Anda di halaman 1dari 10

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah melimpahkan

karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan tugas Kebidanan Komunitas.

Tujuan dari pembuatan makalah ini adalah untuk menambah pengetahuan kepada

mahasiswi kebidanan dalam pembelajaran Strategi Pelayanan Kebidanan di Komunitas.

Kami berharap dengan adanya makalah ini dapat membantu para mahasiswa dalam

memahami mata kuliah Kebidanan Komunitas

Saran dan kritik sangat kami harapkan untuk dapat memperbaiki makalah ini menjadi lebih

baik lagi.

Medan , Februari 2019

Penyusun

1
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................1

DAFTAR ISI...........................................................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang.................................................................................................................3

BAB II PEMBAHASAN

Strategi pelayanan kebidanan di komunitas dan MDG’s………………………………….. 4

Pendekatan Edukatif………………………………………………………………………..4

Pelayanan yang berorientasi pada kebutuhan masyarakat………………………………….6

Memanfaatkan fasilitas dan potensi masyrakat…………………………………………….8

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan......................................................................................................................9

B. Saran...............................................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................................10

2
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Bidan komunitas adalah bidan yang bekerja melayani keluarga dan masyarakat di wilayah
tertentu. Kebidanan komunitas adalah bagian dari kebidanan yang berupa serangkaian ilmu dan
keterampilan untuk memberikan pelayanan kebidanan pada ibu dan anak yang berada dalam
masyarakat di wilayah tertentu. Sasaran kebidanan komunitas adalah ibu dan anak balita yang
berada di dalam keluarga dan masyarakat .Bidan memandang pasiennya sebagai makhluk sosial
yang memiliki budaya tertentu dan dipengaruhi oleh kondisi ekonomi ,politik, sosial, budaya dan
lingkungan sekitarnya.
Setiap petugas kesehatan yang bekerja dimasyarakat perlu memahami masyarakat yang di
layaninya ,baik keadaan budaya maupun tradisi setempat sangat menentukan pendekatan yang di
tempuh. Pendekatan yang akan digunakan oleh bidan harus memperhatikan strategi pelayanan
kebidanan dan tugas dan tanggung jawab bidan agar masyarakat mau membuka hatinya untuk
bekerja sama dengan bidan sehingga tercipta pelayanan kesehatan yang bermutu di masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

a. Strategi pelayanan kebidanan di komunitas


b. Pendekatan Edukatif
c. Pelayanan yang berorientasi kebutuhan masyarakat
d. Pemanfaatan fasilitas dan potensi di masyarakat

3
BAB II

PEMBAHASAN

A. STRATEGI PELAYANAN KEBIDANAN DI KOMUNITAS

Setiap petugas kesehatan yang bekerja di masyarakat perlu memahami masyarakat yang
dilayaninya, baik keadaan, budaya, maupun tradisi setempat sangat menentukan cara pendekatan
yang harus di tempuh. Pendekatan yang akan digunakan oleh bidan komunitas harus
memperhatikan strategi pelayanan kebidanan , tugas dan tanggung jawab bidan serta aspek
perlindungan hukum bagi bidan di komunitas.

Makalah ini akan menjelaskan strategi pelayanan kebidanan komunitas, tugas utama, tugas
tambahan, serta tanggung jawab sebagai bidan praktik swasta sehingga dapat memberi pelayanan
kebidanan di komunitas yang sesuai dengan aspek perlindungan hukum bagi praktisi bidan di
komunitas dengan baik dan benar. Penting bagi bidan memberi pelayanan yang komprehensif dan
menyeluruh agar dalam memberi pelayanan dapat di terima dengan baik oleh masyarakat.

B. PENDEKATAN EDUKATIF

Pendekatan edukatif secara umum adalah suatu rangkaian kegiatan yang dilaksanakan secara
sistematis, terencana, dan terarah dengan partisipatif aktif dari induvidu, kelompok maupun
masyarakat umum, untuk memecahkan masalah masyarakat dengan mempertimbangkan faktor
sosial, ekonomi, dan budaya. Pendekatan edukatif ini adalah suatu bentuk atau model pelaksanaan
organisasi masyarakat dalam memecahkan masalah yang dirasakan oleh masyarakatdengan pokok
penekanan pada hal-hal berikut.

- Pemecahan masalah dan proses penekanan masalah


- Pengembangan provider merupakan bagian dari proses pengembangan masyarakat secara
keseluruhan.

Tujuan pendekatan edukatif antara lain :

1. Memecahkan masalah yang dihadapi oleh masyarakat yang merupakan masalah kebidanan
komunitas.

4
2. Mengembangkan kemampuan masyarakat, hal ini berbeda dengan memecahkan masalah
yang dihadapi atas dasar swadaya sebatas kemampuan.

Pendekatan edukatif mempunyai strategi dasar yang dipakai dalam mememnuhi pelayanan
kebidanan komunitas, yaitu :

1. Mengembangkan provider.

Perlu adanya kesamaan persepsi dan sikap mental positif terhadap pendekatan yang ditempuh serta
sepakat untuk mensukseskan.

Langkah-langkah pengembangan provider :

- Pendekatan terhadap pemuka atau pejabat masyarakat.


Bertujuan untuk mendapat dukungan, sehingga dapat menentukan kebijakan nasional atau
regional. Bentuknya pertemuan perorangan, dalam kelompok kecil, pernyataan beberapa
pejabat yang berpengaruh.
- Pendekatan terhadap pelaksana dari sektor diberbagai tingkat administrasi sampai dengan
tingkat desa. Tujuan yang akan dicapai adalah adanya kesepahaman, memberi dukungan
dan merumuskan kebijakan serta pola pelaksanaan secara makro. Berbentuk lokakarya,
seminar, raker, musyawarah.
- Pengumpulan data oleh sektor kecamatan/desa. Merupakan pengenalan situasi dan masalah
menurut pandangan petugas/provider. Macam data yang dikumpulkan meliputi data umum
, data khusus dan data perilaku.

2. Pengembangan Masyarakat

Pengembangan masyarakat adalah menghimpun tenaga masyarakat untuk mampu dan mau
mengatasi masalahnya sendiri secara swadaya sebatas kemampuan. Dengan melibatkan
partisipasi aktif masyarakat untuk menentukan masalah, merencanakan alternatif,
melaksanakan dan menilai usaha pemecahan masalah yang dilaksanakan. Langkah–

5
langkahnya meliputi pendekatan tingkat desa, survei mawas diri, perencanaan, pelaksanaan
dan penilaian serta pemantapan dan pembinaan.

C. PELAYANAN BERORIENTASI KEBUTUHAN MASYARAKAT

Bekerja sebagai bidan di masyarakat berarti melayani masyarakat dengan memberi


pelayanan kesehatan yang mereka butuhkan. Di samping itu, masyarakat dapat diajak bekerja sama
agar mampu berperilaku hidup sehat dan menyebarkannya ke orang lain di lingkungan sekitar.
Mereka juga dapat memberi masukan tentang bagaimana bentuk pelayanan yang diharapkan.
Dengan demikian, keberhasilan bidan yang bekerja di masyarakat sangat ditentukan oleh
kemampuannya untuk mendengarkan dan memenuhi harapan masyarakat serta melibatkan
masyarakat dalam upaya memperbaiki tingkat kesehatan masyarakat.

Ibu hamil di tengah keluarganya juga merupakan bagian dari masyarakat. Selain
memerlukan makanan bergizi seimbang yang lebih banyak dari biasa dan kebutuhan fisik lainnya,
ia juga memerlukan perhatian dan kasih sayang dari keluarganya agar tetap sehat. Namun,
kebutuhan tersebut sering tidak terpenuhi, antara lain karena kemiskinan, pendidikan yang rendah,
takhayul, atau kepercayaan yang merugikan kesehatan, tindak kekerasan dalam keluarga, atau
status wanita yang dianggap lebih rendah. Bidan mungkin membantu dalam mengatasi sebagian
masalah tersebut, tetapi untuk hal-hal yang mempunyai nuansa kemasyarakatan, ia perlu bekkerja
sama dengan masyarakat secara keseluruhan dan meminta bantuan tokoh masyarakat yang
berpengaruh.

FAKTOR YANG MEMENGARUHI KESEHATAN WANITA

1. Status wanita yang rendah di masyarakat yang rendah


2. Risiko reproduksi ketika seorang wanita mengalami hamil, melahirkan, nifas yang berisiko
kematian
3. Ketidakmampuan wanita memelihara kesehatannya sendiri sebagai akibat pendidikan yang
rendah
4. Kurang biaya dalam upaya pemeliharaan wanita

6
5. Sosial-budaya dan ekonomi dalam kesehatan wanita, antara lain pelayanan kesehatan yang
tidak terjangkau, pengetahuan yang rendah untuk mengenal tanda dan gejala berbagai
komplikasi terkait kehamilan, persalinan, dan nifas

Wanita adalah manusia yang mempunyai hak asasi, terutama hak dalam bidang kesehatan, yaitu
hak untuk memelihara kesehatan reproduksinya. Bidan berperan dalam memberi dukungan kepada
wanita untuk memperoleh status yang sama di masyarakat untuk memilih dan memutuskan
perawatan kesehatan dirinya. Dalam memberi asuhan, hendaknya dengan pendekatan asuhan yang
berpusat pada wanita, fokusnya mencakup seluruh aspek kehidupan yang memandang wanita
sebagai manusia yang utuh, membutuhkan pemenuhan kebutuhan biologi, psikologi, sosial,
spiritual, dan kultural selama hidupnya. Bidan harus mempunyai pengetahuan yang luas dalam
segala aspek, yaitu kehamilan, persalinan, nifas, KB, dan kesehatan reproduksi dari pasangan usia
subur karena bidan komunitas adalah mitra dari seorang wanita dalam menghadapi berbagai
pengalaman hidupnya.

Model asuhannya ialah wanita sebagai fitur sentral pada proses asuhan karena wanita mengerti
kebutuhannya sendiri, sedangkan bidan adalah pemberi asuhan profesional yang membantuh ibu
dalam pengambilan keputusan dan menanggapi pilihan ibu. Salah satu faktor yang mencerminkan
wanita sebagai pusat asuhan diasumsikan dengan kepuasan terhadap asuhan kebidanan, yaitu
asuhan yang berkelanjutan.

Pelayanan kebidanan komunitas diberikan dengan cara bidan melakukan kunjungan ke pasien
yang bersifat promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Rumah sakit bukan merupakan
kebidanan komunitas karena pelayanan klinis (pasien mengunjungi/meminta pelayanan,
pelayanan berorientasi pada pelayanan kuratif). Bidan di masyarakat bekerja sama dengan tenaga
kesehatan lain, antara lain dengan dokter dan perawat maternal. Peran nyata bidan di komunitas
adalah kunjungan rumh dalam memberi pelayanan ANC, INC, dan PNC. Peran bidan sebagai
pemberi pelayanan, pendidik, pengelola, dan peneliti karena bidan harus mampu menggerakkan
masyarakat agar mau menjaga kesehatan dan bidan harus mampu mengelola upaya-upaya
masyarakat untuk meningkatkan kesehatan.

7
D. PEMANFAATAN FASILITAS DAN POTENSI MASYARAKAT

Fasilitas dan potensi yang ada di masyarakat,yaitu sumber daya alam atau potensi desa,dan
sumber daya mnausia/kader kesehatan.Bidan dalam member pelayanan kepada ibu dan anak di
komunitas perlu mmerhatikan factor lingkungan berikut.

 Lingkungan social. Masyarakat yang berada di dalam komunitas memiliki ikatan social
dan budaya.Dukun penlong persalinan sangat dekat dengan masyarakat,terutama
dikalangan keluarga di desa karena mereka menggunakan pendekatan sosial-budaya
sewaktu member pelayanan.Bidan dalam member pelayanan kepada ibu hamil dan
bersalin diupayakan tidak bertentang dengan kebiasaan,adat istiadat,kepercayaan dan
agama di masyarakat. Oleh karena itu,peran masrakat penting dalam upaya peningkatan
kesehatan ibu,anak balita,keluarga,serta keluarga berencana.Peran serta masyarakat
selalu digerakkan dan ditingkatkan melalui kegiatan penyuluhan kesehatan.
Kondisi tingkat pendidikan dan ekonomi menentukan tingkat partisipasinya dalam
meningkatkan kesehatan masyarakat. Semakin tinggi tingkat pendidikan
masyarakat,semakin meningkat perhatian tersebut,menimbulkan peningkatan tuntutan
masyarakat. Kebijakan yang ditetapkan oleh pemerintah bersama masyarakat menentukan
arah upaya kesehatan masyarakat. Pelayanan kebidanan komunitas perlu mendapat
dukungan politik dari organisasi swasta atau pemerintsh terutama mendukung adanya
undand-undang dan pelaksanaanya.

 Lingkungan flora fauna. Kebutuhan gizi manusia bergantung pada keadaan flora dan
fauna. Masyarakat dianjurkan untuk melakukan penghijauan. Pemanfaatan perkarangan
dengan tanaman bergizi dan berkhasiat akan mendukung terwujudnya kesehatan
keluarga. Peternakan juga mendukung kondisi gizi manusia. Bidan yang bekerja
dikomunitas memerhstiksn pengaruh flora dan fauna. Pemanfaatan teumbuh-tumuhan
dan hewan peternakan disampaikan melalui penyuluhan kesehatan merupakan bantuan
bidan kepada masyarakat terutama pada kaum ibu. Kerja sama dengan petugas gizi dan
pertanian diperlukan di dalam peningkatan gizi masyarakat.

8
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Pelayanan kebidanan komunitas dikembangkan berawal dari pola hidup masyarakat yang
tidak lepas dari faktor lingkungan, adat istiadat, ekonomi, sosial budaya. Sebagian
masalah komunitas merupakan hasil perilaku masyarakat sehingga perlu melibatkan
masyarakat secara aktif. Keberadaan kader kesehatan dari masyarakat sangat penting
untuk meningkatkan rasa percaya diri masyarakat terhadap kemampuan yang merela
miliki.

Saran

Diharapkan dalam hal ini kita sebagai bidan dapat melakukan pelayanan kesehatan yang
berorientasi kepada masyarakat dengan memperhatikan syarat program pelayanan kesehatan
masyarakat. Mengutamakan masyarakat dengan komunikasi yang baik,menjadi pendengar yang
baik sesuai dengan kebutuhan masyarakat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Syafrudin,Hamidah.2009.Kebidanan Komunitas.Jakarta:EGC

Lisnawati, Lilis.2013.Buku Praktis Kebidanan Komunitas.Jakarta : Trans Info Media

Rita,Tri.2009.Asuhan Kebidanan Komunitas.Jakarta : Penerbit Salemba

10

Anda mungkin juga menyukai