PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
terdapat 463 juta orang yang hidup dengan Diabetes Mellitus di tahun
tertinggi setelah China, India, Amerika, Pakistan, Brazil dan Mexico yaitu
Mellitus meningkat secara signifkan dari tahun 2013 hingga tahun 2018.
darah meningkat dari 6,9% pada tahun 2013 menjadi 8,5% pada tahun
darah (Hartanti, 2013). Diabetes dapat muncul gejala khas seperti sering
merasa haus, sering buang air kecil, penglihatan kabur, penurunan berat
badan, dan infeksi pada kelamin (WHO, 2019). Komplikasi dapat terjadi
Indonesia, 2019).
memiliki self care management yang kurang baik, 50% responden dengan
self care agency kurang baik, 46.7% responden dengan self efficacy
baik. Penelitian lain juga menyebutkan bahwa antara perilaku self care
baik dan perilaku self care kurang memiliki distribusi frekuensi hampir
sama pada penderita DM. Pada kategori self care baik sebesar 50,4% dan
(Astuti, 2014).
Semakin baik spiritual yang dilakukan maka akan semakin baik kualitas
darah dan manajemen diri (Ardian, 2016). Penelitian dari Gupta, et al.
lain yang dilakukan pada orang Afrika- Amerika terkait hubungan spiritual
142 orang (35,6%). dalam penelitian ini ada 41 orang (10,3%) penderita
spiritual mereka. Hal ini sejalan dengan pernyataan Cahyono (2013) yang
aktivitas yang menuntut rutinitas dalam watu lama sangat berisiko untuk
biaya yang banyak. Pada saat kebosanan terjadi maka sangat mungkin
memiliki kesadaran diri bahwa akibat yang ditimbulkan akan lebih fatal
dan justru akan merugikan diri sendiri serta keluarga (Sutedjo, 2010).
berperilaku sesuai dengan norma yang berlaku dan juga sesuai dengan hati
nurani, selain itu juga dapat menghindari seseorang dari perilaku yang
terkendali atau tidak terjadi. Self care dalam pasien dengan penyakit kronis
manajemen serta kontrol dari penyakit kronis (Larsen & Lubkin, 2009