OLEH
C. Larutan Elektrolit Dan Non Elektrolit Sistem Buffer tubuh Larutan Isotonic,
Hipotonik Dan Hipertonik Metabolisme Tubuh
D. Zat Gizi Makro, Zat Gizi Mikro, Dan Angka Kecukupan Gizi
a. Zat Gizi Makro
Gizi makro adalah zat gizi yang dibutuhkan dalam jumlah besar dengan
satuan gram. Zat gizi makro dibutuhkan oleh tubuh dalam jumlah besar untuk
menjalankan fungsinya dalam tubuh. Zat-zat gizi makro terdiri dari zat gizi
yang dapat menghasilkan kalori atau energi. Zat–zat gizi yang termasuk ke
dalam golongan zat gizi makro adalah karbohidrat, lemak, dan protein.
b. Zat Gizi Mikro
Gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam jumlah kecil atau
sedikit tapi ada dalam makanan. Zat gizi yang termasuk kelompok zat gizi
mikro adalah mineral dan vitamin. Zat gizi mikro menggunakan satuan mg
untuk sebagian besar mineral dan vitamin.
c. Angka Kecukupan Gizi
Angka kecukupan gizi yang dianjurkan (AKG) atau Recommended
Dietary Allowances (RDA) adalah taraf konsumsi zat-zat gizi esensial, yang
berdasarkan pengetahuan ilmiah dinilai cukup untuk memenuhi kebutuhan
hampir semua orang sehat. Angka kecukupan gizi berbeda dengan angka
kebutuhan gizi (dietary requirements). Angka kebutuhan gizi adalah
banyaknya zat-zat gizi minimal yang dibutuhkan seseorang untuk
mempertahankan status gizi adekuat.
Zat gizi (nutrient) merupakan unsur – unsur yang terdapat dalam makanan
dan diperlukan oleh tubuh untuk berbagai keperluan seperti menghasilkan
energi, dan mengganti jaringan rusak, memproduksi subtansi tertentu misalnya
enzim, hormon dan antibodi. Menurut banyaknya konsumsi yang kita lakukan,
zat gizi dibagi menjadi gizi makro dan gizi mikro. Gizi makro adalah zat gizi yang
paling besar di perlukan oleh tubuh kita, terdiri dari karbohidrat, lemak, dan
protein. Sedangkan, gizi mikro adalah zat gizi yang dibutuhkan tubuh dalam
jumlah kecil, terdiri dari mineral dan vitamin.
Dalam melaksanakan fungsinya di dalam tubuh, zat-zat gizi saling
berhubungan erat sekali, sehingga terdapat saling ketergantungan. Gangguan
atau hambatan pada metabolisme sesuatu zat gizi akan memberikan pula
gangguan atau hambatan pada metabolisme zat gizi lainnya (Achmad,
2010). Kekurangan dan kelebihan zat gizi dapat menyebabkan terjadinya
berbagai macam penyakit. Apapun bentuk zat gizi, bila dalam jumlah cukup dan
seimbang, tentu akan bermanfaat. Gizi baik akan dicapai dengan memberi
makanan yang seimbang dengan tubuh menurut kebutuhan.
Masalah kekurangan gizi merupakan masalah yang terus meningkat di
Indonesia. Banyaknya kasus kekurangan gizi yang terjadi disebabkan oleh
beberapa faktor diantaranya kekurangan pangan akibat masalah ekonomi,
penyakit infeksi seperti cacingan, lingkungan yang kurang bersih serta penyebab
tidak langsung lainnya seperti pola asuh orang tua.
F. Anatomi
Tubuh mahkluk hidup terdiri atas satuan-satuan biologis yang mencakup
satuan fisik, kimiawi, dan biologis. Sel-sel membentuk jaringan, jaringan
membentuk organ, dan organ-organ yang bekerja bersama-sama membentuk
sistem. Keterkaitan, keharmonisan, dan keterpaduan fungsi komponen-
komponen nilai yang merupakan keunikan sifat mahkluk hidup yang disebut
manusia. mengenai pengertian dari Anatomi adalah ilmu mengenai struktur
tubuh (Sloane, 2003:1). Pada anatomi tubuh manusia, akan terlihat bahwa
manusia memiliki banyak sekali elemen-elemen yang menyusun satu tubuh
manusia., anatomi juga mempunyai pengertian Ana = urai, tomi (tomos) =
membuka, membelah, memotong, mengurai Sering disebut ilmu urai Anatomi:
ilmu yang mempelajari susunan/ struktur tubuh manusia dan hubungan bagian
satu dengan bagian lain.dalam Anatomi dan fisiologi pada tubuh manusia
terdapat sistem integument, sistem musculoskeletal, struktur-tubuh semuanya
dibahas dalam anatomi fisiologi pada tubuh manusia.
G. Sistem Pernapasan
1. Reseptor
2. Penghantar impuls
Penghantar impuls dikerjakan oleh saraf itu sendiri tanpa bantuan organ –
organ lain. Saraf tersusun dari berkas serabut penghubung (akson). Pada
serabut penghubung
3. Efektor
Efektor adalah sel atau organ yang di gunakan untuk beraksi terhadap
rangsangan baik dari dalam maupun dari luar tubuh dapat diartikan sebagai
bagian yang menanggapi rangsangan yang telah diantarkan oleh penghantar
impuls. Bagian utama efektor pada manusia adalah otot dan kelenjar.