Anda di halaman 1dari 13

KEPERAWATAN KOMUNITAS

DI SUSUN OLEH:

KELOMPOK III

VINGKY ALVIONITA PAKAYA 2120008


SITI RAHMATIYA YASIN 2120012
JENI RIANA BULU 2120007
FIRA SAPIRA AINUN 2120017
MOH ADRIYANTO S.ABDUL 2120009

PROGRAM STUDI SARJANA KEPERAWATAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
GEMA INSAN AKADEMIK
MAKASSAR
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas Makalah dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan ini, kami telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka. Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu
tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas
terselesainya makalah ini, maka dengan tulus kami sampaikan terima kasih.
Dalam penyusunan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
diterapkan dalam menyelesaikan suatau permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah
ini.
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya
keperawatan komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun
dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi berbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari
(Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak melupakan upayaupaya
pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun
dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011). Dari penjelasan diatas
maka kelompok tertarik membahas mengenai konsep dasar keperawatan kounitas.

B. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah pengertian keperawatan komunitas?
b. Bagaimanakah perkembangan sejarah keperawatan komunitas?
c. Bagaimanakah prinsip keperawatan komunitas?
d. Bagaimanakah teori dan model keperawatan komunitas?

C. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian keperawatan komunitas
b. Mengetahui perkembangan sejarah keperawatan komunitas
c Mengetahui prinsip keperawatan komunitas
d. Megetahui teoridan model keperawatan komunitas

D. Manfaat

a. Manfaat Teoritis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai teori dan model keperawatan komunitas.

b. Manfaat Praktis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu
pembelajaran bagi mahasiswa yang nantinya ilmu tersebut dapat dipahami dan
diaplikasikan dalam praktik keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengertian Komunitas
1. Komunitas
a. Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai suatu kelompok
sosial yang di tentutkan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang
sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu
dan yang lainnya.
b. Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai sekumpulan orang yang
saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya.
c. Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas (community) adalah
sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest)
yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma
dan nilai yang telah melembaga.
2. Keperawatan

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral


pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spritual secara
komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun sakit
mencakup siklus hidup manusia (Harnilawati, 2013)
3. Keperawatan Komunitas

a Harnilawati (2013) menjelaskan bahwa keperawatan komunitas mencakup perawatan


kesehatan keluarga (nurse health family) juga kesehatan dan kesejahteraan masyarakat
luas, membantu masyarakat mengindentifikasi masalah kesehatan tersebut sesuai dengan
kemampuan yang ada pada mereka sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain
(WHO,1947).
b Kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat yag ditujukan
pada pengembangan serta peningkatan kemampuan kesehatan, baik diri sendiri sebagai
perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok khusus atau masyarakat
(Ruth B. Freeman,1981)
c Praktik Keperawatan komunitas (communiy health nursing practice) merupakan sintesi
teori keperawatan dan teori kesehatan masyarakat untuk promosi, pemeliharaan dan
perawatan kesehatan populasi melalui pemberian pelayanan keperawatan pada individu,
keluarga dan kelompok yag mempunyai pengaruh terhadapat kesehatan komunitas
(Stanhope dan Lancaster, 2010).
d Keperawatan kesehatan komunitas adalah praktek melakukan promosi kesehatan dan
melindungi kesehatan masyarakat dengan menggunakan pendekatan ilmu keperawatan,
ilmu sosial dan ilmu kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan
pencegahan penyakit yang sehat (Anderson & McFarlane, 2011).

B. Sejarah Perkembangan Keperawatan Komunitas


Pembagian era sejarah perkembangan keperawatan komunitas
1. Empirical health era (< 1850 )

Pendekatan kearah symptom/gejala yg dikeluhkan si sakit, pendidikan, yankes, penelitian


berorientasi pada gejala penyakit
2. Basic science era (1850-1900)
Ditemukannya laboratorium, Ilmu kesehatan berkembang ke arah penyebab terjadinya
penyakit yg dapat dibuktikan secara laboratoris.
3. Clinical science era (1900-1950)
Ilmu kesehatan, bagaimana mendiagnosis, mengobati dan memulihkan individu yg
menderita sakit tertentu/ Patient oriented.
4. Publc health science era (1950-2000)
Mulai dikembangkan kesehatan masyarakat (public health), yankes tdk lagi
mengutamakan upaya kuratif tetapi juga memikirkan upaya promotif dan rehabilitatif.
5. Political health science era (sekarang)
a. Konsep pendekatan terhadap semua penduduk.
b. Masalah yang dihadapi meliputi : environment, health services, behavior dan
herediter.
C. Prinsip Keperawatan Komunitas

Pada perawatan kesehatan masyarakat harus mempertimbangkan beberapa prinsip, yaitu :

1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi
komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian
(Mubarak, 2009).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007)
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan
lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama
peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas
itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan
atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2009).
5. Otonomi Klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada (Mubarak,
2009).

D. Teori dan Model Keperawatan Komunitas


a. Model Sistem Imogene M.King (1971)
Teori keperawatan model king memahami model konsep dari teori keperawatan dengan
menggunakan psistem terbuka dalam hubungan interaksi yang konstan dengan limgkungan,
sehingga King mengemukakan kkonsep kerjanya yang meliputi adanya system personal,
system interpersonal dan system sosial yang saling berhubungan satu dengan yang lain.
Menurut King system personal merupakan system terbuka dimana di dalamnya terdapat
persepsi, adanya pola tumbuh kemban, gambaran tubuh, ruang dan waktu dari individu dan
lingkungan, kemudian hubungan interpersonal merupakan suatu hubungan antara perawat
dan pasien serta huhbungan sosial yang mengandung arti bahwa suatu interaksi perawat dan
pasien dalam menegakkan system sosial sesuai dengan situasi yang ada. Melalui dasar
system tersebut maka king memandang manusia merupakan individu yang relative yakni
bereaksi terhadap situasi, orang dan objek.Manusia sebagai makhluk yang beriorentasi
terhadap waktu tidak lepas dari masa lalu dan sekarang yang dapat mempengaruhi masa
yanf akan daatang dan sebagai mahluk sosial manusia akan hidup bersama dengan orang
lain yang akan berinteraksi satu dengan yang lain.
Tujuan yang ingin dicapai dari teori king (1971, 1981, 1987) berfokus pada interaksi
tiga system : Sistem personal, system interpersonal antara perawat dan klien merupakan
sarana dalam pemberian asuhan keperawatan, dimana proses interpersonal dinamis yang
ditampilkan oleh perawat dank lien di pengaruhi oleh perilaku satu dengan yang lain,
demikian juga oleh system asuhan kesehatan yang berlaku. Tujuan perawat adalah
memanmfaatkan komunikasi untuk membantu kklien dalam menciptakan dan
mempertahankan adaptasi positif terhadap lingkungan
b. Model Adaptasi C.Roy (1976)
Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi tujuannya adalah untuk
mempertahankan perilaku adaptif dan merubah perilaku maladaptive pada komunitas.
Adapun upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk meningkatkan
kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.
Menurut Roy elemen dari proses keperawatan meliputi pengkajian tingkat pertama dan
kedua, diagnosa keperawatan, penentuan tujuan, intervensi dan evaluasi.
Fokus dari model ini adalah adaptasi dan tujuan pengkajian adalah mengidentifikasi
tingkah laku yang actual dan potensial apakah memperlihatkan maladaptive dan
mengidentifikasi stimulus atau penyebab perilaku maladaptif. Empat model adaptasi dapat
digunakan sebagai dasar kerangka kerja untuk pedoman pengkajian. Mode ini juga meliputi
psikologis, konsep diri, fungsi peran dan model interdependensi.
c. Model “Self Care” D.E Orem (1971)
Keperawatan mandiri (self care) menurut Orem’s adalah : “Suatu pelaksanaan kegiatan
yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna
mempertahankan kehidupan, kesehatan dan kesejahteraan sesuai keadaan, baik sehat
maupun sakit” (Orem,1980)
Keyakinan Orem’s tentang empat konsep utama keperawatan adalah:
1) Klien : Individu atau kelompok yang tidak mampu secara terus menerus
mempertahankan self care untuk hidup dan sehat, pemulihan dari sakit/trauma atau
coping dan efeknya.
2) Sehat : Kemampuan individu atau kelompok memenuhi tuntutan self care yang
berperan untuk mempertahankan ndan meningkatkan integritas structural fungsi dan
perkembangan
3) Lingkungan : Tatanan dimana klien tidak dapat memenuhi kebutuhan keperluan self
care dan perawat termasuk didalamnya tetapi tidak spesifik
4) Keperawatan : Pelayanan yang dengan sengaja dipilih atau kegiatan yang dilakukan
untuk membantu individu, keluarga dan kelompok masyarakat dalam mempertahankan
self care yang mencakup integritas structural, fungsi dan perkembangan berdasarkan
keyakinan empat konsep utama diatas, Orem mengembangkan konsep modelnya
hingga dapat diaplikasikan dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.
Tujuan
Tujuan keperawatan pada model Orem secara umum adalah :

1) Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini
berarti menghilangkan self care deficit.
2) Memungkinkan klien meningkaatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self
care
3) Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
depenent (dependent care) jika self carae tidak memungkinkan, oleh karena self care
deficit apapun dihilangkan.
4) Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien
Tujuan keperawatan pada model Orem yang diterapkan kedalam praktek keperawatan
keluarga/komunitas adalah:

1) Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
therpeutik
2) Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri
3) Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami
gangguan secara kompoten.

Dengan demikian maka focus asuhan keperawatan pada model Orem yang diterapkan
pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah:

1) Aspek Interpersonal : Hubungan didalam keluarga


2) Aspek sosial : Hubungan keluarga dengan masyarakat disekitarnya.
3) Aspek Prosedural : Melatih keterampilan dasar keluarga sehingga mampu
mengantisipasi perubahan yang terjadi
4) Aspek Tehnis : Mengerjakan kepada keluarga tentang tehnik dasar yang
dilakukan dirumah misalnya melakukan tindakan kompres secara benar

d. Model “Health carae System” B. Neuman (1972)


Model konsepsual dari Neuman memberi penekanan pada penurunan stress dengan
memperkuat garis pertahanan diri baik yang bersifat fleksibel, normal maupun yang
resisten. Intervensi ini diarahkan pada ketiga garis pertahanan tersebut yang terkait dengan
tiga level prevensi. Model ini menganalisa interaksi dari empat variable yang menunjang
komunitas, yaitu fisiologis, Psikologis, Sosial cultural, dan perkembangan spiritual, adapun
tujuan keperawatan adalah stabilitas klien dan keluarga dalam lingkungan yang dinamis.
Asumsi yang dikemukakan oleh Neuman berdasarkan empat konsep utama dari
paradigma keperawatan yang terkait dengan keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
1) Manusia : Merupakan suatu system terbuka, yang selalu mencari keseimbangan dari
harmoni dan merupakan satu kesatuan dari variabel-variabel fisiologis, psikologis,
sosiokultural, dan perkembangan spiritual.
2) Lingkungan : Meliputi semua factor internal dan eksternal atau pengaruh-pengaruh dari
sekitar atau system klien
3) Kesehatan : Kemampuan komunitas mempertahankan keseimbangan terhadap stresor
yang ada dan mempertahankan keharmonisan antara bagian dan subbagian keseluruhan
komunitas. Model ini pun menjelaskan bahwa sehat merupakan respons sistem
terhadap stresor dilihat dalam satu lingkaran konsentris core (inti) dengan tiga garis
pertahanan, yaitu fleksibel, normal, dan resisten, dengan lima variabel yang saling
memengaruhi, yaitu fisiologi, psikologi, sosiobudaya, spiritual dan perkembangan.
4) Keperawatan : Model ini menjelaskan bahwa keperawatan memperhatikan manusia
secara utuh untuk mempertahankan semua variabel yang memengaruhi respons klien
terhadap stresor. Melalui penggunaan model keperawatan ini, diharapkan dapat
membantu individu, keluarga dan kelompok untuk mencapai dan mempertahankan
level maksimum dari total wellness. Perawat membantu komunitas menjaga kestabilan
dengan lingkungannya dengan melakukan prevensi primer untuk garis pertahanan
fleksibel, prevensi sekunder untuk garis pertahanan normal, dan prevensi tersier untuk
garis pertahanan resisten. Pelayanan keperawatan juga disesuaikan dengan kondisi yang
dialami komunitasnya. Contoh, jika stresor ada di lingkungan klien, yaitu menembus
garis pertahanan fleksibel, maka yang dilakukan perawat adalah melakukan prevensi
primer (tingkat pencegahan primer), seperti mengkaji faktor-faktor risiko, memberi
pendidikan kesehatan atau membantu klien sesuai dengan kebutuhannya. Jika stresor
telah menembus garis pertahanan normal, maka yang dilakukan perawat adalah
melakukan prevensi sekunder, seperti melakukan deteksi dini, menentukan sifat dari
proses penyakit dan memberikan pelayanan keperawatan segera. Jika stresor telah
mengganggu garis pertahanan resisten, maka upaya prevensi tersier dapat dilakukan
oleh perawat untuk membatasi atau mengurangi efek dari proses penyakitnya atau
mengoptimalkan potensi komunitas sebagai sumber rehabilitasi.
Aplikasi model neuman pada komunitas
Sesuai dengan Neuman, kelolmpok/komunitas dilihat sebagai klien yang
dipengaruhi oleh dua factor utama yaitu komunitas yang merupakan klien dan
penggunaan proses keperawatan sebagai pendekatan yang terdiri dari lima tahapan:
pengkajian, penegakan diagnosa kepererawatan, perencanaan, implementasi, dan
evaluasi.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spritual secara
komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun
sakit mencakup siklus hidup manusia (Harnilawati, 2013). Keperawatan kesehatan
komunitas adalah praktek melakukan promosi kesehatan dan melindungi kesehatan
masyarakat dengan menggunakan pendekatan ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu
kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan pencegahan penyakit
yang sehat. Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi tujuannya adalah
untuk mempertahankan perilaku adaptif dan merubah perilaku maladaptive pada
komunitas. Adapun upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk
meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.

B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya akan
lebih baik dari sekarang dan kami juga berharap pengetahuan tentang Keperawatan
Komunitas dapat terus di kembangkan dan diterapkan dalam bidang keperawatan dalam
menangani klien.
DAFTAR PUSTAKA

Effendi, F & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba medika
Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As Salam
https://rizkiperawatmuda.com/2017/10/konsep-dasar-keperawatan-komunitas.html Effendi, F &
Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba medika
Mubarak, W, I & Chayatin, N (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori.
Jakarta : Salemba Medika.
Riyadi. Sugeng. 2007.Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika.

Anda mungkin juga menyukai