PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Keperawatan komunitas merupakan suatu sistem dari praktek keperawatan
dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan untuk meningkatkan serta
memelihara kesehatan penduduk. Seiring dengan berjalannya waktu dan
bertambahnya kebutuhan pelayanan kesehatan menuntut perawat saat ini
memiliki pengetahuan dan keterampilan di berbagai bidang. Saat ini dunia
keperawatan semakin berkembang, dimana perawat memiliki peran yang lebih
luas dengan penekanan pada peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit,
juga memandang klien secara komprehensif. Perawat dianggap sebagai salah
satu profesi kesehatan yang harus dilibatkan dalam pencapaian tujuan
pembangunan kesehatan baik di dunia maupun di Indonesia.
Sebagai calon tenaga kesehataan professional, mahasiswa keperawatan
Program Studi Ners STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG berkewajiban
untuk turut serta mewujudkan tercapainya pembangunan nasional khususnya
pembangunan di bidang kesehatan yaitu Indonesia sehat 2025. Perawat
komunitas memiliki peran dan fungsi, diataranya Peran yang dapat
dilaksanakan adalah sebagai pelaksana pelayanan keperawatan, pendidik,
koordinator pelayananan kesehatan, pembaharu (innovator), pengorganisasian
pelayanan kesehatan (organizer), panutan (role model), sebagai fasilitator
(tempat bertanya), dan sebagai pengelola (manager). Selain peran perawat
juga memiliki fungsi, diantaranya adalah fungsi independen, fungsi dependen
dan fungsi interdependen. Dengan tanggung jawab fungsi dan peran tersebut
kehadiran perawat diharapkan mampu meningkatkan status kesehatan
masyarakat indonesia, khususnya RW 01 yang terdiri dari ( RT. 01, RT. 02,
RT. 03, RT. 04, RT. 05 ) Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo
Padang mulai tanggal 12 Maret sampai 14 April 2018.
B. RUMUSAN MASALAH
a. Apakah definisi Keperawatan Komunitas ?
b. Bagaimanakah Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas
Indonesia?
c. Apakah Tujuan Keperawatan Komunitas ?
4Bagaimana Peran Perawat Komunitas ?
d. Apa sajakah Fungsi Keperawatan Komunitas ?
e. Apakah pengertian Komunitas Sebagai Klien serta penatalaksanaannya
dalam praktik keperawatan komunitas ?
C. Tujuan
1. Tujuan umum
a. Untuk mengetahui definisi keperawatan komunitas
b. Untuk mengetahui sejarah perkembangan keperawatan komunitas
indonesia
c. Untuk mengetahui tujuan keperawatan komunitas
d. Untuk mengetahui peran perawat komunitas
e. Untuk mengetahui fungsi keperawatan komunitas
f. Untuk mengetahui pengertian komunitas sebagai klien serta
penatalaksanaanya dalam praktik keperawatan komunitas.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan informasi tentang data-data kesehatan yang terdapat di
RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang
b. Menjelaskan masalah-masalah kesehatan yang terdapat di RW 01
Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang berdasarkan
data kesehatan masyarakat yang sudah dikumpulkan
D. Manfaat
1. Untuk Mahasiswa Profesi STIKes Mercubsktijaya Padang
1) Dapat mengaplikasikan konsep kesehatan komunitas secara nyata
kepada masyarakat.
2) Belajar menjadi model profesional dalam menerapkan asuhan
keperawatan komunitas
3) Meningkatkan kemampuan berfikir kritis, analitis, dan bijaksana dalam
menghadapi dinamika masyarakat
4) Meningkatkan keterampilan komunikasi, kemandirian dan hubungan
interpersonal.
2. Untuk Masyarakat di RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan
Nanggalo
1) Mendapatkan kesempatan seluas-luasnya untuk berperan aktif dalam
upaya peningkatan kesehatan dan pencegahan penyakit.
2) Mendapatkan kemampuan untuk mengenal, mengerti dan menyadari
masalah kesehatan dan mengetahui cara penyelesaian masalah
kesehatan yang di alami masyarakat.
3) Masyarakat mengetahui gambaran status kesehatannya dan
mempunyai upaya peningkatan status kesehatan tersebut.
3. Untuk Institut Pendidikan
1) Salah satu tolak ukur keberhasilan Program Studi Profesi Ners STIKes
Mercubaktijaya Padang khususnya di bidang keperawatan komunitas.
2) Sebagai salah satu bahan pertimbangan dalam pengembangan model
praktek keperawatan komunitas selanjutnya.
4. Untuk Mahasiswa Profesi STIKes Mercubaktijaya Padang
1) Upaya menyiapkan tenaga perawat yang profesional, berpotensi secara
mandiri sesuai dengan kompetensi yang telah ditentukan.
2) Memberikan suatu model baru dalam keperawatan komunitas sehingga
profesi mampu mengembangkannya.
3) Salah satu bukti profesionalisme keperawatan telah terwujudkan.
E. SISTEMATIKA PENULISAN
Adapun sistematika penulisan laporan akhir praktek profesi keperawatan
komunitas adalah sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN
BAB II TINJAUAN TEORITIS
BAB III HASIL WINSHIELD SURVEY
BAB IV HASIL PENGUMPULAN DATA
BAB V PELAKSANAAN
BAB VI PEMBAHASAN
BAB VII PENUTUP
LAMPIRAN
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
9. Sistem rujukan
Adalah suatu sistem penyelenggaraan pelayanan kesehatan yang
melaksanakan pelimpahan tenggung jawab timbal balik terhadap suatu
penyakit atau masalah kesehatan secara vertical maupun horizontal.
Pelayanan masyarakat kesehatan yang terdiri dari bentuk, yaitu :
a. Pelayanan kesehatan tingkat pertama (Primary Health Care)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan untuk masyarakat yang sakit
dan masyarakat yang sehat untuk meningkatkan kesehatan mereka atau
promosi kesehatan. Bentuk pelayanan ini di Indonesia adalah
Puskesmas Pembantu, Puskesmas keliling dan Balkesmas (Balai
kesehatan masyarakat)
b. Pelayanan kesehatan tingkat kedua (Secondary Health Care)
Pelayanan kesehatan jenis ini diperlukan kelompok masyarakat yang
memerlukan perawatan inap yang sudah tidak dapat ditangani oleh
pelayanan kesehatan primer. Bentuk pelayanan kesehatan ini, misalnya
rumah sakit tipe C dan D yang memerlukan tersedianya tenaga-tenaga
spesialis
c. Pelayanan kesehatan tingkat ketiga (Terteriary Health Care)
Pelayanan kesehatan ini diperlukan oleh kelompok masyarakat atau
kelompok masyarakat atau pasien yang tidak dapat ditangani
pelayanan kesehatan sekunder. Pelayanan sudah kompleks dan
memerlukan tenaga-tenaga super spesialis.
d. Lingkungan fisik
Perbedaan pengkajian individu dan komunitas :
KOMPONE SUMBER DATA
N Individu Komunitas
Inspeksi Semua indra Semua indra “Winshield
survey” berjalan melalui
komunitas
Auskultasi, tanda Stetoskop mendengarkan
vital Termometer komunitas
tensimeter observasi iklim, batas,
sumber, tanda
kehidupan dan
kepadatan penduduk
Review sistem Dari kepala - kaki Observasi sistem sosial,
perumahan dan bisnis
Laboratorium Darah, rontgen, tes urine Pusat penelitian
dll
Keterangan : Keterangan
pembobotan :
a. Resiko terjadi 1. Sangat rendah
b. Resiko permasalahan 2. Rendah
c. Potensial untuk pendidikan kesehatan 3. Cukup
d. Minat masyarakat 4. Tinggi
e. Mungkin diatasi 5. Sangat tinggi
f. Sesuai program
g. Tempat
h. Waktu
i. Fasilitas kesehatan
j. Dana
k. Sumber dana
l. Sesuai dengan peran perawat
(Mubarak, 2009)
4. Intervensi
Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat disusun
berdasarkan diagnosa keperawatan yang telah ditetapkan, mencakup :
a. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai
Kriteria rumusan tujuan berfokus kepada masyarakat, jelas dan
singkat, dapat diukur dan observasi, realistik, waktu relatif dibatasi,
melibatkan peran serta masyarakat. Formulasi rumusan tujuan
keperawatan itu terdiri dari :
1) Satuan objek / masyarakat
2) Perilaku masyarakat yang dapat diamati
3) Satuan kondisi yang melengkapi perilaku masyarakat
4) Criteria untuk menentukan pencapaian tujuan
b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan. Langkah-
langkah dalam merencanakan keperawatan kesehatan masyarakat :
1) Identifikasi alternatif tindakan keperawatan
2) Tetapkan teknik dan prosedur yang akan digunakan
3) Libatkan peran serta masyarakat dan menyusun perencanaan
4) Pertimbangkan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang
tersedia
5) Tindakan yang akan dilaksanakan harus dapat memenuhi
kebutuhan yang sangat dirasakan oleh masyarakat
6) Mengarah pada tujuan yang akan dicapai
7) Tindakan harus bersifat realistik
8) Disusun secara berurutan
c. Kriteia hasil untuk menilai pencapaian tujuan
1) Memakai kata kerja yang tepat
2) Dapat dimodifikasi
3) Bersifat : siapa yang akan melakukan, apa yang dilakukan,
bagaimana, dimana, kapan, dan dapat dilakukan serta frekuensi
melakukannya
Ada 4 strategi intervensi :
a. KIM ( komunikasi Informasi Motivasi) keluarga binaan
b. Penyebaran informasi
1) Penyuluhan
2) Penyebaran leaflet
3) Penyebaran pamphlet
c. Pendidikan dan pelatihan
1) Pelatihan/ penyegaran kader
2) Supervise kader
d. Penggerakan masa
1) Kesling : kerja bakti
2) Kunjungan balita ke posyandu
3) Kunjungan lansia ke posyandu
4) Kampanye kesehatan
(Riyadi, 2007).
5. Implementasi keperawatan
Merupakan tahap realisasi dari rencana asuhan keperawatan yang
telah disusun. Prinsip dalam pelaksanaan keperawatan yaitu :
a. Berdasarkan respon masyarakat
b. Disesuaikan dengan sumber daya yang tersedia dimasyarakat
c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memelihara diri
sendiri serta lingkungannya
d. Bekerjasama dengan profesi lain
e. Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan
pencegahan penyakit
f. Memperhatikan perubahan masyarakat
g. Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam
pelaksanaan keperawatan
Hal – hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan keperawatan
yaitu :
a. Keterlibatan petugas non keperawatan, kader, tokoh masyarakat
dalam rangka alih peran
b. Terselenggaranya rujukan medis dan rujukan keperawatan
Setiap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dicatat
pada cacatan yang telah disajikan (Riyadi, 2007).
6. Evaluasi keperawatan
Evaluasi adalah sekumpulan metode dan keterampilan untuk
menentukan apakah program kerja sesuai rencana atau apakah
pelayanan kesehatan memenuhi kebutuhan masyarakat (Posavac and
Carey, 2014).
Kegiatan yang dilakukan pada penilaian ini adalah :
a. Membandingkan hasil tindakan yang akan diaksanakan dengan
tujuan yang telah ditetapkan
b. Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian
sampai dengan tahap pelaksanaan
c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan
selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
Kegunana penilaian :
a. Untuk menentukan perkembangan perawatan kesehatan
masyarakat yang diberikan
b. Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan
keperawatan yang diberikan
c. Menilai pelaksaan asuhan keperawatan
d. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus
baru dalam proses keperawatan
Langkah-langkah dalam mengevaluasi :
a. Membuat garis besar dalam masalah keperawatan komunitas
b. Merumuskan tujuan keperawatan khusus dalam bentuk hasil yang
diharapkan oleh masyarakat
c. Menentukan kriteria dan standar evaluasi serta sumber data
d. Mengidentifiksi hambatan yang di hadapi dan rencna untuk
memperbaikinya
Tujuan umum evaluasi :
Untuk meningkatkan program dan memberikan arahan dan
evaluator atau meneger program.
Tujuan umum evaluasi :
a. Meningkatkan perencanaan program pelayanan dan hasilnya
b. Meningkatkan efesiensi dan efektifitas program
c. Menentukan apakah program dapat dimulai, ddimulai apakah
dipilih alternatif lain.
d. Mengkaji upaya organisasi efektifitas, efesiensi, edukasi
kesesuaian dari pekayanan kesehatan
e. Mencari informasi untuk keutusa pelaksanaan program
Tipe evaluasi :
a. Evaluasi proses
Keseusaian dalam membantu dalam melaksanakan kerja kelompok,
berkomunikasi yang telah disepakati dengan semua anggota atau
berkomunikasi secara efektif dengan target komunitas
b. Evaluasi hasil
Peran serta secara keseluruhan dalam kerja kelompok, melakukan
tugas yang telah disepakati, menghasilkan pekerjaan yang
berkualitas dan mendemonstrasikan proses belajar dari kelompok.
(Mubarak,2009)
LAPORAN HASIL WINDSHIELD SURVEY di RW 01 RT 01, 02, 03, 04
dan 05 KELURAHAN GURUN LAWEH KECAMATAN NANGGALO
PADANG TAHUN 2018
I. PENDAHULUAN
Pelaksanaan praktek profesi keperawatan komunitas mahasiswa
STIKes MercuBaktiJaya Padang, yang diadakan di RW 01 (RT 01, 02, 03,
04, 05 ) Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang Tanggal
12 Maret sampai dengan tanggal 14 April 2018. Maka mahasiswa telah
melakukan pengamatan secara umum (Winshield Survey) tentang situasi
dan keadaan wilayah RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan
Nanggalo Padang.
Gambaran umum situasi dan keadaan wilayah di RW 01
didapatkan melalui data dari Kelurahan dan Puskesmas, wawancara
dengan ketua RW dan ketua RT, ketua pemuda, tokoh masyarakat,
penduduk setempat dan observasi lingkungan untuk mengetahui faktor
risiko yang dapat menimbulkan masalah kesehatan yang ada di wilayah
RW 01 Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang.
Wilayah RW 01 yang merupakan wilayah administratif dari
Kelurahan Gurun Laweh Kecamatan Nanggalo Padang. Data yang
didapatkan di wilayah RW 01 didapatkan data mengenai jumlah penduduk
yang ada di wilayah RT 01 yang terdiri dari 57 KK, RT 02 terdiri dari 50
KK, RT 03 terdapat 23 KK, RT 04 terdiri dari 66 KK, dan RT 05 terdiri
dari 42 KK. Total kepala keluarga di RW 01 adalah 238 KK. Setelah
dilakukan penyebaran kuesioner dengan wawancara terpimpin di dapatkan
jumlah sebanyak 191 KK, jadi ada sebanyak 47 KK yang tidak ditemukan
dikarenakan ada keluarga yang keluar kota dan tidak mau di wawancara.
II. TAHAP PERSIAPAN
Praktek keperawatan Komunitas dan Keluarga yang dilakukan oleh
mahasiswa Profesi Ners MercuBaktiJaya Padang selama lima minggu (12
maret sampai 15 april 2018). Sebelum dilakukan penerimaan, mahasiswa
telah mendapatkan pengkayaan yang diberikan oleh pembimbing
akademik pada tanggal 12 maret 2018. Dalam pengkayaan tersebut
mahasiswa telah menerima penjelasan tentang kompetensi yang akan
dicapai, dan tata tertib selama pelaksanaan Praktek Komunitas dan
Keluarga.
Kegiatan praktek keperawatan komunitas diawali dengan kegiatan
serah terima mahasiswa dengan pihak Puskesmas Nanggalo Padang yang
dilaksanakan pada tanggal 12 Maret 2018. Dalam acara serah terima
tersebut mahasiswa mendapat penjelasan dari pimpinan puskesmas dan
pembimbing klinik dan dilanjutkan serah terima di Kantor Lurah Gurun
Laweh Kecamatan Nanggalo Padang. Dalam acara serah terima
mahasiswa telah mendapat penjelasan dari pembimbing Akademik, dan
Sekretaris Lurah di Gurun Laweh tentang kondisi lingkungan masyarakat
Kelurahan Gurun Laweh.
Kecamatan Kuranji
2. DEMOGRAFI DAN PENDUDUK
Pada saat dilakukan winshield survey terlihat beberapa ibu-
ibu berkumpul disalah satu rumah warga dan anak-anak tampak
ramai bermain di sore hari. Populasi masyarakat homogen dan dari
bahasa yang digunakan dalam berkomunikasi yaitu masyarakat
menggunakan bahasa minang. Pekerjaan masyarakat adalah
pegawai, PNS, buruh wiraswasta, petani, peternak, pedagang.
Dari hasil pengamatan, pada pagi dan sore hari, penduduk
yang ditemui di RW 01 lebih banyak anak – anak, remaja dan ibu-
ibu rumah tangga. Pada malam hari baru terlihat bapak – bapak dan
ibu-ibu duduk di depan rumahnya untuk bersantai setelah selesai
beraktivitas seharian. Di RW ini banyak ditemui warga yang
remaja dan usia anak sekolah serta anak balita.
Usia penduduk RW 01 Kelurahan Gurun Laweh sangat
bervariasi yang terdiri dari usia bayi/ balita, sekolah, remaja,
dewasa dan lansia. Hasil survey dan wawancara didapatkan usia
dewasa lebih banyak dari pada usia lainnya dengan jumlah
perempuan lebih banyak dari laki-laki dan suku terbanyak adalah
suku Minang. Bentuk masyarakat di RW 01 Kelurahan Gurun
Laweh adalah homogen. Tipe keluarga extended family dan lebih
banyak yang sudah menikah dari yang belum menikah.
TABEL.1
DISTRIBUSI PENDUDUK RW 01
No Judul RT 01 RT 02 RT 03 RT 04 RT 05 ∑
Mushalla As Sakinah di RT 01
b. RT 02
Wilayah RT 02 sebagian besar berada dipinggir jalan
dan juga terdapat jalan setapak untuk memasuki rumah warga
yang berada didalam, dimulai dari perkuburan sampai dengan
persimpangan dekat SD 17. Perumahan di RT 02 60%
permanen dan 40% semi permanen. Jarak antara rumah dengan
yang lainnya berdekatan. Ventilasi rumah pada umumnya
sebagian besar memenuhi syarat kesehatan. Biasanya sebagian
besar masyarakat membakar sampah disekitar rumah.
Sebagian besar rumah memiliki variasi tanaman dan disekitar
rumah terdapat banyak tanaman hias dan pohon – pohon
lainnya, serta ada juga masyarakat yang menanam tanaman
herbal. Di RT 02 sebagian penduduknya ada yang berladang
dan jualan dirumah seperti kedai. Di RT 02 terdapat bangunan
seperti SD, Mesjid, dan Pustu. Tempat pengelolaan sampah
sebagian ada yang dijemput oleh petugas kesehatan, dibakar,
dan dibuang saja kea rah tebing. Tidak ada ditemukan tempat
bersejarah ditempat ini. Penduduk sebagian besar
menggunakan sumur galian dan PDAM, untuk minum
mengkonsumsi air mineral dan sebagian kecil menggunakan
air sumur, dan galon.
Kondisi rumah di RT 02
Kondisi rumah di RT 03
Kondisi tempat pembakaran sampah di depan rumah warga dan kondisi got yang
ada di RT 03
Kondisi rumah di RT 04
Kondisi rumah di RT 05
8. REKREASI
Di RW 01 anak-anak khususnya pada sore hari untuk
bermain futsal dan bola voli dilapangan dekat mushallah As-
sakinah. Tetapi banyak juga anak – anak yang bermain di depan
gang dan sepanjang jalan dan anak-anak RT 01 dan 02 mempunyai
lapangan bola yang terletak di RT 02 dan RT 05. Pada hari libur
anak – anak juga memanfaatkan waktunya untuk menonton televisi
dirumah. Pada saat-saat tertentu dan hari libur sebagian warga ada
yang pergi ke departmen store seperti Ramayana, Basko mall, serta
ketempat taman bermain lainnya.
Lapangan bola kaki yang terdapat di RT 05