Anda di halaman 1dari 124

LAPORAN HASIL WINDSHIELD SURVEY DI RT 04/RW 04

KELURAHAN KOTO GADANG KECAMATAN KINALI PASAMAN BARAT


TAHUN 2020

KEPERAWATAN KOMUNITAS

PRORAM STUDI PROFESI NERS


STIKes MERCUBAKTIJAYA PADANG
2020
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Pelayanan keperawatan merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan yang

dilaksanakan baik dirumah sakit, puskesmas, keluarga maupun masyarakat. Era

globalisasi dan perkembangan ilmu dan teknologi kesehatan menuntut perawat, sebagai

suatu profesi, memberikan pelayanan kesehatan yang optimal diberbagai bidang.

Pelayanan keperawatan yang dilaksanakan dimasyarakat atau komunitas merupakan

bidang khusus dalam ilmu keperawatan, ilmu kesehatan masyarakat dan ilmu sosial.

Keperawatan komunitas adalah suatu bidang dalam keperawatan yang merupakan

perpaduan antara keperawatan dan kesehatan masyarakat dengan dukungan peran aktif

masyarakat. Peran serta masyarakat diartikan sebagai suatu proses dimana individu,

keluarga, dan masyarakat yang bertanggung jawab atas kesehatan sendiri azas

kebersamaan dan kemandirian.

Sebagai calon tenaga kesehatan profesional, mahasiswa keperawatan Program

Studi Ners STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang berkewajiban untuk ikut serta dalam

mewujudkan tercapainya pembangunan nasional khususnya pembangunan dibidang

kesehatan yaitu Indonesia sehat 2025. Didalam melaksanakan perannya dititik beratkan

pada promotif, preventif, dengan tidak mengabaikan kuratif dan rehabilitatif dalam setiap

tindakan keperawatan. Sejalan dengan hal tersebut maka tindakan pencegahan dan

peningkatan kesehatan menjadi area perhatian, perawat yang bertujuan untuk

mewujudkan derajat kesehatan yang optimal, sehingga diperlukan peranan masyarakat

itu sendiri. Perawat sebagai tenaga kesehatan profesional berkewajiban untuk


memfasilitasi dalam pencapaian tujuan tersebut. Peran serta mahasiswa keperawatan

dapat dilakukan melalui kegiatan Praktek Profesi Keperawatan Komunitas dimasyarakat.

Praktek profesi keperawatan komunitas merupakan pengalaman belajar lapangan

yang memberikan kesempatan kepada mahasiswa meningkatkan kemampuan

menganalisa serta mensintesa berbagai ilmu pengetahuan didalam memberikan

pelayanan keperawatan untuk memantapkan profesionalisme keperawatan. Praktek

profesi ini dilakukan di RT 04/ RW 04 kelurahan Koto Gadang Kecamatan Kinali

Pasaman Barat mulai dari tanggal 4 Mei 23 Mei 2020.

Pelaksanaan praktek profesi dilaksanakan melalui tahapan antara lain : observasi

fisik lingkungan (Winshield Survey), musyawarah masyarakat pertama untuk menindak

lanjuti hasil survey, penyebaran kuesioner untuk memperoleh data kesehatan masyarakat,

musyawarah masyarakat kedua untuk menyusun rencana kegiatan mengatasi masalah

kesehatan yang dirasakan masyarakat dan menyepakati pembentukan kelompok kerja

kesehatan, dan pelaksanaan kesehatan kegiatan sesuai dengan rencana yang telah

disepakati.

Dalam pelaksanan kegiatan yang telah di rencanakan oleh mahasiswa bersama

masyarakat dapat dilaksanakan sesuai perencanaan dengan bantuan dan dukungan

berbagai pihak meskipun ada berbagai kendala yang dihadapi.

B. TUJUAN

1. Tujuan Umum

Melaporkan hasil kegiatan serta tindak lanjut kegiatan praktek profesi


keperawatan oleh mahasiswa program studi Profesi Ners STIKes
MERCUBAKTIJAYA Padang di RT 04/ RW 04 Kelurahan Koto Gadang Kecamatan
Kinali Pasaman Barat tahun 2020.
2. Tujuan Khusus

a. Memberikan informasi tentang data-data kesehatan yang terdapat di RT 04/ RW

04 Kelurahan Koto Gadang Kecamatan Kinali Pasaman Barat tahun 2020.

b. Menjelaskan masalah-masalah kesehatan yang terdapat di RT 04/ RW 04

Kelurahan Koto Gadang Kecamatan Kinali Kabupaten Pasaman Barat

berdasarkan data kesehatan masyarakat yang sudah dikumpulkan.

c. Menyusun rencana kegiatan untuk mengatasi masalah kesehatan yang ditemukan

di RT 04/ RW 04 Kelurahan Koto Gadang Kecamatan Kinali Pasaman Barat

tahun 2020.
BAB II

TINJAUAN TEORITIS

A. KONSEP KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Pengertian

Komunitas adalah kelompok sosial yang tinggal dalam satu tempat, salin

berinteraksi satu sama lain, saling mengenal serta mempunyai minat dan interens yang

sama (Elizabeth, 2007). Keperawatan komunitas ditujukan untuk mempertahankan

dan meningkatkan kesehatan serta memberikan bantuan melalui intervensi

keperawatan sebagai dasar keahliannya dalam membantu individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat dalam mengatasi dalam berbagai masalah keperawatan

yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari (Efendi, 2009).

2. Tujuan

Keperawatan komunitas menurut Mubarak 2009 adalah untuk mencegah dan

peningkatan kesehatan masyarakat melalui :

a. Pelayanan kesehatan langsung ( direct care) terhadap individu, keluarga dan

kelompok dalam kontes komunitas.

b. Perhatian langsung terhadap seluruh masyarakat dan mempertibangkan

bagaimana masalah atau isu kesehatan masyarakat mempengaruhi individu,

keluarga, dan kelompok.


3. Sasaran

Sasaran keperawatan komunitas adalah individu, keluarga, masyarakat dan

kelompok khusus dalam keadaan sehat maupun sakit.

a. Individu

Individu yang dirawat inap di puskesmas atau klinik maupun individu yang

dirumah.

b. Keluarga

1) Keluarga yang teridentifikasi mempunyai atau pontesial terjadinya masalah,

mampu mengenal masalah atau belum memanfaatkan pelayanan kesehatan .

2) Keluarga yang sudah kontak dengan tenaga kesehatan tetapi belum mampu

mengambil keputusan untuk mengatasi masalah.

3) Keluarga yang sudah mampu mengambil keputusan untuk memecahkan

masalah tapi belum mampu merawat anggota yang sakit.

c. Kelompok Khusus

Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan jenis

kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat rawan

terhadap masalah kesehatan dan termasuk diantaranya :

1) Kelompok khusus dengan kebutuhan kesehatan khsus sebagai akibat

perkembangan dan pertumbuhan seperti :

a) Ibu hamil

b) Bayi baru lahir

c) Anak balita

d) Anak usia sekolah

e) Remaja

f) Dewasa
g) Lanjut usia

2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan

bimbingan serta asuhan keperawatan diantaranya :

a) Penderita penyakit tidak menular, seperti: DM, hipertensi, jantung koroner,

cacat fisik dan gangguan mental

b) Penderita penyakit menular seperti: TBC, HIV, AIDS, Penyakit kelamin, dll.

3) Kelompok yang berisiko terserang penyakit, diantanya :

a) Wanita tuna susila

b) Kelompok penyalah gunaan obat dan narkotika

c) Kelompok pekerja khusus

4) Lembaga sosial perawatan dan rehabilitasi, diantaranya:

a) Panti wherda

b) Panti asuhan

c) Pusat rehabilitasi mental dan fisik

d) Penitipan anak balita

d. Masyarakat

1) Kelompok masyarakat yang terikat dalam institusi, misal rumah tahanan, panti,

dan lokalisasi WTS.

2) Kelompok masyarakat yang tidak terikat dalam institusi misalnya panti werda,

kelompok remaja, karang taruna, dll.

( Notoadmojo, 2003)

4. Ruang Lingkup Perawatan Komunitas

Ruang lingkup praktik keperawatan komunitas meliputi: upaya-upaya peningkatan

kesehatan (promotif), pencegahan (preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobatan

(kuratif), pemulihan kesehatan (rehabilitatif) dan mengembalikan serta memfungsikan


lingkungan sosial dan masyarakatnya resosialisasi (Mubarak, 2009). Dalam

memberikan asuhan keperawatan komunitas, kegiatan yang ditekankan adalah upaya

preventif dan promotif dengan tidak mengabaikan upaya kuratif, rehabilitatif dan

resosialisatif.

a. Upaya promotif

Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat dengan jalan memberikan :

1) Penyuluhan kesehatan masyarakat

2) Peningkata gizi

3) Pemeliharaan kesehatan perorangan

4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan

5) Olah raga secara teratur

6) Rekreasi

7) Pendidikan seks

b. Upaya preventif

Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan gangguan

terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat melalui kegiatan :

1) Imunisasi masal terhadap bayi, balita serta ibu hamil

2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesmas maupun

kunjungan rumah

3) Pemberian vit A dan yodium melalui posyandu, ataupun dirumah

4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui


c. Upaya kuratif

Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota keluarga,

kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah kesehatan, melalui

kegiatan :

1) Perawatan orang sakit di rumah (home nursing)

2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan

rumah sakit

3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan nifas

4) Perawatan payudara

5) Perawatan tali pusat bayi baru lahir.

d. Upaya Rehabilitatif

Upaya rehabilitatif merupakan upaya pemulihan kesehatan bagi penderita-penderita

yang dirawat di rumah, maupun terhadap kelompok-kelompok tertentu yang menderita

penyakit yang sama, misalnya kusta, TBC, cacat fisik dan lainnya., dilakukan melalui

kegiatan :

1) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta, patah

tulang maupun kelainan bawaan

2) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,

misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke : fisioterapi manual

yang mungkin dilakukan oleh perawat.

e. Upaya Resosialitatif

Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan kelompok

khusus ke dalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-kelompok yang

diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit, misalnya kusta, AIDS,

atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti Wanita Tuna Susila (WTS), tuna
wisma dan lain-lain. Di samping itu, upaya resosialisasi meyakinkan masyarakat untuk

dapat menerima kembali kelompok yang mempunyai masalah kesehatan tersebut dan

menjelaskan secara benar masalah kesehatan yang mereka derita. Hal ini tentunya

membutuhkan penjelasan dengan pengertian atau batasan-batasan yang jelas dan dapat

dimengerti.

5. Falsafah Keperawatan Komunitas

Falsafah merupakan Keyakinan terhadap nilai kemanusiaan yang menjadi

pedoman dalam melaksanakan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat baik untuk

individu, keluarga, kelompok dan masyarakat (Parker, 2005).

Berdasarkan pada asumsi dasar dan keyakinan yang mendasar tersebut, maka dapat

dikembangkan falsafah keperawatan komunitas sebagai landasan praktik keperawatan

komunitas. Dalam falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan

pelayanan yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-

kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan membrikan prioritas pada strategi

pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi keperawatan

komunitas mengacu kepada paradigma keperawatan yang terdiri dari 4 hal penting,

yaitu: manusia, kesehatan, lingkungan dan keperawatan sehingga dapat dirumuskan

sebagai berikut :

a. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat adalah pekerjaan yang luhur dan

manusiawi yang ditujukan kepada individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.

b. Perawatan kesehatan masyarakat adalah suatu upaya berdasarkan kemanusiaan

untuk meningkatkan pertumbuhan dan perkembangan bagi terwujudnya manusia

yang sehat khususnya dan masyarakat yang sehat pada umumnya.

c. Pelayanan perawatan kesehatan masyarakat harus terjangkau dan dapat diterima

oleh semua orang dan merupakan bagian integral dari upaya kesehatan.
d. Upaya preventif dan promotif merupakan upaya pokok tanpa mengabaikan upaya

kuratif dan rehabilitatif.

e. Pelayanan keperawatan kesehatan masyarakat yang diberikan berlangsung secara

berkesinambungan.

f. Perawatan kesehatan masyarakat sebagai provider dan klien sebagai consumer

pelayanan keperawatan dan kesehatan, menjamin suatu hubungan yang saling

mendukung dan mempengaruhi perubahan dalam kebijaksanaan dan pelayanan

kesehatan ke arah peningkatan status kesehatan masyarakat.

g. Pengembangan tenaga keperawatan kesehatan masyarakat direncanakan secara

berkesinambungan dan terus-menerus.

h. Individu dalam suatu masyarakat ikut bertanggung jawab atas kesehatannya, ia

harus ikut dalam upaya mendorong, mendidik dan berpartisipasi aktif dalam

pelayanan kesehatan mereka sendiri.

(Depkes RI, 2008)

6. Peran Perawat Komunitas

a. Pemberi pelayanan

Perawat meruakan orang yang memberi pelayanan keperawatan secara

langsung kepada masyarakat.

b. Pendidik

Perawat komunitas berperan juga dalam memberikan informasi kesehatan

masyarakat melalui promosi kesehatan

c. Pengelola

Perawat juga meruakan sebagai pengelola masyarakat dalam usa peningkatan

derajat kesehatan masyarakat yang diupayakan melalui pemberdayaan

masyarakat itu sendiri melalui suatu wadah kelompok kerja kesehatan


d. Konselor

Perawat komunitas juga berperan memberikan bimbingan, arahan, kepada

masyarakat, sehingga upaya peningkatan derajat kesehatan masyarakat dapat

diwujudkan.

e. Pembela klien/Advokad

Perawat komunitas dapat berperan dalam membela masyarakat dalam kegiatan

pelayanan kesehatan yang menyimpang dri norma-norma maupun kaedah

kesehatan yang berlaku

f. Peneliti

Peneliti perawat komunitas juga berperan dala penelitian kesehatan khususnya

peneliti kesehatan masyarakat, sehingga didapatkan suatu penemuan-penemuan

maupun ilmu yang baru yang dapat menunjang terhadap status kesehatan

masyarakat

g. Pemberi pelayanan

Perawat merupakan orang yang memberi pelayanan keperawatan secara

langsung kepada masyarakat.

(Fadilla, 2012)
7. Perbedaan Kesehaan Klien Di RS Dan Komunitas

Rumah Sakit Komunitas

a. Fokus pada pasien di rumah a. Fokus pada individu, keluarga dan

sakit kelompok (termasuk kelompok

resiko tinggi)

b. Memberikan pelayanan kesehatan

b. Memberi pelayanan kesehatan yang terdistribusi

yang bersifat kejadian kasus

(episodik)
c. Bekerja pada semua kondisi sehat
c. Bekerja pada pasien dalam
dan sakit di berbagai tatanan
unit tertentu
d. Bekerja dengan instansi terkait
d. Bekerja pada suau RS atau

instansi
e. Berkoordinasi pelayanan dengan
e. Koordinasi keperawatan
berbagai tenaga di komunitas
dengan institusi lain
f. Merencanakan dan melakukan
f. Merencakan dan memberikan
pelayanan melalui keluarga
pelayanan yang bersifat

individu
g. Mendorong autonomi dan kontrol
g. Membatasi autonomi klien
keluarga kecuali kasus menular
dengan lingkungan RS
h. Mengobservasi berbagai faktor
h. Obserfasi yang terbatas pada
kesehatan
interaksi keluarga dan

indikator kesehatan lain


i. Memfasilitasi dengan hubungan
i. Hubungan terbatas hanya profesi lain

dengan profesi lain di RS

B. ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

1. Pengkajian

a. Lingkungan fisik

Tentukan batas alam, ukuran, dan densitas populasi : jenis tempaat tinggal dan

insiden kejahatan, vandalisme, dan penyalahgunaan obat

b. Pendidikan

Pertimbangan fasilitas kesehatann, fasilitas kesehatan sekolah yang ada, jenis dan

jumlah layanan kesehatan yang ditangani oleh pihak sekolah, program makan siang

di sekolah, olahraga ekstrakulikuler, perpustakaan, dan layanan konseling, program

pendidikan continue atau program pendidikan jangka panjang dan ingkat

keterlibatan orang tua di sekolah

c. Keamanan dan transportasi

Pertimbangan layanan pemadam kebakaran, polisi, dan sanitasi, sumber air dan

perawatannya, kualitas udara, layanan pembuangan sampah, ketersediaan dan

keamanan transportai umum, dan ketersediaan layanan ambulans.

d. Politik dan pemerintah

Pertimbangan jenis pemerintahan, organisasi yang aktif dikomunitas, orang-orang

berpengaruh di komunitas isi-isu terbaru yang muncul pada pemilihan suara lokal,

dan rata-rata jumlah peserta pemilihan.

e. Pelayanan kesehatan dan sosial

Pertimbangan fasilitas rumah sakit, fasilitas layanan kesehatan, dan layanan

kesehatan yang tersedia, jumlah, jenis, dan beban kasus rutin profesional kesehatan

komunitas, kemudahan akses ke layanan kesehatan secara geografi, ekonomi, dan


budaya. Sumber informasi kesehatan imunisasi di antara anak-anak dan orang

dewasa, harapan hidup di komunitas, ketersediaan layanan kesehatan di rumah dan

perawatn jangka panjang, ketersediaan layanan transportasi di semua fasilitas

kesehatan utama.

f. Komunikasi

Pertimbangan koran lokal, stasiun radio, dan televisi, jasa pos, akses internet, dan

layanan telepon, frekuensi forum, publik, dan adanya papan buletin informal.

g. Ekonomi

Pertimbangan industri dan pekerjaan utama, presetase populasi yang bekerja atau

sekolah, tingkat pendapatan serta kualitas dan jenis perumahan, program kesehatan

kerja, perusahaan dan komunitas.

h. Rekreasi

Pertimbangan fasilitas rekreasi baik di dalam komunitas, kiat-kiat dan ioskop,

jumlah dan jenis-jenis kereja dan layanan agama, jumlah dan pemanfaatan taman

bermain, kolam renang, taman dan fasilitas olahraga, tingkat partisipasi dalam

berbagai program gereja, jumlah dan jenis komite sosial, organisasi, dan klub yang

ada.

2. Diagnosa Keperawatan

Data dari hasil pengkajian dikumpulkan untuk di analisa, dimana nantinya akan

ditemukan masalah keperawatan serta etiologi dari masalah tersebut, menurut Mucke

(1994), diagnose keperawatan dibagi atas :

✓ Masalah : sehat sampai sakit

✓ Karakteristik populasi

✓ Karakteristik lingkungan nyata resiko dan potensial

✓ Rumusan :
Resiko………….. (masalah)………… Diantara

(populasi/komunitas) bd (karakteristik komunitas dan lingkungan) yang

dimanifestasikan dengan……… (indicator kesehatan/analisa data)

3. Prioritas Masalah

No Mas. A B C D E F G H I J K L jumlah

Kes

Keterangan :

a. Resiko terjadi

b. Resiko permasalahan

c. Potensial untuk pendidikan kesehatan

d. Minat masyarakat

e. Mungkin diatasi

f. Sesuai program

g. Tempat

h. Waktu

i. Fasilitas kesehatan

j. Dana

k. Sumber dana

l. Sesuai dengan peran perawat

Keterangan pembobotan :

1) Sangat rendah

2) Rendah
3) Cukup

4) Tinggi

5) Sangat tinggi

4. Intervensi

perencanaan keperawatan kesehatan masyarakat disusun berdasarkan diagnosa

keperawatan yang telah ditetapkan, mancakup :

a. Merumuskan tujuan keperawatan yang akan dicapai

Kriteria rumusan tujuan berfokus kepada masyarakat, jelas dan singkat, dapat

diukur dan observasi, realistis, waktu relative dibatasi serta masyarkat, formulasi

tujuan keperawatan itu terdiri dari :

1) Satuan objek atau masyarakat

2) Perilaku masyarakat yang dapat diamati

3) Satuan kondisi yang melengkapi perilaku masyarakat

4) Kriteria untu menentukan pencapaian tujuan

b. Rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan, langkah-langkah dalam

merencanakan keperawatan kesehatan masyarakat :

1) Identifikasi alternative tindakan keperawatan

2) Tetapkan teknik dan prosedur yang akan dilakukan

3) Libatkan peran serta masyarakat dalam menyusun perencanaan

4) Pertimbangan sumber daya masyarakat dan fasilitas yang tersedia

5) Tindakan yang akan dilakukan harus dapat memenuhi kebutuhan yang sangat

dirasakan masyarakat

6) Mengarah pada tujuan yang akan dicapai

7) Tindakan harus bersifat realistis

8) Disusun secara berurutan


c. Kriteria hasil untuk mencapai tujuan

1) Memakai kata kerja yang tepat

2) Dapat dimodifikasi

3) Bersifat : siapa yang akan melakukan, apa yang akan dilakukan, bagaimana,

dimaana, kapan dan dapat dilakukan serta frekuensi melakukannya.

Ada 4 strategi intervesi :

a) KIM (Komunikasi Informasi Motivasi) keluarga binaan

b) Penyebaran informasi

✓ Penyuluhan

✓ Penyebaran leaflet

✓ Penyebaran pemplet

c) Pendidikan dan pelatihan

✓ Pelatihan/penyegaran kader

✓ Supervise kader

d) Pengerakkan massa

✓ Kesling : kerja bakti

✓ Kunjungan balita ke posyandu

✓ Kunjungan lansia ke posyandu

✓ Kampanye kesehatan

✓ Kunjungan usia produktif ke poswindu

5. Implementasi

Merupakan tahap realisasi dari rencanan asuhan keperawatan yang telah disusun,

prinsip dalam pelaksanaan keperawatan yaitu :

a. Berdasarkan respon masyarakat


b. Disesuaikan dengan sumberdaya yang tersedia di masyarakat

c. Meningkatkan kemampuan masyarakat dalam memlihara diri sendiri dan

lingkungan

d. Bekerjasama dengan profesi lain

e. Menekankan pada aspek peningkatan kesehatan masyarakat dan pencegahan

penyakit

f. Memperhatikan perubahan masyarakat

g. Melibatkan partisipasi dan peran serta masyarakat dalam pelaksanaan

keperawatan

Hal-hal yang perlu diperhatikan dalam pelaksanaan keperawatan yaitu :

a. Keterlibatan petugas non keperawatan (kader), tokoh masyarakat dalam rangka

alih peran

b. Terselenggaranya rujukan medis dan rujukan keperawatan

c. Setiap tindakan keperawatan yang telah dilaksanakan dicatat pada catatan yang

telah disajikan.

6. Evaluasi Keperawatan

Evaluasi adalah sekumpulan metode dan keterampilan untuk menentukan

apakah program kerja sesuai rencana atau pelayanan kesehatan memenuhi kebutuhan

masyarakat masyarakat (Posavac And Carey, 1990)

Kegiatan yang dilakukan pada penilaian ini adalah :

a. Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanak dengan tujuan yang telah

ditetapkan.

b. Menilai efektivitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai

dengan tahap pelaksanaan


c. Hasil penilaiaan keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan selanjutya

apabila penilaian masalah belum teratasi

Kegunaan penilaian :

a. Untuk menentukan perkembangan keperawatan kesehatan masyarakat yang

diberikan

b. Untuk menilai hasil guna, daya guna dan produktivitas asuhan keperawatan

yang diberikan

c. Menilai pelaksanaan asuhan keperawatan

d. Sebagai umpan balik untuk memperbaiki atau menyusun siklus baru dalam

proses keperawatan

Langkah-langkah dalam mengevaluasi :

a. Membatasi garis besar dari masalah keperawatan komunitas

b. Merumuskan tujuan keperawatan khusus dalam bentuk hasil yang diharapkan

oleh masyarakat.

c. Menentukan kriteria dan standart evaluasi serta sumber data

d. Membandingkan keadaan yang nyata dengan kriteria dan standart

e. Mengidentifikasi hambatan yang dihadapi dan rencana untuk memperbaikinya

Tujuan umum evaluasi :

Untuk meningkatkan program dan memberikan arahan elevator atau manajer

program.

Tujuan khusus evaluasi :

a. Meningkatkan perencanaan program pelayanan dan hasilnya

b. Meningkatkan efisiensi dan efektifitas program

c. Menentukan apakah program dapat dimulai, dilanjutkan atau dipilih alternative

lain
d. Mengkaji upaya organisasi efektifitas, efesiensi, edukasi kesesuaian dari

pelayanan kesehatan

e. Mencari informasi untuk keputusan pelaksanaan program

Tipe evaluasi :

a. Evaluasi Proses

Kesesuaian dalam membantu pelaksaan kerja kelompok, berkomunikasi secara

efektif dengan target komunitas.

b. Evaluasi Hasil

Peran serta secara keseluruhan dalam kerja kelompok, melakukan tugas yang

telah disepakati, menghasilkan pekerjaan yang berkualitas dan

mendemonstrasikan proses belajar dari kelompok.


BAB III
LAPORAN HASIL WINDSHIELD SURVEY DI RT 04/ RW 04 KELURAHAN

KOTO GADANG KECAMATAN KINALI PASAMAN BARAT

TAHUN 2020.

A. PENDAHULUAN

Praktek profesi keperawatan keluarga dan komunitas STIKes

MERCUBAKTIJAYA Padang, yang berlokasi di RT 04/ RW 04 Kelurahan Koto

Gadang Kecamatan Kinali Pasaman Barat tanggal 4 Mei sampai 24 Mei 2020 maka

mahasiswa telah melakukan pengamatan secara umum (Winshield Survey) tentang

situasi dan keadaan wilayah RT 04.

Gambaran umum situasi dan keadaan wilayah di RT 04 didapatkan melalui

data yang dilakukan wawancara dengan ketua RT, sekretriat kelurahan, penduduk

setempat dan observasi lingkungan untuk mengetahui faktor resiko yang dapat

menimbulkan masalah kesehatan yang ada di wilayah RT 04/ RW 04 Kelurahan Koto

Gadang Kecamatan Kinali Pasaman Barat.

Data yang didapatkan di wilayah RT 04 terdapat 105 KK dengan jumlah

penduduk ±240 jiwa

B. TAHAP PERSIAPAN

Praktek keperawatan keluarga dan komunitas mahasiswa Profesi Ners STIKes

MERCUBAKTIJAYA Padang RT 04 kelurahan Koto Gadang kecamatan Kinali


Pasaman Barat yang dilaksanakan selama 3 minggu (4 Mei s/d 23 Mei 2020), telah

diberikan arahan ataupun pengayaan oleh pembimbing akademik pada Hari Sabtu 2

Mei 2020. Dalam pengayaan tersebut mahasiswa telah menerima penjelasan tentang

kompetensi yang akan dicapai dan tata tertib selama pelaksanaan.

C. TAHAP PELAKSANAAN

Berdasarkan hasil Winshield Survey yang dilakukan dari tanggal 4 Mei 2020

di RT 04 diperoleh gambaran umum, situasi dan keadaan wilayah RT 04 melalui

wawancara dengan ketua RT, penduduk setempat, dan observasi terhadap lingkungan

untuk mengetahui faktor resiko yang dapat menimbulkan masalah kesehatan di

wilayah RT 04 sebagai berikut :

1. RT 04

Berdasarkan hasil observasi dan wawancara mahasiswa di RT 04 terlihat

bahwa 80% permanen dan 20 % semi permanen. Di RT 04 pada umumnya rumah

terletak saling berdekatan dengan tetangga lainnya. Mayoritas warga RT 04 adalah

warga transmigrasi. Warga RT 04 mayotitas beragama Islam dan ada beberapa KK

yang beragama katolik. Perumah di RT 04 memiliki ventilasi yang cukup untuk

sirkulasi atau pertukaran udara supaya udara di rumah dapat bertukar dan segar.

Anak-anak di RT 04 bermain di halaman kosong di depan rumah warga setiap sore

seperti bermain bola kaki. Di RT 04 terdapat faslitas olahraga umum seperti

lapangan voli dan lapangan bola. Di RT 04 terdapat fasilitas pendidikan, kesehatan

dan masjid sebagai tempat ibadah sehingga ketika ingin beribadah, warga pergi ke

masjid yang terletak di RT 04, transportasi yang digunakan oleh warga RT 04

untuk bepergian yaitu sebagian besar menggunakan sepeda motor dan mobil. Anak

di RT 04 bersekolah di SD yang terdapat di RT 04 dan sebagiannya lagi ada yang


bersekolah di luar wilayah. Di RT 04 tempat pembuangan sampahnya dibakar di

perkarangan rumah.

Jalan di RT 04 sudah beraspal, tetapi banyak rusak dan berlubang sehingga

beresiko kecelakaan lalu lintas dan ketika cuaca panas akan menimbulkan debu

dari jalanan saat ada yang melewatinya. Lingkungan RT 04 terdapat beberapa

warga yang memilihara hewan ternak, dan jarak kandang hewan ternak dengan

rumahnya sangat berdekatan kira-kira jaraknya yaitu ±1,5 meter dari rumah.

Sebagian besar keluarga di RT 04 ini menjemur kain di perkarangan rumah dan

belakang rumah. Sebagian besar warga RT 04 bekerja di kebun sawit. Selokan di

RT 04 terbuka dan tampak tidak ada air yang mengalir, sehingga banyak ditumbuhi

oleh rumput. Sumber air warga RT 04 yaitu dari air sumur masing-masing rumah

warga. Kondisi air di RT 04 jernih dan tidak berbau. Air minum yang di konsumsi

oleh warga RT 04 adalah air sumur dan beberapa ada yang menggunakan air galon.

Analisa :

Terlihat jarak rumah dan kandang ternak yang berdekatan, jalan raya yang rusak,

dan kebiasaan membuang sampah dengan cara dibakar sehingga dapat di rumuskan

masalah keperawatan sebagai berikut :

Masalah Keperawatan :

a. Resiko penyebaran infeksi disebakan karena jarak rumah dan kandang ternak

yang berekatan

b. Resiko ISPA dikarenakan kebiasaan membakar sampah di pekarangan rumah

dan debu yang ditimbilkan dari jalanan yang rusak.


HASIL WINSHIELD SURVEY RT 04 DI KELURAHAN KOTO GADANG
KECAMATAN KINALI, PASAMAN BARAT

1. LINGKUNGAN FISIK
Wilayah RT 04 merupakan desa yang cukup banyak penduduknya. Perumahan di daerah ini
rata-rata rumah pribadi dengan sebagian besar kondisi bangunan permanen, tapi ada juga yang
semi permanen. Di depan rumah penduduk sebagian besar tidak ada perkarangan rumah yang
luas.

Iklim di RT 04 sesuai dengan iklim tropis yaitu panas. Ventilasi dan pencahayaan rumah
sebagian besar baik.

Wilayah RT 04 bersih, sanitasi lingkungan cukup terjaga, tetapi masih ada beberapa kondisi
lingkungan yang kurang mendukung kesehatan seperti tempat pembuangan sampah yang terbuka,
kandang ternak yang terlalu dekat dengan rumah warga, dan jalanan yang rusak sehingga
menimbulkan debu yang dapat beresiko menimbulkan penyakit ISPA pada masyarakat.

Dalam lingkungan RT 04 juga terdapat 3 mesjid dan 3 mushola sebagai tempat ibadah dan
pendidikan agama bagi warga, ada 2 praktek bidan sebagai pelayanan kesehatan dan 1 TK dan 1
SD. Kebiasaan penduduk di RT 04 adalah musyawarah untuk mengatasi masalah di RT tersebut
dengan menggunakan bahasa jawa karena pada umunya penduduk transmigrasi dari pulau jawa.

Batas wilayah RT 04 adalah:

Utara : berbatasan dengan RT 01

Barat : berbatasan dengan wilayah PT Laras Inter Nusa (PT LIN)

Timur : berbatasan dengan RT 03

Selatan : berbatasan dengan RT 05

Analisa:

Dari segi lingkungan fisik sebagian besar rumah di wilayah RT 04 sudah memiliki
pencahayaan yang baik, tetapi ada beberapa kondisi lingkungan yang kurang mendukung
kesehatan seperti tempat pembuangan sampah yang terbuka, kandang ternak yang terlalu dekat
dengan rumah warga, dan jalanan yang rusak sehingga menimbulkan debu yang dapat beresiko
menimbulkan penyakit ISPA pada masyarakat.

Masalah keperawatan: resiko terhadap penyakit ISPA masyarakat di wilayah RT 04


Kelurahan Koto Gadang Kecamatan Kinali, Pasaman Barat.

2. FASILITAS PELAYANAN KESEHATAN DAN PELAYANAN SOSIAL


Di wilayah RT 04 terdapat beberapa pusat pelayanan kesehatan yaitu praktek bidan desan
dan praktek bidan mandiri. Sedangkan untuk menuju ke Puskesmas terdekat, warga RT 04 harus
menempuh jarak 7 km. Selain itu, juga ada posyandu yang digunakan sekali sebulan. Posyandu
ini digunakan para ibu untuk menimbang berat badan anak, mengukur tinggi badan, dan untuk
mendapatkan pelayanan kesehatan ibu dan anak. Semua fasilitas pelayanan kesehatan ini
merupakan fasilitas bersama yang dimanfaatkan oleh semua warga.

Wilayah RT 04 cukup dekat dengan lokasi pusat perbelanjaan seperti Pasar dengan jarak 5
km, selain pasar ada juga beberapa warung dan grosir yang menjual kebutuhan sehari-hari
masyarakat.

Analisa:

RT 04 mempunyai fasilitas pelayanan kesehatan yang digunakan secara bersama-sama seperti


posyandu, , praktek bidan, sehingga masyarakat mempunyai akses yang cukup untuk mengatasi
masalah kesehatan

Masalah kesehatan: masyarakat di di RT 04 yaitu potensial untuk meningkatkan derajat


kesehatan masyarakat.

3. EKONOMI
Rata-rata penduduk RT 04 adalah penduduk dengan tingkat ekonomi menengah. Sebagian
besar penduduk bekerja sebagai sebagai petani dan wiraswasta sebagian besar para ibu-ibu
merupakan ibu RT tetapi ada juga beberapa orang yang bekerja sebagai guru, tenaga kesehatan,
dan membuka warung .
Analisa:

Tingkat ekonomi yang hampir sebanding antara tingkat rendah, menegah, dan tinggi,
sehingga tidak tampak perbedaan status sosial yang terlalu mencolok diantara warga. Secara
umum, kondisi ekonomi masyarakat RT 04 cukup adekuat untuk medapatkan pelayanan
kesehatan.

Masalah keperawatan: masyarakat di RT 04 di kelurahan koto gadang memiliki potensial


untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

4. KEAMANAN DAN TRANSPORTASI


Keadaan jalan di RT 04 cukup baik. Secara keseluruhan jalannya belum semuanya teraspal.
Meskipun demikian, transportasi keluar masuk RT tetap lancar. Jalanan RT tidak dilewati
angkutan umum. Untuk transportasi, warga memiliki alat transportasi yaitu sepeda motor, tapi
ada juga warga yang menggunakan mobil pribadi.

Untuk keamanan di RT 04 tidak ada hansip atau satpam yang berjaga tetapi terdapat satu pos
ronda dan pelaksanaannya terlaksana dengan baik karena jadwal untuk ronda di RT 04 telah
ditetapkan dan dilaksanakan dengan baik.

Analisa:

Kondisi transportasi warga RT 04 sudah cukup baik sehingga dapat meningkatkan daya gerak
penduduk untuk mencapai pusat-pusat pelayanan kesehatan dan sosial. Untuk keamanan sudah
terlaksananya kegaiatan pos ronda dengan baik sehingga keamanan wilayah sudah dapat
dikatakan baik.

Masalah keperawatan: masyarakat di RT 04 di kelurahan koto gadanag memiliki potensial


keamanan dan transportasi wilayah untuk meningkatkan derajat kesejahteraan masyarakat.

5. KOMUNIKASI
Untuk sarana komunikasi, penduduk RT 04 pada umumnya menggunakan TV, telepon, dan
koran sebagai media komunikasi. Selain itu, penduduk juga menggunakan papan pengumuman
yang terletak di mesjid dan pengumuman secara lisan (dari pengeras suara mesjid) ataupun
komunikasi dari mulut ke mulut.

Analisa:

Sarana komunikasi penduduk yang cukup lengkap dapat menjadi kekuatan untuk penyebaran
informasi baru atau mempermudah penyebaran informasi dalam upaya peningkatakan kesehatan
masyarakat.
Masalah keperawatan: masyarakat di RT 04 Kelurahan koto gadang memiliki potensial
komunikasi antar warga untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

6. PENDIDIKAN
Sarana pendidikan yang ada di lingkungan RT 04 adalah mesjid, SD & TK. Untuk remaja
ada mengadakan kegiatan remaja mesjid satu kali sebulan. Selain itu ada kegiatan-kegiatan
keagamaan yang diadakan untuk menambah ilmu pengetahuan seputar agama seperti pengajian
dan wirid.

Pendidikan warga rata-rata SMA dan sebagian masyarakat berpendidikan sarjana.

Analisa:

Adanya sarana pendidikan membuat anak usia sekolah dan remaja tetap sekolah karena
jaraknya yang dekat dengan tempat tinggal. Dan masyarakat dapat mengisi waktu luangnya
dengan kegiatan yang bermanfaat seperti mengikuti kegiatan pengajian di mesjid.

Masalah kesehatan: Potensial untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di RT 04


kelurahan koto gadang.

7. REKREASI
Di RT 04 tidak terdapat tempat rekreasi khusus yang dapat digunakan masyarakat, hanya
ada lapangan voly dan lapangan bola yang biasanya digunakan untuk mengisi waktu luang sambil
berolahraga oleh warga setempat. Masyarakat biasanya berekreasi bersama keluarga dengan
berkumpul bercengkrama, menonton tv dengan keluarga dan untuk berolahraga umumnya
masyarakat hanya melakukan jalan santai pada pagi hari,

Analisa:

Tidak adanya sarana rekreasi khusus di wilayah RT. Hanya ada salah sarana olahraga seperti
lapangan voli dan lapangan bola dan dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga masyarakat bisa
berolahraga sekaligus rekreasi.

Masalah kesehatan: potensial untuk meningkatkan derajat kesehatan masyarakat di RT 04


kelurahan koto gadang

8. POLITIK DAN PEMERINTAHAN


Di RT 04 tidak ada markas partai politik. Pemilihan RT dilakukan sekali dalam 5 tahun
secara langsung dan pengambilan keputusan biasanya berdasarkan hasil musyawarah masyarakat
dengan ketua RT dan ketua dan RW.

Analisa:

Kondisi politik dan pemerintahan di RT yang stabil dapat memudahkan mahasiswa dalam
mengumpulkan data karena minimalnya anggapan bahwa kedatangan mahasiswa membawa
maksud politik tertentu. Selain itu, kegiatan-kegiatan yang dilakukan oleh kader kesehatan dapat
diterima oleh masyarakat.

Masalah kesehatan yang muncul dari hasil Winshield Survey adalah:

1. Resiko terjadinya penyakit ISPA pada masyarakat di RT 04 kelurahan koto gadang


2. Potensial peningkatan derajat kesehatan masyarakat di RT 04 kelurahan koto gadang
BAB IV
HASIL PENGUMPULAN DATA DI RT 04 KELURAHAN KOTO GADANG
KECAMATAN KINALI KABUPATEN PASAMAN BARAT

Hasil penyebaran kuesioner sebanyak 5 KK didapatkan data sebagai berikut :

I. Data Demografi
A. Struktur Keluarga
1. Distribusi frekuensi tingkat umur
No Kelompok Usia Jumlah Persentase

1. Bayi 0 0%

2. Balita 1 5,8%

3. Usia Sekolah 0 0%

4. Remaja 2 11,7%

5. Dewasa 12 70,5%

6. Lansia 2 11,7%

Jumlah Penduduk 17 orang 100%

7. PUS 2 11,7%

8. Ibu Hamil 0 0%

9. Ibu Menyusui 0 0%

kelompok usia
0% 0% 0% 5%
0% Bayi
11% Balita
10%
11% Usia Sekolah
Remaja
Dewasa
Lansia
63%

PUS
Tabel diatas menunjukkan bahwa tingkat umur mayoritas usia dewasa
70,5% (12 orang), usia remaja 11,7% (2 orang), lansia 11,7% (2 orang),
usia balita 5,8% (1 orang), usia bayi & usia sekolah 0%, PUS sebanyak
11,7% (2 orang), ibu menyusui 0%, Ibu hamil 0%.

2. Distribusi tingkat pendidikan


No Pendidikan Jumlah Persentase

1 SD 5 29,4%

2 SMP 2 11,7%

3 SMA 1 5,8%

4 D3 1 5,8%

5 S1 7 41,1%

6 BELUM
SEKOLAH/TIDAK 1 5,8%
SEKOLAH
Total 17 100%

Chart Title
Pendidikan Jumlah Persentase
17

7
5

2
1 1 1 100%
0 29.40% 0 11.70% 0 5.80% 0 5.80% 0 41.10% 0 5.80%

1 2 3 4 5 6 Total

Data diatas menunjukkan bahwa dari 5 KK rata-rata keluarga berpendidikan


S1 41,1% (7 orang), SD 29%% (5 orang), belum sekolah 5,8% (1 orang),
SMP 11,7% (2 orang), D3 5,8% (1 orang). Dapat disimpulkan bahwa
masyarakat di RT 04 banyak yang S1 sebesar 41,1% (7 orang) sehingga
tingkat pengetahuan masyarakat baik dan berpotensial untuk dapat
meningkatkan derajat kesehatan masyarakat.

3. Distribusi jenis pekerjaan


No Pekerjaan Jumlah Presentase

1 PNS 2 11,7%

2 Wirausaha 2 11,7%

3 Guru 1 5,8%

4 Petani 1 5,8%

5 IRT 3 17,6%

6 Tidak bekerja/belum bekerja 4 23,5%

7 Pensiun 1 5,8%

8 Pelajar 3 17,6%

Total 17% 100%

pekerjaan

PNS
Pelajar 12%
18% Wirausaha
Pensiun 12%
6%
Guru
6%

Petani
Tidak IRT
6%
bekerja/belum 17%
bekerja
23%
Data diatas menunjukkan bahwa jenis pekerjaan pada masyarakat di RT 04
yaitu PNS 11,7% (2 orang), belum bekerja 23,5% (4 orang), IRT 17,6% (3
orang), pelajar 17,6% (3 orang), wirausaha 11,7% (2 orang), petani 5,8% (1
orang), pensiun 5,8% (1 orang), guru 5,8% (1 orang). Hal ini menunjukkan
risiko penurunan derajat kesehatan karena semakin tinggi rutinitas.

4. Distribusi keyakinan/agama yang dianut


No Agama Jumlah Persentase

1 Islam 17 100%

2 Kristen 0 0%

Total 17 100%

agama

islam
kristen

Data didapatkan bahwa mayoritas masyarakat di RW 04 100% (17 orang)


beragama islam. Hal ini menunjukkan bahwa mayoritas penduduk
beragama Islam. Berdasarkan hasil observasi di RT 04 tercipta toleransi
beragama yang baik sehingga potensial terjadinya peningkatan derajat
kesehatan masyarakat.

5. Distribusi suku bangsa


No Suku Jumlah Persentase
1 Minang 1 5,8%

2 Jawa 16 94,1%

3 Batak 0 0%

Total 14 100%

suku

Minang
Jawa
Batak

Data di atas menunjukkan bahwa sebagian besar 94,1% (16 orang)


masyarakat bersuku jawa dan 1 orang masyarakat bersuku minang. Hal ini
menunjukkan mayoritas penduduk bersuku minang. Berdasarkan hasil
observasi di RT 04 menunjukkan adanya hubungan signifikan antara suku
dan derajat kesehatan warga sehingga berpotensi terjadi peningkatan derajat
kesehatan.

II. DATA EKONOMI


1. Penghasilan Rata-Rata Per bulan
No Penghasilan Jumlah Persentase

1 Rp < 1.000.000 0 %

2 Rp 1.000.000,-s/d Rp 3.000.000,- 3 60%

3 Rp >3.000.000,- 2 40%
Total 5 100%

Rp < 1.000.000 Rp 1.000.000,-s/d Rp 3.000.000,- Rp >3.000.000,-

Berdasarkan data di atas menunjukkan 60% berpenghasilan 1.000.000-3.000.000


rupiah per bulan, 0% berpenghasilan kurang dari 1.000.000 rupiah per bulan, dan
40% berpenghasilan lebih dari 3.000.000 rupiah per bulan, sehingga dapat
disimpulkan potensial peningkatan derajat kesehatan

2. Pengeluaran perbulan
No Pengeluaran Jumlah Persentase

1 Rp < 1.000.000 0 0%

2 Rp 1.000.000,-s/d Rp 3.000.000,- 3 60%

3 Rp >3.000.000,- 2 40%

Total 5 100%
pengeluaran

Rp < 1.000.000

Rp 1.000.000,-s/d Rp
3.000.000,-
Rp >3.000.000,-

Berdasarkan data di atas menunjukkan 60% keluarga pengeluaran per bulan Rp


1.000.000-3.000.000, 0% menunjukkan pengeluaran kurang Rp1.000.000 dan
40% menunjukkan pengeluaran lebih dari Rp3.000.0000 per bulan. Hal ini dapat
disimpulkan bahwa pengeluaran warga tiap bulan berkisar Rp 1.000.000-
3.000.000, dapat disimpulkan bahwa keluarga berpotensial peningkatan derajat
kesehatan.

3. Tabungan keluarga
No Tabungan Jumlah Persentase

1 Ya 5 100%

2 Tidak 0 0%

Total 5 100%

tabungan

ya
tidak
Berdasarkan data di atas menunjukkan 100% (5 KK) keluarga menabung dan 0%
(0 KK) keluarga tidak menabung. Hal ini dapat disimpulkan bahwa sebagian
besar kelurga dapat menabung, sehingga berpotensial untuk meningkatkan derajat
kesehatan.

4. Distribusi frekuensi alasan keluarga tidak menabung


1 Penghasilan tidak mencukupi 0 0%

2 Pekerjaan tidak tetap 0 0%

3 Kurangnya pengetahuan 0 0%

4 Lain-lain 0 0%

Total 0 0%

alasan tidak memiliki tabungan


Series1 Series2

0 0% 0 0% 0 0% 0 0%

Penghasilan tidak Pekerjaan tidak Kurangnya Lain-lain


mencukupi tetap pengetahuan

Berdasarkan tabel di atas sebesar 0% keluarga yang tidak menabung. Hal ini
dapat disimpulkan bahwa keluarga berpenghasilan menengah ke atas sehingga
berpotensial untuk peningkatan derajat kesehatan.

III. DATA STATUS KESEHATAN


A. Pelayanan Kesehatan
1. Distribusi sarana kesehatan terdekat dari rumah
Rumah sakit 0 0%
Puskesmas 1 50%

Praktik (dr/bidan/perawat) 1 50%

Lain-lain 0 0%

TOTAL 2 100%

Rumah sakit

Puskesmas

Praktik
(dr/bidan/perawat)
Lain-lain

Tabel di atas menunjukkan bahwa sarana kesehatan terdekat dari rumah


yaitu puskesmas (50%), praktik dr/bidan/perawat (50%), Rumah Sakit
sebanyak (0%). Hal ini menunjukkan terjadinya potensial peningkatan
derajat kesehatan.

2. Distribusi kebiasaan keluarga sebelum ke pelayanan kesehatan


Beli obat di warung 0 0%

Dukun 0 0%

Dibiarkan saja 1 20%

Pengobatan 4 80%
alternatif/tradisional

Total 5 100%
Beli obat di warung

Dukun

Dibiarkan saja

Pengobatan
alternatif/tradisional

Tabel di atas menunjukkan bahwa kebiasaan keluarga sebelum kepelayanan


kesehatan yaitu beli obat di warung 0%, dibiarkan saja 20%, pengobatan
alternatif/tradisional 80%, dan dukun 0%. Hal ini menunjukkan terjadinya
peningkatan derajat kesehatan.

3. Distribusi kartu berobat keluarga


Punya 14 82,3%

Tidak punya 3 17,6%

Total 14 100%

kartu berobat
punya tidak punya

18%

82%
Tabel di atas menunjukkan bahwa 82,3% keluarga memiliki kartu berobat
kesehatan, dan 17,6% keluarga tidak memiliki kartu berobat. Hal ini
menunjukan potensial terjadi peningkatan derajat kesehatan.

4. Distribusi jenis kartu berobat keluarga


ASKES 6 35,3%

Jamkesmas/KIS 0 0%

Jamsostek 0 0%

BPJS 8 47%

Tidak memiliki 3 17,6%


kartu berobat

Total 14 99,9%

jenis kartu

ASKES
Jamkesmas/KIS
Jamsostek
BPJS
tdk memiliki

Tabel di atas menunjukkan jenis kartu berobat keluarga yaitu BPJS


sebanyak 47%, KIS sebanyak 0%, jamkesmas sebanyak 0%, ASKES
sebanyak 35,3%. Sehingga menunjukan potensial terjadi peningkatan
derajat kesehatan.
5. Distribusi sarana transportasi keluarga ke pelayanan kesehatan
Jalan kaki 0 0%

Angkot 0 0%

Becak 0 0%

Kendaraan Pribadi 5 100%

Total 5 100%

Jalan kaki
Angkot
Becak
Kendaraan Pribadi

Tabel di atas menunjukkan sarana transportasi keluarga ke pelayanan


kesehatan yaitu 100% menggunakan kendaraan pribadi. Sehingga potensial
terjadinya peningkatan derajat kesehatan.

6. Distribusi jarak rumah dengan pelayanan kesehatan


< 1 km 2 11,7%

1-2 km 2 11,7%

2-5 km 1 5,8%

> 5 km 0 0%

Total 100%
< 1 km
1-2 km
2-5 km
> 5 km

Tabel di atas menunjukkan jarak rumah dengan pelayanan kesehatan yaitu


< 1 km sebanyak 11,7%, 1-2 km sebanyak 11,7% & 2-5 km sebanyak 5,8%.
Hal ini menunjukan terjadinya potensial peningkatan derajat kesehatan.

B. Masalah Yang Dirasakan Saat Ini


1. Distribusi penyakit yang paling sering diderita keluarga 6 bulan
terakhir
1. Hipertensi 2 11,7%

2. Diabetes Melitus 1 5,8%

3. Remaja gizi lebih 1 5,8%

4. Gizi kurang anak usia sekolah 0 0%


Hipertensi

Diabetes Melitus

Remaja gizi lebih

Gizi kurang anak usia


sekolah

Dari tabel di atas menunjukkan penyakit yang sering diderita selama 6


bulan yaitu hipertensi sebanyak 11,7%, DM sebanyak 5,8%, remaja gizi
lebih sebanyak 5,8%, gizi kurang anak sekolah sebanyak 0%.

IV. Lingkungan fisik


A. Perumahan
1. Distribusi status kepemilikan
Numpang 0 0%

Sewa 0 0%

Milik sendiri 5 100%

TOTAL 5 100%
Numpang
Sewa
Milik sendiri

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, diketahui sebanyak 5 KK


(100%) yang memiliki status kepemilikan rumah yaitu milik sendiri. Hal ini
menunjukkan sebagian besar (100%) status kepemilikan rumah di RW 04
adalah milik sendiri sehingga potensial terhadap peningkatan derajat
kesehatan keluarga.

2. Distribusi tipe rumah


Permanen 3 40%

Semi Permanen 2 60%

Tidak Permanen 0 0%

TOTAL 5 100%
Permanen
Semi Permanen
Tidak Permanen

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 2 rumah (40%) memiliki tipe


rumah semi permanen, 3 rumah (60%) memiliki tipe rumah permanen. Hal
ini menunjukkan bahwa sebagian besar (60%) penduduk di RT 04 memiliki
tipe rumah permanen sehingga potensial terhadap peningkatan derajat
kesehatan keluarga.

3. Distribusi jenis lantai


Tanah 0 0%

Papan 0 0%

Keramik 3 60%

Semen 2 40%

TOTAL 5 100%
Tanah
Papan
Keramik
Semen

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 3 rumah (60%) dengan jenis lantai
keramik & 2 rumah (40%) dengan jenis lantai semen. sehingga potensial
terhadap peningkatan derajat kesehatan keluarga.

4. Distribusi jendela setiap kamar


Ya 5 100%

Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%

tersedia jendela
ya tidak

0%

100%
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 5 rumah (100%) penduduk memiliki
jendela di setiap kamar rumahnya. Hal ini menunjukkan bahwa sebagian
besar (100%) penduduk di RT 04 memiliki jendela di setiap kamar
rumahnya sehingga berpotensial terhadap peningkatan derajat kesehatan
keluarga.

5. Distribusi jendela dibuka setiap hari


Ya 5 100%

Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%

jendela dibuka setiap hari


ya tidak

0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 5 rumah penduduk membuka


jendela rumah setiap hari (100%) sehingga berpotensial terhadap
peningkatan derajat kesehatan keluarga.

6. Kondisi ventilasi rumah


Terbuka 5 100%

Tertutup 0 0%

Tidak ada ventilasi 0 0%


TOTAL 5 100%

kondisi ventilasi
Terbuka Tertutup Tidak ada ventilasi

0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 5 Rumah (100%) kondisi ventilasi


rumah dalam keadaan terbuka

7. Distribusi pencahayaan perumahan


Baik 4 80%

Cukup 1 20%

Kurang 0 20%

Tidak ada 0 0%

TOTAL 5 100%
pencahayaan
Baik Cukup Kurang Tidak ada

0% 0%

20%

80%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 4 rumah (80%) penduduk memiliki


pencahayaan baik & 1 rumah (20%) penduduk memiliki pencahayaan
cukup sehingga berpotensial terhadap peningkatan derajat kesehatan
keluarga.

8. Halaman disekitar rumah


Ya 5 100%

Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%

halaman rumah
ya tidak

0%

100%
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa sebanyak 5 rumah (100%)
penduduk memiliki halaman rumah sehingga berpotensial terhadap
peningkatan derajat kesehatan.

9. Distribusi pemanfaatan atau perkarangan rumah


Tanaman obat 1 20%

Kebun bunga 2 40%

Warung hidup 2 40%

Dibiarkan saja 0 0%

Lain-lain 0 0%

TOTAL 5 100%

pemanfaatan halaman
Tanaman obat Kebun bunga Warung hidup Dibiarkan saja Lain-lain

0% 0%

20%

40%

40%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 rumah yang memiliki


halaman rumah, diketahui sebanyak 1 rumah (20%) penduduk
memanfaatkan perkarangan rumah dengan tanaman obat, 2 Rumah (40%)
penduduk yang perkarangan rumahnya sebagai kebun bunga, dan 2 rumah
(40%) penduduk memanfaatkan pekarangan rumahnya sebagai warung
hidup. Sehingga penduduk berpotensial terhadap peningkatan derajat
kesehatan keluarga.
10. Distribusi jenis tanaman obat
< 5 jenis 5 100%

5-10 jenis 0 0%

10-25 jenis 0 0%

TOTAL 5 100%

variasi tanaman obat


< 5 jenis 5-10 jenis 10-25 jenis

0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 5 rumah (100%) penduduk memiliki


kurang dari 5 jenis tanaman obat.

11. Distribusi kandang ternak


Ya 4 80%

Tidak 1 20%

TOTAL 5 100%
kandang ternak
ya tidak

20%

80%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 rumah, diketahui 1 rumah


(20%) penduduk yang tidak memiliki kandang ternak dan 4 rumah (80%)
penduduk yang memiliki kandang ternak.

12. Distribusi jarak kandang dengan rumah


< 10 meter 4 100%

>10 meter 0 0%

Berbatas dinding rumah 0 0%

TOTAL 4 100%
jarak kandang
< 10 meter >10 meter Berbatas dinding rumah

0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 4 rumah (100%) yang memiliki


kandang ternak jaraknya dengan rumah <10 meter.

13. Distribusi kondisi kandang ternak


Terawat 5 100%

Tidak terawat 0 0%

TOTAL 0 100%

kondisi kandang
terawat tidak terawat

17%

83%
Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 4 rumah yang memiliki kandang
ternak, kondisi kandang ternaknya terawat sehingga berpotensial terhadap
peningkatan derajat kesehatan keluarga.

C. Sumber Air Minum


1. Distribusi sumber air minum
PDAM/air ledeng 0 0%

Air sumur 5 0%

Sumur bor 0 0%

Sungai 0 0%

Lain-lain 0 100%

TOTAL 5 100%

sumber air minum


PDAM/air ledeng Air sumur Sumur bor Sungai Lain-lain

0%
0%

100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, diketahui sebanyak 5 KK


(100%) penduduk memakai air sumur untuk air minum.

2. Distribusi keadaan air yang digunakan


Berbau 0 0%
Berwarna 0 0%

Berasa 0 0%

Berbau, berasa dan berwarna 0 0%

Tawar 0 0%

Tidak berbau, berasa dan 5 100%


berwarna

TOTAL 5 100%

kondisi air
Berbau Berwarna
Berasa Berbau, berasa dan berwarna
Tawar Tidak berbau, berasa dan berwarna
0%
0%
0%

100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, sebanyak 5 KK (100%)


penduduk memiliki air yang tidak berbau, berasa dan berwarna.

3. Distribusi apakah air dimasak


Ya 5 100%

Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%
apakah air dimasak
ya tidak

0%

100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, diketahui 5 KK (100%)


mengkonsumsi air yang dimasak. Hal ini menunjukkan bahwa (100%)
penduduk memiliki kebiasaan memasak air yang dikonsumsi sehingga
potensial terhadap peningkatan derajat kesehatan keluarga.

4. Distribusi tempat penampungan air sementara


Bak 2 40%

Ember 3 60%

Lain-lain 0 0%

TOTAL 5 100%
penampungan air sementara
Bak Ember Lain-lain

0%

40%

60%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, diketahui sebanyak 2 KK


(40%) memiliki tempat penampungan air sementara dengan bak dan 3 KK
(60%) memiliki tempat penampungan air sementara dengan ember.

5. Distribusi kondisi tempat penampung air


Terbuka 1 20%

Tertutup 4 80%

TOTAL 5 100%

kondisi penampungan air


terbuka tertutup

20%

80%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, diketahui sebanyak 1 KK
(20%) memiliki kondisi tempat penampungan air terbuka dan 4 KK (80%)
memiliki kondisi tempat penampungan air tertutup. Hal ini menunjukkan
bahwa penduduk memiliki kondisi tempat penampungan air tertutup
sehingga peningkatan derajat kesehatan

6. Distribusi sumber air mandi/mencuci


Sumur 5 100%

PDAM/air ledeng 0 0%

Sumur bor 0 0%

Sungai 0 0%

Lain-lain 0 0%

TOTAL 5 100%

Air untuk MCK


Sumur PDAM/air ledeng Sumur bor Sungai Lain-lain

0%
0%
0%

100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK (100%) menggunakan sumur


untuk mandi/mencuci.

7. Distribusi jarak sumur dengan septic tank


< dari 10 meter 0 0%
>dari 10 meter 5 100%

TOTAL 5 100%

jarak sumur dengan septic tank


< dari 10 meter < dari 10 meter

0%

100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK yang menggunakan sumur,


diketahui sebanyak 5 KK (100%) memiliki jarak sumur dengan septik tank
lebih dari 10 meter.

D. Perilaku Kesehatan Keluarga (PHBS)


1. Distribusi mengelola sayur sebelum dimasak
Dipotong lalu dicuci 0 0%

Dicuci lalu dipotong 5 100%

TOTAL 5 100%
mengolah sayur
Dipotong lalu dicuci Dicuci lalu dipotong

0%

100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, diketahui 5 KK (100%)


mengelola sayur dimasak dengan dicuci lalu dipotong

2. Distribusi menyajikan makanan yang telah dimasak


Terbuka 0 0%

Tertutup 5 100%

TOTAL 5 100%

penyajian makanan
Terbuka Tertutup

0%

100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, sebanyak 5 KK (100%)
menyajikan makanan yang telah dimasak dengan keadaan tertutup.

3. Distribusi kebiasaan menggantung pakaian setelah dipakai


Ya 2 40%

Tidak 3 60%

TOTAL 5 100%

kebiasaan menggantung pakaian


ya tidak

40%

60%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, sebanyak 2 KK (60%) ada


memiliki kebiasaan menggantung pakaian setelah dipakai, dan 3 KK (40%)
tidak ada memiliki kebiasaan menggantung pakaian setelah dipakai.
Sehingga dapat mendukung peningkaan derajat kesehatan.

4. Distribusi kebiasaan anggota keluarga dalam merokok


Ya 2 40%

Tidak 3 60%

TOTAL 5 100%
kebiasaan anggota keluarga merokok
ya tidak

40%

60%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, sebanyak 2 KK (40%)


memiliki kebiasaan merokok dalam anggota keluarga, dan 3 KK (60%)
tidak ada memiliki kebiasaan merokok dalam anggota keluarga.

5. Distribusi kebiasaan mandi


< 2 kali 0 0%

2 kali 5 100%

TOTAL 5 100%

kebiasaan mandi
< 2 kali 2 kali

0%

100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5KK, sebanyak 5KK (100%)
memiliki kebiasaan mandi 2 kali, sehingga berpotensial terhadap
peningkatan derajat kesehatan keluarga.

6. Distribusi kebiasaan menggunakan handuk


Sendiri-sendiri 5 100%

Bersama-sama 0 0%

TOTAL 5 100%

kebiasaan penggunaan handuk


Sendiri-sendiri Bersama-sama

0%

100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, sebanyak 5 KK (100%)


memiliki kebiasaan menggunakan handuk sendiri. Hal ini menunjukan
bahwa seluruh (100%) penduduk memiliki kebiasaan menggunakan handuk
sendiri sehingga potensial meningkatkan derajat kesehatan keluarga.

7. Distribusi kebiasaan mencuci tangan


Sering 5 100%

Kadang-kadang 0 0%

Tidak pernah 0 0%

TOTAL 5 100
kebiasaan mencuci tangan
Sering Kadang-kadang Tidak pernah

0%

100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, sebanyak 5 KK (100%)


penduduk yang memiliki kebiasaan sering mencuci tangan. Hal ini
menunjukan kebiasaan sering mencuci tangan sehingga potensial
meningkatkan derajat kesehatan keluarga.

E. Pembuangan Sampah
1. Distribusi Cara Membuang Sampah
Sungai 0 0%

Di timbun 0 0%

Di bakar 5 100%

Sembarang tempat 0 0%

Tempat pembuangan/ 0 0%
penampungan sampah

TOTAL 5 100%
pengmbuangan sampah
Sungai
Di timbun
Di bakar
Sembarang tempat
Tempat pembuangan/ penampungan sampah
0%
0% 0%

100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK (100%) penduduk yang


membuang sampah dengan dibakar sehingga berisiko terjadinya penurunan
derajat kesehatan yaitu menimbulkan gangguan saluran pernafasan.

2. Distribusi Tempat penampungan sampah sementara


Ada 3 60%

Tidak ada 2 40%

TOTAL 5 100%

tempat pembuangan sampah


sementara
ada tidak ada

40%

60%
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 5 KK, diketahui 3 KK (60%)
penduduk yang memiliki tempat penampungan sampah dan 2 KK (40%)
penduduk yang tidak mempunyai tempat penampungan sampah. Hal ini
menunjukan bahwa penduduk lebih dari sebagian (60%) ada memiliki
tempat penampungan sampah sementara sehingga berpotensial terhadap
peningkatan derajat kesehatan keluarga.

3. Distribusi kondisi tempat pembuangan sampah sementara


Terbuka 5 100%

Tertutup 0 0%

TOTAL 5 100%

kondisi pembuangan sampah


sementara
terbuka tertutup

0%

100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 5 KK yang memiliki tempat


penampungan sampah sementara, diketahui 5 KK (100%) penduduk yang
memiliki kondisi tempat pembuangan sampah yang terbuka.

4. Distribusi jarak tempat pembuangan sampah dengan rumah


Dekat (< 5 m) 0 0%

Jauh (> 5 m) 5 100%

TOTAL 5 100%
jarak tempat pembuangan sampah
Dekat (< 5 m) Jauh (> 5 m)

0%

100%

Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 5 KK yang memiliki tempat


penampungan sampah sementara, diketahui 5 KK (100%) penduduk yang
memiliki kondisi tempat pembuangan sampah > 5 M.

F. Pembuangan Limbah
1. Distribusi kebiasaan keluarga BAB dan BAK
Jamban/WC 5 100%

Sungai 0 0%

Sembarangan 0 0%

TOTAL 5 100%
kebiasaan BAB
Jamban/WC Sungai Sembarangan

0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa 5 KK (100%) penduduk yang


mempunyai kebiasaan BAB dan BAK di jamban/WC sehingga berpotensial
terhadap peningkatan derajat kesehatan keluarga.

2. Distribusi Jenis Jamban/WC Yang Digunakan


Cemplung 0 0%

Plengsengan 0 0%

Leher angsa 5 100%

TOTAL 5 100%
jenis jamban
Cemplung Plengsengan Leher angsa

0%

100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa 5 KK memiliki jamban/WC, leher angsa

3. Distribusi Kondisi Lantai WC


Licin 1 20%

Tidak licin 4 60%

TOTAL 5 80%

kondisi lantai WC
licin tidak licin

20%

80%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 jamban/WC yang di gunakan,


diketahui 1 jamban/WC (20%) yang mempunyai kondisi lantai WC yang
licin dan 4 jamban/WC (60%) yang mempunyai kondisi lantai WC yang
tidak licin. Hal ini menunjukan bahwa penduduk lebih dari sebagian (80%)
yang mempunyai kondisi lantai WC yang tidak licin sehingga tidak
beresiko terhadap peningkatan derajat kesehatan keluarga.

4. Distribusi Saluran Pembuangan


Got 1 20%

Sungai 0 0%

Resapan 4 80%

Lain-lain 0 0%

TOTAL 5 100%

saluran pembuangan
Got Sungai Resapan Lain-lain

0%

20%
0%

80%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, diketahui 4 KK (80%)


penduduk yang memiliki tempat pembuangan air limbah melalui resapan, 1
KK (20%) penduduk yang memiliki tempat pembuangan air limbah
melalui got.

5. Distribusi Kondisi Saluran Pembuangan Limbah


Mengalir dan tertutup 1 20%
Mengalir dan terbuka 4 80%

Tidak mengalir dan tertutup 0 0%

Tidak mengalir dan terbuka 0 0%

TOTAL 5 100%

keadaan pembuangan
Mengalir dan tertutup Mengalir dan terbuka
Tidak mengalir dan tertutup Tidak mengalir dan terbuka
0% 0%

20%

80%

Dari tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK, diketahui 4 KK (80%)


kondisi saluran pembuangan mengalir dan terbuka, 1 KK (20%) kondisi
saluran pembuangan mengalir dan tertutup.

V. Kesehatan Ibu dan Anak


A. Pasangan Usia Subur
1. Distribusi frekuensi jumlah PUS
Ya 1 20%

Tidak 4 80%

TOTAL 5 100%
PUS
ya tidak

0%

100%

Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 5 KK terdapat 20% warga yang


merupakan pasangan usia subur.

2. Distribusi Akseptor KB
Ya 0 0%

Tidak 5 100%

TOTAL 5 100%

Aseptor KB
ya tidak

0%

100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa 100% warga RT 04 tidak menjadi
akseptor KB sehingga dapat disimpulkan hal tersebut dapat berisiko
terhadap penurunan derajat kesehatan.

3. Distribusi Jenis Kontrasepsi Yang Dipakai


IUD 0 0%

Kondom 0 0%

Suntik 0 0%

Steril 0 0%

Pil 0 0%

Kontrasepsi 0 0%
alami

TOTAL 0 0%

jenis kontrasepsi
Series1 Series2

0.8

0.6

0.4

0.2
0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0% 0 0%
0
IUD Kondom Suntik Steril Pil Kontrasepsi
alami

Tabel di atas menunjukkan bahwa warga RT 04 seluruh warga tidak


menggunakan alat kontrasepsi.
4. Distribusi Alasan Tidak Menggunakan KB
Dilarang suami 0 0%

Tidak cocok 0 0%

Lain-lain 5 100%

TOTAL 5 100%

Alasan tidak KB
Dilarang suami Tidak cocok Lain-lain

0%

100%

5. Distribusi Keluhan Ibu Selama Menggunakan Alat Kontrasepsi


Kegemukan 1 50%

Flek hitam pada wajah 0 0%

Keputihan 0 0%

Mengurangi kesuburan 0 0%

Menstruasi tidak teratur 1 50%

Lain-lain 0 0%

TOTAL 2 100%
keluhan saat KB
Kegemukan Flek hitam pada wajah
Keputihan Mengurangi kesuburan
Menstruasi tidak teratur Lain-lain
0%

50% 50%

0% 0%

Tabel di atas menunjukkan bahwa warga RT 04 sebanyak 50% (1 orang)


mengeluhkan mengalami kegemukan selama menggunakan alat
kontrasepsi, sebanyak 50% (1 orang) mengalami menstruasi tidak teratur.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa berisiko terhadap penurunan derajat
kesehatan dikarenakan kurangnya pengetahuan tentang KB pada ibu.

B. Ibu Hamil
1. Distribusi Ibu Hamil
Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

2. Distribusi Usia Kehamilan

(0-3 bulan) 0 0%

II (4-6 bulan) 0 0%

III (7-9 bulan) 0 0%

TOTAL 0 0%

3. Distribusi Jumlah Kehamilan


1 0 0%

2 0 0%

3 0%

>3 0 0%

TOTAL 0 0%

4. Distribusi Pemeriksaan Kehamilan


Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

5. Distribusi Jumlah Pemeriksaan Kehamilan


2 kali 0 0%

3 kali 0 0%

4 kali 0 0%

TOTAL 0 0%

6. Distribusi Imunisasi TT
Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

7. Distribusi Kelengkapan Imunisasi TT


Lengkap 0 0%

Tidak lengkap 0 0%

TOTAL 0 0%
8. Distribusi Penyakit/Keluhan Ibu Hamil
Lemah, letih, lesu 0 0%

Bengkak 0 0%
dikaki/ditempat lain

Pusing 0 0%

Mual muntah 0 0%

TD tinggi 0 0%

Lain-lain 0 0%

TOTAL 0 0%

C. Ibu Menyusui
1. Distribusi Ibu Menyusui Anak
Ya 0 0%

Tidak 0 0%

2. Distribusi Lama Ibu Menyusui


< 1 bulan 0 0%

1-4 bulan 0 0%

5-12 bulan 0 0%

Sampai dengan 24 bulan 0 0%

TOTAL 0 0%

3. Distribusi ASI Ekslusif 6 Bulan


Ya 0 0%

Tidak 0 0%

4. Distribusi Ibu Mengalami Masalah Dalam Menyusui


Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

5. Distribusi Masalah Ibu dalam Menyusui


Bekerja 0 0%

Putting Susu Lecet 0 0%

Air Susu Ibu Sedikit 0 0%

Putting Susu ibu terbenam/ tidak 0 0%


keluar

ASI tidak ada 0 0%

Lain-lain 0 0%

TOTAL 0 0%

6. Distribusi Cara Ibu Mengatasi Masalah Dalam Menyusui


Konsultasi kepelayanan 0 %
kesehatan
Minum obat tradisional 0 %

Dibiarkan saja 0 %

Lain-lain 0 %

TOTAL 0 %

7. Distribusi Ibu Melakukan Perawatan Payudara


Ada 0 0%

Tidak ada 0 0%

8. Distribusi Jenis Perawatan Payudara


Mencuci putting sebelum 0 0%
menyusui

Melakukan pijat payudara 0 0%

Melakukan kompres bila bengkak 0 0%

D. BAYI
1. Distribusi Bayi
Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

Tabel di atas menunjukkan bahwa tidak memiliki bayi.

2. Distribusi Berat Badan Bayi Baru Lahir


< 2500 g 0 0%

2500-3000 g 0 0%

>3000 g 0 0%

0 0%
TOTAL

3. Distribusi Bayi Mendapatkan ASI Eksklusif


Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

4. Distribusi Ibu Memberikan Susu Formula


Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

5. Jika Iya, Efek Samping Pada Bayi


Ya 0 0%

Tidak 0 0%
TOTAL 0 0%

6. Distribusi Ibu Memberikan MPASI


Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

7. Distribusi Umur Bayi Saat Ibu Memberikan Makan Tambahan


<6 Bulan 0 0%

>6 Bulan 0 0%

TOTAL 0 0%

8. Cara Memberikan Susu Formula


Dicuci dan direbus 0 0%

Direndam air panas 0 0%

Cuci Saja 0 0%

Dll... 0 0%

TOTAL 0 0%

9. Distribusi Anak Memiliki KMS0


Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

10. Status KMS Bayi Pada Garis Warna


Merah 0 0%

Kuning 0 0%

Hijau 0 0%

TOTAL 0 0%

11. Distribusi Hasil Penimbangan di KMS


Didaerah garis hijau 0 0%
Dibawah garis titik-titik 0 0%

Diatas garis hijau sampai kuning 0 0%

Dibawah garis merah 0 0%

12. Status Imunisasi Dasar Bayi


Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

13. jika Iya, Jenis Imunisasi


BCG 0 0%

Polio 0 0%

DPT 0 0%

Campak 0 0%

Hepatitis 0 0%

14. Jika tidak , alasanya


Tidak sakit 0 0%

Tidak sempat 0 0%

Sedang sakit 0 0%

Lain- lain 0 0%

15. Distribusi Bayi/Balita Ditimbang Tiap Bulan


Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

16. Distribusi jika iya, dimana ?


Poyandu 0 0%

Puskesmas/pustu 0 0%
Praktek dokter 0 0%

Praktek bidan 0 0%

TOTAL 0 0%

17. Distribusi bila bayi sakit, biasanya berobat kemana ?


Rumah sakit 0 0%

Puskesmas/pustu 0 0%

Praktek dokter 0 0%

Praktek bidan 0 0%

Pengobatan alternative 0 0%

TOTAL 0 0%

18. Bayi sudah bisa melakukan apa?


Tengkurap 0 0%

Merangkak 0 0%

Berjalan di dinding 0 0%

Berjalan tanpa bantuan 0 0%

TOTAL 0 0%

19. Penyakit yang diderita bayi selama 6 bulan terakhir


ISPA 0 0%

Demam 0 0%

Diare 0 0%

Campak 0 0%

Dll, sebutkan 0 0%

Tidak ada 0 0%

TOTAL 0 0%
E. BALITA (1-5 tahun)
1. Jenis kelamin
Laki-laki 0 0%

Perempuan 1 100%

TOTAL 1 100%

jenis kelamin
laki-laki perempuan

0%

100%

Distribusi di atas menunjukkan bahwa di RT 04 memiliki 100% (1 orang)


balita.

2. Apakah balita ada mendapatkan pelayanan posyandu


Ya 1 100%

Tidak 0 0%

TOTAL 1 100%
mendapat pelayanan posyandu
ya tidak
0%

100%

3. Berdasarkan KMS berat badan anak ibu berada pada garis


Kuning 0 0%

Hijau 1 100%

Bawah garis merah 0 0%

TOTAL 1 100%

BB anak
Kuning Hijau Bawah garis merah

0%

100%

4. Berdasarkan penimbangan balita ibu dilakukan setiap bulan


Kadang-kadang 0 0%

Rutin 1 100%

Tidak pernah 0 0%

TOTAL 1 100%
penimbangan
Kadang-kadang Rutin Tidak pernah

0%

100%

5. Jika ada, dimana


Posyandu 1 100%

Puskesmas 0 0%

Tidak pernah 0 0%

TOTAL 1 100%

tempat penimbangan
Posyandu Puskesmas Tidak pernah

0%

100%

6. Balita yang mendapatkan Vitamin A


Ya 1 100%

Tidak 0 0%

TOTAL 1 100%
mendapat Vit. A
ya tidak

0%

100%

7. Frekuensi Makan dalam 1 Hari


1x 0 0%

2x 0 0%

3x 1 100%

TOTAL 1 100%

frek. makan
1x 2x 3x

0%

100%

8. Porsi yang dihabiskan


< 1 Piring 0 0%

1 Piring 1 100%
>1 piring 0 0%

TOTAL 1 100%

porsi dihabiskan
< 1 Piring 1 Piring >1 piring

0%

100%

9. Jenis Makanan Yang di Berikan


Nasi + Sayur + Lauk 1 100%

Nasi + Sayur 0 0%

Nasi + Lauk 0 0%

TOTAL 1 100%

Chart Title
Nasi + Sayur + Lauk Nasi + Sayur Nasi + Lauk

0%

100%
10. Sumplemen Tambahan
Ya 0 0%

Tidak 1 100%

TOTAL 1 100%

suplemen
ya tidak

0%

100%

11. Masih mendapatkan ASI?


Ya 0 0%

Tidak 1 100%

TOTAL 1 100%
masih mendapat ASI
ya tidak

0%

100%

12. Penyakit yang diderita 6 bulan terakhir


Tidak ada 0 0%

Panas 0 0%

Panas, Batuk, Pilek 1 100%

Diare/mencret 0 0%

Sakit Kulit 0 0%

Kurang Gizi 0 0%

Tidak ada 0 0%

TOTAL 1 100%
penyakit 6 bulan terakhir
Tidak ada Panas Panas, Batuk, Pilek
Diare/mencret Sakit Kulit Kurang Gizi
Tidak ada
0%
0%0%
0%
0%

100%

13. Pengolahan makanan mentah sebelum diberikan untuk balita


Dicuci dahulu, baru dipotong dan 0 0%
dimasak sampai lunak
Dicuci dahulu, baru dipotong dan 1 100%
dimasak tetapi tidak sampai lunak
benar

Dipotong dulu baru dicuci dan 0 0%


dimasak sampai lunak

Dipotong dulu baru dicuci dan 0 0%


dimasak tetapi tidak sampai
lunak benar

TOTAL 1 100%
pengolahan makanan
Dicuci dahulu, baru dipotong dan dimasak sampai lunak
Dicuci dahulu, baru dipotong dan dimasak tetapi tidak sampai lunak benar
Dipotong dulu baru dicuci dan dimasak sampai lunak
Dipotong dulu baru dicuci dan dimasak tetapi tidak sampai lunak benar
0%
0%
0%

100%

F. ANAK USIA SEKOLAH


1. Distribusi Anak Usia Sekolah
Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa di RT 04 bahwa tidak ada


yang berusia sekolah.

2. Distribusi Anak Usia Sekolah Mengosok Gigi Dalam Sehari


2 kali 0 0%

1 kali 0 0%

TOTAL 0 0%

3. Distribusi Kondisi Gigi Saat Ini


Berlubang dan hitam 0 0%

Gusi bengkak dan berdarah 0 0%

Bersih dan sehat 0 0%

TOTAL 0 0%

4. Distribusi Kebiasaan Cuci Tangan Sebelum dan Sesudah Makan


Ya 0 0%
Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

5. Distribusi Kebiasaan Sarapan Sebelum Berangkat Sekolah


B Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

G. REMAJA
1. Distribusi Kondisi Remaja
Sehat 2 100%

Sakit 0 0%

kondisi remaja
sehat sakit

0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan remaja di RT 04 100% (2 orang) remaja


dalam kondisi sehat

2. Distribusi Remaja Dibawa Berobat


Sudah 0 0%
Belum 0 0%

3. Distribusi kegiatan remaja di waktu luang


Tidur/menonton TV 1 50%

Olahraga 0 0%

Mengikuti organisasi 0 0%

Berkumpul dengan teman- 1 50%


teman
Wirid remaja 0 0%

Lain-lain 0 0%

kegiatan remaja di waktu luang


Tidur/menonton TV Olahraga
Mengikuti organisasi Berkumpul dengan teman-teman
Wirid remaja Lain-lain
0% 0%

50% 50%

0% 0%

Dari tabel di atas menunjukkan remaja di RT 04 sebanyak 50% (1 orang)


remaja melakukan kegiatan di waktu luang dengan tidur/menonton TV &
50% (1 orang) melakukan kegiatan berkumpul dengan teman-teman.

4. Distribusi kebiasaan buruk


Merokok 0 0%

Narkoba 0 0%

Alkohol 0 0%
Ngelem 0 0%

Tawuran 0 0%

Balap liar 0 0%

Tidak Ada 1 100%

kebiasaan buruk
Merokok Narkoba Alkohol Ngelem
Tawuran Balap liar Tidak Ada
0%
00%
0% %
0%
0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan remaja di RT 04 sebanyak 100% (2 orang)


tidak ada melakukan kebiasaan buruk

5. Distribusi rokok yang dihabiskan sehari


1-5 batang 0 %

6-12 batang 0 %

>12 batang 0 %

Dari tabel diatas menunjukkan kebiasaan remaja di RT 04 menghabiskan


sebanyak 0% batang perhari

H. DEWASA (26-45 TAHUN)


1. Kebiasaan dalam keluarga yang tidak sehat
Tidak ada 5 41,6%

Merokok/ngopi 2 16,6%
Minum obat sembarangan 0 0%

Makan tidak teratur 2 16,6%

Kurang istirahat (< 6jam 3 25%


sehari)
Lain-lain 0 0%

TOTAL 12 100%

kebiasaan yang tidak sehat


Tidak ada Merokok/ngopi
Minum obat sembarangan Makan tidak teratur
Kurang istirahat (< 6jam sehari) Lain-lain
0%

25%
41%

17%

17%
0%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa di RW 04 sebanyak 16,6%


(2 orang) dewasa merokok/mengopi, sebanyak 16,6% (2 orang) dewasa
makan tidak teratur, sebanyak 25% (3 orang) dewasa Kurang istirahat (<
6jam sehari) sebanyak 41,6% (5 orang) tidak memiliki kebiasaan buruk.
Sehingga terjadinya resiko penurunan derajat kesehatan pada dewasa.

2. Keluhan yang biasanya dialami


Tidak ada 9 75%

Dada berdebar-debar, nyeri dada 0 0%


(jantung)
Sakit kepala/tengkuk, sulit tidur, 1 8,3%
mudah marah (hipertensi)
Nyeri ulu hati, mual dan tidak 1 8,3%
nafsu makan (gastritis)
Mudah lapar, sering minum dan 1 8,3%
buang air kecil (DM)
Sakit pinggang, punggung, sendi 0 0%
kaki/tangan (rematik)
Mudah lelah, pusing, kurang 0 0%
tenaga (anemia)
TOTAL 12 100%

keluhan yang biasa dialami


Tidak ada
Dada berdebar-debar, nyeri dada (jantung)
Sakit kepala/tengkuk, sulit tidur, mudah marah (hipertensi)
Nyeri ulu hati, mual dan tidak nafsu makan (gastritis)
Mudah lapar, sering minum dan buang air kecil (DM)

8% 0% 0%
8%
9%
0%
75%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa di RT 04 sebanyak 75% (9


orang) tidak mengalami apa-apa, sebanyak 8,3% (1 orang) dewasa Sakit
kepala/tengkuk, sulit tidur, mudah marah (hipertensi), sebanyak 8,3% (1
orang) dewasa Nyeri ulu hati, mual dan tidak nafsu makan (gastritis),
sebanyak 8,3% dewasa Mudah lapar, sering minum dan buang air kecil
(DM). sehingga terjadinya resiko penurunan derajat kesehatan pada dewasa.

3. Kegiatan rutin yang dilakukan dalam rumah


Tidak ada 0 0%

Membersihkan rumah 10 83,3%

Memasak/mengasuh anak atau 2 16,6%


cucu
Total 12 100%
kegiatan di dalam rumah
Tidak ada Membersihkan rumah Memasak/mengasuh anak atau cucu

0%

17%

83%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa di RT 04 sebanyak 83,3%


(10 orang) dewasa membersihkan rumah, sebanyak 16,6% (2 orang) dewasa
memasak/mengasuh anak atau cucu, sehingga tidak terjadinya resiko
penurunan derajat kesehatan pada dewasa.

4. Kegiatan rutin yang dilakukan di luar rumah


Tidak ada 2 16,6%

Bekerja 8 66,6%

Pengajian 2 16,6%

Olah raga 0 0%

TOTAL 12 100%
kegiatan di luar rumah
Tidak ada Bekerja Pengajian Olah raga

0%

17% 16%

67%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa di RT 04 sebanyak 16,6% (2


orang) dewasa menjawab tidak ada, sebanyak 66,6% (8 orang) dewasa
bekerja, sebanyak 16,6% (2 orang) dewasa mengikuti pengajian, sehingga
tidak terjadinya resiko penurunan derajat kesehatan pada dewasa.

I. LANSIA
1. Distribusi Anggota Keluarga Berusia Lanjut
Ada 2 100%

Tidak 0 0%

Total 1 100%

lansia
ya tidak

50% 50%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa di RT 04 100% (2 orang)
mempunyai anggota keluarga yang berusia lanjut dan sehingga potensial
peningkatan derajat kesehatan lansia.

2. Distribusi Apakah Lansia Memiliki Keluhan


Ya 1 50%

Tidak 1 50%

Total 2 100%

keluhan
ya tidak

50% 50%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa di RT 04 50% (1 orang)


lansia memiliki keluhan & 50% (1 orang) lansia tidak memiliki keluhan,
sehingga terjadi risiko penurunan derajat kesehatan lansia.

3. Distribusi Jenis Penyakit Yang Diderita Oleh Lansia


Asma 0 0%

Hipertensi 0 0%

Rematik 0 0%

Osteoporosis 0 0%

Jantung 0 0%

Kencing manis/DM 1 100%


Katarak 0 0%

Penyakit kulit 0 0%

Lain-lain 0 0%

TOTAL 1 100%

penyakit yang diderita


Asma Hipertensi Rematik
Osteoporosis Jantung Kencing manis/DM
Katarak Penyakit kulit Lain-lain
0%
0%0%0%
0%
0%

100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa di RT 04, penyakit terbanyak


yang diderita oleh lansia yaitu penyakit DM sebanyak 100% (1 orang)

4. Distribusi Upaya Yang Telah Dilakukan Lansia


Berobat ke sarana kesehatan 1 100%

Berobat ke dukun 0 0%

Diobati sendiri 0 0%

Lain-lain 0 0%

TOTAL 1 100%
upaya yang dilakukan
Berobat ke sarana kesehatan Berobat ke dukun
Diobati sendiri Lain-lain
0%
0%

100%

Berdasarkan Tabel di atas menunjukkan bahwa di RT 04 lansia memilih


untuk berobat ke sarana kesehatan yaitu sebanyak 100% (1 orang) sehingga
masih banyaknya lansia yang menggunakan pelayanan kesehatan yang
dapat meningkatkan derajat kesehatan lansia.

5. Distribusi Penggunaan Waktu Senggang Lansia


Berkebun/pekerjaan rumah 2 100%

Senam 0 0%

Jalan-jalan 0 0%

Nonton TV 0 0%

Lain-lain 0 0%

TOTAL 2 100%
penggunaan waktu senggang
Berkebun/pekerjaan rumah Senam Jalan-jalan Nonton TV Lain-lain

0%
0%
0%

100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa di RT 04 sebanyak 100% (2


orang) memilih berkebun/pekerjaan rumah.

6. Distribusi lansia yang ikut Posyandu


Ya 0 0%

Tidak 0 0%

TOTAL 0 0%

Tabel di atas menunjukkan bahwa di RT 04 sebanyak 0% lansia mengikuti


posyandu lansia sehingga terjadi penurunan derajat kesehatan.

7. Distribusi Alasan Tidak Ada Mengikuti Posyandu Lansia


Tidak tahu 0 0%

Malas 0 0%

Lain-lain 2 100%

TOTAL 2 100%
alasan tidak mengikuti posyandu
lansia
Tidak tahu Malas Lain-lain

0%

100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa di RT 04 sebanyak 100% (2


orang) lansia mengatakan alasan lainnya seperti posyandu lansia tidak ada
di daerahnya sehingga terjadinya risiko penurunan derajat kesehatan pada
lansia.

VI. Penularan COVID-19


1. Distribusi pengetahuan tanda dan gejala penularan COVID-19
1. Demam tinggi 0 100%

2. Batuk dan flu 0 0%

3. Sesak nafas 0 0%

4. Semua benar 5 100%

TOTAL 5 100%
tanda gejala Covid-19
Demam tinggi Batuk dan flu Sesak nafas Semua benar

0%
0%
0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan 100% keluarga menjawab tanda dan gejala
penularan COVID-19 adalah demam tinggi, flu dan batuk, sesak nafas.

2. Distribusi penularan virus COVID-19


1. Kontak dengan saudara 0 0%

2. Kontak dengan penderita 5 100%

3. Terkena debu atau asap 0 0%

4. Semua jawaban benar 0 0%

TOTAL 5 100%
penularan covid-19
Kontak dengan saudara Kontak dengan penderita
Terkena debu atau asap Semua jawaban benar
0%
0%0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan 100% keluarga menjawab cara penularan


COVID-19 adalah menular melalui kontak dengan penderita.

3. Distribusi kebiasaan melakukan olahraga setiap hari


1. Ya 2 40%

2. Tidak 3 60%

TOTAL 5 100%

kebiasaan berolahraga
ya tidak

0%

100%
Dari tabel di atas menunjukkan 60% keluarga tidak melakukan kebiasaan
olahraga setiap hari dan 40% keluarga tidak melakukan olahraga setiap hari.

4. Distribusi kebiasaan minum hangat


1. Ya 5 100%

2. Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%

kebiasaan minum hangat


ya tidak

0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan 100% keluarga menjawab memiliki


kebiasaan minum hangat setiap hari.

5. Distribusi riwayat hipertensi atau diabetes


1. Ya 2 40%

2. Tidak 3 60%

TOTAL 5 100%
riwayat HT atau DM
ya tidak

0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan 40% keluarga ada yang memiliki riwayat
hipertensi atau diabetes dan 60% keluarga tidak memiliki riewayat penyakit
hipertensi atau diabetes.

6. Distribusi pengetahuan tentang masker yang dapat mengurangi


penularan Covid-19
1. Ya 5 100%

2. Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%

masker mencegah covid-19


ya tidak

0%

100%
Dari tabel di atas menunjukkan 100% keluarga menjawab bahwa masker
dapat mengurangi penularan covid-19

7. Distribusi kebiasaan menggunakan masker


1. Ya 5 100%

2. Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%

kebiasaan penggunaan masker


ya tidak

0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan 100% keluarga memiliki kebiasaan


menggunakan masker saat keluar rumah.

8. Distribusi pengetahuan tentang sudah adanya obat untuk covid-19


1. Ya 0 0%

2. Tidak 5 100%

TOTAL 5 100%
adanya obat Covid-19
ya tidak

0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan 100% keluarga menjawab hingga saat ini
belum ada ditemukan obat untuk covid-19.

9. Distribusi pengetahuan tentang dapatkan terjadi penularan covid-19


dari penderita ke orang lain jika penderita tidak demam
1. Ya 5 100%

2. Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%

penularan covid-19 dari penderita ke


orang lain jika penderita tidak
demam
ya tidak

0%

100%
Dari tabel di atas menunjukkan 100% keluarga menjawab bahwa penderita
dapat menularkan covid-19 walaupun tidak demam.

10. Distribusi cara penularan melalui kontak dengan hewan liar


1. Ya 1 20%

2. Tidak 4 80%

TOTAL 5 100%

penularan melalui kontak dengan


hewan liar
ya tidak

0%

100%

Dari tabel di atas menunjukkan 20% keluarga menjawab bahwa kontak


dengan hewan liar dapat mengakibatkan covid-19 dan 80% keluarga
menjawab bahwa kontak dengan hewan liar tidak dapat mengakibatkan
covid-19.

11. Distribusi pengetahuan tentang periode isolasi diri jika seseorang


dating dari luar wilayah
1. 12 hari 0 0%

2. 13 hari 0 0%

3. 14 hari 5 100%

4. 15 hari 0 0%
TOTAL 5 100%

periode isolasi
12 hari 13 hari 14 hari 15 hari

0%
0%
0%

100%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 100% keluarga menjawab lamanya


isolasi diri jika ada orang yang datang dari luar daerah adalah selama 14
hari.
12. Distribusi mengunjungi tempat keramaian dalam waktu dekat
1. Ya 2 40%

2. Tidak 3 60%

TOTAL 5 100%

mengunjungi keramaian
ya tidak

0%

100%
Dari table diatas menunjukkan bahwa 40% keluarga ada yang dalam
beberapa hari terakhir mengunjungi tempat keramaian dan 60% keluarga
tidak pergi ke tempat keramaian.
13. Distribusi kebiasaan untuk melindungi diri dari covid-19
1. Berdiam diri di rumah 0 0%

2. Jika ada kebutuhan mendesak keluar 0 0%


rumah menggunakan masker

3. Mencuci tangan setelah menyentuh 0 0%


sesuatu

4. Semua jawaban benar 5 100%

TOTAL 5 100%

cara melindungi diri dari covid-19


Berdiam diri di rumah
Jika ada kebutuhan mendesak keluar rumah menggunakan masker
Mencuci tangan setelah menyentuh sesuatu
Semua jawaban benar
0%
0%
0%

100%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 100% keluarga menjawab bahwa cara
untuk melindungi diri dari covid-19 adalah dengan Berdiam diri di rumah,
Jika ada kebutuhan mendesak keluar rumah menggunakan masker dan
Mencuci tangan setelah menyentuh sesuatu.
14. Distribusi pengetahuan tentang keharusan melakukan isolasi diri jika
seseorang berkunjung ke daerah lain
1. Ya 5 100%
2. Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%

keharusan melakukan isolasi diri jika


seseorang berkunjung ke daerah lain
ya tidak

0%

100%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 100% keluarga menjawab bahwa jika
seseorang berkunjung ke suatu daerah atau orang lain memasuki wilayah
tempat tinggal mereka, orang tersebut wajib melakukan isolasi mandiri.
15. Distribusi sikap yang dilakukan ketika memiliki tanda gejala flu, batuk
atau demam
1. Tidak melakukan apapun 0 0%

2. Beliobat di warung 0 0%

3. Memeriksakan kesehatan ke pelayanan 5 100%


kesehatan terdekat

4. Semua jawaban benar 0 0%

TOTAL 5 100%
sikap yang dilakukan ketika memiliki
tanda gejala flu, batuk atau demam
Tidak melakukan apapun
Beliobat di warung
Memeriksakan kesehatan ke pelayanan kesehatan terdekat
Semua jawaban benar
0% 0%

100%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 100% keluarga memeriksakan


kesehatan ke pelayanan kesehatan terdekat jika mengalami gejala seperti
flu, batuk atau demam.
16. Distribusi kebiasaan mencuci tangan setelah menyentuh sesuatu
1. Ya 5 100%

2. Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%

kebiasaan mencuci tangan setelah


menyentuh sesuatu
ya tidak

0%

100%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 100% keluarga memiliki kebiasaan


mencuci tangan setelah menyentuh sesuatu.
17. Distribusi perasaan cemas yang diakibatkan oleh covid-19
1. Ya 5 100%

2. Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%

perasaan cemas yang diakibatkan


oleh covid-19
ya tidak

0%

100%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 100% keluarga merasa cemas atas
adanya covid-19.
18. Distribusi sikap dalam mengatasi rasa cemas
1. Tidak melakukan apapun 0 0%

2. Bersikap seperti biasa 0 0%

3. Melakukan anjuran pemerintah dan 5 100%


berdoa

4. Semua jawaban benar 0 0%

TOTAL 5 100%
sikap dalam mengatasi rasa cemas
Tidak melakukan apapun
Bersikap seperti biasa
Melakukan anjuran pemerintah dan berdoa
Semua jawaban benar
0%
0%
0%

100%

Dari table diatas menunjukkan bahw 100% keluarga mengatasi rasa cemas
akan covid-19 dengan melakukan anjuran pemerintah dan berdoa.
19. Distribusi orang yang paling beresiko terkena covid-19
1. Remaja 0 0%

2. Dewasa 0 0%

3. Lansia 5 100%

4. Semua jawaban salah 0 0%

TOTAL 5 100%

orang yang paling beresiko terkena


covid-19
Remaja Dewasa Lansia Semua jawaban salah

0%
0%
0%

100%
Dari table diatas menunjukkan bahwa 100% keluarga mengatakan bahwa
orang yang paling beresiko terkena covid-19 adalah lansia.
20. Distribusi kebiasaan melakukan Ibadah ke masjid
1. Ya 3 60%

2. Tidak 2 40%

TOTAL 5 100%

kebiasaan melakukan Ibadah ke


masjid
ya tidak

40%

60%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 60% keluarga memiliki kebiasaan


melakukan kebiasaan ibadah ke masjid dan 40% keluarga melakukan
ibadah di rumah.
21. Distribusi pengetahuan tentang maksud ODP
1. Orang dalam pengawasan 1 20%

2. Orang dalam pemantauan 4 80%

3. Orang dalam pemeriksaan 0 0%

4. Semua jawaban benar 0 0%

TOTAL 5 100%
ODP
Orang dalam pengawasan Orang dalam pemantauan
Orang dalam pemeriksaan Semua jawaban benar
0% 0%

20%

80%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 20% keluarga menjawab bahwa ODP
adalah orang dalam pengawasan dan 80% keluarga mengatakan bahwa
ODP adalah orang dalam pemantauan.

22. Distribusi pengetahuan tentang maksud PDP


1. Pasien dalam pengawasan 5 100%

2. Pasien dalam pemantauan 0 0%

3. Pasien dalam pemeriksaan 0 0%

4. Semua jawaban benar 0 0%

TOTAL 5 100%
PDP
Pasien dalam pengawasan Pasien dalam pemantauan
Pasien dalam pemeriksaan Semua jawaban benar
0%
0%

100%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 100% keluarga mengatakan bahwa


PDP adalah pasien dalam pengawasan.
23. Distribusi adanya ODP atau PDP di wilayah tempat tinggal
1. Ada 0 0%

2. Tidak 5 0%

TOTAL 5 100%

adanya ODP atau PDP di wilayah


tempat tinggal
ada tidak

0%

100%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 100% keluarga mengatakan bahwa


tidak ada ODP atau PDP di wilayah tempay tinggal mereka.
24. Distribusi sikap jika terhadap ODP atau PDP si wilayah tempat tinggal
1. Mendiskriminasi dan menghinanya 0 0%

2. Memberikan semangat untuk 5 100%


melakukan isolasi mandiri

3. Mencelanya 0 0%

4. Semua jawaban salah 0 0%

TOTAL 5 100%

sikap jika terhadap ODP atau PDP si


wilayah tempat tinggal
Mendiskriminasi dan menghinanya
Memberikan semangat untuk melakukan isolasi mandiri
Mencelanya
Semua jawaban salah
0% 0%
0%

100%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 100% keluarga mengatakan sikap


yang dilakukan jika ada ODP atau PDP di wilayah tempat tinggal mereka
adalah dengan memberikan semangat untuk menjalani isolasi madiri.

25. Distribusi sikap jika diri sendiri atau keluarga kontak dengan
penderita covid-19
1. Segera memeriksakan diri ke 1 20%
pelayanan kesehatan

2. Melakukan isolasi selama 14 hari 3 60%

3. Menghindari kontak dengan orang lain 1 20%


4. Semua jawaban benar 0 0%

TOTAL 5 100%

sikap jika diri sendiri atau keluarga


kontak dengan penderita covid-19
Segera memeriksakan diri ke pelayanan kesehatan
Melakukan isolasi selama 14 hari
Menghindari kontak dengan orang lain
Semua jawaban benar
0% 20%
20%

60%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 20% keluarga segera memeriksakan


diri ke pelayanan kesehatan, 60% keluarga melakukan isolasi selama 14
hari dan 20% keluarga menghindari kontak dengan orang lain jika kontak
dengan penderita covid-19.

26. Distribusi penegetahuan tentang keefektifan penyemprotan alcohol


atau klorin ke seluruh tubuh untuk membunuh virus corona
1. Ya 0 0%

2. Tidak 5 100%

TOTAL 5 100%
penegetahuan tentang keefektifan
penyemprotan alcohol atau klorin ke
seluruh tubuh untuk membunuh
virus corona
ya tidak
0%

100%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 100% keluarga mengatakan bahwa


penyemprotan alcohol dan klorin tidak dapat membunuh virus corona.

27. Distribusi pengetahuan tentang dengan mencuci tangan dapat


mencegah penularan covid-19
1. Ya 5 100%

2. Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%

pengetahuan tentang dengan


mencuci tangan dapat mencegah
penularan covid-19
ya tidak

0%

100%
Dari table diatas menunjukkan bahwa 1005 keluarga mengatakan bahwa
dengan mencuci tangan dapat mencegah penularan covid-19

28. Distribusi pengetahuan tentang penularan covid-19 dapat melalui


orang yang telah meninggal
1. Ya 1 20%

2. Tidak 4 80%

TOTAL 5 100%

pengetahuan tentang penularan


covid-19 dapat melalui orang yang
telah meninggal
ya tidak

0%

100%

Dari table diatas didapatkan bahwa 20% keluarga mengatakan bahwa orang
yang sudah meninggal dapat menularkan virus corona dan 80% keluarga
mengatakan bahwa orang yang telah meninggal tidak dapat menularkan
virus corona.

29. Distribusi pengetahuan tentang dengan diberlakukannya WFH dapat


memutus rantai penularan covid-19
1. Ya 5 100%

2. Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%
pengetahuan tentang dengan
diberlakukannya WFH dapat
memutus rantai penularan covid-19
ya tidak

0%

100%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 100% keluarga mengatakan bahwa


dengan pemberlakukan WFH dapat memutus rantai penularan covid-19.

30. Distribusi pengetahuan tentang Indonesia akan terbebas dari covid-19


1. Ya 5 100%

2. Tidak 0 0%

TOTAL 5 100%

Indonesia akan terbebas dari


covid-19
ya tidak

0%

100%

Dari table diatas menunjukkan bahwa 100% keluarga mengatakan bahwa


Indonesia akan terbebas dari covid-19.

Anda mungkin juga menyukai