Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH PRINSIP DASAR KEPERAWATAN KOMUNITAS

Disusun oleh:

1. Fadillah Chabibun Nissa’ (1801100481)


2. Fery Irfan Barnabas (1801100482)
3. Ragilia Sekar Merah S. (1801100495)

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KENDEDES MALANG

PROGRAM S1 KEPERAWATAN

2020

1
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “Prinsip Dasar
Keperawatan Komunitas” ini tepat pada waktunya. Adapun tujuan dari penulisan dari
makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Keperawatan Komunitas 1. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Prinsip Dasar
Keperawatan Komunitas” bagi para pembaca dan juga bagi penulis. Kami juga
mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi sebagian
pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kamimenyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan
saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, 5 Oktober 2020

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR......................................................................................................2

DAFTAR ISI..................................................................................................................3

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG..........................................................................................4


1.2 RUMUSAN MASALAH....................................................................................4
1.3 TUJUAN.........................................................................................................4

BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA

2.1 DEFINISI KEPERAWATAN KOMUNITAS..........................................................6


2.2 TUJUAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN KOMUNITAS.....................................7
2.3 PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS...........................................................8
2.4 SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS.........................................................9
2.5 FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS.......................................................10
2.6 TINGKAT PENCEGAHANA KEPERAWATAN KOMUNITAS................................11
2.7 STRATEGI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS....................................12

BAB 3 PENUTUP

3.1 KESIMPULAN.................................................................................................14
3.2 SARAN ..........................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................15

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah
keadaan sehat, baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang
memungkinkan setiap orang untuk hidup produktif secara sosial dan
ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu, keluarga, kelompok, dan
masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya keperawatan
komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan
kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan
nilai yang telah melembaga (Sumijatun dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan
meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi
keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat dalam mengatasi berbagai masalah keperawatan
yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Ferry Efendi dan Makhfudli,
2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan
kesehatan dan pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan
tidak melupakan upaya-upaya pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi
yang sedang menderita penyakit maupun dalam kondisi pemulihan terhadap
penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011). Dari penjelasan diatas maka kelompok tertarik
membahas mengenai konsep dasar keperawatan kounitas.
1.2 Rumusan Masalah
1. Bagaimana konsep dasar keperawatan komunitas ?
1.3 Tujuan
1. Mahasiswa diharapkan mampu mengetahui  definisi kepewatan
komunitas
2. Mengetahui tujuan dan fungsi keperawatan komunitas
3. Mengetahui prinsip keperawatan komunitas
4. Mengetahui sasaran keperawatan komunitas

4
5. Mengetahui falsafah keperawatan komunitas
6. Mengetahui tingkat pencegahan keperawatan komunitas
7. Mengetahui strategi intervensi keperawatan komunitas.

5
BAB II
TINJAUAN KEPUSTAKAAN

2.1 DEFINISI KEPEWATAN KOMUNITAS


1. Komunitas
a) Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas
sebagai suatu kelompok sosial yang di tentutkan oleh batas-
batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang sama, serta
ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota
masyarakat yang satu dan yang lainnya.
b) Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai
sekumpulan orang yang saling bertukar pengalaman penting
dalam hidupnya.
c) Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013)
komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang
mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang
merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang
jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga.
2. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional
sebagai bagian integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan
biologi, psikologi, sosial dan spritual secara komprehensif, ditujukan
kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia (Harnilawati, 2013)
3. Keperawatan Komunitas
a) Harnilawati (2013) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas
mencakup perawatan kesehatan keluarga (nurse health family)
juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu
masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut
sesuai dengan kemampuan yang ada pada mereka sebelum
mereka meminta bantuan kepada orang lain (WHO,1947).
b) Kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan
masyarakat yag ditujukan pada pengembangan serta

6
peningkatan kemampuan kesehatan, baik diri sendiri sebagai
perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok
khusus atau masyarakat (Ruth B. Freeman,1981)
c) Praktik Keperawatan komunitas (communiy health nursing
practice) merupakan sintesi teori keperawatan dan teori
kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan
perawatan kesehatan populasi melalui pemberian pelayanan
keperawatan pada individu, keluarga dan kelompok yag
mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan komunitas
(Stanhope dan Lancaster, 2010).
d) Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan
promosi kesehatan dan melindungi kesehatan masyarakat
dengan menggunakan pendekatan ilmu keperawatan, ilmu
sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada
tindakan promotif dan pencegahan penyakit yang sehat
(Anderson & McFarlane, 2011).
2.2 TUJUAN DAN FUNGSI KEPERAWATAN KOMUNITAS
1. Tujuan Keperawatan Komunitas
Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk
pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui upaya-
upaya sebagai berikut :
a) Pelayanan keperawatan secara langsung (direct care) terhadap
individu, keluarga, dan keluarga dan kelompok dalam konteks
komunitas.
b) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat
( health general community ) dengan mempertimbangkan
permasalahan atau isu kesehatan masyarakat yang dapat
mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok. 

Selanjutnya, secara spesifik diharapkan individu, keluarga,


kelompok, dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk :

a) Mengindentifikasi masalah kesehatan yang dialami

7
b) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan maslah
tersebut
c) Merumuskan serta memecahkan masalah kesehatan
d) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
e) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka
hadapi
2. Fungsi Keperawatan Komunitas
a) Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan
ilmiah bagi kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam
memecahkan masalah klien melalui asuhan keperawatan.
b) Agar masyarakat mendapatkan pelayan yang optimal sesuai
dengan kebutuhannnya di bidang kesehatan.
c) Memeberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan
pemecahan masalah, komunikasi yang efektif dan efisien serta
melibatkan peran serta masyarakat.
d) Agar masyarakat bebas mengemukan pendapat berkaitan
dengan permasalahan atau kebutuhannya sehingga
mendapatkan penanganan dan pelayanan yang cepat dan pada
akhirnya dapat mempercepat proses penyembuhan
(Mubarak,2006).
2.3 PRINSIP KEPERAWATAN KOMUNITAS
Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa 
prinsip, yaitu :
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan
manfaat yang  besar bagi komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang
dilakukan harus memberikan manfaat sebesar-besarnya bagi komunitas,
artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian (Mubarak,
2009).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat
berkelanjutan serta melakukan kerja sama lintas program dan lintas
sektoral (Riyadi, 2007)

8
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan
intervensi, klien dan lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi
serta fisik mempunyai tujuan utama peningkatan kesehatan (Riyadi,
2007).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau
kapasitas dari komunitas itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya
atau tindakan sesuai dengan kemampuan atau kapasitas komunitas
(Mubarak, 2009).
5. Otonomi Klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih
atau melaksanakan  beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan
masalah kesehatan yang ada (Mubarak, 2009).
2.4 SASARAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah individu, keluarga,
kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun sakit yang mempunyai
masalah kesehatan atau perawatan, sasaran ini terdiri dari:
1. Individu
Individu adalah anggota keluarga yang unik sebagai kesatuan
utuh dari aspek biologi, psikologi, social dan spritual.
2. Keluarga
Keluarga merupakan sekelompok individu yang berhubungan
erat secara terus menerus dan terjadi interaksi satu sama lain baik
secara perorangan maupun secara bersama-sama, di dalam
lingkungannya sendiri atau masyarakat secara keseluruhan.
3. Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai
kesamaan jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang
terorganisasi yang sangat rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk
diantaranya adalah:
a) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat
perkembangan dan pertumbuhannya, seperti;

9
 Ibu hamil
 Bayi baru lahir
 Balita
 Anak usia sekolah
 Usia lanjut
b) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan
pengawasan dan bimbingan serta asuhan keperawatan,
diantaranya adalah:
 Penderita penyakit menular, seperti TBC, lepra, AIDS,
penyakit kelamin lainnya.
 Penderita dengan penynakit tak menular, seperti:
penyakit diabetes mellitus, jantung koroner, cacat fisik,
gangguan mental dan lain sebagainya.
c) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit,
diantaranya:
 Wanita tuna susila
 Kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba
 Kelompok-kelompok pekerja tertentu, dan lain-lain.
d) Lembaga sosial, perawatan dan rehabilitasi, diantaranya adalah:
 Panti wredha
 Panti asuhan
 Pusat-pusat rehabilitasi (cacat fisik, mental dan sosial)
 Penitipan balita.
2.5 FALSAFAH KEPERAWATAN KOMUNITAS
Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan
pelayanan terhadap pengaruh lingkunngan (bio-psiko-sosial-cultural-spritual)
terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi
pencegahan penyakit dan peningkatan pencegahan. Falsafah yang melandasi
komunitas mengacu kepada falsafah atau paradigma keperawatan secara umum
yaitu manusia atau kemanusiaan. Kemanusiaan merupakan titik sentral setiap
upaya pembangunan kesehatan yang menjunjung tinggi nilai-nilai. Dari
pandangan ini disusun falsafah atau paradigma keperawatan komunitas yang

10
terdiri dari 4 komponen dasar. Berdasarkan gambar di atas, dapat dijabarkan
masing-masing unsur sbg berikut :
1. Manusia.
Komunitas sebagai klien berarti sekumpulan individu /
klien  yang berada pada lokasi atau batas geografi  tertentu yang
memiliki  niliai-nilai, keyakinan dan minat  yang  relatif  sama
serta adanya interaksi satu sama lain  untuk mencapai tujuan.
2. Kesehatan.
Sehat adalah suatu kondisi  terbebasnya  dari  gangguan
pemenuhan kebutuhan dasar klien / komunitas.  Sehat
merupakan  keseimbangan  yang  dinamis  sebagai dampak dari
keberhasilan mengatasi stressor.
3. Lingkungan.
Semua factor internal dan eksternal  atau pengaruh
disekitar klien yang bersifat biologis, psikologis, social, cultural
dan spiritual.
4. Keperawatan.
Intervensi / tindakan yang bertujuan untuk  menekan 
stressor, melalui  pencegahan primer, sekunder dan tersier.
(Efendi Ferry dan Makhfudli, 2009).
2.6 TINGKAT PENCEGAHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup
kesehatan komunitas yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari
tiga tingkat yaitu (Mubarak, 2009) :
1. Pencegahan primer
Pelayanan pencegahan primer ditunjukkan kepada penghentian
penyakit sebelum terjadi karena itu pencegahan primer mencakup
peningkatan derajat kesehatan secara umum dan perlindungan spesifik.
Promosi kesehatan secara umum mencakup pendidikan kesehatan baik
pada individu maupun kelompok. Pencegahan primer juga mencakup
tindakan spesifik yang melindungi individu melawan agen-agen spesifik
misalnya tindakan perlindungan yang paling umum yaitu memberikan

11
imunisasi pada bayi, anak balita dan ibu hamil, penyuluhan gizi bayi dan
balita.
2. Pencegahan sekunder
Pelayanan pencegahan sekunder dibuat untuk menditeksi penyakit lebih
awal dengan mengobati secara tepat. Kegiatan-kegiatan yang mengurangi
faktor resiko dikalifikasikansebagai pencegahan sekunder misalnya
memotivasi keluarga untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara
berkala melalui posyandu dan puskesmas.
3. Pencegahan tertier
Yang mencakup pembatasan kecacatan kelemahan pada seseorang
dengan stadium dini dan rehabilitasi pada orang yang mengalami kecacatan
agar dapat secara optimal berfungsi sesuai dengan kemampuannya,
misalnya mengajarkan latihan fisik pada penderita patah tulang.
2.7 STRATEGI INTERVENSI KEPERAWATAN KOMUNITAS
Dalam Efendi Ferry dan Makhfudli (2009) dijelaskan strategi intervensi
keperawatan komunitas antara lain :
1) Proses kelompok (group process) 
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya
setelah belajar dari pengalaman sebelumnya, selain faktor
pendidikan/pengetahuan individu, media masa, Televisi, penyuluhan
yang dilakukan petugas kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan
masalah  kesehatan di lingkungan sekitar masyarakat, tentunya
gambaran penyakit yang paling sering mereka temukan sebelumnya
sangat mempengaruhi upaya penangan atau pencegahan penyakit yang
mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penangan yang bersifat
individual tidak akan mampu mencegah, apalagi memberantas penyakit
tertentu, maka mereka telah melakukan pemecahan-pemecahan
masalah kesehatan melalui proses kelompok. 
2) Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)
Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang
dinamis, dimana perubahan tersebut bukan hanya sekedar proses
transfer materi/teori dari seseorang ke orang lain dan bukan pula
seperangkat prosedur. Akan tetapi, perubahan tersebut terjadi adanya

12
kesadaran dari dalam diri individu, kelompok atau masyarakat sendiri.
Sedangkan tujuan dari pendidikan kesehatan menurut Undang-Undang
Kesehatan No. 23 Tahun 1992 maupun WHO yaitu ”meningkatkan
kemampuan masyarakat untuk memelihara dan meningkatkan derajat
kesehatan; baik fisik, mental dan sosialnya; sehingga produktif secara
ekonomi maupun secara sosial.
3) Kerjasama (Partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan
masyarakat jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi ancaman bagi
lingkungan masyarakat luas. Oleh karena itu, kerja sama sangat
dibutuhkan dalam upaya mencapai tujuan asuhan keperawatan
komunitas melalui upaya ini berbagai persoalan di dalam lingkungan
masyarakat akan dapat diatasi dengan lebih cepat.

13
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Keperawatan komunitas merupakan sintesis teori keperawatan dan
teori kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan perawatan
kesehatan populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu,
keluarga dan kelompok yag mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan
komunitas. Tujuan proses keperawatan dalam komunitas adalah untuk
pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat.
Keperawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan
beberapa  prinsip, yaitu kemanfaatan, keerjasama, secara langsung, keadilan
dan otonomi klien.  Sasaran dari perawatan kesehatan komunitas adalah
individu, keluarga, kelompok khusus, komunitas baik yang sehat maupun
sakit. Keperawatan komunitas merupakan pelayanan yang memberikan
pelayanan terhadap pengaruh lingkunngan (bio-psiko-sosial-cultural-spritual)
terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada strategi
pencegahan penyakit dan peningkatan pencegahan.
Pelayanan yang diberikan oleh keperawatan komunitas mencakup
kesehatan komunitas yang luas dan berfokus pada pencegahan yang terdiri dari
tiga tingkat yaitu pencegahan primer, sekunder dan tertier. Intervensi
keperawatan komunitas dapat dilakukan dengan proses kelompok (group
process), pendidikan kesehatan (health promotion) dan kerjasama (partnership).
3.2 Saran
Diharapkan makalah ini dapat menambah sumber bacaan bagi
mahasiswa keperawatan khusus pada mata kuliah keperawatan komunitas.

14
DAFTAR PUSTAKA

Anderson & McFarlane, 2011. Community As Partner: Theory And Practice In Nursing.
Philadelphia: Lippincott Williams & Wilkins
Efendi,Ferry dan Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas Teori dan Praktik
dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.
Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As Salam
Hidayat Aziz Halimul. 2004. Pengantar Konsep Keperawatan Dasar. Salemba Medika:
Jakarta.
Mubarak, Iqbal Wahit. 2009. Pengantar dan Teori Ilmu Keperawatan Komunitas 1.
Jakarta : CV. Sagung Seto
Riyadi. 2007. Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika
Stanhope dan Lancaster, 2010) community & public health nursing (six ed. St. Louis,
Missouri: Mosby
Sumijatun, dkk. 2006. Konsep Dasar Keperawatan Komunitas. Jakarta : EGC

15

Anda mungkin juga menyukai