LEMBAR PENGESAHAN
Telah diperiksa dan disahkan oleh Pembimbing SAP terapi bermain anak
(Ilya Krisnana,“Permainan
S.Kep.,Ns.,Menempel
M.Kep.) Potongan Kertas
(Sri Astutik,
WarnaS.Kep.,Ns)
Warni pada Sebuah Gambar” di
NIP. 198109282012122002
ruang Bona 2 RSUD Dr. SoetomoNIP.197010231994032003
Surabaya. Disusun oleh:
1. Nopen Trijatmiko, S.Kep. (131913143101)
2. Adilla
Kepala Kusuma Dewi, S.Kep.
Ruangan (131913143102)
Ruang Bona3.2 RSUD
DewitaDr.
Pramesti S, S.Kep.
Soetomo (131913143103)
4.Surabaya
Rifki Fauzi Maulida, S.Kep. (131913143104)
5. Nia Istianah, S.Kep. (131913143105)
6. Nanda Elanti Putri, S.Kep. (131913143106)
7. Annisa Prabaningrum, S.Kep. (131913143107)
(Suparmiasih, S.Kep.,Ns.)
NIP. 196906091988032001
Surabaya, 18 Desember 2019
Mengetahui,
BAB 1
PENDAHULUAN
b. Perkembangan Motorik
Perkembangan motorik pada setiap usia melibatkan koordinasi
motorik. Apa saja yang akan dilakukan dan waktu bermainnya bergantung
pada perkembangan motorik. Pengendalian motorik yang baik
memungkinkan anak terlibat dalam permainan aktif.
c. Intelegensi
Pada setiap usia, anak yang pandai lebih aktif ketimbang yang kurang
pandai, dan permainan mereka lebih menunjukkan kecerdikan. Dengan
bertambahnya usia, mereka lebih menunjukkan perhatian dalam permainann
kecerdasan, dramatic, konstruktik, dan membaca. Anak yang pandai
menunjukkan keseimbangan perhatian bermain yang lebih besar, termasuk
upaya menyeimbangkan factor fisik dan intlektual yang nyata.
d. Jenis kelamin
Anak laki-laki bermain lebih kasar ketimbang anak perempuan dan
lebih menyukai permainan dan olah raga dari pada berbagai jenis permainan
lain. Pada awal masa kanak-kanak, anak laki-laki menunjukkan perhatian
pada berbagai jenis permaian yang lebih banyak dari pada anak perempuan
tetapi sebaliknya terjadi pada akhir masa kanak-kanak.
e. Lingkungan
Anak yang dari lingkungan yang buru kurang bermain ketimbang
anak lainnya. Karena kesehatan yang buruk, kurang waktu, peralatan, dan
ruang. Anak yang berasal dari lingkungan desa kurang bermain dari pada
mereka yang berasal dari lingkungan kota. Hal ini karena kurangnya teman
bermain serta kurangnya peralatan dan waktu bebas
f. Status Sosioekonomi
Anak yang dari kelompok sosioekonomi yang lebih tinggi lebih
menyukai kegiatan yang mahal, seperti lomba atletik, bermain sepatu
roda,sedangkan mereka dari kalangan bawah terlihat dalam kegiatan yang
tidak mahal seperti bermain bola dan berenang. Kelas sosial mempengaruhi
buku yang dibaca dan film yang ditonton anak, jenis kelompok rekreasi
yang dimilikinyadan supervise terhadap mereka.
: Observer
: Fasilitator
: Peserta Penyuluhan
: Orang Tua
E. Pengorganisasian
Pembimbing akademik : Ilya Krisnana, S.Kep., Ns., M.Kep.
Pembimbing klinik : Sri Astutik, S.Kep.,Ns.
Leader : Dewita Pramesti S., S.Kep
Nia Istianah, S.Kep
Observer : Annisa Prabaningrum, S.Kep
Fasilitator : Nopen Trijatmiko, S.Kep
Adilla Kusuma Dewi, S.Kep
Rifki Fauzi Maulida, S.Kep
Nanda Elanti Putri., S.Kep
F. Job Description
1) Leader :
a) Katalisator, yaitu mempermudah komunikasi dan interaksi dengan jalan
menciptakan situasi dan suasana yang memungkinkan klien termotivasi
untuk mengekspresikan perasaannya
b) Auxilery Ego, sebagai penopang bagi anggota yang terlalu lemah atau
mendominasi
c) Koordinator, yaitu mengarahkan proses kegiatan kearah pencapaian
tujuan dengan cara memberi motivasi kepada anggota untuk terlibat
dalam kegiatan
2) Fasilitator
a) Mempertahankan kehadiran peserta
b) Mempertahankan dan meningkatkan motivasi peserta
c) Mencegah gangguan atau hambatan terhadap kelompok baik dari luar
maupun dari dalam kelompok
3) Observer
a) Mengamati keamanan jalannya kegiatan terapi bermain
b) Memperhatikan tingkah laku peserta selama kegiatan
c) Memperhatikan ketepatan waktu jalannya kegiatan play therapy
d) Menilai performa dari setiap tim terapis dalam memberikan terapi
G. SUSUNAN KEGIATAN
No Waktu Terapy Anak Ket.
1 5 menit Pembukaan :
a. Leader membuka dan a. Menjawab salam
mengucapkan salam b. Mendengarkan
b. Memperkenalkan diri c. Mendengarkan
c. Memperkenalkan d. Mendengarkan
pembimbing dan saling
d. Memperkenalkan anak berkenalan
satu persatu dan anak e. Mendengarkan
saling berkenalan dengan f. Mendengarkan
temannya
e. Kontrak waktu dengan
anak dan orang tua
f. Mempersilahkan
pemeran
3 5 menit Penutup :
a. Leader menghentikan a. Selesai bermain
permainan b. Mengungkapkan
b. Menanyakan perasaan perasaan
anak c. Mendengarkan
c. Menyampaikan hasil d. Senang
permainan e. Senang
d. Membagikan f. Mengungkapkan
souvenir/kenang- perasaan
kenangan pada semua g. Mendengarkan
anak yang bermain h. Menjawab salam
e. Menanyakan perasaan
anak
f. Leader menutup acara
g. Mengucapkan salam
H. Evaluasi
Evaluasi struktur yang diharapkan
1. Alat-alat yang digunakan lengkap
2. Kegiatan yang direncanakan dapat terlaksana
Evaluasi proses yang diharapkan
a. Terapi dapat berjalan dengan lancar
b. Anak dapat mengikuti terapi bermain dengan baik
c. Tidak adanya hambatan saat melakukan terapi
d. Semua anggota kelompok dapat bekerja sama dan bekerja sesuai
tugasnya
Evaluasi hasil yang diharapkan
a. Anak dapat mengikuti kegiatan dengan baik
b. Anak merasa senang
c. Anak tidak takut lagi dengan perawat
d. Orang tua dapat mendampingi kegiatan anak sampai selesai
e. Orang tua mengungkapkan manfaat yang dirasakan dengan aktifitas
bermain
BAB 4
PENUTUP
A. Kesimpulan
Kegiatan bermain ini dapat membuat anak berkreasi dengan berbagai
macam motif kertas dan pola-pola gambar yang diinginkan. Melalui
menempel potongan kertas pada sebuah gambar membantu meningkatkan
motorik pada anak. Kemampuan motorik tersebut sangat penting dalam
perkembangan anak dan melalui gambar yang dibuatnya dapat terlihat apa
yang sedang dirasakannya, Mewarnai juga dapat membantu anak mengenal
warna, anak dapat membedakan warna satu dengan yang lainnya. Hal ini juga
dapat mempermudah anak memadukan warna sehingga membantu anak untuk
terus berkreasi.
B. Saran
1. Orang tua
Sebaiknya orangtua lebih selektif dalam memilih permainan bagi
anak agar anak dapat tumbuh dengan optimal. Pemilihan permainan yang
tepat dapat menjadi poin penting dari stimulus yang akan didapat dari
permainan tersebut. Faktor keamanan dari permainan yang dipilih juga
harus tetap diperhatikan.
2. Rumah Sakit
Sebagai tempat pelayanan kesehatan, sebaiknya rumah sakit dapat
meminimalkan trauma yang akan anak dapatkan dari hospitalisasi dengan
menyediakan ruangan khusus untuk melakukan terapi bermain.
3. Mahasiswa
Mahasiswa diharapkan dapat tetap membantu anak untuk
mengurangi dampak hospitalisasi dengan terapi bermain yang sesuai
dengan tahap tumbuh kembang anak.
DAFTAR PUSTAKA
3. 3.
4. 4.
5. 5.
6. 6.
LEMBAR EVALUASI MAHASISWA
PELAKSANAANTERAPI BERMAIN ANAK
“BERMAIN MEWARNAI”
DI RUANG BONA 2 RSUD DR SOETOMO SURABAYA
(..................................................)
Keterangan :
1 : Kurang
2 : Cukup
I. Penyajian
No. Aspek Yang Dinilai Bobot
1 2 3 4
1. Sesuai waktu yang dialokasikan
2. Menggunakan bahasa yang bisa
dimengerti
3. Kelancaran dan kejelasan penyajian
4. Kemampuan mengemukakan intisari
penyuluhan
5. Penampilan penyaji dalam penyuluhan
TOTAL : ……………..
(_________________________________)
NIP.