Anda di halaman 1dari 124

LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN (PKL)

KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RT : 001, 011, 014, 016, 017,


019 KELURAHAN TALANG JAMBE KECAMATAN
SUKARAME, PALEMBANG

DISUSUN OLEH :

TINGKAT III PRODI D3 KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA PROGRAM


STUDI D-III KEPERWATAN PALEMBANG TAHUN AKADEMIK 2021/2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan atas kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena

berkat rahmat-Nya lah sehingga penulis dapat menyusun laporan yang berisi

tentang “Laporan Praktik Keperawatan Komunitas Di Rt: 01, 011, 014, 016, 017,

019 Kelurahan Talang Jambe Kecematan Sukarame, Palembang”. Maksud dari

penulisan karya tulisan ini adalah sebagai pelaksanaan tugas ” Akhir” kami

sebagai maha siswa Stikes Mitra Adiguna untuk mata kuliah " Laporan Praktik

Keperawatan Komunitas” .

Ucapan terima kasih dan penghargaan terutama kepada ketua stikes mitra

adiguna palembang ibu Diana. H. Sobyakteo,M.Kes kepada wakil 1 bidang

akademik ibu Sri Emilda.,SST., M.Km ,kepada wakil II bidang non akademik bapak

Drs. Bambang Bemby Soebyakto, MA, Ph.D , Ibu Ns. Evi Royani, S.Kep.,M.Kes.

selaku Ketua Program Studi D-III Keperawatan, serta seluruh staff dosen D-III

Keperawatan Stikes Mitra Adiguna Palembang, yang telah memberi petunjuk dalam

pelaksanaan penyusunan laporan praktik keperawatan komunitas.

Penulis menyadari bahwa penyusunan laporan ini masih terdapat

kekurangan dan jauh dari kesempurnaan . oleh karena itu, kami mengharapkan

kritik dan saran yang membangun guna menyempurnakan laporan ini dan

dapat menjadi acuan dalam menyusun laporan ini.


Kami juga mohon maaf apabila dalam penulisan laporan ini terdapat

kesalahan pengetikan dan kekeliruan sehingga membinggungkan pembaca dalam

memahami maksud kami. Akhir kata, semoga Tuhan tetap melimpahkan taufik

dan hidayah-Nya kepada kita semua Aamiin.

Palembang, 21 Desember 2021

Penulis.
BAB 1

PENDAHULUAN

1.1  Latar Belakang

Komunitas sebagai suatu kesatuan hidup manusia yang menempati suatu wilayah

nyata dan berinteraksi menurut suatu sistem adat istiadat, serta terikat oleh rasa

identitas suatu komunitas. (Koentjaraningrat, 1990; Wahit Iqbal Mubarak & Nurul

Chayatin, 2013)

Sedangkan ANA (1973) mendefinisikan keperawatan komunitas merupakan suatu

sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat yang diterapkan

untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan penduduk. (Wahit Iqbal Mubarak &

Nurul Chayatin, 2013)

Dari dua definisi diatas menjelaskan bahwa dalam suatu masyarakat ataupun

komunitas perlu adanya peningkatan kesadaran dari komunitas tentang kesehatan

sehingga adanya keperawatan komunitas membantu proses tersebut dan dapat

mencegah pengendalian wabah penyakit terutama penyakit menular.

Dalam pelaksanaannya, keperawatan kesehatan masyarakat diupayakan dekat

dengan masyarakat, sehingga strategi pelayanan kesehatan yang utama merupakan

pendekatan yang juga menjadi acuan pelayanan kesehatan yang akan diberikan.

Artinya, upaya pelayanan atau asuhan yang diberikan tersebut merupakan upaya yang

esensial atau sangat dibutuhkan oleh masyarakat, dan secara universal upaya tersebut

mudah dijangkau. Dengan demikian, di dalam keperawatan komunitas penggunaan


teknologi tepat guna sangat ditekankan. Wujud aplikasi kegiatan nyatanya adalah

seorang perawat komunitas mampu melakukan rangsangan atau memotivasi

masyarakat di wilayah binaannya dengan memilih alat edukatif sederhana yang

tersedia di wilayah tersebut.

Sehingga hal ini dapat memberikan perawat sisi lain dari proses keperawatan

yang ada pada rumah sakit. Oleh karena itu, dalam makalah ini akan dibahas

mengenai proses asuhan keperawatan komunitas.

1.2  Rumusan Masalah

“Bagaimana proses pemberian asuhan keperawatan komunitas?”

1.3  Tujuan

1.3.1     Tujuan Umum

Secara umum, penyusunan studi kasus ini bertujuan untuk mengetahui proses

pemberian asuhan keperawatan secara teori dan menngaplikasikan kedalam praktik di

masyarakat.

1.3.2     Tujuan Khusus

Adapun tujuan khusus dari penyusunan studi kasus ini, yakni:

1.     Mengetahui konsep dasar keperawatan kesehatan komunitas

2.     Mengetahui proses asuhan keperawatan kesehatan komunitas secara teori

3.     Mengetahui teori keperawatan yang sesuai digunakan dalam keperawatan komunitas.

4.     Mengetahui dan memahami penerapan asuhan keperawatan komunitas


1.4  Manfaat

Manfaat yang didapat dari studi kasus ini adalah :

1.       Mahasiswa dapat menambah pengetahuan tentang konsep keperawatan komunitas.

2.       Mahasiswa dapat mengetahui tentang penerapan asuhan keperawatan komunitas.

3.       Mahasiswa dapat mengetahui asuhan keperawatan yang dapat diberikan

untuk komunitas.

4.       Masyarakat dapat menambah wawasan mereka tentang pentingnya kesehatan

lingkungan dan individu di masyarakat.

1.5 Mahasiswa dan Pembimbing

1.5.1 Mahasiswa

Praktek keperawatan komunitas dan keluarga dilaksanakan oleh mahasiswa

sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan mitra adiguna kota palembang prodi D-III

keperawatan semester V.

1.5.2 Pembimbmg

Pembimbing praktek adalah Dosen STIKES mitra adiguna palembang dan dibantu

oleh ketua RT: 001, 011,014,016, 017, 019


1.6 Tempat Dan Waktu

1.6.1.Tempat praktikum

Tempat pelaksanaan praktek lapangan komunitas dan keluarga adalah di RT : 001,

011, 014, 016, 017, 019 Kelurahan talang jambe kecamatan sukarame palembang.

1.4.2.Waktu

Praktek keperawatan komunitas dilaksanakan selama 21 hari, setiap hari termasuk

pada hari libur dari pukul 08:00-17:00 WIB, dilakukan 7 hari untuk pembekalan di

stikes mitra adiguna palembang, dan 14 hari di kelurahan talang jambe yaitu

terhitung dari tanggal 06 - 24 desember 2021

1.7. Metode

• Wawancara langsung

• Musyawarah masyarakatdesa

• penyuluhan

1.8.Sistematis Penulisan Laporan

• BAB I Pendahuluan

• BAB II Landasanteori

• BAB III TinjauanLapangan

• BAB IV proses pelaksanaa ASKEP komunitas

• BAB V Pembahasan

• BAB VI Kesimpulandan Saran


BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Asuhan Keperawatan Komunitas

2.1.1 Pengertian

Asuhan keperawatan komunitas merupakan suatu proses yang dilakukan

dengan tindakan yang berkelanjutan dan dengan menggunakan metode “Proses

Keperawatan Komunitas”. Pada dasarnya pelaksanaan keperawatan komunitas

mencakup dua daerah yaitu pusat kesehatan masyarakat dan rumah

sakit.Asuhan keperawatan komunitas merupakan salah satu kegiatan pokok dan

puskesmas.Sasaran kegiatannya diarahkan kepada keluarga sebagai satuan

masyarakat terkecil.Dalam mewujudkan kesehatan masyarakat perlu ditata dan

diarahkan mengingat permasalahan kesehatan merupakan permasalahan yang

besar dan semakin kompleks.Tatanan dan arahan upaya kesehatari tersebut

telah diwujudkan oleh bangsa Indonesia dalam bentuk sistem kesehatan

rasional (SKN). (Depkes RI, 2002)

Kegiatan asuhan keperawatandilakukan dalam upaya peningkatan

kesehatan.pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan

kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama (Primary

healt care) untuk memungkinkan setiap penduduk mencapai kemampuan hidup

sehat dan produktif. Kegiatan tersebut dilakukan sesuai dengan wewenang


tanggung jawab dan etika profesi keperawatan dan kebidanan.

(Sumijatun,2005)

2.1.2 Tujuan

Tujuan asuhan keperawatan komunitas adalah membantu klien baik

sebagai individu. keluaraga maupun masyarakat agar mampu melaksanakan

kegiatan sehari - hari secara mandiri. Dengan kemandirian masyarakat.derajat

kesehatan yang optimal dapat dicapai dalam pembangunan kesehatan yang

ditegaskan dalam SKN, selain itutujuan membantu dan mendorong

masyarakat berperan serta dalam upaya dipertahankan dan meningkatkan

derajat kesehatannya.

2.1.3 Sasaran

Sasaran asuhan keperawatan komunitas memberikan intervensi,

penyelesaian sa1ah serta mengevaluasi tindakan yang diberikan pada

masyarakat. Sasaran pclayanan keperawatan adalah keluarga dengan prioritas

lansia, ibu hamil, ibu nifas, bayi, balita dan anak gizi buruk atau menderita

penyakit menular, dan lain sebagainya.

2.1.4 Strategi

Dalam melaksanakan program asuhan keperawatan komunitas perlu

digunakan
strategi sebagai berikut:

a. Locality development: yang menekankan pada peran serta masyarakat

danmasyarakat terlibat langsurg dalam proses pengkajian,

perencanaan,pelaksanaan dan evaluasi.

b. Social planning: dapat berubah dan dibuat oleh para ahli dengan

menggunakan birokrasi.

c. Social action: adanya proses perubahan yang berfokus pada

masyarakat atau program yang dibuat oleh pemerintah untuk

perubahan yang mendasar. Sedangkan dalam melaksanaan program

pelayanan keperawatan dan kebidanan kesehatan perlujuga diberi

strategi:

a) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan tenaga keperawatan

dan kebidanan kesehatan komunitas serta tenaga pelaksana

puskesmasmelalui kegiatan penataran.

b) Meningkatkan kerjasama lintas program dan lintas sektor melalui

kegiatan temu karya dan forum pertemuan dikecamatan

ataupunpuskesmas

c) Membantu masyarakat dalam upaya meningkatkan derajat

kesehatan melalui pendidikan kesehatan pada keluarga

memberikan bimbingan teknis dalam bidang kesehatan khususnya

pelayanan keperawatan dan kebidanan.


d) Mengadakan buku-buku pedoman pelayanan keperawatan Sesuai

dengan teori yang belum bahwa derajat kesehatan seseorang dapat

dipengaruhi oleh 4 faktor:

 Lingkungan, yaitu segala sesuatu yangberada disekeliling

keluarga dimana ia tumbuh berkembang. Faktor mi

mencakup lingkungan, fisik, sosial budaya dan biologi

 Prilaku dan keluarga baik sebagai satu kesatuan terkecil

dalam masyarakat maupun prilaku dan setiap anggota

keluarga tersebut

 Pelayanan kesehatan, terutama pelayanan kesehatan

keluarga dan sebagai upaya profesional maupun sebagai

upaya pelayanan swadaya masyarakat atau keluarga sendiri

 Keturunan yaitu sifat genetik yang ada dan diturunkan

kepada keluarga

Gambar : empat faktor yang mempanguruhi derajat

kesehatan
LINGKUNGAN

PRILAKU KETURUNAN
DERAJAT

KESEHATAN

KELUARGA

LINGKUNGAN

Orang yang sakit dalam mengatasi masalahnya dapat membiarkan saja

sakitnya dalam arti penyakitnya tidak diobati atau melakukan pengobatan

sendiri atau mencari pengobatan ia dapat memanfaatkan añtara lain:

a) Pengobatan tradisional

b) Pengobatan moderen yang dapat diperoleh antara lain dipuskesmas

pembantu,rumah sakit ataupun fasilitas kesehatan Iainnya.


Pada pengobatan modern,ia dapat berobat jalan ataupun dirawat diinstitusi

yang bersangkutan.Selanjutnya dan upaya tersebut diatas ada 3 hal yang dapat

terjadivaitu:

a) Sembuh dan sakit

b) Tetap sakit atau tidak sembuh

c) Meninggal

Memperhatikan keadaan tersebut maka upaya pelayanan perawatan kesehatan

masyarakat memanfaatkan 3 (tiga) pendekatan.yaitu:

a. Apabila didalam keluarga ditemukan kasus risiko tinggi

b. Apabila keluarga itu tidak mengetahui atau tidak menyadari adanya

masalah kcsehatan dan belum pernah memanfaatkan sarana kesehatan

yang ada.

Kasus adalah keadaan seseorang dengan gangguan atau kelainan fisik

dan atau psikis..Tidak semua pasien atau kasus yang datang ke puskesmas

perlu perawatantindak lanjut dirumah atau oleh karena itu perlu diseleksi dan

memerlukan perawatan dan pengamatan dirumah.Kasus yang telah

diseleksidan memerlukan perawatan tindak lanjut,maka dikunjungi

kerumahnya,sehingga melalui kasus dilakukan pembinaan kepada seluruh

anggota keluarga baik yang sakit maupun yang sehat, individu dalam

keluarga merupakan suatu system. Oleh karena itu dengan proses perawatan

dilakukan paripurna terhadap kasus,keluarga dan lingkungan.


Perawatan paripuma adalah perawatan yang mencakup upaya-upaya

preventif.promotif,kuratif,dan rehabilitatif.didalam program keperawatan

kesehatan masyarakat,prioritas kasus-kasus yang memerlukan

perawatan.tindak lanjut adalah:

1. Kasus resiko tinggi:

a. Ibu hamil antara lain:

 Umur ibu 16 tahun atau 35 tahun

 Menderita kurang gizi dan anemia

 Menderita hipertensi

 Primipara atau multipara

 Adanya riwayat persalinan dengan penyulit

b. Balita antara lain:

 Lahir prematur atau berat badan 2.5 kg

 Lahir dengan komplikasi atau APGAR SCORE rendah

 Berat badan sukar naik

 Lahir dengan cacat bawaan katarak dan lain lam

 Ibu menderita kurang gizi atau anemi dan ASI kurang

2. kasus dengan:

 Penyakit menular atau wabah

 Follow-up care pasien yang pulang dan puskesmas perawatan atau

RS
 Kelainan jiwa

 Penyalahgunaan obat atau narkoba

Kegiatan keperawatan dilakukan dalam upaya peningkatan kesehatan

pencegahan penyakit, penyembuhan, pemulihan serta pemeliharaan

kesehatan dengan penekanan pada upaya pelayanan kesehatan utama

(primary health care PHC),untuk memungkinkan setiap penduduk mencapai

kemampuan hidup sehat etika profesi keperawatan.

Pelaksaan pelayanan kesehatan dilakukan termasuk didalamnya

pelayanan awazan. dilakukan oleh tenaga kesehatan yang harus bekerja sama

secara iwdinasi dan terpadu.Tiap tenaga pelaksaan tidak dapat bekerja secara

dan terisolir.Demikian pula dengan tenaga keperawatan yang merupakan

komponen tim kesehatan tersebut.

Tenaga pelaksanaan pelayanan teknis perawatan adalah tenaga

keperawatan puskesmas.Kunjungan disesuaikan dengan kebutuhan asuhan

keperawatan.Namun karena terbatasnya tenaga keperawatan,maka kunjungan

dilaksanakan minimal 1 kali kunjungan. Selanjutnyaperawatan di ruamah

dilaksunakan oleh kader yang telah dilatih dan keluarga pasien.Usaha yang

menyangkut usaha preventif, promotif,dan rehabilitatif dapat dilaksanakan

oleh petugas puskesmas non perawatan yang diintegrasi kedalam tugas pokok

mereka (sesuai dengan minlok puskesmas).


Pelaksanaan perawatan kesehatan masyarakat baik melalui seleksi

gaperawatan tindak lanjut kasus maupun pemhinaan panti serta perawatandi

puskesmas dengan tempat perawatan diselenggarakan melalui beberapa

lahapan yang tercakupdalam proses keperawatan.

Proses perawatan merupakan suatu proses pemecahan masalah yang

dinamis dalam usaha memperbaiki atau memelihara klien,keluarga dan

masyarakat sampai dilahap optimum,melalui suatu pendekatanyang

sistematis untuk mengenal dan membantu memenuhi kebutuhan-kebutuhan

khusus klien,keluarga dan masyarakat.

Tujuan proses perawatan yaitu agar bantuan atau asuhan keperawatan

yang di berikan kepada individu,keluarga dan masyarakat tepat guna dan

berhasil guna.

Proses perawatan terdiri dan 5 (lima)ntahapan yaitu:

1. Pengenalan individu dan keluarga masyarakat

a. Pengenalan individu,keluarga dan masyarakat

 Mengenal individu,keluarga dan masyarakat

 Mengenal geografi dan demografi

 Mengenal adat istiadat dan orma-norma keluarga danmasyarakat

 Mengenal struktur pemerintah desa (type)

 Mengenal sarana-sarana yang ada didalam keluargamasyarakat dan

desa
 Mengenal hygiene keluarga dan sanitasi lingkungan

b. Pemetaan wilayah kerja

c. Tabulasi data

2. Penganalisaan data

a. Menganalisa data keluarga dan lingkungan

b. Menentukan masalah keluarga dan lingkungan

c. Menentukan pnoritas masalah keluarga dan Iingkungan

3. Perencanaan kegiatan Setelah menganalisa data,tugas selanjutnya

a. Menyusun alternative pemecahan masalah.

b. Menyusun rencana kegiatan bersama dengan klien, keluarga dan

masyarakat

c. Menyusun jadwal kegiatan

4. Pelaksanaan kegiatan

Kegiatan-kegiatan yang dilaksanakan dalam penanggulangan masalah

sesuaidengan butir 3 yaitu,kunjungan rumah dan rangka:

a. Bimbingan dan penyuluhan kesehatan kepada anggota kelompok

masyarakat

b. Perawatan paripurna (preventif,promotif,kuratif,dan rehabilitatif)

c. Mendidik pasien,anggota keluarga dan masyarakat dalam pelaksanaan

perawatan dasar.

d. Melaksanakan rujukan dan penemuan kasus dini.


e. Melaksanaan pencatatan dengan cermat.

5. Pemantauan dan evaluasi

Tahapan mi merupakan kunci keberhasilan dalam penggunaan

proseskeperawatankegiatan mencakup:

a. Mengikuti pelaksanaan dan perkembangan kegiatan pembinaan

keluarga

b. Menilai hasil kegiatan

c. Membuat perencanaan pembinaan yang akan datang.

Sebelum rnelaksanakan proses keperawatan langkah yang harus di ambil:

a. Persiapan pembinaan keluarga antara lain:

 Membuat rencana kerja

 Membahas rencana kegiatan dengan kepala puskesmas untuk

mendapat pengarahan

 Menentukan lokasi yang akan dibina terlebih dahulu mengingat

luasnya daerah yang akan dicakup (khusus untuk darbin PFIN)

 Mengadakan pendekatan dengan pejabat setempat (formal dan

informal) mempersiapkan formulir pencatatan data yang akan

dikumpulkan

 Perlengkapan untuk membuat denah beserta alat tulis lainnya yang

diperlukan
 Memperkirakan tenaga yang akan dilaksanakan kegiatan termasuk

kader

 Membuat jadwal kegiatan

b. Pelaksanaan

Setelah semua persiapan selesai maka proses perawatan dapat

dilaksanakan sesuai dengan jadwal kegiatan

c. Pemantauan

Dapat dilaksanakan pada tiap tahapan kegiatan untuk memperbaiki

kesalahankesalahan pelaksanaan yang mungkin terjadi


BAB III

TINJAUAN LAPANGAN

3.1 Lokasi praktikan

Praktik komunitas dan keluarga RT 01, 011, 014, 016, 017, 019 Kelurahan

Talang Jambe Kecamatan Sukarame Palembang

3.2Visi Misi Kelurahan

Visi : pelayanan prima dan peberdayaan masyarakat dalam mewujuddkan

kegiatan pemerintah. kemasyarakatan dan pembangunan Kelurahan Talang

Jambe Kota Palembang

Misi :

 Melaksanakan sebagian kewenangan yang dilimpahkan oleh lurah talang

jambe.

 Mencapai dan mewujudkan pemerintah yang bersih dan transparan

 Mewujudkan koordinasi dan konsolidasi secara aktif terhadap instansi vertical

dalam lingkungan Kelurahan Talang Jambe Kota Palembang

 Merespon dan mencari solusi pemecahan terhadap anka ragam kepentingan

dan perubahan yang terjaddi ddalam masyarakat.


3.3 Latar Belakang

Dinamika dan perubahan pembangunan yang demikian cepat mengakibatkan

timbulnya berbagai kendala. Tntangan dan hambatan tersebut maka diperlukan

adanya konsep pemerintah governance yang diantaranya mengikutsertakan

masyarakat dalam proses pemerintah

kelurahan talang jambe kecamatan sukarame palembang RT.01,014, 016, 017,

019 yang dalam pemerintah yang bekerjasama dengan unsur masyarakat

antara lain pengurus LPMK, Karang Taruna, unsur Muspika, Ketua RT, Ketua

RW, serta tokoh masyarakat untuk menyeleggarakan sebagian kewenangan

yang dilimpahkan camat sesuai perda kota palembang no 18 tahun 2001

tentang organisasi dan tata kerja kelurahan.

3,4 Kondisi Geografis

 Sebelah utara berbatasan dengan kelurahan talang keramat

 Sebelah selatan berbatasan dengan kelurahan talang betutu

 Sebelah barat berbatasan dengan kelurahan kebun bunga

 Sebelah timur berbatasan dengan kelurahan talang keramata

3.5 Kondisi Demografis

Berdasarkan data terakhir yang ada dikelurahan talang jambe, jumlah

penduduknya adalah 1.056 Jiwa yang terdiri dari 482 jiwa laki-laki dan 574

jiwa perempuan yang terdiri dari 253 Kepala Keluarga.


Adapun rincian jumlah penduduk jika dilihat kewarganegaraannya adalahsebagai

berikut :

 WNI : 1.056 Jiwa

 WNI Keturunan : 0 Jiwa

 WNA : 0 Jiwa

3.6 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat

Kehidupan sosial masyarakat Kelurahan Talang Jambe mayoritas

pekerjaannya atau mata pencariannya adalah buruh dan wiraswasta.

3.7 Pendidikan dan Agama

Fasilitas pendidikan di Kelurahan Talang Jambe Kec. Sukarame kurang

memadai dapat dilihat pada table berikut ini :

Tabel 1.2
Jumlah prasarana pendidikan di kelurahan Talang Jambe tahun 2021
No Pendidikan Status Negeri Status Swasta Jumlah

1 TK - 12 12

2 SD 2 2 4

3 SMP 1 2 3

4 SMA - 3 3

PERGURUAN
5 - - -
TINGGI

Sumber : Data Monografi kelurahan Talang Jambe Tahun 2021


Untuk menyelesaikan pasal 29 ayat 1 & 2 UUD 1945, di Kelurahan Talang
Jambe telah di bangun tempat peribadatan, sebagai upaya untuk meningkatkan
ketaqwaan dasn keharmonisan antara pemeluk agama. Hal ini dapat dilihat pada tabel
di bawah ini :

Tabel 1.3
Sarana peribadatan di Kelurahan Talang Jambe 2021
No Tempat Ibadah Jumlah

1. Masjid 5

2. Mushollah 18

3. Gereja 1

4. Pura -

5. Vihara -

Jumlah 24

Sumber : Data Monografi di Kelurahan Talang Jambe Tahun 2021

3.8 Kesehatan
Fasilitas kesehatan di RT.11Kelurahan Talang Jambe Kec. Sukarame adalah
Puskesmas pembantu Talang Jambe.

No Fasilitas Kesehatan Jumlah

1 Puskesmas 1

2 Posyandu -

Jumlah 1

Sumber : Data Monografi di Kelurahan Talang Jambe Tahun 2021


BAB IV

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RT 11 KELURAHAN

TALANG JAMBE PALEMBANG TAHUN 2019

4.1. pengkajian

RT : 001, 011, 014, 016, 017, 019.

Jumlah seluruh KK yang Terdata : 253 KK

Jumlah penduduk : 1.056 jiwa

Distribusi Berdasarkan Jumlah KK

Tabel 1. Distribusi jenis kelamin berdasarkan jumlah KK

Jenis RT RT RT RT RT RT
Jumlah Presentase
Kelamin 01 11 14 16 17 19
Laki-laki
33 48 39 32 48 37 237 94%
Perempuan 2 1 5 3 2 3 16 6%
jumlah 253 100%

Berdasarkan dari hasil tabel diatas dari 253 kk mayoritas berjenis kelamin

laki-laki yaitu sebanyak 237 laki-laki dan perempuan sebanyak 6 perempuan.


Tabel 2. Distribusi umur berdasarkan jumlah KK

UMUR KK RT 01 RT 11 RT 17 RT 16 RT 14 RT 19 JUMLAH PERSENTASE


P L P L P L P L P L P L P L P L
20-24 1 1 0 1 1 0 0 0 1 2 1 5 4 9 1% 1%
25-29 3 1 1 1 0 1 0 1 5 4 0 0 9 8 3% 2%
30-34 10 1 2 2 4 3 0 4 5 3 4 3 20 12 9% 6%
35-39 4 3 4 2 1 0 4 1 4 4 2 14 15 5% 6%
40-44 2 3 4 3 3 8 1 8 2 1 3 2 15 20 6% 9%
45-49 2 3 4 4 2 0 5 2 4 2 1 11 18 4% 8%
50-54 1 1 4 3 6 4 1 1 2 0 3 4 17 13 7 % 5%
55-60 4 2 5 7 5 2 2 7 0 1 2 4 18 23 8 % 9%
 60 1 3 1 1 4 5 1 0 5 1 3 2 15 12 6 % 5%
jumlah 123 130 49% 51%
jumlah 253 100%
Berdasarkan distribusi di atas di dapatkan bahwa mayoritas umur KK tertinggi yaitu

40-44 tahun berjumlah Laki-laki 6% Perempua 9% , dan usia orang Laki-laki 8%

perempuan 9% dan terendah yaitu umur 20-24 tahun berjumlah 1 orang (1%).

Tabel 3. Distribusi Agama Berdasarkan Jumlah KK

Agama RT RT RT RT RT RT Jumlah Presentase


01 011 014 016 017 019
Islam 35 48 44 35 47 39 248 98%
Kristen 0 1 0 0 1 1 3 1%
Buddha 0 0 0 0 1 0 1 0,5%
Hindu 0 0 0 0 0 0 0 -
Khatolik 0 0 0 0 1 0 1 0,5%
jumlah 253 100%

Berdasarkan distribusi agama di dapatkan Beragama Islam sebanyak 248 KK (98,0%)

dan beragama kristen sebanyak 3 KK (1,0%)

Tabel 4. Distribusi tingkat pendidikan berdasarkan jumlah KK

Pendidikan RT RT RT RT RT RT Jumlah Presentase


01 011 014 016 017 019

Tidak 3 1 4 - 9 5 22 9%
Sekolah
Sd 14 8 10 10 12 10 64 25%
Smp 8 9 20 5 7 15 64 25%
Sma 8 24 8 18 15 8 81 32%
Diploma 1 5 1 1 4 2 14 6%
Sarjana 1 2 1 1 3 - 8 3%

Jumlah 253 100%


Berdasarkan distribusi di atas pendidikan KK di Dapatkan lebih banyak yang

berpendidikan SMA yaitu sebanyak 81 KK (32,0 %), SMP sebayak 64 KK (25,0%),

SD sebanyak 64 KK (25,0%), diploma 14 KK ( 6%), dan sarjana 8 KK (3%)

Tabel 5. Distribusi Pekerjaan Berdasarkan Jumlah KK

Pekerjaan RT RT RT RT RT RT Jumlah Presentase


01 011 014 016 017 019

Buruh 21 20 15 19 7 19 101 41%


PNS 0 6 2 4 1 2 15 6%
Tani 0 2 0 1 3 0 6 2%
Wirausaha 10 17 14 9 18 11 79 31%
Tidak 2 2 9 2 12 4 31 12%
bekerja
Belum 2 2 4 0 9 4 21 8%
bekerja
jumlah 253 100%

Berdasarkan distribusi pekerjaan di atas didapatkan mayoritas bekerja sebagai

buruh yaitu sebanyak 101 KK (41%) dan yang paling rendah sebagai tani dan PNS

Sebanyak 21 KK ( 8%).
A. Distribusi Berdasarkan Anggota Keluarga

Tabel 6. Distribusi umur berdasarkan jumlah anggota keluarga

UMUR RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH PERSENTASE


0-4 13 13 49 9 11 4 99 9%
5-9 12 17 38 12 5 30 114 11%
10-14 8 14 38 22 7 20 109 10%
15-19 10 16 34 9 6 20 105 10%
20-24 15 10 20 14 8 15 82 8%
25-29 9 30 30 10 6 20 105 10%
30-34 8 18 45 11 7 1 90 9%
35-39 3 10 97 13 20 1 144 14%
40-44 4 21 5 14 10 1 55 5%
45-49 1 10 4 6 9 2 32 3%
50-54 1 8 3 4 7 6 29 3%
55-59 4 4 6 13 25 15 67 6%
 60 4 4 3 3 8 3 25 2%
jumlah 1.056 100%
Berdasarkan data distribusi diatas di dapatkan bahwa jumlah anggota keluarga

yang paling banyak adalah umur 35-40 yaitu 144 orang (14%) dan paling sedikit

berumur >60 tahun keatas yaitu berjumlah 2 (2%)

Tabel 7. Distribusi Jenis Kelamin Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

Jenis Kelamin RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH


Perempuan 62 84 178 74 58 88 544 52%
Laki-Laki 30 91 194 66 71 60 512 48%
jumlah 1.1056 100%

Berdasarkan data distribusi diatas didapatkan jenis kelamin anggota keluarga

perempuan sebanyak 544 (52%) dan laki-laki 512 (48%)

Tabel 8. Distribusi Tingkat Pendidikan Berdasarkan Jumlah Anggota Keluarga

Pendidikan RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase


01 11 14 16 17 19
Tidak 14 30 65 15 9 10 143 13%
sekolah
SD 35 32 100 36 33 40 276 26%
SMP 18 40 100 27 28 45 258 24%
SMA 22 49 100 53 45 50 319 30%
Diploma 1 14 5 1 6 2 29 3%
Sarjana 2 10 2 8 8 1 31 4%
jumlah 1.056 100%

Berdasarkan data distribusi diatas pendidikan anggota keluarga tertinggi SMA

sebanyak 319 orang (30% ) dan terendah atau paling sedikit yaitu diploma 29 orang

(3,0% ).
Tabel 9. Distribusi pekerjaan berdasarkan anggota keluarga

Pekerjaan RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase


01 11 14 16 17 19
Buruh 7 30 180 25 24 70 336 32%
Pns 0 8 2 4 1 2 17 2%
Tani 0 5 0 1 10 0 16 1%
Wirausaha 3 26 150 15 46 30 265 25%
Tidak 43 70 20 37 39 20 229 22%
bekerja
Belum 39 41 20 58 9 26 197 18%
bekrja
jumlah 1.056 100%

Berdasarkan distribusi pekerjaan anggota keluarga, pekerjaan yang paling

tertinggi adalah buruh sebanyak 336 orang (32,0%) dan yang paling terendah tani

sebanyak 16 Orang (1,0%).

Tabel 10. Distribusi Pengadaan Makanan Keluarga Sehari – Hari

Pengadaan RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase


01 11 14 16 17 19
Memasak 35 49 42 35 45 40 246 97%
Membeli 0 0 2 0 5 0 7 3%
jumlah 253 100%
Berdasar data distribusi di atas mayoritas penduduk memasak sendiri yaitu

sebanyak 246 orang (97,0%) dan dengan cara membeli sebanyak 7 orang (3,0%)

Tabel 11. Distribusi penyajian makanan dalam keluarga berdasarkan KK

penyajian RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase


01 11 14 16 17 19
Tertutup 35 31 44 35 35 37 217 85%
Terbuka 0 18 0 0 15 3 36 15%
jumlah 253 100%

Berdasarkan data distribusi diatas di dapatkan penyajian makanan dengan cara

terbuka sebanyak 36 orang (15,0%) dengan cara tertutup sebanyak 217 orang

(85,0%).

Tabel 12. Distribusi Kebiasaan Keluarga Dalam Mengelolah Makanan

kebiasaan RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
Tidak di cuci 0 0 0 0 0 0 0 -
Di cuci baru di 0 0 3 4 0 0 7 3%
potong
Di potong baru 35 49 41 31 50 40 246 97%
di cuci
jumlah 253 100%
Berdasarkan data distribusi di atas anggota keluarga mengolah makanan nya

dengan cara di cuci baru dipotong – potong sebanyak (7) 3% dan dipotong-potong

baru dicuci sebanyak 246 KK (97%).

Tabel 13. Distribusi kebiasaan keluarga dalam mengolah air minum

mengelolah RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT JUMLAH

air minum 19
Dimasak 35 49 44 31 50 40 249 97%
Tidak 0 0 0 4 0 0 4 3%
dimasak
jumlah 253 100%

Berdasarkan data distribusi diatas 97% warga yang mengolah air minum

dengan dimasak semuanya.

Tabel 14. Distribusi mandi berdasarkan jumlah jumlah KK

Kebiasaan RT RT RT RT RT RT 19 Jumlah Persentase


mandi 01 11 14 16 17
3x sehari 35 9 14 5 10 0 53 21%
2x sehari 0 40 40 30 40 40 190 79%
1x sehari 0 0 0 0 0 0 0 -
jumlah 253 100%

Berdasarkan data distribusi di atas di dapatkan bahwa penduduk mandi 3x

sehari yaitu sebanyak 53 (21,0%), mandi 2x sehari yaitu sebanyak 190 orang

(79,0%)) dan Mandi 1x sehari tidak ada.


Tabel 15. Distribusi penggunaan sabun mandi berdasarkan jumlah jiwa

Penggunaan RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase


Sabun 01 11 14 16 17 19
Mandi
Ya 35 49 44 35 50 40 253 100%
Tidak 0 0 0 0 0 0 0 -
jumlah 253 100%

Berdasarkan data distrisi diatas anggota keluarga yang menggunakan sabun

mandi untuk mandi Yaitu sebanyak 253 (100 %).

Tabel 16. Distribusi Sikat Gigi Berdasarkan Jumlah Jiwa

Sikat Gigi RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH


Setiap mandi 35 40 44 35 50 40 244 96%
Kadang- 0 9 0 0 0 0 9 4%
kadang

Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 0
jumlah 253 100%

Berdasarkan data distribusi diatas anggota keluarga melakukan sikat gigi

setiap kali mandi yaitu sebanyak 244 (96%) dan kadang-kadaang 4%

Tabel 17. Distribusi Mencuci Tangan Berdasarkan Jumlah KK

mencuci RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT JUMLAH
tangan 19
iya, selalu 35 45 44 50 35 35 244 96%

menggunakan
Kadang- 0 9 0 0 0 5 9 4%

kadang
Tidak pernah 0 0 0 0 0 0 0
jumlah 253 100%

Berdasarkan data di atas anggota Keluarga yang melakukan cuci tangan yaitu

sebanyak 239 orang (29%) ,kadang – kadang mencuci tangan nya sebelum makan

sebanyak 9 orang (8%) dan tidak perna melakukan cuci tangan sebanyak 0 orang

(0%).

Tabel 18. Distribusi keadaan kuku berdasarkan jumlah KK

kuku RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
Bersih 30 40 30 24 35 20 179 71%
Cukup 5 5 14 11 8 20 63 25%
Kurang 0 1 0 0 10 0 11 4%
jumlah 253 100%

Berdasarkan data distribusi keadaan kuku anggota keluarga paling banyak

kukunya yang bersih yaitu sebanyak 179 (70%) dan yang cukup bersih sebanyak 60

(26%) dan yang baling sedikit yakitu kurang 11 (4%).

Tabel 19. Distribusi Penghasilan Dan Pengeluaran Berdasarkan Jumlah Jiwa

Pendapatan RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase


01 11 14 16 17 19
500 0 0 0 0 0 0 0 0%
500- 12 8 34 3 25 3 80 32%
1,500.000
1.500- 13 25 8 16 10 4 76 30%
2.000.000
>2000.000 12 16 4 16 15 34 97 38%
JUMLAH 253 100%

Berdasarkan data distribusi penghasilan yang paling Banyak dari KK yaitu <

Rp.2.000.00- yaitu sebanyak 97 orang (36,0%) ,

Tabel 20 Distribusi Jenis Bangunan Berdasarkan Jumlah KK

Jenis RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase


01 11 14 16 17 19
Permanen 30 40 40 34 44 40 228 90%
Non 0 0 5 0 0 0 5 2%
permanen
Semi 8 0 1 1 10 0 20 8%
permanen
jumlah 254 100%

Berdasarkan data distribusi jenis bangunan rumah penduduk yaitu permanen

sebanyak 218 KK (90%), Non permanen 5 KK (2%) dan Semi permanen 20 KK

(8%).

Tabel 21. Distribusi ventilasi rumah berdasarkan jumlah KK

Ventilasi RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase


01 11 14 16 17 19
Memenuhi 25 49 44 35 50 40 243 96%
standar
Tidak 10 0 0 0 0 0 10 4%
memenuhi
standar
jumlah 253 100%

Berdasarkan data distribusi ventilasi rumah Penduduk yang memenuhi syarat

kesehatan sebanyak 243 KK (96%) dan yang tidak memenuhi syarat kesehatan yaitu

sebanyak 10 ( 4 %).

Tabel 22. Distribusi Lantai Rumah Berdasarkan Jumlah KK

Lantai RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase


01 11 14 16 17 19
Kramik 15 44 34 30 30 30 183 72%
Tanah 1 0 0 1 0 0 2 1%
Semen 19 5 10 4 20 10 68 27%
jumlah 253 100%

Berdasarkan data distribusi lantai rumah yang Paling banyak menggunakan

kramik yaitu sebanyak 183 KK (54%),mengunakan tanah sebanyak 2 KK (1%) dan

menggunakan semen 68 kk (45%)


Tabel 23. Distribusi pengelolaan sampah berdasarkan jumlah KK

pengeolalahan RT RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH

sampah 01
Di buang 0 0 0 7 0 0 7 3%
di kali
Di bakar 35 45 4 10 35 37 166 66%
Di ambil 0 4 40 18 15 3 80 32%
petugas
jumlah 253 100%

Berdasarkan data distribusi pengelolaan sampah dibakar sebanyak 166 (66%)

dan yang diambil petugas KK 80 (32%) sedangkan yang paling sedikit yakitu di

buang di kali sebanyak 7 KK (3%).

Tabel 24. Distribusi Kondisi Kebersihan Rumah Berdasarkan Jumlah KK

Kondisi RT 01 RT RT RT RT RT Jumlah Persentase


11 14 16 17 19
Bersi 30 35 34 25 30 30 184 73%
Cukup 10 9 4 9 10 7 49 18%
Kotor 5 2 0 0 10 3 20 8%
jumlah 253 100%

Berdasarkan data distribusi kebersihan rumah yang paling banyak kondisi

rumah nya yang bersih yaitu sebanyak 154 KK (73%) dan kondisi rumah yang cukup

bersih 49 KK (18%) dan rumah yang kotor 20 KK (8%).


Tabel 25. Distribusi kondisi tempat pembuangan sampah berdasarkan jumlah KK

Pembuanga RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase

n 01 11 14 16 17 19
Terbuka 35 49 44 35 40 37 240 95%
Tertutup 0 0 0 0 10 3 13 5%
jumlah 253 100%

Berdasarkan data distribusi kondisi tempat pembuangan sampah banyak yang

terbuka sebanyak 240 KK (95%), dan tertutup sebanyak 13 KK (5%).

Tabel 26 . Distribusi keadaan fisik air berdasarkan jumlah KK

keadaan RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH

fisik air
Memenuhi 35 49 44 35 50 40 253 100%
syarat
kesehatan
Tidak 0 0 0 0 0 0 0
memenuhi -
syarat
kesehatan
jumlah 253 100%

Berdasarkan distribusi keadaan fisik air yang memenuhi syarat kesehatan

yaitu sebanyak 253 (100 %) dan yang yang tidak memenuhi standar kesehatan yaitu

sebanyak 0 (0 %).

Tabel 27. Distribusi Jenis Jamban Berdasarkan Jumlah Kk

jenis RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH

jamban
Lehar 35 49 44 35 50 40 253 100%

angsa
cemplung
jumlah 253 100%

Berdasarkan distribusi jenis jamban leher angsa memiliki angka tertinggi yaitu

253 (100%) dan cemplung sebanyak 0 (0%).

Tabel 28. Distribusi Jarak Tempat Penampungan Berdasarkan Jumlah KK

jarak RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
< 10 9 5 5 5 24 9%
>10 35 40 39 30 45 40 229 91%
jumlah 253 100%

Berdasarkan distribusi jarak tempat penampungan Yang <10 yaitu sebanyak 24 (9

%)dan yang >10 yaitu sebanyak 229 (91%).


Tabel 29. Distribusi kejadian kesakitan berdasarkan jumlah KK

kejadian RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase

keskitan 01 11 14 16 17 19
adaa 0 9 0 30 6 0 45 18%
tidak ada 34 40 44 5 44 40 208 82%
jumlah 253 100%

Berdasarkan distribusi keluarga yang menderita sakit yaitu sebanyak 45 orang

(18,0%) dan yang Paling sedikit sebanyak 208 (82,0%).

Tabel 30. Penyakit kronis berdasarkan jumlah KK

Penyakit RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase

01 11 14 16 17 19
Ada 1 14 6 5 6 10 42 17%

Tidak 34 35 38 30 44 30 211 83%

jumlah 253 100%

Keterangan penyakit kronis ada sebanyak 42 kk (17%) dan tidak sebanyak 211 (83%)

Tabel 31 Anggota keluarga dalam kondisi sehat berdasarkan jumlah KK

kondisi RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase

01 11 14 16 17 19
sehat 10 16 2 15 28 4 75 70%

tidak 8 6 12 1 0 5 32 30%
sehat

jumlah 107 100%

Keterangan terdapat anggota dengan kondisi sehat sebanyak 75 orang (70%)

Tabel 32 Jenis Penyakit

penyakit RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase


01 11 14 16 17 19
PHBS 0 0 0 0 0 10 10 9%

hipertensi 15 14 17 5 0 4 50 45%

stroke 0 1 0 1 0 0 2 2%

vertigo 0 1 0 0 1 6 7 6%

diabetes 1 2 0 2 0 0 5 5%
melitus

gastritis 5 10 0 0 0 7 22 20%

insomnia 0 0 0 0 0 1 1 1%

reumatik 0 0 0 0 0 1 1 1%

kolestrol 0 1 0 1 0 0 2 2%

asam urat 0 2 0 0 4 1 7 6%

ISPA 0 0 0 0 0 0 0
gagal 0 0 0 1 0 0 1 1%
jantung

asma 0 1 0 0 0 1 2 2%

jumlah 110 100%

Keterangan penyakit paling banyak dialami yaitu hipertensi sebanyak 50 orang ,


gastritis 22 orang , dan PHBS 10 kk

Tabel 33. Distribusi penggunan jenis KB berdasrkan jumlah KK

RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
Spiral 0 0 0 0 0 0 0 0
Kondom 0 0 0 0 10 0 10 9%
Susuk 0 11 0 0 0 0 11 10%
Suntik 10 13 0 10 15 10 58 54%
Pil 0 4 0 6 0 15 25 23%
Lain- 0 0 0 0 5 1 6 4%
lain
jumlah 110 100%

Berdasarkan distribusi data diatas yang menggunakan KB suntik yaitu

sebanyak 58 KK (54%) sedangkan yang menggunakan KB pil 25 (23%), kondom 11

( 10%) Susuk 11 (10%).

Tabel 34. Distribusi Memakai KB Dan

Tidak Memakai KB berdasarkan jumlah KK

RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 JUMLAH
Ada 10 28 16 30 26 110 43%
Tidak 25 21 44 19 20 15 143 57%
ada
jumlah 253 100%

Berdasarkan distribusi data diatas yang memakai KB dan tidak memakai KB

berdasarkan jumblah KK ,yang memakai sebanyak 110 (43%) orang dan yang tidak

memakai KB sebanyak 144 (57%) orang.

Tabel 35. Distribusi tempat memperoleh pelayanan KB berdasarkan jumlah KK

tempat RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase

pelayanan 01 11 14 16 17 19
puskesmas 0 0 0 0 0 0 0 -
bidan 10 28 0 16 30 25 105 100%

praktik
rumah 0 0 0 0 0 0 0 -

sakit
Klinik 0 0 0 0 0 0 0 -
jumlah 105 100%

Berdasarkan distribusi tempat pelayanan KB di bidan praktik klinik sebanyak

105 orang (100%).


Tabel 36. Distribusi bayi yang mendapatkan imunisasi dasar berdasarkan

jumlah bayi

RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 Jumlah Persentase
lengkap 13 8 5 8 10 1 45 87%
belum lengkap 0 5 0 1 0 0 6 12%
tidak lengkap 0 0 0 0 0 1 1 1%
jumlah 52 100%
Ket : Jumlah bayi mendapatkan imunisasi lengkap adalah 45 kk (86,0%)

Tabel 37. Tabel Usila

usila RT 01 RT 11 RT 14 RT 16 RT 17 RT 19 Jumlah Persentase


ada 18 22 14 16 28 9 107 10 %
tidak ada 74 153 358 124 101 139 949 90%
jumlah 1.056 100%
Keterangan jumlah lansia ada 10%

Tabel 38. Usila yang mengikuti program kegiatan dipuskesmas

program RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase


01 11 14 16 17 19
ya 0 4 0 0 0 4 8 8%

tidak 18 18 12 16 28 5 97 92%
jumlah 107 100%

Tabel 39. Dengeratif yang diketahui usila

dengeratif RT RT RT RT RT RT Jumlah Persentase


01 11 14 16 17 19
ya 0 6 0 1 0 0 8 6%

tidak 18 11 16 15 28 9 97 94%

jumlah 107 100%

Keterangan distribusi degenarif yang dialami lansia ya sebanyak 6% tidak sebanyak


94%

BAB V
PEMBAHASAN

Bersarkan pengkajian pada tanggal 13 Desember 2021 di Kel. Talang Jambe


RT.01,11,14,16,17,19 di dapatkan masalah-masalah kesehatan.
 ANALISA DATA ANALISA DATA
NO DATA MasalahKeperawatan

1 Data Objektif
 Dari hasil wawancara -Ketidakefektifan
  Ketua RT 019 mengatakan pemeliharaan kesehatan
berhubungan dengan
sebanyak 20 % warganya kurang begitu ketidakmampuan untuk
memperhatikan perilaku hidup bersih dan sehat. membuat penilaian yang
tepat tentang kesehatan
 -Warga RSS darma karya talang jambe (PHBS)
mengatakan di tidak mempunyai tempat
pembuangan sampah. -Ketidakefektifan
 Warga mengatakan cara penyajian makanan manajemen kesehatan diri
tertutup tapi kadang terbuka berhubungan dengan kurang
 Warga mengatakan tidak mengetahui jika tidak pengetahuan tentang
menuras bak mandi akan mengakibatkan penyakit.
timbulnya jentik-jentik nyamuk.
 Warga mengatakan tempat pembuangan limbah
hanya dialirkan melalui selokan tanpa ada
septic tank. .

Data Subjektif

 Dari 46 KK sebanyak 90 % rumah padat,


lembab, dan pembuangan sampah masih
didekat pekarangan.
 Ventilasi rumah kurang memadai dan
pencahayaan kurang
 Sebanyak 85 % warga yang merokok didalam
rumah.
 Sebanyak 65 % warga masih kurang
kesadarannya dalam menguras bak mandi
seminggu sekali.
 Sebanyak 95 % warganya tidak pernah
melakukan olahraga dengan alasan bekerja saja
sudah dianggap berolahraga.
 Sebanyak 85 % warga sudah mempunyai WC
dirumah masing-masing.
 Warga masih banyak membuang sampah dengan
cara dibakar
 Jamban masih banyak terlalu dekat dengan
safety tank yaitu jaraknya <10 m
 Banyak usila yang tidak mengikuti program
puskesmas 95%
 Banyak usila yang mengalami hipertensi yaitu 50
orang
 Usila mengalami penyakit gastritis yaitu 22
orang

 ANALISA DATA II
No Data Masalahkeperawatan

1. Data objektif :

 Dari hasil wawancara Perilaku kesehatan berisiko


Ketua RT mengatakan 78 % warga berhubungan dengan status
berpendidikan SD sosioekonomi rendah

 Warga mengatakan kurang mengetahui tentang


penyakit yang sering muncul di RSS Darma
Karya talang jambe

DATA SUBJEKTIF

 Di RT 11tidak terdapat sarana pendidikan seperti


SD, SMP, dan SMA
Sebanyak 83 % warga kurang pengetahuan tentang
penyakit

II. RUMUSAN DIAGNOSA KEPERAWATAN


 DiagnosaKeperawatan
a. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan berhubungan dengan
ketidakmampuan untuk membuat penilaian yang tepat tentang kesehatan
(PHBS)
b. Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri berhubungan dengan kurang
pengetahuan tentang penyakit.

PEMBOBOTAN MASALAH KEPERAAWATAN


N MasalahKeperaw A B C D E F G H I J K TOT PRIORIT
o atan AL AS

1. Ketidakefektifan 5 4 3 3 2 4 3 3 2 1 2 32 1
pemeliharaan
kesehatan
berhubungan
dengan
ketidakmampuan
untuk membuat
penilaian yang
tepat tentang
kesehatan (PHBS)

2. Ketidakefektifan 4 4 2 3 2 3 3 3 2 1 2 28 2
manajemen
kesehatan diri
berhubungan
dengan kurang
pengetahuan
tentang penyakit

KeteranganHuruf KeteranganAngka
A = Resikoterjadi 1= sangatrendah

B = ResikoParah 2=Rendah

C = Potensialuntuk 3= Cukup

D = MinatMasyarakat 4= tinggi

E = MungkinDiatasi 5= sangattinggi

F = Sesuaidengan program pemerintah

G = Tempat

H = Waktu

I = Dana

J =fasilitaskesehatan

K = sumberdaya

BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN

6.1 KESIMPULAN

1. berdasarkan pengkajian dilakukan pada tanggal 13-24 Desember 2021 di RT. 01, 011,

014, 016, 017, 019 Kel. Talang jambe terdata 253 KK.

2.berdasaarkan data diatas ditemukan masalah-masalah kesehatan antara lain:

a. PHBS (kurangnya pengetahuan warga atas pentingnya pola hidup sehat)

b. hipertensi
c. Gastritis

3.Dari masalah-masalah di atas dapat ditegakkan diagnosa keperawatan

a) Definisi pengetahuan mengenai pola hidup bersih dan sehat pada masyarakat

talang jambe b.d kurangnya pengetahuan warga RT 01, 011, 014, 016, 017,

019 tentang perilaku hidup bersih dan sehat.

b) Ketidakefektifan manajemen kesehatan diri berhubungan dengan kurang


pengetahuan tentang penyakit.

4.dari diagnosa diatas rencana tindakan keperawatan adalah :

a) lakukan penyuluhan PHBS

b) lakukan penyeluhuan hipertensi

c) lakukan penyuluhan gastritis

5.telah dilakukan implementasi antara lain :

a) melakukan penyuluhan tentang PHBS

b) melakukan penyuluhan tentang hipertensi

c) melakukan penyuluhan tentang gastritis

6.evaluasi dan implementasi diatas antara lain :

a) Masyarakat telah mengerti tentang hipertensi

b) Masyarakat telah mengerti tentang penyebab dan cara mengatasi gastritis


c) Masyarakat telah mengerti tentang lingkungan yang sehat

6.2 SARAN

Setelah dilakukan DARBIN (daerah binaan) di kelurahan talang jambe

khususnya di RT.01, 011, 014,016,017,019 diharapkan :

a. Untuk mempelancar kegiatan DARBIN di harapkan masyarakat lebih

berperanaktif dalam kegiatan yang sebelumnya sudah diinformasikan oleh

ketua RT setempat

b. Adanya penyuluhan di masyarakat khususnya dikalangan remaja. DARBIN

dilakukan diperkuliahan-perkuliahan.

c. Dapat disediakan fasilitas-fasilitas kesehatan untuk mendukung atau

mempelancar teknik pelaksaan dilapangan

BAB VII
PENUTUP

5.1  Kesimpulan

Proses keperawatan komunitas merupakan metode asuhan keperawatan yang

bersifat alamiah, sistematis, dinamis, continue, dan berkesinambungan dalam rangka

memecahkan masalah kesehatan klien, keluarga, kelompok serta masyarakat melalui

langkah-lagkah seperti pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi

keperawatan.
Dan teori keperawatan dari Betty Neuman tepat digunakan untuk pemberian

asuhan keperawatan komunitas. Model health care system  yang dikemukakan oleh

Betty Neuman ini adalah sebuah model yang menggambarkan aktivitas keperawatan

yang ditunjukan kepada penekanan penurunan stress dengan cara memperkuat garis

pertahanan diri yang bersifat fleksibel, normal, serta resisten dengan sasaran

pelayanannaya adalah komunitas.

5.2  Saran

Dalam melakukan proses keperawatan akan berhasil jika dilakukan secara kontinu

dan terus menerus sampai keluarga mampu melakukan tindakan yang sudah diajarkan

secara mandiri.
DOKUMENTASI RT 014 KEL.1
DOKUMENTASI RT 014 KEL.2
DOKUMENTASI RT 016 KEL.3
DOKUMENTASI RT 017 KEL 4
DOKUMENTASI RT 19 KEL 5
DOKUMENTASI RT.01 KEL 6
SATUAN ACARA PENYULUHAN

POLA HIDUP SEHAT PADA LANSIA

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK I
DWI SETYONINGSIH SITI ROFIAH

EENG ESTIAWAN RAHMA WATI

ERNI NOVITA SARI TITIN PRIHATIN

MARISA AGUSTINA

DOSEN PEMBIMBING

Ns. EVI ROYANI, S.Kep,M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA


PALEMBANG PRODI D-III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021

Pokok Bahasan : Keperawatan Komunitas

Sub Pokok Bahasan : Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Penyuluh : Kelompok 1

Hari/Tanggal : Senin/ 20 Desember2021

Waktu : 14.00 WIB- selesai

Tempat : Mushola RT 11
Sasaran : Lansia

I. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Peserta dapat mengetahui dan mengtahui tentang PHBS

II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


A. Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian PHBS
B. Peserta dapat menyebutkan tentang perilaku hidup sehat yang dianjurkan bagi
lansia
C. Peserta dapat menyebutkan tentang perilaku yang tidak dianjurkan bagi lansia
D. Peserta dapat menyebutkan manfaat perilaku hidup sehat bagi lansia.

III. Materi
A. Pengertian PHBS
B. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi pola hidup sehat pada lansia
C. Perilaku hidup sehat yang dianjurkan bagi lansia
D. Perilaku yang tidak dianjurkan bagi lansia
E. Manfaat perilaku hidup sehat bagi lansia.

IV. Media
Leaflet
Power Point
V. Metode
A. Persentasi
B. Tanya jawab

VI. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
1). Menyiapkan SAP
2). Menyiapkan materi dan media
3). Kontrak waktu dengan sasaran
4). Menyiapkan tempat
5). Menyiapkan pertanyaan.
2. Evaluasi Proses
1). Sasaran Memperhatikan
2). Aktif bertanya
3). Menjawab atau mengulang kembali

VII. Pengorganisasi

Moderator : Erni Novita Sari


Pembicara : Titin Prihatin
Fasilitator : Eeng Estiawan, Rahma Wati, Marisa Agustina
Observer : Dwi Setyoningsih, Siti Ropiah

VII. Job Desscribtion


1. Moderator
Membantu penyaji dalam mengorganisasikan anggota penyuluhan, membuka dan
menutup penyuluhan, memimpin jalannya proses diskusi
2. Penyaji
Menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan
3. Fasilitator
- Memfasilitasi dan memotivasi anggota penyuluhan untuk berperan aktif
- Memfokuskan kegiatan
- Membantu mengkoordinasikan anggota kelompok
4. Observer
Mencatat dan mengevaluasi proses berlangsungnya penyuluhan, meliputi kerja masing-
masing personil, mencatat pertanyaan dan feedback dari peserta.

XI. Pelaksanaan

No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi


1. Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam dan terimakasih Menjawab
atas kedatangan para peserta. salam,
Memperkenalkan diri dan apersepsi. mendengarkan
dengan
seksama
2. Inti 25 Menyampaikan materi tentang Mendengarkan
menit pengertian PHBS dan
Menjelaskan tentang PHBS yang memperhatikan
dianjurkan bagi lansia.
Menjelaskan tentang PHBS
dianjurkan bagi lansia.
Menjelaskan tentang manfaat PHBS
bagi lansia.
3. Tanya 15 Meminta peserta untuk mengajukan Peserta
Jawab menit pertanyaan jika belum jelas. mengajukan
pertanyaan
4. Penutup 5 menit MenyimpUlkan hasil penyuluhan. Peserta
Memberi saran dan kritik. memperhatikan
Memberi salam dan meminta maaf dan menjawab
bila ada kesalahan. salam.
Mengucapkan terimakasih atas
perhatian dan mengucapkan salam
penutup.

X. Materi
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar sadar, mau serta mampu melakukan perilaku hidup sehat.
Gaya hidup sangat mempengaruhi penampilan untuk menjadi awet muda dan panjang
umur atau sebaliknya. Mengatur pola makan setelah berusia 40 tahun keatas,
sangatlah penting. Asupan gizi seimbang sangat diperlukan tubuh jika ingin awet
muda dan berusia lanjut dalam keadaan tetap sehat.
Tidak dapat disangkal, banyak kendala yang dihadapi manusia saat memasuki
pertambahan usia dan mulai menua. Terutama bila sejak muda tidak menerapkan pola
hidup sehat atau sudah terserang beragam penyakit seperti stroke, hipertensi, jantung,
dan sebagai berikut. Bahkan ketajaman penglihatan manusia sudah berkurang sejak
berusia 40 tahun. Kemampuan tersebut berkurang terutama untuk melihat jarak dekat
sehingga memerlukan kacamata berlensa cembung.
Rencana hidup yang realisitis seharusnya sudah dirancang jauh sebelum memasuki
masa lanjut usia, paling tidak individu sudah punya bayangan aktivitas apa yang akan
dilakukan kelak bila pensiun sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Berdasarkan
prinsip tersebut maka lanjut usia merupakan usia yang penuh kemandirian baik dalam
tingkah laku kehidupan sehari-hari, bekerja maupun berolahraga. Dengan menjaga
kesehatan fisik, mental, spritual, ekonomi dan sosial, seseorang dapat memilih masa
tua yang lebih membahagiakan, terhindar dari banyak masalah kesehatan.
Pola hidup dan pola makanan juga bisa mempengaruhi terjadinya proses penuaan.
Misalnya pola makanan yang tidak seimbang antara asupan dengan kebutuhan baik
jumlah maupun jenis makanannya, seperti makan-makanan tinggi lemak, kurang
mengkonsumsi sayuran dan buah dan sebagainya. Juga makanan yang melebihi
kebutuhan tubuh yang bisa menyebabkan obesitas atau kegemukan. Pola hidup juga
bisa mempengaruhi hal tersebut terutama kurangnya aktivitas fisik. Akibatnya timbul
penyakit yang sering diderita antara lain DM atau kencing manis, jantung, hipertensi,
kanker atau keganasan lain. Jika sudah terjaid penyakit tersebut harus diterapi dan
selanjutnya harus menerapkan pola hidup maupun pola makan yang benar, sehingga
kerusakan yang terjadi tidak menjadi lebih berat. Menginjak usia 80 tahun keatas,
tidak perlu menghindari pada satu jensi makanan tertentu. Terpenting dalah selalu
menerapkan pola hidup maupun pola makan yang sehat. Faktor-faktor penting yang
mempengaruhi pola hidup sehat pada lansia sebagai berikut.
a.Faktor makanan
Bagi lansia sebaiknya mengkonsumsi makanan seperti sayuran segar yang
dicuci bersih dengan pestisida, buah segar, tahu, tempe yang berprotein tinggi.
Terutama hati yang banyak mengandung gizi seperti kalsium, posfor, besi,
vitamin A, B1, B2, B12 dan vitamin C.
b. Faktor istirahat
Isitirahat yang cukup sangat dibutuhkan dalam tubuh kita. Orang lansia
harus tidur 5-6 jam sehari. Bila kita kurang tidur hendaknya diisi dengan ekstra
makan. Dan bila tidur terganggu perlu konsultasi ke dokter.
c. Faktor olahraga
Olahraga yang teratur apapun itu, baik untuk kesehatan kita seperti senam,
berenang dan jalan kaki. Berolahraga dapat menurukan kecemasan dan
mengurangi rasa depresi dan lowself esteem. Selain fisik sehat jiwa juga terisi,
membuat kita merasa muda dan sehar di usia tua.

d. Faktor perilaku
1. Perilaku yang dianjurkan
a. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Mau menerima keadaan, sabar, dan optimis serta meningkatkan rasa
percaya diri dengan melakukan kegiatan yang sesuai dengan kemauan
c. Menjalani hubungan yang teratur dengan keluarga dan sesama
d. Olahraga ringan tiap hari
e. Makan sedikti tapi sering, dan pilih makanan yang sesuai serta banyak
minum
f. Berhenti merokok dan minum-minuman keras
g. Minum obat sesuai anjuran dokter/ petugas kesehatan yang lain
h. Mengembangkan hobi sesuai kemampuan
i. Tetap memelihara dan bergairah dalam berkehidupan seks
j. Pemeriksaan kesehatan dan gigi secara teratur

2. Perilaku yang kurang baik


a. Kurang berserah diri
b. Pemarah, merasa tidak puas, murung, dan putus asa
c. Menyendiri
d. Kurang gerak
e. Makan yang tidak teratur dan kurang tidur
f. Melanjutkan kebiasaan merokok dan minum-minuman keras
g. Minum obat penenang dan penghilang rasa sakit tanpa aturan
h. Melakukan kegiatan yang melebihi kemampuan
i. Menganggap kehidupan seks tidak diperlukan lagi di masa tua
j. Tidak memeriksakan kesehatan dan gigi secara teratur

Diantara manfaat yang bisa didapat dengan menerapkan pola hidup sehat pada usia
lansia adalah hidup akan lebih menjadi taqwa dan tenang, tetap ceria dan mengisi waktu luang,
keberadaannya tetap diakui keluarga dan masyarakat, kesegaran dan kebugaran tubuh tetap
terpelihara, terhindar dari kegemukan/kekurusan dan penyakit yang berbahaya di masa tua,
penyakit jantung, paru-paru, dan kanker paru-paru dapat dicegah, mencegah terancam keracunan
obat dan efek samping lainnya, mengurangi stress, kecemasan dan membuat merasa awet muda,
hubungan harmonis tetap terpelihara dan gangguan kesehatan dapat di ketahui dan diatasi
sesegera mungkin.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TENTANG HIPERTENSI
DI TALANG JAMBE KELURAHAN SUKA RAME RT.14 PALEMBANG 2021

DI SUSUN OLEH :

CICI INDRIATI
DJODI YUDISTIRA
ENGGAR TATA NESKA
ERIS SUSAN
PUTRI ANA
SAWIRIANI
VYOLEN VIRGESTA BR

DOSEN PEMBIMBING :
NS. FERA SISKA, S.Kep,M.Kes

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA


PALEMBANG
2021
SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Hipertensi


Sasaran : Lansia
Tanggal : Jum’at, 17 Desember 2021
Tempat : Di talang jambe kelurahan suka rame rt.14 palembang 2021

A. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan lansia mampu memahami
dan mengerti tentang Hipertensi.

B. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang Hipertensi, diharapkan
lansia dapat:
1. Memahami tentang hipertensi
2. Mengetahui penyebab dari hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala
4. Menyebutkan upaya pencegahan
5. Dapat mengetahui obat tradisional dan terapi seft untuk hipertensi yang di derita.

B. Materi
(Terlampir)

D. Metode
1. Penyampaian materi
2. diskusi
3. Tanya Jawab

E. Media/Alat
Leaflet & powerpoint
F. Pengorganisasi
Moderator : Putrian
Pembicara : Cici indriati, Eris Susan,
Fasilitator : djodi, Vyollen br
Observer : sawiriani, enggar

G. Job Desscribtion
1. Moderator
Membantu penyaji dalam mengorganisasikan anggota penyuluhan, membuka dan
menutup penyuluhan, memimpin jalanya proses diskusi
2. Penyaji
Menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan
3. Fasilitator
k. Memfasilitasi dan memotivasi anggota penyuluhan untuk berperan aktif
l. Memfokuskan kegiatan
m. Membantu mengkoordinasikan anggota kelompok
4. Observer
Mencatat dan mengevaluasi proses berlangsungnya penyuluahan, meliputi penelian kerja
masing-masing personil, mencatat pertanyaan dan feedback dari peserta

H. Kegitan Penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media


Kegiatan
1. Pembukaan 3 1. Mengucapkan salam 1. Menjawab Kata-kata/
Menit 2. Memperkenalkan diri salam kalimat
3. Menyampaikan 2. Mendengarkan
tentang tujuan pokok danmenyimak
materi 3. Bertanya
4. Meyampakaikan mengenai
pokok pembahasan perkenalan dan
5. Kontrak waktu tujuan jika ada
yang kurang
jelas
2. Pelaksanaan 12 Penyampaian Materi 1. Mendengarkan Leaflet
Powerpoint
Menit 1. Menjelaskan dan menyimak
pengertian 2. Bertanya
2. Menjelaskan mengenai hal-
penyebab hal yang belum
3. Menjelaskan tanda jelas dan
dangejala dimengerti
4. Menjelaskan faktor 3. Bisa
resiko menerapkan
5. Menjelaskan upaya terapi seft yang
pencegahan sudah di ajarkan
6. Melakukan
intervensi Terapi
Seft dan membuat
obat herbal dari
buah mengkudu
3. Penutup 5 1. Tanya jawab 1. Sasaran dapat Kata-kata/
Menit 2. Memberikan menjawab kalimat
kesempatan pada tentang
peserta untuk pertanyaan
bertanya yangdiajukan
3. Melakukan evaluasi 2. Mendengar
4. Menyampaikan 3. Memperhatikan
kesimpulan materi 4. Menjawab
5. Mengakhiri salam
pertemuan dan
Mengucapkan salam
Materi Penyuluhan

A. Pengertian
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak
hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin
tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Amin & Hardhi2015)

B. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.

a. Hipertensi primer(esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Factor yang mempengaruhinya yaitu: genetik,
lingkungan, hiperaktivitas saraf simpatis system rennin.

b. Hipertensi sekunder

Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal,


sindrom cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan.

C. Tanda dan gejala


Menurut Dalyoko (2010), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain
yaitu :
1. Gejala ringan seperti pusing atau sakitkepala
2. Sering gelisah
3. Wajah merah
4. Tengkuk terasa pegal
5. Mudah marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Sesak napas
9. Rasa berat ditengkuk
10. Mudah lelah
11. Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur
12. Mimisan ( keluar darah darihidung).
D. Faktor resiko
1. Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dikontrol:
a. Jenis kelamin
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia
dewasa muda. Tetapi lebih banyak menyerang wanita setelah umur 55
tahun, sekitar 60% penderita hipertensi adalah wanita.Hal ini sering
dikaitkan dengan perubahan hormon setelah menopause (Aisyah,
2009).
b. Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya,
jadi orang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang
tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Peningkatan kasus
hipertensi akan berkembang pada umur lima puluhan dan enam
puluhan. Dengan bertambahnya umur, dapat meningkatkan risiko
hipertensi (Suzanne & Brenda, 2001)
c. Keturunan

Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan


keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini
berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium. Individu dengan
orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar
untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai
keluarga dengan riwayat hipertensi.Selain itu didapatkan 70-80% kasus
hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga
(Aisyah,2009).

E. Upaya Pencegahan
1. Cek Kesehatan secara berkala
2. HindariKegemukan
3. Hindari rokok dan alkohol.
4. Hindari stress
5. Olah raga teratur / Aktifitasfisik
6. Batasi pemakaiangaram
7. Istirahatcukup
F. Diet Hipertensi.
1. Pengertian.
Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi yang
bertujuan untuk membatu menurunkan takanan darah dan
mempertahankan tekanan darah menuju normal, selain itu diet
hipertensi juga bertujuan untuk menurunkan factor resiko
hipertensi lainnya seperti berat badan berlebih, tinggi kolestrol dan
Asam Urat dalam darah.

2. Tujuan.
Membantu Menghilangkan Nutrisi garam / mengurangi air
dalam jaringan tubuh dan menurunkan tekaan darah pada
hipertensi.

4. Makanan yang di Hindari/Dibatasi


1. Makanan yang mengandung garam, seperti makanan cepat saji,
makanan kemasan.
2. Makanan yang banyak mengandung Gula
3. Makanan Berlemak
4. Makanan dan Minuman mengandung Alkohol

 Tindakan yang harus di lakukan pada saat penyuluhan untuk terapi seft

 Terapi seft

Terapi SEFT (Spiritual Emosional Freedom Technique) adalah terapi


pengabungaan dari sistemenergi tubuh (energy medical) dan terapi spiritual
dengan mengunakan metode menekan secara lembut pada titik akupuntur
(tapping) di wajah, tubuh bagian atas dan tangan.

Tujuan :

1. Menurunkan skala nyeri


2. Mengurangi kecemasan
3. Menghilangkan fobia dan kecanduan
4. Menurunkan tekanan darah

Indikasi :

Fobia, gangguan fisik dan seksual, stress dan kecemasan,


trauma,alergi,sakit kepala, migraine, kecanduan, kepercayaan diri, dan
insomnia.
Langkah melakukan terapi seft:

1. The Set Up
Terima apa yang sedang di alami, dan pasrah kepada allah swt sambil menekan titik sore
spot dengan jari telunjuk dan jari tengah. Tutup mata dan ucapkan kalimat Akui, Terima
Dan Pasrakan “ya allah meskipun aku merasa cemas, khawatir (masalah anda) tetapi aku
ikhlas menerima nya dan ku pasrahkan kesembuhan ku kepada-mu.

2. The tune in
Masalah fisik : rasakan rasa sakit yang di alami, lalu arahkan pikiran ketempat rasa sakit.
Masalah emosi : pikirkan sesuatu atau peristiwa spesifik tertentu yang dapat
membangkitkan emosi negative yang ingin kita hilangkan.
“ya allah saya ikhlas, saya pasrah kan kepadamu kesembuhan saya”

3. Tapping
Adalah mengetuk ringan dengan 2 ujung jari pada 18 titik di tubuh sambil terus Tune In.
lakukan tapping sebanyak 5-7 kali di setiap titik Meridians
“ya allah saya ikhlas, saya pasrah kan kepadamu kesembuhan saya”

Teknik tapping
LAPORAN PRAKTIK KEPERAWATAN KOMUNITAS DI RT 16
KELURAHAN TALANG JAMBE

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 03
DHEA AULIA VENTY SANTIKA

MUHAMMAD RAVI YUNI ANIKA

MARIA MUTIARA ELIS OKTAVIANI

ROLIS SAFITRI

DOSEN PEMBIMBING

Ns.RIKO SANDRA PUTRA, S.Kep., M.BMd.

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA


PALEMBANG PRODI D-III KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021

Pokok Bahasan : Keperawatan Komunitas

Sub Pokok Bahasan : Hipertensi Dan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat

Penyuluh : Kelompok 03

Hari/Tanggal : Minggu / 19 Desember 2021

Waktu : 14.00 WIB- selesai

Tempat : Mushola RT 16

Sasaran : Lansia

I. Tujuan Intruksional Umum (TIU)


Peserta dapat memahami tentang Hipertensi dan memahami tentang PHBS

II. Tujuan Intruksional Khusus (TIK)


A. Peserta dapat menjelaskan tentang pengertian PHBS Dan Hipertensi
B. Peserta dapat menyebutkan tentang perilaku hidup sehat yang dianjurkan bagi lansia
C. Perserta dapat menyebutkan tentang hipertensi pada lansia
D. Peserta dapat menyebutkan tentang perilaku yang tidak dianjurkan bagi lansia
E. Peserta dapat menyebutkan manfaat perilaku hidup sehat bagi lansia.
F. Perserta dapat menyebutkan resiko dan gejala hipertensi.

III. Materi 1
A. Pengertian PHBS
B. Faktor-faktor penting yang mempengaruhi pola hidup sehat pada masyarakat
C. Perilaku hidup sehat yang dianjurkan bagi masyarakat
D. Perilaku yang tidak dianjurkan bagi masyarakat
E. Manfaat perilaku hidup sehat bagi masyarakat
Materi 2
A. Pengertian Hipertensi
B. Gejala dan keluhan spesifik pada penderita hipertensi
C. Faktor resiko hipertensi
D. Upaya pengedalian hipertensi
E. Bahaya hipertensi

IV. Media
Leaflet
Power Point

V. Metode
A. Persentasi
B. Tanya jawab

VI. Evaluasi
1. Evaluasi struktur
1). Menyiapkan SAP
2). Menyiapkan materi dan media
3). Kontrak waktu dengan sasaran
4). Menyiapkan tempat
5). Menyiapkan pertanyaan.
2. Evaluasi Proses

1). Sasaran Memperhatikan

2). Aktif bertanya

3). Menjawab atau mengulang kembali

VII. Pengorganisasi

Moderator : Maria Mutiara,Muhammad Ravi


Pembicara : Dhea Aulia
Fasilitator : Venty Santika,Rolis Safitri,Yuni Anika
Observer : Elis Oktaviani
VII. Job Desscribtion
1. Moderator
Membantu penyaji dalam mengorganisasikan anggota penyuluhan, membuka dan
menutup penyuluhan, memimpin jalannya proses diskusi
2. Penyaji
Menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan
3. Fasilitator
n. Memfasilitasi dan memotivasi anggota penyuluhan untuk berperan aktif
o. Memfokuskan kegiatan
p. Membantu mengkoordinasikan anggota kelompok
4. Observer
Mencatat dan mengevaluasi proses berlangsungnya penyuluhan, meliputi kerja masing-
masing personil, mencatat pertanyaan dan feedback dari peserta.

VI. Pelaksanaan

No Acara Waktu Kegiatan Penyuluhan Evaluasi


1. Pembukaan 5 menit Mengucapkan salam dan terimakasih Menjawab
atas kedatangan para peserta. salam,
Memperkenalkan diri dan apersepsi. mendengarkan
dengan
seksama
2. Inti 45 -Menyampaikan materi tentang Mendengarkan
menit pengertian PHBS dan
-Menjelaskan tentang PHBS yang memperhatikan
dianjurkan bagi masyarakat
-Menjelaskan tentang PHBS dianjurkan
bagi masyarakat
-Menjelaskan tentang manfaat PHBS
bagi masyarakat
-Menjelaskan tentang pengertian
hipertensi
-Menjelaskan faktor risiko terjadinya
hipertensi
-Menjelaskan tentang tanda dan gejala
terjadinya hipertensi
-menjelaskan bahaya hipertensi bagi
kesehatan
3. Tanya 45 Meminta peserta untuk mengajukan Peserta
Jawab menit pertanyaan jika belum jelas. mengajukan
pertanyaan
4. Penutup 5 menit MenyimpUlkan hasil penyuluhan. Peserta
Memberi saran dan kritik. memperhatikan
Memberi salam dan meminta maaf bila dan menjawab
ada kesalahan. salam.
Mengucapkan terimakasih atas perhatian
dan mengucapkan salam penutup.

X. Materi
1. Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
A. Pengertian Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat
Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat (PHBS) adalah upaya untuk memberdayakan
anggota rumah tangga agar sadar, mau serta mampu melakukan perilaku hidup sehat.
Gaya hidup sangat mempengaruhi penampilan untuk menjadi awet muda dan panjang
umur atau sebaliknya. Mengatur pola makan setelah berusia 40 tahun keatas,
sangatlah penting. Asupan gizi seimbang sangat diperlukan tubuh jika ingin awet
muda dan berusia lanjut dalam keadaan tetap sehat.

Tidak dapat disangkal, banyak kendala yang dihadapi manusia saat memasuki
pertambahan usia dan mulai menua. Terutama bila sejak muda tidak menerapkan pola
hidup sehat atau sudah terserang beragam penyakit seperti stroke, hipertensi, jantung,
dan sebagai berikut. Bahkan ketajaman penglihatan manusia sudah berkurang sejak
berusia 40 tahun. Kemampuan tersebut berkurang terutama untuk melihat jarak dekat
sehingga memerlukan kacamata berlensa cembung.

Rencana hidup yang realisitis seharusnya sudah dirancang jauh sebelum memasuki
masa lanjut usia, paling tidak individu sudah punya bayangan aktivitas apa yang akan
dilakukan kelak bila pensiun sesuai dengan kemampuan dan minatnya. Berdasarkan
prinsip tersebut maka lanjut usia merupakan usia yang penuh kemandirian baik dalam
tingkah laku kehidupan sehari-hari, bekerja maupun berolahraga. Dengan menjaga
kesehatan fisik, mental, spritual, ekonomi dan sosial, seseorang dapat memilih masa
tua yang lebih membahagiakan, terhindar dari banyak masalah kesehatan.

Pola hidup dan pola makanan juga bisa mempengaruhi terjadinya proses penuaan.
Misalnya pola makanan yang tidak seimbang antara asupan dengan kebutuhan baik
jumlah maupun jenis makanannya, seperti makan-makanan tinggi lemak, kurang
mengkonsumsi sayuran dan buah dan sebagainya. Juga makanan yang melebihi
kebutuhan tubuh yang bisa menyebabkan obesitas atau kegemukan. Pola hidup juga
bisa mempengaruhi hal tersebut terutama kurangnya aktivitas fisik. Akibatnya timbul
penyakit yang sering diderita antara lain DM atau kencing manis, jantung, hipertensi,
kanker atau keganasan lain. Jika sudah terjaid penyakit tersebut harus diterapi dan
selanjutnya harus menerapkan pola hidup maupun pola makan yang benar, sehingga
kerusakan yang terjadi tidak menjadi lebih berat. Menginjak usia 80 tahun keatas,
tidak perlu menghindari pada satu jensi makanan tertentu. Terpenting dalah selalu
menerapkan pola hidup maupun pola makan yang sehat. Faktor-faktor penting yang
mempengaruhi pola hidup sehat pada lansia sebagai berikut.
a.Faktor makanan
Bagi lansia sebaiknya mengkonsumsi makanan seperti sayuran segar yang
dicuci bersih dengan pestisida, buah segar, tahu, tempe yang berprotein tinggi.
Terutama hati yang banyak mengandung gizi seperti kalsium, posfor, besi,
vitamin A, B1, B2, B12 dan vitamin C.
b. Faktor istirahat
Isitirahat yang cukup sangat dibutuhkan dalam tubuh kita. Orang lansia
harus tidur 5-6 jam sehari. Bila kita kurang tidur hendaknya diisi dengan ekstra
makan. Dan bila tidur terganggu perlu konsultasi ke dokter.
c. Faktor olahraga
Olahraga yang teratur apapun itu, baik untuk kesehatan kita seperti senam,
berenang dan jalan kaki. Berolahraga dapat menurukan kecemasan dan
mengurangi rasa depresi dan lowself esteem. Selain fisik sehat jiwa juga terisi,
membuat kita merasa muda dan sehar di usia tua.

d. Faktor perilaku
1. Perilaku yang dianjurkan
a. Mendekatkan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa
b. Mau menerima keadaan, sabar, dan optimis serta meningkatkan rasa
percaya diri dengan melakukan kegiatan yang sesuai dengan kemauan
c. Menjalani hubungan yang teratur dengan keluarga dan sesama
d. Olahraga ringan tiap hari
e. Makan sedikti tapi sering, dan pilih makanan yang sesuai serta banyak
minum
f. Berhenti merokok dan minum-minuman keras
g. Minum obat sesuai anjuran dokter/ petugas kesehatan yang lain
h. Mengembangkan hobi sesuai kemampuan
i. Tetap memelihara dan bergairah dalam berkehidupan seks
j. Pemeriksaan kesehatan dan gigi secara teratur

2. Perilaku yang kurang baik


a. Kurang berserah diri
b. Pemarah, merasa tidak puas, murung, dan putus asa
c. Menyendiri
d. Kurang gerak
e. Makan yang tidak teratur dan kurang tidur
f. Melanjutkan kebiasaan merokok dan minum-minuman keras
g. Minum obat penenang dan penghilang rasa sakit tanpa aturan
h. Melakukan kegiatan yang melebihi kemampuan
i. Menganggap kehidupan seks tidak diperlukan lagi di masa tua
j. Tidak memeriksakan kesehatan dan gigi secara teratur

Diantara manfaat yang bisa didapat dengan menerapkan pola hidup sehat pada usia
lansia adalah hidup akan lebih menjadi taqwa dan tenang, tetap ceria dan mengisi waktu luang,
keberadaannya tetap diakui keluarga dan masyarakat, kesegaran dan kebugaran tubuh tetap
terpelihara, terhindar dari kegemukan/kekurusan dan penyakit yang berbahaya di masa tua,
penyakit jantung, paru-paru, dan kanker paru-paru dapat dicegah, mencegah terancam keracunan
obat dan efek samping lainnya, mengurangi stress, kecemasan dan membuat merasa awet muda,
hubungan harmonis tetap terpelihara dan gangguan kesehatan dapat di ketahui dan diatasi
sesegera mungkin.

2. Hipertensi

A. Pengertian Hipertensi

adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya 140 mmHg atau
tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak hanya beresiko tinggi menderita
penyakit jantung, tetapi juga menderita penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh
darah dan makin tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Amin & Hardhi2015)

B. Tanda dan gejala

Menurut Dalyoko (2010), gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :

1. Gejala ringan seperti pusing atau sakitkepala


2. Sering gelisah
3. Wajah merah
4. Tengkuk terasa pegal
5. Mudah marah
6. Telinga berdengung
7. Sukar tidur
8. Sesak nafas
9. Rasa berat di tengkuk
10. Mudah lelah
11. Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur
12. Mimisan (keluar darah dari hidung).

C. Faktor resiko Hipertensi


1. Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dikontrol:
a. Jenis kelamin
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia dewasa muda. Tetapi lebih banyak
menyerang wanita setelah umur 55 tahun, sekitar 60% penderita hipertensi adalah wanita.Hal ini
sering dikaitkan dengan perubahan hormon setelah menopause (Aisyah, 2009).
b. Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya, jadi orang yang lebih tua
cenderung mempunyai tekanan darah yang tinggi dari orang yang berusia lebih muda.
Peningkatan kasus hipertensi akan berkembang pada umur lima puluhan dan enam puluhan.
Dengan bertambahnya umur, dapat meningkatkan risiko hipertensi (Suzanne & Brenda, 2001)
c. Keturunan
Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan keluarga itu mempunyai risiko
menderita hipertensi. Hal ini berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium. Individu dengan orang tua dengan hipertensi
mempunyai risiko dua kali lebih besar untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak
mempunyai keluarga dengan riwayat hipertensi.Selain itu didapatkan 70-80% kasus hipertensi
esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga (Aisyah,2009).
d. Obesitas
Perubahan fisiologi dapat menjelaskan hubungan antara kelebihan berat badan dengan tekanan
darah, yaitu terjadinya resistensi insulin dan hiperin sulinemia, aktivitas saraf simpatis dan sistem
renin-angiotensin, dan perubahan fisik pada ginjal. Obesitas meningkatkan kerja jantung dan
kebutuhan oksigen dan berperan dalam gaya hidup pasif. Lemak tubuh yang berlebihan dan
ketidak aktifan fisik berperan dalam resistensi insulin.
e. Pola Asupan Garam Dalam Diet
Badan kesehatan dunia WHO merekomendasikan pola konsumsi garam yang dapat mengurangi
risiko terjadinya hipertensi. Kadar sodium yang direkomendasikan adalah tidak lebih dari 100
mmol (sekitar 2,4 gram sodium atau 6 gram garam) perhari.
f. Merokok
Nikotin menggangu sistem saraf simpatis dengan akibat meningkatnya kebutuhan oksigen
miokard. Selain menyebabkan ketagihan merokok, nikotin juga merangsang pelepasan adrenalin,
meningkatkan frekuensi denyut jantung, tekanan darah, kebutuhan oksigen jantung, serta
menyebabkan gangguan irama jantung. Nikotin juga mengganggu kerja saraf, otak, dan banyak
bagian tubuh lainnya.

D. Upaya Pencegahan hipertensi


1. Cek Kesehatan secara berkala
2. HindariKegemukan
3. Hindari rokok dan alkohol.
4. Hindari stress
5. Olah raga teratur / Aktifitasfisik
6. Batasi pemakaian garam
7. Istirahat cukup
E. Bahaya Hipertensi

Hipertensi dianggap sebagai penyakit serius karena berdampak yang di timbulkan sangat luas,
bahkan dapat berakhir pada kematian. hipertensi dapat berakhir pada kematian dan dapat
menimbulkan penyakit lain Menurut Lingga (2012) seperti :
1. Kerusakan ginjal
2. Serangang Jantung
3. Stroke
4. Glukoma
5. Disfungsi Ereksi
DOKUMENTASI

MUSYAWARAH MASYARAKAT DESA (MMD)


DOKUMENTASI

PENYULUHAN
SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG COVID-19

DI KELURAHAN TALANG JAMBE RT 017 PALEMBANG

DISUSUN OLEH:

E. Anggita Carolina
F. Ayu astika Diana
G. Eka Purnama Sari
H. Ludia Seprianti
I. Risnaini
J. Veny Valensia

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

PALEMBANG

2021

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok bahasan : Covid-19

Sasaran : Lansia

Tempat :Di Kelurahan talang jambe RT 17 Palembang

Hari/Tanggal : jumat , 17 Desember 2021

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien mampu memahami tentang covid-19

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan mampu:

1. Mengetahui tentang penyakit covid-19 .

2. Mengetahui gejalah-gejalah covid-19 .

3. Mengetahui penyebab covid-19.

4. Mengetahui cara pencegahan covid-19 .

5. Mengetahui pentingan protokol covid-19 .

6. Mengetahui manfaat menjagah jarak dan mencuci tanggan di mahasah pandemi.

C. Materi (terlampir)

Pencegahan Covid-19
D. Metode

1. Ceramah

2. Diskusi

3. Tanya jawab

E. Media/alat

Power point dan Leaflet

F. pengorganisasian

Moderator : Anggita Carolina

Pembicara : 1. Cica lestari

2. Eka Purnama Sari

Fasilitator : 1. Ludia seprianti

2. venny valensia

Observer : Risnaini

G. Job Description
5. Moderator
Membantu penyaji dalam mengorganisasikan anggota penyuluhan, membuka dan
menutup penyuluhan, memimpin jalanya proses diskusi
6. Penyaji
Menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan
7. Fasilitator
q. Memfasilitasi dan memotivasi anggota penyuluhan untuk berperan aktif
r. Memfokuskan kegiatan
s. Membantu mengkoordinasikan anggota kelompok
8. Observer
Mencatat dan mengevaluasi proses berlangsungnya penyuluahan, meliputi penelian kerja
masing-masing personil, mencatat pertanyaan dan feedback dari peserta
H. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


1. Pembukaan 5 menit - Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
dari penyuluhan Dan
- Menyebutkan materi memperhatikan
yang akan disampaikan
2. Penyampaia 25 menit - Menjelaskan tentang - Mendengarkan
n materi penyakit covid-19 - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang dan mendengarkan
Penyebab covid-19 - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang dan mendengarkan
tanda dan gejala covid-19
-menjelaskan protokol
covid-19

3. Evaluasi 15 menit - Mempersilakan pasien - Mengajukan


untuk mengajukan pertanyaan
pertanyaan - Mendengarkan
- Menjawab pertanyaan
4. Penutup 5 menit - Menyimpulkan - Menjawab
materi yang telah Salam
disampaikan

MATERI PENYULUHAN

2.1 Covid-19

2.1.1 Pengertian Covid-19

Penyakit virus corona (COVID-19) adalah penyakit menular yang disebabkan oleh

virus SARS-CoV-2.

Sebagian besar orang yang tertular COVID-19 akan mengalami gejala ringan

hingga sedang, dan akan pulih tanpa penanganan khusus. Namun, sebagian orang akan

mengalami sakit parah dan memerlukan bantuan medis..

2.1.2 Penyebab Covid-19

Penyebab dari wabah ini adalah coronavirus jenis baru yang disebut dengan novel

coronavirus 2019 (2019-nCoV). Penyakit ini termasuk dalam golongan virus yang sama

dengan virus penyebab severe acute respiratory syndrome (SARS) dan Middle-East

respiratory syndrome (MERS).

2.1.3 Patofisiologi

Patofisiologi COVID-19 diawali dengan interaksi protein spike virus dengan sel

manusia. Setelah memasuki sel, encoding genome akan terjadi dan memfasilitasi ekspresi

gen yang membantu adaptasi virus SARS-CoV-2 (severe acute respiratory syndrome
virus corona 2) pada inang. Rekombinasi, pertukaran gen, insersi gen, atau delesi, akan

menyebabkan perubahan genom yang menyebabkan outbreak di kemudian hari.

2.1.4 Tanda dan gejala

. Gejala yang paling umum:

 Demam

 Batuk

 Kelelahan

 kehilangan rasa atau bau

Gejala yang sedikit tidak umum:

 sakit tenggorokan

 sakit kepala

 sakit dan nyeri

 diare

 ruam pada kulit, atau perubahan warna pada jari tangan atau jari kaki

 mata merah atau iritasi

Gejala serius:

 kesulitan bernapas atau sesak napas

 kesulitan berbicara atau bergerak, atau bingung

 nyeri dada

2.1.5 Cara menghindari covid-19

1. Selalu jaga jarak aman dari orang lain (minimal 1 meter), meskipun mereka tidak

tampak sakit.

2. Kenakan masker di ruang publik, terutama di dalam ruangan atau jika pembatasan fisik

tidak dimungkinkan.

3. Sebaiknya pilih ruang terbuka dan berventilasi baik. Buka jendela jika berada di dalam

ruangan.

4. Cuci tangan Anda secara rutin. Gunakan sabun dan air, atau cairan pembersih tangan

berbahan alkohol.

5. Ikuti vaksinasi ketika giliran Anda. Ikuti panduan setempat terkait vaksinasi.

6. Saat batuk atau bersin, tutup mulut dan hidung Anda dengan lengan atau tisu.
7. Jangan keluar rumah jika merasa tidak enak badan.

2.1.6 Komplikasi covid-19

Berbagai gejala dirasakan oleh pengidap COVID-19. Mulai dari gejala ringan,

hingga berat. Gejala ringan nyatanya bisa diatasi dengan perawatan di rumah. Sedangkan

gejala berat, memerlukan perawatan di rumah sakit untuk penanganan yang tepat.

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG ASAM URAT

DI KELURAHAN TALANG JAMBE KOTA PALEMBANG

DISUSUN OLEH:

K. Anggita Carolina 6. Risnaini


L. Ayu Astika Diana 7. Veny valensia
M. Cicah Lestari
N. Eka Purnama Sari
O. Ludia Seprianti

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

PALEMBANG

2021

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)


Pokok bahasan : asam uarat

Sasaran : Lansia

Tempat : Panti Sosial Lanjut Usia Harapan Kita Palembang

Hari/Tanggal : jumat ,17 desember 2021

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien mampu memahamitentang penyakit asam

urat.

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan mampu:

1. Mengetahui tentang penyakit asam urat.

2. Mengetahui pembagian asam urat.

3. Mengetahui tanda dan gejala asam urat.

4. Mengetahui penyebab asam urat.

5. Mengetahui komplikasi asam urat.

6. Mengetahui diet bagi penderita asam urat.

7. Mengetahui dan mempraktekan cara kompres jahe pada penderita asam urat.

C. Materi (terlampir)

Asam urat

D. Metode

4. Ceramah

5. Diskusi

6. Tanya jawab

E. Media/alat

Power point dan Leaflet

F. pengorganisasian

Moderator : Anggita Carolina

Pembicara : cicah lestari

eka purnama sari

Fasilitator : 1.venny valensia


2.risnaini

3. ludia seprianti

Observer :ayu astika diana

G. Job Description
9. Moderator
Membantu penyaji dalam mengorganisasikan anggota penyuluhan, membuka dan
menutup penyuluhan, memimpin jalanya proses diskusi
10. Penyaji
Menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan
11. Fasilitator
t. Memfasilitasi dan memotivasi anggota penyuluhan untuk berperan aktif
u. Memfokuskan kegiatan
v. Membantu mengkoordinasikan anggota kelompok
12. Observer
Mencatat dan mengevaluasi proses berlangsungnya penyuluahan, meliputi penelian kerja
masing-masing personil, mencatat pertanyaan dan feedback dari peserta
H. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


1. Pembukaan 5 menit - Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
dari penyuluhan Dan
- Menyebutkan materi memperhatikan
yang akan disampaikan
2. Penyampaia 25 menit - Menjelaskan tentang - Mendengarkan
n materi penyakit asam urat - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang dan mendengarkan
Penyebab asam urat - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang dan mendengarkan
tanda dan gejala asam
urat
- Menjelaskan tentang
Makanan yang harus
dihindari
- Menjelaskan tentang
komplikasi asam urat
- Menjelaskan tentang
diet bagi penderita
asam urat
w. Menjelaskan
tentang kompres hangat
jahe
3. Evaluasi 15 menit - Mempersilakan pasien - Mengajukan
untuk mengajukan pertanyaan
pertanyaan - Mendengarkan
- Menjawab pertanyaan
4. Penutup 5 menit - Menyimpulkan - Menjawab
materi yang telah Salam
disampaikan
MATERI PENYULUHAN

2.1 Asam Urat

2.1.1 Pengertian Asam Urat

Asam urat adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam

darah (akibat gangguan metabolisme dari makanan yang mengandung protein purin).

Normal nilai asam urat bagi wanita 2,4 sampai 6 mg/dl dan untuk pria 3,0 sampai 7 mg/dl.

latihan ergonomic didesain untuk digunakan saat masa istirahat kerja di tempat

kerja (workstation area )dan dapat membantu untuk mengurangi rasa kurang nyaman pada

seseorang karyawan ,karena melalui desain dapat memfasilitasi berkurangnya sakit

kepala,strain pada mata,leher ,pungung dan pinggang ,bahu dan nyeri pada pergelangan

tangan

2.1.2 Penyebab asam urat

1. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkanasam urat

berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.

2. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal

yang akan menyebabkan.

2.1.6 Patofisiologi

Jika kadar asam urat itu berlebihan, ginjal tidak akan sanggup mengaturnya

sehingga kelebihan itu akan menumpuk pada jaringan dan sendi, otomatis ginjal akan

mengalami gangguan kandungan asam urat yang tinggi menyebabkan nyeri dan sakit di

persendian yang amat sangat, jika sudah sangat parah penderita tidak bisa berjalan

2.1.7 Tanda dan gejala

1. Kesemutan dan linu.

2. Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.
3. Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan nyeri luar biasa

pada malam maupun pagi hari.

2.1.8 Makanan yang dihindari

1. Lauk pauk seperti hati, ginjal, otak, jantung, jeroan, udang, remis, kerang, telur sarden,

ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.

2. kacang – kacangan, kembang kol, bayam, buncis, jamur, daun singkong, kangkung, dan

keju.

3. sayur-sayuran nanas, durian, alpukat, air kelapa.

2.1.6 Komplikasi asam urat

Asam urat dapat menyebabkan hipertensi dan penyakit ginjal. Tigakomplikasi

hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal, gangguan ginjal akut, dan kronis akibat asam

urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25% pasien dengan asam urat primer. Kelarutan kristal

asam urat meningkat pada suasana pH urin yang basa. Penumpukan jangka panjang dari

kristal pada ginjal dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik.

2.1.7 Diet bagi penderita asam urat

2. Anjurkan pembatasan asupan purin: Hindari makanan yang mengandungpurin yaitu

jeroan (jantung, hati, lidah, ginjal, usus), sarden, kerang, ikan herring, kacang-kacangan,

bayam, udang, dan daun melinjo.

3. Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan: Jumlah asupan kalori harusbenar disesuaikan

dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan.

4. Anjurkan asupan tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti,dan ubi sangat

baik di konsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan

pengeluaran asam urat melalui urin.

5. Anjurkan asupan rendah protein, rendah lemak.

6. Anjurkan pasien untuk banyak minum.

7. Hindari penggunaan alkohol.

2.2 senam ergonomis

2.2.1 Definisi senam

senam ergonomis itu sendiri merupakan suatu Teknik senam dan pernapasan untuk

mengembalikan atau membentuk posisi dan kelenturan sustem sarap dan peredaran darah. senam

ergonomis juga memaksimalkan subline oksigen keotak, membuka sitem kecerdaan, system
keringat, system pemanasan tubuh, kolestrol, gula darah, asam laktat, cristlaoxlate, system

konfersi karbohidrat, system pembuatan elektorlit dalam darah, system kesegaran tubuh dan

kekebalan tubuh dari energi negative atau firus, system pembuangan energi negative dari dalam

tubuh

i. Manfaat senam egronomis

1. mengoptimalkan metabolism

2. mencegah sakit pinggang dan mejaga syarat memori atau daya ingat

3. melancarkan BAB dan BAK dan melancarkan pencernaan

4. meningkatkan, memeprtahakna,subline darah dan oksigen otak secara optimal

2.3.1 1. cara kerja senam ergonomis

1. petnjuk latihan ergonomic

2. kontraski otot dengan kuat dan rasakan kontraski tersebut

3. tahan kontraksi otot tersebut selama 5-10 detik

4. lemaskan otot sampai terasa rilek

5. ulangi latihan tersebut sekali lagi

6. prosedur ergonomic

7. A tangan dan pergelangan tangan

B.bahu dan leher

C.anggota gerak atas

D.pengurangan ketegangan

2.4.1. evaluasi

1. evaluasi hasil yang dicapai

2. beri reinforcement positif pada klien

3. mengakhiri pertemuan dengan baik

2.5.1 hal-hal yang harus diperhatikan:

1. kenyamanan dan kekuatan kondisi fisik klien harus selalu dikaji untuk mengetahui

keadaan klien selama prosedur

2. perhatikan kontraindikasi dilakukannya tindakan.


SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

HIPERTENSI

DI RT 19 TALANG JAMBE

DISUSUN OLEH:

Desi Novita Sari


Dessy Fitria
Dwi Riska Bella
Hesti Yuniarti
Julia Panggaita
Mike Trisnayanti
Sri Maryati

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. ITALIA, S.Kep, M.KM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

PALEMBANG
2021

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok bahasan : Hipertensi

Sasaran : Lansia

Tempat : kelurahan talang jambe RT. 19

Hari/Tanggal : jum’at , 16 Desember 2021

A. Tujuan Umum

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien mampu memahami tentang penyakit asam

urat.

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan mampu:

1. Mengetahui tentang penyakit hipertensi

2. Mengetahui pembagian hipertensi

3. Mengetahui tanda dan gejala hipertensi

4. Mengetahui penyebab hipertensi

5. Mengetahui komplikasi hipertensi

6. Mengetahui diet bagi penderita hipertensi

7. Mengetahui dan mempraktekan cara kompres jahe pada penderita hipertensi

C. Materi (terlampir)

Asam urat

D. Metode

7. Ceramah

8. Diskusi

9. Tanya jawab

E. Media/alat

Power point dan Leaflet

F. pengorganisasian
Moderator : Desi Novita Sari

Pembicara : Sri Marytai, Hesty Yuniarti, Mike Trisnayanti

Fasilitator : Desy Fitria

Observer : Julia Panggaita

Dokumentasi : Dwi Riska Bella

G. Job Description
13. Moderator
Membantu penyaji dalam mengorganisasikan anggota penyuluhan, membuka dan
menutup penyuluhan, memimpin jalanya proses diskusi
14. Penyaji
Menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan
15. Fasilitator
x. Memfasilitasi dan memotivasi anggota penyuluhan untuk berperan aktif
y. Memfokuskan kegiatan
z. Membantu mengkoordinasikan anggota kelompok
16. Observer
Mencatat dan mengevaluasi proses berlangsungnya penyuluahan, meliputi penelian kerja
masing-masing personil, mencatat pertanyaan dan feedback dari peserta
17. Dokumentasi
proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi di bidang

pengetahuan; pemberian atau pengumpulan bukti dari keterangan seperti gambar dll.

H. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


1. Pembukaan 5 menit - Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
dari penyuluhan Dan memperhatikan
- Menyebutkan materi
yang akandisampaikan
2. Penyampaia 15 menit - Menjelaskan tentang - Mendengarkan
n materi penyakit hipertensi - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang danmendengarkan
Penyebab hipertensi - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang dan mendengarkan
tanda dan gejala hipertensi
- Menjelaskan tentang
Makanan yang harus
dihindari
- Menjelaskan tentang
komplikasi hipertensi
- Menjelaskan tentang
diet bagi penderita
hipertensi
aa. Menjelaskan tentang
obat tradisional untuk
penderita hipertensi
3. Evaluasi 10 menit - Mempersilakan pasien - Mengajukan
untuk mengajukan pertanyaan
pertanyaan - Mendengarkan
- Menjawab pertanyaan
4. Penutup 5 menit - Menyimpulkan - Menjawab
materi yang telah Salam
disampaikan

MATERI PENYULUHAN

2.1 Hipertensi

2.1.1 Pengertian Hipertensi

Suatu kondisi ketika tekanan darah terhadap dinding arteri terlalu tinggi.Biasanya

hipertensi didefinisikan sebagai tekanan darah di atas 140/90, dan dianggap parah jika

tekanan di atas 180/120.

Tekanan darah tinggi sering kali tidak menunjukkan gejala. Seiring waktu, jika tidak

diobati, dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit jantung dan stroke. Pola

makan sehat dengan sedikit garam, olahraga rutin, dan konsumsi obat dapat membantu

menurunkan tekanan darah.

2.2.3 Penyebab hipertensi

Menderita obesitas, sleep apnea, diabetes, atau penyakit ginjal. Mengonsumsi

terlalu banyak makanan tinggi garam. Mengonsumsi terlalu banyak kafein. Memiliki

kebiasaan merokok dan mengonsumsi minuman beralkohol


2.2.4 Patofisiologi

Patofisiologi hipertensi sangat kompleks. Walaupun belum diketahui secara pasti,

pada hipertensi essensial, faktor genetik, lingkungan serta gaya hidup dapat

mempengaruhi fungsi dan struktur sistem kardiovaskular, ginjal, dan neurohormonal

hingga menimbulkan peningkatan tekanan darah kronik.

2.2.5 Tanda dan gejala

Sebagian besar penderita hipertensi tidak menampakkan gejala hingga bertahun-

tahun. Gejala yang paling sering muncul pada pasien hipertensi jika hipertensinya sudah

bertahun-tahun dan tidak diobati antara lain seperti sakit kepala, kelelahan, mual, muntah,

sesak nafas, gelisah, pandangan menjadi kabur, serta mengalami penurunan kesadaran

(Nurarif, 2015).

2.2.6 Makanan yang dihindari

Ada beberapa makanan yang perlu dihindari atau setidaknya benar-benar dibatasi oleh

pengidap darah tinggi, yaitu:

1. Garam

Makanan utama yang perlu dijadikan “musuh” oleh pengidap darah tinggi adalah garam

atau natrium. Hal ini karena garam dapat mengikat cairan, sehingga meningkatkan volume

darah. Akibatnya, tekanan darah jadi meningkat. Jika kamu mengidap darah tinggi, asupan

garam perlu dibatasi, yaitu maksimal 1.500 miligram per hari, atau setara dengan 1 sendok

teh.

2. Acar

Karena terdiri dari potongan sayuran, seperti timun dan wortel, kamu mungkin mengira

bahwa acar menyehatkan. Namun, acar biasanya diberi tambahan garam agar awet,

sehingga tidak baik bagi pengidap darah tinggi. Tambahan garam dalam acar dapat

mengendap dalam mentimun, bagaikan spons yang menyerap air. 

3. Makanan yang Digoreng


Salah satu proses memasak yang banyak digemari adalah menggoreng. Namun, makanan

yang digoreng dapat menjadi pantangan bagi pengidap darah tinggi, karena dapat

mengandung lemak trans. 

4. Kulit Ayam

Mungkin kamu tak menyangka, tetapi kulit ayam juga merupakan salah satu makanan yang

sebaiknya dihindari pengidap darah tinggi. Alasannya karena kulit ayam banyak

mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Terlebih jika diolah dengan cara digoreng. 

5. Daging Olahan

Aneka daging olahan seperti sosis, sering kali dikemas dengan natrium, agar awet dan kaya

rasa. Jika dicampurkan dengan makanan tinggi garam lainnya, seperti keju, berbagai

bumbu, dan acar, tentu asupan garam dalam tubuh jadi berlebihan.

6. Sup dan Tomat Kalengan

Makanan kalengan seringkali jadi solusi praktis saat menyiapkan makanan. Namun,

makanan seperti sup dan tomat kalengan nyatanya tinggi natrium, sehingga tidak baik bagi

pengidap darah tinggi. 

7. Makanan dan Minuman Manis

Makanan dengan kalori ekstra dan tinggi gula dapat menyebabkan berat badan bertambah

dengan cepat. Kelebihan berat badan atau obesitas dapat menjadi pemicu tekanan darah

tinggi. 

8. Margarin

Margarin mengandung lemak trans yang berbahaya bagi pengidap darah tinggi. Namun, ada

beberapa produk margarin yang tidak mengandung lemak trans. Jadi, baca label kemasan

dengan teliti, karena sangat penting untuk selalu menghindari lemak trans dari manapun

sumbernya.
9.Alkohol

Sering mengonsumsi alkohol dapat menyebabkan tekanan darah meningkat. Hal ini juga

dapat merusak dinding pembuluh darah, serta meningkatkan risiko komplikasi lebih lanjut.

2.2.7 Komplikasi hipertensi

 Jika tidak terkontrol, Hipertensi dapat menyebabkan terjadinya komplikasi seperti:

 Penyakit Jantung

 Stroke

 Penyakit Ginjal

 Retinopati (kerusakan retina)

 Penyakit pembuluh darah tepi

 Gangguan saraf

 Gangguan saraf

2.1.7 Diet bagi penderita hipertensiAnjurkan pembatasan asupan purin: Hindari makanan

yang mengandungpurin yaitu jeroan (jantung, hati, lidah, ginjal, usus), sarden, kerang, ikan

herring, kacang-kacangan, bayam, udang, dan daun melinjo.

8. Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan: Jumlah asupan kalori harusbenar disesuaikan

dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan.

9. Anjurkan asupan tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti,dan ubi sangat

baik di konsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan

pengeluaran asam urat melalui urin.

10. Anjurkan asupan rendah protein, rendah lemak.

11. Anjurkan pasien untuk banyak minum.

12. Hindari penggunaan alkohol.

2.1.8 OBAT TRADISONAL UNTUK PENDERITA ASAM UARAT

1. Jahe

A. Definisi Jahe
Jahe atau Zingiber officinale Rosc merupakan tanaman rempah yang dimanfaatkan

sebagai minuman atau campuran pada bahan pangan. Rasa jahe yang pedas bila dibuat

minuman memberikan sensasi sebagai pelega dan penyegar tenggorokan.

Cara menanam jahe adalah Cara menanam jahe yang pertama adalah memastikan

lokasi penanaman. Jahe tumbuh subur di iklim yang hangat dan lembab, seperti

Indonesia. selanjutnya adalah memilih tanah. Tanah terbaik untuk jahe adalah

gembur, liat, dan kaya bahan organik. Sebelum ditanam, rimpang jahe dipotong

menjadi potongan berukuran 1 - 1½ inci, dan sisihkan selama beberapa hari agar

area permukaan potongan sembuh dan membentuk kapalan. Setiap bagian harus

montok dengan kuncup pertumbuhan yang berkembang baik, atau mata. Sumber

jahe yang baik untuk ditanam adalah rimpang segar dari petani lain. Inilah salah

satu bagian penting cara menanam jahe yang perlu diperhatikan. Jika tanah kurang

ideal, tambahkan pupuk organik lepas lambat saat penanaman. Setelah itu, pupuk

cair dapat diaplikasikan setiap beberapa minggu. berikutnya, jangan biarkan

tanaman mengering saat sedang aktif tumbuh. Saat cuaca mendingin, kurangi

penyiraman. Ini akan mendorong tanaman membentuk rimpang bawah tanah.

selanjutnya adalah proses pemanenan. Jahe bisa dipanen dengan menggali  seluruh

bagian tanaman.

Jahe merupakan salah satu rempah-rempah yang telah dikenal luas oleh masyarakat. Selain

sebagai penghasil flavor dalam berbagai produk pangan, jahe juga dikenal mempunyai

khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti masuk angin, batuk dan diare.

Beberapa komponen bioaktif dalam ekastrak jahe antara lain (6)-gingerol, (6)-shogaol,

diarilheptanoid dan curcumin mempunyai aktivitas antioksidan yang melebihi tokoferol

(Zakaria et al., 2000). Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang

semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu

kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe

terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe

termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temutemuan lainnya

seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit

(Curcuma domestica), kencur(Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-

lain. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo),
sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura),

melito (Gorontalo), geraka (Ternate).

B. Manfaat jahe

Jahe adalah tanaman yang berasal dari Asia Tenggara, tentu sebagai orang Indonesia

terbilang mudah untuk mendapatkannya. Disebutkan juga jahe merupakan salah satu

rempah-rempah yang paling sehat di dunia sehingga banyak orang di luar Asia yang

menginginkannya baik dalam bentuk bubuk atau masih utuh. Berikut adalah beberapa

manfaat dari jahe yaitu :

1.  Sebagai Anti Penuaan dan Kanker

2. Meredakan Nyeri Haid

3. Sebagai penguat tubuh

4. Obat mual

5. Menurunkan berat badan

6. Dapat membantu mengatasi osteoarthritis

7. Menurunkan gula darah

8. Menobati gangguan pencernaan

9. Mengurangi kadar kolestrol

10. Mengurangi nyeri sendi

11. Mencegah kangker

12. Mengobati asam urat

C. Cara membuat kompres jahe

Cara menggunakan jahe untuk obat asam urat adalah dengan membuat kompres

atau pasta jahe. Rebuslah air dengan 1 sendok makan jahe segar yang sudah diparut.

Kemudian, rendam kain lap ke dalam air rebusan jahe tersebut. Setelah dingin,

tempelkan lap ke area yang terasa nyeri, setidaknya sekali sehari selama 15 hingga

30 menit.
JAHE

KAIN LAP BELNDER

HASIL DARI JUS TOMAT DAN WORTEL


DOKUMENTASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)

TENTANG ASAM URAT

DI RT 19 TALANG JAMBE
DISUSUN OLEH:

Desi Novita Sari


Dessy Fitria
Dwi Riska Bella
Hesti Yuniarti
Julia Panggaita
Mike Trisnayanti
Sri Maryati

DOSEN PEMBIMBING :

Ns. ITALIA, S.Kep, M.KM

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN

PALEMBANG

2021

SAP

(SATUAN ACARA PENYULUHAN)

Pokok bahasan : Asam Urat

Sasaran : Lansia

Tempat : kelurahan talang jambe RT. 19

Hari/Tanggal : jum’at , 16 Desember 2021

A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan pasien mampu memahami tentang penyakit asam

urat.

B. Tujuan Khusus

Setelah dilakukan penyuluhan diharapkan mampu:

1. Mengetahui tentang penyakit asam urat.

2. Mengetahui pembagian asam urat.

3. Mengetahui tanda dan gejala asam urat.

4. Mengetahui penyebab asam urat.

5. Mengetahui komplikasi asam urat.

6. Mengetahui diet bagi penderita asam urat.

7. Mengetahui dan mempraktekan cara kompres jahe pada penderita asam urat.

C. Materi (terlampir)

Asam urat

D. Metode

10. Ceramah

11. Diskusi

12. Tanya jawab

E. Media/alat

Power point dan Leaflet

F. pengorganisasian

Moderator : Desi Novita Sari

Pembicara : Sri Marytai, Hesty Yuniarti, Mike Trisnayanti

Fasilitator : Desy Fitria

Observer : Julia Panggaita

Dokumentasi : Dwi Riska Bella

G. Job Description
18. Moderator
Membantu penyaji dalam mengorganisasikan anggota penyuluhan, membuka dan
menutup penyuluhan, memimpin jalanya proses diskusi
19. Penyaji
Menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan
20. Fasilitator
bb. Memfasilitasi dan memotivasi anggota penyuluhan untuk berperan aktif
cc. Memfokuskan kegiatan
dd. Membantu mengkoordinasikan anggota kelompok
21. Observer
Mencatat dan mengevaluasi proses berlangsungnya penyuluahan, meliputi penelian kerja
masing-masing personil, mencatat pertanyaan dan feedback dari peserta
22. Dokumentasi
proses pengumpulan, pemilihan, pengolahan, dan penyimpanan informasi di bidang

pengetahuan; pemberian atau pengumpulan bukti dari keterangan seperti gambar dll.

H. Kegiatan penyuluhan

No Tahap Waktu Kegiatan penyuluhan Kegiatan sasaran


1. Pembukaan 5 menit - Membuka kegiatan dengan - Menjawab salam
mengucapkan salam - Mendengarkan
- Memperkenalkan diri - Memperhatikan
- Menjelaskan tujuan - Mendengarkan
dari penyuluhan Dan memperhatikan
- Menyebutkan materi
yang akandisampaikan
2. Penyampaia 15 menit - Menjelaskan tentang - Mendengarkan
n materi penyakit asam urat - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang danmendengarkan
Penyebab asam urat - Memperhatikan
- Menjelaskan tentang dan mendengarkan
tanda dan gejala asam
urat
- Menjelaskan tentang
Makanan yang harus
dihindari
- Menjelaskan tentang
komplikasi asam urat
- Menjelaskan tentang
diet bagi penderita
asam urat
ee. Menjelaskan tentang
obat tradisional untuk
penderita asam urat.

3. Evaluasi 10 menit - Mempersilakan pasien - Mengajukan


untuk mengajukan pertanyaan
pertanyaan - Mendengarkan
- Menjawab pertanyaan
4. Penutup 5 menit - Menyimpulkan - Menjawab
materi yang telah Salam
disampaikan
MATERI PENYULUHAN

2.1 Asam Urat

2.1.1 Pengertian Asam Urat

Asam urat adalah penyakit yang disebabkan oleh tingginya kadar asam urat dalam darah

(akibat gangguan metabolisme dari makanan yang mengandung protein purin). Normal

nilai asam urat bagi wanita 2,4 sampai 6 mg/dl dan untuk pria 3,0 sampai 7 mg/dl.

2.1.2 Penyebab asam urat

3. Faktor genetik seperti gangguan metabolisme purin yang menyebabkanasam urat

berlebihan (hiperuricemia), retensi asam urat, atau keduanya.

4. Penyebab sekunder yaitu akibat obesitas, diabetes mellitus, hipertensi, gangguan ginjal

yang akan menyebabkan.

2.2.8 Patofisiologi

Jika kadar asam urat itu berlebihan, ginjal tidak akan sanggup mengaturnya sehingga

kelebihan itu akan menumpuk pada jaringan dan sendi, otomatis ginjal akan mengalami

gangguan kandungan asam urat yang tinggi menyebabkan nyeri dan sakit di persendian

yang amat sangat, jika sudah sangat parah penderita tidak bisa berjalan

2.2.9 Tanda dan gejala

1.Kesemutan dan linu.

2.Nyeri terutama malam hari atau pagi hari saat bangun tidur.

3.Sendi yang terkena asam urat terlihat bengkak, kemerahan, panas, dan nyeri luar biasa

pada malam maupun pagi hari.

2.2.10 Makanan yang dihindari


4. Lauk pauk seperti hati, ginjal, otak, jantung, jeroan, udang, remis, kerang, telur sarden,

ekstrak daging (abon, dendeng), ragi (tape), alkohol serta makanan dalam kaleng.

5. kacang – kacangan, kembang kol, bayam, buncis, jamur, daun singkong, kangkung, dan

keju.

6. sayur-sayuran nanas, durian, alpukat, air kelapa.

2.1.6 Komplikasi asam urat

Asam urat dapat menyebabkan hipertensi dan penyakit ginjal. Tigakomplikasi

hiperurisemia pada ginjal berupa batu ginjal, gangguan ginjal akut, dan kronis akibat asam

urat. Batu ginjal terjadi sekitar 10-25% pasien dengan asam urat primer. Kelarutan kristal

asam urat meningkat pada suasana pH urin yang basa. Penumpukan jangka panjang dari

kristal pada ginjal dapat menyebabkan gangguan ginjal kronik.

2.1.7 Diet bagi penderita asam urat

13. Anjurkan pembatasan asupan purin: Hindari makanan yang mengandungpurin

yaitu jeroan (jantung, hati, lidah, ginjal, usus), sarden, kerang, ikan herring, kacang-

kacangan, bayam, udang, dan daun melinjo.

14. Anjurkan asupan kalori sesuai kebutuhan: Jumlah asupan kalori harusbenar

disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan.

15. Anjurkan asupan tinggi karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti,dan ubi

sangat baik di konsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan

pengeluaran asam urat melalui urin.

16. Anjurkan asupan rendah protein, rendah lemak.

17. Anjurkan pasien untuk banyak minum.

18. Hindari penggunaan alkohol.

2.1.9 OBAT TRADISONAL UNTUK PENDERITA ASAM UARAT

2. Jahe

D. Definisi Jahe

Jahe atau Zingiber officinale Rosc merupakan tanaman rempah yang dimanfaatkan

sebagai minuman atau campuran pada bahan pangan. Rasa jahe yang pedas bila dibuat

minuman memberikan sensasi sebagai pelega dan penyegar tenggorokan.


Cara menanam jahe adalah Cara menanam jahe yang pertama adalah memastikan

lokasi penanaman. Jahe tumbuh subur di iklim yang hangat dan lembab, seperti

Indonesia. selanjutnya adalah memilih tanah. Tanah terbaik untuk jahe adalah

gembur, liat, dan kaya bahan organik. Sebelum ditanam, rimpang jahe dipotong

menjadi potongan berukuran 1 - 1½ inci, dan sisihkan selama beberapa hari agar

area permukaan potongan sembuh dan membentuk kapalan. Setiap bagian harus

montok dengan kuncup pertumbuhan yang berkembang baik, atau mata. Sumber

jahe yang baik untuk ditanam adalah rimpang segar dari petani lain. Inilah salah

satu bagian penting cara menanam jahe yang perlu diperhatikan. Jika tanah kurang

ideal, tambahkan pupuk organik lepas lambat saat penanaman. Setelah itu, pupuk

cair dapat diaplikasikan setiap beberapa minggu. berikutnya, jangan biarkan

tanaman mengering saat sedang aktif tumbuh. Saat cuaca mendingin, kurangi

penyiraman. Ini akan mendorong tanaman membentuk rimpang bawah tanah.

selanjutnya adalah proses pemanenan. Jahe bisa dipanen dengan menggali  seluruh

bagian tanaman.

Jahe merupakan salah satu rempah-rempah yang telah dikenal luas oleh masyarakat. Selain

sebagai penghasil flavor dalam berbagai produk pangan, jahe juga dikenal mempunyai

khasiat menyembuhkan berbagai macam penyakit seperti masuk angin, batuk dan diare.

Beberapa komponen bioaktif dalam ekastrak jahe antara lain (6)-gingerol, (6)-shogaol,

diarilheptanoid dan curcumin mempunyai aktivitas antioksidan yang melebihi tokoferol

(Zakaria et al., 2000). Jahe merupakan tanaman obat berupa tumbuhan rumpun berbatang

semu. Jahe berasal dari Asia Pasifik yang tersebar dari India sampai Cina. Oleh karena itu

kedua bangsa ini disebut-sebut sebagai bangsa yang pertama kali memanfaatkan jahe

terutama sebagai bahan minuman, bumbu masak dan obat-obatan tradisional. Jahe

termasuk dalam suku temu-temuan (Zingiberaceae), se-famili dengan temutemuan lainnya

seperti temu lawak (Cucuma xanthorrizha), temu hitam (Curcuma aeruginosa), kunyit

(Curcuma domestica), kencur(Kaempferia galanga), lengkuas (Languas galanga) dan lain-

lain. Nama daerah jahe antara lain halia (Aceh), beeuing (Gayo), bahing (Batak Karo),

sipodeh (Minangkabau), jahi (Lampung), jahe (Sunda), jae (Jawa dan Bali), jhai (Madura),

melito (Gorontalo), geraka (Ternate).


E. Manfaat jahe

Jahe adalah tanaman yang berasal dari Asia Tenggara, tentu sebagai orang Indonesia

terbilang mudah untuk mendapatkannya. Disebutkan juga jahe merupakan salah satu

rempah-rempah yang paling sehat di dunia sehingga banyak orang di luar Asia yang

menginginkannya baik dalam bentuk bubuk atau masih utuh. Berikut adalah beberapa

manfaat dari jahe yaitu :

13.  Sebagai Anti Penuaan dan Kanker

14. Meredakan Nyeri Haid

15. Sebagai penguat tubuh

16. Obat mual

17. Menurunkan berat badan

18. Dapat membantu mengatasi osteoarthritis

19. Menurunkan gula darah

20. Menobati gangguan pencernaan

21. Mengurangi kadar kolestrol

22. Mengurangi nyeri sendi

23. Mencegah kangker

24. Mengobati asam urat

F. Cara membuat kompres jahe

Cara menggunakan jahe untuk obat asam urat adalah dengan membuat kompres

atau pasta jahe. Rebuslah air dengan 1 sendok makan jahe segar yang sudah diparut.

Kemudian, rendam kain lap ke dalam air rebusan jahe tersebut. Setelah dingin,

tempelkan lap ke area yang terasa nyeri, setidaknya sekali sehari selama 15 hingga

30 menit.
JAHE

KAIN LAP BELNDER

HASIL DARI JUS TOMAT DAN WORTEL


DOKUMENTASI

SATUAN ACARA PENYULUHAN (SAP)


TENTANG HIPERTENSI
DI TALANG JAMBE KELURAHAN SUKA RAME RT.14 PALEMBANG 2021

DI SUSUN OLEH :
MARTINA CITRA UTAMI
DINDA APRILIA
DHEALIN
RENI RAHMA SAPUTRI
DHEA PUTRI HEDRIANTI
INTAN RIZKY
WIWIN JULIANTY

DOSEN PEMBIMBING :
NS. SHERLY WIDIYANTI, S.Kep,M.Kes
Ns. NURJANAH, S.Kep. M.Kep

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA ADIGUNA


PALEMBANG
2021

SAP
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Pokok Pembahasan : Hipertensi


Sasaran : Lansia
Tanggal : Minggu, 19 Desember 2021
Tempat : Di talang jambe kelurahan suka rame rt.01 palembang 2021

C. Tujuan Umum
Setelah diberikan penyuluhan 30 menit, diharapkan lansia mampu memahami
dan mengerti tentang Hipertensi.

D. Tujuan Khusus
Setelah mengikuti penyuluhan selama 30 menit tentang Hipertensi, diharapkan
lansia dapat:
1. Memahami tentang hipertensi
2. Mengetahui penyebab dari hipertensi
3. Menyebutkan tanda dan gejala
4. Menyebutkan upaya pencegahan
5. Dapat mengetahui obat tradisional dan terapi seft untuk hipertensi yang di derita.

C. Materi
(Terlampir)

D. Metode
4. Penyampaian materi
5. diskusi
6. Tanya Jawab

E. Media/Alat
Leaflet & powerpoint

F. Pengorganisasi
Moderator : Martina citra utami
Pembicara : intan risky, dinda aprilia
Fasilitator : dhea putri hedriyanti, wiwin julianti
Observer : dhealin, reni rahma saputri

G. Job Desscribtion
23. Moderator
Membantu penyaji dalam mengorganisasikan anggota penyuluhan, membuka dan
menutup penyuluhan, memimpin jalanya proses diskusi
24. Penyaji
Menyampaikan materi dan menjawab pertanyaan
25. Fasilitator
ff. Memfasilitasi dan memotivasi anggota penyuluhan untuk berperan aktif
gg. Memfokuskan kegiatan
hh. Membantu mengkoordinasikan anggota kelompok
26. Observer
Mencatat dan mengevaluasi proses berlangsungnya penyuluahan, meliputi penelian kerja
masing-masing personil, mencatat pertanyaan dan feedback dari peserta

H. Kegitan Penyuluhan
No Tahap Waktu Kegiatan Penyuluhan Sasaran Media
Kegiatan
1. Pembukaan 3 6. Mengucapkan salam 4. Menjawab Kata-kata/
Menit 7. Memperkenalkan diri salam kalimat
8. Menyampaikan 5. Mendengarkan
tentang tujuan pokok danmenyimak
materi 6. Bertanya
9. Meyampakaikan mengenai
pokok pembahasan perkenalan dan
10. Kontrak waktu tujuan jika ada
yang kurang
jelas
2. Pelaksanaan 12 Penyampaian Materi 4. Mendengarkan Leaflet
Powerpoint
Menit 7. Menjelaskan dan menyimak
pengertian 5. Bertanya
8. Menjelaskan mengenai hal-
penyebab hal yang belum
9. Menjelaskan tanda jelas dan
dangejala dimengerti
10. Menjelaskan 6. Bisa
faktor resiko menerapkan
11. Menjelaskan terapi seft yang
upaya pencegahan sudah di ajarkan
12. Melakukan
intervensi Terapi
Seft dan membuat
obat herbal dari
buah mengkudu
3. Penutup 5 6. Tanya jawab 5. Sasaran dapat Kata-kata/
Menit 7. Memberikan menjawab kalimat
kesempatan pada tentang
peserta untuk pertanyaan
bertanya yangdiajukan
8. Melakukan evaluasi 6. Mendengar
9. Menyampaikan 7. Memperhatikan
kesimpulan materi 8. Menjawab
10. Mengakhiri salam
pertemuan dan
Mengucapkan salam
Materi Penyuluhan

G. Pengertian
Hipertensi adalah sebagai peningkatan tekanan darah sistolik sedikitnya
140 mmHg atau tekanan diastolik sedikitnya 90 mmHg. Hipertensi tidak
hanya beresiko tinggi menderita penyakit jantung, tetapi juga menderita
penyakit lain seperti penyakit saraf, ginjal dan pembuluh darah dan makin
tinggi tekanan darah, makin besar resikonya. (Amin & Hardhi2015)

H. Penyebab
Berdasarkan penyebabnya hipertensi dibagi menjadi 2 golongan.

a. Hipertensi primer(esensial)
Disebut juga hipertensi idiopatik karena tidak diketahui
penyebabnya. Factor yang mempengaruhinya yaitu: genetik,
lingkungan, hiperaktivitas saraf simpatis system rennin.

b. Hipertensi sekunder

Penyebab yaitu: penggunaan estrogen, penyakit ginjal,


sindrom cushing dan hipertensi yang berhubungan dengan
kehamilan.

I. Tanda dan gejala


Gejala-gejala yang mudah diamati antara lain yaitu :
13. Gejala ringan seperti pusing atau sakitkepala
14. Sering gelisah
15. Wajah merah
16. Tengkuk terasa pegal
17. Mudah marah
18. Telinga berdengung
19. Sukar tidur
20. Sesak napas
21. Rasa berat ditengkuk
22. Mudah lelah
23. Mata berkunang-kunang/ penglihatan kabur
24. Mimisan ( keluar darah darihidung).
J. Faktor resiko
2. Faktor Risiko Yang Tidak Dapat Dikontrol:
a. Jenis kelamin
Hipertensi lebih banyak terjadi pada pria bila terjadi pada usia
dewasa muda. Tetapi lebih banyak menyerang wanita setelah umur 55
tahun, sekitar 60% penderita hipertensi adalah wanita.Hal ini sering
dikaitkan dengan perubahan hormon setelah menopause (Aisyah,
2009).
b. Umur
Semakin tinggi umur seseorang semakin tinggi tekanan darahnya,
jadi orang yang lebih tua cenderung mempunyai tekanan darah yang
tinggi dari orang yang berusia lebih muda. Peningkatan kasus
hipertensi akan berkembang pada umur lima puluhan dan enam
puluhan. Dengan bertambahnya umur, dapat meningkatkan risiko
hipertensi (Suzanne & Brenda, 2001)
c. Keturunan

Adanya faktor genetik pada keluarga tertentu akan menyebabkan


keluarga itu mempunyai risiko menderita hipertensi. Hal ini
berhubungan dengan peningkatan kadar sodium intraseluler dan
rendahnya rasio antara potasium terhadap sodium. Individu dengan
orang tua dengan hipertensi mempunyai risiko dua kali lebih besar
untuk menderita hipertensi dari pada orang yang tidak mempunyai
keluarga dengan riwayat hipertensi.Selain itu didapatkan 70-80% kasus
hipertensi esensial dengan riwayat hipertensi dalam keluarga
(Aisyah,2009).

K. Upaya Pencegahan
8. Cek Kesehatan secara berkala
9. HindariKegemukan
10. Hindari rokok dan alkohol.
11. Hindari stress
12. Olah raga teratur / Aktifitasfisik
13. Batasi pemakaiangaram
14. Istirahatcukup
L. Diet Hipertensi.
1. Pengertian.
Diet Hipertensi adalah diet bagi penderita hipertensi
yang bertujuan untuk membatu menurunkan takanan
darah dan mempertahankan tekanan darah menuju
normal, selain itu diet hipertensi juga bertujuan untuk
menurunkan factor resiko hipertensi lainnya seperti
berat badan berlebih, tinggi kolestrol dan Asam Urat
dalam darah.

2. Tujuan.
Membantu Menghilangkan Nutrisi garam /
mengurangi air dalam jaringan tubuh dan menurunkan
tekaan darah pada hipertensi.

5. Makanan yang di Hindari/Dibatasi


1. Makanan yang mengandung garam, seperti makanan
cepat saji, makanan kemasan.
2. Makanan yang banyak mengandung Gula
3. Makanan Berlemak
4. Makanan dan Minuman mengandung Alkohol

 Tindakan yang harus di lakukan pada saat penyuluhan


untuk terapi musik klasik Mozrt

Anda mungkin juga menyukai