DI SUSUN OLEH:
KELOMPOK III
Puji syukur kami ucapkan kepada Allah SWT karena atas rahmat dan hidayah-Nya penulis
dapat menyelesaikan tugas Makalah dengan sebaik-baiknya.
Dalam penyusunan ini, kami telah mengalami berbagai hal baik suka maupun duka. Kami
menyadari bahwa penyusunan makalah ini tidak akan selesai dengan lancar dan tepat waktu
tanpa adanya bantuan, dorongan, serta bimbingan dari berbagai pihak. Sebagai rasa syukur atas
terselesainya makalah ini, maka dengan tulus kami sampaikan terima kasih.
Dalam penyusunan ini, kami menyadari masih banyak kekurangan baik pada teknik
penulisan maupun materi. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat kami harapkan
demi penyempurnaan pembuatan makalah ini.
Akhir kata, kami berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan dapat
diterapkan dalam menyelesaikan suatau permasalahan yang berhubungan dengan judul makalah
ini.
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Kesehatan menurut Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 adalah keadaan sehat,
baik secara fisik, mental, spritual maupun sosial yang memungkinkan setiap orang untuk
hidup produktif secara sosial dan ekonomis. Kesehatan yang optimal bagi setiap individu,
keluarga, kelompok, dan masyarakat merupakan tujuan dari keperawatan, khususnya
keperawatan komunitas (Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Komunitas (community) adalah sekelompok masyarakat yang mempunyai
persamaan nilai (values), perhatian (interest) yang merupakan kelompok khusus dengan
batas-batas geografi yang jelas, dengan norma dan nilai yang telah melembaga (Sumijatun
dkk, 2006).
Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan dan meningkatkan
kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi keperawatan sebagai dasar
keahliannya dalam membantu individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dalam
mengatasi berbagai masalah keperawatan yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari
(Ferry Efendi dan Makhfudli, 2009).
Keperawatan komunitas lebih menekankan kepada upaya peningkatan kesehatan dan
pencegahan terhadap berbagai gangguan kesehatan dengan tidak melupakan upayaupaya
pengobatan, perawatan, serta pemulihan bagi yang sedang menderita penyakit maupun
dalam kondisi pemulihan terhadap penyakit (Wahit Iqbal dkk, 2011). Dari penjelasan diatas
maka kelompok tertarik membahas mengenai konsep dasar keperawatan kounitas.
B. Rumusan Masalah
a. Bagaimanakah pengertian keperawatan komunitas?
b. Bagaimanakah perkembangan sejarah keperawatan komunitas?
c. Bagaimanakah prinsip keperawatan komunitas?
d. Bagaimanakah teori dan model keperawatan komunitas?
C. Tujuan Khusus
a. Mengetahui pengertian keperawatan komunitas
b. Mengetahui perkembangan sejarah keperawatan komunitas
c Mengetahui prinsip keperawatan komunitas
d. Megetahui teoridan model keperawatan komunitas
D. Manfaat
a. Manfaat Teoritis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada
semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan
mengenai teori dan model keperawatan komunitas.
b. Manfaat Praktis
Hasil dari penyusunan makalah ini diharapkan dapat dijadikan sebagai suatu
pembelajaran bagi mahasiswa yang nantinya ilmu tersebut dapat dipahami dan
diaplikasikan dalam praktik keperawatan.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Pengertian Komunitas
1. Komunitas
a. Menurut WHO (1974) dalam Harnilawati (2013) komunitas sebagai suatu kelompok
sosial yang di tentutkan oleh batas-batas wilayah, nilai-nilai keyakinan dan minat yang
sama, serta ada rasa saling mengenal dan interaksi antara anggota masyarakat yang satu
dan yang lainnya.
b. Menurut Spradley (1985) Harnilawati (2013) komunitas sebagai sekumpulan orang yang
saling bertukar pengalaman penting dalam hidupnya.
c. Menurut Sumijatun dkk (2006) dalam Harnilawati (2013) komunitas (community) adalah
sekelompok masyarakat yang mempunyai persamaan nilai (values), perhatian (interest)
yang merupakan kelompok khusus dengan batas-batas geografi yang jelas, dengan norma
dan nilai yang telah melembaga.
2. Keperawatan
1. Kemanfaatan
Semua tindakan dalam asuhan keperawatan harus memberikan manfaat yang besar bagi
komunitas. Intervensi atau pelaksanaan yang dilakukan harus memberikan manfaat
sebesar-besarnya bagi komunitas, artinya ada keseimbangan antara manfaat dan kerugian
(Mubarak, 2009).
2. Kerjasama
Kerjasama dengan klien dalam waktu yang panjang dan bersifat berkelanjutan serta
melakukan kerja sama lintas program dan lintas sektoral (Riyadi, 2007)
3. Secara langsung
Asuhan keperawatan diberikan secara langsung mengkaji dan intervensi, klien dan
lingkunganya termasuk lingkungan sosial, ekonomi serta fisik mempunyai tujuan utama
peningkatan kesehatan (Riyadi, 2007).
4. Keadilan
Tindakan yang dilakukan disesuaikan dengan kemampuan atau kapasitas dari komunitas
itu sendiri. Dalam pengertian melakukan upaya atau tindakan sesuai dengan kemampuan
atau kapasitas komunitas (Mubarak, 2009).
5. Otonomi Klien
Otonomi klien atau komunitas diberi kebebasan dalam memilih atau melaksanakan
beberapa alternatif terbaik dalam menyelesaikan masalah kesehatan yang ada (Mubarak,
2009).
1) Menurunkan tuntutan self care kepada tingkat dimana klien dapat memenuhinya, ini
berarti menghilangkan self care deficit.
2) Memungkinkan klien meningkaatkan kemampuannya untuk memenuhi tuntutan self
care
3) Memungkinkan orang yang berarti (bermakna) bagi klien untuk memberikan asuhan
depenent (dependent care) jika self carae tidak memungkinkan, oleh karena self care
deficit apapun dihilangkan.
4) Jika ketiganya diatas tidak ada yang tercapai, perawat secara langsung dapat memenuhi
kebutuhan-kebutuhan self care klien
Tujuan keperawatan pada model Orem yang diterapkan kedalam praktek keperawatan
keluarga/komunitas adalah:
1) Menolong klien dalam hal ini keluarga untuk keperawatan mandiri secara
therpeutik
2) Menolong klien bergerak kearah tindakan-tindakan asuhan mandiri
3) Membantu anggota keluarga untuk merawat anggota keluarganya yang mengalami
gangguan secara kompoten.
Dengan demikian maka focus asuhan keperawatan pada model Orem yang diterapkan
pada praktek keperawatan keluarga / komunitas adalah:
A. Kesimpulan
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian integral
pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi, psikologi, sosial dan spritual secara
komprehensif, ditujukan kepada individu keluarga dan masyarakat baik sehat maupun
sakit mencakup siklus hidup manusia (Harnilawati, 2013). Keperawatan kesehatan
komunitas adalah praktek melakukan promosi kesehatan dan melindungi kesehatan
masyarakat dengan menggunakan pendekatan ilmu keperawatan, ilmu sosial dan ilmu
kesehatan masyarakat yang berfokus pada tindakan promotif dan pencegahan penyakit
yang sehat. Aplikasi dari model adaptasi pada keperawatan komunikasi tujuannya adalah
untuk mempertahankan perilaku adaptif dan merubah perilaku maladaptive pada
komunitas. Adapun upaya pelayanan keperawatan yang dilakukan adalah untuk
meningkatkan kesehatan dengan cara mempertahankan perilaku adaptif.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini penulis sadar bahwa makalah ini masih banyak
kekurangan dan masih jauh dari kata kesempurnaan. Oleh karena itu, kritik dan saran
dari pembaca sangatlah kami perlukan agar dalam pembuatan makalah selanjutnya akan
lebih baik dari sekarang dan kami juga berharap pengetahuan tentang Keperawatan
Komunitas dapat terus di kembangkan dan diterapkan dalam bidang keperawatan dalam
menangani klien.
DAFTAR PUSTAKA
Effendi, F & Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba medika
Harnilawati.2013. Pengantar Ilmu Keperawatan Komunitas. Sulawesi: Pustaka As Salam
https://rizkiperawatmuda.com/2017/10/konsep-dasar-keperawatan-komunitas.html Effendi, F &
Makhfudli. 2009. Keperawatan Kesehatan Komunitas: Teori dan Praktek
Dalam Keperawatan. Jakarta: Salemba medika
Mubarak, W, I & Chayatin, N (2009). Ilmu Keperawatan Komunitas Pengantar dan Teori.
Jakarta : Salemba Medika.
Riyadi. Sugeng. 2007.Keperawatan Kesehatan Masyarakat. Jakarta: Salemba Medika.