Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

KONSEP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

KELAS III C NERS

INDAH SUWANDEWI (2018 01 109)

PROGRAM STUDI NERS


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
WIDYA NUSANTARA PALU
2020

KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, Kami panjatkan atas
terselesaikannya makalah ini dengan judul “konsep dasar keperawatan komunitas”
sebagai hasil penugasan mata kuliah “Keperawatan komunitas” oleh dosen kepada
Kami.
Dengan terselesaikannya maaklah ini ini kami berharap semoga makalah
ini ini dapat memberikan manfaat bagi kita semua.
makalah ini tidaklah luput dari kekurangan, oleh karena itu saya memohon
maaf atas segala kekurangan tersebut dan saya harapkan saran dan kritik untuk
perbaikan makalah ini.
Demikian dari saya, atas perhatian kritik dan saran saya ucapkan terima
kasih.
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................
DAFTAR ISI..............................................................................................................
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang...............................................................................................
B. Rumusan masalah...........................................................................................
C. tujuan..............................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
A. Definisi komunitas.........................................................................................
B. Tujuan keperawatan komunitas......................................................................
C. Sasaran keperawatan komunitas....................................................................
D. Strategi intervensi keperawatan komunitas....................................................
E. Prinsip keperawatan komunitas......................................................................
F. Falsafah keperawatan komunitas...................................................................
G. Perbedaan pelayanan diklinik /rumah sakit dengan komunitas
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan....................................................................................................
B. Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok,
dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan
komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok
khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang
telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi dan Makhfudli,
2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan
tidak melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi
yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap
penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011). Dari penjelasan diatas maka kelompok
tertarik membahas mengenai konsep dasar keperawatan kounitas.

B. Rumusan masalah
1. Bagaimana pengertian komunitas?
2. Bagaimana tujuan keperawatan komunitas?
3. Bagaimana sasaran keperawatan komunitas?
4. Bagaimana strategi intervensi keperawatan komunitas?
5. Bagaimana prinsip keperawatan komunitas?
6. Bagaimana falsafah keperawatan komunitas?
7. Perbedaan pelayanan diklinik/rumah sakit dengan komunitas?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui definisi komunitas
2. Untuk mengetahui tujuan keprawatan komunitas
3. Untuk mengetahui sasaran keperawatan komunitas
4. Untuk mengetahui strategi intervensi keperawatan komunitas
5. Untuk mengertahui prinsip keperawatan komunitas
6. Untuk mengetahui falsafah keperawatan komunitas
7. Perbedaan pelayanan diklinik/rumah sakit dengan komunitas
BAB II

PEMBAHASAN

A. Definisi komunitas
a. Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai
suatu kelompok sosial yang di tentutkan oleh batas-batas wilayah, nilai-
nilai keyakinan dan minat yang sama, serta ada rasa saling mengenal dan
interaksi antara anggota masyarakat yang satu dan yang lain.
b. Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai
sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting dalam
hidupnya.
c. Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas
(community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok
khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai
yang telah melembaga.

B. Tujuan keprawatan komunitas


Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan
dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-upaya sebagai berikut :
a. Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care ) terhadap individu,
keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks komunitas.
b. Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat ( health general
community ) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok. 
Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat mempunyai kemampuan untuk :
a. Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami
b. Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan maslah tersebut
c. Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d. Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e. Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi

C. Sasaran keperawatan komunitas


Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai
masalah kesehatan atau perawatan, sasaran ini terdiri dari:
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan utuh
dari aspek biologi, psikologi, social dan spritual.

. 2. Keluarga

Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan erat


secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik secara
perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam lingkungannya sendiri
atau masyarakat secara keseluruhan.

3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi
yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan.
Termasuk diantaranya adalah:
a. Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;
1) Ibu hamil
2) Bayi baru lahir
3)   Balita
4)   Anak usia sekolah
5) Usia lanjut
b.      Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan
dan bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranya adalah:
1. Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS, penyakit
kelamin lainnya.
2. penderita dengan penynakit tak menular, seperti: penyakit diabetes
mellitus, jantung koroner, cacat fisik, gangguan mental dan lain
sebagainya     
c . Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:
1)      Wanita tuna susila
2)      Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
3)      Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d.      Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
1)      Panti wredha
2)      Panti asuhan
3)      Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
4)      Penitipan balita.

D. Strategi intervensi keperawatan komunitas


Dalam Efendi Ferry dan Makhfudli (2009) dijelaskan strategi intervensi
keperawatan komunitas antara lain :
1.   Proses kelompok (group process) 
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya
setelah belajar dari pengalaman sebelumnya, selain faktor
pendidikan/pengetahuan individu, media masa, Televisi, penyuluhan yang
dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah 
kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya gambaran penyakit
yang paling sering mereka temukan sebelumnya sangat mempengaruhi
upaya penangan atau pencegahan penyakit yang mereka lakukan. Jika
masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat individual tidak akan
mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit tertentu, maka mereka
telah melakukan pemecahan-pemecahan masalah kesehatan melalui proses
kelompok. 
2. Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang
dinamis, dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses transfer
materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat
prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya kesadaran dari
dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri. Sedangkan tujuan
dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang Kesehatan No. 23
Tahun 1992 maupun WHO yaitu ”meningkatkan kemampuan masyarakat
untuk memelihara dan meningkatkan derajat kesehatan; baik fisik, mental
dan sosialnya; sehingga produktif secara ekonomi maupun secara sosial. 
3. Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi
lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat
dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan komunitas
melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan masyarakat
akan dapat diatasi dengan lebih cepat.

E. Prinsip keperawatan komunitas


Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa 
prinsip, yaitu :
1.   Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan
manfaat yang  besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang
dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas,
artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak, 2009).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas
sektoral (Riyadi, 2007)
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan
intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi
serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau
kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya
atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas
(Mubarak, 2009).
5. Otonomi Klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih
atau melaksanakan  beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan
masalah kesehatan

F. Falsafah keperawatan komunitas


Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan
pelayanan terhadap pengaruh lingkunngan (bio-psiko-sosial-cultural-spritual)
terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi
pencegahan penyakit dan peningkatan pencegahan. Falsafah yang melandasi
komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigma keperawatan secara
umum yaitu manusia atau kemanusia merupakan titik sentral setiap upaya
pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai dan bertolak dari
pandangan ini disusun falsafah atau paradigma keperawatan komunitas yang
terdiri dari 4 komponen dasar, 
Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan masing-masing unsur sbg
berikut :
1.   Manusia.
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu / klien  yang
berada pada lokasi atau batas geografi  tertentu yang memiliki  niliai-nilai,
keyakinan dan minat  yang  relatif  sama serta adanya interaksi satu sama
lain  untuk mencapai tujuan.
2. Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi  terbebasnya  dari  gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar klien / komunitas.  Sehat merupakan 
keseimbangan  yang  dinamis  sebagai dampak dari keberhasilan
mengatasi stressor.
3.   Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal  atau pengaruh disekitar klien
yang bersifat biologis, psikologis, social, cultural dan spiritual.
4. Keperawatan
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk  menekan  stressor,
melalui  pencegahan primer, sekunder dan tersier.

G. Perbedaan pelayanan diklinik/rumah sakit dengan dikomunitas


Pada dasarnya terdapat perbedaan anatara pelayanan diklinik dan dikomunitas.
Hal ini dapat dilihat dari lima aspek yaitu:
N ASPEK RUMAH SAKIT/KLINIK KOMINITAS
O
1 Tempat kegiatan Bangsal perawatan klinik Puskesmas,rumah,
sekolah, perusahan-
perusahaan dan panti-
panti

2 Tipe klien yang Orang sakit dan orang Orang sehat,orang


dilayani meninggal sakit dan orang
meninggal
Ruang lingkup 1. Kuratif atau 1. promotif atau
pelayanan pencegahan dan peningkatan
2. rehabilitatif atau kesehatan
pemulihan 2. preventif atau
pencegahan
kesehatan
3. kuratif atau
pengobatan
4. rehabilitatif
ataupemulihan
5. resosiaasi yaitu
pengembalian
fungsi social
pada
masyarakat
4 Focus/perhatian Rasa aman selama sakit Peningkatan kesehatan
utama dan pencegahan
kesehatan
5 Sasaran pelayanan individu Individu, keluarga,
kelompok khusus dan
masyarakat
Pada table diatas dapat dilihat bahwa perawatan pada komunitas memiliki
ruang lingkup yang lebih luas.
BAB III
PENUTUP

A.  Kesimpulan
Keperawatan komunitas merupakan sintesis teori keperawatan dan teori
kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan kesehatan
populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu, keluarga dan
kelompok yag mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan komunitas. Tujuan
proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk pencegahan dan peningkatan
kesehatan masyarakat.
Keperawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa 
prinsip, yaitu kemanfaatan, keerjasama, secara langsung, keadilan dan otonomi
klien.  Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit. Keperawatan
komunitas merupakan pelayanan yang memberikan pelayanan terhadap pengaruh
lingkunngan (bio-psiko-sosial-cultural-spritual) terhadap kesehatan komunitas dan
memberikan prioritas pada strategi pencegahan penyakit dan peningkatan
pencegahan.
Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup
kesehatan komunitas yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari
tiga tingkat yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Intervensi keperawatan
komunitas dapat dilakukan dengan proses kelompok (group process), pendidikan
kesehatan (health promotion) dan kerjasama (partnership).

B.  Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah sumber bacaan bagi mahasiswa
keperawatan khusus pada mata kuliah keperawatan komunitas.
DAFTAR PUSTAKA

https://www.academia.edu/20194626/MAKALAH_KONSEP_KEPERAWATAN
_KOMUNITAS

https://id.scribd.com/document/268106067/MAKALAH-KEPERAWATAN-
KOMUNITAS

Anda mungkin juga menyukai