Anda di halaman 1dari 102

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang


Pendidikan DIII keperawatan merupakan bagian dari sistem pendidikan
tinggi keperawatan yang menghasilkan lulusan dengan kualifikasi perawat
profesional. Guna mencapai hasil yang maksimal, mahasiswa dibekali oleh
pengalaman belajar salah satunya adalah berupa praktik belajar lapangan.
Praktik keperawatan komunitas dan keluarga merupakan salah satu dari
bentuk kegiatan praktik kerja lapangan (PKL). Praktik merupakan penerapan dari
pembelajaran teori keperawatan komunitas dan keluarga yang didapatkan oleh
mahasiswa selama mengikuti perkuliahan pada semester V (lima).
Keperawatan komunitas dan keluarga merupakan bidang khusus dalam ilmu
keperawatan merupakan gabungan dari ilmu keperawatan, ilmu kesehatan
masyarakat dan ilmu sosial. Melalui praktik ini memungkinkan mahasiswa
mendapatkan pengalaman langsung berupa pengetahuan, sikap dan perilaku di
masyarakat sesuai Garis Besar Program Pembelajaran (BGPP).
Praktik pembelajaran ini mengajarkan pada semua mahasiswa tentang
pemberian asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan memelihara kesehatan
masyarakat dengan melibatkan peran serta masyarakat. Dalam konteks ini fokus
asuhan adalah individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan penekanan
pada upaya promotif dan preventif tanpa meninggalkan upaya kuratif dan
rehabilitatif dengan melakukan kolaborasi dengan tenaga kesehatan lainnya
dengan pendekatan proses keperawatan.
Lokasi praktik lapangan adalah diwilayah kerja puskesmas panarung kota
palangka raya. Lokasi ini dipilih karena merupakan lokasi keluarga binaan
mahasiswa Stikes Eka Harap Palangka Raya untuk program PHBS tahun 2013.
1.2 Tujuan
1.2.1 Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan penerapan keperawatan
komunitas dan keluarga selama 2 minggu, mahasiswa akan mampu

1
2

menerapkan asuhan keperawatan komunitas dan keluarga pada tatanan


klinik maupun masyarakan melalui pendekatan proses keperawatan.
1.2.2 Tujuan Khusus
1. Mahasisiwa mampu melaksanakan pengkajian pada komunitas dan
keluarga.
2. Mahasiswa mampu merumuskan diagnosa keperawatan pada komunitas dan
keluarga.
3. Mahasiswa mampu menyusun rencana kegiatan keperawatan pada
komunitas dan keluarga.
4. Mahasiswa mampu melaksanakan tindakan keperawatan keperawatan pada
komunitas dan keluarga sesuai dengan rencana yang disusun.
5. Mahasiswa mampu melakukan evaluasi kegiatan pada komunitas dan
keluarga.
3

BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Konsep Dasar Keperawatan Komunitas


2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas
Menurut WHO (1970) keperawatan komunitas mencakup perawatan
kesehatan keluarga (Nursing Health Family) juga kesehatan dan kesejahteraan
masyarakat luas, membantu masyarakat mengidentifikasi masalah kesehatannya
sendiri, serta memecahkan masalah kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan
yang ada pada mereka sebelum meminta bantuan kepada orang lain.
Menurut American Nurses Association (1973) keperawatan komunitas
merupakan sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat
yang diterapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk.
Menurut Ruth B.Freeman (1981) perawatan kesehatan masyarakat adalah
kesatuan yang unik dari praktik keperawatan dan kesehatan masyarakat yang
ditujukan kepada pengembangan dan peningkatan kemampuan kesehatan baik
sendiri sebagai perorangan maupun secara kolektif sebagai keluarga, kelompok
khusus atau masyarakat, pelayanan ini mencakup spectrum pelayanan kesehatan
untuk masyarakat.
Menurut rapat kerja keperawatan kesehatan masyarakat (1989) suatu bidang
dalam keperawatan yang merupakan perpaduan antara keperawatan dan kesehatan
masyarakat dengan dukungan peran serta masyarakat.
2.1.2 Tujuan Keperawatan Komunitas
Menurut Mubarak (2009) tujuan keperawatan komunitas adalah untuk
pencegahan dan peningkatan kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya
sebagai berikut:
1) Pelayanan Keperawatan secara langsung (direct care) terhadap individu,
keluarga , kelompok dan konteks komunitas.
2) Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (Health General
Community) dengan mempertimbangkan permasalahan atau isu kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu dan kelompok.
4

Selanjutnya secara spesifik diharapkan individu, keluarga, kelompok dan


masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami
2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritaskan masalah
3) Merumuskan serta memecahkan masalah
4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara kesehatan
secara mandiri (Self Care)
2.1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas
Menurut Mubarak (2009) sasaran komunitas adalah seluruh masyarakat,
termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat maupun yang sakit
khususnya mereka yang berisiko tinggi mengalami masalah kesehatan dalam
masyarakat.
1) Individu
Individu adalah anggota keluarga sebagai kesatuan utuh dari aspek biologi,
psikologi, sosial dan spiritual. Apabila individu tersebut mempunyai masalah
kesehatan karena ketidak mampuan merawat dirinya sendiri oleh karena sesuatu
hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota keluarga lainnya dan
keluarga yang ada di lingkungan sekitar tempat mereka. Disini peran perawat
komunitas adalah membantu individu agar dapat memenuhi kebutuhan dasarnya
karena adanya kelemahan fisik dan mental yang dialami, keterbatasan
pengetahuan serta kurangnya kemauan menuju kemandirian.
2) Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam satu rumah
tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi. Antara keluarga
satu dengan yang lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Apabila salah satu
atau beberapa anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan maka akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga yang lainnya dan keluarga yang ada
disekitarnya.
5

3) Kelompok Khusus
Kelompok khusus adalah sekumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, usia, dan permasalahan. Kegiatan yang terorganisasi sangat rawan
terhadap masalah kesehatan. Kelompok khusus yang ada dimasyarakat dan di
institusi dapat di klasifikasikan berdasarkan permasalahan serta kebutuhan yang
mereka hadapi diantaranya sebagai berikut:
a. Kelompok dengan kebutuhan kesehatan khusus sebagai akibat perkembangan
dan pertumbuhan (Growth And Development) yaitu:
(1) Kelompok ibu hamil dan ibu bersalin
(2) Kelompok ibu nifas
(3) Kelompok bayi
(4) Kelompok balita
(5) Kelompok anak usia sekolah
(6) Kelompok usia lanjut
b. Kelompok dengan keadaan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan yaitu:
(1) Penderita penyakit menular, antara lain sebagai berikut:
(-) Kelompok penyakit kusta
(-) Kelompok penderita penyakit kelamin
(-) Kelompok penderita penyakit HIV/AIDS
(2) Penderita penyakit tidak menular misalnya kelompok penderita hipertensi,
diabetes mellitus, penyakit jantung, kanker, stroke dan lain sebagainya.
(3) Kelompok cacat yang memerlukan rehabilitasi seperti kebutaan.
(4) Kelompok cacat mental, diharapkan angka kesakitan penderita kelainan jiwa
(psikosis) dapat dipertahankan pada rasio 1-3 per seribu penduduk.
Sementara jumlah penderita gangguan jiwa relatiflebih ringan seperti
neurosis dan gangguan prilaku dapat dipertahankan pada rasio 20-60
perseribu penduduk.
(5) Kelompok cacat sosial
c. Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit yaitu:
(1) Kelompok penyalah gunaan obat dan narkotika
6

(2) Kelompok WTS


(3) Kelompok pekerja tertentu
2.1.4 Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas
Menurut Efendi (1998: 17) ruang lingkup praktek keperawatan kesehatan
masyarakat meliputi berbagai upaya peningkatan kesehatan (promotif),
pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan (kuratif),
pemulihan (rehabilitative) dan mengembalikan serta memfungsikan kembali baik
individu, keluarga dan kelompok (resosialitatif).
Asuhan keperawatan kesehatan masyarakat, pada kegiatan yang
ditekankan adalah upaya promotif dan preventif dengan tidak melupakan upaya
kuratif , rehabilitative dan resosilitatif.
1. Upaya Promotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,
kelompok dan masyarakat, dengan jalan memberikan:
1) Penyuluhan kesehatan masyarakat
2) Peningkatan gizi
3) Pemeliharaan kesehatan perorangan
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan
5) Olahraga secara teratur
6) Rekreasi
7) Pendidikan seks
2. Upaya Preventif
Ditujukan untuk pencegahan terjadinya penyakit dan gangguan kesehatan,
terhadap individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan:
1) Imunisasi masal terhadap bayi dan anak balita serta ibu hamil
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas,
maupun kunjungan rumah
3) Pemberian vitamin A, yodium melalui posyandu, puskesmas atau rumah
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyususi.
3. Upaya Kuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota keluarga,
kelompok yang menderita penyakit atau masalah kesehatan melalui kegiatan
7

perawatan orang sakit dirumah sebagi tindak lanjut dari puskesmas dan rumah
sakit perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan ibu
nifas.
4. Upaya Rehalitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita yang dirawat di rumah
maupun terhadap kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama,
misalnya TBC, kusta, cacat fisik dan yang lainnya, dilakukan melalui kegiatan:
1) Latihan fisik, bagi yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang, kelainan bawaan.
2) Latihan fisik tertentu bagi penderita penyakit tertentu, misalnya TBC seperti
latihan nafas dan batuk. Penderita stroke melalui fisioterapi manual yang
mungkin dilakukan oleh perawat.
5. Upaya Resosialitatif
Merupakan upaya untuk mengembalikan individu, keluarga, dan kelompok
khusus kedalam pergaulan masyarakat, diantaranya yang diasingkan oleh
masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, tuna wisma dan
sebagainya. Disamping itu adalah bagaimana meyakinkan masyarakat untuk dapat
menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan yang mereka
derita tidak berbahaya terhadap kesehatan secara keseluruhan. Tentunya perlu
memberikan pengertian dengan batasan yang jelas dan dimengerti.
2.1.5 Strategi Keperawatan Komunitas
2.1.5.1 Proses Kelompok (Group Procces)
Seseorang dapat mengenal dan mencegah penyakit, tentunya setelah
belajar dari pengalaman sebelumnya, selain dari factor pendidikan atau
pengetahuan individu, media masa, televisi, penyuluhan yang dilakukan petugas
kesehatan dan sebagainya. Begitu juga dengan masalah kesehatan lingkungan
sekitar masyarakat tentunya gambaran penyakit yang paling sering mereka
lakukan sebelumnya sangat mempengaruhi penanganan atau pencegahan penyakit
yang mereka lakukan. Jika masyarakat sadar bahwa penanganan yang bersifat
individual tidak akan mampu mencagah apalagi memberantas penyakit tertentu,
maka mereka telah melakukan pendekatan pemecahan masalah kesehatan
menggunakan proses kelompok (Mubarak 2009: 7).
8

2.1.5.2 Pendidikan Kesehatan (Health Promotion)


Pendidikan kesehatan adalah proses perubahan perilaku yang dinamis,
dimana perubahan tersebut bukan sekedar prose transfer teori atau materi dari
seseorang ke orang lain dan bukan pula seperangkat prosedur. Akan tetapi,
perubahan tersebut karena adanya kesadaran dari dalam diri individu, kelompok
atau masyarakat sendiri (Mubarak, 2009: 7).
Menurut comitree president in health education (1997) pendidikan
kesehatan adalah proses yang menjembatani kesenjangan antara informasi
kesehatan dan praktek kesehatan yang memotivasi seseorang untuk memperoleh
informasi dan berbuat sesuatu sehingga dapat menjasakan dirinya menjadi lebih
sehat dengan menghindari kebiasaan yang buruk dan membentuk kebiasan yang
menguntungkan kesehatan, antara lain:
2.1.5.3 kerjasama (partnership)
Berbagai persoalan kesehatan yang terjadi dalam lingkungan masyarakat
jika tidak ditangani dengan baik akan menjadi menjadi ancaman bagi lingkungan
masyarakat luas. Oleh karena itu, kerjasama sangat dibutuhkan dalam upaya ini
berbagai persoalan dalam lingkungan masyarakat akan diatasi dengan lebih cepat.
2.1.6 Falsafah Keperawatan Komunitas
Menurut Effendy (1998: 10), falsafah adalah keyakinan terhadap nilai-nilai
yang menjadi pedoman untuk mencapai suatu tujuan dan dipakai sebagai
pandangan hidup. Falsafah keperawatan kesehatan masyarakat adalah keyakinan
terhadap nilai-nilai kemanusian yang menjadi pendoman dalam melaksanakan
asuhan keperawatan kesehatan masyarakat baik ditujukan kepada individu,
keluarga, kelompok masyarakat sebagai sasaran pelayanan untuk mencapai tujuan
keperawatan dan kesehatan dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi dan
inilah yang menjadi pegangan sebagai pandangan hidup dalam memberikan
asuhan keperawatan.
Menurut Mubarak (2009: 8) falsafah keperawatan merupakan pandangan
mendasar tentang hakikat manusia dan esensi keperawatan yang menjadi kerangka
dasar dalampraktik keperawatan. Keperawatan komunitas merupakan pelayanan
yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan, baik biologis,
9

fisikologis, sosial, kultural, dan spiritual terhadap keperawatan komunitas. Selain


itu hal ini juga memberikan prioritas pada strategis pencegahan penyakit dan
peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan komunitas yang
mengacu pada falsafah atau paradigma keperawatan secara umum yaitu manusia
merupakan titik sentral dari setiap upaya pembangunan kesehatan yang
menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.
Bertolak dari pendangan itu, disusunlah paradigm keperawatan komunitas
yang terdiri dari empat komponeen dasar yaitu manusia, kesehatan lingkungan
dan keperawatan.
2.2 Proses Asuhan Keperawatan
2.2.1 Definisi Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
Menurut Luan (2007: 1), proses keperawatan merupakan suatu metode
ilmiah yang telah dipergunakan dalam dunia keperawatan sebagai suatu
pendekatan dalam proses menyelesaikan masalah.
Menurut Mubarak (2009: 5), proses keperawatan adalah serangkaian
perbuatan atau tindakan untuk menetapkan merencanakan dan melaksanakan
pelayanan keperawatan dalam membantu klien untuk mencapai dan memelihara
kesehatannya seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan tersebut dilaksanakan
secara berurutan, terus-menerus, saling berkaitan dan dinamis. Selanjutnya
menetapkan langkah proses keperawatan, komunitas adalah metode asuhan
keperawatan yang bersifat ilmiah sistemetis, dinamis, kontinue, dan
berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah kesehatan dari klien,
keluarga serta kelompok atau masyarakat.
2.2.2 Tujuan Dan Fungsi Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
2.2.2.1 Tujuan proses asuahan keperawatan komunitas
Menurut Mubarak (2009: 6), tujuan melaksanakan keperawatan komunitas
adalah sebagai berikut:
a. Agar diperoleh asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, efektif dan
efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat
b. Agar pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dapat dilakukan secara
sistematis, dinamis, berkelanjutan dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
10

c. Meningkatkan status kesehatan masyarakat. Perawat kesehatan komunitas


harus memiliki keterampilan dasar tentang epidemiologi, penelitian,
pengajaran, oerganisasi masyarakat dan hubungan interpersonal yang baik
2.2.2.2 Fungsi proses asuhan keperawatan komunitas
Menurut Mubarak (2009: 6), fungsi keperawatan komunitas adalah sebagai
berikut:
a. Memberikan pedoman dan bimbingan yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga
kesehatan masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien
melalui asuhan keperawatan.
b. Agar masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal sesuai
dengan kebutuhannya.
c. Memberikan asuahan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah,
komunikasi yang efektif dan efisien serta melibatkan peran dari masyarakat.
d. Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalah atau kebutuhannya, sehingga mendapatkan pelayanan yang baik
agar mempercepat proses penyembuhannya
2.2.3 Langkah-Langkah Proses Keperawatan
Banyak ahli yang mendefinisikan tentang langkah-langkah proses
keperawattan diantaranya:
1) Subdit keperawatan kesehatan masyarakat Depkes RI membagi dalam
empat tahap yaitu:
a. Indentifikasi
b. Pengumpulan data
c. Rencana dan kegiatan
d. Serta penilaian
2) Freeman
Sedangakan Freeman, membagi dalam enam tahap yaitu:
a. Membina hubungan saling percaya dengan klien
b. Pengkajian
c. Penentuan tujuan bersama keluarga dan orang terdekat klien
d. Merencanakan tindakan bersama klien
e. Melaksanakan kegiatan sesuai dengan rencana dan hasil evaluasi
11

3) S.G.Bailon
Sedangkan S.G.Bailon membagi menjadi empat tahap yaitu:
a. Pengkajian
b. Perencanaan
c. Implementasi
d. Evaluasi
Dari pendapat-pendapat para ahli tersebut maka penulis menyimpulkan
bahwa pada dasarnya langkah-langkah dalam proses keperawatan komunitas
adalah:
1) Pengkajian
2) Diagnosis keperawatan
3) Perencanaan
4) Pelaksanaan
5) Evaluasi dan penilaian
Apakah itu masalah kesehatan atau masalah keperawatan, tujuan analisis data:
1) Menetapkan keperawatan komunitas
2) Menetapkan kekuatan
3) Mengidentifikasi pola respon komunitas
4) Mengidentifikasi kecenderungan penggunaan pelayanan kesehatan
2.2.3.1 Pengkajian
Pengkajian komunitas merupakan suatu proses, upaya untuk dapat mengenal
masyarakat. Warga masyarakat merupakan mitra dan berkontribusi terhadap
keseluruhan proses. Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah
mengidentifikasi berbagai faktor (negatif maupun posotif) yang mempengaruhi
kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan strategi promosi
kesehatan (Anderson, 2006:203).
Proses pengkajian ditandai dengan kegiatan sistematis mengumpulkan data
dan melakukan pemaknaan data dan informasi tersebut. Data yang dikumpulkan
berupa data kuantitatif dan kualitatif (Luan, 2007: 4).
2.2.3.2 Diagnosa Keperawatan
North America Nursing Diagnosis Associatio (NANDA) mendefinisikan
diagnosa keperawatan sebagai suatu Clinical Judgement tentang berbagai respon
12

yang diberikan oleh individu, keluarga, atau komunitas terhadap berbagai masalah
baik yang actual maupun potensial (Doengoes, 2000).
Menurut Mubarak (2009: 15) diagnosis keperawatan akan memberikan
gambaran tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata
(aktual) maupun yang mungkin terjadi (potensial). Jadi diagnosis keperawatan
adalah suatu pernyataan yang jelas, padat dan pasti tentang sattus dan masalah
kesehatan pasien yang dapat di atasi dengan tindakat keperawatan.
2.2.3.3 Perencanaan
Perencanaan dimulai dengan kegiatan memformulasi tujuan (goal) dan
sasaran (objektif) sebagai suatu proses permulaan kegiatan mendesain program
asuhan keperawatan komunitas (Luan, 2007: 6). Rencana keperawatan adalah
penyusunan rencana tindakan keperawatan yang akan dilaksanakan untuk
mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis keperawatan yang telah ditentukan
dengan tujuan terpenuhunya kebutuhan klien. Perencanaan asuhan keperawatan
kesehatan masyarakat disusun berdasarakan diagnosis keperawatan yang
ditetapkan (Mubarak, 2008; 18).
2.2.3.4 Pelaksanaan
Implementasi adalah fase tindakan dari proses keperawatan yang terkait
dengan pelaksanaan rencana berfokus komunitas. Implementasi berguna untuk
mencapai tujuan dan objektif tetapi hal yang lebih penting adalah bahwa
implementasi intervensi keperawatan berfungsi untuk meningkatkan, memelihara
atau memulihkan kesehatan, mencegah penyakit dan menfasilitasi rehabilitasi
(Anderson, 2006: 336).
Prinsip umum yang digunakan dalam pelaksanaan atau implementasipada
keperawatan komunitas adalah:
1) Inivatif
2) Integrasi
3) Rasional
4) Mampu dan mandiri
2.2.3.5 Evaluasi
Menurut Mubarak (2009: 21), evalusi memuat keberhasilan proses dan
keberhasilan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan
13

membandingkan antara proses dengan pedoman atau rencana proses tersebut.


Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara
tingkat kemandirian masyarakat dengan perilaku dengan kehidupan sehari-hari
dan tingkat kemajuan kesehatan masyarakat komunitas dengan tujuan yang telah
ditetapkan atau dirumuskan sebelumnya.
Program evaluasi yang telah kita jalankan didasarkan pada prinsip yang
dikemukakan oleh W.K.Kellogg Foundation (1998) prinsip tersebut yaitu:
1) Memperkuat program
2) Menggunakan pendekatan multiple
3) Merancang evaluasi untuk memenuhi isu nyata
4) Menciptakan proses partisifasi
5) Memungkinkan fleksibilitas
6) Membangun aktifitas.
2.3. Data pengkajian kesehatan di RT 05/RW VIII kelurahan langkai
kecamatan Pahandut kota Palangka Raya.
2.3.1 Data kepala keluarga Berdasarkan Umur
Tabel 1 Data Kepala Keluarga Umur
No Golongan Umur Kepala Keluarga Jumlah Presentase
1. 15-25 tahun 6 5%
2. 26-35 tahun 38 30 %
3. 36-45 tahun 40 31 %
4. 46-55 tahun 25 20 %
5. 56 - 65 tahun 16 13 %
6. 66-75 tahun 2 2%
7. > 75 tahun 0 0%
Total 127 100
Keterangan: Beradasarkan data tabel diatas didapatkan data usia kepala keluarga terbanyak di RT
05 adalah pada usia 36-45 sebanyak 40 kepala keluarga (31%).

Tabel 2 Data Kepala Keluarga Berdasarkan Status Perkawinan


No Status Perkawinan Kepala Keluarga Jumlah Presentase

1. Menikah 124 98 %

2. Belum Menikah 3 2%

Total 127

Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan data status perkawinan kepala keluarga
terbanyak di RT 05 adalah menikah sebanyak yaitu 124 kepala keluarga (98%).
14

Tabel 3 Data Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin


No Jenis Kelamin KK Jumlah Presentase
1. Laki-laki 115 91 %
2. Perempuan 12 9%
Total 127 100
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas Jenis kelamin kepala keluarga ter banyak di RT 05
adalah laki-laki dengan jumlah 115 kepala keluarga (91%).

Tabel 4 Data Kepala Keluarga Berdasarkan Suku


No Suku KK Jumlah Presentase
1. Dayak 25 20 %
2. Jawa 2 2%
3. Banjar 98 77 %
4. lain-lain 2 2%
Total 127 100
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan suku terbanyak dari KK di RT 05 adalah
suku banjar dengan jumlah 98 KK (77%).

Tabel 5 Data Kepala Keluarga Berdasarkan Pendidikan

No Pendidikan KK Jumlah Presentase


1. SD 58 46 %
2. SMP 27 21 %
3. SMA 39 31 %
4. Perguruan tinggi 3 2%
Total 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan Pendidikan KK terbanyak di RT 05 adalah
SD dengan jumlah 58 KK (46%).

Tabel 6 Data Kepala Keluarga Berdasarkan Pekerjaan


No Pekerjaan KK Jumlah Presentase
1. Swasta 118 93 %
2. PNS 5 4%
3. TNI/POLRI 0 0%
4. Pensiunan PNS/TNI/POLRI 1 1%
5. lain-lain 3 2%
Total 127 100
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan Pekerjaan terbanyak KK di RT 05 adalah
swasta dengan jumlah 118 KK (93%).
15

Tabel 7 Data Kepala Keluarga Berdasarkan Penghasilan


No Penghasilan KK Jumlah Presentase
1. < Rp. 600.000 22 17%
2. Rp. 600.000 - Rp.1.000.000 53 42 %
3. > Rp. 1.000.000 - Rp. 2.000.000 32 25 %
4. > Rp. 2. 000.000 20 16 %
Total 127 100
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan penghasilan terbanyak KK di RT 05 adalah
Rp. 600.000 - Rp.1.000.000 sebanyak 53 KK (42%).

2.3.2 Data Anggota Keluarga


Tabel 8 Data Anggota Keluarga Berdasarkan Umur
No Golongan Umur Anggota Keluarga Jumlah Presentase
1. 0-12 bulan 13 3%
2. ≥1 tahun-5 tahun 46 12 %
3. 5-12 tahun 57 15 %
4. >12-18 tahun 73 19 %
5. > 18-35 tahun 129 34 %
6. > 35-59 tahun 56 15 %
7. ≥ 60 tahun 9 2%
Total 383 100
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan usia anggota keluarga terbanyak di RT 05
adalah pada usia >18-35 tahun sebanyak 73 anggota keluarga (19%).

Tabel 9 Data Anggota Keluarga Berdasarkan Agama


No Agama Anggota Keluarga Jumlah Presentase
1. Kristen Protestan 7 2%
2. Islam 370 97 %
3. Hindu 6 2%
Total 383 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan Agama terbanyak dalam anggota keluarga
adalah islam sebanyak 370 orang (97%) .

Tabel 10 Data Anggota Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin

No Jenis Kelamin Anggota keluarga Jumlah Presentase


1. Laki-laki 143 37
2. Perempuan 240 63
Total 383 100
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan Jenis kelamin anggota keluarga terbanyak
di RT 05 adalah perempuan dengan jumlah 240 orang (63%) .
16

Tabel 11 Data Anggota Keluarga Berdasarkan Hubungan Dengan Kepala keluarga


Hubungan dengan KK Jumlah Presentase
No Istri 111 29 %
1. Anak Kandung 246 64 %
2. Anak Tiri 3 1%
3. Orang Tua 5 1%
4. Mertua 4 1%
5. Saudara 9 2%
6. Cucu 5 1%
7. Paman 0 0%
8. Bibi 0 0%
9. Teman 0 0%
Total 383 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas daidapatkan hubungan komposisi keluarga dengan
KK yang terbanyak di RT 05 adalah anak kandung dengan jumlah 246 (64%) .

Tabel 12 Data Anggota Keluarga Berdasarkan Pendidikan


No Pendidikan Anggota Keluarga Jumlah Presentase
1. Tidak Sekolah 10 3%
2. Belum Sekolah 62 16 %
3. PAUD 0 0%
4. TK 15 4%
5. SD 121 32 %
6. SMP 86 22 %
7. SMA 77 20 %
8. PT 12 3%
Total 383 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan Pendidikan dalam anggota keluarga
terbanyak adalah SD dengan jumlah 121 (32%) dan yang paling sedikit yaitu tidak sekolah
(sudah dewasa dan belum pernah menempuh pendidikan) 10 (3%).

Tabel 13 Data Anggota Keluarga Berdasarkan Pekerjaan


Np Pekerjaan Anggota Keluarga Jumlah Presentase
1. Tidak Bekerja 16 4%
2. Belum Bekerja(balita dan masih sekolah) 187 49 %
3. Swasta 173 45 %
4. PNS 7 2%
Total 383 100
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan Pekerjaan terbanyak dalam anggota keluarga
adalah belum sekolah karena masih sekolah 187 (49%) dan yang paling sedikit sebagai PNS 7
orang (2%).
17

Tabel 14 Data Anggota Keluarga Berdasarkan Perkawinan


No Status Perkawinan Anggota Keluarga Jumlah Presentase
1. Menikah 135 35 %
2. Belum Menikah 248 65 %
3. Total 383 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan status perkawinan anggota keluarga yang
paling banyak adalah belum menikah sebanyak 248 (65%) dan yang paling sedikit adalah sudah
menikah sebanyak 135 (35%)

Tabel 15 Data Anggota Keluarga Berdasarkan Penghasilan Perbulan

No PENGHASILAN PERBULAN Jumlah Presentasi


1. < Rp. 600.000 22 17 %
2. Rp. 600.000-1.000.000 53 42 %
3. Rp. 1.000.000-2.000.000 32 25 %
4. > Rp. 2.000.000 20 16 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan Penghasilan perbulan anggot a keluarga
terbanyak Rp. 600.000-1.000.000 dengan jumlah 53 anggota keluarga (42%).

Tabel 16 Data Anggota Keluarga Berdasarkan Pengeluaran Perbulan

No PENGELUARAN PERBULAN Jumlah Presentasi


1. < Rp. 600.000 18 14 %
2. Rp. 600.000-1.000.000 65 51 %
3. Rp. 1.000.000-2.000.000 31 24 %
4. > Rp. 2.000.000 13 10 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan pengeluaran perbulan keluarga terbanyak
adalah Rp. 600.0000-1000.000 ada 65 keluarga (51 %) .

2.3.3 Data Pasangan Usia Subur (PUS)


Tabel 17 Data Pasangan Usia Subur (PUS) Berdasarkan Umur
No Golongan Umur Pus Jumlah Presentase
1. <19 tahun 2 2%
2. 19-24 tahun 8 8%
3. 25-30 tahun 30 29 %
4. 31-36 tahun 23 22 %
5. 37-42 tahun 20 19 %
6. 43-49 tahun 21 20 %
Total 104 100
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan keluarga yang terdapat PUS di RT 05 usia
25-30 tahun 30 (29%) .
18

Tabel 18 Data Aseptor KB


No AKSEPTOR KB Jumlah Presentase
1. Ya ( Menggunakan KB) 97 93 %
2. Tidak ( Tidak menggunakan KB) 7 7%
Total 104 100 %
Keterangan: Berdasakan data tabel diatas PUS yang menggunakan KB di RT
05 adalah 97 orang (93%).

Tabel 19 Data Metode Kontrasepsi Yang Digunakan


No METODE KONTRASEPSI Jumlah Presentase
Hormonal 0 0%
1. Pil 33 34 %
2. Suntik 64 66 %
Non Hormonal
3. Kondom 0 0%
4. IUD 0 0%
Total 97 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapatkan jenis alat kontrasepsi yang sering
digunakan PUS terbanyak di RT 05 adalah 64 orang yang mengunakan KB suntik sebanyak 33
orang (34%).

Tabel 20 Alasan Tidak Jadi Asseptor

No Alasan, jika tidak Jumlah Presentase


1. Ingin Punya Anak 4 57 %
2. Malas 2 29 %
3. Jauh 1 14 %
Total 7 100 %
Keterangan: berdasarkan data tabel diatas didapatkan Alasan PUS tidak memakai alat
kontrasepsi yaitu karena ingin punya anak adalah 4 orang ( 57%) dan paling sedikit karena alasan
malas sebanyak 2 orang (29%).

2.3.4 Data Berdasarkan Ibu Menyusui (BUSUI)


Tabel 21 Data Ibu Menyusui (BUSUI)
No IBU MENYUSUI Jumlah Presentase
1. Ada 13 100 %
2. Tidak Ada 0 0%
Total 13 100 %
Keterangan Berdasarkan data tabel diatas didapatkan Ibu Menyusui (Busui) yang menyusui
anaknya ada 13 orang (100%).
19

Tabel 22 Informasi Yang Di Dapat Ibu Menyusui


No INFORMASI YANG DIDAPATKAN BUSUI Jumlah Presentase
1. Perawatan Payudara 3 23 %
2. Manfaat ASI 5 38 %
3. Teknik Menyusui 5 38 %
Total 13 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas didapat informasi yang didapatkan busui adalah yang
terbanyak yaitu tentang manfaat ASI dan tehnik menyusui 5 orang dan yang paling sedikit yaitu
tentang perawatan payudara adalah 3 orang (23%).

Tabel 23 Data Ibu Memberikan Kolostrum


No PERNAH MEMBERIKAN KOLOSTRUM Jumlah Presentase
1. Ya 10 77 %
2. Tidak 3 23 %
Total 13 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 sebanyak 10 orang (77%) ibu yang
memberikan kolostrum pada bayi.

Tabel 24 Data Usia Anak Di Akhir Pemberian Asi Eksklusif


No USIA ANAK DI AKHIR PEMBERIAN ASI
EKSLUSIF Jumlah Presentase
1. 4 bulan 3 23 %
2. 6 bulan 5 38 %
3. Belum selesai 5 38 %
Total 13 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 pemberian ASI esklusif 6 bulan 5
orang (38%)

Tabel 25 Usia Anak Diberi Asi


No USIA ANAK DIBERI ASI Jumlah Presentase
1. < 6 bulan 8 62 %
2. 6-12 bulan 0 0%
3. >12 - 18 bulan 0 0%
4. > 18 - 24 bulan 0 0%
5. Masih Dalam Pemberian ASI 5 38 %
Total 13 100
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 usia pemberian ASI pada usia <6
bulan 8 orang anak (62%)
20

2.3.5 Data BALITA


Tabel 26 Data Balita
No BALITA Jumlah Presentase
1. ≤ 1 tahun 0 0%
2. > 1 thn - 2thn 4 9%
3. >2 thn - 3 thn 13 28 %
4. > 3 thn - 4 thn 11 24 %
5. > 4 thn - < 5 thn 18 39 %
Total 46 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 usia Balita terbanyak usia > 4-5
tahun 8 orang (39%)..

Tabel 27 Penimbangan Balita


No PENIMBANGAN BALITA ANAK Jumlah Presentase
1. Ya 38 83 %
2. Tidak 8 17 %
Total 46 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 Ada 38 orang yang menimbang
balita (83%)

Tabel 28 Imunisasi
No IMUNISASI Jumlah Presentase
1. Lengkap 40 87 %
2. Belum Lengkap 6 13 %
3. Tidak Lengkap 0 0%
Total 46 100
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 Ada 40 anak yang lengkap
imunisasinya (85%).

2.3.6 Data Anak Pra Sekolah dan Sekolah


Tabel 29 Data Anak Pra Sekolah dan Sekolah

No UMUR Jumlah Presentase


1. 5 thn-7 thn 25 44 %
2. >7 thn-10 thn 16 28 %
3. > 10 thn-12 thn 16 28 %
TOTAL 57 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05Anak prasekolah yang paling banyak
yaitu pada usia 5-7 tahun 25 orang (44%)
21

Tabel 30 Data Personal Hygiene


NBERAPA KALI USIA ANAK PRA SEKOLAH DAN SEKOLAH
No MELAKUKAN PH
1. MANDI Jumlah Presentase
2. 3 x/ hri 10 18 %
3. 2 x/ hri 32 56 %
4. 1 x/ hri 15 26 %
TOTAL 57 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 anak prasekolah yang paling banyak
32 orang yang mandi 2 x/hari (56%).

Tabel 31 Personal Hygiene (Menggosok Gigi)

No MENGGOSOK GIGI Jumlah Presentase


1. 3 x/hri 0 0%
2. 2 x/ hri 7 12 %
3. 1 x/hri 50 88 %
TOTAL 57 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada 50 anak yang menggosok gigi
hanya 1 x/ hari (88.

Tabel 32 Personal Hygiene (Mencuci Rambut)


No MENCUCI RAMBUT Jumlah Presentase
1. 1 x/ 6-7 hari 0 0%
2. 1 x/3-5 hari 50 88 %
3. 1x/ 1-2 hari 7 12 %
4 TOTAL 57 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada 50 orang yang mencuci rambut
1 x/3-5 hari (88%) .
Tabel 33 Mengganti Baju

No MENGGANTI BAJU Jumlah Presentase


1. 3 x/ hri 10 18 %
.2 2 x/ hri 35 61 %
3. 1 x/hri 12 21 %
TOTAL 57 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada 35 orang yang mengganti baju 2
x / hari (61%)
22

Tabel 34 Kebersihan Gigi Anak


No KONDISI GIGI ANAK SAAT INI
1. BERSIH DAN SEHAT Jumlah Presentase
2. Ya 30 53 %
3. Tidak 27 47 %
TOTAL 57 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada 30 orang anak yang kondisi
giginya bersih dan sehat (53%)

Tabel 35 Keadaan Gigi Anak

No BERLUBANG DAN HITAM Jumlah Presentase


1. Ya 30 53 %
2. Tidak 27 47 %
TOTAL 57 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada 30 orang anak yang mengalami
gigi berlubang dan hitam (53%).

Tabel 36 Keadaan Gusi Anak

No GUSI BENGKAK DAN BERDARAH Jumlah Presentase


1. Ya 2 4%
2. Tidak 55 96 %
TOTAL 57 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 tidak ada anak yang gusinya
bengkak dan berdarah 55 orang (96%).

Tabel 37 Anak Yang Mengalami Sariawan


No SARIAWAN Jumlah Presentase
1. Ya 10 18 %
2. Tidak 47 82 %
TOTAL 57 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada 47 anak yang tidak mengalami
(82%)

Tabel 39 Kebiasaan Anak Mencuci Tangan


No KEBIASAAN MENCUCI TANGAN Jumlah Presentase
1. Ya 17 30 %
2. Tidak 40 70 %
TOTAL 57 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada 40 orang yang tidak mempunyai
kebiasaan mencuci tangan (70%) dan 17 orang yang mempunyai kebiasaan mencuci tangan (30%).
23

Tabel40 Kebiasaan Anak Memakai Alas Kaki

No ANAK TERBIASA MEMAKAI ALAS KAKI Jumlah Presentase


1. Ya 11 19 %
2. Tidak 46 81 %
TOTAL 57 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada 46 anak yang tidak terbiasa alas
kaki (81 %) dan yang terbiasa memakai alas kaki sebanyak 19 orang (19 %).

Tabel 41 Kondisi Kesehatan Anak

No KONDISI ANAK SAAT INI Jumlah Presentase


1. Sehat 57 100 %
2 Sakit 0 0%
TOTAL 57 100
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada kondisi anak saat ini yang sehat
sebanyak 57 orang (57 %) dan yang sakit (0 %).

2.3.7 Data Anak Remaja


Tabel 42 Data kondisi Anak Remaja

No KONDISI REMAJA SAAT INI Jumlah Presentase


1. Sehat 73 100 %
2. Sakit 0 0%
TOTAL 73 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada kondisi remaja saat ini sehat 73
orang (73 %) dan yang sakit sebanyak (0 %).

Tabel 43 Kegiatan Remaja Diluar Sekolah


N
No KEGIATAN LUAR SEKOLAH ANAK
REMAJA Jumlah Presentase
1. Ekstrakulikuler 11 15 %
2. Les/kursus 12 16 %
3. Bermain 24 33 %
4. Beristirahat 15 21 %
5. Olah raga 7 10 %
6. Lain-lain 4 5%
Total 73 100
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada jumlah kegiatan luar sekolah
anak remaja yaitu bermain sebanyak 24 orang (24 %) dan yang paling sedikit dalam lai-lain 5
orang (5 %).
24

2.3.8 Data Dewasa Madya


Tabel 44 Kegiatan Dewasa Madya Setelah Lulus Sekolah

No KEGIATAN SETELAH LULUS SEKOLAH Jumlah Presentase


1. Bekerja 68 53 %
2. Menyambung pendidikan 6 5%
3. Menikah 55 43 %
TOTAL 129 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada dewasa madya bekerja
sebanyak 68 orang (53 %) dan yang menyambung pendidikan sebanyak 6 orang (5 %).

Tabel 45 Kondisi Dewasa Madya

No KONDISI SAAT INI Jumlah Presentase


1. Sehat 120 93 %
2. Sakit 9 7%
TOTAL 129 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada kondisi dewasa madya yang
sehat 120 orang 93 %) dan yang sakit 9 orang (7 %).

Tabel 46 Keluhan Yang Sering Terjadi Pada Dewasa Madya

No Keluhan Saat Ini Jumlah Presentase


1. Batuk Pilek 1 11 %
2. PUSING 3 33 %
3. MAAG 4 44 %
4. Demam 1 11 %
5. Lain-lain 0 0%
TOTAL 9 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada keluhan dewasa madya saat ini
adalah maag sebanyak 4 orang (44 %) orang dan yang demam serta batuk pilek (2 %).

2.3.9 Data Dewasa Tua


Tabel 47 Kondisi Dewasa Tua

No KONDISI DEWASA SAAT INI Jumlah Presentase


1. Sehat 47 84 %
2 Sakit 9 16 %
TOTAL 56 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada kondisi dewasa tua saat ini
yang sehat 47 orang (84 %) dan yang sakit 9 orang (16%).
25

Tabel 48 Keluhan Yang Sering Terjadi Pada Dewasa Tua


No Keluhan Saat Ini Jumlah Presentase
1. Pusing 4 44 %
2. Batuk 0 0%
3. Pilek 0 0%
4. Kesemutan 2 22 %
5. Lain-lain 3 33 %
TOTAL 9 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada keluhan dewasa tua saat ini
adalah pusing sebanyak 4 orang (44 %) dan yang kesemutan 2 orang (22 %).

Tabel 49 Diagnosa Medis Yang Muncul Pada Dewasa Tua

No DIAGNOSA MEDIS Jumlah Presentase


1. Hipertensi 3 33 %
2. Diabetes Melitus 1 11 %
3. ISPA 0 0%

5. Gout 1 11 %
4. Lain-lain 4 44 %
Total 9 100
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada diagnosis dewasa tua yang
paling banyak pada hipertensi yaitu 3 orang (3 %) dan yang paling sedikit pada diabetes melitus
dan Gout (1 %)

2.3.10 Data Lansia


Tabel 50 Keadaan Lansia
No KEADAAN LANSIA SAAT INI Jumlah Presentase
1. Mandiri 9 100 %
2. Perlu Bantuan 0 0%
TOTAL 9 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada keadaan lansia yang mandiri
sebanyak 9 orang (100 %).

Tabel 51 Penyakit Keturunan Dalam Keluarga


N PENYAKIT KETURUNAN DALAM
No KELUARGA Jumlah Presentase
1. Ada 4 44 %
2. Tidak Ada 5 56 %
TOTAL 9 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada penyakit keturunan yang ada
dalam keluarga yang tidak ada 5 orang (56 %) dan yang ada 4 orang (44 %).
26

Tabel 52 Melakukan Pemeriksaan Gula Darah


PERNAH MELAKUKAN PEMERIKSAAN
No GULA DARAH Jumlah Presentase
1. Pernah 1 11 %
2. Tidak Pernah 8 89 %
TOTAL 9 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada lansia yang tidak pernah
melakukan pemeriksaan gula dara sebanyak 8 orang (89 %) dan yang pernah 1 orang (11 %).

Tabel 53 Kondisi Lansia

No KONDISI KESEHATAN LANSIA Jumlah Presentase


1. Sehat 9 100 %
2. Sakit 0 0%
TOTAL 9 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada kondisi lansia yang sehat
sebanyak 9 orang (9%).

Tabel 54 Cara Mengatasi Sakit Pada Lansia


No Ke Pelayanan Kesehatan jumlah persentase
1. Ke Pelayanan Kesehatan 9 100 %
2. Minum Obat yang dibeli di warung 0 0%
3. Didiamkan saja 0 0%
4. Alternatif 0 0%
TOTAL 9 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada untuk mengatasi penyakitnya
lansia pergi kepelayanan kesehatan sebanyak 9 orang (9 %).

Tabel 55 Pendapat Lansia Tentang Posyandu Lansia


No PERLUKAH DIBUAT POSYANDU LANSIA Jumlah Presentase
1. Ya 9 100 %
2. Tidak 0 0%
TOTAL 9 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada lansia yang memerlukan
pembuatan posyandu lansia sebanyak 9 orang (100 %).
27

2.3.11 Data PHBS


Tabel 56 Pengolahan Sayur Keluarga
No CARA KELUARGA MENGOLAH
SAYUR Jumlah Presentase
Dipotong baru dicuci (sawi,
1. kangkung,
bayam,
kol dll) 94 74 %
Dicuci baru dipotong (umbut-
2. umbutan, buah
nangka muda, pepaya muda, dll.) 33 26 %

TOTAL 127 100 %


Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada cara keluarga mengolah sayur
dipotong baru dicuci sebanyak 94 keluarga (74 %) dan yang sayur dicuci baru dipotong sebanyak
33 keluarga (26 %).

Tabel 57 Cara Penyajian Makanan


No CARA MENYAJIKAN MAKANAN YANG
TELAH DIMASAK Jumlah Presentase
1. Terbuka 120 94 %
2. Tertutup 7 6%

TOTAL 127 100 %


Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada cara menyajikan makanan yang
telah dimasak secara terbuka 120 keluarga (94 %) dan menyajikan makanan tertutup 7 keluarga (6
%).

Tabel 58 Kebiasaan Keluarga Menggantung Pakaian


No KEBIASAAN KELUARGA MENGGANTUNG
PAKAIAN Jumlah Presentase
1. Ya 124 98 %
2. Tidak 3 2%
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada kebiasaan keluarga
mengantung pakaian sebanyak 124 keluaga dan yang tidak 3 keluarga (2 %).

Tabel 59 Pembuangan Sampah Dalam Keluarga


No CARA KELUARGA MEMBUANGAN
SAMPAH Jumlah Presentasi
1. Ditumpuk 107 84 %
2. Dikubur 0 0%
3. Dibakar 0 0%
4. Diambil petugas 0 0%
5 Lain-lain 20 16 %
TOTAL 127 100 %
28

Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada cara keluarga membuang
sampah dengan ditumpuk yaitu sebanyak 107 keluarga dan dalam lain-lain sebanyak 20 keluarga
(16 %).

Tabel 60 Tempat Pembuangan Kotoran Manusia


No TEMPAT PEMBUANGAN KOTORAN
MANUSIA Jumlah Presentase
1. Memiliki 127 100 %
2. Tidak memiliki 0 0%
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada tempat pembuangan kotoran
yang memiliki sebanyak 127 keluarga (100 %).

Tabel 61 Kepemilikan Tempat Pembuangan Kotoran Manusia


No KEPEMILIKAN TEMPAT PEMBUANGAN
KOTORAN Jumlah Presentase
1. Punya sendiri 127 100 %
2. Milik umum 0 0%
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada kepemilikan tempat
pembuangan kotoran keluarga sendiri sebanyak 127 keluarga (100%).

Tabel 62 Keadaan Tempat Pembuangan Kotoran Manusia


No KEADAAN TEMPAT PEMBUANGAN
KOTORAN Jumlah Presentasi
1. Bersih 96 76 %
2. Kotor 31 24 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada keadaan tempat pembuangan
kotoran yang bersih sebanyak 96 keluarga (76 %) dan yang kotor 31 keluarga (24 %).

Tabel 63 Tempat Pembuangan Kotoran

No TEMPAT PEMBUANGAN KOTORAN Jumlah Presentase


1. Septic tank 93 73 %
2. Got 0 0%
3. Dikali/sungai 16 13 %
4. Lain-lain 18 14 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada tempat pembuangan kotoran
keluarga terbanyak di septic tank sebanyak 93 keluarga (73 %) dan dikali/sungai 16 keluarga (13
%).
29

Tabel 64 Pembuangan Limbah Rumah Tangga


No CARA PEMBUANGAN LIMBAH RUMAH
TANGGA Jumlah Presetasi
1. Got 0 0%
2. Sungai 127 100 %
3. Kolam penampungan 0 0%
4 Lain-lain 0 0%
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada cara pembuangan limbah
rumah tangga disungai terbanyak 127 keluarga (127 %).

Tabel 65 Penyediaan Air Bersih


No PENYEDIAAN AIR BERSIH Jumlah Presentasi
1. PAM-Ledeng 37 29 %
2. Sumur Gali 0 0%
3. Sungai 4 3%
4. Pompa air/Sumur Bor 86 68 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada penyediaan air bersih
terbanyak melalui pompa air sebanyak 86 keluarga (68 %) dan yang terkecil ada 4 keluarga
mengunakan air sungai (3 %).

Tabel 66 Jarak Sumber Air Dengan Septik Tank


No JARAK SUMBER AIR DENGAN SEPTIK TANK Jumlah Presentasi
1. < 10 meter 90 71 %
2. > 10 meter 37 29 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada jarak sumber air keluarga
dengan septic tank < 10 meter adalah 90 keluarga (71 %) dan > 10 meter adalah 37 keluarga (29
%).

Tabel 67 Keadaan Air


No KEADAAN AIR Jumlah Presentasi
1. Berasa 9 7%
2. Berbau 13 10 %
3. Berwarna 0 0%
4. Ada endapan 9 7%
5. Tidak berasa, berbau dan berwarna 96 76 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada keadaan air keluarga yang
paling banyak adalah tidak berasa, berbau, dan berwarna 96 keluarga (76 %) dan yang keadaan air
berasa dan ada endapan sebanyak 9 keluarga yang masing (7 %).
30

Tabel 68 Kebiasaan Membersihkan Bak Mandi


No KEBIASAAN MEMBERSIHKAN
BAK MANDI Jumlah Presentasi
1. < 1x seminggu 26 20 %
2. 1 x seminggu 83 65 %
3. > 1x seminggu 18 14 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada kebiasaan keluarga
membersihkan bak mandi 1 x seminggu yaitu sebanyak 83 keluarga (65 %) dan yang > 1 x
seminggu sebanyak 18 keluarga (14 %).

Tabel 69 Kondisi Lantai WC

No KONDISI LANTAI WC Jumlah Presentasi


1. Licin 0 0%
2. Tidak licin 127 100 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada kondisi lantai WC keluarga
yang licin terbanyak adalah 127 keluarga (100 %).

Tabel 70 Tempat Penampungan Air


No APAKAH TEMPAT
PENAMPUNGAN AIR DITUTUP Jumlah Presentasi
1. Ya 89 70 %
2. Tidak 38 30 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada tempat penampungan air
ditutup keluarga mengatakan ya 89 keluarga (70 %) dan yang tidak sebanyak 38 keluarga (30 %).

Tabel 71 Jentik Di Penampungan Air

No JENTIK DI PENAMPUNGAN AIR Jumlah Presentasi


1. Ya 9 7%
2. Tidak 118 93 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada jentik yang ditemukan
dipenampungan air keluarga mengatakan tidak sebanyak 118 keluarga (93 %) dan yang tidak 9
keluarga (7 %).

Tabel 72 Sinar Masuk Kedalam Rumah


No SINAR MASUK RUMAH Jumlah Presentasi
1. Ya 127 100 %
2. Tidak 0 0%
TOTAL 127 100 %
31

Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada Sinar masuk rumah keluarga
mengatakan ya sebanyak 127 keluarga (100 %).

Tabel 73 Pencahayaan Dalam Rumah


No PENCAHAYAAN Jumlah Presentasi
1. Baik 18 14 %
2. Cukup 98 77 %
3. Kurang 11 9%
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada pencahayaan dalam rumah
keluarga terbanyak adalah cukup 98 keluarga (77 %) dan kurang sebanyak 11 keluarga (9 % ).

Tabel 74 Penataan Dalam Rumah

No CARA PENATAAN RUMAH Jumlah Presentasi


1. Rapi 51 40 %
2. Berantakan 76 60 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada cara penataan rumah yang
berantakan sebanyak 76 keluarga (60 %) dan yang rapi sebanyak 51 keluarga (40 %).

Tabel 75 Kebersihan Dalam Rumah


No KEBERSIHAN RUMAH Jumlah Presentasi
1. Bersih 51 40 %
2. Tidak bersih 76 60 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada kebersihan rumah yang tidak
bersih sebanyak 76 keluarga (60%) dan yang bersih 51 (40%).

Tabel 76 Kondisi Lantai Dalam Rumah

No KONDISI LANTAI RUMAH Jumlah Presentasi


1. Licin 0 0%
2. Tidak licin 127 100 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada kondisi lantai rumah keluarga
sebanyak 127 keluarga terbanyak tidak licin (100 %).
Tabel 77 Jenis Lantai Rumah

No LANTAI RUMAH Jumlah Presentasi


1. Tanah 0 0%
2. Papan 127 100 %
3. Tegel/semen 0 0%
4. Keramik 0 0%
TOTAL 127 100 %
32

Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada lantai rumah keluarga
terbanyak yaitu terbuat dari papan 127 keluarga (100 %).

Tabel 78 Sumber Penularan Lingkungan


No SUMBER PENULARAN
1. LINGKUNGAN Jumlah Presentasi
2. Ya, ada 127 100 %
3 Tidak ada 0 0%
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada sumber penularan lingkungan
keluarga mengatakan ya, ada sebanyak 127 keluarga (100 %).

Tabel 79 Kepemilikan Pekarangan Rumah

No PEKARANGAN Jumlah Presentasi


1. Ya, ada 0 0%
2. Tidak ada 127 100 %
TOTAL 127 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada pekarangan yang tidak ada
terdapat dalam keluarga sebanyak 127 keluarga (100 %).

2.3.12 Jenis Fasilitas Kesehatan


Tabel 80 Fasilitas Kesehatan

No JENIS FASILITAS KESEHATAN Jumlah Presentasi


33 %
1. Puskesmas Pembantu 1
0%
2. Puskesmas 0
3. Rumah sakit 0 0%
4. Praktek dokter 1 33 %
5. Praktek Bidan 1 33%
6. Tukang Gigi 0 0%
7. Praktek Kesehatan Lain 0 0%
TOTAL 3 100 %
Keterangan: Berdasarkan data tabel diatas terbanyak di RT 05 ada jenis fasilitas kesehatan yang
terbanyak adalah di puskesmas, praktik bidan, dan praktik dokter masing 1 (33%).
33

BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN
KOMUNITAS PADA MASYARAKAT
RT 05 RW VIII FLAMBOYAN BARU KELURAHAN LANGKAI
KOTA PALANGKA RAYA

Asuhan keperawatan komunitas dilaksanakan oleh mahasiswa STIKES


EKA HARAP Program Studi D III keperawatan angkatan XI 2012/2013 dalam
praktik di masayarakat yang berlangsung mulai tanggal 04-16 Maret 2013 di RT
05 RW VIII Flamboyan Baru Kelurahan langkai kota palangka raya
3.1 Tahap persiapan
Setelah mendapat izin dari kepala Puskesmas Panarung Kota Palangka Raya
untuk melakukan pembinaan kesehatan di RT 05 RW VIII Kelurahan Langkai
Kota Palangka Raya, kegiatan ini diawali dengan pendekatan dengan tokoh
masyarakat yang dilaksanakan pada tanggal 04 Maret 2013 Dihalaman PAUD.
Acara pendekatan tersebut mahasiswa diberikan penjelasan dari pihak puskesmas,
pihak kelurahan, pihak pendidikan tentang pelaksanaan pembinaan kesehatan di
RT 05 RW VIII, yang juga dihadiri oleh ketua RT, ketua RW, dan tokoh
Masyarakat lainnya.
3.2 Pengkajian
1) Data demografi wilayah praktik keperawatan komunitas
RT 05 termasuk dalam wilayah flamboyan baru dimana pada RT 05 di
jadikan sebagai target sasaran dalam pengkajian asuhan keperawatan komunitas.
Batas wilayah yang dijadikan target pengkajian sebelah barat berbatasan dengan
RT 04/RW VIII dan sebelah timur berbatasan dengan sebelah timur RT 06/VIII.
RT 05 memiliki berbagai fasilitas umum yang terdiri atas sebuah masjid, sebuah
Taman Kanak-Kanak, TK Alqur’an, Arisan ibu-ibu, posyandu balita dan
posyandu lansia, KF (keaksaraan fungsional), paket B sama paket C.
Kegiatan rutin yang dilakukan oleh warga di RT 05 meliputi posyandu
setiap awal bulan, Taman kanak-kanak dilakukan tiap hari, TK Alqur’an
dilaksanakan dari hari senin sampai jumat, arisan ibu-ibu dilakukan hari rabu dan
34

kamis, KF (keaksaran fungsional) dilakukan pada hari sabtu sore dan minggu,
paket B setiap hari senin dan rabu, paket C setiap hari kamis sampai sabtu.
Dari hasil pengkajian RT 05 terdiri atas 167 KK dan yang berhasil dikaji
hanya 127 KK dan 383 anggota keluarga dengan 510 jiwa yang terdiri atas 46
anak usia balita, 57 anak usia Pra-sekolah dan sekolah, 73 orang remaja, 332
orang usia produktif, dan 2 orang usia lansia.
B
DENAH RT 05/RW VIII FLAMBOYAN BARU
S U
J
a T
l RT 04/RW VIII
Keterangan:
a
Pustu n
S
Masjid
P
u
A n
e
Rumah h l g
Warga
m a a
Ketua RT a b i
05 u
d Jl.Flamboyan Baru h
TK K
Alqu’an a
Y n a
PAUD
a h
Sungai n a
Kahayan
i y
Batas RT a
Jembatan
n

35
RT 06/RW VIII
36

3.3 ANALISA DATA


No Data Subjektif Data Objektif Masalah Kesehatan
1. Lingkungan Sebanyak 107 keluarga Risiko timbulnya
fisik membuang sampah penyakit menular (DHF,
Lingkungan dengan ditumpuk typhoid, ISPA dan lain-
yang kurang diluar teras rumah 84 lain berhubungan dengan
sehat di RT 05 % kurangnya pengetahuan
RW VIII Sebanyak 127 keluarga masyarakat dalam
Flamboyan baru. membuang limbah memelihara lingkungan
rumah tangga disungai yang memenuhi syarat
100% kesehatan
Sebanyak 93 keluarga
mempunyai tempat
pembuangan kotoran
di septic tank 73 %
Sebanyak 90 keluarga
mempunyai jarak
sumber air dengan
septic tank < 10 meter
71 %
2. Anak prasekolah Menggosok gigi 1 kali Resiko caries gigi anak
yang paling sehari sebanyak 50 anak di RT 05 b/d kurangnya
banyak yaitu (88%) pengetahuan tentang
pada usia 5-7 30 anak mengalami gigi menyikat gigi
tahun berlubang dan hitam
(53%)

3. Lansia - Dari 9 lansia, ada 4 lansia Resiko peningkatan


yang memiliki penyakit penyakit atau penurunan
keturunan (hipertensi fungsi organ pada lansia
33%) b/d kurang terpaparnya
pengetahuan masyarakat
dalam pemiliharaan
lansia
4. Aseptor KB di - Sebanyak 7 PUS tidak Kurang pemahaman
RT 05/RW VIII memakai KB (7%) keluarga tentang KB
Kelurahan
Pahandut Kota
Palangka Raya.

5. Ibu Menyusui - Sebanyak 4 orang Resiko terhambatnya


(BUSUI) di RT tua/belum sampai 4 bulan pertumbuhan dan
05/RW VIII memberi ASI (23%) perkembangan bayi b/d
Kelurahan - Sebanyak 3 bayi tidak kurang pengetahuan
Pahandut Kota diberi colostrums (23%) orang tua tentang
Palangka Raya. pemberiaan Asi eksklusif
37

6. Dewasa tua - Dari 56 dewasa tua Aktifitas terganggu b/d


sebanyak 9 orang yang penyakit yang dialami
sakit (16%)

7. Pengolahan - Sebanyak 94 keluarga/ Kurang informasi


sayur 74% menyatakan dalam masyarakat tentang cara
pengolahan sayur dipotong mengolah sayur yang
dulu baru di cuci benar
(sawi,kangkung,kol,
bayam,kacang)
-
8. Limbah rumah - Sebanyak 127 KK Resiko terjadi
tangga membuang limbah peningkatan penyakit b/d
disungai (100 %) kurangnya kepedulian
masyarakat tentang
kebersihan lingkungan

9. Penyediaan air - Menggunakan pompa air Resiko terjadi diare di


bersih sebanyak 85 keluarga RT 05 b/d sumber air
(68%) yang tidak memenuhi
- Jarak sumber air dengan syarat
septic tank
< 10 meter 90 keluarga
(71%)
- Keadaan air keluarga yang
berasa dan ada endapan
sebanyak 22 (17%)
-
10. Perilaku - Kebiasaan keluarga Resiko peningkatan
keluarga untk membersihkan bak mandi penyakit b/d lingkungan
membersih kan sebanyak 83 keluarga yang tidak sehat
tempat (65%)
penampungan - Tempat penampungan air
air tidak di tutup sebanyak 38
keluarga (33%)
- Tempat penampungan air
yang terdapat jentik
nyamuk sebanyak 9 (7%)
-
11. Kebersihan - Cara penataan rumah Resiko peningkatan
rumah tangga tangga yang berantakan penyakit b/d kurangnya
sebanyak 76 keluarga pengetahuan keluarga
(60%) tentang kebersihan
- Kebersihan rumah yang rumah tangga
tidak bersih sebanyak 76
keluarga (60%)
- Sumber penularan
lingkungan yaitu sampah
38

3.4 DIAGNOSA KEPERAWATAN


1. Risiko timbulnya penyakit menular (DHF, typhoid, ISPA dan lain-lain)
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam memelihara
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan ditandai dengan:
a. Sebanyak 107 keluarga membuang sampah dengan ditumpuk diluar teras
rumah 84 %
b. Sebanyak 127 keluarga membuang limbah rumah tangga disungai 100%
c. Sebanyak 93 keluarga mempunyai tempat pembuangan kotoran di septic
tank 73 %
d. Sebanyak 90 keluarga mempunyai jarak sumber air dengan septic tank <
10 meter 71 %
2. Resiko caries gigi anak di RT 05 b/d kurangnya pengetahuan tentang
menyikat gigi ditandai dengan :
a. Menggosok gigi 1 kali sehari sebanyak 50 anak (88%)
b. 30 anak mengalami gigi berlubang dan hitam (53%)
3. Resiko peningkatan penyakit atau penurunan fungsi organ pada lansia b/d
kurang terpaparnya pengetahuan masyarakat dalam pemiliharaan lansia
ditandai dengan :
a. Dari 9 lansia, ada 4 lansia yang memiliki penyakit keturunan (hipertensi
33%)
4. Kurang pemahaman keluarga tentang KB ditandai dengan:
a. Sebanyak 7 PUS tidak memakai KB (7%)
5. Resiko terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan bayi b/d kurang
pengetahuan orang tua tentang pemberiaan Asi eksklusif ditandai dengan:
a. Sebanyak 4 orang tua/belum sampai 4 bulan memberi ASI (23%)
b. Sebanyak 3 bayi tidak diberi colostrum (23%)
6. Aktifitas terganggu b/d penyakit yang dialami ditandai dengan:
a. Dari 56 dewasa tua sebanyak 9 orang yang sakit (16%)
7. Kurang informasi masyarakat tentang cara mengolah sayur yang benar
ditandai dengan:
a. Sebanyak 94 keluarga 74% menyatakan dalam pengolahan sayur dipotong
dulu baru di cuci (sawi, kangkung, kol, bayam, kacang)
39

8. Resiko terjadi peningkatan penyakit b/d kurangnya kepedulian masyarakat


tentang kebersihan lingkungan ditandai dengan
a. Sebanyak 127 KK membuang limbah disungai (100 %)
9. Resiko terjadi diare di RT 05 b/d sumber air yang tidak memenuhi syarat
ditandai dengan:
a. Menggunakan pompa air sebanyak 85 keluarga (68%)
b. Jarak sumber air dengan septic tank < 10 meter 90 keluarga (71%)
c. Keadaan air keluarga yang berasa dan ada endapan sebanyak 22 (17%)
10. Resiko peningkatan penyakit b/d lingkungan yang tidak sehat ditandai dengan:
a. Kebiasaan keluarga membersihkan bak mandi sebanyak 83 keluarga
(65%)
b. Tempat penampungan air tidak di tutup sebanyak 38 keluarga (33%)
c. Tempat penampungan air yang terdapat jentik nyamuk sebanyak 9 (7%)
11. Resiko peningkatan penyakit b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang
kebersihan rumah tangga ditandai dengan:
a. Cara penataan rumah tangga yang berantakan sebanyak 76 keluarga (60%)
b. Kebersihan rumah yang tidak bersih sebanyak 76 keluarga (60%)
c. Sumber penularan lingkungan yaitu sampah
40

3.5 PRIORITAS MASALAH


1. Risiko timbulnya penyakit menular (diare, DHF, typoid, ISPA, dan lain-
lain) berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dalam
memelihara lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan.
2. Resiko caries gigi anak di RT 05 b/d kurangnya pengetahuan tentang
menyikat gigi
3. Resiko peningkatan penyakit atau penurunan fungsi organ pada lansia b/d
kurang terpaparnya pengetahuan masyarakat dalam pemiliharaan lansia
4. Kurang informasi masyarakat tentang cara mengolah sayur yang benar
5. Kurang pemahaman keluarga tentang KB
6. Resiko terhambatnya pertumbuhan dan perkembangan bayi b/d kurang
pengetahuan orang tua tentang pemberiaan Asi eksklusif
7. Aktifitas terganggu b/d penyakit yang dialami
8. Resiko terjadi peningkatan penyakit b/d kurangnya kepedulian masyarakat
tentang kebersihan lingkungan
9. Resiko terjadi diare di RT 05 b/d sumber air yang tidak memenuhi syarat
10. Resiko peningkatan penyakit b/d lingkungan yang tidak sehat
11. Resiko peningkatan penyakit b/d kurangnya pengetahuan keluarga tentang
kebersihan rumah tangga
41

3.6 NTERVENSI KEPERAWATAN


No Diagnosa Tujuan Sasaran Strategi Rencana Kegiatan Hari/Tgl Tempat Evaluasi
Keperawatan
Kriteria Standar
1. Risiko timbulnya Setelah melakukan Warga 1) Berikan penyuluhan pada warga Jum’at RT 05 Verbal 1) Pengertian DHF, ISPA
penyakit menular tindakan masyarakat masyarakat dan Diskusikan 8-3-2013 RW VIII dan diare
(DHF, typhoid, keperawatan selama RT 05 RW bersama warga masyarkat 2) Tanda dan gejala DHF,
ISPA dan lain-lain 1 kali pertemuan 08 Tentang: tanda gejala DHF, ISPA ISPA, dan diare
berhubungan diharapkan dan diare 3) Tindakan yang dapat
dengan kurangnya masyarakat RT 05 a. Berikan reinfosement terhadap dilakukan bila anggota
pengetahuan RW 08 mampu: keberhasilan warga masyarakat kelurga sakit
masyarakat dalam a. Mengidentifikasi menjelaskan kembali materi yang
memelihara jenis sampah; diberikan.
lingkungan yang b. Memisahkan b. Berikan peyuluhan tentang
memenuhi syarat sampah kering dampak pembuangan sampah
kesehatan dan basah; yang tidak sehat dan pengelolaan
c. Membuang sampah yang benar
sampah c. Diskusikan dengan warga tentang
sesuaidengan dampak yang ditimbulkan bila
jenis dan tempat sampah berserakan
sampah yang d. Diskusikan cara pengelolaan
tersedia sampah yang sehat
d. Memelihara e. Lakukan kerjabakti massal
lingkungan yang bersama dengan seluruh warga
sehat RT 05 R VIII
f. Berikan reinforcement terhadap
kemampuan warga menjelaskan
kembali tentang dampak sampah
dan pengelolaan sampah yang
benar.
42

2. Resiko caries gigi Setelah melakukan Anak-anak 1) Berikan penyuluhan tentang: Senin 11 RT 05 Verbal 1. Anak bisa menggosok
anak di RT 05 b/d tindakan TK a) Pentingnya menggosok maret RW VIII gigi dengan benar
kurangnya keperawatan selama flamboyant gigi. 2013 1) Anak-anak mengerti
pengetahuan 1 kali pertemuan Baru RT b) Cara menggosok gigi yang cara menggosok gigi
tentang menyikat diharapkan 05 RW benar. 2) Anak-anak mengetahui
gigi masyarakat RT 05 VIII c) Akibat dari tidak dampak dari tidak
RW 08 mampu: menggosok gigi. mneggosok gigi.
a. Mengaplikasik
an menyikat
gigi dengan
benar.

3. Resiko peningkatan Setelah melakukan Lansia di Berikan penyuluhan tentang: Selasa, RT 05 verbal 1) Lansia mengetahui
penyakit atau tindakan RT 05 RW a) Penyakit hipertensi pada 12 maret RW VIII penyakit yang sering
penurunan fungsi keperawatan selama VIII lansia 2013 timbul pada lansia
organ pada lansia 1 kali pertemuan b) Bagaimana lansia menjaga 2) Lansia dapat menjaga
diharapkan kesehatan lansia kesehatan pada lansia
masyarakat lansia c) Bagaimana lansia menjaga 3) Lansia dapat menjaga
RT 05 RW 08 diet pada lansia diet pada lansia
mampu:
a. Lansia
mengetahui cara
mencegah
penyakit
berulang
(hipertensi)
43

4. Kurang informasi Setelah melakukan Warga Berikan penyuluhan tentang: Selasa, RT 05 1) Masyarakat
masyarakat tentang tindakan masyarakat a) Cara mengolah sayur yang 12 maret RW VIII mengetahui tentang
cara mengolah keperawatan selama RT 05 RW benar berdasarkan jenis 2013 cara pengolahan sayur
sayur yang benar 1 kali pertemuan VIII sayurannya yang benar
diharapkan b) Mengetahui manfaat yang 2) Masyarakat
masyarakat RT 05 baik dengan cara mengetahui manfaat
RW 08 mampu: pengolahan sayur yang yang baik cara
a. mampu benar pengolahan sayur yang
mengolah sayur benar
dengan benar
berdasarkan jenis
sayur
b. mengetahui
manfaat yang baik
tentang mengolah
sayur yang benar

5. Kurang Setelah melakukan Warga 1) Berikan penyuluhan tentang: Minggu RT 05 Verbal 4) Cara menggunakan
pemahaman tindakan masyarakat a. Pentingnya memakai KB 10 maret RW VIII KB
keluarga tentang keperawatan selama RT 05 RW b. Memberikan penyuluhan 2013 5) Metode penggunaan
KB 1 kali pertemuan VIII tentang cara pemakaian dan alat kontrasepsi
diharapkan jenis-jenis KB 6) Dampak jika tidak
masyarakat RT 05 c. Menjelaskan akibat bila menggunakan KB
RW 08 mampu: tidak memakai KB
Mengaplikasikan
kegunaan KB
dalam keluarga
44

6. Resiko Setelah melakukan Busui RT 1) Berikan penyuluhan tentang: Minggu RT 05 Verbal 1) Busui mengetahui
terhambatnya tindakan 05 RW a. Pentingnya memberikan 10 maret RW VIII informasi tentang asi
pertumbuhan dan keperawatan selama VIII asi eksklusif pada anak 2013 eksklusif
perkembangan 1 kali pertemuan b. Memberikan penyuluhan 2) Busui mau
bayi b/d kurang diharapkan tentang pentingnya memberikan asi
pengetahuan masyarakat RT 05 memberikan asi eksklusif. eksklusif pada
orang tua tentang RW 08 mampu: anaknya.
pemberiaan Asi a. Mengaplikasika
eksklusif n pemberian asi
ekslusif pada
anak nya
sampai usia 6
bulan
b. Busui mau
memberikan asi
secara rutin
tanpa ditambah
dengan susu
formula

7. Aktivitas terganggu Setelah melakukan Warga Berikan penyuluhan tentang : Selasa, RT 05 Verbal 1) Masyarakat dapat
b/d penyakit yang tindakan masyarakat 1) Penyakit yang dapat 12 maret RW VIII mengetahui tentang
dialami keperawatan selama RT 05 RW mengganggu aktivitas 2013 penyakit yang dapat
1 kali pertemuan VIII 2) Cara mencegah timbulnya mengganggu aktivitas
diharapkan penyakit berulang seperti gastritis seperti gastristis dah
masyarakat RT 05 dan hipertensi. hipertensi.
RW 08 mampu: 2) Masyarakat dapat
Masyarakat mencegah timbulnya
mengerti akan kembali penyakit yang
terganggunya sama.
aktivitas oleh 3) Masyarakat dapat
penyakit menangani penyakit
tersebut
45

8. Resiko terjadi Setelah melakukan Masyarakat Berikan penyuluhan tentang: Selasa, RT 05 Verbal 1) Masyarakat tahu akan
peningkatan tindakan RT 05 RW a. memberikan penyuluhan tentang 12 maret RW VIII pentingnya menjaga
penyakit b/d keperawatan selama VIII pentingnya menjaga kebersihan 2013 kebersihan lingkungan
kurangnya 1 kali pertemuan lingkungan 2) Masyarakat
kepedulian diharapkan b. menjelaskan dampak yang akan mengetahui dampak
masyarakat tentang masyarakat RT 05 terjadi bila kebersihan lingkungan bila kebersihan
kebersihan RW 08 mampu: tidak dijaga. lingkungan tidak di
lingkungan a. masyarakat jaga
peduli akan
lingkungan sekitar
b. masyarakat mau
berpartisipasi untuk
menjaga kebersihan
lingkungan

9. Resiko terjadi diare Setelah melakukan Masyarakat Berikan penyuluhan tentang: Rabu ,13 RT 05 Verbal 1) Masyarakat tahu apa
di RT 05 b/d tindakan RT 05 RW a. Apa pengertian diare maret RW VIII saja pengertian dari
sumber air yang keperawatan selama VIII b. Apa peyebab dari diare 2013 diare
tidak memenuhi 1 kali pertemuan 2) Apa saja peyebab dari
syarat diharapkan diare
masyarakat RT 05
RW 08 mampu:
a. masyarakat
mengerti apa
pengertian dari
diare.
b. Masyarakat
mengerti apa
peyebab dari
diare
46

10. Resiko peningkatan Setelah melakukan Masyarakat Berikan penyuluhan tentang: Rabu ,13 RT 05 Verbal 1) Masyarakat mengerti
penyakit b/d tindakan RT 05 RW a. Pengertian dari lingkungan yang maret RW VIII criteria lingkungan
lingkungan yang keperawatan selama VIII tidak sehat 2013 yang sehat
tidak sehat 1 kali pertemuan b. Membersihkan tempat 2) Masyarakat mengerti
diharapkan penampungan air agar tidak dan mengetahui cara
masyarakat RT 05 menjadi sarang jentik nyamuk membersihkan tempat
RW 08 mampu: penampungan air agar
a. Masyarakat tidak menjadi tempat
mengetahui apa berkembangnya jentik
saja lingkungan nyamuk
yang tidak
sehat
b. Masyarakat
mengerti cara
membersihkan
tempat
penampungan
air di dalam
rumah
47

11. Resiko peningkatan Setelah melakukan Masyarakat Berikan penyuluhan tentang: Kamis, RT 05 Verbal 1) Masyarakat mengerti
penyakit b/d tindakan RT 05 RW a. Bagaimana cara penataan rumah 14 maret RW VIII bagaimana cara
kurangnya keperawatan selama VIII yang sehat 2013 penataan rumah yang
pengetahuan 1 kali pertemuan b. Bagaimana cara menampung sehat.
keluarga tentang diharapkan sampah sementara. 2) Masyarakat mengerti
kebersihan rumah masyarakat RT 05 cara membuang
tangga RW 08 mampu: sampah yang benar
a. Masyarakat
mampu menata
rumahnya
dengan baik dan
sehat.
b. Masyarakat
mampu menjaga
kebersihan
rumah dengan
rapi.
c. Masyarakat
mengetahui cara
manampung
sampah untuk
sementara di
rumahnya
48

3.7 IMPLEMENTASI KEPERAWATAN

No Diagnosa Implementasi Tempat Hari/Tanggal Evaluasi

1. Risiko timbulnya penyakit Memberikan penyuluhan pada warga TK Sabtu, 09 Maret 1. Evaluasi Proses:
menular (DHF, typhoid, masyarakat dan diskusikan bersama Flamboyan 2013 Penyuluhan tentang PHBS dilaksanakan di TK
ISPA dan lain-lain warga masyarkat baru Alqu’ran Pukul 16:30 Wib peserta penyuluhan
berhubungan dengan Tentang: tanda gejala DHF, ISPA dan yang hadir sebanyak 30 orang.
kurangnya pengetahuan diare 2. Evaluasi Hasil:
masyarakat dalam a. Berikan reinfosement terhadap Pelaksanaan penyuluhan berjalan dengan lancar
memelihara lingkungan keberhasilan warga masyarakat dan minat warga dalam penyuluhan ini cukup
yang memenuhi syarat menjelaskan kembali materi yang baik.
kesehatan diberikan.
b. Berikan peyuluhan tentang dampak
pembuangan sampah yang tidak sehat
dan pengelolaan sampah yang benar
c. Diskusikan dengan warga tentang
dampak yang ditimbulkan bila sampah
berserakan
d. Diskusikan cara pengelolaan sampah
yang sehat
e. Lakukan kerjabakti massal bersama
dengan seluruh warga RT 05 R VIII
f. Berikan reinforcement terhadap
kemampuan warga menjelaskan kembali
tentang dampak sampah dan pengelolaan
sampah yang benar.
49

2. Resiko caries gigi anak di Memberikan penyuluhan tentang: TK Senin 11 maret 1. Evaluasi Proses
RT 05 b/d kurangnya 1) Pentingnya menggosok gigi. Flamboyan 2013 Penyuluhan tentang cara mengosok gigi
pengetahuan tentang 2) Cara menggosok gigi yang benar. baru dilaksanakan di TK Flamboyan Baru Pukul
menyikat gigi Akibat dari tidak menggosok gigi 08:00 Wib, Anak bisa menggosok gigi dengan
benar, peserta penyuluhan sebanyak 19 orang
dan 2 guru TK
2. Evaluasi Hasil:
Kegiatan penyuluhan berjalan dengan tertib dan
lancar. Anak-anak TK peserta penyuluhan
cukup antusias dalam mendemontrasikan
kembali cara mengosok gigi.

3. Resiko peningkatan Memberikan penyuluhan tentang: PUSTU Jumat, 15 maret 1. Evaluasi Proses
penyakit atau penurunan 1) Penyakit hipertensi, hipotensi, Flamboyan 2013 Penyuluhan tentang hipertensi, hipotensi,
fungsi organ pada lansia diabetes mellitus, gastritis pada baru diabetes mellitus, dan gastritis dilaksanakan di
lansia PUSTU Flamboyan Baru dan rumah keluarga
2) Bagaimana lansia menjaga binaan Pukul 08:00-13:00 Wib. Peserta
kesehatan lansia penyuluhan yang hadir sebanyak 30 orang.
3) Bagaimana lansia menjaga diet 2. Evaluasi Proses
pada lansia Kegiatan senam lansia dilaksanakan di PUSTU
Mengadakan kegiatan senam lansia Flamboyan Baru pada tanggal 15 Maret 2013
pukul 08:00 Wib. Peserta senam lansia yang
hadir sebanyak 30 orang.
3. Evaluasi Hasil
Kegiatan senam lansia para lansia dengan
antusias mengikutina dan kegiatanber jalan
lancar.
50

4. Kurang informasi Memberikan penyuluhan tentang: TK Selasa 12 maret 1) Masyarakat mengetahui tentang cara
masyarakat tentang cara 1) Cara mengolah sayur yang benar Flamboyan 2013 pengolahan sayur yang benar
mengolah sayur yang berdasarkan jenis sayurannya baru 2) Masyarakat mengetahui manfaat yang baik cara
benar 2) Mengetahui manfaat yang baik pengolahan sayur yang benar
dengan cara pengolahan sayur Penyuluhan tidak dapat dilakukan karena
yang benar masyarakat tidak dapat meluangkan waktu untuk
diberikan penyuluhan.

5. Kurang pemahaman 1. Memberikan peyuluhan tentang dampak TK Minggu, 10 1. Pelaksanaan penyuluhan yang dilakukan
keluarga tentang KB pembuangan sampah yang tidak sehat Flamboyan maret 2013 dilingkungan RT 05 RW VIII Flamboyan baru
dan pengelolaan sampah yang benar. baru palangka raya dengan partisipasi masyarakat
2. Mendiskusikan dengan warga tentang yang cukup baik mengikuti kegiatan ini
dampak yang ditimbulkan bila sampah 2. Masyarakat mengetahui tentang dampak
berserakan. pembuangan sampah dan masyarakat dapat
3. Mendiskusikan cara pengelolaan sampah menerapkan perilaku hidup bersih dan sehat
yang sehat. (PHBS)
Penyuluhan tidak dapat dilakukan karena
masyarakat tidak dapat meluangkan waktu untuk
diberikan penyuluhan.

6. Resiko terhambatnya Memberikan penyuluhan tentang: RT 05 RW Minggu 10 1) Busui mengetahui informasi tentang ASI
pertumbuhan dan 1) Pentingnya memberikan asi eksklusif VIII maret 2013 eksklusif
perkembangan bayi b/d pada anak 2) Busui mau memberikan asi eksklusif pada
kurang pengetahuan 2) Memberikan penyuluhan tentang anaknya.
orang tua tentang pentingnya memberikan asi Penyuluhan tidak dapat dilakukan karena
pemberiaan Asi eksklusif. masyarakat tidak dapat meluangkan waktu untuk
eksklusif diberikan penyuluhan.
51

7. Aktivitas terganggu b/d Memberikan penyuluhan tentang : RT 05 RW Selasa 12 maret 1) Masyarakat dapat mengetahui tentang penyakit
penyakit yang dialami 1) Penyakit yang dapat mengganggu VIII 2013 yang dapat mengganggu aktivitas seperti
aktivitas gastristis dah hipertensi.
2) Cara mencegah timbulnya penyakit 2) Masyarakat dapat mencegah timbulnya kembali
berulang seperti gastritis dan penyakit yang sama.
hipertensi. 3) Masyarakat dapat menangani penyakit
tersebut.
Penyuluhan tidak dapat dilakukan karena
masyarakat tidak dapat meluangkan waktu untuk
diberikan penyuluhan.

8. Resiko terjadi peningkatan Memberikan penyuluhan tentang: RT 05 RW Senin 11 maret 1) Masyarakat tahu akan pentingnya menjaga
penyakit b/d kurangnya 1) memberikan penyuluhan tentang VIII 2013 kebersihan lingkungan
kepedulian masyarakat pentingnya menjaga kebersihan 2) Masyarakat mengetahui dampak bila
tentang kebersihan lingkungan kebersihan lingkungan tidak di jaga
lingkungan 2) menjelaskan dampak yang akan Penyuluhan tidak dapat dilakukan karena
terjadi bila kebersihan lingkungan masyarakat tidak dapat meluangkan waktu untuk
tidak dijaga. diberikan penyuluhan.

9. Resiko terjadi diare di RT Memberikan penyuluhan tentang: RT 05 RW Selasa 12 maret 1) Masyarakat tahu apa saja pengertian dari diare
05 b/d sumber air yang 1) Apa pengertian diare VIII 2013 2) Apa saja penyebab dari diare
tidak memenuhi syarat 2) Apa peyebab dari diare Penyuluhan tidak dapat dilakukan karena
masyarakat tidak dapat meluangkan waktu untuk
diberikan penyuluhan.
52

10. Resiko peningkatan Memberikan penyuluhan tentang RT 05 RW Rabu 13 maret 1) Masyarakat mengerti kriteria lingkungan yang
penyakit b/d lingkungan 1) Pengertian dari lingkungan yang VIII 2013 sehat
yang tidak sehat tidak sehat 2) Masyarakat mengerti dan mengetahui cara
2) Membersihkan tempat penampungan membersihkan tempat penampungan air agar
air agar tidak menjadi sarang jentik tidak menjadi tempat berkembangnya jentik
nyamuk nyamuk
Pukul 16:30 Wib, Memberikan penyuluhan tentang
PHBS pada masyarakat RT 05/RW VIII yang
dihadiri oleh masyarakat sebanyak 30 orang

11. Resiko peningkatan Memberikan penyuluhan tentang: RT 05 RW Kamis 14 maret 1) Mengerti bagaimana cara penataan rumah
penyakit b/d kurangnya 1) Bagaimana cara penataan rumah VIII 2013 yang sehat.
pengetahuan keluarga yang sehat 2) Masyarakat mengerti cara menampung
tentang kebersihan rumah 2) Bagaimana cara menampung sampah sampah sementara
tangga sementara. Pukul 16:30 Wib, Memberikan penyuluhan tentang
PHBS pada masyarakat RT 05/RW VIII yang
dihadiri oleh masyarakat sebanyak 30 orang
BAB 4
PEMBAHASAN

Dampak praktek pelaksanaan Asuhan Keperawatan Komunitas di dapatkan


adanya kesejangan antara teori yang ada dengan kasus nyata yang di teliti, maka
di perlukan adanya identifikasi kesejangan yang ada tersebut sebagai langkah
awal bagi perbaikan kesehatan dimana mendatang.
4.1 Pengkajian
Pengkajian komunitas merupakan suatu proses atau upaya untuk mengenal
masyarakat. Warga masyarakat merupakan mitra dan berkonstribusi terdapat
keseluruhan proses. Tujuan keperawatan dalam mengkaji komunitas adalah
mengidentifikasi berbagai faktor (negatif dam positif) yang mempengaruhi
kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan strategi promosi
kesehatan (Anderson, 2003: 203).
Proses pengkajian ditandai dengan kegiatan sistematis dan mengumpulkan
data dan menganalisa data dan informasi tersebut. Data yang dikumpulkan berupa
data kuantitatif dan kualitatif (Luan, 2007:4).
Menurut Mubarak (2009:7), pada tahap pengkajian ini didapat lima kegiatan
sebagai barikut :
1. Pengumpulan data
Pengumpulan data di masukan untuk memperoleh informasi mengenai
masalah kesehatan kepada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang
harus diambil.
2. Pengolahan data
Setelah diperroleh, kegiatan selanjutnya adalah pengolahan data dengan cara
mengklasifikasikan data, perhitungan persentase, tabulasi data, interpresentasi
data.
3. Analisa data
Analisa data adalah kemampuan untuk mengingatkan data atau
menghubungkan dara dengan kemampuan kognitif yang dimiliki sehingga dapat
diketahui kesejangan atau masalah yang dihadapi masyarakat.

53
54

4.2 Perumusan masalah kesehatan


Kriteria penentuan prioritas kesehatan mesyarakat dan keperawatan
diantaranya adalah perhatian masyarakat, prevalensi kejadian, berat ringannya
hubungan dengan kurangnyan pengetahuan masyarakat dalammemelihara
lingkungan yang memenuhi syarat kesehatan, resiko keadaan tidak sehat pada
masyarakat berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dan
keluarga dalam memenuhi semua kesehatan angguta keluarga, dan resiko
terjadinya peningkatan angka kesakitan pada anak prasekolah dan sekolah
berhubungan dengan kurangnya pengetahuan masyarakat dala mengenal masalah
pada anak prasekolah dan sekolah.
4.3 Pelaksanan
Implementasi adalah fase tindakan dari proses keperawatan terkait dengan
pelaksaan rencana berfokus komunitas. Implementasi berguna untuk mencapai
tujuan objektif, tapi hal yang lebih penting adalah bahwa implementasi
keperawatan berfungsi untuk meningkatkan, memelihara atau memulih kesehatan,
mencegah penyakit dan memfasilitaskan rehabilitasi (Anderson, 2006 : 336)
Menurut mubarak (2009: 20) pelaksanaan merupakan tahap rehabilitasi dari
rencana asuhan keperawatan disusun. Perawat kesehatan masyarakat dalam
implementasi asuhan keperawatan komunitas harus bekerja sama dengan anggota
tim kesehatan lainnya, dalam hal ini melibatkan pihak puskesmas dan anggota
masyarakat. Prinsip umum yang digunakan atau implementasi pada keperawatan
komunitas adalah sebagai berikut:
a. Inovatif
Perawat masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan menyesuaikan diri
dengan perkembangan ilmu keperawatan dan teknologi (IPTEK).
b. Integrasi
Perawat kesehatan masyarakat harus mampu bekerja sama dengan semua
profesi, tim kesehan lainnya. Individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
berdasarkan atas kemitraan.
55

c. Rasional
Perawat kesehatan masyarakat dalam melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional demi tercapainya rencana program
yang telah disusun.
d. Mampu dan mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kempuan dan
kemadirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta kompunen
dibidangnya.
e. Ugem
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kempuan dan
bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan dapat tercapai. Fokus
implementasi asuhan keperawatan komunitas adalah progran kesehatan komunitas
dengan srategi community organazition dan partnership in community (model for
nursing partneship).
Berdasarkan teori diatas tidsak terjadi kesenjangan antara praktek
dilapangan dengan teori. Pelaksanaan yang dilakukan untuk mengatasi masalah
yang ada yaitu dengan memberikan penyuluhan kesehatan pada tanggal 10-11
maret 2013 kepada warga masyrakat dan pada anak taman kanak-kanak yang
memiliki masalah kesehatan dengan cara memberikan penyuluhan,sehingga
diharapkan masyarakat dapat menerapkan apa yang telah disalurkan dalam
kehidupan sehari-hari.
4.4 Evaluasi
Menurut mubarak (2009:21),evaluasi memuat keberhasilan proses dan
keberhasilan tindakan keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan
membandingkan antara proses dengan perencanaan atau rencana proses tersebut.
Sedangkan keberhasilan tindakan dapat dilihat dengan membandingkan antara
tingkat kemandirian masyarakat dengan perilaku kehidupan sehari-hari dan
tingkat kemajuan kesehatan masyrakat dengan tujuan yang telah ditetapkan atau
dirumuskan sebelumnya. Kegiatan yang dilakukan dalam penilaian sebagai
berikut adalah:
a. Membandingkan hasil tindakan yang telah dilaksanakan dengan tujuan yang
telah ditetapkan.
56

b. Menilai efektivitas proses keperawatan dari tahap pengkajian sampai dengan


pelaksanaan.
c. Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan
selanjutnya apabila masalah belum teratasi.
Menurut doenges (2000), evaluasi adalah suatu kegiastan mengkaji
efektivitas perencanan dan mengubah rencana sesuai dengan kebututhan terkini
dari klien. Pada setiap aktivitas perawat melakukan evaluasi proses yang mengacu
kepada rencana asuhan keperawatan yang telah ditetapkan. Secara simultan
perawat juga melakukan evaluasi dampak berdasarkan indikator yang ditetapkan
sesuai sasaran (objek). Evaluasdi terhadap hasil (outcume) dilakukan berdasarkan
kriteria dan indikator sesuai tujuan (goal) yang ingin dicapai. Hasil evaluasi ini
digunakan sebagai dasar untuk melakukan pengkajian lanjutan dan demikian akan
terjadi siklus proses keperawatan yang berkesinambungan.
Sejalan dengan landasan teoritis dalam menjalani kemitraan dengan
komunitas, problem evaluasi yang dijalankan berdasarkan pada prinsip yang
dikemukakan oleh W.K Kellog Foundation(1998). Prinsip tersebut di simpulkan
sebagai berikut:
a. Memperkuat program
Tujuan kita adalah promosi kesehatan dan peningkatan kepercayaan diri
komunitas. Evaluasi membantu pencapaian tujuan ini dengan cara menyediakan
proses yang sistematik dan berkelanjutan dalam mengkaji program, dampaknya
serta hasil program tersebut.
b. Menggunakan pendekatan multipel
Selain pendekatan multidisiplin, metode evaluasi mungkin banyak dan
bermacam-macam.
c. Merancang evaluasi untuk memenuhi isu nyata
Program berbasis dan berfokus komunits yang berakar pada komunitas
nyata dan berdasarkan pengkajian komunitas, harus memiliki rancangan evaluasi
untuk mengukur kriteria mengenai pentingnya program tersebut bagi komunitas.
d. Menciptakan Proses Partisifasi
Apabila anggota komunitas merupakan bagian dari pengkajian, analisa,
perencanaan dan implementasi mereka pun harus menjadi mitra dalam evaluasi.
57

e. Menciptakan Fleksibilitas
Pendekatan evaluasi harus fleksibel dan bersifat preskriptif, jika tidak akan
sulit mendokumentasi munculnaya perubahan yang sering kali meningkat secara
tajam dan komplek.
f. Membangun Kapasitas
Proses evaluasi selain mengukur hasil akhir, harus meningkatkan
ketrampilan, pengetahuan nan perilaku individu yang terlibat didalamnya. Hal ini
serupa dengan konteks profesional dan non profesional
58

BAB 5
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Setelah mempelajari masalah dan hal-hal yang selama pelaksanaan binaan
di Kelurahan langkai RT 05 RW V III Kota Palangka Raya tanggal 4 maret s/d 16
april 2013, maka kami mengambil keimpulan bahwa yang menjadi permasalahan
utama adalah:
5.1.1 Masalah Kesehatan Lingkungan
Di Kelurahan Pahandut RT 05 RW VIII yang perlu di tangani dengan
seksama adalah masalah kesehatan lingkungan terutama dalam pembuangan
sampah (sampah di sembarang tempat). Kemungkinan ini menyangkut faktor
prilaku dan kebiasaan dari masyarakat. Tapi ada juga kemungkinan karena faktor
prilaku dan kebiasaan tersebut, tentunya tidak mudah. Hal ini mermerlukan
beberapa proses dan tahap tahap di sertai dengan pendekatan secara edukatif yang
lebih intensif lagi yang mungkin lamban laun dapat menimbulkan omotifasi dan
inisiatif yang kuat.
5.1.2 Masalah penyakit
Untuk masalah penyakit yang ada di kelurahan RT05 RW VIII mungkin
masi bisa di tangani dengan baik dari pemanfaatan faslitas pelayanan kesehatan
(puskesmas/petugas kesehatan sehingga tidak dipermasalahkan, namun bukan
berati di abaikan.
Dalam pembinaan kesehatan masyarakat di RT 05/RW VIII kelurahan
langkai RT 05 RW VIII Palangka Raya telah dilaksanakan dengan berbagai
kegiatan seperti penyuluhan kesehatan tentang PHBS (Perilaku Hidup Bersih Dan
Sehat), penyuluhan tentang PHBS unuk anak sekolah mencakup mencuci tangan
yang baik serta mengosok gigi yang benar, pemberian informasi tentang
penyuluhan tentang gizi pada balita, dan pemberian informasi tentang cara
penularan berbagai macam penyakit yang disebabkan oleh lingkungan yang
kurang baik.
Seluruh kegiatan pembinaan kesehatan tersebut berjalan dengan lancar dan
tertib karena adanya kerjasama yang baik dan partisipasi aktif dari semua pihak
59

yang terlibat (mahasiswa, intitusi pendidikan, puskesmas, kelurahan dan tokoh


masyarakat) serta kesadaran masyarakat yang tinggi dalam upaya untuk
meningkatkan derajat kesehatan yang optimal.
5.2 Saran
5.2.1 Perangkat Desa
Perangkat desa perlu untuk memberikan imformasi secara kesinambungan
mengenai upaya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat, dampak dari prilaku
kesehatan yang kurang baik pada pertemuan yang diadakan secara rutin. Kader
posyandu lansia dan Kader posyandu Balita aktif untuk melaksanakan program
kegiatan posyandu lansia yang telah ditetapkan.
5.2.2 Puskesmas
Masyarakat RT 05/RW VIII diharapkan berpatisipasi aktif dalam
pelaksanaan program puskesmas dan posyandu khususnya pemeriksaan kesehatan
dan imunisasi pada anak di kordinir oleh masyarakat yang tepilih.
60

DAFTAR PUSTAKA

Smeltzer dan Wilson. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah


Edisi 8 Vol. 2. Jakarta: EGC

Brunner dkk. 2001. Buku Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC

Moerdono, Prof.Dr. 1994. Masalah hipertensi . Jakarta: Bhrata Karya Aksara.

Rahayu Sri Ir dkk, 2000. Nutrisi untuk klien hipertensi . Jakarta: EGC

Stanhope Marcia dan Ruth N, 1997. Keperawatan Komunitas dan kesehatan


rumah ,pengkajian intervensi dan penyuluhan .Jakarta: EGC.

Yasmin Ni Luh Gede, 1993. Proses keperawatan pada klien dengan gangguan
sistim kardiovasculer. Jakarta: EGC.
61

LAPORAN KEGIATAN

Acara : Penyuluhan Mengenai PHBS


Tempat : TK Flamboyan Baru RT 05/RW VIII
Alamat : Flamboyan Baru
Hari/Tanggal : Minggu, 10 maret 2013
Pukul : 16.00 Wib-Selesai
Keterangan :
1. Kegiatan meliputi penyuluhan mengenai PHBS, dihadiri oleh Kades RT 05,
dan warga setempat RT 05/RW VIII Flamboyan Baru Palangka Raya.
2. Mahasiswa PKL kelompok III STIKES EKA HARAP Palangka Raya, hadir
11 orang:
1) Joandan
2) Kurnia Pratama
3) Lasa
4) Manasari
5) Marni Kristi
6) Matius Kaharap
7) Meigasari
8) Mentari waty
9) Mulia
10) Nina
11) Oktorondu Maraduna
PalangkaRaya, 10 Maret 2013
Pembimbing

(Maria Adelheid Ensia, S. Pd)


62

LAPORAN KEGIATAN

Acara : Penyuluhan Mengenai Cara Menyikat Gigi yang Benar


Tempat : TK Flamboyan Baru RT 05/RW VIII
Alamat : Flamboyan Baru
Hari/Tanggal : Senin, 11 maret 2013
Pukul : 08.00 Wib-Selesai
Keterangan :
1. Kegiatan meliputi penyuluhan mengenai Cara Menyikat Gigi yang Benar,
dihadiri oleh Anak TK (taman kanak-kanak) RT 05, dan guru-guru TK RT
05/RW VIII Flamboyan Baru Palangka Raya.
2. Mahasiswa PKL kelompok III STIKES EKA HARAP Palangka Raya, hadir
11 orang:
1) Joandan
2) Kurnia Pratama
3) Lasa
4) Manasari
5) Marni Kristi
6) Matius Kaharap
7) Meigasari
8) Mentari waty
9) Mulia
10) Nina
11) Oktorondu Maraduna
PalangkaRaya, 10 Maret 2013
Pembimbing

(Maria Adelheid Ensia, S. Pd)


63

LAPORAN KEGIATAN

Acara : Senam Lansia


Tempat : Pustu Flamboyan Baru RT 05/RW VIII
Alamat : Flamboyan Baru
Hari/Tanggal : Sabtu, 16 maret 2013
Pukul : 08.00 Wib-Selesai
Keterangan :
1. Kegiatan meliputi penyuluhan Senam Lansia, yang dihadiri oleh Lansia
Flamboyan Baru Palangka Raya.
2. Mahasiswa PKL kelompok III STIKES EKA HARAP Palangka Raya, hadir
11 orang:
1) Joandan
2) Kurnia Pratama
3) Lasa
4) Manasari
5) Marni Kristi
6) Matius Kaharap
7) Meigasari
8) Mentari waty
9) Mulia
10) Nina
11) Oktorondu Maraduna
PalangkaRaya, 16 Maret 2013
Pembimbing

(Maria Adelheid Ensia, S. Pd)


64

LAMPIRAN SATUAN ACARA PENYULUHAN


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

Hari/Tanggal : Jumat, 15 Maret 2013


Waktu : Pukul 08.00 WIB-08.40 WIB
Pokok Bahasan : Hipertensi
Sub Pokok Bahasan : Menjelaskan Mengenai Hipertensi
Sasaran : Keluarga
Penyuluh : Joandan, Matius Kaharap, Lasa, Nina, Oktorunu
Maraduna, Manasari
Tempat : Rumah Keluarga
I. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah mendapatkan penyuluhan, sasaran mampu memahami dan
mengaplikasikan materi penyuluhan dalam kehidupan sehari-hari.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)


Setelah dilakukan penyuluhan tentang hipertensi, di harapkan keluarga
mengetahui:
1. Memahami pengertian hipertensi.
2. Mengenali tanda dan gejala hipertensi.
3. Memahami faktor penyebab hipertensi.
4. Mengetahui komplikasi dari hipertensi.
5. Mengetahui cara pengobatan hipertensi.
6. Mengetahui cara pencegahan terhadap hipertensi.

III. Garis-garis Besar Materi


1. Memahami pengertian hipertensi.
2. Mengenali tanda dan gejala hipertensi.
3. Memahami faktor penyebab hipertensi.
4. Mengetahui komplikasi dari hipertensi.
5. Mengetahui cara pengobatan hipertensi.
6. Mengetahui cara pencegahan terhadap hipertensi.
65

IV. Metode
1. Ceramah
2. Tanya Jawab
3. Demonstrasi
V. Media dan Alat Peraga
1. Leaflet
66

V. PROSES KEGIATAN PENYULUHAN


No KEGIATAN Respon Keluarga Waktu
1.
 Membalas
Pendahuluan:
salam
 Memberi salam pembuka dan 5 Menit
 Mendengarka
perkenalan diri
n
 Menjelaskan tujuan
 Memberi
 Kontrak waktu
respon

2. Pelaksanaan:
1. Penyampaian materi
 Pengertian hipertensi
 Tanda dan gejala hipertensi
 Penyebab hipertensi
 Pengobatan hipertensi
 Pencegahan hipertensi Mendengarkan
 Makanan yang dihindari dengan penuh 25 menit
 Makanan yang dianjurkan perhatian

 Pengobatan tradisional untuk


hipertensi
Memberikan kesempatan
keluarga untuk bertanya
mengenai materi yang
disampaikan
3. Evaluasi:
- Menanyakan kembali hal-hal yang
sudah dijelaskan mengenai
Hipertensi 5 Menit
- Memberikan kesempatan keluarga
meredemontrasikan pembuatan obat
tradisional
67

Penutup :
 Tanya jawab
 Menyimpulkan hasil 5 menit
penyuluhan
 Memberikan salam penutup

VI. Evaluasi
1. Mengajukan pertanyaan lisan.
 Tes awal.
 Apakah ibu mengetahui apa yang dimaksud dengan hipertensi?
 Apa saja akibat dari hipertensi?
 Bagaimana cara mencegah dan menjaga kesehatan pada hipertensi?
 Tes akhir
 Apa yang disebut dengan hipertensi?
 Sebutkan apa saja akibat dari hipertensi?
 Sebutkan bagaimana cara mencegah dan menjaga kesehatan pada
hipertensi?
2. Observasi.
 Respon/tingkah laku keluarga saat diberi pertanyaan: apakah diam atau
menjawab (benar atau kurang tepat).
 Keluarga antusias atau tidak.
 Keluarga mengajukan pertanyaan atau tidak.
68

VIII.Materi penyuluhan “Hipertensi”


A. Definisi
Hipertensi adalah tekanan darah tinggi yang bersifat abnormal dan diukur
paling tidak pada tiga kesempatan yang berbeda. Tekanan darah normal bervariasi
sesuai usia, sehingga setiap diagnosis hipertensi harus bersifat spesifik usia.
Namun, secara umum seseorang dianggap mengalami hipertensi apabila tekanan
darahnya lebih tinggi dari pada 160mmHg sistolik atau 90mmHg diastolik.
(Elizabeth J.Corwin, 2000).
B. Penyebab
Penyebab hipertensi terdiri dari factor genetic (keturunan), bertambahnya
usia dan lingkungan. Paling sedikit ada 3 faktor lingkungan yang dapat
menyebabkan hipertensi, yakni makan garam (natrium) berlebihan, stress psikis,
dan obesitas.
Hipertensi sekunder, dapat disebabkan oleh penyakit ginjal, Penyakit endokrin
(hipertensi endokrin), obat, dan alkohol, serta kehamilan.
Penyebab hipertensi antara lain adalah:
 Stres,
 Usia,
 Merokok,
 Obesitas (kegemukan),
 Alkohol,
 Faktor keturunan,
 Faktor lingkungan (gaduh/bising)
C. Jenis-jenis hipertensi
Jenis-jenis hipertensi adalah:
1. Hipertensi ringan: Jika tekanan darah sistolik antara 140-159 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 90-95 mmHg
2. Hipertensi sedang: Jika tekanan darah sistolik antara 160-179 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 100-109 mmHg
3. Hipertensi berat: Jika tekanan darah sistolik antara 180-209 mmHg dan atau
tekanan diastolik antara 110-120 mmHg
D. Tanda dan gejala
69

Tanda dan gejala yang biasanya terjadi:


 Pusing
 Rasa berat di tengkuk
 Mudah marah
 Telinga berdenging
 Sukar tidur
 Sesak nafas
 Mudah lelah
 Mata berkunang-kunang
Jika hipertensinya berat atau menahun dan tidak diobati, bisa timbul gejala
berikut:
 Sakit kepala
 Kelelahan
 Mual
 Muntah
 Sesak nafas
 Gelisah
 Pandangan menjadi kabur yang terjadi karena adanya kerusakan pada
otak, mata, jantung dan ginjal.
E. Komplikasi
Komplikasi hipertensi antara lain:
 Penyakit jantung (gagal jantung)
 Penyakit ginjal (gagal ginjal)
 Penyakit otak (stroke)
F. Pengobatan
Pengobatan hipertensi untuk mencegah terjadinya komplikasi lebih lanjut:
 Pengobatan farmakologis yaitu dengan menggunakan obat-obatan atas
ijin dokter
 Pengobatan non farmakologis yaitu dengan:
1. Mengurangi asupan garam dan lemak
2. Mengurangi atau menghilangkan kebiasaan minum alkohol
70

3. Berhenti merokok bagi yang merokok


4. Menurunkan berta badan bagi yang kegemukan
5. Olah raga teratur seperti joging, jalan cepat, bersepeda, berenang
6. Menghindari ketegangan
7. Istirahat cukup
8. Hidup tenang
 Pencegahan agar tidak terjadi komplikasi dari hipertensi
1. Kontrol teratur
2. Minum obat teratur
3. Diit rendah garam dan lemak
G. Makanan yang dianjurkan untuk penderita hipertensi antara lain:
1. Sayur-sayuran hijau kecuali daun singkong, daun melinjo dan melinjonya
2. Buah-buahan kecuali buah durian
3. Ikan laut tidak asin terutama ikan laut air dalam seperti kakap dan tuna
4. Telur boleh dikonsumsi maksimal 2 butir dalam 1 minggu dan diutamakan
putih telurnya saja
5. Daging ayam (kecuali kulit, jerohan dan otak karena banyak mengandung
lemak)
H. Makanan yang perlu dihindari
1. Makanan yang di awetkan seperti makanan kaleng, mie instant, minuman
kaleng
2. Daging merah segar seperti hati ayam, sosis sapi, daging kambing
3. Makanan berlemak dan bersantan tinggi serta makanan yang terlalu asin
Pengobatan tradisional
I. Pengobatan tradisional yang dapat dibuat dirumah antara lain dengan
mengkonsumsi secara teratur jus:
1. Buah mentimun
2. Buah belimbing
3. Daun seledri
Sedangkan cara membuat obat tradisional seperti jus mentimun adalah:
1. ½ kg buah mentimun dicuci bersih
2. Dikupas kulitnya kemudian diparut
71

3. Saring airnya menggunakan penyaring/kain bersih


4. Diminum setiap hari ± 1 kg untuk 2 kali minum pagi dan sore hari
72

SATUAN ACARA PENYULUHAN


“Perawatan Luka pada klien dengan diabetus melitus”

Masalah : Kurangnya informasi mengenai perawatan luka pada klien


dengan diabetus militus
Pokok Bahasan : Penyakit Diabetes Melitus
Sub Pokok Bahasan : Perawatan Luka pada penderita Diabetes Melitus

Nama Penyuluh : Mulia

A. Tujuan Umum
keluarga Ny. J Memahami cara perawatan luka pada klien dengan diabetes
mellitus.

B. Tujuan Khusus
Setelah diberikan penjelasan selama 40 menit diharapkan sasaran dapat:
1. Menyebutkan pengertian perawatan luka dengan benar tanpa melihat
catatan/leaflet
2. Menyebutkan tanda dan gejala infeksi pada luka dengan benar tanpa melihat
catatan/leaflet.
3. Menyebutkan penyebab infeksi dengan benar tanpa melihat catatan/ leaflet
4. Menyebutkan cara-cara perawatan luka dengan benar.

C. Sasaran

Keluarga Ny. J

D. Waktu : 40 Menit
Tanggal : 15 Maret 2013
Tempat : Rumah Keluarga

E. Metode

1. Ceramah

2. Tanya jawab

F. Skenario Pembelajaran

Lampiran 1

G. Media

1. LeafleT

H. Lampiran 1
73

Skenario Pembelajaran

No Tahapan Kegiatan Perawat Kegiatan sasaran Waktu

1 Persiapan 1. Media, tempat, 5 menit


Mempersiapkan waktu
materi, media,

2. Kontrak waktu

2 Pembukaan 1. Memberi salam


1. Menjawab salam 5 menit

2. Perkenalan 2. Mengerti nama


perawat
3. Menjelaskan
pokok bahasan 3. Dapat memahami
pokok pembahasan
4. Menjelaskan
tujuan 4. Mengetahui tujuan
dari penyuluhan
5. Apersepsi
5. Mengetahui sedikit
materi

3 Isi 1. Penyuluh 1. Keluarga Ny. J 10 menit


menyampaikan memperhatikan
materi materi yang
disampaikan 10 menit
2.
2. antusias dalam
perawatan luka

4 Penutup 1. Evaluasi 1. Mampu menjawab 10 menit


2. Tanya jawab pertanyaan

3. Menyimpulkan2. Mampu
hasil mengulang apa yang
sudah disampaikan
penyuluhan
4. Memberikan 3. Menjawab salam

salam penutup
74

I. Evaluasi
1. Sebutkan pengertian perawatan luka?
2. Sebutkan penyebab infeksi (minimal 3 dari 5)?
3. Sebutkan tanda dan gejala infeksi (minimal 5 dari 7)?
4. Sebutkan cara-cara perawatan luka?
J. Observasi

 Respon/tingkah laku keluarga saat diberi pertanyaan: apakah diam atau


menjawab (benar atau kurang tepat).
 Keluarga antusias atau tidak.
 Keluarga mengajukan pertanyaan atau tidak.
75

LAMPIRAN MATERI

I. Pengertian Perawatan Luka


Perawatan luka adalah suatu teknik dalam membersihkan luka yang
diakibatkkan oleh penyakit diabetes mellitus (kencing manis) dengan tujuan untuk
mencegah infeksi luka, melancarkan peredaran darah sekitar dan mempercepat
proses penyembuhan luka.

II. Penyebab Infeksi


1. Adanya benda asing atau jaringan yang sudah mati didalam luka
2. Luka terbuka dan kotor
3. Gizi Buruk
4. Daya tahan tubuh yang lemah
5. Mobilisasi terbatas atau kurang gerak

III. Tanda dan Gejala Infeksi


1. Terjadi bengkak disekitar luka
2. Panas badan yang meningkat
3. Kemerahan disekitar luka
4. Nyeri
5. Perubahan fungsi organ
6. Cairan yang berupa nanah pada luka
7. Luka berbau tidak sedap

IV. Cara-Cara Perawatan Luka Di Rumah


1. Persiapan alat
a. Kapas
b. Kassa seteril
c. Cairan infus NaCl 0,9 % atau air matang yang masih hangat
d. Minyak kayu putih
e. Plester
f. Gunting
g. Kantong plastik
76

2. Langkah-Langkah
a. Atur posisi senyaman mungkin
b. Siapkan alat yang diperlukan dan dekatkan kepada pasien
c. Keluarga yang akan melakukan ganti balutan sebelumnya mencuci tangan
terlebih dahulu dengan sabun
d. Buka plester/perban (dengan menggunakan Minyak kayu putih)
e. Balutan lama dibuka dan dibuang ke kantong plastic
f. Bersihkan luka:
a) Cuci luka terlebih dahulu dengan kapas yang dibasahi NaCl 0,9% atau
kapas lembab yang telah dibasahi air matang yang masih hangat
b) Keringkan luka dengan kassa kering steril
c) Untuk luka yang masih basah, kompres luka dengan kassa yang telah
dibasahi NaCl 0,9%
d) Tutup luka yang telah dikompres kassa NaCl 0,9% dengan kassa kering
e) Plester balutan tersebut agar tidak mudah lepas atau perban menggunakan
perban gulung
3. Bereskan peralatan
4. Cuci tangan
Perawatan DM dirumah saat ini sangat dianjurkan karena pengobatan dan
perawatan DM membutuhkan waktu yang lama.
Pencucian bertujuan untuk membuang jaringan nekrosis, cairan luka yang
bersih, sisa balutan yang digunakan dan sisa metabolic tubuh pada cairan luka.
Mencuci dapat meningkatkan, memperbaiki, dan mempercepat proses
penyembuhan luka dan menghindari kemungkinan terjadinya infeksi. Pencucian
luka merupakan aspek yang paling penting mendasar dalam manajemen luka.
Merupakan basis untuk proses penyembuhan luka yang baik, karena luka akan
sembuh dengan baik jika luka dalam kondisi bersih.
V. Diet
Syarat diet DM hendaknya dapat:

1. Memperbaiki kesehatan umum penderita


2. Mengarahkan pada berat badan normal
3. Menormalkan pertumbuhan DM anak dan DM dewasa muda
77

4. Mempertahankan kadar KGD normal


5. Menekan dan menunda timbulnya penyakit angiopati diabetik
6. Memberikan modifikasi diit sesuai dengan keadaan penderita.
7. Menarik dan mudah diberikan

VI. Latihan
Beberapa kegunaan latihan teratur setiap hari bagi penderita DM, adalah:

1. Meningkatkan kepekaan insulin (glukosa uptake), apabila dikerjakan setiap


1 ½ jam sesudah makan, berarti pula mengurangi insulin resisten pada
penderita dengan kegemukan atau menambah jumlah reseptor insulin dan
meningkatkan sensitivitas insulin dengan reseptornya.
2. Mencegah kegemukan apabila ditambah latihan pagi dan sore
3. Memperbaiki aliran perifer dan menambah supply oksigen
4. Meningkatkan kadar kolesterol-high density lipoprotein
5. Kadar glukosa otot dan hati menjadi berkurang, maka latihan akan
dirangsang pembentukan glikogen baru
6. Menurunkan kolesterol (total) dan trigliserida dalam darah karena
pembakaran asam lemak menjadi lebih baik

Kontrol Gula Darah

Kadar glukosa darah tidak terkontrol ( GDP > 100 mg/dl dan GD2JPP > 144
mg/dl) akan mengakibatkan komplikasi kronik jangka panjang, baik
makrovaskuler maupun mikrovaskuler salah satunya yaitu ulkus diabetika.
Sehingga penting dalam kepatuhan pasien dengan DM terhadap diet.

Kontrol Tekanan Darah

Pada penderita Diabetes mellitus karena adanya viskositas darah yang tinggi akan
berakibat menurunnya aliran darah sehingga terjadi defesiensi vaskuler sehingga
klien dengan diabetes perlu melakukan pemeriksaan tekanan darah secara rutin.

Cara Perawatan Pasien DM di Rumah adalah dengan jalan:


78

1. minum obat secara teratur sesuai program


2. Diet yang tepat
3. Olahraga yang teratur
4. Kontrol GD teratur
5. Pencegahan komplikasi

Proporsi diet/makanan harian yang benar bagi penderita DM :

Berdasarkan anjuran dari PERKENI ( perkumpulan Endokrinologi Indonesia )


diet harian penderita DM disusun sebagai berikut:

a. Karbohidrat : 60-70 %
b. Protein : 10-15%
c. Lemak : 20-25%

Jenis Makanan yang Harus diKonsumsi yang dikonsumsi oleh penderita DM


diklasifikasikan sebagai berikut :

a. Jenis Makanan yang TIDAK BOLEH dikonsumsi:

1. Manisan Buah
2. Gula pasir
3. Susu Kental Manis
4. Madu
5. Abon
6. Kecap
7. Sirup
8. Es Krim

b. Jenis makanan Yang BOLEH DIMAKAN TETAPI HARUS DIBATASI ;

1. Nasi
2. Singkong
3. Roti
4. Telur
79

5. Tempe
6. Tahu
7. Kacang Hijau
8. Kacang Tanah
9. Ikan

c. Jenis Makanan YANG DIANJURKAN UNTUK DIMAKAN :

1. Kol

2. Tomat

3. Kangkung

4. Oyong

5. Bayam

6. Kacang Panjang

7. Pepaya

8. Jeruk

9. Pisang

10. Labu Siam

Komplikasi:

Komplikasi yang dapat terjadi bila penderita DM tidak dirawat dengan baik
sehingga gula darah selalu tinggi adalah:

1. Ginjal : Gagal Ginjal, Infeksi

2. Jantung : Hipertensi,Gagal Jantung

3. Mata : Glaukoma,Katarak,Retinopati

4. Syaraf : Neuropati,mati rasa


80

5. Kulit : Luka lama,gangren

6. Hipoglikemi

7. Ketoasidosis

Untuk mencegah komplikasi sebaiknya yang dilakukan adalah :

1. Diet dengan benar

2. Minum obat teratur

3. Kontrol gula darah teratur

4. Olahraga ( jalan kaki, senam, sepeda santai, dsb)

5. Mencegah kulit terluka : pakai alas kaki,lingkungan rumah tidak licin,tangga


(undak-undakan tidak tinggi)

6. Cegah Kegemukan

Cara mencegah atau menghindari agar tidak terjadi luka pada kaki pada penderita
DM

1. Hindari terlalu sering merendam kaki


2. Hindari penggunaan botol panas/penghangat kaki dari listrik
3. Hindari penggunaan pisau/silet untuk memotong kuku atau
menghilangkan kalus
4. hindari kaos kaki/sepatu yang terlalu sempit
5. Hindari Rokok

Mengapa pengidap DM beresiko terhadap Ulkus Diabetik

1. Sirkulasi darah kaki kurang baik


2. Indera rasa kedua kaki berkurang sehingga kaki mudah terluka
3. Daya Tahan tubuh terhadap infeksi menurun

Tindakan yang bisa dilakukan bila kaki terluka:


81

1. Bila luka kecil : bersihkan dengan antiseptik, tutup luka dengan kasa steril
dan bila dalam waktu dua hari tidak sembuh segera periksa ke dokter
2. Bila luka cukup besar/kaki mengalami kelainan segera pergi ke dokter.

Perawatan kaki Diabetik :

1. Saat mandi bersihkan dengan sabun, bila perlu gunakan batu apung/sikat
halus
2. Keringkan dengan handuk terutama sela-sela jari
3. Periksa kaki kemungkinan adanya perubahan warna (pucat,kemerahan),
bentuk (pecah-pecah, lepuh, kalus,luka), Suhu (dingin, lebih panas)
4. Bila kaki kering,olesi dengan lotion
5. Potong kuku/kikir tiap 2 hari,jangan terlalu pendek. Bila kuku terlalu keras
kaki direndam dahulu dalam air hangat (37,5’C) selama 5 menit.
6. Gunakan kaos kaki yang terbuat dari katun/wol
7. Pakailah alas kaki, periksa alas kaki sebelum dipakai, mungkin ada sesuatu
didalamnya. Lepas alas kaki setiap 4-6 jam dan gerakkan pergelangan kaki
dan jari-jari kaki agar sirkulasi darah lancar
8. Lakukan senam kaki
9. Jangan biarkan luka sekecil apapun

Cara Memilih Sepatu yang baik bagi penderita DM:

1. Ukuran: Jangan terlalu sempit/longgar kurang lebih ½ inchi lebih panjang


dari kaki
2. Bentuk: Ujung sepatu jangan runcing,tinggi tumit < 2 inchi
3. Bahan sepatu terbuat dari bahan yang lembut
82

Nama Mahasiswa : Mentari waty


Judul Pendidikan Kesehatan : Asma
Sasaran :
Waktu : 30 menit
Hari/Tanggal : 15 Maret 2013
Tempat : Rumah Warga

I. TUJUAN
a. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan
klien mengerti tentang Asma
b.Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 1 x 30 menit diharapkan
klien dan keluarga klien mampu mengetahui:
a) Pengertian Asma.
b) Gejala Asma.
c) Pencegahan Sesakk Nafas.

II. MATERI
1. pengertian Asma
2. Gejala Asma
3. Pencegahan Sesak Nafas

III. METODE
1. Ceramah
2. Tanya jawab

IV. MEDIA
1. Lembar balik
83

V. STRATEGI PELAKSANAAN

WAKTU TAHAP RESPON


5 menit Orientasi 1. Menjawab salam
1.Memberi salam, 2. Mengerti dan memahami
memperkenalkan diri, maksud dan tujuan
Mengingatkan kontrak waktu 3. Siap untuk dilakukan
2. Menjelaskan maksud dan penkes
tujuan
3. Menanyakan kesiapan

20 menit Kerja
1. 1. Menjelaskan pengertian Asma 1. Mengetahui tentang
2. 2. Menjelaskan gejala Asma pengertian Asma
3. 3. Menjelaskan cara pencegahan 2. Mengetahui gejala Asma
sesak nafas 3. Mengetahui cara
pencegahan Asma
5 menit Penutup 1. Mengerti tentang
1. Melakukan evaluasi penjelasan yang sudah
Menanyakan kembali apakah diberikan penyuluh
klien mengerti dengan penjelasan 2. Klien merasa senang
yang sudah diberikan 3. Menjawab salam
1.
84

VI. KRITERIA EVALUASI


1) Klien dapat mengerti tentang pengertian Asma
2) Klien mengetahui gejala Asma
3) Klien dapat tahu cara pencegahan pada sesak nafas
85

SATUAN ACARA PENYULUHAN GASTRITIS

Pokok Bahasan : Gastritis

Sub pokok Bahasan :

1. Pengertian gastritis

2. Tanda dan gejala gastritis

3. Penyebab gastritis

4. Dampak gastritis

5. Pencegahan gastritis

6. Penanganan gastritis

Penyuluh : Marni Kristi, Meigasari

Waktu : 25 menit

Tempat : warga binaan

A. Tujuan Umum

Setelah mendapatkan penyuluhan selama 25 menit sasaran mampu memahami


tentang penyakit gastritis.

B. Tujuan Khusus

Setelah diberikan penjelasan selama 25 menit diharapkan sasaran mampu:

1. Menjelaskan pengertian gastritis


2. Menjelaskan tanda dan gejala gastritis
3. Menjelaskan penyebab gastritis
4. Menjelaskan dampak gastritis
5. Menjelaskan pencegahan gastritis
6. Menjelaskan penanganan gastritis

C. Materi

1. Pengertian gastritis

2. Tanda dan gejala gastritis

3. Penyebab gastritis
86

4. Dampak gastritis

5. Pencegahan gastritis

6. Penanganan gastritis

D. Kegiatan Penyuluhan

WAKTU KEGIATAN PENYULUH KEGIATAN


PESERTA
1. 5 menit Pembukaan :
o Membuka kegiatan dengan Menjawab salam
mengucapkan salam.
o Memperkenalkan diri Mendengarkan
o Menjelaskan tujuan dari Memperhatikan
penyuluhan
o Menyebutkan materi yang akan Memperhatikan
diberikan
2. 10 menit Pelaksanaan :
o Menjelaskan tentang: Memperhatikan
 Pengertian penyakit penjelasan
Gastritis
Tanda dan gejala
gastritis
tt Penyebab Gastritis
 Dampak Gastritis
Pencegahan Gastritis
 Penanganan Gastritis
Memperhatikan dan
o Memberi kesempatan kepada memberikan
peserta untuk bertanya pertanyaan
3. 5 menit Evaluasi :
 Menanyakan kepada Menjawab
peserta tentang materi pertanyaan
yang telah diberikan, dan
reinforcement kepada
peserta yang dapat
menjawab pertanyaan.

4. 5 menit Terminasi :
o Mengucapkan terimakasih atas Mendengarkan
peran serta peserta.
o Mengucapkan salam penutup Menjawab salam
87

E. Metode

Ceramah dan tanya jawab

F. Media

Leaflet

G. Evaluasi

Hasil diharapkan sesuai tujuan yaitu keluarga mampu :

1. Menjelaskan pengertian gastritis


2. Menjelaskan tanda dan gejala gastritis
3. Menjelaskan penyebab gastritis
4. Menjelaskan dampak gastritis
5. Menjelaskan pencegahan gastritis
6. Menjelaskan penanganan gastritis

H. Sumber

Smeltzer dan Wilson. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah


Edisi 8 Vol. 2. Jakarta: EGC
88

MATERI PENYULUHAN GASTRITIS

A. Pengertian

Gastritis adalah suatu peradangan yang menyerang lapisan mukosa lambung,


dapat bersifat akut juga dapat bersifat kronis.

B. Tanda dan gejala


1. Nyeri pada ulu hati
2. Biasanya disertai kram pada perut
3. Lesu, mual dan muntah
4. Rasa penuh pada perut walaupun belum makan
5. Nafsu makan cenderung turun
C. Penyebab
1. Pola makan yang salah atau tidak teratur
2. Merokok, minum-minuman beralkohol dan minuman yang mengandung
cafein
3. Kebanyakan minum obat-obatan yang merangsang pengeluaran asam
lambung (misal: antalgin, aspirin, dexametason).
D. Dampak dari gastritis
1. Peradangan saluran cerna yang menyebabkan muntah dan berak darah
2. Luka pada lambung
3. Dapat menyebabkan Ca lambung ( kanker lambung)
E. Pencegahan gastritis
1. Mengatur pola makan dengan baik atau teratur
2. Makan – makanan yang bersih, sehat dan bergizi
3. Hindari makanan yang merangsang kerja lambung ( misal, makan pedas,
asam dan kopi)
4. Mengatur diet sesuai dengan kebutuhan nutrisi.
F. Penanganan gastritis
1. Makanlah 3 kali makanan seimbang dalam sehari
2. Makan snack diantara waktu makan
3. Hindari makan-makanan yang memperberat nyeri perut.
89

SATUAN ACARA PENYULUHAN

(SAP)

HARI / TANGGAL : Jumat, 15 Maret 2013

WAKTU : 08.00 WIB-selesai

POKOK BAHASAN : Hipotensi

SASARAN : Ny. S beserta anggota keluarga.

TEMPAT : Rumah keluarga Ny. S

PENYULUH : Kurnia Pratama

NIM : 2010. 11. B. 0024

I. Tujuan Instruksional Umum (TUM)


Setelah dilakukan tindakan keperawatan, Ny. S dan keluarga dapat
memahami tentang hipotensi dan tekanan darah dalam batas normal.

II. Tujuan Instruksional Khusus (TUK)


Setelah mendapatkan pendidikan kesehatan selama 25 menit Ny. S dan
anggota keluarga mampu :

a. Mengenal masalah, meliputi :


1. Ny. S dan Keluarga mampu menyebutkan pengertian Hipotensi.
2. Ny. S dan Keluarga mampu menyebutkan penyebab Hipotensi.
3. Ny. S dan Keluarga mampu menyebutkan tanda dan gejala Hipotensi.
b. Mampu melakukan pencegahan untuk mengurangi resiko Hipotensi
c. Mampu memutuskan masalah kesehatan :
1. Ny. S dan Keluarga mampu mengambil keputusan yang tepat tentang
masalah yang ditimbulkan akibat komplikasi lanjut Hipotensi.
d. Mampu merawat anggota keluarga yang sakit :
90

1. Mampu melaksanakan perawatan yang tepat terhadap anggota keluarga


yang mengalami Hipotensi.
III. Garis-garis Besar Materi
a. Pengertian Hipotensi (tekanan darah rendah)
b. Penyebab Hipotensi (tekanan darah rendah)
c. Tanda dan gejala Hipotensi (tekanan darah rendah)
d. Pencegahan Hipotensi (tekanan darah rendah)
e. Komplikasi Hipotensi (tekanan darah rendah)
IV. Metode Penyuluhan
a. Ceramah.
b. Diskusi dan tanya jawab.
V. Media Penyuluhan
a. Materi tentang Hipotensi.
b. Leaflet / Brosur.
VI. Proses Kegiatan Penyuluhan
No. Kegiatan Respon klien Waktu

1. Pendahuluan :

a. Menyampaikan salam. a. Membalas 5 menit


b. Menjelaskan tujuan. salam.
c. Kontrak waktu. b. Mendengarkan.
c. Memberi
respon.
2. Penjelasan Materi :

a. Pengertian Hipotensi Mendengarkan dan 10 menit


(tekanan darah rendah). memperhatikan.
b. Penyebab Hipotensi
(tekanan darah rendah).
c. Tanda dan gejala Hipotensi
(tekanan darah rendah).
d. Pencegahan Hipotensi
91

(tekanan darah rendah).


e. Komplikasi Hipotensi
(tekanan darah rendah).
3. Penutup : a. Menanyakan hal
yang belum jelas.
a. Tanya jawab 10 menit
b. Secara bersama-
b. Menyimpulkan hasil
sama
penyuluhan
menyimpulkan.
c. Memberi salam
c. Membalas salam.

VII. Evaluasi
Secara : Lisan dan Observasi
92

LAMPIRAN MATERI PENYULUHAN

HIPOTENSI

A. Pengertian Hipotensi (tekanan darah rendah)


Suatu keadaan dimana tekanan darah lebih rendah dari 90/50 mmHg atau
tekanan darah cukup rendah sehingga menyebabkan gejala seperti pusing dan
pingsan.

B. Penyebab Hipotensi (tekanan darah rendah)


a. Dehidrasi (kekurangan cairan) seperti mual, muntah dan diare
b. Perdarahan
c. Peradangan (pankreatitis)
d. Anemia
C. Tanda dan gejala Hipotensi (tekanan darah rendah)
a. Pusing/kepala terasa melayang
b. Mata berkunang-kunang
c. Kulit dingin,pucat dan lembab
d. Kurang atau sulit konsentrasi
e. Sering menguap
D. Pencegahan Hipotensi (tekanan darah rendah)
a. Minum lebih banyak air, kurangi alkohol
b. Ikuti pola makan yang sehat
c. Bergerak perlahan ketika mengubah posisi tubuh
d. Makan sedikit, hindari makan yang berkarbohidrat tinggi (kentang, nasi,
roti dll)
e. Minum air putih 8-10 gelas per hari
f. Olahraga ringan yang teratur seperti jalan kaki selama 30 menit,minimal 3
kali seminggu.
E. Komplikasi Hipotensi (tekanan darah rendah)
a. Syok hypovolemik (diare berat, keringat berlebih).
b. Syok kardiogenik (gagal jantung).
c. Syok neurogenik ( cedera benturan hebat).
93

REFERENSI

Smeltzer dan Wilson. (2002). Buku Ajar Keperawatan Medical Bedah


Edisi 8 Vol. 2. Jakarta: EGC

Brunner dkk. 2001. Buku Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8. Jakarta: EGC

Moerdono, Prof.Dr. 1994. Masalah hipertensi . Jakarta: Bhrata Karya Aksara.

Rahayu Sri Ir dkk, 2000. Nutrisi untuk klien hipertensi . Jakarta: EGC

Stanhope Marcia dan Ruth N, 1997. Keperawatan Komunitas dan kesehatan


rumah ,pengkajian intervensi dan penyuluhan .Jakarta: EGC.

Yasmin Ni Luh Gede, 1993. Proses keperawatan pada klien dengan gangguan
sistim kardiovasculer. Jakarta: EGC.
94
95

 Buah
Mentimun SEMOGA KESEHATAN
 Buah
Belimbing
 Daun ANDA TETAP
Seledri
PENGOBATAN TRADISIONAL TERJAGA
1. ½ kg buah mentimun dicuci bersih


2. Dikupas kulitnya kemudian diparut
3. Saring airnya menggunakan penyaring/kain
bersih
96

FOTO-FOTO KEGIATAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN DI FLAMBOYAN BARU RT 05/RW VIII

KELURAHAN LANGKAI KECAMATAN PAHANDUT KOTA PALANGKA RAYA 2013


97
98
99
100
101
102

Anda mungkin juga menyukai