Anda di halaman 1dari 33

LAPORAN KOMUNITAS LANJUTAN DI DUSUN

MANGEMPANG DESA MONCONGLOE

LAPPARA KEC. MONCONGLOE

KAB. MAROS

“KURANGNYA PENGETAHUAN IBU MENGENAI MENOPAUSE”

NAMA KELOMPOK 8

Anisa Fitri Arman : 18 3145 106 015


Juliana Umanahu : 18 3145 106 086
Martha Sarmpumpwain : 17 3145 106 096
Hera Safutri Viali : 17 3145 106 049

PROGRAM STUDI DIII KEBIDANAN FAKULTAS KEPERAWATAN


DAN KEBIDANAN UNIVERSITAS MEGAREZKY
2020

i
FORMAT PENGESAHAN

Judul / Pelaksana : Penyuluhan Tentang Menopause

Nama lengkap : Anisa Fitri Arman

Nim : 18 3145 106 015

Jabatan fungsional : Ketua Kelompok

Program : DIII Kebidanan

No Hp : 085396994020

AlamatSurel ( Email ) : anisafitriarman14@gmail.com

Namalengkap ( Anggota 1 ) : Juliana Umanahu

Nim : 18 3145 106 086

Program : DIII Kebidanan

No Hp : 085343697900

Alamat Surel ( Email ) : julyumanahu4@gmail.com

Nama lengkap ( Anggota 2 ) : Martha Sarmpumpuain

Nim : 18 3145 106 096

Program : DIII Kebidanan

No Hp : 081333022450

Alamat Surel (Email) : marthasarmpumpuain@gmail.com

Nama lengkap ( Anggota 3 ) : Hera Safutri Viali

Nim : 18 3145 106 049

Program : DIII Kebidanan

ii
No Hp : 085343767112

Alamat Surel ( Email ) : herasafutriviali031@gmail.com

Makassar , 03 Mei 2021

Mengetahui,

PemimbingInstitusi PemimbingLahan

Habiah Wardani, S.ST.,M.Keb Kepala Desa


NIDN : 09 040991 01

Ketua Prodi DIII Kebidanan

Fadjriah Ohorella, S.ST.,M.Kes.,M.Keb


NIDN : 09 170988

KATA PENGANTAR

iii
Assalamu‘alaikum Wr. Wb Puji syukur kehadirat Allah subahanahu wata’ala

yang melimpahkan berkah dan rahmat-Nya kepada kita semua sehingga laporan

komunitas mahasiswa kebidanan Universitas Megarezky Makassar dapat tersusun

dengan baik.

Adapun laporan ini merupakan petunjuk pelaksanaan praktik kebidanan

komunitas program study DIII Kebidanan Universitas Megaresky Makassar agar

praktik kebidanan komunitas dapat berjalan sesuai dengan program yang telah

ditentukan dalam kurikulum pemandu institusi yang didalamnya telah terperinci

kegiatan – kegitan praktik kebidanan komunitas sebagai acuan dari pada

kompetensi tenaga bidan profesional.

Demikian harapan kami agar laporan ini digunakan sesuai dengan harapan

dalam menunjang kesuksesan program praktik kebidanan komunitas, program

study DII Kebidanan Universitas Megarezky Makassar.

Makassar, 03 Mei 2021

Penulis

DAFTAR ISI

iv
SAMPUL DEPAN.............................................................................. i

FORMAT PENGESAHAN.................................................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................iv

DAFTAR ISI.......................................................................................v

DAFTAR TABEL................................................................................vii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................1

A. Latar Belakang..........................................................................1

B. Tujuan Praktik Kebidanan Komunitas......................................3

C. Manfaat Praktik Kebidanan Komunitas....................................4

BAB II TARGET DAN LUARAN.......................................................5

A. Target .......................................................................................5

B. Tahapan Kegiatan Penyuluhan................................................5

BAB III METODE PELAKSANAAN...................................................7

A. Tahap Pertama.........................................................................7

B. Tahap Kedua............................................................................7

C. Tahap Ketiga.............................................................................7

BAB IV PEMBAHASAN.....................................................................8

A. Pengkajian................................................................................8

B. Diagnosa Kebidanan.................................................................10

C. Perencaan Intervensi................................................................10

D. Menopause...............................................................................11

BAB V PENUTUP..............................................................................13

A. Kesimpulan...............................................................................13

v
B. Saran ........................................................................................13

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

vi
DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Tahapan Kegiatan Penyuluhan........................................................

vii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan kebidanan merupakan bagian integral dari pelayanan

kesehatan yang diarahkan untuk mewujudkan kesehatan keluarga yang

berkualitas pelayanan kebidanan merupakan layanan yang diberikan oleh

bidan sesuai dengan kewenangan yang diberikannya dengan maksud untuk

meningkatkan kesehatan ibu dan anak dalam rangka tercapainya keluarga

berkualitas bahagia dan sejahtera.

Komunitas ialah kelompok sosial yang ditentukan oleh batas –

batas wilayah dan merupakan pelayanan kebidanan professional yang

ditunjukan kepada masyarakat untuk mencapai promontif, preventif /

pencegahan penyakit, peningkatan kesehatan, menjamin keterjangkauan

pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dengan melibatkan individu,

keluarga, dan kelompok masyarakat sebagai mitra dalam perencanaan,

pelaksanan, dan evaluasi pelayanan kebidanan.

Mata kuliah Asuhan Kebidanan Komunitas termasuk pada Praktik

Kebidanan II kegawatdaruratan maternal yang bertujuan untuk

menerapkan asuhan kebidanan komunitas dengan menggerakan, dan

meningkatkan peran serta individu, keluarga dan kelompok masyarakat

sehingga semua kalangan ikut berperan aktif dalam rangka mencegah dan

meningkatkan derajat kesehatan mereka yang dilaksanakan di Dusun

Mangempang, Desa Moncongloe Lappara. Kecamatan Moncongloe.

1
Kegiatan yang dilakukan meliputi pengumpulan data dengan cara

wawancara,observasi dan survey lapangan secara langsung, kami

melakukan pengumpulan data dengan pendekatan langsung kepada

masyarakat. Setiap mahasiwa memiliki 3-4 KK binaan yang selanjutnya

akan dibina oleh mahasiswa terkait. Kegiatan berikutnya kami langsung

melakukan pengolahan data dengan cara mentabulasikan data tersebut ke

dalam kelompok-kelompok yang menjadi sasran utama kami yaitu

kesehatan ibu dan anak. Setelah kami mentabulasi kami mengumpulkan

beberapa masalah yang terdapat di komunitas tersebut, masalah yang kami

temukan selanjutnya kami prioritaskan dan kami berusaha untuk

menetukan akar permasalahan segingga apapun masalah yang ditrmukan

dapat dilaksanakan dengan melibatkan masyarakat itu sendiri yang

dijadikan fokus utama untuk menemukan kasus dari suatu penyakit

maupun kebersihan suatu keluarga agar tidak memperpanjang dampak dari

permasalahan tersebut sehingga tujuan dari kebidanan komunitas ini bisa

terwujud dengan sesuai yang diharapkan.

Maka dari itu kebidanan komunitas sangat diperlukan untuk

mengetahui permasalahan yang sedang terjadi di masyrakat agar dapat

diselesaikan berdasarkan prioritas dari masalah tersebut. Sehimgga dengan

diadakan kegitan praktik kerja lapangan ini, mahasiswa kebidanan dapat

belajar dan menemukan permasalahan yang terjadi di masyarakat,

kemudian melakukan pengkajian dan analisis data untuk menemukan

prioritas masalah, dan terakhir melakukan itervensi dan evaluasi

2
berdasarkan masalah prioritas tersebut. Adpun tujuan dalam praktik kerja

lapangan asuhan kebidanan kominitas ini iyalah pencegahan dan

peningkatan kesehatan masyrakat melalui pelayanan kebidanan langsung

terhadap individu, keluarga dan kelompok dalam kontes komunitas, kedua

perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat yang

mempengaruhi individu keluarga dan masyarakat.

B. TUJUAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

1. Tujuan Umum

Adapun tujuan dari praktik kebidanan komunitas ini secara umum

ialah untuk memberikan asuhan kebidanan komunitas kepada

masyarakat di Dusun Mangempang, Desa Moncongloe Lappara

Kecamatan Moncongloe.

2. Tujuan Khusus

a. Mengidentifikasi permasalahan kesehatan, melakukan pengkajian

dan analisis data untuk ada di masyarakat.

b. Mencari prioritas masalah dari setiap individu, keluarga ataupun

kelompok binaan dalam konteks komunitas

c. Melakukan pengkajian dan analisis data dari permasalahan yang

telah ditemukan.

d. Membuat rencana tindakan lanjut berdasarkan prioritas maslah.

e. Melakukan intervensi serta evaluasi dari masalah yang telah

ditemukan sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan

individu, kluarga maupun kelompok binaan.

3
C. MANFAAT PARAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS

Adapun manfaat dari praktek kerja lapangan in adalah :

1. Bagi mahasiswa untuk memberikan pembelajaran serta pengalaman

kepada mahasiswa kebidanan untuk dapat berinterkasi dengan

masyrakat yang selanjutnya dapat memeberikan pelayanan dan asuhan

kebidanan berdasarkan masalah yang ditemukan.

2. Bagi masyarakat setempat

a. Mendapatkan informasi serta pengetahuan mengenai permasalahan

yang terjadi pada dirinya keluarga maupun lingkungan

masayarakat.

b. Dapat berpatisipasi secara aktif dalam kegiatan praktik kerja

lapangan yang diadakan mahasiswa kebidanana.

3. Bagin institusi

a. Sebagai fasilitator dalam mengembangkan ilmu yang telah

diajarkan sehingga dapat diamalakan di masyarakat.

b. Menjadi wahana untuk menjadikan pembelajaran dan evaluasi

dalam konteks komunitas.

4
BAB II

TARGET DAN TAHAPAN KEGIATAN

A. TARGET

Kontribusi mendasar dari kegiatan ini adalah untuk memberi

pemahaman kepada ibu mengenai menopause.

B. TAHAPAN KEGIATAN PENYULUHAN

Tabel 2.1 Tahapan Kegiatan Penyuluhan

No Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta

1. 5 menit Pembukaan :

o   1. Penyampaian salam o   1. Membalas salam


o   2. Perkenalan o   2. Memperhatikan
o  3.Menjelaskan topik penyuluhan o   3. Memperhatikan
o   4. Menjelaskan tujuan o   4. Memperhatikan
o   5. Apersepsi o   5. Memperhatikan dan memberi respon
o   o  

2. 15 menit Penjelasan 1. 1. Memperhatiakan penjelasan dan


mencermati materi
1. Penyampaian materi
2. Menanyakan hal-hal yang belum jelas
a. Menjelaskan pengertian dan
pemahaman tentang menopause
b. Menjelaskan tentang gejala yang
menyertai
c. Menjelaskan perubahan yang terjadi
d. menjelaskan pengaturan gizi pada
menopause

5
3. 5 menit Evaluasi : Partisipasi aktif

Sesi tanya jawab:

M Memberikan pertanyaan lisan


(menanyakan kembali)

5 menit

4. Terminasi : o   Memperhatikan


o   Menjawab salam
o   1. Menyimpuklan hasil menyuluhan
o   2. Mengakhiri dengan salam

C. IMPLEMENTASI

Tanggal 30 April 2021, Jam 10.00 WITA

Kurangnya pengetahuan tentang menopause

Memberikan penyuluhan tentang Menopause pada ibu-ibu

Hasil : Ibu mengeti dengan penjelasan yang diberikan

BAB III

METODE PELAKSANAAN

6
A. TAHAP PERTAMA

Tahap pertama merupakan perencanaan kegiatan yang akan dilakukan.

Proses perencanaan meliputi identifikasi kebutuhan, identifikasi potensi

dan kelemahan yang ada, perorganisasia kegiatan. Perencanaan disusun

oleh tim kelompok komunitas lanjutan dan bekerja sama dengan kader dari

Desa setempat.

B. TAHAP KEDUA

Tahap kedua merupakan pelaksanaan kegiatan. Kegiatan dilaksanakan

bersama kader sesuai yang telah direncanakan. Sedangkan dosen

pembimbing akan bertindak sebagai fasilitator.

C. TAHAP KETIGA

Pada tahap ketiga, dilaksanakan kegiatan penyuluhan pada ibu yang

menjadi sasaran penyuluhan sesuai dengan perencanaan yang telah

direncanakan oleh kelompok komunitas lanjutan.

BAB IV

PEMBAHASAN DAN HASIL

7
A. Pengkajian
Pengkajian yang dilakukan di RT 001 menggunakan beberapa

tahap yang meliputi pengumpulan data, pengolahan data dan analisa.

Sebelum pengkajian, mahasiswi melakukan pendekatan kepada lurah

ketua RT 001 kader, dan masyarakat. Setelah hubungan interpersonal yang

baik terjalin antara mahasiswa dan masyarakat desa, maka dilanjutkan

dengan pengumpulan data dimulai dengan winshled survey, winshled

survey dilakukan oleh mahasiswa dibantu oleh kepala Desa, ketua RT, dan

Kader. Dalam kegiatan winshled survey ini mahasiswa berkeliling di RT

001 untuk mengidentifikasi adanya masalah kesehatan pada masyarakat.

Untuk melengkapi data, kemudian dilakukan pertemuan sekaligus

silahturahmi antara mahasiswa dan masyarakat desa dan didapatkan

kesepakatan untuk membentuk kelompok kerja kesehatan.

Proses pengumpulan data juga dilakukan dengan menggunakan

metode kuosioner pada kelompok balita, remaja, dewasa, lansia, dan

kesehatan lingkungan.

Pengumpulan data dengan metode kuesioner dilakukan pada

sampel sebanyak 10 Kepala Keluarga dengan melakukan pengkajian

berdasarkan konsep kebidanan komunitas. Pengkajian menggunkan sub

sistem yang terdiri dari pelayanan kesehatan, sosial, transformasi,

keaamanan, ekonomi, dan pendidikan serta beberapa pengkajian yang

berfokus pada kesehatan ibu hamil, nifas, bayi baru lahir dan KB, remaja,

lansia.

8
Dari hasil pengkajian yang dilakukan dengan winshled survey,

penyebaran kuesioner dapat diidentifikasi adanya beberapa faktor yang

sangat berpenaruh , antara lain :

1. Kekuatan

Dalam pelaksanaan pengkajian dan pengumpulan data di RT 001

mahasiswa mendapatkan dukungan dari kepala Desa, RT kader, dan

masyarakat desa hal ini terlihat dari peran aktif masyarakat dalam

mengsisi kuosioner yang dibagikan.

2. Kelemahan

Banyaknya jumlah warga RT 001, serta beberapa rumah

warga yang sering kosong atau dengan jumlah anggota keluarga yang

tidak lengkap dirumah menjadi kendala bagi mahasiswa untuk

mengkaji seluruh anggota keluarga. Hal ini menyebabkan pengkajian

tidak dapat dilakukan secara langsung anggota keluarga

3. Kesempatan

Adanya izin dari Kepala Desa, Ketua RT dan adanya kerja sama dengan

kader memudahkan mahasiswa untuk melengkapi data pengkajian.

Selain itu RT 001 jarang dilakukan implementasi dibidang kesehatan

secara langsung ke masyarakat (Seperti Penyuluhan Kesehatan)

sehingga masyarakat tampak antusias terhadap kegiatan yang dilakukan

oleh mahasiswa.

4. Ancaman

9
Jumlah anggota keluarga yang tidak lengkap karena adanya kesibukan

sehingga dibutuhkan metode khusus dalam pengumpulan data untuk

mendapatkan hasil yang dapat menggambarkan kondisi kesehatan

masyarakat di RT 001 yang sebenarnya.

B. Diagnosa Kebidanan

Setelah melakukan pengkajian data selama 3 hari mahasiswa

melakukan pengolahan data dan dilanjutkan dengan menganalisa data.

Berdasarkan hasil analisa data teridintifikasi masalah kebidanan komunitas

yang ditemukan di RT 001 Ibu yang Menopause ada 5 orang.

C. Perencanaan Intervensi

Setelah didapatkan satu msalah kebidanan komunitas yang

ditemukan di RT 001, masalah tersebut kemudian didiskusikan bersama

kader pada tanggal 29 April 2021 untuk memyusun kegiatan perencanaan

dan penanggung jawab setiap kegiatan. Selain itu , disepakati pula

prioritas masalah dari setiap masalah kebidanan komunitas yang akan di

intervensi.

Bentuk – bentuk kegiatan yang akan dilakukan meliputi

penyuluhan tentang menopause.

Pada tahap perencanaan dapat diidentifikasi faktor – faktor yang

mempengaruhi penyusunan rencana kegiatan untuk mengatasi masalah

kebidanan komunitas yang ada adapun faktor – faktor tersebut yaitu :

1. Kekuatan

10
Dukungan dan peran aktif kader, kepala desa, ketua RT dan

masyarakat menjadi salah satu kekuatan dalam penyusunan rencana

kebidanan. Di samping itu terdapat kesepakatan dari kader dan

masyarakat untuk mengatasi masalah kebidanan komunitas yang ada di

desa.

2. Kelemahan

Keterbats waktu dari masing – masing anggota dan masyarakat

mempengaruhi dalam penentuan jadwal pelaksanaan kegiatan

perencanaan / intervensi kebidanan komunitas sehingga kegiatan

perencanaan intervensi dilakukan tidak sesuai dengan prioritas masalah.

D. Menopause

1. Pengertian menopause

menopause adalah masa berhentinya haid secara alamiah yang biasanya

terjadi pada usia 45- 50 tahun, atau masa berhentinya haid sama sekali

selama 12 bulan berturut-turut. Kesiapan menghadapi menopause

menurut Dini (2002) mengkonsumsi makanan bergizi yaitu

mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang. Pemenuhan gizi yang

memadai akan sangat membantu dalam menghambat berbagai dampak

negatif menopause terhadap kinerja otak, mencegah kulit kering serta

berbagai penyakit lainnya.

Gizi seimbang adalah memenuhi kebutuhan gizi per harinya dengan

asupan zat±zat gizi makanan yang mengandung karbohidrat, protein,

lemak, vitamin, mineral, dan air. Kebutuhan gizi orang dewasa dengan

11
berat normal adalah sekitar 2000-2200 Kkal per hari. Dengan

pemenuhan gizi secara seimbang ini diharapkan seseorang tidak

kelebiahan atau kekurangan berat badan dan juga terjangkit suatu

penyakit seperti diabetes mellitus atau anemia. Apabila cukup

mengkonsumsi gzi seimbang, tidak diperlukan asupan gizi tertentu

untuk mencegah ganguan. Namun, tidak ada salahnya untuk

mengatispasi kebutuhan makanan yang di perlukan pada masa

menopause atau berhentinya hormon estrogen dalam tubuh.

2. Tanda –tanda menopause

a. Ketidak teraturan siklus haid

b. Gejolak rasa panas

c. Keluar keringat dimalam hari

d. Kekeringan vagina

e. Sulit tidur

f. Kerapuhan tulang

g. Badan menjadi gemuk

h. Linu dan nyeri otot sendi

i. Ingatan menurun

j. Kecemasan dan mudah tersinggung

k. Steress

l. Depresi

3. Perubahan pada menopause

12
a. Perubahan Fisik

Ada 2 gejala menopause yang khas yaitu: Hot flushes yaitu rasa panas

yang disertai warna kulit yang kemerahan terutama pada bagian tubuh

sebelah atas. Perspiration adalah keluarnya keringat yang sangat

banyak, dikatakan seperti orang yang baru kehujanan terjadi pada

malam hari, sering bersamaan dengan hot flushes.

Perubahan – perubahan pada organ – organ tubuh wanita sebagai

berikut:

1) Alat kelamin luar: atrofi dan gatal – gatal.

2) Vagina: sakit pada waktu senggama (dyspareunia), keputihan

bercampur darah dan vaginistis.

3) Kandung seni: sering kencing dan ngompol.

4) Rahim dan otot dasar panggul: prolaps.

5) Kulit dan selaput lendir: mengeriput, kering atau gatal, mudah

luka, rambut kering mudah rontok, mulut dan mata kering.

6) Payudara: mengecil, lembek dan menggantung.

7) Tulang: keropos ( osteoporosis ), nyeri punggung.

8) Sistem pembuluh darah: penumpukan lemak di dalam

pembuluh darah ( artherosklerosis ).

b. Perubahan Psikologis

13
Banyak gejala psikologis telah dihubungkan dengan menopause

termasuk depresi, kecemasan, kelelahan, labilitas emosional, mudah

marah ( iritabilitas ) dan insomnia. ( Happy, 1998: 17 ). Gejala

perubahan psikologi pada wanita menopause pada umumnya adalah:

rasa hati murung, hilang minat dan rasa senang, penurunan konsentrasi

pikiran dan perhatian, pengurangan rasa harga diri dan percaya, pikiran

perihal dosa dan diri tidak berguna, pandangan suram dan pesimistik

terhadap masa depan, gagasan atau tindakan mencederai diri / bunuh

diri

c. Perubahan Seksual

Perubahan seksual yang terjadi pada wanita menopause adalah:

gangguan libido atau gangguan hasrat seksual, rangsang seksual yang

terganggu pada wanita, orgasme yang terhambat, dyspareunia,

vaginismus

d. Perubahan Sosial

1) Klimakterium merupakan masa yang tidak dikehendaki oleh

wanita karena dengan berhentinya proses menstruasi, wanita

menopause menganggap telah kehilangan identitas

kewanitaannya.

2) Wanita menopause menganggap dirinya sebagai beban bagi

keluarga.

14
3) Wanita yang beraktifitas tinggi dalam lingkungan sosial pada

waktu mudanya bisa menjadi kurang aktif pada masa ini

karena rasa kurang percaya diri.

4) Dalam lingkungan pekerjaan, wanita pada masa ini sulit

diterima apalagi yang mengutamakan penampilan fisik.

5) Hubungan dengan anak dan suami yang semula dekat menjadi

jauh karena anak sudah punya kesibukan sendiri serta suami

kurangmemperhatikan perubahan tersebut.

4. Pemenuhan gizi pada Menopause

Untuk membantu Usia Lanjut dan Menopause menyadari akan

pentingnya pengaturan makanan dengan gizi seimbang, dibawah ini

beberapa pesan yang perlu diperhatikan :

a. Makanlah aneka ragam makanan

b. Makanlah makanan untuk memenuhi kecukupan energy

c. Batasi konsumsi lemak dan minyak sampai seperempat dari

kecukupan energy.

d. Makanlah makanan sumber zat besi

e. Biasakan makan pagi

f. Minumlah air bersih, aman yang cukup jumlahnya

g. Lakukan kegiatan fisik dan olahraga secara teratur

15
5. Anjuran Mengonsumsi Makanan Pada Masa

ZAT GIZI ANJURAN

KarbohidratMakanlah karbohidrat kompleks, seperti biji-bijian utuh

(whole Grain), roti dan pasta (makaroni atau spageti), kacang-kacangan,

nasi, sayurandanbuah-buahan.kurangi menggunakan gula dan makanan

yang mengandung banyak gula.makanlah lebih banyak makanan yang

kaya akan serat.

Protein Kurangi konsumsi protein anda hingga tidak melebihi 15 %

dari jumlah kalori anda dapatkan lebih banyak protein dari sumber-

sumber nabati dan kurangi sumber-sumber hewani.

Lemak Kurangi jumlah konsumsi lemak anda hingga tidak

melebihi 25-30 % dari jumlah konsumsi kalori anda.seiring anda

menguragi jumlah konsumsi lemak tingkatkan rasio “ lemak yang baik”

(tak jenuh ganda) dan kurangi “lemak yang buruk” (jenuh)

Vitamin dan mineral Makanlah berbagai macam sayuran dan

buah-buahan setiap hari. Susu, prosuk susu, brokoli dan sayuran

berdaun hijau adalah sumber kalsium.

6. Cara Mengatasi

Makanlah makanan yang rendah lemak. Banyak makan sayuran, buah,

biji-bijian. Vitamin, mineral dan serat dalam makanan itu akan

membantu pencernaan Dan metabolisme tubuh. Berpikirlah bahwa

menopause itu sesuatu yang wajar

16
Komunikasikan masalah dengan suami, berbagai perubahan maupun

gangguan fisik-psikis-sosial yang dirasakan perlu diketahui suami.

Mengurangi konsumsi kopi, teh, minuman soda, dan alcohol;Minuman

ini banyak mengandung kafein yang dapat memperlambat penyerapan

kalsium.

Menghindari rokok;Merokok dapat menyebabkan terjadinya menopause

lebih awal dan memudahkan kita terkena osteoporosis. Terlibat dalam

aktivitas-aktivitas keagamaan-sosial.

Dan yang paling penting adalah tingkatkan ibadah, dekatkan diri pada

Allah SWT, yang akan memperkaya kehidupan ruhani dan menyadari

sepenuhnya bila tujuan hidup ini untuk mengabdi pada Allah SWT.

17
BAB V

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Kegiatan praktik komunitas di Dusun Mangempang,Desa

Moncongloe Lappara , Kecamatan Moncongloe telah dilakukan selama 2

minggu. Kegiatan praktik komunitas lanjutan diawali dengan pendekatan

melalui kader kemudian melakukan pendataan pada 10 KK. Dengan

menggunakan metode penyuluhan dengan metode tatap muka. Hasil

pengkajian ini mendapatkan satu masalah yang harus di selesaikan yaitu

tentang Menopause

Proses komunitas lanjutan yang dilakasanakan mahasiwa

kebidanan meliputi : pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi.

Mahasiswa melibatkan kader untuk melakukan pendataan.

B. SARAN

Semoga dengan melakukan penyuluhan ini Ibu mampu memahami tentang

apa itu menopause. Tiap kader bisa menjadi perwakilan untuk melaporkan

masalah kesehatan yang ada di masyarakat ke tingkat yang lebih tinggi

( Puskesmas ) kemudian adanya sosialisasi pada masyarakat mengenai

peran kader salah satunya promosi kesehatan..

18
DAFTAR PUSTAKA

Fairus martini dkk.2017.buku saku gizi dan kesehatan reproduksi.Jakarta.EGC

Mawaddah dan Fitriani. 2017. Praktek Kebidanan Komunitas,


http://fitrianimawaddah.blogspot.com, diakses tanggal 13 januari 2017

Safitra dan Ahid. 2017. Komunitas., http://id.scribd.com diakses tanggal 21 sepetember


2017.

19
SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

JUDUL : MANUPAUSE

WAKTU DAN TEMPAT :

Waktu : Jumat, 30 April 2021

Pukul : 09.00 WITA

Tempat : Desa Moncongloe Lappara

SASARAN : Mayarakat Desa Moncongloe

METODE : Ceramah

Media : Leaflet

PEMBAHASAN

1. Pengertin Menopause

Menopause adalah berhentinya masa kesuburan dan masa

reproduksi wanita yang ditandai dengan berhentinya masa menstruasi

atau siklus bulanan seiring bertambahnya usia dan penurunan hormon.

Menopause dalam bahasa biologis merupakan akhir dari siklus

kehidupan menstruasi seorang wanita yang terjadi di pertengahan usia

empat puluh tahun keatas. Selama masa transisi ini, ovarium mulai

20
melemah sehingga tingkat gairah seksual pun semakin menurun secara

alami dari hormon esterogen dan progesteron.

2. Periode menopause

a. Pra Menopause

Dimulai pada rentang usia 40 tahun.

b. Menopause

Umumnya wanita akan mengalami menopause pada usia 45-50

tahun.

c. Pasca menopause

Terjadi pada usia diatas 60-65 tahun.

3. Gejala menopause

a. Gejolak panas

b. Sakit atau nyeri kepala

c. Keluar keringat dimalam hari

d. Sesak nafas

e. Sulit tidur

f. Kedinginan

g. Cepat lelah

h. Linu dan nyeri otot sendi

i. Kelebihan berat badan

j. Kecemasan dan mudah tersinggung

k. Depresi

21
4. Cara mengatasi keluhan menopause

a. Pemberian obat yang bersifat menggantikan fungsi hormon

estrogen.

b. Mengkonsumsi vitamin.

c. Olahraga yang cukup.

d. Makan dengan menu seimbang dan sesuai kebutuhan.

e. Pemberian kompres hangat

5. Perubahan yang terjadi saat menopaus

a. Perubahan organ reproduksi

b. Perubahan hormone

c. Perubahan fisik

d. Perubahan emosi

e. Perubahan kulit

f. Perubahan pada mulut

g. Perubahan pada indera perasaan

22
LAMPIRAN

23
24
25
26

Anda mungkin juga menyukai