan
a. Melengkapi data tes (dokumentasi,
diagnosis/laboratorium implementasi,
b. Pendidika/konseling dan evaluasi)
c. Rujukan a.Asuhan mandiri
d. Follow up b.Kolaborasi
6. Pelaksanaan Implementasi c.Tes diagnostik
7. Evaluasi Evaluasi atau tes
laboraturium
d.Konseling
e.Follow up
Sumber : Panduan Penyusunan Laporan Tugas Akhir. Universitas Mega Rezky,
2019.
BAB III

METODOLOGI PENGKAJIAN

A. Metode

Metode yang digunakan dalam pembuatan proposal adalah

studi kasus dengan melakukan teknik pendekatan manajemen

kebidanan yang menggambarkan alur pola pikir dan bidan bidan

bertindak dalam pengambilan keputusan klinis untuk mengatasi

masalah.

Teknik pendekatan yang digunakan adalah manajemen

kebidanan, yaitu proses pemecahan masalah yang digunakan

sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan temuan

keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk

mengambil suatu keputusan yang terfokus dari klien yang terdiri

dari 7 langkah yaitu pengumpulan data dasar, interpretasi data

dasar, identifikasi diagnosa atau masalah potensial,

mengidentifikasi dan menetapkan kebutuhan yang memerlukan

penanganan segera, merencanakan asuhan yang menyeluruh,

melakukan perencanaa dan evaluasi.

Manajemen kebidanan yaitu proses pemecahan masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pikiran dan

47
48

tindakan berdasarkan teori ilmiah, penemuan-penemuan dan

keterampilan dalam rangkaian atau tahapan yang logis untuk

pengambilan suatu keputusan yang berfokus pada klien. Metode

pendokumentasian yang digunakan dalam asuhan kebidanan

adalah SOAP yang meliputi subjektif, objektif, assessment dan

planning.

B. Tempat dan Waktu Pengkajian

1. Tempat Pengkajian

Pengkajian ini akan dilaksanakan di Puskesmas Antang

Perumnas Jl. Lasuloro Raya No.19, Bangkala, Kecamatan.

Manggala, Kota Makassar, Sulawesi Selatan. Kode pos 90234.

2. Waktu Pengkajian

Pengkajian ini akan dilakukan pada bulan Februari sampai

dengan bulan Juli 2021 di Puskesmas Antang Perumnas.

C. Objek Pengkajian

Objek dalam pengkajian ini adalah seorang ibu hamil yang

mengalami Anemia Ringan dan akan diberikan Asuhan Kebidanan

Antenatal Care di Puskemas Antang Perumnas.

D. Teknik Pengumpulan Data

1. Wawancara
49

Wawancara adalah suatu metode yang dipergunakan data,

dimana peneliti mendapat kan keterangan atau pendiri lisan dari

seseorang atau sasaran pengkajian, atau bercakap-cakap,

berhadapan muka dengan orang tersebut. Jadi, data tersebut

diperoleh langsung dari responden melalui suatu pertemuan atau

percakapan.

Pada kasus anemia ringan pada kehamilan wawancara

dilakukan untuk memperoleh data subjektif yang berkaitan

dengan kasus enemia ringan di Puskemas Antang Perumnas.

Data yang ditanya meliputi identitas pasien, keluhan utama,

riwayat kehamilan sekarang, riwayat kesehatan ibu, pola nutrisi

dan hidrasi, eliminasi, istirahat, seksual. Sehingga dari data

tersebut pengkaji dapat mengetahui salah satu faktor penyebab

terjadinya anemia ringan yang nantinya dapat membantu dalam

penegakan diagnosa.

2. Pemeriksaan Fisik dan Pemeriksaan Laboratorium

Pemeriksaan merupakan suatu rangkaian kegiatan yang

bertujuan untuk memperoleh data objektif klien sebenarnya,

yang dilakukan secara sistematis dan teliti sehingga didapatkan

hasil yang akurat. Pada kasus ini pemeriksaan dilakukan untuk

mendapatkan data objektif, adapun pemeriksaan yang dilakukan


50

terdiri dari pemeriksaan fisik lengkap dan laboratorium yaitu

pengecakan darah.

3. Observasi

Observasi adalah prosedur yang berencana, yang antara lain

meliputi, melihat dan mencatatat jumlah dan tarafaktifitas tertentu

yang ada hubungannya dengan masalah yang yang diteliti. Pada

kasus ini penulis melakukan observasi secara berkala terhadap

pasien minimal 24 jam hingga pasien diperbolehkan pulang oleh

dokter SPOG, untuk memantau perkembangan kondisi fisik dan

kebutuhan pasien.

4. Studi Dokumentasi

Teknik ini adalah cara mengumpulkan data melalui

peninggalan tertulis terutama berupa arsip. Studi dokumentasi ini

dilakukan melalui status pasien untuk mengkaji kondisi,

perkembangan atau tindakan dan keputusan klinik yang

terlewatkan. Status pasien ini sangat berguna untuk melihat

kondisi dan tindakan apa saja yang sudah diberikan kepada

pasien disaat penulis tidak melakukan observasi secara

langsung.
51

E. Etika Pengkajian

Dalam melakukan penelitian perlu mendapatkannya

rekomendasi dari institusi atau pihak lain dengan pengajuan

permohonan izin kepada institusi atau lembaga tempat penelitian.

Setelah mendapatkan persetujuan barulah melakukan pengkajian

dengan menekankan pada masalah etika yang meliputi (Efendi,

2016).

1. Informend Consent

Informed Consent adalah persetujuan bebas yang diberikan oleh

pasien tehadap suatu tindakan medis, setelah ia memperoleh

semua informasi yang penting mengenalsifat serta konsekuensi

tindakan tersebut. Informed Consent dibuat berdasarkan prinsip

autonomi, beneficentia dan nonmaleficentia, yang berakar pada

martabat manusia dimana otonomi dan integritas pribadi pasien

dilindungi dan dihormati.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan, maka pengkaji tidak akan

mencantumkan identitas (nama) tapi cukup dengan memberikan

kode pada masing-masing lembar tersebut.

3. Confidentiality (kerahasiaan)
52

Menjelaskan masing-masing responden yang akan dirahasiakan

dalam pengkajian. Kerahasiaan oleh pengkajian, hanya data

tertentu yang akan dilaporkan pada hasil riset. (aziz, 2016).


DAFTAR PUSTAKA

A.Maryam dan Yuniarti, “Buku ajar Askeb I Kehamilan, Penerbit Buku


Kebidanan EBC, Jakarta

Arisman, 2004, Manajemen Ilmu Gizi Dalam Keadaan Darurat

Bakta Made I, 2007, Hematologi Klinik Ringkas Cetakan Pertama, Jakarta:


EGC

Hidayat ratna, 2009, Asuhan Keperawatan pada Kehamilan Fisiologi dan


Patologis, Jakarta:Yayasan bina pustaka: Salemba Medika.

Jane Coad, 2007, Anatomi dan Fisiologi untuk Bidan cetakan pertama,
Jakarta: EGC.

Manuaba, ddk. 2010, Ilmu Kebidanan penyakit kandungan dan KB,


Jakarta: EGC.

Manuaba, ida ayu Chandranita, dkk. 2009, Obstetri Patologi, Jakarta:


EGC

Nurul Janna, 2012 “Buku Ajar Asuhan Kebidanan Kehamilan” Edisi


Yogyakarta: ANDI

Dinas kesehatan kota Makassar.2015.Profil Kesehatan Kota Makassar

Ratna hidayat, 2008. Ilmu kebidanan tentang anemia

Saifudin AB, 2008, Ilmu Kebidanan Edisi Keempat, Jakarta. Yayasan Bina
Pustaka Sarwono Prawihardjo

Wiknjosastro H, 2009. Ilmu Kebidanan Edisi Keempat cetakan kedua,


Jakarta: Yayasan Bina Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia. 2015. Data dan Informasi
2014 Pro-filKesehatan Indonesia. Jakarta.

Dinas Kesehatan Provinsi Sulawesi Selatan. 2015. Data Dinas Kesehatan


Provinsi Sulawesi Selatan2014. Dinas Kesehatan Provinsi
Sulawesi Selatan: Makassar.
FORMAT PENGKAJIAN

Nomor Register :

Tanggal Masuk : Pukul :

Tanggal Pengkajian : Pukul :

Nama Pengkaji :

STEP I IDENTIFIKASI DATA DASAR

A.IDENTITAS ISTRI / SUAMI

1. Nama :

2. Umur :

3. Suku :

4. Agama :

5. Pendidikan :

6. Pekerjaan :

7. Alamat :

8. Kawin berapa :

9. Lamanya kawin :

B.DATA BIOLOGIS / FISIOLOGIS

1. Keluhan utama

2. Riwayat keluhan utama

a. mulainya timbul :

b. sifat keluhan :
c. lokasi keluhan :

d. faktor predisposisi :

e. keluhan lain yang menyertai :

f. pengaruh keluhan terhadap fungsi tubuh :

g. usaha klien untuk mengatasi keluhan

3. riwayat kesehatan yang lalu

a. imunsasi yang diperoleh :

b. penyakit yang diderita :

c. riwayat opname (tgl/alasan) :

d. penyakit operasi :

e. riwayat utama :

f. riwayat transfusi darah ( tgl,alasan,reaksi) :

g. riwayat alergi (makanan ,obat,dll) :

h. ketergantungan terhadap sesuatu (rokok,obat,alchol) :

i. kebiasaan :

makanan khusus :

minuman khusus :

4. riwayat keluarga

a. genogram 3 generasi :

b. riwayat penyakit dalam keluarga :

5. riwayat obstetri

a. riwayat haid

menarche :
siklus haid :

lamanya haid:

perlangsungan haid :

kelainan haid :

b. GPA

c. Riwayat kehamilan ,persalinan dan nifas lalu :

6. Riwayat gynekologi

a. Tumor :

b. Operasi ginekologi :

7. Riwayat KB

a. Pernah ber KB :

b. Lamanya ber KB :

c. Jenis kontrasepsi :

8. Riwayat pola kegiatan sehari-hari

a. Pola nutrisi

Jenis makanan dan minuman :

Frekuensi :

Warna :

Jumlah yang dimunum :

Nafsu makan :

Setelah masuk RS:

b. Pola BAK /BAB

1.Kebiasaan BAK
Frekuensi :

Warna :

Jumlah :

Inkontinentia urine :

Setelah masuk RS :

c. Pola istirahat / tidur

1.kebiasaan tidur :

Tidur siang :

Tidur malam:

Istirahat :

Setelah masuk RS :

d. Personal hygine

1. Kebersihan kulit :

2. Kebersihan rambut:

3. Kbersihan gigi dan mulut :

4. Kebersihan genetalia :

5. Kebersihan pakaian :

6. Kuku tangan/kaki :

7. Setelah masuk :

e. Pola rekreasi/ olah raga

1. Kebiasanaan rekreasi

Jenis :

Frekuensi :
PEMERIKSAAN FISIK

1. Pemeriksaan umum :

a. Penampilan umum :

b. Kesadaran :

c. Ekspresi wajah :

d. Berat badan :

e. Tinggi badan :

2. Pemeriksaan tanda-tanda fital

a. tekanan darah :

b. pernapasan :

c. suhu :

d. nadi :

3. pemeriksaan obstetri

a. inspeksi

1) kepala

keadaan rambut :

kebersihan :

2) muka

ekspresi wajah :

pucat :

edema :

sianosis :

3) mata
Konjungtiva :

sklera :

kelopak mata :

4) mulut dan gigi

keadaan bibir :

keadaan sudut mulut :

keadaan gigi :

caries :

5) leher

pembesaran kelenjar gondok

6) payudara

Pembekakan :

kesimetrisan :

nyeri tekan :

kebersihan :

7) abdomen

kebersihan :

ada luka operasi :

pembesaran :

8) vulva dan perineum

kebersihan umum:

edema :

varices :
9) vagina

massa :

nyeri tekan :

10)tungkai bawah

Kesimetrisan :

Edema :

Varices :

refleks patella:

11).Anus

Haemoroid :

Edema :

b. palpasi

1) buah dada

Teraba massa

Nyeri tekan

2) abdomen

Massa

Ada kelainan

3) vulva/perineum

Nyeri tekan

4) ekstremitas

Edema

Varices nyeri/ tidak


c.auskultasi

1. bunyi jantung ibu

2. bunyi paru ibu

3. bunyi peristaltik

D.DATA PSIKOLOGIS

1. ekspresi wajah

2. adaptasi psikologis

3. harapan klien dan keluarga

4. pola interaksi

E.DATA SOSIAL

1. Ekspresi wajah

2. Hubungan dengan anak

3. Hubungan dengan tetangga/ lingkungan

F.DATA SPIRITUAL

Pelaksanaan ibadah

STEP 2 IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH AKTUAL

STEP 3 IDENTIFIKASI DIAGNOSA/MASALAH POTENSIAL

STEP 4 TINDAKAN SEGERA/KOLABORASI

STEP 5 MERENCANAKAN ASUHAN KEBIDANAN

STEP 6 MELAKSANAKAN TINDAKAN ASUHAN KEBIDANAN

STEP 7 MENGEVALUASI ASUHAN KEBIDANAN

Anda mungkin juga menyukai