Anda di halaman 1dari 73

ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS BINAAN MAHASISWA

STIKES EKA HARAP PALANGKA RAYA KELOMPOK 3


TAHUN 2021

Dibuat Untuk Memenuhi Tugas Keperawatan Komunitas II

OLEH :
KELOMPOK 3

Anjuwita 2019.C.11a.0999
Dinda Anjelinae S. 2019.C.11a.1005
Elvant Olrando Darlin 2019.C.11a.1007
Hepi Nopita Sari 2019.C.11a.1011
Islamanda 2019.C.11a.1012
Lisnawatie 2019.C.11a.1015
Lolita Amelia 2019.C.11a.1016
Niko Wibowo 2019.C.11a.1021
Rahmah Pebrianti 2019.C.11a.1023
Rista Bela 2019.C.11a.1026
Sri Ayuni 2019.C.11a.1027
Tri Berger 2019.C.11a.1031

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN
TAHUN AJARAN 2021
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan professional sebagai bagian
integral pelayanan kesehatan berbentuk pelayanan biologi,psikologi,sosial, dan
spiritual secara komprehensif, ditujukan kepada individu,keluarga dan masyarakat
baik sehat maupun sakit mencakup siklus hidup manusia.Pendidikan merupakan
bagian dari system pendidikan tinggi keperawatan dan melakukan praktik
keperawatan yang menghasilkan lulusan dengan kualifikasi perawat
profesional.Praktik pembelajaran ini mengajarkan kepada semua mahasiswa
tentang pemberian asuhan keperawatan untuk meningkatkan dan memelihara
kesehatan masyarakat dengan melibatkan peran serta masyarakat.
Sebagai upaya meningkatkan kemampuan bekerja dengan individu;
keluarga dan kelompok di tatanan pelayanan kesehatan komunitas dengan
menerapkan konsep kesehatan dan keperawatan komunitas, serta sebagai salah
satu upaya menyiapkan tenaga perawat profesional dan mempunyai potensi
keperawatan secara mandiri sesuai dengan kompetensi yang harus dicapai, maka
mahasiswa Program Studi Profesi Keperawatan Komunitas STIKes Eka Harap
Palangka Raya Angkatan XI dan Program Khusus melaksanakan Praktik Klinik
Keperawatan Komunitas di wilayah Palangka Raya.
Guna mewujudkan derajat kesehatan masyarakat yang optimal tersebut,
berbagai upaya kesehatan telah diselenggarakan. Salah satunya adalah upaya
perawatan kesehatan masyarakat yang lebih dikenal dengan upaya keperawatan
komunitas. Keperawatan komunitas merupakan bentuk pelayanan atau asuhan
langsung yang berfokus kepada kebutuhan dasar komunitas, yang berkaitan
dengan kebiasaan atau pola perilaku masyarakat yang tidak sehat, ketidak
mampuan masyarakat untuk beradaptasi dengan lingkungan (bio, psiko, sosial,
kultural, maupun spiritual). Intervensi keperawatan komunitas yang dilakukan
difokuskan pada tiga level prevensi atau pencegahan yaitu :prevensi primer yang
pelaksanaan difokuskan pada pendidikan kesehatan konseling, prevensi sekunder
dan prevensi tersier.
Sebagai tenaga profesional, maka perencanaan dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas merupakan hal yang teramat penting disusun oleh
perawat. Rencana asuhan keperawatan disusun dengan memperhatikan banya
kfaktor, terutama sekali faktor masyarakat itu sendiri, karena pada hakekatnya
masyarakatlah yang memiliki rencana tersebut, dan perawat sebaiknya hanyalah
sebagai fasilitator dan motivator dalam menggerakkan dinamika masyarakat untuk
dapat menolong dirinyasendiri (SutarnaAgus, 2013).
Tidak hanya perencanaan tentunya ners harus mampu pula memastikan bahwa
rencana tersebut merupakan upaya yang paling maksimal, artinya ners tidak saja
dituntut berperan dilevel pelaksana dimasyarakat saja(grassroat), namun pula
harus merambah kepada level pengambil keputusan (decision maker), dengan
aktif melakukan lobi, negosiasi, sertaadvokasi terhadap apa yang telah
direncanakan untuk dapat diwujudkan (SutarnaAgus, 2013).

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang diatas, dirasa penting untuk dilaksanakan
praktik kerja lapangan untuk penerapan keperawatan komunitas oleh Mahasiswa
STIKes Eka Harap Palangka Raya Program Keperawatan dan Program Khusus
Tahun Ajaran 2021 diwilayah Palangka Raya.
1.3 Tujuan
1.3.1 Tujuan Umum
Setelah menyelesaikan pelaksanaan kegiatan penerapan Keperawatan
komunitas dan keluarga selama 3 minggu, mahasiswa akan mampu Menerapkan
asuhan keperawatan komunitas pada tatanan klinik maupun masyarakat melalui
pendekatan proses keperawatan.
1.3.2 TujuanKhusus
Mahasiswa diharapkan mampu melaksanakan 7(tujuh) peran perawat
komunitas sebagai berikut :
1. Peneliti
Mengkaji perkembangan kesehatan pasien dan perkembangan keluarga dan
masyarakat,sehingga jika ditemukan permasalahan kesehatan di komunitas segera
melaksanakan tindakan.
\
2. Perencana
Melakukan perencanaan pelayanan keperawatan individu dan keluarga dan
berpartisipasi dalam perencanaan program dimasyarakat sesuai dengan kebutuhan
yang berkaitan dengan kesehatan.
3. Pendidik
Mendidik masyarakat keluarga gerontik, dalam upaya mengubah perilaku
komunitas sesuai kaidah kesehatan melalui pendidikan kesehatan ibu dan anak,
keluarga dengan kegiatan promotif,preventif dan rehabilitatif.
4. Pemberdaya
Menggerakkan individu, keluarga, masyarakat untuk berperanserta dalam
upaya pemeliharaan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari.
5. Pelaksana
Memberi pelayanan perawatan kepada komunitas, melalui tindakan
kuratif,dan rehabilitatif.
6. Penasehat
Memberi informasi, nasihat kepada individu,keluarga yang beresiko tinggi
dalam permasalahan kesehatan.
7. Kolaborator
Bekerjasama dengan pihak puskesmas, pustu,posyandu, ketua RT, RW dan
tokoh masyarakat serta masyarakat dalam pelaksanaan kegiatan.
1.4 Manfaat Penulisan.
1.4.1 Bagi Pusat Pelayanan Kesehatan
Memberikan kerangka pemikiran ilmiah yang bermanfaat bagi perawat
Puskesmas dalam meningkatkan mutu pelayanan kesehatan dan memberikan
gambaran asuhan keperawatan komunitas.
1.4.2 Bagi Perangkat Kelurahan
Memberikan gambaran dasar bagi perangkat kelurahan supaya selalu
membawa dan membina warganya berperan aktif dalam berperilaku hidup bersih
dan sehat baik didalam keluarga maupun bermasyarakat.
1.4.3 BagiInstitusi Pendidikan
Sebagai tolak ukur tingkat kemampuan mahasiswa dalam penguasaan ilmu
keperawatan dan pendokumentasian proses keperawatan khususnya bagi
mahasiswa STIKes Eka Harap Palangka Raya dalam memberikan asuhan
keperawatan komunitas pada keluarga binaan sehingga dapat diterapkan dimasa
yang akan datang.
BAB 2
TINJAUAN TEORI

2.1 Konsep Komunitas


2.1.1 Definisi Keperawatan Komunitas
Menurut WHO 2011, keperawatan komunitas mencakup perawatan
kesehatan keluarga juga kesehatan keluarga juga kesehatan keluarga juga
kesehatan dan kesejahteraan masyarakat luas, membantu masyarakat
mengidentifikasi masalah kesehatannya sendiri, serta memecahkan masalah
kesehatan tersebut sesuai dengan kemampuan yang di praktik kepada mereka
sebelum mereka meminta bantuan kepada orang lain.
Menurut American Nurses Association (2011), keperawatan komunitas
merupakan suatu sintesis dari praktik keperawatan dan praktik kesehatan
masyarakat yang ditetapkan untuk meningkatkan serta memelihara kesehatan
penduduk.
MenurutWahit (2013), komunitas merupakan sekelompok individu yang
tinggal pada wilayah tertentu, memiliki nilai-nilai keyakinan dan minta yang
relative sama, serta adanya interaksi satu sama lain untuk mencapai tujuan.

2.1.2 Tujuan Keperawatan Komunitas


Menurut Mubarak (2013:3) tujuan keperawatan komunitas adalah untuk
mencegah dan meningkatkan kesehatan masyarakat melalui berbagai upaya
sebagai berikut:
2.1.2.1 Pelayanan keperawatan secara langsung(direct care)terhadap
individu ,keluarga, kelompok, dalam konteks komunitas.
2.1.2.2 Perhatian langsung terhadap kesehatan seluruh masyarakat (health general
community) dengan mempertimbangkan permasalahan atasi kesehatan
masyarakat yang dapat mempengaruhi keluarga, individu, dan kelompok
dan masyarakat mempunyai kemampuan untuk:
1) Mengidentifikasi masalah kesehatan yang dialami.
2) Menetapkan masalah kesehatan dan memprioritas masalah tersebut.
3) Merumuskan serta memecahkan masalah.
4) Menanggulangi masalah kesehatan yang mereka hadapi

5
5) Mengevaluasi sejauh mana pemecahan masalah yang mereka hadapi
yang akhirnya dapat meningkatkan kemampuan dalam memelihara
kesehatan secara mandiri.

2.1.3 Sasaran Keperawatan Komunitas


Menurut Mubarak (2013:4) Sasaran keperawatan komunitas adalah seluruh
masyarakat, termasuk individu, keluarga dan kelompok baik yang sehat maupun
yang sakit khususnya mereka yang beresiko tinggi mengalami masalah kesehatan
dalam masyarakat:
2.1.3.1 Individu
Individu adalah bagian darianggota keluarga. Apabila individu tersebut
mempunyai masalah kesehatan/keperawatan karena ketidak mampuan merawat
diri sendiri oleh suatu hal dan sebab, maka akan dapat mempengaruhi anggota
keluarga lainnya baik secarafisik, mental maupunsosial.
2.1.3.2 Keluarga
Keluarga merupakan unit terkecil dari masyarakat, terdiri atas kepala
keluarga, anggota keluarga lainnya yang berkumpul dan tinggal dalam suatu
rumah tangga karena pertalian darah dan ikatan perkawinan atau adopsi, satu
dengan lainnya saling tergantung dan berinteraksi. Bila salah satu atau beberapa
anggota keluarga mempunyai masalah kesehatan/keperawatan, maka akan
berpengaruh terhadap anggota keluarga lainnya dan keluarga-keluarga yang ada di
sekitarnya.
2.1.3.3 Masyarakat
Masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup dan bekerja sama
cukup lama sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri
mereka sebagai satu kesatuan sosial dengan batas-batas yang telah ditetapkan
dengan jelas. Masyarakat merupakan kelompok individu yang saling berinteraksi,
saling tergantung dan bekerjasama untuk mencapai tujuan. dalan berinteraksi
sesama anggota masyarakat akan muncul banyak permasalahan, baik
permasalahan sosial, kebudayaan, perekonomian, politik maupun kesehatan
khususnya.
2.1.3.4 KelompokKhusus
Kelompok khusus adalah kumpulan individu yang mempunyai kesamaan
jenis kelamin, umur, permasalahan, kegiatan yang terorganisasi yang sangat
rawan terhadap masalah kesehatan. Termasuk diantaranya adalah:
1) Kelompok khusus dengan kebutuhan khusus sebagai akibat perkembangan
dan pertumbuhannya, seperti;
(1) Kelompokibuhamil dan ibubersalin
(2) Kelompokbayibarulahir
(3) Kelompokbalita
(4) Kelompokanakusiasekolah
(5) Kelompokusialanjut.
2) Kelompok dengan kesehatan khusus yang memerlukan pengawasan dan
bimbingan serta asuhan keperawatan, diantaranyaadalah:
(1) Penderitapenyakitmenular, antara lain seperti penderita panyakit kusta,
penyakitkelamin, penderita HIV/AIDS.
(2) Penderita penyakit tidak menular, antara lain seperti hipertensi penyakit
diabetes mellitus, penyakitjantung, stroke.
(3) Kelompokcacat yang memerlukan rehabilitative, sepertikebutaan.
(4) Kelompokcacat mental.
(5) Kelompokcacatsosial.
3) Kelompok yang mempunyai resiko terserang penyakit, diantaranya:wanita
tuna susila, kelompok penyalahgunaan obat dan narkoba, kelompok pekerja
tertentu.

2.1.4 Ruang Lingkup Keperawatan Komunitas


Menurut Effendy (2010:17) ruang lingkup praktik keperawatan kesehatan
meliputi berbagai upaya, peningkatan kesehatan (promotif), pencegahan
(preventif), pemeliharaan kesehatan dan pengobata n(kuratif), pemulihan
kesehatan(rehabilitative) dan mengembalikan dan memfungsikan kembali
individu, keluarga dan kelompok masyarakat kelingkungan sosial dan
masyarakatnya (resosialitatif).
Asuhan keperawatan kesehatan masyarakat kegiatan yang di tekankan
adalah upayap romotif dan preventif dengan tidak melupakan upayakuratif,
rehabilitative, dan resosialitatif.
2.1.4.1 UpayaPromotif
Upaya promotif dilakukan untuk meningkatkan kesehatan individu,
keluarga, kelompok dan masyarakatdenganjalanmemberikan:
1) Penyuluhan kesehata nmasyarakat.
2) Peningkatan gizi.
3) Pemeliharaan kesehatan perseorangan.
4) Pemeliharaan kesehatan lingkungan.
5) Olahraga secara teratur.
6) Rekreasi.
7) Pendidikan seks.
2.1.4.2 UpayaPreventif
Upaya preventif ditujukan untuk mencegah terjadinya penyakit dan
gangguan terhadap kesehatan individu, keluarga, kelompok dan masyarakat
melalui kegiatan:
1) Imunisasi massal terhadap bayi, balita serta ibu hamil.
2) Pemeriksaan kesehatan secara berkala melalui posyandu, puskesma smaupun
kunjungan rumah.
3) Pemberian vitamin A dan yodium melalui posyandu, puskesmas ataupun di
rumah.
4) Pemeriksaan dan pemeliharaan kehamilan, nifas dan menyusui.
2.1.4.3 UpayaKuratif
Upaya kuratif ditujukan untuk merawat dan mengobati anggota-anggota
keluarga, kelompok dan masyarakat yang menderita penyakit atau masalah
kesehatan, melalui kegiatan:
1) Perawatan orang sakit di rumah(home care).
2) Perawatan orang sakit sebagai tindak lanjut perawatan dari puskesmas dan
rumah sakit.
3) Perawatan ibu hamil dengan kondisi patologis di rumah, ibu bersalin dan
nifas.
4) Perawatan payudara.
5) Perawatan tali pusat bayi barulahir.
2.1.4.4 UpayaRehabilitatif
Merupakan upaya pemulihan kesehatan merupakan upaya pemulihan
kesehatan bagi penderita-penderita yang dirawat di rumah, maupun terhadap
kelompok-kelompok tertentu yang menderita penyakit yang sama, misalnya kusta,
TBC, cacatfisik dan lainnya, dilakukan melalui kegiatan:
1) Latihan fisik, baik yang mengalami gangguan fisik seperti penderita kusta,
patah tulang maupun kelainan bawaan.
2) Latihan-latihan fisik tertentu bagi penderita-penderita penyakit tertentu,
misalnya TBC, latihan nafas dan batuk, penderita stroke: fisioterapi manual
yang mungkin dilakukan oleh perawat.
2.1.4.5 UpayaResosialitatif
Upaya resosialitatif adalah upaya mengembalikan individu, keluarga dan
kelompok khusus kedalam pergaulan masyarakat, diantaranya adalah kelompok-
kelompok yang diasingkan oleh masyarakat karena menderita suatu penyakit,
misalnya kusta, AIDS, atau kelompok-kelompok masyarakat khusus seperti
Wanita Tuna Susila, wanita tuna wisma.

2.1.5 Strategi Keperawatan Komunitas


2.1.5.1 Proses kelompok (Group Process)
Bidang tugas perawat komunitas tidak bisa terlepas dari kelompok
masyarakat sebagai klien termasuk sub-sub sistem yang terdapat di dalamnya,
yaitu: individu, keluarga, dan kelompok khusus, perawat spesialis komunitas
dalam melakukan upaya peningkatan, perlindungan dan pemulihan status
kesehatan masyarakat dapat menggunakan alternatif model pengorganisasian
masyarakat, yaitu: perencanaan sosial, aksi sosial atau pengembangan masyarakat.
Berkaitan dengan pengembangan kesehatan masyarakat yang relevan, maka
penulis mencoba menggunakan pendekatan pengorganisasian masyarakat dengan
model pengembangan masyarakat (community development) (Mubarak, 2013).
2.1.5.2 Pendidikan kesehatan (Health Promotion)
Penyuluhan kesehatan adalah kegiatan pendidikan yang dilakukan dengan
cara menyebarkan pesan, menanamkan keyakinan, sehingga masyarakat tidak saja
sadar, tahu dan mengerti, tetapi juga mau dan bisa melakukan suatu anjuran yang
ada hubungannya dengan kesehatan (Mubarak, 2013).
Penyuluhan kesehatan adalah gabungan berbagai kegiatan dan kesempatan
yang berlandaskan prinsip-prinsip belajar untuk mencapai suatu keadaan, dimana
individu, keluarga, kelompok atau masyarakat secara keseluruhan ingin
hidupsehat, pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan di
dalam bidang kesehatan (Mubarak, 2013).
2.1.5.3 Kerjasama (Partnership)
Kemitraan adalah hubungan atau kerjasama antara duapihak atau lebih,
berdasarkan kesetaraan, keterbukaan dan saling menguntungkan atau memberikan
manfaat. Partisipasi klien/masyarakat dikonseptualisasikan sebagai peningkatan
inisiatif diri terhadap segala kegiatan yang memiliki kontribusi pada peningkatan
kesehatan dan kesejahteraan (Mubarak, 2013).
Kemitraan antara perawat komunitas dan pihak-pihak terkait dengan
masyarakat digambarkan dalam bentuk garis hubung antara komponen-komponen
yang ada. Hal ini memberikan pengertian perlunya upaya kolaborasi dalam
mengkombinasikan keahlian masing-masing yang dibutuhkan untuk
mengembangkan strategi peningkatan kesehatan masyarakat (Mubarak, 2013).

2.1.6 Falsafah Keperawatan Komunitas


Menurut effendi (2010:10) falsafah adalah keyakinan terhdap nilai-nilai
yang menjadi pedoman untuk mencapai tujuan dan dipakai sebagai pandangan
hidup. Falsapah perawatan kesehatan masyarakat adalah keyakinan terhadap nilai-
nilai kemanusiaan yang menjadi pedoman dalam asuhan keperawatan kesehatan
masyarakat yang baik ditujukan pada individu, keluarga, kelompok dan
masyarakat sebagai sasaran untuk mencapai tujuan keperawatan dan kesehatan
dalam memecahkan masalah yang mereka hadapi dan inilah menjadi pegangan
sebagai pandangan hidup dalam memberikan asuhan keperawatan.
Mubarak (2013:8) Falsafah keperawatan merupakan pandangan mendasar tentang
hakikat manusia yang menjadi kerangka dasar dalam praktik keperawatan. Dalam
falsafah keperawatan komunitas, keperawatan komunitas merupakan pelayanan
yang memberikan perhatian terhadap pengaruh lingkungan (bio-psiko-sosio-
kultural-spiritual) terhadap kesehatan komunitas dan memberikan prioritas pada
strategi pencegahan penyakit dan peningkatan kesehatan. Falsafah yang melandasi
keperawatan komunitas mengacu kepada paradigm keperawatan secaraumum
yaitu manusia merupakan titik sentral dari setiap upaya pembangunan kesehatan
yang menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. Bertolak dari pandangan itu,
disusunlah paradigma Menurut keperawatan komunitas yang terdiri dari empat
komponen dasaryaitumanusia, kesehatan, lingkungan, dan keperawatan.

2.2 Proses Asuhan Keperawatan Komunitas


2.2.1 Definisi proses asuhan keperawatan komunitas
Menurut Luan (2011) proses keperawatanmerupakansuatumetodeilmiah
yang telah digunakan dalam dunia keperawatan sebagai suatu pendekatan dalam
proses menyelesaikan masalah.
Menurut Mubarak (2013:5) proses keperawatan adalah serangkaian
perbuatan atau tindakan untuk menetapkan, merencanakan dan melaksanakan
pelayanan kesehatan dalam rangka membantu klien untuk mencapai dan
memelihara kesehatan seoptimal mungkin. Tindakan keperawatan dilaksanakan
secara berurutan, terusmenerus, saling berkaitan dan dinamis. Selanjutnya
menetapkan langkah proses keperawatan komunitas adalah metode asuhan
komunitas adalah metode asuhan keperawatan yang bersifat ilmiah, sistematis
dinamis, kontinu, dan berkesinambungan dalam rangka memecahkan masalah
kesehatan dari klien, keluarga, sertakelompokataumasyarakat.

2.2.2 Tujuan Dan Fungsi Poses AsuhanKeperawatanKomunitas


2.2.2.1 Tujuan Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
Menurut Mubarak (2013: 6), bertujuan melaksananakan keperawatan
dalam komunitas adalah sebagai berikut:
1) Agar diperoleh asuhan keperawatan komunitas yang bermutu, epektif dan
efisien sesuai dengan permasalahan yang terjadi pada masyarakat
2) Agar pelaksanaan asuhan keperawatan komunitas dapat dilakukan secara
sistematis, dinamis, berkelanjutan sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
3) Meningkatkan status kesehatan masyarakat. Perawat kesehatan komunitas
harus memiliki keterampilan dasar tentang epidemiologi, penelitian,
pengajaran, organisasimasyarakat dan hubungan interpersonal yang baik.
2.2.2.2 Fungsi Proses Asuhan Keperawatan Komunitas
Menurut Mubarak (2013:6) fungsi keperawatan komunitas adalah sebagai
berikut:
1) Memberikan pedoman yang sistematis dan ilmiah bagi tenaga kesehatan
masyarakat dan keperawatan dalam memecahkan masalah klien melalui
asuhan keperawatan
2) Agar masyarakat mendapat kanpelayanan kesehatan yang optimal sesuai
dengan kebutuhannya
3) Memberikan asuhan keperawatan melalui pendekatan pemecahan masalah
komunikasi dan efisien serta melibatkan peran serta masyarakat.
4) Agar masyarakat bebas mengemukakan pendapat berkaitan dengan
permasalahan atau kebutuhannya, sehinga mendapatkan pelayanan yang baik
agar mempercepat proses penyembuhannya.

2.2.3 Langkah Proses Asuhan Keperawatan Komunitas


2.2.3.1 Pengkajian
Pengkajian komunitas merupakan suatu proses, merupakan upaya untuk
dapat mengenal masyarakat. Warga masyarakat merupakan mitra dan
berkontribusi terhadap keseluruhan proses. Tujuan keperawatan dalam mengkaji
komunitas adalah mengidentifikasi berbagai faktor (negative dan positif) yang
mempengaruhi kesehatan warga masyarakat agar dapat mengembangkan strategi
promosi kesehatan.
Proses pengkajian ditandai dengan kegiatan sistematis mengumpulkan
data dan melakukan pemaknaan data dan informasi tersebut. data yang
dikumpulkan berupa data kuantitatif dan kualitatif Ada lima kegiatan pada tahap
pengkajian sebagai berikut:
1) Pengumpulan Data
Pengumpulan data dimaksudkan untuk memperolehin formasi mengenai
masalah kesehatan pada masyarakat sehingga dapat ditentukan tindakan yang
harus di ambil.
2) Pengolahan Data
Setelah data diperoleh, kegiatan selanjutnya dengan cara mengklasifikasikan
data, perhitungan presentase, tabulasi data, interpretasi data.
3) Analisis Data
Analisis data adalah kemampuan untuk mengaitkan data dan menghubungkan
data dengan kemampuan kongnitif yang dimiliki, sehingga dapat diketahui
kesenjangan dalam menghadapi oleh masyarakat.
4) Perumusan Masalah Kesehatan
Kriteria penentuan prioritas adalah masalah kesehatan masyarakat dan
keperawatan diantaranya adalah perhatian masyarakat, prepalensi kejadian,
berat ringannya masalah, kemungkinan masalah untuk diatasi, tersedianya
sumber daya masyarakat dan aspek politis.
2.2.3.2 Diagnosa Keperawatan
Menurut Anderson (2012:299), diagnose keperawatan komunitas berfokus
pada suatu komunitas yang biasanya diidentifikasi sebagai suatu kelompok,
populasi atau kumpulan orang dengan sekurang-kurangnya memiliki satu
karakteristik tertentu misalnya lokasi geografik, pekerjaan, etnik atau kondisi
perumahan.
North America Nursing Diagnosis (NANDA) mendefinisi diagnosis
keperawatan sebagaisuatuclinical judgement tentang berbagai respon yang
diberikan oleh individu, keluarga atau komunitas terhadap berbagai masalah baik
yang aktual maupun yang potensial (Doengoes, 2010).
Menurut Mubarak diagnosis keperawatan akan memberikan gambaran
tentang masalah dan status kesehatan masyarakat baik yang nyata (aktual)
maupun yang mungkin terjadi (potensial). Komponen utama diagnosis
keperawatan adalah:
1. Problem (masalah)
Problem merupakan kesenjangan atau penyimpangan dari keadaan normal
yang seharusnya terjadi.
2. Etiologi (Penyebab)
Menunjukkan penyebab masalah kesehatan atau keperawatan yang dapat
memberikan arah terhadap intervensi keperawatan meliputi:
1) Perilaku individu, keluarga, kelompok atau masyarakat.
2) Lingkungan fisik, biologis, psikologis dan sosial.
3) Interaksi perilaku dan lingkungan.
4) Sign and symptom (tanda dan gejala)
Merupakan informasi yang di perlukan untuk merumuskan diagnosis serta
serangkaian petunjuk timbulnya masalah.Diagnosis keperawatan komunitas
menurut Mueketerdiriatas:
1) Masalah, sehat dan sakit.
2) Karakteristik populasi.
3) Karakteristik lingkungan
2.2.3.3 Perencanaan
Perencanaan dimulai dengan kegiatan memformulasi tujuan dan sasaran
sebagai suatu proses permulaan kegiatan mendesain program asuhan keperawatan
komunitas.
Rencana keperawatan adalah penyusunan rencana tindakan keperawatan
yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan diagnosis
keperawatan yang akan dilaksanakan untuk mengatasi masalah sesuai dengan
diagnosis keperawatan yang telah di tentukan dengan tujuan terpenuhinya
kebutuhan klien. Perencanaan asuhan keperawatan kesehatan masyarakat
dikhususkan keperawatan yang berdasarkan diagnosis keperawatan yang telah
ditetapkan.
2.2.3.4 Pelaksanaan
Implementasi adalah pasien tindakan dari proses keperawatan yang terkait
dengan pelaksanaan rencana berfokus komunitas. Implementasi berguna untuk
mencapai tujuan dan objektif, tapihal yang lebih penting adalah implementasi
intervensi keperawatan berfungsi untuk meningkatkan, memelihara, atau
memulihkan kesehatan, mencegah penyakit dan memfasilitasi rehabilitas.
Prinsip umum yang digunakan dalam pelaksanaan atau implementasi pada
keperawatan komunitas adalah sebagai berikut:
1) Inovatif
Perawat kesehatan masyarakat harus mempunyai wawasan luas dan mampu
menyesuaikan diri dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi
serta berdasar pada iman dan taqwa.
2) Integrasi
Perawat kesehatan masyarakat harus bekerja sama dengan semua profesi, tim
kesehatan lain, individu, keluarga, kelompok dan masyarakat berdasarkan
atas kemitraan.
3) Rasional
Perawat kesehatan masyarakat alam melakukan asuhan keperawatan harus
menggunakan pengetahuan secara rasional demi mencapai rencana program
yang telah disusun.
4) Mampu Dan Mandiri
Perawat kesehatan masyarakat diharapkan mempunyai kemampuan dan
kemandirian dalam melaksanakan asuhan keperawatan serta komponen
dibidangnya.
5) Ugen
Perawat kesehatan masyarakat harus yakin dan percaya atas kemampuannya
dan bertindak dengan sikap optimis bahwa asuhan keperawatan yang
diberikan akan tercapai.
2.2.3.5 Evaluasi
Evaluasi memuat keberhasilan proses dan keberhasilan tindakan
keperawatan. Keberhasilan proses dapat dilihat dengan membandingkan antara
proses dengan pedoman. Sedangkan keberhasi lantindakan dapat dilihat dengan
membandingkan antara tingkat kemandirian masyarakat dengan perilaku
kehidupan sehari-hari dan tingkat pengetahuan kesehatan masyarakat. Kegiatan
yang dilakukan dalam penilaian adalah sebagai berikut:
1) Membandingkan hasil tindakan yang dilaksanakan dengan tujuan yang telah
diterapkan.
2) Menilai efektifitas proses keperawatan mulai dari tahap pengkajian sampai
dengan pelaksanaan.
3) Hasil penilaian keperawatan digunakan sebagai bahan perencanaan
selanjutnya apabila masalah belumteratasi.
Pada setiap aktivitas perawatan melakukan evaluasi proses yang mengacu
kepada rencana asuhan keperawatan yang telah ditetapkan. Secara stimulant
perawat juga melakukan evaluasi dampak berdasar kanindikator yang ditetapkan
kepada semua sasaran. Evaluasi terhadap hasil yang dilakukan berdasar
kankriteria dan indikator sesuai tujuan yang di capai.
Sejalan dengan landasan teoritis dalam menjalin kemitraan dengan
komunitas, program evaluasi didasarkan pada prinsip yang dikemukakanyaitu:
1) Memperkuat program
Tujuan kita adalah promosi kesehatan dan peningkatan kepercayaan diri
komunitas. Evaluasi membantu pencapaian tujuan ini dengan cara
menyediakan proses yang sistematis dan berkelanjutan.
2) Menggunakan pendekatan multiple
Selain pendekatan multi disiplin, metode evaluasi mungkin banyak dan
bermacam-macam.
3) Merancang evaluasi untuk memenuhi isu nyata.
Program berbasis dan berfokus komunitas yang berakal pada komunitas nyata
dan berdasarkan pengkajian komunitas, harus memiliki rancangan evaluasi
untuk mengukur kriteria mengenai pentingnya program tersebut bagi
komunitas.
4) Menciptakan proses partisipasi
Apabila anggota komunitas merupakan bagian dari pengkajian, analisis,
perencanaan, dan implementasi mereka pun harus menjadi mitra dalam
evaluasi.
5) Memungkinkan fleksibilitas
Pendekatan evaluasi harus fleksibel dan perspektif jika tidak akan sulit
mendokumentasi kanmunculnya perubahan sering kali meningkat secara
tajam dan kompleks.
6) Membangun kapasitas
Proses evaluasi selain mengukur hasil akhir harus meningkatkan
keterampilan, pengetahuan, dan perilaku individu yang terlibat didalamnya.
Hal ini sangat serupa dengan konteks profesional dan non profesional.
BAB 3
ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS
3.1 Data Demografi
Kota Palangka Raya adalah sebuah kota sekaligus merupakan ibu
kota Provinsi Kalimantan Tengah. Kota ini memiliki luas wilayah 2.400 km² dan
berpenduduk sebanyak 376.647 jiwa dengan kepadatan penduduk rata-rata 2.067
jiwa tiap km² (Sensus 2015). Sebelum otonomi daerah pada tahun 2001, Kota
Palangka Raya hanya memiliki 2 kecamatan, yaitu: Pahandut dan Bukit Batu.
Kini secara administratif, Kota Palangka Raya terdiri atas 5 kecamatan,
yakni: Pahandut, Jekan Raya, Bukit Batu, Sabangau, dan Rakumpit.
Kota ini dibangun pada tahun 1957 (UU Darurat No. 10/1957 tentang
Pembentukan Daerah Swatantra Tingkat I Kalimantan Tengah) dari hutan
belantara yang dibuka melalui DesaPahandut di tepi Sungai Kahayan. Sebagian
wilayahnya masih berupa hutan, termasuk hutan lindung, konservasi alam serta
Hutan Lindung Tangkiling. Pada saat kota ini mulai dibangun,
Presiden Soekarno merencanakan Palangkaraya sebagai ibukota negara di masa
depan, menggantikan Jakarta. Palangka Raya merupakan kota dengan wilayah
terluas di Indonesia atau setara 3,6 kali luas Jakarta.
Kota Palangka Raya secara geografis terletak pada 113˚30`- 114˚07` Bujur
Timur dan 1˚35`- 2˚24` Lintang Selatan.Luas wilayah adalah sebesar 2.853,52
Km2 (267.851 Ha) dengan topografi terdiri dari tanah datar dan berbukit dengan
kemiringan kurang dari 40%. Secara administrasi Kota Palangka Raya berbatasan
dengan Sebelah Utara :Dengan Kabupaten Gunung Mas, Sebelah Timur : Dengan
Kabupaten Pulang Pisau, Sebelah Selatan : Dengan Kabupaten Pulang Pisau dan
Sebelah Barat : Dengan Kabupaten Katingan.
3.2 Data Kepala Keluarga
3.2.1 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3.1 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Jenis Kelamin KK
No JenisKelamin Jumlah Presentase
1 Laki-laki 12 100%
2 Perempuan 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK berdasar kan
jenis kelamin, berjenis kelamin laki-laki berjumlah 12 orang (100%) dan berjenis
kelamin perempuan 0 (0%).dan dapat disimpulkan bahwa yang berjenis kelamin
laki-laki lebih dominan
3.2.2 Karakteristik berdasarkan Suku
Tabel 3.2 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Suku Bangsa KK
No Suku Jumlah Presentase
1 Dayak 10 83%
2 Jawa 2 17%
3 Sunda 0 0%
4 Banjar 0 0%
5 Batak 0 0%
6 Lain-Lain 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK, yang bersuku
Dayak berjumlah 10 orang (83%), bersuku Banjar berjumlah 0 orang (0%),
bersuku Jawa 2 orang (17%),bersuku Sunda berjumlah 0 orang (0%), bersuku
Batak berjumlah 0 orang (0%) dan sisanya Lain-lain 0 orang (0%).dan dapat
disimpulkan bahwa yang bersuku Dayak lebih dominan dari suku Jawa.
3.2.3 Karakteristik berdasarkan Agama
Tabel 3.3 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan agama KK.
No Agama Jumlah Presentase
1 Islam 2 17%
2 Kristen Protestan 9 75%
3 Katolik 0 0%
4 Hindu 0 0%
5 Budha 0 0%
6 Hindu Kaharingan 1 8%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan Agama, 12
KK (100%) beragama Kristen Protestan 9 orang (75%) Islam 2 orang (17%), dan
Katolik 0 orang (0%), Hindu 0 (0%), Budha 0 (0%), Hindu Kaharingan 1 Orang
(8%) dan dapat disimpulkan bahwa yang beragama Kristen protestan lebih
dominan dari Islam, Katolik, Hindu, Budha, Kaharingan
3.2.4 Karakteristik Berdasarkan Pendidikan KK
Tabel 3.4 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan pendidikan KK
No Pendidikan Jumlah Presentase
1 Belum Sekolah 0 0%
2 Tidak Sekolah 0 0%
3 TK 0 0%
4 SD 2 17%
5 SMP 0 0%
6 SMA 7 58%
7 PT 3 25%
8 Tidak Tau 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa yang berpendidikan SD
berjumlah 2 orang (17%), berpendidikan SMP berjumlah 0 orang (0%),
berpendidikan SMA berjumlah 7 orang (58%), tidak sekolah 0 orang (0%) dan
perguruan tinggi berjumlah 3 orang (25%). dan dapat disimpulkan bahwa yang
berpendidikan rata-rata SMA lebih dominan .
3.2.5 Karakteristik Berdasarkan Pekerjaan KK
Tabel 3.5 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan pekerjaan KK
No Pekerjaan Jumlah Presentase
1 Belum Bekerja 0 0%
2 Tidak Bekerja 0 0%
3 Pelajar 0 0%
4 Mahasiswa 0 0
5 PNS 3 25%
6 ABRI 0 0%
7 Buruh 0 0%
8 Petani/pekebun 3 25%
9 Peternak 0 0%
10 Swasta 0 0%
11 Wiraswasta 4 33%
12 Pensiun 2 17%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan pekerjaan 12
KK, Tidak bekerja sebanyak 0 orang (0%), Pekerjaan Swata 0 orang (0%),
petani/pekebun 3 orang (25%), Wiraswata berjumlah 4 orang (33%), dan
PNS/TNI/POLRI sebanyak 3 orang (25%), Pensiun 2 orang (17%). dan dapat
disimpulkan bahwa pekerjaan KK yang lebih dominan adalah Wiraswasta.
3.3 Data Anggota Keluarga
3.3.1 Karakteristik Anggota Keluarga Berdasarkan Jenis Kelamin
Tabel 3.6 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan jenis kelamin.
No JenisKelamin Jumlah Presentase
1 Laki-laki 4 14%
2 Perempuan 24 86%
Total 28 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 28 anggota keluarga
berjenis kelamin laki-laki berjumlah 4 orang (14%) dan berjenis kelamin
perempuan berjumlah 24 orang (86%). dan dapat disimpulkan bahwa yang
berjenis kelamin perempuan lebih dominan.
3.3.2 Karakteristik berdasarkan Usia
Tabel 3.7 Karakteristik Anggota Keluarga usia
No Usia Jumlah Presentasi
1 ≤5 tahun 0 0%
2 5-12 tahun 4 14%
3 >12-18 tahun 2 7%
4 >18 tahun 21 75%
5 ≥60 tahun 1 4%
Total 28 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 28 anggota Keluarga berdasarkan
usia, usia<5 Tahun sebanyak 0 orang (0%), 5-12 tahun 4 orang (14%), >12-18
tahun 2 orang (7%), >18 Tahun 21 orang (75%), ≥60 Tahun sebanyak 1 orang
(4%). Dan dapat disimpulkan bahwa anggota keluarga yang berusia >18 tahun
lebih dominan.
3.3.3 Karakteristik berdasarkan Hubungan Keluarga
Tabel 3.8 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan hubungan dengan
KK
No HubunganKeluarga Jumlah Presentase
1 Istri 10 36%
2 Anak 16 57%
3 Ortu 2 7%
4 Lain-lain 0 0%
Total 28 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 28 anggota keluarga berdasarkan
hubungan keluarga dengan KK, hubungan keluarga istri berjumlah 10 orang
(36%), hubungan keluarga anak berjumlah 16 orang (57%), dan hubungan
keluarga ortu berjumlah 2 orang (7%). dan dapat disimpulkan bahwa anak lebih
banyak dalam anggota keluarga .
3.3.4 Karakteristik berdasarkan Tingkat Pendidikan
Tabel 3.9 Karakteristik AnggotaKeluarga berdasarkan tingkat pendidikan.
No Tingkat Pendidikan Jumlah Presentase
1 Belum Sekolah 0 0%
2 TK 0 0%
3 SD 3 11%
4 SMP 5 18%
5 SMA 6 21%
6 Perguruan Tinggi 14 50%
7 Tidak Sekolah 0 0%
Total 28 100%
Tabel diatas menunjukkan bahwa dari 28 anggota keluarga berdasarkan
tingkat pendidikan tingkat pendidikan SD berjumlah 3 orang (11%), SMP
berjumlah 5 orang (18%), SMA berjumlah 6 orang (21%), dan Sarjana 14 orang
(50%) dan yang Tidak sekolah berjumlah 0 orang (0%). dan dapat disimpulkan
rata-rata pendidikan Perguruan Tinggi lebih banyak di anggota keluarga
3.3.5 Karakteristik berdasarkan Tingkat Pekerjaan
Tabel 3.10 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pekerjaan
No Tingkat Pekerjaan Jumlah Presentase
1 Belum Bekerja 0 0%
2 Tidak bekerja 0 0%
3 Pelajar 5 18%
4 Mahasiswa 10 36%
5 PNS 3 11%
6 ABRI 0 0%
7 Buruh 0 0%
8 Petani/pekebun 2 7%
9 Peternak 0 0%
10 Swasta 6 21%
11 Wiraswasta 2 7%
12 Pensiunan 0 0%
Total 28 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 28 anggota keluarga berdasarkan
tingkat Pelajar berjumlah 5 orang (18%), Mahasiswa sebanyak 10 orang (36%),
PNS sebanyak 3 orang (11%), petani/pekebun sebanyak 2 orang (7%), swasta
sebanyak 6 orang (21%), wiraswasta sebanyak 2 orang (7%). Dan dapat
disimpulkan anggota keluarga lebih banyak mahasiswa.
3.3.6 Karateristik Anggota keluarga berdasarkan golongan darah
Tabel 3.11 Karakteristik AnggotaKeluarga berdasarkan golongan darah
No GolonganDarah Jumlah Persentase (%)
1 A 4 14%
2 B 11 39%
3 O 10 36%
4 AB 3 11%
Total 28 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 28 anggota keluarga berdasarkan
golongan darah, yang bergolongan darah A berjumlah 4 orang (14%), golongan
darah B berjumlah 11 orang (39%), golongan darah O berjumlah 3 orang (11%),
dan golongan darah AB berjumlah 10 orang (36%). Dan dapat disimpulkan bahwa
golongan darah B Lebih banyak dalam anggota keluarga.
3.3.7 Karakteristik berdasarkan Status Perkawinan
Tabel 3.12 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan status
No Status Perkawinan Jumlah Presentase
1 Kawin 13 46%
2 Tidak Kawin 15 54%
Total 28 100%
Tabel di atas menunjukkan bahwa dari 28 anggota keluarga berdasarkan
status perkawinan, status kawin berjumlah 13 orang (46%) dan status belum
kawin berjumlah 15 orang (54%). dan dapat disimpulkan bahwa dalam anggota
keluarga masih banyak yang belum menikah dengan jumlah 15 orang (54% )
3.4 Data Umum Keluarga
3.4.1 Karakteristik Berdasarkan Jenis/Tipe Keluarga
Tabel 3.13 Karakteristik KK berdasarkan tipekeluarga
No TipeKeluarga Jumlah Presentase
1 Keluarga Inti 11 92%
2 Keluarga Besar 1 8%
Jumlah 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa berdasarkan Tipe
Keluarga, Tipe Keluarga Inti berjumlah 11 KK (92%).
3.4.2 Karakteristik Berdasarkan Pernikahan
Tabel 3.14 Karakteristik KK berdasarkan pernikahan
No Jumlahperkawinan Jumlah Presentase
1 Pernikahan ke-1 12 100%
2 Pernikahanke-3 0 0%
3 Pernikahan ke-2 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa yang menikah ke-1
berjumlah 12 KK (100%). Dan di disimpulkan semua KK Pernikahan ke-1.
3.4.3 Karakteristik KK berdasarkan Lama Menikah
Tabel 3.15 Karakteristik KK berdasarkan lama menikah
No Lama Menikah Jumlah Presentase
1 ≤ 1 tahun 0 0%
2 >1-3 tahun 0 0%
3 ≥ 3 tahun 12 100%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa lama menikah ≤1 tahun
berjumlah 0 KK (0%), lama menikah >1-3 tahun berjumlah 0 KK (0%), lama
menikah ≥3 tahun berjumlah 12 KK (100%). Dan disimpulkan lama menikah ≥3
tahun lebih dominan.
3.4.4 Karakteristik Berdasarkan Usia Ibu Menikah
Tabel 3.16 Karakteristik KK berdasarkan usia ibu menikah
No Usia Ibu Menikah Jumlah Presentase
1 <20 tahun 5 42%
2 20-35 tahun 7 58%
3 >35 tahun 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa usia ibu menikah dalam
KK< 20 tahun berjumlah 5 KK (42%), usia ibu menikah 20-35 tahun berjumlah 7
KK (58%), usia menikah >35 tahun berjumlah 0 KK (0%). dan dapat disimpulkan
bahwa dalam usia ibu menikah pada usia 20-35 tahun paling dominan.
3.4.5 Karakteristik KK Berdasarkan Jumlah Anak
Tabel 3.17 Karakteristik KK berdasarkan jumlah anak
No Jumlah Anak Jumlah Presentase
1 ≤ 2 orang 6 50%
2 ≥ 2 orang 6 50%
3 Tidak ada 0 0%
Total 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa jumlah anak dalam KK ≤
2 orang berjumlah 6 KK (50%), jumlah anak ≥ 2 orang berjumlah 6 KK (50%)
dan jumlah yang tidak mempunyai anak 0 KK (0%). Dan disimpulkan jumlah
anak ≤ 2 orang dan ≥ 2 orang balance.
Tabel 3.18 Karakteristik KK berdasarkan jumlah keluarga yang telah
meninggal.
No Keluarga Yang Meninggal Jumlah Presentase
1 Tidak Ada 12 100%
2 Ada 0 0%
Total 12 100%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pada KK tidak ada


anggota keluarga yang meninggal 12 KK (100%) dan ada anggota keluarga yang
meninggal 0 (0%).Dan dapat disimpulkan bahwa jumlah anggota keluarga semua
KK tidak ada yang meninggal.
3.4.6 Karakteristik Berdasarkan Pengambilan Keputusan
Tabel 3.19 Karakteristik Keluarga berdasarkan pengambilan keputusan
N Pengambilan Keputusan Jumlah Presentase
o
1 Ayah Dan Ibu 12 100%
2 Ayah 0 0%
3 Ibu 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan pengambilan keputusan oleh
ayah dan ibu berjumlah 12 KK (100%), pengambilan keputusan oleh Ayah
berjumlah 0 KK (0%) dan pengambilan keputusan oleh ibu berjumlah 0 KK (0%).
Dan dapat disimpulkan semua pengambilan keputusan atas kehendak ayah&ibu.
3.4.7 Karakteristik Berdasarkan Penghasilan Tercukupi atau Tidak
Tabel Karakteristik KK berdasarkan penghasilan mencukupi atau tidak
3.20 mencukupi
No PenghasilanKeluarga Jumlah Presentase
1 Mencukupi 12 100%
2 Tidak Mencukupi 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 12 KK berpenghasilan
mencukupi (100%) dan 0 KK berpenghasilan Tidak Mencukupi (0%). Dapat
disimpulkan bahwa jumlah KK semuanya berpenghasilan mencukupi.
3.4.8 Karakteristik berdasarkan Kepemilikan Tranportasi
Tabel 3.21 Karakteristik KK berdasarkan kepemilikan tranportasi
No KepemilikanTranfortasi Jumlah Presentasi
1 Ada 12 100%
2 Tidak ada 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 12 KK (100%)
mempunyai alat tranportasi sendiri, dan 0 KK tidak mempunyai alat tranportasi
sendiri (0%). Dapat disimpulkan bahwa dalam KK di atas menunjukkan semua
KK ada alat transportasi.
3.4.9 Karakteristik berdasarkan Kepemilikan Alat Komunikasi
Tabel 3.22 Karakteristik KK berdasarkan kepemilikan alat komunikasi
No KepemilikanKomunikasi Jumlah Presentase
1 Ada 12 100%
2 Tidak ada 0 0%
Total 12 100
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 12 KK (100%)
mempunyai alat komunikasi sendiri, dan 0 KK tidak ada (0%). Dapat disimpulkan
bahwa dalam KK di atas menunjukkan semua KK mempunyai alat komunikasi.
3.5 Data Kesehatan Ibu Dan Anak
3.5.1 Pasangan Usia Subur (PUS)
3.5.1.1 Karakteristik Berdasarkan Pasangan Usia Subur (PUS)
Tabel 3.23 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan jumlah pasangan usia
subur (PUS)
No PasanganUsiaSubur Jumlah Presentase
1 PUS 12 100%
2 Tidak PUS 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pasangan usia subur
berjumlah 12 KK (100%) dan pasangan yang tidak subur berjumlah 0 KK (0%).
Dapat disimpulkan bahwa semua KK termasuk Pasangan Usia Subur.
3.5.1.2 Karakteristik Berdasarkan Alat KB Yang Digunakan
Tabel 3.24 Karakteristik KK berdasarkan alat KB yang digunakan
No Alat KB Yang Digunakan Jumlah Presentase
1 UID 0 0%
2 KB PIL 9 75%
3 Suntik 2 17%
4 Susuk 0 0%
5 MOW 0 0%
6 Tradisional 0 0%
7 Lain-lain 1 8%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 2 KK menggunakan KB
Suntikan (17%), 9 KK menggunakan KB PIL (75%), 1 KK lain-lain (8%).
Disimpulkan alat KB yang digunakan KB PIL lebih dominan.
3.5.1.3 Karakteristik Berdasarkan Alasan Tidak Menggunakan KB
Tabel 3.25 Karakteristik KK berdasarkan alas an tidak menggunakan alat KB
No Alasan Tidak Gunakan KB Jumlah Presentase
1. Ragu-ragu 0 0%
2. Tidak diijinkan 0 0%
3. Ingin mempunyai anak 0 0%
4. Lain-lain 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel diatas tidak ada alasan tidak menggunakan KB karena semua
KK menggunakan KB.
3.6 Ibu Hamil
3.6.1 Karakteristik Berdasarkan Usia Kehamilan
Tabel 3.26 Karakteristik AnggotaKeluarga berdasarkanusiakehamilandi
No Usiakehamilan Jumlah Presentase
1 Trimester 1 0 0%
2 Trimester 2 0 0%
3 Trimester 3 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada usia kehamilan
3.6.2 Karakteristik Berdasarkan Hamil Anak Ke
Tabel 3.27 Karakteristik AnggotaKeluarga berdasarkananakkeberapa
No HamilAnakKe Jumlah Presentase
1 Ke 1 0 0%
2 Ke 2 atau 3 0 0%
3 Ke≥4 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ad Ibu hamil.
3.6.3 Karakteristik Berdasarkan Ibu Memiliki Buku KIA
Tabel 3.28 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan ibu yang memiliki
buku KIA
No Memiliki buku KIA Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkantabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada orang yang
memiliki buku KIA (0%).
3.6.4 Karakteristik Berdasarkan Ibu Membaca Buku KIA
Tabel 3.29 Karakteristik AnggotaKeluarga berdasarkanibu yang
membacabuku KIA
No Membacabuku KIA Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan 0 orang ibu yang memiliki Buku


KIA pernah membaca buku tersebut 0%) dan 0 orang (0%) yang tidak membaca
buku KIA.
3.6.5 Karakteristik Berdasarkan Pemeriksaan Kehamilan
Tabel 3.30 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan ibu yang
memeriksakan kehamilannya
No PemeriksaanKehamilan Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada ibu yang
melakukan pemeriksaan kehamilan secara rutin
3.6.6 Karakteristik Berdasarkan Tempat Pemeriksaan
Tabel 3.31 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat ibu
memeriksakan kehamilannya
No TempatPemeriksaan Jumlah Presentase
1 Praktek 0 0%
2 Pustu 0 0%
3 Polindes 0 0%
4 Pustu 0 0%
5 Posyandu 0 0%
6 RS 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada ibu hamil
memeriksakan kehamilannya
3.6.7 Karakteristik berdasarkan Pemeriksa Kehamilan
Tabel 3.32 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pemeriksa ibu yang
memeriksakan kehamilannya
No PemeriksaKehamilan Jumlah Presentase
1 Bidan 0 0%
2 Perawat 0 0%
3 Dokter 0 0%
4 Dukun Bayi 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada ibu hamil
memeriksakan kehamilannya dengan bidan 0%
3.6.8 Karakteristik Berdasarkan Ibu Yang Mendapatkan Tablet Fe (ZatBesi)
Tabel 3.33 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan ibu yang
mendapatkan Tab. Fe
No Mendapatkan Tab. Fe Jumlah Presentase
1 Mendapatkan Tab. Fe 0 0%
2 Tidak Mendapatkan Tab. Fe 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan hasil tabel di atas tidak menunjukkan ibu mendapatkan
Tablet Fe (0%).
3.6.9 Karakteristik Berdasarkan Tempat Pemberian Tablet Fe
Tabel 3.34 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat ibu
mendapat Tab. Fe
No Tempat Pemberian Tab. Fe Jumlah Presentase
1 Puskesmas 0 0%
2 RS 0 0%
3 Posyandu 0 0%
4 Praktek 0 0%
5 Pustu 0 0%
6 Polindes 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada Pemberian
Pemberian Tab. Fe pada ibu hamil
3.6.10 Karakteristik Berdasarkan Pemberi Tablet Fe
Tabel 3.35 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan yang memberikan
Tab. Fe
No Pemberian Tab. Fe Jumlah Presentase
1 Bidan 0 0%
2 Dokter 0 0%
3 Perawat 0 0
4 Dukun Bayi 0 0
5 Lain-lainnya 0 0
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada pemberi Tablet
Fe yaitu Bidan sebanyak 0 orang (0%) dan Dokter 0 orang (0%).
3.6.11 Karakteristik berdasarkan Ibu Mendapatkan Imunisasi TT
Tabel 3.36 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan ibu yang
mendapatkan imunisasi TT
No Mendapatan Imunisasi TT Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada ibu mendapatkan
imunisasi TT (0%).
3.6.12 Karakteristik Berdasarkan Tempat Pemberian Imunisasi TT
Tabel 3.37 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat ibu yang
mendapatkan imunisasi TT
No Tempat Pemberian Imunisasi TT Jumlah Presentase
1 Puskesmas 0 0%
2 RS 0 0%
3 Posyandu 0 0%
4 Praktek 0 0%
5 Pustu 0 0%
6 Polindes 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada tempat
pemberian imunisasi TT
3.6.13 Karakteristik Berdasarkan Pemberi Imunisasi TT
Tabel 3.38 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pemberi imunisasi
TT pada ibu hamil
No PemberianImunisasi TT Jumlah Presentase
1 Bidan 0 0%
2 Dokter 0 0%
3 Perawat 0 0
4 Dukun Bayi 0 0
5 Lain-lainnya 0 0
Total 0 0%
Berdasarkan hasil Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak
ada pemberi Imunisasi TT yaitu Bidan sebanyak 0 orang (0%) dan 0 orang (0%).
3.6.14 Karakteristik Berdasarkan Keluhan Ibu
Tabel 3.39 Karakteristik AnggotaKeluarga berdasarkan keluhan ibu saat
hamil
No Keluhan Ibu Jumlah Presentase
1 Tidak 0 0%
2 Ya 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahw ibu tidak ada yang
mengeluh tentang masalah kehamilannya (0%).
3.6.15 Karakteristik Berdasarkan Pantangan Selama Hamil
Tabel 3.40 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pantangan ibu saat
hamil.
No Pantangan Selama Hamil Jumlah Presentase
1 Tidak 0 0%
2 Ada 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada ibu yang
memiliki pantangan selama hamil (0%).
3.6.16 Karakteristik Berdasarkan Rencana Melahirkan
Tabel 3.41 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat rencana
melahirkan
No RencanaMelahirkan Jumlah Presentase
1 Bidan 0 0%
2 Dokter 0 0%
3 Perawat 0 0
4 Dukun Bayi 0 0
5 Lain-lainnya 0 0
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan tidak ada ibu yang mempunyai
rencana melahirkan di bidan sebanyak 0 orang (0%) dan 0 orang ibu yang
berencanan melahirkan di dokter (0%)
3.7 Ibu Menyusui
3.7.1 Mendapatkan informasi tentang pemberian ASI
Tabel 3.42 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan yang mendapatkan
informasi tentang pemberian ASI

No Informasi Pemberian ASI Jumlah Presentase


1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menujukkan bahwa Informasi tentang
pemberian ASI tidak ada
3.7.2 Mendapatkan informasi tentang yang ibu dapat selama menyusui
Tabel 3.43 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan yang mendapatkan
informasi tentang yang ibu dapat selama menyusui

No Jenis Informasi yang Didapat Jumlah Presentase


1 Perawatan Payudara 0 0%
2 Manfaat ASI 0 0%
3 Teknik Menyusui 0 0%
4 Lain-lain 0 0%
Total 0 100%
Berdasarkan tabel di atas menujukkan bahwa Informasi tentang yang ibu
dapat selama menyusui tidak ada/
3.7.3 Mendapatkan informasi tentang pemberian kolostrum
Tabel 3.44 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan yang mendapatkan
informasi tentang kolostrum

Pemberian Kolostrum Jumlah Presentase


No
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 100%
Berdasarkan tabel di atas menujukkan bahwa Informasi tentangkolostrum
tidak ada .
3.7.4 Usia pemberian ASI Esklusif
Tabel 3.45 Karakteristik Anggota Keluarga yang sedang menyusui
berdasarkan usia bayi saat pemberian ASI Esklusif
N Usia Pemberian Asi Jumlah Presentase
o
1 1 bulan 0 0%
2 2 bulan 0 0%
3 3 bulan 0 0%
4 4 bulan 0 0%
5 5 bulan 0 0%
6 ≥ 6 bulan 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menujukkan bahwa berdasarkan usia pemberian
ASI Esklusif tidak ada

3.8 Bayi Usia< 1 Tahun


3.8.1 Karakteristik Berdasarkan Bayi Yang Mendapatkan Vit. A
Tabel 3.46 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan yang memiliki
bayi dan mendapatkanVit. A
No MendapatkanVit. A Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa bayi yang
mendapatkan Vit. A tidak ada
3.8.2 Karakteristik Berdasarkan Ibu Yang Mengetahui Manfaat Vit. A
Tabel 3.47 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan ibu yang
mengetahui manfaat Vit. A
No MengetahuiManfaatVit. A Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa ibu tidak mengetahui
manfaat Vit. A tidak ada
3.8.3 Karakteristik Berdasarkan Ibu Yang Memberikan ASI Sejak Lahir
Tabel 3.48 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan ibu yang
memberikan ASI sejak lahir
No Pemberian ASI sejaklahir Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa ibu yang memberikan ASI
sejak lahir tidak ada
3.8.4 Karakteristik Berdasarkan Pemberian MP-ASI
Tabel 3.48 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pemberian MP-
ASI)
No Pemberian MP-ASI Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa ibu yang tidak
memberikan MP-ASI tidak ada
3.8.5 Karakteristik Berdasarkan Imunisasi
Tabel 3.49 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan imunisasi yang diberikan
No Imunisasi Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidaj ada bayi
mendapatkan Imunisasi (0%).
3.8.6 Karakteristik Berdasarkan Tempat Pemberian Imunisasi
Tabel 3.50 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat imunisasi
yang diberikan
No TempatPemberianImunisasi Jumlah Presentase
1 PKM 0 0%
2 Pustu 0 0%
3 Polindes 0 0%
4 Posyandu 0 0%
5 RS 0 0%
6 Lainnya 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada Tempat
Pemberian di Puskesmas sebanyak 0 orang (0%)

3.8.7 Karakteristik Berdasarkan Ibu Yang Menimbang Bayinya


Tabel 3.51 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan ibu yang
menimbang bayinya
No Penimbanganbayi Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 100%
Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada ibu yang
menimbang bayinya sebanyak 0 orang (0%).
3.8.8 Karakteristik Berdasarkan Ibu Menimbang bayinya
Tabel 3.52 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat penimbangan
bayi
Tempat Pemberian
No Jumlah Presentase
Imunisasi
1 PKM 0 0%
2 Posyandu 0 0%
3 Polindes 0 0%
4 Pustu 0 0%
5 RS 0 0%
6 Lainnya 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa tempat penimbangan
bayinya di Puskesmas sebanyak 0 orang (0%).
3.8.9 Karakteristik Berdasarkan Pelayanan Kesehatan Perawatan Bayi
Sakit
Tabel 3.53 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat pelayanan
kesehatan untuk perawatan bayi sakit
No TempatPemberianImunisasi Jumlah Presentase
1 PKM 0 0%
2 Posyandu 0 0%
3 Polindes 0 0%
4 Pustu 0 0%
5 RS 0 0%
6 Lainnya 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada tempat
perawatan bayi sakit di Puskesmas sebanyak 0 orang (0%).
3.8.10 Karakteristik Berdasarkan Pemberian Pelayanan Bayi Sakit
Tabel 3.54 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tenaga kesehatan
yang melayani bayi sakit
No TempatPemberianImunisasi Jumlah Presentase
1 Perawat 0 0%
2 DukunBayi 0 0%
3 Bidan 0 0%
4 Dokter 0 0%
5 Lainnya 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan hasil tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada tenaga
kesehatan yang melayani bayi sakit dan oleh dokter sebanyak 0 orang (0%).
3.9 Balita (12 – 59 Bulan)
3.9.1 Karakteristik Balita Yang Memiliki Buku KIA
Tabel 3.55 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan balita yang memiliki
buku KIA
No Memiliki buku KIA Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada balita memiliki
Buku KIA.
3.9.2 Karakteristik Balita Yang Ditimbang
Tabel 3.56 Karakteristik AnggotaKeluarga berdasarkanpenimbanganbalita
No PenimbanganBayi Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada balita (0%)


ditimbang.
3.9.3 Karakteristik Tempat Balita Yang Ditimbang
Tabel 3.57 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat
penimbangan balita
No Tempat Pemberian Imunisasi Jumlah Presentase
1 RS 0 0%
2 PKM 0 0%
3 Pustu 0 0%
4 Polindes 0 0%
5 Posyandu 0 0%
6 Lainnya 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada balita yang
ditimbang di Posyandu, 0 balita (0%) ditimbang di Pustu.
3.9.4 Karakteristik Balita Yang Mendapatkan Vit. A
Tabel 3.58 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan balita yang
mendapatkan Vit. A.
No Mendapatkan Vit. A Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%

Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada balita


mendapatkan Vitamin A.
3.9.5 Karakteristik Pengetahuan Manfaat Vit. A
Tabel 3.59 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pengetahuan
manfaat Vit. A untukbalita
No Manfaat Vit. A Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada ibu mengetahui
manfaat Vitamin A ada 0 balita (0%).
3.9.6 Karakteristik Balita Yang Mendapatkan Imunisasi
Tabel 3.60 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan balita yang
mendapatkan imunisasi
No Tempat Pemberian Imunisasi Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Tidak 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada balita (0%)
mendapatkan Imunisasi.
3.9.7 Karakteristik Berdasarkan Imunisasi yang Didapat Balita
Tabel 3.61 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan Imunisasi yang
didapat Balita
No Jenis Imunisasi Jumlah Presentase
1 Lengkap 0 0%
2 Tidak Lengkap 0 0%
Total 0 0%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa tidak ada balita
mendapatkanImunisasi Lengkap (0%).
3.10 Anak Prasekolah Dan Anak Sekolah (5 – 12 tahun)
3.10.1 Karakteristik Anak Mandi
Tabel 3.62 Karakteristik AnggotaKeluarga berdasarkanfrekuensianak mandi
No Anak Mandi Jumlah Presentase
1 < 3x/hari 2 100%
2 > 3x/hari 0 0%
Total 2 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa anak mandi <3x/hari
berjumlah 2 anak (100%)dan mandi >3x/hari 0 anak (0%). Disimpulkan anak
mandi <3x/hari lebuh dominan.
3.10.2 Karakteristik Anak Gosok Gigi
Tabel 3.63 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan frekuensi anak
gosok gigi
No Anak Gosok Gigi Jumlah Presentase
1 < 3x/hari 2 100%
2 > 3x/hari 0 0%
Total 2 100%
Berdasarkan Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa <3x/hari
berjumlah 2 anak dan >3x/hari berjumlah 0 anak (0%). Disimpulkan anak gosok
gigi <3x/hari lebih dominan.
3.10.3 Karakteristik Anak Cuci Rambut
Tabel 3.64 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan frekuensi anak cuci
rambut
No Anak Cuci Rambut Jumlah Presentase
1 < 3x/hari 2 100%
2 > 3x/hari 0 0%
Total 2 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan anak cuci rambut <3x/hari lebih
dominan.
3.10.4 Karakteristik Anak Ganti Baju
Tabel 3.65 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan frekuensi anak
ganti baju
No Anak Ganti Baju Jumlah Presentase
1 < 3x/hari 2 100%
2 > 3x/hari 0 0%
Total 2 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkam anak ganti baju <3x/hari lebih
dominan.
3.10.5 Karakteristik Anak Buang Air Kecil (BAK)
Tabel 3.66 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan tempat anak buang
air kecil (BAK)
No Anak BAK Jumlah Presentase
1 Di Kamar Mandi 2 100%
2 Disembarang tempat 0 0%
3 Lain-lain 0 0%
Total 2 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan Tempat anak buang air kecil
Dikamar mandi lebih dominan.
3.10.6 Karakteristik Kondisi Gigi Anak.
Tabel 3.67 Karakteristik AnggotaKeluarga berdasarkankondisigigianak
No Kondisi Gigi Jumlah Presentase
1 Bersih dan sehat 2 100%
2 Berlubang dan hitam 0 0%
3 Bengkak dan berdarah 0 0%
Total 2 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan kondisi gigi anak Bersih dan Sehat
semua.
3.10.7 Karakteristik Anak Cuci Tangan Dengan Sabun
Tabel 3.68 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan anak cuci tangan
dengan sabun
No Anak Cuci Tangan Dengan Jumlah Presentase
Sabun
1 Ya 2 100%
2 Tidak 0 0%
Total 2 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan anak cuci tangan dengan sabun
semua.
3.10.8 Karakteristik Anak Main Menggunakan Alas Kaki
Tabel 3.69 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan anak menggunakan
alas kaki
No Anak menggunakan alas kaki Jumlah Presentase
1 Ya 2 100%
2 Tidak 0 0%
Total 2 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan anak menggunakan alas kaki
semua.
3.10.9 Karakteristik Kondisi Anak Saat Ini
Tabel 3.70 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kondisianak
No KondisiAnak Jumlah Presentase
1 Sehat 2 100%
2 Sakit 0 0%
Total 2 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan kondisi anak sehat semua.
3.10.10 Karakteristik Kegiatan Anak Diluar Jam Sekolah
Tabel 3.71 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kegiatan anak
diluar jam sekolah
No Kegiatan anak Jumlah Presentase
1 Ada 2 100%
2 Tidak 0 0%
Total 2 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan kegiatan anak diluar sekolah ada
semua.
3.11 Remaja (13 – 18 Tahun)
3.11.1 Karakteristik Kegiatan Remaja
Tabel 3.72 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kegiatan remaja
No KegiatanRemaja Jumlah Presentase
1 Ada 3 100%
2 Tidak 0 0%
Total 3 100%
Berdasarkantabel di atas disimpulkan kegiatan remaja ada semua.
3.11.2 Karakteristik Remaja Merokok
Tabel 3.74 Karakteristik AnggotaKeluarga berdasarkan remaja yang
merokok
No Remaja Merokok Jumlah Presentase
1 Tidak 3 100%
2 Ya 0 0%
Total 3 100%
Berdasarkan Tabel di atas disimpulkan tidak ada remaja yang merokok.
3.11.3 Karakteristik Remaja Yang Miras
Tabel 3.75 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan remaja yang
mengkonsumsi minuman keras
No Remaja Yang Miras Jumlah Presentase
1 Tidak 3 100%
2 Ya 0 0%
Total 3 100
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan tidak ada remaja yang
mengkonsumsi minuman keras.
3.11.4 Karakteristik Remaja Mengkonsumsi Napza
Tabel 3.76 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkanremaja yang
mengkonsumsi Napza
No Remaja Napza Jumlah Presentase
1 Tidak 3 100%
2 Ya 0 0%
Total 3 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan tidak ada remaja yang
mengkonsumsi nafza
3.12 Usia Dewasa 18-59 Tahun
3.12.1 Karakteristik Berdasarkan Kondisi Saat Ini
Tabel 3.77 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kondisi dewasa
saat tini
tNo Kondisi Dewasa Saat Ini Jumlah Presentase
1 Sehat 22 100%
2 Sakit 0
Total 22 100%
Berdasarkan table diatas disimpulkan bahwa usia dewasa 18-59 sehat
semua.
3.13 Lansia > 60 tahun
3.13.1 Karakteristik Berdasarkan Keadaan Saat Ini
Tabel 3.78 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan kondisi lansia saa
tini
No Keadaan Lansia Jumlah Presentase
1 Mandiri 1 100%
2 Perlu dibantu 0 0%
Total 1 100%
Berdasarkan tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 1 orang lansia
berdasarkan keadaan saat ini dalam keadaan sehat (mandiri)
3.13.2 Karakteristik Berdasarkan Kesehatan
Tabel 3.79 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan penyakit yang
dialami lansia
No KeadaankesehatanLansia Jumlah Presentase
1 Ada 1 100%
2 Tidak ada 0
Total 1 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan bahwa dari 1 orang (100%) lansia
mengalami penyakit hipertensi.
3.13.3 Karakteristik Berdasarkan Penanganan Penyakit Lansia
Tabel 3.80 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan penanganan
penyakit lansia
No Jenis Penyakit Jumlah Presentase
1 Sarana Medis 1 100%
2 Herbal 0 0%
3 Mengobati sendiri 0 0%
Total 1 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan penanganan penyakit lansia
menggunakan sarana medis.
3.13.4 Karakteristik Berdasarkan Penggunaan Waktu Luang
Tabel 3.81 Karakteristik AnggotaKeluarga berdasarkan penggunaan waktu
luang lansia
No Pengguanaan Waktu Luang Jumlah Presentase
1 Berkebun 0 0%
2 Rekreasi 0 0%
3 Senam 0 0%
4 Lain-lain 1 100%
Total 1 100%
Berdasarkan tabeldi atas ini menunjukkan bahwa dari 1 orang lansia
berdasarkan penggunaan waktu luang, 0 orang (0%) berkebun, dan lain-lain 1
orang (100%).

3.13.5 Karakteristik Berdasarkan Posyandu Lansia Ditempat Tinggal


Tabel 3.82 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan posyandu lansia
No Posyandu Lansia Jumlah Presentase
1 Ada 1 100%
2 Tidak 0 0%
Total 1 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan ada posyandu lansia.
3.13.6 Karakteristik Berdasarkan Pemanfaatan Posyandu Lansia
Tabel 3.83 Karakteristik Anggota Keluarga berdasarkan pemanfaatan
posyandu lansia
No Posyandu Lansia Jumlah Presentase
1 Rutin dikunjungi 0 0%
2 Kadang-kadang 1 100%
3 Tidak pernah 0 0%
Total 1 100%
Berdasarkan tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 1 orang lansia
berdasarkan Pemanfaatan posyandu lansia hanya kadang-kadang.
3.14 Kesehatan Lingkungan
3.14.1 Perumahan
3.14.1.1 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Atap
Tabel 3.84 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Atap
No Jenis Atap Jumlah Presentase
1 Genteng 12 100%
2 Seng 0 0%
3 Sirap 0 0%
4 Lain-lain 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan table di atas berdasarkan jenis atap 12 KK menggunakan
genteng.
3.14.1.2 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Dinding Rumah
Tabel 3.85 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Dinding Rumah
No Jenis Dinding Rumah Jumlah Presentase
1 Tembok 9 75%
2 Kayu 3 25%
3 Bambu 0 0%
4 Lainnya 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan berdasarkan jenis dinding rumah
lebih dominan menggunakan tembok.
3.14.1.3 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Lantai Rumah
Tabel3.86 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Lantai Rumah
No JenisLantaiRumah Jumlah Presentase
1 Tanah 0 0%
2 Kayu 3 25%
3 Semen 9 75%
4 Lain-lain 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan table di atas disimpulkan jenis lantai rumah dominan
menggunakan semen.
3.14.1.4 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jenis Rumah
Tabel 3.87 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan jenis rumah
No JenisRumah Jumlah Presentase
1 Kayu 3 25%
2 Permanen 9 75%
3 Semi Premanen 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel diatas disimpulkan jenis rumah permanen lebih
dominan.
3.14.1.5 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Pencahayaan Rumah
Tabel 3.88 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Pencahayaan
Rumah
No Pencahayaan Rumah Jumlah Presentase
1 Agak Gelap 1 8%
2 Terang 11 92%
3 Gelap 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan table di atas disimpulkan pencahayaan rumah terang lebih
dominan.
3.14.1.6 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Alat Penerangan
Tabel 3.89 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan alat penerangan
No JenisAlatPenerangan Jumlah Presentase
1 Listrik 12 100%
2 Petromax 0 0%
3 Lampu tembok 0 0%
4 Lain-lain 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabeldi atas dismpulkan semua KK menggunakan jenis alat
penerang listrik.
3.14.1.7 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Ventilasi Rumah
Tabel 3.90 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan ventilasi rumah
No VentilasiRumah Jumlah Presentase
1 Ada 11 92%
2 Tidak ada 1 8%
Total 5 100%
Berdasarkan Tabel di atas disimpulkan lebih banyak rumah memiliki
ventilasi.
3.14.1.8 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Halaman Pekarangan
Tabel 3.91 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan halaman rumah
No HalamanPekaranganRumah Jumlah Presentase
1 Tidak ada 12 100%
2 Ada 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabeldi atas disimpulkan semua KK memiliki halaman
rumah.
3.14.1.9 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Pemanfaatan Lahan
Tabel 3.92 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan pemanfaatanlahan
No Pemanfaatan Lahan Jumlah Presentase
1 Ya 12 100%
2 Tidak 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan semua KK memiliki pemanfaatan
lahan.
3.14.2 Air Bersih
3.14.2.1 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Sumber Air Minum
Tabel 3.93 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan sumber air minum
No Sumber Air Minum Jumlah Presentase
1 Sumur 0 0%
2 Sungai 0 0%
3 PDAM 0 0%
4 Mineral 12 100%
Total 12 100%
Berdasarkan table di atas disimpulkan sumber air minum semua KK
menggunakan air mineral.
3.14.2.2 Karakteristik Kepala KeluargaBerdasarkan Pengolahan Air
Tabel 3.94 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan berdasarkan
pengolahan air
No PengolahanAir Minum Jumlah Presentase
1 Dimasak 12 100%
2 Tidak dimasak 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan semua KK pengolahan air
minumnya dimasak.
3.14.2.3 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Tempat Penampungan
Tabel 3.95 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan tempat
penampungan air
No TempatPenampungan Air Jumlah Presentase
1 Gentong 0 0%
2 Bak 12 100%
3 Ember 0 0%
4 Lain-lain 0 0
Total 12 100%
Berdasarkan table di atas disimpulkan semua KK tempat penampungan
airnya di Bak.
3.14.2.4 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Kondisi Tempat
Penampungan Air
Tabel 3.96 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan berdasarkan kondisi
tempat penampungan air
No Kondisi Penampungan Jumlah Presentase
1 Tertutup 9 75%
2 Terbuka 3 25%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan kondisi penampungan air secara
tertutup lebih dominan.
3.14.2.5 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Kondisi Air
Tabel 3.97 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan kondisi air
No Kondisi Air Jumlah Presentase
1 Berbau 0 0%
2 Berwarna 0 0%
3 Berasa 0 0%
4 Tidak 12 100%
berasa/berwarna
Total 12 100%
Berdasarkan table di atas disimpukan kondisi air semua KK tidak
berasa/berwarna.
3.14.2.6 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jarak Sumber Dengan
Septic Tank
Tabel 3.98 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan kondisi air
No Jarak Septic Tank Jumlah Presentase
1 <10 meter 0 0%
2 ≥ 10 meter 12 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan jarak septic tank ≥10 meter lebih
dominan.
3.14.2.7 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Jentik Dalam
Penampungan
Tabel 3.99 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan jentik dalam
penampungan
No Jentikdalampenampungan Jumlah Presentase
1 Tidak ada 12 100%
2 Ada 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan semua KK tidak ada jentik dalam
penampungan.
3.14.3 Sistem Pembuangan Sampah, Air Limbah dan Kotoran Manusia
3.14.3.1 Karakteristik Sistem Pembuangan Sampah
Tabel 3.100 Karakteristik Sistem Pembuangan Sampah
No Pembuangansampah Jumlah Presentase
1 Dibuang disungai 0 0%
2 Ditimbun 0 0%
3 Dibakar 0 0%
4 Disembarang tempat 1 8%
5 Lain-lain 11 92%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas ini disimpulkan pembuangan sampah lain-lain
lebih dominan.
3.7.3.2 Karakteristik Sistem Penampungan Sampah
Tabel 3.101 Karakteristik Penampungan Sampah
No Penampungan sampah Jumlah Presentase
1 Tidak ada penampungan 0 0%
2 Ada penampungan 12 100%
Total 12 100%
Berdasarkan tabeldi atas ini disimpulkan semua KK memiliki
penampungan sampah.
3.7.3.3 Karakteristik keadaan penampungan sampah
Tabel 3.102 Karakteristik Keadaan Penampungan Sampah

No KeadaanPenampungan Jumlah Presentase


1 Terbuka 0 0%
2 Tertutup 12 100%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas ini disimpulkan semua KK penampungan
sampahnya terbuka .
3.7.3.5 Karakteristik pembuangan limbah dapur
Tabel 3.104 Karakteristik Pembuangan Limbah Dapur

No Pembuangan Limbah Dapur Jumlah Presentase


1 Tertutup 0 0%
2 Terbuka 12 100%
3 Tanpa saluran 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabeldi atas ini menunjukkan bahwa dari 12 KK berdasarkan
pembuangan limbah dapur, 0 KK (0%) terbuka, 12 KK (100%) tertutup.
3.7.3.6 Karakteristik Kepemilikan Jamban
Tabel 3.105 Karakteristik Kepemilikan Jamban

No KepunyaanJamban Jumlah Presentase


1 Ada 12 100%
2 Tidak 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabeldi atas ini menunjukkan bahwa dari 12 KK berdasarkan
Kepunyaan Jamban, 12 KK (100%).
3.7.3.7 Karakteristik jenis jamban
Tabel 3.106 Karakteristik Jenis Jamban
No JenisJamban Jumlah Presentase
1 Cemplung 0 0%
2 Plengsengan 0 0%
3 Leher Angsa 0 0%
4 Kloset Jongkok 12 100%
5 Lainnya 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 12 KK
berdasarkan Kepunyaan Jamban, 12 KK (100%) kloset jongkok.
3.7.3.9 Karakteristik kondisi jamban
Tabel 3.107 Karakteristik Kondisi Jamban

No Kondisi Jamban Jumlah Presentase


1 Bersih 12 100%
2 Kotor 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas ini menunjukkan bahwa dari 12 KK
berdasarkan Kondisi Jamban, 12 KK (100%) bersih.
3.15 Hewan Peliharaan
3.15.1 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Kepemilikan Kandang
Ternak
Tabel 3.108 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan kepemilikan
kandang ternak
No Kepunyaan Kandang Ternak Jumlah Presentase
1 Ada 0 0%
2 Tidak 12 100%
Total 12 100%
Berdasarkan table di atas disimpulkan semua KK tidak memiliki kandang
ternak.
2.12.2 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Letak Kandang
Tabel 3.109 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan letak kandang
No Letak Kandang Jumlah Presentase
1 Diluar 0 0%
2 Didalam 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan table di atas ini menunjukkan bahwa dari 12 KK tidak
memiliki kandang ternak
2.12.3 Karakteristik Kepala Keluarga Berdasarkan Kondisi Kandang
Tabel 3.110 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan kondisi kandang
No KondisiKandang Jumlah Presentase
1 Terawat 0 0%
2 Tidak terawatt 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan table di atas ini menunjukkan 12 KK tidak memiliki
kandang ternak.
3.16 Perilaku Hidup Bersih Sehat
3.16.1 Kebiasaan Merokok
Tabel 3.111 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Kebiasaan Merokok
No Kebiasaan Merokok Jumlah Presentase
1 Ya 2 17%
2 Tidak 10 83%
Total 12 100%
Berdasarkan table di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK, didapatkan
bahwa anggota keluarga yang merokok berjumlah 2 orang (17%) dan 10 orang
tidak merokok (83%).
3.16.2 Kebiasaan Mencuci tangan dengan sabun
Tabel 3.112 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Cuci Tangan Dengan
Sabun
No Kebiasaan Mencuci Tangan Menggunakan Jumlah Presentase
Sabun
1 Tidak 0 0%
2 Ya 12 100%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK memiliki
kebiasaan mencuci tangan dengan sabun (100%).
3.16.3 Kebiasaan Mandi
Tabel Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Kebiasaan Mandi
3.113
No Kebiasaan Mandi Jumlah Presentase
1 < 3x/hari 12 100%
2 > 3x/hari 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK memiliki
kebiasaan mandi < 3x/hari (100%).
3.16.4 Kebiasaan Sarapan Pagi
Tabel 3.114 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Kebiasaan Sarapan
Pagi
No Kebiasaan Sarapan Pagi Jumlah Presentase
1 Ya 12 100%
2 Kadang-kadang 0 0%
3 Tidak 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK memiliki
kebiasaan sarapan pagi (100%)
3.16.5 Kebiasaan Menggosok Gigi
Tabel 3.115 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Kebiasaan Gosok
Gigi
No Kebiasaan Gosok Gigi Jumlah Presentase
1 < 3x/hari 12 100%
2 > 3x/hari 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK memiliki
kebiasaan menggosok gigi < 3x/hari (100%)

3.16.6 Kebiasaan Olahraga


Tabel 3.116 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Kebiasaan
Olahraga
No Kebiasaan Olahraga Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Kadang-kadang 0 0%
3 Tidak 12 100%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK mengatakan
tidak memiliki kebiasaan olahraga (100%)
3.16.7 Kebiasaan Rekreasi
Tabel 3.117 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Kebiasaan Rekreasi
No KebiasaanRekresasi Jumlah Presentase
1 Ya 0 0%
2 Kadang-kadang 12 100%
3 Tidak 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK mengatakan
tidak berjumlah 0 orang (0%), yang mengatakan kadang-kadang berjumlah 12
orang (100%) dan yang mengatakan ya berjumlah 0 orang (0%).
3.16.8 Kebiasaan Dalam Mengolah Sayuran
Tabel 3.118 Karakteristik Kepala KeluargaberdasarkanPengolahanSayur
No PengolahanSayuran Jumlah Presentase
1 Dicuci baru dipotong 12 100%
2 Dipotong baru dicuci 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK mengatakan
sayuran dicuci baru dipotong (100%)
3.16.9 Kebiasaan Dalam Penyajian Makanan
Tabel 3.119 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Penyajian Makanan
No Penyajian Makanan Jumlah Presentase
1 Terbuka 0 0%
2 Tertutup 12 100%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK dalam
penyajian makanan penyajian makanan tertutup (100%).

3.16.10 Kebiasaan Menggantung Pakaian


Tabel 3.120 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Kebiasaan
Menggantung Pakaian
No Kebiasaan Jumlah Presentase
Menggantung Pakaian
1 Ada 12 100%
2 Tidak 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK didapatkan
yang ada kebiasaan menggantung pakaian 12 orang (100%) dan tidak mempunyai
kebiasaan menggantung pakaian 0 orang (0%).
3.17 Epidemiologi
3.17.1 Berdasarkan Keluarga Yang Meninggal
Tabel 3.121 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Keluarga Yang
Meninggal
No Keluarga Yang Meninggal Jumlah Presentase
1 Tidak 12 100%
2 Ya 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK, tidak terdapat
keluarga yang meninggal.
3.17.2 Tindakan Saat Sakit
Tabel 3.122 Karakteristik Kepala Keluargaberdasarkan TindakanSaatSakit
No TindakanSaatSakit Jumlah Presentase
1 Berobat 12 100%
2 Beli Obat Sendiri 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel diatas menunjukkan bahwa dari 12 KK. Sebanyak 512
KK (100%) memilih untuk berobat kepelayanan kesehatan, sedangkan 0 KK (0%)
yang lainnnya memilih untuk membeli obat sendiri.
3.17.3 Berdasarkan Tempat Pelayanan Saat Sakit
Tabel 3.123 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Pemilihan Tempat
Pelayanan Kesehatan Saat Sakit
No Tempat Pelayanan Saat Jumlah Presentase
Sakit
1 Rumah Sakit 0 0%
2 Puskesmas 12 100%
3 Posyandu 0 0%
4 Pustu 0 0%
5 Lain-lain 0 0
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK, yang memilih
ke tempat pelayanan saat sakit yaitu puskesmas.
3.17.4 Berdasarkan Sumber Pendanaan Kesehatan
Tabel 3.124 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Sumber Pendanaan
Kesehatan
N SumberPendanaan Jumlah Presentase
o
1 BPJS 12 100%
2 Dana Sehat 0 0%
3 Umum 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkanbahwa 12 KK, sebanyak 12 KK
(100%) memilih menggunakan BPJS, sebanyak 0 KK (0%) menggunakan dana
sehat, sebanyak 0 KK (0%) menggunakan dana umum.
3.18 Gizi Keluarga
3.18.1 Berdasarkan Frekuensi Makan
Tabel 3.125 Karakteristik Kepala KeluargaberdasarkanFrekuensiMakan
No Frekuensi Makan Jumlah Presentase
1 > 3x/hari 12 100%
2 < 3x/hari 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK memiliki
frekuensi makan > 3x/hari.

3.18.2 Berdasarkan Frekuensi Minum


Tabel 3.126 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Frekuensi Minum
No FrekuensiMinum Jumlah Presentase
1 < 1 liter/8 gelas/hari 0 0%
2 > 1 liter/8 gelas/hari 12 100%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK, 12 orang
minum > 1 liter/8 gelas/hari.
3.18.3 Berdasarkan Lauk-Pauk
Tabel 3.127 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Frekuensi Konsumsi
Lauk Pauk
No Jenis Lauk Yang Sering Dimakan Jumlah Presentase
1 Ikan 6 50%
2 Tahu tempe 0 0%
3 Daging 3 25%
4 Telur 3 25%
5 Udang 0 0%
6 Lain-lain 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 12 KK (50%) memilih
ikan sebagai lauk pauk, daging sebanyak 3 orang (25%), telur 3 orang (25%).
udang 0 orang (0%) dan lain-lain 0 orang (0%).
3.18.4 Berdasarkan Frekuensi Konsumsi Sayuran
Tabel 3.128 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Frekuensi Konsumsi
Sayuran
No KonsumsiSayuran Jumlah Presentase
1 Tiap hari 3 25%
2 Kadang-kadang 9 75%
3 Tidak pernah 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 12 KK (100%) tiap hari
makan sayur ada 3 orang (25%), kadang-kadang ada 9 orang (75%), dan tidak
pernah ada 0 orang (0%).

3.18.5 Berdasarkan Frekuensi Konsumsi Buah


Tabel Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Frekuensi Konsumsi
3.129 Buah
No Konsumsi Buah Jumlah Presentase
1 Sering 0 0%
2 Kadang-kadang 12 100%
3 Tidak pernah 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa dari 12 KK (100%)
kadang-kadang dalam mengkonsumsi buah 12 orang (100%).
3.18.6 Berdasarkan Konsumsi Garam Beryodium
Tabel 3.130 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Mengkonsumsi
Garam Yodium
No Konsumsi Garam Yodium Jumlah Presentase
1 Ya 12 100%
2 Tidak 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atasmenunjukkan bahwa 12 KK (100%)
mengkonsumsi garam beryodium.
3.18.7 Berdasarkan Pantangan Dalam Makanan
Tabel 3.131 Karakteristik Kepala Keluarga berdasarkan Memiliki
Pantangan Dalam Makanan
No Pantangan dalam makanan Jumlah Presentase
1 Tidak 12 100%
2 Ya 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa 12 KK (100%) tidak
memiliki pantangan dalam makanan.
3.19 Kegiataan yang dilakukan keluarga
3.19.1 Jenis kegiatan keluarga di masyarakat.
Tabel 3.132 Karakteristik Jenis kegiatan keluarga di masyarakat
No Jenis Kegiatan Jumlah Presentase
1 PKK 0 0%
2 Arisan 0 0%
3 Pengajian/Kebaktian 12 100%
4 Lain – Lain 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan semua KK Jenis kegiatan keluarga
di masyarakat adalah pengajian/kebaktian.
3.12.2 Mengikuti Kegiatan Keagamaan
Tabel 3.134 Karakteristik Mengikuti kegiatan keagamaan
No Kegiatan Keagamaan Jumlah Presentase
1 Ya 5 100%
2 Tidak 0 0%
Total 5 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa yang mengikuti kegiatan
keagamaan ada 5 orang (100%).
3.12.3 Sosialisasi Keluarga Dengan Masyarakat
Tabel 3.135 Karakteristik Mengikuti kegiatan Sosialisasi keluarga dengan
masyarakat
No Bersosialisai dengan masyarakat Jumlah Presentase
1 Ya 12 100%
2 Tidak 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan semua KK mengikuti kegiatan
sosialisasi keluarga dimasyarakat.
3.12.4 Sumber Informasi Kesehatan Yang Di Dapat
Tabel 3.136 Karakteristik sumber Informasi kesehatan yang di dapat
No Informasi Yang Didapat Jumlah Presentase
1 Koran/majalah 0 0%
2 Radio 0 0%
3 Kader 0 0%
4 Tokoh Masyarakat 12 100%
5 Lain-lain 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan semua KK sumber informasi yang
didapat melalui tokoh masyarakat.
3.12.5 Tempat Penyuluhan Kesehatan
Tabel 3.137 Karakteristik tempat penyuluhan kesehatan
No TempatPenyuluhan Jumlah Presentase
1 Rumah 12 12%
2 Posyandu 0 0%
3 Kantor Desa 0 0%
4 Tempat Umum 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan semua KK tempat penyuluhan
kesehatan dilakukan di rumah.
3.12.6 Pemahaman Keluarga Tentang Penyuluhan Kesehatan
Tabel 3.138 Karakteristik Pemahaman keluarga tentang penyuluhan
kesehatan
No Pemahaman Tentang Kesehatan Jumlah Presentase
1 Cukup 12 100%
2 Sulit 0 0%
3 Mudah 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas disimpulkan pemahan keluarga tentang
kesehatan cukup.
3.12.7 Pandangan Keluarga Terhadap Pelayanan Kesehatan
Tabel 3.139 Karakteristik Pemahaman keluarga tentang Pandangan keluarga
terhadap pelayanan kesehatan
No Pandangan Tentang Kesehatan Jumlah Presentase
1 Tempar Meminta Bantuan 12 100%
2 Patner 0 0%
3 Institusi bertanggung jawab 0 0%
Total 12 100%
Berdasarkan tabel di atas menunjukkan bahwa pandangan meminta
bantuan ada 12 KK (100%), sebagai patner ada 0 KK (0%), dan lain-lain ada 0
orang (0%).
3.1 Analisa Data
No Data Subjektif Data objektif Masalah keperawatan
1 Lingkungan Fisik 1. Tidak mempunyai tempat pembuangan Defisit pengetahuan
Di lingkungan ada yang memiliki tempat sampah sementara. berhubungan dengan
penampungan sampah terbuka sementara dan ada yang 2. Tempat penampungan sampah terbuka kurangnya terpapar
tidak memiliki tempat pembuangan sampah sementara. informasi
Sehingga tempat pembuangan sampah tidak dipisah
berdasarkan sampah organik dan anorganik.
2 Usia Lanjut yang mengalami hipertensi 1. 1 orang Lansia mengalami Hipertensi Pemeliharaan kesehatan
(100%) tidak efektif
3.2 Prioritas Masalah
1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi
2. Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan hipertensi
3.3 DiagnosaKeperawatan
1. Defisit pengetahuan berhubungan dengan kurangnya terpapar informasi
2. Resiko perfusi serebral tidak efektif berhubungan dengan hipertensi
3.4 Perencanaan Kegiatan
Diagnosis Tujuan Sasaran Strategi Tempat Evaluasi
No keperawatan Rencana Kegiatan
komunitas Kriteria Standar
1 Defisit pengetahuan Setelah dilakukan Masyarakat Observasi : Rumah/ Verbal a. Mampu
berhubungan tindakan keperawatan - Indentifikasi 9 Dan menjelaskan
dengan kurangnya diharapkan kesiapan dan Desember tindakan tentang
masyarakat mampu : kemampuan 2021 pemilahan
terpapar informasi
a. Memahami tentang menerima Pukul sampah
PHBS informasi 10.00 b. Mampu
- Indentifikasi melakukan
factor-faktor tindakan
yang dapat pemilahan
meningkatkan sampah
dan
menurunkan
motivasi
perilaku hidup
bersih dan
sehat
Terapeutik :
- Sediakan
meteri dan
media
pendidikan
kesehatan
- Jadwalkan
pendidikan
kesehatan
sesuai
kesepakatan
- Berikan
kesempatan
untuk bertanya
Edukasi
- Menjelaskan
factor resiko
yang dapat
mempengaruhi
kesehatan
- Ajarkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat
- Ajarkan
strategi yang
dapat di
gunakan un tuk
meningkatkan
perilaku hidup
bersih dan
sehat
No Diagnosis Tujuan Sasaran Strategi Tempat Evaluasi
Keperawatan Rencana Kegiatan
Komunitas kriteria Standar
2. Resiko perfusi Setelah dilakukan Lansia 1. Berikan Rumah / Verbal a. Memahami
tindakan keperawatan Penyuluhan 9 Desember Dan pengertian
serebral tidak
diharapkan masyarakat tentang 2021 Pukul tindakan Hipertensi
efektif mampu : Hipertensi 10.00 b. Mengetahui
a. Memahami 2. Kegiatan senam tanda dan
berhubungan
pengertian Hipertensi gejala
dengan Hipertensi untuk lansia Hipertensi
b. Mengetahui tanda c. Mampu
hipertensi
dan gejala melakukan
pencegahan serta senam
pengobatan. Hipertensi di
c. Memelihara rumah secara
kesehatan di usia mandiri.
lansia d. Mampu
melakukan
senam
e. Pencegahan dan
pengobatan.

a. Lansiadapatmel
akukan dan
Non menerapkansen
Verbal amHipertensi
b. Lansiahadirdala
mmengikutikeg
iatanposyandul
ansia.
3.5 Implementasi

Hari/
Diagn Tanggal Implementasi Sasaran Evaluasi
osa jam
1 Kamis,9 1. Melakukan Penyuluhan kesehatan Masyarakat 1. Meningkatkan kesehatan masyarakat dan
Desember tentang pemilahan sampah organik dan menambah wawasan masyarakat tentang
2021 anorganik pemeliharan kesehatan lingkungan dan diri.
Jam 10.00 2. Membagikan leaflet tentang pemilahan Jumlahmasyarakat yang hadir berjumlah 5
WIB sampah organik dan anorganik. orang.

2 Kamis, 9 1. Melakukan Penyuluhan tentang Lansia 2. Menambah wawasan tentang penyakit


Desember Hipertensi hipertensi dan menambah kebugaran dan
2021 2. Membagikan Vidio senam Hipertensi gerak untuk Lansia saat di rumah. Jumlah
Jam 10.00 untuk lansia Lansia yang hadir dalam Pendidikan
WIB kesehatan 45 orang.

Anda mungkin juga menyukai