MATERI KOMUNITAS
RESUME
Disusun Oleh :
C1AA19116
3B
KOTA SUKABUMI
2022
2
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI...........................................................................................................2
B. PERKESMAS...............................................................................................10
K. LOKAKARYA MINI...................................................................................42
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................44
3
I. Latar Belakang
a. Tingkat individu
b. Tingkat keluarga
Pada tingkat keluarga sasaran kegiatan adalah keluarga yang salah satu
anggotanya mengalami masalah kesehatan tertentu yang meliputi keluarga dengan
anggota keluarga yang resiko tinggi seperti ibu hamil dengan anemia, hipertensi,
riwayat perdarahan ataupun eklampsia dan keluarga yang tidak terjangkau
pelayanan kesehatan seperti keluarga dengan ibu hamil yang tidak melakukan
pemeriksaan antenatal care (ANC) secara rutin, keluarga pasien TBC yang
memiliki riwayat drop out dan lain-lain. Pada tingkat ini perawat mengukur
pelaksanaan tugas keluarga yang meliputi pengenalan masalah kesehatan,
7
c. Tingkat komunitas
Pada tingkat ini, perawat melihat sasaran sebagai kesatuan yang utuh dalam
komunitas sebagai klien yang diberikan pembinaan, misalnya pembinaan pada
kelompok khusus masyakat (contohnya masyarakat penderita kusta di Dusun
Sumber Glagah Desa Tanjung Kenongo Kec. Pacet Kab. Mojokerto), dan
pembinaan desa atau masyakat bermasalah (misalnya upaya asuhan keperawatan
komunitas yang dilakukan oleh mahasiswa dan dosen Program Studi D3
Keperawatan Politeknik Kesehatan Majapahit tahun 2017 di Dusun Glonggongan
Desa Sumber Tebu Kecamatan Bangsal Kabupaten Mojokerto dengan
permasalahan utama penyakit tidak menular (PTM) yang meliputi hipertensi,
diabetes mellitus dan lain-lain.
Program Indonesia Sehat merupakan salah satu program dari agenda ke-5
Nawa Cita, yaitu Meningkatkan Kualitas Hidup Manusia Indonesia. Program ini
didukung oleh program sektoral lainnya yaitu Program Indonesia Pintar, Program
Indonesia Kerja, dan Program Indonesia Sejahtera. Program Indonesia Sehat
selanjutnya menjadi program utama Pembangunan Kesehatan yang kemudian
direncanakan pencapaiannya melalui Rencana Strategis Kementerian Kesehatan
Tahun 2015-2019, yang ditetapkan melalui Keputusan Menteri Kesehatan R.I.
Nomor HK.02.02/Menkes/52/2015. Sasaran dari program Indonesia Sehat adlaah
meningkatknya derajat kesehatan dan status gizi masyarakat melalui upaya
kesehatan dan pemberdayaan masyarakat yang diddukung dengan pelindungan
finansial dan pemerataan pelayanan kesehatan.
mendatangi keluarga. Puksesmas sebagai wadah atau saluran yang tidak hanya
menyelenggarakan pelayanan kesehatan di dalam gedung, melainkan juga keluar
gedung dengan mengunjungi keluarga di wilayah kerjanya. Dalam rangka
pelaksanaan Program Indonesia Sehat telah disepakati adanya 12 indikator utama
untuk penanda status kesehatan sebuah keluarga. Kedua belas indikator utama
tersebut adalah sebagai berikut :
dari serangan jantung hingga stroke. Hal ini tentu akan memengaruhi keadaan
suatu keluarga, apalagi jika terjadi pada kepala keluarganya.
8) Penderita gangguan jiwa mendapatkan pengobatan dan tidak ditelantarkan.
Gangguan jiwa tidak hanya dapat menurunkan kualitas hidup penderitanya
secara signifikan, tapi juga keluarganya. Namun, sebenarnya penyakit ini
dapat sembuh selama ditangani dengan baik dan sedini mungkin.
9) Anggota keluarga tidak ada yang merokok. Asap rokok mengandung banyak
zat beracun bagi tubuh. Meskipun hanya satu orang yang merokok di rumah,
asapnya bisa dihirup anggota keluarga lain dan membuat mereka
menjadi perokok pasif.
10) Keluarga sudah menjadi anggota Jaminan Kesehatan Nasional (JKN)
11) Keluarga mempunyai akses sarana air bersih
12) Keluarga mempunyai akses atau menggunakan jamban sehat
Leavell & Clark (1958) mengidentifikasi tiga level pencegahan dalam praktek
kesehatan, yaitu : pencegahan primer, sekunder dan tersier. Ke tiga level
pencegahan digambarkan dalam bentuk segititga dimana level pencegahan primer
sebagai dasar.
B. PERKESMAS
1. Perkesmas
2. Falsafah
Konsep Primary Health Care atau yang disebut dengan pelayanan kesehatan
pertama dikenalkan pada deklarasi Alma-Ata pada tahun 1978 yang menjadi
sejarah dalam kesehatan global di dunia. PHC menjelaskan komponen, gambaran
bagaimana mempromosikan kesehatan, kesetaraan, dan efisiensi yang dialkukan
oleh dan untuk masyarakat itu sendiri.
2. Komponen
3. Fokus PHC
Pembaruan PHC saat ini telah menempatkannya sebagai pusat dalam upaya
untuk meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan mencakup 3 hal penting sebagai
berikut:
2. Sejarah
penyakit menular. Walaupun pada saat itu sumber dan penyebab penyakit masih
dianggap berasal dari kekuatan gaib dan ruh jahat, tetapi cukup banyak usaha pada
zaman purba yang dapat dianggap sebagai usaha untuk melawan epidemi. Upaya
yang telah dilakukan untuk mengembangkan sistem pengamatan penyakit secara
terus menerus dan menggunakan informasi itu untuk perencanaan dan evaluasi
program telah mengangkat nama William Farr sebagai the founder of modern
epidemiologi.
Endemi adalah keadaan dimana penyakit atau penyebab penyakit tertentu secara
terus menerus tetap ada pada populasi manusia dalam suatu area geografis
tertentu. Contoh di Jawa Timur misalnya data dari Dinas Kesehatan (Dinkes)
Kabupaten Banyuwangi menyatakan, seluruh kecamatan di daerahnya endemis
penyakit demam berdarah dengue (DBD). Status endemis demam berdarah itu
diberlakukan karena sepanjang tahun 2016, sebab di 24 kecamatan di Kabupaten
Banyuwangi, kasus demam berdarah terus ditemukan. Data dari Dinkes
Banyuwangi, penderita demam berdarah sejak Januari 2016 sudah mencapai 1.300
lebih kasus dengan 11 orang meninggal dunia. Angka demam berdarah ini
meningkat dibandingkan triwulan yang sama pada tahun 2015 yakni sebanyak 900
lebih kasus dengan 9 orang meninggal dunia.
b) Epidemi
Common source (epidemi yang ditimbulkan dari sumber yang sama) Suatu
epidemi dimana manusia/ binatang/ benda spesifik telah menjadi alat utama
dalam penularan penyakit tersebut.
Propagated source (epidemi yang timbul akibat sumber penyebaran ) Suatu
epidemi dimana infeksi ditularkan dari orang ke orang atau dari binatang ke
binatang dengan cara sedemikian rupa sehingga kasuskasus yang ditemukan
tidak dapat dikatakan disebabkan oleh penularan dari sumber tunggal.
c) Pandemi
Kejadian Luar Biasa (KLB) adalah salah satu status yang diterapkan di Indonesia
untuk mengklasifikasikan peristiwa merebaknya suatu wabah penyakit. Status
Kejadian Luar Biasa diatur oleh Peraturan Menteri Kesehatan RI No.
949/MENKES/SK/VII/2004. Kejadian Luar Biasa dijelaskan sebagai timbulnya
19
f) Wabah
Teori Imogene King berfokus pada interaksi tiga sistem: sistem personal, sistem
interpersonal, dan sistem sosial. Ketiganya membentuk hubungan personal antara
20
Teori Adaptasi Suster Callista Roy memandang klien sebagai suatu sistem
adaptasi. Tujuan keperawatan adalah membantu seseorang untuk beradaptasi
terhadap perubahan kebutuhan fisiologis, konsep diri, fungsi peran, dan hubungan
interdependensi selam sehat dan sakit. Kebutuhan asuhan keperawtan muncul,
ketika klien tidak dapat beradaptasi terhadap kebutuhan lingkungan internal dan
eksternal.
keluarga adalah untuk memperoleh data kesehatan setiap keluarga khususnya data
mengenai 12 indikator sebagai penanda status kesehatan keluarga untuk
perencanaan di Puskesmas.
1. Pembiayaan perawatan
2. Masalah hukum dalam keperawatan
3. Masalah etika keperawatan
4. Masalah budaya dan masalah sosial
5. Komplementer
6. Kekurangan tenaga perawat
7. Teknologi
8. Sigap bencana
24
Ukuran mutu pelayanan dapat dilihat dari hal-hal sebagai berikut: Pertama,
proses pelayanan yang dilaksanakan sesuai prosedur. Kedua, petugas pelayanan
memiliki kompetensi yang diperlukan, Ketiga, tidak bertentangan dengan kode
etik. Keempat, Pelaksanaan pelayanan dapat memuaskan pelanggan, memuaskan
petugas pelayanan. Kelima, pelayanan mendatangkan keuntungan bagi lembaga
penyedia layanan.
1. Keperawatan Komunitas
a. Menetapkan Prioritas
b. Menetapkan Sasaran
c. Menetapkan Tujuan
Tujuan adalah pernyataan hasil yang diharapkan dan dapat diukur, dibatasi waktu
berorientasi pada kegiatan. Karakteristik dalam penulisan tujuan yaitu
menggunakan kata kerja, menggambarkan tingkah laku akhir, kualitas dan
kuantitas penampilan, dan cara mengukur penampilan.
1) Pengumpulan Data
a) Inti (Core) meliputi : Data demografi kelompok atau komunitas yang terdiri
atas usia yang beresiko, pendidikan, jenis kelamin, pekerjaan, agama, nilai-
nilai, keyakinan, serta riwayat timbulnya kelompok atau komunitas.
b) Mengkaji 8 subsistem yang mempengaruhi komunitas, antara lain:
Perumahan, bagaimana penerangannya, sirkulasi, bagaimana
kepadatannya karena dapat menjadi stresor bagi penduduk
Pendidikan komunitas, apakah ada sarana pendidikan yang dapat
digunakan untuk meningkatkan pengetahuan masyarakat
Keamanan dan keselamatan, bagaimana keselamatan dan keamanan
tempat tinggal, apakah masyarakat merasa nyaman atau tidak, apakag
sering mengalami stres akibat keamanan dan keselamatan yang tidak
terjamin
Kualiti dan kebijakan pemerintah terkait kesehatan, apakah cukup
menunjang, sehingga memudahkan masyarakat mendapatkan pelayanan di
berbagai bidang termasuk kesehatan
Pelayanan kesehatan yang tesedia, untuk diteksi dini atau memantau
gangguan yang terjadi
Pelayanan kesehatan yang tersedia, untuk melakukan deteksi dini dan
merawat atau memantau gangguan yang terjadi
Sistem komunikasi, serta komunikasi apa saja yang dapat dimanfaatkan
masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan yang terkait dengan
gangguan penyakit
30
b. Diagnosa Keperawatan
d. Implentasi
e. Evaluasi
c. Gizi buruk. Gizi buruk saat ini telah bermunculan hampir disemua kabupaten,
hal ini disebabkan :
1) Kurangnya pengetahuan masyarakat akan kebutuhan gizi bagi anggota
keluarga
2) Ketidakmampuan keluarga dalam memenuhi kebutuhan gizi bagi
anggotaq keluarga
3) Pola hidup yang salah
4) Stok bahan makanan yang tidak ada.
3. Penyakit Akibat Kerja
penemuan infark baru atau pembuntuan koroner , dan hubungan paparan kerja
dengan faktor predisposisi laim ( usia, seks, dan cuaca)
4. Upaya Pencegahan Lingkungan Kerja Menjadi Baik
Upaya yang dapat dilakukan agar higiene di lingkungan kerja menjadi lebih
baik adalah sebagai berikut :
a. Subsitusi, yaitu mengganti bahan yang berbahaya dengan yang kurang atau
tidak berbahaya
b. Isolasi, mengisolasi proses-proses berbahaya dari perusahaan
c. Ventilasi umum, mengalihkan udara sebanyak hitungan ruan kerja
d. Ventilasi keluar setempat, menghisap udara dari suatu ruang kerjaagar bahan-
bahan yang berbahaya dihisap dan dialihkan keluar
e. Alat pelindung perorangan, misalnya masker, kacamata, sarung tangan,
sepatu, topi, penutup telinga, dan pakaian pelindung
f. Pemeriksaan kesehatan sebelum bekerja dan berkala
g. Informasi sebelum bekerja
h. Pendidikan tentang kesehatan kerja dan keselamatan kerja
5. Evaluasi Lingkungan Kerja
Nilai ambang batas (NAB) adalah kadar yang pekerja sanggup menghadapi
dengan tidak menunjukan penyakit atau kelainan dalam pekerjaan sehari-hari
untuk waktu 8 jam sehari dan 40 jam seminggu. Sedangkan MAC (maximum
36
Usaha kesehatan kerja yang baik dapat dilakukan melalui tahapan berikut :
sebagai vasodilator pada pasien penyakit jantung. Bila pekerja bekerja terus-
menerus ditempat tersebut, maka jantungnya juga dapat mengalami
vasodilatasi dan menderita keluhan yang sama dengan penderita jantung. Tim
medis harus berhati-hati dalam mendiagnosis dan harus dapat membedakan
anatara penyakit jantung dan penyakit akibat kerja. Selain itu, pemeriksaan
khusus juga harus dilakukan pada orang-orang tertentu misalnya pada wanita,
anak-anak, orang lanjut atau sudah permah kena kasus
b. Alat-alat atau bahan-bahan harus diperiksa tiap minggu atau bulan untuk
menilai bahaya yang mungkin timbul
c. Pemeriksaan kesehatan sebelum kerja pada calon pegawai baru untuk
mengetahui kemungkinan adanya penyakit pernafasaan menahun, ginjal dan
lainnya.
8. Ilmu Kesehatan Kerja (Occuational Health)
Menurut Endjang (2010) yang dimaksud dengan usaha kesehatan sekolah (UKS)
adalah usaha kesehatan masyarakat yang ditujukan kepada masyarkat sekolah,
yaitu: anak didik, guru, dan karyawan sekolah lainnya. Usaha kesehatan sekolah
adalah segalausaha yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan anak usia
sekolah pada setiap jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari Taman Kanak-
Kanak sampai tingkat SMA/SMK/MA. Jadi disini jelas bahwa yang dimaksud
dengan Usaha Kesehatan Sekolah adalah segala usaha kesehatan untuk
meningkatkan kemampuan hidup sehat dan derajat kesehatan peserta
didikmaupun masyarakat yang ada disekitar lingkungan sekolah, yang sasaran
utamanya adalah peserta didik beserta masyarakat sekolah lainnya pada setiap
jalur, jenis dan jenjang pendidikan mulai dari TK/RA sampai SMU/SMK/MA.
Tujuan umum : meningkatnya derajat kesehatan peserta didik dan seluru warga
masyarakat sekolah secara optimal.
Peranan yang utama perawat komunitas adalah sebagai pelaksana askep kepada
individu, keluarga, kelompok dan komunitas yang sehat atau sakit atau
mempunyai masalah kes/kep di rumah, disekolah, dipanti, tempat kerja dll;
1) Kunjungan rumah
2) Pertemuan-pertemuan
3) Observasi
4) Pengumpulan data
Koordinator Yankes (Coordinator Of Servises)
Dapat memberikan contoh yang baik dalam bidang kesehatan kepada individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat tentang bagaimana tata cara hidup sehat
yang dapat ditiru dan dicontoh oleh masyarakat.
K. LOKAKARYA MINI
Sesuai Pedoman Perencanaan Tingkat Puskesmas (Depkes RI, 2006),
Manajemen Puskesmas merupakan suatu rangkaian kegiatan yang bekerja secara
sinergik yang meliputi perencanaan, penggerakan pelaksanaan serta pengendalian,
pengawasan dan penilaian. Penerapan manajemen penggerakan pelaksanaan
dalam bentuk forum pertemuan yang dikenal dengan Lokakarya Mini.
Berikut beberapa hal yang tercantum dalam Pedoman tersebut terkait minlok
Puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA
Elon, Y., Malinti, E., Sihombing, R. M., Rukmi, D. K., Tandilangi, A. A.,
Rahmi, U., ... & Rini, M. T. (2021). Teori dan Model Keperawatan. Yayasan Kita
Menulis.
45
http://bppsdmk.kemkes.go.id/pusdiksdmk/wp-content/uploads/2017/08/
Konsep-dasar-keperawatan-Komprehensif.pdf. Diakses 25 Januari 2022.
http://dinkes.klatenkab.go.id/klaten-utara/mini-lokakarya/#:~:text=Tujuan
%20umum%20Lokakarya%20Mini%20Puskesmas,kegiatan%20Puskesmas
%20sesuai%20dengan%20perencanaan. Diakses 25 Januari 2022.
http://repository.uki.ac.id/2760/1/MODULPERKESMAS.pdf. Fakultas
Vokasi Universitas Kristen Indonesia. Diakses 25 Januari 2022.
https://www.alodokter.com/kenali-12-indikator-keluarga-sehat-menurut-
kemenkes-ri. Diakses 25 Januari 2022.
https://www.kemkes.go.id/article/view/17070700004/program-indonesia
sehat-dengan-pendekatan-keluarga.html. Diakses 25 Januari 2022.
Pakpahan, M., Hutapea, A. D., Siregar, D., Frisca, S., Sitanggang, Y. F.,
indah Manurung, E., ... & Hardika, B. D. (2020). Keperawatan Komunitas.
Yayasan Kita Menulis.
46
Warseno, N. A., Kep, M., Lestari, N. R., Kep, M., & Kom, S. K. (2021).
Buku Ajar Keperawatan Kesehatan Kerja. gusmotivation.