Anda di halaman 1dari 40

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Keperawatan komunitas merupakan suatu sistem dari praktek keperawatan
dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta
memelihara kesehatan penduduk. Seiring dengan berjalannya waktu dan
bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat saat ini
memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini dunia
keperawatan semakin berkembang, dimana perawat memiliki peran yang lebih
luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
juga memandang klien secara komprehensif. Perawat dianggap sebagai salah
satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.
Sebagai calon tenaga kesehataan professional, mahasiswa keperawatan
Program Studi Ners STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG berkewajiban
untuk turut serta mewujudkan tercapainya pembangunan nasional khususnya
pembangunan di bidang kesehatan yaitu Indonesia sehat 2025. Perawat
komunitas memiliki peran dan fungsi, diataranya Peran yang dapat
dilaksanakan adalah sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, pendidik,
koordinator pelayananan kesehatan, pembaharu (innovator), pengorganisasian
pelayanan kesehatan (organizer), panutan (role model), sebagai fasilitator
(tempat bertanya), dan sebagai pengelola (manager). Selain peran perawat
juga memiliki fungsi, diantaranya adalah fungsi independen, fungsi dependen
dan fungsi interdependen. Dengan tanggung jawab fungsi dan peran tersebut
kehadiran perawat diharapkan mampu meningkatkan status kesehatan
masyarakat indonesia, khususnya RW 01 yang terdiri dari ( RT. 01, RT. 02,
RT. 03, RT. 04, RT. 05 ) Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo
Padang mulai tanggal 12 Maret sampai 14 April 2018.

B. RUMUSAN MASALAH
a. Apakah definisi Keperawatan Komunitas ?
b. Bagaimanakah Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas
Indonesia?
c. Apakah Tujuan Keperawatan Komunitas ?
4Bagaimana Peran Perawat Komunitas ?
d. Apa sajakah Fungsi Keperawatan Komunitas ?
e. Apakah pengertian Komunitas Sebagai Klien serta penatalaksanaannya
dalam praktik keperawatan komunitas ?

C. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Untuk mengetahui definisi keperawatan komunitas
b. Untuk mengetahui sejarah perkembangan keperawatan komunitas
indonesia
c. Untuk mengetahui tujuan keperawatan komunitas
d. Untuk mengetahui peran perawat komunitas
e. Untuk mengetahui fungsi keperawatan komunitas
f. Untuk mengetahui pengertian komunitas sebagai klien serta
penatalaksanaanya dalam praktik keperawatan komunitas.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan informasi tentang data-data kesehatan yang terdapat di
RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang
b. Menjelaskan masalah-masalah kesehatan yang terdapat di RW 01
Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang berdasarkan
data kesehatan masyarakat yang sudah dikumpulkan

D. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa Profesi STIKes Mercubsktijaya Padang
1) Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
2) Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas
3) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat
4) Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
2. Untuk Masyarakat di RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan
Nanggalo
1) Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah
kesehatan yang di alami masyarakat.
3) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
3. Untuk Institut Pendidikan
1) Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Profesi Ners STIKes
Mercubaktijaya Padang khususnya di bidang keperawatan komunitas.
2) Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model
praktek keperawatan komunitas selanjutnya.
4. Untuk Mahasiswa Profesi STIKes Mercubaktijaya Padang
1) Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
2) Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas sehingga
profesi mampu mengembangkannya.
3) Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.

E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan laporan akhir praktek profesi keperawatan
komunitas adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB III HASIL WINSHIELD SURVEY
BAB IV HASIL PENGUMPULAN DATA
BAB V PELAKSANAAN
BAB VI PEMBAHASAN
BAB VII PENUTUP
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORITIS

A. Konsep Keperawatan Komunitas


1. Pengertian
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai
bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,
psikologi, social dan spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada
individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit mencakup
siklus hidup manusia (Riyadi, 2007).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu,
keluarga, kelompok dan masyarakat dalam mengatasi barbagai masalah
keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Efendi,
2009).
Asuhan keperawatan diberikan karena adanya kelemahan fisik
maupun mental, keterbatasan pengetahuan serta kurang kemauan menuju
kepada kemampuan melaksanakan kegiatan sehari-hari secara mandiri.
Kegiatan ini dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan, pencegahan
penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan kesehatan dengan
penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary Health care)
untuk memungkinkan setiap orang mencapai kemampuan hidup sehat dan
produktif. Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan wewenang, tanggung
jawab serta etika profesi keperawatan (Riyadi, 2007).
2. Tujuan
Meningkatakan kemampuan masyarakat dalam memelihara
kesehatan untuk mencapai derajat kesehatan yang optimal dan
mewujudkan masyarakat yang sehat. (Riyadi, 2007).
Dimana ciri-ciri masyarakat yang sehat antara lain :
a. Meningkatkan kemampuan untuk hidup sehat
b. Dapat mengatasi masalah kesehatan sederhana melalui upaya
meningkatkan pencegahan, penyembuhan penyakit dan pemulihan
kesehatan terutama untuk ibu dan anak
c. Meningkatkan upaya kesehatan lingkungan terutama penyediaan
sanitasi dasar yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat
untuk menaikkan mutu lingkungan
d. Meningkatnya status gizi masyarakat berkaitan dengan meningkatnya
status ekonomi masyarakat
e. Menurunnya angka kesakitan dan kematiannya dari berbagai sebab dan
penyakit (Mubarak, 2006)
3. Sasaran
Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga, masyarakat
dan kelompok khusus dalam keadaan sehat maupun sakit.
a. Individu
Individu yang dirawat inap di Puskesmas/Klinik maupun individu yang
dirumah
b. Keluarga
1) Keluarga yang teridentifikasi mempunyai atau potensial terjadinya
masalah, mampu mengenal masalah atau belum memanfaatkan
pelayanan kesehatan
2) Keluarga yang sudah kontak dengan tenaga kesehatan tetapi belum
mampu mengambil keputusan untuk mengatasi masalah
3) Keluarga yang sudah mampu mengambil keputusan untuk
memecahkan masalah tapi belum mampu merawat anggota yang
sakit
c. Kelompok khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan dan
termasuk diantaranya :
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai
akibat perkembangan dan pertumubuhan seperti :
a) Ibu hamil dan Menyusui
b) Anak balita
c) Anak usia sekolah
d) Remaja
e) Dewasa
f) Lanjut usia
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan diantaranya :
a) Penderita penyakit tidak menular, seperti : DM, jantung
koroner, cacat fisik dan gangguan mental
b) Penderita penyakit menular seperti : TBC, HIV AIDS, Penaykit
kelamin, dll.
3) Kelompok yang beresiko terserang penyakit, diantaranya :
a) Wanita tuna susila
b) Kelompok penyalahgunaan obat dan narkotika
c) Kelompok pekerja khusus
4) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi diantaranya :
a) Panti wherda
b) Panti asuhan
c) Pusat rehabilitasi mental dan fisik
d) Penitipan anak balita
d. Masyarakat
1) Kelompok masyarakat yang terikat dalam institusi, misalnya rumah
tahanan, panti, dan lokalisasi WTS
2) Kelompok masyarakat yang tidak terikat dalam institusi misalnya
panti wherda, kelompok remaja, karang taruna, dll.
4. Prinsip keperawatan komunitas
a. Azaz manfaat
Intervensi yang dilakukan harus memberikan manfaat yang sebesar-
besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat
dan kerugian
b. Azaz keadilan
Melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau
kapasitas komunitas (Mubarak, 2009)
5. Model Konsep Keperawatan
Keperawatan komunitas memberikan perhatian terhadap pengaruh faktor
lingkungan meliputi fisik, biologis, psikologis, sosial dan cultural serta spiritual,
terhadap kesehatan masyarakat dan memberi prioritas pada strategi pencegahan,
peningkatan, dan pemeliharaan kesehatan dalam upaya mencapai tujuan.
a. MODEL SISTEM IMOGENE M. KING (1971)
Komunitas merupakan suatu system dari subsistem keluarga dan supra
sistemnya adalah system sosial yang lebih luas. Adanya gangguan atau
stressor pada salah satu subsistem akan mempengaruhi komunitas, misalnya
adanya gangguan pada salah satu subsistem pendidikan, dimana masyarakat
akan kehilangan informasi atau ketidaktahuan.
b. MODEL ADAPTASI C. ROY (1976)
Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi tujuannya adalah
untuk mempertahankan perilaku adaptif dan merubah perilaku maladaptive
pada komunitas.
Adapun upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk
meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.
c. MODEL “SELF CARE” D.E OREM (1971)
Model ini tepat digunakan untuk keperawatan keluarga karena tujuan akhir
dari keperawatan keluarga adalah kemandirian keluarga dalam melakukan
upaya kesehatan yang terkait dengan lima tugas kesehatan keluarga yaitu :
Mengenal masalah, Mengambil keputusan untuk mengatasi masalah,
Merawat anggota keluarga yang mengalamai gangguan kesehatan,
Memodifikasi lingkungan yang dapat menunjang kesehatan, dan
Menggunakan fasilitas pelayanan kesehatan secara tepat.
(Efendi, 2009).
d. MODEL MC FARLANE (2002)
Mendefinisikan komunitas sebagai suatu kelompok, populasi, atau
sekumpulan masyarakat paling tidak dengan satu karakteristik seperti lokasi
geografi, etnis, atau kondisi tempat tinggal. Sedangkan pendekatan yang
digunakan adalah dengan pengkajian, analisis data dan diagnosis
keperawatan, perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi.
6. Falsafah keperawatan komunitas
Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas
merupakan pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh
lingkungan (bio-psiko-sosio-kultural-spiritual) terhadap kesehatan
komunitas dan membrikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit
dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan
komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal
penting, yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga
dapat dirumuskan sebagai berikut:
a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang
luhur dan manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat.
b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan
kemanusiaan untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan
bagi terwujudnya manusia yang sehat khususnya dan masyarakat yang
sehat pada umumnya.
c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat
diterima oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya
kesehatan.
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa
mengabaikan upaya kuratif dan rehabilitatif.
e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan
berlangsung secara berkesinambungan.
f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai
consumer pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu
hubungan yang saling mendukung dan mempengaruhi perubahan
dalam kebijaksanaan dan pelayanan kesehatan ke arah peningkatan
status kesehatan masyarakat.
g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat
direncanakan secara berkesinambungan dan terus-menerus.
h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas
kesehatannya, ia harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan
berpartisipasi aktif dalam pelayanan kesehatan mereka sendiri. (Efendi,
2009)
7. Peran perawat komunitas
a. Pemberi pelayanan
Perawat merupakan orang yang memberi pelayanan keperawatan
secara langsung kepada masyarakat
b. Pendidik
Perawat komunitas berperan juga dalam memberikan informasi
kesehatan masyarakat melalui promosi kesehatan
c. Pengelola
Perawat juga merupakan sebagai pengelola masyarakat dalam usaha
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang diupayakan melalui
pemberdayaan masyarakat itu sendiri melalui suatu wadah kelompok
kerja kesehatan
d. Konselor
Perawat komunitas juga berperan memberikan bimbingan, arahan,
kepada masyarakat, sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan
masyarakat dapat diwujudkan
e. Pembela klien/advokat
Perawat komunitas dapat berperan dalam membela masyarakat dalam
kegiatan pelayanan kesehatan yang menyimpang dari norma-norma
maupun kaedah kesehatan yang berlaku
f. Peneliti
Peneliti perawat komunitas juga berperan dalam penelitian kesehatan
khususnya penelitian kesehatan masyarakat, sehingga didapatkan suatu
penemuan-penemuan maupun ilmu yang baru yang dapat menunjang
terhadap status kesehatan masyarakat
g. Pemberi pelayanan
Perawat merupakan orang yang memberi pelayanan keperawatan
secara langsung kepada masyarakat
h. Pendidik
Perawat komunitas berperan juga dalam memberikan informasi
kesehatan kepada masyarakat melalui promosi kesehatan
i. Pengelola
Perawat juga merupakan sebagai pengelola masyarakat dalam usaha
peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang diupayakan melalui
pemberdayaan masyarakat itu sendiri melalui suatu wadah kelompok
kerja kesehatan (Mubarak, 2009)
8. Perbedaan kesehatan klien di RS dan komunitas
Rumah sakit Komunitas
a. Fokus pada pasien di RS a. Fokus pada individu, keluarga dan
komunitas (termasuk kelompok resiko
tinggi)
b. Memberi pelayanan kesehatan b. Memberikan pelayanan kesehatan yang
yang bersifat kejadian kasus terdistribusi
(episodik)
c. Bekerja pada pasien dalam unit c. Bekerja pada semua kondisi sehat dan
tertentu sakit diberbagai tatanan
d. Bekerja pada suatu RS atau d. Bekerja dengan instansi terkait
instansi
e. Koordinasi keperawatan dengan e. Berkoordinasi pelayanan dengan berbagai
institusi lain tenaga di komunitas
f. Merencanakan dan memberikan f. Merencanakan dan melakukan pelayanan
pelayanan yang bersifat individu melalui keluarga
g. Membatasi autonomi klien dengan g. Mendorong autonomi dan kontrol
lingkungan RS keluarga kecuali kasus menular
h. Observasi yang terbatas pada h. Mengobservasi berbagai faktor kesehatan
interaksi keluarga dan indikator
kesehatan lain
i. Hubungan terbatas hanya dengan i. Memfasilitasi dengan hubungan profesi
profesi lain di RS lain

9. Sistem rujukan
Adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tenggung jawab timbal balik terhadap suatu
penyakit atau masalah kesehatan secara vertical maupun horizontal.
Pelayanan masyarakat kesehatan yang terdiri dari bentuk, yaitu :
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (Primary Health Care)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit
dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau
promosi kesehatan. Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah
Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling dan Balkesmas (Balai
kesehatan masyarakat)
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (Secondary Health Care)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan kelompok masyarakat yang
memerlukan perawatan inap yang sudah tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan kesehatan ini, misalnya
rumah sakit tipe C dan D yang memerlukan tersedianya tenaga-tenaga
spesialis
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (Terteriary Health Care)
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau
kelompok masyarakat atau pasien yang tidak dapat ditangani
pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah kompleks dan
memerlukan tenaga-tenaga super spesialis.

B. Asuhan Keperawatan Komunitas


1. Pengkajian
Pengkajian atau tahap pengonsepan adalah mengidentifikasi masalah –
masalah yang terdapat dalam suatu wilayah dapat berupa wawancara,
observasi dan penyebaran kuesioner (Stanhope M dan Jeanette, 2007)
Pengkajian tersebut mencakup :
a. Individu
Adalah bagian dari keluarga yang mempunyai hubungan satu sama
lainnya dan mempunyai peran masing-masing individu mempunyai
pola pertahanan dan koping dalam menghadapi suatu masalah
b. Keluarga
Pengkajian yang perlu dilakukan adalah struktur dan karakteristik
keluarga, sosial budaya, lingkungan, riwayat kesehatan dan
pemeriksaan fisik
c. Komunitas
Core = inti = komunitas
No Komponen Sumber Informasi

1. Riwayat/sejarah terjadinya Sejarah, perpustakaan


2. perkembangan Sensus penduduk/rumah
3. Demografi dan penduduk tangga
4. Karakteristik Lokal, kota, provinsi,
5. Umur dan jenis kelamin negara
6. Distribusi suku bangsa Kelurahan, kecamatan
7. Tipe keluarga Kontak langsung/pribadi
8. Status perkawinan Puskesmas
Vital statistik : angka kelahiran, Puskesmas
9. angka kematian dan penyebab Puskesmas
Nilai, kepercayaan dan agama Kontak langsung/pribadi

d. Lingkungan fisik
Perbedaan pengkajian individu dan komunitas :
KOMPONE SUMBER DATA
N Individu Komunitas
Inspeksi Semua indra Semua indra “Winshield
survey” berjalan melalui
komunitas
Auskultasi, tanda  Stetoskop  mendengarkan
vital  Termometer komunitas
 tensimeter  observasi iklim, batas,
sumber, tanda
kehidupan dan
kepadatan penduduk
Review sistem Dari kepala - kaki Observasi sistem sosial,
perumahan dan bisnis
Laboratorium Darah, rontgen, tes urine Pusat penelitian
dll

e. Pelayanan kesehatan masyarakat dan sosial / fasilitas


pelayanan kesehatan
1) Fasilitas didalam komunitas
2) Fasilitas diluar komunitas
Data yang diperlukan :
1) Pelayanan kesehatan
- Pelayanan, bayaran, jam pelayanan
- Sumber daya
- Karakteristik pemakai
- Statistik ( jumlah kunjungan, hari, bulan, tahun )
2) Pelayanan sosial
- Sama dengan pelayanan kesehatan misalnya konseling,
pusat belanja dan lain-lain
Elemen – elemen winshield survey
No Elemen Deskripsi
1. Perumahan dan Bangunan ; tua, bahan, arsitek, bersatu
lingkungan daerah / berpisah
2 Lingkungan terbuka Halaman deoan, sa ping dan belakang
Luas / sempit
Kualitas : ada / tidak rumput,
keadaan : bersih / kotor
Pribadi / umum
3 Batas Ada batas daerah / jalan, sungai, atau
got.
Kondisinya : bersih / kotor
4 Kebiasaan Tempat berkumpul, dengan siapa, jam
berapa
5 Transportasi Cara datang dan pergi, situasi jalan,
jenis dan alat transportasi
6 Pusat pelayanan Klinik, praktek pelayanan kesehatan :
di kunjungi / tidak, jaraknya : jauh /
dekat
7 Toko / warung, pusat Siapa pemiliknya, jenis apa,
perbelanjaan bagaimana mencapainya
8 Orang di jalan Siapa yang ci jumpai di jalanan, ibu /
bayi, orang pengangguran, anak
sekolah, binatang liar dll
9 Tempat ibadah Mesjid, gereja, wihara, kuil
10 Kesehatan Ada yang sakit : akut / kronis, dekat
dengan tempat pelayanan kesehatan /
tidak
11 Politik Kampanye, poster dan dampaknya
terhadap kesehatan ada / tidak
12 Media TV, majalah, koran,bagaimana
mencapainya mudah / tidak
( Anderson E.T, McFarley J : 2000)
f. Ekonomi
Indikator ekonomi dan sumber informasi ( Anderson E.T,
McFarley J : 2000)
No Indikator Sumber
1 A.Karakteristik Finansial
1. Rumah Tangga
a. Rata-rata pendapatan
- Presentasi RT dibawah miskin Sensus
- Presentasi RT yang menerima Camat
pelayanan Lurah
- Presentasi RT dikepalai wanita
b. Biaya perbulan masing-masing SDA
2. Individu : pendapatan per-orang, presentase
yang miskin
B. Karakteristik Pekerja
1. Kelompok Umum
a. Presentase bekerja Sensus
b. Presentase pengangguran Depnaker
c. Presentase pensiunan Camat / lurah
2. Kelompok Khusus
a. Presentase wanita dengan anak bekerja
b. Presentase pimpinan
c. Presentase tekhnik
d. Presentase petani
e. Presentase pekerja lain

g. Komponen keamanan dan transportasi


Komponen :
1) Kualitas : pelayanan perlindungan
a) Kebakaran
b) Polusi
c) Sanitasi limbah
Sumber :
- Tata kota
- Dinas kebakaran
- Kantor polisi
- Dinas PU
2) Kualitas air, sumber : PDAM, Sumur
3) Transportasi, sumber departemen perhubungan
4) Swasta / pemerintahan
a) Bus
b) Jalan tol
c) Udara
Laut/kereta api (Riyadi, 2007).
h. Politik dan pemerintahan
1) Pemerintahan : RT, RW, lurah dan camat dst
2) Kelompok pelayanan masyarakat : PKK, LPMK, karang taruna
dll
3) Politik : peran serta parpol dalam pelayanan kesehatan
4) Kebijakan pemerintahan dalam pelayanan kesehatan (Mubarak,
2009)
i. Komunikasi
1) Komunikasi formal : koran , TV, dan radio
2) Komunikasi informal : papan pengumuman di mesjid
3) Bahasa yang digunakan bahasa daerah (minang) dan bahasa
Indonesia
(Mubarak, 2009)
j. Pendidikan
Komponen :
1) Status pendidikan :
a) Tingkat pendidikan
b) Tipe sekolah
c) Bahasa
Sumber :
- Sensus
- Lurah / camat
2) Pendidikan yang tersedia dalam dan diluar komunitas
a) Pelayanan
b) Sumber
c) Karakteristik pemakai
d) Keadekuatan dapat dicapai
Sumber :
- Dikbud
- Kanwil
- Kakandep
- Ka. Sekolah
k. Rekreasi
1) Macam
2) Tempat / lokasi
3) Bayaran
4) Yang menggunakan
2. Diagnosa keperawatan
Data dari hasil pengkajian dikumpulkan untuk dianalisa, dimana
nantinya akan ditemukanlah masalah keperawatan serta etiologi dari
maslaah tersebut. Menurut, diagnosa keperawatan dibagi atas :
a. Masalah : sehat sampai sakit
b. Karakteristik populasi
c. Karakteristik lingkungan : nyata, resiko dan potensial
d. Rumusan :
Resiko …………………………….. (masalah)
……………………… diantara (populasi/komunitas) b.d
(karakteristik komunitas dan lingkungan) yang dimanifestasikan
dengan ……………………………………… (indikator
kesehatan/analisa data). (Mubarak,2009)
3. Prioritas masalah
No Mas. kes a b c d E f g h i j k l jumlah

Keterangan : Keterangan
pembobotan :
a. Resiko terjadi 1. Sangat rendah
b. Resiko permasalahan 2. Rendah
c. Potensial untuk pendidikan kesehatan 3. Cukup
d. Minat masyarakat 4. Tinggi
e. Mungkin diatasi 5. Sangat tinggi
f. Sesuai program
g. Tempat
h. Waktu
i. Fasilitas kesehatan
j. Dana
k. Sumber dana
l. Sesuai dengan peran perawat
(Mubarak, 2009)
4. Intervensi
Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun
berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan, mencakup :
a. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai
Kriteria rumusan tujuan berfokus kepada masyarakat, jelas dan
singkat, dapat diukur dan observasi, realistik, waktu relatif dibatasi,
melibatkan peran serta masyarakat. Formulasi rumusan tujuan
keperawatan itu terdiri dari :
1) Satuan objek / masyarakat
2) Perilaku masyarakat yang dapat diamati
3) Satuan kondisi yang melengkapi perilaku masyarakat
4) Criteria untuk menentukan pencapaian tujuan
b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan. Langkah-
langkah dalam merencanakan keperawatan kesehatan masyarakat :
1) Identifikasi alternatif tindakan keperawatan
2) Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan
3) Libatkan peran serta masyarakat dan menyusun perencanaan
4) Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang
tersedia
5) Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi
kebutuhan yang sangat dirasakan oleh masyarakat
6) Mengarah pada tujuan yang akan dicapai
7) Tindakan harus bersifat realistik
8) Disusun secara berurutan
c. Kriteia hasil untuk menilai pencapaian tujuan
1) Memakai kata kerja yang tepat
2) Dapat dimodifikasi
3) Bersifat : siapa yang akan melakukan, apa yang dilakukan,
bagaimana, dimana, kapan, dan dapat dilakukan serta frekuensi
melakukannya
Ada 4 strategi intervensi :
a. KIM ( komunikasi Informasi Motivasi) keluarga binaan
b. Penyebaran informasi
1) Penyuluhan
2) Penyebaran leaflet
3) Penyebaran pamphlet
c. Pendidikan dan pelatihan
1) Pelatihan/ penyegaran kader
2) Supervise kader
d. Penggerakan masa
1) Kesling : kerja bakti
2) Kunjungan balita ke posyandu
3) Kunjungan lansia ke posyandu
4) Kampanye kesehatan
(Riyadi, 2007).
5. Implementasi keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun. Prinsip dalam pelaksanaan keperawatan yaitu :
a. Berdasarkan respon masyarakat
b. Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia dimasyarakat
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri
sendiri serta lingkungannya
d. Bekerjasama dengan profesi lain
e. Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan
pencegahan penyakit
f. Memperhatikan perubahan masyarakat
g. Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan keperawatan
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan keperawatan
yaitu :
a. Keterlibatan petugas non keperawatan, kader, tokoh masyarakat
dalam rangka alih peran
b. Terselenggaranya rujukan medis dan rujukan keperawatan
Setiap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dicatat
pada cacatan yang telah disajikan (Riyadi, 2007).
6. Evaluasi keperawatan
Evaluasi adalah sekumpulan metode dan keterampilan untuk
menentukan apakah program kerja sesuai rencana atau apakah
pelayanan kesehatan memenuhi kebutuhan masyarakat (Posavac and
Carey, 2014).
Kegiatan yang dilakukan pada penilaian ini adalah :
a. Membandingkan hasil tindakan yang akan diaksanakan dengan
tujuan yang telah ditetapkan
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian
sampai dengan tahap pelaksanaan
c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan
selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
Kegunana penilaian :
a. Untuk menentukan perkembangan perawatan kesehatan
masyarakat yang diberikan
b. Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan
keperawatan yang diberikan
c. Menilai pelaksaan asuhan keperawatan
d. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus
baru dalam proses keperawatan
Langkah-langkah dalam mengevaluasi :
a. Membuat garis besar dalam masalah keperawatan komunitas
b. Merumuskan tujuan keperawatan khusus dalam bentuk hasil yang
diharapkan oleh masyarakat
c. Menentukan kriteria dan standar evaluasi serta sumber data
d. Mengidentifiksi hambatan yang di hadapi dan rencna untuk
memperbaikinya
Tujuan umum evaluasi :
Untuk meningkatkan program dan memberikan arahan dan
evaluator atau meneger program.
Tujuan umum evaluasi :
a. Meningkatkan perencanaan program pelayanan dan hasilnya
b. Meningkatkan efesiensi dan efektifitas program
c. Menentukan apakah program dapat dimulai, ddimulai apakah
dipilih alternatif lain.
d. Mengkaji upaya organisasi efektifitas, efesiensi, edukasi
kesesuaian dari pekayanan kesehatan
e. Mencari informasi untuk keutusa pelaksanaan program
Tipe evaluasi :
a. Evaluasi proses
Keseusaian dalam membantu dalam melaksanakan kerja kelompok,
berkomunikasi yang telah disepakati dengan semua anggota atau
berkomunikasi secara efektif dengan target komunitas
b. Evaluasi hasil
Peran serta secara keseluruhan dalam kerja kelompok, melakukan
tugas yang telah disepakati, menghasilkan pekerjaan yang
berkualitas dan mendemonstrasikan proses belajar dari kelompok.
(Mubarak,2009)
LAPORAN HASIL WINDSHIELD SURVEY di RW 01 RT 01, 02, 03, 04
dan 05 KELURAHAN GURUN LAWEH KECAMATAN NANGGALO
PADANG TAHUN 2018

I. PENDAHULUAN
Pelaksanaan praktek profesi keperawatan komunitas mahasiswa
STIKes MercuBaktiJaya Padang, yang diadakan di RW 01 (RT 01, 02, 03,
04, 05 ) Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang Tanggal
12 Maret sampai dengan tanggal 14 April 2018. Maka mahasiswa telah
melakukan pengamatan secara umum (Winshield Survey) tentang situasi
dan keadaan wilayah RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan
Nanggalo Padang.
Gambaran umum situasi dan keadaan wilayah di RW 01
didapatkan melalui data dari Kelurahan dan Puskesmas, wawancara
dengan ketua RW dan ketua RT, ketua pemuda, tokoh masyarakat,
penduduk setempat dan observasi lingkungan untuk mengetahui faktor
risiko yang dapat menimbulkan masalah kesehatan yang ada di wilayah
RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang.
Wilayah RW 01 yang merupakan wilayah administratif dari
Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang. Data yang
didapatkan di wilayah RW 01 didapatkan data mengenai jumlah penduduk
yang ada di wilayah RT 01 yang terdiri dari 57 KK, RT 02 terdiri dari 50
KK, RT 03 terdapat 23 KK, RT 04 terdiri dari 66 KK, dan RT 05 terdiri
dari 42 KK. Total kepala keluarga di RW 01 adalah 238 KK. Setelah
dilakukan penyebaran kuesioner dengan wawancara terpimpin di dapatkan
jumlah sebanyak 191 KK, jadi ada sebanyak 47 KK yang tidak ditemukan
dikarenakan ada keluarga yang keluar kota dan tidak mau di wawancara.
II. TAHAP PERSIAPAN
Praktek keperawatan Komunitas dan Keluarga yang dilakukan oleh
mahasiswa Profesi Ners MercuBaktiJaya Padang selama lima minggu (12
maret sampai 15 april 2018). Sebelum dilakukan penerimaan, mahasiswa
telah mendapatkan pengkayaan yang diberikan oleh pembimbing
akademik pada tanggal 12 maret 2018. Dalam pengkayaan tersebut
mahasiswa telah menerima penjelasan tentang kompetensi yang akan
dicapai, dan tata tertib selama pelaksanaan Praktek Komunitas dan
Keluarga.
Kegiatan praktek keperawatan komunitas diawali dengan kegiatan
serah terima mahasiswa dengan pihak Puskesmas Nanggalo Padang yang
dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2018. Dalam acara serah terima
tersebut mahasiswa mendapat penjelasan dari pimpinan puskesmas dan
pembimbing klinik dan dilanjutkan serah terima di Kantor Lurah Gurun
Laweh Kecamatan Nanggalo Padang. Dalam acara serah terima
mahasiswa telah mendapat penjelasan dari pembimbing Akademik, dan
Sekretaris Lurah di Gurun Laweh tentang kondisi lingkungan masyarakat
Kelurahan Gurun Laweh.

III. TAHAP PELAKSANAAN


Berdasarkan hasil Winshield Survey yang dilakukan dari tanggal 13
– 14 Maret 2018 (2 hari) di RW 01 diperoleh gambaran umum, situasi dan
keadaan wilayah RW 01 di Kelurahan Gurun Laweh melalui wawancara
dengan ketua RW, ketua RT, ketua pemuda, penduduk setempat, tokoh
masyarakat, perangkat kader dan observasi terhadap lingkungan untuk
mengetahui faktor risiko yang dapat menimbulkan masalah kesehatan di
wilayah RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Padang sebagai berikut :
A. PENGKAJIAN
1. SEJARAH TERJADINYA PERKEMBANGAN WILAYAH
RW 01
RW 01 terletak di Kelurahan Gurun Laweh yang terdiri RT
01, RT 02, RT 03, RT 04 dan RT 05. RW 01, disebelah Utara
berbatasan dengan Kelurahan Surau Gadang, disebelah Selatan
berbatasan dengan Kecamatan Kuranji, disebelah Barat berbatasan
dengan Sungai PDAM dan disebelah Timur berbatasan dengan RW
3 Kelurahan Gurun Laweh. Adapun batas-batas wilayah tersebut
sebagai berikut :
Kelurahan Surau Gadang

Sungai PDAM RW 03 Kel.Gurun


Laweh

Kecamatan Kuranji
2. DEMOGRAFI DAN PENDUDUK
Pada saat dilakukan winshield survey terlihat beberapa ibu-
ibu berkumpul disalah satu rumah warga dan anak-anak tampak
ramai bermain di sore hari. Populasi masyarakat homogen dan dari
bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi yaitu masyarakat
menggunakan bahasa minang. Pekerjaan masyarakat adalah
pegawai, PNS, buruh wiraswasta, petani, peternak, pedagang.
Dari hasil pengamatan, pada pagi dan sore hari, penduduk
yang ditemui di RW 01 lebih banyak anak – anak, remaja dan ibu-
ibu rumah tangga. Pada malam hari baru terlihat bapak – bapak dan
ibu-ibu duduk di depan rumahnya untuk bersantai setelah selesai
beraktivitas seharian. Di RW ini banyak ditemui warga yang
remaja dan usia anak sekolah serta anak balita.
Usia penduduk RW 01 Kelurahan Gurun Laweh sangat
bervariasi yang terdiri dari usia bayi/ balita, sekolah, remaja,
dewasa dan lansia. Hasil survey dan wawancara didapatkan usia
dewasa lebih banyak dari pada usia lainnya dengan jumlah
perempuan lebih banyak dari laki-laki dan suku terbanyak adalah
suku Minang. Bentuk masyarakat di RW 01 Kelurahan Gurun
Laweh adalah homogen. Tipe keluarga extended family dan lebih
banyak yang sudah menikah dari yang belum menikah.
TABEL.1
DISTRIBUSI PENDUDUK RW 01

No Judul RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 ∑

Kepala Keluarga 47 32 24 54 34 191


1 Rumah 55 38 34 68 38 233
2 Balita 4 12 4 2 12 34
3 Usia Sekolah 32 24 9 15 24 104
4 Remaja 40 8 25 59 34 166
5 Dewasa 81 68 58 121 78 406
6 Ibu Hamil 1 0 1 0 0 2
7 Ibu Menyusui 2 0 1 0 2 5
8 Lansia 25 10 4 22 7 68
9 Penduduk 185 122 102 219 157 785

3. RAS DAN ETNIK


Penduduk RW 01 sebagian besar merupakan penduduk asli
Sumatera Barat hanya sebagian kecil masyarakat RW 01 yang
berasal dari luar. Bahasa yang digunakan oleh penduduk di RW 01
sebagian besar adalah bahasa minang namun penduduk yang
berasal dari luar minang tetap menggunakan bahasa dari daerah
asal masing-masing tetapi saat berkomunikasi dengan masyarakat
RW 01 mereka bisa menyesuaikan dengan bahasa yang digunakan
penduduk asli masyarakat di RW 01 yang terdiri dari RT 01, RT
02, RT 03, RT 04, RT 05 Kelurahan Gurun Laweh.
Analisa:
Karena adanya perbedaan bahasa yang digunakan di RW 01
Kelurahan Gurun Laweh, tidak menimbulkan pertentangan dalam
berkomunikasi ini disebabkan masyarakat yang berasal dari luar
daerah bisa menyesuaikan bahasa digunakan dalam berkomunikasi
terhadap masyarakat sekitar.
Masalah Keperawatan:
Potensial peningkatan interaksi sosial berhubungan dengan
penyesuaian masyarakat dalam berkomunikasi.
4. NILAI, AGAMA DAN KEPERCAYAAN
Penduduk di RW 01 beragama Islam dan mereka
mempunyai tempat ibadah yaitu Masjid Nurul Aqsha yang terletak
di RT 02 dan Mushalla As-Sakinah yang terletak di RT 01, untuk
warga di RT 03, 04 dan RT 05 beribadah bergabung di masjid dan
mushola yang ada di RT 01 dan 02. Penduduk biasanya sholat
berjamaah di mesjid dan mushalla tersebut, terutama sholat
maghrib dan yang banyak melakukan sholat berjamaah adalah
kelompok usia lansia dan anak sekolah yang kondisi kesehatannya
baik, selain itu mesjid dan mushalla juga di gunakan sebagai
Taman Pendidikan Al-quran untuk anak-anak yang biasanya
dilakukan setiap sore hari, dan wirid remaja biasanya dilakukan
pada setiap malam minggu di masjid Nurul Aqsha.
Analisa :
Dengan adanya tempat ibadah di RW 01, dapat
meningkatkan kegiatan aktivitas ibadah warga dalam memenuhi
salah satu dari 5 kebutuhan dasar manusia salah satunya yaitu
spiritual sehingga dapat meningkatkan kesehatan warga.
Masalah keperawatan :
Sementara dilihat dari kondisi tempat ibadah masjid dan
musola masih ramai dikunjungi ketika keluarga berada dirumah
terlihat sepi ketika jam kerja`
Masjid Nurul AQSHA RT 02

Mushalla As Sakinah di RT 01

B. SUB SISTEM KOMUNITAS


1. LINGKUNGAN FISIK
a. RT 1
Perumahan di RT 01 50% permanen dan 50% semi
permanen, jarak satu rumah dengan rumah yang lainnya
sebagian besar berdekatan. Kondisi lingkungan rumah
sebagian besar belum memenuhi syarat kesehatan, terlihat
dengan banyak nya warga yang membakar sampah di halaman
rumah nya dan banyak juga warga yang menumpuk sampah di
depan, adanya pembuangan sampah dan limbah di depan
rumah dan di samping rumahnya. Pada RT 01 ini terdapat
ladang yang dikelilingi rumah warga namun sebagian besar
rumah memiliki variasi tanaman dan disekitar rumah terdapat
banyak pohon, tidak ada ditemukan tempat bersejarah ditempat
ini. Penduduk sebagian besar menggunakan PDAM
(Perusahaan Daerah Air Minum) yaitu air dari sumur bor yang
tiap bulannya dibayar warga Rp.30.000-50.000,-/bulan sebagai
sumber air minum, air mandi, mencuci dan sebagian kecil
menggunakan air sumur biasa. PDAM merupakan salah satu
unit usaha milik daerah yang bergerak dalam distribusi air
bersih bagi masyarakat umum.

Kondisi pembuangan sampah dan limbah di RT 01


Kondisi Rumah Semi Permanen di RT 01 Kondisi Rumah Permanen di RT 01

b. RT 02
Wilayah RT 02 sebagian besar berada dipinggir jalan
dan juga terdapat jalan setapak untuk memasuki rumah warga
yang berada didalam, dimulai dari perkuburan sampai dengan
persimpangan dekat SD 17. Perumahan di RT 02 60%
permanen dan 40% semi permanen. Jarak antara rumah dengan
yang lainnya berdekatan. Ventilasi rumah pada umumnya
sebagian besar memenuhi syarat kesehatan. Biasanya sebagian
besar masyarakat membakar sampah disekitar rumah.
Sebagian besar rumah memiliki variasi tanaman dan disekitar
rumah terdapat banyak tanaman hias dan pohon – pohon
lainnya, serta ada juga masyarakat yang menanam tanaman
herbal. Di RT 02 sebagian penduduknya ada yang berladang
dan jualan dirumah seperti kedai. Di RT 02 terdapat bangunan
seperti SD, Mesjid, dan Pustu. Tempat pengelolaan sampah
sebagian ada yang dijemput oleh petugas kesehatan, dibakar,
dan dibuang saja kea rah tebing. Tidak ada ditemukan tempat
bersejarah ditempat ini. Penduduk sebagian besar
menggunakan sumur galian dan PDAM, untuk minum
mengkonsumsi air mineral dan sebagian kecil menggunakan
air sumur, dan galon.
Kondisi rumah di RT 02

Kondisi rumah permanen Kondisi rumah semi permanen

Kondisi pembakaran sampah Kondisi selokan

Jalan yang berlobang


c. RT 03
Perumahan di RT 03 100% permanen dan jarak antara
rumah satu dengan rumah yang lainnya berdekatan. Ventilasi
rumah pada umumnya sebagian besar memenuhi syarat
kesehatan. Sebagian besar warga RT 03 sampah yang telah
terkumpul diambil oleh tukang sampah, keadaan selokan yaitu
masih tergenang air disebagian rumah di RT 03, Sebagian
besar rumah memiliki variasi tanaman dan disekitar rumah
terdapat banyak tanaman hias dan pohon – pohon lainnya.
Setelah diamati lingkungan RT 03 ditemukan tidak ada yang
memiliki kandang ternak. Tidak ada ditemukan tempat
bersejarah ditempat ini. Penduduk sebagian besar
menggunakan air PDAM, untuk minum mengkonsumsi air
mineral (air galon), di kawasan RT 03 juga terdapat tempat
Bimbingan Belajar yaitu Bimbel SS, dan di RT 03 terdapat dua
kedai usaha masyarakat setempat.

Kondisi rumah di RT 03
Kondisi tempat pembakaran sampah di depan rumah warga dan kondisi got yang
ada di RT 03

Usaha salah satu kedai warga RT 03


d. RT 04
Perumahan di RT 04 100% permanen dikarenakan RT
04 merupakan perumahan yang diberi nama perumahan
Cemara yang terdiri dari 4 Blok yaitu Blok FF, GG, HH, dan
JJ.Jarak antara rumah dengan yang lainnya berdekatan.
Ventilasi rumah pada umumnya sebagian besar memenuhi
syarat kesehatan. Warga RT 04 membakar sampah yang telah
terkumpul dan ada juga yang sampahnya diambil oleh
pemungut sampah. Sebagian besar rumah memiliki variasi
tanaman dan disekitar rumah terdapat banyak tanaman hias
dan pohon – pohon lainnya. Setelah diamati lingkungan RT 04
tidak ditemukan adanya kandang ternak. Tidak ada ditemukan
tempat bersejarah ditempat ini. Penduduk sebagian besar
menggunakan PDAM, untuk minum mengkonsumsi air
mineral (air galon) dan sebagian kecil menggunakan air
PDAM yang direbus kembali.

Kondisi rumah di RT 04

Kondisi got dan pembakaran sampah di RT 04


e. RT 05
Perumahan di RT 05 100% permanen dikarenakan RT
05 merupakan perumahan yang diberi nama perumahan
Cemara yang terdiri dari tiga Blok yaitu Blok KK, LL, dan EE.
Jarak antara rumah dengan yang lainnya berdekatan. Ventilasi
rumah pada umumnya sebagian besar memenuhi syarat
kesehatan. Warga RT 05 membakar sampah yang telah
terkumpul dan ada juga yang sampahnya diambil oleh
pemungut sampah. Sebagian besar rumah memiliki variasi
tanaman dan disekitar rumah terdapat banyak tanaman hias
dan pohon – pohon lainnya. Setelah diamati lingkungan RT 05
ditemukan beberapa rumah yang memiliki kandang ayam
didepan rumah dengan jarak dekat antara rumah dan kandang.
Tidak ada ditemukan tempat bersejarah ditempat ini, terdapat 1
lapangan bola kaki. Penduduk sebagian besar menggunakan
PDAM, untuk minum mengkonsumsi air mineral (air galon)
dan sebagian kecil menggunakan air sumur.

Kondisi rumah di RT 05

Kondisi Got dan Pembakaran sampah yang berada di depan rumah RT 05


2. FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN
PELAYANAN SOSIAL
Di RW 01 terdapat puskemas pembantu (pustu) yang
terletak di RT 02, ada 2 buah posyandu di RW 01 yang pertama di
adakan di pustu kampung koto dan yang ke dua posyandu
biasanya dilakukan di mushola As Sakina yang terletak di RT 01.
Masyarakat RW 01 biasanya berobat langsung ke Puskesmas
Nanggalo Padang dan Dokter Klinik yang jaraknya lebih kurang 2
– 3 km dari wilayah RW 01.
Analisa :
RW 01 Kelurahan Gurun Laweh mempunyai fasilitas
kesehatan seperti posyandu balita yang terdapat di RT 01 dan RT
02
Masalah Keperawatan :
Masyarakat Di RW 01 Kelurahan Gurun Laweh memiliki
potensial untuk dapat meningkatkan derajat kesehatan.

Posyandu RT 03, 04, 05 yang di laksanakan di mushalla As-


sakinah

Puskemas pembantu (pustu kampung koto) yang terdapat di RT 02


3. EKONOMI
Berdasarkan hasil wawancara dengan ketua RW setempat
rata-rata penduduk di RW 01 kelurahan Gurun Laweh adalah
penduduk dengan tingkat ekonomi sekitar 70 % diatas UMR dan
dibawah UMR sekitar 30%, hal tersebut terlihat dari pekerjaan
warga yang rata-rata adalah pegawai dan PNS untuk RT 03, RT 04,
dan RT 05. Sementara untuk RT 01 dan 02 warga berpenghasilan
sehari hari dengan membuka warung dan pekerjaan petani.
Sebagian besar penduduk bekerja sebagai petani, supir, peternak,
buruh dan sebagian kecil sebagai pegawai negri.
Disekitaran wilayah RW 01, terdapat sebuah pabrik tahu
yang terletak di RT 01, merupakan salah satu lapangan pekerjaan
karena banyak warga yang bekerja di pabrik tersebut.

Kondisi pabrik tahu yang terdapat di RT 01


Analisa :
Tingkat ekonomi masyarakat rata-rata menengah keatas.
Namun juga terdapat masyarakat dengan ekonomi yang menengah
kebawah terutama untuk RT 01 dan 02 Sebagian besar keluarga
mampu mencukupi kebutuhan gizi yang lengkap serta untuk
melakukan pengobatan kepelayanan kesehatan. Sehingga sebagian
masyarakat beresiko mengalami masalah kesehatan.
Masalah Keperawatan :
Masyarakat RT 01, dan RT 02 kelurahan Gurun Laweh
memiliki resiko penurunan derajat kesehatan.
4. KEAMANAN DAN TRANSPORTASI
Transportasi yang digunakan oleh masyarakat di RW 01
menggunakan kendaraan pribadi roda empat dan roda dua dalam
melakukan aktifitas sehari-hari seperti dalam berbelanja dan pergi
ke pelayanan kesehatan. Sementara ada sebagian kecil penduduk
yang tidak memiliki kendaraan pribadi. Dalam memenuhi
kebutuhan seperti berbelanja mereka hanya berbelanja ke warung
terdekat dengan berjalan kaki.
Kondisi jalan di RT 03, 04, dan 05 semuanya jalannya di
cor dan tidak ada yang berlobang namun untuk kondis jalan di RT
01 dan 02 kondisi jalannya hanya sedikit yang di cor, lebih banyak
jalan setapak yang saat hujan terdapat genangan-genangan air yang
hanya bisa dilalui oleh sepeda motor.
Kondisi jalan di RT 01 Kondisi jalan RT 02

Kondisi jalan di RT 03, RT 04 dan RT 05


Analisa :
Kondisi transportasi warga di RW 01 yang terdiri dari RT
01 dan RT 02 Kelurahan Gurun Laweh ditandai dengan jalan yang
ramai , lokasi rumah di pinggir jalan dan terdapat banyak tikungan
hanya sebagian kecil jalan yang berlubang sehingga berisiko untuk
terjadinya cidera dan kecelakaan.
Masalah Keperawatan :
Masyarakat di RW 01 yang terdiri dari RT 01 dan RT 02
kelurahan Gurun Laweh beresiko terhadap terjadi cidera.

5. POLITIK DAN PEMERINTAHAN


Pada RT 01, 02, 03, 04 dan 05 terdapat spanduk, bendera-
bendera stiker-stiker beberapa partai politik. Ketua RT mengatakan
aktifitas politik kurang aktif.
Di wilayah RW 01 tidak terdapat kantor lurah, camat dan
sebagainya. Pemilihan RT dan RW dilakukan sekali dalam 3 tahun
dan pengambilan keputusan biasanya berdasarkan hasil
musyawarah masyarakat dengan ketua RW dan tokoh masyarakat.
Analisa :
Kondisi politik dan pemerintahan di RW 01 Kelurahan
Gurun Laweh yang kurang aktif dapat menghambat aktifitas warga
setempat untuk mendapatkan kemudahan dalam mengurus sarana
untuk kepelayanan kesehatan seperti mengurus kartu berobat,
missal : KIS, BPJS, JAMKESMAS.
Masalah Keperawatan :
Bagi masyarakat RW 01 Kelurahan Gurun Laweh yang
tingkat ekonominya rendah berisiko mengalami penurunan derajat
kesehatan dikarenakan kurang aktifnya dukungan penyebaran
informasi.
6. KOMUNIKASI
Masyarakat RW 01 memiliki komunikasi dua arah. Setiap
ada masalah selalu di musyawarahkan dengan seluruh masyarakat
dan melibatkan Lurah, RW, RT, Ketua Pemuda, dan masyarakat.
Selain itu penduduk juga menyampaikan pengumuman secara lisan
(dari pengeras suara) ataupun komunikasi dari mulut ke mulut. Jika
ada kegiatan seperti ada kemalangan, dan selalu di umumkan di
masjid dengan menggunakan pengeras suara.
Analisa :
Sarana komunikasi warga yang cukup lengkap dapat
menjadi kekuatan untuk penyebaran informasi baru atau
mempermudah penyebaran informasi dalam upaya peningkatan
kesehatan masyarakat.
Masalah Keperawatan :
Masyarakat di RW 01 yang terdiri dari RT 01, RT 02, RT
03, RT 04 dan RT 05 Kelurahan Gurun Laweh potensial untuk
dapat meningkatkan derajat kesehatannya.
7. PENDIDIKAN
Pada wilayah RW 01 ada terdapat sekolah yang terletak di
RT 02 yaitu SD 17 Gurun Laweh. Pada wilayah ini tidak terdapat
perpustakaan atau pun perpustakaan keliling.
Analisa :
Terdapat sarana pendidikan untuk anak – anak dan pelajar
bersekolah.
Masalah Keperawatan :
Masyarakat di RW 01 yang terdiri dari RT 01, RT 02, RT
03, RT 04 dan RT 05 Kelurahan Gurun Laweh potensial untuk
dapat meningkatkan pengetahuan.

SDN 17 Gurun Laweh Di RT 02

8. REKREASI
Di RW 01 anak-anak khususnya pada sore hari untuk
bermain futsal dan bola voli dilapangan dekat mushallah As-
sakinah. Tetapi banyak juga anak – anak yang bermain di depan
gang dan sepanjang jalan dan anak-anak RT 01 dan 02 mempunyai
lapangan bola yang terletak di RT 02 dan RT 05. Pada hari libur
anak – anak juga memanfaatkan waktunya untuk menonton televisi
dirumah. Pada saat-saat tertentu dan hari libur sebagian warga ada
yang pergi ke departmen store seperti Ramayana, Basko mall, serta
ketempat taman bermain lainnya.
Lapangan bola kaki yang terdapat di RT 05

Lapangan bola kaki yang terdapat di RT 02


Analisa :
Adanya sarana rekreasi diwilayah RW 01 membuat anak –
anak dapat menggunakan sarana rekreasi sebagai tempat bermain
dan dapat membantu tumbuh kembang anak. Namun, untuk orang
dewasa tidak terlihat kegiatan aktifitas rekreasi di RW 01.
Masalah Keperawatan :
Potensial peningkatan tumbuh kembang anak – anak di RW
01 Kelurahan Gurun Laweh.

Anda mungkin juga menyukai