Disusun Oleh :
Kelompok
Nama NIM
1. INDRIWATI IKHWAN 22100461590114
2. LAILA FAUZI 2210046159011901139
3. YASMIATI 221004615901145
4. YENNY 221004615901146
Menyetujui,
ii
KATA PENGANTAR
Penulis
3
DAFTAR ISI
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kebidanan Komunitas adalah pelayanan kebidanan profesional yang
ditujukan kepada masyarakat dengan penekanan pada kelompok risiko tinggi
dengan upaya mencapai derajat kesehatan yang optimal melalui pencegahan
penyakit, peningkatan kesehatan menjamin keterjangkauan pelayanan kesehatan
yang dibutuhkan dan melibatkan klien sebagai mitra dalam perencanaan,
pelaksanaan dan evaluasi pelayanan kebidanan.
Pelayanan Kebidanan Komunitas adalah upaya yang dilakukan bidan
untuk pemecahan terhadap masalah kesehatan ibu dan balita dalam keluarga di
masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas dilakukan diluar rumah sakit atau
institusi. Kebidanan komunitas dapat juga merupakan bagian atau kelanjutan dari
pelayanan yang diberikan dirumah sakit dalam upaya menyelamatkan ibu dan
bayi dalam proses kelahiran. Bidan komunitas mempunyai pengetahuan yang luas
dalam segala aspek dalam kehamilan dan persalinan karena tugasnya adalah
bersama-sama perempuan sebagai partner untuk menerima secara positif
pengalaman proses kehamilan dan persalinan, serta mendukung keluarga agar
dapat mengambil keputusan atau pilihan secara individual berdasarkan informasi
yang telah diberikan.(LUSIANA EL SINTA 2017)
Dalam komunitas terdapat kumpulan individu yang membentuk keluarga
atau kelompok masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas diarahkan untuk
mewujudkan keluarga yang sehat, bahagia dan sejahtera. Atas dasar hal tersebut,
maka sasaran kebidanan komunitas, adalah Ibu : masa pra nikah/calon ibu, ibu
hamil. ibu bersalin, ibu nifas/menyusui, ibu dalam masa interval, menopause,
Anak : meningkatkan kesehatan bayi dalam kandungan, bayi, balita, pra sekolah,
Keluarga : nuclear family (suami, anak) dan ekstended family (keluarga besar,
kakek, nenek, Kelompok penduduk : kelompok penduduk daerah kumuh, daerah
terisolasi, daerah yang tidak terjangkau ; Masyarakat : masyarakat desa,
kelurahan, dalam batas wilayah kerja.
1
Sebagai bidan komunitas, dalam menjalankan tugas merupakan komponen
dan bagian dari masyarakat desa dimana ia bertugas. Selain dituntut dapat
memberikan asuhan bermutu tinggi dan komprehensif, seorang bidan harus dapat
mengenal masyarakat sesuai budaya setempat dengan sebaik-baiknya,
mengadakan pendekatan dan bekerjasama dalam memberikan pelayanan,
sehingga masyarakat dapat menyadari masalah kesehatan yang dihadapi serta ikut
secara aktif dalam menanggulangi masalah kesehatan baik untuk individu mereka
sendiri maupun keluarga dan masyarakat sekitarnya.
Bidan yang bekerja di komunitas membutuhkan suatu kemitraan yang
berguna untuk pengambilan keputusan secara kolaboratif dalam rangka
meningkatkan kesehatan dan memecahkan masalah-masalah kesehatan ibu dan
anak. Program kemitraan komunitas mencakup konsep pemberdayaan dan
pengembangan komunitas. Unsur yang penting dalam menjalin jaringan kerja di
komunitas adalah sensitivitas terhadap aspek kultural, yang berarti bahwa
pelayanan yang diberikan harus sesuai dengan persepsi masyarakat. Beberapa
jaringan kerja bidan di komunitas yaitu puskesmas/ puskesmas pembantu,
polindes, posyandu, BPS, rumah pasien, dasa wisma, PKK. Di puskesmas bidan
sebagai anggota tim bidan diharapkan dapat mengenali kegiatan yang akan
dilakukan, mengenali dan menguasai fungsi dan tugas masing-masing. Selalu
berkomunikasi dengan pimpinan dan anggota lainnya, memberi dan menerima
saran serta turut bertanggung jawab atas keseluruhan kegiatan tim dan hasilnya.
Dalam hal ini peran tenaga kesehatan dalam peningkatan derajat kesehatan
masyarakat sangatlah penting termasuk Bidan. Bidan sebagai salah satu petugas
kesehatan tidak hanya memberikan pelayanan kesehatan di tempat pelayanan
kesehatan tetapi pada masyarakat yang dinamakan kebidanan komunitas.
Kebidanan komunitas adalah suatu area praktik bidan yang dilaksanakan diluar
institusi pelayanan kesehatan, di wilayah tertentu dengan menggunakan
pendekatan proses/manajemen kebidanan atau pendekatan pemecahan masalah.
Salah satu kompetensi yang harus dicapai mahasiswa Program Profesi
adalah mampu mengaplikasikan pembelajaran asuhan kebidanan komunitas pada
tatanan nyata di Puskesmas dan wilayah binaan yang menjadi tanggung jawabnya
2
sehingga dapat ikut berperan dalam program pemberdayaan keluarga dan
masyarakat khususnya dalam bidang KIA-KB. Berdasarkan hal tersebut,
mahasiswa melaksanakan kegiatan praktik asuhan kebidanan komunitas di
wilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab I yaitu di Jorong Kumango Utara, Nagari
Kumango, Kecamatan Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar, Provinsi Sumatera
Barat mulai tanggal 15 Desember 2023.
B. Tujuan Umum Dan Khusus
1. Tujuan Umum
Melaksanakan Asuhan Kebidanan Komunitas di Puskesmas Sungai
Tarab I yaitu di Jorong Kumango Utara, Nagari Kumango, Kecamatan Sungai
Tarab, Kabupaten Tanah Datar.
2. Tujuan Khusus
a. Mengikuti dan melaksanakan kegiatan pelayanan Puskesmas Sungai Tarab
I
b. Mengidentifikasi profil wilayah kerja Nagari Sungai Tarab I
c. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah di Unit Poli KIA-KB
Puskesmas Sungai Tarab I berdasarkan analisis Strenght, Weakness,
Opportunity, dan Threat (SWOT).
d. Mengidentifikasi dan menganalisis masalah kesehatan ibu dan anak di
Jorong Kumango Utara, Kenagarian Kumango, Kecamatan Sungai Tarab,
wilayah kerja Jorong Kumango Utara, Nagari Kumango, Puskesmas
Sungai Tarab I menggunakan analisis Strenght, Weakness, Opportunity,
dan Threat (SWOT).
C. Manfaat
1. Bagi Mahasiswa
a. Tercapainya pengalaman dan peningkatan pengetahuan tentang pelayanan
asuhan kebidanan komunitas di Puskesmas Sungai Tarab I
b. Dapat mengaplikasikan konsep kebidanan komunitas secara nyata pada
tatanan masyarakat.
c. Dapat mengelola suatu daerah binaan dan mengimplementasikan asuhan
komunitas disuatu wilayah binaan.
3
d. Meningkatkan kemampuan berpikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat.
e. Meningkatkan ketrampilan komunikasi, kemandirian, dan hubungan
interpersonal.
2. Bagi Institusi Pendidikan
a. Membantu memenuhi tugas institusi pendidikan dalam mendidik dan
melatih mahasiswa Program Profesi Bidan Universitas Prima Nusantara
Bukittinggi dalam mencapai kompetensi Manajemen Pelayanan
Kesehatan.
b. Sebagai bahan penilaian atau tolak ukur evaluasi pendidikan Program
Profesi Bidan Universitas Prima Nusantara Bukittinggi di bidang
manajemen pelayanan kebidanan komunitas.
c. Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model
praktik kebidanan komunitas selanjutnya.
3. Bagi Puskesmas Sungai Tarab I
a. Membantu Puskesmas dalam mengidentifikasi masalah dan kasus risiko di
wilayah binaan khususnya pada kesehatan ibu dan anak.
b. Membantu kegiatan berupa pelayanan kesehatan perorangan maupun
masyarakat yang ada di dalam dan di luar gedung Puskesmas.
4. Bagi Masyarakat
a. Mendapatkan kesempatan untuk berperan aktif dalam upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan penyakit.
b. Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah kesehatan
yang ada di masyarakat.
c. Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatan wilayah tempat tinggal
dan mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
5. Waktu, Tempat, dan Peserta
Waktu : Tanggal 15 s/d 30 Desember 23
Tempat : Jorong Kumango Utara Nagari Kumango Kecamatan Sungai
Tarab Kabupaten Tanah datar
4
Peserta : Mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas
Kebidanan Universitas Prima Nusantara Bukittinggi yang
berjumlah 4 orang
5
BAB II
PENGKAJIAN
A. Profil Puskesmas
Puskesmas merupakan Unit Pelaksana Tugas Dinas (UPTD) dari Dinas
Kesehatan yang berperan sebagai penyelenggara dari tugas teknis operasional
Dinas Kesehatan dan merupakan ujung tombak pembangunan Kesehatan di
daerah. UPTD Puskesmas Sungai Tarab I merupakan salah satu unit pelaksana
tugas kerja Dinas Kesehatan Tanah Datar yang memiliki wilayah kerja di
Kecamatan Sungai Tarab. UPTD Puskesmas Sungai Tarab I memiliki tanggung
jawab upaya kesehatan di bidang promotif, pereventif, kuratif dan rehabilatif
dengan wilayah kerja terdiri dari 5 Nagari yang merupakan sebagian dari
Kecamatan Sungai Tarab. Fungsi dari UPTD Puskesmas Sungai Tarab adalah
sebagai pusat pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan
masyarakat dan keluarga menuju masayarakat yang mandiri dan sehat serta pusat
pelayanan strata I (pelayanan tingkat dasar).
1. Gambaran Umum Puskesmas Sungai Tarab I
UPTD Puskesmas Sungai Tarab I adalah salah satu dari puskesmas
yang ada di Kabupaten Tanah Datar, terletak di Wilayah Kecamatan Sungai
Tarab, dengan luas wilayah kerja kurang lebih 30,42 km2, terdiri dari 5 Nagari
dan 16 Jorong yang merupakan dataran rendah dan perbukitan. dari 5 Nagari
Tersebut di antaranya:
a. Nagari Rao-rao
1) Jorong pandiang andiko
2) Jorong balerong bunta
3) Jorong carano batirai
4) Jorong lumbung bapereng
b. Nagari Kumango
1) Jorong kumango utara
2) Jorong kumango selatan
c. Nagari Koto Baru
1) Jorong sarasah
2) Jorong air menembus batu
1
3) Jorong bujang juaro
d. Nagari Pasie Laweh
1) Babbussalam
2) Tanjuang lado
3) Lurah ampang
4) Talang dasun
e. Nagari Koto Tuo
1) Pamatang tinggi
2) Koto tuo
3) Babussalam
Sebagian besar Jorong dapat ditempuh dengan kendaraan roda empat.
Jarak UPT Puskesmas Sungai Tarab I dengan pusat kota + 10 Km dan +15
menit dengan kendaraan. Sementara jorong terjauh dari UPT Puskesmas
Sungai Tarab I berjarak + 3 Km.
Gambar 1.1
2
c. Sebelah Barat berbatas dengan wilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab II
d. Sebelah Timur berbatas dengan Kecamatan Salimpaung
2. Visi, Misi, Motto, Tata Nilai dan Kebijakan Mutu Puskesmas Sungai
Tarab I
Program dan indikasi kegiatan dalam pembanguan kesehatan
ditujukan upaya pencapaian visi dan misi UPTD Puskesmas Sungai Tarab I
yang dapat memberikan kontribusi kepada pencapaian visi dan misi Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar. Program dan kegiatan prioritas yang
terakomodir di setiap lini pelayanan dapat diharapkan mampu mencerminkan
pelayanan kesehatan secara komprehensif, efektif, efisien dapat diakses
dengan mudah dan terjangkau masyarakat di wilayah kerja UPTD Puskesmas
Sungai Sungai Tarab I khususnya, sehingga dapat memberikan kepuasan
terhadap para pengguna jasa Puskesmas. Prioritas pelayanan kesehatan adalah
peningkatan pelayanan kesehatan kepada kelompok rentan seperti lansia, ibu
hamil, ibu bersalin, ibu nifas, bayi, disabilitas, kasus gawat darurat dan lain-
lain.
a. Visi
Adapun Visi dari Puskesmas Sungai Tarab I yaitu“Menjadikan
masyarakat diwilayah kerja Puskesmas Sungai Tarab I mandiri untuk
hidup sehat”
b. Misi
1) Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui pemberdayaan
masyarakat agar mampu secara mandiri untuk hidup sehat.
2) Melindungi kesehatan masyarakat dengan menjamin tersedianya
upaya kesehatan yang paripurna,merata,bermutu dan berkeadilan.
3) Memelihara dan meningkatkan kesehatan perorangan, keluarga dan
masyarakat beserta lingkunganya dengan pemeriksaan kesehatan yang
terkoordinasi.
4) Menjadikan Puskesmas sebagai pusat pengembangan dan
pembangunan kesehatan melalui kerjasama lintas sektor terkait
c. Motto
“ Kesehatan Anda Prioritas Utama Kami”
3
d. Tata nilai
“ SEMANGAT“
1) Senyum
2) Empati
3) Mandiri
4) Amanah
5) Nyaman
6) Giat
7) Adil
8) Terampil
e. Kebijakan Mutu
1) Kepala Puskesmas dan seluruh penanggung jawab UKP dan
penanggung jawab UKM wajib berpartisipasi dalam program
mutu/kinerja Puskesmas dan keselamatan pasien mulai dari
perencanaan, pelaksanaan, monitoring dan evaluasi.
2) Para pimpinan wajib melakukan kolaborasi dalam pelaksanaan
Program mutu dan keselamatan pasien yang diselenggarakan di
seluruh jajaran puskesmas.
3) Tata nilai dalam menyediakan pelayanan baik UKM maupun UKM
disepakati bersama dan menjadi acuan dalam pemberian pelayanan
kepada masyarakat
4) Kebijakan mutu dan tata nilai puskesmas dalam memberikan
pelayanan disusun secara bersama dan dituangkan dalam pedoman
mutu dan kinerja
5) Pedoman mutu dan perencanaan mutu/kinerja disusun berdasarkan
visi, misi, dan tujuan Puskesmas
6) Perencanaan mutu disusun oleh seluruh jajaran Puskesmas dengan
pendekatan multidisiplin, dan dikoordinasikan oleh Penanggung
jawab Manajemen Mutu.
7) Perencanaan mutu/kinerja meliputi perencanaan mutu/kinerja
manajemen, perencanaan mutu/kinerja UKM, dan perencanaan mutu
pelayanan klinis.
4
8) Perencanaan mutu/kinerja manajemen
3. Keadaan Penduduk
a. Jumlah Penduduk
Berdasarkan data proyeksi penduduk BPS Kab. Tanah Datar
tahun 2023, penduduk wilayah Puskesmas Sungai Tarab I berjumlah
10301 jiwa. Diklasifikasikan menurut jenis kelamin, dari total tersebut
terdapat 5565 jiwa laki-laki dan 4.736 jiwa perempuan serta Jumlah
Kepala Keluarga 2837 KK.
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Menurut Nagari dan sebarammya
di Puskesmas Sungai Tarab I
Laki- Perempua
NO NAGARI Jumlah
Laki n
5
4. Sarana Kesehatan
a. Peralatan dan Sarana Kesehatan
Untuk melaksanakan kegiatan operasional pelayanan kesehatan,
Puskesmas Sungai Sariak telah dilengkapi dengan fasilitas pelayanan
dalam gedung seperti pada tabel berikut :
Tabel 2.3
Fasilitas Pelayanan dan Ruangan Puskesmas Sungai Tarab I
Tahun 2023
No RUANGAN Jumlah
2022
1 Ruang Pendaftaran dan Informasi 1
2 Ruang Rekam Medik 1
3 Ruang Tunggu 1
4 Ruang Pelayanan PemeriksaanUmum 1
5 Ruang Pelayanan Kesehatan Gigi dan 1
mulut
6 Ruang Pelayanan Ibu 1
7 Ruang Pelayanan Anak 1
8 Ruang Pelayanan Lansia 1
9 Ruang Pelayanan KB 1
10 Ruang Pelayanan Imunisasi 1
11 Ruang Laboratorium 1
12 Ruang Menyusui 1
13 Ruang Pelayanan TB Paru 1
14 Ruang Apotik 1
15 Ruang Gizi 1
16 Ruang Kepala Puskesmas
17 Ruang Tata Usaha 1
18 Ruang Admin 1
19 Ruang Gudang Farmasi 1
20 Ruang Keuangan 1
21 Ruang Aula 1
22 Gudang Umum 1
23 Ruang Promkes dan Kesling 1
24 Ruangan Tindakan dan IGD 1
25 Ruangan PONED 1
26 Ruangan USG
27 Rawatan Umum 1
6
28 Rawatan Pasca Salin 1
29 Mushola 1
30 Dapur 1
b. Sarana Penunjang
Dalam kegiatan pelayanan dan program, Puskesmas Sungai Tarab
Ididukung oleh sarana penunjang seperti berikut:
Tabel 2. 4
Sarana Penunjang di Puskesmas Sungai Tarab I Tahun 2023
No Jenis Sarana/Prasarana Jumlah
1 Ambulance 2
2 Sepeda Motor 6
B Sarana Penunjang
1 Komputer 9
2 Laptop 10
4 Frezeer 3
5 Telepon 1
6 TV besar/kecil 1
7 Sofa 1
8 Lemari kaca 8
9 Meja 21
10 Kursi roda 1
12 Sterilisator listrik 3
13 AC 6
7
14 Rak TV 1
15 Apar 1
17 Proyektor 2
8
b. Sepuluh besar penyakit Terbanyak Rawat Jalan
Morbiditas adalah angka kesakitan, baik insiden maupun
prevalensi dari suatu penyakit. Morbiditas menggambarkan kejadian
penyakit dalam suatu populasi pada kurun waktu tertentu. Morbiditas juga
berperan dalam penilaian terhadap derajat kesehatan masyarakat. Data
penyakit diperoleh dari Puskesmas yang melakukan pelayanan kesehatan
Berdasarkan laporan yang terhimpun selama tahun 2023,
didapatkan bahwa jumlah kunjungan rawat jalan terbanyak adalah kasus
Common Cold. Berikut 10 besar penyakit terbanyak pada pasien rawat
jalan di Puskemas Sungai Sungai Tarab I tahun 2023 dapat dilihat pada
tabel berikut:
Tabel 2.6
Sepuluh besar penyakit terbanyak pada pasien rawat jalan
di Puskemas Sungai Tarab I Tahun 2023
No Diagnosa L P Total
1 ISPA 568 535 1103
2 Hipertensi 507 539 1046
3 Common Cold 550 557 1107
4 Gastritis 359 425 784
5 Reumatic Arthritis 410 474 884
6 Asma Bronchial 306 388 694
7 PPOK 104 88 192
8 Gout 153 160 313
9 Dermatitis 174 270 444
10 Diabetes Militus 295 277 572
9
dan lain sebagainya. Posyandu merupakan salah satu bentuk UKBM yang
paling di kenal di masyarakat.
Posyandu menyelenggarakan minimal 5 program prioritas, yaitu
kesehatan ibu dan anak, keluarga berencana, perbaikan gizi, imunisasi, dan
penanggulangan diare. Untuk memantau perkembangannya, Posyandu
dikelompokan ke dalam 4 strata, yaitu Posyandu Pratama, Posyandu Madya,
Posyandu Purnama, dan Posyandu Mandiri.
10
7. Sumber Daya Kesehatan
Dalam menjalankan fungsinya sebagai pemberi pelayanan kesehatan
tingkat pertama, Puskesmas Sungai Tarab I telah dilengkapi dengan sarana
dan prasarana yang memadai dan didukung oleh tenaga dokter umum, dokter
gigi, ahli kesehatan masyarakat, bidan, perawat, ATLM, ahli gizi dan
apoteker.
Tabel 2.7
Jumlah SDM di Puskesmas Sungai Tarab I Tahun 2023
No Jenis SDM Jumlah Status Pegawai Ket
3 Sarjana 1 - 1 - S1
KesMas
4 Perawat
DIII 4 2 1 1 D III
Ners 4 4 - - Profesi
5 Bidan
11
DIII 3 2 - 1 DIII
DIV 4 4 - - DIV
Profesi
Profesi - - - -
7 Apoteker 1 1 - - Profesi
8 Asisten 1 1 - - D III
Apoteker
9 Perawat Gigi 1 1 - - S1
1 1 - - S1
12 Kesling 2 2 - - D III
14 Akuntan 1 - 1 - S1
15 Sopir 1 1 - - SMA
Ambulance
16 Kebersihan 1 - 1 - SD
17 Keamanan - - - - -
Jumlah
12
PNS
3 Sarjana 1 - 1 - S1
KesMas
4 Perawat
DIII 4 2 1 1 D III
Ners 4 4 - - Profesi
5 Bidan
DIII 3 2 - 1 DIII
DIV 4 4 - - DIV
Profesi
Profesi - - - -
7 Apoteker 1 1 - - Profesi
8 Asisten 1 1 - - D III
Apoteker
9 Perawat Gigi 1 1 - - S1
1 1 - - S1
12 Kesling 2 2 - - D III
13
umum
14 Akuntan 1 - 1 - S1
15 Sopir 1 1 - - SMA
Ambulance
16 Kebersihan 1 - 1 - SD
17 Keamanan - - - - -
Jumlah
Tabel 2.8
Data Pegawai Berdasarkan Jenjang Pendidikan di Sungai Tarab I
No Jenjang Pendidikan Jumlah
1 Profesi 7
2 Sarjana 3
3 Diploma III 18
4 SLTA/Sederajat 1
5 SD 1
Jumlah 30
14
Tabel 2.9
Data Pegawai Puskesmas Sungai Tarab I berdasarkan status
kepegawaian
Status Kepegawaian Jumlah (orang)
1. PNS 32
2. Tenaga Kontrak 3
3. PPPK 2
Jumlah 32 orang
Tabel 2.10
Data Pegawai Puskesmas Sungai Tarab I berdasarkan Golongan
No. Golongan Jumlah (orang)
1. Golongan IV 4
2. Golongan III 23
3. Golongan II 7
Jumlah 37 orang
8. Pembiayaan Kesehatan
Pembiayaan kesehatan adalah besarnya dana yang harus dikeluarkan
untuk menyelenggarakan dan atau memanfaatkan berbagai upaya kesehatan
yang diperlukan oleh perorangan, keluarga, kelompok dan masyarakat.
Pembiayaan kesehatan ini memegang peranan sangat penting dalam
pencapaian tujuan pembangunan kesehatan di Puskesmas Sungai Tarab I.
Dalam membicarakan pembiayaan kesehatan yang penting adalah
bagaimana memanfaatkan biaya tersebut secara efektif dan efisien baik
15
ditinjau dari aspek ekonomi maupun sosial dengan tujuan dapat dinikmati
oleh seluruh masyarakat yang membutuhkan. Dengan demikian suatu
pembiayaan kesehatan dikatakan baik, bila jumlahnya mencukupi untuk
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dibutuhkan dengan penyebaran
dana sesuai kebutuhan serta pemanfaatan yang diatur secara seksama,
sehingga tidak terjadi peningkatan biaya yang berlebihan.
16
9. Struktur Organisasi
PJ UKM ESENSIAL & PJ UKM PJ UKP, KEFARMASIAN, PJ JARINGAN PELY.PUSK & PJ BANGUNAN SARANA PJ MUTU
PERKESMAS PENGEMBANGAN LABORATORIUM JEJARING PUSKESMAS PRASARANA & PERALATAN Savianti, S.Tr.Keb
dr. Puti Mayangsari Adrimas
KOORD PROMKES & UKS KOORD PELY, KES GIGI KOORD PUSTU PASIE LAWEH
Neola Arsyad, SKM MASYARAKAT KOORD PEL PEM UMUM Lina Nofrita, A.Md.Kep
drg. Putri Yanti, SN dr. Puti Mayangsari Adrimas
KOORD KESLING KOORD PUSKEL
KOORD YANKESTRAD KOORD PEL KESGILUT
Nurtawati Ilham, AMKL Rinto
Rahma Fitri Asmar drg. Putri Yanti, SN
KOORD KESGA UKM KOORD POSKESRI
PELAYANAN KESORGA KOORD PEL KESGA UKP
Hj. Indriwati Ikhwan, S.ST
KOORD GIZI UKM KOORD POSKESRI KUMANGO
KOORD PELAYANAN KOORD PEL GAWAT DARURAT
Sri Utari, S.Gz Dessy Yanti, A.Md.Keb
KES LAINNYA Ns. Lina Sariani, S.Kep
KOORD P2P KOORD POSKESRI LURAH AMPANG
KOORD PEL GIZI UKP
Ns. Rina Oktavia, S.Kep Yulizarni, A.Md.Keb
Sri Utari, S.Gz
KOORD POSKESRI TALANG DASUN
KOORD PERKESMAS KOORD PEL PERSALINAN Syafrinayeni, A.Md.Keb
Ns. Rina Oktavia, S.Kep Arniwati, S.Tr.Keb
KOORD POSKESRI KOTO TUO
KOORD PEL LABOR Yenita Suryani,A.Md.Keb
17
Sebagai satu bentuk organisasi, UPT Puskesmas Sungai Tarab I
memiliki stuktur organisasi yang jelas dan mengacu pada Struktur Organisasi
Tata Kerja (SOTK) Dinas Kesehatan Kabupaten Tanah Datar. Struktur
organisasi tersebut terdiri dari:
1. Unsur Pimpinan : Kepala Puskemas
2. Unsur Pembantu Pimpinan : Unit Ketatausahaan
3. Unsur Fungsional : Disebut juga unit fungsional, karena terdiri
dari tenaga/pegawai dalam jabatan
fungsional.
Jumlah unit tergantung pada kegiatan, jumlah tenaga dan fasilitas
yang ada. Untuk memudahkan koordinasi semua unit dikelompokkan dalam
dua kelompok besar, yaitu Unit Pelayanan Medik dan Unit Pelayanan
Kesehatan Masyarakat. Masing-masing kelompok di atur oleh seorang
Koordinator.
Kepala Puskesmas berfungsi memimpin, mengawasi dan
melaksanakan koordinasi kegiatan Puskesmas yang dapat dilakukan dalam
jabatan struktural dan jabatan fungsional. Dalam melaksanakan tugas,
Kepala Puskesmas wajib menetapkan prinsip koordinasi, integrasi dan
sinkronisasi dalam lingkungan Puskesmas maupun dengan satuan organisasi
di luar lingkungan Puskesmas.
Unit Ketatausahaan bertugas mengurus bidang kepegawaian,
administrasi, keuangan, perlengkapan serta pencatatan dan pelaporan.
Masing-masing bagian dipertanggungjawabkan kepada satu orang petugas,
di bawah koordinasi satu orang Kepala Tata Usaha.
18
B. Profil Wilayah Binaan Praktik Komunitas
1. Identitas Wilayah Binaan
Nama Binaan Wilayah : Jorong kumango utara
Lokasi : Kumango Utara, Nagari Kumango, Kecamatan
Sungai Tarab, Kabupaten Tanah Datar
Luas wilayah : 1,75 km2
a. Orbitasi
Jarak dari pusat pemerintah kecamatan : 5 km
Jarak dari pusat pemerintah kabupaten : 14 km
Jarak dari pusat pemerintah provinsi : 120 km
Jarak dari ibu kota negara : 925 km
b. Prestasi yang pernah diraih : Tidak ada
c. Administrasi Kependudukan
1) Jumlah KK : 218 KK
2) Jumlah Penduduk
Laki-laki : 392 jiwa
Perempuan : 374 jiwa
Total : 766 jiwa
3) Jumlah Penduduk Menurut Agama
Islam : 766 jiwa
d. Kelembagaan Masyarakat
1) Jumlah : 1 jorong
2) Jumlah Kader Posyandu : 5 orang
3) Jumlah Tim Penggerak PKK : 2 orang
4) Jumlah Kader Kesling : 2 orang
5) Majelis Taklim : 1 kelompok
19
2. Struktur Organisasi Wilayah Binaan
Bagan 2.1
Struktur Pemerintah Nagari Kumango
Wali Nagari
Iis Zamora
Putra, S.pd
SekRi
Leni Kemala Sari,
Kasi Kasi Kasi Kessos S.T
Pemerintah Kesejahteraan Meli Aniza
Taufik Veby Davitra,
Hidayad S.Kom
3. Batas Wilayah
Batasan Wilayah Joronh Nagari Sungai Sariak dapat dilihat sebagai
berikut:
a. Sebelah Utara : Jorong Pandiang Andiko, Nagari Rao-Rao
b. Sebelah Selatan : Jorong kumang selatan, Nagari Kumango
c. Sebelah Timur : Kecamatan salimpauang
d. Sebelah Barat : Jorong Kumango selatan, Nagari kumango
20
4. Sarana Prasarana dan Kegiatan
a. Sarana Umum
Kantor jorong : 1 unit
Masjid : 1 unit
Mushola : 3 unit
SD : 1 unit
TK : 1 unit
PAUD : 1 unit
Madrasah/SMP : 1 unit
Lapangan Bola Kaki : 1 unit
Lapangan Volli : 0 unit
b. Sarana kesehatan
Poskesri : 0 unit
Posbindu : 1 unit
Pos Lansia : 1 unit
Posyandu : 1 unit
Kelas Ibu Hamil : 1 unit
c. Prasarana
Jembatan : 1
5. Identifikasi Wilayah Binaan Dengan Metode Participatory Rural
Appraisal (PRA)’
Untuk memperoleh data identifikasi wilayah binaan, kelompok
menggunakan metode Participatory Rural Apprasial (PRA) yang dilakukan
pada:
21
Kecamatan Sungai Tarab , Kabupaten Tanah Datar. Pengumpulan data
dilakukan oleh mahasiswa dalam kurun waktu 3 hari yaitu tanggal 21 s/d
23 Desember 2023.
a. Pemetaan Wilayah (Mapping)
Pemetaan merupakan salah satu metode pengkajian PRA yang
menggambarkan kondisi wilayah (nagari dan korong) bersama masyarakat
dengan tujuan untuk memfasilitasi masyarakat dalam menyampaikan data-
data yang penting beserta sebarannya di wilayah tersebut. Pada pengkajian
ini, data diperoleh dari diskusi bersama tokoh masyarakat Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten
Padang Pariaman Provinsi Sumatera Barat. Berikut adalah peta wilayah
kerja Jorong Kumango Utara Nagari Kumango.
Gambar 2.5
Peta Wilayah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Kecamatan Sungai Tarab
22
Berikut gambaran Mapping wilayah Jorong Kumango Utara
Nagari Kumago Kecamatan Sungai Tarab Kabupaten Tanah Datar
Provinsi Sumatera Barat.
Gambar 2.6
Mapping Wilayah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Kecamatan Sungai Tarab
b. Kalender Musim
Gambar 2.7
Kalender Musim Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Kecamatan Sungai Tarab
23
6. Data Demografis
Hasil identifikasi Jorong Kumango Utara Nagari Kumango,
Kecamatan Sungai Tarab periode 15-30 Desember 2023 ditemukan data
kependudukan yaitu 218 KK. Pengkajian dilakukan selama lima belas hari
mulai tanggal 15-30 Desember 2023 dengan mendatangi rumah warga Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango melalui metode wawancara menggunakan
form pengkajian Dari hasil pengkajian didapatkan hasil sebagai berikut:
a. Data Umum
Data Pengkajian Penduduk Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Jumlah KK
Terkaji
46% Tidak terkaji
54%
Gambar 2.8
Data KK Terkaji Dengan Kategori Penduduk Asli dan Musiman
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Berdasarkan gambar diatas pada Jorong Kumango Utara Nagari
Kumango didapatkan 100 KK yang merupakan penduduk asli dan tidak
ada penduduk musiman dari jumlah KK yang terkaji. Pada Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango terdapat 118 KK yang tidak terkaji.
Dikarenakan pada saat dilakukan survey wilayah binaan keluarga tidak
ada yang menolak untuk dilakukan pengkajian. Keluarga mempunyai
waktu untuk dilakukan pengkajian selama waktu survey berlangsung dan
keluarga berada di tempat selama pengkajian.
24
1) Distribusi Penduduk Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
119
77
57 61
49
42 42 38 38
36
29
20 22 20 21 23
18 20
7 3 10
Gambar 2.9
Distribusi Penduduk Terkaji Berdasarkan Usia dan Jenis Kelamin
di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
25
2) Distribusi Penduduk Berdasarkan Agama
Agama
400
350
300
250
200 376 agama
150
100
50
0 0
0
islam 0
kristen
hindu
budha
Gambar 2.10
Distribusi Penduduk Terkaji Berdasarkan Agama di Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango
Berdasarkan gambar diatas dapat dijelaskan bahwa penduduk di
wilayah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango seluruhnya memeluk
agama islam sebanyak 100 KK (100%).
250
200
150
suku
100, 100%
100
50
0 0
minang
jawa
Gambar 2.11
26
4) Distribusi Penduduk Berdasarkan Pendidikan Terakhir
Pendidikan Terakkhir
Kepala KK
35
33
23
1 1
Tidak tamat SD SD SMP SMA DIII S1
Gambar 2.12
27
5) Distribusi Penduduk Berdasarkan Pekerjaan
KK
40
35
30
25
KK
20
15
10
0
Petani PNS Wiraswasta pedagang Buruh honorer
Gambar 2.13
b. Data Kesehatan
1) Data Tempat Berobat Penduduk Terkaji di Jorong Kumango Utara
Nagari Kumango
Tempat berobat
6%
6%
FasKes
Non Faskes
Tidak Berobat
88%
Gambar 2.16
28
Berdasarkan gambar diatas didapatkan bahwa dari 34
Penduduk yang sakit memilih tempat berobat di Kumango Utara,
didapat 30 jiwa (88%) penduduk berobat ke fasilitas kesehatan,
sebanyak 2 Jiwa (6%) berobat kenon faskes, serta 2 Jiwa (6%) tidak
berobat
Pembiayaan
17%
BPJS
Umum
83%
Gambar 2.17
Data Pembiayaan Terkaji di Jorong Kumango Utara
29
3) Data Kesehatan Penduduk Terkaji Dalam 1 Tahun Terakhir di
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Status Kes
350
300
250
Status Kes
200
342, 91 %
150
100 34, 9%
50
0
Sehat
Sakit
Gambar 2.18
15
Penyakit dalam 1 th
10
4
5 3
0
Degeneratif
Menular
Ispa
30
Gambar 2.19
Data Jenis Penyakit yang Pernah atau Sedang diderita penduduk
terkaji dalam 1 Tahun Terakhir Jorong Kumango Utara Nagari
Kumango
c. Data Kehamilan
Jumlah ibu hamil yang terdata di Jorong kumango Utara berjumlah
12 ibu hamil. Berikut data Ibu hamil yang terkaji sebagai berikut:
Ibu Hamil
6
4
Ibu Hamil
3
0
TM 1 TM 2 TM 3
Gambar 2.20
Data Ibu hamil Di Jorong Kumango Utara
31
Gambar diatas menunjukan jumlah ibu hamil di Kumango Utara
Trimester I sebanyak 2 orang, Timester II sebanyak 5 orang, dan
Trimeater III sebanyak 5 orang.
1) Ibu Hamil dengan KEK
17%
Ya
Tidak
83%
17%
ya
tidak
83%
32
Ibu Nifas
1.2
0.8
Ibu Nifas
0.6
0.4
0.2
0
KF1 KF2 KF3
Gambar 2.21
Neonatal
1.2
0.8
Neonatal
0.6
0.4
0.2
0
KN 1 KN 2 KN 3
Gambar 2.22
Data Neonatal Di Jorong Kumango Utara
33
Gambar diatas menunjukan jumlah Neonatus di Kumango Utara
ditemukan kunjungan Neonatal 2 senyak 1 bayi dan Kunjungan Neonatal 3
sebanyak 1 bayi yang ter data.
f. Data Bayi (29 hari-11 bulan 29 hari)
1) Jumlah bayi di kumango Utara Nagari kumango
Bayi
5
4.5
4
3.5 Bayi
3
2.5
2
1.5
1
0.5
0
Laki-laki Perempuan
Gambar 2.21
Jumlah Bayi di Wilayah Jorong Kumango Utara
34
Kepemilikan buku KIA
8
7
6
5
Kepemilikan buku KIA
4
3
2
1
0
ya
tidak
Gambar 2.22
Data Kepemilikan buku KIA/KMS di Jorong Kumango
Utara Nagari Kumango
Gambar 2.23
Status Imunisai Dasar Bayi di Wilayah Jorong Kumango utara
Nagari Kumango
35
g. Data Anak Balita (1 - <5 tahun)
1) Jumlah anak balita di jorong Kumango utara nagari kumango
Balita
22.5
22
21.5
21 Balita
20.5
20
19.5
19
Laki-laki Perempuan
Gambar 2.24
Jumlah Anak balita di Wilayah Jorong Kumango Utara Nagari
Kumango
36
2) Distribusi Kepemilikan Buku KIA/KMS pada Anak Balita
KIA/KMS
45
40
35
30
25 KIA/KMS
20
15
10
0
Memiliki tidalk memiliki
Gambar 2.25
Gambar 2.26
Data Status Gizi pada Anak Balita berdasarkan BB/U di Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango
37
Berdasarkan data diatas seluruh balita di Jorong Kumango Utara
memiliki status gizi dalam kategori baik sebanyak 46 balita (88%),
status gizi dalam kategori kurang yaitu 3 balita (6%) dan 3 balita (6%)
dalam kategori gizi buruk ( Stunting).
Status stunting
60
50
40
Status stunting
30
20
10
0
Stunting tidak stunting
Gambar 2.27
Data Status Stunting pada Anak Balita di Jorong Kumango Utara
Nagari Kumango
VIT A
60
50
40
VIT A
30
20
10
0
YA Tidak
38
Gambar 2.28
Data Status Pemberian Vitamin A pada Balita di Jorong
Kumango Utara Nagari kumango
MPASI
45
40
35
30
25 MPASI
20
15
10
0
<6 bulan ≥6bulan
Gambar 2.29
39
orang tua yang dahulu terbiasa memberikan makanan pendamping
lebih awal.
30
25
15
10
0
Laki-Laki perempuan
Gambar 2.31
Distribusi Anak Usia Sekolah Berdasarkan Jenis Kelamin
di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
40
Berdasarkan data diatas jumlah anak usia sekolah 6 - < 12 tahun
di Jorong Kumango Utara Nagari Kumango adalah 56 anak yang terdiri
dari 31 anak (55%) berjenis kelamin perempuan dan 25 anak (45%)
berjenis kelamin laki-laki.
Imunisasi MR
60
50
40
Imunisasi MR
30
20
10
0
Ya tidak
Gambar 2.32
41
i. Data Remaja (10-18 tahun)
1) Jumlah Remaja
Remaja
40
35
30
25
Remaja
20
15
10
0
Laki-laki Perempuan
Gambar 2.33
Data Jumlah Remaja di Jorong Kumngo Utara Nagari Kumango
42
5) Informasi Kesehatan yang Didapatkan Remaja
50
40
20
10
0
Narkoba Merokok Sex Kespro IMS Alkohol Tablet
bebas tambah
darah
Gambar 2.34
Data Informasi Kesehatan yang Didapatkan Remaja di
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa informasi
kesehatan yang diperoleh baik remaja laki-laki maupun perempuan
Jorong Kumango Nagari kumango sudah mendapatkan Mendapat
informasi tentang narkoba, alcohol, IMS dan sek bebas (100%)
informasi kesehatan kespro, Tablet tambah Darah dan Merokok
sebanyak 73%. Mayoritas informasi tersebut didapatkan melalui
penyuluhan di sekolah dan media elektronik.
j. Data PUS
1) Jumlah PUS
Berdasarkan pengkajian di Jorong Kumango Utara Nagari
Kumango didapatkan jumlah PUS sebanyak 88 pasangan.
2) Lamanya Menikah
43
PUS
80
70
60
50
PUS
40
30
20
10
0
<1 tahun >1 tahun
Gambar 2.35
Data Lamanya Menikah Pada PUS di Jorong Kumango
Utara Nagari Kumango
Kehamilan
100
90
80
70
60
Kehamilan
50
40
30
20
10
0
Pernah Belum
Gambar 2.36
Data PUS yang sudah pernah hamil di Jorong Kumango Utara
Nagari kuamngo
44
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan di Jorong
Kumango utara Nagari kumango bahwa PUS yang sudah pernah
hamil sebanyak 86 PUS (98%) dan yang belum pernah hamil
sebanyak 2 PUS (2%) dikarenakan baru saja menikah.
Jumlah Anak
2%
11%
1 anak
2 anak
> 2 anak
tdk punya anak
49%
38%
Gambar 2.37
45
5) Keikutsertaan Menggunakan Alat Kontrasepsi
Penggunaan KB
32%
ya
tidak
68%
Gambar 2.38
metode Kontrasepsi
8% 5%
8% Pil
7%
IUD
Implan
12% suntik
MAL
senggama terputus
kondom
MOW
13%
38%
8%
Gambar 2.39
46
Data Metode Kontrasepsi yang Digunakan di Jorong
Kumango Utara Nagari Kumango
7) Tempat Pelayanan KB
Pelayanan KB
25%
Puskesmas
PMB
47% RS
Poskesri
16%
13%
47
k. Data WUS
1) Jumlah Wanita Usia Subur (WUS) / Catin
Berdasarkan pengkajian di Jorong Kumango Utara Nagari
Kumango didapatkan jumlah WUS sebanyak 90 orang. 5 org (100%)
diantaranya adalah calon pengantin yang sdh mendapatkan pelayanan
catin di Puskesmas Sunagi Tarab
2) Periksa IVA Test
28%
pernah
tidak pernah
72%
Gambar 2.41
48
3) Pengetahuan tentang SADARI pada WUS
Sadari
22%
ya
tidak
78%
Gambar 2.42
Melakukan SADARI
10%
pernah
tidak pernah
90%
Gambar 2.43
49
Berdasarkan gambar diatas menunjukkan bahwa WUS di
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango mayoritas sudah tahu
tentang SADARI dan dari 70 WUS yang tahu tentang SADARI sudah
melakukan SADARI yaitu 65 WUS (69%) dan yang tidak melakukan
SADARI 5 WUS (31%). Pengetahuan tentang SADARI didapatkan
dari tenaga kesehatan dan media elektronik.
l. Data Lansia
1) Jumlah Lansia
Lansia
Laki-laki
Perempuan
47%
53%
50
Kebutuhan
13%
5%
Dibantuan sebagian
Dibantu penuh
mandiri
82%
Gambar 2.45
Data Bantuan Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari pada lansia di
Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
Penyakit Lansia
21%
Rematik
34%
Hipertensi
ISPA
diabetes melitus
Asam urat
maag
16%
5% 11%
13%
Gambar 2.46
51
Berdasarkan gambar diatas didapatkan penyakit yang
diderita oleh lansia di Jorong Kumango Utar Nagari Kumangoyakni
rematik sebanyak 13 lansia (34%), Maag 8 lansia (21%), Asam Urat 6
lansia(16%), Hipertensi 4 lansia (11%), dan ISPA 5 lansia (13%), dan
DM 2 lansia (5%).
Sadar Gizi
28%
Ya
Tidak
72%
Gambar 2.47
52
n. Jumlah Rumah Sehat Berdasarkan Kartu Rumah Sehat Dinas
Kesehatan Kabupaten Tanah Datar
Rumah Sehat
5%
Sehat
tidak sehat
95%
Gambar 2.48
Jumlah Rumah Sehat di Jorong Kumango Utara Nagari kumango
Berdasarkan gambar diatas dapat dilihat di Jorong Kumango
Utara Nagari kumango terdapat mayoritas 95 keluarga (95%) memiliki
rumah sehat. Dimana seluruh keluarga sudah memiliki rumah dengan
ventilasi, lubang / cerobong asap dapur ada memenuhi syarat, jendela ada
memenuhi syarat, pencahayaan ada memenuhi syarat, tidak padat
penghuni dan 5 (5%)keluarga memiliki rumah tidak sehat dikarekan
rendahnya ekonomi keluarga.
Masjid
Puskes
Pasar
mas
Masyarakat
RS
Posyandu
53
C. Analisis Swot Wilayah Binaan
Tabel 2.12
Analisis Swot Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
4 Kesadaran ibu bayi dan ibu balita untuk 0,13 3,5 0,546
posyandu
Jumlah 1 3,41
54
IVA TEST 0,22 4 0,88
Jumlah 1 3,325
Jumlah 1 3,00
Jumlah 2
55
O-T= 3 - 2 = 1
INTERNAL FACTORS ANALYSIS SCORE
4 Kesadaran ibu bayi dan ibu balita untuk 0,13 3,5 0,546
posyandu
Jumlah 1 3,41
56
tidak tahu dan tidak pernah melakukan 0,20 3 0,60
pemeriksaan SADARI 5 WUS 31% dari
yang memgetahui
Jumlah 1 3,325
Jumlah 1 3,00
Jumlah 2
O-T= 3 - 2 = 1
D. Diagram Layang
57
Opportunit
1.5 y
Weeknes
s 0
-1.5 -1 -0.5 0 0.5 1 1.5
-0.5
Strenght
-1
Gambar 2.52
58
4. Mengoptimalkan peran pemimpin dan kader dalam menggerakkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
pemeriksaan IVA Test melalui penyuluhan.
5. Mengoptimalkan peran puskesmas untuk meningkatkan pengetahuan
masyarakat tentang pemeriksaan IVA Test
6. Mengoptimalkan peran bidan desa untuk menggerakkan masyarakat agar
mau datang untuk dilakukan IVA test
7. Mengoptimalkan peran pemimpin dan kader dalam menggerakkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
pemeriksaan SADARI melalui penyuluhan.
8. Mengoptimalkan peran pemimpin dan kader dalam menggerakkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat mengenai
penyakit degeneratif (Reumatik) dan rutin untuk berkunjung ke
posyandu setiap bulan.
59
4. Lansia Menderita Penyakit degeneratif seperti Rheumatik 13 orang (34%)
F. Prioritas Masalah
Prioritas masalah wilayah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango,
ditentukan dengan cara musyawarah bersama masyarakat Jorong Kumango Utara,
kader dan tokoh masyarakat. Penentuan prioritas masalah menggunakan metode
USG, dimana dilakukan teknik skoring berdasarkan pada tingkat urgensi
(urgency), keseriusan (serious) dan tingkat perkembangan (growth) dari masing-
masing masalah yang diinginkan untuk diselesaikan:
Tabel 2.13
Prioritas Masalah Jorong Kumango Utara Nagari Kumango
No Masalah Skoring Total Ranking
U S G
60
1. Masih terdapat balita dengan gizi kurang dan stunting
Man Material
Tidak mengetahui
tentang gizi
seimbang pada Masih
terdapat
Ibu malas
mengolah balita
dengan gizi
kurang dan
stunting
Liingkungan
Perbukitan
Tingkat
Ekonomi
Tidak rutin
Rendah Ditimbang
ke Posyandu
61
2. Masih adanya WUS yang tidak pernah melakukan pemeriksaan IVA test
Man Money
hasil
Pengetahuan WUS
yang kurang tentang
IVA Tidak adanya waktu
Adanya
karena bekerja
WUS yang
Malu saat dilakukan
pemeriksaan
tidak
pernah
melakukan
pemeriksaa
n IVA test
Media Informasi
Kurang
Keluarga Krg
Jarangnya
Mendukung Penyuluhan dan
Pemeriksaan IVA
Test
62
3. Rendahnya pengetahuan dan pemeriksaan SADARI oleh WUS
Man Material
63
4. Adanya lansia yang menderita penyakit rhematik
Man
Faktor Usia
Kurangnya pengetahuan
tentang penyakit
degeneratif
Kurangnya kesadaran lansia untuk
melakukan pemeriksaan kesahatan
rutin
Method
64
BAB III
PERENCANAAN
A. Pengorganisasian
Keterangan:
1. Penanggung jawab : dr Hj Fatmawati sridewi (Kepala Puskesmas)
Zaiful Yudi. (Wali Nagari
Sungai sariak) Burdian
Mike Putra (Wali Korong
Sungai Ibua 1)
2. Pembimbing : Riri Afrianti, S.Keb,Bd, M.Keb. (Dosen Pembimbing)
Deslinar,S.ST. (Pembimbing Lahan/CI)
3. Koordinator panitia : Devi Marlina. (Mahasiswa)
4. Anggota : Riza Kuswari. (Mahasiswa)
65
B. Perencanaan Kegiatan
No Masalah Kegiatan Tujuan Sasaran Indikator Rencana Tindak Tatalaksana Penanggung
Keberhasilan Lanjut Jawab
66
untuk doorprize
mengerjakan untuk
pretest sebelum penyuluhan
acara dimulai
4. Aktif
mengajukan
pertanyaan &
menjawab
pertanyaan
dengan benar
5. Peserta
diberikan
waktu 5 menit
untuk
2. Terdapat 25 PELITA Peningkatan Wanita usia 1. Diharapkan 1. Penyuluhan 1. Koordinasi
orang (WUS) HATI pengetahuan subur peserta yang deteksi dini terkait
28% yang tidak (PEduLI terhadap deteksi sebanyak 25 hadir sebanyak kanker serviks penyelenggar
pernah waniTA cek dini kanker orang(28%). 100% dari total dan a an
67
pemeriksaan sejak dinI) 2. Peningkatan IVA Test akan dengan Wali
IVA TEST Penyuluhan pengetahuan dilakukan pada Jorong
deteksi dini materi hari Kamis, 06 2. Pesiapan
68
3. Terdapat 20 (Sarana Adanya Wanita usia 1. Diharapkan 1. Penyuluhan 1. Koordinasi
orang (WUS) Edukasi agar Peningkatan subur peserta yang tentang deteksi terkait
22% yang tidak Masyarakat pengetahuan sebanyak hadir sebesar dini kanker penyelenggar
tahu dan tidak memahami tentang deteksi 20 orang 100% dari total payudara akan aan
pernah dan sadar dini kanker (100%). 20 orang dilakukan pada penyuluhan
dengan Wali
melakukan kesehatan payudara 2. Peningkatan hari, Jumat
Jorong
pemeriksaan reproduksi) (pemerikSAan pengetahuan 07April 2023
2. Pesiapan
SADARI 5 WUS Penyuluhan payuDAra pretest – postest pukul 14.00 WIB
pretest dan
31% dari yang tentang sendiRI/ SADARI sebesar ≥69% di
postest untuk
memgetahui deteksi dini 3. Adanya umpan PoskesriKoordin
penyuluhan
kanker balik berupa asi dengan pihak
3. Persiapan
payudara keaktifan dalam Wali Jorong
doorprize
dan praktik bertanya dan 2. Peserta di untuk
SADARI menjawab Poskesri berikan penyuluhan
pertanyaan waktu 5 menit
minimal 2 untuk
Pertanyaan. mengerjakan
pretest sebelum
69
4. Peserta mampu acara dimulai
melakukan 3. Diharapkan
pemeriksaan peserta aktif
payudara sendiri mengajukan
dengan benar. pertanyaan &
menjawab
pertanyaan
dengan benar
4. Mempersiapkan
souvenir untuk
peserta yang
mampu
menjawab
pertanyaan
dengan benar
5. Peserta
diberikan waktu
5 menit untuk
70
mengerjakan
posttest setelah
acara selesai
71
waktu 5 menit
untuk
mengerjakan
pretest sebelum
acara dimulai
6. Diharapkan
peserta aktif
mengajukan
pertanyaan &
menjawab
pertanyaan
dengan benar
72
DAFTAR PUSTAKA
73
LAMPIRAN
74
75
76
77
78
79
80
81
82
B. Satuan Acara Penyuluhan (SAP) Stunting
Pokok bahasan : Stunting
Sub pokok bahasan : Stunting Pada Anak Sasaran : Balita
Hari / tanggal : Kamis/ 0 6 A p r i l 2 0 2 3
Tempat : Posyandu Anyelir 1
Pukul : 10.30 – selesai
Pelaksana : Mahasiswa Profesi Kebidanan Institut Prima Nusantara
Bukit Tinggi
1. Darmawita
2. Irdayanti
3. Dewi Rahay
4. Selfia Zulsyamsi
1. Tujuan Umum:
memberi pengetahuan tentang stunting pada anak dan cara
mencegahnya.
2. Tujuan khusus:
a. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
b. Mengerti penyebab Stunting
c. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan stunting pada anak
f. Mengerti penanggulangan stunting pada anak
3. Materi (terlampir)
4. Media
Leaflet
5. Metode
a. Ceramah
b. Diskusi
c. Tanya jawab
83
6. Kegiatan penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Respon peserta
1 5 menit 1. Pembukaan
- Menjawab salam
08.00 - 08.05 - Salam
- Memperhatikan
WIB - Perkenalan tim penyuluhan
dengan seksama
7. Evaluasi
a. Menjelaskan tentang pengertian Stunting
b. Mengerti penyebab Stunting
c. Mengerti tentang ciri anak dengan Stunting
d. Mengerti pengaruh stunting pada anak
e. Mengerti pencegahan stunting pada anak
84
f. Mengerti penanggulangan stunting pada anak
Lampiran Materi
STUNTING
1. Pengertian stunting
Stunting adalah keadaan dimana tinggi badan berdasarkan umur
rendah, atau keadaan dimana tubuh anak lebih pendek dibandingkan dengan
anak – anak lain seusianya (MCN, 2009). Stunted ditandai dengan
terlambatnya pertumbuhan anak yang mengakibatkan kegagalan dalam
mencapai tinggi badan yang normal dan sehat sesuai usia anak. Stunted
merupakan kekurangan gizi kronis atau kegagalan pertumbuhan dimasa lalu
dan digunakan sebagai indikator jangka panjang untuk gizi kurang pada
anak.
2. Penyebab Stunting Pada Anak
Menurut beberapa penelitian, kejadian stunted pada anak merupakan
suatu proses kumulatif yang terjadi sejak kehamilan, masa kanak-kanak dan
sepanjang siklus kehidupan. Pada masa ini merupakan proses terjadinya
stunted pada anak dan peluang peningkatan stunted terjadi dalam 2 tahun
pertama kehidupan.
Faktor gizi ibu sebelum dan selama kehamilan merupakan penyebab
tidaklangsung yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan dan
perkembangan janin. Ibu hamil dengan gizi kurang akan menyebabkan
janin mengalami intrauterine growth retardation (IUGR), sehingga bayi
akan lahir dengan kurang gizi, dan mengalami gangguan pertumbuhan
dan perkembangan. Anak-anak yang mengalami hambatan dalam
pertumbuhan disebabkan kurangnya asupan makanan yang memadai
dan penyakit infeksi yang berulang, dan meningkatnya kebutuhan
metabolic serta mengurangi nafsu makan, sehingga meningkatnya
kekurangan gizi pada anak. Keadaan ini semakin mempersulit untuk
mengatasi gangguan pertumbuhan yang akhirnya berpeluang terjadinya
stunted
85
Banyak kebiasaan buruk dan persepsi salah yang masih dilakukan oleh
masyarakat di lingkungannya. "Antara lain tak memberikan ASI
eksklusif pada bayinya.
Menurut UNICEF, penyebab utama gizi buruk dan stunting adalah
kemiskinan.
Anak stunting juga dikaitkan dengan budaya dan pengetahuan
masyarakat akan gizi. Namun kedua faktor ini masih belum menjadi
faktor penyebab utama kemiskinan.
Pemenuhan gizi yang kurang pada masyarakat dengan kemiskinan
merupakan salah satu biang kerok munculnya anak stunting. Karena
pola makan sering kali seiring dengan kondisi kesejahteraan. Konsumsi
ikan laut masyarakat masih rendah,
86
infeksi kongential, KMK (kecil masa kehamilan), penyakit kronis pada
organ-organ (saluran cerna, kaardiovaskular, organ pernafasan dan ginjal).
5. Pengaruh Stunting Pada Anak
Menurut laporan UNICEF (1998) beberapa fakta terkait stunted dan
pengaruhnya adalah sebagai berikut:
Anak-anak yang mengalami stunted lebih awal yaitu sebelum usia
enam bulan, akan mengalami stunted lebih berat menjelang usia dua
tahun. Stunted yang parah pada anak- anak akan terjadi deficit jangka
panjang dalam perkembangan fisik dan mental sehinggatidak mampu
untuk belajar secara optimal di sekolah, dibandingkan anak- anak
dengan tinggi badan normal. Anak-anak dengan stunted cenderung
lebih lama masuk sekolah dan lebih sering absen dari sekolah
dibandingkan anak-anak dengan status gizi baik. Hal ini memberikan
konsekuensi terhadap kesuksesan anak dalam kehidupannya dimasa
yang akan datang.
Stunted akan sangat mempengaruhi kesehatan dan perkembanangan
anak. Faktor dasar yang menyebabkan stunted dapat mengganggu
pertumbuhan dan perkembangan intelektual. Penyebab dari stunted
adalah bayi berat lahir rendah,
ASI yang tidak memadai, makanan tambahan yang tidak sesuai, diare
berulang, dan infeksi pernapasan. Berdasarkan penelitian sebagian
besar anak-anak dengan stunted mengkonsumsi makanan yang berada
di bawah ketentuan rekomendasi kadar gizi, berasal dari keluarga
miskin dengan jumlah keluarga banyak, bertempat tinggal di wilayah
pinggiran kota dan komunitas pedesaan.
Pengaruh gizi pada anak usia dini yang mengalami stunted dapat
mengganggu pertumbuhan dan perkembangan kognitif yang kurang.
Anak stunted pada usia lima tahun cenderung menetapsepanjang hidup,
kegagalan pertumbuhan anak usia dini berlanjut pada masa remaja dan
kemudian tumbuh menjadi wanita dewasa yang stunted dan
mempengaruhi secara langsung pada kesehatan dan produktivitas,
87
sehingga meningkatkan peluang melahirkan anak dengan BBLR.
Stunted terutama berbahaya pada perempuan, karena lebih cenderung
menghambat dalam proses pertumbuhan dan berisiko lebih besar
meninggal saat melahirkan.
6. Pencegahan
Pemberian ASI secara baik dan tepat disertai dengan pengawasan berat
badan secara teratur dan terus menerus
Menghindari pemberian makanan buatan kepada anak untuk mengganti
ASI sepanjang ibu masih mampu menghasilkan ASI, terutama pada
usia dibawah empat bulan
Meningkatkan pendapatan keluarga yang dapat dilakukan dengan
upaya mengikutsertakan para anggota keluarga yang sudah cukup umur
untuk bekerja dengan diimbangi dengan penggunaan uang yang terarah
dan efisien. Cara lain yang dapat ditempuh ialah pemberdayaan melalui
peningkatan keterampilan dan kewirausahaan
Meningkatkan intensitas komunikasi informasi edukasi (KIE) kepada
masyarakaat, terutama para ibu mengenai pentingnya konsumsi zat besi
yang diatur sesuai kebutuhan. Hal ini dapat dikoordinasikan dengan
kegiatan posyandu.
7. Penanggulangan
Periode yang paling kritis dalam penanggulangan stunting dimulai
sejak janin dalam kandungan sampai anak berusia 2 tahun yang disebut
dengan periode emas (seribu hari pertama kehidupan). Oleh karena itu
perbaikan gizi diprioritaskan pada usia seribu hari pertama kehidupan
yaitu 270 hari selama kehamilannya dan 730 hari pada kehidupan
pertama bayi yang dilahirkannya.
88
penyebab ini dipengaruhi oleh beberapa akar masalah yaitu
kelembagaan, politik dan ideologi, kebijakan ekonomi, dan
sumberdaya, lingkungan, teknologi, serta kependudukan.
Berdasarkan faktor penyebab masalah gizi tersebut, maka perbaikan
gizi dilakukan dengan dua pendekatan yaitu secara langsung (kegiatan
spesifik) dan secara tidak langsung (kegiatan sensitif). Kegiatan
spesifik umumnya dilakukan oleh sektor kesehatan seperti PMT ibu
hamil KEK, pemberian tablet tambah darah, pemeriksaan kehamilan,
imunisasi TT, pemberian vitamin A pada ibu nifas. Untuk bayi dan
balita dimulai dengan inisiasi menyusu dini (IMD), ASI eksklusif,
pemberian vitamin A, pemantauan pertumbuhan, imunisasi dasar,
pemberian MP- ASI. Sedangkan kegiatan yang sensitif melibatkan
sektor terkait seperti penanggulangan kemiskinan, penyediaan pangan,
penyediaan lapangan kerja, perbaikan infrastruktur (perbaikan jalan,
pasar), dll.
Kegiatan perbaikan gizi dimaksudkan untuk mencapai pertumbuhan
yang optimal. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Multicentre
Growth Reference Study (MGRS) Tahun 2005 yang kemudian menjadi
dasar standar pertumbuhan internasional, pertumbuhan anak sangat
ditentukan oleh kondisi sosial ekonomi, riwayat kesehatan, pemberian
ASI dan MP-ASI. Untuk mencapai pertumbuhan optimal maka seorang
anak perlu mendapat asupan gizi yang baik dan diikuti oleh dukungan
kesehatan lingkungan.
Penanggulangan stunting yang paling efektif dilakukan pada seribu hari
pertama kehidupan, meliputi:
Pada ibu hamil
- Memperbaiki gizi dan kesehatan Ibu hamil merupakan cara
terbaik dalam mengatasi stunting. Ibu hamil perlu mendapat
makanan yang baik, sehingga apabila ibu hamil dalam keadaan
sangat kurus atau telah mengalami Kurang Energi Kronis
(KEK), maka perlu diberikan makanan tambahan kepada ibu
89
hamil tersebut.
- Setiap ibu hamil perlu mendapat tablet tambah darah,
minimal 90 tablet
selama kehamilan.
- Kesehatan ibu harus tetap dijaga agar ibu tidak mengalami sakit
Pada saat bayi lahir
- Persalinan ditolong oleh bidan atau dokter terlatih dan begitu
bayi lahir melakukan Inisiasi Menyusu Dini (IMD).
- Bayi sampai dengan usia 6 bulan diberi Air Susu Ibu (ASI) saja
(ASI Eksklusif).
Bayi berusia 6 bulan sampai dengan 2 tahun
Mulai usia 6 bulan, selain ASI bayi diberi Makanan
Pendamping ASI (MP- ASI). Pemberian ASI terus dilakukan
sampai bayi berumur 2 tahun atau lebih. Bayi dan anak
memperoleh kapsul vitamin A, taburia, imunisasi dasar lengkap.
Perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) harus diupayakan oleh setiap
rumah tangga. Dengan kata lain stunting dapat diketahui bila seorang
balita sudah ditimbang berat badannya dan diukur panjang atau tinggi
badannya, lalu dibandingkan dengan standar, dan hasilnya berada
dibawah normal. Jadi secara fisik balita akan lebih pendek
dibandingkan balita seumurnya.
TEAM MAHASISWI
C. Poster Inovasi
D. Berita Acara
90
Pada hari ini Jum’at tanggal 02 April 2023 pukul 16.00 WIB
diselenggarakan kegiatan MMJ (Musyawarah Masyarakat Jorong) pada
wilayah binaan Jorong Kumango Utara yang bertempat di Kantor wali nagari
Kumango Hasil akhir pada acara ini didapatkan kesimpulan sebagai berikut:
1. Acara dimulai pukul 09.30 WIB dengan kehadiran peserta sebanyak 10 orang
2. FGD dimulai pukul 10.00 WIB, FGD dilakukan dengan membagi peserta
menjadi 2 kelompok masing-masing 5 orang peserta Hasil dari FGD:
Prioritas Masalah Solusi
Terdapat 3 orang balita dengan Melakukan penyuluhan dan pemeriksaan
Tumbuh kembang pada anak balita dan
gizi Kurang dan stunting
bekerjasama dengan Pihak Puskesmas untuk
pemberian PMT
Menyetujui
91
BERITA ACARA
DESIMINASI AWAL
Kegiatan desiminasi awal dilaksanakan pada Sabtu, tanggal 01
April 2023 melalui melalui bimbingan langsung oleh Dosen
Pembimbing. Acara dimulai pukul 10.00 – 11.30 WIB atau selama 90
menit. Dihadiri oleh perwakilan kepala Puskesmas Sungai Tarab I,
pembimbing klinik komunitas, dan pembimbing akademik serta seluruh
mahasiswa pendidikan Profesi Bidan UPNB praktik komunitas
puskesmas Sungai Sariak. Acara membahas tentang hasil pengkajian
dan rencana tindak lanjut puskesmas Sungai Tarab I dan daerah binaan
Jorong Kumango Uatara Nagari Kumango
Dari hasil desiminasi awal disimpulkan sebagai berikut:
a. Daerah Binaan
Persentase peningkatan pengetahuan dari indikator yang telah
ditentukan termasuk kategori apa baik/cukup/kurang
Indikator keberhasilan ditambah menjadi peserta bersedia
melakukan IVA dengan mendaftar melakukan pemeriksaan
IVA
Untuk peserta yang tidak hadir untuk dilakukan Penyuluhan
Ulang kembali yaitu pemeriksaan IVA TEST dan pemeriksaan
SADARI
Demikian berita acara Desiminasi Awal ini dibuat dan telah
disetujui oleh berbagai pihak yang bersangkutan di bawah ini untuk
tercapainya tujuan kita bersama.
Sungai Tarab, 01
April 2023
Mengetahui
92
Koordinator Praktik Klinik Pembimbing
Akademik Program Studi Profesi Bidan UPNB Program Studi Profesi
Bidan UPNB
Pembimbing Komunitas
Puskemas Sungai Sariak
Bdn.Deslinar,S.ST
NIP. 197212211992012001
93
BERITA ACAR DISEMINASI AKHIR
Bdn.Deslinar,S.ST
NIP. 197212211992012001
94
H. DOKUMENTASI
1. Melapor praktek kebidanan komunitas kepada wali nagari sungai sariak serta
pengarahan dari wali nagari tgl 23 maret 2023 pendataan masyarakat sungai
ibua 1 tgl 23 - 25 maret 2023
2. Proses kegiatan mapping tanggal 23 maret 2023 dan tabulasi data hasil
pendataan tanggal 30 maret 2023
3. Diseminasi awal praktek kebidanan komunitas tanggal 1 april 2023
4. Pelaksanaan kegiatan penyuluhan dan pemeriksaan iva test tanggal 06 april
2023
5. Pelaksanaan penyuluhan dan pelaksanaan pencegahan stunting tanggal 06
april
6. Pelaksanaan penyuluhan dan pemeriksaan sadari tanggal 07 april 2023
1. Pemeriksaan lansia dengan penyakit degeneratif dan pengompresan air
hangat tanggal 08 april 2023
7. Diseminasi akhir tanggal 14 april 2023
8. Responsif dan bimbingan setelah diseminasi akhir tanggal 15 april 2023
95