Anda di halaman 1dari 104

LAPORAN DESIMINASI AWAL

LAPORAN PRAKTIK KEBIDANAN KOMUNITAS DI PUSKESMAS


SUNGAI TARAB I WILAYAH BINAAN JORONG KUMANGO UTARA
NAGARI KUMANGO KECAMATAN SUNGAI TARAB

Disusun Oleh :

Kelompok

Nama NIM
1. INDRIWATI IKHWAN 22100461590114
2. LAILA FAUZI 2210046159011901139
3. YASMIATI 221004615901145
4. YENNY 221004615901146

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI BIDAN


FAKULTAS KEBIDANAN INSTITUT KESEHATAN
PRIMA NUSANTARA BUKITTINGGI
TAHUN 2023
FORMAT LEMBAR PERSETUJUAN LAPORAN DESIMINASI AWAL

Laporan Desiminasi Awal Praktik Kebidanan Komunitas di Puskesmas Sungai


Tarab I Pada Jorong Kumango Utara , Kenagarian Kumango, Kecamatan Sungai
Tarab Kabupaten Danah Datar, telah disahkan oleh pembimbing klinik dan
pembimbing pendidik pada

Hari / Tanggal : Jum’at 15 - 23 Desember 2023


Tempat : Jorong Kimango Utara

Menyetujui,

Pembimbing Akademik Pembimbing Lahan

Wiwit Fetrisi, S.ST,M.Keb Savianti, S.Tr.Keb


NIDN.1006028801 NIP.1975028 2006042009

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahirabbil’aalamiin segala puji syukur kami panjatkan kehadirat


Allah SWT, atas segala karunia dan ridha-Nya, sehingga Laporan Stase
Komunitas Pelayanan Kebidanan pada Program Pendidikan Profesi Program Studi
Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Kebidanan Universitas Prima Nusantara
Bukittinggi selesai disusun.
Laporan Stase Komunitas ini digunakan sebagai syarat dalam pelaksanaan
praktik kebidanan. Laporan Stase Komunitas ini diharapkan dapat memberikan
manfaat pada kami dalam memahami kompetensi yang harus dipenuhi selama
praktik profesi.
Laporan komunitas ini menjelaskan tentang tujuan pembelajaran,
kompetensi mahasiswi yang harus dicapai, strategi praktik klinik, metode
pembelajaran, peraturan dan evaluasi pembelajaran.
Terimakasih kami sampaikan kepada semua pihak yang telah
berkontribusi dalam penyusunan laporan Praktek Komunitas ini. Demi mendekati
kesempurnaan laporam Komunitas di waktu yang akan datang, kami
mengharapkan masukan, kritik dan saran.

Sungai Tarab, Januari 2024

Penulis

3
DAFTAR ISI

Format Lembar Persetujuan Laporan Desiminasi Awal.....................................................ii


Kata Pengantar...................................................................................................................iii
Daftar Isi............................................................................................................................iv
Bab I Pendahuluan..............................................................................................................1
A. Latar Belakang..............................................................................................................
B. Tujuan Umum Dan Khusus..........................................................................................
C. Manfaat.........................................................................................................................
Bab II Pengkajian................................................................................................................
A. Profil Puskesmas..........................................................................................................
B. Profil Wilayah Binaan Praktik Komunitas...................................................................
C. Analisis Swot Wilayah Binaan.....................................................................................
D. Diagram Layang...........................................................................................................
E. Identifikasi Masalah Wilayah Binaan...........................................................................
F. Prioritas Masalah..........................................................................................................
G. Penentuan Penyebab Masalah......................................................................................
Bab III Perencanaan.............................................................................................................
A. Pengorganisasian..........................................................................................................
B. Perencanaan Kegiatan...................................................................................................

4
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi
dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan
untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di
masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit atau
institusi. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan dari
pelayanan yang diberikan dirumah sakit dalam upaya menyelamatkan ibu dan
bayi dalam proses kelahiran. Bidan komunitas mempunyai pengetahuan yang luas
dalam segala aspek dalam kehamilan dan persalinan karena tugasnya adalah
bersama-sama perempuan sebagai partner untuk menerima secara positif
pengalaman proses kehamilan dan persalinan, serta mendukung keluarga agar
dapat mengambil keputusan atau pilihan secara individual berdasarkan informasi
yang telah diberikan.(LUSIANA EL SINTA 2017)
Dalam komunitas terdapat kumpulan individu yang membentuk keluarga
atau kelompok masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan untuk
mewujudkan keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera. Atas dasar hal tersebut,
maka sasaran kebidanan komunitas, adalah Ibu : masa pra nikah/calon ibu, ibu
hamil. ibu bersalin, ibu nifas/menyusui, ibu dalam masa interval, menopause,
Anak : meningkatkan kesehatan bayi dalam kandungan, bayi, balita, pra sekolah,
Keluarga : nuclear family (suami, anak) dan ekstended family (keluarga besar,
kakek, nenek, Kelompok penduduk : kelompok penduduk daerah kumuh, daerah
terisolasi, daerah yang tidak terjangkau ; Masyarakat : masyarakat desa,
kelurahan, dalam batas wilayah kerja.

1
Sebagai bidan komunitas, dalam menjalankan tugas merupakan komponen
dan bagian dari masyarakat desa dimana ia bertugas. Selain dituntut dapat
memberikan asuhan bermutu tinggi dan komprehensif, seorang bidan harus dapat
mengenal masyarakat sesuai budaya setempat dengan sebaik-baiknya,
mengadakan pendekatan dan bekerjasama dalam memberikan pelayanan,
sehingga masyarakat dapat menyadari masalah kesehatan yang dihadapi serta ikut
secara aktif dalam menanggulangi masalah kesehatan baik untuk individu mereka
sendiri maupun keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Bidan yang bekerja di komunitas membutuhkan suatu kemitraan yang
berguna untuk pengambilan keputusan secara kolaboratif dalam rangka
meningkatkan kesehatan dan memecahkan masalah-masalah kesehatan ibu dan
anak. Program kemitraan komunitas mencakup konsep pemberdayaan dan
pengembangan komunitas. Unsur yang penting dalam menjalin jaringan kerja di
komunitas adalah sensitivitas terhadap aspek kultural, yang berarti bahwa
pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan persepsi masyarakat. Beberapa
jaringan kerja bidan di komunitas yaitu puskesmas/ puskesmas pembantu,
polindes, posyandu, BPS, rumah pasien, dasa wisma, PKK. Di puskesmas bidan
sebagai anggota tim bidan diharapkan dapat mengenali kegiatan yang akan
dilakukan, mengenali dan menguasai fungsi dan tugas masing-masing. Selalu
berkomunikasi dengan pimpinan dan anggota lainnya, memberi dan menerima
saran serta turut bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan tim dan hasilnya.
Dalam hal ini peran tenaga kesehatan dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat sangatlah penting termasuk Bidan. Bidan sebagai salah satu petugas
kesehatan tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan di tempat pelayanan
kesehatan tetapi pada masyarakat yang dinamakan kebidanan komunitas.
Kebidanan komunitas adalah suatu area praktik bidan yang dilaksanakan diluar
institusi pelayanan kesehatan, di wilayah tertentu dengan menggunakan
pendekatan proses/manajemen kebidanan atau pendekatan pemecahan masalah.
Salah satu kompetensi yang harus dicapai mahasiswa Program Profesi
adalah mampu mengaplikasikan pembelajaran asuhan kebidanan komunitas pada
tatanan nyata di Puskesmas dan wilayah binaan yang menjadi tanggung jawabnya

2
sehingga dapat ikut berperan dalam program pemberdayaan keluarga dan
masyarakat khususnya dalam bidang KIA-KB. Berdasarkan hal tersebut,
mahasiswa melaksanakan kegiatan praktik asuhan kebidanan komunitas di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab I yaitu di Jorong Kumango Utara, Nagari
Kumango, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera
Barat mulai tanggal 15 Desember 2023.
B. Tujuan Umum Dan Khusus
1. Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas di Puskesmas Sungai
Tarab I yaitu di Jorong Kumango Utara, Nagari Kumango, Kecamatan Sungai
Tarab, Kabupaten Tanah Datar.
2. Tujuan Khusus
a. Mengikuti dan melaksanakan kegiatan pelayanan Puskesmas Sungai Tarab
I
b. Mengidentifikasi profil wilayah kerja Nagari Sungai Tarab I
c. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah di Unit Poli KIA-KB
Puskesmas Sungai Tarab I berdasarkan analisis Strenght, Weakness,
Opportunity, dan Threat (SWOT).
d. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah kesehatan ibu dan anak di
Jorong Kumango Utara, Kenagarian Kumango, Kecamatan Sungai Tarab,
wilayah kerja Jorong Kumango Utara, Nagari Kumango, Puskesmas
Sungai Tarab I menggunakan analisis Strenght, Weakness, Opportunity,
dan Threat (SWOT).
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Tercapainya pengalaman dan peningkatan pengetahuan tentang pelayanan
asuhan kebidanan komunitas di Puskesmas Sungai Tarab I
b. Dapat mengaplikasikan konsep kebidanan komunitas secara nyata pada
tatanan masyarakat.
c. Dapat mengelola suatu daerah binaan dan mengimplementasikan asuhan
komunitas disuatu wilayah binaan.

3
d. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat.
e. Meningkatkan ketrampilan komunikasi, kemandirian, dan hubungan
interpersonal.
2. Bagi Institusi Pendidikan
a. Membantu memenuhi tugas institusi pendidikan dalam mendidik dan
melatih mahasiswa Program Profesi Bidan Universitas Prima Nusantara
Bukittinggi dalam mencapai kompetensi Manajemen Pelayanan
Kesehatan.
b. Sebagai bahan penilaian atau tolak ukur evaluasi pendidikan Program
Profesi Bidan Universitas Prima Nusantara Bukittinggi di bidang
manajemen pelayanan kebidanan komunitas.
c. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model
praktik kebidanan komunitas selanjutnya.
3. Bagi Puskesmas Sungai Tarab I
a. Membantu Puskesmas dalam mengidentifikasi masalah dan kasus risiko di
wilayah binaan khususnya pada kesehatan ibu dan anak.
b. Membantu kegiatan berupa pelayanan kesehatan perorangan maupun
masyarakat yang ada di dalam dan di luar gedung Puskesmas.
4. Bagi Masyarakat
a. Mendapatkan kesempatan untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan
yang ada di masyarakat.
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatan wilayah tempat tinggal
dan mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
5. Waktu, Tempat, dan Peserta
Waktu : Tanggal 15 s/d 30 Desember 23
Tempat : Jorong Kumango Utara Nagari Kumango Kecamatan Sungai
Tarab Kabupaten Tanah datar

4
Peserta : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas
Kebidanan Universitas Prima Nusantara Bukittinggi yang
berjumlah 4 orang

5
BAB II
PENGKAJIAN
A. Profil Puskesmas
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) dari Dinas
Kesehatan yang berperan sebagai penyelenggara dari tugas teknis operasional
Dinas Kesehatan dan merupakan ujung tombak pembangunan Kesehatan di
daerah. UPTD Puskesmas Sungai Tarab I merupakan salah satu unit pelaksana
tugas kerja Dinas Kesehatan Tanah Datar yang memiliki wilayah kerja di
Kecamatan Sungai Tarab. UPTD Puskesmas Sungai Tarab I memiliki tanggung
jawab upaya kesehatan di bidang promotif, pereventif, kuratif dan rehabilatif
dengan wilayah kerja terdiri dari 5 Nagari yang merupakan sebagian dari
Kecamatan Sungai Tarab. Fungsi dari UPTD Puskesmas Sungai Tarab adalah
sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga menuju masayarakat yang mandiri dan sehat serta pusat
pelayanan strata I (pelayanan tingkat dasar).
1. Gambaran Umum Puskesmas Sungai Tarab I
UPTD Puskesmas Sungai Tarab I adalah salah satu dari puskesmas
yang ada di Kabupaten Tanah Datar, terletak di Wilayah Kecamatan Sungai
Tarab, dengan luas wilayah kerja kurang lebih 30,42 km2, terdiri dari 5 Nagari
dan 16 Jorong yang merupakan dataran rendah dan perbukitan. dari 5 Nagari
Tersebut di antaranya:
a. Nagari Rao-rao
1) Jorong pandiang andiko
2) Jorong balerong bunta
3) Jorong carano batirai
4) Jorong lumbung bapereng
b. Nagari Kumango
1) Jorong kumango utara
2) Jorong kumango selatan
c. Nagari Koto Baru
1) Jorong sarasah
2) Jorong air menembus batu

1
3) Jorong bujang juaro
d. Nagari Pasie Laweh
1) Babbussalam
2) Tanjuang lado
3) Lurah ampang
4) Talang dasun
e. Nagari Koto Tuo
1) Pamatang tinggi
2) Koto tuo
3) Babussalam
Sebagian besar Jorong dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Jarak UPT Puskesmas Sungai Tarab I dengan pusat kota + 10 Km dan +15
menit dengan kendaraan. Sementara jorong terjauh dari UPT Puskesmas
Sungai Tarab I berjarak + 3 Km.

Gambar 1.1

Peta Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Tarab I

Dari gambar peta diatas tampak batas-batas wilayah kerja UPTD


Puskesmas Sungai Tarab I yaitu :

a. Sebelah utara berbatas dengan Kecamatan Salimpaung


b. Sebelah Selatan berbatas dengan wilayah kerja puskesmas Sungai Tarab
II

2
c. Sebelah Barat berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab II
d. Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Salimpaung

2. Visi, Misi, Motto, Tata Nilai dan Kebijakan Mutu Puskesmas Sungai
Tarab I
Program dan indikasi kegiatan dalam pembanguan kesehatan
ditujukan upaya pencapaian visi dan misi UPTD Puskesmas Sungai Tarab I
yang dapat memberikan kontribusi kepada pencapaian visi dan misi Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar. Program dan kegiatan prioritas yang
terakomodir di setiap lini pelayanan dapat diharapkan mampu mencerminkan
pelayanan kesehatan secara komprehensif, efektif, efisien dapat diakses
dengan mudah dan terjangkau masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sungai Sungai Tarab I khususnya, sehingga dapat memberikan kepuasan
terhadap para pengguna jasa Puskesmas. Prioritas pelayanan kesehatan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan kepada kelompok rentan seperti lansia, ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, disabilitas, kasus gawat darurat dan lain-
lain.
a. Visi
Adapun Visi dari Puskesmas Sungai Tarab I yaitu“Menjadikan
masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab I mandiri untuk
hidup sehat”
b. Misi
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat agar mampu secara mandiri untuk hidup sehat.
2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna,merata,bermutu dan berkeadilan.
3) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkunganya dengan pemeriksaan kesehatan yang
terkoordinasi.
4) Menjadikan Puskesmas sebagai pusat pengembangan dan
pembangunan kesehatan melalui kerjasama lintas sektor terkait
c. Motto
“ Kesehatan Anda Prioritas Utama Kami”

3
d. Tata nilai
“ SEMANGAT“
1) Senyum
2) Empati
3) Mandiri
4) Amanah
5) Nyaman
6) Giat
7) Adil
8) Terampil
e. Kebijakan Mutu
1) Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan
penanggung jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program
mutu/kinerja Puskesmas dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2) Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan
Program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di
seluruh jajaran puskesmas.
3) Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKM
disepakati bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan
kepada masyarakat
4) Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan
pelayanan disusun secara bersama dan dituangkan dalam pedoman
mutu dan kinerja
5) Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan
visi, misi, dan tujuan Puskesmas
6) Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Penanggung
jawab Manajemen Mutu.
7) Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja
manajemen, perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan mutu
pelayanan klinis.

4
8) Perencanaan mutu/kinerja manajemen

3. Keadaan Penduduk
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data proyeksi penduduk BPS Kab. Tanah Datar
tahun 2023, penduduk wilayah Puskesmas Sungai Tarab I berjumlah
10301 jiwa. Diklasifikasikan menurut jenis kelamin, dari total tersebut
terdapat 5565 jiwa laki-laki dan 4.736 jiwa perempuan serta Jumlah
Kepala Keluarga 2837 KK.
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Menurut Nagari dan sebarammya
di Puskesmas Sungai Tarab I

Laki- Perempua
NO NAGARI Jumlah
Laki n

1 Rao-Rao 1250 1630 2.880


2 Kumango 1320 746 2066
3 Pasir Lawas 1675 1257 2.950
4 Koto Tuo 734 522 1.256
5 Koto Baru 586 563 1031

Berdasarkan tabel di atas terlihat bahwa kepadatan penduduk


dinagari Kumango menduduki posisi ke 3 setelah nagari Rao- Rao .
b. Sosial Ekonomi
Penduduk di wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Tarab I
mayoritas beragama Islam. Mata pencarian penduduk beraneka ragam,
mulai dari bertani, buruh, pedagang, wiraswasta, pegawai swasta, pegawai
negeri, POLRI, TNI dan lain-lain. Aktifitas perekonomian dalam
lingkungan menengah ke bawah, juga berjalan sangat dinamis.

5
4. Sarana Kesehatan
a. Peralatan dan Sarana Kesehatan
Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kesehatan,
Puskesmas Sungai Sariak telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan
dalam gedung seperti pada tabel berikut :
Tabel 2.3
Fasilitas Pelayanan dan Ruangan Puskesmas Sungai Tarab I
Tahun 2023

No RUANGAN Jumlah
2022
1 Ruang Pendaftaran dan Informasi 1
2 Ruang Rekam Medik 1
3 Ruang Tunggu 1
4 Ruang Pelayanan PemeriksaanUmum 1
5 Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi dan 1
mulut
6 Ruang Pelayanan Ibu 1
7 Ruang Pelayanan Anak 1
8 Ruang Pelayanan Lansia 1
9 Ruang Pelayanan KB 1
10 Ruang Pelayanan Imunisasi 1
11 Ruang Laboratorium 1
12 Ruang Menyusui 1
13 Ruang Pelayanan TB Paru 1
14 Ruang Apotik 1
15 Ruang Gizi 1
16 Ruang Kepala Puskesmas
17 Ruang Tata Usaha 1
18 Ruang Admin 1
19 Ruang Gudang Farmasi 1
20 Ruang Keuangan 1
21 Ruang Aula 1
22 Gudang Umum 1
23 Ruang Promkes dan Kesling 1
24 Ruangan Tindakan dan IGD 1
25 Ruangan PONED 1
26 Ruangan USG
27 Rawatan Umum 1
6
28 Rawatan Pasca Salin 1
29 Mushola 1
30 Dapur 1
b. Sarana Penunjang
Dalam kegiatan pelayanan dan program, Puskesmas Sungai Tarab
Ididukung oleh sarana penunjang seperti berikut:
Tabel 2. 4
Sarana Penunjang di Puskesmas Sungai Tarab I Tahun 2023
No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah

A Sarana Non Medik

1 Ambulance 2

2 Sepeda Motor 6

B Sarana Penunjang

1 Komputer 9

2 Laptop 10

3 Lemar Pendingin besar/kecil 3

4 Frezeer 3

5 Telepon 1

6 TV besar/kecil 1

7 Sofa 1

8 Lemari kaca 8

9 Meja 21

10 Kursi roda 1

11 Kursi putar freezer 1

12 Sterilisator listrik 3

13 AC 6

7
14 Rak TV 1

15 Apar 1

16 Tempat tidur periksa 10

17 Proyektor 2

c. Jaringan dan Jejaring Fasilitas Kesehatan Di Wilayah Kerja


Berdasarkan Permenkes 75 tahun 2014 tentang Puskesmas,
disebutkan bahwa Puskesmas memiliki Jejaring dan jaringan yang berada
di wilayah kerja Puskesmas. Pengertian jejaring adalah Jejaring fasilitas
terdiri atas klinik, rumah sakit, apotek, laboratorium, dan fasilitas
pelayanan kesehatan lainnya (diluar organisasi puskesmas).Adapun
jaringan dan jejaring fasilitas kesehatan di wilayah kerja Puskesmas
Sungai Tarab I tahun 2023 dapat dilihat pada tabel berikut ini:
Tabel 2.5
Jejaring dan Jaringan Fasilitas Kesehatan di Wilayah Kerja
Puskesmas Sungai Tarab I Tahun 2023
No Jejaring dan Jaringan Fasilitas Kesehatan Jumlah
1 Rumah Sakit 0
2 Klinik 1
3 Puskesmas Pembantu (Pustu) 2
4 Polindes 0
5 Poskesri 3
6 Praktek Dokter Umum 2
7 Praktek Dokter Gigi 1
8 Praktek Mandiri Bidan 12

5. Akses Pelayanan Kesehatan


a. Kunjungan Rawat Jalan
Kunjungan rawat jalan baik kasus baru ataupun kasus lama di
Puskemas Sungai Tarab I tahun 2023 adalah sebanyak 8.108 orang.
Kunjungan umum sebanyak 1.428 orang, Kunjungan BPJS sebanyak
6.680 orang, Kunjungan luar gedung sebanyak 4.992 orang, sehingga
Total Kunjungan sebanyak 8.108 orang dengan Visit Rate 675.

8
b. Sepuluh besar penyakit Terbanyak Rawat Jalan
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun
prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian
penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga
berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Data
penyakit diperoleh dari Puskesmas yang melakukan pelayanan kesehatan
Berdasarkan laporan yang terhimpun selama tahun 2023,
didapatkan bahwa jumlah kunjungan rawat jalan terbanyak adalah kasus
Common Cold. Berikut 10 besar penyakit terbanyak pada pasien rawat
jalan di Puskemas Sungai Sungai Tarab I tahun 2023 dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2.6
Sepuluh besar penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan
di Puskemas Sungai Tarab I Tahun 2023
No Diagnosa L P Total
1 ISPA 568 535 1103
2 Hipertensi 507 539 1046
3 Common Cold 550 557 1107
4 Gastritis 359 425 784
5 Reumatic Arthritis 410 474 884
6 Asma Bronchial 306 388 694
7 PPOK 104 88 192
8 Gout 153 160 313
9 Dermatitis 174 270 444
10 Diabetes Militus 295 277 572

6. Upaya Kesehatan Bersumber daya Masyarakat (UKBM)


Dalam rangka meningkatkan cakupan pelayanan kesehatan kepada
masyarakat berbagai upaya dilakukan diantaranya dengan memanfaatkan
potensi dan sumber daya yang ada di masyarakat. Upaya kesehatan
bersumber daya masyarakat (UKBM) diantaranya adalah Posyandu, Posbindu

9
dan lain sebagainya. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang
paling di kenal di masyarakat.
Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan
penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu
dikelompokan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya,
Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri.

Jumlah posyandu di Wilayah Puskemas Sungai Tarab I Tahun 2023


sebanyak 22. Berikut Distribusi Posyandu menurut Nagari di wilayak Kerja
Puskesmas Sungai Tarab I tahun 2023
Tabel 2.3
Distribusi Posyandu menurut Nagari di wilayak Kerja Puskesmas
Sungai Tarab I Tahun 2023
Jumlah Jlh STRATA
No Nagari Posyand Kader Pratama Madya Purnam Mandiri
u a
1 Rao-Rao 8 40 0 8 0 0
2 Pasia Laweh 7 35 0 7 0 0
3 Kumango 3 15 0 3 0 0
4 Koto Tuo 2 10 0 2 0 0
5 Koto Baru 2 10 0 2 0 0

Strata posyandu di 5 Nagari wilayah kerja UPT Puskesmas Sungai Tarab


I. Dari 22 Posyandu, semuanya baru berstrata Madya
Posbindu PTM merupakan peran serta masyarakat dalam melakukan
kegiatan deteksi dini dan pemantauan faktor risiko PTM Utama yang
dilaksanakan secara terpadu, rutin, dan periodik. Tujuan Posbindu PTM
adalah meningkatkan peran serta masyarakat dalam pencegahan dan
penemuan dini faktor risiko PTM. Melalui Posbindu PTM, dapat sesegeranya
dilakukan pencegahan faktor risiko PTM sehingga kejadian PTM di
masyarakat dapat ditekan. Adapun Posbindu PTM di Wilayah kerja
Puskesmas Sungai Tarab I berjumalah 6 Posbindu.

10
7. Sumber Daya Kesehatan
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan
tingkat pertama, Puskesmas Sungai Tarab I telah dilengkapi dengan sarana
dan prasarana yang memadai dan didukung oleh tenaga dokter umum, dokter
gigi, ahli kesehatan masyarakat, bidan, perawat, ATLM, ahli gizi dan
apoteker.

Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu unsur terpenting


dalam organisasi. Suatu organisasi dapat berjalan dengan baik jika memiliki
SDM yang komepeten. SDM Kesehatan yang memiliki kompetensi tentu
akan menunjang keberhasilan pelaksanaan kegiatan, program, dan pelayanan
kesehatan. Jenis dan jumlah tenaga di Puskesmas Sungai Tarab I tahun 2023
sebanyak 30 orang. Adapun jenis dan jumlah SDM di Puskesmas Sungai
Tarab I Tahun 2023 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 2.7
Jumlah SDM di Puskesmas Sungai Tarab I Tahun 2023
No Jenis SDM Jumlah Status Pegawai Ket

PNS Non PPPK


PNS

1 Dokter Umum 2 2 - - Profesi

2 Dokter Gigi 1 1 - - Profesi

3 Sarjana 1 - 1 - S1
KesMas

4 Perawat

DIII 4 2 1 1 D III

Ners 4 4 - - Profesi

5 Bidan

11
DIII 3 2 - 1 DIII

DIV 4 4 - - DIV
Profesi
Profesi - - - -

6 Bidan Desa 5 5 - - D III

7 Apoteker 1 1 - - Profesi

8 Asisten 1 1 - - D III
Apoteker

9 Perawat Gigi 1 1 - - S1

10 Tenaga Gizi 1 - 1 - D III

1 1 - - S1

11 Tenaga ATLM 1 1 - - D III

12 Kesling 2 2 - - D III

13 RM dan adm 1 1 - - D III


umum

14 Akuntan 1 - 1 - S1

15 Sopir 1 1 - - SMA
Ambulance

16 Kebersihan 1 - 1 - SD

17 Keamanan - - - - -

Jumlah

No Jenis SDM Jumlah Status Pegawai Ket

PNS Non PPPK

12
PNS

1 Dokter Umum 2 2 - - Profesi

2 Dokter Gigi 1 1 - - Profesi

3 Sarjana 1 - 1 - S1
KesMas

4 Perawat

DIII 4 2 1 1 D III

Ners 4 4 - - Profesi

5 Bidan

DIII 3 2 - 1 DIII

DIV 4 4 - - DIV
Profesi
Profesi - - - -

6 Bidan Desa 5 5 - - D III

7 Apoteker 1 1 - - Profesi

8 Asisten 1 1 - - D III
Apoteker

9 Perawat Gigi 1 1 - - S1

10 Tenaga Gizi 1 - 1 - D III

1 1 - - S1

11 Tenaga ATLM 1 1 - - D III

12 Kesling 2 2 - - D III

13 RM dan adm 1 1 - - D III

13
umum

14 Akuntan 1 - 1 - S1

15 Sopir 1 1 - - SMA
Ambulance

16 Kebersihan 1 - 1 - SD

17 Keamanan - - - - -

Jumlah

Sedangkan menurut jenjang pendidikan, jumlah sarjana sebanyak 3


orang, DIII sebanyak 18 orang, dan SLTA/sederajat sebanyak 1 orang.

Tabel 2.8
Data Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Sungai Tarab I
No Jenjang Pendidikan Jumlah

1 Profesi 7

2 Sarjana 3

3 Diploma III 18

4 SLTA/Sederajat 1

5 SD 1

Jumlah 30

Menurut Statu Kepegawaian, jumlah pegawai yang PNS sebanyak


47 orang, Tenaga Kontrak 11 orang dan tenaga pengabdian sebanyak 11
orang.

14
Tabel 2.9
Data Pegawai Puskesmas Sungai Tarab I berdasarkan status
kepegawaian
Status Kepegawaian Jumlah (orang)

1. PNS 32

2. Tenaga Kontrak 3

3. PPPK 2

Jumlah 32 orang

Menurut Golongan dalam tingkatan kepegawaian, dari 37


PNS di Puskesmas Sungai Tarab I 4 orang Golongan IV, 23 orang
Golongan III, 7 orang Golongan II.

Tabel 2.10
Data Pegawai Puskesmas Sungai Tarab I berdasarkan Golongan
No. Golongan Jumlah (orang)

1. Golongan IV 4

2. Golongan III 23

3. Golongan II 7

4. Pegawai Non PNS 5

Jumlah 37 orang

8. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus dikeluarkan
untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan
yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pembiayaan kesehatan ini memegang peranan sangat penting dalam
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di Puskesmas Sungai Tarab I.
Dalam membicarakan pembiayaan kesehatan yang penting adalah
bagaimana memanfaatkan biaya tersebut secara efektif dan efisien baik

15
ditinjau dari aspek ekonomi maupun sosial dengan tujuan dapat dinikmati
oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian suatu
pembiayaan kesehatan dikatakan baik, bila jumlahnya mencukupi untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dengan penyebaran
dana sesuai kebutuhan serta pemanfaatan yang diatur secara seksama,
sehingga tidak terjadi peningkatan biaya yang berlebihan.

16
9. Struktur Organisasi

STRUKTUR ORGANISASI UPT


PUSKESMAS SUNGAI TARAB I
KEPALA UPT PUSKESMAS
dr. Jonefi KEPALA SUB BAGIAN TU
JABATAN FUNGSIONAL Nurtawati Ilham, AMKL

PJ UKM ESENSIAL & PJ UKM PJ UKP, KEFARMASIAN, PJ JARINGAN PELY.PUSK & PJ BANGUNAN SARANA PJ MUTU
PERKESMAS PENGEMBANGAN LABORATORIUM JEJARING PUSKESMAS PRASARANA & PERALATAN Savianti, S.Tr.Keb
dr. Puti Mayangsari Adrimas

KOORD PROMKES & UKS KOORD PELY, KES GIGI KOORD PUSTU PASIE LAWEH
Neola Arsyad, SKM MASYARAKAT KOORD PEL PEM UMUM Lina Nofrita, A.Md.Kep
drg. Putri Yanti, SN dr. Puti Mayangsari Adrimas
KOORD KESLING KOORD PUSKEL
KOORD YANKESTRAD KOORD PEL KESGILUT
Nurtawati Ilham, AMKL Rinto
Rahma Fitri Asmar drg. Putri Yanti, SN
KOORD KESGA UKM KOORD POSKESRI
PELAYANAN KESORGA KOORD PEL KESGA UKP
Hj. Indriwati Ikhwan, S.ST
KOORD GIZI UKM KOORD POSKESRI KUMANGO
KOORD PELAYANAN KOORD PEL GAWAT DARURAT
Sri Utari, S.Gz Dessy Yanti, A.Md.Keb
KES LAINNYA Ns. Lina Sariani, S.Kep
KOORD P2P KOORD POSKESRI LURAH AMPANG
KOORD PEL GIZI UKP
Ns. Rina Oktavia, S.Kep Yulizarni, A.Md.Keb
Sri Utari, S.Gz
KOORD POSKESRI TALANG DASUN
KOORD PERKESMAS KOORD PEL PERSALINAN Syafrinayeni, A.Md.Keb
Ns. Rina Oktavia, S.Kep Arniwati, S.Tr.Keb
KOORD POSKESRI KOTO TUO
KOORD PEL LABOR Yenita Suryani,A.Md.Keb

17
Sebagai satu bentuk organisasi, UPT Puskesmas Sungai Tarab I
memiliki stuktur organisasi yang jelas dan mengacu pada Struktur Organisasi
Tata Kerja (SOTK) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar. Struktur
organisasi tersebut terdiri dari:
1. Unsur Pimpinan : Kepala Puskemas
2. Unsur Pembantu Pimpinan : Unit Ketatausahaan
3. Unsur Fungsional : Disebut juga unit fungsional, karena terdiri
dari tenaga/pegawai dalam jabatan
fungsional.
Jumlah unit tergantung pada kegiatan, jumlah tenaga dan fasilitas
yang ada. Untuk memudahkan koordinasi semua unit dikelompokkan dalam
dua kelompok besar, yaitu Unit Pelayanan Medik dan Unit Pelayanan
Kesehatan Masyarakat. Masing-masing kelompok di atur oleh seorang
Koordinator.
Kepala Puskesmas berfungsi memimpin, mengawasi dan
melaksanakan koordinasi kegiatan Puskesmas yang dapat dilakukan dalam
jabatan struktural dan jabatan fungsional. Dalam melaksanakan tugas,
Kepala Puskesmas wajib menetapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi dalam lingkungan Puskesmas maupun dengan satuan organisasi
di luar lingkungan Puskesmas.
Unit Ketatausahaan bertugas mengurus bidang kepegawaian,
administrasi, keuangan, perlengkapan serta pencatatan dan pelaporan.
Masing-masing bagian dipertanggungjawabkan kepada satu orang petugas,
di bawah koordinasi satu orang Kepala Tata Usaha.

18
B. Profil Wilayah Binaan Praktik Komunitas
1. Identitas Wilayah Binaan
Nama Binaan Wilayah : Jorong kumango utara
Lokasi : Kumango Utara, Nagari Kumango, Kecamatan
Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar
Luas wilayah : 1,75 km2
a. Orbitasi
Jarak dari pusat pemerintah kecamatan : 5 km
Jarak dari pusat pemerintah kabupaten : 14 km
Jarak dari pusat pemerintah provinsi : 120 km
Jarak dari ibu kota negara : 925 km
b. Prestasi yang pernah diraih : Tidak ada
c. Administrasi Kependudukan
1) Jumlah KK : 218 KK
2) Jumlah Penduduk
Laki-laki : 392 jiwa
Perempuan : 374 jiwa
Total : 766 jiwa
3) Jumlah Penduduk Menurut Agama
Islam : 766 jiwa
d. Kelembagaan Masyarakat
1) Jumlah : 1 jorong
2) Jumlah Kader Posyandu : 5 orang
3) Jumlah Tim Penggerak PKK : 2 orang
4) Jumlah Kader Kesling : 2 orang
5) Majelis Taklim : 1 kelompok

19
2. Struktur Organisasi Wilayah Binaan
Bagan 2.1
Struktur Pemerintah Nagari Kumango

Wali Nagari
Iis Zamora
Putra, S.pd

SekRi
Leni Kemala Sari,
Kasi Kasi Kasi Kessos S.T
Pemerintah Kesejahteraan Meli Aniza
Taufik Veby Davitra,
Hidayad S.Kom

Kaur Kaur Umum


Keuangan Putri Rahmi
Fitri Dewi Novriani

Kepala Jorong Kepala Jorong


Kumango selatan Kumango Utara
Alza Hendri Afrizal

3. Batas Wilayah
Batasan Wilayah Joronh Nagari Sungai Sariak dapat dilihat sebagai
berikut:
a. Sebelah Utara : Jorong Pandiang Andiko, Nagari Rao-Rao
b. Sebelah Selatan : Jorong kumang selatan, Nagari Kumango
c. Sebelah Timur : Kecamatan salimpauang
d. Sebelah Barat : Jorong Kumango selatan, Nagari kumango

20
4. Sarana Prasarana dan Kegiatan
a. Sarana Umum
Kantor jorong : 1 unit
Masjid : 1 unit
Mushola : 3 unit
SD : 1 unit
TK : 1 unit
PAUD : 1 unit
Madrasah/SMP : 1 unit
Lapangan Bola Kaki : 1 unit
Lapangan Volli : 0 unit
b. Sarana kesehatan
Poskesri : 0 unit
Posbindu : 1 unit
Pos Lansia : 1 unit
Posyandu : 1 unit
Kelas Ibu Hamil : 1 unit
c. Prasarana
Jembatan : 1
5. Identifikasi Wilayah Binaan Dengan Metode Participatory Rural
Appraisal (PRA)’
Untuk memperoleh data identifikasi wilayah binaan, kelompok
menggunakan metode Participatory Rural Apprasial (PRA) yang dilakukan
pada:

Waktu : Jumat, 15 Desember 2023


Tempat : Kantor Wali Nagari Kumango, Kecamatan Sungai Tarab
PRA dilakukan untuk mengkaji data umum dan data kesehatan
menggunakan metode wawancara semi struktural menggunakan formulir
pengkajian atau kuisioner, kalender musim, diagram venn, dan
mapping/pemetaan wilayah jorong kumango Utara Nagari Kumango

21
Kecamatan Sungai Tarab , Kabupaten Tanah Datar. Pengumpulan data
dilakukan oleh mahasiswa dalam kurun waktu 3 hari yaitu tanggal 21 s/d
23 Desember 2023.
a. Pemetaan Wilayah (Mapping)
Pemetaan merupakan salah satu metode pengkajian PRA yang
menggambarkan kondisi wilayah (nagari dan korong) bersama masyarakat
dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam menyampaikan data-
data yang penting beserta sebarannya di wilayah tersebut. Pada pengkajian
ini, data diperoleh dari diskusi bersama tokoh masyarakat Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten
Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Berikut adalah peta wilayah
kerja Jorong Kumango Utara Nagari Kumango.

Gambar 2.5
Peta Wilayah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Kecamatan Sungai Tarab

Lokasi Jorong Kumango Utara berada pada daerah dataran Tinggi


yang Jarang Penduduk. Jorong Kumango Utara berbatasan dengan berikut:
batas utara: Jorong Pandiang Andiko Nagari Rao Rao, batas barat: Jorong
Kumango Selatan, batas selatan: Jorong Kumango Selatan dan batas
timur: Kecamatan Salimpaung , Fasilitas yang tersedia pada Jorong
Kumango Utara adalah kantor wali korong dan Musola.

22
Berikut gambaran Mapping wilayah Jorong Kumango Utara
Nagari Kumago Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar
Provinsi Sumatera Barat.

Gambar 2.6
Mapping Wilayah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Kecamatan Sungai Tarab
b. Kalender Musim

Jorong Kumango Utara Nagari Kumango Kecamatan Sungai Tarab


Kabupaten Tanah Datar Provinsi Sumatera Barat. Teknik ini dapat
dilakukan untuk memberi informasi tentang periode penting selama
setahun yang mempengaruhi kondisi sosial ekonomi masyarakat dan untuk
mengidentifikasi periode yang sesuai untuk melaksanakan suatu kegiatan.

Gambar 2.7
Kalender Musim Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Kecamatan Sungai Tarab

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa musim hujan terjadi pada


bulan September sampai bulan Februari. Pada musim hujan sering
ditemukan warga yang mengalami batuk pilek dan demam, sedangkan
pada musim kemarau terjadi pada bulan Juni dan Juli, ditemukan adanya
penyakit yang menyertai batuk dan demam

23
6. Data Demografis
Hasil identifikasi Jorong Kumango Utara Nagari Kumango,
Kecamatan Sungai Tarab periode 15-30 Desember 2023 ditemukan data
kependudukan yaitu 218 KK. Pengkajian dilakukan selama lima belas hari
mulai tanggal 15-30 Desember 2023 dengan mendatangi rumah warga Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango melalui metode wawancara menggunakan
form pengkajian Dari hasil pengkajian didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Data Umum
Data Pengkajian Penduduk Jorong Kumango Utara Nagari Kumango

Jumlah KK

Terkaji
46% Tidak terkaji

54%

Gambar 2.8
Data KK Terkaji Dengan Kategori Penduduk Asli dan Musiman
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Berdasarkan gambar diatas pada Jorong Kumango Utara Nagari
Kumango didapatkan 100 KK yang merupakan penduduk asli dan tidak
ada penduduk musiman dari jumlah KK yang terkaji. Pada Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango terdapat 118 KK yang tidak terkaji.
Dikarenakan pada saat dilakukan survey wilayah binaan keluarga tidak
ada yang menolak untuk dilakukan pengkajian. Keluarga mempunyai
waktu untuk dilakukan pengkajian selama waktu survey berlangsung dan
keluarga berada di tempat selama pengkajian.

24
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin

Jorong Kumango Utara


Laki-Laki Perempuan perempuan dan Laki-laki

119

77

57 61
49
42 42 38 38
36
29
20 22 20 21 23
18 20
7 3 10

<1 th 1-5 th 6-10 th 11-18 th 19-49 th 50-60 th > 60

Gambar 2.9
Distribusi Penduduk Terkaji Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa jumlah


penduduk Jorong Kumango Utara Nagari Kumango sebanyak 376 jiwa
yang terdiri dari 186 jiwa penduduk berjenis kelamin laki-laki dan 190
jiwa penduduk berjenis kelamin perempuan. Jumlah penduduk
terbanyak berada pada rentang usia 19 sampai dengan 49 tahun yaitu
sebanyak 119 jiwa. Hal ini menunjukkan bahwa penduduk dalam
kategori usia reproduksi aktif yang memiliki potensi kemampuan kerja
produktif, sehingga dapat memberikan keuntungan jika penduduk pada
rentang usia tersebut memiliki pekerjaan dan menghasilkan pendapatan
bagi keluarga. Usia reproduktif aktif berjenis kelamin perempuan yaitu
42 jiwa. Namun apabila penduduk dengan usia reproduktif aktif ini
tidak menjalankan tugas produksi secara aktif, maka dapat memberikan
beban tambah bagi ekonomi dan kesejahteraan keluarga.

25
2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama

Agama
400
350
300
250
200 376 agama

150
100
50
0 0
0
islam 0
kristen
hindu
budha

Gambar 2.10
Distribusi Penduduk Terkaji Berdasarkan Agama di Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa penduduk di
wilayah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango seluruhnya memeluk
agama islam sebanyak 100 KK (100%).

3) Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku


suku

250
200
150
suku
100, 100%
100
50
0 0
minang
jawa

Gambar 2.11

Distribusi Penduduk Berdasarkan Suku di Jorong Kumango


Utara Nagari Kumango

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa KK di


Jorong Kumango Utara Nagari Kumango mayoritas bersuku Minang
sebanyak 100 KK (100%).

26
4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Terakhir

Pendidikan Terakkhir
Kepala KK

35
33

23

1 1
Tidak tamat SD SD SMP SMA DIII S1

Gambar 2.12

Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Terakhir di


Jorong Kumango Utara Nagari Kumango

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa dari 100


KK di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango mayoritas memiliki
pendidikan terakhir SMP sebanyak 35 KK

27
5) Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan

KK
40

35

30

25
KK
20

15

10

0
Petani PNS Wiraswasta pedagang Buruh honorer

Gambar 2.13

Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan Jorong Kumango


Utara Nagari Kumango

Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa dari 100 KK


penduduk di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango, mayoritas
masyarakat laki-laki bekerja sebagai Petani.

b. Data Kesehatan
1) Data Tempat Berobat Penduduk Terkaji di Jorong Kumango Utara
Nagari Kumango
Tempat berobat

6%
6%

FasKes
Non Faskes
Tidak Berobat

88%

Gambar 2.16

Data Tempat Berobat Penduduk Terkaji di Jorong Kumango


Utara Nagari Kumango

28
Berdasarkan gambar diatas didapatkan bahwa dari 34
Penduduk yang sakit memilih tempat berobat di Kumango Utara,
didapat 30 jiwa (88%) penduduk berobat ke fasilitas kesehatan,
sebanyak 2 Jiwa (6%) berobat kenon faskes, serta 2 Jiwa (6%) tidak
berobat

2) Data Pembiayaan Kesehatan Penduduk Terkaji di Jorong Kumango Utara

Pembiayaan

17%

BPJS
Umum

83%

Gambar 2.17
Data Pembiayaan Terkaji di Jorong Kumango Utara

Berdasarkan gambar diatas didapatkan bahwa dari 376


jiwa Jorong Kumango utara yang terkaji mayoritas penduduk
menggunakan BPJS sebanyak 312 jiwa (83%)

29
3) Data Kesehatan Penduduk Terkaji Dalam 1 Tahun Terakhir di
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango

Status Kes

350
300
250
Status Kes
200
342, 91 %
150
100 34, 9%

50
0

Sehat
Sakit

Gambar 2.18

Data Kesehatan Penduduk Terkaji Dalam 1 Tahun Terakhir di


Jorong Kumango Utara

Berdasarkan gambar diatas didapatkan bahwa dari 342 jiwa


penduduk Jorong Kumango Utara, mayoritas penduduk sebanyak
342 jiwa (91 %) dalam kondisi sehat dan 34 jiwa (9%) dalam
keadaan pernah/sedang mengalami kondisi sakit dalam kurun waktu
1 tahun.

4) Jenis Penyakit yang Pernah atau Sedang diderita penduduk terkaji


dalam 1 Tahun Terakhir di Jorong kumango Utara

Penyakit yg pernah diderita


25
21
20

15
Penyakit dalam 1 th

10
4
5 3

0
Degeneratif
Menular
Ispa

30
Gambar 2.19
Data Jenis Penyakit yang Pernah atau Sedang diderita penduduk
terkaji dalam 1 Tahun Terakhir Jorong Kumango Utara Nagari
Kumango

Gambar di atas menunjukkan gambaran jenis penyakit yang


pernah atau sedang diderita oleh penduduk Jorong Kumango Utara
Nagari Kumango dalam 1 tahun terakhir. Penyakit terbanyak yang
terjadi di wilayah Jorong Kumango Utara yakni penyakit Ispa,
sebanyak 21 jiwa (75%).

5) Jumlah Kematian Penduduk Terkaji dalam 1 Tahun Terakhir di


Wilayah Jorong Kumango Utara
Dalam satu tahun terakhir, tidak ditemukan adanya data
kematian yang disebabkan karena masalah penyakit degeneratif dan
tidak ada data kematian bayi, serta data kematian balita dalam kurung
waktu 1 tahun terakhir di wilayah Jorong Kumango Utara

c. Data Kehamilan
Jumlah ibu hamil yang terdata di Jorong kumango Utara berjumlah
12 ibu hamil. Berikut data Ibu hamil yang terkaji sebagai berikut:

Ibu Hamil
6

4
Ibu Hamil
3

0
TM 1 TM 2 TM 3

Gambar 2.20
Data Ibu hamil Di Jorong Kumango Utara

31
Gambar diatas menunjukan jumlah ibu hamil di Kumango Utara
Trimester I sebanyak 2 orang, Timester II sebanyak 5 orang, dan
Trimeater III sebanyak 5 orang.
1) Ibu Hamil dengan KEK

Ibu hamil dengan KEK

17%

Ya
Tidak

83%

Gambar diatas menunjukan jumlah Ibu Hamil dengan KEK


di Jorong Kumango Utara ditemukan 2 ibu hamil (17%) dan tidak
KEK sebanyak 10 orang (83%).
2) Ibu hamil dengan Anemia

Ibu hamil dengan Anemia

17%

ya
tidak

83%

Gambar diatas menunjukan jumlah Ibu Hamil dengan


Anemia di Jorong Kumango Utara ditemukan 2 ibu hamil (17%)
dan tidak anemia sebanyak 10 orang (83%).
d. Data Ibu Nifas
Jumlah ibu Nifas yang terdata di Jorong kumango Utara berjumlah
2 ibu Nifas. Berikut data Ibu Nifas yang terkaji sebagai berikut:

32
Ibu Nifas
1.2

0.8
Ibu Nifas
0.6

0.4

0.2

0
KF1 KF2 KF3

Gambar 2.21

Data Ibu Nifas Di Jorong Kumango Utara

Gambar diatas menunjukan jumlah ibu nifas di Kumango Utara


ditemukan kunjungan nifas Hari pertama 1 orang dan Kunjungan Nifas
hari ke-3 sebanyak 1 orang.

e. Data Neonatus (0-28 hari)


Jumlah neonates yang terdata sebanyak 2 orang di jorong Kumango
Utara

Neonatal
1.2

0.8
Neonatal
0.6

0.4

0.2

0
KN 1 KN 2 KN 3

Gambar 2.22
Data Neonatal Di Jorong Kumango Utara

33
Gambar diatas menunjukan jumlah Neonatus di Kumango Utara
ditemukan kunjungan Neonatal 2 senyak 1 bayi dan Kunjungan Neonatal 3
sebanyak 1 bayi yang ter data.
f. Data Bayi (29 hari-11 bulan 29 hari)
1) Jumlah bayi di kumango Utara Nagari kumango

Bayi

5
4.5
4
3.5 Bayi
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Laki-laki Perempuan

Gambar 2.21
Jumlah Bayi di Wilayah Jorong Kumango Utara

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan di Jorong Kumango


Utara terdapat 8 bayi dengan 3 bayi (38%) berjenis kelamin perempuan dan
5 bayi (62%) berjenis kelamin laki-laki.

2) Kepemilikan Buku KIA/KMS

34
Kepemilikan buku KIA

8
7
6
5
Kepemilikan buku KIA
4
3
2
1
0
ya
tidak

Gambar 2.22
Data Kepemilikan buku KIA/KMS di Jorong Kumango
Utara Nagari Kumango

Berdasarkan data diatas Bayi di Jorong Kumango Utara Nagari


Kumango sebanyak 8 bayi (100%) yang memiliki buku KIA.

3) Status Imunisasi dasar Bayi


Status imunisasi
Status imunisasi

bersedia tidak bersedia

Gambar 2.23
Status Imunisai Dasar Bayi di Wilayah Jorong Kumango utara
Nagari Kumango

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan di Jorong


Kumango Utara terdapat 6 bayi (75%) yang bersedia imunisasi dan 2
bayi (25%) tidak imunisasi dikarenakan orang tua takut anaknya
diimunisasi.

35
g. Data Anak Balita (1 - <5 tahun)
1) Jumlah anak balita di jorong Kumango utara nagari kumango

Balita
22.5

22

21.5

21 Balita

20.5

20

19.5

19
Laki-laki Perempuan

Gambar 2.24
Jumlah Anak balita di Wilayah Jorong Kumango Utara Nagari
Kumango

Berdasarkan gambar diatas dapat disimpulkan di Jorong


Nagari kumango terdapat 42 balita dengan 22 balita (52%) berjenis
kelamin perempuan dan 20 balita (20%) berjenis kelamin laki-laki.

36
2) Distribusi Kepemilikan Buku KIA/KMS pada Anak Balita

KIA/KMS
45

40

35

30

25 KIA/KMS

20

15

10

0
Memiliki tidalk memiliki

Gambar 2.25

Data Kepemilikan buku KIA/KMS di Jorong Kumango Utara


Nagari Kumango

Berdasarkan data diatas balita di Jorong Kumango Utara


sebanyak 42 balita (100%) yang memiliki buku KIA/KMS.

3) Status Gizi pada Anak Balita berdasarkan BB/U menggunakan grafik


Z score
Status Gizi
50
45
40
35
30
Status Gizi
25
46
20
15
10
5
3 3
0
Gizi Baik Gizi kurang Gizi Buruk

Gambar 2.26
Data Status Gizi pada Anak Balita berdasarkan BB/U di Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango

37
Berdasarkan data diatas seluruh balita di Jorong Kumango Utara
memiliki status gizi dalam kategori baik sebanyak 46 balita (88%),
status gizi dalam kategori kurang yaitu 3 balita (6%) dan 3 balita (6%)
dalam kategori gizi buruk ( Stunting).

4) Status Stunting pada Anak Balita

Status stunting
60

50

40
Status stunting
30

20

10

0
Stunting tidak stunting

Gambar 2.27
Data Status Stunting pada Anak Balita di Jorong Kumango Utara
Nagari Kumango

Berdasarkan data diatas seluruh balita di Jorong Kumango


Utara Nagari Kumango memiliki 3 ( 6%) balita yang stunting.

5) Status Pemberian Vitamin A pada Balita

VIT A
60

50

40
VIT A
30

20

10

0
YA Tidak

38
Gambar 2.28
Data Status Pemberian Vitamin A pada Balita di Jorong
Kumango Utara Nagari kumango

Berdasarkan data diatas seluruh balita Jorong Kumango


Utara telah mendapatkan Vitamin A yaitu sebesar 52 balita (100%),
telah mendapatkan vitamin A.

6) Pemberian Makanan Pendamping ASI Pertama Kali pada Balita

MPASI
45

40

35

30

25 MPASI

20

15

10

0
<6 bulan ≥6bulan

Gambar 2.29

Data Pemberian Makanan Pendamping ASI Pertama Kali pada


Balita di Jorong Kumango Utara

Berdasarkan data diatas didapatkan balita pada wilayah


Jorong Kumango Utara sebagian besar anak balita yang berjumlah 41
balita (98%) mendapatkan makanan pendamping ASI pertama kali
pada usia > 6 bulan, sedangkan 1 balita (2%) diberikan makanan
pendamping ASI pertama kali saat usia < 6 bulan. Alasan pemberian
makanan pendamping ASI pertama kali pada anak usia < 6 bulan
dikarenakan yakni karena ibu merasa anak masih lapar setelah
diberikan minum, dan karena ibu bekerja sehingga dititipkan pada

39
orang tua yang dahulu terbiasa memberikan makanan pendamping
lebih awal.

7) Masalah Pemberian Makanan pada Balita


Pada wilayah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango dapat
disimpulkan bahwa tidak ada balita yang mengalami gangguan
pemberian makan dari 42 balita yang ada (100%)
8) Status Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan menggunakan
KPSP
Balita pernah dilakukan penilaian KPSP di Puskesmas.
Seluruh balita di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango yang
pernah dilakukan KPSP di Puskesmas mendapatkan skor yang sesuai
dengan tahapan usia balita dengan skor sesuai.
h. Data Anak Usia Sekolah (6 - <12 tahun)
1) Distribusi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin

Jenis kelamin anak usia sekolah


35

30

25

20 Jenis kelamin anak usia sekolah

15

10

0
Laki-Laki perempuan

Gambar 2.31
Distribusi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin
di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango

40
Berdasarkan data diatas jumlah anak usia sekolah 6 - < 12 tahun
di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango adalah 56 anak yang terdiri
dari 31 anak (55%) berjenis kelamin perempuan dan 25 anak (45%)
berjenis kelamin laki-laki.

2) Status Imunisasi MR pada Anak Usia Sekolah

Imunisasi MR
60

50

40
Imunisasi MR
30

20

10

0
Ya tidak

Gambar 2.32

Status Imunisasi MR pada Anak Usia Sekolah Jorong Kumango


Utara Nagari Kumango
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa di Jorong
Kumango Utara 55 anak (98%) sudah mendapatkan imunisasi MR dan 1
(2%) anak tidak diimunisasi karena tidak boleh orang tua.

41
i. Data Remaja (10-18 tahun)
1) Jumlah Remaja

Remaja
40

35

30

25
Remaja
20

15

10

0
Laki-laki Perempuan

Gambar 2.33
Data Jumlah Remaja di Jorong Kumngo Utara Nagari Kumango

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa jumlah remaja


di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango sebanyak 57 jiwa yang terdiri
36 jiwa (63%) berjenis kelamin perempuan dan 21 jiwa (37%) berjenis
kelamin laki-laki
2) Data Remaja Dengan Kebiasaan Merokok
Berdasarkan hasil pengkajian menunjukan bahwa remaja di
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango ada yang memiliki kebiasaan
merokok sebanyak 10 orang (18%)
3) Data Remaja Dengan Konsumsi Alkohol
Berdasarkan hasil pengkajian menunjukan bahwa remaja di
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango tidak ada yang
mengkonsumsi alkohol.
4) Data Remaja Dengan Penggunaan Narkoba
Berdasarkan hasil pengkajian menunjukan bahwa remaja
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango tidak ada yang menggunakan
narkoba.

42
5) Informasi Kesehatan yang Didapatkan Remaja

Informasi Kesehatan remaja


60

50

40

30 I nformasi Kesehatan remaja

20

10

0
Narkoba Merokok Sex Kespro IMS Alkohol Tablet
bebas tambah
darah

Gambar 2.34
Data Informasi Kesehatan yang Didapatkan Remaja di
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa informasi
kesehatan yang diperoleh baik remaja laki-laki maupun perempuan
Jorong Kumango Nagari kumango sudah mendapatkan Mendapat
informasi tentang narkoba, alcohol, IMS dan sek bebas (100%)
informasi kesehatan kespro, Tablet tambah Darah dan Merokok
sebanyak 73%. Mayoritas informasi tersebut didapatkan melalui
penyuluhan di sekolah dan media elektronik.

j. Data PUS
1) Jumlah PUS
Berdasarkan pengkajian di Jorong Kumango Utara Nagari
Kumango didapatkan jumlah PUS sebanyak 88 pasangan.
2) Lamanya Menikah

43
PUS
80

70

60

50
PUS
40

30

20

10

0
<1 tahun >1 tahun

Gambar 2.35
Data Lamanya Menikah Pada PUS di Jorong Kumango
Utara Nagari Kumango

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan di Jorong


Kumango Utara Nagari Kumango bahwa PUS yang menikah < 1
tahun Lansung Hamil sebanyak 68 PUS (77%) dan yang menikah > 1
tahun baru hamil sebanyak 20 PUS (23%).

3) Sudah Pernah Hamil

Kehamilan
100
90
80
70
60
Kehamilan
50
40
30
20
10
0
Pernah Belum

Gambar 2.36
Data PUS yang sudah pernah hamil di Jorong Kumango Utara
Nagari kuamngo

44
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan di Jorong
Kumango utara Nagari kumango bahwa PUS yang sudah pernah
hamil sebanyak 86 PUS (98%) dan yang belum pernah hamil
sebanyak 2 PUS (2%) dikarenakan baru saja menikah.

4) Jumlah Anak yang Dimiliki

Jumlah Anak
2%

11%

1 anak
2 anak
> 2 anak
tdk punya anak
49%
38%

Gambar 2.37

Data Jumlah Anak yang Dimiliki di Jorong KumanUtara


Nagari Kumango

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan di Jorong Kumango


utara Nagari Kumango bahwa PUS yang sudah memiliki anak > 2
sebanyak 43 PUS (49%), memiliki anak 2 sebanyak 33 PUS (38 %)
yang memiki anak 1 sebnyak 10 PUS (11%) dan tidak punya anak
sebanyak 2 PUS (2%).

45
5) Keikutsertaan Menggunakan Alat Kontrasepsi

Penggunaan KB

32%

ya
tidak

68%

Gambar 2.38

Data Jumlah pengguna KB di Jorong Kumango Utara Nagari


Kumango

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat di Jorong kUmango Utara


Nagari Kumango PUS yang menggunakan alat kontrasepsi sebesar 60
pasangan (68%) dan yang tidak sebanyak 28 pasangan (32%). Alasan
tidak menggunakan alat kontrasepsi saat ini karena baru menikah dan
ingin punya anak.

6) Metode Kontrasepsi yang Digunakan

metode Kontrasepsi

8% 5%
8% Pil
7%
IUD
Implan
12% suntik
MAL
senggama terputus
kondom
MOW
13%
38%

8%

Gambar 2.39

46
Data Metode Kontrasepsi yang Digunakan di Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa pasangan


usia subur di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
menggunakan alat kontrasepsi berupa metode Senggama Terputus
yaitu 23 pasangan (39%) sebagai pilihan pertama untuk menunda
kehamilan. Alat kontrasepsi yang diminati berikutnya yakni Suntik
8 (13%) implan sebanyak7 pasangan (12%) , IUD sebanyak 5
(8%), MAL sebanyak 5 (8%), MOW sebanyak 5(8%) , dan
Kondom sebanyak 4 (7%) serta pil 3 pasangan (5%)

7) Tempat Pelayanan KB

Pelayanan KB

25%

Puskesmas
PMB
47% RS
Poskesri

16%

13%

Gambar 2.40.Data Tempat Pelayanan KB di Jorong Kumango


Nagari Kumango

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa tempat


pelayanan KB di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango 15 PUS
(47%) memilih puskesmas, 4 PUS (12%) memilih PMB dan 5 PUS
(16%) memilih RS, serta 8 PUS (25%) memilih Polkesri

47
k. Data WUS
1) Jumlah Wanita Usia Subur (WUS) / Catin
Berdasarkan pengkajian di Jorong Kumango Utara Nagari
Kumango didapatkan jumlah WUS sebanyak 90 orang. 5 org (100%)
diantaranya adalah calon pengantin yang sdh mendapatkan pelayanan
catin di Puskesmas Sunagi Tarab
2) Periksa IVA Test

PUS yang pernah IVA test

28%

pernah
tidak pernah

72%

Gambar 2.41

Data PUS yang Pernah Periksa IVA Test di Jorong Kumango


Utara Nagari Kumango

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa PUS Jorong


kumango Utara Nagari Kumango sebanyak 65 jiwa (72%) pernah
periksa IVA Test dan 25 jiwa (28%) tidak pernah periksa IVA Test
dikarenakan WUS merasa malu untuk dilakukan IVA test dan sebagian
tidak tahu apa itu IVA Test.

48
3) Pengetahuan tentang SADARI pada WUS

Sadari

22%

ya
tidak

78%

Gambar 2.42

Data Pengetahuan tentang SADARI pada WUS di Jorong


Kumango Utara Nagari kumango

Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa WUS di


Jorong kumango utara Nagari kumango mayoritas sudah tahu tentang
SADARI yaitu 70 WUS (78%) dan 20 WUS (22%) tidak mengetahui
SADARI dikarenakan tidak mengetahui SADARI.
4) WUS yang Melakukan SADARI

Melakukan SADARI

10%

pernah
tidak pernah

90%

Gambar 2.43

Data WUS yang Melakukan SADARI di Jorong Kumango Utara


Nagari Kuamango

49
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa WUS di
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango mayoritas sudah tahu
tentang SADARI dan dari 70 WUS yang tahu tentang SADARI sudah
melakukan SADARI yaitu 65 WUS (69%) dan yang tidak melakukan
SADARI 5 WUS (31%). Pengetahuan tentang SADARI didapatkan
dari tenaga kesehatan dan media elektronik.

l. Data Lansia
1) Jumlah Lansia

Lansia

Laki-laki
Perempuan
47%
53%

Berdasarkan gambar diatas di Jorong Kumango Utara Nagari


Kumango didapatkan jumlah lansia sebanyak jiwa terdiri dari 20
jiwa (53%) perempuan dan sebanyak 18 jiwa (47%) laki-laki.

2) Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari

50
Kebutuhan

13%

5%
Dibantuan sebagian
Dibantu penuh
mandiri

82%

Gambar 2.45
Data Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari pada lansia di
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat Jorong Kumango Utara


Nagari Kumango terdapat 31 lansia (82%) mandiri, 5 lansia ( 13%)
dibantu sebagian dan 2 lansia (5%) dibantu penuh dalam melakukan
pemenuhan kebutuhan Sehari hari.
3) Penyakit yang Diderita Penduduk Lansia

Penyakit Lansia

21%

Rematik
34%
Hipertensi
ISPA
diabetes melitus
Asam urat
maag
16%

5% 11%

13%

Gambar 2.46

Data Penyakit yang Diderita Penduduk Lansia di Jorong


Kumango Utar Nagari Kumango

51
Berdasarkan gambar diatas didapatkan penyakit yang
diderita oleh lansia di Jorong Kumango Utar Nagari Kumangoyakni
rematik sebanyak 13 lansia (34%), Maag 8 lansia (21%), Asam Urat 6
lansia(16%), Hipertensi 4 lansia (11%), dan ISPA 5 lansia (13%), dan
DM 2 lansia (5%).

m. Jumlah Keluarga Sadar Gizi

Sadar Gizi

28%

Ya
Tidak

72%

Gambar 2.47

Jumlah Keluarga Sadar Gizi di Jorong Kumango Utara Nagari


Kumango

Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat di Jorong Kumango


Utara Nagari Kumango terdapat sebanyak 81 keluarga (81%) merupakan
keluarga sadar gizi dan sebanyak 19 kelurga (19%) merupakan keluarga
tidak sadar gizi.Keluarga yang sadar gizi dengan indikator balita
ditimbang setiap bulan, bayi diberikan ASI ekslusif, keluarga makan
dengan menu seimbang dan keluarga menggunakan garam beriodium,
mengkonsumsi suplemen gizi (Vit. A / Fe 90 tablet).

52
n. Jumlah Rumah Sehat Berdasarkan Kartu Rumah Sehat Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar

Rumah Sehat

5%

Sehat
tidak sehat

95%

Gambar 2.48
Jumlah Rumah Sehat di Jorong Kumango Utara Nagari kumango
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat di Jorong Kumango
Utara Nagari kumango terdapat mayoritas 95 keluarga (95%) memiliki
rumah sehat. Dimana seluruh keluarga sudah memiliki rumah dengan
ventilasi, lubang / cerobong asap dapur ada memenuhi syarat, jendela ada
memenuhi syarat, pencahayaan ada memenuhi syarat, tidak padat
penghuni dan 5 (5%)keluarga memiliki rumah tidak sehat dikarekan
rendahnya ekonomi keluarga.

7. Analisis Diagram Venn

Masjid
Puskes
Pasar
mas

Masyarakat

RS
Posyandu

53
C. Analisis Swot Wilayah Binaan
Tabel 2.12
Analisis Swot Jorong Kumango Utara Nagari Kumango

INTERNAL FACTORS ANALYSIS SCORE

No STRENGTH BOBOT RATING SKOR

1 Terdapat Posyandu 0,12 3 0,36

2 100% Bayi mempunyai Buku KIA/KMS 0,14 4 0,56

3 Memiliki kader yang mampu 0,13 3 0,39


menggerakkan masyarakat

4 Kesadaran ibu bayi dan ibu balita untuk 0,13 3,5 0,546
posyandu

5 Mempunyai aparat desa yang mampu 0,13 3 0,39


untuk mendukung semua kegiatan di
bidang kesehatan

6 Kesadaran lansia untuk Posyandu 0,11 3,5 0,345

7 Sarana dan prasaran yang memadai 0,11 3 0,33

8 Tenaga kesehatan yang selalu aktif 0,13 3 0,39

Jumlah 1 3,41

No WEEKNESS BOBOT RATING SKOR

1 Terdapat 3 (16%) Balita memiliki status


gizi Kurang, buruk dan stunting
0,21 3,5 0,735

2 Terdapat 25 orang (WUS) 28% yang


tidak pernah melakukan pemeriksaan

54
IVA TEST 0,22 4 0,88

3 Terdapat 20 orang (WUS) 22% yang


tidak tahu dan tidak pernah melakukan
0,20 3 0,60
pemeriksaan SADARI 5 WUS 31% dari
yang memgetahui

4 Lansia Menderita Penyakit degeneratif


seperti Rheumatik 13 orang (34%)
0,19 2 0,38

Jumlah 1 3,325

S-W = 3,41-2,955 = 0,455

EXTERNAL FACTORS ANALYSIS SCORE

No OPPORTUNITY (Peluang) BOBOT RATING SKOR

1 Puskesmas yang selalu memperbaharui 0,214 4 0,857


pengetahuan kader

2 Kerja sama yang baik antara puskesmas 0,28 4 1,143


dan Nagari, Jorong, kader

3 Memiliki Rumah Desa Sehat 0,28 2 0,571

4 Mempunyai poskesdes, posyandu dan 0,214 2 0,429


aula desa

Jumlah 1 3,00

No THREAT (Ancaman) BOBOT RATING SKOR

1 Tidak mempunyai ambulan desa 1 2 2

Jumlah 2

55
O-T= 3 - 2 = 1
INTERNAL FACTORS ANALYSIS SCORE

No STRENGTH BOBOT RATING SKOR

1 Terdapat Posyandu 0,12 3 0,36

2 100% Bayi mempunyai Buku KIA/KMS 0,14 4 0,56

3 Memiliki kader yang mampu 0,13 3 0,39


menggerakkan masyarakat

4 Kesadaran ibu bayi dan ibu balita untuk 0,13 3,5 0,546
posyandu

5 Mempunyai aparat desa yang mampu 0,13 3 0,39


untuk mendukung semua kegiatan di
bidang kesehatan

6 Kesadaran lansia untuk Posyandu 0,11 3,5 0,345

7 Sarana dan prasaran yang memadai 0,11 3 0,33

8 Tenaga kesehatan yang selalu aktif 0,13 3 0,39

Jumlah 1 3,41

No WEEKNESS BOBOT RATING SKOR

1 Terdapat 3 (16%) Balita memiliki status


gizi Kurang, buruk dan stunting
0,21 3,5 0,735

2 Terdapat 25 orang (WUS) 28% yang


tidak pernah melakukan pemeriksaan
0,22 4 0,88
IVA TEST

3 Terdapat 20 orang (WUS) 22% yang

56
tidak tahu dan tidak pernah melakukan 0,20 3 0,60
pemeriksaan SADARI 5 WUS 31% dari
yang memgetahui

4 Lansia Menderita Penyakit degeneratif


seperti Rheumatik 13 orang (34%)
0,19 2 0,38

Jumlah 1 3,325

S-W = 3,41-2,955 = 0,455

EXTERNAL FACTORS ANALYSIS SCORE

No OPPORTUNITY (Peluang) BOBOT RATING SKOR

1 Puskesmas yang selalu memperbaharui 0,214 4 0,857


pengetahuan kader

2 Kerja sama yang baik antara puskesmas 0,28 4 1,143


dan Nagari, Jorong, kader

3 Memiliki Rumah Desa Sehat 0,28 2 0,571

4 Mempunyai poskesdes, posyandu dan 0,214 2 0,429


aula desa

Jumlah 1 3,00

No THREAT (Ancaman) BOBOT RATING SKOR

1 Tidak mempunyai ambulan desa 1 2 2

Jumlah 2

O-T= 3 - 2 = 1

D. Diagram Layang

57
Opportunit
1.5 y

Weeknes
s 0
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5
-0.5
Strenght

-1

Gambar 2.52

Diagram Cartesius Jorong Kumango Utara Nagari Kumango

Posisi strategis daerah binaan Jorong Kumango Utara Nagari Kumango


berada pada kuadran I, Kuadran I merupakan kuadran progresif. Strategi yang
digunakan dalam kuadran progresif adalah strategi yang bersifat agresif.
Strategi agresif dilakukan dengan menggunakan kekuatan internal yang
dimiliki Jorong Kumango Utara Nagari Kumango untuk memanfaatkan atau
menangkap peluang dari eksternal. Strategi ini dapat dilakukan dengan
beberapa cara sebagai berikut :
1. Mengoptimalkan peran pemimpin dan kader dalam menggerakkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
pemeriksaan Gizi Buruk dan Stunting melalui penyuluhan.
2. Mengoptimalkan peran puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang pemeriksaan Gizi Buruk dan Stunting.
3. Mengoptimalkan peran bidan desa untuk menggerakkan masyarakat agar
balita rutin datang setiap bulan untuk dilakukan pemeriksaan di
Posyandu.

58
4. Mengoptimalkan peran pemimpin dan kader dalam menggerakkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
pemeriksaan IVA Test melalui penyuluhan.
5. Mengoptimalkan peran puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang pemeriksaan IVA Test
6. Mengoptimalkan peran bidan desa untuk menggerakkan masyarakat agar
mau datang untuk dilakukan IVA test
7. Mengoptimalkan peran pemimpin dan kader dalam menggerakkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
pemeriksaan SADARI melalui penyuluhan.
8. Mengoptimalkan peran pemimpin dan kader dalam menggerakkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
penyakit degeneratif (Reumatik) dan rutin untuk berkunjung ke
posyandu setiap bulan.

E. Identifikasi Masalah Wilayah Binaan


Kegiatan pengkajian berupa analisis PRA (Participatory Rural Apraisal)
dan Survey Mawas Diri (SMD) di wilayah binaan yang telah dilaksanankan pada
tanggal 21 s / d 23 Desember 2023, dihasilkan data mulai data umum dan data
khusus terkait KIA/KB dan kesehatan reproduksi. Data yang telah ditemukan
selama pengkajian tersebut di analisis dalam kegiatan Musyawarah Masyarakat
Korong (MMK) untuk menentukan prioritas masalah bersama warga hingga
ditemukan solusi untuk pemecahan masalah tersebut. Berdasarkan hasil
Musyawarah Masyarakat Korong pada kelompok FGD (Focus Grup Discusion)
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango yang dilaksanakan pada Jum’at, 31
Maret 2023 diperoleh hasil berupa identifikasi masalah sebagai berikut.
1. Terdapat 3 (16%) Balita memiliki status gizi Kurang, buruk dan stunting
2. Terdapat 25 orang (WUS) 28% yang tidak pernah melakukan pemeriksaan
IVA TEST
3. Terdapat 20 orang (WUS) 22% yang tidak tahu dan tidak pernah melakukan
pemeriksaan SADARI 5 WUS 31% dari yang memgetahui

59
4. Lansia Menderita Penyakit degeneratif seperti Rheumatik 13 orang (34%)

F. Prioritas Masalah
Prioritas masalah wilayah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango,
ditentukan dengan cara musyawarah bersama masyarakat Jorong Kumango Utara,
kader dan tokoh masyarakat. Penentuan prioritas masalah menggunakan metode
USG, dimana dilakukan teknik skoring berdasarkan pada tingkat urgensi
(urgency), keseriusan (serious) dan tingkat perkembangan (growth) dari masing-
masing masalah yang diinginkan untuk diselesaikan:

Tabel 2.13
Prioritas Masalah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
No Masalah Skoring Total Ranking

U S G

1. Masih terdapat balita dengan 5 5 5 15 I


gizi kurang dan stunting
2. Masih Banyak WUS tidak 4 4 5 13 II
pernah melakukan pemeriksaan
IVA Test
3. Rendahnya angka pengetahuan 4 4 4 12 III
dan pemeriksaan SADARI oleh
WUS
4. Adanya lansia yang menderita 2 2 2 6 IV
rheumatik
Tabel diatas menunjukkan prioritas masalah yang akan ditindak lanjuti
pada Jorong Kumango Utara Nagari Kumango oleh mahasiswa dan
bekerjasama dengan puskesmas Sarolangun pada praktik kebidanan komunitas
berdasarkan skoring, yaitu:
1. Masih terdapat balita dengan gizi kurang dan stunting
2. Masih banyak WUS tidak pernah melakukan pemeriksaan IVA Test
3. Rendahnya angka pengetahuan dan pemeriksaan SADARI oleh WUS
4. Adanya lansia yang menderita Rheumatik
G. Penentuan Penyebab Masalah
Analisa Penyebab Masalah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango.

60
1. Masih terdapat balita dengan gizi kurang dan stunting

Man Material

Kurangnya Penyuluhan Gizi


pengetahuan Kurang Maksimal
tentang gizi balita

Tidak mengetahui
tentang gizi
seimbang pada Masih
terdapat
Ibu malas
mengolah balita
dengan gizi
kurang dan
stunting
Liingkungan
Perbukitan
Tingkat
Ekonomi
Tidak rutin
Rendah Ditimbang
ke Posyandu

Invorment Money Method

61
2. Masih adanya WUS yang tidak pernah melakukan pemeriksaan IVA test

Man Money

Kurang dukungan Tingkat Ekonomi


keluarga Takut terhadap Rendah

hasil
Pengetahuan WUS
yang kurang tentang
IVA Tidak adanya waktu
Adanya
karena bekerja
WUS yang
Malu saat dilakukan
pemeriksaan
tidak
pernah
melakukan
pemeriksaa
n IVA test
Media Informasi
Kurang
Keluarga Krg
Jarangnya
Mendukung Penyuluhan dan
Pemeriksaan IVA
Test

Material Invorment Method

62
3. Rendahnya pengetahuan dan pemeriksaan SADARI oleh WUS

Man Material

Media Informasi Kurang


Kurang pengetahuan
tentang SADARI

Kurangnya kesadaran Tidak mendapatkan


melakukan SADARI
leaflet tentang SADARI

Kurangnya dukungan Rendahnya


Keluarga pengetahuan dan
pemeriksaan
SADARI oleh
WUS
Tingkat Ekonomi
Rendah Kurangnya
Dukungan Kurangnya Sosialisai
Keluarga tentang SADARI

Money Invorment Method

63
4. Adanya lansia yang menderita penyakit rhematik

Man

Faktor Usia
Kurangnya pengetahuan
tentang penyakit
degeneratif
Kurangnya kesadaran lansia untuk
melakukan pemeriksaan kesahatan
rutin

Pola hidup yang tidak


sehat Adanya lansia
yang menderita
penyakit
rhematik
- Kurangnya Penyuluhan di
posyandu lansi
- Lansia tdk rutin dating ke
posyandu

Method

64
BAB III
PERENCANAAN
A. Pengorganisasian

Penanggung Jawab Pembimbing Koordinator Panitia Anggota

Keterangan:
1. Penanggung jawab : dr Hj Fatmawati sridewi (Kepala Puskesmas)
Zaiful Yudi. (Wali Nagari
Sungai sariak) Burdian
Mike Putra (Wali Korong
Sungai Ibua 1)
2. Pembimbing : Riri Afrianti, S.Keb,Bd, M.Keb. (Dosen Pembimbing)
Deslinar,S.ST. (Pembimbing Lahan/CI)
3. Koordinator panitia : Devi Marlina. (Mahasiswa)
4. Anggota : Riza Kuswari. (Mahasiswa)

65
B. Perencanaan Kegiatan
No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Indikator Rencana Tindak Tatalaksana Penanggung
Keberhasilan Lanjut Jawab

1. Terdapat 3 GARPU agar anak2 Balita 1. Diharapka 1. Kegiatan 1. Koordinasi


(16%) Balita GENTING tumbuh dan Sebanyak 3 n Orang tua penyuluhan terkait
memiliki status berkembang orang yang hadir Stunting penyelengg
(Gerakan
gizi Kurang, secara optimal sebanyak 100% dilakukan ara an
peduli cegah
buruk dan dan maksimal, dari total 3balita Tanggal 06 penyuluhan
stunting) 2. Peningkatan April 20223 dengan
stunting dengan disertai
pengetahuan materi hari Kamis Wali
kemampuan
penyuluhan melalui jam 09.00wib Jororng dan
emosional,
nilai ratarata pretest 2. Koordinasi Bidan
sosial, dan fisik
dan postest sebesar dengan Wali Pesiapan
yang siap untuk
> 61,5% jorong dan pretest dan
belajar, serta
3. Terdapat umpan Bidan postest
mampu
balik dari peserta 3. Peserta untuk
berinovasi dan diberikan penyuluhan
berkompetisi di waktu 5 menit 2. Persiapan
tingkat global

66
untuk doorprize
mengerjakan untuk
pretest sebelum penyuluhan
acara dimulai
4. Aktif
mengajukan
pertanyaan &
menjawab
pertanyaan
dengan benar
5. Peserta
diberikan
waktu 5 menit
untuk
2. Terdapat 25 PELITA Peningkatan Wanita usia 1. Diharapkan 1. Penyuluhan 1. Koordinasi
orang (WUS) HATI pengetahuan subur peserta yang deteksi dini terkait
28% yang tidak (PEduLI terhadap deteksi sebanyak 25 hadir sebanyak kanker serviks penyelenggar

pernah waniTA cek dini kanker orang(28%). 100% dari total dan a an

melakukan keseHATan serviks (IVA Test) 25 orang pemeriksaan penyuluhan

67
pemeriksaan sejak dinI) 2. Peningkatan IVA Test akan dengan Wali
IVA TEST Penyuluhan pengetahuan dilakukan pada Jorong
deteksi dini materi hari Kamis, 06 2. Pesiapan

kanker penyuluhan April 2023, pretest dan

serviks melalui nilai pukul postest untuk


ratarata pretest 2. 09.00 WIB di penyuluhan
dan postest Poskesri 3. Persiapan
sebesar > 65% 3. Koordinasi doorprize
3. Terdapat Umpan dengan Wali untuk
balik dari peserta
Korong dan penyuluhan
berupa keaktifan
dalam bertanya Bidan
dan menjawab
4. Akan dilakukan
pertanyaan
minimal 2 penyuluhan
pertanyaan umpan
5. Akan dilakukan
balik
pendataan
Ulang Wus
6. yang bersedia
ikut

68
3. Terdapat 20 (Sarana Adanya Wanita usia 1. Diharapkan 1. Penyuluhan 1. Koordinasi
orang (WUS) Edukasi agar Peningkatan subur peserta yang tentang deteksi terkait
22% yang tidak Masyarakat pengetahuan sebanyak hadir sebesar dini kanker penyelenggar

tahu dan tidak memahami tentang deteksi 20 orang 100% dari total payudara akan aan

pernah dan sadar dini kanker (100%). 20 orang dilakukan pada penyuluhan
dengan Wali
melakukan kesehatan payudara 2. Peningkatan hari, Jumat
Jorong
pemeriksaan reproduksi) (pemerikSAan pengetahuan 07April 2023
2. Pesiapan
SADARI 5 WUS Penyuluhan payuDAra pretest – postest pukul 14.00 WIB
pretest dan
31% dari yang tentang sendiRI/ SADARI sebesar ≥69% di
postest untuk
memgetahui deteksi dini 3. Adanya umpan PoskesriKoordin
penyuluhan
kanker balik berupa asi dengan pihak
3. Persiapan
payudara keaktifan dalam Wali Jorong
doorprize
dan praktik bertanya dan 2. Peserta di untuk
SADARI menjawab Poskesri berikan penyuluhan
pertanyaan waktu 5 menit
minimal 2 untuk
Pertanyaan. mengerjakan
pretest sebelum

69
4. Peserta mampu acara dimulai
melakukan 3. Diharapkan
pemeriksaan peserta aktif
payudara sendiri mengajukan
dengan benar. pertanyaan &
menjawab
pertanyaan
dengan benar
4. Mempersiapkan
souvenir untuk
peserta yang
mampu
menjawab
pertanyaan
dengan benar
5. Peserta
diberikan waktu
5 menit untuk

70
mengerjakan
posttest setelah
acara selesai

4. Lansia GEMESHTIK Meningkatka Lansia 1. Diharapkan 1. .Penyuluhan


Menderita n sebanyak 13 peserta yang tentang Lansia
(Gerakan
Penyakit pengetahuan orang hadir sebesar penyakit
mengatasi
degeneratif dan kesadaran 100% Usia degeneratif akan
penyakit
seperti para lansia 2. lansia dilakukan pada
Hipertensi terhadap sebanyak 13 hari
Rheumatik 13
dan Pola hidup sehat orang laki 2. Sabtu , 08 April
orang (34%) 2023 pukul
Rhemautik) dan
09.00 WIB
perempuan
3. di Posyandu
3. Peningkatan
lansia Kumango
pengetahuan
Utara
pretest – postest
4. Koordinasi
sebesar ≥72%
dengan Korong
dan nagari
5. Peserta diberikan

71
waktu 5 menit
untuk
mengerjakan
pretest sebelum
acara dimulai
6. Diharapkan
peserta aktif
mengajukan
pertanyaan &
menjawab
pertanyaan
dengan benar

72
DAFTAR PUSTAKA

Depkes RI., 2018. Sistem Kesehatan Nasional. Jakarta.

Kepmenpan No. 25 tahun 2004 Tentang Pedoman Umum Penyusunan Indeks


Kepuasan Masyarakat unit pelayanan Instansi Pemerintah.

Nazriah. 2011. Kebidanan Komunitas. Banda Aceh: Yayasan Pena.

Profil Puskesmas Sungai Tarab I ,Tahun 2023.

Profil Nagari Kumango, Tahun 2023.

Syafrudin. 2013. Kebidanan Komunitas. Jakarta: EGC

73
LAMPIRAN

A. Form Pengkajian Wilayah Binaan

74
75
76
77
78
79
80
81
82
B. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Stunting
Pokok bahasan : Stunting
Sub pokok bahasan : Stunting Pada Anak Sasaran : Balita
Hari / tanggal : Kamis/ 0 6 A p r i l 2 0 2 3
Tempat : Posyandu Anyelir 1
Pukul : 10.30 – selesai
Pelaksana : Mahasiswa Profesi Kebidanan Institut Prima Nusantara
Bukit Tinggi
1. Darmawita
2. Irdayanti
3. Dewi Rahay
4. Selfia Zulsyamsi

1. Tujuan Umum:
memberi pengetahuan tentang stunting pada anak dan cara
mencegahnya.
2. Tujuan khusus:
a. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
b. Mengerti penyebab Stunting
c. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan stunting pada anak
f. Mengerti penanggulangan stunting pada anak
3. Materi (terlampir)
4. Media
Leaflet
5. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab

83
6. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Respon peserta
1 5 menit 1. Pembukaan
- Menjawab salam
08.00 - 08.05 - Salam
- Memperhatikan
WIB - Perkenalan tim penyuluhan
dengan seksama

35 menit 2. Penyampaian materi oleh penyuluh Audience


08.05 - 08.40 dengan metode ceramah -materi mendengarkan
WIB meliputi :
- Menjelaskan tentang pengertian
Stunting
- Mengerti penyebab Stunting
- Mengerti tentang ciri anak dengan
Stunting
- Mengerti pengaruh stunting pada
anak
- Mengerti pencegahan stunting
pada anak
- Mengerti penanggulangan
stunting pada anak
20 menit 3. Penutupan Menjawab
08.40 - 09.00 - Sesi tanya jawab pertanyaan yang
WIB diberikan oleh
penyiar

7. Evaluasi
a. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
b. Mengerti penyebab Stunting
c. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan stunting pada anak

84
f. Mengerti penanggulangan stunting pada anak

Lampiran Materi

STUNTING

1. Pengertian stunting
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur
rendah, atau keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan
anak – anak lain seusianya (MCN, 2009). Stunted ditandai dengan
terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam
mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted
merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu
dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada
anak.
2. Penyebab Stunting Pada Anak
Menurut beberapa penelitian, kejadian stunted pada anak merupakan
suatu proses kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan
sepanjang siklus kehidupan. Pada masa ini merupakan proses terjadinya
stunted pada anak dan peluang peningkatan stunted terjadi dalam 2 tahun
pertama kehidupan.
 Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab
tidaklangsung yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin. Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan
janin mengalami intrauterine growth retardation (IUGR), sehingga bayi
akan lahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan pertumbuhan
dan perkembangan. Anak-anak yang mengalami hambatan dalam
pertumbuhan disebabkan kurangnya asupan makanan yang memadai
dan penyakit infeksi yang berulang, dan meningkatnya kebutuhan
metabolic serta mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatnya
kekurangan gizi pada anak. Keadaan ini semakin mempersulit untuk
mengatasi gangguan pertumbuhan yang akhirnya berpeluang terjadinya
stunted

85
 Banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih dilakukan oleh
masyarakat di lingkungannya. "Antara lain tak memberikan ASI
eksklusif pada bayinya.
 Menurut UNICEF, penyebab utama gizi buruk dan stunting adalah
kemiskinan.
 Anak stunting juga dikaitkan dengan budaya dan pengetahuan
masyarakat akan gizi. Namun kedua faktor ini masih belum menjadi
faktor penyebab utama kemiskinan.
 Pemenuhan gizi yang kurang pada masyarakat dengan kemiskinan
merupakan salah satu biang kerok munculnya anak stunting. Karena
pola makan sering kali seiring dengan kondisi kesejahteraan. Konsumsi
ikan laut masyarakat masih rendah,

padahal protein dan omega yang dikandung sangat bermanfaat bagi


anak. Sangat ironis memang, karena Indonesia merupakan negara
bahari.
3. Ciri-Ciri Stunting Pada Anak
 Anak yang stunted, pada usia 8-10 tahun lebih terkekang/tertekan (lebih
pendiam, tidak banyak melakukan eye-contact) dibandingkan dengan
anak non-stunted jika ditempatkan dalam situasi penuh tekanan.
 Anak dengan kekurangan protein dan energi kronis (stunting)
menampilkan performa yang buruk pada tes perhatian dan memori
belajar, tetapi masih baik dalam koordinasi dan kecepatan gerak.
 Pertumbuhan melambat, batas bawah kecepatan tumbuh adalah
5cm/tahun decimal
 Tanda tanda pubertas terlambat (payudara, menarche, rambut pubis,
rambut ketiak, panjangnya testis dan volume testis
 Wajah tampak lebih muda dari umurnya
 Pertumbuhan gigi yang terlambat
4. Pemeriksaan Dan Diagnosis
Riwayat Antenatal, Natal dan Postnatal, adanya keterlambatan
pertumbuhan dan masurasi dalam keluarga (pendek, menarche), penyakit

86
infeksi kongential, KMK (kecil masa kehamilan), penyakit kronis pada
organ-organ (saluran cerna, kaardiovaskular, organ pernafasan dan ginjal).
5. Pengaruh Stunting Pada Anak
Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunted dan
pengaruhnya adalah sebagai berikut:
 Anak-anak yang mengalami stunted lebih awal yaitu sebelum usia
enam bulan, akan mengalami stunted lebih berat menjelang usia dua
tahun. Stunted yang parah pada anak- anak akan terjadi deficit jangka
panjang dalam perkembangan fisik dan mental sehinggatidak mampu
untuk belajar secara optimal di sekolah, dibandingkan anak- anak
dengan tinggi badan normal. Anak-anak dengan stunted cenderung
lebih lama masuk sekolah dan lebih sering absen dari sekolah
dibandingkan anak-anak dengan status gizi baik. Hal ini memberikan
konsekuensi terhadap kesuksesan anak dalam kehidupannya dimasa
yang akan datang.
 Stunted akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembanangan
anak. Faktor dasar yang menyebabkan stunted dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan intelektual. Penyebab dari stunted
adalah bayi berat lahir rendah,

ASI yang tidak memadai, makanan tambahan yang tidak sesuai, diare
berulang, dan infeksi pernapasan. Berdasarkan penelitian sebagian
besar anak-anak dengan stunted mengkonsumsi makanan yang berada
di bawah ketentuan rekomendasi kadar gizi, berasal dari keluarga
miskin dengan jumlah keluarga banyak, bertempat tinggal di wilayah
pinggiran kota dan komunitas pedesaan.
 Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunted dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang.
Anak stunted pada usia lima tahun cenderung menetapsepanjang hidup,
kegagalan pertumbuhan anak usia dini berlanjut pada masa remaja dan
kemudian tumbuh menjadi wanita dewasa yang stunted dan
mempengaruhi secara langsung pada kesehatan dan produktivitas,

87
sehingga meningkatkan peluang melahirkan anak dengan BBLR.
Stunted terutama berbahaya pada perempuan, karena lebih cenderung
menghambat dalam proses pertumbuhan dan berisiko lebih besar
meninggal saat melahirkan.
6. Pencegahan
 Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan pengawasan berat
badan secara teratur dan terus menerus
 Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti
ASI sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI, terutama pada
usia dibawah empat bulan
 Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan
upaya mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup umur
untuk bekerja dengan diimbangi dengan penggunaan uang yang terarah
dan efisien. Cara lain yang dapat ditempuh ialah pemberdayaan melalui
peningkatan keterampilan dan kewirausahaan
 Meningkatkan intensitas komunikasi informasi edukasi (KIE) kepada
masyarakaat, terutama para ibu mengenai pentingnya konsumsi zat besi
yang diatur sesuai kebutuhan. Hal ini dapat dikoordinasikan dengan
kegiatan posyandu.
7. Penanggulangan
 Periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting dimulai
sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang disebut
dengan periode emas (seribu hari pertama kehidupan). Oleh karena itu
perbaikan gizi diprioritaskan pada usia seribu hari pertama kehidupan
yaitu 270 hari selama kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan
pertama bayi yang dilahirkannya.

 Secara langsung masalah gizi disebabkan oleh rendahnya asupan gizi


dan masalah kesehatan. Selain itu asupan gizi dan masalah kesehatan
merupakan dua hal yang saling mempengaruhi. Adapun pengaruh tidak
langsung adalah ketersediaan makanan, pola asuh dan ketersediaan air
minum (bersih), sanitasi dan pelayanan kesehatan. Seluruh faktor

88
penyebab ini dipengaruhi oleh beberapa akar masalah yaitu
kelembagaan, politik dan ideologi, kebijakan ekonomi, dan
sumberdaya, lingkungan, teknologi, serta kependudukan.
 Berdasarkan faktor penyebab masalah gizi tersebut, maka perbaikan
gizi dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara langsung (kegiatan
spesifik) dan secara tidak langsung (kegiatan sensitif). Kegiatan
spesifik umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan seperti PMT ibu
hamil KEK, pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan,
imunisasi TT, pemberian vitamin A pada ibu nifas. Untuk bayi dan
balita dimulai dengan inisiasi menyusu dini (IMD), ASI eksklusif,
pemberian vitamin A, pemantauan pertumbuhan, imunisasi dasar,
pemberian MP- ASI. Sedangkan kegiatan yang sensitif melibatkan
sektor terkait seperti penanggulangan kemiskinan, penyediaan pangan,
penyediaan lapangan kerja, perbaikan infrastruktur (perbaikan jalan,
pasar), dll.
 Kegiatan perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai pertumbuhan
yang optimal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Multicentre
Growth Reference Study (MGRS) Tahun 2005 yang kemudian menjadi
dasar standar pertumbuhan internasional, pertumbuhan anak sangat
ditentukan oleh kondisi sosial ekonomi, riwayat kesehatan, pemberian
ASI dan MP-ASI. Untuk mencapai pertumbuhan optimal maka seorang
anak perlu mendapat asupan gizi yang baik dan diikuti oleh dukungan
kesehatan lingkungan.
 Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu hari
pertama kehidupan, meliputi:
 Pada ibu hamil
- Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara
terbaik dalam mengatasi stunting. Ibu hamil perlu mendapat
makanan yang baik, sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan
sangat kurus atau telah mengalami Kurang Energi Kronis
(KEK), maka perlu diberikan makanan tambahan kepada ibu

89
hamil tersebut.
- Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah,
minimal 90 tablet
selama kehamilan.
- Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit
 Pada saat bayi lahir
- Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu
bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
- Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja
(ASI Eksklusif).
 Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
 Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan
Pendamping ASI (MP- ASI). Pemberian ASI terus dilakukan
sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak
memperoleh kapsul vitamin A, taburia, imunisasi dasar lengkap.
 Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap
rumah tangga. Dengan kata lain stunting dapat diketahui bila seorang
balita sudah ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau tinggi
badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasilnya berada
dibawah normal. Jadi secara fisik balita akan lebih pendek
dibandingkan balita seumurnya.

TEAM MAHASISWI

PROFESI BIDAN UPNB ANGKATAN III


2022/2023

C. Poster Inovasi

D. Berita Acara

90
Pada hari ini Jum’at tanggal 02 April 2023 pukul 16.00 WIB
diselenggarakan kegiatan MMJ (Musyawarah Masyarakat Jorong) pada
wilayah binaan Jorong Kumango Utara yang bertempat di Kantor wali nagari
Kumango Hasil akhir pada acara ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Acara dimulai pukul 09.30 WIB dengan kehadiran peserta sebanyak 10 orang
2. FGD dimulai pukul 10.00 WIB, FGD dilakukan dengan membagi peserta
menjadi 2 kelompok masing-masing 5 orang peserta Hasil dari FGD:
Prioritas Masalah Solusi
Terdapat 3 orang balita dengan Melakukan penyuluhan dan pemeriksaan
Tumbuh kembang pada anak balita dan
gizi Kurang dan stunting
bekerjasama dengan Pihak Puskesmas untuk
pemberian PMT

1. Penandatanganan berita acara MMJ pukul 11.15 WIB


2. Acara ditutup pukul 11.30 WIB
Demikian berita acara MMJ ini dibuat dan telah disetujui oleh pihak –
pihak yang bersangkutan di bawah ini untuk tercapainya tujuan kita Bersama

Kumango ,02 April 2023


Mengetahui
Ketua Pelaksana Pembimbing Klinik
Praktik Klinik Kebidanan Komunitas Kebidanan Komunitas

Devi marlina Bdn.Deslinar,S.ST


NIM. 211000415901016 NIP. 197212211993032001

Menyetujui

Wali Jorong Wali nagari Kepala Puskesmas


Kumango Utara Kumango Sungai Tarab I

Burdian Mike Putra Zaiful Yudi dr Hj Fatmawati Sridewi

91
BERITA ACARA
DESIMINASI AWAL
Kegiatan desiminasi awal dilaksanakan pada Sabtu, tanggal 01
April 2023 melalui melalui bimbingan langsung oleh Dosen
Pembimbing. Acara dimulai pukul 10.00 – 11.30 WIB atau selama 90
menit. Dihadiri oleh perwakilan kepala Puskesmas Sungai Tarab I,
pembimbing klinik komunitas, dan pembimbing akademik serta seluruh
mahasiswa pendidikan Profesi Bidan UPNB praktik komunitas
puskesmas Sungai Sariak. Acara membahas tentang hasil pengkajian
dan rencana tindak lanjut puskesmas Sungai Tarab I dan daerah binaan
Jorong Kumango Uatara Nagari Kumango
Dari hasil desiminasi awal disimpulkan sebagai berikut:
a. Daerah Binaan
 Persentase peningkatan pengetahuan dari indikator yang telah
ditentukan termasuk kategori apa baik/cukup/kurang
 Indikator keberhasilan ditambah menjadi peserta bersedia
melakukan IVA dengan mendaftar melakukan pemeriksaan
IVA
 Untuk peserta yang tidak hadir untuk dilakukan Penyuluhan
Ulang kembali yaitu pemeriksaan IVA TEST dan pemeriksaan
SADARI
Demikian berita acara Desiminasi Awal ini dibuat dan telah
disetujui oleh berbagai pihak yang bersangkutan di bawah ini untuk
tercapainya tujuan kita bersama.

Sungai Tarab, 01
April 2023
Mengetahui

92
Koordinator Praktik Klinik Pembimbing
Akademik Program Studi Profesi Bidan UPNB Program Studi Profesi
Bidan UPNB

Lady Wizia, S.Keb., Bd. Riri Aprianti,S.Keb,Bd,


M.Keb.
NIDN. NIDN. 1027049401

Pembimbing Komunitas
Puskemas Sungai Sariak

Bdn.Deslinar,S.ST
NIP. 197212211992012001

93
BERITA ACAR DISEMINASI AKHIR

Kegiatan desiminasi akhir dilaksanakan pada Sabtu, tanggal 15 April 2023


melalui Tatap muka langsung di Aula Puskesmas Sungai sariak. Acara dimulai
pukul 10.00 – 11.30 WIB atau selama 90 menit. Dihadiri oleh perwakilan kepala
Puskesmas Sungai Tarab I pembimbing klinik komunitas, dan pembimbing
akademik serta seluruh mahasiswa pendidikan Profesi bidan praktik komunitas
Puskesmas Sungai Tarab I. Acara membahas tentang hasil kegiatan dan rencana
tindak lanjut dan daerah binaan Jorong Kumango Utara Nagari Kuamngo
Dari hasil diseminasi akhir disimpulkan sebagai berikut:
1. Daerah Binaan
2. Hasil dari kuesioner post test dan pre test dilampirkan.
3. Foto dokumentasi kegiatan agar dipisahkan dan di beri judul.
Demikian berita acara Diseminasi Akhir ini dibuat dan telah disetujui oleh
berbagai pihak yang bersangkutan di bawah ini untuk tercapainya tujuan kita
bersama.
Sungai Tarab I, 15 April 2023
Mengetahui

Koordinator Praktik Klinik Pembimbing Akademik


Program Studi Profesi Bidan UPNB Program Studi Profesi Bidan UPNB

Lady Wizia, S.Keb., Bd. Riri Aprianti,S.Keb,Bd, M.Keb.


NIDN. NIDN. 1027049401
Pembimbing Komunitas
Puskemas Sungai Tarab I

Bdn.Deslinar,S.ST
NIP. 197212211992012001

94
H. DOKUMENTASI
1. Melapor praktek kebidanan komunitas kepada wali nagari sungai sariak serta
pengarahan dari wali nagari tgl 23 maret 2023 pendataan masyarakat sungai
ibua 1 tgl 23 - 25 maret 2023
2. Proses kegiatan mapping tanggal 23 maret 2023 dan tabulasi data hasil
pendataan tanggal 30 maret 2023
3. Diseminasi awal praktek kebidanan komunitas tanggal 1 april 2023
4. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan iva test tanggal 06 april
2023
5. Pelaksanaan penyuluhan dan pelaksanaan pencegahan stunting tanggal 06
april
6. Pelaksanaan penyuluhan dan pemeriksaan sadari tanggal 07 april 2023
1. Pemeriksaan lansia dengan penyakit degeneratif dan pengompresan air
hangat tanggal 08 april 2023
7. Diseminasi akhir tanggal 14 april 2023
8. Responsif dan bimbingan setelah diseminasi akhir tanggal 15 april 2023

95

Anda mungkin juga menyukai